metode penelitian desain, waktu dan tempat penelitian · who/nchs sehingga diperoleh z skor....
TRANSCRIPT
METODE PENELITIAN
Desain, Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain case control bersifat Retrospective
bertujuan menilai hubungan paparan penyakit dengan cara menentukan
sekelompok kasus dan sekelompok kontrol lalu membandingkan frekuensi
paparan. Dilakukan dengan memilih kelompok-kelompok penelitian berdasarkan
status penyakit, satu kelompok yaitu tidak stunting (kasus) dan kelompok lainnya
stunting atau kontrol. Prevalensi paparan masa lalu ke faktor yang diketahui atau
faktor resiko yang diduga kemudian diukur pada setiap kelompok, dan dari sini
risiko relatif berkaitan dengan setiap faktor dapat diperkirakan (Siagian 2010).
Penelitian dilakukan mulai bulan Mei – Juli 2011 di kota Bogor, dengan
pertimbangan Kota Bogor memiliki prevalensi balita stunting cukup tinggi
sebesar 28,3% (Riskesdas 2007). Pemilihan tempat dilakukan secara purposive
dengan pertimbangan 1) keberadaan keluarga miskin, 2) keberadaan balita
stunting umur 24-59 bulan dan 3) kemudahan untuk diakses (lokasi maupun izin).
Kecamatan Bogor Barat dipilih sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan
berdasarkan data dari Laporan Tahunan Kecamatan Bogor Barat 2010, Kecamatan
Bogor Barat memiliki jumlah KK miskin terbanyak se-Kota Bogor yaitu 11,734
KK (26%) selain itu merupakan wilayah kejadian stunting tinggi yaitu 1043 balita
(7,6%) (Dinkes Kota Bogor 2010).
Jumlah dan Teknik Pemilihan Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah balita yang memenuhi kriteria inklusi
penetapan sampel meliputi balita umur 24 bulan sampai 59 bulan, tidak cacat
fisik, berasal dari keluarga miskin dan keluarga bersedia mengikuti kegiatan
penelitian. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 140
responden. Diperoleh dengan menggunakan rumus sampel minimal untuk
pendugaan proporsi atau p menurut Sastroasmoro dan Ismail (2008) yaitu :
2
Zα/2 + Zß√PQ R n = dan P = 1 1 + R P - 2
50
Keterangan :
n = Jumlah sampel
Zα = Tingkat kemaknaan 1,96 dengan α = 0,05
Zβ = Tingkat kekuatan 0,842 dengan β = 0,20
P = Proporsi dari populasi
Q = 1 – P
R = Odd Ratio diperkirakan 2
Dari rumus diatas, maka dilakukan perhitungan sebagai berikut :
2 2 P = = 1 + 2 3
2
1,96 / 2 + 0,842√ ⅔ x ⅓ n = = 68,9
⅔ - ½
Dari hasil perhitungan diperoleh sampel pada penelitian ini sebanyak
70 orang untuk kasus dan 70 orang untuk kontrol. Jadi jumlah sampel keseluruhan
adalah 140 responden.
Penetapan lokasi penelitian dilakukan secara purposive. Dinas kesehatan
Kota Bogor mempunyai enam wilayah kerja yaitu Kecamatan Tanah Sareal,
Kecamatan Bogor Utara, Kecamatan Bogor Timur, Kecamatan Bogor Barat,
Kecamatan Bogor Tengah dan Kecamatan Bogor Selatan. Diantara enam
kecamatan tersebut, kecamatan Bogor Barat memiliki jumlah KK miskin
terbanyak se-Kota Bogor dan merupakan wilayah kejadian stunting tinggi.
Kecamatan Bogor Barat memiliki 16 kelurahan dan dipilih empat kelurahan yaitu
kelurahan Semplak, Sindang barang, Balumbang jaya dan Pasir Jaya. Beberapa
RW yang termasuk kriteria inklusi dipilih kemudian dilakukan screening
pengeluaran terhadap keluarga yang memiliki balita umur 24-59 bulan dan yang
bersedia diwawancara lebih lanjut. Untuk lebih jelasnya cara penentuan lokasi
penelitian dan penarikan contoh dapat dilihat pada Gambar 3.
51
Gambar 3. Cara penarikan sampel penelitian
Kelurahan Sin-
dang Barang
Kelurahan
Pasir Jaya
Kelurahan
Semplak
Kelurahan
Balumbang Jaya
Kota Bogor
Kec. Bogor
Barat
Kec. Bogor
Timur
Kec. Tanah
Sareal
Kec. Bogor
Utara
Kec. Bogor
Tengah
Kec. Bogor
Selatan
Purposive :
Prevalensi tertinggi penduduk miskin dan
balita stunting tahun 2009
Purposive :
Rekomendasi Penyebaran keluarga
miskin
40 sampel
20:20
48 sampel
24:24
40 sampel
20:20
12 sampel
6:6
RW.01 dan
RW.07
RW.14 dan
RW.15
RW.01 RW.04
RW.01 = 30 balita
RW.07 = 137 balita
RW.14 = 74 balita
RW.15 = 69 balita RW.01 = 78 balita
RW.04 = 32 balita
Persyaratan inklusi
Puskesmas Sindang Barang Puskesmas
Pancasan
Puskesmas
Semplak
52
Jenis dan Cara Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah awal dalam mendapatkan data
penelitian. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara:
1. Data primer
a. Meliputi karakteristik keluarga, karakteristik ibu, karakteristik anak balita
(umur, jenis kelamin dan urutan dalam keluarga), pengetahuan gizi dan
kesehatan ibu, pola asuh makan (praktek pemberian makan dan praktek
sanitasi pangan), pola asuh kesehatan (praktek perawatan diri anak dan
praktek sanitasi lingkungan), riwayat kehamilan, kelahiran, konsumsi ASI,
riwayat kesehatan (diare, ISPA, dan penyakit lain) dan pola konsumsi anak
(kebiasaan makan dalam seminggu terakhir dan keragaman makanan).
b. Setelah ibu responden menandatangi lembar persetujuan menjadi bagian
dari penelitian, dilanjutkan dengan metode wawancara menggunakan
kuesioner dan pengamatan langsung. Wawancara dengan ibu dari keluarga
miskin yang memiliki anak usia 24-59 bulan yang ditetapkan menjadi
responden dan berpedoman pada instrumen yang telah dipersiapkan. Data
tinggi badan diukur dengan menggunakan microtois dengan ketelitian 0,1
cm. Data pola konsumsi dengan melihat keragaman makan diperoleh
dengan metode FFQ. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.
2. Data sekunder meliputi jumlah populasi dan gambaran tempat penelitian yang
diambil dari Dinas Kesehatan, kantor kecamatan setempat dan BPS Kota
Bogor.
Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data yang dilakukan meliputi pengukuran antropometri,
screening pengeluaran pangan dan non pangan keluarga, uji validitas dan
reliabilitas terhadap kuesioner pengetahuan gizi, pengolahan terhadap keragaman
pangan balita, dan penskoringan terhadap beberapa data variabel, antara lain:
riwayat kehamilan, kelahiran dan konsumsi ASI, pola asuh, riwayat kesehatan
anak dan pola konsumsi pangan. Data antropometri contoh yang diolah meliputi
panjang badan dan berat badan sehingga diperoleh indeks tinggi badan menurut
umur (TB/U). Indeks tersebut kemudian dibandingkan dengan referensi
53
WHO/NCHS sehingga diperoleh z skor. Berdasarkan z skor TB/U contoh anak
diklasifikasikan kedalam dua kelompok yaitu kelompok balita normal (≥ -2 SD)
dan kelompok balita stunting (< -2 SD) (WHO 1995). Tahap pengolahan data
selanjutnya adalah Editing (melakukan pengecekan data yang telah diperoleh dari
hasil wawancara dengan 140 contoh dengan 70 contoh sebagai kasus dan 70
sebagai kontrol); Coding (mengklasifikasikan jawaban-jawaban atau hasil-hasil
yang ada menurut macamnya dengan menandai masing-masing jawaban dengan
kode berupa angka guna mempermudah membaca); Proccesing (setelah kuesioner
terisi penuh dan juga setelah melewati pengkodingan, maka selanjutnya
memproses data dengan cara meng-Entry data dalam kuesioner ke paket program
komputer dengan menggunakan metode SPSS); dan Cleaning (pembersihan data
merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di-entry apakah ada
kesalahan atau tidak saat memasukkan data di komputer).
Sebelum dilakukan penelitian, alat ukur berupa kuesioner pengetahuan gizi
dan kesehatan melalui uji validitas dan reliabilitasnya dengan menggunakan
Cronbach Alpha. Penskoringan terhadap variabel dilakukan dengan cara, jawaban
yang benar diberi nilai 1 dan jawaban yang salah diberi nilai 0. Cara perhitungan
skor dilakukan dengan menggunakan rumus transformasi menggunakan program
microsoft excel yaitu :
Skor total = - nilai minimal
Nilai mak imal - nilai minimal x 100%
Keterangan : X = jumlah jawaban yang benar
Nilai minimal = jumlah nilai minimal dari 1 set pertanyaan
Nilai maksimal = jumlah nilai maksimal dari 1 set pertanyaan
Sedangkan pengkategorian dan skala pengukuran variabel penelitian lebih
lengkap dapat dilihat pada Tabel 3.
54
Tabel 3. Pengkategorian dan skala pengukuran variabel penelitian
Variabel Keterangan Kategori
Cara
Pengum
pulan
Skala
Pengu
kuran
1. Stunting
Keadaan fisik anak usia antara 24-59
bulan yang memiliki z score TB/U kurang
dari -2 SD berdasarkan referensi WHO
2005
0 = stunting
(< -2 SD)
1 = normal
(≥ -2SD)
Pengukuran
antropometri
Rasio
dan
Ordinal
2. Besar
Keluarga
Diukur dari jumlah anggota keluarga.
Kriteria besar keluarga dibedakan atas :
Kecil (≤ 4 orang)
Besar (> 4 orang)
(BKKBN 1998)
0 = Besar
(> 4 orang)
1 = Kecil
(≤ 4 orang)
Wawancara Ordinal
3. Jumlah
Balita
Diukur dari jumlah balita dalam keluarga.
Kriteria jumlah balita dibedakan atas :
1 balita
2-3 balita
0 = 2-3 balita
1 = 1 balita
Wawancara
dengan
kuesioner
Ordinal
4. Umur
Orangtua Umur ayah dan ibu
0 = < 20 tahun
1= 20-40 tahun
2 = > 40 tahun
Wawancara
dengan
kuesioner
Ordinal
5. Pendidikan
Orang tua
Lama sekolah dalam tahun, kemudian
dikelompokkan dengan kategori :
Rendah(jika ibu tidak pernah sekolah
dan tidak tamat SD, tamat SD dan tamat
SMP, lama pendidikan ≤ 9 tahun)
Tinggi (jika ibu tamat SMA dan
Perguruan Tinggi, lamanya > 9 tahun)
(Stalker 2008)
0 = rendah
1 = tinggi
Wawancara
dengan
kuesioner
Ordinal
6. Pekerjaan
Orang tua
Pekerjaan orang tua responden
Dikategorikan dalam beberapa pekerjaan:
Petani, PNS/ABRI, Swasta, Wiraswasta,
IRT, Buruh dan tidak bekerja
0 = Tidak
bekerja
1 = Bekerja
Wawancara
dengan
kuesioner
Ordinal
7. Tinggi
Badan
Orangtua
Tinggi badan orangtua diketegorikan
menjadi :
Tinggi badan ayah, yaitu :
< 165 cm
≥ 165 cm
Tinggi badan ibu, yaitu :
< 156 cm
≥ 156 cm
(LIPI 2004)
Kategori ayah :
0 = < 165 cm
1 = ≥ 165 cm
Kategori ibu :
0 = < 156 cm
1 = ≥ 156 cm
Pengukuran
antropometri
Rasio
dan
Ordinal
55
Variabel Keterangan Kategori
Cara
Pengum
pulan
Skala
Pengu
kuran
8. Pendapatan
Keluarga
Dengan menghitung pengeluaran
perkapita keluarga :
Total pengeluaran keluarga/ bulan dibagi
jumlah anggota keluarga.
Rp.256.414,-
berdasarkan garis kemiskinan kota Bogor
(BPS, 2011)
Selanjutnya dikategorikan menjadi 2,
yaitu:
< Rp.198.663,-
≥ Rp.198.663,-
0 =
< Rp.198.663,-
1 =
≥ Rp.198.663,-
Wawancara
dengan
kuesioner
Ordinal
9. Karakteristik
Ibu
Meliputi :
umur ibu saat hamil (Widiarti 2007)
banyak anak yang dilahirkan
(Manuaba 1998)
jarak kelahiran (Depkes 2005)
penyakit yang pernah diderita ibu
sebelum hamil responden.
Umur ibu saat
hamil :
0 = < 20 tahun
1= 20-40 tahun
2 = > 40 tahun
Banyak anak
yang dilahirkan:
0 = > 2 orang
1 = ≤ 2 orang
Jarak kelahiran :
0 = < 24 bulan
1 = ≥ 24 bulan
Penyakit yang
pernah di derita:
0 = Ada
1 = Tidak ada
Wawancara
dengan
kuesioner
Ordinal
10. Umur
Balita
Umur balita contoh yang berusia 24-59
bulan selanjutnya dikelompokkan
menjadi:
24-35 bulan
36-47 bulan
48-59 bulan
0 = 24-35 bulan
1 = 36-47 bulan
2 = 48-59 bulan
Wawancara
dengan
kuesioner
Ordinal
11. Jenis
Kelamin
Jenis kelamin balita, terdiri dari :
Laki-laki
Perempuan
0 = Perempuan
1 = Laki-laki
Wawancara Nominal
56
Variabel Keterangan Kategori
Cara
Pengum
pulan
Skala
Pengu
kuran
12. Pengetahuan
Gizi dan
Kesehatan
Dengan menggunakan kuesioner yang
terdiri dari 20 pertanyaan meliputi :
Jenis, fungsi dan sumber zat gizi serta
masalah gizi dan kesehatan.
Hasil penelitian akan memperoleh skor
tertinggi 20 dan skor terendah 0,
selanjutnya dipersentasekan dan
pengkategorian menjadi dua berdasarkan
nilai rata-rata.
Dikategorikan menjadi :
Pengetahuan gizi baik dan kurang
0 = Kurang
1 = Baik
Wawancara
dan
pengisian
kuesioner
Ordinal
13. Pola Asuh
Makan
Pola pengasuhan makan diperoleh dengan
menggunakan kuesioner meliputi :
Praktek pemberian makan
Praktek sanitasi pangan
(Astari 2006)
Penskoringan dilakukan terhadap
jawaban yang benar :
Jika persentase jawaban benar > nilai
rata-rata dikatakan baik dan
jika jawaban benar < nilai rata-rata
dikatakan kurang.
0 = Kurang
1 = Baik
Wawancara
dengan
kuesioner
Ordinal
14. Pola Asuh
Kesehatan
Pola asuh kesehatan diperoleh dengan
menggunakan kuesioner meliputi :
Praktek Perawatan Diri
Praktek Sanitasi Lingkungan
(Astari 2006)
Selanjutnya penskoringan dan persentase
terhadap jawaban yang diperoleh.
0 = Kurang
1 = Baik
Wawancara
dengan
kuesioner
Ordinal
15. Riwayat
Kehamilan
dan
Kelahiran
Riwayat kehamilan dan kelahiran
diperoleh dengan wawancara dan
menggunakan kuesioner meliputi :
proses dan konsumsi makanan serta
pemeriksaan kesehatan (Ante natal
care) ibu selama persalinan terdahulu
dengan memenuhi kriteria ‟7T‟
kondisi kelahiran bayi (pengukuran
PB dan BB lahir, sumber informasi yg
didapat dan penyakit bawaan saat
lahir)
Selanjutnya penskoringan dan persentase
terhadap jawaban yang diperoleh.
0 = Kurang
1 = Baik
Wawancara
dengan
kuesioner
Ordinal
57
Variabel Keterangan Kategori
Cara
Pengum
pulan
Skala
Pengu
kuran
16. Riwayat
Konsumsi
ASI
Riwayat konsumsi ASIdiperoleh dengan
menggunakan kuesioner meliputi kualitas
dan lama pemberian ASI
(Ambardati, 2007)
Kualitas pemberian ASI merupakan
asupan gizi yang diberikan ibu kepada
anaknya selama 6 bulan pertama usia
anak, dibagi menjadi :
ASI eksklusif dan ASI non eksklusif
Lama pemberian ASI diukur berdasarkan:
lama anak mendapatkan ASI dari ibunya
dan diukur berdasarkan umur anak.
Riwayat kesehatan dikategorikan
menjadi:
Konsumsi ASI : Jika diberi ASI
dari lahir hingga 6 bulan
Tidak konsumsi ASI : Jika tidak
diberi ASI dan diganti dengan yang
lain.
0 = Kurang
1 = Baik
Wawancara
dengan
kuesioner
Ordinal
17. Riwayat
Kesehatan
Riwayat kesehatan diperoleh dengan
menggunakan kuesioner meliputi jenis,
frekuensi, lama sakit dan cara
pengobatan penyakit
(Firlie, 2000)
Terhadap penyakit :
Diare, ISPA dan penyakit lain
Pemberian skor berdasarkan keparahan
penyakit. Riwayat kesehatan
dikategorikan menjadi:
Sakit : Jika pernah mengalami penyakit
Diare / ISPA/Penyakit lain
Sehat : tidak pernah mengalami
penyakit Diare/ISPA/Penyakit lain
0 = Sakit
1 = Sehat
Wawancara
dengan
kuesioner
Ordinal
18. Pola
Konsumsi
Pangan
Pola konsumsi pangan contoh yang
diperoleh dari jawaban atas pertanyaan
mengenai :
Kebiasaan makan pokok, lauk pauk,
sayur dan buah, minuman yang sering
dikonsumsi serta suplemen/vitamin.
Frekuensi makan balita contoh
Menggunakan metode FFQ
Selanjutnya penskoringan dan melihat
keberagaman makanan dengan mengacu
kepada FAO (2011)
Kebiasaan
makanan :
0 = tidak
1 = ya
Keragaman
makanan :
0 = ≤ 3 jenis kel.
makanan
1 = 4-5 jenis kel.
makanan
2 = ≥ 6 jenis kel.
makanan
Wawancara
dengan
kuesioner
Ordinal
58
Setelah melakukan pengolahan data, selanjutnya dilakukan analisis statistik
dengan menggunakan Microsoft Excel dan SPSS 16 for Windows. Analisis
statistik yang digunakan antara lain analisis hubungan antar variabel secara
statistik deskriptif menggunakan tabulasi silang. Analisis secara inferensia
mengggunakan :
1. Uji Chi square.
Uji ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat dan
variabel bebas meliputi karakteristik keluarga, karakteristik ibu, karakteristik
anak, pengetahuan gizi dan kesehatan ibu, pola asuh makan, pola asuh
kesehatan, riwayat kehamilan dan kelahiran, riwayat konsumsi ASI, riwayat
kesehatan serta pola konsumsi (keragaman makanan).
2. Uji Regresi Logistik
Uji ini digunakan untuk menarik kesimpulan akhir penelitian dan keluaran
variabel data bersifat dikotomi. Adapun persamaan regresi logistiknya :
= β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + β7X7 +
β8X8 + β9X9 + β10X10 + β11X11 + β12X12 + β13X13+ β14X14
+ β15X15 + β16X16 + β17X17 + β18X18 + β19X19 + β20X20 +
β21X21 + β22X22 + β23X23 + β24X24 + β25X25 + β26X26 + Є
Dimana:
Y = Variabel terikat
(normal, stunting)
F = Fungsi Kumulatif
(Kemungkinan y=1)
1-F = Kemungkinan y=0
β0 = Koefisien regresi
β1X1 = Umur ayah
β2X2 = Umur ibu
β3X3 = Pendidikan ayah
β4X4 = Pendidikan ibu
β5X5 = Pekerjaan ayah
β6X6 = Pekerjaan ibu
β7X7 = Pendapatan keluarga
β8X8 = Besar keluarga
β9X9 = Banyak balita
β10X10 = Umur saat hamil
β11X11 = Banyak anak
β12X12 = Jarak anak
β13X13 = Penyakit yang pernah di
derita saat hamil
β14X14 = Jenis kelamin
β15X15 = Umur balita
β16X16 = Urutan anak dalam keluarga
β17X17 = Pengetahuan gizi dan
kesehatan ibu
β18X18 = Riwayat kehamilan
β19X19 = Riwayat kelahiran
β20X20 = Riwayat konsumsi ASI
β21X21 = Riwayat kesehatan
β22X22 = Praktek pemberian makan
β23X23 = Praktek sanitasi pangan
β24X24 = Praktek perawatan diri
β25X25 = Praktek sanitasi lingkungan
β26X26 = Pola konsumsi balita
Є = galat (error)
F
Y = Log
1 - F
60
keluarga perkapita perbulan didasarkan pada Garis Kemiskinan. Kategori
Miskin, jika dibawah garis kemiskinan (< Rp 256.414) dan tidak miskin,
jika di atas garis kemiskinan (≥ Rp 256.414) (BPS 2011).
Karakteristik balita adalah karakteristik yang melekat pada anak yang meliputi
usia, jenis kelamin anak dan urutan anak dalam keluarga.
Riwayat kehamilan adalah Kondisi kesehatan ibu pada saat hamil, jenis makanan
dan perawatan yang dilakukan.
Riwayat kelahiran adalah Kondisi kesehatan balita pada saat lahir, seperti BBLR
yang diukur, jika berat < 2500 g dan Normal, jika berat ≥ 2500 g
(WHO/UNICEF 2004) serta penyakit bawaan apa saja yang ada pada saat
lahir.
Riwayat konsumsi ASI adalah riwayat pemberian ASI contoh yang dilakukan
ibu meliputi kualitas dan lama pemberian ASI.
Riwayat penyakit adalah penyakit yang pernah diderita adalah diare, Infeksi
saluran pernafasan atas (ISPA), kecacingan dan malaria. Yang terdiri dari
beberapa pertanyaan mengenai frekuensi sakit, lama sakit dan tingkat
keparahan yang dialami dalam kurun waktu tiga bulan terakhir kemudian
dikelompokkan menjadi kategori sehat dan sakit.
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi
dari tinja yang melembek seperti cairan dan frekuensinya antara 3 kali atau
lebih selama 24 jam.
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) adalah penyakit yang di tandai adanya
batuk, pilek, dengan atau tanpa panas atau sesak napas (WHO).
Pola asuh makan adalah cara dan kebiasaan ibu/keluarga dalam melayani
kebutuhan makan anak balita. Meliputi praktek pemberian makan dan
praktek sanitasi pangan. Data diperoleh dengan menggunakan modifikasi
kuesioner yang pernah digunakan oleh Martianto et al. (2009) dan Astari
(2006). Dikategorikan dengan baik dan kurang baik.
Pola asuh kesehatan adalah cara dan kebiasaan ibu/keluarga dalam melayani
kebutuhan kesehatan anak balita yang meliputi praktek perawatan diri dan
praktek sanitasi lingkungan. Data diperoleh dengan menggunakan
modifikasi kuesioner yang pernah digunakan oleh Martianto et al. (2009)
dan Astari (2006). Dikategorikan dengan baik dan kurang baik.
Pola konsumsi balita adalah riwayat jenis makanan apa saja yang dikonsumsi
anak dalam masa pertumbuhan, dengan metode FFQ sehingga didapat
keragaman makan.
59
Definisi Operasional
Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :
Positive deviance pada keluarga miskin adalah suatu keadaan penyimpangan
positif yang berkaitan dengan kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan
anak-anak tertentu dari anak-anak lain di dalam lingkungan masyarakat atau
keluarga yang sama dengan keadaan ekonomi lemah (miskin)
Stunting balita adalah keadaan fisik anak usia antara 24-59 bulan yang memiliki
z score TB/U kurang dari -2 SD berdasarkan referensi WHO 2005.
Pengetahuan gizi dan kesehatan adalah tingkat pengertian tentang gizi dan
kesehatan, yang diukur dari kemampuan ibu untuk menjawab pertanyaan
mengenai konsumsi gizi pada saat hamil
Karakteristik keluarga adalah karakteristik yang melekat pada keluarga yang
dapat menggambarkan kondisi keluarga tersebut yang meliputi jumlah
anggota keluarga dan jumlah anak balita dalam keluarga.
Besar keluarga adalah jumlah orang yang menjadi tanggungan dalam suatu
keluarga. Pengkategorian jumlah orang dalam keluarga menjadi keluarga
dengan banyak < 4 orang dan keluarga dengan ≥ 4 orang.
Banyak anak adalah jumlah anak yang dimiliki. Pengkategorian berdasarkan
Jumlah balita dalam keluarga adalah jumlah balita yang menjadi tanggungan
dalam suatu keluarga. Pengkategorian jumlah balita dalam keluarga menjadi
keluarga dengan 1 balita dan keluarga dengan 2-3 balita.
Karakteristik ibu adalah karakteristik yang melekat pada ibu yang meliputi
umur ibu saat hamil, jumlah anak yang dilahirkan, jarak anak sebelum atau
sesudah responden, dan penyakit yang pernah diderita ibu sebelum hamil
responden.
Pendidikan orang tua adalah pendidikan formal yang pernah dijalani.
Pangkategorian pendidikan menjadi pendidikan tinggi (jika ibu tamat SLTA
dan perguruan tinggi dengan lama pendidikan > 9 tahun) dan pendidikan
rendah (jika ibu tidak pernah sekolah, tidak tamat SD, tamat SD, tidak tamat
SLTP dan tamat SLTP dengan lama pendidikan ≤ 9 tahun).
Pekerjaan orangtua adalah kegiatan yang dilakukan orang tua untuk
menghasilkan pendapatan bagi keluarga dengan kategori yaitu tidak bekerja
dan bekerja.
Pendapatan keluarga adalah pendapatan orangtua selama satu bulan yang
diperoleh melalui pekerjaan utama, pekerjaan tambahan, atau pemberian
orang lain yang dinilai dalam rupiah. Berdasarkan BPS Kota Bogor 2010,
pendapatan diukur berdasarkan pengeluaran (pangan dan non pangan)