mika margareta (337840)

29
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investor adalah salah satu hal yang terpenting untuk suatu perusahaan yang telah go public. Hal ini disebabkan karena para investor adalah sumber modal perusahaan atas saham-saham yang dimiliki oleh investor tersebut. Para investor biasanya mencari informasi suatu perusahaan terlebih dahulu sebelum mereka memutuskan untuk menginvestasikan modalnya di dalam perusahaan tersebut atau tidak, baik dalam bentuk kepemilikan saham maupun dalam bentuk investasi lainnya. Salah satu informasi yang mencerminkan kondisi internal sebuah perusahaan adalah pergerakan harga saham di bursa efek. Sedangkan pergerakan harga saham dipengaruhi oleh informasi-informasi yang mempengaruhi persepsi para investor. Hal inilah yang menjadi salah satu pusat perhatian para investor sebelum mengambil keputusan. Maka wajar jika setiap perusahaan berusaha menciptakan reputasi baik di mata investor dengan harapan agar investor ingin menginvestasikan dananya pada perusahaan melalui pembelian saham yang dicatatkan di bursa efek. Penanaman modal yang dilakukan oleh investor bertujuan untuk memperoleh pendapatan berupa deviden atau capital gains. Dividen adalah pendapatan yang diperoleh setiap 1

Upload: mika-margareta

Post on 28-Apr-2015

70 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mika Margareta (337840)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Investor adalah salah satu hal yang terpenting untuk suatu perusahaan yang telah

go public. Hal ini disebabkan karena para investor adalah sumber modal

perusahaan atas saham-saham yang dimiliki oleh investor tersebut. Para investor

biasanya mencari informasi suatu perusahaan terlebih dahulu sebelum mereka

memutuskan untuk menginvestasikan modalnya di dalam perusahaan tersebut atau

tidak, baik dalam bentuk kepemilikan saham maupun dalam bentuk investasi

lainnya.

Salah satu informasi yang mencerminkan kondisi internal sebuah perusahaan

adalah pergerakan harga saham di bursa efek. Sedangkan pergerakan harga saham

dipengaruhi oleh informasi-informasi yang mempengaruhi persepsi para investor.

Hal inilah yang menjadi salah satu pusat perhatian para investor sebelum

mengambil keputusan. Maka wajar jika setiap perusahaan berusaha menciptakan

reputasi baik di mata investor dengan harapan agar investor ingin

menginvestasikan dananya pada perusahaan melalui pembelian saham yang

dicatatkan di bursa efek.

Penanaman modal yang dilakukan oleh investor bertujuan untuk memperoleh

pendapatan berupa deviden atau capital gains. Dividen adalah pendapatan yang

diperoleh setiap periode selama saham masih dimiliki, sedangkan capital gains

adalah pendapatan yang diperoleh karena harga jual saham lebih tinggi daripada

harga belinya. Pendapatan ini baru diperoleh jika saham dijual. Capital gains

banyak dimanfaatkan oleh para spekulator karena lebih bersifat harian sesuai

dengan perubahan harga saham yang terjadi pada setiap hari perdagangan saham.

Spekulator harus mempunyai informasi mengenai faktor pemicu perubahan harga

saham. Kemungkinan salah satu faktor pemicu adalah besarnya dividen yang

dibayarkan perusahaan.

Kebijakan dividen suatu perusahaan dapat mempengaruhi harga saham masih

merupakan suatu perdebatan bagi para ahli keuangan. Ada yang berpendapat

1

Page 2: Mika Margareta (337840)

bahwa kebijakan dividen suatu perusahaan tidak berpengaruh pada harga saham

(nilai perusahaan) namun ada juga yang berpendapat sebaliknya, yaitu kebijakan

dividen berhubungan erat dengan harga saham perusahaan. Teori-teori Elton E.J

dkk (1980), Eades K.M dkk (1984), dan Jagannathan dan Frank (1997), yang

mengemukakan pernyataan tersebut berdasarkan pada alasan-alasan tertentu. Ada

yang berpendapat bahwa kebijakan dividen suatu perusahaan tidak berpengaruh

pada harga saham (nilai perusahaan) namun ada juga yang berpendapat

sebaliknya, yaitu kebijakan dividen berhubungan erat dengan harga saham

perusahaan.

Jika terdapat reaksi harga saham yang diakibatkan dari suatu pengumuman, maka

bisa diartikan bahwa pengumuman itu mengandung informasi. Reaksi harga

saham dapat diukur dengan menggunakan abnormal return saham sebagai nilai

perubahan harga. Pengumuman pembayaran dividen dikatakan mengandung

informasi apabila memberikan return yang signifikan kepada pasar. Hal

sebaliknya juga bila pengumuman pembayaran dividen tidak memberikan

abnormal return yang tidak signifikan maka dari itu tidak mengandung informasi.

Beberapa penelitian menunjukkan hasil yang berbeda. Perbedaan tersebut terlihat

dari penelitian Kartini (2001) yang menyatakan bahwa pengumuman dividen

mengandung informasi. Sedangkan, penelitian Soetjipto (1997) menyatakan

bahwa pengumuman dividen tidak mengandung informasi.

Karena ketidakkonsistenan hasil penelitian-pernelitian seperti yang diuraikan

sebelumnya, maka penulis memandang masih perlu diadakannya dukungan teori

mengenai “Pengaruh Dividen Terhadap Harga Saham dan Return Saham”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dijelaskan diatas, bahwa ada

kemungkinan dipengaruhinya harga saham dan return saham perusahaan oleh

pengumuman dividen, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

“Apakah pengumuman deviden naik atau turun berpengaruh terhadap

harga dan return saham”.

2

Page 3: Mika Margareta (337840)

C. Batasan Penelitian

Penelitian ini hanya dibatasi pada perusahaan di bidang Industri Barang Konsumsi

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode Januari 2011 hingga

Desember 2012 dan pada tahun tersebut perusahaan membayarkan dividen (cash

dividen) kepada para pemegang sahamnya.

D. Tujuan Penelitian

Bertitik tolak dari permasalahan yang telah dijelaskan di atas, maka tujuan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui apakah kenaikan ataupun penurunan pembayaran dividen

tunai berpengaruh terhadap return saham perusahaan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012

2. Mengetahui apakah kenaikan ataupun penurunan pembayaran dividen

tunai berpengaruh terhadap harga saham saham perusahaan yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012

3

Page 4: Mika Margareta (337840)

II. KAJIAN PUSTAKA

A. Teori

1. Dividen

Dividen (dividend) adalah pembagian aktiva perusahaan kepada para pemegang

saham perusahaan. Dividen dapat dibayar dalam bentuk uang tunai (kas), saham

perusahaan, ataupun aktiva lainnya. Semua dividen haruslah diumumkan oleh

dewan direksi sebelum dividen tersebut menjadi kewajiban perusahaan. (Henry

Simamora, 2000, 423). Terdapat beberapa tanggal penting yang menjadi perhatian

dalam prosedur pembagian dividen.

1) Tanggal Pengumuman (declaration date) adalah tanggal pada saat direksi

mengumumkan dividen. Pada tanggal tersebut dividen menjadi kewajiban

perusahaan dan dicatat pada buku perusahaan. Tanggal pengumuman ini biasanya

beberapa minggu sebelum tanggal pembayaran dividen.

2) Cum Dividend adalah tanggal dimana seluruh pemegang saham perusahaan

sampai batas tanggal tersebut berhak mendapatkan dividen.

3) Tanggal pencatatan (date of record) merupakan tanggal yang dipilih oleh

dewan direksi untuk mendaftar para pemegang saham yang berhak menerima

dividen. Karena waktu yang tersita untuk menyususn daftar para pemegang

saham, maka tanggal pencatatan biasanya dua atau tiga minggu setelah tanggal

pengumuman dividen, namun sebelum tanggal pembayaran dividen.

4) Ex Dividend yaitu tanggal dimana pemegang saham tidak lagi berhak mendapat

dividen.

5) Tanggal Pembayaran (date of payment) adalah tanggal dividen benar-benar

dibayarkan. Pembayaran biasanya berlangsung beberapa minggu setelah tanggal

pengumuman dividen.

Istilah dividen biasanya dipahami sebagai distribusi kas oleh perseroan kepada

pemegang sahamnya. Dividen dinyatakan sebagai jumlah spesifik per lembar

4

Page 5: Mika Margareta (337840)

saham biasa. Dividen kas adalah pembagian laba oleh perusahaan kepada para

pemegang sahamnya. Jumlah yang diterima sepadan dengan banyaknya jumlah

lembar saham yang dimilikinya. Biasanya terdapat kondisi yang patut oleh

perusahaan untuk membayar dividen kas, yaitu saldo laba yang mencukupi, kas

yang memadai, dan tindakan formal oleh dewan direksi. Jumlah saldo yang besar

tidak harus berarti bahwa perusahaan mampu mambayar dividen. Dana kas perlu

pula tersedia dengan jumlah memadai yang melebihi kebutuhan-kebutuhan

operasi normal. Dewan direksi tidak wajib mengumumkan dividen setiap tahun,

bahkan walaupun terdapat saldo kas yang cukup besar untuk membagikan

dividen.

Kurangnya dana ataupun posisi kas yang sangat ketat dapat memaksa direksi

perusahaan untuk mengurangi atau bahkan meniadakan pembayaran dividen.

Keputusan distribusi itu mestilah dipikirkan secara masak-masak karena dividen

sering menjadi elemen kunci dalam imbalan yang diharapkan oleh para pemodal

dari saham yang dimilikinya. Harga pasar saham kerap jatuh secara dramatis pada

saat deklarasi dividen ternyata lebih kecil daripada yang diprediksi sebelumnya.

Sebagian besar perusahaan mencoba mempertahankan catatan pembayaran

dividen yang stabil dalam upaya membuat saham mereka kelihatan memikat bagi

para pemodal. Dividen dapat dibayarkan sekali setahun atau setiap semesteran.

2. Cash Dividend (Deviden Tunai)

Robert Ang (1997) menyatakan bahwa dividen merupakan nilai pendapatan bersih

perusahaan setelah pajak dikurangi laba ditahan (retained earnings) yang ditahan

sebagai cadangan bagi perusahaan. Dividen ini untuk dibagikan kepada para

pemegang saham sebagai keuntungan dari laba perusahaan. Dalam hal ini ada dua

jenis dividen yang bisa diperoleh pemegang saham, yaitu dividen kas dan non kas.

Dividen kas (cash dividend) adalah dividen yang dibayar oleh emiten kepada

pemegang saham dalam bentuk uang tunai. Dividen non kas adalah dividen yang

dibayarkan dalam bentuk saham dengan proporsi tertentu. Dalam penelitian ini

fokus penelitian adalah pada cash d ividend.

5

Page 6: Mika Margareta (337840)

Pembayaran dividen dalam bentuk tunai lebih banyak diinginkan investor

daripada dalam bentuk lain, karena pembayaran dividen tunai mengurangi risiko

ketidakpastian investor dalam aktivitas investasinya ke dalam perusahaan.

Demikian juga stabilitas dividen yang dibayarkan juga akan mengurangi risiko

ketidakpastian dari profitabilitas perusahaan, sehingga stabilitas perusahaan juga

merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan manajemen perusahaan.

Dalam hubungannya dengan pendapatan dividen, para investor umumnya

menginginkan pembagian dividen yang relatif stabil karena dengan stabilitas

dividen dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan sehingga

mengurangi ketidakpastian investor dalam menanamkan modalnya ke dalam

perusahaan. Di sisi lain perusahaan yang akan membagikan dividen dihadapkan

pada berbagai macam pertimbangan antara lain: perlunya menahan sebagian laba

untuk reinvestasi yang mungkin lebih menguntungkan, kebutuhan dana

perusahaan, likuiditas perusahaan, sifat pemegang saham yang sering kali

memutuskan untuk menjual sahamnya tiba-tiba jika dianggap lebih

menguntungkan, target tertentu yang berhubungan dengan rasio pembayaran

dividen dan faktor lain yang berhubungan dengan kebijakan dividen.

3. Kebijakan Deviden

Salah satu kebijakan yang harus diambil oleh manajemen adalah memutuskan

apakah laba yang diperoleh perusahaan selama satu periode akan dibagi semua

atau dibagi sebagian untuk dividen dan sebagian lagi tidak dibagi dalam bentuk

laba ditahan. Apabila perusahaan memutuskan untuk membagi laba yang

diperoleh sebagai dividen berarti akan mengurangi jumlah laba yang ditahan yang

akhirnya juga mengurangi sumber dana intern yang akan digunakan untuk

mengembangkan perusahaan. Sedang apabila perusahaan tidak membagikan

labanya sebagai dividen akan bisa memperbesar sumber dana intern perusahaan

dan akan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk mengembangkan

perusahaan.(Soetrisno, 2003, 303).

Dividen kas merupakan bagian laba yang dibagikan kepada pemegang saham.

Ada dua jenis dividen, yaitu dividen saham preferen yang dibayarkan secara tetap

6

Page 7: Mika Margareta (337840)

dalam jumlah tertentu, dan dividen saham biasa yang dibayarkan kepada

pemegang saham apabila mendapatkan laba. Harga saham dipengaruhi oleh

tingkat pertumbuhan dividen. Besarnya dividen yang dibayarkan akan

meningkatkan nilai perusahaan atau harga saham. Namun semakin besar dividen

yang dibayarkan kepada pemegang saham akan memperkecil sisa dana yang dapat

dipergunakan untuk mengembangkan perusahaan sebagai reinvestasi, karena laba

ditahan tersebut merupakan sumber dana intern yang dapat digunakan untuk

membelanjai perusahaan. Semakin rendah laba ditahan akibatnya akan

memperkecil kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba yang pada

akhirnya juga memperkecil pertumbuhan dividen. Dari keterangan diatas ternyata

kebijakan dividen tersebut menimbulkan dua akibat yang bertentangan, oleh

karena itu penentuan besarnya dividen yang dibagikan kepada pemegang saham

menjadi sangat penting dan merupakan tugas manajer keuangan untuk mengambil

kebijakan dividen yang optimal. Rasio Pembayaran dividen (dividen payout

ratio) menentukan jumlah laba yang dapat ditahan sebagai sumber pendanaan.

Semakin besar laba yang ditahan semakin sedikit jumlah laba yang dialokasikan

untuk pembayaran dividen. Alokasi penentuan laba ditahan dan pembayaran

dividen merupakan aspek utama dalam kebijakan dividen.

4. Prosedur Pembagian Dividen

Pembagian dividen merupakan satu hal yang dinantikan oleh para pemegang

saham. Keputusan pembayaran dividen berada di tangan Rapat Umum Pemegang

Saham (RUPS). Pembagian dividen dapat dilakukan secara kuartalan ataupun

Dividen dibagikan kepada para pemegang saham yang terdaftar pada waktu yang

telah ditentukan. Menurut Weston dan Brigham (1998), mekanisme pembagian

dividen yang aktual adalah sebagai berikut:

1. Announce Date (tanggal pengumuman), adalah pada saat direksi perusahaan

mengumumkan rencana pembagian dividen sesuai dengan hasil RUPS.

2. Holder of Record Date (tanggal pencatatan pemegang saham), adalah hari

terakhir untuk mendaftarkan diri sebagai pemegang saham agar berhak menerima

dividen yang akan dibagikan perusahaan. Investor yang membeli saham setelah

tanggal tersebut tidak berhak menerima dividen yang akan dibagikan.

7

Page 8: Mika Margareta (337840)

3. Ex- Dividend Date (tanggal ex-dividend), adalah tanggal pada saat hak atas

dividen periode berjalan dilepaskan dari sahamnya, biasanya dengan jangka waktu

empat hari kerja sebelum tanggal pencatatan saham. Perdagangan saham sebelum

tanggal ex-dividend disebut cum dividend.

4. Dividend Payment (tanggal pembayaran), adalah tanggal pada saat dividen

benarbenar

dibayarkan oleh perusahaan.

5. Reaksi Pasar Terhadap Kenaikan dan Penurunan Dividen

Menurut Khoiruddin (2004), model harga saham dengan pertumbuhan konstan

menunjukkan bahwa pembayaran dividen yang lebih besar cenderung akan

meningkatkan harga saham yang berarti akan meningkatkan nilai perusahaan.

Namun demikian, pembayaran yang semakin besar akan dapat mengurangi

kemampuan perusahaan dalam investasi, sehingga akan berpotensi menurunkan

harga saham. Dalam kenyataannya, di pasar sering terjadi bahwa peningkatan

dividen selalu dikuti dengan kenaikan harga saham, sedangkan penurunan dividen

akan diikuti dengan penurunan harga saham.

Hasil penelitian Abdurahim (2004) pada 139 sampel perusahaan yang

mengumumkan dividen pada tahun 1996 dan 1997 bahwa (1) pengumuman

dividen bertambah yang dipublikasikan oleh perusahaan mendapat respon positif

oleh investor selama periode pengamatan, (2) respon investor terhadap

pengumuman dividen meningkat adalah positif dan tepat, namun respon mereka

terhadap pengumuman dividen meningkat untuk perusahaan yang tidak

mempunyai prospek pertumbuhan dimasa yang akan datang adalah tidak tepat.

Penelitian Prasetio dan Susilastuti (2001) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan

yang signifikan antara rata-rata abnormal return saham selama 11 hari periode

pengamatan dibandingkan dengan rata-rata abnormal return saham selama 11 hari

sebelum periode pengamatan, baik pada pengumuman dividen yang meningkat

maupun menurun. Hal ini 7 menunjukkan bahwa informasi dividen meningkat

maupun menurun yang diumumkan oleh perusahaan secara signifikan

berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan manufaktur di BEJ.

Khoiruddin (2004) juga menyimpulkan bahwa pengumuman dividen bank

8

Page 9: Mika Margareta (337840)

ditanggapi positif oleh investor yang ditunjukkan oleh abnormal return yang

positif signifikan beberapa hari di sekitar pengumuman dividen.

B. Hipotesis

Investor atau pasar cenderung menginterpretasikan kenaikan dividen sebagai

sinyal membaiknya kinerja perusahaan saat ini maupun pada masa yang akan

datang. Sebaliknya penurunan dividen sebagai sinyal penurunan kinerja

perusahaan saat ini maupun prospeknya di masa mendatang. Investor bisa

menganggap pengumuman pembayaran dividen sebagai suatu sinyal positip

maupun negatif. Jika investor menganggap perubahan pembayaran dividen

merupakan sinyal positip, maka harga saham akan meningkat dan berarti akan

mendapatkan abnormal return yang positip pada saat pengumuman dividen.

Sebaliknya jika investor menganggap perubahan pembayaran dividen merupakan

sinyal negatif, maka harga saham akan menurun dan investor akan mendapatkan

abnormal return yang negatif pada saat pengumuman pembayaran dividen.

Dari tinjauan diatas, dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

Hipotesis 1 : Terdapat Abnormal Return negatif di sekitar tanggal pengumuman

dividen pada perusahaan yang melakukan penurunan pembayaran dividen.

Hipotesis 2 : Terdapat Abnormal Return positif di sekitar tanggal pengumuman

dividen pada perusahaan yang melakukan kenaikan pembayaran dividen.

9

Page 10: Mika Margareta (337840)

III. METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel Penelitian

Objek atau populasi dalam penelitian ini mengambil populasi perusahaan-

perusahaan yang termasuk dalam kelompok Industri Barang Konsumsi yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2012. Sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah perusahaan yang melakukan pembayaran dividen

tunai. Penarikan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu

dengan pengambilan sampel yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Perusahaan yang terdaftar pada Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek

Indonesia (BEI) selama periode penelitian, yaitu 2011-2012.

b. Dipilih perusahaan yang mengumumkan dividen tunai pada tahun 2011

dan 2012.

c. Dari perusahaan tersebut dipilih perusahaan yang jumlah dividennya

berbeda dari periode sebelumnya (naik dan turun).

d. Perusahaan yang memiliki data laporan keuangan tahunan yang lengkap

selama periode penelitian, yaitu 2011-2012.

Berdasarkan kriteria tersebut di atas, diperoleh sampel perusahaan

yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:

1. Perusahaan yang membagikan dividen naik (dividen 2012 > dividen 2011)

2. Perusahaan yang membagikan dividen turun (dividen 2012 < dividen 2011)

B. Sumber dan Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari Pusat

Referensi Pasar Modal (PRPM) Bursa Efek Indonesia dan sumber-sumber lain

yang mendukung penelitian ini. Adapun data-data yang dimaksud adalah sebagai

berikut:

1. Nama perusahaan dan jumlah dividen tunai yang dibayarkan perusahaan

selama tahun amatan (dividen tiap lembar saham).

2. Dividen per share tahun 2011 dan 2012

3. Tanggal pengumuman dividen tunai perusahaan pada tahun amatan.

4. Harga penutupan harian saham (close price); dan

10

Page 11: Mika Margareta (337840)

5. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencakup beberapa hari bursa,

dengan perincian sebagai berikut:

1. Sepuluh hari sebelum event date

Yaitu waktu pengamatan yang dilakukan selama sepuluh hari sebelum dividend

date.

2. Satu hari event date

Yaitu hari ketika dividend date atau dengan kata lain dividen dibagikan kepada

para pemegang saham.

3. Sepuluh hari setelah event date.

Yaitu waktu selama sepuluh hari setelah dividen dibagikan kepada para

pemegang saham.

C. Identifikasi Variabel dan Pengukurannya

1. Dividen

Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham perusahaan yang

sebanding dengan jumlah lembar saham yang dimiliki pemegang saham tersebut.

Variabel dividen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dividen tunai yang

dibayarkan perusahaan selama tahun amatan (dividen tiap lembar saham). Dividen

diukur dari nilai dividend payout ratio yang terdapat dalam laporan keuangan.

2. Harga Saham dan Return Saham

a. Index Harga Saham Individual

yaitu menggunakan saham masing-masing perusahaan dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

IHSIt = NPt x 100

ND

Keterangan :NP = nilai pasar saham individualND = nilai dasar saham individual

b. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

11

Page 12: Mika Margareta (337840)

yaitu menggunakan seluruh saham yang tercatat di bursa, dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

IHSGt = NPt x 100

ND

Keterangan :NP = nilai pasar saham gabunganND = nilai dasar saham gabungan

c. Return Saham

adalah hasil yang diperoleh dari investasi dengan cara menghitung selisih

harga saham periode berjalan dengan periode sebelumnya dengan

mengabaikan dividen. Return saham dapat dihitung dengan rumus:

Rit = Pi.t – Pi.t-1

Pi.t-1

Keterangan :

Ri = return sahamPt = harga saham pada periode tPt – 1 = harga saham pada periode t – 1

d. Return pasar

adalah tingkat keuntungan seluruh saham yang terdaftar di bursa yang

diwakili oleh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Return pasar dapat

dihitung dengan rumus:

Rmt = IHSGt – IHSGt-1

IHSGt-1

Keterangan :Rm = return pasarIHSG t = Indeks Harga Saham Gabungan pada Periode tIHSG t – 1 = Indeks Harga Saham Gabungan pada Periode t – 1

e. expected return

adalah tingkat keuntungan yang diharapkan untuk masing-masing saham

Expected return dapat dihitung dengan model-model keseimbangan atau

Capital Asset Pricing Model (CAPM) yang menyatakan bahwa tingkat

12

Page 13: Mika Margareta (337840)

keuntungan yang diharapkan dari suatu saham adalah sama dengan tingkat

keuntungan bebas risiko ditambah dengan premi risiko yang

diformulasikan.

E (Rit) = α + β (Rm)

Keterangan :

E (Rit) = Expected returnRm = return pasar

Sedangkan β dan α dapat dihitung dengan software SPSS 6.0 dengan

Ordinary Least Square:

Keterangan:return pasar = variabel independenreturn saham = variabel dependen

f. Abnormal return atau keuntungan di atas normal

merupakan selisih antara tingkat keuntungan sebenarnya dengan tingkat

keuntungan yang diharapkan. Abnormal return ini dapat bernilai positif

maupun

negatif. Menurut Sularso (2003) untuk mengetahui adanya pengaruh

pengumuman individual sebelum dan sesudah pengumuman deviden.

Model perhitungan tersebut adalah sebagai berikut:

ARit = Rit – E (Rit)

Keterangan :

ARit = Abnormal Return saham i pada periode tRit = tingkat pengembalian saham individual i periode tE(Rit) = tingkat pengembalian saham yang diharapkan pada periode t

13

Page 14: Mika Margareta (337840)

g. Abnormal return rata-rata (AAR)

dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

1 N

AARt = N ∑ Arit

I = 1

D. Alat Analisis

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif, yaitu

menggunakan uji beda rata-rata atau one sample t test. Hal ini dikarenakan dalam

penelitian ini hanya menggunakan satu sampel yaitu abnormal return.

E. Uji Hipotesis

Untuk sampel perusahaan yang melakukan penurunan pembayaran dividen.

1. Merumuskan hipotesis operasional :

Ho : μ1 ≥ 0 : Tidak terdapat abnormal return negatif di sekitar tanggal

pengumuman dividen pada perusahaan yang melakukan penurunan

pembayaran dividen.

Ha : μ1 < 0 : Terdapat abnormal return negatif di sekitar tanggal pengumuman

dividen pada perusahaan yang melakukan penurunan pembayaran

dividen.

2. Membuat kesimpulan berdasarkan hasil uji beda rata-rata ( one sample t test )

dengan kriteria sebagai berikut :

- Jika α < 0,05 dan rata-rata abnormal return bernilai negatif maka Ha

didukung.

- Jika α > 0,05 dan rata-rata abnormal return bernilai positif atau nol, maka

Ha tidak didukung.

Untuk sampel perusahaan yang melakukan kenaikan pembayaran dividen

1. Merumuskan hipotesis operasional

14

Page 15: Mika Margareta (337840)

Ho : μ2 ≥ 0 : Tidak terdapat abnormal return positif di sekitar tanggal

pengumuman dividen pada perusahaan yang melakukan

penurunan pembayaran dividen.

Ha : μ2 < 0 : Terdapat abnormal return positif di sekitar tanggal

pengumuman dividen pada perusahaan yang melakukan

penurunan pembayaran dividen.

2. Membuat kesimpulan berdasarkan hasil uji beda rata-rata ( one sample t

test ) dengan kriteria sebagai berikut :

- Jika α < 0,05 dan rata-rata abnormal return bernilai positif, maka Ha

didukung.

- Jika α > 0,05 dan rata-rata abnormal return bernilai negatif, maka Ha tidak

didukung.

F. Diagram Alir Penelitian

15

Page 16: Mika Margareta (337840)

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap

Harga dan Return Saham

DAFTAR PUSTAKA

16

Perusahaan Bidang Industri Konsumsi Terdaftar di BEI

Periode 2011-2012

Penarikan Sampel

Perusahaan yang membagikan dividen naik (dividen 2012 >

dividen 2011)

Perusahaan yang membagikan dividen turun (dividen 2012 <

dividen 2011)

Identifikasi Variabel1. Dividen

- dividend payout ratio2. Harga dan Return Saham

- Index Harga Saham Individual- Indeks Harga Saham Gabungan

(IHSG)- Return Saham- Return Pasar- Abnormal return atau keuntungan

di atas normal- Abnormal Return- Abnormal return rata-rata (AAR)

Uji Hipotesis

Page 17: Mika Margareta (337840)

Abdurahim, Ahim. (2004). Analisis Akurasi Respon Investor Terhadap Pengumuman Dividen. Wahana Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi. 07;15-27.

Eades, K.M., P.J. Hess, and E.H. Kim. 1984. “On Interpreting Security ReturnsDuring the Ex-Dividend Period”. Journal of Financial Economic, page 13, 3-34.

Elton, E.J., Martin, J.G., and Christopher, R.B., 1980, “Marginal StockholderTax Rates and the Clientele Effect”, review of Economical and Statistics,page 52, 68-74.

Henry Simamora, (2000), Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis, Salemba Empat, Jakarta.

Jagannathan, R. and Frank, M. 1997, “Why Do Stock Price Drop by Less than theValue of Value the Dividend? Evidence from a Country Without Taxes”,Journal of Financial Economic 47, page 161-188.

Kartini, (2001), Analisis reaksi Pemegang Saham terhadap Pengumuman Perubahan Pembayaran Dividen di Bursa Efek Jakarta, Siasat Bisnis No. 6 Vol. 2, UII, Yogyakarta.

Khoiruddin, Moh. (2004) Reaksi Pasar Terhadap Dividend Announcement di Sektor Perbankan Studi Kasus Pada BEJ. Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi. 2;123-135.

Prasetio, J. E., & Susilastuti, Erna. (2004). Analisis Pengaruh Pengumuman Dividen yang Meningkat dan Menurun Terhadap Harga Saham. Wahana Jurnal Ekonomi,Manajemen, dan Akuntansi. 07; 1-13.

Soetrisno, (2003), Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Ekonisia, UII, Yogyakarta

Sularso, R. Andi. 2003. “Pengaruh Pengumuman Dividen terhadap Perubahan Harga Saham (Return) Sebelum dan Sesudah Ex-Dividend Date di Bursa Efek Jakarta (BEJ)”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol 5. No 1. 1-17.Universitas Jember.

Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin, (2001), Pasar Modal di Indonesia, Salemba Empat, Jakarta.

Weston, J. Fred dan T.E. Copeland. 1992. Manajemen Keuangan. Binarupa Aksara. Jakarta.

17

Page 18: Mika Margareta (337840)

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN

TERHADAP HARGA DAN RETURN SAHAM

(Studi Pada Perusahaan Bidang Konsumsi yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia)

Proposal Penelitian

MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN

Disusun oleh :

MIKA MARGARETA

12/ 337840/ PTP/ 01191

18

Page 19: Mika Margareta (337840)

PROGRAM MAGISTER TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2013

DAFTAR ISI

Hal

COVER ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI .............................................................................................. ii

I. PENDAHULUAN

Latar Belakang ....................................................................................... 1

Rumusan Masalah .................................................................................. 2

Batasan Penelitian................................................................................... 3

Tujuan Penelitian ................................................................................... 3

II. KAJIAN PUSTAKA

Teori ...................................................................................................... 5

1. Dividen ............................................................................................. 4

2. Cash Dividen ( Dividen Tunai) ......................................................... 5

3. Kebijakan Dividen ............................................................................ 6

4. Prosedur Pembagian Deviden ........................................................... 7

5. Reaksi Pasar Tehadap Kenaikan dan Penurunan Dividen ................ 8

Hipotesis ................................................................................................ 9

III. METODOLOGI

Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................... 10

Sumber Dan Metode Pengumpulan Data ............................................ 10

Identifikasi Variabel dan Pengukurannya ........................................... 11

Alat Analisis ........................................................................................ 14

Uji Hipotesis ......................................................................................... 14

Diagram Alir Penelitian ........................................................................ 16

19

Page 20: Mika Margareta (337840)

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 17

20