metode analisis investasi

Upload: bobbyrachmat

Post on 04-Apr-2018

239 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 7/31/2019 Metode analisis investasi

    1/15

    Metode analisis investasi

    1. Payback Period

    Payback Period merupakan salah satu metode perhitungan Capital Budgeting yang relatif sederhana. Menurut Arifin dan

    Fauzi (1999:12) bahwa: "Metode ini merupakan penentuan jangka waktu yang dibutuhkan untuk menutup initial investment

    dari suatu proyek dengan menggunakan cash inflow yang dihasilkan oleh proyek tersebut".

    Sedangkan menurut Usnan dan Suwarsono (1994;208) berpendapat bahwa : "Payback Periode metode yang mengukur

    seberapa cepat investasi bisa kembali dalam satuan Tahun

    Dari kedua pengertian diatas, maka dapatlah disimpulkan bahwa payback period adalah waktu yang diperlukan (dalam

    Satuan Tahun) untuk mengembalikan investasi yang telah ditanamkan oleh penanam modal berdasarkan cash Inflow yang

    dihasilkan oleh suatu proyek.

    Cara untuk mengambil keputusan dengan metode ini adalah membandingkan payback period investasi yang diusulkan

    dengan umur ekonomis aktiva, apabila payback period lebih pendek dari pada umur ekonomis aktiva maka rencana investasi

    dapat diterima, sedangkan apabila payback period lebih panjang dari pada umur ekonomis aktiva maka rencana investasi

    ditolak.

    2. Metode Internal Rate of Return

    Metode ini untuk membuat peringkat usulan investasi dengan menggunakan tingkat pengembalian atas investasi yang

    dihitung dengan mencari tingkat diskonto yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas masuk proyek yang diharapkan

    terhadap nilai sekarang biaya proyek atau sama dengan tingkat diskonto yang membuat NPV sama dengan nol.

    RUMUS!

    Apabila Ao adalah investasi pada periode 0 dan A1 sampai An adalah aliran bersih dari periode 1 sampai n, maka metode IRR

    semata mata mencari discount factor yang menyamakan A0 dengan A1 sampai An

    Penerimaan atau penolakan usulan investasi ini adalah dengan membandingkan IRR dengan tingkat bunga yang disyaratkan(required rate of return). Apabila IRR lebih besar dari pada tingkat bunga yang disyaratkan maka proyek tersebut diterima,

    apabila lebih kecil diterima.

    Kelemahan secara mendasar menurut teori memang hampir tidak ada, namun dalam praktek penghitungan untuk

    menentukan IRR tersebut masih memerlukan penghitungan NPV

    Internal Rate of Return (IRR)

    Ukuran kedua yang sering digunakan dalam analisis manfaat finansial adalah internal rate of return (IRR) atau tingkat

    pengembaliandari investasi. IRR menunjukan tingkat discount rate atau tingkat keuntungan dari investasi yang menghasilkan

    NPV sama dengan nol.

    Untuk mengitung IRR digunakan rumus sebagai berikut:

    RUMUS

    Kriteria penilain digunakan tingkat bunga bank. Jadi, jika IRR ??tingkat bunga bank, maka usaha yang direncanakan atau yang

    diusulan layak untuk dilaksanakan, dan jika sebaliknya usaha yang direncanakan tidak layak untuk dilaksanakan.

    Internal Rate of Return (IRR)

    Teknik perhitungan dengan IRR banyak digunakan dalam suatu analisis investasi, namun relatif sulit untuk ditentukan karena

    untuk mendapatkan nilai yang akan dihitung diperlukan suatu 'trial and error' hingga pada akhirnya diperoleh tingkat bunga

    yang akan menyebabkan NPV sama dengan nol. IRR dapat didefinisikan sebagai tingkat bunga yang akan menyamakan

    present value cash inflow dengan jumlah initial investment dari proyek yang sedang dinilai.

    Dengan kata lain, IRR adalah tingkat bunga yang akan menyebabkan NPV sama dengan nol, karena present value cash inflow

    pada tingkat bunga tersebut akan sama dengan initial investment. Suatu usulan proyek investasi akan ditetima jika IRR > cost

    of capital dan akan ditolak jika IRR < cost of capital. Perhitungan IRR untuk pola cash flow yang bersifat seragam (anuitas),

    relatif berbeda dengan yang berpola tidak seragam.

    Menurut Arifin dan Fauzi (1999:13) bahwa: Adapun langkah-langkah menghitung IRR untuk pola cash flow yang sama adalah

    sebagai beiikut:

  • 7/31/2019 Metode analisis investasi

    2/15

    Hitung besarnya payback period untuk proyek yang sedang dievaluasi.

    Gunakan tabel discount factor, dan pada baris umur proyek, cari angka yang sama atau mendekati dengan hasil payback

    period pada langkah 1 di atas. IRR terletak pada persentase terdekat hasil yang diperoleh.

    Untuk mendapatkan nilai IRR yang sesungguhnya dapat ditempuh dengan menggunakan interpolasi.

    Sedangkan untuk proyek yang memiliki pola cash inflow yang tidak seragam, dapat diselesaikan dengan langkah-langkah

    berikut:

    Hitung rata-rata cash inflow per tahun

    Bagi initial investment dengan rata-rata cash inflow untuk mengetahui "estimasi" payback period dari proyek yang sedang

    dievaluasi.

    Gunakan tabel discount factor untuk menghitung besarnya IRR, seperti langkah ke-2 dalam menghitung IRR untuk pola cash

    flow yang berbentuk seragam (anuitas). Hasil yang diperoleh akan merupakan "perkiraan IRR'.

    Selanjutnya sesuaikan IRR yang diperoleh pada langkah ke-3 di atas, yaitu diperbesar atau diperkecil, ke dalam pola cash

    flow yang sesungguhnya. Apabila cash inflow yang sesungguhnya dalam tahun-tahun pertama temyata lebih besar dari rata-

    rata yang diperoleh dalam langkah ke 1 di atas, maka perbesarlah tingkat discount yang digunakan, dan apabila sebaliknyamaka perkecillah discount tersebut.

    Dari hasil discount rate yang diperoleh pada langkah ke-4, kernudian hitunglah NPV dari proyek tersebut.

    Apabila hasil yang diperoleh lebih besar dari nol, maka naikkanlah discount rate yang digunakan, dan apabila sebaliknya

    maka turunkanlah discount rate tersebut.

    Hitunglah kembali NPV dengan menggunakan discount rate yang baru, sampai akhirnya diperoleh discount rate yang secara

    berurutan menghasilkan NPV yang positif dan negatif.

    Dengan jalan interpolasi akan ditemukan nilai IRR yang sesungguhnya.

    Setelah IRR diketahui langkah selanjutnya adalah membandingkan IRR dengan cost of capital. Apabila IRR lebih besar dari

    pada cost of capital maka rencana investasi dapat diterima karena menguntungkan dan sebaliknya apabila IRR lebih kecil

    dari pada cost of capital maka rencana investasi ditolak karena merugikan.

    Internal Rate of Return

    Menentukan tingkat bunga (try & Error) yang menyebabkan NPV sama dengan 0 (nol).

    berdasarkan perhitungan NPV yang sudah didapatkan.

    Jika IRR >= Cost of Capital maka : Proyek dipertimbangkan diterima.

    3. Profitaility Index

    Profitability index atau benefit cost ratio adalah perbandingan antara nilai sekarang dari aliran kas masuk di masa yang akan

    datang dengan nilai investasi.

    RUMUS

    Selama PI tersebut sama dengan atau lebih besar dari satu, maka kita akan menerima usulan investasi tersebut.Secara

    umum Kalau metode NPV dan PI dipakai untuk menilai

    suatu usulan investasi, maka hasilnya akan selalu konsisten. Dengan kata lain., kalau NPV mengatakan diterima, maka PI juga

    mengatakan diterima. Demikian pula sebaliknya. Sehingga untuk menghitung PI harus terlebih dahulu menghitung NPV dan

    ada beberapa kasus lain, dimana setelah perhitungan PI belum dapat mengambil keputusan, sebelum dikembalikan ke

    metode NPV.

    Profitability Index (PI)

    Shook (2002;456) mengatakan bahwa:

    Profitability index adalah Prediksi arus kas masa depan perusahaan dibagi investasi awalnya.

  • 7/31/2019 Metode analisis investasi

    3/15

    Suad Usman dan Suwarsono (1994;192) mengatakan bahwa profitability index menghitung perbandingan antara nilai

    sekarang penerimaan penerimaan kas bersih dimasa datang dengan

    nilai sekarang investasi".

    Dari kedua pengertian profitability index tersebut dapat disimpulkan profitability index adalah metode Prediksi kelayakan

    suatu proyek dengan membandingkan nilai penerimaan-penerimaan bersih dengan nilai investasi, dengan kriteria kelayakan

    apabila PI lebih besar dari pada (satu) 1 maka rencana investasi dapat diterima, sedangkan apabila PI lebih kecil dari pada

    (satu) 1 maka rencana investasi ditolak.

    Keputusan = Proyek sebaiknya diterima PI > 1

    4. Metode Net Present Value

    Setelah kelemahan pada metode-metode sebelumnya, orang mulai mencari cara untuk memperbaiki keefektifan evaluasi

    proyek. Metode yang dimaksud adalah nilai sekarang bersih (NPV). Yang mengandalkan pada teknik arus kas yang

    didiskontokan.

    Untuk mengimplementasikan pendekatan ini, kita ikuti proses sebagai berikut : (1) Tentukan nilai sekarang dari setiap arus

    kas, termasuk arus masuk dan arus keluar, yang didiskontokan pada biaya modal proyek, (2) Jumlahkan arus kas yang

    didiskontokan ini, hasil ini didefinisikan sebagai NPV proyek, (3) Jika NPV adalah positif,

    maka proyek harus diterima, sementara jika NPV adalah negatif, maka proyek itu harus ditolak. Jika dua proyek dengan NPV

    positif adalah mutually exclusive, maka salah satu dengan nilai NPV terbesar harus dipilih .

    Persamaan untuk NPV adalah sebagai berikut

    RUMUS

    Net Present Value (NPV)

    Net Present Value (NPV) atau nilai sekarang bersih adalah analisis manfaat finansial yang digunakan untuk mengukur layaktidaknya suatu usaha dilaksanakan dilihat dari nilai sekarang (present value) arus kas bersih yang akan diterima dibandingkan

    dengan nilai sekarang dari jumlah investasi yang dikeluarkan. Arus kas bersih adalah laba bersih usaha ditambah penyusutan,

    sedang jumlah investasi adalah jumlah total dana yang dikeluarkan untuk membiayai pengadaan seluruh alat-alat produksi

    yang dibutuhkan dalam menjalankan suatu usaha.

    Jadi, untuk menghitung NPV dari suatu usaha diperlukan data tentang: (1) jumlah investasi yang dikeluarkan, dan (2) arus kas

    bersih per tahun sesuai dengan umur ekonomis dari alat-alat produksi yang digunakan untuk menjalankan usaha yang

    bersangkutan. Berdasarkan kedua data tersebut, NVP dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

    RUMUS

    Kriteria penilaian adalah, jika NPV?0 maka usaha yang direncanakan atau yang diusulan layak untuk dilaksanakan dan jika

    NPV

    Net Present Value

    Shook (2002;372) berpendapat bahwa :

    Konsep net present value merupakan metode evaluasi investasi yang menghitung nilai bersih saat ini dari uang masuk dan

    keluar dengan tingkat diskonto atau tingkat imbal hasil yang disyaratkan. Investasi yang baik mempunyai nilai bersih saat ini

    yang positif.

    Sedangkan menurut Bambang Riayanto (1992;115) mengatakan bahwa :

    Net present value adalah selisih antara present value dari keseluruhan proceeds yang didiscontokan atas dasar biaya modal

    tertentu dengan present value pengeluaran modal.

    Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Net Present Value adalah Sebuah metode evaluasi Investasi dengan

    mengukur selisih antara present value dari proceeds dan nilai investasi awal. Kriteria kelayakan dari proyek ini adalah :

    Proyek layak jika NPV bertanda positif dan sebaliknya tidak layak jika NPV bertanda negatif.

    Proyek sebaiknya diterima NPV > 0

  • 7/31/2019 Metode analisis investasi

    4/15

    KESIMPULAN

    Kombinasi dari beberapa faktor menjadikan keputusan investasi sebagai keputusan yang paling penting bagi pengelolaan

    keuangan. Semua bagian di dalam perusahaan sangat terpengaruh pada keputusan ini. Kenyataan bahwa akibat keputusan

    ini berlanjut untuk suatu jangka waktu yang panjang membuat pengambil keputusan kehilangan fleksibilitasnya. Perusahaan

    harus membuat komitmen untuk masa depan. Suatu kesalahan dalam pengambilan keputusan dapat memiliki konsekuensi

    yang serius. Jika perusahaan terlalu besar dallam aktiva, maka hal itu dapat menimbulkan beban Penyusutan dan beban

    lainnya yang tinggi, yang sebesarnya tidak perlu terjadi.

    Ada 5 (lima) metode yang digunakan untuk menilai layak tidaknya suatu investasi akan dijalankan. Namum setelah dikaji satu

    per satu dari setiap metode dapat diambil kesimpulan bahwa NPV merupakan metode yang lebih representatif,

    dibandingkan dengan metode-metode yang lain. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan beberapa kasus yang dengan metode

    lain tidak diterapkan, selain dengan menggunakan metode NPV.

    Dengan menngunakan analisis manfaat finansial, kelayakan usaha yang direncanakan ditentukan dengan menggunakan tiga

    kriteria, yaitu analisis NPV, IRR dan analisis Net B/C. Suatu rencana usaha dikatakan layak untuk dilaksanakan jika: NPV ??0;

    IRR > bunga bank.

    Sumber :http://one.indoskripsi.com/node/2112

    http://one.indoskripsi.com/node/2112http://one.indoskripsi.com/node/2112http://one.indoskripsi.com/node/2112http://one.indoskripsi.com/node/2112
  • 7/31/2019 Metode analisis investasi

    5/15

    4 September 2009 Teori Investasi

    Original from:http://www.ombar.net/2009/09/teori-investasi.html

    Visit Us

    Investasi adalah keputusan menunda konsumsi sumber daya atau bagian penghasilan demi

    meningkatkan kemampuan, menambah/menciptakan nilai hidup (penghasilan dan

    kekayaan). Investasi bukan hanya dalam bentuk fisik, melainkan juga non fisik, terutamapeningkatan kualitas sumber daya manusia. Dalam teori ekonomi makro yang dibahas

    adalah investasi fisik. Dengan pembatasan tersebut maka definisi investasi dapat lebih

    dipertajam sebagai pengeluaran-pengeluaran yang meningkatkan stok barang modal. Stok

    barang modal adalah jumlah barang modal dalam suatu perekonomian pada saat tertentu. a.

    Investasi Dalam Bentuk Barang Modal dan Bangunan Yang tercakup dalam investasi barang

    modal dan bangunan adalah pengeluaran-pengeluaran untuk pembelian pabrik, mesin,

    peralatan produksi, bangunan/gedung yang baru. Karena daya tahan madal dan bangunan

    umumnya lebih dari setahun, seringkali investasi ini disebut sebagai investasi dalam bentuk

    harta tetap (fixed investment). Di Indonesia, istilah yang setara dengan fixed investment

    adalah pembentukan modal tetap domestic bruto (PMTDB). Supaya lebih akurat, jumlah

    investasi yang perlu diperhatikan adalah investasi bersih yaitu PMTDB dikurangi penyusutan.

    b. Investasi Persediaan Perusahaan seringkali memproduksi barang lebih banyak daripada

    target penjualan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan. Tentu saja

    investasi persediaan diharapkan meningkatkan penghasilan/keuntungan. Persediaan barang

    tersebut dikatakan sebagai investasi yang direncanakan atau investasi yang diinginkan

    karena telah direncanakan. Selain barang jadi, investasi dapat juga dilakukuan dalam bentuk

    persediaan barang baku dan setengah jadi.

    Original from:http://www.ombar.net/2009/09/teori-investasi.html

    Visit Us

    http://www.ombar.net/2009/09/teori-investasi.htmlhttp://www.ombar.net/2009/09/teori-investasi.htmlhttp://www.ombar.net/2009/09/teori-investasi.htmlhttp://www.ombar.net/2009/09/teori-investasi.htmlhttp://www.ombar.net/2009/09/teori-investasi.htmlhttp://www.ombar.net/2009/09/teori-investasi.htmlhttp://www.ombar.net/2009/09/teori-investasi.htmlhttp://www.ombar.net/2009/09/teori-investasi.html
  • 7/31/2019 Metode analisis investasi

    6/15

    Investasi

    Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

    Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengankeuangandanekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi

    suatu bentukaktivadengan suatu harapan mendapatkankeuntungandimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal.

    Pengertian

    Berdasarkan teoriekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi)darimodalbarang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan

    datang (barang produksi). Contohnya membangunrel kereta apiataupabrik. Investasi

    adalah suatu komponen dariPDBdengan rumus PDB = C + I + G + (X-M). Fungsi

    investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik dan

    mesin) dan investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi

    pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i). Suatu pertambahan

    pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga

    yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebutakan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu

    perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat

    bunga menunjukkan suatubiaya kesempatandari investasi dana tersebut daripada

    meminjamkan untuk mendapatkan bunga.

    [sunting]Produk

    Beberapa produk investasi dikenal sebagai efek atau surat berharga. Definisi efek

    adalah suatu instrumen bentuk kepemilikan yang dapat dipindah tangankan dalam

    bentuk surat berharga, saham/obligasi, bukti hutang (Promissory Notes), bunga ataupartisipasi dalam suatu perjanjian kolektif (Reksa dana), Hak untuk membeli suatu

    saham (Rights), garansi untuk membeli saham pada masa mendatang atau instrumen

    yang dapat diperjual belikan.

    [sunting]Bentuk

    Investasi tanah- diharapkan dengan bertambahnya populasi dan penggunaan

    tanah; harga tanah akan meningkat di masa depan.

    Investasi pendidikan- dengan bertambahnya pengetahuan dan keahlian,

    diharapkan pencarian kerja dan pendapatan lebih besar.

    Investasi saham- diharapkanperusahaanmendapatkan keuntungan dari

    hasilkerjaataupenelitian.

    [sunting]Resiko

    Selain dapat menambah penghasilan seseorang, investasi juga membawa risiko

    keuangan jika investasi tersebut gagal. Kegagalan investasi disebabkan oleh banyak

    hal, diantaranya adalah faktorkeamanan(baik daribencana alamatau diakibatkan

    faktor manusia), atau ketertibanhukum.[sunting]

    http://id.wikipedia.org/wiki/Keuanganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Keuanganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Keuanganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Aktivahttp://id.wikipedia.org/wiki/Aktivahttp://id.wikipedia.org/wiki/Aktivahttp://id.wikipedia.org/wiki/Keuntunganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Keuntunganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Keuntunganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Modal_(ekonomi)&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Modal_(ekonomi)&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Modal_(ekonomi)&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Barang_produksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Barang_produksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kereta_apihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kereta_apihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kereta_apihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pabrikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pabrikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pabrikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Produk_Domestik_Brutohttp://id.wikipedia.org/wiki/Produk_Domestik_Brutohttp://id.wikipedia.org/wiki/Produk_Domestik_Brutohttp://id.wikipedia.org/wiki/Biaya_kesempatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Biaya_kesempatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Biaya_kesempatanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Investasi&action=edit&section=2http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Investasi&action=edit&section=2http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Investasi&action=edit&section=2http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Investasi&action=edit&section=3http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Investasi&action=edit&section=3http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Investasi&action=edit&section=3http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Investasi_tanah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Investasi_tanah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Investasi_pendidikan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Investasi_pendidikan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Investasi_sahamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Investasi_sahamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerjahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerjahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerjahttp://id.wikipedia.org/wiki/Penelitianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Penelitianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Penelitianhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Investasi&action=edit&section=4http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Investasi&action=edit&section=4http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Investasi&action=edit&section=4http://id.wikipedia.org/wiki/Keamananhttp://id.wikipedia.org/wiki/Keamananhttp://id.wikipedia.org/wiki/Keamananhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bencana_alamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bencana_alamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bencana_alamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hukumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hukumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hukumhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Investasi&action=edit&section=5http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Investasi&action=edit&section=5http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Investasi&action=edit&section=5http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Investasi&action=edit&section=5http://id.wikipedia.org/wiki/Hukumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bencana_alamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Keamananhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Investasi&action=edit&section=4http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerjahttp://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Investasi_sahamhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Investasi_pendidikan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Investasi_tanah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Investasi&action=edit&section=3http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Investasi&action=edit&section=2http://id.wikipedia.org/wiki/Biaya_kesempatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Produk_Domestik_Brutohttp://id.wikipedia.org/wiki/Pabrikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kereta_apihttp://id.wikipedia.org/wiki/Barang_produksihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Modal_(ekonomi)&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Keuntunganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Aktivahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Keuangan
  • 7/31/2019 Metode analisis investasi

    7/15

    MODUL 1 : PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL

    Kegiatan Belajar 1: Pasar Modal

    Perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya dapat memperoleh dananya melalui dua cara, yaitu diperoleh dari intern perusahaan dan dari ekstern

    perusahaan. Kebutuhan dana yang diperoleh dari intern perusahaan berasal dari dana yang dihasilkan oleh usaha perusahaan , misalnya :sebagian laba

    ditahan dan penyusutan, sedangkan kebutuhan dana yang diperoleh dari ekstern adalah dana yang diperoleh bukan dari usaha perusahaan, misalnya

    dengan meminjam di bank atau lembaga keuangan lain atau dapat juga menjual saham di pasar modal. Pasar modal dari fungsi dan ruang lingkupnya

    dapat dibedakan dalam beberapa jenis, yaitu; pasar sekunder, pasar perdana, pasar lelang dan pasar negosiasi.

    Pelaku pasar modal terdiri dari lembaga-lembaga yang kegiatannya berhubungan dengan pasar modal. Para pelaku ini dapat dikelompokkan menjadi 3

    kelompok, yaitu :

    Pertama, badan yang bertugas mengawasi jalannya pasar modal, di Indonesia tanggung jawab ini dipegang oleh Bapepam. Kedua, pihak-pihak yang secara

    langsung terlibat dalam perdagangan sekuritas: emiten, investor, badan pengelola bursa dan perantara/pedagang sekuritas. Ketiga, pihak yang mendukung

    kepastian, kelancaran, dan ketertiban pasar modal (Kustodian Sentral Efek Indonesia dan Kliring Penjamin Efek Indonesia), Penanggung (Guarantor) dan

    Wali Amanat (Trustee).

    Kegiatan Belajar 2: Instrumen Pasar Modal

    Sekuritas yang diperdagangkan di pasar modal biasanya disebut instrumen pasar modal. Instrumen pasar modal ini terdiri dari: saham biasa, obligasi dan

    reksadana. Adapun instrumen derivatif di pasar modal ada dua jenis yaitu opsi dan futures, dari kedua instrumen derivatif tersebut masih ada instrumen

    pecahan dari keduanya

    MODUL 2 : RETURN YANG DIHARAPKAN DAN RISIKO PORTOFOLIO

    Kegiatan Belajar 1: Investasi

    Dalam dunia usaha, setiap kita melakukan investasi maka investasi tersebut akan selalu mengandung keuntungan atau pengembalian (return) dan risiko.

    Pengembalian (return) merupakan kompensasi atau imbalan yang diharapkan di masa datang oleh investor atas waktu dan risiko yang terkait dengan

    investasi yang dilakukan. Pengembalian (return) ini dapat berupa pengembalian yang telah terjadi (actual return) dan pengembalian yang diharapkan

    (expected return). Sedangkan Risiko merupakan besarnya penyimpangan atas keuntungan yang diharapkan karena adanya investasi terhadap keuntungan

    faktual. Semakin besar penyimpangannya berarti semakin besar tingkat risikonya. Keputusan apakah investasi akan dilaksanakan atau tidak sangat

    tergantung dari perbandingan antara return dan risiko.

    Tinggi rendahnya sikap investor terhadap risiko bergantung kepada preferensi investor tersebut terhadap risiko. Berdasarkan tingkat preferensi investor

    terhadap risiko, maka risiko dibedakan menjadi tiga, yaitu: (1) investor yang menyukai risiko atau pencari risiko (risk seeker); (2) investor yang netral

    terhadap risiko (risk neutral); (3) investor yang tidak menyukai risiko (risk averter)

    Selain mempertimbangkan return dalam mengambil keputusan investasi, investor juga perlu mempertimbangkan risiko, ada beberapa jenis risiko yang

    perlu dipertimbangkan antara lain: (1) risiko suku bunga; (2) risiko pasar; (3) risiko inflasi; (4) risiko bisnis; (5) risiko finansial; (6) risiko likuiditas dan

    (7) risiko nilai tukar mata uang.

    Kegiatan Belajar 2: Risiko dan Pengembalian (Risk and Return)

    Sesuai pengertian risiko, risiko diartikan sebagai penyimpangan dari apa yang diharapkan. Karena yang diharapkan dari investasi adalah return

    (pengembalian), maka biasanya risiko diukur dari variabilitas dari return-nya.

    Dalam kaitan antara return dan risiko maka terdapat hubungan langsung antara harga dan tingkat pengembalian. Harga, P0, untuk setiap aset adalah sama

    dengan jumlah dari pembayaran kas yang diharapkan akan diterima investor yang didiskontokan pada tingkat pengembalian, r, yang diminta investor.

  • 7/31/2019 Metode analisis investasi

    8/15

    Investor dapat menginvestasikan dananya kepada investasi riil atau investasi finansial. Investasi finansial biasanya diujudkan dalam pembelian sekuritas.

    Sekuritas dapat diartikan sebuah dokumen yang mengidentifikasi hak atau klaim atas aset dan setiap aliran kas mendatang yang diperoleh perusahaan.

    Sedang portofolio merupakan sekumpulan dari sekuritas. Istilah sekuritas mempunyai pengertian yang luas. Tidak saja terbatas pada saham atau obligasi

    saja, surat pembelian mobil atau sertifikat tanah bisa masuk dalam pengertian sekuritas. Untuk itu dalam perhitungan tingkat pengembalian yang

    diharapkan dari saham individual dan tingkat pengembalian yang diharapkan dari portofolio akan berbeda hasilnya.

    MODUL 3 : MODEL-MODEL KESEIMBANGAN

    Kegiatan Belajar 1: Capital Asset Pricing Model

    Hubungan antara return dan risiko dapat dikembangkan menjadi suatu model keseimbangan risiko-return. Model keseimbangan yang dapat dikembangkan

    adalah salah satunya dengan model Capital Asset Pricing Model (CAPM). Model CAPM dapat diformulasikan sebagai berikut.

    E(Ri) = = RF + bi [E(RM) - RF].

    Kegiatan Belajar 2: Pricing Theory Abritage

    Arbitrage Pricing Theory (APT) mendasarkan diri atas prinsip hukum satu harga, yang menyatakan bahwa sekuritas yang mempunyai karakteristik yang

    sama, tidak akan bisa dihargai dengan harga yang berbeda. Tidak seperti Capital Asset Pricing Model (CAPM) yang menggunakan asumsi bahwa

    portofolio pasar merupakan portofolio yang efisien, APT tidak menggunakan asumsi apapun tentang portofolio pasar. APT hanya mengatakan bahwa

    tingkat keuntungan suatu saham dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu, yang jumlahnya bisa lebih dari satu.

    Sayangnya teori ini tidak menjelaskan faktor-faktor apa yang mempengaruhi pembentukan harga sekuritas. Teknik statistik yang disebut sebagai factor

    analysis bisa dipergunakan untuk mengidentifikasikan berapa faktor yang terdapat dalam persoalan (dengan menggunakan input matriks koefisien

    korelasi), tetapi tidak menunjukkan apa faktor-faktor tersebut. Berbagai penelitian tentang aplikasi APT menunjukkan beberapa faktor yang dapat

    menjelaskan perubahan tingkat keuntungan. Meskipun demikian, beberapa penelitian dan mungkin menemukan faktor yang berbeda.

    MODUL 4 : PENILAIAN SAHAM

    Kegiatan Belajar 1: Penilaian Saham

    Di dalam penentuan harga saham perlu mendasarkan atas estimasi arus kas yang akan diterima oleh pemilik saham tersebut. Arus kas tersebut terdiri dari

    dividen dan penjualan kembali saham tersebut. Apabila kita tidak mampu untuk menaksir arus kas tersebut dengan tepat, maka kemungkinan analisis kita

    salah, sehingga oleh karena itu kita akan selalu menanggung risiko. Karena sesungguhnya sangat sulit bagi seorang investor untuk dapat dengan tepat

    menaksir arus kas perusahaan tersebut.

    Karena adanya kesulitan untuk menggunakan arus kas yang di-present value-kan dalam menentukan harga saham, maka muncul beberapa model

    penyederhanaan, adapun model penyederhanaan tersebut adalah sebagai berikut:

    model diskonto dividen; model pertumbuhan nol;

    model pertumbuhan konstan;

    model pertumbuhan tidak konstan atau ganda;

    model pendekatan PER.

    Kegiatan Belajar 2: Pendekatan Penilaian Saham Lainnya

    Di dalam penentuan harga saham perlu mendasarkan atas estimasi arus kas yang akan diterima oleh pemilik saham tersebut. Arus kas tersebut terdiri dari

    dividen dan penjualan kembali saham tersebut. Apabila kita tidak mampu untuk menaksir arus kas tersebut dengan tepat, maka kemungkinan analisis kita

    salah, sehingga oleh karena itu kita akan selalu menanggung risiko. Karena sesungguhnya sangat sulit bagi seorang investor untuk dapat dengan tepat

    menaksir arus kas perusahaan tersebut.

    Karena adanya kesulitan untuk menggunakan arus kas yang di- present value-kan dalam menentukan harga saham, maka muncul beberapa model

    penyederhanaan, adapun model penyederhanaan tersebut adalah sebagai berikut:

  • 7/31/2019 Metode analisis investasi

    9/15

    model diskonto dividen; model pertumbuhan nol;

    model pertumbuhan konstan;

    model pertumbuhan tidak konstan atau ganda;

    model pendekatan PER; dan

    model pendekatan lainnya.

    MODUL 5 : OBLIGASI

    Kegiatan Belajar 1: Karateristik Obligasi

    Obligasi dapat diterbitkan dengan beraneka ragam sifat atau karakter. Faktor yang terpenting dalam penentuan harga obligasi adalah tingkat bunga.

    Besarnya bunga atau interes yang diberikan, selain jangka waktu obligasi, akan mempengaruhi tingkat keuntungan (yield) yang diperoleh para investor.

    Bila tingkat bunga yang berlaku umum meningkat, maka tingkat harga obligasi akan menurun, bila hal-hal lain ceteris paribus (dianggap tidak terjadi

    perubahan).

    Beberapa lembaga mungkin melakukan rating obligasi. Seperti halnya dilakukan oleh Standard & Poor (S & P) dan Moodys di Amerika Serikat.

    Lembaga yang melakukan rating obligasi di Indonesia adalah PT. Pemerintah Efek Indonesia (Pefindo).

    MODUL 6 : PENILAIAN OBLIGASI

    Kegiatan Belajar 1: Penilaian Obligasi

    Obligasi adalah surat berharga (biasanya berjangka panjang atau lebih dari satu tahun) yang diterbitkan oleh suatu perusahaan atau pemerintah. Pemilik

    obligasi akan menerima pembayaran sejumlah uang tertentu yang dibayarkan secara berkala (misalnya setiap tahun atau setiap 6 bulan), hal ini disebut

    coupon interest payment atau pembayaran bunga kupon.

    Untuk obligasi dengan jumlah bunga tetap, jumlah pembayaran bunga adalah tetap dan ditentukan pada saat obligasi diterbitkan. Tingkat bunga kupon

    pada obligasi adalah jumlah pembayaran bunga kupon dibagi nilai nominal.

    Sedangkan untuk obligasi yang bersifat floating atau mengambang, bunga obligasi tidak tetap tetapi berfluktuasi menyesuaikan dengan perubahan suku

    bunga pasar.

    Penilaian obligasi dilakukan dengan pendekatan discounted cash flow mengatakan bahwa nilai obligasi adalah present value dari semua penerimaan akibat

    membeli obligasi.

    Kegiatan Belajar 2: Tingkat Bunga Obligasi

    Obligasi memiliki nilai nominal yang sering disebut sebagai par value. Par value ini merupakan nilai yang akan dibayar oleh penerbit obligasi kepada

    pemegang obligasi pada tanggal yang telah ditentukan di masa yang akan datang.

    Seperti telah dijelaskan di modul sebelumnya bahwa obligasi merupakan aset finansial yang mempunyai beban tetap yang berupa biaya bunga bagi

    perusahaan yang mengeluarkan obligasi. Penerimaan bunga yang dibayarkan setiap tengah tahun akan berbeda apabila bunga dibayarkan setiap tahun.

    Harga obligasi juga akan ditentukan oleh nilai intrinsik obligasi tersebut. Seperti telah dijelaskan di sebelumnya bahwa nilai intrinsik obligasi sangat

    terkait besarnya nilai r, yaitu tingkat keuntungan yang disyaratkan atau yield obligasi.

    Hubungan antara yield dan harga obligasi menunjukkan adanya hubungan yang terbalik. Dari keempat keadaan yang menggambarkan hubungan antara

    yield dan harga obligasi kita dapat menyimpulkan bahwa harga obligasi akan berubah jika ada perubahan pada tingkat bunga pasar dan yield yang

    disyaratkan oleh investor dengan arah yang berlawanan.

  • 7/31/2019 Metode analisis investasi

    10/15

    Pengaruh perubahan tingkat bunga pasar terhadap harga obligasi, juga akan terkait dengan maturitas dari obligasi tersebut. Bila terjadi kenaikan

    (penurunan) tingkat bunga maka harga obligasi yang mempunyai maturitas lebih lama akan mengalami penurunan (kenaikan) harga yang lebih besar

    dibandingkan dengan obligasi yang mempunyai maturitas yang lebih pendek, ceteris paribus

    MODUL 7 : SEKURITAS DERIVATIF

    Kegiatan Belajar 1: Opsi

    Opsi, sebagaimana instrumen sekuritas yang lain diatur oleh pemerintah melalui lembaga yang berwenang untuk mengaturnya (dalam hal ini oleh

    BAPEPAM). Untuk di Indonesia, Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal) mewakili pemerintah dalam mengawasi perkembangan pasar modal termasuk

    di dalamnya adalah opsi. Aktivitas opsi di pasar modal ada keterkaitan dengan aktivitas lain di pasar modal. Hal ini investor opsi mempengaruhi

    keputusan investasi investor. Strategi yang berbeda dapat dikembangkan dalam memperbesar keuntungan atau memperkecil risiko. Oleh karena itu

    biasanya investor (baik institusional maupun individual) memakai beberapa model untuk mencapai alternatif yang optimal. Biasanya investor di dalam

    strategi akan mempergunakan model yang dikembangkan oleh Blacks dan scholes. Namun demikian investor harus mengetahui keterbatasan dan

    kelemahan opsi. Dengan demikian investor akan dapat menentukan waktu yang tepat untuk memanfaatkan opsi dan strategi apa yang paling baik dan tepat

    agar dapat memperoleh keuntungan.

    MODUL 8 : SEKURITAS DERIVATIF LANJUTAN

    Kegiatan Belajar 1: Bukti (Right), Waran (Warrant), dan Obligasi Konversi (Convertible Bonds)

    Berbagai jenis sekuritas yang diterbitkan di pasar modal dan diperdagangkan di bursa efek dapat dibagi menjadi berbagai kelompok, yaitu (1) saham, (2)

    sekuritas yang memberikan penghasilan tetap, dan (3) sekuritas yang bersifat derivatif. Pada bab ini dibicarakan konsep valuasi dan analisis sekuritas-

    sekuritas tersebut, yang meliputi saham, obligasi, sertifikat bukti right, opsi, waran, dan obligasi konversi..

    Analisis saham dapat dilakukan dengan menggunakan dividend approach model (berdasarkan pada arus kas) ataupun dengan menggunakan pendekatan

    kelipatan laba (earnings multiplier). Model mana yang akan digunakan hendaknya dikaitkan dengan karakteristik saham-saham yang dianalisis. Apabila

    saham yang dianalisis selalu membagikan dividen dengan rasio payout yang sama, pertumbuhan dividennya relatif konstan karena sudah memasuki tahap

    maturity, penyederhanaan dividend approach model dengan menggunakan constant growth model dapat digunakan. Apabila rasio pembagian dividen

    diperkirakan akan berubah dari waktu ke waktu, pertumbuhan labanya bervariasi dari tahun ke tahun, model pertumbuhan lain perlu digunakan.

    Analisis dapat dilakukan dengan membandingkan nilai intrinsik suatu saham dengan harga pasar saat ini, atau dapat juga dilakukan secara cross sectional.

    Analisis cross sectional berarti menilai kewajaran harga suatu saham relatif terhadap saham-saham lain yang dipilih dalam analisis. Kedua cara tersebut

    disebut analisis dengan memperhatikan faktor-faktor fundamental.

    Meskipun demikian, terdapat pula analisis dengan mengandalkan pada pengamatan alas perubahan harga di waktu yang lalu. Cara semacam ini disebut

    analisis teknikal.

    Untuk obligasi, faktor yang sangat menentukan adalah tingkat bunga. Kepekaan suatu obligasi terhadap perubahan tingkat bunga ditunjukkan oleh

    duration obligasi tersebut. Semakin besar duration-nya, semakin peka obligasi tersebut terhadap perubahan suku bunga.

    Sertifikat bukti right menunjukkan hak untuk membeli saham dengan harga tertentu. Apabila dana yang diperoleh dari penerbitan right sewaktu

    dipergunakan hanya memberikan NPV = 0, maka pemodal tidak akan menderita kerugian ataupun memperoleh manfaat dari penerbitan bukti right.

    Pemodal akan bertambah kemakmurannya kalau dana yang dihimpun dengan right issue dapat digunakan dengan menghasilkan NPV positif.

    Teori penentuan harga opsi menjelaskan bagaimana melakukan valuasi opsi. Teori ini juga berguna untuk membahas dan menaksir nilai warrant dan

    convertible bond. Warrant adalah opsi untuk membeli sejumlah saham biasa dengan harga tertentu. Biasanya warrant dijual bersama-sama obligasi,

  • 7/31/2019 Metode analisis investasi

    11/15

    meskipun mungkin saja kedua instrumen keuangan diperjualbelikan secara terpisah. Convertible bonds merupakan obligasi yang bisa ditukar menjadi

    saham biasa. pemodal akan mengonversikan CB menjadi saham biasa kalau pada saat jatuh tempo harga saham lebih tinggi dan nilai normal CB.

    Dengan memahami teori pembentukan harga opsi, jelaslah bahwa penawaran sekuritas-sekuritas yang berkarakteristik opsi bukanlah dilakukan dengan

    maksud merugikan pemodal. Memang benar bahwa pembeli opsi akan menanggung risiko yang lebih besar dari pembeli saham biasa. Meskipun

    demikian, risiko yang tinggi ini berarti bahwa kemungkinan menderita rugi atau memperoleh laba juga besar.

    MODUL 9 : FUTURES

    Kegiatan Belajar 1: Kontrak Futures

    Futures menunjukkan kewajiban untuk melakukan sesuatu, dan bukan hak seperti dalam opsi. Meskipun futures mempunyai risiko yang sangat tinggi,

    sebenarnya sekuritas tersebut dapat dipergunakan untuk melakukan hedging, yang berarti justru memperkecil risiko. Hanya saja, selain untuk hedging,

    pemodal juga dapat berspekulasi dengan futures. Karena risiko sangat tinggi, maka spekulasi dengan futures akan mengakibatkan pemodal menanggung

    risiko yang sangat tinggi.

    Penetapan harga kontrak futures dipengaruhi oleh beberapa faktor, untuk itu untuk menghitung harga futures perlu menggunakan asumsi, yaitu dijual pada

    pasar tunai, tingkat pengembalian pasti, jangka pengantaran pasti dan suku bunga pasti diketahui.

    Dalam penentuan harga kontrak futures bisa saja harga futures tersebut dengan strategi apapun tidak mendatangkan laba arbitrase, Oleh karena itu, harga

    tersebut merupakan harga keseimbangan, karena harga futures di atas maupun di bawah nilai tersebut memungkinkan timbulnya laba arbitrase.

    Harga teoritis futures dapat lebih tinggi daripada harga pasar tunai (pada premi) atau lebih rendah dari harga pasar tunai (pada diskonto), tergantung dari (r

    y). Suku ry, yang merupakan selisih antara biaya pendanaan dan hasil atas aktiva, disebut biaya pendanaan bersih. Biaya pendanaan bersih ini

    umumnya disebut juga biaya penyimpanan (cost of carry). Biaya penyimpanan positif berarti hasil yang diperoleh lebih besar dari biaya pendanaan;

    sedangkan biaya penyimpanan negatif menunjukkan adanya biaya pendanaan yang lebih besar daripada hasil yang diperoleh.

  • 7/31/2019 Metode analisis investasi

    12/15

    Definisi INVESTASI dan Faktor Penentu InvestasiDefinisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Investasi diartikan sebagai penanaman uang atau di suatu perusahaan atau

    proyek untuk tujuan memproleh keuntungan. Pada dasarnya investasi adalah membeli suatu aset yang diharapkan di masa

    datang dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi.

    Investasi juga dapat dikatakan sebagai suatu penundaan konsumsi saat ini untuk konsumsi masa depan. Harapan pada

    keuntungan di masa datang merupakan kompensasi atas waktu dan risiko yang terkait dengan suatu investasi yang dilakukan.

    Seseorang tentunya harus memikirkan masa depan dimana pada saat kebutuhan hidup terus meningkat, kebutuhan yang dimaksud dapat

    berupa pendidikan, sarana transportasi, kesehatan, tempat tinggal, kebutuhan untuk rekreasi, ibadah, hingga kebutuhan untuk masa tidak

    produktif. Dengan berlatar belakang hal tersebut maka seseorang menyisihkan sebagian dari pendapatannya di masa produktif dan meng-investasikannya untuk masa dimana sudah kurang produktif.

    Ada banyak pilihan dalam berinvestasi, diantaranya yaitu membuka deposito, menabung, membeli tanah dan bangunan, obligasi, membeli

    emas, saham, dan lain-lain. Secara umum bentuk aset yang di Investasikan terbagi menjadi dua jenis yaitu:

    1. Riil Investment

    Yaitu menginvestasikan sejumlah dan tertentu pada aset berwujud, seperti halnya tanah, emas, bangunan, emas, dan lain-lain.

    2. Financial Investment

    Yaitu menginvestasikan sejumlah dana tertentu pada aset finansial, seperti halnya deposito, saham, obligasi, dan lain-lain. Dalam hal ini

    surat berharga yang diperdagangkan atau yang sering disebut dengan efek adalah berupa saham. Menurut Undang-Undang No.8 Tahun

    1995 tentang pasar modal, definisi dari bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain

    dengan tujuan memperdagangkan efek diantaranya. Di Indonesia, perdagangan saham dilakukan di Bursa Efek Indonesia. Tidak semua

    perusahaan dapat langsung mengeluarkan suatu efek (saham), oleh sebab itu perusahaan yang ingin menerbitkan efek harus memenuhi

    kriteria ataupun peraturan-peraturan yang ada sebelum menerbitkan suatu efek.

    Faktor-Faktor Penentu Investasi

    Bagi seorang investor yang hendak melakukan suatu investasi, harus melakukan suatu analisis terlebih dahulu dalam menentukan

    keputusan investasinya. Untuk melakukan suatu analisis investasi, setidaknya ada tiga faktor yang harus dianalisis, yaitu:

    1. Analisis kondisi makroekonomi

    2. Analisis pada jenis industri

    3. Analisis fundamental suatu perusahaan

    Tahap pertama yang dilakukan oleh seorang investor dalam berinvestasi adalah melakukan analisis terhadap variabel-variabel

    makro, tahap analisis ini dilakukan untuk menganalisis kondisi perekonomian suatu negara secara makro dalam proses suatu

    investasi. Variabel-variabel ekonomi makro yang dianalisis diantaranya adalah tingkat inflasi, transaksi berjalan, kurs/exchange rate (nilai

    tukar suatu mata uang negara terhadap mata uang negara lain), suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia), dan lain-lain.

    Pada tahap kedua, dilakukan analisis pada berbagai jenis industri. Pada tahapan ini, kita memilih jenis industri yang paling

    memberikan prospek keuntungan jika dilakukan invstasi. Sektor mana yang akan dijadikan suatu investasi dapat dilihat dari pergerakan

    dalam indeks sektoral industri pada suatu pasar modal. Sektor yang mempunyai indeks yang bagus untuk investasi jangka panjang

    tentunya akan dipilih. Pada tahap analisis ketiga, dilakukan analisis fundamental pada perusahaan, dengan menggunakan rasio-rasio

    keuangan suatu perusahaan.

    Dalam rasio-rasio keuangan, terbagi lagi menjadi lima rasio, yaitu :

    1. Rasio Likuiditas, menyatakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo.

    2. Rasio Aktifitas, menunjukkan kemampuan serta efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan aktifa yang dimiliki atau perputaran

    (turnover) aktifa-aktifa suatu perusahaan.

    3. Rasio Hutang, berfungsi untuk menunjukkan kemampun perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya.

    4. Rasio Profitabilitas, menunjukkan tingkat keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan.5. Rasio Pasar, menggambarkan bagaimana pasar menghargai saham suatu perusahaan.

    http://putracenter.net/2009/06/29/definisi-investasi-dan-faktor-penentu-investasi/http://putracenter.net/2009/06/29/definisi-investasi-dan-faktor-penentu-investasi/http://putracenter.net/2009/06/29/definisi-investasi-dan-faktor-penentu-investasi/
  • 7/31/2019 Metode analisis investasi

    13/15

    TEORI INVESTASI DAN KONSEP MARGINAL EFFICIENCY OF

    CAPITAL

    Investasi merupakan pengeluaran yang ditujukan untuk meningkatkan atau mempertahankan stok barang-barang

    modal yang terdiri dari mesin-mesin, pabrik, kantor dan produk-produk tahan lama lainnya yang digunakan dalam proses

    produksi. Menurut Rosyidi (2006 : 196), secara keseluruhan yang mempengaruhi volume investasi ada dua yaitu suku bunga

    dan marginal efficiency of capital(MEC). MEC menyatakan besarnya keuntungan yang akan diperoleh dengan ditanamnya

    modal, sedangkan suku bunga adalah tingkat harga dari uang, yaitu berapa persenkah dari sejumlah uang tertentu, yang

    harus dikembalikan atau dibayarkan karena dipakainya uang itu. Kedua kekuatan itu yakni MEC dan suku bunga merupakan

    dua kekuatan yang senantiasa tarik-menarik serta saling berpengaruh dalam menentukan volume investasi.

    Boediono (1990 : 44), di dalam teori makro Keynes keputusan apakah suatu Investasi akan di laksanakan atau tidak,

    tergantung pada perbandingan antara besarnya keuntungan yang di harapkan (yang menyatakan dalam persentase satuan

    waktu) di suatu pihak dan biaya penggunaan dana atau tingkat bunga di pihak lain. Apabila tingkat bunga yang berlaku di

    pasar uang sebesar 2% setiap bulan (atau 24% setahun), sedangkan keuntungan yang di harapkan sebesar 50% maka

    investasi tersebut masih menguntungkan karena keuntungan (kotor) yang di harapkan 50% jadi melebihi ongkos pendanaan

    dapat di katakan 50% - 24% = 26% pertahun untuk 10 tahun. Maka jika pengusaha tersebut rasional investasi tersebut akan

    dilaksanakan. Secara ringkas dalam teori Keynes, tingkat keuntungan yang diharapkan ini disebut dengan istilah Marginal

    Efficiency of Capital.

    1. Jika keuntungan yang diharapkan (MEC) lebih besar dari pada tingkat bunga maka investasi di laksanakan.

    2. Jika MEC lebih kecil dari pada tingkat bunga maka investasi tidak dilaksanakan.

    3. Jika MEC = tingkat bunga maka investasi bisa di laksanakan dan bisa juga tidak.

    Dari uraian di atas, di ketahui bahwa berapa besar tingkat pengeluaran investasi yang di harapkan oleh para investasi

    di tentukan oleh dua hal yaitu tingkat suku bunga yang berlaku danmarginal efficiency of capital. Perilaku makro para investor

    ini biasanya dapat di ringkas dalam satu bentuk fungsi marginal efficiency of capitalatau fungsi investasi.

    Tiga hal yang perlu di garis bawahi mengenai fungsi investasi, pertama fungsi tersebut mempunyai slope yang

    negatif, artinya semakin rendah tingkat bunga semakin besar pula tingkat pengeluaran investasi yang di inginkan. Kedua,

    dalam kenyataan fungsi tersebut sulit untuk di peroleh sebab posisinya sangat labil (mudah berubah dalam jangka waktu yang

    sangat singkat). Kelabilan fungsi investasi ini akan segera dapat di pahami karena posisinya sangat tergantung pada nilai

    MEC dari proyek-proyek yang ada, dan bahwa MEC adalah keuntungan yang di harapkan oleh investor. Ketiga, yang perlu

    ditekankan adalah hubungan teori Keynes dengan kenyataan, khususnya masalah tersedianya dana investasi.

  • 7/31/2019 Metode analisis investasi

    14/15

  • 7/31/2019 Metode analisis investasi

    15/15