metodologi penelitian pendidikan geografi

34
TUGAS METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN GEOGRAFI Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Geografi Dosen Pengampu : Drs. Sugiyanto, M.Si., M.Si Dikerjakan Oleh : Agung Sulismiyanto K5412004 Annisa Nur Fadhilah K5412011 Arif Setyawan K5412014 Eka Ernawati K5412027 PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Upload: arif-setyawan

Post on 21-Dec-2015

179 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

penelitian geografi

TRANSCRIPT

Page 1: METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Geografi

Dosen Pengampu :

Drs. Sugiyanto, M.Si., M.Si

Dikerjakan Oleh :

Agung Sulismiyanto K5412004

Annisa Nur Fadhilah K5412011

Arif Setyawan K5412014

Eka Ernawati K5412027

PENDIDIKAN GEOGRAFI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2015

Page 2: METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

TUGAS METODE PENELITIAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

SOAL :

1. Jelaskan prosedur penyusunan instrument soal tes!

2. Buat contoh soal tes sebagai instrument penelitian!

3. Jelaskan prosedur penyusunan angket dan bautlan contoh instrument angket!

4. Buatlah contoh pedoman wawancara dan observasi!

5. Buatlah contoh lembar observasi!

6. Jelaskan prosedur melakukan wawancara!

7. Jelaskan teknik pengambilan sampel dan contohnya!

8. Jelaskan desain penelitian kuantitatif!

JAWAB :

1. Prosedur penyusunan instrument soal tes adalah sebagai berikut :

a. Mengembangkan definisi konseptual (standar kompetensi)

b. Mengembangkan definisi operasional (kompetensi dasar)

c. Memilih topik pemberian skala

d. Melakukan review justifikasi butir, yang berkaitan dengan teknik pemberian skala

yang telah ditetapkan

e. memilih format respons atau ukuran sampel,

f. penyusunan petunjuk untuk respons,

g. menyiapkan draf instrumen,

h. menyiapkan instrumen akhir,

i. pengumpulan data uji coba awal,

j. analisis data uji coba dengan menggunakan teknik analisis faktor,analisis butir

dan reliabilitas,

k. revisi instrumen,

l. melakukan uji coba final,

m. menghasilkan instrumen,

n. melakukan analisis validitas dan reliabilitas tambahan, dan

o. menyiapkan manual tes

Page 3: METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

2. Contoh soal tes sebagai instrument penelitian :

Lampiran 4: Instrumen Soal Tryout

INSTRUMEN KOGNITIF

SOAL TRYOUT

LEMBAR SOAL

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas / Semester : XI IPS / II

Waktu : 45 menit

K.D :Mendeskripsikan Pelestarian Lingkungan Dalam Kaitannya

Dengan Pembangunan Berkelanjutan

PETUNJUK MENGERJAKAN SOAL :

1. Tulislah dengan lengkap Nama, No urut, kelas pada lembar jawaban yang telah tersedia !

2. Periksalah soal – soal sebelum anda menjawabnya !

3. Jumlah butir soal 60 ( enam puluh ) butir !

4. Bacalah dengan cermat pertanyaan – pertanyaan yang ada !

5. Jawablah setiap pertanyaan, jangan ada yang terlewatkan !

6. Jawaban ditulis pada lembar jawaban yang telah disediakan dengan memberikan tanda silang

( X ) pada salah satu jawaban yang anda anggap paling benar !

7. Bila anda salah menyilang dan akan membetulkan, coretlah dengan dua garis sejajar

memotong !

Contoh : Pilihan semula A B C D E

Dibetulkan menjadi A B C D E

8. Kerjakan dengan jujur, jangan berbuat curang, tunjukkan bahwa anda memiliki Karakter

Kuat dan Cerdas

9. Periksalah pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada pengawas tes ! soal dan lembar

jawaban diserahkan kembali kepada pengawas

SELAMAT MENGERJAKAN !

Page 4: METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

1. Salah satu perilaku pengendalian lingkungan terhadap keterbatasan daerah yang rawan banjir adalah… a.       Pembangunan sistem drainase, tanggul, sungai, dan penghijauanb.      Pengerukan pasir sungai dan pelurusan sungai c.       Pembangunan sistem drainase pada daerah rawan banjird.      Penghijauan di tepi sungai dan pendalaman sungaie.       Pemanfaatan sungai untuk perikanan

2. (1 ) melakukan daur ulang terhadap limbah industri( 2 ) mewajibkan adanya program AMDAL setiap akan mendirikan industri(3) menjauhkan lokasi industri dari kawasan padat penduduk( 4) mendekatkan lokasi industri ke sungaiUsaha – usaha pemerintah dalam menanggulangi pencemaran lingkungan akibat limbah industri di antaranya adalah ... .a. ( 1), (2), dan (3)b. (1),(2), dan (4)c. (2) dan (4)d. ( 1 ) dan (3)e. Hanya 4

3. Kerusakan lingkungan hidup menyebabkan ... .a. Terjadi regenerasib. Kepunahan manusiac. Perbaikan secara alamid. Terbentuk lingkungan barue. Penurunan fungsi lingkungan

4. Berbagai aktifitas manusia dalam pelestarian sumberdaya tanah oleh masyarakat dapat dilakukan dengan cara ... .a. Membuat lubang bioporib. Menimbun sampah anorganikc. Menggunakan pupuk komposd. Menanaman pohon di pekarangane. Mendaur ulang sampah domestik

5. Pencemaran air laut dari limbah industri dapat dicegah dengan cara ... .a. Membuat instalasi pemurnian kembali sebelum ke sungaib. Membuat tempat pembuangan limbah di bawah tanahc. Membuat sarana penampungan limbah sementarad. Mengandalkan proses alami bekerja sendirie. Membuat saluran langsung ke laut

6. Peristiwa kerusakan alam sebagai berikut :1) Lahan pertanian rusak akibat penanaman tanpa jeda2) Polusi udara akibat asap hasil pembakaran hutan3) Erosi tebing oleh penggerusan aliran sungai

Page 5: METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

4) Tanah longsor akibat curah hujan yang tinggi5) Lahan pertanian rusak akibat pemupukan berlebihanPeristiwa kerusakan lingkungan yang terjadi akibat tindakan manusia ditunjukkan oleh nomor ... .a. 1), 2), dan 5)b. 1), 3), dan 4)c. 2), 3), dan 4)d. 2), 4), dan 5)e. 3), 4 ) dan 5 )

7. Daerah tererosi menjadi daerah lahan kritis dan tidak produktif. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya dengan cara ... .a. Penggemburanb. teraseringc. Pengairand. Reboisasie. Pemupukan

8. Kemampuan makhluk hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain merupakan definisi dari ... .a. Daya tampung lingkungan hidupb. Daya dukung lingkungan hidupc. Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidupd. Keseimbangan ekosisteme. Kekuatan alamiah

9. Melestarikan lingkungan hidup berarti ... . a. Kelestarian unsur – unsur lingkungan hidup yang berupa sumberdaya hayati dan

sumberdaya non hayatib. Mengembangkan kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat sehinggga tumbuh

menjadi kesadaran berbuatc. Melestarikan unsur – unsur dari lingkungan yang berupa sumberdaya hayati dan

sumberdaya non hayatid. Upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian,

dan pemulihan lingkungan hidupe. Menyesuaikan kebutuhan dengan kemampuan sumberdaya alam dalam menghasilkan

barang dan jasa

10. Di desa Tawangmangu terdapat penggunaan lahan permukiman yang mampu menampung sedikitnya 100 orang. Pada tahun 2014, di areal permukiman tersebut didiami 200 orang akibat kebutuhan lahan permukiman yang semakin meningkat. Akibatnya permukiman tersebut mengalami kepadatan akibat kebutuhan lahan permukiman yang semakin meningkat. Pada ilustrasi tersebut, areal permukiman merupakan bagian dari ... .a. Daya dukung lingungan hidupb. Daya tampung lingkungan hidup

Page 6: METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

Lembar Jawaban Tryout

Nama : __________________Kelas / No : __________________

1 A B C D E

2 A B C D E

3 A B C D E

4 A B C D E

5 A B C D E

6 A B C D E

7 A B C D E

8 A B C D E

9 A B C D E

10 A B C D E

3. Prosedur penyusunan angket

Sebagian besar orang menyebutkan bahwa angket memiliki pengertian yang sama

dengan kuesioner. Angket atau kuesioner merupakan salah satu teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan salah

satu bentuk instrumen pengumpulan data yang sangat fleksibel dan relative mudah

digunakan (Azwar, 2012:101). Data yang dikumpukan melalui angket cenderung data

yang factual dan hasil reliabilitasnya sangat bergantung kepada responden. Sebelum

seorang peneliti melakukan penelitian di lapangan, terlebih dahulu seorang peneliti

haruslah melakukan kegiatan pra survey untuk memperoleh data apa saja yang

Page 7: METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

sebaiknya ditanyakan dalam kuesioner. Oleh karenanya, sebelum kuesioner disusun,

hendaklah memperhatikan beberapa prosedur dibawah ini:

a. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner

b. Mengidentifikasikan variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner

c. Menjabarkan setiap variabel yang menjadi sub-variabel yang lebih spesifik dan

tunggal

d. Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk menentukan

teknik analisisnya. (Arikunto, 2010:268)

Seorang peneliti harus mengetahui secara persis apa yang menjadi tujuan dalam

penelitiannya. Tujuan tersebut akan membantu peneliti mengarahkan proses

pencarian data sekaligus pembatas dalam pengumpulan data. Kuesioner dapat

menjadi salah satu alternative instrument pengumpulan data yang mudah dan

sederhana. Butir-butir soal atau pertanyaan yang dirumuskan harus sesuai dan tidak

menimbulkan penafsiran ganda. Sehingga, peneliti akan mendapat jawaban yang

akurat dan sesuai dengan variabelnya. Setelah merumuskan tujuan, selanjutnya

peneliti merumuskan variabel yang akan digunakan dalam menyusun pertanyaan

dalam kuesioner atau angket tersebut. Tujuannya adalah agar peneliti dapat lebih

focus menyusun pertanyaan yang sesuai dengan variabelnya. Perlu diperhatikan

bahwa variabel tidak boleh secara eksplisit dimunculkan dalam pertanyaan. Peneliti

harus mampu menyajikan soal atau pertanyaan yang tidak monoton namun tetap

mengandung variabel yang diteliti. Setelah itu, peneliti dapat menyusun sub-variabel

yang lebih spesifik dan menjabarkannya kembai dalam pertanyaan-pertanyaan.

Setelah itu, instrumen dapat disusun dan berikut ini adalah contoh pertanyaan dalam

instrument angket :

01. Nama Responden : __________________________

02. Jenis Kelamin : L/W

03. Usia : __________________________

04. Kelas : __________________________

a. Apakah anda menyukai pelajaran geografi? A. YA B. TIDAK

Page 8: METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

b. Jika YA, apa alasan anda?

c. Jika TIDAK, apa alasan anda?

d. Berapa nilai rata-rata mata pelajaran geografi anda?

e. Berapa banyak waktu yang ada gunakan untuk hal berikut ini?

1) Membaca buku ________jam

2) Menonton film _________jam

3) Mengerjakan tugas _________jam

Selain contoh instrument tersebut, ada pula contoh instrument sebagai berikut :

Pengantar

Kuisioner ini ditujukan untuk mendapat data penelitian Kuliah Kerja

Lapangan I Pendidikan Geografi UNS. Oleh karena itu, kepada

Bapak/Ibu/Saudara (Responden) dapat memberikan jawaban dan keterangan

yang sebenarnya. Atas bantuan dan kerjasama yang telah diberikan, kami

ucapkan terima kasih.

A. PERTANYAAN TERSTRUKTUR

Nama surveyor :Hari/Tanggal :Lokasi/Stopsite :

Data Responden1. Nama :2. Alamat :3. Usia :4. Jenis kelamin : L / P

Penilaian Kerentanan SosialA. Kondisi Sosial1. Jumlah anggota keluarga

Laki - laki :Perempuan :

Page 9: METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

2. Usia0 - 10 tahun :10 - 54 tahun :> 54 tahun :

3. Tingkat PendidikanTidak sekolah :SD :SMP :SMA / SMK :Diploma / PT:

B. Kondisi Ekonomi4. Mata Pencarian

a. Pertanian :b. Industri :c. Perdagangan :d. Jasa :e. Lainnya :

5. Pendapatan per bulan :

Penilaian Aset Penghidupan1. Modal Alam (Natural Capital)

a. Kepemilikan lahan : rumah / kios / kebun / lainnyaSeluas :

b. Sumber air ( PDAM / Sumur )Catatan :

2. Modal Keuangan (Financial Capital)a. Modal usaha :b. Keikutsertaan dalam asuransi :c. Kepemilikan tabungan dan sejenisnya :Catatan :

3. Modal Sosial (Social Capital)a. Keberadaan saudara disekitar rumah :b. Keikutsertaan dalam organisasi / paguyuban :Catatan :

4. Modal Fisik (Physical Capital)a. Kepemilikan Kendaraan :b. Kondisi bangunan / rumah :c. Kondisi Sanitasi :

Page 10: METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

d. Komunikasi :Catatan :

5. Modal Manusia (Human Capital)a. Kesehatan :b. Ketrampilan :Catatan :

4. Contoh Pedoman Wawancara

Wawancara merupakan suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk

memperoleh informasi langsung dari sumbernya dan sifatnya lebih mendalam serta

dikenakan pada responden yang sedikit jumlahnya. Pada dasarnya wawancara dibagi

menjadi dua yakni wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. (Arikunto,

2010 : 270). Berikut ini akan disajikan contoh instrumen atau pedoman wawancara :

a. Pedoman wawancara terstruktr :

Menurut Arikunto (2010), pedoman wawancara terstruktur yaitu pedoman

wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai check-list.

Contoh pedoman wawancara terstruktur :

A. Identitas Responden :

Mohon sebutkan nama, usia, kelas, dan tempat tinggal saudara.

B. Daftar Pertanyaan :

Pewawancara : Sudah berapa lama anda menjadi guru geografi ?

Responden : Sudah 5 tahun

Pewawancara : Kendala apa yang anda alami dalam mengajar ?

Responden : Banyak siswa yang tidak menyukai mata pelajatran ini.

b. Pedoman wawancara tidak terstruktur :

Menurut Arikunto (2010), pedoman wawancara tidak terstruktur adalah pedoman

wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Tentu saja

kreativitas pewawancara sangat diperlukan, bahkan hasil wawancara dengan jenis

pedoman ini lebih banyak bergantung pada pewawancara. Artinya adalah bahwa

dalam hal ini peran pewawancara sangat penting untuk memperoleh data yang

valid. Berikut ini adalah contoh pedoman wawancara tidak terstruktur :

Page 11: METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

a) Apakah obyek wisata ini memberikan dampak positif terhadap pendidikan anak?Jawab :

b) Bagaimana sekolah sekitar memanfaatkah lokasi obyek wisata ini? Apakah mengajak anak belajar di sini?Jawab :

c) Bagaimana menurut pendapat responden terhadap adanya lokasi obyek wisata ini? Apakah menunjang pembelajaran anak?Jawab :

d) Apakah banyak siswa sekolah yang mengunjungi obyek wisata ini?Jawab :

e) Apakah responden pernah melihat adanya penelitian/study tour/pembelajaran di kawasan tersebut?Jawab :

Seperti yang telah dijelaskan bahwa wawancara merupakan cara perolehan data

yang cukup valid karena pewawancara/peneliti dapat memperoleh hasil atau

jawaban langsung dari sumbernya. Namun, perlu diperhatikan pula bahwa etika

dan tata karma sangat berlaku dalam pengambilan data dengan wawancara.

Page 12: METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

Contoh Pedoman Observasi

PEDOMAN OBSERVASI

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN JIGSAW DAN CERAMAH

TANYA JAWAB (CTJ) TERHADAP TINGKAT KEAKTIFAN SISWA

KELAS XI SMA

Satuan Pendidikan/Kelas :

Mata Pelajaran :

Pokok Bahasan :

Sub Pokok Bahasan :

Hari/Tanggal Pengamatan :

Jam Pelajaran ke :

Jumlah Siswa :

KEGIATAN PEMBELAJARAN

No Komponen Aspek yang diamati Ya Tidak

1

2

3

4

5

6

Kota, …..-……-20….

Pengamat

( )

Page 13: METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

5. Contoh Lembar Observasi

Ada beberapa alat yang dapat digunakan untuk melakukan observasi yaitu: catatan

anekdot, catatan berkala, checklist, dan peralatan mekanis. Salah satu contoh lembar

observasi adalah daftar cek (checklist), yang merupakan daftar berisi nama objek

atau fenomena-fenomena yang akan diamati atau diteliti. Penelitian dalam bidang

Geografi Sosial maupun Geografi Fisik perlu membuat daftar cek terhadap objek

maupun fenomena-fenomena yang akan diobservasi. Daftar cek dari objek atau

fenomena yang diobservasi terdapat disesuaikan dengan tujuan penelitian maupun

hipotesis yang telah dibuat. Pembuatan daftar cek tersebut sangat membantu peneliti

untuk mengetahui atau mengingat hal-hal yang perlu diamati di lapangan. Bentuk

formulir daftar cek sangat tergantung pada jenis data yang akan diambil, tujuan

penelitian dan hipotesis yang telah dibuat.

Contoh : untuk pengamatan keadaan banjir pada suatu wilyah sungai, dapat dibuat

daftar cek yang akan diamati sebagai berikut:

NO

Jenis yang perlu diamati atau ditelitiCek Pengamatan/Penelitian

Sudah Belum

1. Data curah hujan V

2. Debit air banjir- Ketinggian air- Kecapatan aliran- Penampang melintang sungai- Wilayah aliran sungai- Waktu/periode banjir

VVV

VV

3. Wilayah banjir- Luas wilayah banjir- Jumlah penduduk terkena banjir- Luas wilayah terkena banjir

VVV

Page 14: METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

6. Prosedur Melakukan Wawancara

Wawancara merupakan proses percakapan yang berbentuk tanya jawab dengan tatap

muka untuk pengumpulan data dalam suatu penelitian dengan menggunakan alat

yang dinamakan interview guide (panduan wawancara).

Langkah pertama dalam melakukan wawancara ialah membina hubungan akrab

dengan responden dan menjadikan rsponden bersifat kooperatif. Mendekati dan

membina hubungan baik dengan responden untuk melaksanakan wawancara tidaklah

mudah. Berkomunikasi dengan orang lain itu tidak semudah yang dibayangkan.

Komunikasi pada saat wawancara tergolong rumit, karena harus mampu

menghubungkan dua kepribadian yang berbeda yaitu pewawancara dan responden.

Kesan pertama dari penampilan wawancara, yang pertama-tama diucapkan dan

dilakukan oleh pewawancara sangatlah penting untuk menciptakan kerjasama atau

hubungan baik dari pihak responden.

Berikut adalah pedoman atau prosedur untuk mencapai tujuan wawancara dengan

baik, ialah:

a) Berpakaian sederhana dan rapi

b) Sikap rendah hati

c) Sikap hormat kepada responden

d) Ramah dalam berkata-kata dan disertai raut muka yang cerah, tidak murah.

e) Sikap yang penuh pengertian terhadap responden dan netral

f) Bersikap seolah-olah tiap responden yang kita hadapi selalu ramah dan

menarik.

g) Sangggup menjadi pendengar yang baik

Terjalinnya hubungan baik, tanpa ada rasa curiga, rasa takut dan malu antara peneliti

dengan responden dapat terjalin dengan memberi ucapan selamat, memperkenalkan

diri, menunjukkan kartu pengenal, menjelaskan maksud dan tujuan peneliti, serta

memuji-muji keberhasilan responden. Hal yang perlu diperhatikan seorang peneliti

dalam melakukan wawancara yakni agar materi wawancara jangan terlepas dari

Page 15: METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

tujuan penelitian dan pembuktian hipotesis. Wawancara hendaknya mengarah kepada

pencapaian tujuan penelitian tujuan penelitian serta kepada pembuktian hipotesis.

Agar wawancara dapat berjalan lancar, tanpa terputus-putus, peneliti/pewawancara

harus menguasai materi wawancara, menunjukkan penghargaan terhadap jawaban

responden, dan jangan mengeluarkan perkataan yang bisa menyinggung responden.

Setiap pembicaraan yang dianggap penting antara pewawancara dan responden perlu

dicatat. Setelah dilakukan wawancara dan pencatatan hasil wawancara, peneliti perlu

mengakhirinya dengan mengucapkan terimakasih kepada responden, atas pemberian

informasi yang sangat berguna bagi peneliti. Terakhir, Antara peneliti dan responden

perlu berjabat tangan sebagai tanda terjalinnya komunikasi yang baik dan rasa

persaudaraan selama wawancara.

7. Teknik Pengambilan Sampel dan Contohnya

Menurut Sugiyono (2014) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Apabila jumlah populasi

besar peneliti tidak dapat mempelajari semua yang ada pada

populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu.

Oleh sebab itu peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil

dari populasi tesebut. Apa yang dipelajari dari sampel

kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu

maka sampel yang diambil harus betul-betul representatif

(mewakili). Bila sampel tidak representatif kesimpulan yang dibuat

tidak akan sesuai dengan keadaan populasi sebenarnya. Akibatnya

peneliti membuat kesimpulan yang salah dalam penelitiannya.

Menurut Azwar (2012) peneliti harus menentukan terlebih dahulu

karakteristik populasiya secara jelas sebelum menentukan cara

pengambilan sampelnya. Dengan begitu peneliti akan mengetahui

heterogenitas populasinya, mengetahui siapa saja yang memenuhi

syarat sebagai anggota populasi, dapat memperkirakan besarnya

sampel yang harus diambil dan tahu persis kepada siapa

Page 16: METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

Teknik Sampling

Probability Sampling Non Probability Sampling

Simple Random SamplingProportional statified random samplingDispropotional stratified randm samplingArea (cluster) sampling(sampling menurut daerah)

Sampling sistematisSampling kuotaSampling insidentalPurposive samplingSampling jenuhSnowball sampling

generalisasi kesimpulan penelitiannya nanti akan berlaku (Azwar,

2012).

Terdapat beberapa cara yang digunakan dalam teknik pengambilan

sampel atau disebut teknik sampling. Berikut ini macam-macam

teknik sampling.

Gambar 1. Macam-macam teknik sampling (Sugiyono, 2014)

1. Probability Sampling

Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberi

kesempatan sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih sebagai

anggota sampel.

a. Simple Random Sampling

Dikatakan sederhana karena pengambilan anggota sampel dan

populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang

yang ada dalam populasi itu. Cara ini dilakukan jika anggota populasi

dianggap homogen (Sugiyono, 2014).

Misalnya jumlah siswa di kelas dipilih secara acak untuk menjadi

sampel dalam penelitian PTK dan eksperimen.

b. Propotional Random Sampling

Page 17: METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

Teknik ini digunakan apabila populasi mempunyai anggota/unsur

yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.

Misalnya siswa memiliki nilai bervariasi. Kemudian distratifikasi untuk

menentukan tindakan bagi mereka.

c. Dispropotionate Stratified Random Sampling

Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel bila populasi

berstrata namun kurang proporsional.

Misalnya stratifikasi nilai pada populasi siswa dengan ada dua rang

yang mendapatkan nilai kategori tinggi dan satu orang kategori

rendah.

d. Cluster Sampling (Area Sampling)

Teknik cluster samling digunakan untuk menentukan jumlah sampel

bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas.

Misalnya jumlah sekolah yang rusak di kabupaten Ngawi.

2. Non Probabillity Sampling

a. Sampling sistematis

Sampling Sistematis ini berdasarkan urutan anggota populasi yang

telah diberi nomor urut. Misalnya sejumlah 100 populasi, yang diambil

sebagai sampel yang bernomor ganjil atau genap saja.

b. Sampling Kuota

Teknik ini digunakan untuk menentukan sampel dari populasi yang

memiliki ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang ditetapkan.

c. Sampling Insidental

Teknik ini berdasarkan kejadian kebetulan, yaitu siapa saja yang

ditemui yang dianggap cocok sebagai sumber data akan dijadikan

sebagai sampel.

d. Sampling Purposive

Teknik ini digunakan dengan pertimbangan tertentu terhadap

anggota populasi yang dianggap ahli. Teknik ini digunakan dalam

penelitian yang tidak bersifat menggeneralisasi (kualitatif)

Page 18: METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

e. Sampling Jenuh

Teknik ini digunakan apabila semua anggta populasi digunakan

sebagai sampel. Hal ini dilakukan apabila jumlahnya kecil, misalnya

kuang dari 30 orang atau penelitian ini ingin membuat generalisasi

dengan kesalahan yang sangat kecil.

f. Snowball Sampling

Teknik ini dilakukan awalnya pada sampel sedikit lama-lama

membesar. Awalnya dipilih satu-dua orang namun karena informasi

belum lengkap peneliti mencari narasumber baru.

8. Desain Penelitian Kuantitatif

Metode kuantitaif digunakan apabila:

a. bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas,

masalah adalah merupakan penyimpangan antara yang seharusnya

dengan yang sudah terjadi, antara aturan dengan pelaksanaan, antara

teori dengan paktek, antara rencana dengan pelaksanaan. Dalam

menyusun proposal penelitian, masalah ini harus ditunjukkan dengan

data, baik data hasil penelitian sendiri maupun dokumentasi misalnya

akan meneliti untuk menemukan pola pemberantasan kemiskinan

maka data orang miskin sebagai masalah harus ditunjukkan.

b. bila peneliti ingin mendapatkan informasi yyang luas dari suatu

populasi metode penelitian cocok digunakan untuk mendapatkan

informasi yang luas tetapi tidak mendalam. Bila populasi terlalu luas

maka penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari

populasi tersebut.

c. bila ingin diketahui pengaruh perlakuan/treatment tertentu terhadap

yang lain. untu kepentingan ini, metode eksperimen paling cocok

Page 19: METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

digunakan. Misalnya pengaruh jamu tertentu terhadap derajat

kesehatan.

d. bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian. Hipotesis

penelitian dapat berbentuk hipotesis deskriptif, komparatif dan

asosiatif.

e. bila peneliti ingin mendapatkan data akurat, berdasarkan fenomena

empiris dan dapat diukur. Misalnya ingin mengetahui IQ anak-anak dari

masyarakat tertentu maka dilakukan pengukuran dengan tes IQ.

f. bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas

pengetahuan, teori dan produk tertentu.

Berikut ini kerangka kerja dalam penelitian kuantitatif.

Gambar 2.1. Komponen dan Proses Penelitian Kuantitatif (Sugiyono, 2014).

Page 20: METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

Berdasarkan gambar 2 diberikan penjelasan sebagai berikut. Setiap

penelitian selalu berangkat dari masalah namun masalah yang dibawa

peneliti kuantitatif dan kualitatif dalam penelitian kuantitatif masalah

yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas, sedangkan masalah

dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan

berkembang setelah peneliti memasuki lapangan.

Setelah masalah diidentifikasikan dan dibatasi maka selanjutnya

masalah tersebut dirumuskan. Rumusan masalah pada umumnya

dinyatakan dalam kalimat pertanyaan. Dengan pertanyaan ini maka

akan dapat memandu peneliti untuk kegiatan penelitian selanjutnya.

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka peneliti menggunakan

berbagai teori untuk menjawabnya jadi teori dalam penelitian

kuantitatif ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah penelitian

tersebut. Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru

menggunakan teori tersebut dinamakan hipotesis, maka hipotesis

dapat diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian. Hipotesis yang masih merupakan jawaban

sementara tersebut, selanjutnya akan dibuktikan kebenarannya secara

empiris/nyata. Untuk itu peneliti melakukan pengumpulan data.

Pengumpulan data dilakukan ada populasi tertentu yang telah

ditetapkan oleh peneliti. Bila populasi terlalu luas, sedangkan peneliti

memiliki keterbatasan waktu, dana dan tenaga, maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Bila peneliti

bermaksud membuat generalisasi, maka sampel yang diambil harus

representatif, dengan teknik random sampling.

Meneliti adalah mencari data yang teliti/akurat. Untuk itu peneliti perlu

menggunakan instrumen penelitian. Dalam ilmu-ilmu alam/teknik dan

empirik lainnya, instrumen penelitian seperti termometer untuk

mengukur suhu, timbangan ntuk mengukur berat semuanya sudah

Page 21: METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

ada. Sehingga tidak perlu membuat instrumen. Tetapi dalam penelitian

sosial, sering instrumen yang digunakan untuk meneliti belum ada

sehingga peneliti harus membuat atau mengembangkan sendiri. Agar

instrumen dapat dipercaya, maka harus diuji validitas dan

relibilitasnya.

Setelah instrumen teruji maka dapat digunakan untuk mengukur

variabel yang telah ditetapkan untuk diteliti. Instrumen untuk

pengumpulan data dapat berbentuk tes dan non tes. Untuk instrumen

yang berbentuk non tes dapat digunakan sebagai kuesioner, pedoman

observasi dan wawancara. Dengan demikian teknik pengumpulan data

selain berupa tes dalam penelitian ini dapat berupa kuesioner,

observasi dan wawancara.

Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis. Analisis diarahkan

untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan. Dalam

penelitian kuantitatif analisis data menggunakan statistik. Statistik

yang digunakan dapat berupa statistik deskriptif dan

inferensial/induktif. Statistik inferensial dapat berupa statitistik

parametris dan non parametris. Peneliti menggunakan statistik

inferensial bila penelitian dilakukan pada sampel yang diambil secara

random.

Data hasil analisis selanjutnya disajkan dan diberikan pembahasan.

Penyajian data dapat menggunakan tabel, tabel distribusi frekuensi,

grafik garis, grafik batang, pie chart (diagram lingkaran) dan

piktogram. Pembahasan terhadap hasil penelitian merupakan

penjelasan yang mendalam dan interpretasi terhadap data-data yang

telah disajikan.

Page 22: METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

Setelah hasil penelitian diberikan pembahasan maka selanjutnya dapat

disimpulkan. Kesimpulan berisi jawaban singkat terhadap setiap

rumusan masalah berdasarkan data yang telah terkumpul. Jadi kalau

rumusan masalah ada lima maka kesimpulannya juga ada lima. Karena

peneliti melakukan penelitian bertujuan untuk memecahkan masalah

maka peneliti berkewajiban untuk memberikan saran-saran.

Diharapkan masalah dapat diselelesaikan. Saran yang diberikan harus

berdasarkan kesimpulan hasil penelitian. Jadi jangan membuat saran

yang tidak berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan.

Apabila hipotesis penelitian yang diajukan tidak terbukti maka perlu di

cek apakah ada yang salah dalam penggunaan teori, instrumen,

pengumulan, analisis data, atau rumusan masalah yang diajukan.

Berikut ini desain-desain dalam penelitian kuantitatif.

Dalam penelitian kuantitatif, metode penelitian yang dapat digunakan adalah metode survey, expost facto, eksperimen, evaluasi, action research dan policy research (selain metode naturalistik dan sejarah).

Terdapat beberapa desain yang digunakan dalam penelitian eksperimen, yaitu: Pre-Experimental Design, True Experimental Design, Factorial Design, dan Quasi Eksperimental Design.

Page 23: METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

Gambar 3. Macam-macam metode eksperimen (Sugiyono, 2014).

1. Pre-Experimental Design

Desain ini belum merupakan desain eksperimen yang sungguh-

sungguh sebab masih ada variabel luar yang ikut berpengaruh

terhadap terbentuknya variabel terikat (dependent). Jadi hasil

eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-

mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi

karena tidak adanya variabel kontrl dan sampel yang tidak dipilih

secara random.

a. One-shot Case Study

Paradigma dalam penelitian eksperimen modle ini dapat

digambarkan seperti berikut.

X = Treatment yang diberikan (variabel bebas)

O = Observasi (Variabel Terikat)X O

Page 24: METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

Paradigma tersebut dapat dibaca sebagai berikut: terdapat suatu

kelompok diberi treatment/perlakuan dan selanjutnya di

observasi hasilnya.

Contoh: Pengaruh model pembelajaran STAD terhadap prestasi

belajar materi geografi siswa SMA

b. One Group Pretest-Posttest Design

Pada desain ini dilakukan pretest sebelum diberi perlakuan dan

posttest setelahnya. Dengan demikian dapat dibandingkan

keadaan sebelum diberi perlakuan.

c. Intact-Group Comparison

Pada desain ini terdapat suatu kelompok yang digunakan untuk

penelitian tetapi terbagi dua yaitu setengah kelompok untuk

eksperimen dan setengah untuk kelompok kontrol.

O1 = Hasil pengukuran setengah kelompok

yang diberi perlakuan

O2 = Hasil pengukuran setengah kelompok

yang tidak diberi perlakuan.

2. True Experimental Design

Dalam desain ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang

mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas

internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi

tinggi. Ciri utamanya sampel yang digunakan diambil secara random

dan adanya kelomok kontrol.

a. Post-test Only Control Design

Dalam design ini tedapat dua kelompok yang masing-masing

dipilih secara random. Kelompok pertama diberi perlakuan X dan

yang lain tidak. Dalam penelitian yang sesungguhnya pengaruh

X O1

O 2

Page 25: METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

treatment dianalisis dengan uji beda. Pakai statistik uji-t, diuji

taraf signifikansinya.

b. Pre-test-Control Group Design

Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara

random, kemudian diberi pretest untk mengetahui keadaan awal

adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol.

3. Faktorial Eksperimen

Desain ini adalah modifikasi dari True Eksperimen design yaitu dengan

memerhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang

memengaruhi perlakuan (variabel independen) terhadap hasil (variabel

dependen).

4. Quasi Eksperimen

Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari True

Eksperimen Design yang sulit dilaksanakan. Desain ini memiliki

kelompok kontrol tetapi tidak daat berfungsi sepenuhnya untuk

mengontrol variabel luar yang memengaruhi jalannya pelaksanaan

eksperimen. Quasi digunakan karena sulitnya mendapatkan kelompok

kontrol untuk penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Aedi, Nur.2010. Instrumen Penelitian dan Pengumpulan Data. Bahan Belajar Mandiri Metode

Penelitian Pendidikan. Fakultas Ilmu Pendidikan UPI.

Page 26: METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka

Cipta

Azwar, Saifuddin.2012.Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Narbuko, Cholid. Achmadi, Abu. 2004. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Nazir, Moh. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Pabundu Tika, Moh. 1996. Metode Penelitian Geografi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Matondang, Zulkifli.-.Penyusun Instrumen Test Standart.diunduh dalam https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CB8QFjAA&url=http%3A%2F%2Fdigilib.unimed.ac.id%2Fpublic%2FUNIMED-Course-28298-4.%2520Ev INSTRUMEN%2520Standar.pdf&ei=LekQVfSxCcOhmQWQiILYDg&usg=AFQjCNHA84CWz8aUeG7jqYRFbD2EA294lg&bvm=bv.89184060,d.dGY pada tanggal 24 Maret 2015