metode analisis investasi
TRANSCRIPT
-
7/31/2019 Metode analisis investasi
1/15
Metode analisis investasi
1. Payback Period
Payback Period merupakan salah satu metode perhitungan Capital Budgeting yang relatif sederhana. Menurut Arifin dan
Fauzi (1999:12) bahwa: "Metode ini merupakan penentuan jangka waktu yang dibutuhkan untuk menutup initial investment
dari suatu proyek dengan menggunakan cash inflow yang dihasilkan oleh proyek tersebut".
Sedangkan menurut Usnan dan Suwarsono (1994;208) berpendapat bahwa : "Payback Periode metode yang mengukur
seberapa cepat investasi bisa kembali dalam satuan Tahun
Dari kedua pengertian diatas, maka dapatlah disimpulkan bahwa payback period adalah waktu yang diperlukan (dalam
Satuan Tahun) untuk mengembalikan investasi yang telah ditanamkan oleh penanam modal berdasarkan cash Inflow yang
dihasilkan oleh suatu proyek.
Cara untuk mengambil keputusan dengan metode ini adalah membandingkan payback period investasi yang diusulkan
dengan umur ekonomis aktiva, apabila payback period lebih pendek dari pada umur ekonomis aktiva maka rencana investasi
dapat diterima, sedangkan apabila payback period lebih panjang dari pada umur ekonomis aktiva maka rencana investasi
ditolak.
2. Metode Internal Rate of Return
Metode ini untuk membuat peringkat usulan investasi dengan menggunakan tingkat pengembalian atas investasi yang
dihitung dengan mencari tingkat diskonto yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas masuk proyek yang diharapkan
terhadap nilai sekarang biaya proyek atau sama dengan tingkat diskonto yang membuat NPV sama dengan nol.
RUMUS!
Apabila Ao adalah investasi pada periode 0 dan A1 sampai An adalah aliran bersih dari periode 1 sampai n, maka metode IRR
semata mata mencari discount factor yang menyamakan A0 dengan A1 sampai An
Penerimaan atau penolakan usulan investasi ini adalah dengan membandingkan IRR dengan tingkat bunga yang disyaratkan(required rate of return). Apabila IRR lebih besar dari pada tingkat bunga yang disyaratkan maka proyek tersebut diterima,
apabila lebih kecil diterima.
Kelemahan secara mendasar menurut teori memang hampir tidak ada, namun dalam praktek penghitungan untuk
menentukan IRR tersebut masih memerlukan penghitungan NPV
Internal Rate of Return (IRR)
Ukuran kedua yang sering digunakan dalam analisis manfaat finansial adalah internal rate of return (IRR) atau tingkat
pengembaliandari investasi. IRR menunjukan tingkat discount rate atau tingkat keuntungan dari investasi yang menghasilkan
NPV sama dengan nol.
Untuk mengitung IRR digunakan rumus sebagai berikut:
RUMUS
Kriteria penilain digunakan tingkat bunga bank. Jadi, jika IRR ??tingkat bunga bank, maka usaha yang direncanakan atau yang
diusulan layak untuk dilaksanakan, dan jika sebaliknya usaha yang direncanakan tidak layak untuk dilaksanakan.
Internal Rate of Return (IRR)
Teknik perhitungan dengan IRR banyak digunakan dalam suatu analisis investasi, namun relatif sulit untuk ditentukan karena
untuk mendapatkan nilai yang akan dihitung diperlukan suatu 'trial and error' hingga pada akhirnya diperoleh tingkat bunga
yang akan menyebabkan NPV sama dengan nol. IRR dapat didefinisikan sebagai tingkat bunga yang akan menyamakan
present value cash inflow dengan jumlah initial investment dari proyek yang sedang dinilai.
Dengan kata lain, IRR adalah tingkat bunga yang akan menyebabkan NPV sama dengan nol, karena present value cash inflow
pada tingkat bunga tersebut akan sama dengan initial investment. Suatu usulan proyek investasi akan ditetima jika IRR > cost
of capital dan akan ditolak jika IRR < cost of capital. Perhitungan IRR untuk pola cash flow yang bersifat seragam (anuitas),
relatif berbeda dengan yang berpola tidak seragam.
Menurut Arifin dan Fauzi (1999:13) bahwa: Adapun langkah-langkah menghitung IRR untuk pola cash flow yang sama adalah
sebagai beiikut:
-
7/31/2019 Metode analisis investasi
2/15
Hitung besarnya payback period untuk proyek yang sedang dievaluasi.
Gunakan tabel discount factor, dan pada baris umur proyek, cari angka yang sama atau mendekati dengan hasil payback
period pada langkah 1 di atas. IRR terletak pada persentase terdekat hasil yang diperoleh.
Untuk mendapatkan nilai IRR yang sesungguhnya dapat ditempuh dengan menggunakan interpolasi.
Sedangkan untuk proyek yang memiliki pola cash inflow yang tidak seragam, dapat diselesaikan dengan langkah-langkah
berikut:
Hitung rata-rata cash inflow per tahun
Bagi initial investment dengan rata-rata cash inflow untuk mengetahui "estimasi" payback period dari proyek yang sedang
dievaluasi.
Gunakan tabel discount factor untuk menghitung besarnya IRR, seperti langkah ke-2 dalam menghitung IRR untuk pola cash
flow yang berbentuk seragam (anuitas). Hasil yang diperoleh akan merupakan "perkiraan IRR'.
Selanjutnya sesuaikan IRR yang diperoleh pada langkah ke-3 di atas, yaitu diperbesar atau diperkecil, ke dalam pola cash
flow yang sesungguhnya. Apabila cash inflow yang sesungguhnya dalam tahun-tahun pertama temyata lebih besar dari rata-
rata yang diperoleh dalam langkah ke 1 di atas, maka perbesarlah tingkat discount yang digunakan, dan apabila sebaliknyamaka perkecillah discount tersebut.
Dari hasil discount rate yang diperoleh pada langkah ke-4, kernudian hitunglah NPV dari proyek tersebut.
Apabila hasil yang diperoleh lebih besar dari nol, maka naikkanlah discount rate yang digunakan, dan apabila sebaliknya
maka turunkanlah discount rate tersebut.
Hitunglah kembali NPV dengan menggunakan discount rate yang baru, sampai akhirnya diperoleh discount rate yang secara
berurutan menghasilkan NPV yang positif dan negatif.
Dengan jalan interpolasi akan ditemukan nilai IRR yang sesungguhnya.
Setelah IRR diketahui langkah selanjutnya adalah membandingkan IRR dengan cost of capital. Apabila IRR lebih besar dari
pada cost of capital maka rencana investasi dapat diterima karena menguntungkan dan sebaliknya apabila IRR lebih kecil
dari pada cost of capital maka rencana investasi ditolak karena merugikan.
Internal Rate of Return
Menentukan tingkat bunga (try & Error) yang menyebabkan NPV sama dengan 0 (nol).
berdasarkan perhitungan NPV yang sudah didapatkan.
Jika IRR >= Cost of Capital maka : Proyek dipertimbangkan diterima.
3. Profitaility Index
Profitability index atau benefit cost ratio adalah perbandingan antara nilai sekarang dari aliran kas masuk di masa yang akan
datang dengan nilai investasi.
RUMUS
Selama PI tersebut sama dengan atau lebih besar dari satu, maka kita akan menerima usulan investasi tersebut.Secara
umum Kalau metode NPV dan PI dipakai untuk menilai
suatu usulan investasi, maka hasilnya akan selalu konsisten. Dengan kata lain., kalau NPV mengatakan diterima, maka PI juga
mengatakan diterima. Demikian pula sebaliknya. Sehingga untuk menghitung PI harus terlebih dahulu menghitung NPV dan
ada beberapa kasus lain, dimana setelah perhitungan PI belum dapat mengambil keputusan, sebelum dikembalikan ke
metode NPV.
Profitability Index (PI)
Shook (2002;456) mengatakan bahwa:
Profitability index adalah Prediksi arus kas masa depan perusahaan dibagi investasi awalnya.
-
7/31/2019 Metode analisis investasi
3/15
Suad Usman dan Suwarsono (1994;192) mengatakan bahwa profitability index menghitung perbandingan antara nilai
sekarang penerimaan penerimaan kas bersih dimasa datang dengan
nilai sekarang investasi".
Dari kedua pengertian profitability index tersebut dapat disimpulkan profitability index adalah metode Prediksi kelayakan
suatu proyek dengan membandingkan nilai penerimaan-penerimaan bersih dengan nilai investasi, dengan kriteria kelayakan
apabila PI lebih besar dari pada (satu) 1 maka rencana investasi dapat diterima, sedangkan apabila PI lebih kecil dari pada
(satu) 1 maka rencana investasi ditolak.
Keputusan = Proyek sebaiknya diterima PI > 1
4. Metode Net Present Value
Setelah kelemahan pada metode-metode sebelumnya, orang mulai mencari cara untuk memperbaiki keefektifan evaluasi
proyek. Metode yang dimaksud adalah nilai sekarang bersih (NPV). Yang mengandalkan pada teknik arus kas yang
didiskontokan.
Untuk mengimplementasikan pendekatan ini, kita ikuti proses sebagai berikut : (1) Tentukan nilai sekarang dari setiap arus
kas, termasuk arus masuk dan arus keluar, yang didiskontokan pada biaya modal proyek, (2) Jumlahkan arus kas yang
didiskontokan ini, hasil ini didefinisikan sebagai NPV proyek, (3) Jika NPV adalah positif,
maka proyek harus diterima, sementara jika NPV adalah negatif, maka proyek itu harus ditolak. Jika dua proyek dengan NPV
positif adalah mutually exclusive, maka salah satu dengan nilai NPV terbesar harus dipilih .
Persamaan untuk NPV adalah sebagai berikut
RUMUS
Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV) atau nilai sekarang bersih adalah analisis manfaat finansial yang digunakan untuk mengukur layaktidaknya suatu usaha dilaksanakan dilihat dari nilai sekarang (present value) arus kas bersih yang akan diterima dibandingkan
dengan nilai sekarang dari jumlah investasi yang dikeluarkan. Arus kas bersih adalah laba bersih usaha ditambah penyusutan,
sedang jumlah investasi adalah jumlah total dana yang dikeluarkan untuk membiayai pengadaan seluruh alat-alat produksi
yang dibutuhkan dalam menjalankan suatu usaha.
Jadi, untuk menghitung NPV dari suatu usaha diperlukan data tentang: (1) jumlah investasi yang dikeluarkan, dan (2) arus kas
bersih per tahun sesuai dengan umur ekonomis dari alat-alat produksi yang digunakan untuk menjalankan usaha yang
bersangkutan. Berdasarkan kedua data tersebut, NVP dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
RUMUS
Kriteria penilaian adalah, jika NPV?0 maka usaha yang direncanakan atau yang diusulan layak untuk dilaksanakan dan jika
NPV
Net Present Value
Shook (2002;372) berpendapat bahwa :
Konsep net present value merupakan metode evaluasi investasi yang menghitung nilai bersih saat ini dari uang masuk dan
keluar dengan tingkat diskonto atau tingkat imbal hasil yang disyaratkan. Investasi yang baik mempunyai nilai bersih saat ini
yang positif.
Sedangkan menurut Bambang Riayanto (1992;115) mengatakan bahwa :
Net present value adalah selisih antara present value dari keseluruhan proceeds yang didiscontokan atas dasar biaya modal
tertentu dengan present value pengeluaran modal.
Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Net Present Value adalah Sebuah metode evaluasi Investasi dengan
mengukur selisih antara present value dari proceeds dan nilai investasi awal. Kriteria kelayakan dari proyek ini adalah :
Proyek layak jika NPV bertanda positif dan sebaliknya tidak layak jika NPV bertanda negatif.
Proyek sebaiknya diterima NPV > 0
-
7/31/2019 Metode analisis investasi
4/15
KESIMPULAN
Kombinasi dari beberapa faktor menjadikan keputusan investasi sebagai keputusan yang paling penting bagi pengelolaan
keuangan. Semua bagian di dalam perusahaan sangat terpengaruh pada keputusan ini. Kenyataan bahwa akibat keputusan
ini berlanjut untuk suatu jangka waktu yang panjang membuat pengambil keputusan kehilangan fleksibilitasnya. Perusahaan
harus membuat komitmen untuk masa depan. Suatu kesalahan dalam pengambilan keputusan dapat memiliki konsekuensi
yang serius. Jika perusahaan terlalu besar dallam aktiva, maka hal itu dapat menimbulkan beban Penyusutan dan beban
lainnya yang tinggi, yang sebesarnya tidak perlu terjadi.
Ada 5 (lima) metode yang digunakan untuk menilai layak tidaknya suatu investasi akan dijalankan. Namum setelah dikaji satu
per satu dari setiap metode dapat diambil kesimpulan bahwa NPV merupakan metode yang lebih representatif,
dibandingkan dengan metode-metode yang lain. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan beberapa kasus yang dengan metode
lain tidak diterapkan, selain dengan menggunakan metode NPV.
Dengan menngunakan analisis manfaat finansial, kelayakan usaha yang direncanakan ditentukan dengan menggunakan tiga
kriteria, yaitu analisis NPV, IRR dan analisis Net B/C. Suatu rencana usaha dikatakan layak untuk dilaksanakan jika: NPV ??0;
IRR > bunga bank.
Sumber :http://one.indoskripsi.com/node/2112
http://one.indoskripsi.com/node/2112http://one.indoskripsi.com/node/2112http://one.indoskripsi.com/node/2112http://one.indoskripsi.com/node/2112 -
7/31/2019 Metode analisis investasi
5/15
4 September 2009 Teori Investasi
Original from:http://www.ombar.net/2009/09/teori-investasi.html
Visit Us
Investasi adalah keputusan menunda konsumsi sumber daya atau bagian penghasilan demi
meningkatkan kemampuan, menambah/menciptakan nilai hidup (penghasilan dan
kekayaan). Investasi bukan hanya dalam bentuk fisik, melainkan juga non fisik, terutamapeningkatan kualitas sumber daya manusia. Dalam teori ekonomi makro yang dibahas
adalah investasi fisik. Dengan pembatasan tersebut maka definisi investasi dapat lebih
dipertajam sebagai pengeluaran-pengeluaran yang meningkatkan stok barang modal. Stok
barang modal adalah jumlah barang modal dalam suatu perekonomian pada saat tertentu. a.
Investasi Dalam Bentuk Barang Modal dan Bangunan Yang tercakup dalam investasi barang
modal dan bangunan adalah pengeluaran-pengeluaran untuk pembelian pabrik, mesin,
peralatan produksi, bangunan/gedung yang baru. Karena daya tahan madal dan bangunan
umumnya lebih dari setahun, seringkali investasi ini disebut sebagai investasi dalam bentuk
harta tetap (fixed investment). Di Indonesia, istilah yang setara dengan fixed investment
adalah pembentukan modal tetap domestic bruto (PMTDB). Supaya lebih akurat, jumlah
investasi yang perlu diperhatikan adalah investasi bersih yaitu PMTDB dikurangi penyusutan.
b. Investasi Persediaan Perusahaan seringkali memproduksi barang lebih banyak daripada
target penjualan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan. Tentu saja
investasi persediaan diharapkan meningkatkan penghasilan/keuntungan. Persediaan barang
tersebut dikatakan sebagai investasi yang direncanakan atau investasi yang diinginkan
karena telah direncanakan. Selain barang jadi, investasi dapat juga dilakukuan dalam bentuk
persediaan barang baku dan setengah jadi.
Original from:http://www.ombar.net/2009/09/teori-investasi.html
Visit Us
http://www.ombar.net/2009/09/teori-investasi.htmlhttp://www.ombar.net/2009/09/teori-investasi.htmlhttp://www.ombar.net/2009/09/teori-investasi.htmlhttp://www.ombar.net/2009/09/teori-investasi.htmlhttp://www.ombar.net/2009/09/teori-investasi.htmlhttp://www.ombar.net/2009/09/teori-investasi.htmlhttp://www.ombar.net/2009/09/teori-investasi.htmlhttp://www.ombar.net/2009/09/teori-investasi.html -
7/31/2019 Metode analisis investasi
6/15
Investasi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengankeuangandanekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi
suatu bentukaktivadengan suatu harapan mendapatkankeuntungandimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal.
Pengertian
Berdasarkan teoriekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi)darimodalbarang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan
datang (barang produksi). Contohnya membangunrel kereta apiataupabrik. Investasi
adalah suatu komponen dariPDBdengan rumus PDB = C + I + G + (X-M). Fungsi
investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik dan
mesin) dan investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi
pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i). Suatu pertambahan
pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga
yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebutakan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu
perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat
bunga menunjukkan suatubiaya kesempatandari investasi dana tersebut daripada
meminjamkan untuk mendapatkan bunga.
[sunting]Produk
Beberapa produk investasi dikenal sebagai efek atau surat berharga. Definisi efek
adalah suatu instrumen bentuk kepemilikan yang dapat dipindah tangankan dalam
bentuk surat berharga, saham/obligasi, bukti hutang (Promissory Notes), bunga ataupartisipasi dalam suatu perjanjian kolektif (Reksa dana), Hak untuk membeli suatu
saham (Rights), garansi untuk membeli saham pada masa mendatang atau instrumen
yang dapat diperjual belikan.
[sunting]Bentuk
Investasi tanah- diharapkan dengan bertambahnya populasi dan penggunaan
tanah; harga tanah akan meningkat di masa depan.
Investasi pendidikan- dengan bertambahnya pengetahuan dan keahlian,
diharapkan pencarian kerja dan pendapatan lebih besar.
Investasi saham- diharapkanperusahaanmendapatkan keuntungan dari
hasilkerjaataupenelitian.
[sunting]Resiko
Selain dapat menambah penghasilan seseorang, investasi juga membawa risiko
keuangan jika investasi tersebut gagal. Kegagalan investasi disebabkan oleh banyak
hal, diantaranya adalah faktorkeamanan(baik daribencana alamatau diakibatkan
faktor manusia), atau ketertibanhukum.[sunting]
http://id.wikipedia.org/wiki/Keuanganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Keuanganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Keuanganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Aktivahttp://id.wikipedia.org/wiki/Aktivahttp://id.wikipedia.org/wiki/Aktivahttp://id.wikipedia.org/wiki/Keuntunganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Keuntunganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Keuntunganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Modal_(ekonomi)&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Modal_(ekonomi)&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Modal_(ekonomi)&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Barang_produksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Barang_produksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kereta_apihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kereta_apihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kereta_apihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pabrikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pabrikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pabrikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Produk_Domestik_Brutohttp://id.wikipedia.org/wiki/Produk_Domestik_Brutohttp://id.wikipedia.org/wiki/Produk_Domestik_Brutohttp://id.wikipedia.org/wiki/Biaya_kesempatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Biaya_kesempatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Biaya_kesempatanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Investasi&action=edit§ion=2http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Investasi&action=edit§ion=2http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Investasi&action=edit§ion=2http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Investasi&action=edit§ion=3http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Investasi&action=edit§ion=3http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Investasi&action=edit§ion=3http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Investasi_tanah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Investasi_tanah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Investasi_pendidikan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Investasi_pendidikan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Investasi_sahamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Investasi_sahamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerjahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerjahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerjahttp://id.wikipedia.org/wiki/Penelitianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Penelitianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Penelitianhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Investasi&action=edit§ion=4http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Investasi&action=edit§ion=4http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Investasi&action=edit§ion=4http://id.wikipedia.org/wiki/Keamananhttp://id.wikipedia.org/wiki/Keamananhttp://id.wikipedia.org/wiki/Keamananhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bencana_alamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bencana_alamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bencana_alamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hukumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hukumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hukumhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Investasi&action=edit§ion=5http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Investasi&action=edit§ion=5http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Investasi&action=edit§ion=5http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Investasi&action=edit§ion=5http://id.wikipedia.org/wiki/Hukumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bencana_alamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Keamananhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Investasi&action=edit§ion=4http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerjahttp://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Investasi_sahamhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Investasi_pendidikan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Investasi_tanah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Investasi&action=edit§ion=3http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Investasi&action=edit§ion=2http://id.wikipedia.org/wiki/Biaya_kesempatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Produk_Domestik_Brutohttp://id.wikipedia.org/wiki/Pabrikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kereta_apihttp://id.wikipedia.org/wiki/Barang_produksihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Modal_(ekonomi)&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Keuntunganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Aktivahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Keuangan -
7/31/2019 Metode analisis investasi
7/15
MODUL 1 : PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL
Kegiatan Belajar 1: Pasar Modal
Perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya dapat memperoleh dananya melalui dua cara, yaitu diperoleh dari intern perusahaan dan dari ekstern
perusahaan. Kebutuhan dana yang diperoleh dari intern perusahaan berasal dari dana yang dihasilkan oleh usaha perusahaan , misalnya :sebagian laba
ditahan dan penyusutan, sedangkan kebutuhan dana yang diperoleh dari ekstern adalah dana yang diperoleh bukan dari usaha perusahaan, misalnya
dengan meminjam di bank atau lembaga keuangan lain atau dapat juga menjual saham di pasar modal. Pasar modal dari fungsi dan ruang lingkupnya
dapat dibedakan dalam beberapa jenis, yaitu; pasar sekunder, pasar perdana, pasar lelang dan pasar negosiasi.
Pelaku pasar modal terdiri dari lembaga-lembaga yang kegiatannya berhubungan dengan pasar modal. Para pelaku ini dapat dikelompokkan menjadi 3
kelompok, yaitu :
Pertama, badan yang bertugas mengawasi jalannya pasar modal, di Indonesia tanggung jawab ini dipegang oleh Bapepam. Kedua, pihak-pihak yang secara
langsung terlibat dalam perdagangan sekuritas: emiten, investor, badan pengelola bursa dan perantara/pedagang sekuritas. Ketiga, pihak yang mendukung
kepastian, kelancaran, dan ketertiban pasar modal (Kustodian Sentral Efek Indonesia dan Kliring Penjamin Efek Indonesia), Penanggung (Guarantor) dan
Wali Amanat (Trustee).
Kegiatan Belajar 2: Instrumen Pasar Modal
Sekuritas yang diperdagangkan di pasar modal biasanya disebut instrumen pasar modal. Instrumen pasar modal ini terdiri dari: saham biasa, obligasi dan
reksadana. Adapun instrumen derivatif di pasar modal ada dua jenis yaitu opsi dan futures, dari kedua instrumen derivatif tersebut masih ada instrumen
pecahan dari keduanya
MODUL 2 : RETURN YANG DIHARAPKAN DAN RISIKO PORTOFOLIO
Kegiatan Belajar 1: Investasi
Dalam dunia usaha, setiap kita melakukan investasi maka investasi tersebut akan selalu mengandung keuntungan atau pengembalian (return) dan risiko.
Pengembalian (return) merupakan kompensasi atau imbalan yang diharapkan di masa datang oleh investor atas waktu dan risiko yang terkait dengan
investasi yang dilakukan. Pengembalian (return) ini dapat berupa pengembalian yang telah terjadi (actual return) dan pengembalian yang diharapkan
(expected return). Sedangkan Risiko merupakan besarnya penyimpangan atas keuntungan yang diharapkan karena adanya investasi terhadap keuntungan
faktual. Semakin besar penyimpangannya berarti semakin besar tingkat risikonya. Keputusan apakah investasi akan dilaksanakan atau tidak sangat
tergantung dari perbandingan antara return dan risiko.
Tinggi rendahnya sikap investor terhadap risiko bergantung kepada preferensi investor tersebut terhadap risiko. Berdasarkan tingkat preferensi investor
terhadap risiko, maka risiko dibedakan menjadi tiga, yaitu: (1) investor yang menyukai risiko atau pencari risiko (risk seeker); (2) investor yang netral
terhadap risiko (risk neutral); (3) investor yang tidak menyukai risiko (risk averter)
Selain mempertimbangkan return dalam mengambil keputusan investasi, investor juga perlu mempertimbangkan risiko, ada beberapa jenis risiko yang
perlu dipertimbangkan antara lain: (1) risiko suku bunga; (2) risiko pasar; (3) risiko inflasi; (4) risiko bisnis; (5) risiko finansial; (6) risiko likuiditas dan
(7) risiko nilai tukar mata uang.
Kegiatan Belajar 2: Risiko dan Pengembalian (Risk and Return)
Sesuai pengertian risiko, risiko diartikan sebagai penyimpangan dari apa yang diharapkan. Karena yang diharapkan dari investasi adalah return
(pengembalian), maka biasanya risiko diukur dari variabilitas dari return-nya.
Dalam kaitan antara return dan risiko maka terdapat hubungan langsung antara harga dan tingkat pengembalian. Harga, P0, untuk setiap aset adalah sama
dengan jumlah dari pembayaran kas yang diharapkan akan diterima investor yang didiskontokan pada tingkat pengembalian, r, yang diminta investor.
-
7/31/2019 Metode analisis investasi
8/15
Investor dapat menginvestasikan dananya kepada investasi riil atau investasi finansial. Investasi finansial biasanya diujudkan dalam pembelian sekuritas.
Sekuritas dapat diartikan sebuah dokumen yang mengidentifikasi hak atau klaim atas aset dan setiap aliran kas mendatang yang diperoleh perusahaan.
Sedang portofolio merupakan sekumpulan dari sekuritas. Istilah sekuritas mempunyai pengertian yang luas. Tidak saja terbatas pada saham atau obligasi
saja, surat pembelian mobil atau sertifikat tanah bisa masuk dalam pengertian sekuritas. Untuk itu dalam perhitungan tingkat pengembalian yang
diharapkan dari saham individual dan tingkat pengembalian yang diharapkan dari portofolio akan berbeda hasilnya.
MODUL 3 : MODEL-MODEL KESEIMBANGAN
Kegiatan Belajar 1: Capital Asset Pricing Model
Hubungan antara return dan risiko dapat dikembangkan menjadi suatu model keseimbangan risiko-return. Model keseimbangan yang dapat dikembangkan
adalah salah satunya dengan model Capital Asset Pricing Model (CAPM). Model CAPM dapat diformulasikan sebagai berikut.
E(Ri) = = RF + bi [E(RM) - RF].
Kegiatan Belajar 2: Pricing Theory Abritage
Arbitrage Pricing Theory (APT) mendasarkan diri atas prinsip hukum satu harga, yang menyatakan bahwa sekuritas yang mempunyai karakteristik yang
sama, tidak akan bisa dihargai dengan harga yang berbeda. Tidak seperti Capital Asset Pricing Model (CAPM) yang menggunakan asumsi bahwa
portofolio pasar merupakan portofolio yang efisien, APT tidak menggunakan asumsi apapun tentang portofolio pasar. APT hanya mengatakan bahwa
tingkat keuntungan suatu saham dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu, yang jumlahnya bisa lebih dari satu.
Sayangnya teori ini tidak menjelaskan faktor-faktor apa yang mempengaruhi pembentukan harga sekuritas. Teknik statistik yang disebut sebagai factor
analysis bisa dipergunakan untuk mengidentifikasikan berapa faktor yang terdapat dalam persoalan (dengan menggunakan input matriks koefisien
korelasi), tetapi tidak menunjukkan apa faktor-faktor tersebut. Berbagai penelitian tentang aplikasi APT menunjukkan beberapa faktor yang dapat
menjelaskan perubahan tingkat keuntungan. Meskipun demikian, beberapa penelitian dan mungkin menemukan faktor yang berbeda.
MODUL 4 : PENILAIAN SAHAM
Kegiatan Belajar 1: Penilaian Saham
Di dalam penentuan harga saham perlu mendasarkan atas estimasi arus kas yang akan diterima oleh pemilik saham tersebut. Arus kas tersebut terdiri dari
dividen dan penjualan kembali saham tersebut. Apabila kita tidak mampu untuk menaksir arus kas tersebut dengan tepat, maka kemungkinan analisis kita
salah, sehingga oleh karena itu kita akan selalu menanggung risiko. Karena sesungguhnya sangat sulit bagi seorang investor untuk dapat dengan tepat
menaksir arus kas perusahaan tersebut.
Karena adanya kesulitan untuk menggunakan arus kas yang di-present value-kan dalam menentukan harga saham, maka muncul beberapa model
penyederhanaan, adapun model penyederhanaan tersebut adalah sebagai berikut:
model diskonto dividen; model pertumbuhan nol;
model pertumbuhan konstan;
model pertumbuhan tidak konstan atau ganda;
model pendekatan PER.
Kegiatan Belajar 2: Pendekatan Penilaian Saham Lainnya
Di dalam penentuan harga saham perlu mendasarkan atas estimasi arus kas yang akan diterima oleh pemilik saham tersebut. Arus kas tersebut terdiri dari
dividen dan penjualan kembali saham tersebut. Apabila kita tidak mampu untuk menaksir arus kas tersebut dengan tepat, maka kemungkinan analisis kita
salah, sehingga oleh karena itu kita akan selalu menanggung risiko. Karena sesungguhnya sangat sulit bagi seorang investor untuk dapat dengan tepat
menaksir arus kas perusahaan tersebut.
Karena adanya kesulitan untuk menggunakan arus kas yang di- present value-kan dalam menentukan harga saham, maka muncul beberapa model
penyederhanaan, adapun model penyederhanaan tersebut adalah sebagai berikut:
-
7/31/2019 Metode analisis investasi
9/15
model diskonto dividen; model pertumbuhan nol;
model pertumbuhan konstan;
model pertumbuhan tidak konstan atau ganda;
model pendekatan PER; dan
model pendekatan lainnya.
MODUL 5 : OBLIGASI
Kegiatan Belajar 1: Karateristik Obligasi
Obligasi dapat diterbitkan dengan beraneka ragam sifat atau karakter. Faktor yang terpenting dalam penentuan harga obligasi adalah tingkat bunga.
Besarnya bunga atau interes yang diberikan, selain jangka waktu obligasi, akan mempengaruhi tingkat keuntungan (yield) yang diperoleh para investor.
Bila tingkat bunga yang berlaku umum meningkat, maka tingkat harga obligasi akan menurun, bila hal-hal lain ceteris paribus (dianggap tidak terjadi
perubahan).
Beberapa lembaga mungkin melakukan rating obligasi. Seperti halnya dilakukan oleh Standard & Poor (S & P) dan Moodys di Amerika Serikat.
Lembaga yang melakukan rating obligasi di Indonesia adalah PT. Pemerintah Efek Indonesia (Pefindo).
MODUL 6 : PENILAIAN OBLIGASI
Kegiatan Belajar 1: Penilaian Obligasi
Obligasi adalah surat berharga (biasanya berjangka panjang atau lebih dari satu tahun) yang diterbitkan oleh suatu perusahaan atau pemerintah. Pemilik
obligasi akan menerima pembayaran sejumlah uang tertentu yang dibayarkan secara berkala (misalnya setiap tahun atau setiap 6 bulan), hal ini disebut
coupon interest payment atau pembayaran bunga kupon.
Untuk obligasi dengan jumlah bunga tetap, jumlah pembayaran bunga adalah tetap dan ditentukan pada saat obligasi diterbitkan. Tingkat bunga kupon
pada obligasi adalah jumlah pembayaran bunga kupon dibagi nilai nominal.
Sedangkan untuk obligasi yang bersifat floating atau mengambang, bunga obligasi tidak tetap tetapi berfluktuasi menyesuaikan dengan perubahan suku
bunga pasar.
Penilaian obligasi dilakukan dengan pendekatan discounted cash flow mengatakan bahwa nilai obligasi adalah present value dari semua penerimaan akibat
membeli obligasi.
Kegiatan Belajar 2: Tingkat Bunga Obligasi
Obligasi memiliki nilai nominal yang sering disebut sebagai par value. Par value ini merupakan nilai yang akan dibayar oleh penerbit obligasi kepada
pemegang obligasi pada tanggal yang telah ditentukan di masa yang akan datang.
Seperti telah dijelaskan di modul sebelumnya bahwa obligasi merupakan aset finansial yang mempunyai beban tetap yang berupa biaya bunga bagi
perusahaan yang mengeluarkan obligasi. Penerimaan bunga yang dibayarkan setiap tengah tahun akan berbeda apabila bunga dibayarkan setiap tahun.
Harga obligasi juga akan ditentukan oleh nilai intrinsik obligasi tersebut. Seperti telah dijelaskan di sebelumnya bahwa nilai intrinsik obligasi sangat
terkait besarnya nilai r, yaitu tingkat keuntungan yang disyaratkan atau yield obligasi.
Hubungan antara yield dan harga obligasi menunjukkan adanya hubungan yang terbalik. Dari keempat keadaan yang menggambarkan hubungan antara
yield dan harga obligasi kita dapat menyimpulkan bahwa harga obligasi akan berubah jika ada perubahan pada tingkat bunga pasar dan yield yang
disyaratkan oleh investor dengan arah yang berlawanan.
-
7/31/2019 Metode analisis investasi
10/15
Pengaruh perubahan tingkat bunga pasar terhadap harga obligasi, juga akan terkait dengan maturitas dari obligasi tersebut. Bila terjadi kenaikan
(penurunan) tingkat bunga maka harga obligasi yang mempunyai maturitas lebih lama akan mengalami penurunan (kenaikan) harga yang lebih besar
dibandingkan dengan obligasi yang mempunyai maturitas yang lebih pendek, ceteris paribus
MODUL 7 : SEKURITAS DERIVATIF
Kegiatan Belajar 1: Opsi
Opsi, sebagaimana instrumen sekuritas yang lain diatur oleh pemerintah melalui lembaga yang berwenang untuk mengaturnya (dalam hal ini oleh
BAPEPAM). Untuk di Indonesia, Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal) mewakili pemerintah dalam mengawasi perkembangan pasar modal termasuk
di dalamnya adalah opsi. Aktivitas opsi di pasar modal ada keterkaitan dengan aktivitas lain di pasar modal. Hal ini investor opsi mempengaruhi
keputusan investasi investor. Strategi yang berbeda dapat dikembangkan dalam memperbesar keuntungan atau memperkecil risiko. Oleh karena itu
biasanya investor (baik institusional maupun individual) memakai beberapa model untuk mencapai alternatif yang optimal. Biasanya investor di dalam
strategi akan mempergunakan model yang dikembangkan oleh Blacks dan scholes. Namun demikian investor harus mengetahui keterbatasan dan
kelemahan opsi. Dengan demikian investor akan dapat menentukan waktu yang tepat untuk memanfaatkan opsi dan strategi apa yang paling baik dan tepat
agar dapat memperoleh keuntungan.
MODUL 8 : SEKURITAS DERIVATIF LANJUTAN
Kegiatan Belajar 1: Bukti (Right), Waran (Warrant), dan Obligasi Konversi (Convertible Bonds)
Berbagai jenis sekuritas yang diterbitkan di pasar modal dan diperdagangkan di bursa efek dapat dibagi menjadi berbagai kelompok, yaitu (1) saham, (2)
sekuritas yang memberikan penghasilan tetap, dan (3) sekuritas yang bersifat derivatif. Pada bab ini dibicarakan konsep valuasi dan analisis sekuritas-
sekuritas tersebut, yang meliputi saham, obligasi, sertifikat bukti right, opsi, waran, dan obligasi konversi..
Analisis saham dapat dilakukan dengan menggunakan dividend approach model (berdasarkan pada arus kas) ataupun dengan menggunakan pendekatan
kelipatan laba (earnings multiplier). Model mana yang akan digunakan hendaknya dikaitkan dengan karakteristik saham-saham yang dianalisis. Apabila
saham yang dianalisis selalu membagikan dividen dengan rasio payout yang sama, pertumbuhan dividennya relatif konstan karena sudah memasuki tahap
maturity, penyederhanaan dividend approach model dengan menggunakan constant growth model dapat digunakan. Apabila rasio pembagian dividen
diperkirakan akan berubah dari waktu ke waktu, pertumbuhan labanya bervariasi dari tahun ke tahun, model pertumbuhan lain perlu digunakan.
Analisis dapat dilakukan dengan membandingkan nilai intrinsik suatu saham dengan harga pasar saat ini, atau dapat juga dilakukan secara cross sectional.
Analisis cross sectional berarti menilai kewajaran harga suatu saham relatif terhadap saham-saham lain yang dipilih dalam analisis. Kedua cara tersebut
disebut analisis dengan memperhatikan faktor-faktor fundamental.
Meskipun demikian, terdapat pula analisis dengan mengandalkan pada pengamatan alas perubahan harga di waktu yang lalu. Cara semacam ini disebut
analisis teknikal.
Untuk obligasi, faktor yang sangat menentukan adalah tingkat bunga. Kepekaan suatu obligasi terhadap perubahan tingkat bunga ditunjukkan oleh
duration obligasi tersebut. Semakin besar duration-nya, semakin peka obligasi tersebut terhadap perubahan suku bunga.
Sertifikat bukti right menunjukkan hak untuk membeli saham dengan harga tertentu. Apabila dana yang diperoleh dari penerbitan right sewaktu
dipergunakan hanya memberikan NPV = 0, maka pemodal tidak akan menderita kerugian ataupun memperoleh manfaat dari penerbitan bukti right.
Pemodal akan bertambah kemakmurannya kalau dana yang dihimpun dengan right issue dapat digunakan dengan menghasilkan NPV positif.
Teori penentuan harga opsi menjelaskan bagaimana melakukan valuasi opsi. Teori ini juga berguna untuk membahas dan menaksir nilai warrant dan
convertible bond. Warrant adalah opsi untuk membeli sejumlah saham biasa dengan harga tertentu. Biasanya warrant dijual bersama-sama obligasi,
-
7/31/2019 Metode analisis investasi
11/15
meskipun mungkin saja kedua instrumen keuangan diperjualbelikan secara terpisah. Convertible bonds merupakan obligasi yang bisa ditukar menjadi
saham biasa. pemodal akan mengonversikan CB menjadi saham biasa kalau pada saat jatuh tempo harga saham lebih tinggi dan nilai normal CB.
Dengan memahami teori pembentukan harga opsi, jelaslah bahwa penawaran sekuritas-sekuritas yang berkarakteristik opsi bukanlah dilakukan dengan
maksud merugikan pemodal. Memang benar bahwa pembeli opsi akan menanggung risiko yang lebih besar dari pembeli saham biasa. Meskipun
demikian, risiko yang tinggi ini berarti bahwa kemungkinan menderita rugi atau memperoleh laba juga besar.
MODUL 9 : FUTURES
Kegiatan Belajar 1: Kontrak Futures
Futures menunjukkan kewajiban untuk melakukan sesuatu, dan bukan hak seperti dalam opsi. Meskipun futures mempunyai risiko yang sangat tinggi,
sebenarnya sekuritas tersebut dapat dipergunakan untuk melakukan hedging, yang berarti justru memperkecil risiko. Hanya saja, selain untuk hedging,
pemodal juga dapat berspekulasi dengan futures. Karena risiko sangat tinggi, maka spekulasi dengan futures akan mengakibatkan pemodal menanggung
risiko yang sangat tinggi.
Penetapan harga kontrak futures dipengaruhi oleh beberapa faktor, untuk itu untuk menghitung harga futures perlu menggunakan asumsi, yaitu dijual pada
pasar tunai, tingkat pengembalian pasti, jangka pengantaran pasti dan suku bunga pasti diketahui.
Dalam penentuan harga kontrak futures bisa saja harga futures tersebut dengan strategi apapun tidak mendatangkan laba arbitrase, Oleh karena itu, harga
tersebut merupakan harga keseimbangan, karena harga futures di atas maupun di bawah nilai tersebut memungkinkan timbulnya laba arbitrase.
Harga teoritis futures dapat lebih tinggi daripada harga pasar tunai (pada premi) atau lebih rendah dari harga pasar tunai (pada diskonto), tergantung dari (r
y). Suku ry, yang merupakan selisih antara biaya pendanaan dan hasil atas aktiva, disebut biaya pendanaan bersih. Biaya pendanaan bersih ini
umumnya disebut juga biaya penyimpanan (cost of carry). Biaya penyimpanan positif berarti hasil yang diperoleh lebih besar dari biaya pendanaan;
sedangkan biaya penyimpanan negatif menunjukkan adanya biaya pendanaan yang lebih besar daripada hasil yang diperoleh.
-
7/31/2019 Metode analisis investasi
12/15
Definisi INVESTASI dan Faktor Penentu InvestasiDefinisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Investasi diartikan sebagai penanaman uang atau di suatu perusahaan atau
proyek untuk tujuan memproleh keuntungan. Pada dasarnya investasi adalah membeli suatu aset yang diharapkan di masa
datang dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi.
Investasi juga dapat dikatakan sebagai suatu penundaan konsumsi saat ini untuk konsumsi masa depan. Harapan pada
keuntungan di masa datang merupakan kompensasi atas waktu dan risiko yang terkait dengan suatu investasi yang dilakukan.
Seseorang tentunya harus memikirkan masa depan dimana pada saat kebutuhan hidup terus meningkat, kebutuhan yang dimaksud dapat
berupa pendidikan, sarana transportasi, kesehatan, tempat tinggal, kebutuhan untuk rekreasi, ibadah, hingga kebutuhan untuk masa tidak
produktif. Dengan berlatar belakang hal tersebut maka seseorang menyisihkan sebagian dari pendapatannya di masa produktif dan meng-investasikannya untuk masa dimana sudah kurang produktif.
Ada banyak pilihan dalam berinvestasi, diantaranya yaitu membuka deposito, menabung, membeli tanah dan bangunan, obligasi, membeli
emas, saham, dan lain-lain. Secara umum bentuk aset yang di Investasikan terbagi menjadi dua jenis yaitu:
1. Riil Investment
Yaitu menginvestasikan sejumlah dan tertentu pada aset berwujud, seperti halnya tanah, emas, bangunan, emas, dan lain-lain.
2. Financial Investment
Yaitu menginvestasikan sejumlah dana tertentu pada aset finansial, seperti halnya deposito, saham, obligasi, dan lain-lain. Dalam hal ini
surat berharga yang diperdagangkan atau yang sering disebut dengan efek adalah berupa saham. Menurut Undang-Undang No.8 Tahun
1995 tentang pasar modal, definisi dari bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain
dengan tujuan memperdagangkan efek diantaranya. Di Indonesia, perdagangan saham dilakukan di Bursa Efek Indonesia. Tidak semua
perusahaan dapat langsung mengeluarkan suatu efek (saham), oleh sebab itu perusahaan yang ingin menerbitkan efek harus memenuhi
kriteria ataupun peraturan-peraturan yang ada sebelum menerbitkan suatu efek.
Faktor-Faktor Penentu Investasi
Bagi seorang investor yang hendak melakukan suatu investasi, harus melakukan suatu analisis terlebih dahulu dalam menentukan
keputusan investasinya. Untuk melakukan suatu analisis investasi, setidaknya ada tiga faktor yang harus dianalisis, yaitu:
1. Analisis kondisi makroekonomi
2. Analisis pada jenis industri
3. Analisis fundamental suatu perusahaan
Tahap pertama yang dilakukan oleh seorang investor dalam berinvestasi adalah melakukan analisis terhadap variabel-variabel
makro, tahap analisis ini dilakukan untuk menganalisis kondisi perekonomian suatu negara secara makro dalam proses suatu
investasi. Variabel-variabel ekonomi makro yang dianalisis diantaranya adalah tingkat inflasi, transaksi berjalan, kurs/exchange rate (nilai
tukar suatu mata uang negara terhadap mata uang negara lain), suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia), dan lain-lain.
Pada tahap kedua, dilakukan analisis pada berbagai jenis industri. Pada tahapan ini, kita memilih jenis industri yang paling
memberikan prospek keuntungan jika dilakukan invstasi. Sektor mana yang akan dijadikan suatu investasi dapat dilihat dari pergerakan
dalam indeks sektoral industri pada suatu pasar modal. Sektor yang mempunyai indeks yang bagus untuk investasi jangka panjang
tentunya akan dipilih. Pada tahap analisis ketiga, dilakukan analisis fundamental pada perusahaan, dengan menggunakan rasio-rasio
keuangan suatu perusahaan.
Dalam rasio-rasio keuangan, terbagi lagi menjadi lima rasio, yaitu :
1. Rasio Likuiditas, menyatakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo.
2. Rasio Aktifitas, menunjukkan kemampuan serta efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan aktifa yang dimiliki atau perputaran
(turnover) aktifa-aktifa suatu perusahaan.
3. Rasio Hutang, berfungsi untuk menunjukkan kemampun perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
4. Rasio Profitabilitas, menunjukkan tingkat keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan.5. Rasio Pasar, menggambarkan bagaimana pasar menghargai saham suatu perusahaan.
http://putracenter.net/2009/06/29/definisi-investasi-dan-faktor-penentu-investasi/http://putracenter.net/2009/06/29/definisi-investasi-dan-faktor-penentu-investasi/http://putracenter.net/2009/06/29/definisi-investasi-dan-faktor-penentu-investasi/ -
7/31/2019 Metode analisis investasi
13/15
TEORI INVESTASI DAN KONSEP MARGINAL EFFICIENCY OF
CAPITAL
Investasi merupakan pengeluaran yang ditujukan untuk meningkatkan atau mempertahankan stok barang-barang
modal yang terdiri dari mesin-mesin, pabrik, kantor dan produk-produk tahan lama lainnya yang digunakan dalam proses
produksi. Menurut Rosyidi (2006 : 196), secara keseluruhan yang mempengaruhi volume investasi ada dua yaitu suku bunga
dan marginal efficiency of capital(MEC). MEC menyatakan besarnya keuntungan yang akan diperoleh dengan ditanamnya
modal, sedangkan suku bunga adalah tingkat harga dari uang, yaitu berapa persenkah dari sejumlah uang tertentu, yang
harus dikembalikan atau dibayarkan karena dipakainya uang itu. Kedua kekuatan itu yakni MEC dan suku bunga merupakan
dua kekuatan yang senantiasa tarik-menarik serta saling berpengaruh dalam menentukan volume investasi.
Boediono (1990 : 44), di dalam teori makro Keynes keputusan apakah suatu Investasi akan di laksanakan atau tidak,
tergantung pada perbandingan antara besarnya keuntungan yang di harapkan (yang menyatakan dalam persentase satuan
waktu) di suatu pihak dan biaya penggunaan dana atau tingkat bunga di pihak lain. Apabila tingkat bunga yang berlaku di
pasar uang sebesar 2% setiap bulan (atau 24% setahun), sedangkan keuntungan yang di harapkan sebesar 50% maka
investasi tersebut masih menguntungkan karena keuntungan (kotor) yang di harapkan 50% jadi melebihi ongkos pendanaan
dapat di katakan 50% - 24% = 26% pertahun untuk 10 tahun. Maka jika pengusaha tersebut rasional investasi tersebut akan
dilaksanakan. Secara ringkas dalam teori Keynes, tingkat keuntungan yang diharapkan ini disebut dengan istilah Marginal
Efficiency of Capital.
1. Jika keuntungan yang diharapkan (MEC) lebih besar dari pada tingkat bunga maka investasi di laksanakan.
2. Jika MEC lebih kecil dari pada tingkat bunga maka investasi tidak dilaksanakan.
3. Jika MEC = tingkat bunga maka investasi bisa di laksanakan dan bisa juga tidak.
Dari uraian di atas, di ketahui bahwa berapa besar tingkat pengeluaran investasi yang di harapkan oleh para investasi
di tentukan oleh dua hal yaitu tingkat suku bunga yang berlaku danmarginal efficiency of capital. Perilaku makro para investor
ini biasanya dapat di ringkas dalam satu bentuk fungsi marginal efficiency of capitalatau fungsi investasi.
Tiga hal yang perlu di garis bawahi mengenai fungsi investasi, pertama fungsi tersebut mempunyai slope yang
negatif, artinya semakin rendah tingkat bunga semakin besar pula tingkat pengeluaran investasi yang di inginkan. Kedua,
dalam kenyataan fungsi tersebut sulit untuk di peroleh sebab posisinya sangat labil (mudah berubah dalam jangka waktu yang
sangat singkat). Kelabilan fungsi investasi ini akan segera dapat di pahami karena posisinya sangat tergantung pada nilai
MEC dari proyek-proyek yang ada, dan bahwa MEC adalah keuntungan yang di harapkan oleh investor. Ketiga, yang perlu
ditekankan adalah hubungan teori Keynes dengan kenyataan, khususnya masalah tersedianya dana investasi.
-
7/31/2019 Metode analisis investasi
14/15
-
7/31/2019 Metode analisis investasi
15/15