minuman ringan air kelapa

50
MINUMAN RINGAN AIR KELAPA Coco-Softdrink: Minuman Kesehatan dari Air Kelapa Di tengah semakin meningkatnya konsumsi berbagai ragam minuman ringan berlabel "minuman kesehatan" oleh masyarakat, terbuka satu peluang untuk memproduksi minuman kesehatan yang alamiah dari air kelapa. Minuman yang dikenal sebagai coco-softdrink ini mempunyai khasiat menyembuhkan kesulitan buang air kecil (urinaruy disorders). Perintis industri minuman ringan alamiah ini adalah sebuah perusahaan di Filipina, yang memang dikenal sebagai salah satu negara industri kelapa utama di dunia (Food Marketing & Technology, Dec. 1992). Produksi coco-softdrink ini membuka peluang pemanfaatan limbah air kelapa (tua) yang selama ini banyak terbuang. Di Indonesia, pemanfaatan limbah air kelapa masih amat terbatas, yang paling menonjol hanyalah sebagai bahan baku nata de coco atau "Sari Kelapa". Meskipun sebenarnya air kelapa dapat diproses lebih lanjut untuk menghasilkan asam cuka (vinegar), alkohol, minuman anggur, dan cairan infus. Air kelapa yang berasal dari buah kelapa yang berumur lebih dari 7 bulan biasanya memiliki rasa yang istimewa. Rasa manisnya cukup dan didukung oleh flavor kelapa yang khas. Selain itu air kelapa ini mengandung berbagi zat makanan (nutrient) yang penting, antara lain: nitrogen, phosphor, kalium, magnesium, chlor, gula, asam askorbat, lemak, karbohidrat dan mineral lain. Pengembangan softdrink air kelapa ini didorong oleh kegemaran masyarakat terhadap air kelapa muda sebagai penghilang dahaga. Namun, berbeda dengan air kelapa muda, yang tua sudah kehilangan rasa manis - dan seringkali berasa asin, meskipun flavor kelapanya masih cukup kuat. Di sinilah letak tantangannya, bagaimana memperbaiki citarasa air kelapa tua untuk menyamai citarasa yang muda. Untuk mencapai cita rasa yang diharapkan, ternyata yang harus dilakukan tidak hanya penambahan gula, melainkan juga harus dilakukan "pengaturan" derajad keasaman (pH) sebesar 4,2 dan total padatan terlarut sebesar 10-12%, serta kandungan natrium

Upload: juanfrimus

Post on 14-Dec-2015

193 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Air kelapa mengandung gizi yang sangat baik untuk kesehatan karena komposisinya hampir sama dengan komposisi cairan tubuh manusia. Oleh karena itu upaya untuk mengawetkan air kelapa menjadi minuman ringan merupakan salah satu cara untuk memanfaatkan limbah air kelapa.

TRANSCRIPT

Page 1: Minuman Ringan Air Kelapa

MINUMAN RINGAN AIR KELAPA

Coco-Softdrink: Minuman Kesehatan dari Air Kelapa

Di tengah semakin meningkatnya konsumsi berbagai ragam minuman ringan berlabel "minuman kesehatan" oleh masyarakat, terbuka satu peluang untuk memproduksi minuman kesehatan yang alamiah dari air kelapa. Minuman yang dikenal sebagai coco-softdrink ini mempunyai khasiat menyembuhkan kesulitan buang air kecil (urinaruy disorders). Perintis industri minuman ringan alamiah ini adalah sebuah perusahaan di Filipina, yang memang dikenal sebagai salah satu negara industri kelapa utama di dunia (Food Marketing & Technology, Dec. 1992).

Produksi coco-softdrink ini membuka peluang pemanfaatan limbah air kelapa (tua) yang selama ini banyak terbuang. Di Indonesia, pemanfaatan limbah air kelapa masih amat terbatas, yang paling menonjol hanyalah sebagai bahan baku nata de coco atau "Sari Kelapa". Meskipun sebenarnya air kelapa dapat diproses lebih lanjut untuk menghasilkan asam cuka (vinegar), alkohol, minuman anggur, dan cairan infus.

Air kelapa yang berasal dari buah kelapa yang berumur lebih dari 7 bulan biasanya memiliki rasa yang istimewa. Rasa manisnya cukup dan didukung oleh flavor kelapa yang khas. Selain itu air kelapa ini mengandung berbagi zat makanan (nutrient) yang penting, antara lain: nitrogen, phosphor, kalium, magnesium, chlor, gula, asam askorbat, lemak, karbohidrat dan mineral lain.

Pengembangan softdrink air kelapa ini didorong oleh kegemaran masyarakat terhadap air kelapa muda sebagai penghilang dahaga. Namun, berbeda dengan air kelapa muda, yang tua sudah kehilangan rasa manis - dan seringkali berasa asin, meskipun flavor kelapanya masih cukup kuat. Di sinilah letak tantangannya, bagaimana memperbaiki citarasa air kelapa tua untuk menyamai citarasa yang muda.

Untuk mencapai cita rasa yang diharapkan, ternyata yang harus dilakukan tidak hanya penambahan gula, melainkan juga harus dilakukan "pengaturan" derajad keasaman (pH) sebesar 4,2 dan total padatan terlarut sebesar 10-12%, serta kandungan natrium sitrat sebesar 0.1 -0.15%. Proses pengolahan untuk mencapai kondisi di atas dilakukan dalam beberapa tahapan. Yang pertama air kelapa segar disaring dan kemudian dipasteurisasi. Selanjutnya dilakukan penyesuaian total padatan terlarut dan pH dengan penambahan gula dan asam - serta bahan pengawet. Larutan ini kemudian disentrifugasi (dipusingkan) dan dipasteurisasi sekali lagi. Akhirnya produk tersebut dapat dikemas dalam karton atau botol. Produk ini juga dapat dikarbonasi (gas CO2).

Penyaringan dimaksudkan untuk memisahkan kotoran yang tercampur dalam air kelapa, misalnya serpihan sabut kelapa, rambut pekerja dll. Pateurisasi akan mematikan jasad renik yang dapat melakukan fermentasi dan menggumpalkan beberapa senyawa yang ada di dalam air kelapa. Akhirnya, sentrifugasi diperlukan untuk menjernihkan cairan ini. Jika pasteurisasi dilakukan dengan baik maka produk ini akan dapat bertahan selama 6 bulan atau lebih dalam penyimpanan suhu kamar (28-32oC). Berdasarkan survei di Filipina, produk coco-softdrink disukai oleh konsumen - terutama yang dikarbonasi.

Page 2: Minuman Ringan Air Kelapa

Inovasi Baru Soft Drink Air Kelapa.

Mau Coba? Feni Freycinetia Fitriani  Jum'at, 28/03/2014 13:57 WIB

575

Wisnu membanderol produk minuman dari sari buah kelapa ini mulai dari Rp5.000 per botol untuk Sirso,

Rp10.000 per botol untuk Also, dan Rp25.000 per botol untuk Sirkel.

bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat modern pasti sudah tak lagi asing dengan

minuman berkarbonasi. Produk yang dikenal dengan sebutan minuman ringan

(soft drink) ini mengandung soda yang bisa menghilangkan dahaga. Namun

demikian, minuman ini memiliki kandungan gula tinggi sehingga tak baik bagi

kesehatan.

Banyaknya jenis minuman berkarbonasi yang beredar di pasar saat ini

melatarbelakangi Wisnu Gardjito menciptakan minuman ringan nan sehat.

Berbeda dengan produk yang ada di pasaran, Wisnu menggunakan air kelapa

Page 3: Minuman Ringan Air Kelapa

sebagai bahan baku utama.

“Banyak peneliti mengatakan air kelapa merupakan air yang paling steril di dunia.

Kandungan yang ada ini air kelapa baik untuk menghilangkan racun di tubuh

manusia,” kata pemilik pengusaha yang telah menggeluti riset tentang buah

kelapa sejak tahun 1980-an ini.

Di bawah bendera UD Sumber Rejeki, Wisnu memproduksi minuman air kelapa

bersoda yang diberi nama Sirso. Kendati berjenis minuman ringan, kandungan air

kelapa tetap membuat produk ini sehat bagi tubuh manusia.

Untuk proses produksi, Wisnu menggunakan karbonasi (CO2). Gas tersebut

disuntikkan ke dalam larutan air kelapa. “Kombinasi antara buih soda dan air

kelapa membuat minuman ini  tak hanya menyegarkan, tetapi juga menyehatkan,”

ujar pria lulusan Institut Pertanian Bogor ini.

Dia mengemas produk minuman air kelapa bersoda, Sirso, dalam kemasan botol

kaca berukuran 100ml. Agar makin sehat, dia juga tak menambahkan zat

pengawet atau kandungan berbahaya lainnya ke dalam produk Sirso.

Minuman air kelapa bersoda buatan Wisnu ternyata digemari oleh banyak

kalangan. “Saya sampai kelabakan karena permintaan konsumen tinggi sekali.

Kapasitas produksi saat ini belum bisa memenuhi kebutuhan pasar,” ujarnya.

Kini, Wisnu dan karyawannya mampu menghasilkan 8.000—10.000 botol per

bulan. Oleh karena itu, dia berusaha untuk menggenjot kapasitas produksi.

Selain air kelapa bersoda, UD Sumber Rejeki juga memproduksi produk air

kelapa murni bermerek Also dan sirup kelapa bernama Sirkel. Wisnu

membanderol produk minuman dari sari buah kelapa ini mulai dari Rp5.000 per

botol untuk Sirso, Rp10.000 per botol untuk Also, dan Rp25.000 per botol untuk

Sirkel.

Ketika ditanya soal target, Wisnu ingin terus membuat produk-produk dari buah

Page 4: Minuman Ringan Air Kelapa

kelapa. “Indonesia memiliki 3,8 juta hektar lahan yang ditanami pohon kelapa. Ini

potensi yang harus kami garap. Ke depannya, kami ingin membuat lebih banyak

lagi jenis produk dari kelapa.”

Page 5: Minuman Ringan Air Kelapa

MINUMAN BERKARBONASEFebruary 25, 2008titosuharto Leave a comment Go to comments 6 Votes

Mengenal Minuman BerkarbonasiSoda pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan Inggris bernama Joseph Priestley pada tahun 1770-an, yaitu ketika ia berusaha mencampurkan air destilasi dengan gas karbondioksida (CO2). Soda mulai dikenal luas ketika ilmuwan Inggris lainnya, yaitu John Mervin Nooth menyempurnakan penemuan Joseph Priestley dan menjualnya sebagai obat. Pada tahun 1830, sebuah pabrik minuman berkarbonasi pertama kali berdiri di Amerika Serikat.Air soda memiliki rumus kimia H2CO3. Untuk membuat air soda, komponen yang paling penting adalah air dan gas karbondioksida. Air soda memang dibuat dengan melarutkan gas karbondioksida (CO2) ke dalam air.Sama seperti oksigen, karbondioksida merupakan gas yang banyak terdapat di alam.Karbondioksida merupakan gas yang kita keluarkan saat bernapas dan diambil oleh tanaman untuk proses fotosintesis. Bila diinjeksi ke dalam air dengan tekanan tinggi, karbondioksida akan membentuk asam karbonat. Itulah sebabnya minuman berkarbonasi disebut juga minuman berkarbonasi (carbonated beverages). Asam karbonat tersebutlah yang bertanggung jawab terhadap timbulnya sentuhan khas soda di mulut (mouthfeel) dan perasaan yang mengigit (bite) pada saat minuman berkarbonasi.diminum.Selain itu, gas karbondioksida juga berpengaruh terhadap timbulnya efek extra sparkle, yang membedakan minuman ringan berkarbonasi dengan non-karbonasi. Extra sparkle adalah efek penampakan berkelap-kelip pada minuman. Secara praktis CO2 adalah satu-satunya gas yang paling cocok untuk memproduksi penampakan sparkle dalam minuman ringan berkarbonasi.Kelarutan gas karbondioksida sedemikan rupa, sehingga dapat bertahan dalam cairan pada suhu ruang. Jika dikocok secara perlahan, gas tersebut akan melepaskan gelembung dalam minuman.Keberadaan karbondioksida pada minuman dapat diibaratkan seperti rempah-rempah pada makanan. Karbondioksida dapat meningkatkan citarasa pada minuman sehingga orang menikmati saat mengonsumsinya. Pada saat larut dalam air, CO2 memberikan rasa asam sehingga dapat menurunkan pH menjadi sekitar 3,2 – 3,7. Rasa asam tersebut merupakan rasa khas soda yang membuat orang teringat terus akan rasanya. Salah satu keunggulan minuman berkarbonasi adalah aman dari kontaminasi bakteri, terutama bakteri yang bersifat patogen (penyebab penyakit). Gas karbondioksida yang larut dalam air, bukan hanya menghasilkan rasa yang spesifik, tetapi juga dapat berfungsi sebagai antibakteri untuk mengawetkan minuman secara alami.Kandungan karbondioksida di dalam minuman ringan tergantung dari jenis minumannya. Untuk minuman yang mengandung flavor imitasi, biasanya digunakan kadar karbonasi yang tinggi. Pada minuman dengan flavor buah yang mengandung gula tinggi lebih disukai kadar karbondioksida yang rendah.

Page 6: Minuman Ringan Air Kelapa

Energi dari Minuman BerkarbonasiDilihat dari nilai gizinya, minuman berkarbonasi tidaklah termasuk minuman padat gizi.Namun, meturut catatan Prof. Dr. Ir. Made Astawan, MS, Dosen di Departemen Ilmu danTeknologi Pangan – IPB, penggunaan gula, menjadikan minuman ini sebagai penyumbang energi yang dibutuhkan tubuh.Selain itu penambahan bahan tertentu juga memberikan sumbangan mineral yang berarti bagi tubuh. Yang menarik, mereka yang sedang berdiet rendah kalori dapat memilih minuman karbonasi rendah energi. Minuman ini menggunakan bahan pemanis sintetik sebagai pengganti gula. Sementara, konsumsi energi dalam satu hari rata-rata mencapai 2.300 – 3.800 kkal, tergantung dari umur dan banyaknya aktivitas. Sekaleng minuman ringan ukuran 240 ml mengandung sekitar 100 kkal energi. Kandungan energi inilah yang menyebabkan minuman ringan memberikan efek menyegarkan setelah melakukan pekerjaan fisik atau setelah berolah raga.Selain itu, kandungan air pada minuman berkarbonasi juga sangat penting untuk menyuplai cairan ke dalam tubuh (hidrasi). Di dalam tubuh manusia, air diperlukan untuk mencerna makanan, melangsungkan reaksi-reaksi kimia untuk menghasilkan energi, mengatur suhu tubuh, media untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme dan racun, menyerap oksigen, dan berbagai fungsi lainnya. Kandungan air yang tinggi pada minuman ringan (soft drinks) dapat berfungsi untuk mengatasi dehidrasi di dalam tubuh.Minuman Berkarbonasi Bisa Tingkatkan Asupan Cairan Kedalam TubuhVariasi dalam konsumsi minuman sehari-hari termasuk konsumsi minuman berkarbonasi mampu meningkatkan jumlah asupan cairan kedalam tubuh.Prof. DR Made Astawan, MS, menyatakan bahwa selain fungsi fisiologis, minuman dapat memberi efek sensoris melalui penambahan rasa, warna serta manfaat tambahan selain fungsi hidrasi. Proses pemberian nilai tambah dalam beragam produk minuman modern sekarang ini mampu merangsang peningkatan konsumsi cairan yang dibutuhkan oleh tubuh manusia sehari-hari.”Tubuh manusia perlu cairan. Kebutuhan cairan bagi orang dewasa normal adalah 1 ml per kilokalori energi, yaitu sekitar 2.000 – 2.500 ml/hari. Kebutuhan tersebut akan meningkat pada kondisi tertentu, seperti pada cuaca yang panas, sedang beraktivitas berat, kondisi demam atau stress. Dari total kebutuhan tubuh akan cairan, 80 persennya dipenuhi dari minuman (beverages), sedangkan 20 persen sisanya dari makanan (sayur, buah, dan lainnya),” jelas Prof. Made Astawan.Dalam perkembangan peradaban manusia, selain ’air putih’, berbagai cara dilakukan untuk menambah kenikmatan dalam mengkonsumsi minuman termasuk melalui penambahan variasi rasa, ”Tubuh manusia perlu cairan. Kebutuhan cairan bagi orang dewasa normal adalah 1 ml per kilokalori energi, yaitu sekitar 2.000 – 2.500 ml/hari. warna maupun kemasan. Banyak bangsa di dunia ini yang memiliki budaya minum serta jenis minuman yang khas. Hal ini menunjukkan bahwa manusia memiliki kecenderungan untuk meminum lebih dari ’sekedar air’ dalam kehidupan mereka sehari-hari.Dalam kehidupan modern, didorong oleh kebutuhan akan pola hidup yang praktis dan cenderung serba cepat, industri minuman modern menjadi semakin berkembang dan menawarkan semakin banyak jenis, rasa serta kemasan. Aneka minuman ringan (termasuk kola, minuman rasa buah, jus, teh, susu) yang tersedia baik dalam bentuk berkarbonasi maupun tidak berkarbonasi berguna dalam pemenuhan kebutuhan konsumsi minuman sehari-hari.”Minuman, apa pun jenisnya, mempunyai peran penting untuk menggantikan cairan yang hilang melalui keringat, urin dan juga pernapasan. Di negara-negara tropis, seperti Indonesia, keberadaan minuman ringan berkarbonasi telah lama hadir dan beredar dipasar. Selain kandungan air didalamnya yang dibutuhkan oleh tubuh sebagai pengusir

Page 7: Minuman Ringan Air Kelapa

rasa haus, minuman berkarbonasi juga memiliki nilai intrinsik (emosional) karena memberikan rasa dan kesegaran khas yang disukai konsumennya,” kata Rhadeya Setiawan, Scientific and Regulatory Affairs Manager, PT Coca-Cola Indonesia.Air soda memiliki rumus kimia H2CO3. Untuk membuat air soda, komponen yang paling penting adalah air dan gas karbondioksida. Air soda memang dibuat dengan melarutkan gas karbondioksida (CO2) ke dalam air.Minuman Berkarbonasi dan Kesehatan TulangMengkonsumsi Sparkling Beverages (Minuman berkarbonasi) tidak akan membuat rapuh tulang ataupun menyebabkan osteoporosis. Penyebab utama dari kerapuhan tulang adalah karena tidak mengkonsumsi kalsium yang cukup dalam makanan anda, (khususnya pada saat usia muda), perubahan pada hormon wanita dan kekurangan aktifitas fisik.Banyak orang mengira kerapuhan tulang terjadi karena tingginya kandungan unsur fosfor (dari asam fosfat yang terdapat pada minuman kola) atau terlalu banyak kafein dalam sistem tubuh dapat menyebabkan tubuh kita sulit menyerap kalsium. Namun demikian, para ahli telah melalukan banyak penelitian mengenai hal ini, dan mereka menyimpulkan bahwa semua itu tidaklah benar.Pada tahun 1994, US National Institue of Health (NIH) mengumpulkan para ahli osteoporosis dan kesehatan tulang pada sebuah konferensi mengenai penyerapan kalsium yang optimal. Laporan para ahli menyatakan “belum pernah ditemukan bukti bahwa fosfat dapat mempengaruhi penyerapan kalsium atau pembuangan kalsium secara signifikan.”Asosiasi Kedokteran Amerika menganalisa pernyataan dari para ahli tersebut dan meyimpulkan bahwa pengaruh fosfat pada penyerapan kalsium “sangat kecil secara fisiologi”.Pada tahun 1997, US National Academy of Medical Science menganalisa data ilmiah tentang fosfor dan tidak menemukan adanya akibat negatif pada penyerapan kalsium. Kesimpulannya, tidak ada dasar yang rasional untuk menghubungkan jumlah kalsium dengan jumlah fosfor yang dikomsumsi semua kelompok umur.Pada tahun 2000, NIH dalam Consensus Development Conference mengenai osteoporosis menegaskan bahwa mengkonsusmsi fosfor/ kafein bukanlah faktor penyebab osteoporosis bagi orang yang menjalani pola makan seimbang.Pada tahun 2004, Laporan Ahli Bedah Umum Amerika Serikat tentang kesehatan tulang dan oestoporosis (.S. Surgeon General’s Report on Bone Health and Osteoporosis) telah menganalisa sejumlah data ilmiah berkaitan dengan adanya kekhawatiran yang berkembang mengenai kalsium dan fosfor. Dilaporkan juga adanya temuan bahwa tidak ada yang bisa mempengaruhi kesehatan tulang bagi orang yang mengkonsumsi kalsium dalam jumlah yang cukup.Kenyataannya, minuman ringan hanya mengandung fosfor dalam jumlah yang sangat kecil yang terdapat dalam asam fosfat, yang merupakan bahan pemberi rasa menggigit dalam minuman cola. Rata-rata jumlah fosfor yang dapat dikonsumsi sesuai dengan rekomendasi yang ditetapkan oleh Badan Makanan dan Gizi the National Academy of Sciences’ Institute of Medicine adalah 1,000 miligram. Dalam kemasan 240 milliter Coca-Cola terdapat 41 miligram fosfor sementara dalam kemasan jus jeruk berukuran sama terdapat 27 miligram.Fosfor adalah mineral yang dapat ditemukan secara alami dan merupakan gizi penting bagi semua mahluk hidup. Fosfor berperan penting dalam metabolisme energi di dalam tubuh dan merupakan komponen bagi tulang dan gigi. Dibandingkan dengan sumber fosfor dari makanan lainnya, minuman ringan memberikan sekitar dua persen dari total fosfor yang disarankan untuk dikonsumsi di Amerika. Sementara makanan berprotein tinggi seperti daging, keju, kacang dan biji-bijian mensuplai sekitar 98% fosfor.*) Sumber Kompas

Page 8: Minuman Ringan Air Kelapa

Kupas Tuntas Produk Minuman yang (katanya) Berkhasiat May 8, 2015 Ivan Waskita 35 CommentsHey semua, the handsome chemist is back, Ivan. Masih ingat ga dengan tulisan ZeniusBlog tempo lalu tentang 10 mitos sains yang masih banyak dipercaya orang? Melihat artikel itu cukup jadi pembicaraan hangat, gue juga jadi ikutan tertarik nih untuk meluruskan beberapa salah pengertian tentang hal ilmiah yang terlanjur dipercaya banyak orang. Nah, tapi untuk artikel ini, gua akan terpusat pada satu topik aja, yaitu tentang AIR. Yes right, plain old H2O. Zat yang umum banget kita temui sehari-hari ini tanpa disangka-sangka banyak diliputi oleh pseudoscience atau pemahaman yang keliru dari sisi sains.Spesifiknya, gue akan bahas tentang beberapa jenis “air” yang beredar di pasaran yang mungkin kamu-kamu pernah atau doyan minum. Gue juga akan bahas dari latar belakang sainsnya, terutama kimia, supaya lo semua ngerti kenapa beberapa klaim yang digembar-gemborkan di kemasan dan iklannya tidak didukung oleh bukti ilmiah yang kuat. Tenang aja gak bakalan ribet kok, semuanya yang gua bahas di sini, gua jamin ada di kimia SMA lho! Itung-itung bisa bantu lo buat review pemahaman materi menghadapi soal-soal aplikatif di SBMPTN, apalagi SIMAK yang super njelimet.Disclaimer: gue nggak bermaksud untuk merendahkan suatu produk, merek, atau pihak yang bersangkutan. Gue cuma bakal jelasin how it is. Tulisan ini hanya untuk sharing pengetahuan agar kita sebagai konsumen bisa lebih cermat sebelum memutuskan untuk membeli produk, terutama yang klaimnya terlalu tinggi. Semoga tidak ada yang tersinggung dengan sains dasar tingkat SMA yang akan gue bahas :pHehe.. So, langsung aja kita mulai. Berkenalan dengan Air

Manusia (lo dan gue) kurang lebih terdiri dari 70% air, jadi air itu penting banget nget buat hidup. Kita bisa lho survive tanpa makanan lebih dari seminggu, tapi gak akan bisa bertahan hidup tanpa minum dalam beberapa hari doang. Walaupun kita butuh gula, protein, lemak, vitamin, dan mineral dari makanan, air adalah medium transportasi hampir seluruh bentuk energi dalam tubuh kita, yang nantinya sakan dikeluarkan lewat keringat, urine, dan pernapasan. Jadi, tubuh kita sangat bergantung sama air baik secara biologis maupun proses kimia yang berlangsung, makanya air yang datang untuk mengganti kembali air yang hilang juga harus berasal dari sumber yang "baik".Nah, air kayak apa sih yang kita butuhkan? Syaratnya simpel sebenernya, asal:

1. nggak mengandung organisme yang mengganggu manusia,

Page 9: Minuman Ringan Air Kelapa

2. bahan kimia yang berbahaya, dan3. gak terlalu pekat sama garam (bisa malah bikin dehidrasi sel karena osmosis).

Sebenernya dalam teori, minum air murni (distilled water, dalam lab sering disebut aquades) aja tuh udah cukup. Tapinya, air murni itu anyep, alias hambar, dan lebih enak kalo ada sedikit mineral garam yang terlarut (sekitar 250 ppm). Inilah yang kita sebut sebagai air mineral.Melihat vitalnya air bagi kehidupan kita, ada yang berpikir kalo kita somehow bisa meningkatkan kualitas air yang kita minum, katakanlah dengan “memberi energi”, bikin “lebih aktif”, atau lain-lain, pasti kita jadi lebih sehat ya gak? Well, not necessarily. Sejauh ini klaim tersebut berasal dari pencipta produk-produk air yang mulai menjamur di pasaran untuk memenangkan perhatian konsumen. Pilihan mereka untuk mengembangkan “produk” air sangat gampang dimengerti. Harga dasar air biasa (air tanah) itu cukup rendah. Jadi, kalau kita bikin produk yang bahan dasar utamanya air (baca : murah) lalu dijual dengan harga tinggi, wah untungnya bakal gede banget tuh!Nah sekarang, yuk kita mulai kupas satu-satu, mulai dari yang paling sering kita lihat.MITOS 1: AIR BEROKSIGENKebanyakan dari kita tau, kita nafas dengan menghirup oksigen. Dibandingkan dengan makan dan minum, oksigen ternyata jauh lebih vital untuk bertahan hidup. Orang hanya bisa bertahan beberapa menit tanpa pasokan oksigen. Dengan “fakta” dasar seperti itu, orang mencoba untuk mengembangkan produk air yang mengandung molekul penting ini. Populer di kalangan atlet, kandungan oksigen dalam air beroksigen ini dipercaya bisa meningkatkan performa atletik dan dipercaya umum sebagai pemberi energi atau semacamnya.Bagaimana sains dibalik air beroksigen ini? Yuk, kita bahas.Isu #1 kadar oksigenPertanyaan pertama yang harus kita jawab adalah berapa sih kadar oksigen yang ada di dalem air yang diisi oksigen ekstra? Dalam penelitiannya, Hampson dkk. mengukur kadar oksigen di lima produk air “hyperoxygenated”, dan paling tingginya mencapai 80 mL oksigen per Liter air di suhu dan tekanan standar (STP). Udara yang kita hirup dalam napas mengandung sekitar 21% oksigen, dan yang kita hembuskan berkurang menjadi sekitar 14-16% karena terganti oleh karbon dioksida. Berarti kita mengambil sekitar 5-7% dari total udara yang kita ambil. Satu hirup nafas kita rata-rata mengambil dan membuang 500 mL udara (kapasitas vital paru-paru), dan 5-7% nya adalah 25-35 mL oksigen. Artinya, kita tarik dan buang napas 3-4 kali aja, udah bisa melebihi kandungan oksigen seliter air “hyperoxygenated”! Nah lho?Terus buat apa minum air beroksigen kadar segitu?? wong cuma nafas 3-4 tarikan aja udah dapet kadar oksigen yang sama.. Isu #2 oksigen lepas ke udaraIsu kedua terkait dengan: fakta bahwa walaupun gas oksigen selalu ada dalam air minum kita, gas oksigen sangat sulit larut di dalam air (dan darah). Kelarutan gas dalam likuid mengikuti hukum Henry, yaitu berbanding lurus dengan tekanan parsial gas di permukaan likuid tersebut dan berbanding terbalik dengan suhu (air dingin berisi lebih banyak oksigen daripada air hangat). Liat gambar ini deh:

Page 10: Minuman Ringan Air Kelapa

Ada beberapa cara naikin kelarutan gas di dalam air, dan semuanya berhubungan dengan naikin tekanan gas di atas permukaan air itu. Pertama adalah kurangin volum dengan melakukan usaha pada gas di atas air itu (gambar pertama). Ini cara utama pembuatan air beroksigen dan minuman bersoda – bedanya untuk soda, gas yang dilarutin ke air itu CO2 (karbon dioksida). Cara berikutnya untuk naikin tekanan parsial adalah gedein n alias jumlah gas (gambar kedua).Kenapa sih perlu tekanan tinggi untuk bikin gas larut ke dalam air? Karena gas dalam air itu secara natural akan keluar lagi dari air dalam proses kesetimbangan. Supaya gas itu ngga bisa keluar lagi dari air, tekanan akan dijaga tetep tinggi setelah gasnya larut, itulah alasan kenapa soda perlu dijaga ketat kemasannya. Karena begitu tutup kemasan itu dibuka, kesetimbangan ini langsung bergeser dan gas yang terlarut di dalam air itu akan langsung keluar ke udara diiringi bunyi berdesis. Kalian pasti sering lihat ini waktu kalian buka kaleng atau botol soda, kan?

Page 11: Minuman Ringan Air Kelapa

Nah, hal yang sama juga terjadi pada air yang “hyperoxygenated” ini. Begitu kalian buka kemasannya, oksigen yang udah dipaksa larutin ke dalem air itu bakal sebagian besar langsung psssshhhhh….keluar ke udara, dan konsentrasi oksigen di larutan dengan cukup cepat kembali ke normal, yang di deket permukaan laut (1 atm) dan suhu ruangan adalah cuma 6.8 mL per liter air. Sekali napas aja, bisa 5 kali lipat lebih banyak gas oksigennya! Isu #3 penyerapan oksigenTerakhir, kita ngga tau berapa banyak gas oksigen yang sebenernya bisa kita serap dari air minum, baik air minum standar ataupun air yang tinggi oksigennya. Ketika lo minum air, air tersebut akan masuk ke saluran pencernaan, toh. Ketika melewati saluran pencernaan, cairan akan diserap di usus, dan usus itu bukan tempat yang tepat untuk pertukaran gas (termasuk oksigen). Tempat yang efisien untuk pertukaran gas adalah alveolus pada paru-paru kita yang menjadi bagian dari saluran pernapasan. Isn't it obvious? Kalo kita mau dapet oksigen ya diserapnya di paru-paru dong, bukan di lambung atau di usus.Sebenernya ada satu organ yang bagus banget buat menyerap oksigen dari air minum, yaitu insang.. So,lain kali kalo kamu ditawarin beli “air oksigen” coba pikir dulu, “Apa gue punya insang?” :p

Page 12: Minuman Ringan Air Kelapa

MITOS 2: AIR ALKALICurcol dikit, gue kesel banget baru-baru ini pas lagi kurang fit – agak flu sedikit – temen gue langsung bilang,“Elo sih kebanyakan makan yang asem-asem, lo perlu makan dan minum yang basa/alkali biar netral lagi badan lo!” Oh Dear..Tingkat keasaman dan kebasaan air itu dinilai dari konsentrasi dua ion dalam air yang terbentuk secara natural, yaitu hidronium (H3O+, seringkali salah diajarkan sebagai H+) dan hidroxil (OH-). Proses ini digambarkan di bawah:

Tapi, air yang melakukan serah terima proton (H+) ini kecil banget, dan konsentrasi hidronium dan hidroksil dalam air murni itu pada kondisi standard adalah sama-sama 10-7 M. Dalam kondisi itu, pH yang merupakan –log [H3O+] adalah 7. Larutan disebut asam kalau pH nya kurang dari 7 alias konsentrasi [H3O+] nya lebih dari 10-7 M. Sebaliknya, larutan itu basa kalau pH nya lebih dari 7, jadi konsentrasi [H3O+]nya rendah dan konsentrasi [OH-]nya yang lebih tinggi. Air alkali, atau produk air alkalin ini adalah air yang katanya memiliki pH sedikit basa, sekitar 9-9.5.Gimana caranya bikin air alkalin ini? Produk yang banyak dipasarkan adalah "alat" yang katanya bisa membuat proses ini terjadi. Cara kerja "alat" tersebut biasanya sederhana, cukup dikasih input dari air keran biasa, lalu simsalabim output air dari alat itu langsung jadi air alkaline. Klaimnya adalah : "alat" ini bisa melakukan elektrolisis pada “air murni” sehingga menghasilkan ion hydroxyl berlebih yang akhirnya membut larutan jadi basa. "Alat" ini harganya bisa ribuan dolar lho..

Page 13: Minuman Ringan Air Kelapa

Apa sih kelebihannya air basa ini? Katanya sih air alkali memiliki rasa yang lebih enak, ukuran molekulnya lebih kecil jadi lebih mudah diserap tubuh, bisa melawan radikal bebas sebagai antioksidan, bisa menetralkan pH alami tubuh, dan mampu meningkatkan energi, menyembuhkan beberapa jenis penyakit dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Wow, keren amat ya ni air? Perlu banget nihkita bedah kenyataannya. Ngga perlu ilmu macem-macem, kita cek aja dari yang kita pelajari di pelajaran Kimia SMA. Isu #1 pembuatan air alkaliPertama-tama, ada kejanggalan dari klaim pembuatan air alkaline yang dilakukan alat-alat ini. Yuk kita review lagi mengenai elektrolisis.Elektrolisis adalah penggunaan arus DC (searah) buat memaksa reaksi kimia yang seharusnya tidak terjadi secara sendirinya. Metode ini penting banget kalo kita mau misahin elemen dari senyawanya, terutama senyawa ionik. Elektrolisis butuh tiga bagian, yaitu sumber arus DC (baterai, aki, dll.), dua elektroda (positif dan negatif), dan larutan yang mau dielektrolisis. Larutan ini harus mempunyai ion terlarut, supaya reaksi reduksi bisa terjadi di katoda (elektroda negatif) dan oksidasi terjadi di anoda (elektroda positif). Di bawah ini diagram untuk hidrolisis (elektrolisis air yang dipakai dalam alat itu).

Reaksinya bakal ada dua, yang melibatkan transfer elektron (e-):

Nah, kalo dijumlahin, reaksi totalnya bakal jadi:

Nah lho, gimana caranya bikin hydroxyl kalau total reaksinya air terbelah jadi gas hidrogen dan oksigen aja? Nah, bisa atau tidaknya air dihidrolisis itu tergantung sama kandungan ion yang udah ada di air itu.Kalau lo coba elektrolisis air murni (bukan air sumur atau air mineral yah), bakal hampir mustahil buat melakukan elektrolisis! Kenapa? karena reaksi ini perlu banget adanya ion yang bebas bergerak untuk membantu transfer elektron di dalam larutan. Sementara, air murni itu cuma punya 10-7 M (kecil banget lho!) ion hydronium dan 10-7 M ion hydroxyl.Lalu, gimana kalau kita coba elektrolisis air keran atau air mineral?

Page 14: Minuman Ringan Air Kelapa

Air tanah atau air mineral punya sedikit ion terlarut, dan bisa membantu elektrolisis air. Yang paling banyak biasanya pasangan kation natrium (Na+) dan klorida (Cl-). Nah, kalau ada ion-ion ini, bisa deh kita bikin air alkaline. Cara ini yang katanya dipake, jadi abis elektrolisis stream airnya dipisah jadi yang asam (mengandung HOCl atau bleach/pemutih/pembersih rumah tangga) dan basa (mengandung NaOH). Nah si NaOH inilah yang membuat larutan deket anoda menjadi basa. Tapi, kalau ujungnya air basa itu cuma larutan NaOH, kenapa ngga beli NaOH aja? Kandungan ion Na+ dalam air tanah atau air mineral kira-kira ngga sampe 250 ppm, kecil banget (sekitar 0.01M). NaOH bisa dibeli kiloan dengan harga sekitar 25.000 rupiah. Buat bikin seliter “air alkaline” 0.01M, lo cuma butuh 0.01 mol NaOH, alias 0.4 gram! Harganya kalo diitung-itung cuma 10 rupiah untuk beli NaOH yang dibutuhkan per liter. Kalau cuma mau bikin larutan NaOH pada akhirnya, ngapain bayar puluhan juta? Dan lucunya, justru alat ini malah ngga bisa memproses air murni jadi air alkaline. Isu #2 efek alkali bagi tubuhHal kedua yang kita harus perhatikan di sini adalah efek air alkalin ke tubuh kita. Mengatakan kalo banyak yang kita makan adalah asam (ya, banyak merupakan asam organik) lalu kita butuh basa untuk “menetralkan” makanan kita, itu dusta besar sekali, haha..Hal ini sangat bertolak belakang dengan beberapa fakta tentang kerja tubuh kita mengenai air. Pertama, fungsi tubuh itu sangat sangat sangat sensitif terhadap pH, dan tergantung untuk gunanya masing-masing. Misalnya, darah kita punya pH sekitar 7.3-7.4 yang diatur sangat ketat sama sistem buffer yang keren banget di badan kita. Kalau pH darah kita terlalu asam, kelebihan asam ini akan dikeluarin otomatis melalui urine atau karbon dioksida yang kita buang saat bernapas (ingat, karbon dioksida itu termasuk asam oksida lho!).Coba simak lagi video penjelasan Pras tentang transportasi CO2 di darah yang memicu kita exhale, mengeluarkan karbondioksida ke udara luar.Lalu, ketika lo minum air, airnya masuk saluran pencernaan. Berarti air kita melewati dari kerongkongan, lambung, dan lain-lain sebelum diserap di usus. On the way ke usus, air itu udah melewati lambung yang perlu kondisi asam buat bekerja, sekitar pH 1.5 sampai 3.5. Mau lo minum air alkaline sebanyak apapun, tetep aja isinya sedikit banget (sekitar ~0.01M NaOH), asam lambung bakal otomatis bikin lambung kita asam.Ya tentu, lambung kita kan perlu kondisi asam untuk mencerna makanan yang kita telan. Basa cuma guna kalau kita telat makan atau lambung memproduksi terlalu banyak asam, makanya obat-obat maag manapun yang kalian liat umum di pasaran pasti isinya tablet/larutan basa (biasanya Mg(OH)2) untuk menetralkan asam berlebih tersebut. Satu tablet obat maag itu punya ion hydroxyl lebih dari 2 liter air alkaline hasil "alat" itu lho!

Page 15: Minuman Ringan Air Kelapa

Penyerapan di usus itu terjadi di pH lebih tinggi, sekitar 8.5, soalnya larutan asam itu bisa merusak dinding usus kita. Lho kok bisa jadi basa? Nah, dari lambung ke usus kecil waktu ngelewatin usus 12 jari (duodenum), kelenjar empedu dan pankreas kerja bareng nih, di mana empedu dari kelenjar empedu dan bikarbonat dari pankreas menetralkan campuran makanan yang udah dicerna lambung dan bersifat asam (bubur kim). Jadi, tanpa konsumsi macem-macem basa pun, sistem pencernaan kita tuh udah gokil banget dalam mengatur tingkat keasaman/kebasaan yang berbeda-beda untuk fungsi dan organ yang beda. Fungsi tubuh dalam mengatur kestabilan keadaan seperti suhu dan pH di masing-masing tempat disebut homeostasis.Hayoo sekalian review lagi tentang proses pencernaan manusia di zenius.net.Jadi kesimpulannya, dari fakta-fakta dari ilmu kimia dan biologi dasar, air alkaline tidak memberikan benefit apa-apa tuh buat badan kita. Hehe.. MITOS 3: AIR ELEKTRONYang satu ini nih lagi ngehits banget nih belakangan ini. Dan gue sendiri paling heran sama yang ini, karena yang dijelaskan sama para pemasar produk ini bener-bener menunjukkan orangnya kurang mengerti sains pendidikan menengah.“Air elektron” adalah produk air minum yang diklaim telah "diisi" elektron yang berfungsi “mengecilkan ukuran molekul air” sehingga lebih mudah diserap tubuh. Selain itu, produk ini juga katanya berguna untuk “menangkal radikal bebas” yang kekurangan elektron dengan cara memberikan elektron ke radikal bebas sehingga berfungsi sebagai antioksidan. Hasilnya, produk ini dapat menunda penuaan dengan membantu proses regenerasi sel. Selain itu, banyak yang klaim di luar sana bahwa nutrisi kita tidak bisa bekerja tanpa elektron, dan bahwa elektron itu mampu membunuh virus atau bakteri.Bahkan, beberapa pemasar juga menyebutkan produk seperti ini dapat membantu penyembuhan buanyak banget penyakit, dari maag, asma, migrain, sampe yang ganas-ganas macem penyakit jantung, kista dan kanker. Wow banget yah? Langsung aja deh kita bahas! Isu #1 pembentukan elektronElektron itu adalah partikel subatomik yang bermuatan negatif. Elektron membentuk atom bersama dengan proton yang bermuatan positif dan neutron yang bermuatan nol atau netral. Elektron beda letaknya dengan yang lain, di mana elektron ada di sekitar inti atom yang terdiri dari proton dan neutron. Selain itu, elektron sangat-sangat kecil dibandingin sama proton dan neutron. Proton dan neutron memiliki massa kurang lebih 1.67 x 10-24 gram, sementara massa elektron itu sekitar 9.1 x 10-28gram atau 1800 kali lebih ringan.Dalam ilmu kimia, reaksi kimia terjadi karena perpindahan elektron, sementara kalau ada perubahan jumlah proton atau neutron pada inti atom, itu sudah masuk ke dalam reaksi inti atau reaksi nuklir(nuclear berasal dari bahasa latin nucleus yang berarti inti) dan lebih banyak dipelajari dalam ilmu fisika.

Page 16: Minuman Ringan Air Kelapa

Tapi perhatikan deh kalau gambar di atas sebenernya kurang akurat. Yang lebih tepat adalah gambaran orbital, dengan inti atom cuma ngisi rata-rata seperseratus ribu ruang dalam atom:

Nah, atom-atom ini bisa membentuk ikatan kimia dengan cara sharing elektron (ikatan kovalen) atau memberi elektron ke atom lain (ikatan ionik) untuk mencapai konfigurasi elektron yang lebih stabil mengikuti aturan oktet. Jadi, bisa aja suatu atom atau molekul itu mendapat elektron lebih, dan membentuk ion. Kalau kelebihan atau menerima elektron, atom atau molekul membentuk ion negatif atau anion. Contohnya adalah ion klorida (Cl -), florida (F-), karbonat (CO3

2-) dan hidroksil (HO-). Kalau kekurangan atau memberikan elektron, jadinya ion positif atau kation, contohnya sodium (Na+), magnesium (Mg2+) dan hidronium (H3O+).Kembali ke air dan menyangkut asam-basa yang sebelumnya gue bahas, air murni sendiri selalu mengandung ion hidronium dan hidroksil dalam jumlah kecil. Tapi ada prinsip penting yang perlu lo inget di sini: Suatu ion negatif terbentuk partikel, ion, atau molekul yang memberikan elektron membentuk ion positif, dan secara makro atau bulk ion positif tidak bisa dipisahkan dari ion negatif.Kalau kita larutin garam dapur (NaCl) ke air, bikin larutan yang berisi ion Na+ dan Cl-, kita nggak bisa pisahin lalu bikin larutan Na+ dan Cl- yang terpisah. Dan dalam satu larutan atau benda makroskopik lain, total muatan adalah nol. Kita bisa melakukan tukar ion, misalnya kalau kita larutin natrium sulfat (Na2SO4) ke air lalu masukin barium (Ba), ion Na+ akan mengambil elektron dari Ba dengan reaksi seperti ini:

Setelah reaksi di atas, pasangan kation dan anion berubah, tapi total muatan sistem akan tetap nol. Prinsip bahwa semua senyawa murni pasti total muatannya adalah nol

Page 17: Minuman Ringan Air Kelapa

disebut prinsip electroneutrality .Sebenernya, ada pengecualian untuk sistem yang mikro atau sangat kecil. Misalnya, kalau kita celupin logam ke air, sebenernya beberapa atom dari logam akan larut sebagai ion positif dan meninggalkan elektron berlebih di padatan logam itu:

Tapi, reaksi ini tidak akan bisa terjadi secara masal, kenapa? Karena kelebihan elektron di batang logam tersebut akan membuat atom logam yang bisa jadi ion positif nggak mau lepas dari batang (karena tertarik sama muatan negatif). Maka dari itu, nggak mungkin banget banget kalau suatu larutan bisa punya elektron lebih alias muatannya negatif. Klaim ini sama sekali tidak benar. Isu #2 radikal bebasGimana dengan yang katanya antioksidan untuk menangkal radikal bebas? Radikal bebas adalah atom, molekul, atau ion yang punya elektron yang ganjil (jumlahnya). Karena elektron lebih stabil berpasangan, radikal ini bisa nyomot elektron dari banyak hal. Radikal sebenernya dipake juga sama tubuh kita untuk proses yang penting, tapi kalau kebanyakan radikal apalagi dari sumber eksternal itu dapat merusak sel tubuh dan betul radikal ini terlibat dalam pembentukan banyak banget penyakit. Teori radikal bebas bahkan menyatakan kalo radikal bebas itu sumber utama penuaan.

Untuk menangkal terjadinya kebanyakan radikal bebas di tubuh, kita punya proses internal sendiri. Ditambah lagi, kita bisa pake antioksidan (molekul dengan elektron berlebih) yang bisa duluan ngasih elektron lebihnya itu ke radikal supaya si radikal ini ngga main comot elektron dari sel kita. Tapi, antioksidan biasanya adalah molekul besar yang mempunyai banyak ikatan ganda karena dengan ukuran yang besar dan banyak ikatan ganda, dia bisa stabil sebelum dan setelah ngasih elektron. Kalau dianya juga ngga stabil setelah ngasih elektron sama aja boong, nanti sel tubuh kita malah diserang sama antioksidannya sendiri. Contoh antioksidan adalah vitamin A, vitamin C, dan golongan polifenol. Coba lihat struktur molekulnya:

Page 18: Minuman Ringan Air Kelapa

Vitamin A

Vitamin C

Beberapa polifenol penting Jadi, klaim bahwa suplai elektron untuk menghentikan radikal bebas itu betul. TAPI cara untuk memberikan elektron ke radikal bebas (agar stabil) tidak hanya mengandalkan pemberian elektron bebas (dari "air elektron" misalnya) semata. Seperti tadi dibahas, elektron terlarut itu mungkin ada sejumlah keciiiil banget di air dan hidupnya itu sangat sangat sebentar dikarenakan elektron yang

Page 19: Minuman Ringan Air Kelapa

berdiri sendiri itu sangat reaktif. Bahkan malah lebih berbahaya dari radikal bebas itu sendiri. Radikal bebas itu sendiri bahaya karena “keganjilan” jumlah elektron, tapi masih mending karena keganjilan ini ditanggung oleh partikel sebesar atom atau molekul. Sementara kalau elektron berdiri sendiri, keganjilan ini ditanggung sendiri doang sama elektron itu, yang ukurannya itu kecil buanget.Kesimpulannya: “air elektron” itu bukan cuma tidak mungkin diproduksi, tapi kalau bisa pun sangat berbahaya untuk dikonsumsi.****Banyak sekali produk yang terus dikembangkan di pasaran. Banyak juga yang mengklaim mempunyai benefit ini itu yang keren-keren. Dari memeriksa beberapa produk air yang bombastis ini aja, kita bisa lihat bahwa banyak dari mereka simply ga tau apa yang mereka klaim dan masyarakat tidak seksama dalam membeli produk. Padahal produk kesehatan yang idealnya wajib dimengerti sebelum dikonsumsi. Untuk menutup, ada satu kutipan untuk kita semua.“In an age when people are increasingly worried about their health, perhaps the most beneficial thing to take in large doses is skepticism.” Referensisumber gambar kelarutan gas: dimodifikasi dari http://scubatechphilippines.com/scuba_blog/scuba-gas-laws-for-diving-physics/sumber gambar kaleng soda: http://ak0.picdn.net/shutterstock/videos/4704641/preview/stock-footage-opening-soda-can-slow-motion.jpgsumber gambar vitamin A: http://www.vivo.colostate.edu/hbooks/pathphys/misc_topics/vitamina.gifsumber gambar vitamin c: http://science.uvu.edu/ochem/wp-content/images/S/structuralformula4.png==========CATATAN EDITOR===========Kalo ada yang mau ngobrol lebih lanjut sama Ivan tentang debunking produk air di atas, tinggalin aja komen di bawah ini. Jangan lupa juga untuk terus main dan belajar di zenius.net. Di zenius.net lo bisa akses penuh ke puluhan-ribu video pembelajaran dari SD-SMA termasuk pembahasan soal UN SMA, SBMPTN, dan Ujian Mandiri yang fokus banget ke konsep dan ga bikin lo mandek ngafalin rumus doang.

Page 20: Minuman Ringan Air Kelapa

10 Okt 2014 08:53

Banyak yang Sudah Tua

Produksi Kelapa Menyusut

Page 21: Minuman Ringan Air Kelapa

MANADO—Produksi komoditi andalan, ciri khas Sulawesi Utara, kelapa, terus menyusut. Data Dinas

Perkebunan (Disbu) Sulut, produksi  setiap tahun rata-rata berkurang 2,5%. Kadis Perkebunan Sulut Ir Jenny

Karouw MSi mengatakan, penyusutan ini dipengaruhi jumlah tanaman kelapa yang makin tua.

“Tahun 2013 luas areal kelapa yang rusak dan tidak menghasilkan sekira 6,2 persen dari total luas area yang

mencapai 283.486 Ha,” katanya. Harga kopra yang tak stabil juga menjadi salah satu faktor.

“Produksi hasil perkebunan akan baik dan terus meningkat, apabila harga di pasar juga baik,” tambahnya.

Para petani kopra sendiri sering mengeluhkan hal tersebut. Oldy Suawa, petani asal Kecamatan Tombulu

mengaku, jika harga jelek biasanya kelapa dibiarkan tidak dipanen.

“Tapi, di saat naik petani seakan berlomba memanen. Jika hal ini terus berlangsung, tentu akan meningkatkan

produksi,” akunya. Dalam hal kesejahteraan, petani kelapa masih merana. Hal ini terlihat dari data Badan Pusat

Statistik yang merilis subsektor perkebunan yang  nilai tukar petani masih dibawah 100.

Disbun berupaya menjaga agar pasokan kopra tetap tersedia dan tidak berkurang. Caranya dengan melakukan

peremajaan. Dirinya menambahkan, selain melakukan peremajaan pihaknya juga mengadakan revitalisasi untuk

kelapa yang produktif tapi tidak begitu maksimal.

“Hal ini sementara kami lakukan guna meningkatkan produksi kelapa,” tuturnya dengan berharap kesejahteraan

petani akan lebih bagus.(Tanya Rompas/Cesylia Saroinsong/nes)

Sirup Air KelapaPROSPEK PENGEMBANGAN USAHA AGROINDUSTRI SKALA RUMAH TANGGA SIRUP AIR KELAPA DALAM KEMASAN BOTOL DAN GELAS PLASTIKMuhammad Assagaf dan Yusuf

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nusa Tenggara Timur

Page 22: Minuman Ringan Air Kelapa

Sumber:  http://ntb.litbang.deptan.go.id/  

ABSTRAK

Pemanfaatan air kelapa yang merupakan limbah pembuatan minyak kelapa untuk pembuatan

sirup sebagai usaha rumahan merupakan salah satu bentuk pemanfaatan air kelapa yang sejauh

ini rendah tingkat pemanfaatannya di Kabupaten Ende. Teknologi pembuatan sirup yang

sederhana dan peluang pasar yang cukup potensial dari produk sirup merupakan faktor yang akan

menarik minat petani kelapa menekuni usaha rumahan ini. Tujuan yang ingin dicapai dari

penelitian yang dilaksanakan di Kabupaten Ende sejak bulan Nopember 2003 sampai dengan Mei

2004 yaitu penerapan teknologi tepat guna untuk pemanfaatan air kelapa yang di Kabupaten Ende

NTT masih merupakan limbah dan melakukan analisis usaha pengolahan sirup air kelapa. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa umur simpan dari sirup yang dikemas dalam botol dan gelas

plastik selama 134 hari dengan kriteria mutu organoleptik yang masih dapat diterima oleh panelis,

disamping itu petani kelapa di Kabupaten Ende memberikan respon yang baik terhadap teknologi

yang diaplikasikan, hal ini dapat dilihat dari usaha yang telah dijalankan secara berkelompok untuk

interval waktu setiap satu minggu dengan skala usaha 100 liter air kelapa per bulan. Analisis usaha

menunjukkan bahwa usaha rumahan sirup air kelapa yang dikemas dengan botol dan gelas plastik

dengan skala usaha 100 liter air kelapa per bulan masing-masing sebagai berikut : Pendapatan

bersih sebesar Rp. 514.741 dan Rp. 240.434, arus kas sebesar Rp. 523.658 dan Rp. 260.184,

rentabilitas ekonomi sebesar 90% dan 19,7%, dan periode pengembalian modal selama 1,1 bulan

dan 5,1 bulan.

Kata Kunci : Pemanfaatan air kelapa, usaha rumahan, sirup air kelapa

PENDAHULUAN

Buah kelapa yang terdiri atas beberapa komponen seperti; sabut, tempurung daging buah dan air

sampai saat ini masih belum maksimal dimanfaatkan. Produk olahan di tingkat petani masih

terbatas pada kopra, minyak, dan santan yang diolah dari daging buah kelapa.

Air dari buah kelapa muda yang berumur 7-8 bulan merupakan minuman segar yang cukup

penting pada daerah penghasil kelapa, maupun di kota-kota besar. Akan tetapi air kelapa dari

buah matang, yang merupakan hasil sampingan dalam pembuatan kopra dan minyak, kelapa parut

kering sering menimbulkan masalah. Pada pembuatan kopra, air kelapa segar dalam jumlah kecil

diberikan kepada ternak, tetapi sebagian besar dibuang, sehingga hasil fermentasinya dapat

menyebabkan terjadinya pencemaran di daerah sekitarnya (Ketaren dan Djatmiko, 1978).

Fermentasi air kelapa akan meningkatkan keasaman tanah sehingga memberikan pengaruh buruk

pada tanaman sekitarnya.

Air kelapa dari buah matang dapat diolah menjadi minuman ringan berupa sirup. Dengan demikian

dapat memberikan nilai tambah dan mengurangi pencemaran lingkungan. Selain itu pembuatan

sirup dapat dilakukan secara sederhana, sehingga dapat dibuat dalam skala usaha rumah tangga

terutama di daerah-daerah penghasil kelapa.

Di Indonesia minuman ringan air kelapa telah dihasilkan secara besar-besaran dalam skala pabrik.

Air kelapa tersebut berasal dari limbah proses pembuatan kelapa parut kering. Berbeda dengan

produk sirup dari pabrik , penyimpanan sirup air kelapa yang dibuat dengan skala rumah tangga

dapat menimbulkan masalah karena proses pembuatannya tidak terkontrol dengan baik. Menurut

Gonzales (1984), air kelapa mempunyai kandungan nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan

minuman ringan lainnya, sehingga mikroba sangat mudah tumbuh dan berkembang.

Page 23: Minuman Ringan Air Kelapa

Air kelapa juga mengandung seejumlah vitamin meskipun dalam Jumlah yang sangat sedikit.

Vitamin C sebagai vitamin utama bervariasi jumlahnya antara 2,2 3,7 mg/100 mg (Grimwood,

1975) sebagaimana pada Tabel 1.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui prospek pengembangan sirup air kelapa

sebagai usaha agroindustri skala rumahan berdasarkan umur simpan, mutu organoleptik dan

analisis finansial.

BAHAN DAN METODE

Penelitian ini dilakukan di BPTP NTT dan di Desa Kota Baru Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Ende,

mulai bulan Nopember 2003 sampai dengan Mei 2004

Bahan yang digunakan adalah air kelapa matang (tua), gula pasir, CMC, Asam sitrat, Esense, dan

Natrium Benzoat. Pembuatan sirup dilakukan dengan berpedoman pada prosedur pembuatan sirup

yang disajikan pada Gambar 1.

Page 24: Minuman Ringan Air Kelapa

Gambar 1. Prosedur Pembuatan Sirup Air Kelapa

Page 25: Minuman Ringan Air Kelapa

Pengujian mutu sirup secara organoleptik dilakukan untuk mengetahui kesukaan dan masa simpan

sirup pada suhu kamar dengan menggunakan uji hedonik skala (5-1) (Soekarto, 1985) dimana nilai

yang terbaik 5 dan terjelek 1 dengan batas penolakan adalah 3. sample sirup yang akan diuji

diencerkan dengan air dengan perbandingan 1 bagian sirup dengan 4 bagian air. Jumlah panelis

yang melakukan pengujian berjumlah 15 orang yang melakukan penilaian dari sirup pada kriteria

Aroma, rasa, penampilan/warna, dan kekentalan. Pengamatan dilakukan pada awal pembuatan

dan pada akhir penyimpanan yaitu bulan ke 5. hasil pengujian dianalisis statistik secara deskriptif.

Untuk mengetahui prospek secara ekonomi dari pengembangan usaha agroindustri rumahan sirup

yang dikemas dalam botol dan gelas plastik dilakukan analisis finansial secara sederhana dengan

melakukan perhitungan pendapatan bersih, arus kas, rentabilitas ekonomi (RE), dan Periode

Pengembalian (PP) (Kadariah, et al 1982).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Umur Simpan dan Mutu Organoleptik Sirup Air Kelapa

Umur simpan atau masa kadaluarsa suatu produk sangat bergantung pada kondisi suhu dimana

produk tersebut disimpan. Dalam kegiatan pengkajian ini produk sirup yang akan diuji daya

simpannya melalui uji organoleptik, dikemas dalam dua bentuk kemasan yaitu botol dan gelas

plastik yang disimpan pada dua kondisi suhu berbeda yaitu suhu kamar dan suhu refrigerator (10

oC). hasil uji organoleptik sirup yang dikemas dalam botol dan gelas plastik pada penyimpanan

suhu kamar menunjukkan bahwa selama penyimpanan sampai dengan 134 hari produk yang diuji

masih dapat diterima oleh panelis untuk semua kriteria penilaian.

Aroma

Berdasarkan atas hasil pengujian organoleptik dengan 15 orang panelis, menunjukkan bahwa

produk sirup dengan konsentrasi gula 75% yang dikemas dengan botol dan gelas plastik yang

disimpan pada suhu kamar tidak menunjukan perbedaan yang nyata pada kriteria aroma dimana

rata –rata produk pada awal penyimpanan memperoleh nilai aroma pada kisaran nilai 4,15 – 4,67

yaitu mulai dari agak kurang aroma cocopandan sampai mendekati aroma cocopandan yang pas

dan tidak tercium bau yang lain. Sedangkan pada akhir penyimpanan rata-rata nilai aroma yang

diberikan oleh panelis terhadap sirup yang dikemas dalambotol dan gelas plastik masing –masing

adalah sebesar 4,2 dan 4,6.

Aroma cocopandan yang digunakan pada sirup air kelapa menurut komentar para panelis sudah

sesuai dan pas untuk jenis sirup ini baik yang belum diencerkan maupun yang telah diencerkan

dengan perbandingan antara air dan sirup adalah 4 : 1. Hasil uji organoleptik aroma sirup air

kelapa pada wal dan akhir penyimpanan dapat dilihat pada Gambar 3 dan 4 grafik histogram.

Warna

Hasil uji organoleptik untuk kriteria penampilan dalam hal ini warna, yang dinilai menggunakan

skala hedonik 5-1 menunjukkan bahwa, sirup yang dibuat dengan konsentrasi gula 75% dan

dikemas dengan menggunakan botol dan gelas plastik serta disimpan pada kondisi suhu kamar

memperoleh nilai pada awal penyimpanan yang berada pada kisaran antara 3,87 – 4,59 yaitu

warna merah yang agak menarik untuk sirup yang telah diencerkan sampai dan warna merah yang

menarik untuk sirup yang belum diencerkan.sedangkan nilai kesukaan warna yang diberikan oleh

panelis kepada sirup pada akhir penyimpanan menunjukkan perbedaan yang nyata untuk sirup

yang dikemas dengan botol dan gelas plastik yaitu masing-masing sebesar 3 dan 4,3 atau warna

merah yang agak menarik untuk sirup yang telah diencerkan dan yang belum diencerkan sampai

dan warna merah yang agak menarik untuk sirup yang telah diencerkan dan warna merah yang

Page 26: Minuman Ringan Air Kelapa

menarik untuk sirup yang belum diencerkan. Hasil uji organoleptik warna sirup pada awal dan akhir

penyimpanan di sajikan pada Gambar 3 dan 4.

Rasa

Hasil analisis subjektif melalui uji organoleptik sirup air kelapa untuk mengetahui penerimaan dari

panelis terhadap kriteria rasa yang sangat penting untuk suatu pengembangan produk dilakukan

dengan menggunakan skala hedonik 5-1. dengan batas penolakan pada nilai 3. Menunjukkan

bahwa rasa sirup air kelapa yang dibuat dengan aroma cocopandan dan konsentrasi gula 75%

yang dikemas dalam botol dan gelas dan disimpan pada kondisi suhu kamar pada awal

penyimpanan memperoleh nilai yang berada pada kisaran antara 3,59 – 4,11 yaitu sirup dengan

rasa yang enak, agak manis sampai manisnya pas, dari tidak terasa air kelapa sampai agak terasa

air kelapa dan sama sekali tidak terasa sesuatu yang tidak enak dilidah. Sedangkan pada akhir

penyimpanan nilai rasa dari sirup yang dikemas dengan botol dan gelas plastik adalah masing-

masing sebesar 3,8 dan 3 yaitu rasa sirup yang enak manisnya pas agak terasa air kelapa dan

tidak terasa sesuatu yang tidak enak dilidah dan rasa sirup yang enak manisnya pas, tidak terasa

air kelapa dan tidak terasa sesuatu yang tidak enak dilidah.

Hasil uji organoleptik rasa sirup air kelapa padaawal dan akhir penyimpanan ditunjukkan pada

histogram Gambar 3 dan 4.

Gambar 3. Histogram Nilai Organoleptik Sirup pada awal penyimpanan

Page 27: Minuman Ringan Air Kelapa

Gambar 4. Histogram Nilai Organoleptik Sirup pada akhir penyimpanan (134hari)

Kekentalan

Kekentalan sirup merupakan salah satu faktor mutu secara fisik yang mempengaruhi kesukaan

panelis/konsumen untuk menyukai produk sirup. Hasil uji organoleptik kekentalan sirup air kelapa

yang dibuat dengan konsentrasi gula 75% yang dikemas dalam botol dan gelas plastik serta

disimpan pada kondisi penyimpanan suhu kamar, menunjukkan bahwa penilain yang diberikan

oleh panelis terhadap kekentalan sirup yang pas pada awal penyimpanan artinya sirup yang dinilai

memiliki kekentalan yang baik dan agak kurang sampai tidak berbusa atau dengan nilai kisaran

antara 4,71-5,0, sedangkan penilaian panelis pada akhir penyimpanan terhadap kekentalan sirup

menunjukkan bahwa nilai kekentalan tidak mengalami perubahan selama penyimpanan yaitu

dengan nilai rata-rata masing-masing sebesar 4,7 dan 5. Hasil pengujian organoleptik kekentalan

dari sirup pada awal dan akhir penyimpanan disajikan pada histogram Gambar 3 dan 4.

Sirup yang Dikemas dengan Botol Kaca

Analisis finansial secara sederhana dari usaha pembuatan sirup air kelapa di desa Kota Baru yang

merupakan lokasi pengkajian dan pengembangan dari produk yang memanfaatkan kelapa,

memperlihatkan bahwa usaha pembuatan sirup air kelapa memiliki peluang yang cukup besar

untuk dikembangkan menjadi usaha agroindustri rumahan skala pedesaan, hal ini diperkuat

dengan keuntungan yang diperoleh, umur simpan yang cukup panjang 134 hari, dan mutu

organoleptik yang cukup baik. Keuntungan yang diperoleh usaha ini selama satu bulan dengan

kapasitas produksi 150 botol dengan harga jual Rp. 7500/botol diperkirakan dalam 1,1 bulan dapat

kembali modal yang telah dikeluarkan dan usaha ini dapat bertahan pada tingkat suku bunga bank

mencapai 90 %.

Hasil perhitungan analisis finansial usaha rumahan pembuatan sirup yang dikemas dengan botol

disajikan secara lengkap pada Tabel 2.

Page 28: Minuman Ringan Air Kelapa

Sirup yang Dikemas dengan Gelas Plastik

Bentuk dan jenis kemasan yang digunakan akan mempengaruhi biaya produksi yang dikeluarkan

untuk menghasilkan sirup air kelapa dalam kemasan, penggunaan plastik gelas sebagai kemasan

sirup air kelapa digunakan dengan maksud untuk memperluas pasar pada konsumen yang

sekarang ini cenderung memilih produk minuman dalam kemasan berukuran kecil dan praktis

dengan harga yang terjangkau.

Komponen biaya yang meningkat pada penggunaan kemasan gelas plastik adalah investasi alat

untuk press gelas yang lebih mahal dibandingkan dengan alat press untuk botol sehingga

berdasarkan hasil analisis finansial menunjukkan bahwa dengan menggunakan kemasan plastik

usaha pembuatan sirup akan lebih lama periode pengembalian modal yaitu 5,1 bulan dan

keuntungan bersih yang lebih kecil yaitu Rp. 240.434 bila kapasitas produksi dalam satu bulan

hanya 472 gelas plastik. Untuk mempercepat pengembalian modal dan memperbesar keuntungan

dapat dilakukan dengan meningkatkan Jumlah produksi lebih besar dari 500 gelas/bulan. Walaupun

demikian penggunaan kemasan plastik pada masa yang akan datang akan lebih diminati oleh

konsumen karena kepraktisannya.

Page 29: Minuman Ringan Air Kelapa

KESIMPULAN

1. Umur simpan dari produk sirup air kelapa yang dikemas dalam botol dan gelas plastik kaca

dapat mencapai 134 hari

2. Mutu secara organoleptik dari sirup yang dikemas dalam gelas plastik dan botol pada akhir

penyimpanan masih dapat diterima oleh panelis dengan nilai untuk kriteria aroma yaitu 4,6

dan 4,2 , warna yaitu 4,3 dan 3,0, rasa yaitu 3,0 dan 3,8, kekentalan yaitu 5,0 dan 4,7.

3. Usaha rumahan pembuatan sirup air kelapa memiliki prospek pengembangan yang cukup

baik berdasarkan atas analisis finansial untuk sirup yang dikemas dengan botol dan gelas

plastik yaitu dengan skala usaha 100 liter air kelapa per bulan masing –masing sebagai

berikut : Pendapatan bersih sebesar Rp. 514.741 dan Rp. 240.434, arus kas sebesar Rp.

523.658 dan Rp. 260.184, rentabilitas ekonomi sebesar 90% dan 19,7%, dan periode

pengembalian modal selama 1,1 bulan dan 5,1bulan.

DAFTAR PUSTAKA

Gonzales.1984. A Process for preparing non-carbonated and carbonated coconut water beverages.

NISTJ.Philippines, 1 (1).

Grimwood, B. E. 1975. Coconut Palm Products.Food and Agriculture Organization. Italy.

Page 30: Minuman Ringan Air Kelapa

Kadariah, L., Karlina dan C. Gray. 1982. Pengantar Evaluasi Proyek. UI Press. Jakarta.

Ketaren, S. dan Djatmiko. 1978. Daya Guna Hasil KelapaDep. Teknologi Hasil Pertanian. Fatemeta

IPB-Bogor

Philippine Coconut Authority (PCA). 1979. Technical Data Handbook on the Coconut, Its Products

and By –Products. Diliman. Quezon City Phillipines, 324 p.

Soekarto, S.T. 1985. Penilaian Organoleptik untuk pangan dan hasil pertanian Indonesia. Baharata,

Jakarta

Loading...

ngi langsung salah satu pabrik milik Sambo grup yang memproduksi Hydro Coco

Dalam beberapa tahun terakhir, gaya hidup sehat menjadi perhatian masyarakat

Indonesia. Salah satu komoditas yang menarik di pasar global adalah minuman

ringan berbasis air kelapa murni.

Tim Health Liputan6.com berkesempatan menyambangi langsung salah satu pabrik

milik Sambo grup yang memproduksi Hydro Coco di Pulau Burung dan Pulau

Sambu, Provinsi Riau.

Jarak yang ditempuh untuk sampai tempat tujuan bisa dibilang cukup lama. Dengan

pesawat dari Jakarta menuju Batam, dilanjutkan Kapal Ferry, kami menghabiskan

waktu 5 jam.

Sampai di Pulau Burung, kami bisa melihat proses pengambilan kelapa sebelum

masuk proses produksi. Menurut perwakilan manajemen Riau Sakti United

Plantation (RSUP), Kamarudin, perkebunan kelapa ini seluas 18 hektar, sisa 4

hektarnya ditanamani tumbuhan lain.

"Kelapa yang ditanam adalah jenis hibrida yang telah berusia 70-80 hari.

Penanaman dimulai pada 1996 menggunakan tanah pemerintah dan dikelola

RSUP," katanya.

Total, kata Kamarudin, ada 400-500 ribu butir kelapa yang dipetik setiap hari. Semua

kelapa ini hanya diambil airnya dan dipasok ke industri. Sedangkan untuk daging

dan batoknya diolah oleh bagian lain.

"Kami memiliki sekitar 300-350 tenaga kerja khusus untuk memisahkan batok kelapa

untuk nantinya diambil airnya," ungkapnya.

Page 31: Minuman Ringan Air Kelapa

Dari Pulau Burung, kami kembali melanjutkan perjalanan ke Pulau Sambu. Dalam

penyediaan bahan baku air kelapa serta proses produksi Hydro Coco, Kalbe

bekerjasama dengan Sambu Grup.

"Kami menggunakan bahan baku air kelapa asli dari perkebunan kelapa terbesar se-

Indonesia," kata Head of Marketing dan Sales RTD PT Kalbe Farma, Ronald Unadi.

Dengan area pabrik seluas 25 hektar, pabrik Hydro Coco memiliki pekerja 6.500

orang per April 2015. Dari pabrik ini minuman kesehatan ini bisa menghasilkan 55

juta kemasan setahun, atau sama dengan 13.750 ton air kelapa.

Agar tahan lama, minuman alami ini menggunakan teknologi pangan, tanpa

pengawet kimia dan kemasan aseptik yang tahan 12 bulan tanpa didinginkan.

Gambaran singkat proses produksi Hydro Coco:

1. Buah kelapa dipecahkan batoknya secara manual untuk ditampung airnya.

2. Air kelapa Didinginkan untuk menjaga kualitas

3. Air kelapa kemudian disaring dengan teknologi Filtrasi untuk memisahkan unsur

yang tidak diinginkan

4. Air kelapa yang sudah disaring, kemudian disterilkan dengan menggunakan

teknologi UHT

5. Air kelapa yang sudah disterilkan disimpan di tangki aseptik sebelum

pengemasan

6. Dari tangki aseptik, air kelapa kemudian dikemas dalam kemasan Tetraprisma

kedap udara

7. Produk yang sudah dikemas lalu disimpan untuk inkubasi sebelum dinyatakan

layak kirim

8. Setelah itu, hydro siap untuk dikirim dan dipasarkan

SainsMe – Semua produk minuman dalam kemasan mengandung pengawet? Jawabannya belum tentu.  Produk dalam kemasan memang identik dengan bahan pengawet, supaya lebih tahan lama. Bahan-bahan kimia dalam

Page 32: Minuman Ringan Air Kelapa

pengawet makanan dikhawatirkan akan membahayakan kesehatan jika dikonsumsi berlebihan. Tetapi, memang tidak semua produk makanan/minuman dalam kemasan harus menggunakan pengawet lho.Konsumen sekarang bisa bernapas lebih lega, karena adanya teknologi pengemasan yang semakin modern. Proses pengemasan sekarang sudah banyak yang menggunakan teknologi UHT (Ultra High Temperature) dan dikemas dalam kemasan aseptik. Teknologi UHT diperkenalkan sudah lama, namun baru benar-benar populer sejak dua dekade terakhir. UHT sekarang identik pada pengolahan susu.Susu dipanaskan dengan suhu melampaui 135°C, cukup 2-5 detik saja. Proses UHT terbukti bisa mematikan bakteri yang tidak diinginkan pada susu. Susu UHT lalu disimpan dalam kemasan aseptik, yang didesain sedemikian rupa agar kedap udara. Jadi, susu bisa tahan sampai dengan 9 bulan, dengan catatan, kemasannya tertutup rapat tanpa ada celah sekecil apapun. Kalau sudah dibuka, susu masih bisa bertahan sampai 2 hari selama disimpan dalam suhu minimal 4°C. Itu rahasia produk susu UHT jadi tetap segar tanpa pengawet. Selain susu, sekarang teknologi UHT juga diterapkan untuk produk minuman lain seperti sari buah hingga makanan. Tuh, nggak perlu terlalu was-was sama semua produk kemasan. Yang penting teliti ya melihat kemasannya.

Baca yang ini juga:

Signal Internet G, E, 3G, H, Mana yang Lebih Kencang? Mengintip Tablet PC Pertama di Dunia Rahasia di Balik Setiap Video yang Kita Lihat Berkenalan dengan RFID, Teknologi Pemindai di Masa Depan! Mengenal Sensor Kamera

Page 33: Minuman Ringan Air Kelapa

Tagged with: aseptik, kemasan susu, susu, uht, ultra high temperature

Kenapa UHT Tanpa Pengawet?

 

by: nenglita - Thursday, November 21st, 2013 at 1:00 pm

In: Featured Health & Nutrition Sponsored Post  no response

Masih ingat dengan Prof. Purwiyatno Hariyadi ahli teknologi pangan dari IPB yang beberapa

minggu  yang lalu membahas susu UHT untuk balita? Ada beberapa Mommies bertanya, apakah

susu UHT benar-benar nggak memakai zat pengawet? Mengingat susu UHT tahan lebih lama

dibandingkan susu pasteurisasi, misalnya. Lalu sejauh mana, sih, kemasan kotak susu UHT

yang hanya terbuat dari kertas bisa melindungi isi di dalamnya? Bukankah kertas lebih rapuh

dari pada botol? Lalu susu UHT itu berapa lama tahan disimpan di kulkas dan di suhu ruang bila

telah dibuka?

Perlu diketahui bahwa sebaik apapun produk diolah, jika tidak dikemas dengan benar, produk

akan segera rusak. Demikian pula sebaliknya. Jadi, masalah pengolahan dan pengemasan

merupakan dua hal yang berkaitan erat dan terintegrasi.

Page 34: Minuman Ringan Air Kelapa

 

 

 

Proses pengolahan UHT (Ultra HighTemprature)  menggunakan panas untuk membuat susu cair

(bukan hanya susu, bisa juga dari buah dan sayuran) menjadi steril. Mikroorganisme yang

merugikan dimusnahkan dengan panas hingga 137-140oC dan dalam waktu yang singkat (2-4

detik), sehingga gizi dan mutu susu tetap terjaga. Susu UHT yang  dikemas dengan

menggunakan teknologi aseptik dapat disimpan dalam suhu ruang selama berbulan-

bulan,selama kemasan tidak rusak dan belum dibuka. Teknologi aseptik adalah kombinasi

proses pemanasan (sterilisasi); di mana produk pangan dipanaskan sehingga steril; kemudian

dikemas dengan kemasan yang steril dalam suatu ruangan yang steril sehingga dihasilkan

produk akhir yang steril. Pada praktiknya proses aseptis ini banyak diaplikasikan untuk proses

pengolahan dan pengawetan produk pangan cair (seperti sari buah, telur cair, santan, susu),

produk pangan cair yang mengadung partikulat (bubur kacang hijau dan sup), dan produk

pangan semi padat. Semua proses ini berlangsung secara bebas kuman dan tanpa campur

tangan manusia.

Adapun manfaat Teknologi Aseptik:

–          Proses pemanasan suhu sangat tinggi (137-140oC) dalam waktu yang sangat singkat (2-

4 detik) ini bersifat efektif membunuh kuman, tetapi bersifat lembut terhadap mutu dan gizi,

sehingga kerusakan nilai gizi minimal serta mutu (rasa, warna dan tekstur) relatif dapat

dipertahankan

–          Awet, tanpa memerlukan bahan pengawet

–          Umur simpan panjang, bisa mencapai 10-18 bulan

–          Penyimpanan dan distribusi tanpa pendinginan

–          Higienis

–          Praktis (siap minum)

Masa iya, sih, dari pemanasan UHT dan pengemasan secara aseptik bisa tahan lama? Lihat deh

bahan pengemas Tetra Pak:

Page 35: Minuman Ringan Air Kelapa

 

Kemasan Tetra Pak bersifat kedap sehingga mampu melindungi produk di dalamnya dari

keungkinan terkontaminasi kuman dari luar. Selain itu; kemanasan Tetra Pak ini juga mampu

melindungi produk dari pengaruh negative dari cahaya, uap air dan oksigen dari udara sekitar;

sehingga mempu mempertahankan produk tetap steril dan tahan lama. Selain itu, kemasan

Tetra Pak 74% terdiri dari kertasdan 26% aluminium foil dan polietilen yang keseluruhannya

dapat didaurulang menjadi produk lain yang bermanfaat. Jadi bisa dikategorikan sebagai

kemasan yang ramah lingkungan. Selain daur ulang, belakangan ini banyak juga aktivitas yang

mengajari anak-anak atau ibu-ibu membuat kerajinan tangan dengan menggunakan kemasan

Tetra Pak. Coba baca artikel Kirana Menjadi Supplier Sampah, deh. Pasti terkejut dengan hasil

kreasi yang ternyata asalnya dari sampah minuman kemasan.

Terakhir nih, yang menurut saya perlu banget diingat, bagaimana cara yang baik dalam memilih

dan menangani susu cair kemasan:

–          Pilih kemasan dalam kondisi baik dan tidak penyok.

–          Selalu perhatikan expiry date (tanggal kadaluarsa) yang tertera dalam kemasan.

–          Sebelum kemasan dibuka, produk bisa disimpan di suhu ruang.

–          Jika sudah terbuka, untuk kemasan sekali minum sebaiknya  langsung dihabiskan.

–          Sedangkan untuk kemasan besar, setelah terbuka , masih bisa disimpan dengan umur

simpannya sekitar 3-4 hari tetapi harus disimpan dalam kulkas suhu 4C.

Page 36: Minuman Ringan Air Kelapa

Nah, sekarang, Mommies percaya kalau makanan/ minuman di dalam kemasan Tetra Pak nggak

mengandung pengawet, kan?Masih punya pertanyaan terkait konsumsi susu UHT untuk balita?

Jangan khawatir masih ada kesempatan bertanya kepada Prof Pur lagi, kok. Catat tanggalnya,

ya, Mommies bisa live chat di forum tanggal 28 November ini.

Memahami Proses Termal Dalam Pengawetan PanganWritten by Feri KusnandarMonday, 05 July 2010

Kajian tentang pengolahan pangan dengan suhu tinggi atau proses termal terutama memfokuskan pada aplikasi panas untuk membunuh atau menginaktifkan mikroorganisme yang dapat menyebabkan kebusukan produk pangan dan berbahaya bagi kesehatan manusia. Pengolahan dengan suhu tinggi melibatkan proses pemanasan pada berbagai variasi suhu dan waktu. Prosesnya sendiri dapat dilakukan dalam sistem batch (in-container sterilization) atau dengan sistem kontinyu (aseptic processing). Tujuan utama dari proses pengolahan dengan suhu tinggi ini adalah untuk memperpanjang daya awet produk pangan yang mudah rusak dan meningkatkan keamanannya selama disimpan dalam jangka waktu tertentu. Proses pengolahan dengan suhu tinggi telah diaplikasikan dalam makanan kaleng dan dapat mempertahankan daya awet produk pangan hingga 6 bulan atau lebih (Feri Kusnandar dan Purwiyatno Hariyadi,Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan , IPB).

Pengolahan dengan suhu tinggi juga mempengaruhi mutu produk, seperti memperbaiki mutu sensori, melunakkan produk sehingga mudah dikonsumsi, dan menghancurkan komponen-komponen yang tidak diperlukan (seperti komponen tripsin inhibitor dalam biji-bijian). Namun demikian, bila proses pemanasan dilakukan secara berlebihan, maka dapat menyebabkan kerusakan komponen gizi (seperti vitamin dan protein) dan penurunan mutu sensori (rasa, warna, dan tekstur).

Jenis dan Tujuan Proses Termal

Terdapat beberapa jenis proses pemanasan yang umum diterapkan dalam proses pengalengan pangan, seperti blansir, pasteurisasi, sterilisasi dan hot-filling. Dari keempat proses pemanasan tersebut, blansir biasanya bagian dari proses pengalengan sebelum dilakukan proses termal dan bertujuan bukan untuk proses pengawetan.

Blansir

Blansir adalah perlakuan panas pendahuluan yang sering dilakukan dalam proses pengalengan makanan buah dan sayuran dengan tujuan untuk memperbaiki mutunya sebelum dikenai proses lanjutan. Dengan demikian, proses blansir bukan ditujukan untuk proses pengawetan. Tujuan perlakuan blansir terutama adalah untuk (i) menginaktifasi enzim, (ii) mengurangi jumlah mikroba awal (terutama mikroba pada permukaan bahan pangan, buah dan sayuran), (iii) melunakkan tekstur buah dan sayuran sehingga mempermudah proses pengisian buah/sayuran dalam wadah, dan (iv) mengeluarkan udara yang terperangkap pada jaringan buah/sayuran yang akan mengurangi kerusakan oksidasi dan membantu proses pengalengan dengan terbentuknya head space yang baik.

Buah dan sayuran segar mengandung enzim yang sering kali mengganggu selama penyimpanan produk. Selama penyimpanan produk buah/sayur, beberapa enzim, seperti lipoksigenase, polifenolase, poligalakturonase dan klorofilase, akan menurunkan mutu sensori dan gizi produk. Dengan adanya proses blansir yang dilanjutkan dengan proses pasteurisasi/sterilisasi makanan kaleng, maka enzim pun akan inaktif dan tidak mempengaruhi perubahan mutu produk selama

Page 37: Minuman Ringan Air Kelapa

penyimpanan.

Di dalam proses blansir buah dan sayuran, terdapat dua jenis enzim yang tahan panas, yaitu enzim katalase dan peroksidase. Kedua enzim ini memerlukan pemanasan yang lebih tinggi untuk menginaktifkannya dibandingkan enzim-enzim lain yang tersebut di atas. Baik enzim katalase maupun peroksidase tidak menyebabkan kerusakan pada buah dan sayuran. Namun karena sifat ketahanan panasnya yang tinggi, enzim katalase dan peroksidase sering digunakan sebagai enzim indikator bagi kecukupan proses blansir. Artinya, apabila tidak ada lagi aktivitas enzim katalase atau peroksidase pada buah dan sayuran yang telah diblansir, maka enzim-enzim lain yang tidak diinginkan pun telah terinaktivasi dengan baik.

Pasteurisasi

Proses pemanasan dengan pasteurisasi diberi nama dari nama ahli mikrobiologi Perancis, yaitu Louis Pasteur. Pada awalnya proses ini dikembangkan sebagai upaya untuk mencari metode pengawetan minuman anggur (wine). Pasteur menunjukkan bahwa proses pembusukan pada minuman anggur dapat dicegah jika anggur tersebut dipanaskan pada suhu 60oC selama beberapa waktu. Namun demikian, dalam perkembangannya, proses pasteurisasi lebih banyak diaplikasikan untuk proses pengolahan susu.

Secara umum proses pasteurisasi adalah suatu proses pemanasan yang relatif cukup rendah (umumnya dilakukan pada suhu di bawah 100oC) dengan tujuan untuk mengurangi populasi mikroorganisme pembusuk sehingga bahan pangan yang dipasteurisasi tersebut akan mempunyai daya awet beberapa hari (seperti produk susu pasteurisasi) sampai beberapa bulan (seperti produk sari buah pasteurisasi).

Walaupun proses ini hanya mampu membunuh sebagian populasi mikroorganisme, namun pasteurisasi ini sering diaplikasikan terutama jika:

Dikhawatirkan bahwa penggunaan panas yang lebih tinggi akan menyebabkan terjadinya kerusakan mutu (misalnya pada susu).Tujuan utama proses pemanasan hanyalah untuk membunuh mikroorganisme patogen (penyebab penyakit, misalnya pada susu) atau inaktivasi enzim-enzim yang dapat merusak mutu (misalnya pada saribuah).Diketahui bahwa mikroorganisme penyebab kebusukan yang utama adalah mikroorganisme yang sensitif terhadap panas (misalnya khamir/ragi pada sari buah)Akan digunakan cara atau metode pengawetan lainnya yang dikombinasikan dengan proses pasteurisasi, sehingga sisa mikroorganisme yang masih ada setelah proses pasteurisasi dapat dikendalikan dengan metode pengawetan tersebut (misalnya pasteurisasi dikombinasikan dengan pendinginan, pengemasan yang rapat tertutup, penambahan gula dan/atau asam, dan lain-lain).

Secara umum tujuan utama pasteurisasi adalah untuk memusnahkan sel-sel vegetatif dari mikroba patogen, pembentuk toksin dan pembusuk. Beberapa mikroba yang dapat dimusnahkan dengan perlakuan pasteurisasi adalah bakteri penyebab penyakit, seperti Mycobacterium tuberculosis (penyebab penyakit TBC), Salmonella (penyebab kolera dan tifus) serta Shigella dysenteriae (penyebab disentri). Di samping itu, pasteurisasi juga dapat memusnahkan bakteri pembusuk yang tidak berspora, seperti Pseudomonas, Achromobater, Lactobacillus, Leuconostoc, Proteus, Micrococcus dan Aerobacter serta kapang dan khamir.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bawa proses pasteurisasi secara umum dapat mengawetkan produk pangan dengan adanya inaktivasi enzim dan pembunuhan mikroorganisme yang sensitif terhadap panas (terutama khamir, kapang dan beberapa bakteri yang tidak membentuk spora), tetapi hanya sedikit menyebabkan perubahan/penurunan mutu gizi dan organoleptik. Keampuhan proses pemanasan dan peningkatan daya awet yang dihasilkan dari proses pasteurisasi ini dipengaruhi oleh karakteristik bahan pangan, terutama nilai pH. Kondisi dan tujuan pasteurisasi dari beberapa produk pangan dapat berbeda-beda,

Page 38: Minuman Ringan Air Kelapa

tergantung dari pH produk.

Proses pasteurisasi dapat dilakukan pada kombinasi suhu dan waktu yang berbeda. Sebagai contoh, pasteurisasi susu dapat dilakukan dengan menggunakan metode sebagai berikut:

Long time pasteurization atau 'holder process', yaitu pada suhu 62.8oC-65.6oC selama 30 menit.High temperature short time [HTST] pasteurization, yaitu pada suhu 73oC selama 15 detik.Flash pasteurization, yaitu pada suhu 85oC-95oC selama 2-3 detik

Sterilisasi Komersial

Pengertian steril absolut menunjukkan suatu kondisi yang suci hama, yaitu kondisi yang bebas dari mikroorganisme. Pada proses sterilisasi produk pangan, kondisi steril absolut sulit dicapai, karena itulah digunakan istilah sterilisasi komersial atau sterilisasi praktikal. Sterilisasi komersial yaitu suatu kondisi yang diperoleh dari pengolahan pangan dengan menggunakan suhu tinggi dalam periode waktu yang cukup lama sehingga tidak ada lagi terdapat mikroorganisme hidup.

Pengertian sterilisasi komersial ini menunjukkan bahwa bahan pangan yang telah mengalami proses sterilisasi mungkin masih mengandung spora bakteri (terutama bakteri non-patogen), namun setelah proses pemanasan tersebut spora bakteri non-patogen tersebut bersifat dorman (tidak dalam kondisi aktif bereproduksi), sehingga keberadaannya tidak membahayakan kalau produk tersebut disimpan pada kondisi normal. Dengan demikian, produk pangan yang telah mengalami sterilisasi komersial akan mempunyai daya awet yang tinggi, yaitu beberapa bulan sampai beberapa tahun. Sterilitas komersial (menurut FDA) atau stabilitas penyimpanan (menurut USDA) adalah kondisi bebas dari mikroba yang dapat berkembang biak dalam makanan pada kondisi penyimpanan atau distribusi yang normal tanpa bantuan pendingin.

Pada produk steril komersial yang berasam rendah, terdapat resiko keamanan pangan yang cukup tinggi. Pada kondisi penyimpanan normal tanpa pendinginan, pangan berasam rendah yang belum mencapai kecukupan proses steril komersial akan beresiko ditumbuhi mikroba. Selain itu spora yang tertinggal di dalam makanan tersebut dapat bergerminasi kembali dan menyebabkan kebusukan atau kerusakan makanan. Di lain pihak penggunaan suhu yang tinggi pada proses sterilisasi produk pangan secara berlebihan, memungkinkan terjadinya kerusakan nilai gizi maupun organoleptik produk pangan tersebut, sehingga proses sterilisasi komersial perlu dikontrol dengan baik.

Produksi pangan steril komersial mencakup dua operasi yang esensial; yaitu:

Bahan pangan harus dipanaskan secara cukup (pada suhu yang cukup tinggi dan waktu yang cukup lama) untuk memastikan bahwa kondisi steril komersial telah tercapai.Pangan yang telah disterilisasi komersial harus dikemas dan ditutup dengan menggunakan wadah yang hermetik atau kedap udara (seperti kaleng, gelas, alumnium foil, retort pouch, dll), sehingga mampu mencegah timbulnya rekontaminasi setelah produk tersebut disterilkan.

Spora bakteri umumnya mempunyai ketahanan panas yang lebih tinggi daripada sel vegetatifnya. Karena itulah, proses pemanasan pada sterilisasi komersial bertujuan untuk menginaktifkan spora bakteri, terutama spora bakteri patogen yang tahan panas. Kondisi proses sterilisasi komersial tersebut sangat tergantung pada berbagai faktor, antara lain kondisi produk pangan yang disterilisasikan (nilai pH, jumlah mikroorganisme awal, dll), jenis dan ketahanan panas mikroorganisme yang ada dalam bahan pangan, karakteristik pindah panas pada bahan pangan dan wadah (kaleng), medium pemanas, dan kondisi penyimpanan setelah sterilisasi.

Proses sterilisasi komersial dilakukan melalui pemanasan pada suhu tinggi. Karena tujuan sterilisasi adalah untuk membunuh semua sel vegetatif dan semua spora bakteri, maka bahan pangan berasam rendah yang disteriisasil komersial membutuhkan suhu proses yang tinggi. Untuk itu perlu dikendalikan dengan baik karena bila tidak terkontrol dengan baik, pemanasan yang berlebihan dapat merusak mutu organoleptik dan gizi produk pangan tersebut.

Page 39: Minuman Ringan Air Kelapa

Produk pangan yang telah mengalami sterilisasi seharusnya dikemas dengan kemasan yang kedap udara untuk mencegah terjadinya rekontaminasi. Kondisi pengemasan kedap udara ini menyebabkan terbatasnya jumlah udara (oksigen) yang rendah, sehingga mikroorganisme yang bersifat obligat aerob tidak akan mampu tumbuh pada produk pangan tersebut. Namun yang perlu diperhatikan adalah mikroorganisme (terutama spora) yang bersifat fakultatif atau obligat anaerob yang jika tidak diperhatikan dengan seksama akan mampu menyebabkan terjadinya kebusukan. Dengan demikian, suatu produk pangan dikatakan sudah steril komersial apabila: (a) produk telah mengalami proses pemanasan lebih dari 100oC; (b) bebas dari mikroba patogen dan pembentuk racun; (c) bebas mikroba yang dal

Air Kelapa Muda sebagai Minuman Isotonik Alami*

Source : KOMPAS Online.

Air Kelapa Muda sebagai Minuman Isotonik Alami* 

Air kelapa, air kelapa muda, merupakan jenis minuman yang telah dikenal lama. Di sepanjang pinggiran jalan, mudah kita jumpai penjaja minuman segar air kelapa muda; segar alami dari tempurung. Apalagi pada saat bulan puasa, popularitas air kelapa sebagai minuman penyegar semakin populer. Selain sebagai minuman segar, air kelapa juga dimanfaatkan sebagai media produksi nata de coco. 

Namun demikian, secara umum air kelapa masih sering hanya merupakan limbah yang terbuang begitu saja. Ada apa dalam air kelapa? Di samping karakteristik cita rasa yang khas, air kelapa merupakan cairan yang mempunyai kandungan gizi; terutama mineral, yang sangat baik untuk tubuh manusia. 

Secara khusus, air kelapa kaya akan potasium (kalium). Selain mineral, air kelapa juga mengandung gula (bervariasi antara 1,7 sampai 2,6 persen) dan protein (0,07- 0,55 persen). Karena komposisi gizi yang demikian ini, maka air kelapa berpotensi dijadikan bahan baku produk pangan. Di Filipina, air kelapa dimanfaatkan untuk proses pembuatan minuman, jelly, alkohol, dektran, cuka, dan nata de coco. Di Indonesia, air kelapa digunakan sebagai minuman (air kelapa muda) dan media pembuatan nata de coco. 

Namun demikian, mengingat komposisi mineral yang dikandungnya, maka air kelapa mempunyai potensi besar untuk dikembangkan sebagai minuman isotonik. Komposisi mineral air kelapa yang unik ini menyebabkan air kelapa bisa berperan sebagai minuman isotonik alami. Secara alami, air kelapa muda mempunyai komposisi mineral dan gula yang sempurna sehingga mempunyai kesetimbangan elektrolit yang sempurna, sama dengan cairan tubuh manusia. 

Untuk formulasinya, bisa pula pada air kelapa muda ditambahkan beberapa vitamin dan mineral lain sebagaimana minuman olahraga lainnya. Beberapa komponen gizi penting yang telah pernah dicobakan untuk ditambahkan pada air kelapa muda adalah gula sukrosa dan asam askorbat (vitamin C). Potensi air kelapa di Indonesia sangat besar. Demikian pula permintaan tentang minuman energi. Karena itulah, air kelapa muda diharapkan mampu mengambil sebagian dari pangsa pasar minuman olahraga dunia yang saat ini diperkirakan bernilai sekitar 1 milyar dollar AS. Proses produksi minuman isotonik alami air kelapa muda Potensi air kelapa sebagai minuman isotonik (minuman olahraga) ini menarik perhatian para ahli. Disadari bahwa cita rasa dan kesegaran khas

Page 40: Minuman Ringan Air Kelapa

air kelapa muda merupakan potensi dan daya tarik kuat bagi industri untuk mengembangkannya menjadi produk minuman komersial. 

Namun, disadari pula bahwa sekali dibuka dan dikeluarkan dari tempurung kelapanya, air kelapa mudah sekali mengalami perubahan cita rasa dan sekaligus penurunan nilai gizinya. Usaha pengawetannya sudah sering dilakukan. Namun demikian, upaya pengawetan ini sulit dilakukan karena air kelapa muda sangat sensitif terhadap panas. Proses pengawetan dengan teknik sterilisasi modern- teknik pemanasan Ultra High Temperature-juga pernah dilakukan. 

Teknologi ini mampu memberikan daya awet yang diinginkan, namun nilai gizi dan flavor, cita rasa dan aroma khas air kelapa muda mengalami perubahan yang sangat signifikan. Karena itulah, air kelapa muda yang awet dalam kemasan masih sangat terbatas dijumpai di pasaran. Masalah ini rupanya juga menjadi pehatian dari Badan Pertanian Dunia, FAO. Untuk itu, FAO telah mengembangan dan sekaligus mengajukan paten pada teknologi proses produksi minuman energi dari air kelapa tanpa menyebabkan perubahan cita rasa air kelapa yang segar dan khas itu. Dan, pada tanggal 15/09/2000, FAO memperoleh paten dari Pemerintah Inggris mengenai proses produksi air kelapa muda sebagai minuman energi ini. FAO juga telah mengajukan paten yang sama kepada Pemerintah Kanada dan Jepang. Hal ini menarik, mengingat paten ini merupakan paten pertama yang diberikan kepada bukan perorangan, melainkan kepada badan seperti FAO. Dalam siaran persnya (press release 00/51), FAO menyatakan bahwa air kelapa muda bisa dipasarkan sebagai minuman energi alami Teknologi mikrofiltrasi Menurut FAO, jawaban atas permasalahan di atas terletak teknologi mikrofiltrasi. Pada dasarnya, teknologi mikrofiltrasi ini diaplikasikan pada proses pengolahan air kelapa muda sebagai suatu proses sterilisasi dingin (cold sterilization) sehingga mampu mempertahankan karakteristik khasnya; termasuk nilai gizi dan cita rasanya. Teknologi mikrofiltrasi sesungguhnya bukan teknologi baru. Namun, untuk pengembangan aplikasinya tujuan khusus sterilisasi air kelapa memang merupakan sesuatu yang baru sehingga bisa dipatenkan.

Teknologi proses sterilisasi air kelapa dengan menggunakan mikrofiltrasi ini dikembangkan oleh tim ahli dari FAO di bawah koordinasi Dr Morton Satin, yang juga sebagai Chief of FAO's Agricultural Industries and Post-harvest Management Service. Pada prinsipnya (lihat Gambar); teknologi ini bekerja dengan melalukan air kelapa muda melalui suatu filter yang terbuat dari porselin ataupun gel poliakrilik. Dengan karakteristik filter yang tepat, filter akan mampu menahan semua mikro-organisme dan sporanya dan melakukan permeate air kelapa muda yang steril. Karena tidak menggunakan panas (suhu tinggi) maka air kelapa steril yang dihasilkan tetap mempunyai karakteristik aroma dan cita rasa yang tetap segar. Itulah keunggulan dari sistem sterilisasi dingin (cold sterilization) diberikan oleh teknik mikro-filtrasi. Teknologi ini memberikan harapan bagi industri kelapa di Indonesia. 

Sebagai salah satu negara penghasil kelapa terbesar di dunia, maka teknologi mikrofiltrasi ini bisa digunakan untuk mengembangkan sistem industri kelapa terpadu. Secara teknologis, tantangannya terletak bagaimana mengembangkan sendiri filter membran yang sesuai. Bagi peneliti dan industri rekayasa, proses hal ini merupakan tantangan yang menarik. Atau, diperlukan negosiasi antara Departemen Pertanian dan FAO mengenai pemakaian paten tersebut. 

*Penulis :PURWIYATNO HARYADI (Ketua Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, Fateta IPB)

Page 41: Minuman Ringan Air Kelapa

Air Kelapa Muda sebagai Minuman Isotonik Alami*

Source : KOMPAS Online.

Air Kelapa Muda sebagai Minuman Isotonik Alami* 

Air kelapa, air kelapa muda, merupakan jenis minuman yang telah dikenal lama. Di sepanjang pinggiran jalan, mudah kita jumpai penjaja minuman segar air kelapa muda; segar alami dari tempurung. Apalagi pada saat bulan puasa, popularitas air kelapa sebagai minuman penyegar semakin populer. Selain sebagai minuman segar, air kelapa juga dimanfaatkan sebagai media produksi nata de coco. 

Namun demikian, secara umum air kelapa masih sering hanya merupakan limbah yang terbuang begitu saja. Ada apa dalam air kelapa? Di samping karakteristik cita rasa yang khas, air kelapa merupakan cairan yang mempunyai kandungan gizi; terutama mineral, yang sangat baik untuk tubuh manusia. 

Secara khusus, air kelapa kaya akan potasium (kalium). Selain mineral, air kelapa juga mengandung gula (bervariasi antara 1,7 sampai 2,6 persen) dan protein (0,07- 0,55 persen). Karena komposisi gizi yang demikian ini, maka air kelapa berpotensi dijadikan bahan baku produk pangan. Di Filipina, air kelapa dimanfaatkan untuk proses pembuatan minuman, jelly, alkohol, dektran, cuka, dan nata de coco. Di Indonesia, air kelapa digunakan sebagai minuman (air kelapa muda) dan media pembuatan nata de coco. 

Namun demikian, mengingat komposisi mineral yang dikandungnya, maka air kelapa mempunyai potensi besar untuk dikembangkan sebagai minuman isotonik. Komposisi mineral air kelapa yang unik ini menyebabkan air kelapa bisa berperan sebagai minuman isotonik alami. Secara alami, air kelapa muda mempunyai komposisi mineral dan gula yang sempurna sehingga mempunyai kesetimbangan elektrolit yang sempurna, sama dengan cairan tubuh manusia. 

Untuk formulasinya, bisa pula pada air kelapa muda ditambahkan beberapa vitamin dan mineral lain sebagaimana minuman olahraga lainnya. Beberapa komponen gizi penting yang telah pernah dicobakan untuk ditambahkan pada air kelapa muda adalah gula sukrosa dan asam askorbat (vitamin C). Potensi air kelapa di Indonesia sangat besar. Demikian pula permintaan tentang minuman energi. Karena itulah, air kelapa muda diharapkan mampu mengambil sebagian dari pangsa pasar minuman olahraga dunia yang saat ini diperkirakan bernilai sekitar 1 milyar dollar AS. Proses produksi minuman isotonik alami air kelapa muda Potensi air kelapa sebagai minuman isotonik (minuman olahraga) ini menarik perhatian para ahli. Disadari bahwa cita rasa dan kesegaran khas air kelapa muda merupakan potensi dan daya tarik kuat bagi industri untuk mengembangkannya menjadi produk minuman komersial. 

Namun, disadari pula bahwa sekali dibuka dan dikeluarkan dari tempurung kelapanya, air kelapa mudah sekali mengalami perubahan cita rasa dan sekaligus penurunan nilai gizinya. Usaha pengawetannya sudah sering dilakukan. Namun demikian, upaya pengawetan ini sulit dilakukan karena air kelapa muda sangat sensitif terhadap panas. Proses pengawetan dengan teknik sterilisasi modern- teknik pemanasan Ultra High Temperature-juga pernah dilakukan. 

Teknologi ini mampu memberikan daya awet yang diinginkan, namun nilai gizi dan flavor, cita rasa dan aroma khas air kelapa muda mengalami perubahan yang sangat signifikan. Karena itulah, air kelapa muda yang awet dalam kemasan masih sangat

Page 42: Minuman Ringan Air Kelapa

terbatas dijumpai di pasaran. Masalah ini rupanya juga menjadi pehatian dari Badan Pertanian Dunia, FAO. Untuk itu, FAO telah mengembangan dan sekaligus mengajukan paten pada teknologi proses produksi minuman energi dari air kelapa tanpa menyebabkan perubahan cita rasa air kelapa yang segar dan khas itu. Dan, pada tanggal 15/09/2000, FAO memperoleh paten dari Pemerintah Inggris mengenai proses produksi air kelapa muda sebagai minuman energi ini. FAO juga telah mengajukan paten yang sama kepada Pemerintah Kanada dan Jepang. Hal ini menarik, mengingat paten ini merupakan paten pertama yang diberikan kepada bukan perorangan, melainkan kepada badan seperti FAO. Dalam siaran persnya (press release 00/51), FAO menyatakan bahwa air kelapa muda bisa dipasarkan sebagai minuman energi alami Teknologi mikrofiltrasi Menurut FAO, jawaban atas permasalahan di atas terletak teknologi mikrofiltrasi. Pada dasarnya, teknologi mikrofiltrasi ini diaplikasikan pada proses pengolahan air kelapa muda sebagai suatu proses sterilisasi dingin (cold sterilization) sehingga mampu mempertahankan karakteristik khasnya; termasuk nilai gizi dan cita rasanya. Teknologi mikrofiltrasi sesungguhnya bukan teknologi baru. Namun, untuk pengembangan aplikasinya tujuan khusus sterilisasi air kelapa memang merupakan sesuatu yang baru sehingga bisa dipatenkan.

Teknologi proses sterilisasi air kelapa dengan menggunakan mikrofiltrasi ini dikembangkan oleh tim ahli dari FAO di bawah koordinasi Dr Morton Satin, yang juga sebagai Chief of FAO's Agricultural Industries and Post-harvest Management Service. Pada prinsipnya (lihat Gambar); teknologi ini bekerja dengan melalukan air kelapa muda melalui suatu filter yang terbuat dari porselin ataupun gel poliakrilik. Dengan karakteristik filter yang tepat, filter akan mampu menahan semua mikro-organisme dan sporanya dan melakukan permeate air kelapa muda yang steril. Karena tidak menggunakan panas (suhu tinggi) maka air kelapa steril yang dihasilkan tetap mempunyai karakteristik aroma dan cita rasa yang tetap segar. Itulah keunggulan dari sistem sterilisasi dingin (cold sterilization) diberikan oleh teknik mikro-filtrasi. Teknologi ini memberikan harapan bagi industri kelapa di Indonesia. 

Sebagai salah satu negara penghasil kelapa terbesar di dunia, maka teknologi mikrofiltrasi ini bisa digunakan untuk mengembangkan sistem industri kelapa terpadu. Secara teknologis, tantangannya terletak bagaimana mengembangkan sendiri filter membran yang sesuai. Bagi peneliti dan industri rekayasa, proses hal ini merupakan tantangan yang menarik. Atau, diperlukan negosiasi antara Departemen Pertanian dan FAO mengenai pemakaian paten tersebut. 

*Penulis :PURWIYATNO HARYADI (Ketua Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, Fateta IPB)