mitigasi g api meletus
DESCRIPTION
Semoga bermanfaatTRANSCRIPT
.
.
BENCANA ALAM
(GUNUNG MELETUS)
Dampak Bencana Gunung Meletus bagi Lingkungan dan
Kehidupan Masyarakat Indonesia
PENDAHULUAN
KENAPA GUNUNG DI INDONESIA AKTIF?
KARENA INDONESIA TERDAPAT “RINGS OF FIRE “
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana dampak bencana gunung meletus bagi lingkungan dan kehidupan masyarakat Indonesia?
2. Upaya apa yang dilakukan sebelum bencana letusan gunung berapi?
3. Bagaimana upaya yang harus dilakukan saat bencana untuk meminimalisir jatuhnya korban?
4. Upaya apa saja yang harus dilakukan pasca bencana letusan gunung berapi?
PEMBAHASAN
PENYEBAB TERJADINYA GUNUNG MELETUS Pada umumnya bencana
gunung meletus terjadi
akibat endapan magma di
dalam perut bumi yang
didorong keluar oleh gas yang
bertekanan tinggi. Letusan
gunung merupakan bagian
dari aktivitas vulkanik yang
dikenal dengan istilah
“erupsi”.
Gunung berapi terbentuk dari magma, yaitu batuan cair yang terdalam di dalam bumi. Magma terbentuk akibat panasnya suhu di dalam interior bumi. Magma yang mengandung gas dalam kabin magma berada dalam kondisi di bawah tekanan batu-batuan berat yang mengelilinginya. Tekanan ini menyebabkan magma meletus atau melelehkan conduit (saluran) pada bagian batuan yang rapuh atau retak. Magma bergerak keluar melalui saluran ini menuju ke permukaan. Saat magma mendekati permukaan, kandungan gas di dalamnya terlepas. Gas dan magma ini bersama-sama meledak dan membentuk lubang yang disebut lubang utama (central vent).
DAMPAK BENCANA GUNUNG MELETUS BAGI KEHIDUPAN MASYARAKAT
Dampak Negatif:
1. Gangguan kesehatan, baik secara langsung ataupun tidak
langsung.
2. Mengganggu ekonomi dan psikologis masyarakat.
3. Banyak dari penduduk, terutama sekitar gunung berapi
yang kehilangan pekerjaan rutin kesehariannya.
4. Lingkungan yang terkena letusan gunung menjadi rusak.
5. Dampak tidak langsung dialami oleh sektor pariwisata, jasa-
jasa, dan pertanian serta industri.
Dampak Positif:1. Bagi penduduk sekitar gunung, hasil
muntahan vulkanik dapat menyuburkan lahan pertanian.
2. Bahan material vulkanik berupa pasir dan batu dapat digunakan sebagai bahan material bangunan.
3. Kawasan wisata
KANDUNGAN BERBAHAYA ERUPSI GUNUNG
Awan Panas Awan panas dari erupsi gunung berapi
merupakan bahaya yang paling mengancam jiwa. Serangan awan panas yang sangat tinggi suhunya hingga mencapai 600 C dan kecepatannya yang tinggi hingga 100 km perjama ini sangat sulit dihindari bila tidak mengungsi ke daerah aman.
DebuVulkanik Debu vulkanik adalah masalah kesehatan
lain dalam erupsi gunung berapi. Biasanya diameter butiran debu-debu yang bertebaran di udara ukurannya sangat kecil atau kurang dari 2 mikron, bisa terhirup oleh manusia dan masuk ke dalam paru-paru sehingga dapat menimbulkan gangguan pernafasan.
Gas beracun Beberapa jenis gas yang timbul akiat gunung
meletus adalah uap air (H2O), diikuti oleh karbon dioksida (CO2) dan belerang dioksida (SO2). Selain itu, ditemukan juga jenis gas-gas lain dalam jumlah kecil seperti hidrogen sulfida (H2S). hidrogen (H2), karbon monoksida (CO), hidrogen klorida (HCl), hidrogen fluorida (HF) dan helium (He). Gas-gas ini pada konsentrasi tertentu bisa menyebabkan sakit kepala, pusing, diare, bronkhitis (radang saluran nafas) atau bronchopneumonia (radang jaringan paru), iritasi selaput lendir saluran pernapasan, iritasi kulit serta bisa juga mempengaruhi gigi dan tulang.
UPAYA YANG DILAKUKAN TERHADAP BENCANA GUNUNG MELETUSUpaya yang dilakukan sebelum terjadinya erupsi, antara lain:
1. Mengenali tanda-tanda bencana, karakter gunung dan ancaman-ancamannya.
2. Membuat peta ancaman, mengenali daerah ancaman dan daerah aman.
3. Membuat sistem peringatan dini.
4. Mengembangkan Radio komunitas untuk penyebarluasan informasi status gunung api.
5. Mencermati dan memahami Peta Kawasan Rawan gunung api yang diterbitkan oleh
instansi berwenang.
6. Membuat perencanaan penanganan bencana.
7.Mempersiapkan jalur dan tempat pengungsian yang sudah siap dengan bahan
kebutuhan dasar (air, jamban, makanan, pertolongan pertama) jika diperlukan.
8. Memantau informasi yang diberikan oleh Pos Pengamatan gunung api
(dikoordinasi oleh Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi).
Upaya yang dilakukan pada saat terjadinya erupsi, antaralain:
1. Hindari daerah rawan bencana. 2. Masuk ruang lindung darurat bila terjadi awan
panas. 3. Siapkan diri untuk kemungkinan bencana
susulan. 4. Melindungi mata dari debu. 5. Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut
dan hidung. 6. Saat turunnya abu gunung, usahakan untuk
menutup wajah dengan kedua belah tangan
Upaya yang dilakukan pasca erupsi antara lain: 1. Jauhi wilayah yang terkena hujan abu. 2. Bersihkan atap dari timbunan abu karena
beratnya bisa merusak atau meruntuhkan atap bangunan.
3. Hindari mengendarai di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak mesin motor, rem, persneling.
4. Membangun kembali daerah yang rusak karena letusan, membangun infrastruktur yang vital bagi kehidupan masyarakat.
5. Menghijaukan kembali lahan yang rusak karena letusan gunung berapi dengan reboisasi.
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan tentang dampak dan upaya dalam menghadapi letusan gunung berapi diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
Dampak terhadap banyaknya gunung berapi di indonesia berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat disekitarnya.
Bencana gunung meletus mempunyai dampak yang positif dan negatif bagi lingkungan.
Upaya yang dilakukan meliputi:1. yang dilakukan sebelum terjadinya erupsi2. yang dilakukan pada saat terjadinya erupsi3. yang dilakukan pasca erupsi