mid 1

25
Rongga Mulut Tujuan Mengenal dan mengetahui kelainan penyakit perkembangan atau mengenal organ mulut dan gigi sehingga bila menemukan kelainan/penyakit organ ini, dapt mengetahui atau merujuk ke dokter yang ahli atau melakukan tindakan pertolongan pertama. Batasan Rongga Mulut Rongga mulut : 1 . 2 . 3 . 4 . 5 . Bagian anterior Bagian posterior Bagian lateral Bagian superior Bagian inferior bibir atau mucosa bibir uvula yg terdapat pada palatum mole mucosa bucal atau mucosa pipi palatum atau mucosa palatum, rahang atas & giginya (maxilla) dasar lidah serta rahang bawah & giginya (mandibula) Organ yg tergambar atau terdapat dlm rongga mulut adalah Jaringan keras yaitu tulang rahang & gigi Jaringan lunak yaitu lidah serta seluruh mukosa yg ada di dalam rongga mulut, pipi, bibir, palatum, gingiva & mukosa lidah Mukosa mulut selalu dalam keadaan basah krn adanya sekresi dari kelenjar ludah, antara lain : Kelenjar ludah besar : parotis, submandibularis, sublingualis Kelenjar ludah kecil yg terdapat di seluruh mukosa mulut Peran dan Fungsi Rongga Mulut 1. Pintu masuk makanan, minuman, udara serta mikroorganisme 2. Adanya gigi berperan dlm pencernaan makanan 3. Berkomunikasi 4. Estetis Created by Deka y (03-19) 1

Upload: sisi-artayasuinda

Post on 12-Aug-2015

103 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mid 1

Rongga Mulut

Tujuan

Mengenal dan mengetahui kelainan penyakit perkembangan atau mengenal organ mulut dan gigi

sehingga bila menemukan kelainan/penyakit organ ini, dapt mengetahui atau merujuk ke dokter yang

ahli atau melakukan tindakan pertolongan pertama.

Batasan Rongga Mulut

Rongga mulut :

1

.

2

.

3

.

4

.

5

.

Bagian anterior

Bagian

posterior

Bagian lateral

Bagian superior

Bagian inferior

bibir atau mucosa bibir

uvula yg terdapat pada palatum mole

mucosa bucal atau mucosa pipi

palatum atau mucosa palatum, rahang atas & giginya

(maxilla)

dasar lidah serta rahang bawah & giginya (mandibula)

Organ yg tergambar atau terdapat dlm rongga mulut adalah

Jaringan keras yaitu tulang rahang & gigi

Jaringan lunak yaitu lidah serta seluruh mukosa yg ada di dalam rongga mulut, pipi, bibir, palatum,

gingiva & mukosa lidah

Mukosa mulut selalu dalam keadaan basah krn adanya sekresi dari kelenjar ludah, antara lain :

Kelenjar ludah besar : parotis, submandibularis, sublingualis

Kelenjar ludah kecil yg terdapat di seluruh mukosa mulut

Peran dan Fungsi Rongga Mulut

1. Pintu masuk makanan, minuman, udara serta mikroorganisme

2. Adanya gigi berperan dlm pencernaan makanan

3. Berkomunikasi

4. Estetis

5. Cermin kesehatan tubuh kita karena sering ditemukan gejala-gejala penyakit dari dalam mulut,

contoh : leukemia yg menyebabkan mukosa mulut menjadi kemerahan ; AIDS ; stomatitis, dsb.

Selain itu penyakit di bagian tubuh lain dapat disebabkan infeksi di dalam ronggamulut. Bisa

ditemukan fokal infeksi, contoh : penyakit infeksi pada mata, ginjal, saraf, kulit, jantung,

persendian dimana tdk diketahui penyebabnya, ternyata fokus infeksi ada di dalam mulut.

Created by Deka y (03-19) 1

Page 2: Mid 1

6. Dengan adanya pertumbuhan gigi akan merangsang pertumbuhan tulang rahang, contoh : gigi

anak-anak yg kecil kemudian akan diganti dg gigi permanen, maka rahang akan tumbuh menjadi

besar. Jadi, rahang anak kecil tumbuh setelah ia dewasa.

Created by Deka y (03-19) 2

Page 3: Mid 1

Pertumbuhan Mulut serta Organ di dalamnya

(embriologi-anatomi)

Embrio (minggu ke-2) terbentuk lapisan primary embrionic layer : ectoderm, mesoderm & endoderm.

Tetapi yg berperan dalam pembentukan gig hanya ectoderm & mesoderm.

1. Lapisan ectoderm akan membentuk :

a. Oral cavity

b. Emai gigi

c. Sinus

d. Nasal cavity

e. Sistem saraf

f. Bagian luar tubuh

2. Lapisan mesoderm akan membentuk :

a. Dentin gigi

b. Sementum

c. Pulpa gigi

d. Jaringan periodontium

e. Skeleton

f. Otot

g. Pembuluh darah

h. Limpa

i. Ginjal

j. Beberapa organ dalam lainnya

3. Lapisan endoderm akan membentuk :

a. Faring

b. Perut

c. Usus

d. Paru-paru

e. Kantung kemih

f. Vagina

g. Urethra

Istilah-istilah dalam Organ Gigi dan Mulut

Conservasi adalah cabang ilmu kedokteran gigi (ilmu pengawetan/pemeliharaan gigi), terbagi

dalam :

Ilmu operatif-dentistry

Ilmu bedah mulut (oral surgery)

Conservasi mempelajari penambalan, endodontia mempelajari perawatan saraf gigi.

Ilmu Oral Medicine adalah ilmu yg mempelajari ttg stomatologi

Ilmu Paedodontia adalah ilmu yg mempelajari ttg kesehatan gigi anak

Ilmu Periodontia adalah ilmu yg mempelajari ttg kelainan atau penyakit jaringan penyangga gigi

Ilmu Prosthodontia adalah ilmu yg mempelajari ttg pembuatan prothesa (gigi palsu)

Ilmu Orthodontia adalah ilmu meratakan gigi

Created by Deka y (03-19) 3

Page 4: Mid 1

Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat adalah ilmu yg berkaitan dg pencegahan penyakit gigi dan mulut

Perkembangan/Embriologi Rongga Mulut

(Mekanisme Pembentukan Rongga Mulut Primitif/Cikal Bakal Rongga Mulut)

Pada ventral ujung cephalic embrio pada ectoderm terjadi invaginasi pada lapisan ectoderm

membentuk cekungan. Cekungan inilah cikal bakal primitive mouth (rongga mulut primitif) yg disebut

stomodium. Ectoderm masuk ke dalam dan akan kontak dg endoderm di bagian primitive digestive

tract (foregut) à cikal bakal tractus digestivus.

Perlekatan ini tanpa lapisan mesoderm akan membentuk suatu membran yg disebut buccopharyngeal

membran, terletak dekat cikal bakal tonsil. Minggu ke-4 membran tsb ruptur sehingga terjadi

komunikasi antara cikal bakal mulut dg cikal bakal tractus digestivus.

Sedangkan pada muka & rongga mulut, yg berperan adalah processus frontalis, branchial arch 1, 2 dan

3

1. Processus frontalis akan membentuk :

a. Median nasal processus akan menjadi bagian tengah dari ujung hidung (tip of the nose),

menjadi nasal septum, menjadi globular processus yg akan menjadi philtrum bibir atas &

palatum serta bagian permaxilaris.

b. Lateral nasal processus akan menjadi dinding hidung kiri & kanan, menjadi bagian infraorbita

kiri & kanan.

2. Branchial arch I (lengkung branchial I) akan membentuk :

a. Mandibula arch (lengkung mandibula) akan menjadi rahang bawah, menjadi bagian bawah

muka & anterior lidah.

b. Maxillare processus akan membentuk lateral palatine process kecuali premaxillare, kemudian

terbentuk bagian atas dari pipi sampai ke ujung-ujung bibir atas.

3. Branchial arch II & III akan membentuk posterior lidah

Pertumbuhan Gigi dimulai pada minggu ke-6 Intrauterine pada Stomatodium

(Cikal Bakal Rongga Mulut)

Panjang lapisan luar ectoderm dari stomatodium baik maxila maupun mandibula bagian oclusa akan

menjadi penebalan endoderm (epitel) di bawah penebalan epitel akan menjadi sel-sel mesenkim.

Penebalan epitel ini akan membentuk suatu pita à pita epitel primernya tumbuh makin ke dalam

membentuk lamina dentis. Sedangkan epitel ectoderm bagian buccal akan terjadi penebalan epitel yg

letaknya di sebelah buccal dari lamina dentis terbentuk lamina vestibulum. Kemudian pada ujung

lamina dentis pada masing-masing rahang, di masing-masing bagian ini lamina dentis akan

membentuk 10 tunas. Tunas inilah yg akan menjadi gigi. Di dalam tunas ini, sel ectoderm terus tumbuh

menghasilkan organ email yg bentuknya seperti lonceng/bel. Organ email ini akan membentuk bagian

email gigi (ameloblast à cikal bakal email). Setelah ameloblast terbentuk, sebelah dalamnya akan

terbentuk odontoblast yang akan berlanjut menjadi sementoblast. Sedangkan kondensasi sel

mesenkim sebelah dalam di bagian tepinya akan terbentuk saccus dentis. Selanjutnya sel mesenkim ini

akan menjadi jaringan pulpa dari gigi. 5 tunas dlm processus mandibularis & maxillaris akan menjadi

gigi sulung. Gigi permanen yg kemudian tumbuh berasal dari perluasan dari lamina dentis. Ke

belakang atau ke distal disebut lamina dentis accessional yaitu molar 1,2,3 permanen. Gigi permanen

Created by Deka y (03-19) 4

Page 5: Mid 1

depan incisivus 1,2 ; caninus, premolar 1,2 dari perluasan lamina ke arah dalam disebut lamina dentis

succesional.

Perkembangan Gigi

Minggu ke 6-7

Lapisan ectoderm pd stomodeum, lap, epitel berlapis gepeng menebal sepanjang bakal pematang

alveolar membentuk pita epitel primer yang berdekatan dgn kondensasi sel-sel mesenkim disebelah

dalamnya. Pita kemudian membentuk Dental lamina. Dental lamina membentuk 10 tunas organ email

setiap lengkung rahang kmd jadi gigi sulung.

• Benih gigi sulung yang lebih dulu tumbuh ialah benih dirahang bawah

• Gigi permanen Molar dari lamina Dentis Aksesiona

• Gigi Insisivus, Caninus permanen dan Premolar dari lamina Dentis Suksesional pengganti gigi

sulung yang letaknya di sebelah dalam gigi sulung.

Email organ tumbuh membentuk bel dan sebelah dalamnya terjadi pemadatan sel-sel mesenkin yang

akan menjadi Papila dentis yang terdiri dari sel-sel Odontoblast dan Cementoblast, yang kemudian

menjadi lapisan dentin dan cementum. Email organ akan membentuk sel ameloblast, membentuk

lapisan Email gigi, sel-sel mesenkin disebelah dalam dari Papila dentis akan membentuk Sakus dentis,

Pulpa dentis, dan jar. Periodontium. Email adalah lapisan gigi yang paling keras karena 96% berat

bahan anorganik, isinya 86 % anorganik, sedang Dentin dan cementum 70% berat bahan anorganik.

Tahap pertumbuhan

1. Inisiasi (permulaan),

2. Proliferasi,

3. Histodiferensiasi,

4. Morphodiferensiasi,

5. Aposisi

Siklus Perkembangan Gigi

Dalam perkembangannya gigi sulung maupun gigi permanent melalui suatu proses fisiologi, histology

dan biokimia dan proses inilah yang disebut life cycle gigi. Proses perubahan ini tidak terjadi sekaligus

akan tetapi bertahap, yaitu :

1. Tahap Pertumbuhan mulai minggu ke 6 intrauterin terbagi,:

a. Inisiasi, tahap permulaan

b. Proliferasi, berkembangnya sel-sel dental lamina, organ email dan pemadatan sel-sel mesenkin

didalamnya.

c. Histo-diferensiasi, terbentuknya Ameloblas dan odontoblas

d. Morpho-diferensiasi, membentuk gambaran atau kontor dari mahkota gigi

e. Aposisi, terbentuknya email dan dentin, ameloblas tumbuh kearah perifer dengan meletakkan

enamel matrik yang kemudian menjadi prisma email. Odontoblas bergerak kearah sentral

Created by Deka y (03-19) 5

Page 6: Mid 1

dengan meninggalkan protoplasma (Tom’s Fiber) kemudian menjadi Predentin, merupakan

massa collagen lunak kemudian jadi dentin.

Created by Deka y (03-19) 6

Page 7: Mid 1

2. Tahap Kalsifikasi, proses kalsifikasi terjadi di Matrix enamel dan Predentin, menjadikan email dan

dentin keras.

3. Tahap Erupsi, gigi keluar kerongga mulut, dimulai gigi rahang bawah disusul gigi rahang atas.

Erupsi gigi sulung mulai umur 6 – 24 bulan dan akan tanggal (exfoliasi) mulai umur 6 – 11 tahun.

Erupsi gigi permanent kira-kira 6 bulan setelah exfoliasi gigi sulung.

4. Tahap Atrisi, ausnya permukaan mahkota gigi karena pemakaian. Abrasi, ausnya karena

pemakaian sikat gigi dan cara menyikat yang keras. Erosi, aus karena bahan chemis (asam).

5. Tahap Resorpsi dan Exoliasi ( hanya untuk gigi sulung saja). Akar gigi sulung akan mengalami

resorpsi dimulai kira-kira 1 tahun setelah erupsi, akar gigi menjadi semakin pendek dan akhirnya

lepas (exfoliasi). Resorpsi terjadi karena desakan pertumbuhan gigi permanent disebelah

dalamnya. Adakalanya resorpsi akar tidak terjadi sehingga gigi sulung tidak tanggal, ini dapat

disebabkan karena benih gigi permanennya tidak ada atau benih gigi permanennya salah

letaknya. Selain itu bila gigi sulungnya rusak (gangrene), maka odontoclast dan cementoclast yang

menyebabkan terjadinya resorpsi tidak aktif, dan bila ada desakan gigi permanennya maka akar

gigi akan terdesak keluar dan dapat menembus gingival terjadi Ulcus decubital / decubital sphere.

Dapat terjadi Persistensi gigi sulung yaitu gigi sulungnya belum tanggal tapi gigi permanennya

sudah erupsi.

Anatomi Gigi

Bentuk Gigi

Gigi seri :

Incisivus (i/I) - 2 buah

1-sentral, 2-lateral

Gigi taring = caninus (c/C) - 1 buah

Gigi geraham :

Geraham kecil = premolar (P) - 2 buah

Geraham besar = molar (dm - 2 buah/M - 3 buah)

Penampang Gigi

Gigi terdiri dari jaringan keras gigi, email, dentin, cementum & jaringan lunak yaitu jaringan pulpa yg

berisi pembuluh darah, syaraf, getah bening & sel-sel epitel.

Formula Gigi

Gigi susu setiap kuadran rahang :

- 1- 2 atas/2 bawah, c -1 atas/1 bawah, dm/m - 2 atas/2 bawah - jumlah seluruhnya 20

Gigi permanen setiap kuadran rahang :

- 1- 2 atas/2 bawah, c -1 atas/1 bawah, P - 2 atas/2 bawah, - M -3 atas/3 bawah - jumlah seluruhnya 32

Created by Deka y (03-19) 7

Page 8: Mid 1

Nomenclatur Gigi

Zsigmondy

(rumus angka)

8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 gigi permanen

V IV III II I I II III IV V gigi susu

V IV III II I I II III IV V gigi susu

8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 gigi permanen

kanan pasien kiri pasien

Zsigmondy

M3 M2 M1 P2 P1 C I2 I1 I1 I2 C P1 P2 M1 M2 M3

m2 m1 c i2 i1 i1 i2 c m1 m2

m2 m1 c i2 i1 i1 i2 c m1 m2

M3 M2 M1 P2 P1 C I2 I1 I1 I2 C P1 P2 M1 M2 M3

kanan pasien kiri pasien

contoh :

Gigi seri lateral permanen rahang bawah kiri ditulis :

= 2 atau I2

Gigi molar I susu rahang atas kanan ditulis :

= IV atau m1 atau dm1

Penampang Gigi & Jaringan Penyanggahnya

Crown gigi :

Email/enamel

Dentin

Pulpa (rongga) berisi pembuluh darah, saraf, getah bening, sel-sel epitel

Akar/radiks gigi :

cementum

Dentin

Sal.akar gigi

Cemento-enamel junction – leher gigi, batas antara mahkota & akar gigi

Created by Deka y (03-19) 8

Page 9: Mid 1

Penampang Gigi

Gigi terdiri dari jaringan keras gigi, email

Penyanggah Gigi

Gingiva = gusi, pelindung & pelekat gigi

Lig. Periodontal = periodontal membran, jaringan ikat yg mengikat cementum akar gigi & tulang

alveolar rahang

Tulang rahang (processus alveolaris)

Akar Gigi

Gigi seri : akar 1, gigi atas maupun bawah

Gigi taring/caninus 1, atas maupun bawah

Gigi premolar (gigi permanen) : P1 atas 2, P2 atas 1 (2), P1 dan P2 bawah 1 akar

Gigi molar : molar atas 3 akar, kecuali M3 atas akarnya 1 (3 yg menyatu), molar bawah 2 akar,

kecuali M3

Perbedaan Gigi Susu dan Gigi Permanen

Gigi Susu Gigi Permanen

Ukurannya lebih kecil

Warnanya putih susu

Occlusal atau incisal aus (atrisi), datar

Batas enamel cementum lebih menonjol

(lebih jelas)

Ada diastema (jarak antara 2 gigi)

Akar gigi molar lebih divergen

Reaksi sensitifitas kurang, tubulus dentin

berisi protoplasma

Ukurannya lebih besar

Warnanya lebih gelap, putih kekuningan

Occlusal atau incisal bergerigi, tonjolannya tajam

Batas kurang jelas

Jarak gigi rapat, tdk ada diastema

Akar gigi molar sejajar, tidak divergen

Kurang sensitif terhadap rangsangan (tubulus

dentin berisi serabut saraf tidak bermyelin)

Tanggalnya Gigi Susu & Pergantian Gigi

Dorongan gigi permanen di dalmnya

Resorbsi akar gigi susu – cementoclasy, odontoclast – gigi susu goyang – tanggal – diganti gigi

permanen

Kalau gigi decidous/susu infeksi, gangren, odontoclast tdk aktif – tdk terjadi resorbsi akar, akar

tetap panjang karena desakan gigi permanen – akar gigi keluar menembus gingiva – decubital

sphere/ulcus decubital – terpaksa gigi susu tsb harus dicabut meski belum waktunya tanggal –

gangguan susunan gigi, > caries gigi – gigi susu dipertahankan sampai waktunya tanggal

Tanggalnya Gigi Permanen

Faktor patologi : infeksi gigi yg parah, infeksi jaringan penyanggah yg parah

Faktor trauma

Faktor usia : terjadi resorbsi tulang alveolus – senile atropiCreated by Deka y (03-19) 9

Page 10: Mid 1

Created by Deka y (03-19) 10

Page 11: Mid 1

Order of Eruption

Uruta

n

Gigi Decidous (bln) Gigi Permanen (thn)

Mandibula Maxila Mandibula Maxila

I

II

III

IV

V

VI

VII

VIII

i1

i2

c

dm

1

dm

2

6-7

7-8

16

12-24

20-26

i1

i2

c

dm

1

dm

2

7-8

8-9

18

14-26

24-36

M1

I1

I2

C

P1

P2

M2

M3

6

6

7-8

8-9

8-9

9-10

11-12

17-25

M1

I1

I2

C

P1

P2

M2

M3

6

7-8

8

9

10-11

11-13

11-13

17-25

Perkembangan Muka & Rongga Mulut

Perkembangan Palatum

Processus palatinus dari permukaan dalam processus maxilaris belakang palatum primitif, bergabung

pada bagian tengah dengan dasar septum nasalis.

Perkembangan Lidah

Dibentuk oleh 4 perkembangan pada dinding ventral faring primitif, tunas lidah median (tuberkulum

impar), 2 tunas lidah lateral dari lengkung mandibula bergabung menjadi ⅔ anterior lidah, ⅓ posterior

lidah dari eminensia hipobranchial (kopula) dari branchial arch 2, 3 & 4.

Branchial arch disebut lengkung branchial terbentuk 6 pasang. Branchial arch I membentuk lengkung

mandibula yg akan menjadi muka bagian bawah & muka bagian tengah. Sebelah lateral atas sebagian

besar terdapat penonjolan yg disebut processus maxilaris. Branchial arch II adalah lengkung hyoid

membentuk bagian lidah bersama-sama lengkung 3 dan 4. Bibir atas dibentuk oleh 2 lengkung

maxilaris & 2 lengkung nasalis media. Bibir bawah & bagian bawah pipi, gabungan processus

mandibularis.

Gangguan Pertumbuhan/Perkembangan Gigi & Jaringan Sekitarnya

Gangguan pertumbuhan/perkembangan dapat disebabkan :

Faktor keturunan/herediter

Congenital yg patologi

Kedua faktor saling mempengaruhi, tdk semua kelainan perkembangan adalah herediter & congenital

belum tentu herediter.

Gangguan Perkembangan Tulang Rahang

Created by Deka y (03-19) 11

Page 12: Mid 1

1. Agnathia, tdk berkembangnya tulang rahang

2. Micrognathia, tulang rahang yg mengecil, dapat congenital atau acquired (didapat setelah lahir)

3. Macrognathia, rahang yg besar ada hubungannya dg penyakit Paget’s disease, acromegali,

Leontiasis ossea

4. Facial Hemihyperthrophy : asimetri dari muka, penyebabnya dapat hormonal, kembar tdk

sempurna, chromosom tdk sempurna, perubahan letak intrauterine, susunan limphevascularisasi

abnormal, neurogenic abnormal.

5. Torus/exostosis : tonjolan tulang pada maxila dan mandibula.

Catatan :

Agnathia & micrognathia penyebabnya dapat karena infeksi condylus – ancylosis, trauma, otitis media, kebiasaan bernapas dgn

mulut.

Macrognathia mandibula ada hubungannya dgn beberapa penyakit :

- Paget’s disease : terjadinya pertumbuhan cranium yg berlebihan disertai tulang rahang atas & kadang-kadang rahang

bawah.

- Acromegali : hyperpituitarism sehingga tulang membesar.

- Leontiasis ossea : fibrous dysplasia – maxila membesar tapi sering rahang bawah membesar (progeni)

Facial Hemihyperthrophy, tampak asimetri dari muka, penyebabnya adalah :

- Hormonal imbalance

- Kembar tidak sempurna

- Chromosom tdk normal

Gambar tonus palatinus di maxila à tdk ada tonjolan rahang

Tonus/exostosis : tumbuhan tulang yg menonjol keluar, ex : Torus palatinus, Torus mandibula

Exostosis : penonjolan tulang merata seluruh rahang baik maxilla maupun mandibula.

Gangguan Perkembangan Bibir

1. Congenital lip pit, comissura pits pada bibir, fistula pada bibir

2. Cleft Lip/harelip

3. Cheilitis : granulomatosa, bibir bawah besar bukan karena infeksi

4. Intestinal polyposis herediter, pigmentasi coklat pada mukosa mulut, jarang pada lidah

5. Cleft Lip dapat terjadi unilateral maupun bilateral

6. Facial cleft karena adanya gangguan/kegagalan penyatuan dari sebagian processus maxilaris,

processus mandibularis, processus medial nasal, processus lateral nasal

Gangguan Perkembangan Lidah

1. Microglossia : lidah lebih kecil ukurannya

2. Aglossia : tdk ada lidah sama sekali

3. Macroglossia, dapat congenital atau secondary ancyloglossia.

4. Cleft tongue : celah pada median line

5. Fissure tongue : celah banyak

6. Hairy tongue, black hairy tongue

7. Rhomboid tongue ( = black hairy tongue, tetapi berwarna merah)

8. Bifid tongue : seolah-olah lidah bercabang

Catatan :

Created by Deka y (03-19) 12

Page 13: Mid 1

Macroglossia & Cleft tongue

Macroglossia sekunder terjadi akibat tumor hemangioma, macroglossia congenital biasanya dapat menyebabkan diastema gigi.

Cleft tongue, ada celah pada median line.

Fissure tongue & Bifid tongue

Fissure tongue : lidah pecah-oecah, bifid tongue : lidah seolah-olah bercabang.

Ancylosis tongue & Rhomboid tongue

Ancylosis tongue, lidah melekat pada dasar mulut dapat disebabkan frenulum lingual pendek, dapat mengganggu bicara.

Rhomboid tongue, adanya penebalan berwarna merah pada dorsum lidah.

Geographic tongue : tampak adanya gambaran pulau-pulau pada lidah.

Black hairy tongue : adanya seolah-olah tumbuh rambut hitam.

Gangguan Pertumbuhan & Perkembangan Gigi

1. Ukuran gigi

2. Bentuk gigi

3. Jumlah gigi

4. Struktur gigi

5. Erupsi gigi

6. Warna gigi

1. Gangguan ukuran gigi

a. Microdontia, ukuran gigi lebih kecil dari normal

- True generalized, semua gigi kecil karena gangguan hormonal

- Relative generalized, ukuran normal, rahang besar sifat herediter

- Single microdontia, satuan gigi seri 2 atas, molar 3 atas

b. Macrodontia, ukuran gigi lebih besar dari normal

- True generalized

- Relative generalized

- Single macrodontia, gigi yg fusion, ditemukan pada hemyhyperthrophy

2. Gangguan bentuk gigi

a. Gemination 1 gigi, seperti 2, akar tetap 1

b. Fusion teeth, 2 gigi menyatu

c. Concrescence, fusion setelah akar terbentuk (2 gigi menyatu & akarnya juga menyatu)

d. Dilaceration (mahkota atau akar gigi bengkak)

e. Dens indente/dens invaginatus, ada gigi di dalam gigi normal

f. Supernumery akar gigi, akar gigi lebih dari normal

g. Mutiara enamel (enamel pearl), ada mutiara yg menempel

3. Gangguan jumlah gigi

a. Anodontia, tdk tumbuh gigi

- Total anodontia : pada ectodermal displasia gigi, kelenjar rambut, kelenjar keringat tdk

ada.

- Partial anodontia

Anodontial parsial yg tdk ada benih biasanya gigi molar 3, incisive 2.

Created by Deka y (03-19) 13

Page 14: Mid 1

b. Supernumery teeth, gigi jumlahnya lebih dari normal, ex : mesiodens antara incisive 1 kiri &

kanan, paramolar di antara premolar, molar 4 di belakang molar 3 atau dismolar

c. Predecidous dentition, gigi natal. Epitel yg mengalami pertandukan melekat pada gingiva à

pada bayi baru lahir

d. Postermanent dentition, tumbuh setelah gigi permanen dicabut, biasanya merupakan

supernumery teeth

4. Gangguan struktur gigi

a. Amelogenesis imperfekta : herediter

Enamel dysplasia : herediter Brown enamel. Bercak warna coklat kehitaman pada crown gigi

porous, berupa hypoplasia enamel, hypocalsificasi enamel, tanpa lapisan enamel. Ex :

Hutchinson teeth, Mulberry teeth.

b. Dentinogenesis imperfekta, dentin lunak, warna kuning kecoklatan-abu-abu. Hubungan dentin

enamel abnormal.

c. Enamel & dentin hypokalsifikasi, gagalnya proses kristalisasi garam kalsium pd matrix – gigi

lunak.

d. Dental displasia, pembentukan dentin luar biasa, pulpa menyempit.

e. Sheel teeth, kebalikan dental displasia. Dentin tipis, pulpa besar, akar gigi pendek.

5. Gangguan erupsi gigi

a. Prematur erupsi – gigi natal, hanya gigi decidous.

b. Delayed eruption krn hormonal (critinism) krn faktor lokal fibromatosis gingiva.

6. Gangguan warna gigi

Penyebab : faktor endogen & eksogen

a. Endogen :

- Tetrasiklin

- Flour – flourosis

- Erythroblastosis fetalis = Morbus hemoliticus

- Neonatal hepatitis

- Porphyria = erythrodontia

- Gigi gangren atau necrose

- Perdarahan kamar pulpa

- Precaries

b. Eksogen : faktor luar seperti makanan, minuman, rokok, karang gigi.

Catatan :

Permukaan

Permukaan gigi yg menghadap ke buccal = permukaan buccal.

Permukaan gigi yg menghadap ke lidah = permukaan lingual.

Permukaan gigi yg menghadap ke atas = permukaan palatal.

Permukaan gigi yg menghadap ke bibir = permukaan labial.

Daratan gigit/kunyah

Created by Deka y (03-19) 14

Page 15: Mid 1

Seri & caninus = dataran incisal

Premolar/molar = dataran occlusal

Created by Deka y (03-19) 15

Page 16: Mid 1

Radang dalam Mulut

Radang dalam mulut

meliputi antara lain :

Stomatitis

Gingivitis

Herpes

Simplex

Zooster

Leucoplakia

Lechen Planus

Foedey Disease

TBC

Jaringan lunak

tulang rahang

Syphilis

Jamur

kelainan lidah

Actinomycosis

Stomatitis

Definisi : Stomatitis adalah peradangan yang melibatkan : pipi, lidah, bibir dasar mulut serta palatum

yang ditandai dengan adanya ulserasi, rasa sakit, pembengkaan dan halitosis

Beberapa macam stomatitis :

1. Noma ( Stomatitis Gangrenosa ) : terjadi pada Anak hingga dewasa ,tampak adanya perforasi

2. Stomatitis Dicubitalis : terjadi karena benda yg tajam dlm mulut seperti gigi yang patah

3. Stomatitis Aptosa : merupakan benjolan yg akan pecah menjadi ulkus

4. Stomatitis Medicamentosa : penyebab iritasi bahan kimia / obat

5. Stomatitis Pigmentosa : dimana bahan obat yang mengandung logam dimana logamnya akan

meresap kedalam gingiva menyebabkan ulserasi akibat terjadinya nekrose

6. Stomatitis Plaut Vincen : tampak bercak putih menyebar pada mukosa mulut dan lidah . Timbul

halitosis

Etiologi à Spirilium Plaut Vincent & Streptoccocus

7. Stomatitis Pellagra : timbul karena deficiensi Vit Nicotinic Acid dan Pellagra Preventif Faktor

Gingivitis

Definisi : Gingivitis adalah peradangan pada gingiva yang disebabkan flora normal dalam mulut yang

berkembang biak dan mengeluarkan toxin yang menginflamasi gingiva

Created by Deka y (03-19) 16

Page 17: Mid 1

Beberapa macam gingivitis

1. Simplex Marginal Gingivitis : akibat Banyaknya kalkulus sehingga OH kurang baik

2. Abrasif Gingivitis : akibat cara menyikat gigi yg kurang benar

3. Metalic Gingivitis : akibat adanya logam : Pb,Hg,Cu & Bi yang masuk kesulkus gingiva

4. Necrotic Ulserative Gingivitis : radang pada Pappila Inter Dental yang akhirnya menjadi nekrose

5. Streptococcal Gingivitis : Sterptococcal yg merupakan flora normal suatu saat dapat menjadi

penyebab peradangan

6. Desquamatic Gingivitis : sering terjadi pada keadaan manupause, gingiva bila digosok akan

terkelupas

7. Senile Atropi Gingivitis : timbul pada usia > 60 th terjadi hyperkeratosis dan desquamasi

8. Pregnancy Gingivitis : terlihat pada daerah cervikal gigi, terjadi hyperaemi dan pembengkaan

9. Pubertas Gingivitis : timbul pada saat pubertas

10. Diabetic Gingivitis : timbul pada penderita Diabetic tidak terkontrol

Gingivitis yang melanjut akan menimbulkan peroidontitis

Periodontitis

Periodontitis : adalah perkembangan dari gingivitis yang tidak terkontrol yang terus meluas ke jaringan

periodontium

Definisi : Periodontitis adalah infeksi pada jaringan pendukung gigi

Dgn alat probe tampak kedalaman kerusakan banding kan panjang probe yang sudah masuk dan yang

masih diluar yang menunjukkan kedalaman kerusakan

Herpes

Herpes Simplex

Penyebab: Virus Herpes Hominis Type I & II

1. Herpes Gingivo Stomatitis

Ditemukan pd pasien umur 1-10 th & dewasa. Demam mendadak, mukosa bengkak timbul. Vesikel

seperti tetes embun

2. Herpes Labialis

Timbul pd pasien yang pernah menderita herpes, yg mendapat trauma sinar matahari yg

berlebihan, muncul demam dan timbul vesikel

3. Herpes Recuren

Pada fase laten ditemukan pada Ganglion Dorsalis. Karena trauma fisik seperti ; infeksi, kurang

tidur,makanan yang merangsang, mekanisme pacu virus menjadi aktif. Sedang trauma psikis yang

memacu virus menjadi aktif seperti ; menstruasi, emosional.

Sebelum timbul vesikel timbul gejala prodormal seperti ; gatal,demam,myeri yang timbul paha hari

ke 7-10. Penyakit tersebut hilang dan timbul ditempat yang sama

Herpes Zooster

Penyebab : virus Varizella Zooster

Created by Deka y (03-19) 17

Page 18: Mid 1

Timbul pd pasien yang baru menderita varisela. Virus menyerang kulit dan mukosa. Sering diderita

oleh orang tua dimana virus menjadi laten dan akan ditemukan pada Ganglion Spinale Dorsalis

Leukoplakia

Sering disebut smoker patch yang tampak sebagai bercak pada mukosa pipi, lidah. Bentuk bervariasi

Lechen Planus

Tampak sebagai papula sebesar jarum pentul. Terasa gatal, berkelompok. Pada stadium lanjut tampak

sebagai sisik mengkilat,kasar dan kemerahan. Etiologi belum jelas

Fordey Disease

Merupakan granul berwarna putih kekuningan pada bibir dan pipi, tidak sakit dan nyeri.

TBC tulang rahang

Penyebab Tuberkel Bacilli kuman ini dapat menginfeksi jaringan lunak rongga mulut yang akan

menimbulkan bermacam lesi hypertropi disebut TUBERCULOMA

Syphilis

1. Syphilis tulang rahang

Penyebab : Treponema palidum

Tanda dimulut : adanya bercak dimukosa mulut dan gumma dipalatum

2. Congenital Syphilis

Tampak sebagai Saddle Nose pada hidung Hutchinson pada gigi incisivus Molbury teeth pada molar

(gambar bawah)

3. Primary Syphilis

Tampak Cancre pada sudut mulut dan lidah

4. Secondary Syphilis

3 minggu setelah invasi. Lidah hyperkeratosis

5. Tertiary Syphilis

Terjadi pada 6 – 10 minggu, terjadi perforasi tulang

Actinomycosis

Penyebab Bakteri Anaerob : Actinomycosis Israeli & Wolf. Pada fistula tampak cairan pus bercampur

koloni Actinomycosis berupa granula sulfur kekuningan. Lokasi pada Fasia dan subcutaneus

Jamur

Sering ditemukan dalam mulut adalah Candida Albicans. Sering timbul dimulut maupun vagina, karena

penggunaan antibiotik dalam waktu lama

Created by Deka y (03-19) 18

Page 19: Mid 1

Kelainan pada Lidah

1. Aglosia : tidak ada lidah

2. Macrogossia : lidah lebih besar dari normal dan sering karena infeksi

3. Ankyloglossia : Frenulum attachment terlalu keanterior

4. Coated Tongue : Terjadi karena panas tinggi, gangguan tractus digestivus, Penderita Tonsilitis dan

Ludwig, Angina

5. Black Hairy Tongue : pappila Filiformis memanjang. Etiologi tidak jelas, rokok dan besi garam

nerupakan predisposisi

6. Microglossia : lidah lebih kecil dari normal, palatum tinggi, gigi protrusif

7. Hypermorbility Tongue : frenulum attachment terlalu kebelakang

8. White Hairy Tongue : pappila filiformis memanjang tanpa pigmentasi akibat infeksi dan defisiensi

vitamin

9. Fissure Tongue : sering karena Down Sindrom

10. Geografic Tongue : genetik. Sering pada orang dewasa, kadang pada bayi hilang, dalam beberapa

hari

11. Glossitis Rhombiika Mediana : genetik. Merokok merupakan faktor predisposisi. Warna merah atau

nodular tidak berpapil atau putih, terletak digaris tengah dorsum lidah

12. Dryed Red Tongue : lidah kering dan berwarna merah. Penyebab Infeksi, kekurangan vit

13. Cleft Tongue : merupakan kelainan kongenital, sering celah tersebut tertutup selaput sehingga

tidak jelas.

Created by Deka y (03-19) 19

Page 20: Mid 1

Diagnostik

Definisi

Diagnosa

Hasil dari mengenal dan atau menentukan sifat dari status penyakit atau kondisi melalui pemeriksaan,

pengetahuan dgn mempertimbangkan simptoma dan manifestasi

Diagnosis

1. Seni guna membeda-bedakan suatu penyakit dgn penyakit lainnya

2. Menentukan/mendeteminir sifat, lokasi, dan sebab suatu penyakit

Diagnostika

Segala ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam diagnosis

Cara Pemeriksaan Rutin

1. Siapkan alat diagnostik terdiri dari mirror/kaca mulut, sonde, pinset, excavator & gelas kumur

2. Panggil pasien à didudukan

3. Lakukan – anamnesa (pemeriksaan subyektif) à untuk membantu menegakkan diagnosa

a. Motivasi : apa yg mendorong pasien datang berobat, contoh : mau tambal gigi, mau cabut gigi

b. Keluhan utama (chief of complain) yaitu keluhan yg mendorong pasien datang ke klinik, contoh

: gigi terasa sakit, gigi berlobang – bau.

c. Present illness (PI) yaitu riwayat kronologis dari yg dikeluhkan saat ini, ex : sakit sejak kapan,

lokasi, rasa, meliputi tipe, tempat, sifat, rasa

d. Past Dental History (PDH) yaitu riwayat penyakit/perawatan gigi yg pernah dialami kecuali

segala sesuatu yg berhubungan dg keluhan utama, contoh : pernah cabut gigi, terjadi

perdarahan atau tidak

e. Past Medical History (PMH) yaitu riwayat medis penderita/penyakit yg pernah diderita

f. Family History (FH) : berhubungan dgn keadaan sakit pasien, contoh : ada penyakit sistemik

atau

Pemeriksaan Obyektif

1. Extra Oral (EO)

a. Muka (simetris/asimetris)

b. Pipi

c. Bibir

d. Limphonody

2. Intra Oral (IO)

a. Mukosa

b. Gingiva

c. Lidah

d. Palatum

Created by Deka y (03-19) 20

Page 21: Mid 1

e. Oral Hygiene

3. Status gigi : geligi

III IV

II I

6 - ada karies oklusal

sondasi (-), perkusi (-), palpasi (-), CE (+) ngilu à d/ karies media

Pemeriksaan

Sondasi : dg sonde, untuk melihat kedalaman & perluasan karies

Perkusi : dgn tangkai kaca mulut/sonde bagian ujung bawah, untuk melihat adanya kelainan

jaringan periapikal

Palpasi : dengan ujung jari, untuk melihat ada/tidaknya pembengkakan & perluasan abses

Excavasi : dg excavator, untuk membersihkan kavitas

CE : untuk tes vitalitas gigi

Rontgen

Pemeriksaan lain

Created by Deka y (03-19) 21