metode pemel. bontang-sangata
TRANSCRIPT
-
Metode Pelaksanaan Pemeliharaan Jalan Bontang - Sangata
TAKAYA-KARUNA, KSO
METODE PELAKSANAAN PELEBARAN JALAN SANGATTA PERDAU
KABUPATEN KUTAI TIMUR
I. PENJELASAN UMUM
A. PENDAHULUAN
Pembangunan Jalan ini mempunyai perananan penting sebagai pendorong
pengembangan suatu Wilayah sehingga mencapai tingkat perkembangan yang merata
bagi semua masyarakat.
B. LINGKUP PEKERJAAN
1) Umum
a. Mobilisasi Demobilisasi
b. Manajemen dan Keselamatan Lalu-lintas
c. Pengamanan Lingkungan
2) Pekerajaan Drainase
a. Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air
b. Pasangan Batu dengan Mortar
c. Bahan Porous Untuk Bahan Penyaring (filter)
3) Pekerjaan Pekerasan Tanah
a. Galian Biasa
b. Galian Perkerasan Beraspal tanpa Cold Milling Machine
c. Galian Perkerasan berbutir
d. Timbunan biasa
e. Timbunan Pilihan
f. Geotekstile Composit 100 kN/m
4) Perkerasan Berbutir
a. Lapis Pondasi Agregat Kelas S
5) PERKERASAN BERBUTIR
a. Lapis Pondasi Agregat Kelas A
b. Lapis Pondasi Agregat Kelas B
6) Perkerasan Aspal
a. Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair
-
Metode Pelaksanaan Pemeliharaan Jalan Bontang - Sangata
TAKAYA-KARUNA, KSO
b. Lapis Perekat - Aspal Cair
c. Laston Lapis Aus (AC-WC) (gradasi halus/kasar)
d. Laston Lapis Antara (AC-BC) (gradasi halus/kasar)
e. Laston Lapis Antara Perata (AC-BC(L)) (gradasi halus/kasar)
f. Aspal Keras
g. Aditif anti pengelupasan
h. Bahan Pengisi (Filler) Tambahan
7) Pekerjaan Struktur
a. Beton mutu sedang dengan fc= 20 MPa (K-250)
b. Beton mutu rendah dengan fc= 15 MPa (K-175)
c. Baja Tulangan BJ 39 Ulir
d. Baja Struktur BJ 41 (Titik Leleh 250 MPa), penyediaan dan pemasangan.
e. Pondasi Cerucuk Penyediaan dan Pemancangan Cerucuk
f. Pengadaan Tiang Pancang Baja ukuran: Diameter 300 mm tebal 10 mm
g. Pemancangan Pipa Baja Diameter 300 mm tebal 10 mm
h. Pasangan Batu
8) Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor
a. Pohon
b. Marka Jalan Termoplastik
c. Patok Pengarah
-
Metode Pelaksanaan Pemeliharaan Jalan Bontang - Sangata
TAKAYA-KARUNA, KSO
C. MANAJEMEN PROYEK
Pelaksanaan pekerjaan di proyek ini akan dikelola oleh tenaga-tenaga yang
berkompeten dari TAKAYA-KARUNA, KSO yang telah berpengalaman dalam
penanganan proyek-proyek besar, khususnya dibidang jalan dan jembatan untuk
menjamin keberhasilan pelaksanaan pekerjaan sesuai harapan semua pihak terkait.
1) Struktur Organisasi
Pelaksanaan proyek di lapangan dikelola oleh suatu tim manajemen yang dipimpin
Kepala Proyek yang dalam pelaksanaannya sehari-hari dibantu oleh beberapa tenaga
staf kantor dan tenaga pelaksana lapangan yang mempunyai kompetensi di bidangnya
masing-masing.
Struktur Organisasi Kami gambarkan dalam bagan sebagai berikut:
Kepala proyek memimpin seluruh kegiatan di proyek, baik di bidang administrasi
kontrak, teknik, keuangan, maupun kegiatan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
Untuk masalah teknik / engineering dan quality control, Kepala Proyek dibantu
oleh Bagian Teknik beserta stafnya.
Urusan keuangan, administrasi umum, dan personalia, dibantu oleh Bagian
Personalia dan Keuangan beserta stafnya.
Urusan Pelaksanaan Pekerjaan di lapangan, Kepala Proyek di bantu oleh Site
Manager beserta stafnya.
Dengan pengelolaan manajemen proyek diusahakan adanya kerja-sama yang baik
dengan pihak-pihak terkait, dengan harapan pelaksanaan proyek dapat berjalan lebih
baik sesuai rencana yang dipersyaratkan.
-
Metode Pelaksanaan Pemeliharaan Jalan Bontang - Sangata
TAKAYA-KARUNA, KSO
STRUKTUR ORGANISASI PROYEK
-
Metode Pelaksanaan Pemeliharaan Jalan Bontang - Sangata
TAKAYA-KARUNA, KSO
2) Sub Kontraktor
Berdasarkan item pekerjaan di atas, terdapat item pekerjaan khusus yang bersifat
spesial seperti misalnya Marka Jalan dengan Thermoplastic maka dalam
pelaksanaannya Proyek Pembangunan Jalan Akses dari Pelabuhan Samboja ke Jalan
Poros Balikpapan Samboja akan di sub kontraktorkan.
D. METODA PENCAPAIAN SASARAN PROYEK
Untuk menjamin sistem manajemen agar dapat berjalan dengan baik, TAKAYA-
KARUNA, KSO telah mengeluarkan Kebijakan Mutu untuk memberikan Jaminan Mutu
terhadap proses yang dihasilkan. Sistem manajemen tersebut di atas dalam
pelaksanaannya ditunjang dengan sarana-sarana lain, berupa perangkat lunak
(software) sebagai sarana pengendali, dan perangkat keras (hardware) sebagai sarana
penunjang pelaksanaan pekerjaan.
1) Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang digunakan dalam penanganan proyek ini terdiri atas,
Tenaga pimpinan dan staf manajemen proyek.
Tenaga operasional lapangan, meliputi : pelaksana (supervisor), mekanik,
dan operator.
Pekerja (mandor, tukang, kenek, operator).
Personel yang akan ditugaskan sebagai personel inti dalam organisasi proyek, dipilih
yang telah berpengalaman dalam proyek sejenis. Sementara tenaga kerja yang
terampil akan dipilih dan didatangkan dari daerah setempat atau dari luar daerah.
2) Methode Pengendalian Proyek
Methode pengendalian di proyek dapat dijelaskan pada skema di bawah ini:
-
Metode Pelaksanaan Pemeliharaan Jalan Bontang - Sangata
TAKAYA-KARUNA, KSO
3) Pemilihan Alat
Pemilihan Peralatan baik dari jenis, kapasitas dan jumlah disesuaikan dengan
volume pekerjaan, waktu pekerjaan dan kondisi medan lokasi proyek dengan
demikian diharapkan tercapainya sasaran pelaksanaan pekerjaan yakni tepat waktu,
mutu dan biaya.
Berdasarkan data Bill Of Quantity, jenis pekerjaan pada proyek ini dapat dibagi
menjadi beberapa item pekerjaan utama, Yaitu :
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Drainase
3. Pekerjaan Tanah
4. Pekerjaan Perkerasan Berbutir
5. Pekerjaan Struktur
6. Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor
Peralatan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan utama tersebut diatas
sebagai berikut:
A. Pekerjaan Persiapan, Peralatan yang dbutuhkan, adalah:
Alat Ukur Theodolith, jenis Total Station
Alat Ukur Waterpass
Generator Set
B. Pekerjaan Drainase, Peralatan yang dbutuhkan, adalah:
Excavator
Dump Truck
Wheel Loader
Concrete Mixer
Alat Bantu
C. Pekerjaan Tanah, Peralatan yang dbutuhkan, adalah:
Excavator
Whell Loader
Water Tanker
Dump Truck
Vibratory Roller
Motor Grader
Dump Truck
Bulldozer
-
Metode Pelaksanaan Pemeliharaan Jalan Bontang - Sangata
TAKAYA-KARUNA, KSO
D. Pekerjaan Berbutir, Peralatan yang dibutuhkan, adalah:
Motor Grader
Whell Loader
Dump Truck
Vibratory Roller
Water Tank Truck
E. Pekerjaan Struktur, Peralatan yang dibutuhkan, adalah :
Cncrete Pan Mixer
Truck Mixer
Water Tanker
Concrete Mixer
Concrete Vibrator
Concrete Paver
Untuk operasional staf proyek dibutuhkan peralatan:
Kendaraan SUV dan pick up, sepeda motor
Handy talky dan peralatan komunikasi lainnya
Perlengkapan kantor
Perlengkapan kerja seperti sepatu, helm, dll, dan peralatan K-3.
4) Pengadaan Bahan
Untuk Pengadaan Material di Proyek ini pada dasarnya mengacu pada spesifikasi
yang dituntut harus terpenuhi sesuai dengan yang diisyaratkan.
Sistem Pengadaan material di gambarkan dalam bagan alir sebagai berikut:
-
Metode Pelaksanaan Pemeliharaan Jalan Bontang - Sangata
TAKAYA-KARUNA, KSO
Material untuk pekerjaan yang merupakan mata pembayaran utama, antara lain
terdiri atas:
Semen
Pasir Beton
Agregat Klas A dan Klas B
Tiang Pancang Baja dia 30 cm tebal 10 mm
Laston Lapis Aus (AC-WC)
Laston Lapis Antara (AC-BC).
5) Pengamanan ( Security )
Untuk pengawasan dan pengamanan proyek, TAKAYA-KARUNA, KSO
menyediakan tenaga keamanan sesuai dengan kebutuhan, yang bertugas dalam hal,
Pengamanan terhadap proyek pada umumnya
Pengamanan terhadap bahan-bahan dan peralatan untuk pencegahan dari
pencurian.
-
Metode Pelaksanaan Pemeliharaan Jalan Bontang - Sangata
TAKAYA-KARUNA, KSO
6) Program K3
Untuk keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja yang terlibat dalam kegiatan
proyek akan dibentuk unit K3 yang membuat program seperti tersebut di atas dan
melakukan pengawasan. Untuk mengantisipasi kemungkinan yang tidak diinginkan,
maka unit K-3 akan bekerja sama dengan Puskesmas, Klinik, rumah Sakit terdekat
maupun instansi-instansi lain yang terkait.
Untuk tugas-tugas dalam program K3 adalah sebagai berikut,
Mencegah dan menghindari terjadinya kebakaran di proyek, dengan
menyediakan tabung pemadam kebakaran dan melatih pemakaiannya.
Melakukan pengawasan terhadap pemakaian alat-alat keselamatan kerja,
seperti topi pengaman, sabuk pengaman, sepatu, sarung tangan dan
sebagainya.
Melakukan Pengawasan dan melakukan tindakan yang diperlukan terhadap
pekerjaan yang dapat menimbulkan kecelakaan bagi pemakai jalan
E. KOORDINASI ANTAR DISIPLIN ( INTERFACE )
Dalam proses penyelesaian secara menyeluruh, keterbatasan lahan dan utilitas yang ada
dapat saling mempengaruhi kelancaran pelaksanaan masing-masing pekerjaan, misalnya
pekerjaan pelebaran jalan, pekerjaan galian tanah, pekerjaan pembuatan gorong-gorong
dengan penyelesaian pekerjaan tanah di bawahnya dan kelancaran lalu lintas di
sekitarnya. Untuk kondisi pekerjaan tertentu tidak menutup kemungkinan harus
menutup lajur lalulintas.
Oleh karena itu sangat diperlukan adanya koordinasi yang baik dan terpadu, untuk
menghindari terjadinya hambatan pada pelaksanaan salah satu jenis pekerjaan yang
akan mempengaruhi pekerjaan lainnya.
Untuk mengatur kegiatan pelaksanaan pekerjaan di lapangan akan dilaksanakan :
Rapat Koordinasi
Rapat koordinasi lengkap diadakan seminggu sekali yang dihadiri oleh para personil
inti terkait, pelaksana lapangan, sub kontraktor, sampai dengan para mandor, yang
berfungsi membahas dan mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan di lapangan,
yang menyangkut evaluasi realisasi terhadap rencana, program pelaksanaan
pekerjaan yang akan datang, dan hambatan yang dihadapi selama pelaksanaan
pekerjaan di lapangan terutama pada pekerjaan yang merupakan jalur kritis.
Program dan Scheduling.
Jadwal pelaksanaan pekerjaan akan dijabarkan secara lebih mendetail secara
bulanan maupun mingguan, yang realisasinya di lapangan akan dimonitor secara
-
Metode Pelaksanaan Pemeliharaan Jalan Bontang - Sangata
TAKAYA-KARUNA, KSO
cermat untuk mengantisipasi keterlambatan yang mungkin timbul. Melalui Project &
Scheduler control diharapkan mendapat informasi mengenai kebutuhan sumber daya
yang diperlukan pada periode waktu tertentu.
Pengontrolan secara menyeluruh dituangkan dalam master schedule / bar chart yang
dijadikan acuan kontrak.
F. PROGRAM JAMINAN MUTU / QUALITY ASSURANCE
Untuk mendapatkan hasil pekerjaan sesuai dengan Spesifikasi yang disyaratkan, dalam
kegiatan pelaksanaan pekerjaan Fasilitas laboratorium dan layanan pengujian penting
sebagai salah satu kendali mutu proyek.
Untuk kepentingan tersebut maka penyediaan ruang, peralatan laboratorium,
penyediaan bahan, Fasilitas, pekerja, pelayanan, dan hal-hal lainnya yang berkaitan
dengan pengujian yang disyaratkan merupakan hal utama untuk menunjang
pengendalian mutu proyek, selain hal tersebut di atas diperlukan juga penyusunan
program pengendalian mutu (quality control) terhadap pelaksanaan pekerjaan yang
antara lain melakukan pengontrolan terhadap :
Material yang akan digunakan, dengan rencana pengetesan sesuai syarat
keberterimaannya.
Kualifikasi tenaga kerja yang dapat digunakan
Proses pelaksanaan pekerjaan dengan standar instruksi kerja untuk mencapai
minimal sesuai syarat keberterimaan.
Prosedur inspeksi dan test sebagai persyaratan kontrol mutu.
Meskipun untuk hal-hal tersebut di atas sudah ada personil yang bertanggung-jawab
secara langsung, namun tetap ada petugas khusus quality control yang mengkoordinir
proses Quality Control sesuai standar ISO 9002 versi 2000 yang prosedurnya telah
diberlakukan untuk diimplementasikan di seluruh proyek yang dilaksanakan oleh
TAKAYA-KARUNA, KSO. Dengan manajemen mutu, team proyek akan melaksanakan
semua kegiatan sistematik dan terencana yang diterapkan sebagai bagian dari sistem
mutu perusahaan untuk menjamin bahwa proses pelaksanaan di proyek dilakukan
secara terkendali dan konsisten untuk mencapai semua sasaran dan persyaratan mutu
yang diminta pada spesifikasi pekerjaan.
Selanjutnya pengendalian mutu akan dapat dijalankan dengan baik karena adanya
sasaran mutu yang jelas, sumber daya manusia yang profesional dengan tanggung jawab
yang jelas, organisasi proyek yang handal, sistem dan prosedur mutu yang baku,
penerapan manajemen mutu secara konsisten.
-
Metode Pelaksanaan Pemeliharaan Jalan Bontang - Sangata
TAKAYA-KARUNA, KSO
Kebijakan pengendalian mutu perusahaan, di gambarkan dalam skema sebagai berikut:
-
Metode Pelaksanaan Pemeliharaan Jalan Bontang - Sangata
TAKAYA-KARUNA, KSO
II. METODE KONSTRUKSI
Dalam melaksanakan pembangunan Proyek Pelebaran Jalan Hasanuddin Jalan Ratu Sima,
Kota Dumai, perlu dibuat metode konstruksi pelaksanaan proyek yang secara garis besar
akan menguraikan stage kerja yang disesuaikan dengan kondisi setempat, yang mencakup
urutan pekerjaan dan metode pelaksanaan pekerjaan yang akan dilakukan.
Berdasarkan gambar perencanaan dan Daftar Kuantitas Pekerjaan yang kami terima, dapat
kami rangkumkan pekerjaan utama yang meliputi : Pekerjaan Galian Tanah, Pekerjaan
Timbunan Biasa, Pekerjaan Penyiapan Badan, Pekerjaan Perkerasan Berbutir Base Kelas A
dan Pekerjaan Perkerasan Struktur.
Berikut terlampir Metode Pelaksanaan Pekerjaan tersebut diatas.
A. PEKERJAAN PERSIAPAN 1) Site Planning
Pengaturan lapangan proyek diperlukan untuk mengakomodasikan:
Traffic manajemen
Kantor direksi lapangan, kontraktor.
Stock yard, work shop, dan gudang material dan Plant
2) Pengukuran / Setting Out dan Pengecekan Perhitungan Volume
Sebelum pelaksanaan pekerjaan di lapangan, dilaksanakan setting out berupa joint
survey / bersama-sama antara Kontraktor, Engineer / Konsultan dan Satuan Kerja
Departemen Pekerjaan Umum sebagai pemilik proyek. Hasil survey akan dipakai
untuk keperluan shop drawing dan perhitungan kuantitas aktual volume pekerjaan.
Selain tersebut diatas melalui data ukur yang ada dapat diantisipasi kendala yang
terkait dengan keterbatasan lahan sehingga didapat metoda pelaksanaan yang tepat
guna.
-
Metode Pelaksanaan Pemeliharaan Jalan Bontang - Sangata
TAKAYA-KARUNA, KSO
Gambar. Bagan Alir Pengukuran
3) Mobilisasi
Mobilisasi meliputi:
Mobilisasi personil,
Alat, material, dan tenaga kerja.
Sehubungan waktu pelaksanaan yang sangat mendesak, maka pekerjaan mobilisasi
secepatnya diselesaikan dengan mengacu pada prioritas pekerjaan yang akan segera
dilakukan terlebih dahulu.
4) Penyiapan Rencana Mutu / Quality Plan
Persiapan quality plan ini berarti penyiapan rencana mutu yang akan digunakan
sebagai acuan dalam proses pelaksanaan pekerjaan di lapangan untuk mendapatkan
hasil akhir yang sesuai dengan spesifikasi kontrak. Quality plan ini bersifat spesifik
sesuai dengan persyaratan teknis dan administrasi pada proyek ini.
START
TITIK POLIGON
PENGUKURANPOLIGON
CHEK
TITIK BMKOORDINAT (X,Y,Z)
PENGUKURANWATERPASS
CHEK
PENGUKURAN SITUASI
DATA SITUASI
GAMBAR SITUASI
DESAINGEOMETRIK JALAN
-
Metode Pelaksanaan Pemeliharaan Jalan Bontang - Sangata
TAKAYA-KARUNA, KSO
A. PEKERJAAN TANAH
A. GALIAN TANAH 1. PROSEDUR PELAKSANAAN
1.1. PERSIAPAN Sebelum memulai pekerjaan galian tanah, semua bagian yang terlibat harus terlebih dahulu memahami bahwa semua kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan galian tanah harus didasarkan pada : a. Spesifikasi. b. Gambar perencanaan yang berstatus for construction. c. Risalah lelang. d. Shop drawing.
1.1.1. Penyiapan shop drawing Untuk memudahkan pelaksanaan di lapangan, maka harus dibuat gambar yang detail dan lengkap, gambar tersebut disebut gambar pelaksanaan atau shop drawing. Gambar pelaksanaan harus menggambarkan : a. Gambar denah, menggambarkan posisi galian tanah terhadap sumbu
bangunan lengkap dengan ukuran galian tanah.
b. Gambar potongan galian tanah harus menginformasikan ukuran memanjang dan elevasi galian.
Semua gambar pelaksanaan harus mengacu pada gambar perencanaan yang berstatus for construction, spesifikasi dan risalah lelang. Gambar tersebut harus sudah disetujui pemberi tugas, sebelum diedarkan ke lapangan serta gambar yang beredar merupakan gambar dengan revisi terakhir.
1.1.2. Pengajuan Lokasi Pembuangan Material. Lokasi pembungan bekas galian harus memperhatikan masalah safety, misalnya kemungkinan adanya longsoran material buangan yang akan mengakibatkan terganggunya/rusaknya konstruksi atau lainnya.
1.1.3. Pemindahan atau Perlindungan Utilitas. Apabila di lapangan dijumpai adanya utilitas yang akan terkena pekerjaan, maka dapat dilakukan pemindahan atau perlindungan sebelum dimulai pekerjaan. Utilitas yang dimaksud seperti : kabel telpon. Kabel listrik, pipa gas, pipa air bersih/kotor, tiang listrik dan lain-lain.
1.1.4. Staking Out Pemasangan patok dilapangan bertujuan untuk memntukan batas-batas, center line dan elevasi galian, sehingga pada pelaksanaan tidak terjadi penyimpangan dari gambar kerja. Patok yang diperlukan adalah :
1. Patok Referensi. (elevasi dan koordinat) 2. Patok centre line saluran dan jalan. 3. Patok batas galian tanah.
-
Metode Pelaksanaan Pemeliharaan Jalan Bontang - Sangata
TAKAYA-KARUNA, KSO
1.2. PELAKSANAAN Pekerjaan galian tanah dilaksanakan sesuai dengan tahapan sebagai berikut :
1.2.1. Menggali. Pelaksanaan galian dengan menggunakan excavator. Penggalian dilakukan dari atas ke bawah lapis demi lapis searah potongan melintang jalan/irigasi pada suatu section tertentu.
Penggalian dibuat sedemikian rupa sehingga pada saat hujan, air tidak menggenang di tempat galian, sehingga aktifitas penggalian tidak terganggu. Pengamanan ini bisa digunakan pompa dan drainase sehingga pembuangan air lancar. Selama dilaksanakan penggalian harus diperhatikan elevasi dan kemiringan galian agar sesuai dengan gambar kerja, disamping itu harus diperhatikan pula sarana utilitas agar tidak rusak.
arahgalian
patok
patok batas
patok batas
patok as
patok batas
muka tanah asli
GALIAN LAPIS PER LAPIS
muka tanah rencana
galian lapis demi lapis
-
Metode Pelaksanaan Pemeliharaan Jalan Bontang - Sangata
TAKAYA-KARUNA, KSO
1.2.2. Pengangkutan. Material hasil galian diangkut dengan dump truck untuk dibuang ke tempat yang telah disetujui. Pada saat pengangkutan ini perlu diperhatikan adalah kebersihan jalan yang dilewati dan keselamatan, untuk itu semala pengangkutan material sebaiknya ditutup dengan terpal.
1.2.3. Penempatan Material Galian. Setelah pengangkutan mencapai tempat yang telah ditentukan maka dilalukan penempatam/dropping. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat penempatan adalah sebagai berikut :
a. Untuk material yang dibuang : jarak yang cukup aman dari tempat pembuangan ke lokasi kerja,
sehingga apabila ada hujan dapat dihindarkan adanya longsoran yang akan menghanyutkan material bekas galian.
disediakan tempat yang cukup untuk menampung material ex galian dropping dimulai dari ujung belakang kergerak maju ke arah masuk penempatan dilakukan lapis per lapis
b. Untuk material yang akan dipakai untuk timbunan (distok), maka diperhatikan : material harus terlindungi dari cuaca (hujan dan panas). dibuat sedemikian rupa sehingga material lainnya tidak
mengotori/bercampur dengan matrial bekas galian dibuatkan drainase yang baik, sehingga material yang akan dipakai
untuk timbunan tidak hanyut disamping untuk pengamanan daerah sekitar
-
Metode Pelaksanaan Pemeliharaan Jalan Bontang - Sangata
TAKAYA-KARUNA, KSO
B.
-
Metode Pelaksanaan Pemeliharaan Jalan Bontang - Sangata
TAKAYA-KARUNA, KSO
TIMBUNAN TANAH
1. PROSEDUR PELAKSANAAN 1.1. PERSIAPAN
Sebelum memulai pekerjaan timbunan tanah, semua bagian yang terlibat harus terlebih dahulu memahami bahwa semua kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan timbunan tanah harus didasarkan pada : e. Spesifikasi. f. Gambar perencanaan yang berstatus for construction. g. Risalah lelang. h. Shop drawing.
1.1.1. Penyiapan shop drawing Untuk memudahkan pelaksanaan di lapangan, maka harus dibuat gambar yang detail dan lengkap, gambar tersebut disebut gambar pelaksanaan atau shop drawing. Gambar pelaksanaan harus menggambarkan : a. Gambar denah, menggambarkan posisi galian tanah terhadap sumbu
bangunan lengkap dengan ukuran galian tanah.
c. Gambar potongan galian tanah harus menginformasikan ukuran memanjang dan elevasi galian.
Semua gambar pelaksanaan harus mengacu pada gambar perencanaan yang berstatus for construction, spesifikasi dan risalah lelang. Gambar tersebut harus sudah disetujui pemberi tugas, sebelum diedarkan ke lapangan serta gambar yang beredar merupakan gambar dengan revisi terakhir.
1.1.2. Pengajuan Lokasi Pembuangan Material. Lokasi pembungan bekas galian harus memperhatikan masalah safety, misalnya kemungkinan adanya longsoran material buangan yang akan mengakibatkan terganggunya/rusaknya konstruksi atau lainnya.
1.1.3. Pemindahan atau Perlindungan Utilitas. Apabila di lapangan dijumpai adanya utilitas yang akan terkena pekerjaan, maka dapat dilakukan pemindahan atau perlindungan sebelum dimulai pekerjaan. Utilitas yang dimaksud seperti : kabel telpon. Kabel listrik, pipa gas, pipa air bersih/kotor, tiang listrik dan lain-lain.
1.1.4. Staking Out Pemasangan patok dilapangan bertujuan untuk memntukan batas-batas, center line dan elevasi timbunan, sehingga pada pelaksanaan tidak terjadi penyimpangan dari gambar kerja. Patok yang diperlukan adalah :
1. Patok Referensi. (elevasi dan koordinat) 2. Patok batas timbunan tanah.
2. PELAKSANAAN 2.1.1. Pengangkutan.
Pengangkutan tanah timbunan ini dengan menggunakan Dump truck. Bahan tanah timbunan ini diambil dari hasil galian, jadi pelaksanaan pekerjaan timbunan tanah ini dapat dilakukan secara simultan dengan pekerjaan galian tanah.
-
Metode Pelaksanaan Pemeliharaan Jalan Bontang - Sangata
TAKAYA-KARUNA, KSO
2.1.2. Penghamparan Material Timbunan Tanah. Material timbunan tanah ini dihmpar dengan menggunakan Bulldozer dibantu oleh Excavator. Dalam pelaksanaan timbunan tanah ini perlu dilaksanakan lapis demi lapis. Bilamana tinggi timbunan satu meter atau kurang, maka dasar pondasi timbunan akan dipadatkan terlebih dulu (termasuk penggemburan dan pengeringan atau pembasahan bila diperlukan) sampai 20 cm bagian permukaan atas dasar pondasi memenuhi kepadatan yang disyaratkan untuk timbunan yang ditempatkan diatasnya. Timbunan akan dipadatkan dengan menggunakan Vibro Roller mulai dari tepi luar dan bergerak menuju ke arah sumbu jalan sedemikian rupa sehingga setiap ruas akan menerima jumlah usaha pemadatan yang sama.
II. PEKERJAAN BERBUTIR
A. LAPIS PONDASI AGREGAT KLAS A A. PROSEDUR PELAKSANAAN
A.1. PERSIAPAN Sebelum memulai pekerjaan aggregate base A, semua bagian yang terlibat harus terlebih dahulu memahami bahwa semua kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan aggregate base A jalan harus didasarkan pada : a. Spesifikasi. b. Gambar perencanaan yang berstatus for construction. c. Risalah lelang. d. Shop drawing.
1.1.1 Mempersiapkan Gambar Pelaksanaan ( Shop Drawing ). Gambar pelaksanaan yang harus dipersiapkan minimal terdiri dari Gambar Existing, Gambar Denah, Gambar Potongan dan Gambar Detail yang dapat memberikan kemudahan dalam pelaksanaan.
1.1.2 Mempersiapkan material Survey lokasi Crusher Stone dan Sampling Material. Melaksanakan survey lapangan untuk mendapatkan beberapa lokasi penghasil crusher stone untuk material aggregate base A yang akan digunakan. Dari setiap lokasi, dilaksanakan pengambilan contoh material (sampling) untuk dites di laboratorium. Jenis tes yang dilaksanakan meliputi : 1. Tes Gradasi dengan Analisa Saringan ( Sieve Analisys ) 2. Standard Proctor Test. 3. Abrasi butiran (Tes Los Anggeles). Dari hasil tes laboratorium yang diambil dari beberapa lokasi tersebut, periksa material yang memiliki kriteria yang sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan.
1.1.3 Mempersiapkan peralatan Mobilisasi Peralatan Mobilisasi peralatan pada tiap lokasi kerja dilaksanakan sesuai dengan jadwal, jenis, kondisi dan jumlah yang telah ditentukan.
-
Metode Pelaksanaan Pemeliharaan Jalan Bontang - Sangata
TAKAYA-KARUNA, KSO
1.1.4 Trial Compaction Trial Compaction dilaksanakan untuk mendapatkan gambaran mengenai pelaksanaan yang sebenarnya. Dari hasil trial compaction, akan diketahui : jenis alat pemadat dan kapasitasnya waktu pelaksanaan dan jumlah lintasan yang diperlukan untuk memadatkan material.
1.1.5 Staking Out Laksanakan staking out di lapangan untuk menentukan : 1. Patok Referensi. (elevasi dan koordinat) 2. Patok Centre Line. 3. Patok Batas Aggregate base A.
1.2 PELAKSANAAN Pekerjaan aggregate base A dilaksanakan sesuai dengan tahapan sebagai berikut :
1.2.1 Pengangkutan material. Pengangkutan material dari crusher plan ke lokasi timbunan dengan menggunakan dump truck yang dimuat dengan menggunakan whell loader. Pengecekan dan pencatatan volume material dilaksankan pada saat tiba di proyek sebelum muatan dituangkan.
1.2.2 Penurunan material. Material diturunkan sesuai jarak yang ditentukan agar penghamparan tidak mengalami banyak kesulitan (tidak kekurangan atau kelebihan material).
1.2.3 Penghamparan Material. Penghamparan material dilaksanakan dengan menggunakan Motor Grader. Dalam penghamparan material ini yang perlu diperhatikan adalah : 1. Kondisi cuaca yang memungkinkan . 2. Panjang hamparan dalam setiap section yang akan dipadatkan
disesuaikan dengan kondisi lapangan (biasanya maksimum 50 m), lebar disesuaikan dengan kondisi lapangan dengan ketebalan hamparan sesuai dengan spesifikasi.
3. Pisahkan material tidak terpakai yang tercampur pada material yang telah dihampar (batu bolder) dan tempatkan pada lokasi yang telah ditetapkan.
material
whell loaderdump truck
PENGANGKUTAN MATERIAL
-
Metode Pelaksanaan Pemeliharaan Jalan Bontang - Sangata
TAKAYA-KARUNA, KSO
1.2.4 Pemadatan. Pemadatan (compaction) dilaksanakan dengan menggunakan Vibro Roller dan dilanjutkan dengan tandem roller dimulai dari bagian tepi. Setelah pemadatan satu pas selesai, alat pemadat dipindahkan ke sebelahnya dengan overlapping 1/8 lebar drum dan seterusnya hingga mencakup seluruh area pemadatan. Langkah tersebut diulang kembali hingga jumlah passing pemadatan setiap lintasan mencapai jumlah passing seperti yang dilaksanakan pada saat Trial Embankment. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada tahap ini adalah : 1. Lapis aggregate base A paling atas yang diselesaikan setiap section
pemadatan harus dibuat sedemikian rupa sehingga memiliki kemiringan sesuai spesifikasi. Hal ini dimaksudkan agar air hujan cepat terbuang keluar area aggregate base A dan tidak meninggalkan genangan yang dapat mengganggu pekerjaan pada lapis diatasnya.
2. Penyemprotan air dilakukan pada saat jumlah passing telah mencapai 2/3 dari yang direncanakan. Hal ini dimaksudkan agar ikatan antar material tidak lepas sehingga kapadatan yang dicapai dapat maksimum.
3. Patok referensi elevasi aggregate base A, centre line, batas-batas
aggregate base A dan patok kemiringan agar dibuat dengan jelas, diupdate sesuai dengan elevasi aggregate base A yang telah diselesaikan dan dijaga keberadaannya untuk memudahkan pemeriksaan dan pengontrolan pekerjaan.
Truck TangkiVibro Roller
PENYEMPROTAN AIR
-
Metode Pelaksanaan Pemeliharaan Jalan Bontang - Sangata
TAKAYA-KARUNA, KSO
4. Untuk lokasi aggregate base A yang tidak dapat dijangkau dengan Vibro Roller, digunakan Baby Roller atau Stamper disesuaikan dengan kondisi lapangan, misalnya pada pertemuan timbunan dengan struktur jembatan, box culvert, dan lain-lain.
5. Pada lokasi aggregate base A harus dibuatkan temporary drain sedemikian rupa sehingga setiap terjadi hujan saluran tersebut dapat menapung air dan berfungsi dengan baik sehingga tidak mengakibatkan genangan atau kelongsoran yang dapat menghambat pelaksanaan pekerjaan.
1.2.5 Tes Kepadatan (Sand Cone) Tes kepadatan dilaksanakan setelah jumlah passing pemadatan sesuai dengan yang telah ditetapkan dan harus mencapai 100 % Maximum Dry Density. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah : 1. Apabila hasil tes kepadatan mencapai 100 % Maximum Dry Density,
pemadatan dapat dilanjutkan pada lapis di atasnya. 2. Apabila hasil kepadatan kurang dari 100% Maximum Dry Density,
dilaksanakan pemadatan kembali beberapa passing dan dites ulang sampai kepadatan mencapai target yang ditetapkan. Apabila dengan langkah ini kepadatan tetap tidak tercapai perlu dilaksanakan penggantian material dan dilaksanakan pemadatan ulang sesuai dengan tahapan di atas sampai semua persyaratan terpenuhi.
1.2.6 Pemadatan selanjutnya. Pekerjaan pemadatan pada lapis di atasnya dilaksanakan setelah semua persyaratan pemadatan terpenuhi dengan cara mengulang langkah-langkah di atas sampai seluruh volume pekerjaan selesai.
1.2.7 Tes Daya Dukung (CBR) Tes daya dukung dilaksanakan setelah lapisan paling atas pekerjaan aggregate base A selesai dilaksankan. Tes ini dapat dilaksankan sebelum tes sand cone atau setelahnya, tetapi yang lebih baik dilakukan tes sand cone terlebih dahulu. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah : 1. Apabila hasil tes CBR sesuai atau lebih tinggi dari spesifikasi maka dapat
dilaksankan pekerjaan selanjutnya. 2. Apabila hasil CBR kurang dari yang disyaratkan, maka dilaksanakan
perbaikan dan lakukan tes kembali sampai dengan sesuai persyaratan.
B. LAPIS PONDASI AGREGAT KLAS B B. PROSEDUR PELAKSANAAN
B.1. PERSIAPAN Sebelum memulai pekerjaan aggregate base B, semua bagian yang terlibat harus terlebih dahulu memahami bahwa semua kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan aggregate base A jalan harus didasarkan pada : e. Spesifikasi. f. Gambar perencanaan yang berstatus for construction. g. Risalah lelang. h. Shop drawing.
-
Metode Pelaksanaan Pemeliharaan Jalan Bontang - Sangata
TAKAYA-KARUNA, KSO
1.1.1 Mempersiapkan Gambar Pelaksanaan ( Shop Drawing ). Gambar pelaksanaan yang harus dipersiapkan minimal terdiri dari Gambar Existing, Gambar Denah, Gambar Potongan dan Gambar Detail yang dapat memberikan kemudahan dalam pelaksanaan.
1.1.2 Mempersiapkan material Survey lokasi Crusher Stone dan Sampling Material. Melaksanakan survey lapangan untuk mendapatkan beberapa lokasi penghasil crusher stone untuk material aggregate base B yang akan digunakan. Dari setiap lokasi, dilaksanakan pengambilan contoh material (sampling) untuk dites di laboratorium. Jenis tes yang dilaksanakan meliputi : 1. Tes Gradasi dengan Analisa Saringan ( Sieve Analisys ) 2. Standard Proctor Test. 3. Abrasi butiran (Tes Los Anggeles). Dari hasil tes laboratorium yang diambil dari beberapa lokasi tersebut, periksa material yang memiliki kriteria yang sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan.
1.1.3 Mempersiapkan peralatan Mobilisasi Peralatan Mobilisasi peralatan pada tiap lokasi kerja dilaksanakan sesuai dengan jadwal, jenis, kondisi dan jumlah yang telah ditentukan.
1.1.4 Trial Compaction Trial Compaction dilaksanakan untuk mendapatkan gambaran mengenai pelaksanaan yang sebenarnya. Dari hasil trial compaction, akan diketahui : jenis alat pemadat dan kapasitasnya waktu pelaksanaan dan jumlah lintasan yang diperlukan untuk memadatkan material.
1.1.5 Staking Out Laksanakan staking out di lapangan untuk menentukan : 1. Patok Referensi. (elevasi dan koordinat) 2. Patok Centre Line. 4. Patok Batas Aggregate base B.
1.2 PELAKSANAAN Pekerjaan aggregate base A dilaksanakan sesuai dengan tahapan sebagai berikut :
1.2.1 Pengangkutan material. Pengangkutan material dari crusher plan ke lokasi timbunan dengan menggunakan dump truck yang dimuat dengan menggunakan whell loader. Pengecekan dan pencatatan volume material dilaksankan pada saat tiba di proyek sebelum muatan dituangkan.
material
whell loaderdump truck
PENGANGKUTAN MATERIAL
-
Metode Pelaksanaan Pemeliharaan Jalan Bontang - Sangata
TAKAYA-KARUNA, KSO
1.2.2 Penurunan material. Material diturunkan sesuai jarak yang ditentukan agar penghamparan tidak mengalami banyak kesulitan (tidak kekurangan atau kelebihan material).
1.2.3 Penghamparan Material. Penghamparan material dilaksanakan dengan menggunakan Motor Grader. Dalam penghamparan material ini yang perlu diperhatikan adalah : 1. Kondisi cuaca yang memungkinkan . 2. Panjang hamparan dalam setiap section yang akan dipadatkan
disesuaikan dengan kondisi lapangan (biasanya maksimum 50 m), lebar disesuaikan dengan kondisi lapangan dengan ketebalan hamparan sesuai dengan spesifikasi.
4. Pisahkan material tidak terpakai yang tercampur pada material yang telah dihampar (batu bolder) dan tempatkan pada lokasi yang telah ditetapkan.
1.2.4 Pemadatan. Pemadatan (compaction) dilaksanakan dengan menggunakan Vibro Roller dan dilanjutkan dengan tandem roller dimulai dari bagian tepi. Setelah pemadatan satu pas selesai, alat pemadat dipindahkan ke sebelahnya dengan overlapping 1/8 lebar drum dan seterusnya hingga mencakup seluruh area pemadatan. Langkah tersebut diulang kembali hingga jumlah passing pemadatan setiap lintasan mencapai jumlah passing seperti yang dilaksanakan pada saat Trial Embankment. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada tahap ini adalah : 6. Lapis aggregate base B paling atas yang diselesaikan setiap section
pemadatan harus dibuat sedemikian rupa sehingga memiliki kemiringan sesuai spesifikasi. Hal ini dimaksudkan agar air hujan cepat terbuang keluar area aggregate base B dan tidak meninggalkan genangan yang dapat mengganggu pekerjaan pada lapis diatasnya.
-
Metode Pelaksanaan Pemeliharaan Jalan Bontang - Sangata
TAKAYA-KARUNA, KSO
7. Penyemprotan air dilakukan pada saat jumlah passing telah mencapai 2/3 dari yang direncanakan. Hal ini dimaksudkan agar ikatan antar material tidak lepas sehingga kapadatan yang dicapai dapat maksimum.
8. Patok referensi elevasi aggregate base B, centre line, batas-batas
aggregate base B dan patok kemiringan agar dibuat dengan jelas, diupdate sesuai dengan elevasi aggregate base B yang telah diselesaikan dan dijaga keberadaannya untuk memudahkan pemeriksaan dan pengontrolan pekerjaan.
9. Untuk lokasi aggregate base B yang tidak dapat dijangkau dengan Vibro Roller, digunakan Baby Roller atau Stamper disesuaikan dengan kondisi lapangan, misalnya pada pertemuan timbunan dengan struktur jembatan, box culvert, dan lain-lain.
10. Pada lokasi aggregate base B harus dibuatkan temporary drain sedemikian rupa sehingga setiap terjadi hujan saluran tersebut dapat menapung air dan berfungsi dengan baik sehingga tidak mengakibatkan genangan atau kelongsoran yang dapat menghambat pelaksanaan pekerjaan.
1.2.5 Tes Kepadatan (Sand Cone) Tes kepadatan dilaksanakan setelah jumlah passing pemadatan sesuai dengan yang telah ditetapkan dan harus mencapai 100 % Maximum Dry Density. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah : 1. Apabila hasil tes kepadatan mencapai 100 % Maximum Dry Density,
pemadatan dapat dilanjutkan pada lapis di atasnya. 2. Apabila hasil kepadatan kurang dari 100% Maximum Dry Density,
dilaksanakan pemadatan kembali beberapa passing dan dites ulang sampai kepadatan mencapai target yang ditetapkan. Apabila dengan langkah ini kepadatan tetap tidak tercapai perlu dilaksanakan penggantian material dan dilaksanakan pemadatan ulang sesuai dengan tahapan di atas sampai semua persyaratan terpenuhi.
1.2.6 Pemadatan selanjutnya. Pekerjaan pemadatan pada lapis di atasnya dilaksanakan setelah semua persyaratan pemadatan terpenuhi dengan cara mengulang langkah-langkah di atas sampai seluruh volume pekerjaan selesai.
1.2.7 Tes Daya Dukung (CBR) Tes daya dukung dilaksanakan setelah lapisan paling atas pekerjaan aggregate base A selesai dilaksankan. Tes ini dapat dilaksankan sebelum tes sand cone atau setelahnya, tetapi yang lebih baik dilakukan tes sand cone terlebih dahulu. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah : 1. Apabila hasil tes CBR sesuai atau lebih tinggi dari spesifikasi maka dapat
dilaksankan pekerjaan selanjutnya. 2. Apabila hasil CBR kurang dari yang disyaratkan, maka dilaksanakan
perbaikan dan lakukan tes kembali sampai dengan sesuai persyaratan.
Truck TangkiVibro Roller
PENYEMPROTAN AIR
-
Metode Pelaksanaan Pemeliharaan Jalan Bontang - Sangata
TAKAYA-KARUNA, KSO
III. PEKERJAAN ASPAL
A. PEKERJAAN AC BC
1. PROSEDUR PELAKSANAAN
1.1 PERSIAPAN Sebelum memulai pekerjaan AC-BC, semua bagian yang terlibat harus terlebih dahulu memahami bahwa semua kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan AC-BC jalan harus didasarkan pada : i. Spesifikasi. j. Gambar perencanaan yang berstatus for construction. k. Risalah lelang. l. Shop drawing.
1.1.1 Mempersiapkan Gambar Pelaksanaan ( Shop Drawing ). Gambar pelaksanaan yang harus dipersiapkan minimal terdiri dari Gambar Denah, Gambar Potongan dan Gambar Detail yang dapat memberikan kemudahan dalam pelaksanaan.
1.1.2 Mempersiapkan material Material yang akan dipakai untuk pekerjaan asphalt concrete (AC-BC) harus terlebih dahulu dilakukan pengujian. Dari hasil pengujian ini akan dijadikan dasar komposisi campuran AC-BC yang akan digunakan dan untuk mengetahui material tersebut sesuai spesifikasi atau tidak. Jenis tes yang dilaksanakan meliputi : 1. Tes Gradasi dengan Analisa Saringan ( Sieve Analisys ) 2. Marshall Test. 3. Abrasi butiran (Tes Los Anggeles). 4. Tes resapan asphalt ke butiran
1.1.3 Mempersiapkan peralatan Mobilisasi Peralatan
Mobilisasi peralatan pada tiap lokasi kerja dilaksanakan sesuai dengan jadwal, jenis, kondisi dan jumlah yang telah ditentukan.
1.1.4 Trial Mix dan Trial Compaction Trial Mix dilaksanakan berdasarkan analisa dari hasil tes material. Trial mix yang dilaksanakan digunakan untuk mengadakan Trial Compaction. Trial Compaction dilaksanakan untuk mendapatkan gambaran mengenai pelaksanaan yang sebenarnya. Dari hasil trial compaction, akan diketahui : jenis alat pemadat dan kapasitasnya waktu pelaksanaan dan jumlah lintasan yang diperlukan untuk memadatkan material.
1.1.5 Staking Out Laksanakan staking out di lapangan untuk menentukan : 1. Patok Referensi. (elevasi dan koordinat) 2. Patok Centre Line. 5. Patok Batas AC-BC.
-
Metode Pelaksanaan Pemeliharaan Jalan Bontang - Sangata
TAKAYA-KARUNA, KSO
1.2 PELAKSANAAN Pekerjaan AC-BC dilaksanakan sesuai dengan tahapan sebagai berikut :
1.2.1 Pelapisan Prime coat. Sebelum prime coat dilapiskan maka permukaan Aggregat Klas A dibersihkan terlebih dahulu dengan compressor. Pelapisan prime coat ini dilaksanakan di atas Agregat Klas A secara merata dengan menggunakan asphalt sprayer. Material prime coat harus sesuai dengan persyaratan. Tujuannya adalah untuk perkuatan ikatan antara Agregat Klas A dengan AC-BC menjadi baik, untuk itu penghamparan AC-BC harus dilakukan antara 1 s/d 4 jam.
1.2.2 Penghamparan AC-BC Asphalt Concrete (AC-BC) dari Asphalt Mixing Plan (AMP) diangkut dengan dump truck ke lokasi proyek. Pada saat pengangkutan ini harus dijaga temperatur AC-BC dengan jalan menutupi dengan terpal. Penghamparan AC dilakukan dengan cara menuangkan AC-BC dari dump truck ke asphalt finisher, selanjutnya dari asphalt finisher AC-BC tersebut digelar. Ketebalan dan temperatur AC-BC pada saat penggelaran harus sesuai dengan ketentuan/spesifikasi. Apabila cuaca tidak memungkinkan (hujan) maka penghamparan harus dihentikan dan dilanjutkan kembali setelah cuaca memungkinkan.
1.2.3 Pemadatan AC-BC Pemadatan AC-BC terbagi dalam 3 bagian yaitu : a. pemadatan pertama (brakedown rolling) b. pemadatan kedua (intermediate rolling) c. pemadatan terakhir (final rolling)
-
Metode Pelaksanaan Pemeliharaan Jalan Bontang - Sangata
TAKAYA-KARUNA, KSO
Pemadatan pertama dilaksanakan pada saat temperatur mencapai 111 C s/d 102O C atau sekitar 0 - 10 menit sejak AC digelar. Penggelaran ini menggunakan tandem roller dengan jumlah lintasan sesuai dengan trial compaction. Pemadatan perkedua dilaksanakan pada saat temperatur mencapai 102 C s/d 83O C atau sekitar 10 - 20 menit sejak AC digelar. Penggelaran ini menggunakan pneumatic tire roller dengan jumlah lintasan sesuai dengan trial compaction. Pemadatan terakhir dilaksanakan pada saat temperatur mencapai 83 C s/d 63O C atau sekitar 20 - 45 menit sejak AC digelar. Penggelaran ini menggunakan tandem roller dengan jumlah lintasan sesuai dengan trial compaction. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada tahap ini adalah : 1. Lapis asphalt concrete (AC-BC) paling atas yang diselesaikan setiap
section pemadatan harus dibuat sedemikian rupa sehingga memiliki kemiringan sesuai spesifikasi.
2. Patok referensi elevasi asphalt concrete (AC-BC), centre line, batas-batas AC-BC dan patok kemiringan agar dibuat dengan jelas, diupdate sesuai dengan elevasi AC-BC yang telah diselesaikan dan dijaga keberadaannya untuk memudahkan pemeriksaan dan pengontrolan pekerjaan.
3. Pemadatan pada jalan lurus dimulai dari tepi perkerasan sejajar as jalan menuju ke tengah. Pada tikungan, pemadatan dimulai dari bagian yang rendah sejajar as jalan menuju ke bagian lebih tinggi. Pada bagian tanjakan dan turunan harus dimulai dari bagian yang rendah sejajar as jalan menuju ke bagian yang tinggi.
4. Roda penggilas pada lintasan pertama ditempatkan di muka. 5. Pada waktu pemadatan roda mesin gilas harus dibasahi (dilap) dengan
air.
1.2.4 Pengetesan Pengetesan hasil pekerjaan dilakukan dengan beberapa tes. Tes yang dilaksanakan adalah tes untuk mengetahui ketebalan AC-BC (core drill), kadar asphal, kekuatan, (Marshall Test) dari core drill dan dari AMP dan pengujian campuran agregat. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah Apabila hasil tes tidak sesuai dengan persyaratan maka harus dilakukan perbaikan.
-
Metode Pelaksanaan Pemeliharaan Jalan Bontang - Sangata
TAKAYA-KARUNA, KSO
B. PEKERJAAN AC WC
1. PROSEDUR PELAKSANAAN
1.1 PERSIAPAN Sebelum memulai pekerjaan AC-WC, semua bagian yang terlibat harus terlebih dahulu memahami bahwa semua kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan AC-WC jalan harus didasarkan pada : m. Spesifikasi. n. Gambar perencanaan yang berstatus for construction. o. Risalah lelang. p. Shop drawing.
1.1.1 Mempersiapkan Gambar Pelaksanaan ( Shop Drawing ). Gambar pelaksanaan yang harus dipersiapkan minimal terdiri dari Gambar Denah, Gambar Potongan dan Gambar Detail yang dapat memberikan kemudahan dalam pelaksanaan.
1.1.2 Mempersiapkan material Material yang akan dipakai untuk pekerjaan asphalt concrete (AC-WC) harus terlebih dahulu dilakukan pengujian. Dari hasil pengujian ini akan dijadikan dasar komposisi campuran AC-WC yang akan digunakan dan untuk mengetahui material tersebut sesuai spesifikasi atau tidak. Jenis tes yang dilaksanakan meliputi : 5. Tes Gradasi dengan Analisa Saringan ( Sieve Analisys ) 6. Marshall Test. 7. Abrasi butiran (Tes Los Anggeles). 8. Tes resapan asphalt ke butiran
1.1.3 Mempersiapkan peralatan Mobilisasi Peralatan
Mobilisasi peralatan pada tiap lokasi kerja dilaksanakan sesuai dengan jadwal, jenis, kondisi dan jumlah yang telah ditentukan.
1.1.4 Trial Mix dan Trial Compaction Trial Mix dilaksanakan berdasarkan analisa dari hasil tes material. Trial mix yang dilaksanakan digunakan untuk mengadakan Trial Compaction. Trial Compaction dilaksanakan untuk mendapatkan gambaran mengenai pelaksanaan yang sebenarnya. Dari hasil trial compaction, akan diketahui : jenis alat pemadat dan kapasitasnya waktu pelaksanaan dan jumlah lintasan yang diperlukan untuk memadatkan material.
1.1.5 Staking Out Laksanakan staking out di lapangan untuk menentukan : 1. Patok Referensi. (elevasi dan koordinat) 2. Patok Centre Line. 6. Patok Batas AC-WC.
-
Metode Pelaksanaan Pemeliharaan Jalan Bontang - Sangata
TAKAYA-KARUNA, KSO
1.2 PELAKSANAAN Pekerjaan AC-WC dilaksanakan sesuai dengan tahapan sebagai berikut :
1.2.1 Pelapisan tack coat. Sebelum tack coat dilapiskan maka permukaan AC-BC dibersihkan terlebih dahulu dengan compressor. Pelapisan tack coat ini dilaksanakan di atas AC-BC secara merata dengan menggunakan asphalt sprayer. Material tack coat harus sesuai dengan persyaratan. Tujuannya adalah untuk perkuatan ikatan antara AC-BC dengan AC-WC menjadi baik, untuk itu penghamparan AC-WC harus dilakukan antara 1 s/d 4 jam.
1.2.2 Penghamparan AC-WC Asphalt Concrete (AC-WC) dari Asphalt Mixing Plan (AMP) diangkut dengan dump truck ke lokasi proyek. Pada saat pengangkutan ini harus dijaga temperatur AC-WC dengan jalan menutupi dengan terpal. Penghamparan AC dilakukan dengan cara menuangkan AC-WC dari dump truck ke asphalt finisher, selanjutnya dari asphalt finisher AC-WC tersebut digelar. Ketebalan dan temperatur AC-WC pada saat penggelaran harus sesuai dengan ketentuan/spesifikasi. Apabila cuaca tidak memungkinkan (hujan) maka penghamparan harus dihentikan dan dilanjutkan kembali setelah cuaca memungkinkan.
1.2.3 Pemadatan AC-WC Pemadatan AC-WC terbagi dalam 3 bagian yaitu : d. pemadatan pertama (brakedown rolling) e. pemadatan kedua (intermediate rolling) f. pemadatan terakhir (final rolling) Pemadatan pertama dilaksanakan pada saat temperatur mencapai 111 C s/d 102O C atau sekitar 0 - 10 menit sejak AC digelar. Penggelaran ini
-
Metode Pelaksanaan Pemeliharaan Jalan Bontang - Sangata
TAKAYA-KARUNA, KSO
menggunakan tandem roller dengan jumlah lintasan sesuai dengan trial compaction. Pemadatan perkedua dilaksanakan pada saat temperatur mencapai 102 C s/d 83O C atau sekitar 10 - 20 menit sejak AC digelar. Penggelaran ini menggunakan pneumatic tire roller dengan jumlah lintasan sesuai dengan trial compaction. Pemadatan terakhir dilaksanakan pada saat temperatur mencapai 83 C s/d 63O C atau sekitar 20 - 45 menit sejak AC digelar. Penggelaran ini menggunakan tandem roller dengan jumlah lintasan sesuai dengan trial compaction. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada tahap ini adalah : 6. Lapis asphalt concrete (AC-WC) paling atas yang diselesaikan setiap
section pemadatan harus dibuat sedemikian rupa sehingga memiliki kemiringan sesuai spesifikasi.
7. Patok referensi elevasi asphalt concrete (AC-WC), centre line, batas-batas AC-WC dan patok kemiringan agar dibuat dengan jelas, diupdate sesuai dengan elevasi AC-WC yang telah diselesaikan dan dijaga keberadaannya untuk memudahkan pemeriksaan dan pengontrolan pekerjaan.
8. Pemadatan pada jalan lurus dimulai dari tepi perkerasan sejajar as jalan menuju ke tengah. Pada tikungan, pemadatan dimulai dari bagian yang rendah sejajar as jalan menuju ke bagian lebih tinggi. Pada bagian tanjakan dan turunan harus dimulai dari bagian yang rendah sejajar as jalan menuju ke bagian yang tinggi.
9. Roda penggilas pada lintasan pertama ditempatkan di muka. 10. Pada waktu pemadatan roda mesin gilas harus dibasahi (dilap) dengan
air.
1.2.4 Pengetesan Pengetesan hasil pekerjaan dilakukan dengan beberapa tes. Tes yang dilaksanakan adalah tes untuk mengetahui ketebalan AC-WC (core drill), kadar asphal, kekuatan, (Marshall Test) dari core drill dan dari AMP dan pengujian campuran agregat. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah Apabila hasil tes tidak sesuai dengan persyaratan maka harus dilakukan perbaikan.
-
Metode Pelaksanaan Pemeliharaan Jalan Bontang - Sangata
TAKAYA-KARUNA, KSO
III. P E N U T U P
Demikianlah uraian secara garis besar yang dapat kami sampaikan sebagai usulan metode pelaksaanaan tentang pekerjaan-pekerjaan yang terlingkup dalam Proyek Pelebaran Jalan Hasanuddin Jalan Ratu Sima sebagaimana yang dipersyaratkan dalam pelelangan. Metode pelaksanaan yang lebih detail yang mencakup tahapan pekerjaan dalam kaitannya dengan pengadaan material, pemilihan dan penempatan peralatan serta sumber material dibuat setelah kami ditunjuk sebagai pelaksana pekerjaan ini, yang akan kami sajikan sebelum pelaksanaan di lapangan. Tidak tertutup kemungkinan didalam pelaksanaannya nanti dapat timbul hal-hal atau ide-ide baru, yang harus kami sesuaikan dengan dokumen dan gambar-gambar dalam tender. Hal - hal yang lebih terinci yang dapat membantu percepatan, keamanan baik bagi masyarakat umum pengguna Jalan maupun bagi pekerja akan dibuat lebih lanjut sebelum dan selama pelaksanaan pekerjaan nanti. Mudah-mudahan uraian ini dapat memberikan gambaran yang cukup jelas tentang langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pelaksanaan proyek ini.
Samarinda, 23 Januari 2014 TAKAYA-KARUNA, KSO
DENNY CHANDRA Kuasa KSO
I. PENJELASAN UMUMA. PENDAHULUAN1) Site PlanningIII. P E N U T U P