mikroekonomi islami

20
EKONOMI MIKRO ISLAMI Abdul Bakhirnudin Fosfit Dianang Prilianto Pambudi Dian Pujiatma Vera S. Abida Muttaqiena

Upload: abida-muttaqiena

Post on 24-May-2015

783 views

Category:

Education


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mikroekonomi islami

EKONOMI MIKRO ISLAMI

Abdul BakhirnudinFosfit Dianang

Prilianto PambudiDian Pujiatma Vera S.

Abida Muttaqiena

Page 2: Mikroekonomi islami

Pendahuluan

Fondasi Filosofis Ekonomi Islam: Individualism in the role of vicegerent of Allah in earth

with an objective to achieve ‘falah’ in this world and in the hereafter

“…tidak mungkin menentukan efisiensi dan pemerataan dalamrangka pembangunan berkeadilan tanpa kriteria moral ”

EKONOMI MIKRO ISLAMI

Page 3: Mikroekonomi islami

Konsep Konsep KonvensionalKonvensional

Konsep Konsep KonvensionalKonvensional

Konsep IslamiKonsep IslamiKonsep IslamiKonsep Islami

Perilaku setiap individu dalam unit ekonomi sesuai dengan norma dan aturan menurut persepsinya masing-masing => memasukkan tatanan norma

tertentu dalam pembahasan perilaku individu dalam memenuhi kebutuhan ekonomi menjadi tidak

relevan

Perilaku setiap individu dalam unit ekonomi sesuai dengan norma dan aturan menurut persepsinya masing-masing => memasukkan tatanan norma

tertentu dalam pembahasan perilaku individu dalam memenuhi kebutuhan ekonomi menjadi tidak

relevan

Faktor norma yang terangkum dalam tatanan syari’ah menjadi variabel yang penting dan perlu dijadikan alat analisis => menjelaskan bagaimana

sebuah keputusan diambil oleh setiap unit ekonomi dengan memasukkan batasan-batasan syari’ah

sebagai variabel yang utama

Faktor norma yang terangkum dalam tatanan syari’ah menjadi variabel yang penting dan perlu dijadikan alat analisis => menjelaskan bagaimana

sebuah keputusan diambil oleh setiap unit ekonomi dengan memasukkan batasan-batasan syari’ah

sebagai variabel yang utama

Ekonomi Mikro

Page 4: Mikroekonomi islami

PERILAKU KONSUMEN DALAM ISLAM

Page 5: Mikroekonomi islami

Memenuhi kebutuhan baik jasmani maupun ruhani sehingga mampu memaksimalkan fungsi kemanusiaannya sebagai hamba Allah SWT untuk

mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat (falah).

Setiap individu harus melakukan konsumsi minimal untuk melaksanakan kewajibannya terhadap keluarga, masyarakat, dan Allah. (QS Al A’raaf: 31)

Barang-barang tertentu (haram) dilarang untuk dikonsumsi.

Konsumsi tidak boleh berlebihan, boros, mubazir dan tidak bermewah-mewahan.

Konsumsi dan kepuasan yang mengiringinya tidak boleh menjadi tujuan utama dari individu harus ditujukan untuk mencapai tujuan hidup yang lebih tinggi.

Tujuan dan Etika Konsumsi

Page 6: Mikroekonomi islami

Preferensi Konsumen dalam Perspektif Islam

First Level of Choice

Spending for worldly needs Spending for the cause of Allah

Second Level of Choice

Future consumption Present consumption

Third Level of Choice

Consumption of Essentials (dharuriyyat)

Consumption of whateverComplement the essentials

(hajiyyat)

Consumption of whatever Improves on essentials

(tahsiniyyat)

Fourth Level of Choice

Choice between substitutes Choice between substitutes Choice between substitutes

Page 7: Mikroekonomi islami

Tingkat Kepuasan Konsumen

Barang X

Barang Y X HaramY Haram

X HaramY Halal

X HalalY Halal

X HalalY Haram

Kesejahteraan konsumen hanya akan meningkat jika mengkonsumsi lebih banyak barang halal dan mengurangi konsumsi barang haram.

Page 8: Mikroekonomi islami

Keputusan Alokasi Pendapatan

« Yang kamu miliki adalah apa yang telah kamu makan dan apa yang telah kamu infakkan » (Rasulullah SAW.)

Y = ( C + Infak ) + S

Y = FS + S

Asumsi : (1) Islam dilaksanakan oleh masyarakat, (2) Zakat hukumnya wajib, (3) Tidak ada riba dalam perekonomian, (4) Mudarabah wujud dalam perekonomian, dan (5) Pelaku ekonomi bersikap rasional dengan memaksimalkan kemaslahatan. Sehingga instrumen yang dapat

mempengaruhi volume jumlah uang yang dialokasikan untuk konsumsi, meliputi : Zakat, Infak/Shadaqah, dan Rate of Profit (pendapatan bagi hasil)

Page 9: Mikroekonomi islami

PERILAKU PRODUSEN DALAM ISLAM

Page 10: Mikroekonomi islami

Prinsip Dasar Produksi dalam Islam

TUJUAN PRODUKSI« untuk memenuhi kebutuhan individu dan merealisasikan kemandirian ummat »

terpenuhinya “kecukupan” bagi individu secara sempurna berdasarkan kelayakan keadaan sesuai zaman dan lingkungannya.

terpenuhinya kemampuan, keahlian, dan prasarana yang dengannya manusia bisa melaksanakan urusan agama dan dunianya.

• Seluruh kegiatan produksi terikat pada tatanan nilai moral dan teknikal yang islami.

• Kegiatan produksi harus memperhatikan aspek sosial dan kemasyarakatan.• Scarcity bukan menjadi satu-satunya masalah.• Proses produksi dalam perusahaan Islami harus dipandu oleh nilai-nilai dan

etika syariah.

Page 11: Mikroekonomi islami

Contoh 1: Sofyan Hotels

Page 12: Mikroekonomi islami

Contoh 2: Rabbani

Page 13: Mikroekonomi islami

TEORI PERMINTAAN, TEORI PENAWARAN, DAN PASAR

Page 14: Mikroekonomi islami

Permintaan dan Penawaran

Abu Yusuf (731-798 M)« Kadang-kadang makanan berlimpah, tetapi tetap mahal, dan kadang-kadang makanan sangat sedikit, tetapi murah. Tidak ada batasan tertentu tentang murah dan mahal yang dapat dipastikan. Hal tersebut ada yang mengaturnya. Prinsipnya tidak bisa diketahui. Murah bukan karena melimpahnya makanan, demikian juga

murah bukan karena kelangkaan makanan. Murah dan mahal merupakan ketentuan Allah. »

Imam Al Ghazali (1058-1111 M)« …jika petani tidak mendapatkan pembeli bagi produk-produknya, ia akan menjualnya

pada harga yang sangat rendah.”“Harga dapat diturunkan dengan mengurangi permintaan”

“Mengurangi marjin keuntungan dengan menjual pada harga yang lebih murah akan meningkatkan volume penjualan dan ini pada gilirannya akan meningkatkan laba”.

Page 15: Mikroekonomi islami

Faktor yang Mempengaruhi Permintaan

Ibnu Taimiyah (1263-1328 M)

– Keinginan masyarakat (al raghabah) terhadap barang bervariasi sesuai dengan keberlimpahan atau kelangkaan barang yang diminta (al matlub)

– Al raghabah juga bergantung pada jumlah para peminat (tullab) terhadap suatu barang.– Al raghabah juga dipengaruhi oleh lemah atau kuatnya kebutuhan terhadap suatu barang.– Harga bervariasi tergantung pada siapa transaksi dilakukan (al mu’awid)– Harga barang yang telah tersedia adalah lebih rendah dari harga barang yang belum tersedia secara fisik. Hal yang sama berlaku untuk

pembeli yang terkadang mampu membayar sekaligus tunai, namun terkadang tidak memiliki uang tunai dan ingin meminjam atau menjual barang. Ini nampak pada opsi cara pembayaran, tunai atau angsuran.

Page 16: Mikroekonomi islami

Faktor yang Mempengaruhi Penawaran

Ibnu Khaldun (1332-1406 M)

« Ketika barang-barang yang tersedia sedikit, harga-harga akan naik. Namun bila jarak antar kota dekat dan aman untuk melakukan perjalanan, akan banyak barang yang

diimpor sehingga ketersediaan barang akan melimpah dan harga akan turun. »

Page 17: Mikroekonomi islami

Pasar dalam Islam

Permintaan dan Penawaran adalah semua barang dan jasa yang merupakan kondisi penting bagi terpenuhinya tujuan akhir kehidupan manusia di dunia dan akhirat, yang berakar pada konsep Islam tentang keadilan

sosial dan pemerataan (Maqashid Syari’ah)

Pasar persaingan sempurna cenderung diinginkan karena menciptakan efisiensi, dimana konsumen akan mendapatkan kepuasan tertinggi, yaitu pada

persinggungan antara budget line dan indifference curve, serta Produsen memaksimumkan laba dengan memilih kombinasi input untuk produksi barang

yang meberikan biaya yang paling minimum.

Page 18: Mikroekonomi islami

Penyebab Distorsi dalam Pasar

Rekayasa Penawaran dan Rekayasa Penawaran dan PermintaanPermintaan

Rekayasa Penawaran dan Rekayasa Penawaran dan PermintaanPermintaan

TadlisTadlis((unknown to one party)unknown to one party)

TadlisTadlis((unknown to one party)unknown to one party)

TaghrirTaghrir(unknown to both parties)(unknown to both parties)

TaghrirTaghrir(unknown to both parties)(unknown to both parties)

Predatory PricingPredatory PricingPredatory PricingPredatory Pricing

Bai’ Najasy

Ikhtikar

Talaqqi Rukban

Ghaban

dll

Menyembunyikan cacat

Praktek Ijon

dllDumping

Page 19: Mikroekonomi islami

Penutup

FALAH

Efisiensi dan pemerataan dalam rangka pembangunan berkeadilan

Perilaku unit-unit ekonomi yang sesuai syariah

Page 20: Mikroekonomi islami