mid 1
TRANSCRIPT
Rongga Mulut
Tujuan
Mengenal dan mengetahui kelainan penyakit perkembangan atau mengenal organ mulut dan gigi
sehingga bila menemukan kelainan/penyakit organ ini, dapt mengetahui atau merujuk ke dokter yang
ahli atau melakukan tindakan pertolongan pertama.
Batasan Rongga Mulut
Rongga mulut :
1
.
2
.
3
.
4
.
5
.
Bagian anterior
Bagian
posterior
Bagian lateral
Bagian superior
Bagian inferior
bibir atau mucosa bibir
uvula yg terdapat pada palatum mole
mucosa bucal atau mucosa pipi
palatum atau mucosa palatum, rahang atas & giginya
(maxilla)
dasar lidah serta rahang bawah & giginya (mandibula)
Organ yg tergambar atau terdapat dlm rongga mulut adalah
Jaringan keras yaitu tulang rahang & gigi
Jaringan lunak yaitu lidah serta seluruh mukosa yg ada di dalam rongga mulut, pipi, bibir, palatum,
gingiva & mukosa lidah
Mukosa mulut selalu dalam keadaan basah krn adanya sekresi dari kelenjar ludah, antara lain :
Kelenjar ludah besar : parotis, submandibularis, sublingualis
Kelenjar ludah kecil yg terdapat di seluruh mukosa mulut
Peran dan Fungsi Rongga Mulut
1. Pintu masuk makanan, minuman, udara serta mikroorganisme
2. Adanya gigi berperan dlm pencernaan makanan
3. Berkomunikasi
4. Estetis
5. Cermin kesehatan tubuh kita karena sering ditemukan gejala-gejala penyakit dari dalam mulut,
contoh : leukemia yg menyebabkan mukosa mulut menjadi kemerahan ; AIDS ; stomatitis, dsb.
Selain itu penyakit di bagian tubuh lain dapat disebabkan infeksi di dalam ronggamulut. Bisa
ditemukan fokal infeksi, contoh : penyakit infeksi pada mata, ginjal, saraf, kulit, jantung,
persendian dimana tdk diketahui penyebabnya, ternyata fokus infeksi ada di dalam mulut.
Created by Deka y (03-19) 1
6. Dengan adanya pertumbuhan gigi akan merangsang pertumbuhan tulang rahang, contoh : gigi
anak-anak yg kecil kemudian akan diganti dg gigi permanen, maka rahang akan tumbuh menjadi
besar. Jadi, rahang anak kecil tumbuh setelah ia dewasa.
Created by Deka y (03-19) 2
Pertumbuhan Mulut serta Organ di dalamnya
(embriologi-anatomi)
Embrio (minggu ke-2) terbentuk lapisan primary embrionic layer : ectoderm, mesoderm & endoderm.
Tetapi yg berperan dalam pembentukan gig hanya ectoderm & mesoderm.
1. Lapisan ectoderm akan membentuk :
a. Oral cavity
b. Emai gigi
c. Sinus
d. Nasal cavity
e. Sistem saraf
f. Bagian luar tubuh
2. Lapisan mesoderm akan membentuk :
a. Dentin gigi
b. Sementum
c. Pulpa gigi
d. Jaringan periodontium
e. Skeleton
f. Otot
g. Pembuluh darah
h. Limpa
i. Ginjal
j. Beberapa organ dalam lainnya
3. Lapisan endoderm akan membentuk :
a. Faring
b. Perut
c. Usus
d. Paru-paru
e. Kantung kemih
f. Vagina
g. Urethra
Istilah-istilah dalam Organ Gigi dan Mulut
Conservasi adalah cabang ilmu kedokteran gigi (ilmu pengawetan/pemeliharaan gigi), terbagi
dalam :
Ilmu operatif-dentistry
Ilmu bedah mulut (oral surgery)
Conservasi mempelajari penambalan, endodontia mempelajari perawatan saraf gigi.
Ilmu Oral Medicine adalah ilmu yg mempelajari ttg stomatologi
Ilmu Paedodontia adalah ilmu yg mempelajari ttg kesehatan gigi anak
Ilmu Periodontia adalah ilmu yg mempelajari ttg kelainan atau penyakit jaringan penyangga gigi
Ilmu Prosthodontia adalah ilmu yg mempelajari ttg pembuatan prothesa (gigi palsu)
Ilmu Orthodontia adalah ilmu meratakan gigi
Created by Deka y (03-19) 3
Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat adalah ilmu yg berkaitan dg pencegahan penyakit gigi dan mulut
Perkembangan/Embriologi Rongga Mulut
(Mekanisme Pembentukan Rongga Mulut Primitif/Cikal Bakal Rongga Mulut)
Pada ventral ujung cephalic embrio pada ectoderm terjadi invaginasi pada lapisan ectoderm
membentuk cekungan. Cekungan inilah cikal bakal primitive mouth (rongga mulut primitif) yg disebut
stomodium. Ectoderm masuk ke dalam dan akan kontak dg endoderm di bagian primitive digestive
tract (foregut) à cikal bakal tractus digestivus.
Perlekatan ini tanpa lapisan mesoderm akan membentuk suatu membran yg disebut buccopharyngeal
membran, terletak dekat cikal bakal tonsil. Minggu ke-4 membran tsb ruptur sehingga terjadi
komunikasi antara cikal bakal mulut dg cikal bakal tractus digestivus.
Sedangkan pada muka & rongga mulut, yg berperan adalah processus frontalis, branchial arch 1, 2 dan
3
1. Processus frontalis akan membentuk :
a. Median nasal processus akan menjadi bagian tengah dari ujung hidung (tip of the nose),
menjadi nasal septum, menjadi globular processus yg akan menjadi philtrum bibir atas &
palatum serta bagian permaxilaris.
b. Lateral nasal processus akan menjadi dinding hidung kiri & kanan, menjadi bagian infraorbita
kiri & kanan.
2. Branchial arch I (lengkung branchial I) akan membentuk :
a. Mandibula arch (lengkung mandibula) akan menjadi rahang bawah, menjadi bagian bawah
muka & anterior lidah.
b. Maxillare processus akan membentuk lateral palatine process kecuali premaxillare, kemudian
terbentuk bagian atas dari pipi sampai ke ujung-ujung bibir atas.
3. Branchial arch II & III akan membentuk posterior lidah
Pertumbuhan Gigi dimulai pada minggu ke-6 Intrauterine pada Stomatodium
(Cikal Bakal Rongga Mulut)
Panjang lapisan luar ectoderm dari stomatodium baik maxila maupun mandibula bagian oclusa akan
menjadi penebalan endoderm (epitel) di bawah penebalan epitel akan menjadi sel-sel mesenkim.
Penebalan epitel ini akan membentuk suatu pita à pita epitel primernya tumbuh makin ke dalam
membentuk lamina dentis. Sedangkan epitel ectoderm bagian buccal akan terjadi penebalan epitel yg
letaknya di sebelah buccal dari lamina dentis terbentuk lamina vestibulum. Kemudian pada ujung
lamina dentis pada masing-masing rahang, di masing-masing bagian ini lamina dentis akan
membentuk 10 tunas. Tunas inilah yg akan menjadi gigi. Di dalam tunas ini, sel ectoderm terus tumbuh
menghasilkan organ email yg bentuknya seperti lonceng/bel. Organ email ini akan membentuk bagian
email gigi (ameloblast à cikal bakal email). Setelah ameloblast terbentuk, sebelah dalamnya akan
terbentuk odontoblast yang akan berlanjut menjadi sementoblast. Sedangkan kondensasi sel
mesenkim sebelah dalam di bagian tepinya akan terbentuk saccus dentis. Selanjutnya sel mesenkim ini
akan menjadi jaringan pulpa dari gigi. 5 tunas dlm processus mandibularis & maxillaris akan menjadi
gigi sulung. Gigi permanen yg kemudian tumbuh berasal dari perluasan dari lamina dentis. Ke
belakang atau ke distal disebut lamina dentis accessional yaitu molar 1,2,3 permanen. Gigi permanen
Created by Deka y (03-19) 4
depan incisivus 1,2 ; caninus, premolar 1,2 dari perluasan lamina ke arah dalam disebut lamina dentis
succesional.
Perkembangan Gigi
Minggu ke 6-7
Lapisan ectoderm pd stomodeum, lap, epitel berlapis gepeng menebal sepanjang bakal pematang
alveolar membentuk pita epitel primer yang berdekatan dgn kondensasi sel-sel mesenkim disebelah
dalamnya. Pita kemudian membentuk Dental lamina. Dental lamina membentuk 10 tunas organ email
setiap lengkung rahang kmd jadi gigi sulung.
• Benih gigi sulung yang lebih dulu tumbuh ialah benih dirahang bawah
• Gigi permanen Molar dari lamina Dentis Aksesiona
• Gigi Insisivus, Caninus permanen dan Premolar dari lamina Dentis Suksesional pengganti gigi
sulung yang letaknya di sebelah dalam gigi sulung.
Email organ tumbuh membentuk bel dan sebelah dalamnya terjadi pemadatan sel-sel mesenkin yang
akan menjadi Papila dentis yang terdiri dari sel-sel Odontoblast dan Cementoblast, yang kemudian
menjadi lapisan dentin dan cementum. Email organ akan membentuk sel ameloblast, membentuk
lapisan Email gigi, sel-sel mesenkin disebelah dalam dari Papila dentis akan membentuk Sakus dentis,
Pulpa dentis, dan jar. Periodontium. Email adalah lapisan gigi yang paling keras karena 96% berat
bahan anorganik, isinya 86 % anorganik, sedang Dentin dan cementum 70% berat bahan anorganik.
Tahap pertumbuhan
1. Inisiasi (permulaan),
2. Proliferasi,
3. Histodiferensiasi,
4. Morphodiferensiasi,
5. Aposisi
Siklus Perkembangan Gigi
Dalam perkembangannya gigi sulung maupun gigi permanent melalui suatu proses fisiologi, histology
dan biokimia dan proses inilah yang disebut life cycle gigi. Proses perubahan ini tidak terjadi sekaligus
akan tetapi bertahap, yaitu :
1. Tahap Pertumbuhan mulai minggu ke 6 intrauterin terbagi,:
a. Inisiasi, tahap permulaan
b. Proliferasi, berkembangnya sel-sel dental lamina, organ email dan pemadatan sel-sel mesenkin
didalamnya.
c. Histo-diferensiasi, terbentuknya Ameloblas dan odontoblas
d. Morpho-diferensiasi, membentuk gambaran atau kontor dari mahkota gigi
e. Aposisi, terbentuknya email dan dentin, ameloblas tumbuh kearah perifer dengan meletakkan
enamel matrik yang kemudian menjadi prisma email. Odontoblas bergerak kearah sentral
Created by Deka y (03-19) 5
dengan meninggalkan protoplasma (Tom’s Fiber) kemudian menjadi Predentin, merupakan
massa collagen lunak kemudian jadi dentin.
Created by Deka y (03-19) 6
2. Tahap Kalsifikasi, proses kalsifikasi terjadi di Matrix enamel dan Predentin, menjadikan email dan
dentin keras.
3. Tahap Erupsi, gigi keluar kerongga mulut, dimulai gigi rahang bawah disusul gigi rahang atas.
Erupsi gigi sulung mulai umur 6 – 24 bulan dan akan tanggal (exfoliasi) mulai umur 6 – 11 tahun.
Erupsi gigi permanent kira-kira 6 bulan setelah exfoliasi gigi sulung.
4. Tahap Atrisi, ausnya permukaan mahkota gigi karena pemakaian. Abrasi, ausnya karena
pemakaian sikat gigi dan cara menyikat yang keras. Erosi, aus karena bahan chemis (asam).
5. Tahap Resorpsi dan Exoliasi ( hanya untuk gigi sulung saja). Akar gigi sulung akan mengalami
resorpsi dimulai kira-kira 1 tahun setelah erupsi, akar gigi menjadi semakin pendek dan akhirnya
lepas (exfoliasi). Resorpsi terjadi karena desakan pertumbuhan gigi permanent disebelah
dalamnya. Adakalanya resorpsi akar tidak terjadi sehingga gigi sulung tidak tanggal, ini dapat
disebabkan karena benih gigi permanennya tidak ada atau benih gigi permanennya salah
letaknya. Selain itu bila gigi sulungnya rusak (gangrene), maka odontoclast dan cementoclast yang
menyebabkan terjadinya resorpsi tidak aktif, dan bila ada desakan gigi permanennya maka akar
gigi akan terdesak keluar dan dapat menembus gingival terjadi Ulcus decubital / decubital sphere.
Dapat terjadi Persistensi gigi sulung yaitu gigi sulungnya belum tanggal tapi gigi permanennya
sudah erupsi.
Anatomi Gigi
Bentuk Gigi
Gigi seri :
Incisivus (i/I) - 2 buah
1-sentral, 2-lateral
Gigi taring = caninus (c/C) - 1 buah
Gigi geraham :
Geraham kecil = premolar (P) - 2 buah
Geraham besar = molar (dm - 2 buah/M - 3 buah)
Penampang Gigi
Gigi terdiri dari jaringan keras gigi, email, dentin, cementum & jaringan lunak yaitu jaringan pulpa yg
berisi pembuluh darah, syaraf, getah bening & sel-sel epitel.
Formula Gigi
Gigi susu setiap kuadran rahang :
- 1- 2 atas/2 bawah, c -1 atas/1 bawah, dm/m - 2 atas/2 bawah - jumlah seluruhnya 20
Gigi permanen setiap kuadran rahang :
- 1- 2 atas/2 bawah, c -1 atas/1 bawah, P - 2 atas/2 bawah, - M -3 atas/3 bawah - jumlah seluruhnya 32
Created by Deka y (03-19) 7
Nomenclatur Gigi
Zsigmondy
(rumus angka)
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 gigi permanen
V IV III II I I II III IV V gigi susu
V IV III II I I II III IV V gigi susu
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 gigi permanen
kanan pasien kiri pasien
Zsigmondy
M3 M2 M1 P2 P1 C I2 I1 I1 I2 C P1 P2 M1 M2 M3
m2 m1 c i2 i1 i1 i2 c m1 m2
m2 m1 c i2 i1 i1 i2 c m1 m2
M3 M2 M1 P2 P1 C I2 I1 I1 I2 C P1 P2 M1 M2 M3
kanan pasien kiri pasien
contoh :
Gigi seri lateral permanen rahang bawah kiri ditulis :
= 2 atau I2
Gigi molar I susu rahang atas kanan ditulis :
= IV atau m1 atau dm1
Penampang Gigi & Jaringan Penyanggahnya
Crown gigi :
Email/enamel
Dentin
Pulpa (rongga) berisi pembuluh darah, saraf, getah bening, sel-sel epitel
Akar/radiks gigi :
cementum
Dentin
Sal.akar gigi
Cemento-enamel junction – leher gigi, batas antara mahkota & akar gigi
Created by Deka y (03-19) 8
Penampang Gigi
Gigi terdiri dari jaringan keras gigi, email
Penyanggah Gigi
Gingiva = gusi, pelindung & pelekat gigi
Lig. Periodontal = periodontal membran, jaringan ikat yg mengikat cementum akar gigi & tulang
alveolar rahang
Tulang rahang (processus alveolaris)
Akar Gigi
Gigi seri : akar 1, gigi atas maupun bawah
Gigi taring/caninus 1, atas maupun bawah
Gigi premolar (gigi permanen) : P1 atas 2, P2 atas 1 (2), P1 dan P2 bawah 1 akar
Gigi molar : molar atas 3 akar, kecuali M3 atas akarnya 1 (3 yg menyatu), molar bawah 2 akar,
kecuali M3
Perbedaan Gigi Susu dan Gigi Permanen
Gigi Susu Gigi Permanen
Ukurannya lebih kecil
Warnanya putih susu
Occlusal atau incisal aus (atrisi), datar
Batas enamel cementum lebih menonjol
(lebih jelas)
Ada diastema (jarak antara 2 gigi)
Akar gigi molar lebih divergen
Reaksi sensitifitas kurang, tubulus dentin
berisi protoplasma
Ukurannya lebih besar
Warnanya lebih gelap, putih kekuningan
Occlusal atau incisal bergerigi, tonjolannya tajam
Batas kurang jelas
Jarak gigi rapat, tdk ada diastema
Akar gigi molar sejajar, tidak divergen
Kurang sensitif terhadap rangsangan (tubulus
dentin berisi serabut saraf tidak bermyelin)
Tanggalnya Gigi Susu & Pergantian Gigi
Dorongan gigi permanen di dalmnya
Resorbsi akar gigi susu – cementoclasy, odontoclast – gigi susu goyang – tanggal – diganti gigi
permanen
Kalau gigi decidous/susu infeksi, gangren, odontoclast tdk aktif – tdk terjadi resorbsi akar, akar
tetap panjang karena desakan gigi permanen – akar gigi keluar menembus gingiva – decubital
sphere/ulcus decubital – terpaksa gigi susu tsb harus dicabut meski belum waktunya tanggal –
gangguan susunan gigi, > caries gigi – gigi susu dipertahankan sampai waktunya tanggal
Tanggalnya Gigi Permanen
Faktor patologi : infeksi gigi yg parah, infeksi jaringan penyanggah yg parah
Faktor trauma
Faktor usia : terjadi resorbsi tulang alveolus – senile atropiCreated by Deka y (03-19) 9
Created by Deka y (03-19) 10
Order of Eruption
Uruta
n
Gigi Decidous (bln) Gigi Permanen (thn)
Mandibula Maxila Mandibula Maxila
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
i1
i2
c
dm
1
dm
2
6-7
7-8
16
12-24
20-26
i1
i2
c
dm
1
dm
2
7-8
8-9
18
14-26
24-36
M1
I1
I2
C
P1
P2
M2
M3
6
6
7-8
8-9
8-9
9-10
11-12
17-25
M1
I1
I2
C
P1
P2
M2
M3
6
7-8
8
9
10-11
11-13
11-13
17-25
Perkembangan Muka & Rongga Mulut
Perkembangan Palatum
Processus palatinus dari permukaan dalam processus maxilaris belakang palatum primitif, bergabung
pada bagian tengah dengan dasar septum nasalis.
Perkembangan Lidah
Dibentuk oleh 4 perkembangan pada dinding ventral faring primitif, tunas lidah median (tuberkulum
impar), 2 tunas lidah lateral dari lengkung mandibula bergabung menjadi ⅔ anterior lidah, ⅓ posterior
lidah dari eminensia hipobranchial (kopula) dari branchial arch 2, 3 & 4.
Branchial arch disebut lengkung branchial terbentuk 6 pasang. Branchial arch I membentuk lengkung
mandibula yg akan menjadi muka bagian bawah & muka bagian tengah. Sebelah lateral atas sebagian
besar terdapat penonjolan yg disebut processus maxilaris. Branchial arch II adalah lengkung hyoid
membentuk bagian lidah bersama-sama lengkung 3 dan 4. Bibir atas dibentuk oleh 2 lengkung
maxilaris & 2 lengkung nasalis media. Bibir bawah & bagian bawah pipi, gabungan processus
mandibularis.
Gangguan Pertumbuhan/Perkembangan Gigi & Jaringan Sekitarnya
Gangguan pertumbuhan/perkembangan dapat disebabkan :
Faktor keturunan/herediter
Congenital yg patologi
Kedua faktor saling mempengaruhi, tdk semua kelainan perkembangan adalah herediter & congenital
belum tentu herediter.
Gangguan Perkembangan Tulang Rahang
Created by Deka y (03-19) 11
1. Agnathia, tdk berkembangnya tulang rahang
2. Micrognathia, tulang rahang yg mengecil, dapat congenital atau acquired (didapat setelah lahir)
3. Macrognathia, rahang yg besar ada hubungannya dg penyakit Paget’s disease, acromegali,
Leontiasis ossea
4. Facial Hemihyperthrophy : asimetri dari muka, penyebabnya dapat hormonal, kembar tdk
sempurna, chromosom tdk sempurna, perubahan letak intrauterine, susunan limphevascularisasi
abnormal, neurogenic abnormal.
5. Torus/exostosis : tonjolan tulang pada maxila dan mandibula.
Catatan :
Agnathia & micrognathia penyebabnya dapat karena infeksi condylus – ancylosis, trauma, otitis media, kebiasaan bernapas dgn
mulut.
Macrognathia mandibula ada hubungannya dgn beberapa penyakit :
- Paget’s disease : terjadinya pertumbuhan cranium yg berlebihan disertai tulang rahang atas & kadang-kadang rahang
bawah.
- Acromegali : hyperpituitarism sehingga tulang membesar.
- Leontiasis ossea : fibrous dysplasia – maxila membesar tapi sering rahang bawah membesar (progeni)
Facial Hemihyperthrophy, tampak asimetri dari muka, penyebabnya adalah :
- Hormonal imbalance
- Kembar tidak sempurna
- Chromosom tdk normal
Gambar tonus palatinus di maxila à tdk ada tonjolan rahang
Tonus/exostosis : tumbuhan tulang yg menonjol keluar, ex : Torus palatinus, Torus mandibula
Exostosis : penonjolan tulang merata seluruh rahang baik maxilla maupun mandibula.
Gangguan Perkembangan Bibir
1. Congenital lip pit, comissura pits pada bibir, fistula pada bibir
2. Cleft Lip/harelip
3. Cheilitis : granulomatosa, bibir bawah besar bukan karena infeksi
4. Intestinal polyposis herediter, pigmentasi coklat pada mukosa mulut, jarang pada lidah
5. Cleft Lip dapat terjadi unilateral maupun bilateral
6. Facial cleft karena adanya gangguan/kegagalan penyatuan dari sebagian processus maxilaris,
processus mandibularis, processus medial nasal, processus lateral nasal
Gangguan Perkembangan Lidah
1. Microglossia : lidah lebih kecil ukurannya
2. Aglossia : tdk ada lidah sama sekali
3. Macroglossia, dapat congenital atau secondary ancyloglossia.
4. Cleft tongue : celah pada median line
5. Fissure tongue : celah banyak
6. Hairy tongue, black hairy tongue
7. Rhomboid tongue ( = black hairy tongue, tetapi berwarna merah)
8. Bifid tongue : seolah-olah lidah bercabang
Catatan :
Created by Deka y (03-19) 12
Macroglossia & Cleft tongue
Macroglossia sekunder terjadi akibat tumor hemangioma, macroglossia congenital biasanya dapat menyebabkan diastema gigi.
Cleft tongue, ada celah pada median line.
Fissure tongue & Bifid tongue
Fissure tongue : lidah pecah-oecah, bifid tongue : lidah seolah-olah bercabang.
Ancylosis tongue & Rhomboid tongue
Ancylosis tongue, lidah melekat pada dasar mulut dapat disebabkan frenulum lingual pendek, dapat mengganggu bicara.
Rhomboid tongue, adanya penebalan berwarna merah pada dorsum lidah.
Geographic tongue : tampak adanya gambaran pulau-pulau pada lidah.
Black hairy tongue : adanya seolah-olah tumbuh rambut hitam.
Gangguan Pertumbuhan & Perkembangan Gigi
1. Ukuran gigi
2. Bentuk gigi
3. Jumlah gigi
4. Struktur gigi
5. Erupsi gigi
6. Warna gigi
1. Gangguan ukuran gigi
a. Microdontia, ukuran gigi lebih kecil dari normal
- True generalized, semua gigi kecil karena gangguan hormonal
- Relative generalized, ukuran normal, rahang besar sifat herediter
- Single microdontia, satuan gigi seri 2 atas, molar 3 atas
b. Macrodontia, ukuran gigi lebih besar dari normal
- True generalized
- Relative generalized
- Single macrodontia, gigi yg fusion, ditemukan pada hemyhyperthrophy
2. Gangguan bentuk gigi
a. Gemination 1 gigi, seperti 2, akar tetap 1
b. Fusion teeth, 2 gigi menyatu
c. Concrescence, fusion setelah akar terbentuk (2 gigi menyatu & akarnya juga menyatu)
d. Dilaceration (mahkota atau akar gigi bengkak)
e. Dens indente/dens invaginatus, ada gigi di dalam gigi normal
f. Supernumery akar gigi, akar gigi lebih dari normal
g. Mutiara enamel (enamel pearl), ada mutiara yg menempel
3. Gangguan jumlah gigi
a. Anodontia, tdk tumbuh gigi
- Total anodontia : pada ectodermal displasia gigi, kelenjar rambut, kelenjar keringat tdk
ada.
- Partial anodontia
Anodontial parsial yg tdk ada benih biasanya gigi molar 3, incisive 2.
Created by Deka y (03-19) 13
b. Supernumery teeth, gigi jumlahnya lebih dari normal, ex : mesiodens antara incisive 1 kiri &
kanan, paramolar di antara premolar, molar 4 di belakang molar 3 atau dismolar
c. Predecidous dentition, gigi natal. Epitel yg mengalami pertandukan melekat pada gingiva à
pada bayi baru lahir
d. Postermanent dentition, tumbuh setelah gigi permanen dicabut, biasanya merupakan
supernumery teeth
4. Gangguan struktur gigi
a. Amelogenesis imperfekta : herediter
Enamel dysplasia : herediter Brown enamel. Bercak warna coklat kehitaman pada crown gigi
porous, berupa hypoplasia enamel, hypocalsificasi enamel, tanpa lapisan enamel. Ex :
Hutchinson teeth, Mulberry teeth.
b. Dentinogenesis imperfekta, dentin lunak, warna kuning kecoklatan-abu-abu. Hubungan dentin
enamel abnormal.
c. Enamel & dentin hypokalsifikasi, gagalnya proses kristalisasi garam kalsium pd matrix – gigi
lunak.
d. Dental displasia, pembentukan dentin luar biasa, pulpa menyempit.
e. Sheel teeth, kebalikan dental displasia. Dentin tipis, pulpa besar, akar gigi pendek.
5. Gangguan erupsi gigi
a. Prematur erupsi – gigi natal, hanya gigi decidous.
b. Delayed eruption krn hormonal (critinism) krn faktor lokal fibromatosis gingiva.
6. Gangguan warna gigi
Penyebab : faktor endogen & eksogen
a. Endogen :
- Tetrasiklin
- Flour – flourosis
- Erythroblastosis fetalis = Morbus hemoliticus
- Neonatal hepatitis
- Porphyria = erythrodontia
- Gigi gangren atau necrose
- Perdarahan kamar pulpa
- Precaries
b. Eksogen : faktor luar seperti makanan, minuman, rokok, karang gigi.
Catatan :
Permukaan
Permukaan gigi yg menghadap ke buccal = permukaan buccal.
Permukaan gigi yg menghadap ke lidah = permukaan lingual.
Permukaan gigi yg menghadap ke atas = permukaan palatal.
Permukaan gigi yg menghadap ke bibir = permukaan labial.
Daratan gigit/kunyah
Created by Deka y (03-19) 14
Seri & caninus = dataran incisal
Premolar/molar = dataran occlusal
Created by Deka y (03-19) 15
Radang dalam Mulut
Radang dalam mulut
meliputi antara lain :
Stomatitis
Gingivitis
Herpes
Simplex
Zooster
Leucoplakia
Lechen Planus
Foedey Disease
TBC
Jaringan lunak
tulang rahang
Syphilis
Jamur
kelainan lidah
Actinomycosis
Stomatitis
Definisi : Stomatitis adalah peradangan yang melibatkan : pipi, lidah, bibir dasar mulut serta palatum
yang ditandai dengan adanya ulserasi, rasa sakit, pembengkaan dan halitosis
Beberapa macam stomatitis :
1. Noma ( Stomatitis Gangrenosa ) : terjadi pada Anak hingga dewasa ,tampak adanya perforasi
2. Stomatitis Dicubitalis : terjadi karena benda yg tajam dlm mulut seperti gigi yang patah
3. Stomatitis Aptosa : merupakan benjolan yg akan pecah menjadi ulkus
4. Stomatitis Medicamentosa : penyebab iritasi bahan kimia / obat
5. Stomatitis Pigmentosa : dimana bahan obat yang mengandung logam dimana logamnya akan
meresap kedalam gingiva menyebabkan ulserasi akibat terjadinya nekrose
6. Stomatitis Plaut Vincen : tampak bercak putih menyebar pada mukosa mulut dan lidah . Timbul
halitosis
Etiologi à Spirilium Plaut Vincent & Streptoccocus
7. Stomatitis Pellagra : timbul karena deficiensi Vit Nicotinic Acid dan Pellagra Preventif Faktor
Gingivitis
Definisi : Gingivitis adalah peradangan pada gingiva yang disebabkan flora normal dalam mulut yang
berkembang biak dan mengeluarkan toxin yang menginflamasi gingiva
Created by Deka y (03-19) 16
Beberapa macam gingivitis
1. Simplex Marginal Gingivitis : akibat Banyaknya kalkulus sehingga OH kurang baik
2. Abrasif Gingivitis : akibat cara menyikat gigi yg kurang benar
3. Metalic Gingivitis : akibat adanya logam : Pb,Hg,Cu & Bi yang masuk kesulkus gingiva
4. Necrotic Ulserative Gingivitis : radang pada Pappila Inter Dental yang akhirnya menjadi nekrose
5. Streptococcal Gingivitis : Sterptococcal yg merupakan flora normal suatu saat dapat menjadi
penyebab peradangan
6. Desquamatic Gingivitis : sering terjadi pada keadaan manupause, gingiva bila digosok akan
terkelupas
7. Senile Atropi Gingivitis : timbul pada usia > 60 th terjadi hyperkeratosis dan desquamasi
8. Pregnancy Gingivitis : terlihat pada daerah cervikal gigi, terjadi hyperaemi dan pembengkaan
9. Pubertas Gingivitis : timbul pada saat pubertas
10. Diabetic Gingivitis : timbul pada penderita Diabetic tidak terkontrol
Gingivitis yang melanjut akan menimbulkan peroidontitis
Periodontitis
Periodontitis : adalah perkembangan dari gingivitis yang tidak terkontrol yang terus meluas ke jaringan
periodontium
Definisi : Periodontitis adalah infeksi pada jaringan pendukung gigi
Dgn alat probe tampak kedalaman kerusakan banding kan panjang probe yang sudah masuk dan yang
masih diluar yang menunjukkan kedalaman kerusakan
Herpes
Herpes Simplex
Penyebab: Virus Herpes Hominis Type I & II
1. Herpes Gingivo Stomatitis
Ditemukan pd pasien umur 1-10 th & dewasa. Demam mendadak, mukosa bengkak timbul. Vesikel
seperti tetes embun
2. Herpes Labialis
Timbul pd pasien yang pernah menderita herpes, yg mendapat trauma sinar matahari yg
berlebihan, muncul demam dan timbul vesikel
3. Herpes Recuren
Pada fase laten ditemukan pada Ganglion Dorsalis. Karena trauma fisik seperti ; infeksi, kurang
tidur,makanan yang merangsang, mekanisme pacu virus menjadi aktif. Sedang trauma psikis yang
memacu virus menjadi aktif seperti ; menstruasi, emosional.
Sebelum timbul vesikel timbul gejala prodormal seperti ; gatal,demam,myeri yang timbul paha hari
ke 7-10. Penyakit tersebut hilang dan timbul ditempat yang sama
Herpes Zooster
Penyebab : virus Varizella Zooster
Created by Deka y (03-19) 17
Timbul pd pasien yang baru menderita varisela. Virus menyerang kulit dan mukosa. Sering diderita
oleh orang tua dimana virus menjadi laten dan akan ditemukan pada Ganglion Spinale Dorsalis
Leukoplakia
Sering disebut smoker patch yang tampak sebagai bercak pada mukosa pipi, lidah. Bentuk bervariasi
Lechen Planus
Tampak sebagai papula sebesar jarum pentul. Terasa gatal, berkelompok. Pada stadium lanjut tampak
sebagai sisik mengkilat,kasar dan kemerahan. Etiologi belum jelas
Fordey Disease
Merupakan granul berwarna putih kekuningan pada bibir dan pipi, tidak sakit dan nyeri.
TBC tulang rahang
Penyebab Tuberkel Bacilli kuman ini dapat menginfeksi jaringan lunak rongga mulut yang akan
menimbulkan bermacam lesi hypertropi disebut TUBERCULOMA
Syphilis
1. Syphilis tulang rahang
Penyebab : Treponema palidum
Tanda dimulut : adanya bercak dimukosa mulut dan gumma dipalatum
2. Congenital Syphilis
Tampak sebagai Saddle Nose pada hidung Hutchinson pada gigi incisivus Molbury teeth pada molar
(gambar bawah)
3. Primary Syphilis
Tampak Cancre pada sudut mulut dan lidah
4. Secondary Syphilis
3 minggu setelah invasi. Lidah hyperkeratosis
5. Tertiary Syphilis
Terjadi pada 6 – 10 minggu, terjadi perforasi tulang
Actinomycosis
Penyebab Bakteri Anaerob : Actinomycosis Israeli & Wolf. Pada fistula tampak cairan pus bercampur
koloni Actinomycosis berupa granula sulfur kekuningan. Lokasi pada Fasia dan subcutaneus
Jamur
Sering ditemukan dalam mulut adalah Candida Albicans. Sering timbul dimulut maupun vagina, karena
penggunaan antibiotik dalam waktu lama
Created by Deka y (03-19) 18
Kelainan pada Lidah
1. Aglosia : tidak ada lidah
2. Macrogossia : lidah lebih besar dari normal dan sering karena infeksi
3. Ankyloglossia : Frenulum attachment terlalu keanterior
4. Coated Tongue : Terjadi karena panas tinggi, gangguan tractus digestivus, Penderita Tonsilitis dan
Ludwig, Angina
5. Black Hairy Tongue : pappila Filiformis memanjang. Etiologi tidak jelas, rokok dan besi garam
nerupakan predisposisi
6. Microglossia : lidah lebih kecil dari normal, palatum tinggi, gigi protrusif
7. Hypermorbility Tongue : frenulum attachment terlalu kebelakang
8. White Hairy Tongue : pappila filiformis memanjang tanpa pigmentasi akibat infeksi dan defisiensi
vitamin
9. Fissure Tongue : sering karena Down Sindrom
10. Geografic Tongue : genetik. Sering pada orang dewasa, kadang pada bayi hilang, dalam beberapa
hari
11. Glossitis Rhombiika Mediana : genetik. Merokok merupakan faktor predisposisi. Warna merah atau
nodular tidak berpapil atau putih, terletak digaris tengah dorsum lidah
12. Dryed Red Tongue : lidah kering dan berwarna merah. Penyebab Infeksi, kekurangan vit
13. Cleft Tongue : merupakan kelainan kongenital, sering celah tersebut tertutup selaput sehingga
tidak jelas.
Created by Deka y (03-19) 19
Diagnostik
Definisi
Diagnosa
Hasil dari mengenal dan atau menentukan sifat dari status penyakit atau kondisi melalui pemeriksaan,
pengetahuan dgn mempertimbangkan simptoma dan manifestasi
Diagnosis
1. Seni guna membeda-bedakan suatu penyakit dgn penyakit lainnya
2. Menentukan/mendeteminir sifat, lokasi, dan sebab suatu penyakit
Diagnostika
Segala ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam diagnosis
Cara Pemeriksaan Rutin
1. Siapkan alat diagnostik terdiri dari mirror/kaca mulut, sonde, pinset, excavator & gelas kumur
2. Panggil pasien à didudukan
3. Lakukan – anamnesa (pemeriksaan subyektif) à untuk membantu menegakkan diagnosa
a. Motivasi : apa yg mendorong pasien datang berobat, contoh : mau tambal gigi, mau cabut gigi
b. Keluhan utama (chief of complain) yaitu keluhan yg mendorong pasien datang ke klinik, contoh
: gigi terasa sakit, gigi berlobang – bau.
c. Present illness (PI) yaitu riwayat kronologis dari yg dikeluhkan saat ini, ex : sakit sejak kapan,
lokasi, rasa, meliputi tipe, tempat, sifat, rasa
d. Past Dental History (PDH) yaitu riwayat penyakit/perawatan gigi yg pernah dialami kecuali
segala sesuatu yg berhubungan dg keluhan utama, contoh : pernah cabut gigi, terjadi
perdarahan atau tidak
e. Past Medical History (PMH) yaitu riwayat medis penderita/penyakit yg pernah diderita
f. Family History (FH) : berhubungan dgn keadaan sakit pasien, contoh : ada penyakit sistemik
atau
Pemeriksaan Obyektif
1. Extra Oral (EO)
a. Muka (simetris/asimetris)
b. Pipi
c. Bibir
d. Limphonody
2. Intra Oral (IO)
a. Mukosa
b. Gingiva
c. Lidah
d. Palatum
Created by Deka y (03-19) 20
e. Oral Hygiene
3. Status gigi : geligi
III IV
II I
6 - ada karies oklusal
sondasi (-), perkusi (-), palpasi (-), CE (+) ngilu à d/ karies media
Pemeriksaan
Sondasi : dg sonde, untuk melihat kedalaman & perluasan karies
Perkusi : dgn tangkai kaca mulut/sonde bagian ujung bawah, untuk melihat adanya kelainan
jaringan periapikal
Palpasi : dengan ujung jari, untuk melihat ada/tidaknya pembengkakan & perluasan abses
Excavasi : dg excavator, untuk membersihkan kavitas
CE : untuk tes vitalitas gigi
Rontgen
Pemeriksaan lain
Created by Deka y (03-19) 21