metode manhaji pada pembelajaran bahasa arab di …

25
Jurnal Lughoti: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 1 Vol. 2 No. 01 Juli-Desember 2020 METODE MANHAJI PADA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA Endang Switri 1*) , Zaimuddin 2) , dan Apriyanti 3) 1 STIT Al-Qur’an Al-Ittifaqiah Ogan Ilir Sumatera Selatan 2 STIT Al-Qur’an Al-Ittifaqiah Ogan Ilir Sumatera Selatan 3 Universitas Sriwijaya Ogan Ilir Sumatera Selatan e-mail: 1 [email protected], 2 [email protected], 3 [email protected] Abstrack Learning Arabic is learning which includes several aspects, namely aspects of listening (istimã '), speaking (kalãm), reading (qirãah) writing (kitãbah) and (muhadastah) conversing. And in this study will discuss Arabic learning methods related to aspects of listening skills (istimã '), speaking (kalãm), reading (qirãah) and writing (kitãbah), which aspects when the learning process takes place have a relationship and form a unity that related. Meanwhile, Learning Methods or Techniques are methods used by lecturers to deliver teaching materials to students. Or also the learning method is as ways to carry out systemized activities from an environment consisting of educators and students to interact with each other in carrying out an activity so that the teaching and learning process runs well in the sense that teaching goals are achieved. And Manhaji is a very practical, applicable, easy, and fun Manhaji method. In learning, especially in learning Arabic in Nursing, the Republic of Indonesia requires fun and interesting methods so that students find it difficult to absorb knowledge of Arabic, especially at PTU Unsri. The purpose of this research is to find out the background for implementing / implementing the Manhaji method; how is the application or implementation of the Manhaji method, what are the positive impacts and promblems of implementing this Manhaji method; and with the implementation of this method, it is hoped that it will produce learning Arabic easily, attractively, practically as well as fun for students who take Arabic language courses, so it is necessary to apply this Arabic learning method. The applied research procedure used in this study used a descriptive method with a qualitative approach. Keywords: Manhaji Methods and Arabic Language Learning

Upload: others

Post on 22-Nov-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: METODE MANHAJI PADA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI …

Jurnal Lughoti: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 1 Vol. 2 No. 01 Juli-Desember 2020

METODE MANHAJI PADA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB

DI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Endang Switri1*)

, Zaimuddin2)

, dan Apriyanti3)

1STIT Al-Qur’an Al-Ittifaqiah Ogan Ilir Sumatera Selatan

2STIT Al-Qur’an Al-Ittifaqiah Ogan Ilir Sumatera Selatan

3Universitas Sriwijaya Ogan Ilir Sumatera Selatan

e-mail: [email protected],

2 [email protected],

[email protected]

Abstrack

Learning Arabic is learning which includes several aspects, namely aspects of listening (istimã '), speaking (kalãm), reading (qirãah) writing (kitãbah) and (muhadastah) conversing. And in this study will discuss Arabic learning methods related to aspects of listening skills (istimã '), speaking (kalãm), reading (qirãah) and writing (kitãbah), which aspects when the learning process takes place have a relationship and form a unity that related. Meanwhile, Learning Methods or Techniques are methods used by lecturers to deliver teaching materials to students. Or also the learning method is as ways to carry out systemized activities from an environment consisting of educators and students to interact with each other in carrying out an activity so that the teaching and learning process runs well in the sense that teaching goals are achieved. And Manhaji is a very practical, applicable, easy, and fun Manhaji method. In learning, especially in learning Arabic in Nursing, the Republic of Indonesia requires fun and interesting methods so that students find it difficult to absorb knowledge of Arabic, especially at PTU Unsri. The purpose of this research is to find out the background for implementing / implementing the Manhaji method; how is the application or implementation of the Manhaji method, what are the positive impacts and promblems of implementing this Manhaji method; and with the implementation of this method, it is hoped that it will produce learning Arabic easily, attractively, practically as well as fun for students who take Arabic language courses, so it is necessary to apply this Arabic learning method. The applied research procedure used in this study used a descriptive method with a qualitative approach. Keywords: Manhaji Methods and Arabic Language Learning

Page 2: METODE MANHAJI PADA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI …

Jurnal Lughoti: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 2 Vol. 2 No. 01 Juli-Desember 2020

Abstrak

Pembelajaran bahasa Arab adalah pembelajaran yang meliputi beberapa aspek yaitu aspek mendengar (istimã’), berbicara (kalãm), membaca (qirãah) menulis (kitãbah) dan (muhadastah) bercakap-cakap. Dan dalam penelitian ini akan membahas metode pembelajaran bahasa Arab yang terkait dengan aspek keterampilan mendengar (istimã’), berbicara (kalãm), membaca (qirãah) dan menulis (kitãbah), yang aspek tersebut ketika proses pembelajaran berlangsung mampunyai hubungan dan merupakan satu kesatuan yang terkait. Sedangkan Metode atau Teknik Pembelajaran adalah cara-cara yang dilakukan dosen untuk menyampaikan bahan ajar kepada siswa. Atau juga Metode pembelajaran merupakan sebagai cara-cara untuk melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan baik dalam arti tujuan pengajaran tercapai. Dan manhaji merupakan metode Manhaji sangat praktis, aplikatif, mudah, dan menyenangkan. dalam pembelajaran khusunya dalam pembelajaran bahasa Arab di Ilmu KeperawatanUnsri ini membutuhkan metode-metode menyenangkan juga menarik sehingga mahasiswa merasa sulit dalam menyerap pengetahuan bahasa arab khususnya di PTU Unsri ini. Adapun tujuan penelitian ini, untuk mengetahui yang melatar belakangi melaksanakan/menerapkan metode manhaji; bagaimana penerapan atau pelaksanaannya metode manhaji, apa yang menjadi dampak positifnya dan promblem dari penerakan metode manhaji ini; dan dengan terlaksananya metode ini harapkan besar akan mengasilkan pembelajaran bahasa arab dengan mudah, menarik, praktis juga menyenangkan bagi mahasiswa yang mengikuti perkuliahan bahasa arab, sehingga perlu diterapkan metode pembelajaran bahasa arab ini. Prosedur penelitian penerapan yang digunakan dalam penelitian ini mengunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

Kata kunci: Metode Manhaji dan Pembelajaran Bahasa Arab

Page 3: METODE MANHAJI PADA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI …

Jurnal Lughoti: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 3 Vol. 2 No. 01 Juli-Desember 2020

A. PENDAHULUAN

Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan oleh setiap kelompok masyarakat.

Setiap bahasa biasanya digunakan untuk berkomunikasi dengan lingkungannya yang

sejenis (Makruf 2009, hlm. 1). Sedangkan menurut Fathul Mujib (2010) Bahasa adalah

kunci utama pengetahuan. Memegang kunci utama bahasa berarti memegang kunci

jendela dunia. Sebab, sejuta pengetahuan, seribu peradapan yang tercipta semuanya ada

dan terbahasakan, bahkan sejarah tidak akan berwujud sejarah jika tidak ada bahasa.

Bahasa adalah satu-satunya kunci jalan pencerahan bagi masa depan manusia.

Menurut Badruzzaman dalam Musthafah (2011) Bahasa Arab merupakan satu di

antara bahasa resmi yang digunakan dalam pergaulan internasional, khususnya pada

pertemuan-pertemuan, sidang-sidang, dokumen-dokumen Perserikatan Bangsa-Bangsa

(PBB) atau organisasi lainnya. Oleh karenanya, penguasaan bahasa Arab merupakan hal

yang penting dilakukan oleh masyarakat dunia dan tidak hanya dibatasi penggunaannya

untuk kepentingan keagamaan belaka.

Selanjutnya menurut Badruzzaman dalam Musthafah (2011) Dalam hubungan antar

bangsa, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menetapkan bahasa Arab sebagai

bahasa internasional di samping bahasa Inggris dan Perancis. Hal ini juga disebabkan

oleh letak strategis negara-negara Arab (Timur Tengah), baik sebagai pusat agama Islam

(Saudi Arabia khususnya), pusat minyak dunia, dan bahkan pusat konflik. Karena itu

banyak pihak tertarik untuk mengerti yang sebenarnya tentang kawasan Timur Tengah

yang mau tidak mau memaksa pihak tersebut untuk mempelajari bahasa Arab.

Kemudian Abdul Aziz bin Ibrahim el-Ushaili (2009) menjelaskan fakta dan data

menunjukkan bahwa bahasa Arab sudah mulai dikenal sejak masuknya Islam ke wilayan

Tanah Air Nusantara. Bagi bangsa Indonesia, khususnya umat Islam, bahasa Arab

bukanlah “bahasa Asing”, karena muatannya menyatu dengan kebutuhan umat Islam.

Dari penjelasan di atas, bila kita perhatikan bahwa sangat disayangkan bahwa

sikap dan pandangan sebahagian besar kaum muslimin Indonesia masih beranggapan

bahwa bahasa Arab hanyalah bahasa agama, sehingga perkembangannya terbatas di

lingkungan kaum muslimin yang ingin memperdalam ilmu pengetahuan agama saja.

Namun hanya sebahagian kecil yang menyadari betapa bahasa Arab-selain sebagai

bahasa agama-merupakan bahasa ilmu pengetahuan dan sains yang telah berhasil

melahirkan karya-karya besar ulama di berbagai ilmu pengetahuan, filsafat, sejarah, dan

sastra. Karena itu, tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa bahasa Arab merupakan

Page 4: METODE MANHAJI PADA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI …

Jurnal Lughoti: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 4 Vol. 2 No. 01 Juli-Desember 2020

peletak dasar bagi pertumbuhan ilmu pengetahuan modern yang berkembang pesat

dewasa ini.

Selanjutnya, bahasa Arab merupakan bahasa mayor di dunia yang dituturkan oleh

lebih dari 200 juta umat manusia. Bahasa ini digunakan secara resmi oleh kurang lebih 22

negara di dunia. Karena ia merupakan bahasa kitab suci dan tuntunan agama umat Islam

sedunia, maka tentu saja bahasa Arab merupakan bahasa yang paling besar

signifikansinya bagi ratusan juta muslim dunia, baik yang berkebangsaan Arab maupun

non-Arab, seorang profesor linguistik, Hilary Wise dari UniversitY of London pernah

mengungkapkan, “As the language of the koran the holly book of Islam, it is taught as

asecond language in Muslim state throughout the world.” Akhir-akhir ini bahasa Arab

merupakan bahasa yang peminatnya cukup besar di Barat. Di Amerika misalnya, hampir

tidak ada suatu perguruan tinggi yang tidak menjadikan bahasa Arab sebagai salah satu

mata kuliah, termasuk perguruan tinggi Katholik dan Kristen. Sebagai contoh, Harvard

University, sebuah perguruan tinggi swasta paling terpandang di dunia yang didirikan

oleh para tokoh protestan, dan Georgetown University, sebuah universitas swasta

Katholik, keduanya mempunyai Center For Contemporary Arab Studies, sebagai pusat

studi bahasanya (Musthafah 2011, hlm. 2).

Bahasa Arab sebagai bahasa yang hidup baik berbentuk klasik/kuno maupun yang

berbentuk modern (klasik; susah difahami, modern; mudah difahami) punya kegunaan

yang amat penting dalam bidang agama, ilmu pengetahuan, dalam pembinaan dan

pengembangan kebudayaan nasional, bahkan hubungan internasional (Dahlan 1992, hlm.

19).

Islam adalah agama yang identik dengan bahasa Arab. Asumsi yang selama ini

berkembang adalah bahwa bahasa Arab adalah bahasa agama Islam, karena keseluruhan

ajaran Islam terdapat dalam Al-Qur’an dan hadits Nabi yang berbahasa Arab. Bahasa

Arab juga diklaim sebagai “bahasa Tuhan” (mengandung unsur keilahian) karena Al-

Qur’an merupakan kalam Tuhan (kalãmullah), berupa bahasa Arab yang terbukukan.

Penghadiran bahasa Arab tersebut kemudian mengalami proses sejarah. Dalam

pengembangannya juga mempengaruhi karakter dan pola pikir, watak, kultur, dan

intelektualitas, serta bahasa masyarakat di dunia (Mujib 2010, hlm. 34).

Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa bahasa Arab adalah

bahasa yang penting karena bahasa Arab adalah bahasa dunia yang sifatnya internasional.

Dan sekarang kita mengetahui bahwa begitu pentingnya bahasa Arab karena bahasa Arab

Page 5: METODE MANHAJI PADA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI …

Jurnal Lughoti: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 5 Vol. 2 No. 01 Juli-Desember 2020

ini alat komunikasi yang sifatnya internasional selain dari bahasa Inggris juga bahasa

lainnya. Dan pemerintah sudah merealisasikan bahasa Arab di sekolah-sekolah yaitu

dengan adanya kurikulum bahasa Arab yang dilaksanakan di sekolah-sekolah umum.

Pembelajaran bahasa Arab yang ada di Prodi Ilmu Keperawatan Fakultas

Kedokteran Unsri, merupakan mata kuliah bahasa asing pilihan, dan kalau dilihat realita

bahasa asing banyak seperti bahasa Jerman, bahasa Mandarin, bahasa Prancis dan lain-

lainnya, namun Ilmu Keperawatan FK Unsri ini kebetulan bahasa asing pilihannya adalah

salah satunya bahasa Arab bahkan bukan Ilmu Keperawatan saja, di UNSRI menjadikan

bahasa Arab ini sebagai bahasa asing pilihan namun ada juga di beberapa Fakultas atau

Prodi lain juga ada (Wawancara dengan bapak Abdul Gofur selaku Dosen MPK PAI

Unsri).

Ungkapan ini senada dengan ungkapan bapak koorbid PAI Unsri; pemilihan

bahasa Arab sebagai bahasa Asing di Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Unsri ini

dengan tujuan supaya mahasiswa-mahasiswa nanti bisa memahami dan memperdalami

ilmu agama yang lebih luas lagi dan sekaligus bisa untuk melanjutkan belajarnya ke

Timur Tengah (Wawancara dengan bapak Nurhasan, S.Ag., M.Ag. selaku coordinator

bidang Agama, Senin 18 Maret 2019. Pukul, 11.20 Wib).

Bahasa Arab dalam pandangan pemerintah adalah bahasa asing. Hal ini terbukti,

dalam peraturan Menteri Agama RI nomor 2 tahun 2008 tentang Standar Kompetensi dan

Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab. Dalam peraturan tersebut

dikatakan bahwa tujuan mata pelajaran bahasa Arab adalah adalah:

1. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab, baik lisan maupun

tulis, yang mencakup empat kecakapan berbahasa, yakni menyimak (istimã’),

berbicara (kalãm), membaca (qirãah), dan menulis (kitãbah).

2. Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa Arab sebagai salah satu bahasa

asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-sumber

ajaran Islam.

3. Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitannya antara bahasa dan budaya

serta memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian peserta didik diharapkan

memiliki lintas budaya dan melibatkan diri dalam keberagaman budaya (Hemawan

2011, hlm. 57).

Page 6: METODE MANHAJI PADA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI …

Jurnal Lughoti: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 6 Vol. 2 No. 01 Juli-Desember 2020

Dari pernyataan di atas dapat dipahami bahwa secara formal bahasa Arab

merupakan bahasa asing, dan di sekolah umum bahasa Arab ini merupakan bahasa asing

pilihan.

Pengajaran bahasa Arab yang dipelajari di Indonesia dimaksudkan untuk

mencapai tujuan. Pertama, sebagai alat untuk mempelajari dan memperdalam

pengetahuan Islam seperti di sekolah-sekolah, madrasah-madrasah (negeri atau swasta),

pondok pesantren dan Perguruan Tinggi Agama Islam (negeri atau swasta). Kedua,

sebagai tujuan, yaitu membentuk tenaga-tenaga ahli bahasa Arab atau untuk

menghasilkan alumni yang mampu menggunakan bahasa Arab secara aktif sebagai alat

komunikasi untuk berbagai keperluan (Izzan 2011, hlm. 44).

Di Ilmu Keperawatan FK Unsri sendiri, mata kuliah bahasa Arab merupakan mata

kuliah bahasa Asing yang membutuhkan tenaga pendidik yang bisa memahami

mahasiswanya karena mahasiswa di Ilmu Keperawatan FK Unsri latar belakang

pendidikannya berbeda-beda oleh karena itu tenaga pendidik mata kuliah bahasa Arab di

Ilmu Keperawatan FK Unsri ini, membutuhkan kesabaran dan semangat dalam

pelaksanaan pembelajaran karena tidak semua mahasiswa yang bisa membaca dan

menulis. Apalagi dalam belajar bahasa Arab ini ada beberapa keterampilan yang akan

diikuti mahasiswa yaitu menyimak (istimã’), membaca (qirãah), berbicara (kalãm) dan

menulis (kitãbah), yang akan ditempuh anak atau peserta didik dalam waktu 100 menit (2

SKS) dalam setiap minggu. Di Ilmu Keperatan FK Unsri juga mahasiswa akan

menempuh pembelajaran bahasa Arab tersebut selama satu semester sesuai Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang telah ditetapkan oleh Prodi Ilmu Keperawatan

FK Unsri.

Bahasa Arab di Ilmu Keperawatan FK Unsri sebagai silabus yang

diselenggarakan mengacu pada pendidikan bahasa Arab pada Perguruan Tinggi yang ada

mata kuliah Bahasa Arabnya. Pengajaran bahasa Arab di Ilmu Keperawatan FK Unsri

mengalami perkembangan yang mengembirakan. Sejak diberlakukan bahwa mata kuliah

ini wajib diikuti, bahasa Arab dimungkinkan untuk diajarkan di Unsri, tidak saja sebagai

bahasa asing pilihan untuk jurusan Ilmu Keperawatan FK Unsri saja, tapi ada juga prodi

di Fakultas lainnya yang dibawah naungan Unsri, yaitu sebagai mata kuliah keterampilan

atau sebagai mata pelajaran bahasa Asing biasa. Dalam teori yang dikemukakan oleh

bapak Ahmad Fuad Effendy juga (2009, hlm. 35), menjelaskan bahwa metode yang

cocok dalam sistem pengajaran bahasa Arab di lingkungan sekolah menengah atas atau

Page 7: METODE MANHAJI PADA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI …

Jurnal Lughoti: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 7 Vol. 2 No. 01 Juli-Desember 2020

perguruan tinggi yaitu metode komunikatif, metode qirãah dan di dukung juga metode

lainnya.

Adapun latar belakang pendidikan mahasiswa di Prodi Ilmu Keperawatan FK

Unsri ini mayoritas dari SMA (70% dari SMA Negeri) dan 30% dari

SMAYayasan/Swasta. (Dokumen Ilmu Keperatan FK Unsri 2018). Melihat latar

belakang pendidikan tersebut maka bisa tergambar bagaimana kemampuan mahasiswa

dari SMA dan bagaimana peserta didik dari MA (Hasil Wawancara bersama bapak

Zulkarnain Senin, 09 September 2019).

Dalam hal ini juga mahasiswa yang ada di Ilmu Keperawatan FK Unsri akan lebih

senang apabila mereka di ajak sedikit demi sedikit menggunakan bahasa Arab, mereka

merasa senang karena bagi mereka bahasa Arab merupakan bahasa yang menarik, tapi

tidak semua peserta didik yang berpendapat demikian, yang berkata demikian ini bagi

peserta didik yang nyambung saat belajar bahasa Arab berlangsung.

Dan dari hasil observasi/pengamatan bahwa dalam pelaksanaan proses belajar

mengajar mata kuliah bahasa Arab ini, ketika proses pembelajaran berlangsung antara

mahasiswa yang latar belakang pendidikannya dari SMA dan MA hampir tidak ada beda

karena ada mahasiswa dari SMA tapi anak tersebut bisa memahami (mengucapkan juga

menulis bahasa Arab) dan cepat tanggap dalam proses belajar bahasa Arab ketika

berlangsung pembelajaran, dan begitu juga ada mahasiswa yang latar belakang

pendidikannya dari MA tetapi mahasiswa tersebut tidak begitu bisa memahami

(mengucapkan juga menulis bahasa Arab) dan lambat menyerap pelajaran bahasa Arab

saat proses belajar mengajar bahasa Arab berlangsung. (Observasi saat mengajar dan

pada 20 Maret 2019). Dari observasi di atas dapat di analisa bahwa mahasiswa itu, bagi

anak yang mempunyai keinginan untuk ingin tahu atau ingin betul-betul belajar maka

mahasiswa itu mudah dan akan bisa menerima mata kuliah bahasa Arab tersebut, asal kita

seorang pendidik atau dosen mampu memberikan dorongan dan semangat sehingga

mahasiswa tersebut selalu tertarik untuk belajar bahasa Arab.

Berdasarkan uraian-uraian di atas, bahwa pembelajaran bahasa Arab di Ilmu

Keperawatan FK Unsri ini adalah merupakan mata kuliah bahasa asing pilihan, dan

bahasa Arab tersebut terpilih sebagai bahasa asing tersebut dengan alasan supaya

mahasiswa nantinya akan bisa akan melanjutkan belajar Ilmu Keperawatannya (untuk

menyelesaikan ners) di daerah Timur Tengah dan juga sekaligus bisa memperdalami ilmu

agama, kemudian bahasa Arab di Ilmu Keperawatan FK Unsri masa belajarnya selama

Page 8: METODE MANHAJI PADA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI …

Jurnal Lughoti: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 8 Vol. 2 No. 01 Juli-Desember 2020

satu semester dengan alokasi 100 menit (16 kali pertemuan) setiap tatap muka, dan dari

waktu sedikit itu pasti seorang tenaga pendidik/dosen mengalami kesulitan bagaimana

dan cara apa sehingga dengan waktu sedemikian sedikit tersebut para mahasiswa bisa

mendengar, berbicara, membaca dan menulis bahasa Arab. Dan supaya pembelajaran

tersebut berangsur-angsur berhasil, anak-anak bisa mendengar, berbicara, membaca dan

menulis bahasa Arab maka dalam proses belajar mengajar bahasa Arab dibutuhkan

metode yang bisa membantu tenaga pendidik/dosen dalam menuju keberhasilan dalam

pembelajaran.

Metode pembelajaran ini sangat berperan penting karena kalau seorang dosen atau

tenaga pendidik bisa menggunakan beraneka ragam metode atau metode yang relevan

sehingga materi bahasa Arab yang akan disampaikan (diajarkan) kepada mahasiswanya

maka proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik, khususnya mata kuliah bahasa

Arab, yang selama ini adanya di Perguruan Tinggi Islam saja, yang menarik sekali

sekarang bahasa Arab sekarang ada di Perguruan Tinggi Umum dan tentu berbeda cara

penyampaiannya dengan bahasa Arab yang ada di Perguruan Tinggi Islam.

Kemudian ilmu keperawatan merupakan ilmu yang penting dan sangat dibutuhkan

oleh masyarakat baik dari perkotaan sampai ke desa-desa (pelosok desa) dengan

demikian tenaga perawat merupakan salah satu tenaga medis yang dibutuhkan di seluruh

tempat dan pelosok negara termasuk negara Arab. dan kemampuan bahasa Arab dapat

membatu perawat dalam merebut kesempatan bekerja di negara Arab.

Berdasarkan kondisi riil, maka akan diasumsikan bahwa masih diperlukan upaya

peningkatan kualitas pembelajaran khususnya metode dalam pembelajaran bahasa Arab

di Perguruan Tinggi Umum (Unsri). Untuk mengetahui informasi bagaimana metode

dalam pembelajaran bahasa Arab di Prodi Ilmu Keperawatan FK Unsri secara detail dan

mendalam, maka akan diteliti lebih lanjut lagi.

Berdasarkan deskripsi masalah yang penulis uraikan diatas, maka dapatlah di

rumuskan beberapa hal sebagai berikut: Mengapa metode manhaji diterapkan dalam

pembelajaran bahasa arab di Prodi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas

Sriwijaya ?, Bagaimana penerapan metode manhaji di Prodi Ilmu Keperawatan Fakultas

Kedokteran Universitas Sriwijaya ?, Bagaimana dampak positif penerapan metode

manhaji dalam pembelajaran bahasa Arab Prodi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran

Universitas Sriwijaya ? dan Apa problem yang dialami dalam menerapkan metode

manhaji di Prodi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya ?

Page 9: METODE MANHAJI PADA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI …

Jurnal Lughoti: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 9 Vol. 2 No. 01 Juli-Desember 2020

B. PEMBAHASAN

1. Latar Belakang Pelaksanaan Penerapan Metode Manhaji di Prodi Ilmu

Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Berawal dari proses pembelajaran atas nama dosen Bahasa Arab yang

ditugaskan mengajar mata kuliah bahasa Arab pada Ahli Program Pogram Studi Ilmu

Keperawana Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. Yang diamanahkan untuk

menggantikan mengajar saat tersebut Agustus 2018, maka dari sana saya sebagai

pengamat dan berkecimpung lansung belajar mengajar dan sekaligus perantara atau

media bagi mereka dalam belajar bahasa Arab, hasil observasi kami mahasiswa pasif

dalam mengikuti pembelajaran bahasa Arab kemudian kami langsung bertanya kepada

anak / mahasiswa apa yang membuat mereka pasif dalam belajar; Pepi ibu kami tidak

semua dari sekolah yang mengenal bahasa Arab Khusunya karena kami berbeda asal

sekolah yang berbeda. Hikmah Ibu kami belajar bahasa arab tapi tidak sedetailnya bu,

di SMA hanya belajar masih pemula, walaupun kami di SMA juga beraneka ragam

juga. Dengan demikian saya selaku dosen tenaga pengajar yang senang dengan bahasa

Arab mau mencoba menerapkan Metode Manhaji di Prodi Ilmu Keperawatan Fakultas

Kedokteran Universitas Sriwijaya, dan dalam belajar bahasa seorang dosen harus

banyak melakukan komunikasi berbahasa Arab langsung karena dengan menerapkan

bahasa arab secara langsung maka kita seorang guru atau dosen sudah melatih

pendengaran juga melatih pegucapan berbahasa peserta didik atau mahasiswa yang

mengikuti pembelajaran bahasa Arab.

Kemudian karena semuanya dari SMA ini suatu sisi kemudahan juga bagi

seorang pendidik dari melakasanakan pembelajaran, dan pengenalan bahasa Arab bisa

dari pemula supaya terarah.

2. Pelaksanaan Penerapan Metode Manhaji di Prodi Ilmu Keperawatan Fakultas

Kedokteran Universitas Sriwijaya

Pelaksanaan pembelajaran merupakan fungsi ketiga setelah perencanaan dan

pengorganisasian. Pengorganisasian merupakan aktualisasi kegiatan dari segala yang

direncanakan agar tercapai tujuan. Dalam proses pembelajaran

penggerakan/pelaksanaan ini dilakukan oleh tenaga pendidik/guru dengan suasana

yang edukatif dan menyenangkan supaya siswa dapat mengikuti proses pembelajaran

dengan penuh semangat dan antusias dan tenaga pendidik/guru mengoptimalkan

kemampuan peserta didik dengan baik (Zulkifli 2011, hlm. 57). Sedangkan peran

Page 10: METODE MANHAJI PADA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI …

Jurnal Lughoti: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 10 Vol. 2 No. 01 Juli-Desember 2020

tenaga pendidik/guru dalam proses pembelajaran ini sangat penting sebagai penggerak

dan memotivasi para peserta didik dalam melakukan aktivitas belajar baik di dalam

ruang belajar/kelas, di perpustakaan, dan atau di tempat lain yang bisa memungkinkan

terlaksana proses pembelajaran.

Pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab di Ilmu Keperawatan sudah berjalan

dengan baik namun perlu penyempurnaan saja. Berdasarkan hasil observasi

(pengamatan) yang terdahulu yang telah dilakukan bahwa unsur manajemen

pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab di Ilmu Keperawatan yaitu terdiri dari

pembukaan (appersepsi), materi, metode yang digunakan metode langsung,

komunikatif, ceramah, tanya jawab, dan terkadang dilakukan cepat tepat, dan kadang

kala juga menggabungkan beberapa metode, itu semua dilakukan untuk menciptakan

proses pembelajaran yang menyenangkan bagi tenaga pendidik juga peserta didik

(Hasil observasi).

Pergerakan (pelakasanaan) pembelajaran yang efektif di atas, di dukung oleh

pendapat Muhammad Ali (2002), bahwa dalam proses belajar mengajar, program

kegiatan mencakup sejumlah aspek yang terkandung dalam sistem pengajaran.

Rumusan program itu meliputi:

a. Bahan yang akan dipelajari

b. Metode yang digunakan

c. Alat pengajaran yang dapat membantu proses belajar

d. Alokasi waktu yang digunakan (Ali 2002, hlm. 32-33).

Rumusan program tersebut, dalam proses pembelajaran berlangsung sangat

berkaitan karena proses pembelajaran tanpa salah satu program tersebut tidak dapat

berjalan dengan sebaik mungkin (tidak berhasil). Jadi empat program tersebut satu

sama lainnya saling mendukung untuk terwujudnya pembelajaran yang berhasil

dengan baik.

Selanjutnya Herbart mengungkapkan pendapatnya dalam buku Abu Bakar

Muhammad metode khusus pengajaran bahasa Arab (1981, hlm. 18-29), yaitu: bahwa

pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab harus dilaksanakan sesuai dengan rencana

pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab yang di rancang atau dipersiapkan

sebelumnya. Adapun rencana atau rancangan yang dipersiapkan sebelumnya meliputi

lima tingkatan yaitu; appersepsi, bahan baru, hubungan bahan, kesimpulan dan

pengetrapan. Dan lima tingkatan menurut Herbart tersebut dapat diuraikan sebagai

Page 11: METODE MANHAJI PADA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI …

Jurnal Lughoti: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 11 Vol. 2 No. 01 Juli-Desember 2020

berikut:

a. Appersepsi, tingkatan ini mempersiapkan pikiran anak untuk menerima ilmu

pengetahuan yang akan disampaikan oleh guru. Guru memulai pelajarannya

dengan mengingatkan kembali pengetahuan mereka yang lama, yang mempunyai

hubungan dengan bahan pelajaran baru, di appersepsi ini secara tidak langsung

sudah terlaksana tes awal.

b. Bahan baru, dalam tingkatan ini guru mengemukakan bahan baru yang ingin

diajarkan kepada murid. Sebenarnya tingkatan ini biasanya meliputi tiga tingkatan

yang terakhir, yaitu hubungan bahan, kesimpulan, dan pengetrapannya.

Kesemuanya berhubungan satu sama lain dan mempunyai ikatan yang sangat erat

sekali.

c. Hubungan bahan, hubungan bahan pelajaran itu ialah dengan cara guru

menghubungkan bahan baru dengan pengetahuan-pengetahuan yang telah mereka

miliki, sehingga terjalinlah hubungan keduanya, baik persamaannya maupun segi

perbedaannya atau menjelaskan kaitan-kaitan lainnya, atau antara bagian-bagian

dari bahan pelajaran baru itu sendiri.

d. Kesimpulan, yaitu tingkatan ini guru dan murid menarik kesimpulan sehingga

menemukan intisari dari pembelajaran.

e. Pengetrapan, setelah menarik kesimpulan melaksanakan pengetrapan. Cara-cara

pengetrapan pelajaran banyak sekali diantaranya: latihan-latihan secara lisan atau

tertulis atau keaktifan-keaktifan yang dilakukan oleh anak setelah disamapikan

materi pembelajaran.

Selanjutnya penggerakkan (pelaksanaan) dalam pembelajaran bahasa Arab ini

agar tercipta pembelajaran yang efektif dalam pelaksanaan pembelajaran memerlukan

media yang bisa membantu proses pembelajaran yang baik sehingga tercipta

pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik. Menurut Shalah Abdul Majid

(1981) dalam Makruf (2009, hlm. 133-148), membagi media dalam pelaksanaan

pembelajaran bahasa Arab secara lebih rinci sesuai dengan jenis kemampuan

(mahãrah) yang akan diajarkan. Beberapa media tersebut adalah:

a. Media pembelajaran Istimã’

Page 12: METODE MANHAJI PADA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI …

Jurnal Lughoti: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 12 Vol. 2 No. 01 Juli-Desember 2020

Beberapa media pembelajaran yang dapat digunakan dalam materi istimã’

antara lain; (a) Piringan (CD), (b) Kaset/tape recorder, (c) Siaran radio, (d)

Drama, (e) Bermain peran, (f) Permainan bahasa, dan (g) Laboratorium bahasa.

b. Media Pembelajaran Kalãm

Beberapa media pembelajaran yang dapat digunakan dalam materi kalãm

antara lain; (a) Papan pameran, (b) Papan tulis, (c) Papan mengetik, (d) Lukisan

dinding, (e) Lingkaran jam, (f) Slide dan film diam, (g) Tamasya dan (g)

Permainan bahasa.

c. Media Pembelajaran Qirãah

Beberapa media pembelajaran yang dapat digunakan dalam materi qirã’ah

antara lain; (a) Kartu, (b) Laboratorium bacaan, (c) Majalah bergambar karikatur,

(d) Poster, (e) Tachistoscope, (f) Reading pocer, (g) Film bacaan, (h) Over Head

Projector (i) Apaqua projector dan (j) Permainan bahasa.

d. Media Pembelajaran Kitãbah

Beberapa media pembelajaran yang dapat digunakan dalam materi kitãbah

antara lain; (a) Kaset, (b) Penggalan kata, (c) Gambar dan sketsa, (d) Melengkapi

huruf, (e) Permainan huruf hijaiyah, (f) Meningkatkan ta’bir muwajjah menjadi

ta’bir hurr, dan (g) Resensi film.

Dari penjelasan di atas, maka dapat dianalisa bahwa pembelajaran bahasa Arab

akan berhasil dan berjalan dengan baik dan efektif kalau dalam pelaksanaan

pembelajaran bahasa Arab ini di bantu media atau sarana prasarana yang bisa

membangkitkan semangat belajar peserta didik, dan menciptakan pembelajaran yang

menyenangkan bagi peserta didik.

Dalam melaksananakan penerapan metode manhaji ini kami tidak langsung

menggunakan metode manhaji tersebut tetapi kami masuk dalam kelas anak

mahasiswa keperawatan dengan menggunakan metode biasa atau metode lazim

dahulu, dengan cara menggunakan metode mubasyaroh, metode Hiwar atau sering di

sebut juga muhadastah dan metode manhaji dan terkadang kami masih menggunakan

medote-metode (metode kitabah, metode tarjamah, metode qiro’ah) dan lain-lainnya.

3. Metode Pembelajaran (Metode Pengantar Menggunakan Metode Mubasyaroh)

sebelum Menggunakan Metode Manhaji

Menurut Tayar Yusuf dalam karangannya Thariqah mubasyaroh adalah istilah

bahasa Arab yang artinya metode langsung, yang dalam bahasa inggrisnya adalah

Page 13: METODE MANHAJI PADA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI …

Jurnal Lughoti: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 13 Vol. 2 No. 01 Juli-Desember 2020

Direct method. Metode Mubasyaroh ini adalah cara menyajikan materi pelajaran

bahasa asing dimana guru atau dosen langsung menggunakan bahasa asing tersebut

sebagai bahasa pengantar, dan tanpa menggunakan bahasa anak didik sedikit pun

dalam belajar mengajar. Dan ketika proses pembelajaran berlangsung ada suatu kata-

kata yang sulit difahami atau dimengerti mengerti oleh anak didik atau mahasiswa,

maka guru atau dosen mengartikannya dengan cara menggunakan alat peraga,

mendemonstrasikan, menggambarkan dan lain-lain (Tayar Yusuf, 1995, hlm. 152-

153).

Berdasarkan hasil observasi kami mahasiswa pembelajaran bahasa arab

berlangsung: “memang ada beberapa mahasiswa yang ikut mengucapkan namun tetap

dengan panduan dengan dan dari dosennya, proses pembelajaran tetap bisa terlaksana

namun tidak semuanya ikut berperan aktip dalam pembelajaran. Selanjutnya Fevi

Apriana Mengungkapkan; ibu kami bisa ikut serta dalam pembelajaran bahasa arab ini

karena kami dahulu di SMA kami pernah ikut belajat tapi sipatnya pemula. Tapi

senang bu bisa ketemu lagi belajar bahasa arab lagi. Lanjut Adi Setiawan juga

berkomentar; senang bisa ketemu bahasa Arab kembali bu saya pernah belajar bahasa

Arab di SMA”.

Sedangkan menurut Mitha Gusemi mahasiswa Ilmu Keperawatan Unsri: “kami

tidak begitu mengerti dengan bahasa Arab tetapi bingung ikut-ikutan saja bu tapi

duduk mau berdampingan dengan teman-teman yang memahami biar enak kami untuk

bertanya. Kemudian menurut Dea Sucita Levia kami pribadi ibu juga tidak mengerti

bu tetapi dengan ibu menggunakan bahasa Arab jadi kami berusaha dan agak

kesusahan bu kami banyak tertinggal dari teman-teman kami lainnya”

Hasil wawancara tersebut senada dengan hasil observasi selama proses

pembelajaran langsung, bahwa ketika pelaksanaan pembelajaran berlangsung dan kita

menggunakan metode mubasyaroh semua anak bisa mengikuti, namum ada dari

mereka juga yang merasa berat kalau berbahasa Arab langsnung karena anak atau

mahasiswa ada diam ada seperti ikut-ikutan saja, ada juga mala ikut senang.

Hasil observasi dan wawancara di atas senada dengan pendapat Radliyah

Zaenuddin di dalam karagannya:

“Metode Mubasyaroh atau metode Langsung ini merupakan metode yang

memprioritaskan pada maharotul qiro’ah (keterampilan berbicara). Yang munculnya

metode ini dari reaksi ketidakpuasan atau tidak keberhasilan terhadap hasil pengajaran

Page 14: METODE MANHAJI PADA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI …

Jurnal Lughoti: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 14 Vol. 2 No. 01 Juli-Desember 2020

bahasa dari metode sebelumnya (gramatika tarjamah), yang dipandang

memperlakukan bahasa sebagai sesuatu yang mati atau pasif. Seruan-seruan yang

menuntut adanya perubahan-perubahan mendasar dalam cara pembelajaran bahasa itu

mendapatkan momentumnya pada awal abad ke-20 di Eropa dan Amerika, serta

digunakan baik di Negara Arab maupun di negara-negara Islam Asia termasuk

Indonesia pada waktu yang bersamaan” (Radliyah Zaenuddin, 2005 cet. 1 hlm. 39-40).

4. Metode Pembelajaran (Metode Pengantar Menuju Bercakap-cakap

Menggunakan Metode Muhadatsah) sebelum Menggunakan Metode Manhaji

Proses pembelajaran bahasa Arab ini kalau kita mau berhasil maka butuh

metode laninnya, setelah menggunakan metode mubasyaroh, maka selanjutnya yantu

menggunakan metode muhadatsah. Materi pembelajaran bahasa Arab yang terdiri dari

sejumlah kalimat pendek atau ungkapan-ungkapan yang berbentuk dialog dan tema-

tema tertentu yang diambil untuk dijadikan materi Muhadatsah (Percakapan).

Pembelajaran bahasa Arab Muhadatsah menitikberatkan pada kemahiran berbahasa

secara lisan dan tulisan. Sehingga setelah mahasiswa mengikuti proses pembelajaran

bahasa Arab dengan metode Hiwar Muhadatsah (Materi percakapan) mahasiswa dapat

menyampaikan pesan yang ingin disampaikan kepada orang lain. Bahasa pada

prinsipnya digunakan oleh para pengguna arau pemakai bahasa tersebut sebagai

pembawa pesan yang ingin disampaikan kepada orang lain. Kebutuhan utama

pemakaian bahasa adalah mampu merujuk obyek kedalam dunia nyata, misalnya

mampu menyebut nama, keadaan, peristiwa, dan ciri-ciri benda dengan kata-kata yang

anak-anak/mahasiswa kuasai.

Berdasarkan observasi yang telah terlaksana dalam pembelajaran bahasa Arab

ketika mau melatih mahasiswa berbicara atau berkata maka ada juga praktek bercakap-

cakap, dalam bercakap-cakap atau saat materi percakapan mahasiswa berusaha tetap

aktif walaupun anak atau mahasiswa tersebut belum secara fasih mengucapkan bahasa

Arab selain dari itu anak juga saling bekerjasama sehingga bisa kompak dalam praktek

berbahasa secara berpasang-pasangan.

Kemudian kami juga sharing atau wawancara dengan mahasiswa (Wahyu

Murdifin) walau kami tidak banyak mengenal mufrodad tetapi kami suka bu siapa tau

kami nantinya akan kerja di luar negeri atau siapa tau juga bu kami bisa lanjut belajar

ke timur tengah, siapa tau juga bu kami dapat beasiswa di sana Aamiin. Selanjutnya

menurut Hikmah “ibu walau kami banyak tidak mengenal mufradad namun kami tetap

Page 15: METODE MANHAJI PADA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI …

Jurnal Lughoti: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 15 Vol. 2 No. 01 Juli-Desember 2020

berusaha karena kami tertarik karena tema-tema kita pelajari (ibu bisa memahami

kami sehingga ibu kasih tema materi kita yang relevan dengan propesi kami sebagai

mahasiswa Ilmu Keperawatan)”.

Hasil observasi dan wawancara di atas senada dengan pendapat Muhammad:

“Pelajaran muhadasah merupakan pelajaran bahasa Arab yang pertama-tama

diberikan. Sebab tujuan utama pengajaran bahasa Arab adalah agar siswa mampu

bercakap-cakap (berbicara) dalam pembicaraan sehari-hari dengan berbahasa Arab dan

membaca Al-Qur'an, dalam shalat dan do'a-do'a, yang disebut berbahasa itu adalah

berbicara lisan. Metode muhadasah yaitu cara menyajikan bahan pelajaran bahasa

Arab melalui percakapan, dalam percakapan itu dapat terjadi antara guru dan murid

dan antara murid dengan murid, sambil menambah dan terus memperkaya

perbendaharaan kata-kata” (Muhammad: 1981: 58).

Dengan demikian tujuan pengajaran muhadasah: 1) Melatih lidah anak didik

agar terbiasa dan fasih bercakap-cakap dalam bahasa Arab. 2) Terampil berbicara

dalam bahasa Arab mengenai kejadian apa saja dalam masyarakat dan dunia

internasional yang ia ketahui. 3) Mampu menerjemahkan percakapan orang lain lewat

telepon, radio, TV, tape recorder. 4) Menumbuhkan rasa cinta dan menyenangi bahasa

Arab dan Al-Qur'an, sehingga timbul kemauan untuk belajar dan mendalaminya.

5. Metode Pembelajaran (Setelah Metode Mubasyaroh dan Metode Muhadatsah)

selanjutnya Menggunakan Metode Manhaji

Menurut Ustadz Joko Nursio 2019; “Metode manhaji merupakan metode

sangat praktis, aplikatif mudah, dan menyenangkan. Metode manhaji berbeda dengan

metode lainnya, metode ini lebih mengedepankan praktik dari teori, metode ini relevan

untuk peserta didik yang berlatar belakang semua SMA atau dari sekolah umum”.

kemudian kami menganalisa Metode ini sangat relevan untuk diterapkan ketika materi

Qowa’id atau tata bahasa, karena materi qowa’id ini bagi peserta didik nya yang

lamban atau belum sama sekali mengenal bahasa Arab mereka bingung, dan tentu

bertanya apa itu materi qowa’id, maka dari itu kami sebagai tenaga pendidik/pengajar

(dosen) sangat tertarik untuk menerapkannya dalam materi qowa’id di Ilmu

Keperawatan Fakultas Kedoteran Universitas Sriwijaya ini.

Proses pembelajaran akan berkualitas dan berhasil apabila seorang pegajar

(guru atau dosen) bisa menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan,

menarik, tidak membuat anak merasa bosan, variatif dan kreatif. Dengan demikian

Page 16: METODE MANHAJI PADA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI …

Jurnal Lughoti: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 16 Vol. 2 No. 01 Juli-Desember 2020

seorang pendidik harus banyak keterampilan, keahlian yang bisa membuat ruangan

belajar menyenangkan bagi peserta didik dan menarik kinginan anak untuk semangat

belajar, apalagi mata kuliah bahasa Asing seperti bahasa Arab. Pendidik dituntut

profesional dalam hal menciptakan proses pembelajaran yang menarik dan mencari

metode serta sarana atau media yang mampu membuat mereka asyik belajar,

melakukan sesuatu dengan variasi dan memadai. Pendidik juga harus kreatif

menciptakan alat dan sarana pembelajaran, dengan sarana itu guru bisa mengaktifkan

peserta didik dalam proses pembelajaran.

Hasil wawancara dan telaah di lapangan pelaksanaan pembelajaran bahasa

Arab di Ilmu Keperawatan, aktivitas dalam pembelajaran yang dilakukan oleh

pendidik atau pengajara (dosen) Ilmu Keperawatan sebagai berikut:

“Pertama, sebelum pembelajaran atau pada awal pembelajaran guru bahasa

Arab melaksanakan tes awal. Kedua, memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk mempertanyakan materi pelajaran yang telah diajarkan di minggu yang lalu.

Ketiga, dalam menyampaikan materi, menggunakan metode langsung (al-tharĩqatu al-

mubãsyarah), terkadang menggunakan metode komunikatif (al-tharĩqatu al-

ittishãliyyah), dan terkadang juga menggunakan metode membaca (al-tharĩqatu al-

qirãah) atau menggunakan metode Manhaji. Ketiga, dalam pelaksanaan pembelajaran

dalam menyampaikan materi tenaga pendidik/guru/dosen bahasa Arab di Ilmu

Keperawatan juga menggunakan metode gabungan, maksud dari metode gabungan

yaitu dalam penyampain materi menerapkan beberapa metode. Dosen yang mengampu

mata kuliah bahasa Arab di Ilmu Keperawatan berpendapat bahwa dengan

menerapkan beberapa metode maka proses pembelajaran akan bertambah sempurna

karena setiap masing-masing metode mempunyai kelebihan dan kekurangan dan

dengan adanya penggabungan ini maka akan tertutupi adanya kekurangan-kekurangan

pada metode-metode tersebut. Keempat, dalam menyampaikan materi tenaga

pendidik/guru bahasa Arab di Ilmu Keperawatan juga menggunakan meggunakan

media tape recorder, laptop dan CD karena menurut dosen bahasa Arab di Ilmu

Keperawatan ini belajar bahasa Arab perlu pembiasaan dengan demikian dosen

pengampu di ilmu keperawatan tersebut membiasakan peserta didiknya mendengarkan

bahasa Arab baik percakapan, teks dan kata perkata ini semua supaya peserta didik

terbiasa mendengar kata-kata arab kemudian dari mendengar peserta didik belajar

untuk menirukan atau mengucapkan. Kelima, ketika proses pembelajaran berlangsung

Page 17: METODE MANHAJI PADA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI …

Jurnal Lughoti: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 17 Vol. 2 No. 01 Juli-Desember 2020

dosen bahasa Arab di Ilmu Keperawatan memberikan kesempatan kepada peserta

didik menyimak (istimã’), berbicara (kalãm), membaca (qirãah) dan menulis

(kitãbah). Dan diberikan kesempatan juga kepada mahasiswa menirukan atau

mengucapkan apa yang di dengar oleh mahasiswa, dan setelah proses pembelajaran

hiwãr berlangsung memberikan kesempatan kepada mahasiswa berbicara dengan

menggunakan bahasa Arab, dan ketika proses pembelajaran qirãah berlangsung dosen

bahasa Arab memberikan kesempatan juga kepada mahasiswa untuk membaca malah

peserta didik di suruh membaca satu persatu, dan terakhir mahasiswa juga di beri

kesempatan kepada peserta didik/mahasiswa menulis bahasa Arab baik dengan cara

membuat kalimat atau berbentuk karangan. Keenam, ketika proses pembelajaran

berlangsung mahasiswa mengikuti proses pembelajaran dengan serius dan mahasiswa

kelihatan senang. Ketujuh, tenaga pendidik di Ilmu Keperawatan ia mengelola

kelasnya dengan sebaik mungkin sehingga mahasiswa merasakan senang dalam

mengikuti pembelajaran. Dan terakhir kedelapan, tenaga pendidik/guru melakukan tes

akhir” (Wawancara dengan pak Nurhasan, M. Ag, 29 Agustus 2019).

Dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab (materi Qowa’id) tenaga

pendidik/pengajar atau dosen menggunakan metode manhaji ini peserta

didik/mahasiswa dalam mengenal tata bahasa (qowa’id) belajar sambil bernyanyi.

Dengan dimikian peserta didik/mahasiswa tidak merasa berat dalam mengenyam

materi qowa’id karena mereka terhipnotis dengan di bawah bernyanyi tadi. Selama

pembelajaran langsung peserta didik/mahasiswa mereka senang dan setiap materi mau

nya di bawak bernyanyi semuanya dan mau ada rumusnya semua ujar mereka biar

mudah dan cepat di ingat.

Selanjutnya Menurut H. M. Anas Adnan Lc. M. Ag, 2010 didalam tulisannya bahwa

keistimewaan atau kelebihan dari metode manhaji ini bisa di lihat dari beberapa segi atau

sudut padang:

a. Dari segi metodenya: metode ini bisa mengajak dan membawah peserta didik kita

senang dan mudah dalam mengikuti pembelajaran bahasa Arab khususnya materi

qowa’id (tata bahasa).

b. Dari segi masa belajarnya: materi dapat ditempuh dalam waktu relatif efektif sesuai

dengan kemampuan peserta itu sendiri.

Page 18: METODE MANHAJI PADA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI …

Jurnal Lughoti: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 18 Vol. 2 No. 01 Juli-Desember 2020

c. Dari segi kelembagaannya: peserta didik yang tidak sempat mengenyam pendidikan

di Pondok Pesantren, bisa mempelajari Bahasa Arabnya, tanpa mondok yang belum

tentu setiap daerah ada Pondok Pesantrennya.

d. Dari segi sistemnya: sistem ini peeserta didik akan secara aktif mempraktekkan

materi qowa’id (tata bahasa) mengartikan ayat melalui kajian arti kata-katanya,

sekaligus mendekatkan dirinya dengan Al-Qur’an.

e. Dari segi pesertanya: semua umur bisa mengikutinya apa lagi pemula.

f. Dari segi waktunya: metode manhaji ini, bisa diselenggarakan kapan dan di mana

saja mereka mau, sesuai dengan situasi dan kondisi mereka, tidak terikat oleh sistim

tahun ajaran baru. Dan masa belajarnya pun tergantung kepada kemampuan dan

daya serap mereka, semakin tinggi daya serapnya semakin singkat waktu

belajarnya.

g. Bahwa Dari segi praktisnya: metode manhaji ini langsung menyajikan materi

pembelajaran bahasa Arab, dan juga sekaligus menguraikan ayat-ayat Al-Qur'an.

Dengan demikian metode manhaji sangat releven digunakan atau diterapkan

pada pembelajaran bahasa Arab khususnya saat materi tata bahasa atau qowaid

6. Dampak Positif Penerapan Metode Manhaji dalam Pembelajaran Bahasa Arab

Prodi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Dalam penerapan metode manhaji dalam pembelajaran bahasa Arab ditemukan

dampak positif. Adapun dampak positif faktor pendukung metode manhaji dalam

pembelajaran bahasa Arab di Ilmu Keperawatan sebagaimana yang telah dikatakan

oleh bapak Nurhasan, M. Ag adalah:

“1) Sebagaian peserta didik mengenal huruf-huruf arab, bisa menyimak dengan

baik, bisa berbicara, membaca, dan menulis. 2) Adanya buku pedoman; buku paket

bahasa Arab yang diterbitkan oleh penerbit Noer Fikri khusus untuk Perguruan Tinggi

, 3) Membuat tujuan pembelajaran yang jelas, 4) Adanya komunikasi dengan sesama

guru bahasa Arab, 5) Hasil evaluasi/penilaian yang baik” (Wawancara tanggal 25

September 2019).

Sebagian Peserta Didik Mengenal Huruf Arab, Bisa Menyimak dengan Baik,

Bisa Berbicara, Membaca, dan Menulis

Pembelajaran bahasa Arab sama dengan pembelajaran bahasa-bahasa lain yaitu

perlunya pembiasaan dalam pengucapan, sebagai tenaga pendidik/guru bahasa selalu

memotivasi peserta didiknya untuk berbicara walaupun sepatah atau dua patah kata

Page 19: METODE MANHAJI PADA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI …

Jurnal Lughoti: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 19 Vol. 2 No. 01 Juli-Desember 2020

supaya peserta didik tidak kaku dalam mengucapkan bahasa tersebut.

Berdasarkan hasil observasi dan telaah di lapangan di Ilmu Keperawatan

bahwa: 1) Ketika proses pembelajaran bahasa Arab berlangsung peserta

didik/mahasiswa semangat mengikuti pembelajaran bahasa dengan baik, 2) Anak-anak

dalam mengikuti pembelajaran mempunyai semangat, hal ini karena anak tersebut

mengenal huruf-huruf Arab, dan dari mereka kenal huruf-huruf Arab itu anak-anak

bisa nyambung/mengerti dengan materi pelajaran yang disampaikan, 3) Setelah proses

pembelajaran anak bisa mengucapkan, berbicara, bisa membaca dan bisa menulis.

Adapun dampak dari diterapkan metode manhaji ini ada suatu kemudahan bagi

dosen saat berlangsungnya pembelajaran,

a. Adanya Semangat dan Kemauan yang Tinggi

Proses pembelajaran akan menjadi muda kalau dosen bisa menggunakan

metode yang untuk materi sedang berlangsung. Berdasarkan observasi dan

dokumentasi yang didapatkan di Ilmu Keperawatan, bahwa dalam proses

pembelajaran dosen bahasa Arab bahwa dengan metode manhaji tersebut mahasiswa

semangat di bawah senang dan ria karena materi di bawh dengan irama. Dengan

demikian dapat dianalisa bahwa peserta didik yang bisa mengikuti pelajaran bahasa

Arab; dalam artian peserta didik menyambung (bisa menerima pembelajaran) saat

proses pembelajaran berlangsung, anak bisa menyimak dengan baik, bisa berbicara,

membaca dan menulis, anak-anak tersebut bisa membantu gurunya dengan cara

membimbing peserta didik lainnya yang belum mengenal huruf arab dengan tepat, dan

yang belum begitu bisa membaca dan menulis.

b. Tujuan Pembelajaran yang Jelas

Beradasarkan dokumetasi yang didapatkan dapat dianalisa perencanaan

pembelajaran Ilmu Keperawatan, mempunyai tujuan pembelajaran yang jelas sesuai

dengan materi yang akan disampaikan dan relevan dengan standar kompetensi dan

kompetensi dasar yang sediakan/ditawarkan oleh Kemenristekdikti atau Prodi Ilmu

Keperawatan Universitas Sriwijaya.

Kemudian bapak Nurhasan, M. Ag, mengatakan bahwa tujuan pembelajaran

bahasa Arab di Ilmu Keperawatan yaitu: mendidik peserta didik/mahasiswa bisa

menyimak bahasa Arab dengan baik dan mampu untuk mengucapkannya, dan jadi

ilmu komunikasi mahasiswa untuk belajar dan bekerja di Timur tengah atau mau

melanjutkan belajar ke Timur Tengah. Sedangkan bapak Abdul Gofur, S.S., M. Pd. I

Page 20: METODE MANHAJI PADA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI …

Jurnal Lughoti: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 20 Vol. 2 No. 01 Juli-Desember 2020

mengungkapkan bahwa; peserta didik selain mampu menyimak bahasa Arab

kemudian mampu mengucapkan dengan baik, peserta didik mampu berbicara bahasa

Arab secara tematis, mampu membaca dengan baik dan juga merangkai kata-kata

(kalimat) sehingga tersusun menjadi kalimat (jumlah).

Dalam merumuskan tujuan pembelajaran tenaga pendidik/guru bahasa Arab

Ilmu Keperawatan diharapkan mengacu pada indikator pencapaian hasil belajar dan

kegiatan utama pembelajaran (Sumber: Berdasarkan Observasi dan Dokumentasi

Dosen Bahasa Arab). Hal ini senada dengan Oemar Hamalik (2010, hlm. 83) bahwa

tujuan pembelajaran adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan

tercapai oleh siswa setelah berlangsung pembelajaran.

c. Adanya Komunikasi dengan Sesama Dosen Bahasa Arab dan Pendidikan Agama

Islam

Mata Kuliah bahasa Arab di Ilmu Keperawatan ini merupakan mata kuliah

bahasa asing, mata kuliah bahasa Arab di Ilmu Keperawatan ini sudah mulai

berkembang secara berangsur-angsur dan pemerintah pun sudah memberikan

perhatian terhadap bahasa ini.

Selain dari itu, kami pengamat dan peneliti juga : “bahwa tenaga

pendidik/dosen telah bergabung via internet dengan nama facebook dan Gruop Wats

perkumpulan Dosen Agama Islam seIndonesia, dengan adanya ikatan ini kalau ada

kesulitan dalam pembelajaran dan info terbaru yang berhubungan dengan

pembelajaran bahasa Arab, para dosen bahasa Arab bisa berbagi ilmu dan

pengalaman melalui via internet tersebut” (Ungkapan tanggal 25 September 2019).

Maka dianalisa bahwa Dosen Bahasa Arab Universitas Sriwijaya mempunyai

komunikasi antar tenaga pendidik/guru/dosen baik yang ada di Universitas Sriwijaya

sendiri dan juga komunikasi dengan guru/dosen Universitas lainnya atau dengan

adanya pertemuan -pertemuan atau pelatihan akan mempermudah dapatnya informasi-

informasi terbaru yang sifatnya membangun untuk pembelajaran bahasa Arab baik

cara penyampain materi, model-model pembelajaran, metode-metode pembelajaran,

media-media pembelajaran terbaru, permainan bahasa Arab dalam pembelajaran dan

lain sebagainya, semua ini bisa didapatkan kalau adanya komunikasi dengan tenaga

pendidik/guru/dosen lainnya.

Page 21: METODE MANHAJI PADA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI …

Jurnal Lughoti: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 21 Vol. 2 No. 01 Juli-Desember 2020

7. Problem yang dialami dalam Menerapkan Metode Manhaji di Prodi Ilmu

Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.

Adapun hasil dari observasi bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran

berlangsung promblem yang ditemukan diantaranya ketidak fasihan mahasiswa dalam

menyebutkan mufrodad (kosakata) jadi lamban dalam membaca kalimat bahasa Arab,

belum semua mahasiswa yang baik dan benar dalam mengucapkan ahruf (huruf-huruf)

arab, minim mufrodad (kosakata), belum trampil dalam merangkai kalimah-kalimah

(kata-kata) menuju kalimat (jumlah).

Hasil observasi tersebut senada dengan hasil wawancara bersama Hikmah yang

ungkapannya; “kami merasa lucu ibu saat kami mendengarkan teman kami sendiri

karena kelihatan dari mulutnya dan pengucapannya kaku, dan mendegarnya juga

kaku”. Sedang Vefi mengungkapkan; “karena ini mata kuliah wajib kami tetap

berusaha belajar mencari dan memperkaya kosakata, mendengarkan youtube yang

berbahasa Arab dan juga beli kamus yang membahas atau yang berisikan materi sesuai

profesi kami. Insya Allah kami bisa bu”

Observasi dan wawancara di atas senada dengan ungkapan Izzan bahwa

Pembelajaran bahasa Arab dengan berbagai karakteristiknya serta motivasi

mempelajarinya di kalangan masyarakat nonArab tetap saja memiliki banyak kendala

dan problematika yang dihadapi karena bahasa Arab tetap bukanlah bahasa yang

mudah dikuasai secara total. Problematika yang biasanya muncul dalam pembelajaran

bahasa Arab bagi nonArab terbagi ke dalam dua bagian, problematika linguistik dan

non linguistik. Termasuk problematika linguistik yaitu tata bunyi, kosakata, tata

kalimat dan tulisan. Sementara yang termasuk non linguistik yang paling utama adalah

problem yang menyangkut perbedaan sosiokultural masyarakat Arab dengan

masyarakat nonArab (Izzan 2011, hlm. 65).

Sedangkan menurut Acep Hermawan (2011, hlm. 105-110), di samping

persoalan linguistik yang dihadapi oleh pelajar nonArab, persoalan non linguistik juga

menjadi kendala keberhasilan pembelajaran yakni kondisi sosiokultural bangsa Arab

dengan nonArab, seperti Indonesia dan pertimbangan bahan ajar.

a. Faktor sosiokultural, problem yang akan muncul ialah bahwa ungkapan-

ungkapan, istilah-istilah dan nama-nama benda yang tidak terdapat dalam bahasa

Indonesia tidak mudah dan tidak cepat dipahami oleh pelajar Indonesia yang sama

sekali belum mengenal sosial dan budaya bangsa Arab.

Page 22: METODE MANHAJI PADA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI …

Jurnal Lughoti: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 22 Vol. 2 No. 01 Juli-Desember 2020

b. Faktor bahan ajar, faktor penggunaan bahan ajar dalam pembelajaran menjadi

sesuatu yang urgen, karena peranannya di samping guru hingga saat ini, masih

menjadi instrumen yang cukup menentukan keberhasilan pembelajaran.

c. Faktor lingkungan sosial, belajar yang efektif adalah membawa pelajar ke dalam

lingkungan bahasa yang dipelajari. Dalam lingkungan tersebut, setiap pelajar akan

“dipaksa” untuk menggunakan bahasa tersebut, sehingga perkembangan

penguasaan bahasa yang dipelajarinya relatif lebih cepat dibandingkan dengan

mereka yang tidak ada di lingkungan bahasa tersebut.

Berdasarkan dari penjelasan di atas, dapat dianalisa bahwa dalam pembelajaran

bahasa Arab sebagai pelajar nonArab/pelajar Indonesia tentunya menemui kesulitan

karena dari segi; tata bunyi, kosakata, tata kalimat dan tulisan jauh berbeda dengan

bahasa ibu atau bahasa yang pertama pelajar kenal. Dengan demikian seorang guru

atau dsen bahasa Arab harus memahami keadaan pelajarnya, begitu juga dalam

pemilihan materi harus dipertimbangkan begitu juga dengan cara penyajiannya harus

diperhatikan. Dengan demikian guru atau dosen harus kaya media dan metode ketika

melaksanakan pembelajaran dan jangan seorang guru dan dosen harus jadi motivator

atau supotrer bagi para peserta didik atau mahasiswanya.

C. KESIMPULAN

Dari uraian di atas, maka dapat di tarik kesimpulan bahwa metode manhaji

merupakan metode yang sangat praktis, aplikatif, mudah, dan menyenangkan. Adapun

yang melatar belakangi untuk menerapkan metode manhaji ini yaitu; kerana anak yang

mengikuti pembelajaran mayoritas dari sekolah umum tentunya selama perjalanan

pembelajaran berlangsung akan menemukan kesulitan apalagi mereka menempuh

materi tata bahasa (qowa’id) atau lebih di kenal dengan ilmu nahwu dan shorof.

Kemudian penerapan metode manhaji pada pembelajara bahasa Arab di Ilmu

Keperawatan ini yaitu; merupakan metode yang digunakan/diterapkan saat

pembelajaran materi tata bahasa (qowa’id), yang sebelumnya materi pembelajaran

qowa’id tersebut dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode

Mubasyaroh (langsung) dan metode Muhadatsah/Hiwar (percakapan). Selanjutnya

dampak positif dari penerapan metode manhaji ini yaitu; anak / mahasiswa akan lebih

semangat dalam belajar, dan secara perlahan tercapai tujuan yang hendak di capai oleh

dosen pengampunya, kemudian anak /mahasiswa yang tidak bisa menjadi mau dan

berusaha untuk bisa baik dari materi qiro’ah, hiwar, kitabah maupun qowa’id dan

Page 23: METODE MANHAJI PADA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI …

Jurnal Lughoti: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 23 Vol. 2 No. 01 Juli-Desember 2020

tarjamah. Terakhir yang menjadi problem dalam menerapkan metode manhaji ini;

bahwa tidak semua anak / mahasiswa mampu menyebutkan huruf/ahruf Arab dengan

fasih, membaca dengan lancar, menulis dengan baik, karena sebagai warga kita bukan

arab asli pasti ada kesulitan dalam kepasihan dalam menyebutkan kata-

kata/kalimat/kalimat Arab.

Page 24: METODE MANHAJI PADA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI …

Jurnal Lughoti: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 24 Vol. 2 No. 01 Juli-Desember 2020

DAFTAR RUJUKAN

Abubakar, Muhammad. 1981. Metode Khusus Pengajaran Bahasa Arab. Surabaya. Usaha

Nasional.

Aini, Moh 2010. Metodologi Penelitian Bahasa Arab. Hilal Pustaka bekerjasama dengan

Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang (UM), Malang. Cet.

Ke-2.

Al'arabiyah, 'Ussyaq Allughah 2008. Diktat Perencanaan Pembelajaran Bahasa Arab.

Disusun Oleh Dosen Fakultas Pendidikan, Jurusan Bahasa Arab Universitas Islam

Negeri Sumatera Utara, dan Fakultas Seni Jurusan Bahasa Arab di Universitas

Sumatera Utara (Medan). Ali, Muhammad 2002. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru Algensindo Offset,

Bandung. Cet. Ke-11.

Ananda Aliyah, Jehan & Fachriah, Elza 2012. Karya Ilmiah/Diktat Mata Diklat; Pendidikan

dan Pelatihan (Diklat) Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

(PKB)/Continuous Professional Development (CPD) Guru Bahasa Arab. Pusat

Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa,

Jakarta Selatan.

Azhar Arsyad. 2003. bahasa Arab dan Metode Pengajarannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Badan Standar Nasional Pendidikan 2006. Petunjuk Teknis Pengembangan Silabus dan

Contoh/Model Silabus SMA/MA Mata Pelajaran Bahasa Arab. Departemen

Pendidikan Nasional.

Branch, R. M. 2009. Instructional Design-The ADDIE Approach.New York: Springer.

Borg, Gall. 1983. Educational Research, an Introduction. New York and London. Longman

Inc.

Dahlan, Juwariyah 1992. Metode Belajar Mengajar Bahasa Arab. Al- Ikhlas, Surabaya-

Indonesia. Cet. Ke-1.

Dimyati dan Mujiono 1999. Belajar dan Pembelajaran. PT Rineka Cipta, Jakarta.

Fuad, Ahmad Effendy 2005. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Misykat, Malang.

............................... 2009. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Misykat, Malang.

Ghazali, Syukur 2010. Pembelajaran Keterampilan Berbahasa dengan Buku Pendekatan

Komunikatif-Interaktif. PT Refika Aditama, Bandung. Cet. Ke-1.

Gordon, T & Burch, N 1997. T.E.T Teacher Effectiveness Training, Menjadi Guru Effektif.

P.T. Garmedia Pustaka Utama, Jakarta.

Hermawan, Acep 2011. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. PT Remaja Rosdakarya

Offset, Bandung.

Izzan, Ahmad 2011. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Humaniora, Bandung. Cet. Ke-

4.

Makruf, Imam 2009. Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Aktif. Need’s Prees, Semarang.

Maleong, J. Lexy 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya, Bandung. Cet. Ke-

27.

Mujib, Fathul 2010. Rekonstruksi Pendidikan Bahasa Arab, Dari Pendekatan Konversional

ke Integratif Humanis. P.T. Pustaka Insan Madani (Pedagogia), Yogyakarta. Cet. Ke-

1.

Mujib, Fathul dan Rahmawati, Nailur 2011. Metode Permainan-Permainan Edukatif dalam

Belajar Bahasa Arab. DIVA Press Jokjakarta. Cet. Ke-1.

Munir 2006. Perencanaan Sistem Pembelajaran Bahasa Arab Teori dan Praktek. IAIN

Raden Fatah Press, Palembang (Anggota Ikapi).

Musthafa, Tarya Nurul 2011. Cepat dan Mudah Menguasai Tata Bahasa & Percakapan

Bahasa Arab. Ruang Kata Imprint Kawan Putaka, Jakarta.

Page 25: METODE MANHAJI PADA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI …

Jurnal Lughoti: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 25 Vol. 2 No. 01 Juli-Desember 2020

Nursiyo, Joko. 2018. Manhaji, Bimbingan Nahwu Shorof dengan Mengaji. Darun Nuhat

(Pesantren Nahwu dan Shorof) Lamongan dan Tazkia IIBS (Internasional Islamic

Boardinfg School) Malang.

Sagala, Syaiful 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran: untuk Membantu Memecahkan

Problematika Belajar dan Mengajar. Alfabeta, Bandung.

Sukardi, Ismail 2011. Model dan Metode Pembelajaran Modern: Suatu Pengantar. Tunas

Gemilang Prees, Palembang.

Sugiyono 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif, dan R & D.

Alfabeta, Bandung.

Wahab Rosyidi, Abdul 2009. Media Pembelajaran Bahasa Arab. UIN-Malang Press

(Anggota Ikapi), Malang.

Yusuf, Tayar. 1995. Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab. RajaGrafindo Persada:

Jakarta.

Zaenuddin, Radliyah. 2005. Metodologi & Strategi Alternatif Pembelajaran Bahasa Arab.

Yogyakarta: Pustaka Rihlah Group. cet. 1.

Zulkifli. 2011. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab; Konvensional dan Kontemporer.

Zanafa Publishing, Yogyakarta.