metodologi penyakit

7
Daftar spesimen yang harus dibawa saat praktikum : 1. Erwinia carotovora Kentang merupakan tanaman inang Erwinia carotvora yang menyebabkan penyakit busuk lunak. Penyakit busuk lunak (soft root) pada umbi menghambat pertumbuhan tanaman kentang Erwinia carotovora adalah bakteri berbentuk batang yang diberi nama setelah bakteri ini berhasil diisollasi dari wortel. Bakteri ini menginfeksi berbagai macam sayur dan tanaman seperti wortel, kentang, mentimun, bawang, tomat, selada, dan tanaman hias seperti bunga Iris. Penyebaran mikroba ini dapat ditemui dalam tanah, perut serangga, air, serta aerosol tersuspensi pada udara. 2. Xanthomonas campestris Xanthomonas adalah bakteri yang berbentuk batang dengan kedua ujung membulat, berukuran pendek, Xanthomonas masuk ke jaringan tanaman melalui hidatoda pada tepi daun, akar yang terputus, ataupun luka pada daun. Sumber inokulum bakteri ini adalah melalui benih, alat-alat pertanian, anakan yang terinfeksi, dan gulma yang menjadi inang. 3. Puccinia sorghii Cendawan ini dapat bertahan hidup dalam bentuk miselium dorman pada daun atau pada sisa sisa tanaman di lapang. Jamur karat tidak dapat mempertahankan diri pada sisa-sisa tanaman jagung. P.sorghi terutama juga mempertahankan diri pada tanaman jagung yang masih hidup, dandipencarkan pada urediospora yang dapat terangkut jarak jauholeh angin dengan tetap hidup. Selain pada jagung, jamur ini telah diketahui membentuk uredium dan telium. Pengendalian dengan PHT yaitu dengan penanaman varietas tahan, sanitasi lingkungan, pergiliran tanaman dan menanam benih sehat.

Upload: setiawan07

Post on 17-Nov-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

vhjvngcnn

TRANSCRIPT

Daftar spesimen yang harus dibawa saat praktikum :

1. Erwinia carotovora Kentang merupakan tanamaninangErwinia carotvorayang menyebabkan penyakit busuk lunak. Penyakit busuk lunak (soft root) pada umbi menghambat pertumbuhan tanaman kentang Erwinia carotovoraadalah bakteri berbentuk batang yang diberi nama setelah bakteri ini berhasildiisollasi dari wortel. Bakteri ini menginfeksi berbagai macam sayur dan tanaman seperti wortel, kentang, mentimun, bawang, tomat, selada, dan tanaman hias seperti bunga Iris.Penyebaranmikroba ini dapat ditemui dalam tanah, perut serangga, air, serta aerosol tersuspensi pada udara.2. Xanthomonas campestris Xanthomonasadalah bakteri yang berbentuk batang dengan kedua ujung membulat, berukuran pendek,Xanthomonasmasuk ke jaringan tanaman melalui hidatoda pada tepi daun, akar yang terputus, ataupun luka pada daun. Sumber inokulum bakteri ini adalah melalui benih, alat-alat pertanian, anakan yang terinfeksi, dan gulma yang menjadi inang.3. Puccinia sorghii Cendawan ini dapat bertahan hidup dalam bentuk miselium dorman pada daun atau pada sisa sisa tanaman di lapang. Jamur karat tidak dapat mempertahankan diri pada sisa-sisa tanaman jagung.P.sorghiterutama juga mempertahankan diri pada tanaman jagung yang masih hidup, dandipencarkan pada urediospora yang dapat terangkut jarak jauholeh angin dengan tetap hidup. Selain pada jagung, jamur ini telah diketahui membentuk uredium dan telium.Pengendalian dengan PHT yaitu dengan penanaman varietas tahan, sanitasi lingkungan, pergiliran tanaman dan menanam benih sehat.4. Colletotricum capsici JamurColletotrichumdapat menginfeksi cabang, ranting, daun dan buah. Infeksi pada buah terjadi biasanya pada buah menjelang tua dan sesudah tua. Gejala diawali berupa bintik-bintik kecil yang berwarna kehitam-hitaman dan sedikit melekuk. Serangan yang lebih lanjut mengakibatkan buah mengerut, kering, membusuk dan jatuh (Ruslidkk, 1997)5. Gloesporium frugtigenum6. CMV7. Fusarium oxysporumKonsep Timbulnya Penyakit (Konsep Segi Tiga Gangguan)

Penyakit tanaman dapat terjadi jika sedikitnya terdapat kontak dan interaksi antara dua komponen. Komponen tersebut berupa tanaman dan patogen. Jika pada saat terjadinya kontak tersebut lingkungan mendukung, maka akan terjadi penyakit. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa suatu penyakit akan terjadi jika pada suatu waktu di satu tempat terdapat tanaman yang rentan, sementara patogen yang virulen dan lingkungan baik fisik kimia maupun biologi yang sesuai dengan untuk terjadinya penyakit. Apabila satu faktor saja tidak tersedia, maka penyakit tidak akan terjadi. Interaksi antara tanaman, patogen yang virulen dan lingkungan ini sering disebut sebagai konsep segitiga penyakit (Utami dan Anggraini, 2008:228).

Pada konsep segi tiga penyakit tersebut, apabila salah satu faktor penyebab tidak ada, maka tidak akan terjadi suatu penyakit pada tanaman. Namun, apabila dalam kondisi pertumbuhan tanaman terdapat pathogen disekitar tanaman tersebut serta lingkungan mendukung pertumbuhan pathogen, maka kecenderungan untuk terjadinya infeksi penyakit pada tanaman cukup besar (Adinugroho, 2008:14).

2.2Peran Manusia dalam Menimbulkan Penyakit Tanaman (Konsep Segi Empat Gangguan)

Konsep timbulnya suatu penyakit semakin berkembang seiring dengan berkembangnya ilmu penyakit tumbuhan, pada awalnya para pakar yang dipelopori oleh DeBary (dalam Adinugroho, 2008:4) menujuk pathogen sebagai penyebab penyakit yangutama.Dalamperkembangannya, diketahui bahwa dalam berbagai buku teks mengenai penyakit tumbuhan umunya dianut konsep segitiga penyakit (disease triangle) seperti antara lain dikemukan oleh Blanchard dan Tattar (dalam Adinugroho, 2008:4). Ketiga komponen penyakit tersebut adalah inang, pathogen dan lingkungan.

Kemudian berkembang sebuah konsep yang didasari pemikiran bahwa manusia ikut berperan dalam timbulnya suatu penyakit tumbuhan (Triharsono, 2010:51).Hal tersebut dikarenakan manusia dapat memberikan pengaruh terhadap pathogen dan tanaman inang itu sendiri serta kondisi lingkungan sebagai faktor-faktor yang dapat menimbulkan penyakit tanaman.Konsep ini dikenal dengan segi empat penyakit (dalam Adinugroho, 2008:4).

Manusia sebagaipenanam, berusaha untuk mempengaruhi ketiga faktor yang dapat menimbulkan penyakit (lingkungan, inang, dan patogen) agar terjadi interaksi yang menguntungkan bagi manusia. Namun demikian, adanya campur tangan manusia menyebabkan interaksi dari kempat faktor tersebut yang akan memicu terjadinya penyimpangan proses fisiologi tanaman, sehingga terjadi penyakit (Utami dan Anggraini, 2008:228).

Dalam konsep segi empat gangguan, gangguan akan terjadi jika tanaman rentan berinteraksi dengan patogen virulen dalam lingkungan yang menguntungkan perkembangan pengganggu, karena adanya tindakan manusia. Dengan demikian perlindungan tanaman pada konsep segi empat gangguan ini ditujukan untuk empat sasaran, yaitu tanaman, pengganggu, lingkungan dan manusia (Purnomo, 2006:6). Sehingga dibutuhkan manajemen lahan yang baik oleh manusia agar tidak melakukan tindakan yang mengakibatkan terjadinya interaksi ketiga faktor dalam konsep segi tiga gangguan.

2.3 Komponen Dasar Tumbuhnya Penyakit

Untuk timbulnya suatu penyakit paling sedikit diperlukan tiga faktor yang mendukung, yaitu tanaman inang atau host, penyebab penyakit atau pathogen dan faktor lingkungan.

2.3.1 Tanaman Inang

Pengaruh tanaman inang terhadapnya timbulnya suatu penyakit tergantung dari jenis tanaman inang, kerentanan tanaman, bentuk dan tingkat pertumbuhan, struktur dan kerapatan populasi, kesehatan tanaman dan ketahanan inang.Timbulnya suatu penyakit juga tergantung pada sifat genetik yang dimiliki oleh inang itu sendiri, terdapat inang yang rentan (suscept), tahan (resisten), toleran (tolerant), kebal (immune) yaitu tanaman yang tidak dapat diinfeksi oleh pathogen(Adinugroho, 2008).

2.3.2 Patogen

Yang dimaksud patogen adalah organisme hidup yang mayoritas bersifat mikro dan mampu untuk dapat menimbulkan penyakit pada tanaman atau tumbuhan. Mikroorganisme tersebut antara lain fungi, bakteri, virus, nematoda mikoplasma, spiroplasma dan riketsia (Adinugroho, 2008).

2.3.3 Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan mempengaruhi timbul dan berkembangnya penyakit. Beratnya intensitas penyakit pada suatu tanaman seringkali ditentukan oleh lamanya keadaan lingkungan yang menguntungkan untuk timbul dan berkembangnya penyakit. Seperti sudah diulas di atas lingkungan dalam hal ini bisa dibedakan menjadi 2 yaitu lingkungan fisik/kimia dan lingkungan biologi. Yang termasuk dalam lingkungan fisik/kimia yaitu suhu udara, curah hujan (lama dan intensitas), embun (lama dan intensitas), suhu tanah, kandungan air tanah, kesuburan tanah, angin, asal mula api, pencemaran air, kerusakan akibat herbisida, dan lain-lain. Sedangkanlingkungan biologi terdiri dari antagonis, vektor, agen penyebab luka, dan agen kompetitif(Utami dan Anggraini, 2008:228).

2.3.4 Faktor Manusia

Manusia dapat menjadi faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit tanaman. Dalah hal tersebut, manusia secara sengaja merekayasake 3 faktor lain yang dapat menyebabkan penyakit padatanaman.Haltersebut dikarenakan manusia dapat memberikan pengaruh terhadap pathogen dan tanaman inang itu sendiri serta kondisi lingkungan sebagai faktor-faktor yang dapat menimbulkan penyakit tanaman.

Alat dan bahan :

1. Mikroskop

2. Cutter

3. Gelas ukur

4. Preparat

5. Pipet

6. Pinset

7. Solasi/selotip

8. Tissue

Metodologi:1. Pengamatan Bakteri

2. Pengamatan Jamur