microbiology and treatment of dental abscesses and periodontal, drg cikita dondy

Upload: drgdondy

Post on 07-Jul-2015

3.837 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pemakaian antibiotika rasional pada lesi kombinasi perio dan endo...

TRANSCRIPT

MICROBIOLOGY AND TREATMENT OFDENTAL ABSCESSES AND PERIODONTAL ENDODONTIC LESIONDisusun oleh DONDYProgram pendidikan dokter gigi spesialis periodonsia Universitas Airlangga

PENDAHULUAN Dental atau dento alveolar abses adalah infeksi yang berasal dari gigi Kejadian dari infeksi serius telah menurun dengan drastis sejak ditemukan antibiotika yang efektif. Tujuan diberikan antibiotika untuk membatasi pergerakan bakteri secara sistemik Terapi yang paling penting untuk eradikasi keradangan adalah menghilangkan jaringan nekrotik dan drainage surgical.

DEFINISI DAN KARAKTER KLINIK ABSES DENTAL DAN LESI PERIODONTIK- ENDODONTIKAbses adalah penumpukan pus yang terlokalisir pada suatu kavitas oleh karena desintegrasi dari jaringan. Untuk menekankan adanya suatu pus pada abses biasanya dipergunakan juga istilah purulent. Terdapat dua jenis dentoalveolar abscess :

Abscess endodontik abses yang dibentuk setelah nekrose dari pulpa dan kemudian menginfeksi saluran pulpa y Abscess periodontal terbentuk setelah infeksi oleh bakteri subgingiva microbiotay

Jenis yang khusus dari periodontal abscess adalah pericoronitis yaitu suatu infeksi jaringan lunak perikoronal Penyebaran abses pada periapikal tergantung dari ketebalan tulang dan jaringan ikat tempat abses tersebut terlibat. Penyebaran abses bisa terjadi melalui spatial dan jalur limpatik dan jarang melalui pembuluh darah.

PATOLOGI DENTAL ABSCESS

Infeksi anaerobMayoritas dental abses adalah infeksi anaerob polimikroba y Kondisi sistemik yang menguntungkan untuk pertumbuhan bakteri adalah DM, kortikosteroid, neutropenia, keganasan dll y Faktor lokal yang merusak mikrobial homeostatis dan mempermudah invasi bakteri ke jaringan adalah berhubungan dengan penurunan potensial redox, juga adanya obstruksi,nekrosis,destruksi jaringan.y

INFEKSI KRONIS DAN AKUTReaksi infeksi akut pada jaringan adalah multiplikasi bakteri dengan cepat. Host memberikan respon dengan dilatasi vaskuler, peningkatan laju aliran darah, akumulasi cairan ( oedema) dan masuknya pagosit leukosit. Hal yang kritis terjadi bila bakteri tidak bisa dilenyapkan dan melakukan multiplikasi di jaringan Karakteristik infeksi anaerob adalah: bakteri single, low virulensi dan membutuhkan kerjasama dengan bakteri lainnya untuk menimbulkan keadaan patologis.

Bila respon host buruk bakteri berkembang terus,infeksi berkembang, dan mungkin masuk ke sistem limfatik, limph node peningkatan laju aliran darah, bengkak dan nyeri bisa terjadi sepsis Infeksi kronis berhubungan dengan adanya jaringan granulasi berhubungan dengan aktifitas limposit dalam sistem imunitas adanya reorganisasi jaringan yang lebih berperan dibanding dengan penghancuran jaringan Jaringan granulasi bertujuan untuk membatasi bakteri pada daerah tempat infeksi.

Infeksi kronis tidak memberikan gejala Bisa menimbulkan gejala bila terjadi perubahan homeostatis Hal yang bisa merubah homeostatis antara lain pada perawatan endo yang overinstrumentasi multiplikasi bakteri pada daerah apikal atau periodontal probing dan scaling bisa menciptakan perubahan homeostatis

PATOLOGI PERIAPIKAL ABSESGambarannya tergantung dari aktifitas mikrobial yang terdapat pada bagian apikal dari saluran akar. Drainage adalah hal yang mutlak dilakukan agar tidak terjadi ekspansi abses ke jaringan sekitarnya

ACTINOMICOSIS

Adalah infeksi supuratif kronis yang terjadi pada tiga lokasi : vervicofacial, abdominal dan pulmonary Etiolgy yang umum : actinomycetes israelli Bersifat purulent dan bisa mempunyai multiple fistula Bisa timbul pada kronik periapikal granuloma

PATOLOGI PERIODONTAL ABSCESSPeriodontal abscess didefinisikan sebagai lesi supuratif dengan kerusakan jaringan periodontal dan pus yang terlokalisir pada dinding gingiva pada poket periodontal Prevalensi periodontal abscess lebih rendah dibanding dengan periapikal abscess. Perikoronitis adalah bentuk khusus dari periodontal abscess Suatu laporan menunjukkan bila advance periodontitis bisa menjadi abscess meskipun diberikan antibiotika oleh karena terdapatnya bakteri yang resistent terhadap antibiotika

PATOLOGI LESI PERIODONTALENDODONTIK

Lesi periodontal endo terbentuk oleh karena adanya ekspansi dariRusaknya jaringan periodontal daerah apikal dengan adanya lesi periapikal atau y Lesi endodontik yang bergabung di marginal dengan lesi periodontal yang sebelumnya aday

Percobaan yang dilakukan pada binatang dan manusia menunjukkan bawah vitalitas dari pulpa tidak terpengaruh oleh prosedur scaling dan root planning Prognosa gigi dengan lesi periodontal periapikal yang dicurigai berasal dari masalah endodontik akan berhasil baik bahkan pada kasus yang melibatkan jaringan pulpa yang nonvital dan terinfeksi

MIKROBIOLOGI DENTAL ABSESDental abses terdiri dari bakteri sejumlah 3 - 7 atau lebih spesies bakteri anaerob Mikrobiologi dentoalveolar abses adalah:y y y y y y y y y

Streptokokus anaerob Kokus anaerob gram negatif Rods anaerob gram positif Rod anaerobik gram negatif Gram positif fakultatif kokus Gram negatif fakultatif kokus Gram positif fakultatis rod Gram negatif fakultatif rods yest

PERAWATAN Langkah yang paling penting untuk perawatan dentoalveolar abscess adalah melakukan perawatan apda sumbernya baik secara endo , perio ataupun dari sumber yang lainnya. Menciptakan drainage dengan cara incisi Irigasi dengan cairan antiseptik menghilangkan debris dan membunuh mikroorganisme residu Perikoronitis diterapi dengan melakukan incisi dan melakukan irigasi dengan cairan antiseptik

ANTISEPTIK LOKAL DAN ANTIBIOTIKALesi periodontal dan periapikal bisa diterapi secara lokal dengan menggunakan bahan antimikroba dengan menggunakan konsentrasi tertentu yang cukup mempunyai bakteriosid yang kuat Pada keadaan akut tidak direkomendasikan meletakkan bahan antimikroba hilang bersamaa dengan drainage

ANTIBIOTIKA SISTEMIKBertujuan untuk mencegak penjalaran bakteri secara sistemik/ lebih meluas lagi Oleh karena konsentrasi antibiotika yang menuju abses akan lebih rendah dibanding pada pembuluh darah dan buruknya aliran darah kesana maka diperlukan tindakan secara langsung mekanis yaitu terapi surgical Antibiotika direkomendasikan bila pasien menunjukkan gejala sistemik yang khas: demam, rasa tidak nyaman.

Pemilihan antibiotika didasarkan sebagai berikut :Kasus darurat penicillin adalah pilihan utama antibiotika.bila resistent metronidazole/amox/clavulanic acid.Pada alergi penicillin metro adalah drug of choice y Penggantian antibiotika harus berdasar pada : situasi klinis, profile mikrobiologi dan test kepekaan antibiotika y Bila scr mikrobiologi tidak terdeteksi dipergunakan Ab dangan broad spectrum exp: amox/clavu.acid, bila alergi peniccilin clindamyciny

Durasi pemberian AB semakin pendek dari tahun ke tahun Pemberian 7-10 hari tidak direkomendasikan lagi Untuk acute orofacial infeksi 5 hari penicillin, 3 hari metronidazole Kepekaan bakteri terhadap AB berbeda dari negara satu dengan lainnya

PENICILLIN Adalah pilihan obat untuk infeksi dentoalveolar Heimdahl dan Nord menemukan bahwa 93% dari 336 bakteri anaerob yang diisolasi dari infeksi orofasial mempunyai kepekaan sampai dengan 1 mikrogram permililiter penicillin

ERYTHROMYCIN Metronidazole dan nitroimidazole ( ornidazole dan tinidazole ) adalah efektif melawan kuman anaerob termasuk beta laktamase gram positif anaerob dan rod negatif anaerob Nitroimidazole adalah alternatif terbaik terhadap penicillin pada perawatan infeksi odontogenik, terutama adanya bakteri anaerob yang memproduksi beta laktamase pada pasien yang resistent terahdap penicillin

CLINDAMYCIN Mempunya kemampuan untuk mencapai konsentrasi yang bagus pada daerah tulang yang mempunyai vaskularisasi yang buruk Pilihan utama osteomielitis mandibula Mempunyai efek samping pada mikroflora gastrointestinal Clinda BUKAN pilihan utama secara umum untuk infeksi dentroalveolar

TETRACYCLIN Minocyclin dan doxyxilin adalah keluarga tetracyclin Efektif untuk gram negatif anaerob, lemah aktifitasnya bagi bakteri gram positif Mempunyai ikatan dengan calcified tissue maka bisa dipergunakan sebagai AB alternatif untuk infeksi dentoalveoalr

FLUOROKUINOLONE Terapi pilihan untuk infeksi oral pada bakteri yang melibatkan AA, rod enteric dan pseudomonas Contoh ciprofloxacin dan ofloxacin Efektifitas terhadap bakteri anaerob terbatas Tidak disarankan sebagai monoterapi

SIMPULAN Lokasi abses dan dan mendapatkan drainage merupakan pertimbangan yang penting untuk keberhasilan suatu perawatan Penicillin drug of choice abses odontogenik Metronidazol alergi peniccilin Amox/ clavulanic acid atau metro berguna untuk kuman penghasil betalaktamase Debridement mekanis dan irigasi lokal antiseptik harus dilakukan setelah selesainya fase akut

SELESAI.