mint chocolate chips

Upload: wulandari-fitri

Post on 03-Apr-2018

238 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    1/327

    Mint Chocolate Chips

    MINT

    CHOCOLATECHIPS

    Alanda

    Terrant Books

    2005

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    2/327

    Mint Chocolate Chips

    MINT CHOCOLATE CHIPSPenulis : Alanda

    Desain sampul : Terrant BooksIlustrasi sampul : Terrant Books

    Ilustrasi isi :Terrant BooksHak cipta : Alanda

    Hak Penerbitan : Terrant Books

    www.terrantbooks.com

    ISBN 979-3750-10-3

    Visit Terrant Books on World Wide Web atwww.terrantbooks.com

    UU No. 19 Thn. 2002 Tentang Hak CiptaFungsi dan Sifat Hak Cipta Pasal 21. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan

    atau memperbanyak Ciptaannya, yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpamengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Hak Terkait Pasal 491. Pelaku memiliki hak eksklusif untuk memberikan izin atau melarang pihak lain yang tanpa

    persetujuannya membuat, memperbanyak, atau menyiarkan rekaman suara dan/atau gambarpertunjukannya.

    Sanksi Pelanggaran Pasal 72:1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

    2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing palingsingkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidanapenjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliarrupiah).

    2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepadaumum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam ayat(1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.

    50.000.000,- (lima puluh juta rupiah)

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    3/327

    Mint Chocolate Chips

    GratitudeGratitude

    Heyz,

    Ooh, nally, novel gue terbit juga! Huahhhh! Se-

    naangg! (hysteria)

    (cooling down sebentar, kemudian mari kita mulai

    menulis lagi)

    Sebelumnya gue ngga pernah ngebayangin novel

    gue bakal diterbitin kayak gini. Malah ngga pernah

    kepikiran buat bikin novel! Awalnya gue menulis cuma

    buat iseng-iseng aja Maklum, lagi broken heart...

    (kidding) Tapi surveymemang membuktikan bahwa:

    dalam keadaan patah hati, manusia selalu menjadi

    semakin kreatif dan produktif dalam berkarya. (cah-

    hhh) But still, semua ini bisa terjadi atas bantuan dan

    dukungan dari banyak orang. Gue ngga akan pernah

    bisa menjadi seperti sekarang ini, dan buku ini ngga

    akan terbit tanpa:

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    4/327

    Mint Chocolate Chips

    Allah SWT yg telah menciptakan Alanda, mem-

    beri keluarga yg bahagia, temen-temen yang me-nyenangkan, hectic but wonderful minutes, memberi

    kesempatan berharga ini, dan menciptakan suatu

    hal yg rumit tapi indah bernama cinta (begggh).

    Tanpa cinta itu, gue ngga akan pernah muncul di

    dunia, dan buku ini ngga akan pernah terpikirkan

    untuk ditulis.

    My incredible parents (yeah, THE INCREDIBLES!) !!

    Yang udah memberi supportsecara langsung dan

    ngga langsung, moril dan materiil, and everything!

    (udah pasti kalo jasa beliau diketik di sini, bakalan

    jadi novel baru lagi, saking banyaknya jasa yang

    udah beliau perbuat)

    Aisya Kanya dan Aqila Fara my lovely lil sisters

    yang membuat rumah gue jadi agak-agak mirip ta-

    man kanak-kanak (ngga deng)

    Ayuna Nadira, for being such a very, very nice edi-

    tor. Tanpamu adegan prom bakal hilang!And for my

    whole big family, retrieve my whole big thank you!

    Kresna (also known as Bolo!), an annoying but ins-

    piring close-friend. Berikut obrolan-obrolan dengan-

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    5/327

    Mint Chocolate Chips

    nya, nasehat-nasehatnya, celaan-celaannya, SMS-

    SMS-nya (yang menyenangkan dan yang menye-balkan), dan permainan gitarnya yang memukau.

    (begh) Those things mean a lot to me, and so do

    you!

    Ariestya dan Andini (also known as Andiez!), fan-

    tastic best-friends I ever had. Dan semua member

    angkatan 8 SD Pembangunan Jaya yang ngga

    bisa disebutin satu-satu namanya - yang telah me-

    nemani 3.153.600 menit (diitung jo!) gue di PJ yang

    sibuk, bete tapi seru! Bahkan sampe sekarang. (ter-

    untuk guru-gurunya alanda dulu, makasih yah, Pak/

    Bu)

    Danika (my dearest neighbor! :P) karna slalu ne-

    menin gue di saat gue butuh temen dan sering me-

    ngajak gue nonton (lho?). Pepatah baru: a neighbor

    in need, is a neighbor indeed!

    Wulan yang selalu memberi gue supportdan selalu

    jadi senior yg paling baik dan paling gue sayang

    Terimakasih karena udah ngenalin gue keLarc-en-Ciel dan The Strokes! Juga buat Henny,

    Siska, Ulfa dan Vira atas support-nya. Miss yall!

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    6/327

    Mint Chocolate Chips

    The whole grafti>12th generation of Albin family.

    Mohon maaf kalo pas di sekolah mungkin gue sukaagak terlalu berisik, heboh, annoying dan terlalu

    menyebalkan. dan buat guru-gurunya, minta reward

    yah, Pak! (lah?)

    Semua pembaca pertama novel gue: Hesty (yang

    memuji-muji novel gue melulu), Zaskia, Fitria, Jecca,

    Reno, Lalha (yang udah nulis kata KEREN BGT!!!

    sampe-sampe pas nulis komentar), Farah, Wiwid,

    Saphii (yang masih belom bisa percaya kalo gue

    yg nulis novel yang dia baca), Maya, Kennya (yang

    udah bilang puisi gue ngalahin Chairil Anwar. PS:

    gimana? Udah puas sama koniknya yang seka-

    rang?) dan yang lainnya (maaf ngga bisa disebutin

    satu persatu). Thanks for the splendid comments,

    guys!

    Mbak Via, Mbak Nita, Mas Azis dan semua kakak-

    kakak Terrant Books yang sabar, baik, and make me

    denitely believe that dreams do come true!

    Mba Sitta Karina, who really inspires me to keep

    writing, on and on and on... dan terima kasih banyak

    karena udah nyempetin baca novel aku...

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    7/327

    Mint Chocolate Chips

    Semua pihak yang udah ngedukung Alanda, secara

    langsung maupun ngga langsung. Semua orangyang selalu menerima Alanda apa adanya. Dan

    semua orang yg mau kenal dan temenan sama

    Alanda tanpa syarat. Thats why this book is full of

    friendship!

    Kakak Raditya Dika, thanks for your hilarious quote,

    dan telah mengibaratkan novel gue seperti kapas

    diberi cuka... Hahaha... Dan juga udah bagi-bagi

    pengalaman via MSN! Makasih, kakak!

    Dan buat kamu/elo/Anda, karna udah menyentuh,

    mengintip, melihat, membuka, membaca, memin-

    jam, membeli, mengkritik, atau bahkan memuji buku

    ini. Thank you!

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    8/327

    Mint Chocolate Chips

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    9/327

    Mint Chocolate Chips

    ConfessionsConfessions

    Being an author is more than just a dream come

    true for me. Just to remind you, sekarang saya baru

    berusia 14 tahun, saya masih jauuuuuh sekali di

    bawah semua penulis lainnya, apalagi di tengah

    arus teenlit/chicklit yang tengah membludak. Belum

    lagi serbuan novel terjemahan... Kadang saat-saat

    ke toko buku menjadi sebuah hal yang sangat mem-

    bingungkan ketika saya melihat tumpukan buku ber-

    warna-warni dengan penulis yang masih SMA pula.

    Ketika mulai menulis, novel-novel, lm-lm, dan

    sinetron-sinetron remaja belum sebanyak sekarang.

    Remaja-remaja Indonesia masih tenggelam dalam

    segala fantasi Harry Potter dan komik-komik Jepang

    di sudut-sudut toko buku. Dan setiap kali saya me-

    nyentuh, membaca novel remaja yang ada, saya ti-

    dak menemukan sedikitpun dunia saya di sana. No-

    vel-novel yang ada bercerita tentang si gila belanja,

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    10/327

    Mint Chocolate Chips0

    atau siprincess, atau si petualang... Dan saya bukan

    ketiganya.Sampai kemudian saya mencoba mengetik be-

    berapa kalimat saja, yang kemudian berlanjut sampai

    empat puluh halaman HVS, dan berlanjut lagi menjadi

    seratus halaman HVS, bahkan sampai seratus lima

    puluh halaman. Dan masih tanpa judul yang tertera

    di sana. Di awal, saya memang sempat terbawa arus

    perfecto meets perfecto means happy ending. Di

    mana sang cowok sempurna, ceweknya juga, mereka

    jadian, dan hidup bahagia selama-lamanya.

    Tapi kemudian, saya kembali menelaah kehidu-

    pan saya di hari-hari sebelumnya, yang tidak selalu

    bahagia, malahan jarang. Namun selalu ada kejutan

    muncul di detik-detik yang terlewati. Dan dibalik ke-

    sempurnaan yang kita lihat, pasti ada suatu kekura-

    ngan. Dan dibalik keceriaan yang kita lihat, pasti ada

    biarpun sedikit konik dan masalah terkandung di

    dalamnya.

    Dan biasanya penulis lain menempatkan dirinya

    sebagai sang heroine* tersebut, saya justru merasa

    Yoga-lah yang mencerminkan saya. Well, bukan

    berarti Yoga adalah saya versi cowok, tapi saya me-

    nemukan banyak karakteristik Yoga di dalam diri

    saya. Hmmm, mungkin saya akan mencoba menulis

    lagi tentang Yoga? Hmmm, who knows?

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    11/327

    Mint Chocolate Chips

    Harapan saya hanyalah semoga novel ini akan

    menjadi inspirasi bagi beberapa orang, bahkan ba-nyak orang, bahwa hidup memang menyebalkan dan

    seringkali tidak sesuai dengan yang kita harapkan,

    tapi bukan berarti hidup itu tidak indah. Dan semoga

    saya akan tetap bisa melahirkan karya-karya yang

    lebih baik dari buku ini. Serta kamu juga bisa menun-

    jukkan kelebihan kamu, meskipun dalam hal yang lain

    (believe me, nggak ada hal yang selalu bagus, seka-

    ligus nggak ada hal yang selalu jelek!). Semua orang

    berhak punya dan menunjukkan kelebihannya.

    Kalo mau kirim kritik, pesan, saran, atau apapun,

    bisa ke [email protected] dan kunjungin

    www.alandarocks.tk yah! Thanks for everything!

    Warm Regards,

    Alanda

    *) heroine = pahlawan wanita/tokoh utama wanita (bukan narko-

    baa!!!)

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    12/327

    Mint Chocolate Chips

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    13/327

    Mint Chocolate Chips

    ContentsContentsGratitude 3

    Confessions 9

    Sebuah Lensa Cinta 15

    Bab 1. Waktu Kelas Satu 19

    Bab 2. Jomblobahagia 35

    Bab 3. Dua Surat Dari Tito 51

    Bab 4. Tahun Berikutnya 59

    Bab 5. Suatu Sore di Citos 91

    Bab 6. Bikin Sedih Aja! 101

    Bab 7. Datangnya Cewek

    Bernama Adhyana 111

    Bab 8. Fakta Terbesar Abad Ini 127

    Bab 9. Family Potrait 141

    Bab 10. Sebuah Compact Disc 159

    Bab 11. Ulang Tahun Yoga 167

    Bab 12. Jauhnya Inggris dan Jakarta 179

    Bab 13. Terpisah 199

    Bab 14. Apa Yang Baru Acya Sadari 215

    Bab 15. A Few Weeks Later... 225

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    14/327

    Mint Chocolate Chips

    Bab 16. 14 Lampu Merah 233

    Bab 17. Kalo King-nya Di Luar Negeri? 261

    Bab 18. Malam Tahun Baru 295

    Epilog. Lima Tahun Kemudian

    Lima Tahun Kemudian... 307

    Endnotes 323

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    15/327

    Mint Chocolate Chips

    Sebuah LensaCinta

    Sebuah LensaCinta

    Ci nta itu egois, cinta itu pengorbananCi nta juga indah, cinta pu n menyedihkan

    Ci nta adalah satu, cinta adalah semua

    Ci nta itu tekstu r abstrak, yang menghadapi kaca

    Ci nta itu sama, cinta pu n berlawanan adanya

    Ci nta melahirkan senyum, juga memuncu lkan airmataCi nta itu a badi, cinta hilang dalam sesaat

    Cinta membuat kita bertemu, cinta pun membuatnya berpisah

    Ci nta membuatku kaya, se kaligu s membawaku miski n

    Ci nta adalah warna, cinta adalah gelap

    Ci nta tetap merubah bentuknyaCi nta tetap merubah arahnya

    Ci nta mengubah arti dirinya bagi setiap sosok

    Ci nta akan selalu menyi nari kita

    Dalam indah dalam sengsa ra

    Karena takkan pernah tiada

    Alanda, Maret 2005

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    16/327

    Mint Chocolate Chips

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    17/327

    Mint Chocolate Chips

    MINTCHOCOLATE

    CHIPS

    Alanda

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    18/327

    Mint Chocolate Chips

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    19/327

    Mint Chocolate Chips

    Waktu KelasSatu

    Waktu KelasSatu

    Juli tahun pertama SMA

    Matahari memang masih bersembunyi di balik

    awan. Namun, pagi itu sudah tergolong cerah. Di

    pelataran parkir sebuah sekolah, terlihat sebuah mo-

    bil yang sedang menurunkan penumpangnya. Dari

    dalam mobil itu turun seorang cewek yang memakai

    tas selempang. Parasnya cantik, rambutnya yang

    berwarna cokelat tua diikat rapi, poninya dikesam-

    pingkan. Ia melambaikan tangan kepada seseorang

    di dalam mobil dan kemudian berjalan gontai menuju

    bangunan sekolahnya. Cewek itu ternyata bernama

    Acya.

    Acya berjalan menuju kelas I-2, kelasnya yang

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    20/327

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    21/327

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    22/327

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    23/327

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    24/327

    Mint Chocolate Chips

    Pede bener lo! protes Acya.

    Gue punya prinsip: Lebih baik kepedean daripa-da minder, terang Yoga.

    Kalo gue punya prinsip: Iyain aja deh biar cepet.

    Nama gue Acya, jawab Acya ramah. Tiba-tiba ke-

    seruan perkenalan mereka buyar saat Akbar berteriak

    senyaring-nyaringnya.

    OOOII! UDAH DONG KENALAN-KENALAN-

    NYA POKOKNYA NAMA GUE PERTAMA AKBAR.

    MUNGKIN ANEH DAN LO KIRA GUE MALU PUNYA

    NAMA KAYAK BEGITU TAPI GUE BERSYUKUR

    PUNYA NAMA YANG BAGUS! PANGGIL AJA GUE

    TAMA DAN JANGAN MARAH KALO KERJAAN GUE

    ADALAH MAKAN, MAKAN, MAKAN, DAN Omo-

    ngan Akbar terputus saat Daina angkat bicara.

    Dan makan? tanya Daina sok tau.

    Bukan! Dan tidur! Paling nggak, dua puluh lima

    persen dari hari gue harus diisi tidur, Jo! Baru enam

    puluh lima persen buat makan, terus sisanya buat

    mandi sama sholat... o iya, sekolah lupa. Tapi, di

    sekolah gue juga makan dan tidur kok! jawab Tama

    santai.

    Oooo Daina cuma bisa melongo.

    Lagian, elu juga sih, Dan. Soteu! ledek Yoga.

    Elo tuh yang sok tau! Orang nama gue Daina,

    bukan Dania! Lagian, suka-suka gue dong! bentak

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    25/327

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    26/327

    Mint Chocolate Chips

    Oh, gitu ujar Yoga dan kemudian melahap

    chicken teriyaki-nya.Lo lagi pada ngomongin apaan sih? Kok kayaknya

    mesra amat? tanya Reva menyela obrolan Acya dan

    Yoga.

    Reva tadi muncul agak telat di sekolah. Dan kare-

    na bangku yang tersedia adalah di belakang Acya,

    akhirnya Reva duduk di sana dan agak sedikit mulai

    akrab dengan Acya.

    Ini urusan gue ama Acya, kata Yoga terus terang.

    Ia menatap Reva sekilas, kemudian kembali menatap

    Acya. Iya, nggak? tanyanya kepada Acya.

    Iyain aja deh, jawab Acya.

    Tuh kan? Udah gue bilangin ini urusan gue sama

    Acya tambah Yoga sambil melirik Reva dengan

    tatapan kemenangan dan senyum licik.

    Ya gue tau. Tapi apaan? Reva mendesak. Uru-

    san, urusan, urusan. Semua orang juga tau itu uru-

    san! gerutu Reva.

    Aduh, Si Neng ngedumel aja, Neng sahut

    Yoga.

    Gini... si Yoga nanya, kenapa persisnya gue

    makan baksonya nggak mau pake sambel? Kata

    Yoga, sambel itu kan enak, trus kenapa lo nggak

    mau? Apa lo udah pernah makan di sini dan ngera-

    sa bahwa sambelnya nggak enak dan lo nggak mau

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    27/327

    Mint Chocolate Chips

    trauma itu terulang? Atau apakah elo punya alergi ter-

    hadap sambel karena kandungan cabai di dalamnya?Atau mungkin, elo memiliki trauma mendalam karena

    mungkin dulu mata lo pernah kemasukkan sambel?

    Gitu, Rev jelas Acya panjang lebar. Ia meminum

    Fanta Elektrik Melonnya.

    Ooooodetil betul, komentar Reva heran.

    Gue gitu loh. Detil, jawab Yoga.

    Gue cuman bingung aja manusia gila kayak elo

    bisa mikirin hal-hal kecil kayak gitu, ujar Reva agak

    nyindir. Kan kocak tambahnya. Manusia aneh

    mengeluarkan kalimat-kalimat yang detil. Pas ba-

    nget! tambahnya lagi. Kemudian Reva meneguk teh-

    botolnya.

    Manusia aneh gimana? tanya Yoga dengan su-

    ara lantang. Ia mengetuk-ngetukkan sumpit chicken

    teriyaki-nya ke meja, sok-sok nge-drum.Hal itu mem-

    buat Reva makin bete. Ia menganggap Yoga tidak

    fokus akan obrolan mereka.

    Ya aneh! Makanya gue bingung kok elo bisa se-

    detil itu kalo nanya! bentak Reva kemudian.

    Trus kenapa? tanya Yoga nantangin Reva de-

    ngan nada yang pelan dan datar. Reva semakin ke-

    sal. Bagaimana mungkin cowok ini tetap santai? Pa-

    dahal gue udah ngajak dia ribut?!

    Lo tuh nggak mau ngalah banget sih!? bentak

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    28/327

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    29/327

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    30/327

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    31/327

    Mint Chocolate Chips

    cucu anaknya keponakan pakdenya kakak ipar sepu-

    punya eyang kakung saya! ujar Yoga.Yeeeee! Elo tuh korban iklan amat sih jadi

    orang, Eci melas.

    Bodo! Emangnya kenapa? Yoga si manusia gan-

    teng dari negeri jiran emang begitu dari sananya,

    tau?! ujar Yoga tetap narsis1.

    Lo kenal Irsyad nggak? tanya Acya kemudian.

    Hah? Irsyad? Irsyad mana? Kayaknya nggak ada

    yang namanya Irsyad deh. Gue nggak kenal! ujar

    Yoga.

    Masa nggak kenal sih? Aaaaah... kuper lo! Masa

    ama Irsyad aja nggak kenal sih?! ledek Acya.

    Hmmm Irsyad? Yang mana ya...? Oooh inget,

    inget. Irsyad yang tinggi, putih, jabrik... sukanya nge-

    shootthree point... yang pinter itu ya? Lo kenal sama

    dia? Eh, dia banyak fansnya kan? Tapi tetep aja, jum-

    lah fans-nya belom sebanyak gue, tanya Yoga.

    Ya terserah lo deh! Mending lo punya fans gitu?

    Tapi, lo kenal kan? ujar Acya.

    Enggak. Tapi kalo lo suka cowok kayak gitu, jadi-

    an sama gue aja. Nggak beda jauh kok! jawab Yoga

    tetap dengan pede sejutanya.

    Idih! Irsyad tuh ganteng, keren, pinter! Nggak

    kayak lo! Pertama elo mesti ngaca, kedua elo belom

    bisa main basket, ketiga elo nggak bisa main drum,

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    32/327

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    33/327

    Mint Chocolate Chips

    danya rambut gue masih menganut aliran mohican

    juga. Terus, gue bisa three point, gue pinter, gue jaim.Liat aja, Cya, liat! Suatu hari nanti, kita bakal pacaran.

    Gue yakin, gue janji. Tapi gue belom bisa ngasih tau

    elo kapan hal itu kejadian jawab Yoga.

    Yah, nanti malem kali. Dalem mimpi lo! celetuk

    Reva lagi-lagi menyela obrolan mereka berdua.

    Elo tuh ya!!!?? Norak! Gue tuh bikin semua cewek

    terpesona! Termasuk Acya! Mungkin nggak sekarang.

    Tapi gue yakin, suatu hari nanti, cinta gue ke dia baka-

    lan terbalas!!! bantah Yoga.

    Kok gue nggak terpesona ya sama lo? tanya

    Reva.

    Yaaaelonya aja yang beda species sama ce-

    wek-cewek laen. Liat aja nanti, camkanlah kata-kata

    gue ini, kalo MOS2 dan ada anak-anak baru, pasti

    pada klepek-klepek ketemu gue! kata Yoga.

    IIIIH, NAJIIIISSS! Maksud lo apa gue beda spe-

    cies, hah!? Reva makin bete.

    Ngaca gih sono! Liat tuh gaya lu! Liat tuh bodi

    lu! Liat tu tampang lu! Udah kumel, berantakan, lagi!

    Kasar! Nggak pernah bisa sopan kalo ngomong!!! ba-

    las Yoga. Reva teramat sangat tersinggung. Kelewatan

    bener ini makhluk! Kelewatan!!! Kalo boleh nonjok,

    bisa-bisa tuh anak udah gue bikin babak belur!

    BODO!!! ujar Reva. Lantang, namun nada sua-

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    34/327

    Mint Chocolate Chips

    ranya bergetar.

    Gue ingetin ya, Rev. Elo tuh udah keenakan nye-la orang, sekarang giliran elo dicela. Jadi, JANGAN

    NANGIS! kata Yoga semakin menusuk hati Reva.

    Siapa yang nangis? tanya Reva dengan suara

    yang pelan.

    ELO! kata Yoga.

    Udah, udah, Eci melerai. Emang lo jaim? tanya

    Eci.

    So pasti, jawab Yoga.

    Masa sih? Kayaknya enggak deh sahut Daina.

    Trus, ngapain lo percaya? Dia itu, cowok paling

    nggak bisa jaim yang pernah gue kenal, TAU!? tam-

    bah Kif.

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    35/327

    Mint Chocolate Chips

    JomblobahagiaJomblobahagia

    Semakin Acya mengenal Yoga lebih dekat, Acya

    semakin merasa kalau cowok itu memang agak-agak

    aneh kelakuannya. Kadang-kadang dia bengal sete-

    ngah mati, berisik, kocak, tapi narsis. Nggak lama, dia

    langsung berubah jadi pendiam, dingin, tapi alim. Ya,

    itulah Yoga. Ternyata.

    Aduh, gue takut, ujarnya tiba-tiba.

    Takut apa? tanya Tama.

    Takut mati, jawab Yoga serius, namun nada su-

    aranya tetap ceria dan santai.

    Lah, itu. Semua orang juga ngeri, tambah Kif.

    Gila, dosa gue banyak nih. Naauzubika min za-

    lik. Ya Allah, Ya Tuhan Gue takut. Gue kan sering

    nyontek, gue kan sering nonton Kalimat Yoga ber-

    henti sampai situ.

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    36/327

    Mint Chocolate Chips

    Nonton apaan? tanya Tama penasaran.

    Nonton lm, jawab Yoga.Emangnya dosa? Emangnya lo nonton lm apa-

    an? tanya Kif juga penasaran.

    Ah, enggak. Yah, pokoknya begitulah! jawab

    Yoga setengah-setengah. Terus, gue takut apaan lagi

    ya? Gue takut jarum suntik, makanya, insya Allah gue

    nggak akan nyuntik. Aduh, diimunisasi aja gue takut!

    Ambil darah juga takut! Gue nggak akan deh make

    yang namanya tuh shabu-shabu!! Yang gue tau mah

    shabu-shabu yang enak temennya yakiniku! Sumpah,

    itu top banget dah! Gue benci asap, jadi, insya Allah

    gue nggak akan ngerokok, apalagi nyimeng3. Aduh,

    malesin banget deh! Cannabis tuh lebih keren kalo

    dijadiin motif di boxer, belt, handband, sama di tas

    ransel. Kalo di sepatu Vansjuga keren sih. Terus, gue

    takut sama apaan lagi ya? Ya, pokoknya gitu lah. Gue

    tuh sering nyontek. Kan dosa, kata Yoga.

    Gue jadi bingung. Lo tuh bengal apa alim? tanya

    Kif.

    Udahlah, ntar bulan puasa, lo bakar tuh dosa-

    dosa lo! usul Tama.

    Kalo beli minyak tanah tuh di mana sih? Ada ng-

    gak yang buat makhluk penuh dosa kayak gue gini?

    tanya Yoga polos, lugu dan tanpa rasa bersalah se-

    dikitpun. Nada bicaranya mirip anak kecil yang se-

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    37/327

    Mint Chocolate Chips

    dang menanyakan di manakah ia bisa membeli per-

    men.Heh, bego jangan dipelihara! Minyak tanah

    Puasa, tolol! umpat Tama.

    Ooh, puasa. Abis elo bilangnya bakar. Kalo puasa

    sih alhamdulillah dari dulu gue pol melulu. Semoga

    tahun ini pol juga. AMINNNNN Yoga mengusap

    wajahnya. Tiba-tiba terdengar celetukan,

    HEH, ADHYOGA!!!! MAKSUD LO APA NYEBUT-

    NYEBUT NAMA BOKAP GUE, HAH?! NGELEDEK

    LO?! HAH?! SINI LO, NGAJAK RIBUT LO?! tanya

    Didit ke-GR-an.

    Laaaahh Sori, Dit, tapi gue malah belom tau

    nama bokap lo. Jadi, nama bokap lo tuh Amin ya?

    Mulut Yoga meluncurkan pertanyaan retoris. Kemu-

    dian, tiga cowok itu Kif, Tama dan Yoga sama-

    sama ngakak. Didit pun menghilang dengan muka

    yang merah.

    Setelah beberapa hari bergaul dengan enam te-

    man barunya, Acya jadi tahu kalau yang tingkahnya

    ajaib bukan hanya Yoga. Namun, yang lainnya juga.

    Contoh nomor satu: Reva.

    Reva itu galak banget orangnya. Apalagi kalo

    sama cowok. Karakteristik dan pembawaannya yang

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    38/327

    Mint Chocolate Chips

    terlaluprokem4bikin cowok-cowok ngeri banget sama

    dia. Tidak ada satupun cowok yang berkutik kecualiYOGA. Yoga sih emang nggak usah ditanya, kalau

    ada kakak kelas ngajakin ribut juga pastinya dicuekin

    doang sama dia.

    Tapi, cowok-cowok yang lain malah memposisikan

    Reva sebagai preman pengkolan sekolah mereka!

    Satu kata ledekan bayarannya nyawa! Nggak segitu-

    nya juga sih, yang jelas, kalo sampai ada cowok yang

    berani ngeledek Reva, itu cowok bakalan dimarahin

    non-stop dari pagi sampai pulang sekolah.

    Rev, elo tuh jangan galak-galak jadi cewek, sa-

    ran Acya di suatu meja di kantin sekolah. Sudah wak-

    tunya pulang sekolah, namun, mereka masih iseng

    makan siang di kantin dulu.

    Bodo. Ngurusin amat sih lo? Reva berkomentar

    dengan agak kasar.

    Asal lo tau aja ya, waktu SD tuh gue jauh lebih

    parah daripada elo, terang Acya.

    Parah gimana?

    Ya parah. Lo mah kalo diledekin cuman marah

    doang. Nah gue, tiap ada yang ngeledekin, gue kejar

    sampe keliling sekolah. Nggak pandang bulu, nggak

    pandang kelamin, nggak pandang body. Mau tuh anak

    badannya segede gajah, apa mungil banget seping-

    gang gue, tetep aja gue bikin ngibrit tuh anak. Apalagi

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    39/327

    Mint Chocolate Chips

    kalo cowok. Itu cowok bisa abis minta ampun sama

    gue. Terus, gue tuh, waktu SD, semua olahraga guejabanin. Dari catur, sampe bola! Tiap istirahat sama

    pulang sekolah gue selalu berjemur di lapangan se-

    kaligus main bola sama anak-anak cowok. Waktu

    SD aja panggilan gue kan bukan Acya, cerita Acya

    membuat semua pendengarnya terperangah. Coba li-

    hat kondisi Acya sekarang, rambut rapi, pakaian rapi,

    muka putih bersih, senyum manis, nggak kebayang!

    Waktu SD, kayak gimana yah dia? Kayak cowok? Ah,

    nggak mungkin!!! Orang gedenya cantik begini

    HAH?! Nggak kebayang. Emang nama lo siapa,

    dulu? tanya Yoga ingin tahu.

    Abek, jawab Acya santai.

    Hah? Apaan tuh? tanya Tama dan Yoga ber-

    barengan.

    Acya Beckham! Ada juga sih yang manggil Aron

    yaitu Acya Ronaldo, Awen yaitu Acya Owen, sama

    Acya Shearer. Tapi, yang paling populer sih, Abek!

    cerita Acya.

    Ah, ngelawak lo! Yang bener? tanya Yoga lagi.

    Iya, beneran! kata Acya.

    Gokil ini anak. Duh, gue jadi makin naksir sama

    lo, Cya, celetuk Yoga. Yang lain tidak terlalu mem-

    perhatikan kalimat Yoga yang terakhir. Yoga masih

    terpesona akan cewek bernama Acya itu.

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    40/327

    Mint Chocolate Chips0

    Terus, rambut lo panjang? Apa tanya Daina.

    Enggaklah! Rambut gue cepak banget dulu. Pa-ling panjang juga yang nyisa kayak bebek gitu. Ya

    gue indies-in aja pake wax. Kan keren cerita Acya

    lagi.

    HAH??? Nggak percaya gue. Nggak kebayang!!!

    Eci mulai heboh seperti biasanya.

    Tapi, sekarang elo tuh udah tobat kan? tanya

    Reva.

    Iya, lo udah tobat kan? Biar kalo gue nembak lo,

    bakalan lo terima gitu celetuk Yoga lagi.

    Pede bener sih, lo, Yo. Iya, gue tobat pas lulus SD!

    Sebelomnya sih, nggak pernah terlintas kata TOBAT!

    Pokoknya dulu gue galak banget deh. Konsekuensi

    dan resikonya adalah jadi jomblobahagia, sampe

    sekarang, terang Acya melanjutkan.

    Hah? Lo belom pernah punya cowok sama seka-

    li!??? tanya Eci. Acya menggeleng. SAMA SEKA-

    LIII?! Eci menegaskan lagi pertanyaannya.

    Sama sekali, jawab Acya. JOMBLOBAHAGIA !!!

    Setuju! Jomblobahagia! tambah Reva.

    Tau nih. Gue sama Tama juga menjomblobaha-

    gia. Kalo yang botak ini nih, nggak akan rela jomblo!

    ledek Yoga sambil menunjuk ke arah Kif. Betul?

    tanya Yoga sambil melirik Kif.

    Betul, jawab Kif santai.

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    41/327

    Mint Chocolate Chips

    Ci, lo jomblo nggak? tanya Reva tiba-tiba. Iseng.

    Nggak tau juga nih, jawab Eci pelan.Nggak tau? Maksud lo? tanya Acya penasaran.

    Ya nggak tau. Seperti biasa, cowok gue ngilang,

    Ngilang? Seperti biasa? Emang cowok lo siapa

    sih? Anak mana? tanya Reva ingin tau. Yah, siapa

    tau gue kenal, gitu tambahnya.

    Namanya Tito. Anak SMA 234, jawab Eci. Tito?

    TITO?! DA**!!!

    Jangan bilang nama lengkapnya Pratito Adrian!

    ujar Reva panik.

    Lo kenal Tito? tanya Eci bingung.

    Pratito Adrian, SMA 234, kelas dua sekarang!?

    Pratito Adrian yang nggak naek berapa kali!? Dua apa

    tiga kali??? tanya Reva.

    Iya, lo kenal? tanya Eci lagi.

    Kenal banget! Putusin aja itu orang! Cowok breng-

    sek kayak gitu jangan dipacarin! nasehat Reva. Te-

    patnya, bentak Reva.

    Emang dia kenapa, Rev? Kok lo ngomongnya ka-

    yak gitu? Nada suara Eci bergetar. Ia ingin menangis

    saat mendengar Reva menyebut cowoknya breng-

    sek. Yah, mungkin itu memang benar, tapi

    Dia itu brengsek. Dia yang bikin kakak gue sakit!

    Nada suara Reva ternyata jauh lebih bergetar.

    Kakak? tanya Daina.

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    42/327

    Mint Chocolate Chips

    Sepupu, jawab Reva.

    Mm..mm..mmakk..maksud lo? tanya Eci. Su-aranya masih terdengar bergetar. Ia ingin sekali

    menangis, walaupun ia belum tau masalah apa lagi

    yang akan ia hadapi untuk kesekian kalinya semenjak

    ia berpacaran dengan Tito. Sudah banyak masalah

    yang ia terima, namun, demi Tito dan rasa sayangnya

    untuk Tito, ia rela menghadapi semuanya. RELA!

    Dia bikin masa depan kakak sepupu kesayangan

    gue ancur tau nggak!? Tito bikin sodara gue ngobat!

    Tito bikin sodara gue harus nerima kenyataan kalo

    dia kena AIDS! Reva menunduk. Menangis.

    Kok Tito? tanya Eci tidak percaya. Akhirnya ia

    mendengarnya, akhirnya ia mendapatkan masalah

    baru lagi. Kenapa rasanya semua orang menghambat

    hubungannya dengan Tito? Padahal, katanya cinta itu

    indah. Cinta itu membuat kita tersenyum dan cinta itu

    abadi! Ingin rasanya Eci membenci makhluk bernama

    cinta itu. Tapi, lihat saja belum pernah! Cinta selalu

    ada di sekelilingnya. Selalu ada. Dan cinta itu untuk

    Tito. Kenapa rasanya semua orang menghambat

    hubungan mereka berdua? Kisah cinta mereka yang

    seharusnya indah dan penuh warna, kenapa selalu

    diubah menjadi gelap dan kasar?

    Iya! Tito! Tito yang bikin sodara gue ikut-ikutan

    make. Tito bikin kakak gue ngobat! Tito maksa kakak

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    43/327

    Mint Chocolate Chips

    gue! Tito maksa. Dasar orang gila! Reva masih saja

    tenggelam dalam tangisannya.Maksud lo, Rev? tanya Eci. The gankyang lain

    memperhatikan mereka tanpa mampu berkata-kata

    karena mereka masih menyusunpuzzle ini. Tito yang

    mana aja mereka belum tahu, belum sapa, belum li-

    hat, belum dengar, belum kenal.

    Iya... Tito. Tito ngerampas kehormatan sodara

    gue secara paksa, dan dan sodara gue kena AIDS.

    Sodara gue nggak bisa ke mana-mana lagi sekarang.

    Ketularan dari Tito! AIDS memang nggak bikin dia

    meninggal sekarang, tapi, bakal menggerogoti dia

    dulu, pelan-pelan. Dan semua gara-gara Tito! Tito-lo

    tuh sakit jiwa tau nggak!? Reva tidak lagi bisa me-

    nahan amarah dan tangisnya. Dia juga bikin sodara

    gue terjerat obat-obatan terlarang! Bikin masa depan

    sodara gue ancur!!!!

    Hah? ujar Eci. Hah-nya Eci terdengar sangat

    pelan, persis dengan sosoknya yang sekarang lung-

    lai. Tito? AIDS? Date rape? Tito? Separah itukah pa-

    car gue? Segila itukah? Senggakbertanggungjawab

    itukah? Apa iya, Tito begitu? Apa iya?! Nggak mung-

    kin. Enggak. Hes my love. My only one. Nggak mung-

    kin enggak sampe segitunya lah... yeah, gue tau

    dia badung, bandel, jahat, nakal, galak, misterius

    apa segala macem tapi, sampe segitunya?

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    44/327

    Mint Chocolate Chips

    Iya! Masa lo nggak nyadar juga sih!? Tito bikin

    sodara gue yang namanya Fina ngobat. Tito yangmaksa. Pertama cuma maksa supaya Fina mau nyi-

    meng selinting-dua linting5. Lama-lama lebih dari itu.

    Tito yang ngejerumusin Fina sampe ancur. Abis itu dia

    merkosa Fina juga! Bener-bener brengsek itu orang!

    kata Reva marah, tapi nada suaranya sangat amat

    pelan. TITO-LO NGANCURIN SODARA GUE! SO-

    DARA KESAYANGAN GUE! Reva nyaris berteriak

    dalam suaranya yang perlahan menghilang. Meng-

    hilang di balik tangisnya. Dan abis ngabisin masa

    depan sodara gue, dia mutusin Fina. Dia bikin Fina

    jauh lebih sakit! Dia nggak mau sama Fina lagi! Dasar

    cowok nggak punya perasaan! Dan.. dan gue takut..

    gue takut kalo dia akan melakukan itu lagi, sama lo..

    gue nggak mau.. sodara gue udah kena, gue nggak

    mau temen gue kena juga.. Kita emang nggak bisa

    ngerubah masa lalu, dan jangan menyesali apa yang

    udah terjadi. Yang bisa kita lakuin cuma, merubah

    sesuatu, sebelum hal itu terjadi dan akan kita sesa-

    li kata Reva berubah bijak. Dia sudah mulai tenang,

    walaupun masih terdengar seguk tangisnya. Kalo

    bisa, kalo boleh, gue juga pengen bunuh itu makh-

    luk. Tapi kan nggak mungkin. Masalahnya Fina ma-

    sih cinta juga sama dia. Gue nggak nyangka kalo Tito

    sekarang pacaran sama lo. Dia udah nggak pernah

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    45/327

    Mint Chocolate Chips

    ngubungin Fina, dia ngilang dari hadapan Fina, SMS

    dari Fina nggak pernah dibales, telefon nggak pernahdiangkat. Selalu aja di-reject.Sorry, sorrybangetkalo

    hal ini nyakitin hati lo, tapi sepupu gue udah sakit du-

    luan dan lebih parah dari yang elo rasain Elo cantik,

    elo seru, asik. Gue yakin elo akan dapet yang lebih

    baik dari Tito. Gue yakiiiiin banget tambah Reva

    lagi. Kemudian ia terus-terusan terisak tanpa henti.

    Acya yang duduk di sebelah Reva, langsung

    memeluk cewek itu setelah ia selesai bicara. Meme-

    luk Reva dalam dekapannya. Tanpa berkata apa-apa,

    karena Acya yakin, dekapannya sudah cukup bisa

    membuat Reva lebih tenang. Meskipun sedikit.

    Dalam diamnya, Eci jauh lebih sakit. Eci jauh lebih

    sedih. Eci jauh lebih kecewa, daripada yang teman-

    temannya tau. NGGAK! SEMUA BOONG! ENGGAK!

    NGGAK MUNGKIN! GUE NGGAK PERCAYA SAMA

    LO! ELO JAHAT BANGET, REV! teriak Eci yang ke-

    mudian beranjak dan berlari sekencang-kencangnya.

    Ke tempat di mana ia bisa menangis dan berteriak

    sekuat tenaga. Dan bisa menganggap kalau semua

    yang baru saja ia dengar adalah bohong. Daina

    segera ikut berlari supaya Eci tidak menghilang. Tidak

    melakukan hal-hal bodoh yang akan membuat semua

    orang menyesal karenanya.

    Ci! teriak Daina. Eci tetap berlari menjauh, tapi,

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    46/327

    Mint Chocolate Chips

    Daina tidak pantang menyerah. Ia tetap berlari sekuat

    tenaga mengejar cewek itu. Sampai akhirnya ia dapatmenahan Eci dengan menggenggam lengannya. Ci,

    tunggu!

    Mau apa lagi? Mau ngeledek gue? Mau nyalahin

    gue? Gitu? Jadi semua salah gue?! Ya udah sana

    salahin gue! Ledek gue terus! Bilang gue tolol! Nggak

    bisa milih cowok! Nggak punya otak! kata Eci sinis

    tapi sambil menangis.

    Gue nggak mau ngomong gitu kok, Ci. Gue cu-

    man pengen nemenin elo, waktu elo sedih. Itu kan,

    yang namanya temen. Gue nggak akan nyalahin elo.

    Elo kan cuma terlambat tau. Dan Reva, dia juga ng-

    gak nyalahin elo kok. Dia cuman nggak pengen elo

    terjerumus, karena si Tito itu, ujar Daina. Hanya itu

    yang bisa keluar dari mulutnya. Ia hanya ingin me-

    nenangkan Eci, bagaimanapun caranya.

    Bull****, semua tau nggak!? Itu pasti tnah! Cu-

    man gara-gara dia nggak punya cowok, dia jadi ngeje-

    lek-jelekin cowok gue, Eci tidak mau mengakui ke-

    sedihannya, Eci tidak ingin mengakui kejelekan pa-

    carnya. Kejelekan orang yang sangat ia sayangi dan

    sangat ia cintai. Eci tidak rela. Dalam hatinya ia sadar,

    bahwa cinta telah membuatnya menjadi egois.

    Kalo itu boong, kenapa dia tau nama panjangnya

    Tito? Kenapa dia tau sekolahnya? Kenapa dia tau?

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    47/327

    Mint Chocolate Chips

    Emangnya, kenapa sih kok lo bisa suka sama dia?

    Emang depan lo dia gimana? tanya Daina ingin tau.Mereka mengobrol di WC cewek. Rata-rata, semua

    anak yang menangis di sekolah memang melarikan

    dan memisahkan diri ke tempat tersebut.

    Tito.. emang ancur, emang pemakai, emang

    nyimeng, emang... Tapi, dia baik kok, dia juga cinta

    sama gue, dia juga sayang sama gue, pokoknya dia

    baik, terang Eci.

    Kalo dia baik, kenapa dia gituin Fina? Kalo dia

    baik, kenapa dia sering ngilang? Kalo dia baik Ka-

    limat Daina terputus oleh jawaban Eci.

    Karena dia selalu memandang hidupnya dengan

    sinis. Dan dia pun menganggap kalo hidup orang

    lain itu sama tragisnya dengan hidup dia. Tiap gue

    cerita tentang impian-impian gue, yang gue pengen

    jadi psikolog lah, gue pengen semua orang di dunia

    bisa temenan, gue pengen bikin tempat rehab, pasti

    dia bilang Impian? Omong kosong tuh semua. Nggak

    guna lo ngimpi melulu. Dulu gue juga mimpi, gue pu-

    nya banyak impian. Tapi lo liat gue sekarang?. Pasti

    dia ngomong gitu. Dia selalu ngomong kayak gitu,

    cerita Eci. Gue pengen bisa ngubah dia. Dikit aja.

    Paling nggak, gue pengen dia berhenti jadi pemakai.

    Belom ada cowok yang kayak dia. Belom ada cowok

    yang bisa membuka pandangan gue tentang dunia.

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    48/327

    Mint Chocolate Chips

    Belom ada yang bisa nyeritain ke gue tentang dirinya,

    sejujur-jujurnya. Semua kejelekan dia ceritain. Yangbagus-bagus malah dia pendem sendiri aja. Dia yang

    ngasitau kalo hidup itu nggak selalu indah. Kita juga

    belum tentu bisa mewujudkan semua impian kita.

    Belom tentu. Mungkin kita bisa, tapi, alam dan orang

    lain belum tentu bisa menerimanya. Dia yang ngajarin

    gue kalo hidup itu banyak sedih dan pahitnya. Dia itu

    cowok paling mandiri yang pernah gue liat

    Ya udah, sekarang terserah elo. Elo mau sama

    dia, atau mutusin dia. Itu keputusan lo. Yang penting,

    gue dan yang lain udah ngasih pendapat. Itu aja

    Dan seharusnya elo bisa menilai, Tito itu cowok yang

    kayak gimana kata Daina menasehati Eci, karena

    hanya itu yang bisa Daina curahkan.

    To, kayaknya kita pisah aja ya?

    Kok gitu? tanya Tito.

    To, aku sayang kamu. Kamu yang bikin aku tau

    tentang dunia. Cuma kamu, cowok yang cuma nyeri-

    tain tentang kejelekan kamu. Cuma kamu yang bisa

    bikin aku ngerti bahwa di dunia nggak semuanya in-

    dah. Mungkin dunia pahit, mungkin hidup kamu dan

    aku pahit, mungkin kisah cinta kita pahit. Tapi, kay-

    ak kamu bilang, hidup dan cinta itu kayak es krim.

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    49/327

    Mint Chocolate Chips

    Kalo selalu manis, belom tentu enak. Tapi kadang,

    ada pedesnya mint, ada pahitnya mocca. Kamuyang bikin aku ngerti semua itu. Aku udah nyoba

    untuk bikin kamu berubah. Aku pernah nyoba. Tapi

    gimana? Kamu sering ngilang. Aku nggak bisa. Dan

    lagi kamu mesti ngurusin man Belum sempat

    terdengar kata tan, Eci mengganti kata terakhirnya

    dengan, Fina Kasian dia, kata Eci.

    Fina siapa? tanya Tito. Geblek amat ini orang.

    Dodol amat. Kasian amat yang namanya Fina. Di-

    ancurin orang yang jauh lebih ancur dari dia. Yang

    bernama Tito. Yang beberapa detik yang lalu masih

    berstatus Pacar Gue.

    ELO TUH YA! UDAH GEBLEK, LETOY, TO-

    LOL, LEMOT, BELER, TUKANG NYIMENG, JAHAT

    LAGI SAMA ORANG!!! Elo kok segitu jahatnya sih

    ama FINA?!?!?! Biar mikir tuh orang. Biar nyadar itu

    orang. Biarinnnnn! Lagian, jahat banget jadi cowok.

    Udah ngubah masa depan orang malah ngelupain

    orang yang sakit itu. Yang sakit karena dia.

    Kok lo bisa kenal Fina? tanya Tito agak pasrah.

    Elo nggak perlu tau, yang jelas, urusin dulu tuh

    mantan lo! Gue nggak mau tau! Fina kasian. Elo udah

    bikin dia ancur! Pokoknya hubungan kita selesai sam-

    pai sini! Titikkkkk!!! bentak Eci sampai rasanya me-

    ledak-ledak.

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    50/327

    Mint Chocolate Chips0

    Eci merasakan airmata mengalir di pipinya. Dan

    mulai terisak walaupun ia tidak ingin Tito tau bahwaEci menangis. Sudah cukup ketragisan hidup Tito.

    Cukup sampai di sini! Cukup! Gue nggak mau Tito

    tau gue nangis! Gue nggak mau gue nambah ma-

    salahnya dia! Nggak! Nggak mau!

    Ya udah, Akhirnya,Tito menyerah. Tangis Eci

    meledak saat itu juga, saat bunyi telepon ditutup.

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    51/327

    Mint Chocolate Chips

    Dua Surat DariTito

    Dua Surat DariTito

    Ci,

    Makasih, udah nyoba bikin gue untuk sadar dari ketenggela-

    man gue di dalam hidup ini. Yang gue tau, hidup ini nggak pernah

    indah bagi gue. Dan gue ngiranya, semua orang juga berpikiran

    sama. Tapi, berkat elo, gue jadi tau kalo nggak semua bagian hidup

    menyedihkan. Gue jadi tau kalo kita mesti berusaha dan optimis

    kalo ingin mencapai sesuatu. Gue jadi tau itu. Reva itu temen lo

    ya? Tadi gue liat dia.. Di rumah Fina. Gue udah coba berubah, Ci.

    Berkat elo. Cuman mungkin gue gagal. Dan nggak akan pernah ber-hasil. Gue tau kegagalan itu keberhasilan yang tertunda, tapi kali

    ini, keberhasilan itu nggak akan pernah datang buat gue kayaknya.

    Fina has just passed away, this morning. Perih. Gue udah ke-

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    52/327

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    53/327

    Mint Chocolate Chips

    Biar mikir! Biar dia tau siapa aja yang udah dia sakitin! Reva na-

    ngis. Semua di sana nangis. Fina bener-bener orang baik ya, sebelum

    gue ubah. Setelah gue bikin dia kayak gitu pun, dia tetep jadi orang

    yang baik. Banyak yang nganter jenazahnya. Semoga dia bahagia di

    alam sana. Doain aja ya.

    Rasanya gue nggak terima, sebenernya guelah yang bikin orangsesempurna dia mesti pergi secepat ini. Gue nggak terima ke-

    nyataan ini. Ini semua salah gue. Gue nggak sempet minta maaf

    sama dia, Ci! Gue nggak sempet minta maaf. Kenapa Fina yang

    harus pergi, kenapa dia nggak bisa sembuh? Kenapa dia nggak sem-

    pet denger maaf gue? Kenapa? Kenapa takdir mesti kayak gitu?

    Rasanya gue pengen marah. Tapi, sama siapa? Marah sama

    Tuhan? Nggak mungkin. Kematian Fina itu salah gue. Gue pengen

    marah sama diri gue sendiri. Gue udah capek sama hidup gue

    ini Gue capek Gue capek bikin orang di sekitar gue sakit.Gue capek ngeliat mereka nggak bisa bahagia. Gue selalu mencoba,

    berusaha untuk bikin orang di sekeliling gue untuk bahagia. Tapi

    cara gue selalu salah. Dan mereka selalu sakit.

    Ci, sana gih, cari cinta sejati lo. Jangan dibandingin melulu

    sama gue, ataupun sama orang lain. Jati diri semua orang itu

    berbeda. Nggak ada yang sama. Anak kembar aja beda kan? Jadi,

    cari cowok yang jutaan kali lebih baik dari gue. Karena, dibanding-

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    54/327

    Mint Chocolate Chips

    kan dengan elo, maupun cowok-cowok lain di luar sana, gue nggak

    ada apa-apanya.

    Gue yakin elo akan sukses. Yakin. Gue yakin lo bisa jadi psikolog,

    bisa bikin semua orang di dunia temenan. Dan gue yakin elo bisa

    jadi presiden wanita kedua di Indonesia. Atau jadi penemu planet

    baru, mungkin? Gue yakin lo bisa meraih apa yang lo mau. Gueyakin elo nggak akan nangis. Elo kuat, Ci. Kuat. Gue yakin banget.

    Elo pasti bisa. Bener deh.

    Maafin gue, Ci. Gue sayang banget sama elo dan Fina. Gue sa-

    dar, cinta itu nggak mesti memiliki. Karena kalo gue cinta elo, tapi

    gue nggak bisa bikin elo seneng dan bahagia, buat apa? Iya nggak?

    Iyain aja deh biar cepet (berkat lo gue masih bisa senyum). Inget,

    Ci, apapun yang terjadi, gue akan tetap selalu ada deket elo, dan

    gue akan selalu sayang sama lo.

    Sekarang, apa yang harus elo lakuin cuman dua.Pertama, hapus airmata lo, karena menangis itu sia-sia. Dan

    nggak akan nyelesaiin masalah.

    Kedua, lupain gue. Lupain. Karena cinta sama orang seperti

    gue itu adalah hal yang menyakitkan, meskipun buat kamu kadang

    indah

    Cinta itu cantik

    Cinta menemani setiap hembus nafasku

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    55/327

    Mint Chocolate Chips

    Cinta itu manis

    Cinta membuang pahitnya hariku

    Cinta itu lembut

    Cinta melumerkan kerasnya diriku

    Cinta itu terang

    Cinta menyinari setiap hitam, setiap kelamCinta itu tidak pernah cemburu

    Cinta tidak pernah marah

    Cinta tidak pernah egois untukku

    Cinta itu kamu

    -Tito-

    Tito meletakkan surat untuk Eci di kotak pos, di

    pagar rumah Eci. Semoga Eci membacanya. Dan ia

    berkata, Maan gue ya, Rezzy Artya

    Fin,

    Sejak lo pergi, gue selalu marah sama diri gue. Setiap hari,

    Fin! Kenapa gue baru sadar sekarang?! Kenapa gue belom sempet

    minta maaf sama lo sekali pun?!! Rasanya hidup ini nggak adil

    buat elo, dan gue juga nggak adil sama lo.

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    56/327

    Mint Chocolate Chips

    Gue cinta sama lo. Saking cintanya, gue sampe nggak bisa nge-

    buat hidup lo bahagia. Malah bikin hidup lo ancur Sedih banget

    rasanya, Fin! Dan gue takut. Gue takut sekali. Gue takut lo masih

    marah sama gue. Rasanya gue nggak akan pernah bisa memaafkan

    diri gue sendiri Nggak akan pernah.

    Sekarang, hari-hari rasanya berjalan lebih lambat dibanding-kan dengan hari-hari sebelumnya, waktu elo masih ada di samping

    gue, masih sedunia sama gue. Gue jadi jauh lebih murung, dan

    sama sekali nggak punya semangat hidup. Rasanya gue pengen

    mati aja Karena buat apa gue hidup? Nggak ada lagi orang yang

    sayang sama gue Karena gue nggak pantes disayangin siapapun.

    Gue nangis setiap hari

    Kenapa harus elo yang pergi lebih dulu?! Lo punya banyak

    banget impian yang belom sempet tercapai, dan semua itu karena

    gue. Rasanya, gue pengen banget gantiin posisi lo. Bukannya guenggak seneng hidup. Tapi kalo gue hidup, gue malah dikejar-kejar

    rasa bersalah terus. Kenapa elo? Kenapa elo yang harus duluan?

    Kenapa lo harus pergi sekarang?! Kenapa gue belom sempet minta

    maaf?!?!!

    Kenangan kita bareng selalu terlintas, setiap detik, di piki-

    ran gue. Senyum elo, tawa lo, wajah cantik lo, cara elo bicara.

    Semuanya. Terbayang dan tergambar jelas di otak gue. Gue pe-

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    57/327

    Mint Chocolate Chips

    ngen otak gue geser dikit aja ke pinggir. Biar gue bisa sedikiiiiiit aja,

    ngelupain rasa bersalah gue ini. Ngelupain semua ini. Tapi, nggak

    bisa. Dan nggak akan pernah bisa, Fin!

    Gue selalu ngerasa kalo lo masih ada di deket gue Foto lo di

    kamar gue setiap pagi gue ajak ngobrol. Gue ceritain tentang hari

    gue yang nggak pernah dan nggak akan pernah menjadi lebihbaik. Apalagi semenjak gue kehilangan elo. Gue udah masuk RSKO,

    rehab Gue selalu ceritain semuanya ke foto lo Kali-kali aja

    elo denger Who knows? Gue juga makin seneng pake baju item-

    item. Karena gue selalu ngerasa berkabung

    Gue harap lo bisa maafin semua yang udah gue lakuin ke elo.

    Mungkin lo ntar udah masuk ruangan yang beda dari dunia gue,

    lewat sebuah pintu. Suatu saat nanti, kalo gue ketok pintu lo, mau

    bukain nggak? Bukannya apa-apa, gue bener-bener pengen minta

    maaf sama lo secara langsung, face-to-face nanti. Boleh?Your love, kindness, and understanding will always live in my

    deepest heart, hun.

    Your Itto

    Tito kemudian meletakkan surat itu di depan nisan

    bertuliskan nama Fina. Tito setiap hari mengenakan

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    58/327

    Mint Chocolate Chips

    pakaian serba hitamnya. Air mata Tito menetes di atas

    makam Fina saat Tito coba mengelus nisan bertulis-kan nama cewek itu.

    Fin, gue cabut dulu. Ati-ati ya. Jangan bosen liat

    muka gue kalo besok gue balik lagi. Anggep aja gue

    ngapel kayak dulu. Inget, gue cinta banget sama lo,

    Fin. O iya, sorry, sekarang nggak bisa ngasih good-

    night kiss kayak dulu kata Tito yang kemudian

    berdiri meninggalkan makam Fina dengan airmata

    mengalir. Ia berjalan keluar kompleks pemakaman

    itu. Tanpa Tito ketahui, surat darinya untuk Fina ter-

    bang terbawa angin. Mungkin, menuju ruangan lain

    tempat Fina berada sekarang. Dan tanpa Tito keta-

    hui juga, dari suatu tempat yang cukup jauh, seorang

    yang sejak tadi menyaksikannya berkata,

    Gue udah maan elo, To. Dan nanti, kalo udah

    waktunya elo ngetok pintu gue, gue akan bukain kok.

    Karena gue juga cinta banget sama lo, To

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    59/327

    Mint Chocolate Chips

    TahunBerikutnya

    TahunBerikutnya

    Jakarta, April tahun kedua SMA

    Deeeeeek!!! Suara itu terdengar begitu khas dan

    nyaring di telinga Acya. Itu adalah suara kakaknya

    yang kadang-kadang kelewat kencang kalau berbi-

    cara, Reno.

    Kenapa sih??! tanya Acya mencoba menandingi

    kencangnya suara kakaknya.

    Telfon tuuuuhhhh! teriak Reno.

    Dari siapa??!! balas Acya.

    Yogaaaaa!!! teriak Reno lagi.

    Thanks, ujar Acya ketika membuka pintu dan

    Reno sudah menyodorkan telepon wireless itu sebe-

    lum sempat diminta.

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    60/327

    Mint Chocolate Chips0

    Jangan lama-lama. Gue mau nelfon Shinta

    pinta Reno.Iya! jawab Acya dan kemudian menutup pintu.

    Halo? sapanya kepada Yoga.

    HAIIII!!!! EHHH, GUE MAU NANYA PR MATEMA-

    TIK DONGGG!! teriak Yoga. Dengan otomatis ta-

    ngan Acya langsung menjauhkan gagang telepon itu

    dari telinga Acya.

    Kurang nyaring, komentar Acya.

    HAHAHAHAHA! Yoga tertawa renyah.

    Kok ketawa sih? tanya Acya bingung.

    Kok jutek sih? Yoga balas bertanya.

    Kok nanya sih?

    Ya nanya aja. Kan aku kangen banget ama

    kamu ujar Yoga diikuti tawanya yang khas lagi.

    Eh, eh, eh, lo lagi ngapain? tanya Yoga.

    Lagi nelfon, jawab Acya dengan jujur dan polos.

    Iya, gue tau. Maksud gue sebelomnya, jelas

    Yoga.

    Lagi nulis, jawab Acya datar.

    Nulis apa? tanya Yoga. Sabar, Yoga! SABAR!!,

    batin Yoga.

    Ada deh. Mau tau aja jawab Acya lagi

    tanpa nada.

    Yaelah!! Nulis apaan?! Kan, kan Gitu banget

    sih komentar Yoga.

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    61/327

    Mint Chocolate Chips

    Heh, katanya mau nanya matematik?

    Iyah Gue mau nanya yang nomer lima a, bsama c, nomer tujuh, sama nomer dua belas. Soalnya

    itu tuh susah banget. Lo udah ngerjain belom? Udah

    kan? Pasti udah, Acya kan rajin banget puji Yoga

    setelah berbicara dengan cepatnya tanpa titik koma.

    Terimakasiiih, tanggap Acya.

    Tapi masih rajinan gue tambah Yoga santai.

    Yeee!! Norak lo! Acya sewot.

    Hehehe. Jangan marah dong, kan gue becanda.

    Please, jangan marah yah? Yah? Yah? Yah?

    Iya, iya, iya! jawab Acya.

    Masih sewot ya? Nggak niat bener maannya?

    Maan dong, kan gue becanda. Galak amat sih? Ke-

    napa? Lagi dapetyaaa? ledek Yoga.

    Ah, enggak! Apaan sih lo?! kata Acya malu. SIA-

    LAN!!, batinnya.

    Yah kan kata majalahnya adek sepupu gue, kalo

    mau, lagi atau abis dapettuh cewek biasanya jadi bad

    mood, galak, emosional, ketus, jutek, terus Kali-

    mat Yoga dipotong oleh Acya.

    UDAH! UDAH! MENDINGAN SEKARANG GUE

    MULAI NGAJARIN LO AJA! bentak Acya. Yoga ter-

    tawa nyaring.

    Selalu saja seperti ini setiap harinya. Yoga. Yoga

    adalah salah satu dari teman dekat Acya semenjak

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    62/327

    Mint Chocolate Chips

    kelas satu SMA. Enam teman dekat Acya itu me-

    mang nyentrik-nyentrik dan memiliki kelebihan mau-pun kekurangan masing-masing, begitu juga dengan

    Yoga.

    Si Yoga ini bisa dibilang teramat sangat mencintai

    diri sendiri. Kalau di jaman sekarang istilahnya nar-

    sis. Dia punya rasa percaya diri yang kelewat tinggi

    (kalau orang lain pede sejuta, kalau Yoga pede tujuh

    belas juta). Sama aja kayak kadar narsismenya yang

    kelewatan. Dia adalah Ketua OSIS. Orangnya bisa

    dibilang keren. Standar lah. Cowok favorit di Jakarta

    tuh modelan yang kayak gimana sih. Tinggi, ganteng,

    keren, karismatik, ramah, murah senyum, jago bas-

    ket.

    Di sekolah bisa dibilang Si Yoga ini adalah salah

    satu manusia ternyentrik. Selain kepedean dan narsis

    (Yogas Favourite Quote: Lebih baik kepedean dari-

    pada minder), Yoga itu juga korban iklan banget. Dia

    hafal semua iklan yang lagi ngetren. Dan kalimat-kali-

    matnya sering dipraktekkan dalam kehidupan sehari-

    hari. Kayak waktu lagi pemilihan Ketua OSIS

    Saya, Krisna Daniswara, akan menyerahkan ja-

    batan dan seluruh tanggung jawab saya kepada Ke-

    tua OSIS terpilih Adhyoga! ujar Kak Krisna, siswa

    kelas tiga yang merupakan Ketua OSIS saat itu.

    Mendengar namanya disebut, Yoga langsung

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    63/327

    Mint Chocolate Chips

    memasang tampang sok kaget dan nganga nggak

    percaya. Hening. Padahal semua warga sekolah su-

    dah ingin tertawa sekencang mungkin. Yoga persis

    Spongebob Squarepants! Ganteng-ganteng gitu ter-

    nyata gila juga, batin anak-anak kelas satu.

    Kakak BECANDA KAN?! ujar Yoga sambil me-

    nirukan sebuah iklan permen lolipop. Semua warga

    sekolah asli ketawa!

    Belum lagi waktu Yoga tiba-tiba datang ke kantin.

    Ia berhasil membuat tukang minuman di kantin ter-

    tawa terbahak-bahak nggak habis-habis.

    Mas, Tehbotol satu dong pinta Acya. Bera-

    pa?

    Seribu lima ratus, jawab penjual minuman itu.

    Hai, manisss sapa Yoga.

    Elo nyapa siapa? tanya Acya dengan polos me-

    ngingat di sekelilingnya tidak ada siapapun selain di-

    rinya, Yoga, dan tukang minuman.

    Gue nyapa siapa? Jelas elo lah! jawab Yoga.

    Pikirlah pake otak usul Yoga sambil menunjuk

    pelipisnya. Eh, beli apaan lo?

    Tehbotol, jawab Acya.

    Tiba-tiba, nggak ada angin, nggak ada hujan, ng-

    gak ada badai, nggak ada banjir

    Lirikan matammuuuu. Yoga menyanyikan se-

    buah jingle iklan. Acya udah bener-bener pengen

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    64/327

    Mint Chocolate Chips

    ketawa, tapi ditahan. Waktu Yoga melihat minuman

    yang akan Acya bayar, dia langsung bilang gini,Mana mannnnntap??? tanya Yoga waktu Acya

    baru akan merogoh sakunya. Acya langsung sete-

    ngah bingung, tapi pengen ketawa juga. Si penjual

    minuman mengambilkan sebotol minuman soda dan

    meletakkannya persis di depan Acya. Mantap pili-

    hannya Begitupun aku lanjut Yoga sambil lirik-

    lirik ke Acya. Seribu tigaratus, bunga kuberiiiiii

    Baru Yoga beraksi, dia sudah mulai kebingungan

    mencari bunga. Anak-anak yang menonton masih

    terdiam melihat aksi cowok gokil itu. Lhoooo Mana

    bunganya??? tanya Yoga. Anak-anak langsung

    ketawa semua. Tenang tenang Belom selesai

    ujar Yoga. Seribu tigaratus?? Pasti kubayar lanjut

    Yoga disambung dengan bertepuk tangan sendiri dan

    memberikan selembar limaribuan. Dasarrrr!!!

    Ada satu kisah lagi. Waktu itu Yoga akan memesan

    susu cokelat dingin di kantin. Pemilik kios itu memang

    orang Sunda. Jadi, logat Sundanya kental sekali.

    Panggilannya si Akang. Yah, namanya juga orang

    Sunda. Si Akang sedang mengaduk susu cokelat di-

    ngin pesanan dengan sendok saat Yoga mengham-

    pirinya.

    Kang, itu apaan? tanya Yoga sok bego sambil

    menunjuk ke arah gelas tadi.

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    65/327

    Mint Chocolate Chips

    Ini teh susu, jawab si Akang.

    Mana tehnya? tanya Yoga lagi dengan nadakekanak-kanakan. Terang aja si Akang bingung.

    Kamu mau pesen susu juga? tawar si Akang.

    Mau, tapi nggak pake teh! jawab Yoga, masih

    dengan nada yang tadi. Si Akang jadi ketawa.

    Kesimpulannya, yang namanya Yoga memang

    eksentrik. Yoga memang terkadang terlihat terlalu ce-

    ria dan hiperaktif, tapi Yoga masih punya kepribadian

    lain yang disembunyikan. Dan Acya benar-benar in-

    gin tahu sisi diri Yoga yang satu itu.

    Orangtua Yoga sudah bercerai sejak ia kecil. Wak-

    tu SMP, ibunya pindah ke Inggris karena ditugaskan

    mengajar di sebuah universitas. Ayahnya sudah tidak

    pernah mengunjungi Yoga sejak Yoga masih sangat

    kecil. Hal itu membuat Yoga sensitif dan emosional,

    walaupun sebenarnya ia ingin menyembunyikan

    semua itu. Yoga gampang marah, tapi ia selalu ber-

    hasil menahan amarahnya di dalam hati. Yoga benar-

    benar nggak mau menjadi seperti ayahnya yang tidak

    bertanggung jawab, maupun ibunya yang workaholic,

    sampai meninggalkan anaknya segala demi suatu

    pekerjaan. Yoga tau, tempat ibunya bekerja adalah

    sebuah UK, tapi nggak harus sampai meninggalkan

    anak satu-satunya kan? Yoga selalu tampil ceria di

    sekolah, tapi Acya tetap melihat kemurungan Yoga

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    66/327

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    67/327

    Mint Chocolate Chips

    Halo, bisa bicara dengan Yoga? ujar Acya.

    Dari mana ini? tanya seseorang di seberang sana.Acya, jawab Acya singkat.

    Ooh, Non Acya. Sebentar ya, Non, ujarnya.

    Iya, kata Acya lagi.

    Mas Ada telfun dari Non Acya!

    Assalamualaikum, Ibu sapa Yoga.

    Waalaikumsalam, Bapak jawab Acya.

    Kenapa? tanya Yoga.

    Nggak. Pengen ngobrol aja. Eh, tadi elo liat TB

    (baca: Tebe) nembak Risya nggak? tanya Acya.

    Tentu liat! Kan TB gue yang ngajarin tuh bisa se-

    romantis itu, kata Yoga pamer.

    Bohong, ujar Acya pelan. Nggak mungkin lah!

    Dih! Nggak percaya dibilangin ama yang kerenan!

    TB tuh manusia dugem, nggak bakalan bisa ngelakuin

    hal yang sweetkayak gitu kalo nggak ada yang ngaja-

    rin. Kalo gue, itu baru mungkin! balas Yoga.

    Beggh! Sweet?! Mimpi aja kali lo ledek Acya.

    Tuh kan?! Ah, norak lo! timpal Yoga bete.

    Ya maap deh. Eh, gue lagi nginget-nginget jaman-

    nya kita kelas satu awal-awal nih. Gue inget waktu elo

    gebuk-gebukan ama Reva. Itu kenapa sih? Gue lupa

    deh, kata Acya.

    Itu gara-garanya kan gue lagi ngobrol-ngobrol

    sama lo soal masalah kenapa elo nggak suka makan

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    68/327

    Mint Chocolate Chips

    pake sambel. Terus kan Si Reva nanya kita lagi ngo-

    mongin apaan. Abis itu pas elo ceritain, Si Reva nggakpercaya. Katanya gue gila lah, nggak mungkin bisa

    sedetil itu. Katanya soal gue juara debat jaman SMP

    boongan lah, soalnya nggak mungkin, dari tampang

    gue aja udah nggak ada tampang anak masa depan

    cerah, katanya. Abis itu ya gue marah dong. Gue bi-

    lang, pinter tuh kan nggak dari tampangnya. Ya abis itu

    gue gebuk-gebukan sama dia. Tapi Reva curang tuh,

    masa waktu dia udah hampir gue banting malah lari

    ke kamar mandi cewek. Mana berani gue masuk situ?

    ujar Yoga. Acya ngakak. Yeee, ini anak malah ketawa.

    Elo sarap, sedeng, apa sinting sih? tanya Yoga.

    Ah, enggak, enggak. Lucu aja ngingetnya. Haha-

    hahaha! Acya kembali tertawa. Oh yah, gimana elo

    sama Tama, udah baikan? tanya Acya.

    Nggak akan! Si Tama tuh brengseeeek!!!! Kena-

    pa sih dia mesti ngeledek-ngeledek keluarga gue?!

    Gue kirain dia itu temen gue, taunya enggak! Sialan,

    tuh orang! teriak Yoga. Yoga diam. Kemudian ia me-

    nyanyikan lagu Simple Plan favoritnya, So thank you

    for showing me that best friends cannot be trusted.

    And thank you for lying to me. Your friendship. The

    good times we had. You can have them back6

    Yo, udah. Jangan ngomong sampe kayak gitu

    dong, pinta Acya.

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    69/327

    Mint Chocolate Chips

    Sorry, sorry. Abis gue nggak terima digituin sama

    dia. Ngapain sih dia pake bawa-bawa nama bokapgue segala! Tau gitu dari jaman-jaman dulu nggak

    gue ceritain deh tentang hidup gue kalo tau kayak gini

    jadinya! bentak Yoga lagi.

    Eh, udah dulu ya. Si Reno mau make telfonnya nih.

    Jangan lupa lho nanti sebelom tidur baca doa mau tidur,

    terus Al-Fatihah, Ayat Qursi-nya jangan lupa, abis itu su-

    rat Al Kalimat Acya keburu dipotong Yoga.

    Siap, Ibu Haji!

    Ih, elo tuh. Dikasih tauin yang bener, juga! kata

    Acya sebal.

    Iya, iya. Maaf deh. Nanti tidurnya jangan malem-

    malem yah. Terus, besok semoga bangunnya pagi

    ya. Mau dijemput nggak nih? tanya Yoga menawar-

    kan jasa antar-jemput.

    Nggak usah, makasih. Besok gue bareng sama

    kakak gue. Ya udah deh. Ngantuk nih. Yah? Daaah

    ujar Acya.

    Dadah, jawab Yoga. Tut! Bunyi telepon ditutup.

    CYA!!! teriak suara nyaring itu. Reno. Ih, ke-

    biasaan banget sih tuh anak Teriak nggak kira-

    kira gumam Acya.

    YAAA??? teriak Acya. Ia membalas teriakan ka-

    kaknya.

    Udah selesai belom nelfonnya? tanya Reno.

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    70/327

    Mint Chocolate Chips0

    Udah! jawab Acya. Acya berjalan menuju ka-

    marnya. Ia mengambil buku jurnalnya dan seperti bi-asanya, ia mencatat kejadian-kejadian penting hari ini.

    Tadi siang TB nembak Risya. Gila banget, udah

    kayak acara Katakan Cinta. Jadi, pas abis Jumatan,

    TB ke lapangan basket bawa-bawa teddy bear yang

    dikelilingin mawar merah sekardus. Abis itu dia minta

    Risya buat ke tengah lapangan terus dia ngasih satu

    mawar ke Risya dan nembak Risya saat itu juga. Ri-

    syanya juga nerima, lagi! Aduh, asik banget ya jadi

    Risya. Sweet banget sih TB. Yah, biarpun gue nggak

    suka ama TB, tapi gue juga pengen digituin ama sia-

    pa kek gitu yang keren. Hehehe.

    Ulangan Biologi sucks! Susah banget! Gimana

    mau masuk IPA nih? Gila banget! Susah! Tadi sih

    anak-anak lumayan banyak yang nyontek gara-gara

    Pak Dedi bukannya ngawas malah tidur.

    Gue ngantuk berat. Bete. Capek. Tadi abis nelfon

    Yoga tapi Si Reno tuh maksa-maksa pengen min-

    jem telfon buat nelfon Mbak Shinta. Huuuu Dasar!

    Kadang jomblo enak, kadang jomblo nggak enak.

    Tapi sekarang, gue lagi pengen punya pacar nih.

    Bete! Mumpung baru kelas dua! Kalo kelas tiga baru

    punya cowok mah repot!

    Acya menutup jurnalnya dan mematikan lampu

    kamarnya. Good night, Yoga.

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    71/327

    Mint Chocolate Chips

    Ponsel Acya bergetar, menandakan adanya SMS

    yang masuk. Dari Dion, salah seorang temannya

    yang merupakan salah satu anggota tim inti basket.

    Gimana nggak inti? Tingginya menjulang udah kayak

    pemain basket beneran! Pokoknya gede banget deh

    orangnya. Tapi, nggak kurus juga. Walaupun nggak

    gendut-gendut amat.

    Acya membuka pesan pendek itu. Isinya, Gue

    boleh jadi sahabat lo enggak? Acya mereply SMS

    itu dengan, Boleh aja, Hitung-hitung menambah te-

    man, pikir Acya.

    Setelah SMS dari Acya itu terkirim, ponsel Acya

    kembali bergetar. Dari Dion lagi. Isinya, Gue boleh

    curhat enggak? Acya kembali membalas dengan

    kata-kata yang sama, Boleh aja, Acya mengklik

    send. Kemudian, ponsel Acya kembali bergetar,

    Gue lagi suka sama cewek. Sukabanget! Tapi gue

    takut dia benci gue. Menurut lo, gimana? Acya mem-

    balas pesan itu, kali ini dengan jawaban yang lebih

    panjang, sedikit. Katakan cinta, dong! PD aja lagi!

    Pesan telah terkirim. Kemudian ada SMS masuk lagi.

    Wah, cowok ini memang SMS-mania, balasnya cepat

    banget!, pikir Acya. Acya membuka pesan pendek itu,

    Kalo cewek itu elo, lo mau nggak? Acya berpikir. Ia

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    72/327

    Mint Chocolate Chips

    mengambil secarik kertas dari buku hariannya, kemu-

    dian menulis.

    7 HAL YANG ENGGAK GUE SUKA DARI DION

    (baca: 7 Things I Hate About You)

    7 Sumpah bodinya gede banget. Bukannya gue nge-

    hina tapi gue ngeri aja. Dia tuh tinggi banget. Nyai-ngin Shaquille ONeal! Tapi nggak kalah sama

    Bajuri juga! Aduh

    6 Pengecut banget. Nembak aja di SMS. Di sekolah aja

    dia tuh nggak berani ngajak gue ngobrol.

    5 Rambutnya nggak jelas. Modelnya kayak shaggy

    gitu tapi kayak ngeblow ke dalem. Pokoknya ng-

    gak meaning deh! Masa cowok rambutnya diblow?

    YANG BENER AJA!

    4 Boros! Tajir sih tajir tapi nggak usah ditampang-

    tampangin dong!

    3 Sepatunya aneh banget. Kayaknya nggak asik aja

    jalan sama cowok yang sepatunya model ikan paus

    gitu.

    2 Sok. Gayanya sok ngikutin Eminem banget. Baru

    hafal lagu How Come aja udah ngesok banget.

    Emangnya dia sekeren Eminem?

    1 Suka ngatain gue Asia! Asia!. Nama bagus-ba-

    gus dikasih ortu gue kok diubah-ubah? Pake nama

    benua, lagi!

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    73/327

    Mint Chocolate Chips

    Jadi kesimpulannya, Acya berbicara sendiri. Dia

    memilih reply. Dia menekan tombol tiga, dua kali.Enam, dua kali. Empat, cukup sekali. Kemudian, em-

    pat sekali lagi. Dua juga hanya sekali. Dan lima se-

    banyak dua kali7. Dia memilih send. Acya berpikir,

    mungkin jawabannya terlalu sadis. Tapi tidak apa-

    apalah, batinnya. Gue kan udah bikin7 Things I

    Hate About You!

    Jakarta, April tahun kedua SMA

    Saat istirahat. Acya berjalan ke kantin. Sendirian.

    Teman-teman ceweknya sudah ke kantin duluan. Kela-

    paran. Sedangkan Acya, dia masih menyelesaikan

    tugas Biologi yang diberikan oleh gurunya tadi pagi.

    Lebih baik mengerjakan sekarang, bagi Acya. Daripa-

    da nanti di rumah, nambahin kerjaan aja! Hehehe

    Acya melihat Daina, Yoga, Reva, Eci, Tama, dan Kif

    sedang duduk di beberapa kursi yang mengelilingi se-

    buah meja di kantin.

    Hai, Acya! Daina menyapanya.

    Gosip, yuk! kata Eci.

    Yuk ya, yuuuuk kata Daina sambil menirukan

    quote dari sebuah infotainment.

    Ngapain sih gosip-gosip melulu? Emangnya go-

    sip itu penting ya buat cewek? tanya Yoga.

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    74/327

    Mint Chocolate Chips

    PENTING BANGET! jawab Eci. Cowok-cowok

    sudah akan beranjak.Duh. Mendingan gue main bola di lapangan dari-

    pada ngedengerin lo ngomongin orang, ujar Yoga

    cuek.

    Emangnya mau ngegosipin apaan, sih? tanya

    Reva.

    Ini tentang Hmmm Acya! ujar Eci. Yoga yang

    tadi sudah berdiri akan meninggalkan kantin, duduk

    lagi di bangkunya.

    Acya kenapa? kata Yoga dengan antusias.

    Ngapain lo balik lagi ke sini? Katanya mau main

    bola kata Eci.

    Nggak semua yang lo denger itu bener Yoga

    ngeles sambil (lagi-lagi) menirukan sebuah iklan. La-

    gian, kan perilaku gue teramat sangat mendukung

    slogan gue,

    Emang apaan motto lo? tanya Reva.

    ACYA? GUE BANGET! jawab Yoga nyebelin.

    Halah-halaaaah... aneh-aneh aja ini manusia. Eh,

    Ci, lanjutin dong! Gosipnya apaan sih? tanya Daina

    penasaran.

    Dion nangis tau! Lo abis nolak dia kan, Cya? ujar

    Eci setengah yakin.

    HAH? TEGA BENER LO?! KAN KESIAN! teriak

    Tama tanpa mengontrol suara kencengnya.

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    75/327

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    76/327

    Mint Chocolate Chips

    coba nembak pake SMS? Kalo nelfon, sih, masih lu-

    mayan. Biarpun enggak gentle juga. Seenggaknya,dia ngucapin lisan walaupun perantara kawat. Kalo

    SMS, itu mah tulisan, Acya memberikan testimonial-

    nya mengenai Dion panjang lebar.

    Iya! Gue setuju! Dia tuh berarti pengecut banget

    dong! Masa kayak gitu! Cinta ditolak bukannya beru-

    saha, malah nangis! Woooopayah! kata Reva

    berapi-api.

    Yah, Dion memang cowok pengecut ya! Setuju

    enggak? tanya Eci.

    Setuju! teriak Daina sendirian dengan kencang-

    nya. Mukanya langsung semerah udang rebus. Malu.

    Yang lain malah menahan tawa.

    Kemudian Eci menyahut, Eh, nggak gitu juga

    lagi... Waktu itu Tito nembak gue lewat e-mail... kan

    bukan berarti dia pengecut,

    Ya... ya... ya... Tito lagi... Makan aja tuh si Tito

    sekalian! Tiap hari lo ngomongin Tito melulu. Nggak

    ada kerjaan lain, apa?! Dia udah bikin hidup Fina

    berubah! Dia yang bikin umur Fina nggak panjang! Lo

    mesti nerima kenyataan itu! Reva males mendengar

    kalimat Eci tadi.

    Eci menunduk mendengarnya. Ia sadar bahwa

    ia harus menerima kenyataan pahit itu. Meskipun ia

    sangat mencintai Tito Tapi, kalau jadi pacar Ah

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    77/327

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    78/327

    Mint Chocolate Chips

    Bakso ya? Ya? Ya? Ya? Ya? Yoga memang memi-

    liki kebiasaan mengulang kata terakhir dalam kalimatyang ia ucapkan, sebagai bentuk halus dari pak-

    saan.

    NYET?! bentak Acya lebih tersinggung lagi.

    Lo tuh gimana sih?! Gue panggil sayang nggak

    mau, gue panggil monyet nggak mau juga. Plin-plan,

    nggak punya pendirian, nggak prinsipil, aneh, judes,

    jahaaaaaaaaaat! kata Yoga.

    Panggil gue Acya aja kenapa sih? Acya memo-

    hon.

    YA UDAH! CYA, LO MAU GUE PESENIN BAKSO

    NGGAK?!!! bentak Yoga.

    Mau. Tapi jangan kata Acya setengah-sete-

    ngah karena kemudian Yoga memotong pembicara-

    annya.

    Tapi, jangan pake sambel soalnya nanti penya-

    kit maag lo kambuh kan? Siap, boss! kata Yoga

    dengan sikap hormat bendera diikuti langkahnya

    menuju standbakso kuah di kantin. Beberapa menit

    kemudian, Yoga kembali dengan membawa dua buah

    mangkok berisi bakso kuah, berikut pangsitnya serta

    sendok dan garpunya.

    Yo, kok gue enggak dibeliin sekalian, sih? Acya

    doang nih Duh, sentimen amat sih lo ama kita-

    kita ujar Daina, dengan suara ngeledek.

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    79/327

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    80/327

    Mint Chocolate Chips0

    gadis itu. Emangnya lo doang yang bisa jahat?

    YA MAAP DEH! Reva kurang ikhlas.Orang tuh kalo ngomong pasti pake hati atau

    pake otak, tau nggak?! Tapi gue rasa elo nggak punya

    dua-duanya deh! bentak Yoga.

    Jadi kalo lo dianggep anak kecil terus, itu salah

    gue? Salah temen-temen gue? tanya Reva sambil

    menirukan dialog dari sebuah lm.

    IYA! SALAH LO! Apa sih yang bikin elo nganggep

    gue anak kecil? Apa yang salah sama gue? Gue ng-

    gak pernah mikir pendek kalo ngambil keputusan!

    Kalo gue itu childish, kenapa anak-anak milih gue

    jadi ketua OSIS?! Kenapa sih elo selalu ngelecehin

    gue? Nyela gue? Lo kira cuman elo yang bisa jahat

    sama orang? Gue juga bisa kalo gue mau! Tapi elo

    tuh temen gue! Gue punya otak! Gue juga punya hati!

    Gue tau lo punya perasaan! Apalagi lo cewek! Gue

    tau cewek itu beda karakternya sama cowok! Gue tau

    kalo cewek itu sensitif! Gue mikirin akibatnya kalo gue

    ngeledek elo sembarangan! Elo tuh yang kayak anak

    kecil, nggak tau aturan, sok dewasa, tau nggak?! Pu-

    nya etika nggak sih lo? Kenapa elo seenaknya nge-

    judge seseorang kayak anak kecil? Lo kira lo udah

    cukup dewasa, apa? Gue tau gue punya kekurangan,

    elo juga punya. Semuanya punya. Tapi gue kan ng-

    gak pernah ngeledekin elo. Mau elo tomboy kek, ka-

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    81/327

    Mint Chocolate Chips

    yak cowok kek, apa pernah gue bilang lo lesbian? Apa

    pernah gue bilang elo cowok? Pernah nggak?! Kayakelo yang paling bener aja! Sekarang gue yang mesti

    ngomong, PIKIR DONG PAKE OTAK! Yoga terus

    membentak Reva non-stop tanpa titik koma. Kali ini

    ia benar-benar marah. Kemudian ia memelankan sua-

    ranya, Pikir pake otak, jangan pake dengkul!

    Yo ya sorry ucap Reva dengan sangat pe-

    lan. Baru pertama kali ini ia melihat Yoga marah se-

    perti itu.

    Lain kali, kalo mau ngomong, dipikir dulu! Punya

    otak tuh dipake buat mikir! Mikir jangan pake deng-

    kul!!!! bentak Yoga lagi. Acya dan teman-temannya

    tidak sanggup berkata-kata ketika mendengarnya.

    Kecuali Kif yang langsung berusaha menghentikan

    kericuhan, keributan dan pertengkaran yang barusan

    saja terjadi antara Yoga dan Reva.

    Eh, ngomong-ngomong Yo, gimane? Elu kok be-

    lom dibeliin handphone juga sih? Notebook aja di-

    kasih. Udah deh... jual aja tuh notebook. Lumayan,

    sekalian beliin gue hape baru, usul Kif.

    Nggak disetujuin tapi tetep aja, notebook itu

    penting buat gue. Karena gue mau Yoga tidak

    meneruskan perkataannya. Mimik wajahnya menun-

    jukkan bahwa ia sedang berpikir keras. Acya menyan-

    darkan kepalanya di bahu Yoga. Iseng aja, siapa tau

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    82/327

    Mint Chocolate Chips

    Yoga bereaksi.

    Karena lo mau ngapain? tanya Kif penasaran.Emmm Ah, enggak. Nggak kenapa-napa, kok.

    Gue becanda, jawab Yoga sedikit ragu.

    Lo kenapa sih? tanya Acya dengan nada luma-

    yan khawatir.

    Enggak apa-apa kok. Gue cuma bingung. Yah,

    bisa dibilang bimbang lah! Tapi, gue cuma becanda

    kok soal yang tadi. Nggak kenapa-napa? Gue kan

    iseng... iya nggak? Iyain aja deh, tanya Yoga tanpa

    meminta jawaban.

    Beggh, lagu luu! Bimbang? Bimbang kenapa? Per-

    tama kali aku tergugah, dalam setiap kata yang kau

    ucap tanya Reva sambil kemudian menyanyikan

    sepotong bait lagu Bimbangmilik Melly Goeslaw.

    Heh, nggak usah ngajak gue ribut lagi, deh! Emang

    ada yang belom bisa gue ceritain sih. Tapi nggak pen-

    ting kok. Ngapain dipikirin!? Gue aja cool-coolaja tuh.

    Duh, gimana ya? Yoga Si Gantenk emang cool sih

    orangnya! Lagian, itu handphone kagak dibeli-beliin

    ke gue gara-gara nyokap gue tuh nganggep gue anak

    kecil terus kali... kayak lagunya Simple Plan lah. Im

    just a kid and life is a nightmare! Yoga menyanyikan

    lagu favoritnya. Acya juga sangat menyukai lagu itu.

    Salah satu dari banyak kesamaan mereka.

    Eh... balik ke kelas yuk. Gile, udah jam segini...

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    83/327

    Mint Chocolate Chips

    lets kita cabut, ajak Acya. Yoga, Acya, dan teman-

    teman mereka yang lain beranjak dari meja di kantinitu. Mereka menuju ke kelas karena waktu istirahat

    hampir habis. Benar saja, lima menit kemudian, bel

    masuk berbunyi.

    Sesampainya di kelas, Acya masih penasaran ten-

    tang yang dikatakan Yoga di kantin istirahat tadi.

    Yo, lo tuh kenapa, sih? Kok kayaknya lagi bete

    apa uring-uringan... Lagi ada masalah ya?

    Enggak. Nggak ada apa-apa kok. Lo nggak usah

    mikirin gue. Mikirin diri lo sendiri jauh lebih penting

    daripada mikirin orang kayak gue, kata Yoga.

    Hey Elo kenapa sih? Kok lo berubah jadi gini?

    Lo jangan ngomong kayak gitu, dong, Acya khawatir

    dan cemas mengenai Yoga. Tapi, biar bagaimanapun

    juga, Yoga tetap tertutup. Walaupun setiap hari Acya

    disebut sayang oleh Yoga, setiap malam Acya ditele-

    pon Yoga, atau Yoga sengaja memilih untuk duduk di

    sebelah Acya, tapi tetap saja. Yoga tetap tidak mau

    berterus terang kepada Acya.

    Weeeiy... yang tadi itu... gue cuman becanda

    kali, ujar Yoga lagi.

    Tapi boong! Ditambahin itu maksud lo? Kenapa

    sih lo nggak mau cerita sama gue? tanya Acya.

    Udahlah! Nggak usah dipikirin!

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    84/327

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    85/327

    Mint Chocolate Chips

    ga menghampiri Yoga yang sedang berada di area

    three point. Yoga memang nggak pernah nggak nge-shootdi area three pointkalo lagi main basket sen-

    dirian. Rangga berusaha merebut bola dari tangan

    Yoga. Yoga berputar dan berlari ke dekat ring dan

    berusaha memasukkan bola ke dalam ring. Masuk!

    Rangga makin bete, padahal barusan dia bermaksud

    tepe (TE-bar PE-sona). Dia kembali berusaha mere-

    but bola dari Yoga di area three point, namun, dengan

    mudahnya Yoga malah berusaha mencetak angka

    lagi dari sana dan masuk! Rangga kesal dan meng-

    halangi jalan Yoga.

    Apa-apaan sih lo!? tanya Yoga sambil tetap men-

    dribble bola di tangannya. Rangga diam. Gue tanya,

    ada apa lo ke sini? tanya Yoga lagi. Rangga tetap

    setia dengan kebisuan sesaatnya. Ia malah berusaha

    merebut bola dari tangan Yoga, tetapi tidak berhasil.

    Mau maen?... ngomong! kata Yoga. Rangga masih

    tetap diam, berusaha untuk tetap cool. Kalo nggak

    mau ya udah, ujar Yoga enteng dan melempar bola

    ke ring tetap di area three point dan meninggalkan

    lapangan dengan santainya. Ia malas bersusah-susah

    melihat ke ring untuk melihat apakah bolanya masuk

    atau tidak. Jelas sajamasuk! Dan bola itu mental ke

    mana-mana. Rangga memunculkan ekspresi kagum

    dan menyerah melihatnya.

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    86/327

    Mint Chocolate Chips

    Yoga mengambil tas selempangnya tanpa mengin-

    dahkan Acya. Ia cuek saja. Padahal biasanya, Yogaselalu memaksa untuk mengantar Acya pulang. Eci

    juga dicuekin aja. Tama lagi... mereka lagi berantem,

    Tama juga nggak akan berharap disapa Yoga. Acya

    beranjak dari tempat duduknya. Diikuti Eci yang su-

    dah tau apa yang akan dilakukan Acya. Acya berlari

    menghampiri Yoga yang berada kira-kira lima meter

    di depannya, Eci tidak merubah kecepatan jalannya.

    Ia tidak mau ikut campur masalah Yoga dan Acya.

    Acya menarik tangan Yoga, dan Yoga berhenti.

    Tapi ia tetap diam, tidak mau menoleh ke arah Acya.

    Acya menatap Yoga dengan khawatir. Lo kenapa

    sih? tanya Acya serius sambil terus memegang le-

    ngan Yoga. Oh, shoot, I hate this situation!, gumam-

    nya dalam hati.

    Gue nggak kenapa-napa, jawab Yoga, tatapan-

    nya pada cornblockmasih sangat dingin. Dingin, ber-

    beda, murung. Acya sudah mengetahui kemurungan

    Yoga yang selalu disembunyikannya dibalik topeng

    keceriaan dan kehebohan cowok itu. Namun, hari ini,

    seolah-olah topengnya hilang. Entah kenapa.

    Jangan boong. Gue tau lo lagi punya masalah,

    kata Acya tulus. Ia tetap menatap Yoga dengan seri-

    us, dan tidak akan mengalihkan pandangannya. Yoga

    menengok ke arah Acya dan tatapan dua insan itu

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    87/327

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    88/327

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    89/327

    Mint Chocolate Chips

    Kenapa? tanya Yoga dengan suaranya yang ke-

    lihatannya lebih berat daripada kemarin, maupun tadisiang.

    Nggak. Gue kangen aja sama lo, kata Acya de-

    ngan tulus dan jujur. Ia sangat rindu akan Yoga yang

    dulu, yang selalu ceria, yang sering tertawa, yang

    berisik, cerewet, bawel. Bukan yang kayak gini.

    Alaaaa, besok juga ketemu, komentar Yoga

    cuek.

    Bukan. Gue kangen sama elo yang dulu. Yang bi-

    asa. Yang ceria, jawab Acya.

    Gue dari dulu kayak gini kok,

    Enggak. Dulu lo nggak kayak gini, protes Acya.

    Waktu pertama liat elo, gue tau elo nyembunyiin se-

    suatu. Gue tau elo nggak jadi diri elo sendiri kalo di

    sekolah. Dari sorot mata lo, dari dulu gue udah liat,

    kalo elo nyimpen sesuatu yang menyakitkan. Gue tau

    banget. Tapi elo selalu nutupin itu. Dan hari ini gue liat,

    gue liat topeng itu lepas dari wajah lo. Elo nggak bisa

    ngontrol diri lo lagi Semua itu pasti ada sebabnya

    kan? Gue pengen tau, elo kenapa tanya Acya lagi.

    Jadi cewek tuh jangan sok tau, Da**, Yo! Youre

    so mean! Sejahat-jahatnya elo kalo ngomong, nggak

    pernah sampe kayak giniCya, sorry. Gue lagi nggak

    moodnih. Ngobrolnya lanjutin besok aja deh. Kan mau

    ke Citos? Oke? Dah, Tuut! Bunyi telepon ditutup.

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    90/327

    Mint Chocolate Chips0

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    91/327

    Mint Chocolate Chips

    Suatu Sore diCitos

    Suatu Sore diCitos

    Jakarta, April tahun kedua SMA

    Acya menatap fotonya dengan teman-temannya

    yang ada di samping tempat tidurnya. Senyum Yoga

    begitu ramah. Sementara semalam, ia hanya me-

    nemukan Yoga yang begitu dingin. Jauh berbeda dari

    Yoga yang dikenalnya. Nggak seperti Yoga yang se-

    lalu happy dan cheerful, yang bikin cerah suasana.

    Yang rajin ketawa Yang selalu tersenyum.

    Tin! Tin! Terdengar bunyi klakson mobilnya Kif.

    Siang itu Acya memakai salah satu dari kaos-kaos

    distro kebanggaannya dan celana jeans, seperti bi-

    asanya.

    Muncul rasa agak malas untuk menghampiri

    orangtuanya di ruang keluarga. Namun, Acya harus

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    92/327

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    93/327

    Mint Chocolate Chips

    Kecuali kalo mereka minta bantuan, baru kita mesti

    bantuElo kenapa sih? tanya Acya berusaha membuka

    percakapan. Sebenarnya ia sudah pesimis, Yoga pas-

    ti akan tetap dingin dan sinis. Tapi ia harus berusaha.

    Ia tidak ingin tenggelam dalam kesepian ini, kesepian

    yang sangat tak diinginkannya...

    Elo yang kenapa, komentar Yoga dengan dingin.

    Ia menatap jalanan ke luar jendela. Seperti apa yang

    ia lakukan sejak tadi. Tatapannya kosong dan dingin.

    Suram. Begitu gelap.

    Kenapa gimana? tanya Acya lagi. Ia butuh klari-

    kasi dari cowok ini.

    Yah, gue biasa-biasa aja. Kenapa elo nganggep

    gue kenapa-napa? tanya Yoga.

    Kenapa lo jadi dingin gini sih? tanya Acya.

    Kenapa elo jadi tukang nanya gini sih? balas

    Yoga. Acya memilih untuk diam. Yo Lo nganggep

    gue siapa lo sih, sebenernya? Temen, pacar, saha-

    bat, apa musuh?!

    Sesampainya di Citos, Yoga langsung berubah

    drastis menjadi kembali ceria. Seolah-olah tadi ia dan

    Acya tidak bertengkar di mobil. Acya jadi kebingun-

    gan sendiri. Yoga benar-benar aneh! Tapi Acya tetap

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    94/327

    Mint Chocolate Chips

    melihat, ada sesuatu yang Yoga sembunyikan, walau-

    pun Acya belum tau apa hal itu.Daina mentraktir mereka makan di Wing Dome

    yang tak lain dan tak bukan adalah restoran kesukaan

    Daina sendiri. Pramusaji menyapa mereka semua,

    Siang, dik. Mau pesan apa?

    Pesen apa, nih? tanya Daina.

    Gue... Kamikaze Wingaja deh, jawab Acya.

    Sama, kata Yoga datar dan cepat.

    Gue spaghetti, tambah Reva.

    Kalo gue berdua Daina aja. Soalnya kalo makan

    sendiri pasti gue nggak abis deh! Lagian, makan ba-

    nyak-banyak tuh nggak bagus tau, buat bentuk tubuh.

    Ntar gendut, lagi! Aduh, gue anti banget deh! Boleh kan,

    berdua, Na? tanya Eci setelah mengeluarkan banyak

    statementmengenai kegendutan, diet, dan makanan.

    Boleh. Spaghetti aja ya? tanya Daina.

    Okeh! Siplah! jawab Eci, segera mengiyakan.

    Lo berdua? tanya Daina pada Tama dan Kif

    yang sejak tadi masih sibuk membolak-balik menu

    yang dipinjamkan pramusaji.

    Gue Spicy Hot Wing aja lah, jawab Kif, ia

    memberikan menunya kepada Tama yang duduk ti-

    dak jauh darinya. Tama segera sibuk membolak-balik

    halamannya, dengan tampang aneh. Antara senang

    dan bingung.

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    95/327

    Mint Chocolate Chips

    Kalo gue... nasi goreng sama Spicy Hot Wing, ng-

    gak lupa kentang goreng sama es krim coklatnya duascoop... oh iya, minumnya ice lemon tea ya, Mbak,

    ujar Tama panjang lebar, tidak tanggung-tanggung!

    Daina hanya memperhatikan pesanan Tama sembari

    tersenyum kecut. Antara bingung, dan ingin menye-

    sal karena mengajak Tama akan membuatnya betul-

    betul bangkrut.

    Minumnya?

    AKU JUS JINGGA! ujar Yoga lebih dulu.

    Hah? Minuman apaan tuh? tanya Tama kebin-

    gungan.

    Yaelah... gini nih. Pengaruh globalisasi... jus itu

    arti dari juice, dan bahasa Indonesianya orange itu

    jingga...! jelas Yoga.

    OOOOOO Tama hanya bisa ber-ooooo.

    Eh, pada mau nonton apaan nih? tanya Daina

    kepada keenam temannya. Bukan sekedar basa-

    basi, ia juga sangat bingung akan menonton lm apa.

    Daina bukan movie-buff, yang tau mana lm yang ba-

    gus dan mana yang tidak, yang tau judul-judul lm

    yang sedang tayang di Citos.

    Terserah elo. Kan elo yang bayarin, jawab Eci.

    Yeee... enak aja! Gue bayarin makan, bukan non-

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    96/327

    Mint Chocolate Chips

    ton! jawab Daina.

    Eh, gila lo! Gue nggak bawa duit. Jahat lo! Ke-napa nggak ngomong? protes Reva.

    Duit yang gue bawa cuma buat gue beli makan.

    Titik, ujar Tama kemudian mengeluarkan statement

    favoritnya yang tentu saja tidak bisa diganggu gugat.

    Karena ada kata gue beli makan di sana.

    SITU JUJUR BETTUL. Tapi boong! ujar Yoga di-

    iringi tawa yang lain. Kalimat yang dipopulerkan Eko

    dan Shenny duo gokil teman mereka, itu memang

    mengundang tawa banyak orang. Walaupun mung-

    kin, bagi orang yang bukan salah satu dari teman

    mereka biasa-biasa saja, yang jelas, bagi angkatan-

    nya Yoga, bahkan, seluruh warga sekolahnya Yoga,

    kalimat itu merupakan hal yang cukup lucu untuk

    ditertawakan.

    Waah... parah lo. Kok nggak ngomong-ngomong

    lo? tambah Kif. GILE AJE! lanjut Kif dengan su-

    ara nyaring dan nada yang khas.

    Gila, gue juga udah abis nih duitnya... tinggal buat

    nonton sendiri, jawab Daina kemudian. Kita batal

    nonton aja, deh! Gimana? Daina mengusulkan se-

    buah ide yang sangat masuk di akal.

    Heh, gila lo ya!? Reva mulai berapi-api.

    Tapi boong! ucap Daina dengan santainya ke-

    mudian. Gue bawa duit kok. Tenang aja

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    97/327

  • 7/28/2019 Mint Chocolate Chips

    98/327

    Mint Chocolate Chips

    biasa aja. Lo juga pas nonton yang ada pada nganga

    semua! ujar Reva tidak setuju akan permintaan tigacowok itu.

    Yang laen,please, pinta Acya.

    Sorry, Cya, tapi kali ini gue nggak setuju sama lo,

    ujar Yoga dengan dinginnya. Padahal tadi dia ceria-

    ceria aja. Kenapa sih, tiba-tiba dia jadi kayak gitu?

    Emangnya kapan kita pernah sependapat? ta-

    nya Acya lagi. Ia masih agak bete dengan sikap Yoga

    yang dingin kepadanya.Apa sih salah gue sama elo,

    Yo? Apa?! Kenapa cuma gue yang elo giniin? Sakit,

    Yo! SAKIT!!

    Nggak pernah juga sih. Tapi pokoknya gue mau

    Daredevil. GUE MAU DARE DE-VIL! NGGAK MAU

    TAU HARUS FILM ITU! Yoga memaksa. Sangat-

    sang