mesin cuci

40
BAB V MESIN CUCI 5.1 Pendahuluan Berdasarkan sistem pengaturannya, secara umum mesin cuci dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu mesin cuci yang bekerja secara manual dan mesin yang bekerja secara otomatis. Mesin cuci dari jenis pengaturan manual merupakan mesin cuci yang lebih banyak digunakan dibandingkan mesin cuci otomatis, karena harganya yang lebih murah. Dari segi perawatan dan perbaikannya pun lebih mudah. Mesin cuci jenis manual ini mengalirkan air langsung dari saluran masuk melalui hose, tanpa melalui katup masuk yang dikontrol oleh solenoid. Air yang dipakai biasanya hanya air dingin. Disamping itu mesin cuci jenis ini tidak menggunakan tenaga pompa untuk pembuangan air cucian (drain) dari bak pencuci. Mesin cuci yang bekerja secara otomatis dapat dioperasikan dengan lebih mudah dibandingkan dengan mesin cuci manual. Meskipun demikian, perawatan dan perbaikannya lebih susah, serta harganya lebih mahal. Mesin cuci yang bekerja secara otomatis ini mempunyai beberapa peralatan tambahan untuk mengatur

Upload: agung-tri-pamungkas

Post on 30-Jul-2015

248 views

Category:

Documents


29 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mesin Cuci

BAB V

MESIN CUCI

5.1 Pendahuluan

Berdasarkan sistem pengaturannya, secara umum mesin cuci dapat dibagi

menjadi dua macam, yaitu mesin cuci yang bekerja secara manual dan mesin yang

bekerja secara otomatis.

Mesin cuci dari jenis pengaturan manual merupakan mesin cuci yang lebih

banyak digunakan dibandingkan mesin cuci otomatis, karena harganya yang lebih

murah. Dari segi perawatan dan perbaikannya pun lebih mudah. Mesin cuci jenis

manual ini mengalirkan air langsung dari saluran masuk melalui hose, tanpa

melalui katup masuk yang dikontrol oleh solenoid.

Air yang dipakai biasanya hanya air dingin. Disamping itu mesin cuci

jenis ini tidak menggunakan tenaga pompa untuk pembuangan air cucian (drain)

dari bak pencuci. Mesin cuci yang bekerja secara otomatis dapat dioperasikan

dengan lebih mudah dibandingkan dengan mesin cuci manual. Meskipun

demikian, perawatan dan perbaikannya lebih susah, serta harganya lebih mahal.

Mesin cuci yang bekerja secara otomatis ini mempunyai beberapa

peralatan tambahan untuk mengatur pengoperasiannya, diantaranya katup

masukan air (water-inlet valve) yang cara kerjanya ditentukan oleh solenid.

5.2 Prinsip Kerja

Berdasarkan sistem pengaturannya, secara umum mesin cuci dapat dibagi

menjadi dua macam, yaitu mesin cuci yang bekerja secara manual dan mesin yang

bekerja secara otomatis.

5.2.1. Mesin Cuci Manual

Mesin cuci dari jenis pengaturan manual merupakan mesin cuci yang

lebih banyak digunakan dibandingkan mesin cuci otomatis, karena harganya

yang lebih murah. Dari segi perawatan dan perbaikannya pun lebih mudah.

Page 2: Mesin Cuci

Mesin cuci jenis manual ini mengalirkan air langsung dari saluran

masuk melalui hose, tanpa melalui katup masuk yang dikontrol oleh

solenoid.

Air yang dipakai biasanya hanya air dingin. Disamping itu mesin

cuci jenis ini tidak menggunakan tenaga pompa untuk pembuangan air

cucian (drain) dari bak pencuci. Beberapa bagian penting dari mesin cuci,

diantaranya :

a. Pulsator yang berfungsi memutar atau mengaduk cucian dalam bak.

b. Motor penggerak untuk memutar pulsator.

c. Bak pengering dan tombol-tombol pengontrol yang terletak dipanel.

Gambar 5.1 Mesin Cuci Manual

Beberapa bagian yang tidak terdapat pada gambar adal;ah peralatan-

peralatan lain, seperti motor listrik, pompa, belt penggerak yang

menghubungkan motor dengan pulsator atau agitator (kipas pencuci), katup

pengontrol air buangan (drain water), kapasitor penguat untuk motor, serta

kabel-kabel listrik mesin cuci.

Page 3: Mesin Cuci

5.2.2. Mesin Cuci Otomatis

Mesin cuci yang bekerja secara otomatis dapat dioperasikan dengan

lebih mudah dibandingkan dengan mesin cuci manual. Meskipun demikian,

perawatan dan perbaikannya lebih susah, serta harganya lebih mahal.

Mesin cuci yang bekerja secara otomatis ini mempunyai beberapa

peralatan tambahan untuk mengatur pengoperasiannya, diantaranya katup

masukan air (water-inlet valve) yang cara kerjanya ditentukan oleh solenid.

Solenid ini mendapat sinyal pembukaan atau penutupan dari switch tekanan

air (water-pressure switch) yang terletak dalam bak pencucian. Jumlah katup

masukan air sesuai dengan jumlah saluran air masuknya.

Misalnya, untuk mesin cuci yang hanya menggunakan air dingin,

jumlah katupnya satu, sedangkan untuk mesin cuci yang menggunakan air

panas sekaligus air dingin memakai dua buah katup masuk.

Gambar 5.2 Gambar Mesin Cuci Otomatis

Page 4: Mesin Cuci

Untuk mesin cuci yang mempunyai pengatur temperatur air cucian,

pasti menggunakan thermostat sebagai pengontrol temperatur airnya. Alat

ini biasanya diletakkan dekat dengan katup pencapur air (mixer valve).

Katup pencampur air ini digunakan untuk mengatur campuran air dingin dan

air panas yang dipakai untuk mencuci.

Diantara switch (pengatur) elektronik yang dipasang pada mesin cuci

otomatis ini adalah :

a.Switch untuk mengatur tinggi permukaan air dalam bak pencuci (water

level switch). Switch ini berfungsi memberikan sinyal pada katup

masukan air (solenid nya), sehingga katup membuka jika air dalam bak

pencuci sudah cukup.

b. Switch untuk mengatur tekanan pencucian dibak (water pressure switch)

Yang berfungsi mengatur tekanan air pada waktu/proses pencucian.

Beberapa jenis mesin cuci memiliki alat ini, sehingga bahan pakaian

yang berbeda dapat dicuci dengan tekanan air yang berbeda pula.

c.Swicth yang lain adalah untuk mengatur temperatur air cucian. Switch ini

dihubungkan dengan thermostat yang terletak pada katup pencampur

(mixer valve) dan tombol pemilih temperatur air cucian yang terletak

pada panel mesin cuci. Sedangkan untuk pengaturan jenis beban

pencucian (ringan-sedang-berat) untuk bahan pakaian yang berbeda,

tombol pemilih langsung dihubungkan kemotor untuk memberikan

sinyal variasi daya listrik yang digunakan oleh motor.

5.3. Bagian-bagian Umum Mesin Cuci

Peralatan yang umum ada pada mesin cuci adalah motor listrik,

pompa, saringan air masuk ke bak pencuci (lint filter), saringan untuk air

luapan kesaluran pembuang (overflow filter).

Page 5: Mesin Cuci

Kerangjang dan bak cucian (basket dan drum), timer untuk mengatur

waktu pencucian atau pengeringan di bak pencuci (washing basket), dan bak

pengeringan (drying baket/tumble dryer). Motor listrik yang biasa dipakai

pada mesin cuci adalah motor listrik satu fasa dengan tegangan 110 Volt

atau 220 Volt. Setiap bak (pencuci dan pengering) biasanya dihubungkan

dengan sebuah motor tersendiri melalui belt (tali kipas) atau kopling elastis.

Daya motor pada mesin cuci biasa diubah-ubah melalui tombol

pengatur untuk mengatur beban pencucian. Saklar untuk menghidupkan dan

mematikan motor dihubungkan dengan timer yang terletak pada panel mesin

cuci.

Gambar 5.3 Motor Listrik Mesin Cuci

Peralatan yang biasa terletak dibagian bawah bak pencuci adalah

pompa. Tidak semua mesin cuci memakai pompa untuk menyalurkan air

keluar atau kesaluran pembuangan (drain) dari bak pencuci, tetapi langsung

menyalurkan air buangan keluar.

Page 6: Mesin Cuci

Pompa yang biasa digunakan adalah pompa sentrifugal, dengan

tegangan kerja 220 Volt AC. Pompa digerakkan oleh motor listrik melalui

tali kipas (belt).

Gambar 5.4 Pompa sentrifugal Mesin Cuci

5.4. Instalasi Mesin Cuci

Jika akan memasang mesin cuci di rumah, yang paling diperlukan

adalah jaringan listrik 220 Volt dan jaringan air. Jika mesin cuci yang

dipasang mempunyai pengatur temperatur pemakaian, maka harus ada

instalasi jaringan air dingin dan air panas pada saluran yang berbeda.

Saluran masuk air mesin cuci harus disambungkan kesaluran air di

rumah/gedung menggunakan sambungan pipa T atau sambungan lain. Pada

saluran masuk mesin cuci sebaiknya dipasang shutt off valve, yang berguna

untuk menutup air jika mesin cuci sedang dimatikan atau akan diperbaiki.

Saluran air dari plastik (hose) untuk memasukkan air ke mesin cuci

disambungkan ke shutt off valve ini. Untuk menghindari adanya hubungan

pendek arus listrik (corsluiting), sebaiknya dipasang kabel tanah (grounding

cable).

Disamping itu, ujung saluran buang dibagian belakang mesin cuci

dan jenis otomatis, harus diletakkan pada tempat yang lebih tinggi dari

Page 7: Mesin Cuci

permukaan air cucian. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari bocornya air

dari bak cucian.

5.5 Peralatan Mekanik dan Elektrik Pada Mesin Cuci

5.51. Motor Listrik

Motor listrik biasanya dipakai sebagai penggerak untuk mesin-

mesin elektronik rumah tangga seperti mesin cuci, AC. Lemari pendingin,

penyedot debu, dan lain-lain.

Beberapa jenis motor tersedia dipasaran untuk memenuhi

keperluan. Motor tertentu dibutuhkan untuk mengeluarkan daya yang besar

untuk start awal dan harus meneruskan daya pada kondisi operasi yang

kontinyu.

Sedangkan motor lainnya tidak memerlukan daya untuk start yang

lebih kecil dan daya kerja pada kondisi operasi yang berubah-ubah. Dua

jenis motor yang utama adalah fasa tunggal dan poli fasa. Perbedaan jenis

ini disebabkan teknik penggulungan kawat motornya.

Motor dari jenis fasa tunggal memiliki satu set koil sehingga

menghasilkan gelembung elektromagnetik tunggal. Motor listrik poli fasa

mempunyai dua lilitan atau lebih, sehingga menghasilkan lebih dari satu

gelombang elektromagnetik dengan fasa yang berbeda-beda pada saat yang

bersamaan.

Page 8: Mesin Cuci

Gambar 5.5 Bagian Motor Listrik

Page 9: Mesin Cuci

Motor listrik jenis fasa tunggal tersedia dengan daya out put

biasanya kurang dari 1000 Watt. Oleh karena itu, banyak dipakai dalam

peralatan elektronik rumah tangga atau kantor.

Motor listrik fasa tunggan ini masih dibagi algi menjadi beberapa

jenis menurut prinsip operasinya, yakni motor induksi, repulsi, kapasitor dan

motor sinkron. Diantara bermacam-macam motor listrik yang ada, yang

biasa dipakai sebagai penggerak mesin cuci adalah motor listrik dari jenis

kapasitor.

Motor listrik kapasitor mempunyai beberapa kelebihan,

diantaranya power factor yang lebih besar, efisiensi kondisi operasi, dan

harganya yang relatif murah dibandingkan dengan motor-motor listrik satu

fasa lainnya. Motor listrik jenis ini mempunyai lilitan, yaitu lilitan untuk

kondisi awal (starting winding) dan lilitan untuk kondisi operasi (running

winding).

Motor ini menggunakan dua buah kapasitor untuk operasinya

yaitu, kapasitor untuk kondisi awal (starting capacitor) dan kapasitor untuk

kondisi kerja (running capacitor). Di antara motor motor listrik kapasitor

ada satu jenis yang bekerja pada kecepatan yang berbeda-beda, sesuai

dengan kondisi operasi mesin cuci.

Oleh karena itu dinamakan permanent split capacitor motor. Motor

ini mempunyai torsi awal yang sangat kecil, sehingga pemakaiannya hanya

untuk mesin-mesin elektronik yang membutuhkan daya awal yang kecil.

5.5.2. Motor Listrik Kapasitor PSC

Motor listrik dari jenis permanent split capacitor (PSC) ini

mempunyai beberapa kecepatan operasi yang berbeda, ditandai dengan

banyaknya kabel pengatur yang menghubungkan motor dengan peralatan

kontrol lain.

Pada mesin cuci, kabel-kabel ini dihubungkan dengan tombol

pengatur beban pada wash selekctor. Sehingga untuk beban pencucian yang

Page 10: Mesin Cuci

berbeda, motor ini akan berputar pada kecepatan kerja dan daya kerja

berbeda pula.

Motor listrik PSC ini mempunyai rangkaian lilitan yang hampir

sama dengan motor listrik kapasitor, tetapi tanpa menggunakan kapasitor

untuk kondisi start (starting capasitor). Kecepatan motor listrik PSC ini

dapat diubah dengan mengubah kontak kabel-kabel yang

menghubungkannya.

Setiap sambungan kabel memiliki nilai tahanan yang berbeda,

sehingga jika tahanan pada rangkaian lilitan besar, akan terjadi penurunan

kecepatan motor listrik. Demikian pula sebaliknya, jika tahanan kecil akan

terjadi kenaikan kecepatan motor listrik.

5.5.3 Relay Pada Motor Listrik PSC

Relay biasa digunakan dalam pengoperasian motor listrik untuk

memutuskan suplay tegangan listrik ke rangkaian lilitan start (starting

winding) atau rangkaian lilatan kerja (run winding).

Biasanya relay ini bekerja jika kecepatan motor sudah mencapai 75

% sampai dengan 80 % dari kecepatan normalnya. Relay yang banyak

dipakai oleh motor listrik PSC adalah relay potensial. Relay ini diset pada

kondisi normal yang terhubung (normally closed contact).

Relay ptensial bekerja jika tegangan listrik yang timbul pada saat

kondisi normal yang terhubung (normally closed contact). Relay potensial

bekerja jika tegangan listrik yang timbul pada saat kondisi awal motor listrik

berputar telah mencapai tegangan yang cukup untuk menginduksi koil pada

kontaktor.

Selanjutnya kontaktor akan membuka dan aliran listrik akan

diteruskan kerangkaian lilitan kerja (starting winding). Alat lain yang biasa

digunakan pada motor listrik PSC untuk start awal adalah sejenis thermistor

(alat yang bisa berubah nilai hambatan listriknya jika mengalami perubahan

temperatur).

Page 11: Mesin Cuci

Jenis thermistor yang dipakai adalah PTC (Positive Temperature

Cofficient). Alat ini bekerja pada saat arus listrik mengalir ke rangkaian start

dan menimbulkan panas pada PTC.

Panas tersebut akan menaikkan hambatan listrik PTC. PTC dipasangkan

secara paralel dengan kapasitor kerja sehingga menambah daya listrik

kapasitor ini.

5.5..4. Bearing (Bantalan) Motor Listrik

Karakteristik beban dan tingkat kebisingan menentukan jenis

bearing (bantalan) yang akan dipakai untuk motor listrik. Jenis bearing yang

biasa untuk motor listrik adalah sleeve bearing dan ball bearing (bantalan

gelinding).

Sleeve bearing digunakan jika beban pada motor listrik ringan dan

tingkat kebisingan rendah. Jenis mesin cuci yang mempunyai kapasitas

beban cucian ringan biasa memakai sleeve bearing untuk motor listriknya.

Sedangkan untuk mesin cuci dengan beban maksimum yang besar memakai

ball bearing.

Sleeve bearing terbuat dari bahan yang lebih lunak dari poros

motor listrik, sehingga harus diberi pelumas untuk menghindari adanya

gesekan langsung antara bantalan dan poros. Sistem pelumasan pada sleeve

bearing adalah dengan melalui tangki oli dengan pelumasan permanen.

Bantalan gelinding (ball bearing) memiliki tingkat kebisingan

yang lebih tinggi. Oleh karena itu, bahan bantalan lebih keras/kuat

dibandingkan dengan material sleeve bearing. Bantalan gelinding ini

membutuhkan jenis pelumas yang lebih berat, yang bisa dipakai untuk

pelumasan sleeve bearing, yaitu grease (gemuk).

Page 12: Mesin Cuci

5.6 Pemasangan Motor Listrik Dan Peralatan Penghubungnya

Karakteristik mouting (pemasangan) motor listrik menentukan bagaimana

motor listrik harus dipasang pada mesin cuci. Dua jenis pemasangan motor listrik

yang biasa dipakai adalah pemasangan secara tetap/kaku (rigid) dengan baut dan

pemasangan secara teredam dengan landasan dari karet.

Jenis mounting yang biasa dipakai pada mesin cuci adalah rigid

mount, dengan menggunakan baut yang disambungkan ke body mesin cuci.

Mounting motor listrik dari jenis ini memanfaatkan belt (tali kipas) sebagai

peredam suara dan getaran yang timbul akibat putaran motor listrik.

Pada mesin cuci, motor listrik biasanya dihubungkan dengan

pompa atau dengan pulsator/agitator di bak pencuci. Atau dengan keranjang

pengering di tumble dryer/spin dryer menggunakan kopling elastis (dari

karet) atau belt (tali kipas) melalui sebuah roda puli sebagai dudukan tali

kipas.

5.7 Pompa Air Dan Perpipaan Mesin Cuci

Pompa digunakan pada mesin cuci untuk membuang air bekas

cucian ke saluran pembuangan (drain) melalui sistem perpipaan yang ada

dalam mesin cuci. Sedangkan pemasukan air untuk pencucian, biasanya

langsung disambungkan dengansaluran air rumah tangga/gedung dengan

atau tanpa melalui shutoff valve dan solenoid valve.

Pompa sentrifugal adalah jenis yang banyak dipakai pada mesin

cuci karena kebutuhan daya listrik relatif kecil serta tingkat kebisingan yang

rendah.

Page 13: Mesin Cuci

Gambar 5.6 Pompa Beserta Elemen-Elemennya

Keterangan Gambar :

1. Funnel

2. Priming valve

3. Impeler

4. Washer

5. Casing sisi isap

Page 14: Mesin Cuci

6. Pasak

7. Baut flens

8. Flens

9. Gasket

10. Mur flens

11. Pasak

12. Casing pompa

13. Ring bosh

14. Packing

15. Ring bosh

16. Gland

17. Ring

18. Bearing

19. Baut

20. Elbon

21. Kopling

22. Baut kopling

23. Cover bantalan

24. Pasak

25. Poros

26. Bantalan

27. Bantalan

28. Kopling

29. Motor listrik

Gambar 5.7 Potongan Melintang Pompa sentrifugal

Page 15: Mesin Cuci

Keterangan gambar :

1. Pump casing

2. Impeller

3. Shaft bush

4. Suction casing

5. Delivery side wear ring

6. Suction side wear ring

7. Packing

8. Packing

9. gland

10. Bearing pedestal

11. Pump shaft

Beberapa bagian penting dari pompa, diantaranya impeler, poros,

gasket packing, saluran masuk dan keluar pompa (suction and dicharge),

serta casing.

a.Impeler pada pompa berfungsi sebagai penyalur energi putaran poros

menjadi daya hisap dan daya dorong air.

b. Gasket packing berfungsi mencegah aliran air pada casing dan impeler

pompa supaya tidak bocor keluar.

Seperti halnya motor listrik, pompa juga menggunakan bantalan dari

jenis bantalan gelinding (ball bearing) untuk menahan beban putaran poros

dan mengurangi getaran.

5.8 Instalasi Perpipaan Mesin Cuci Dan Peralatannya

Mesin cuci mendapat pasokan air bersih melalui jaringan air bersih

rumah tangga atau gedung dan mengeluarkan air buangan (drain) melalui

saluran pipa pembuangan atau langsung kesaluran air kotor.

Beberapa peralatan perpipaan yang dipakai untuk mesin cuci adalah :

- Shutt off valve

- Solenoid valve/water inlet valve

- Mixing valve

Page 16: Mesin Cuci

- Hose (pipa elastis)

Shut off valve dan drain valve berfungsi menutup aliran aliran air jika

mesin cuci tidak akan dipakai dalam jangka waktu yang cukup lama, atau

jika mesin cuci sedang direparasi. Katup seperti ini hanya untuk membuka

atau menutup aliran, tidak dapat dipakai untuk mengatur besar kecilnya

aliran air yang masuk atau air buangan.

Gambar 5.8 Shutoff Valve dan Drain Valve

Solenoid valve atau water inlet valve berfungsi mengatur jumlah air

yang masuk ke bak mesin cuci. Untuk mesin cuci dengan pengaturan

temperatur air cucian, solenoid valvenya sejumlah saluran air masuknya.

Page 17: Mesin Cuci

Misalnya untuk mesin cuci dengan satu saluran air masuk (air jaringan

PDAM), maka katup solenoid hanya satu buah, tanpa pengaturan temperatur

air cucian.

Sedangkan untuk rumah tangga atau gedung yang memiliki instalasi

air panas, solenoid valve yang dipasang minimal dua buah.

Gambar 5.9 Solenoid Valve

Setiap mesin cuci biasanya menggunakan sebuah control valve yang

dipasang pada saluran pipa dibawah bak pencuci (washer). Katup ini dapat

dioperasikan secara otomatis (dihubungkan dengan wash timer) atau secara

manual (dihubungkan dengan tombol drain selector, yang mengatur aliran

air pada saluran pembuangan bak pencuci).

Untuk beberapa jenis mesin cuci yang menggunakan pengaturan

temperatur sebuah mixing valve (katup pencampur air panasa dan dingin),

mixing valve nya dipasang pada ujung masing-masing saluran air masuk,

untuk menentukan temperatur air cucian yang diperlukan melalui sebuah

alat pengatur temperatur (thermostat).

Pipa yang digunakan pada instalasi mesin cuci adalah pipa baja

karbon yang di galvanis atau kalau memang diperlukan (air cucian terlalu

Page 18: Mesin Cuci

kotor atau mudah timbul karat pada pipa) bisa dipakai pipa bronze. Pipa

bronze tahan lama dan tahan karat.

Pipa dari jenis stainless stell tidak dipakai, karena bahannya terlalu

mahal. Pipa PVC juga tidak pernah dipakai, karena bahnnya relatif sehingga

dikhawatirkan mudah timbul kebocoran, walaupun harganya relatif murah.

5.9 Peralatan Untuk ReparasiUntuk memperbaiki mesin cuci diperlukan alat-alat yang lengkap

Memperbaiki dengan alat-alat yang tidak lengkap dan tidak semestinya

hasilnya tidak akan memuaskan bahkan bias merusak sistem maupun

peralatan yang lain. Oleh karena itu hasilnya tidak menguntungkan kedua

pihak, baik itu teknisi maupun pelanggannya.

Didalam perbaikan mesin cuci, ada beberapa hal yang harus

diperhatikan antara lain :

Bagian mana dari mesin cuci itu yang harus diperbaiki

Memilih alat dan bahan secara tepat

Menjaga system agar tetap bersih dan kering dalam mengerjakan

Menjaga keselamatan kerja

Adapun peralatan yang digunakan dalam mereparasi mesin cuci

antara lain :

Tang kombinasi

Tang potong

Tang lancip

Tang pengupas

Tang amper

Multimeter

Obeng minus

Obeng plus

Obeng terminal

Solder

Adjustable wrench

5.10 Langkah Perawatan dan Perbaikan

Page 19: Mesin Cuci

5.10.1 Perawatan

Seperti peralatan listrik lainnya, mesin cuci juga memerlukan

perawatan. Perawatan ini dimaksudkan agar usia pemakaian bisa maksimal

(tahan lama). Disamping itu, agar mesin cuci selalu prima atau dapat

dipakai dengan hasil yang memuaskan.

Bagian Luar Mesin Cuci

Bagian luar mesin cuci bias dibersihkan dengan air hangat

memakai deterjen netral yang non abrasive. Gosokkan dengan air bersih

dan keringkan. Jangan membersihkan bagian luar mesin cuci dengan

memakai spritus, bensin atau bahan kimia cair lainnya. Bahan kimia cair

tersebut dapat merusak cat dan logamnya.

Laci

Laci untuk deterjen (jika ada), setelah mesin cuci dipakai, deterjen

dan adesif yang biasa dipakai untuk mencuci bisa menjadi kerak dalam

laci deterjen. Tempat ini harus selalu dibersihkan dengan air yang

mengalir.

Drain Filter

Drain filter berfungsi mengumpulkan benang (serat) dan benda-

benda lainnya yang keluar bersama air buangan bekas cucian. Filter ini

harus sering dikontrol agar mesin cuci bisa bekerja dengan baik.

Filter Saluran Masuk Air

Jika air yang dipakai untuk mencuci mengandung endapan atau

kotoran lainnya, maka filter saluran masuk air bisa cepat kotor dan

hambatan aliran air ke mesin cuci. Sebaiknya, bersihkan filter ini secara

teratur. Filter atau saringan ini biasanya dibersihkan menggunakan sikat.

Namun jika sudah terlalu kotor sebaiknya diganti saja.

Pulsator / Agitator ( Kipas Pencuci)

Kadang-kadang pada pulsator terdapat kancing baju yang terlepas

atau benda-benda lainyang dapat mengganggu putaran (membuat putaran

Page 20: Mesin Cuci

mesin cuci tersendat-sendat). Untuk itu, perlu sesekali diperiksa dan

dibersihkan.

Cara memeriksa atau bersihkan pulsator dan agitator ini adalah

dengan melepaskannya dari bak dengan cara mengendorkan dan melepas

baut pengencangnya.

Filter Banjir

Filter ini sesekali harus dibersihkan karena air yang melewatinya

adalah air buangan cucian. Filter bisa dilepaskan dari tempatnya dan

dibersihkan menggunakan sikat.

5.10.2 Perbaikan Pada Sistem Kelistrikan

Kerusakan pada motor listrik yang berhubungan dengan lilitan

kawatnya atau inti motor (commutator). Kerusakkan motor listrik yang

berhubungan dengan lilitan kawat listrik biasa terjadi karena lilitan kawat

pada stator dan rotor putus. Hal ini disebabkan pemakaian yang sudah

lama atau hubungan pendek listrik. Jika lilitan kawat stator dan rotor ada

yang terputus, harus digulung kembali.

Kerusakkan lainnya biasanya karena kotornya inti lilitan

stator/rotor (commutator). Inti stator /rotor yang kotor dapat mengganggu

putaran motor listrik, sehingga bisa tersendat atau berhenti sama sekali.

Inti stator/rotor yang kotor dapat dibersihkan dengan kertas amplas.

Sambungan melalui tali kipas (belt) dan kopling elastis antara

motor dan pompa, sering membawa masalah, seperti timbulnya bunyi

berisik pada mesin cuci, berkurangnya daya motor listrik atau cepat

rusaknya bagian-bagian lain.

Tali kipas (belt) sering membawa masalah terutama dalam hal

pemasangan dan penyetelan (adjusment) antara puli pada pompa dan puli

pada motor listrik. Tali kipas yang sudah aus dapat mengurangi

kemampuan motor listrik untuk bekerja pada kondisi optimal.

Peralatan listrik lainnya seperti switch, timer dan katup solenoid

( kalau ada) biasanya rusak karena pemakaian, berkarat atau karena adanya

Page 21: Mesin Cuci

hubungan pendek. Peralatan-peralatan ini harganya tidak begitu mahal

dibanding dengan bagian-bagian lain mesin cuci. Sebaiknya, langsung

diganti saja jika sudah aus atau rusak.

5.10.3 Perbaikan Sistem Perpipaan

Hampir semua masalah pada system perpipaan mesin cuci terletak

pada katup masuk yang dioperasikan oleh solenoid. Jumlah solenoid

bergantung pilihan pada temperatur air masuk ke mesin cuci. Jika solenoid

yang bekerja mengatur supaly aliran masuk ke mesin cuci rusak, maka

aliran air akan terganggu.

Gangguan aliran air mungkin disebabkan oleh hal-hal lain,

misalnya kerusakkan pada katup air masuk sendiri, yang mungkin sudah

berkarat. Masalah lain lebih berat adalah jika aliran tidak berhenti, pada

hal bak pencuci sudah penuh. Hal ini dapat mengakibatkan hubung singkat

antara kabel, switch, dan lain-lain). Sebelum memulai pemeriksaan atau

perbaikan , terlebih dahulu putuskan aliran listrik ke mesin cuci.

Page 22: Mesin Cuci

5.11 Gambar Rangkaian

Page 23: Mesin Cuci

5.12 Gangguan Pada Mesin Cuci

5.12.1 Air Tidak Mengalir Sama Sekali

No. Penyebab Perbaikan

1. Shutoff valve pada pipa aliran

masuk air tertutup

Buka shutoff valve

2. Saluran air (pipa plastik) mengkerut Luruskan saluran airnya.

3. Saringan kotor oleh endapan Cabut saringan dan bersihkan

kotorannya

4. Solenoid pada katub masuk,

mengalami aus atau kerusakan

lainnya

Solenoid diperbaiki atau diganti

5. Katup masuk rusak karena aus atau

berkarat

Copot katup masuk dan periksa

bagian yang rusak. Ganti bagian

yang rusak atau ganti seluruhnya

6. Timer dan switch untuk temperatur

air atau untuk tekanan air rusak

Ganti timer atau switchnya

5.12.2 Air Tidak Mengalir Atau Bak Mesin Meluap

No. Penyebab Perbaikan

1. Saluran plastik keluar (drain)

mengkerut atau rusak

Luruskan saluran atau ganti

dengan yang baru jika sudah bocor

atau rusak

2. Solenoid pada katup rusak Perbaiki atau ganti dengan yang

lain

3. Katup masuk terhalang endapan Copot katup dan bersihkan

kotorannya

4. Timer/switch untuk permukaan

tekanan air rusak

Ganti timer permukaan atau

switchnya

5. Belt untuk motor penggerak selip

atau putus

Belt harus dikencang kan atau

diganti

Page 24: Mesin Cuci

6. Pompa macet aatau rusak Bongkar pompa dan ganti bagian

yang rusak (seal, sudu penggerak,

atau sambungan listriknya)

5.12.3 Agitator (Kipas Pemutar Pada Bak Pencuci) Tidak Berputar

No. Penyebab Perbaikan

1. Belt penggerak dari motor keagitator

selip atau putus

Belt harus dikencangkan atau

diganti

2. Putaran agitator tidak rata atau

dibagian bawah tersendat-sendat

Periksa bantalan diagitator, ganti

jika rusak. Bersihkan jika ada yang

menempel pada bantalan atau

agitatornya. Jika kerusakan berasal

dari motor, lebih baik bawa

kereparasi

3. Timer/swicth untuk tekanan

permukaan air rusak

Ganti timer atau switch dengan

yang baru

5.12.4 Air Cucian Keluar Melalui Saluran Keluar (Drain) Waktu Mesin Cuci Sedang Bekerja (Wash time)

No. Penyebab Perbaikan

1. Ujian saluran air buangan lebih

rendah dari permukaan air dalam

bak cucian

Ubah posisi saluran pembuangan,

hingga lebih tinggi dari permukaan

air yang tertinggi dalam bak. Buat

saluran vakum atau pipa siphon

2. Posisi switch untuk saluran

pembuangan dalam keadaan drain

(pembuangan air)

Ganti posisi pembuangan keposisi

pencucian (wash)

3. Katup pengatur yang terletak

dibagian bawah bak pencuci

disaluran buang rusak atau tali

penghubung ke switchnya putus

Ganti katup jika sudah rusak atau

ganri tali penghubung jika putus

Page 25: Mesin Cuci

5.12.5 Mesin Cuci Sama Sekali Tidak Mau Berputar Atau Berputar Pada Kecepatan Yang Berbeda Dari Yang Sebenarnya

No. Penyebab Perbaikan

1. Belt penggerak dari motor ke

agitator selip atau putus

Kencangkan belt jika longgar,

ganti dengan yang beru jika putus

2. Puli pada motor penggerak lepas

atau putus

Kencangkan mur pengencang pada

puli

3. Kopling penyambung poros agitator

kemotor rusak atau perlu

penyesuaian jarak (adjustment)

Perbaiki atau ganti kopling dengan

yang baru jika sudah rusak, atau

setel jarak kopling hingga putaran

motor keagitator benar

4. Rem pelepas tidak mau lepas atau

transmisi mengunci

Perbaiki rem atau ganti

transmisinya

5. Timer rusak Ganti dengan yang baru

6. Hubungan pendek pada sambungan-

sambungan kabel dalam mesin cuci

Periksa rangkaian listrik, ganti

kabel yang terbakar

7. Terlalu banyak diterjen selama

proses pencucian, sehingga beban

motor terlalu berat

Kurangi diterjen atau ganti dengan

deterjen baru yang sodanya sedikit

No. Penyebab Perbaikan

1. Saklar listrik cabu Pasang saklar listrik

2. Sekring pada kabel sambungan

ketimer dan switch putus atau circuit

breaker mati

Ganti sekring atau circuit breaker

direset lagi, jika masih tidak hidup,

berarti ada kabel yang putus atau

terjadi hubungan pendek

3. Motor rusak atau terbakar Jika mampu, bongkar motor,

mungkin kerusakan berasal dari

lilitan motor yang terbakar, ganti

lilitan baru

4. Timer rusak Ganti timer dengan yang baru

No. Penyebab Perbaikan

Page 26: Mesin Cuci

1. Deterjen yang dipakai terlalu banyak

atau dari jenis yang mudah

mengembang

Kurangi pemakaian deterjen atau

ganti deterjen yang lebih ringan

2. Air masukan dan buangan mesin

cuci yang melewati hose (saluran

plastik) bocor.

Ganti saluran plastik (hose) jika

bocor atau terlipat

5.12.8 Mesin Cuci Berbunyi Terlalu Bising Atau Menimbulkan Getaran Yang Berlebihan

No. Penyebab Perbaikan

1. Baut-baut pengencang pada body

dan peralatan mekanik elektrik

kendor

Kencangkan baut yang kendor.

Ganti baut baru jika rusak

2. Mesin cuci bersentuhan dengan

peralatan lain atau dinding

Pindahkan ketempat lain yang

lebih luas

3. Kaki mesin cuci tidak rapat kelantai Setel baut pengatur kaki mesin

cuci hingga seluruhnya menyentuh

lantai