metode pelaksanaan pekerjaan konstruksi ppt file
TRANSCRIPT
PEKERJAAN PERSIAPAN
Kesiapan, Pembersian dan Pengukuran Tapak
Keadaan Tapak :Lokasi keadaan Site yang ada berkontur.• Dan memerlukan Pengururukan tanah
untuk mencapai level yang direncanakan.
• Arah bangunan menyesuaikan keadaan tapak ke arah selatan yang berhadapan langsung dengan jalan.
• Kedaan site yang ada padang rumput dengan daya dukung tanah yang baik.
PERSIAPAN
PEKERJAAN PERSIAPAN
Kesiapan, Pembersian dan Pengukuran Tapak
Mempersiapkan TapakMembersihkan lahan tapak dari semak-semak serta tanaman-tanaman liar sehingga bangunan dapat dipersiapkan untuk dibangun .
Pembuatan Direksi KitPembuatan dan penempatanlokasi direksi KIT untuk Kantor Kontraktor dilapangan dalam pelaksanaan dan pengawasan pekerjaan dilapangan
Pengukuran Tapak dan LahanPengukuran dan lahan site yang ada untuk memastikan batas batas lahan yang akan dilaksanakan dalam pelaksanaan pekerjaan dan pembuatan bowplank
PERSIAPAN
PERSIAPANRencanakan urutan penggalian, urutan pemasangan pondasi batu kali, tempat penimbunan tanah hasil galian sementara, sebelum diangkut keluar dari site, juga tempat penimbunan sementara batu-batu kali tersebut sebelum dipasang.
PEMBUATAN GALIAN1. Siapkan alat-alat yang diperlukan.2. Menggali tanah dengan ukuran lebar sama dengan lebar pondasi bagian bawah dengan
kedalaman yang disyaratkan.3. Menggali sisi-sisi miringnya, sehingga diperoleh sudut kemiringan yang tepat.4. Buang tanah sisa galian ketempat yang telah ditentukan.5. Cek posisi, lebar, kedalaman dan kerapianya, sesuai dengan rencana.
Rencana Galian Pondasi
Bekas Galian
Bekas Galian Papan Bouwplank
Tiang BouwplankGalian untuk Pondasi
PEKERJAAN TANAH STRUKTUR
URUGAN PASIR
1. Pasir urug diratakan pada dasar galian dan disiram air untuk mendapatkan kelembaban yang optimum untuk pemadatan.
2. Padatkan pasir urug tersebut dengan memakai alat stamper.
3. Jika diperlukan ulangi langkah 1 dan 2 sehingga didapat tebal pasir urug seperti yang direncanakan
Urugan Pasir
PASANGAN PONDASI1. Pasang patok bantu untuk memasang profil ( 2
patok untuk tiap profil ).Profil dipasang pada setiap ujung lajur pondasi.
2. Pasang bilah bantu datar pada kedua patok, setinggi profil.
3. Pasang profil benar-benar tegak lurus dan idang atas profil datar. Usahakan titk tengah profil tepat pada tengah-tengah galian yang direncanakan dan bidang atas profil sesuai peil pondasi.
4. Ikat profil tersebut pada bilah datar yang dipasang antara 2 patok dan juga dipaku agar lebih kuat.
5. Pasang patok sokong, miring pada tebing galian pondasi dan ikatkan dengan profil, sehingga menjadi kuat dan kokoh.
6. Cek ketegakan/posisi profil dan ukuran-ukurannya, perbaiki jika ada yang tidak tepat, demikian juga peilnya.
PEKERJAAN TANAH STRUKTUR
PEMBUATAN ADUKAN SEMEN
Sebelum melanjutkan pada tahap pembuatan adukan, dimana akan diperlukan adukan semen, terdapat beberapa panduan yang harus diikuti dalam pembuatan adukan semen yang akan dilakukan secara manual (tanpa mesin ) dan menggunakan mesin pengaduk (molen ).
Perhatikan :1. Gunakan alas atau wadah yang bersih pada saat
melakukan pengadukan2. Ukuran perbandingan bahan-bahan yang
digunakan dalam campuran adukan semen harus tepat berdasarkan volume yang ada.
3. Gunakan volume air yang tepat pada saat dilakukan melakukan pencampuran atau pengadukan agar dapat dengan mudah digunakan dalam pengerjaan.
STRUKTUR
Cat/meni (tanda titik as pasangan)Paku (tanda titik as pasangan)
Papan Bangunan
Profil
Lot
Muka TanahTH
ht
1/2 BB
1/2 B
Pasak penguat profil
1/2b1/2b
b = lebar pasangan bagian atasB = lebar pasangan bagian bawaht = Tinggi pasangan tegak muka (rollag)T = Tinggi pasanga pondasih = Tinggi lantai dari muka tanahH = Kedalaman galian tanah
PROFIL UNTUK PONDASI BATU KALI
PASANGAN PONDASI BATU KALI
1. Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan.2. Pasang benang pada sisi luar profil untuk setiap
beda tinggi 25 cm dari permukaan urugan pasir.3. Siapkan adukan untuk melekatkan batu-batu
tersebut.4. Susun batu-batu diatas lapisan pasir urug tanpa
adukan (aanstamping) dengan tinggi 20 cm dan isikan pasir dalam celah-celah batu tersebut sehingga tak ada rongga antar batu kemudian siramlah pasangan batu kosong tersebut dengan air.
5. Naikkan benang pada 25 cm berikutnya dan pasang batu kali dengan adukan, sesuai ketinggian benang. Usahakan bidang luar pasangan tersebut rata.
PEKERJAAN PONDASI STRUKTUR
PEKERJAAN PONDASI
Benang Pelurus Pasangan
Profil Pondasi
Benang As - pasangan
Tebing Galian
PASANGAN PONDASI
PEMASANGAN BOUPLANK STRUKTUR
PEKERJAAN PONDASI
6. Sediakan tempat untuk lubang-lubang stek kolom dan keperluan-keperluan lain.
7. Cor stek-stek kolom tersebut dan rapikan pondasinya.8. Setelah pasangan mengeras, bagian pinggir/sisi pondasi diurug kembali.
PONDASI YANG TELAH SELESAI
Stek Kolom
STRUKTUR
FLOW CHART PENGECHECKAN BESI KOLOM
MULAI
CHECK BESI KOLOM
SELESAI
DITAMBAH
DIGANTI
TIDAK SESUAI
SESUAI
TIDAK SESUAI
CHECK JUMLAH
CHECK DIAMETER
CHECK TERHADAPPOSISI
DI PERBAIKI
SESUAI
SESUAI
TIDAK SESUAI
PEKERJAAN KOLOM STRUKTUR
Sloof dibuat dari adukan beton dengan perbandingan 1 semen; 2 pasir; 3 kerikil diperkuat dengan 4 buah tulangan besi dia me ter 12mm dengan ukuran sloof 20x20cm sepanjang pondasi bangunan.Perhatikan :1. Periksa ketinggian permukaan atas pondasi
apakah sudah sejajar dengan semua bangunan.
2. Pastikan cetakan (bekisting sloof telah diikat dan disambung sebelum adukan beton dituang.
3. Atur posisi (starter bars) pada kolom supaya tegak lurus sebelum dituang beton sloof.
Setelah adukan beton untuk sloof telah dituang, biarkan selama min imal 7 hari. Setelah itu tulan gan dan papan cetakan (bekisting) untuk kolom dapat dikerjakan. Semua kolom harus menggunakan cetakan (bekisting) dari papan kayu dan dike rjakan sebelum p engerjaan peny usunan bata (block) untuk dinding
PEKERJAAN PONDASI STRUKTUR
Membuat rangka kolom dengan sambungan pada tulangan kolom yang muncul dari sloof dengan jarak rangka tulangan yang sama yaitu 15cm membentuk segi empat samasisi dengan besi pembagi diameter 6mm setiap 15cm. Pada tulangan kolom yang bersambungan tersebut harus saling bersisian (overlap) sejauh minimal 30 cm dan pada ujung-ujungnya dibengkokkan untuk memperkuat sambungan dan ikatan dengan beton. Hal ini berlaku untuk semua kolom beton bertulang yang ada pada bangunan Rumah Sakit Bergerak.
Semua kolom memiliki 4 buah batang tulangan yang disisakan (stek/starter bars) lebih panjang sekurang-38 kurangnya 70 cm pada bagian atas kolom (disisakan 70 cm ,memiliki tinggi 3.75 m diukur dari atas sloof).Batang lebih ini nanti berguna untuk menyambung tulangan pada pembuatan kolom diatas ringbalk , serta untuk menahan konstruksi kuda-kuda atap pada kolom bagian depan dan belakang bangunan.
-PABRIKASI BEKISTING KOLOM-MEMASANG SETENGAH PANEL DIBANTU DGN TC-DITEMPATKAN PADA GARIS MARKING-PERKUAT PANEL DGN ADJ.BRACE RSS DAN ADJ.KICKER AV-MENEGAKKAN PANEL DGN MENYETEL ADJ.BRACE DAN ADJ.KICKER
LANGKAH 1
BESI KOLOMDipasang setelahDipabrikasi dilapanganDipasang dibantu olehTC atau pabrikasiditempat
PEKERJAAN KOLOM STRUKTUR
Adukan beton untuk kolom dapat dituang kedalam cetakan (bekisting). Tuang adukan dengan hati-hati dan sekaligus dalam 1 kali pengerjaan untuk setiap kolom, tusuk-tusuklah adukan beton dengan menggunakan batang baja tulangan 12mm atau alat lain yang menyerupai untuk memampatkan dan memastikan tidak ada gelembung-gelembung udara yang tertinggal dalam adukan yang akan mengurangi kekuatan beton. Ketuk-ketuklah juga secara perlahan bagian luar cetakan (bekisting) kolom pada saat adukan dituang, supaya adukan semen merata memenuhi seluruh cetakan (bekisting) kolom.
Perhatikan ; Dirikan penahan sementara (scaffolding) pada sekeliling bangunan.1. Pada s aat tulangan perlu disambung, pastikan tulangan saling bers isian (overlap) dengan jarak minimal
40cm .2. Sisakan empat batang tulangan sepanjang 30cm pada tiap ujung kolom untuk memasang rangka kolom dan
kaki kuda-kuda atap.3. Pastikan cetakan kolom telah terpasang dan terikat dengan baik serta telah sejajar vertikal sebelum menuang
adukan beton.4. Pastikan pemasangan batang ikat tembok pada tulangan kolom sebelum menuang adukan beton pada cetakan
kolom.5. Pastikan untuk menusuk dan m engetuk adukan beton saat dituang ke dalam cetakan untuk memastikan
adukan semen merata memenuhi seluruh cetakan kolom atau jika tersedia dapat menggunakan mesin vibrator.
6. Pastikan bekesting dibuka dan dibongkar pada satu minggu setelah beton mengeras.
PEKERJAAN PONDASI STRUKTUR
Balok beton (ring balk) dibuat dari adukan beton dengan perbandingan1 semen : 2 pasir : 3 kerikil diperkuat dengan 4 buah tulangan besi berdiameter 12 mm. Dimensi ukuran balok beton adalah 15 x 30 cm.Cetakan (bekisting) balok beton dari lembaran papan dengan dimensi ukuran dalam cetakan haruslah 15 x 35cm. Buat semua cetakan untuk balok beton dari ujung atas kolom satu ke kolom yang lain pada sekeliling bangunan.
Cetakan balok beton harus ditopang oleh tiang penahan sementara yang dibawahnya minimal setiap jarak 60 cm, agar cetakan yang ada tidak meledut ke bawah. Tiang penahan sementara ini bertumpu pada sloof.
Perhatikan : 1. Pastikan cetakan kolom diatas balok beton(Ringbalk) telah terpasang dan terikat dengan baik serta telah sejajar vertical sebelum
menuang adukan beton.2. Pemasangan batang ikat tembok (tie bars/wall tie) pada tulangan kolom sebelum menuang adukan.3. Saat adukan beton dituang hendaknya ditusuk dan mengetuk bekesting untuk memeastikan adukan beton merata d semua
cetakan
PEKERJAAN RINGBALK STRUKTUR
TAHAPAN PENGECORAN PLAT BETON :1. Ceklist pengecoran2. Elevasi dan batas-batas pengecoran
dengan waterpass3. Pembersian lokasi pengecoran dengan
kompresor4. Test Slump dan kubus beton5. Penuang adukan beton dari alat angkur
menuju bekesting6. Kepadatan beton dengan alat vibrator7. Perataan perukaan beton dengan alat
garuk cor dan jidar
PEKERJAAN PLAT BETON STRUKTUR
ARSITEKTURPEKERJAAN DINDINGPERALATAN YANG DIGUNAKAN1. TROWEL2. PALU KARET3. WATER PASS4. BESI SIKU5. GERGAJI6. RAMSET7. GARUKAN PERATA
HAL – HAL YANG DIPERHATIKAN :8. PEMASANGAN HABEL HARUS ZIG-ZAG DENGAN OVERLAP YANG DIIJINKAN MIN.10 CM9. DERAH PERTEMUAN ANTARA HABEL DAN STRUKTUR HARUS DIBERIKAN ADUKAN ELASTIS 1
PC : 6 PS10. HASIL AKHIR PEMASANGAN HABEL YANG BENAR DITANDAI DENGAN TIDAK ADANYA LUBANG-
LUBANG SINAR YANG MUNCUL DARI DINDING PERMUKAAN PASANGAN HEBEL11. PENGGUNAAN BETON PRAKTIS MENGIKUTI ATURAN DARI PABRIK HABEL12. PEMASANGAN HABEL YANG BAIK ADALAH DENGAN MENGGUNAKAN ALAT TROWEL SELEBAR
TEBAL HEBEL13. PM-100 YANG MENEMPEL PADA HEBEL YANG AKAN DIREKATKAN SATU DENGAN YANG LAIN
HARUS DALAM KONDISI BERALUR- ALUR AGAR PADA SAAT DIREKATKAN DAN KEMUDIAN DIPUKUL-PUKUL DENGAN PALU KARET AKAN MENGHASILKAN REKATANYA BENAR-BENAR RAPAT (TIDAK ADA CELAH)
ARSITEKTURPEKERJAAN DINDING
METODE KERJA1. Siapkan sloof / balok dan periksa kerataan dan mutu pengecoran betonnya.2. Tarik benang antara sudut-sudut dinding untuk menentukan posisi dan kerataan
dinding3. Untuk lapisan dasar, gunakan Mortar atau setara.Tebarkan adukan tersebut secara
merata4. Gunakan cethok untuk merapikan kelebihan adukan di sepanjang tepian.
Gunakan “Waterpass” untuk menyamakan ketinggian benang dan gunakan “Theodolite” bila diperlukan.
ARSITEKTURPEKERJAAN DINDING
METODE KERJA5. Letakkan blok yang sudah diberi Thin Bed mortar di ujung dinding tepat pada
pertemuan benang. Tekan hingga ketebalan adukan 10 mm. Periksa kembali level blok dengan menggunakan “waterpass”. Lakukan langkah yang sama untuk setiap ujung dinding.
6. Untuk merekatkan bagian vertikal blok digunakan “Thin Bed Mortar”
Untuk merekatkan bagian vertikal blok digunakan “Thin Bed Mortar”
ARSITEKTURPEKERJAAN DINDINGMETODE KERJA7. Setelah meletakkan blok pada masing-masing ujung dinding, letakkan blok lapis kedua dengan
“Thin Bed Mortar”. Langkah ini penting untuk dudukan benang dan mencegah pergerakan blok di ujung dinding pada saat meletakkan blok-blok lain pada lapis pertama.
Penting :• Untuk pasangan blok Hebel harus menggunakan
sistem Thin Bed Mortar, agar manfaat produk beton ringan aerasi dapat diperoleh sepenuhnya.
• Blok-blok dan panel Hebel di lokasi proyek harus dilindungi dari air dan hujan..
8. Setelah meletakkan blok pada masing-masing ujung dinding, letakkan blok lapis kedua dengan “Thin Bed Mortar”. Langkah ini penting untuk dudukan benang dan mencegah pergerakan blok di ujung dinding pada saat meletakkan blok-blok lain pada lapis pertama. Bilamana campuran mulai mengering tambahkan air ke dalam bak dan aduk kembali. Sebelum mulai campuran baru, bersihkan ember terlebih dahulu dengan air untuk mencegah adukan lama mempercepat waktu pengeringan campuran pasangan yang baru. Jangan menggunakan lagi adukan sisa yang berjatuhan.
ARSITEKTURPEKERJAAN DINDING
METODE KERJA9. Dengan menggunakan sikat halus, bersihkan permukaan blok
setiap kali akan memasang lapis baru
Penting :Bilamana suhu udara terasa sangat panas, celupkan sikat halus ke dalam air sebelum menyikat.
METODE KERJA10. Rentangkan benang dari ujung dinding ke ujung dinding
yang lain. Gunakan cethok khusus dengan lebar yang sesuai dengan lebar blok. Letakkan “Thin bed mortar” pada arah vertikal terlebih dahulu, baru kemudian arah horisontal. Tebarkan adukan secukupnya untuk satu blok saja. Pastikan pasangan “Thin bed Mortar” menutup selebar permukaan blok.
11. Pada saat meletakkan blok, angkat permukaan blok yang menghadap adukan vertical dan mulai letakkan sisi blok yang berlawanan terlebih dahulu..
ARSITEKTURPEKERJAAN DINDINGMETODE KERJA12. Setelah blok diletakkan, rapatkan dengan palu karet secara
merata. Langkah ini sangat penting untuk mamastikan bahwa seluruh permukaan blok sudah tertutup dengan “Thin Bed Mortar”. Pastikan palu jangan terlalu keras supaya “Thin Bed mortar tidak keluar. Jaga ketebalannya ( 1-2 mm setelah blok direkatkan).
13. Bilamana ada penonjolan blok pada permukaan dinding, dapat diratakan dengan menggunakan garukan perata (gambar a)Pecahan blok dapat dimanfaatkan untuk meratakan kelebihan adukan (gambar b). Kalau permukaan dinding akan ditutup dengan “Plasterboard”, maka yang diperlukqn agar rata adalah dengan menggunakan garukan perata/”leveling scraper”. Amplas tidak diperlukan.
ARSITEKTURPEKERJAAN KOLOM PRAKTISMEMPELAJARI GAMBAR KERJA
Pelajarilah denah keseluruhan lokasi pemasangan kolom praktis beserta pelengkap (jika diperlukan), dalam skala 1:200, 1:50 dan 1:20 yang menggambarkan :
1. Posisi kolom praktis dan dimensinya2. Letak pasangan batu bata3. Detail Pembesian beserta diameter, ukuran dan jumlah besi.4. Jarak kolom praktis As ke As.
KEPERLUAN ALAT1. Meteran2. Kawat bendrat3. Gegep/kakatua4. Palu & tang5. Bor beton6. Helm pengaman7. Bar cutter8. Bar bender9. Gunting besi manual10. Profil kayu kaso11. Kunci besi12. Sabuk pengaman
1. Bersihkan area dimana akan dilakukan pemasangan kolom praktis dan sekitarnya.
2. Rangkailah besi tulangan kolom praktis dengan jarak yang sesuai dengan shop drawing, ikatlah dengan sistem ikat satu arah dengan kuat, antara tulangan utama dan sengkang/beugel dengan menggunakan kawat bendrat. Jarak setiap sengkangnya dibuat seragam.
3. Persiapkan potongan besi d 10 sebanyak 8 buah, 4 buah untuk sisi atas pelat dan 4 buah untuk sisi bawah pelat.
KEPERLUAN ALAT
ARSITEKTURPEKERJAAN KOLOM PRAKTIS
PELAKSANAAN PEMBESIAN KOLOM
1. Buatlah marking posisi 8 stek penguat, 4 stek pada pelat atas dan 4 stek pada bawah. Bor pelat lantai atas dan bawah sampai kedalaman 5cm pada sudutnya, kemudian bersihkan lubang tersebut dan pasanglah stek menggunakan epoxy, pastikan stek tidak goyang.
2. Ikatlah antara besi kolom praktis dengan stek penguat atas dan bawah menggunakan kawat bendrat dan posisikan sehingga besi kolom praktis berdiri tegak.
ARSITEKTURBEKISTING DAN PENGECORAN
PELAKSANAAN
1. Kedua bekisting dilebihkan jarak 5cm pada sisi kanan dan kiri untuk menutupi pasangan bata. Kedua bekisting dilebihkan jarak 5cm pada sisi kanan dan kiri untuk menutupi pasangan bata.
2. Tambahkan jendela dari papan kayu pada bekisting 2dengan kemiringan yang cukup, kemudianlah ikatlah antara kedua sisi bekisting dengan kawat bendrat pada atas, tengah dan bawah bekisting. Pastikan kawat bendrat terikat dengan baik.
KOLOM PRAKTIS
ARSITEKTURBEKISTING DAN PENGECORAN
PELAKSANAAN 4. Ukurlah dan cek vertikalitas bekisting kolom praktis tersebut
dengan dilot. Campurlah adonan beton sesuai spesifikasinya sampai adonannya rata dan homogen. Pasanglah alas untuk menampung adonan yang jatuh, kemudian cor kolom praktis dengan menuangkan adonan kedalam lubang bekisting, pada saat pengecoran ke dua sisi bekisting dipukul-pukul dengan palu agar beton nantinya tidak keropos.
5. Bekisting kolom praktis dapat dibuka setelah 8 jam.6. Lanjutkan kembali pemasangan batu bata dengan ketinggian
max. 1,5 m (ulangi methode kerja pasangan celcon) kemudian bekisting kolom praktis (langkah 1 sampai 5) dan ulangi kembali pengecoran (langkah 6) sampai kolom praktis selesai.
KOLOM PRAKTIS
ARSITEKTURBEKISTING DAN PENGECORAN
PELAKSANAAN 4. Ukurlah dan cek vertikalitas bekisting kolom praktis
tersebut dengan dilot. Campurlah adonan beton sesuai spesifikasinya sampai adonannya rata dan homogen. Pasanglah alas untuk menampung adonan yang jatuh, kemudian cor kolom praktis dengan menuangkan adonan kedalam lubang bekisting, pada saat pengecoran ke dua sisi bekisting dipukul-pukul dengan palu agar beton nantinya tidak keropos.
5. Bekisting kolom praktis dapat dibuka setelah 8 jam.6. Lanjutkan kembali pemasangan batu bata dengan
ketinggian max. 1,5 m (ulangi methode kerja pasangan celcon) kemudian bekisting kolom praktis (langkah 1 sampai 5) dan ulangi kembali pengecoran (langkah 6) sampai kolom praktis selesai.
KOLOM PRAKTIS
ARSITEKTURPEKERJAAN FINISHING DINDING
PEKERJAAN PLESTERAN
Mempelajari Gambar Kerja
Pelajarilah denah eseluruhan lokasi dinding yang akan diplester beserta denah pelengkap (jika diperlukan), dalam skala 1:200, 1:100 dan 1:50 yang telah menggambarkan :
1. Posisi dan jarak pasangan dinding2. Tebal plesteran dan detail material finishing pada dinding.3. Letak kusen pintu dan jendela
ARSITEKTURPEKERJAAN FINISHING DINDINGALAT KERJA PLESTERAN• Steger / tangga kerja• Molen kecil• Meteran• Siku besi• Ember• Palu & paku• Waterpass• Kawat ayam• Benang• Helm pengaman Dolak/alat takar Unting-unting/lot Kotak tempat adukan Drum air Sendok semen&roskam Alat penampung adonan yang jatuh Selang plastik Jidar alumunium Sabuk pengaman
ARSITEKTURPEKERJAAN FINISHING DINDINGPERSIAPAN PEKERJAAN
1. Umur pasangan batu bata minimal 1 hari (24jam) dan dinding beton minimal 14 hari.
2. Bersihkan area plesteran dan permukaan dindingnya dari kotoran dengan sapu lidi.
3. Pada dinding beton, permukaannya terlebih dahulu diciping atau dapat juga dikamprot dengan bahan tile additive, lalu dibiarkan selama 24 jam sampai kering.
4. Apabila terdapat pertemuan antara dinding beton dengan pasangan batu bata dan tidak ditentukan dalam spesifikasi serta tidak ada tali air, maka sepanjang pertemuannya dipasang kawat ayam dengan cara dipaku.
5. Berilah marking bidang yang akan diplester dengan memaku keempat sudutnya dan jika tidak ditentukan di spek, pakukan sudut atas 25m lebih tinggi dari elevasi plafondnya. Kemudian tariklah benang horisontal dan vertikal dari paku satu ke yang lain. Jarak antara benang dan permukaan dinding merupakan ketebalan plesteran nantinya.
6. Pasanglah alas kayu untuk menampung adonan yang jatuh.
ARSITEKTURPEKERJAAN FINISHING DINDINGPERSIAPAN PEKERJAAN
7. Periksalah vertikalitas benang dengan dilot8. Tariklah benang berikutnya pada keempat sisi bidang
plesteran dengan jarak 5cm dan benang horisontal dan vertikal selanjutnya ditarik dengan jarak antar benang 1,5m. Kemudian siramlah dinding yang akan diplester dengan air bersih..
9. Persiapkan adukan plesteran sesuai spesifikasi di dalam kotak kayu tempat adukan atau menggukan molen kecil dan adonan haruslah rata, homogen dan tidak menggumpal. Jika adonan terlalu kental, boleh ditambahi air sedikit selama umur adonan belum melebihi ½ jam sejak awal pengadukan. Umur adonan dan tidak boleh lebih dari 2jam, karena daya rekatnya ,emjadi berkurang, oleh sebab itu, buatlah adonan secukupnya...
ARSITEKTURPEKERJAAN FINISHING DINDINGPELAKSANAAN PLESTERAN DINDING
1. Buatlah caplakan pada setiap persilangan benang dan ratakan permukaan adukan dengan sendok semen sampai mencapai ketebalan yang diinginkan (jarak antara benang dan permukaan dinding)
2. Buatlah caplakan pada setiap persilangan benang dan ratakan permukaan adukan dengan sendok semen sampai mencapai ketebalan yang diinginkan (jarak antara benang dan permukaan dinding)
ARSITEKTURPEKERJAAN FINISHING DINDINGPELAKSANAAN PLESTERAN DINDING
3. Pada pertemuan 2 dinding di sisi dalam, buatlah salah satu klabangan mepet dengan siku dalam pada dinding, dan berkaitan jarak 5cm untuk klabangan dinding berikutnya.
4. Sebelum melaksanakan plesteran, cek kelembaban pada dinding yang akan diplester dan jika diperlukan siram lagi dinding dengan air bersih. Lakukan plesteran dengan mengguinakan sendok semn atau roskam, ratakan serta padatkan permukaan dengan jidar aluminium. Pada pertemuan anatra sudut, plesteran dibuat dengan lurus.
1. GROUNDING• Untuk mendapatkan sambungan/joint yang rapI• Untuk mendapatkan ukuran sesuai gambar
2. WELDING• Setelah ukuran tepat dengan posisi (90),
lakukan las titik• Periksa panjang, lebar, diagonal dan tegak lurus,
lalu berI penguat agar tidak berubah.• Welding penuh dalam dan luar, lalu pasang
angkur dengan jarak 50cm. Pengelasan bagian luar ratakan dengan gurinda.
3. QUALITY CONTROL (QC)• Periksa kesesuain dengan gambar, jika
lulus maka dilanjutkan ke tahap berikutnya, jika tidak proses ulang atau perbaiki sampai mendapatkan hasil yang dinginkan.
ASSEMBLING FRAME (KUSEN)
ARSITEKTURPEKERJAAN KUSEN
1. GRINDING• Diperhatikan ukuran panjang dan spesifikasi
sesuai gambar.
2. WELDING• Bagian atas, bawah, kanan dan kiri dengan
kerangka sesuai ukuran di welding dengan dinding daun pintu dengan jarak 20cm.bagian tengah dipasang 2 kerangkayang dihubungkan dengan tulangan atas dan bawah.
• Pamasangan bracket lockcase, flushbolt dan engsel harus di tes dengan lockcase.
• Pengelasan yang tidak rata di gerinda sampai rata.
• Proses pemasangan plate/dinding, daun pintu sisi luar diberi lubang 7mm dengan jarak 20cm tepat ditengah atas kerangka. Setelah semua terukur ratalakukan las spot pada bagian lubang 7mm tersebut.
• Untuk menyatukan dinding luar dengan dalam dengan cara dipress.
• Gurinda sampai rata permukaan daun pintu yang telah di las.
3. QUALITY CONTROL (QC)• Periksa kesesuain dengan standart, jika
lulus maka dilanjutkan ke tahap berikutnya, jika tidak proses ulang atau perbaiki sampai mendapatkan hasil yang sesuai standart.
ASSEMBLING KERANGKAARSITEKTURPEKERJAAN KUSEN
ASSEMBLING DAUN PINTUARSITEKTURPEKERJAAN KUSEN
1. WELDING• Lakukan welding setelah engsel diletakan di
daun pintu sesuai jumlah dan jarak pada gambar.
2. PENOMORAN• Lakukan marking/nomor urut produksi dengan
cara di stempel cekung agar tidak mudah tertukar.
3. QUALITY CONTROL• Periksa kesesuain dengan gambar, jika
lulus maka dilanjutkan ke tahap berikutnya, jika tidak proses ulang atau perbaiki sampai mendapatkan hasil yang baik.
ASSEMBLING ORNAMEN
ARSITEKTURPEKERJAAN KUSEN
• Lakukan wSesuai gambar kerja, apabila pesanan pintu menggunakan ornamen pintu
SETTING ACCESSORIESType dan merk kunci pintu disesuaikan denganmengikuti SOP, yaitu :
• Frame diposisikan tegak lurus terhadap lantai.
• Pasang daun pintu di frame/kusen.• Lockase dipasang pada bracket yang telah
disediakan, kemudia buat lubang dead bolt, leaf bolt, lubang handle dan back plate sesuai posisi lockase.
• Tes buak tutup 25x dan tes fungsi accessories kunci, flashbolt dan door closer, lalu dilanjutkan pemeriksaan QC.
PROSES PEMBERSIHAN
ARSITEKTURPEKERJAAN KUSEN
Lakukan Setelah daun pintu dilepas dari kusen, lakukan membersihan mengikuti SOP, yaitu• Perataan, gurindaan pada sisa welding.• Pembersihan krak/percikan las/welding• Pembersihan dari asam, coly, karat, dll.• Pemeriksaan QC, sebelum menuju
tahap selanjutnya.
PROSES PEMBERSIHANPermukaan pintu dan kusen setelah bebas dari kotoran dan asam bekas, lapisi dengan dempul untuk mendapatkan permukaan yang rata. Setelah kering proses dempulnya, amplas bagian tersebut kemudian lakukan pengecatan dengan system dengan proses 2-3 kalu.
PENYIMPANAN BARANG JADISebelum disusun di gudang penyimpanan, diperiksa dahulu oleh QC, setelah itu marking kembali dengan• Pemesanan• Proyek• Arah bukaan• Ruang peletakan pemasangan di
lapangan• Marking pada daun pintu.
PENGIRIMAN• Stapping/pemuatan barang harus
diperiksa QC Asurance.• Sesuai dengan pesanan kontraktor,
proyek & alamat.• Disusun agar tidak terjadi kerusakan cat.• Ditempatkan di proyek yang aman dari
kerusakan barang/manusia/kendaraan.
ARSITEKTURPEKERJAAN KERAMIK LANTAI
• Pemasangan berikutnya dilaksanakan dengan cara mengeser benang nylon sejajar dengan salah satu sumbu kepalaan
• Check terhadap elevasi lantai pada saatmembuat kepalaan awal• Pasir yang digunakan harus diayak agarmendapatkan gradasi material yang seragam• Air yang digunakan memenuhi syarat sebagai air minum• Sebelum dipasang keramik harus direndam dalam air dahulu sampai jenuh• Pada saat pemasangan keramik harus dipastikan bahwa spesi yang terletak dibawah keramik
benar-benar padat tidak berongga dengan cara dipukul – pukul dengan palu karet• Pemasangan keramik dapat juga dengan cara menggunakan lem (tergantung permintaan spek)• Check kerataan pasangan
HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
ARSITEKTURPEKERJAAN PENGECATAN
PERALATAN YANG DIGUNAKAN :1. TERPAL2. AMPLAS3. ROL4. KWAS5. SKRAP6. KAIN LAP
BAHAN YANG DIGUNAKAN :7. PLAMIR8. CAT DINDING
• BERSIHKAN PERMUKAAN DINDING DARI DEBU, KOTORAN DAN BERKAS PERCIKAN PLESTERAN.
• LINDUNGI BAHAN-BAHAN / PEKERJAAN LAIN YANG BERBATASAN DENGAN DINDING YANG AKAN DICAT DENGAN KERTAS SEMEN / KORAN.
• GUNAKAN SKRAP UNTUK MEMPERBAIKI BAGIAN-BAGIAN DINDING YANG RETAK DAN KURANG RATA DENGAN PLAMIR, KEMUDIAN TUNGGU SAMPAI KERING.
• HALUSKAN PLAMIR YANG TELAH KERING DENGAN AMPLAS HINGGA RATA.• CEK, APAKAH PERMUKAAN DINDING SUDAH RATA ?• JIKA PERMUKAAN SUDAH RATA, LAKSANAKAN PENGECATAN DASAR
DENGAN ALAT ROL PADA BIDANG YANG LUAS & KWAS UNTUK BIDANG YANG SEMPIT.
• JIKA CAT DASAR TERSEBUT SUDAH KERING, LAKSANAKAN PENGECATAN FINISH (JUMLA PELAPISAN CAT SESUAI DENGAN SPESIFIKASI)
• CEK, APAKAH PENGECATAN FINISH TERSEBUT SUDAH RATA ?• APABILA SUDAH RATA, BERSIHKAN CAT-CAT YANG MENGOTORI BAHAN-
BAHAN / PEKERJAAN• LAIN YANG SEHARUSNYA TIDAK TERKENA CAT.• SELESAI
MEKANIKAL & ELEKTRIKALPLUMBING
• Sistem pembuangan harus mampu mengalirkan dengan cepat air buangan yang biasanya mengandung
padatan, sehingga harus mempunyai ukuran dan kemiringan yang cukup.
• Biasanya pipa dianggap tidak penuh berisi air buangan, melainkan hanya tidak lebih dari 2/3 terhadap
penampang pipa, sehingga bagian atas yang “kosong” cukup untuk mengalirkan udara.
• Kecepatan terbaik dalam pipa berkisar antara 0,6 sampai 1,2 m/dtk. Kalau kurang, kotoran dalam air buangan
dapat mengendap dan menyumbat pipa. Jika terlalu cepat akan menimbulkan turbulensi aliran yang dapat
menimbulkan gejolak tekanan dalam pipa, yang bisa merusak fungsi air penutup dalam perangkap alat
plambing.
• Pipa ukuran kecil akan mudah tersumbat karena endapan kotoran dan kerak, walaupun dipasang dengan
kemiringan yang cukup. Oleh karena itu untuk jalur yang panjang, ukuran pipa sebaiknya tidak kurang dari 50
mm.
PRINSIP PENGATURAN KEMIRINGAN PADA INSTALASI PLUMBING
MEKANIKAL & ELEKTRIKALPLUMBING
Tabel Kemiringan Pipa Pembuangan Horizontal
Diameter pipa(mm)
Kemiringan minimum
75 atau kurang100 atau kurang
1/501/100
Kemiringan pipa pembuangan gedung dan riol gedung dapat dibuat lebih landai dari yang
dinyatakan dalam tabel, asal kecepatannya tidak kurang dari 0,6 m/dtk. Kemiringan yang
lebih curam dari 1/50 cenderung menimbulkan efek sifon yang akan menyedot air penutup
dalam perangkap alat plambing.
MEKANIKAL & ELEKTRIKALPLUMBING
Berfungsi untuk
memberikan tekanan atmosfer (sehingga pipa. tsb berhubungan dengan udara luar).
memberikan sirkulasi udara dalam pipa.
membuang gas dalam pipa.
Juga untuk menghindari back pressure dalam sistem perpipaan.
C. PIPA VENTILASI :
Kotoran dan kerak akan mengendap pada dasar dan dinding pipa pembuangan setelah
digunakan untuk jangka waktu lama. Kadang ada juga benda-benda kecil yang terjatuh dan
masuk ke dalam pipa. Semuanya itu akan menyebabkan tersumbatnya pipa, sehingga perlu
dilakukan tindakan pengamanan.
Pada gedung, lubang pembersih dipasang untuk membersihkan pipa pembuangan gedung;
dan di luar gedung dipasang bak kontrol pada riol gedung.
D. CLEAN OUT & BAK KONTROL :
MEKANIKAL & ELEKTRIKALFIRE FIGHTING
I. Gambaran UmumPada umumnya sistem pemadam api di gedung dapat diklasifikasikan : Sistem Proteksi Kebakaran : untuk memperingatkan penghuni bahwa telah terjadi kebakaran. Smoke detector dan heat detector untuk mendeteksi kebakaran sebelum kebakaran meluas
II. Standar Aturan / Regulasi1. National Fire Protection Association (NFPA)2. Dinas Pemadam Kebakaran (DPK) DKI Jakarta 3. American National Standards Institute ( ANSI )4. Peraturan Plumbing Indonesia
• Pompa Hydrant• Hydrant Pillar• Siamesse Connection• Indoor Hydrant Box• Instalasi Sprinkler Head• Instalasi Pemipaan menggunakan pipa Black Steel medium class
III. Komponen – Komponen Sistem Fire Fighting
MEKANIKAL & ELEKTRIKALFIRE FIGHTINGA. INSTALASI PIPA INDOOR HYDRANT :
1. Marking jalur pipa sesuai dengan gambar perencanaan
2. Potong pipa sesuai dengan kebutuhan3. Cat Pipa BS dengan warna Merah4. Pasang pipa sesuai ukuran pada shop drawing,
pemasangan menggunakan gantungan untuk pipa dalam posisi horizontal dan menampel pada dinding shap dengan diklem untuk pipa pada posisi vertical
5. Pasang pipa sesuai ukuran pada shop drawing, pemasangan menggunakan gantungan untuk pipa dalam posisi horizontal dan menampel pada dinding shap dengan diklem untuk pipa pada posisi vertikal
a. Pipa Indoor (Hydrant)
MEKANIKAL & ELEKTRIKALFIRE FIGHTING
1. Sebelum ditaru di galian pipa, terlebih dulu pipa dilapisi dengan zinc kromat dan dibalut dengan karung goni.
2. 2. Dibawah pipa / pada dasar galian dilapisi dengan pasir dan pipa juga ditimbun dengan lapisan pasir setebal
3. Tibun kembali lapisa diatas pasir pada lubang galian sampai rata kembali dengan tanah disekitarnya.
B. Instalasi Pipa Outdoor Hydrant :
MEKANIKAL & ELEKTRIKALFIRE FIGHTING
HYDRANT
D. Instalasi Indoor Hydrant Box & Outdoor Hydrant Box :
a. Indoor Hydrant Box
Outdoor Hydrant Box
MEKANIKAL & ELEKTRIKALFIRE FIGHTING
E. Instalasi Hydrant Pillar & Siammesse Connection :
a. Pillar Hydrant b. Siammesse Connection
MEKANIKAL & ELEKTRIKALPANEL
1. Pastikan kabel tray dan kabel instalasi talah terpasang dengan baik
2. Marking penempatan panel yang diperlukan, sesuai dengan shopdrawing.
3. Pasang panel pada tempat yang telah disediakan.
Langkah – langkah pemasangannya :
MEKANIKAL & ELEKTRIKALGENSET
b. Instalasi Genset beserta accessoriesnya.
PLAT LANTAI ATASNYA
a. Pemasangan Genset di dalam ruang genset.
MEKANIKAL & ELEKTRIKALGENSET
c. Pasang semua sistem pemipaan bahan bakar, lengkap dengan aksesorinya ( pompa, tangki bahan bakar, valve-valve, dan exhaust)
MEKANIKAL & ELEKTRIKALAC & VENTILASI MEKANIK
I. Gambaran Umum
Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk mengkondisikan udara yang nyaman bagi penghuni gedung
II. Regulasi / Standar Aturan• American Society of Heating, Refrigerating and Air-Conditioning Engineers (ASHRAE)• Air-Conditioning and Refrigeration Institute (ARI) • American Society for Testing and Material (ASTM)• Peraturan Plumbing Indonesia• Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)• American National Standard Institute
III. Scope Pekerjaan Air Conditioning :
- Sistem AC - Exhaust Fan
MEKANIKAL & ELEKTRIKALFIRE FIGHTING
Sistem AC split
• Inti dari Sistem pendinginan adalah pada masing-masing ruangan sesuai dengan
kebutuhan
• Untuk mendinginkan ruangan pada bangunan sederhana luas sebainya
menggunakan sistem pendinginan biasa
• Proyek ini menggunakan sistem pendinginan udara Split Duct dan untuk ruangan –
ruang perawatan, Poli dan staf rumah sakit sedangkan untuk ruang Operasi
menggunakan pendingin udara khusus