mini skripsi - sdhplatform.weebly.com · mata pelajaran kimia. metode penelitian yang digunakan...

28
MINI SKRIPSI ”PENGARUH KUALITAS TIDUR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS 11 IPA SDH BANGKA” Oleh: Nama : Exchell S.G.Ointu NIS : 1920411047 PROGRAM IPA SMA DIAN HARAPAN BANGKA TENGAH 2019

Upload: others

Post on 23-Jan-2021

14 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: MINI SKRIPSI - sdhplatform.weebly.com · mata pelajaran kimia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Gabungan. Penelitian dilakukan pada 16 September

MINI SKRIPSI

”PENGARUH KUALITAS TIDUR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS

11 IPA SDH BANGKA”

Oleh:

Nama : Exchell S.G.Ointu

NIS : 1920411047

PROGRAM IPA

SMA DIAN HARAPAN

BANGKA TENGAH

2019

Page 2: MINI SKRIPSI - sdhplatform.weebly.com · mata pelajaran kimia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Gabungan. Penelitian dilakukan pada 16 September

ii

ABSTRAK

Exchell S.G.Ointu

PENGARUH KUALITAS TIDUR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS 11-IPA

SDH BANGKA

(___+ __ halaman;__gambar; __ tabel)

Siswa adalah seseorang yang belajar di sekolah di bawah bimbingan guru untuk mencapai

cita-cita, salah satu keberhasilan siswa dalam belajar dapat dilihat dari nilai hasil belajar yang baik.

Faktanya masih banyak siswa yang tidak maksimal dalam pembelajaran. Hal ini terlihat dari nilai

hasil belajar yang ada dibawah standar. Salah satu faktor penyebab siswa tidak maksimal dalam hasil

belajar dapat disebabkan oleh karena siswa masih belum maksimal berkonsentrasi dalam

pembelajaran. Ketidakmaksimalan siswa dalam berkonsentrasi disebabkan oleh salah satu faktor yaitu

mengantuk atau kurangnya tidur.

Berdasarkan kondisi diatas maka disusunlah penelitian ini dengan bertujuan 1) mengetahui

pengaruh kualitas tidur terhadap hasil belajar siswa SMA; 2) mengetahui proses pengaruh kualitas

tidur dengan hasil belajar siswa SMA. Pada penelitian ini peneliti focus terhadap nilai belajar pada

mata pelajaran kimia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Gabungan. Penelitian dilakukan pada 16 September 2019. Subjek yang diteliti sebanyak 29 siswa-

siswi kelas 11 IPA SDH Bangka yang terdiri 8 cowok dan 11 cewek. Instrumen penelitian berupa

Kuisioner yang dibagikan dan Lembar hasil belajar kimia.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa jumlah kualitas tidur yang

baik responedn lebih kecil dari pada jumlah responden yang memiliki kualitas tidur yang buruk,

kemudian ditemukan jumlah responden yang memiliki hasil belajar yang baik lebih besar dari jumlah

responden yang memiliki hasil belajar yang buruk. Berdasarkan 2 kondisi atas bias disimpulkan tidak

ditemukan pengaruh kualitas tidur terhadap hasil belajar. Saran peneliti bagi pelajar agar dapat belajar

dengan tekun dan dapat mengatur jadwal tidurnya dengan baik, sedangkan bagi peneliti lain

diharapkan dapat melakukan penelitian mengenai penyebab yang mempengaruhi hasil belajar

mengenai penyebab yang lain.

Kata kunci: kualitas tidur, Hasil belajar

Page 3: MINI SKRIPSI - sdhplatform.weebly.com · mata pelajaran kimia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Gabungan. Penelitian dilakukan pada 16 September

iii

ABSTRACT

Exchell S.G.Ointu

THE EFFECT OF SLEEP QUALITY TOWARDS THE LEARNING RESULTS OF

11-IPA SDH BANGKA CLASSES

(___ + __ page; __ image; __ table)

Students are people who study in schools under the guidance of teachers to achieve their

goals, one of the success of students in learning can be seen from the value of good learning

outcomes. In fact there are still many students who are not maximized in learning. This can be seen

from the value of learning outcomes that are below the standard. One of the factors causing students

to not be maximal in learning outcomes can be caused by students still not maximally concentrating in

learning. Inaccuracy of students in concentration is caused by one factor, namely drowsiness or lack

of sleep.

Based on the above conditions, this study was prepared with the aim of 1) knowing the effect

of sleep quality on high school student learning outcomes; 2) find out the process of the influence of

sleep quality with high school student learning outcomes. In this study, researchers focused on the

value of learning in chemistry subjects. The research method used in this study is the Combined

method. The study was conducted on September 16, 2019. Subjects were studied as many as 29

students in grade 11 of Natural Sciences in SDH Bangka consisting of 8 boys and 11 girls. Research

instruments in the form of questionnaires were distributed and Chemistry learning outcomes sheet.

Based on research that has been done, it is found that the amount of good sleep quality is

smaller than the number of respondents who have poor sleep quality, then the number of respondents

who have good learning outcomes is greater than the number of respondents who have poor learning

outcomes. Based on 2 conditions, it can be concluded that there is no effect of sleep quality on

learning outcomes. Researchers suggest that students be able to study diligently and manage their

sleep schedules well, while other researchers are expected to be able to conduct research on the causes

that affect learning outcomes about other causes.

Keywords: sleep quality, learning outcomes

Page 4: MINI SKRIPSI - sdhplatform.weebly.com · mata pelajaran kimia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Gabungan. Penelitian dilakukan pada 16 September

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah membimbing

peneliti dari awal hingga akhir pembuatan mini skripsi di dalam waktu yang tepat dengan judul

“Pengaruh Kualitas tidur terhadap hasil belajar siswa SMA kelas 11 IPA SDH Bangka”.

Judul dalam mini skripsi yang peneliti buat tidak datang begitu saja, dari dulu hingga

sekarang siswa belajar di sekolah di bawah bimbingan guru untuk dapat mencapai cita-cita, salah satu

keberhasilan siswa dalam belajar dapat dilihat dari nilai hasil belajar yang baik. Faktanya masih

banyak siswa yang tidak maksimal dalam pembelajaran. Hal ini terlihat dari nilai hasil belajar yang

ada dibawah standar. Salah satu faktor penyebab siswa tidak maksimal dalam hasil belajar dapat

disebabkan oleh karena siswa masih belum maksimal berkonsentrasi dalam pembelajaran.

Ketidakmaksimalan siswa dalam berkonsentrasi disebabkan oleh salah satu faktor yaitu mengantuk

atau kurangnya tidur.

Maka tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah pengaruh kualitas tidur terhadap

hasil belajar siswa, dan bagaimana proses pengaruh tidur terhadap hasil belajar siswa.

Dalam penegerjaan mini skripsi ini, banyak pihak yang sudah banyak membantu. Oleh sebab

itu, peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Wilik Cen, selaku kepala sekolah di SDH Bangka yang telah membuat program

mini skripsi ini, dan mendukung dalam pembuatan mini skripsi ini.

2. Bapak Pieter dan Ibu lucy selaku guru bahasa Indonesia dan guru biologi yang telah

membantu dalam memberi masukan, saran, dan kritik kepada peneliti.

3. Bapak Aldi sembiring selaku guru pembimbing yang sudah membimbing peneliti dari

awal penelitian hingga mini skrpisi ini selesai

4. Teman teman kelas 11 IPA dan Miss Evina yang sudah mau membantu dan mau ikut

berpartisipasi dalam melengkapi data dalam mini skripsi ini.

5. Dan terlebih lagi peneliti berterima kasih kepada orang tua peneliti yang ma uterus

mendukung dan mendoakan peneliti dalam pembuatan mini skripisi ini dari awal hingga

akhir.

Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, peneliti ucapkan banyak terima

kasih. Peneliti sadar bahwa mini skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,

besar harapan peneliti kepada pembaca atas konstribusinya baik berupa saran yang sifatnya

membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata dari peneliti, peneliti berharap bahwa mini skripsi ini akan berguna untuk

para murid-murid dan masyarakat. Terima kasih.

PangkalPinang, 18 November 2019

( )

Page 5: MINI SKRIPSI - sdhplatform.weebly.com · mata pelajaran kimia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Gabungan. Penelitian dilakukan pada 16 September

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................................................... ii

ABSTRACT .............................................................................................................................................iii

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................ iv

DAFTAR ISI ............................................................................................................................................ v

DAFTAR TABEL .................................................................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 1

1.3 Tujuan penelitian .................................................................................................................. 2

1.4 Manfaat penelitian ................................................................................................................ 2

1.5 Pembatasan masalah ............................................................................................................ 2

1.6 Penjelasan istilah................................................................................................................... 2

BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................................................................... 4

2.1 Tidur ........................................................................................................................................... 4

2.1.1 Definisi Tidur ................................................................................................................. 4

2.1.2 Fisiologi Tidur ................................................................................................................ 4

2.1.3 Pola Tidur ...................................................................................................................... 5

2.1.4 Kualitas Tidur................................................................................................................. 6

2.1.5 Dampak Kurang Tidur ................................................................................................... 7

2.2 Hasil Belajar................................................................................................................................ 8

2.2.1 Definisi Hasil Belajar ...................................................................................................... 8

2.2.2 Indikator keberhasilan Hasil belajar/nilai ............................................................................. 8

2.3 Hubungan Kedua Variabel ..................................................................................................... 8

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................................................ 9

3.1 Subjek, waktu dan tempat penelitian. .................................................................................. 9

3.2 Metode Penelitian................................................................................................................. 9

3.3 Instrumen Penelitian ............................................................................................................. 9

3.4 Langka langkah penelitian ................................................................................................... 11

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN ....................................................................................................... 12

4.1 Data ..................................................................................................................................... 12

4.1.1 Analisis Univariat ......................................................................................................... 12

Page 6: MINI SKRIPSI - sdhplatform.weebly.com · mata pelajaran kimia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Gabungan. Penelitian dilakukan pada 16 September

vi

4.1.2 Analisis Bivariat ........................................................................................................... 14

4.2 Pembahasan.............................................................................................................................. 14

4.3 Kajian Penelitian Terhadap Kehidupan Secara Kontekstual. ............................................... 15

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................................................ 17

5.1 Kesimpulan.......................................................................................................................... 17

5.2 Saran ................................................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................... 18

Page 7: MINI SKRIPSI - sdhplatform.weebly.com · mata pelajaran kimia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Gabungan. Penelitian dilakukan pada 16 September

viii

DAFTAR TABEL

1Tabel 3.1 Contoh lembar kuesioner PQSI ......................................................................................... 10

2Tabel 3.2 Contoh lembar hasil belajar/nilai ...................................................................................... 11

3Tabel 4.1 Frekuensi kualitas tidur subjektif siswa ............................................................................ 12

4Tabel 4.2 Frekuensi Latensi tidur siswa ............................................................................................ 12

5Tabel 4.3 Frekuensi Lama tidur siswa............................................................................................... 12

6Tabel 4.4 Frekuensi Efesiensi Tidur siswa ........................................................................................ 13

7Tabel 4.5 Frekuensi Gangguan Tidur malam hari ............................................................................. 13

8Tabel 4.6 Frekuensi Penggunaan Obat Tidur .................................................................................... 13

9Tabel 4.7 Frekuensi Gangguan aktivitas di siang hari ....................................................................... 13

10Tabel 4.8 Frekuensi Gambaran kualitas tidur siswa ........................................................................ 14

11Tabel 4.9 Frekuensi Gambaran Hasil belajara / Nilai kimia siswa .................................................. 14

12Tabel 4.10 Hubungan Antara Kualitas tidur dengan Hasil belajar siswa ........................................ 14

Page 8: MINI SKRIPSI - sdhplatform.weebly.com · mata pelajaran kimia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Gabungan. Penelitian dilakukan pada 16 September

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sekolah adalah sistem interaksi sosial suatu organisasi keseluruhan terdiri atas interaksi

pribadi terkait bersama dalam suatu hubungan organik:. Sedangkan berdasarkan undang-undang no 2

tahun 1989 sekolah adalah satuan pendidikan yang berjenjang dan berkesinambungan untuk

menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar. (Wayne dalam buku Soebagio Atmodiwiro, 2000)

(Daryanto :1997)

Ada beberapa fungsi atau tujuan dari sekolah yaitu dalam bidang sosial dan pendidikan, yaitu

membina dan mengembangkan sikap mental peserta didik dan menyelenggarakan pendidikan yang

bermutu dengan melaksanakan pengelolaan komponen-komponen sekolah, dan sekolah memiliki

tujuan untuk mendidik calon warga negara yang dewasa, mengembangkan cita-cita profesi atau kerja,

dan dapat pengembangan pribadi, banyak siswa yang ingin mencapai beberapa tujuan tersebut dengan

cara belajar dengan tekun hingga dapat hasil belajar yang baik, tapi ada beberapa anak yang terhadang

karena berbagai alasan salah satunya adalah banyak siswa yang kurang konsentrasi dalam belajar salah

satu penyebabnya adalah banyak siswa yang mengantuk saat belajar karena buruknya pola tidur siswa

(simanjuntak dalam soebagio Atmodiwirio 2000)

Fase remaja di mulai dari SMP kelas 1 sampai dengan SMA kelas 3 saat saat itu merupakan

fase tumbuh kembang dengan karekteristik sehingga terdapat begitu banyak perubahan perubahan

penting dalam fungsi kognitif, perilaku, sosialisasi dan emosional, sesuai dengan perkembangan secara

biologisnya. terdapat perubahan secara drastis mengenai pola tidurnya mereka, salah satunya banyak

diantara mereka yang waktu tidurnya tertunda, dan menurut dari penelitian yang lain bahwa terdapat

juga perbedaan pola tidur pada hari kerja dan akhir pekan, Pola tidur yang buruk dapat mengakibatkan

rasa mengantuk pada saat bangun pagi maupun saat siang hari sehingga saat belajar di sekolah hal

tersebut bisa menggangu belajarnya siswa.

Dalam pandangan alkitab bahwa manusia perlu menjaga tubuhnya tetap sehat dan terjaga,

salah satunya dengan istirahat yang cukup yaitu dengan tidur yang cukup, dan sama seperti teladan

Tuhan kita dimana dalam hal penciptaan Allah sendiri istirahat pada hari ketujuh (Kej 1:26-27). Hal

inilah yang membuat penulis menetapkan penelitian “ Pengaruh pola tidur dapat mempengaruhi hasil

nilai belajarnya siswa 11-IPA SDH Bangka.” (Harkreader, 2007),(Carpenito, 2002)

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah pengaruh kualitas tidur mempengaruhi hasil nilai belajarnya pada siswa SMA?

2. Bagaimana pengaruh kualitas tidur mempengaruhi hasil belajar siswa SMA?

Page 9: MINI SKRIPSI - sdhplatform.weebly.com · mata pelajaran kimia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Gabungan. Penelitian dilakukan pada 16 September

2

1.3 Tujuan penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh kurangnya tidur pada hasil belajarnya siswa SMA

2. Untuk mengetahui prosesnya pengaruh kurangnya tidur terhadap hasil belajarnya siswa SMA?

1.4 Manfaat penelitian

Manfaat yang bisa di ambil adalah sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

Dapat digunakan sebagai salah satu pembelajaran bagi siswa untuk dapat mengetahui

hubungan pengaruh tidur terhadap hasil belajar siswa, agar siswa dapat membagi waktu dengan

baik,dalam hal pola tidur siswa untuk dapat konsentrasi dalam pembelajran

2. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan bacaan sehingga dapat menambah

wawasan bagi masyrakat khususnya mengenai hubungan kualitas tidur dengan prestasi belajar.

1.5 Pembatasan masalah

Banyak hal yang dapat mungkin “memengaruhi” pada kualitas belajar siswa, berdasarkan

rumusan masalah dan tujuan penelitian penulis memberikan batasan penelitian yang akan dilakukan.

Adapun batasan yang digunakan, seperti positif dan negatifnya pola tidur dapat mempengaruhi

nilai belajarnya siswa SMA . penelitian ini peneliti ingin mengetahui apakah pola tidur siswa SMA

dapat berpengaruh pada nilai hasil belajarnya.

1.6 Penjelasan istilah

Dari judul yang telah dipakai peneliti mengenai pengaruh tidur dapat mempengaruhi hasil

belajarnya siswa 11-IPA SDH Bangka, dapat di ambil beberapa mengenai penjelasan istilah sebagai

berikut:

1. Pengertian tidur

Tidur merupakan kondisi tidak sadar dimana individu dapat di bangunkan oleh stimulus atau

sensoris yang sesuai (Guyton, 1986)

Tidur adalah suatu keadaan relative tanpa sadar yang penuh ketenangan tanpa kegiatan yang

merupakan urutan siklus yang berulang ulang dan masing masing menyatakan fase kegiatan otak dan

badaniah yang berbeda (Tarwoto dan Wartonah 2011).

2. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Mendefinisikan hasil belajar

siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih

luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. (Nana Sudjana, 2009)

Ada beberapa ahli salah satuya Dimyati dan Mudjiono menyebutkan hasil belajar merupakan

hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri

Page 10: MINI SKRIPSI - sdhplatform.weebly.com · mata pelajaran kimia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Gabungan. Penelitian dilakukan pada 16 September

3

dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran

dari puncak proses belajar. (Dimyati dan Mudjiono, 2006)

Page 11: MINI SKRIPSI - sdhplatform.weebly.com · mata pelajaran kimia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Gabungan. Penelitian dilakukan pada 16 September

4

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Tidur

2.1.1 Definisi Tidur

Tidur merupakan ketidaksadaran yang reversible dimana respon otak terhadap dunia luar akan

menurun (Schupp and Hanning, 2003). Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadar yang dapat dibangunkan

dengansuatu rangsangan. Tidur terdiri dari beberapa fase dan setiap fase mempunyai karakteristik pola

Ensefalogramatau Elektroensefalografi (EEG) yang spesifik (Schupp and Hanning,2003). Tidur secara fisiologi

dibagi menjadi dua fase, yaitu non-rapid eye movement (NREM) yang terbagi menjadi empat fase dan rapid

eye movement (REM) yang terjadi secara bergantian oleh setiap individu (Sadock, Sadock and Ruiz, 2015).

Fase NREM disebut juga dengan tidur gelombang lambat dan mempunyai karakteristik berupa

gelombang otak yang sangat kuat dan dengan frekuensi yang lambat (Guyton, 2014). Pada tipe yang kedua

yaitu REM merupakan tipe tidur pada saat otak bekerja dengan sangat aktif. Tipe tidur REM ini terjadi secara

episodik. Pada tipe ini terjadi pergerakan mata yang cukup cepat walaupun tetap tidur. Terdapat beberapa

karakteristik penting pada tidur REM :

1. Tidur REM merupakan tidur aktif yang biasanya diikuti pergerakan otot tubuh yang aktif dan

terkadang diikuti oleh mimpi.

2. Pada tidur REM, seseorang dapat secara spontan terbangun pada pagi hari. Sedangkan pada tidur

gelombang lambat sangat susah membangunkan dengan rangsangan sensorik.

3. Adanya hambatan pada area pengendalian otot di spinal sehingga tonus otot di seluruh tubuh

berkurang

4. Pada keadaan tidur dengan mimpi, dapat ditemukan bahwa frekuensi jantung dan pernafasan tidak

teratur

5. Masih timbul gerakan otot yang tidak teratur walaupun sudah terjadi hambatan yang sangat kuat

pada tonus otot termasuk terjadinya pergerakan bola mata yang cepat

2.1.2 Fisiologi Tidur

Tidur merupakan aktivitas yang melibatkan system saraf pusat, saraf perifer, endoktrin, kardiovaskuler,

respirasi, dan musculoskeletal (Robinson, 1993 dalam Potter). Tiap kejadian tersebut dapat diidentifikasikan

atau direkam dengan elektroensefalogram (EEG) untuk aktivitas listrik otak, pengukuran tonus otot dengan

menggunakan elektromiogram (EMG), dan elektrookulogram (EOG).

Dan aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua system spade batang otak, yaitu Reticular Activating

Sistem (RAS) dan Bulbar Synchronizing Region (BSR). RAS dibagian atas batang otak diyakini memiliki sel-

sel khusus yang dapat mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran, memberi stimulus visual, pendengraran,

nyeri, dan sensori raba, serta emosi dan proses berpikir. Pada saat sadar, RAS melepaskan katekolamin,

sedangkan pada saat tidur terjadi pelepasan serum serotonin dari BSR (Tarwoto, Wartonah, 2003).

Proses tidur diatur oleh irama sirkadian yang merupakan sebuah siklus selama 24 jam. Irama sirkadian

akan diatur oleh hormon melatonin yang disekresi oleh glandula pineal (Hershner and Chervin, 2014). Irama

sirkadian ini dipengaruhi oleh jam biologis otak yang terdiri dari kumpulan neuron supcrachiasmatic nucleus

(SCN) di hipotalamus. SCN dipengaruhi oleh faktor-faktor eksogen salah satunya adalah cahaya. Cahaya dan

kegelapan akan memberikan sinyal eksternal yang kuat yang akan membantu menentukan kapan kita bangun

atau tidur (Phillips and Gelula, 2006). Pada saat terdapat cahaya terutama pada siang hari, cahaya akan

Page 12: MINI SKRIPSI - sdhplatform.weebly.com · mata pelajaran kimia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Gabungan. Penelitian dilakukan pada 16 September

5

menekan sekresi dari melatonin sehingga akan membuat seseorang tidak mengantuk dan onset tidur seseorang

akan terhambat (Hershner and Chervin, 2014).

2.1.3 Pola Tidur

Pola tidur merupakan model atau bentuk tidur dalam jangka waktu tertentu yang relatif menetap. Pola

tidur ini terdiri dari jadwal masuk tidur dan bangun, irama tidur, frekuensi tidur dalam sehari, mempertahankan

kondisi tidur dan kepuasan tidur (Prayitno, 2002). Pola pada saat tidur dan bangun sangat berbeda setiap

individu dilihat dari aspek usia dan keadaan psikologis seseorang (Giri, Baviskar and Phalke, 2013).

Pada individu yang lebih tua, terjadi penurunan suhu tubuh dan produksi melatonin, sehingga nantinya

akan mempengaruhi irama sirkadian. Perubahan dari irama sirkadian ini nantinya akan mempengaruhi dari

kognitif seseorang (Schmidt, Peigneux and Cajochen, 2012).

Secara psikologis, contohnya adalah stress akademik. Stress merupakan salah satu dampak psikologis

yang dialami oleh siswa siswi. Stress pada siswa siswi biasanya diakibatkan oleh akademik, terutama pada

masa-masa ujian atau mendekati ujian. Stress akan mempengaruhi pola tidur seseorang sehingga dapat

membuat seseorang merasa mengantuk pada siang hari dan kurang tidur yang mana nantinya dapat

mengakibatkan gangguan psikologis lainnya seperti depresi dan kecemasan (Giri, Baviskar and Phalke, 2013).

Pada manusia, jumlah jam yang diperlukan seseorang untuk tidur berbeda-beda, tergantung pada

faktor-faktor tertentu dan usia mereka. Pada neonatus, waktu yang dibutuhkan rata-rata 15-18 jam dan waktu

tidur mereka tidak dipengaruhi oleh siklus pagi dan malam yang disebabkan oleh ketiadaan “circadian ryhthm”.

Waktu tersebut akan berkurang hingga 13-14 jam setelah satu tahun. Remaja memerlukan waktu tidur lebih

lama daripada orang dewasa, yang dimungkinkan oleh perubahan fisiologis yang sedang terjadi pada tubuhnya

(Robotham, 2011; Benaroch, 2012). Berikut beberapa daftar kebutuhan tidur manusia berdasarkan usia :

a. Bayi dengan usia 1-12 bulan memerlukan waktu tidur 14-15 jam per hari. Mereka masih tidur siang

sebanyak 2-3 kali sehari dengan waktu tidur yang mulai diarahkan agar memiliki pola kebiasaan yang baik

(Benaroch, 2012).

b. Balita usia 1-3 tahun memerlukan waktu tidur 12-14 jam per hari. Walaupun masih tidur siang,

mereka hanya tidur siang sekali sehari dan tidak lagi tidur siang pada pagi hari (Benaroch, 2012).

c. Balita usia 3-5 tahun dan anak usia 6 tahun memerlukan waktu tidur 10-12 jam per hari. Waktu tidur

siang mereka makin lama makin sedikit dan umumnya pada usia 5 tahun, anak tidak lagi tidur siang (Benaroch,

2012). Anak usia 7-12 tahun memerlukan waktu tidur 10-11 jam per hari. Pada usia tersebut, aktivitas sehari-

hari membuat mereka tidur makin larut dan rata-rata hanya tidur sekitar 9 jam (Benaroch, 2012).

d. Remaja usia 12-18 tahun memerlukan waktu tidur 8-9 jam per hari. Waktu tidur masih berperan

penting bagi kesehatan seperti pada masa kanak-kanak mereka. Walaupun ditemukan bahwa banyak remaja

memerlukan waktu tidur yang mungkin lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya, tuntutan sosial membuat

mereka sulit mendapatkan waktu dan kualitas tidur yang sesuai (Benaroch, 2012).

e. Saat seseorang mencapai tahap dewasa, mereka cenderung memerlukan waktu tidur 7-8 jam per

hari. Sedangkan lansia cenderung memerlukan waktu 6-7 jam per hari dengan tidur siang yang lebih sering pada

siang hari. Waktu untuk tidur pada orang dewasa kebanyakan bervariasi dari tiap orang ke orang, dan umumnya

berkisar antara 5-11 jam (Robotham, 2011).

Kurang tidur dapat mengakibatkan dampak negatif. Saat kita terjaga, kita menyimpan suatu keadaan

yang disebut ‘sleep debt’ yang dapat diganti hanya melalui tidur. Hal ini diatur oleh suatu mekanisme dalam

tubuh yang disebut sebagai “sleep homeostat”, yang mengatur keinginan kita untuk tidur. Jika jumlah ‘sleep

debt’ besar, maka “sleep homeostat” akan memberitahukan pada kita bahwa kita perlu tidur lebih banyak

(Robotham, 2011

Page 13: MINI SKRIPSI - sdhplatform.weebly.com · mata pelajaran kimia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Gabungan. Penelitian dilakukan pada 16 September

6

2.1.4 Kualitas Tidur

Kualitas tidur menurut American Psychiatric Association adalah suatu fenomena kompleks dimana

mencakup beberapa dimensi yaitu kualitas tidur yang dirasakan, durasi tidur, latensi tidur, disfungsi pada siang

hari, gangguan tidur dan penggunaan obat tidur (Yi, 2008).

1. Durasi Tidur

Durasi tidur atau kuantitas tidur seseorang merupakan salah satu dimensi penilaian baik atau tidaknya

kualitas tidur seseorang (Yi, 2008). Durasi tidur untuk orang dewasa normalnya tidak ada ketentuan yang pasti,

tetapi biasanya orang dewasa akan membutuhkan tidur sekitar 7-8 jam perharin (Kate, 2016). Kuantitas tidur

yang kurang akan menyebabkan seseorang kurang tidur, salah satu penyebab yang paling sering adalah

penggunaan teknologi seperti mendengarkan musik atau menonton televisi, stress, konsumsi kafein atau

merokok sehingga seseorang akan tetap terjaga pada malam hari (Kazim and Abrar, 2011).

2. Latensi Tidur

Latensi tidur merupakan jumlah waktu yang dibutuhkan seseorang untuk jatuh tertidur. Latensi tidur

merupakan indeks untuk mengukur kemampuan individu untuk mempertahankan bangun. Normalnya latensi

tidur berlangsung selama 10 – 20 menit. Jika terjadi penurunan maka akan mengakibatkan kantuk yang

berlebihan pada siang hari. Dan ketika latensi tidur meningkat >20 menit maka seseorang tersebut akan sulit

untuk memulai tidur (Amir, 2007).

3. Kualitas Tidur yang Dirasakan

Kualitas tidur merupakan suatu keadaan dimana individu merasa segar dan bugar saat terbangun

setelah tidur (Khasanah and Hidayati, 2012). Kualitas tidur yang dimaksud adalah kepuasan seseorang terhadap

tidur pada saat terbangun atau dapat dilihat juga dengan peningkatan waktu bangun yang dapat disebabkan

beberapa faktor seperti apnea (Buysse, 2014).

4. Disfungsi pada Siang Hari

Ketika kualitas tidur seseorang buruk maka akan menyebabkan kantuk siang hari. Kantuk pada siang

hari ini dapat meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan lalu lintas, kesehatan fisik yang memburuk dan

meningkatkan risiko kematian (Buysse et al., 2008). Perubahan irama sirkadian dan rasa kantuk yang

berlebihan pada siang hari dapat mempengaruhi kesehatan, kemampuan atau professional skill seseorang dan

efisiensi kerja. Studi menunjukkan bahwa individu yang memiliki kualitas tidur yang buruk dapat

mengakibatkan meningkatnya kecelakaan dalam kerja, produktivitas dan kemajuan karir pada individu tersebut

(Garbarino et al., 2016).

5. Gangguan Tidur

Gangguan tidur dalam Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ) III di Indonesia

termasuk ke dalam golongan ke-V yaitu sindrom perilaku yang berhubungan dengan gangguan fisiologis dan

faktor fisik (Maslim, 2013). Beberapa dampak dari gangguan tidur ini adalah mengantuk berlebihan pada siang

hari, gangguan atensi, mood, depresi dan penurunan kualitas hidup (Amir, 2007).

6. Penggunaan Obat Tidur

Beberapa obat-obatan yang dikonsumsi untuk kondisi gangguan medik terkadang dapat mengganggu

tidur (Amir, 2007). Beberapa obat-obatan atau zat tersebut adalah obat-obat penenang golongan benzodiazepin,

barbiturat atau non-benzodiazepin, alkohol, kafein dan antidepressant (Kryger, Roth and Dement, 2011).

Page 14: MINI SKRIPSI - sdhplatform.weebly.com · mata pelajaran kimia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Gabungan. Penelitian dilakukan pada 16 September

7

Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Tidur

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas tidur seseorang, diantaranya adalah :

1. Alkohol Konsumsi alkohol terutama tiga jam pertama setelah mengkonsumsi alkohol dapat

meningkatkan latensi NREM dan menurukan latensi REM (Flávio et al., 2014). (Hershner and Chervin, 2014).

2. Merokok

Merokok juga dapat meningkatkan latensi tidur. Merokok juga dapat mengurangi efisiensi tidur dan

mengantuk berlebihan pada siang hari. Nikotin yang merupakan komponen utama dalam merokok akan

menstimulasi dikeluarkannya neurotransmitter termasuk dopamin dan serotonin yang berperan dalam regulasi

tidur sehingga akan menyebabkan gangguan tidur. (Flávio et al., 2014).

3. Stress

Stress merupakan salah satu faktor penyebab kualitas tidur yang buruk dan membuat seseorang sulit

tidur pada malam hari (Yi, 2008; Kazim and Abrar, 2011). Stress pada mahasiswa biasanya disebabkan oleh

faktor akademik. Ketika level stress mahasiswa meningkat maka akan mengganggu kualitas tidur sehingga akan

mengganggu proses belajar dan dapat mempengaruhi hasil akademik (Yi, 2008).

4. Aktivitas Fisik

Kurangnya aktvitas fisik juga menjadi salah satu faktor kurangnya kualitas tidur. American Sleep

Association merekomendasikan aktivitas fisik seperti olahraga sebagai pencegahan non-farmakologi terhadap

kualitas tidur yang buruk. Aktivitas fisik dapat menurukan fase REM dan meningkatkan gelombang-lambat

tidur (Flávio et al., 2014).

5. Kafein

Kafein merupakan antagonis reseptor adenosin (Lorist and Snel, 2008). Konsumsi kafein akan

menyebabkan durasi tidur memendek, meningkatkan waktu tidur setelah onset tidur dan meningkatkan onset

latensi tidur. Kafein dengan dosis tertentu akan mengurang persentasi waktu dalam tidur gelombang lambat dan

dapat mengganggu proses REM dan NREM (Owens, Mindell and Baylor, 2014)

6. Teknologi

Penggunaan teknologi canggih juga berpengaruh dalam pola tidur seseorang. Setiap orang saat ini

pasti menggunakan barang elektronik seperti telepon genggam, alat pemutar musik, komputer, televisi dan

video games. Cahaya dari barang elektronik ini akan menghambat sekresi hormon melatonin yang berperan

dalam siklus tidur-bangun. (Calamaro, Mason dan Ratcliffe, 2009).

2.1.5 Dampak Kurang Tidur

Terdapat beberapa dampak yang berkenaan dengan kualitas tidur, salah satunya yaitu dampak Secara

Fisik Secara fisik,kurangnya kualitas tidur dapat mengakibatkan kesehatan seseorang menurun, menyebabkan

kantuk di siang hari dan kelelahan. Bahkan kurang nya kualitas tidur juga bisa mengakibatkan beberapa

penyakit seperti diabetes, inflamasi dan penyakit yang berkaitan dengan kardiovaskuler (Yi, 2008). Tidur yang

kurang memadai atau kurang tidur dapat mengganggu kesehatan tubuh salah satunya adalah obesitas, penyakit

kardiovaskular, mengganggu kekebalan imun dan penyakit kronis lainnya (Kazim and Abrar, 2011Dampak

Secara Psikologis Ketika seseorang kurang tidur, maka dapat memberikan dampak seperti Gangguan emosional,

memori, kinerja kognitif.

Page 15: MINI SKRIPSI - sdhplatform.weebly.com · mata pelajaran kimia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Gabungan. Penelitian dilakukan pada 16 September

8

2.2 Hasil Belajar

2.2.1 Definisi Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Hasil belajar merupakan kemampuan

yang diperoleh setelah proses pembelajaran yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik dalam aspek

pengetahuan, pemahaman, sikap dan keterampilan siswa sehingga lebih baik dari sebelumnya (Purwanto, 2003).

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif,

afektif dan psikomotorik (Sudjana, 2009).

Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-

kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut

mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang

bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam

mencapai tujuan pembelajaran.

2.2.2 Indikator keberhasilan Hasil belajar/nilai

Indikator keberhasilan hasil belajar/nilai yang baik yaitu memiliki nilai di atas KKM (Kriteria

Ketuntasan Minimal) yang merupakan acuan untuk menetapkan seorang siswa secara minimal memenuhi

persyarataan atas materi pelajaran tertentu. Niai KKM yang di tentukan yaitu dari guru kimia adalah ≥65 maka

dinyatakan lulus, sedangkan <65 dinyatakan tidak lulus.

2.3 Hubungan Kedua Variabel

Menurut beberapa peneliti salah satunya Catur Masyeni (2010) yang dari penelitiannya telah

memperoleh hasil terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan konsentrasi belajar siswa, ia menjelaskan

bahwa salah satu dampak kualitas tidur yang buruk yaitu mengakibatkan kantuk yang berat dan akhirnya dapat

menggangu konsentrasi belajarnya siswa hingga dapat memengaruhi hasil belajarnya

Lalu menurut Prasadja (2009), pada usia dewasa tubuhnya mereka akan menyesuaikan jam tidurnya

dengan aktivitas yang dilakukan setiap hari begitu juga bagi remaja yang masih jadi pelajar, dan jam tidur yang

berubah ubah pada dewasa tidak begitu mengganggu mental dan kemampuan dalam berkonsentrasi. Berbeda

dengan anak anak remaja, tidur akan memengaruhi perkembangan dan kemampuan otaknya, karena pada saat

tidur pertumbuhan dan perkembangan organ organ tubuh anak akan berkembang dengan pesat (Prasadja, 2009).

Page 16: MINI SKRIPSI - sdhplatform.weebly.com · mata pelajaran kimia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Gabungan. Penelitian dilakukan pada 16 September

9

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Subjek, waktu dan tempat penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 16-20 September 2019 dan bertempat di Sekolah Dian

Harapan Bangka. Sampel yang di teliti dari siswa siswi kelas XI IPA SMA SDH Bangka yang jumlah siswa

laki-laki 8 siswa, dan perempuan 21 siswi.

3.2 Metode Penelitian

Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Gabungan, menurut Hanson sebagaimana di kutip

oleh Hesse (2010) metode gabungan ialah “mencakup koleksi, analisis dan intergrasi data kuantitatif dan

kualitatif dalam kajian tunggal atau bertahap, sedangkan definisi lain menurut Julia Branen dari Institute of

Education, University of London salah satu pakar dalam bidang riset ialah “ mengadopsi strategi riset yang

menggunakan lebih dari satu tipe metode riset.”. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode

gabungan berkaitan dengan metode lebih dari satu dalam satu kegiatan riset atau lebih yang mengguakan

pendekatan kuantitatif dan kualitatif.

Metode Kuantitatif menurut Sugiyono (2013), adalah metode penelitian yang di gunakan untuk

meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dan hasil penelitian lebih menekankan makna dari pada generalisasi

serta menyajikan data dan pembahasan secara matematis dan statistik.. Metode kuantitatif menurut Anik

Gihufron (2016), adalah model penelitian yang bertujuan mengungkapkan fenomena lepas dari konteksnya yang

seringkali memunculkan dirinya dalam model-model penelitian eksperimen dan non eksperimen, yang

menyajikan data dan pembahasan yang berfokus kepada mutu atau kualitas data untuk memperoleh wawasan

atau informasi tertentu.

Pengambilan data dalam penelitian ini berupa data primer dan sekunder. Data primer menurut Hasan

(2002: 82) ialah data yang di peroleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakuakan

penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukanya. Khususnya bertujuan untuk menjawab pertanyaan riset

atau penelitian. Data primer di dapat dari sumber informan yaitu individu seperti pengisian kuesioner, dimana

peneliti dalam mengumpulkan data primer lewat pertanyaan kuesioner yang akan diisi oleh responden yang

mengenai kualitas tidur siswa selama bulan Agustus 2019.

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari

sumber-sumber yang telah ada atau dikumpulkan oleh orang lain (Hasan, 2002: 58) . lebih jelasnya data

sekunder merupakan informasi dari tangan pertama yang sudah dikumpulkan, dicatat orang lain dengan tujuan

tertentu. Dimana data sekunder yang di ambil merupakan lembar hasil belajar siswa yang didapat dari guru SDH

dimana yang diambil hasil belajar kimia siswa.

3.3 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar kuesioner dan lembar hasil belajar/nilai,

1. Kuesioner adalah suatu daftar pertanyaan atau pernyataan tentang topik yang diberikan kepada

subjek, baik secara individual atau kelompok untuk mendapatkan informasi tertentu, peneliti

menggunakan lembar kuesioner PQSI untuk mengukur kualitas tidur responden. Jenis kuesioner

yang dipakai adalah kuesioner tertutup dimana disajikan sedemikian rupa sehingga responden

diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara

memberikan tanda silang atau checklist (Nasution, 2006).

Peneliti menggunakan lembar kuesioner terdiri dari 7 komponen yaitu tidur secara subjektif, waktu

mulainya tidur, lamanya tidur,gangguan tidur, kebiasaan penggunaan obat-obatan dan akivitas yang dapat

mengganggu tidur serta aktivitas sehari-hari terkait dengan tidur. Berikut contoh lembar kuesioner PQSI :

Page 17: MINI SKRIPSI - sdhplatform.weebly.com · mata pelajaran kimia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Gabungan. Penelitian dilakukan pada 16 September

10

1Tabel 3.1 Contoh lembar kuesioner PQSI

Berdasarkan contoh kuesioner PQSI di atas terdapat 7 komponen/indikator yang menggambarkan

kualitas tidur seseorang, dan dalaam kolom kedua terdapat pertanyaan/pernyataan yang menjelaskan maksud

dari ke 7 komponen tersebut dan di kolom ke tiga terdapat jawaban yang akan di jawab, dan juga skor dari

komponen tersebut. Penilaian untuk kuesioner ini adalah dengan menjumlahkan hasil skor, total skor maksimal

adalah 21 dan minimal 0, jika jumlah skor < 5 maka kualitas tidur baik, tapi jika jumlah skor > 5 maka kualitas

tidurnya buruk ( Sanningtyas, 2013)

Lembar hasil belajar / nilai adalah data yang menyangkut perubahan perilaku dan kemampuan secara

keseluruhan yang dimiliki oleh siswa setelah belajar (Nana sudjana, 2009). Dalam penelitian ini peneliti

mengambil bentuk hasil belajar berupa nilai Ulangan kimia yang didapatkan dari guru kimia SDH Bangka.

Berikut adalah contoh lembar hasil belajar /nilai

Berdasarkan table dibawah terdapat kolom pertama yang berisi nomor, dan pada kolom kedua terdapat

responden / sampel yang di ambil yaitu dari kelas 11 IPA SDH Bangka yang jumlah totalnya 29 siswa, serta

pada kolom ketiga terdapat hasil belajar/nilai responden. Peneliti mengambil hasil belajar kimia pada tengah

semester 1. Dan perhitungan hasil nilai yang baik adalah jika nilai ≥ 67, hasil belajar yang buruk jika nilai < 67

sesuai dengan KKM pada kurikulum 2013 (Permendikbud, no 53 tahun 2015).

Komponen Pertanyaan dan Pernyataan Penilaian

Jawaban Skor

Kualitas

Tidur secara

Subjektif

Bagaimana Kualitas tidur anda

sebulan yang lalu?

Sangat Baik 0

Cukup Baik 1

Buruk 2

Sangant Buruk 3

Durasi Tidur Berapa Lama anda tidur di malam

hari?

>7 jam 0

6-7 jam 1

5-6 jam 2

<5 jam 3

Latensi Tidur Butuh berapa lama waktu yang di

perlukan sebelum kamu tertidur?

≤15 menit 0

16-30 menit 1

31-60 menit 2

>60 menit 3

Efisiensi

tidur

(Jumlah lama tidur/jumlah lama

ditempat tidur) x 100%.

Jumlah lama tidur ;saat anda mau

tidur(tapi belum tertidur) sampai

anda bangun di pagi hari.

≥85% 0

75-84% 1

65-74% 2

<65% 3

Gangguan

Ketika tidur

malam

Gangguan ketika tidur bisa

meliputi: tidak mampu tertidur

selama 30 menit sejak berbaring,

kedinginan/kepanasan saat

tidur,mimpi buruk, terasa nyeri,

batuk atau menggorok, dll.

Tidak pernah 0

Kadang-kadang 1

Sering 2

selalu 3

Penggunaan

Obat tidur

Seberapa sering anda

menggunakan obat tidur ?

Tidak pernah 0

Kadang-kadang 1

Sering 2

selalu 3

Gangguan

aktivitas di

siang hari

Beberapa keluhan yang

mengganggu aktivitas anda

seperti: Mengantuk, lemas,

menguap, dll.

Tidak ada 0

Ringan 1

Sedang 2

Berat 3

Page 18: MINI SKRIPSI - sdhplatform.weebly.com · mata pelajaran kimia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Gabungan. Penelitian dilakukan pada 16 September

11

Tabel 3.2 Contoh lembar hasil belajar/nila

3.4 Langka langkah penelitian

Dilakukannya penelitian ini dengan berbagai langkah-langkah sebagai berikut :

1. Mengumpulkan data

Pertama yang dilakukan peneliti adalah dengan mengumpulkan data untuk memperoleh

informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujua penelitian. Dimana data yang di ambil

data primer yang menggunakan metode lembar kuesioner PQSI mengenai informasi kualitas tidur

yang telah dibagikan kepada responden, dan data sekunder berupa nilai hasil belajar siswa dari

guru.

2. Mengolah data

Setelah terkumpul data yang di perlukan, peneliti akan mengolah data, peneliti akan mengecek dan

memperbaiki isian kuesioner (kelengkapan, tulisan jelas terbaca, jawaban relevan dan konsisten

dengan pertanyaan).

3. Menganalisis data

Peneliti menggunakan 2 metode untuk menganalisis data, yaitu analisis univariat dan

bivariate.

Analisis univariat bertujuan untuk menggambarkan karakteristik masing-masing variable yang

di teliti yaitu kualitas tidur dan hasil belajar. Peneliti menggunakan analisis ini untuk memperoleh

distribusi frekuensi dan presentasi dari masing-masing variable, sehingga diperoleh gambaran

umum data yang disajikan dalam bentuk table (Notoatmojo, 2010)

Sedangkan analisis bivariat dilakukan untuk melihat adanya hubungan antara kedua variabel

dan melihat kemaknaan antara variabel yang di sajikan berupa paragraph dari analisis univariat

yang di bahas secara detail dan hasil yang di dapatkan dalam perhitungan menunjukan adanya

hubungan antara kedua variable (Nursalam, 2008).

Page 19: MINI SKRIPSI - sdhplatform.weebly.com · mata pelajaran kimia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Gabungan. Penelitian dilakukan pada 16 September

12

BAB IV

DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Data

Adapun data yang telah diterima dan peneliti telah menganalisisnya dan ditampilkan sebagai berikut :

4.1.1 Analisis Univariat

Penilaian kualitas tidur dibgi atas 7 komponen, yaitu kualitas tidur subjektif, latensi tidur, lama tidur,

efisiensi tidur, gangguan tidur di malam hari, penggunaan obat tidur dan gangguan aktivitas di siang hari,

ditampilkan sebagai berikut.

2Tabel 4.1 Frekuensi kualitas tidur subjektif siswa

Tabel di atas menunjukan hasil analisis mengenai salah satu komponen kualitas tidur yaitu kualitas

tidur siswa secara subjektif, yaitu kualitas tidur yang dirasakan secara peribadi tiap siswa.

3Tabel 4.2 Frekuensi Latensi tidur siswa

Tabel diatas menunjukan hasil analisis dari data yang didapatkan mengenai gambaran Latensi tidur

atau lama waktu yang dibutuhkan agar siswa tertidur siswa kelas 11 IPA SDH Bangka.

4Tabel 4.3 Frekuensi Lama tidur siswa

Waktu Frekuensi// banyak siswa Persen (%)

>7 jam 5 17,2 %

6-7 jam 12 41,3 %

5-6 jam 9 31 %

<5 jam 3 10,3 %

Total 29 100 % Tabel diatas menunjukan gambaran lama siswa tidur dari malam hari sampai pagi hari

Karakteristik Frekuensi /banyak siswa Persen (%)

Sangat baik 2 6,8 %

Cukup baik 17 58,6 %

Cukup buruk 9 31 %

Sangat buruk 1 3.4 %

Total 29 100 %

Durasi Frekuensi / Banyak siswa Persen %

≤15 menit 14 48,2 %

16-30 menit 8 27,5 %

31-60 menit 5 17,2 %

>60 menit 2 6,8 %

Total 29 100 %

Page 20: MINI SKRIPSI - sdhplatform.weebly.com · mata pelajaran kimia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Gabungan. Penelitian dilakukan pada 16 September

13

5Tabel 4.4 Frekuensi Efesiensi Tidur siswa

Efesiensi Frekuensi//banyak siswa Persen (%)

>85 % 12 41,3 %

75-84 % 10 34,4 %

65-74% 4 13,7 %

<65 % 3 10,3 %

Total 29 100 % Tabel diatas menunjukan gambaran efisiensi tidur siswa

6Tabel 4.5 Frekuensi Gangguan Tidur malam hari

Gangguan Tidur Frekuensi/banyak siswa Persen (%)

Tidak Pernah 4 13,7 %

Kadang-kadang 21 72,4 %

Sering 2 6,8 %

Selalu 2 6,8 %

Total 29 100% Tabel diatas menunjukan gambaran gangguan tidur siswa pada saat malam hari.

7Tabel 4.6 Frekuensi Penggunaan Obat Tidur

Penggunaan obat Frekuensi/banyak siswa Persen (%)

Tidak pernah 27 93,2 %

Kadang-kadang 2 6,8 %

Sering - -

Selalu - -

Total 29 100% Tabel diatas menunjukan gambaran penggunaan obat tidur yang dipakai siswa untuk membantu tidur

mereka.

8Tabel 4.7 Frekuensi Gangguan aktivitas di siang hari

Gangguan aktivitas Frekuensi/banyak siswa Persen (%)

Tidak ada 1 3,4 %

Ringan 11 38 %

Sedang 14 48,2 %

Berat 3 10,3 %

Total 29 100% Tabel diatas menggambarkan gangguan aktivitas disiang hari seperti mengantuk, tidak fokus, dan lain-

lain.

Page 21: MINI SKRIPSI - sdhplatform.weebly.com · mata pelajaran kimia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Gabungan. Penelitian dilakukan pada 16 September

14

9Tabel 4.8 Frekuensi Gambaran kualitas tidur siswa

Kualitas Tidur Frekuensi/banyak siswa Persen (%)

Baik 11 38 %

Buruk 18 62 %

Total 29 100% Tabel diatas menunjukan hasil perhitungan mengenai data-data yang ditunjukan sehingga terdapat

gamabara kualitas tidur siswa Kelas 11 IPA SDH Bangka.

10Tabel 4.9 Frekuensi Gambaran Hasil belajara / Nilai kimia siswa

Hasil belajar Frekuensi/banyak siswa Persen (%)

Lulus 27 93,2 %

Tidak lulus 2 6,8%

Total 29 100%

4.1.2 Analisis Bivariat

Analisis ini untuk mengidentifikasikan adanya hubungan antara kualitas tidur dengan hasil belajar

kimia tengah semester pada siswa kelas 11 IPA SDH Bangka ditampilkan pada table berikut :

11Tabel 4.10 Hubungan Antara Kualitas tidur dengan Hasil belajar siswa

Hasil Belajar

Kualitas tidur Lulus Tidak lulus

Total Frekuensi Persen(%) Frekuensi Persen(%)

Baik 10 91% 1 9% 11

Buruk 17 94% 1 6% 18

27 2 29

4.2 Pembahasan

Pada pembahasan ini disesuaikan dengan tujuan penelitian yaitu mengidentifikasikan adanya

hubungan antara kualitas tidur dengan hasil belajar pada 29 siswa kelas 11 IPA SDH Bangka.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada 29 responden, didapatkan hasil pada komponen

kualitas tidur subjektif atau kualitas tidur yang dirasakan secara pribadi tiap siswa bahwa sebanyak 2 siswa

(6,8%) sangat baik, 17 siswa (58,6%) memiliki kualitas tidur cukup baik, 9 siswa (31%) cukup buruk, 1 siswa

(3,4%) memiliki kualitas tidur yang sangat buruk.

Lalu berdasarkan hasil yang diperoleh pada komponen latensi tidur siswa yaitu sebanyak 14 siswa (48,2%)

memiliki latensi tidur yang sangat baik yaitu ≤15 menit, 8 siswa (27,5%) memiliki latensi tidur 16-30 menit, 5

siswa (17,2%) memiliki latensi tidur cukup buruk yaitu 31-60 menit, dan sebanyak 2 siswa (6,8%) memiliki

latensi tidur yang sangat buruk yaitu >60 menit.

Pada komponen lama tidur siswa diperoleh hasil bahwa sebanyak 5 siswa (17,2%) memiliki lama tidur

yaitu >7 jam, 12 siswa (41,3%) memiliki lama tidur 6-7 jam, 9 siswa ( 31%) memliki lama tidur sebanyak 5-6

jam, dan sebanyak 3 siswa (10,3%) memliki lama tidur yang sangat buruk yaitu <5 jam.

Hasil yang diperoleh dai 29 responden untuk komponen efisiensi tidur siswa yaitu sebanyak 12 siswa

(41,3%) memiliki efisiensi tidur yang baik yaitu >85%, 10 siswa (34,4%) memiliki efisiensi tidur yaitu 75-84%,

dan sebanyak 4 siswa (13,7%) memiliki efisiensi tidur yang cukup buruk yaitu 65-74%, serta sebanyak 3 siswa

(10,3 %) memiliki efisiensi tidur yang buruk yaitu <65%.

Page 22: MINI SKRIPSI - sdhplatform.weebly.com · mata pelajaran kimia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Gabungan. Penelitian dilakukan pada 16 September

15

Untuk komponen gangguan tidur malam hari diperoleh hasil hanya 4 siswa (13,7%) yang tidak pernah

mengeluh gangguan tidur malam hari, dan sebanyak 21 siswa (72,4%) mengalam gangguan tidur malam ringan,

sebanyak 2 siswa (6,8%) yang sering mengalami gangguan tidur malam, dan sebanyak 2 siswa juga (6,8%)

yang selalu mengalami gangguan tidur malam.

Komponen penggunaan obat tidur diperoleh hasil bahwa terdapat hanya 27 siswa (93,2%) tidak

mengkonsumsi obat untuk membantu tidurnya dan hanya 2 siswa (6,8%) yang kadang –kadang menggunakan

obat untuk membantunya tidur

Dan untuk komponen gangguan aktivitas pada siang hari diperoleh hasil bahwa ada 1 siswa (3,4%) yang

tidak mengeluh adanya gangguan aktivitas, 11 siswa (38%) mengeluh adanya gangguan aktivitas yang ringan,

14 siswa (48,2%) yang mengeluh gangguan aktivitas di siang hari yang cukup berat, da nada 3 siswa (10,3%)

yang mengeluh adanya gangguan aktivitas siang hari yang sangat berat.

Berdasarkan hasil seluruh komponen yang diperoleh dari 29 siswa didapati bahwa sebanyak 11 siswa (38%)

memiliki kualitas tidur yang baik dan 18 siswa (62%) memiliki kualitas tidur yang buruk.

Kualitas tidur yang buruk dapat disebabkan oleh aktivitas sosial dan juga faktor teknologi pada usia remaja

seseorang sedang berada dipuncak keaktifan dalam aktivitas social di teknologi yang mempengaruhi kualitas

tidur seseorang seperti akses internet, game online, peralatan elektronik yang ada di kamar tidur seperti tv,

gadget dan computer (Calamaro, Mason dan Ratcliffe, 2009). Dan salah satu yang mempengaruhi kualitas tidur

siswa yaitu tugas yang banyak atau hal lain yang dapat membuat seseorang memikirkannya terus menerus dapat

menimbulkan kecemasan pada individu tersebut. Hal inilah yang juga mengganggu tidur seseorang sehingga

menyebabkan kekurangan tidur dan berdampak pada kualitas tidur seseorang. Berdasarkan data yang telah

didapatkan, hanya 4 (13,7%) siswa yang tidak mengeluh mengalami gangguan tidur di malam hari, sebaliknya

25 siswa ( 86,3%) mengeluh mengalami gangguan tidur di malam hari. Gangguan tidur yang banyak dikeluhkan

adalah terbangun di malam hari atau bangun terlalu pagi. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

hamper seluruh responden memiliki kualitas tidur yang buruk

Hasil belajar dalam penelitian ini diambil dari seluruh hasil nilai sumativ kimia 11 IPA tengah semester

tahun 2019 yang didapatkan dari guru kimia SDH Bangka. Berdasarkan hasil analisis univariat yang telah

dilakukan terhadap hasil belajar responden, diperoleh hasil bahwa dari 29 responden hanya sebanyak 27 siswa

(93,2%) yang lulus dan hanya 2 siswa (6,8%) siswa yang tidak lulus. Dari pengolahan data dilakukan telah

dipastikan bahwa tidak ada factor lain yang memengaruhi hasil belajar responden, seperti sedang sakit, stress,

dan sebagainya, kecuali factor tersebut memengaruhi kualitas tidur sehingga hasil belajar jadi terganggu. Dari

uraian tersebut dapat disimpulkan bhawa lebih dari setengah responden lulus dibandingkan dengan responden

yang tidak lulus.

4.3 Kajian Penelitian Terhadap Kehidupan Secara Kontekstual.

Setelah membahas data dan membuktikan hasil penelitian dengan teori yang ada, peneliti menemukan

bahwa tidak ada hubungan antara kualitas dengan hasil belajar siswa kelas 11 IPA SDH Bangka, peneliti

melihat dalam pandangan alkitab bahwa Allah sendiri perlu istirahat dalam segala kegiatannya seperti pada

masa penciptaan dan Ia istirahat pada hari ke-Tujuh (Kejadian 2:2-3), maka manusia pun perlu istirahat yaitu

tidur yang cukup, tapi ada juga pandangan alkitab bahwa tidur menyatakan kemalasan (Amsal 20:13), dan

dalam konteks pemebelajaran pandangan alkitab dipenuhi di buku amsal yang dipenuhi dengan pengajaran-

pengajaran dan salah satu perintah Allah bagi orang tua adalah mendidik dan mengajari berbagai pembelajaran

bagi anak-anak mereka (Efesus 6:4). Dan salomo menyatakan kalau dasar dari semua pembelajaran yang benar

adalah “takut akan Tuhan”, kata “takut” disini adalah gentar akan kekudusan Allah sehingga kita menaati-Nya

dalam Yesus Kristus yang telah telah dating ke dunia untuk mencari orang-orang yang hilang dengan

menyebarluaskan akan pengajaran-pengajaran akan firman Allah pengajaran dari Yesus lah yang merupakan

sumber kebenaran, Yesus berkata bahwa jika kita mengetahui dan mempelajari akan kebenaran, maka

kebenaran akan memerdekakan kita (Yohanes 8:32). Maka untuk mendapatkan prestasi yang baik kita harus

Page 23: MINI SKRIPSI - sdhplatform.weebly.com · mata pelajaran kimia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Gabungan. Penelitian dilakukan pada 16 September

16

belajar terlebih dahulu akan firman Allah karena dasar dari pendidikan itu sendri adalah “Takut akan Allah” .

Ada pepatah yang mengatakan, “kita tdiak bisa menggunakan apa yang kita tidak tahu”. Prinsip ini sama

benarnya ketika berbicara mengenai hasil pembelajaran yang alkitabiah, bagaimana caranya dapat hasil belajar

yang baik? Yaitu dengan membaca, belajar, dan merenungkan firmna Tuhan, seperti yang telah di sampaikan

rasul Paulus (2 Tim 2:15)

Jadi seperti hasil penelitian bahwa tidak ada hubungna antara kualitas tidur dengan hasil belaja, sebab faktor

yang paling mempengaruhi adalah dari kita sendiri, dimana kita memilki komitmen pada Tuhan bahwa Ia

beserta kita, dan percaya diri untuk bisa dan berhasil (Hakim, 2004:6)

Page 24: MINI SKRIPSI - sdhplatform.weebly.com · mata pelajaran kimia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Gabungan. Penelitian dilakukan pada 16 September

17

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang telah didapatkan pada 4.1 dan 4.2 dapat disimpulkan:

1. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada Siswa kelas XI IPA SDH Bangka Mengenai

kualitas tidurnya, didapatkan hasil bahwa dari 29 responden terdapat 18 orang yang kualitas

tidurnya buruk dan 11 orang lainya memiliki kualitas tidur yang baik

2. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 29 siswa kelas 11 IPA SDH Bangka mengenai

hasil belajar pelajaran Kimia, didapatkan hasil bahwa 27 orang yang hasil belajarnya baik

sedangkan 2 orang sisanya hasil belajarnya buruk.

3. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan telah didapatkan hasil bahwa tidak adanya hubungan

antara kualitas tidur dan hasil belajar siswa Kelas XI IPA SDH Bangka.

5.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi Pelajar, dapat menambah pengetahuan dan pemahaman serta bisa dijadikan acuan bagi siswa

untuk lebih mengatur jadwal tidurnya dengan baik, dan diharapakan siswa agar lebih tekun dalam

belajar

2. Bagi Pengajar, diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan untuk mengetahui hal-hal yang dapat

berpengaruh pada hasil belajar siswa dan mengetahui faktor faktor yang menyebabkan siswa

merasa kantuk pada saat belajar sehingga bisa menerapkan metode mengajar yang lebih interaktif

pada saat pembelajaran berlangsung.

Page 25: MINI SKRIPSI - sdhplatform.weebly.com · mata pelajaran kimia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Gabungan. Penelitian dilakukan pada 16 September

18

DAFTAR PUSTAKA

Prayitno A. 2002. Gangguan pola tidur pada kelompok usia lanjut dan penatalaksanaanya. J

Kedokter Trisakti. 21(1):23-30

Giri PA, Baviskar MP, Phalke DB. 2013. Studi tentang masalah tidur dan mahasiswa Pravara

Institute of Medical Sciences Loni, Western Maharashtra, India. Ann Med Health Sci Res.

3(1): 51-4

Schmidt C, Peigneux P, Cajochen C. 2012. Age-related changes in sleep and circadian

rhythms: impact on cognitive performance and underlying neuroanatomical networks. Front

Neurol. 3: 1-11

Michael Robotham dan Benaroch 2011;2012. Studi perubahan pola tidur berdasarkan usia

dari bayi hingga orang dewasa

Yi, WW. 2008. Time management, stress and sleep quality [disertasi]. Hongkong: Baptist

University

Kate J. 2016. Sleeping habits and sleep deprivation among college students [disertasi].

Arizona: The University of Arizona.

Kazim M, Abrar A. 2011. Sleep patterns and academic performance in students of a medical

college in pakistan. KUST Med Journal. 3(2):60.

Amir N. 2007. Gangguan tidur pada lanjut usia : diagnosis dan penatalaksanaan. Cermin

Dunia Kedokteran. (157):196–206.

Khasanah K, Hidayati W. 2012. Kualitas tidur lansia balai rehabilitasi sosial “MANDIRI”

Semarang. Jurnal Nursing Studies 1(1):189–96.

Buysse DJ. 2014. Sleep health: can we define it? Does it matter?. SLEEP. 37(1): 9–17.

Buysse DJ, Hall ML, Strollo PJ, Kamarck TW, Owens J, Lee L, et al. 2008. Relationships

between the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), Epworth Sleepiness Scale (ESS), and

clinical/polysomnographic measures in a community sample. J Clin Sleep Med. 4(6):563–

571.

Garbarino S, Lanteri P, Durando P, Magnavita N, Sannita WG. 2016. Comorbidity, mortality,

quality of life and the healthcare/welfare/social costs of disordered sleep: A rapid review. Int

J Environ Res and Public Health. 13(8):1-15.

Kryger M, Roth T, Dement W. 2011. Principles and practice of sleep medicine 5th edition.

St. Louis : Elsevier Saunders.

Boltz, Marie. The Pittsburgh Sleep Quality Index. Practices in Nursing Care, 2007.

http://www.consultGeriRN.org. Diakses pada tanggal 10 Juli 2016

Page 26: MINI SKRIPSI - sdhplatform.weebly.com · mata pelajaran kimia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Gabungan. Penelitian dilakukan pada 16 September

19

Flávio M, Wagner R, Camara A, Christina D, Zanneti, Damasceno, C, et al. 2014. Health

indicators associated with poor sleep quality among university students. Revista da Escola de

Enfermagem da U S P. 48(6):1085–92.

Owens JA, Mindell J, Baylor A. 2014. Effect of energy drink and caffeinated beverage

consumption on sleep, mood, and performance in children and adolescents. Nutr Rev. 72: 65–

71.

Calamaro CJ, Mason TBA, Ratcliffe SJ. 2009. Adolescents living the 24/7 lifestyle: effects of

caffeine and technology on sleep duration and daytime functioning. Pediatrics. 123(6):1005–

10.

Purwanto MN. 2003. Psikologi pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Sudjana N. 2009. Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Schumacher M, Sipes D. 2015. The Effects of Sleep Deprivation on Memory , Problem

Solving and Critical Thinking [disertasi]. Virginia: Northern Virginia Community College,

Loundon Campus.

Chairiyati LR. 2013. Hubungan antara Self-Efficacy akademik dan konsep diri akademik

dengan prestasi akademik. Humaniora. 4(2) :1125–33.

Purwanto MN. 2003. Psikologi pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Saleh M. 2014. Pengaruh motivasi, faktor keluarga, lingkungan kampus dan aktif

berorganisasi terhadap prestasi akademik. PHENOMENON. 4(2):109–41.

Azwar S. 2004. Sikap manusia teori dan pengukurannya (Edisi 4). Yogyakarta:Pustaka

Pelajar.

Slameto. 2003. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Rhineka Cipta

Agyeman GA, Frimpong EA, Ganyo ER. 2016. Student‟s perception of sociocultural factors

affecting academic performace. ASRJETS. 19(1): 19-24

Chou C. 2001. Internet heavy use and addiction among Taiwanese college students: an online

interview study. CyberPsychol Behav. 4(5):573-85

Catur Masyeni. Hubungan Kualitas Tidur Dengan Konsentrasi Belajar Siswa SD

Muhammadiyah Wirobrajan 3 Yogyakarta. 2010.

Prasadja, A. Ayo Bangun Dengan Bugar Karena Tidur Yang Benar. Jakarta: Penerbit

Hikmah, 2009.

Guyton AC, Hall JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Penterjemah: Irawati,

Ramadani D, Indriyani F. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2006.

Schupp M, Hanning C. 2003. Physiology of sleep. Continuing Education in Anaesthesia,

Critical Care & Pain. 3(3):69–74.

Page 27: MINI SKRIPSI - sdhplatform.weebly.com · mata pelajaran kimia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Gabungan. Penelitian dilakukan pada 16 September

20

Dimyati. 2006. Belajar dan pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta

Ghufron, A. (2016). Pengertian metode kuantitif. In A. Ghufron, Metode Kuantitatif (p. 8:56).

Hasan. (2016, oktober 19). Pengertian data primer sekunder. Retrieved oktober 19, 2016,

from kanal info web site: http://www.kanalinfo.web.id

intan. (2009). pengertian tidur. jakarta.

Notoadmojo, & Nursalam. (2010, 2008). Analisis Univariat dan bivariat.

Prayitno, & Kunandar. (2013:533; 2013:83). Pengertian KKM.

Sarwono, J. (2013). Metode Gabungan (Mixed Method). Elex Media Komputindo.

Sugiyono. (2013). Pengertian kualitatif.

Wayne dalam Buku Soebadjo Atmodiwiro Pengertian Sekolah, 2000; Daryanto :1997

Page 28: MINI SKRIPSI - sdhplatform.weebly.com · mata pelajaran kimia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Gabungan. Penelitian dilakukan pada 16 September

21