mmd
DESCRIPTION
tugasTRANSCRIPT
LAPORAN KEGIATANPEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
PUTATKECAMATAN TANGGULANGIN
KABUPATEN SIDOARJO
Putu Eka Surya Mahendra 08700049Asmaul Chusnah 08700070
Dyah Ayu L 08700087Lisa Berliani Tanaya 08700148
Nur Aini Halim08700236Sandung Kurniawan 08700248
Andriawan Purwantoko 08700260
Latar Belakang
• Kasus kehamilan risiko banyak ditemukan di masyarakat, tetapi tenaga kesehatan tidak bisa menemukannya satu persatu, karena itu peran serta bidan sangat dibutuhkan dalam mendeteksi ibu hamil risiko. Salah satu tindakan bidan yaitu melalui promosi kesehatan dan pencegahan risiko, seperti pemberian suplemen nutrisi, zat besi, imunisasi tetanus toksoid dan pemberian konseling tentang tanda bahaya kehamilan, dan keluarga berencana. Mendeteksi dan melakukan penatalaksanaan penyakit hipertensi dan diabetes mellitus (Muslihatun, 2009).
LANJUTAN…
• Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan di seluruh dunia lebih dari 585.000 ibu meninggal tiap tahun saat hamil atau bersalin. Di Indonesia menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, angka kematian ibu masih cukup tinggi, yaitu 228 per 100.000 kelahiran hidup. Dalam strategi Global Millennium Development Goals (MDGs) penuruan angka kematian ibu merupakan tujuan 5 dari MDGs, yaitu Meningkatkan Kesehatan Ibu
Tujuan
1. Tujuan umumUntuk dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta menambah pengetahuan masyarakat tentang kehamilan resiko tinggi dengan cara mengadakan penyuluhan serta pelatihan bagi masyarakat di daerah sekitar Puskesmas Tanggulangin.
2. Tujuan khusus• Menurunkan angka kematian ibu dan bayi hamil di wilayah kerja
Puskesmas Tanggulangin.• Mengadakan penyuluhan dan pelatihan bagi ibu hamil di wilayah
kerja Puskesmas Tanggulangin.• Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang
pentingnya memeriksakan kehamilan secara berkala.
Definisi
Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang memiliki resiko meninggalnya bayi, ibu atau melahirkan bayi yang cacat atau terjadi komplikasi kehamilan, yang lebih besar dari resiko pada wanita normal umumnya.
Faktor Kehamilan Resiko Tinggi
Tiga fase terlambat (3T) yaitu: Terlambat Satu: terlambat memutuskan untuk mencari pertolongan baik secara individu, keluarga atau keduanya. Terlambat Dua: terlambat mencapai fasilitas pelayanan kesehatan. Terlambat Tiga: terlambat mendapatkan pelayanan yang adekuat. Disamping faktor tiga terlambat tersebut, bagi wanita usia subur untuk menghindari empat terlalu (4T), yaitu : Terlalu mudah untuk melahirkan, Terlalu tua untuk melahirkan, Terlalu rapat jarak kelahiran dan Terlalu banyak melahirkan
Beberapa faktor secara terperinci
• Kehamilan pada usia di atas 35 tahun atau di bawah 18 tahun.• Kehamilan pertama setelah 3 tahun atau lebih pernikahan• Kehamilan kelima atau lebih• Kehamilan dengan jarak antara di atas 5 tahun atau kurang dari 2 tahun.• Tinggi badan ibu kurang dari 145 cm dan ibu belum pernah melahirkan bayi
cukup bulan dan berat normal• Kehamilan dengan penyakit (hipertensi, Diabetes, Tiroid, Jantung,
Paru,Ginjal, dan penyakit sistemik lainnya)• Kehamilan dengan keadaan tertentu ( Mioma uteri, kista ovarium)• Kehamilan dengan anemia ( Hb kurang dari 10,5 gr %)
Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat desa putat di bagi menjadi 3 tahap, yaitu :
• Tanggal : 12 April 2015• Waktu : 08.00 - Selesai WIB• Tempat : Desa Putat• Topik : " Kehamilan risiko tinggi " • Peserta : Warga Desa Putat
Tahap Perkenalan Dan Penggalian Pengetahuan Peserta• Setelah memberi salam dan perkenalan pemateri terlebih dahulu
menyampaikan maksud dan tujuan diberikan penyuluhan sebelum materi disampaikan. • Kemudian pemateri memberi pertanyaan pembuka untuk mengetahui
tingkat pengetahuan peserta ( tanya-jawab ) tentang materi yang akan di berikan.• Setelah itu pemateri menyajikan penyuluhan tentang Kehamilan risiko
tinggi serta Kelas ibu hamil
Pertanyaan yang diberikan sebagai berikut• Adakah yang mengerti yang di maksud Kehamilan risiko tinggi ?• Apa saja faktor risiko yang mempengaruhi Kehamilan risiko tinggi ?• Bagaimana cara mengetahui Ibu Hamil termasuk risiko tinggi?• Bahaya apa saja yang dapat timbul akibat Ibu Hamil risiko tinggi? • Apa yang harus dilakukan setelah diketahui seorang Ibu Hamil
mempunyai risiko tinggi?
Tahap Penyajian Materi
• Penyajian materi sesuai dengan prosedur dan bahasa yang mudah di mengerti oleh pendengar di desa Putat. Di sela - sela materi yang disampaikan, pemateri memberikan sesi tanya jawab bila pendengar tidak mengerti.
Evaluasi
a. Evaluasi StrukturPemberi materi datang sebelum waktu yang di tetapkan untuk mempersiapkan sarana dan prasarana untuk kegiatan penyuluhan. Semua peserta datang tepat waktu. Penyuluhan dimulai setelah warga desa Putat berkumpul di Balai Pertemuan desa Putat. Dengan pembagian brosur senam Ibu hamil . Setelah itu di lanjutkan dengan penyuluhan sampai selesai
b. Evaluasi ProsesPeserta yang hadir sekitar 21 Ibu hamil , 20 Kader desa Putat, 2 Kader MKIA, 1 Bidan desa Putat serta Kepala Desa Putat beserta Ibu Kepala Desa dan Kepala Puskesmas. Pelaksanaan penyuluhan berjalan dengan baik karena warga ingin mengetahui tentang pengetahuan kehamilan risiko tinggi , faktor risiko, dan bahaya yang timbul akibata ibu hamil risiko tinggi.
c. Evaluasi Hasil.Lebih dari 80% dari peserta yang hadir mampu menjawab tentang materi yang di sampaikan. Hal ini membuktikan bahwa peserta memperhatikan materi yang disampaikan.
Pembahasan
1. Karekteristik Sumber Informasi• Sumber informasi adalah warga desa Putat, bahwa masyarakat desa
Putat masih kurang kesadaran diri akan pentingnya menjaga kehamilan dan menghindari resiko tinggi pada ibu hamil.
2. Karakteristik Sumber Informasi Kunci• Semua informan adalah kader - kader desa yang mengikuti pelatihan
tentang kelas ibu hamil dan penyuluhan tentang ibu hamil resiko tinggi yang di selenggarakan oleh dokter muda FK UWKS yang bermukim di desa Putat yang bekerja sama dengan pihak puskesmas Tanggulangin yaitu bidan-bidan desa yang bertanggung jawab terhadap desa Putat. Semua informan terlibat dalam pengorganisasian dalam warga setempat.
3. Karakteristik kehamilan resiko tinggi pada ibu hamil• Sebagian besar permasalahan yang terjadi pada ibu hamil
dikarenakan kurangnya kesadaran tentang resiko tinggi pada ibu hamil.
4. KausaPermasalahan yang dikemukakan di atas dapat digarih-bawahi penyebanya dikarenakan kurangnya kesadaran diri dalam memeriksakan kehamilan sehingga dapat menimbulkan :• Masyarakat terutama ibu hamil busa mengalami resiko tinggi ibu
hamil.
5. Kausa Alternatif• Pemecahan masalah yang akan dikedepankan adalah progam
pennyuluhan untuk meningkatkan kesadaran ibu hamil tentang resiko tinggi pada ibu hamil dan melakukan kelas ibu hamil.
Pra - Progam
Tujuan pemberdayaan masyarakat dalam hal kebutuhan di desa Putat pada kegiatan ini adalah:• Meningkatkan pengetahuan.• Merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami :• Tentang kehamilan• Perubahan tubuh, dan keluhan selama kehamilan• Perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca persalinan, • Perawatan bayi baru lahir• Penyakit menular dan akte kelahiran.
Instrumen Tujuan Sasaran Keluaran Pelaksanaan Kegiantan
Penyadaran 1. Membuka wawasan tentang pentingnya menjaga kondisi pada ibu hamil 2. Mengurangi angka ibu hamil resiko tinggi.
Warga masyarakat desa Putat
Komitmen tokoh masyarakat dan warga untuk bersama - sama mendukung progam kelas ibu hamil
Pertemuan pada kelas ibu hamil yang dilakukan 2 kali/bulan dibalai desa Putat.
Capacity Building
Memberikan penyegaran, pengetahuan dan informasi bagi ibu hamil dan kader tenaga kesehatan posyandu
1. Kader kesehatan desa Putat2. Ibu-ibu dan ibu hamil
1. Kader Kesehatan desa Putat dengan kapasitas pengetahuan terkait ibu hamil resiko tinggi..
1.Pelatihan kader posyandu dan kelas ibu hamil.2. Pelatihan dan pemberian informasi kepada ibu-ibu di desa Putat terutama para ibu hamil untuk pentingnya mengetahui apa saja resiko pada ibu hamil diadakan yang 2kali/bulan di balai desa Putat.
Pendayaan 1. Melaksankan kegiatan di desa Putat " kelas ibu hamil dan informasi ibu hamil dengan resiko tinggi "2.membentuk kelas ibu hamil untuk mengurangi angka ibu hamil resiko tinggi.
para ibu hamil dan para kader kesehatan.
Pemberiaan informasi pada ibu hamil.
1.Kinerja yang baik harusnya dilakukan 1 bulan 2x untuk mengevaluasi kondisi pada ibu hamil..2. pertemuan pada kelas ibu hamil tersebut.
Prinsip Pemberdayaan Masyarakat• Menumbuhkembangkan potensi masyarakat• Kontribusi masyarakat dalam pembangunan kesehatan• Bekerja bersama masyarakat
Proses Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil dan Penyuluhan• Beberapa langkah dalam pelaksanaan meliputi tahap persiapan,
pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi. Pada tahap persiapan dilakukan kegiatan pelatihan kepada petugas kesehatan, melakukan koordinasi dengan pemerintah dan masyarakat setempat, menentukan wilayah yang akan di bentuk.
LANJUTAN…
• Pos Kelas Ibu Hamil dibentuk atas arahan dan bimbingan tenaga kesehatan puskesmas Tanggulangin. Lalu bersama kader, Lurah RT/RW dan tokoh masyarakat dikumpulkan guna menyepakati bersama strategi dan pendekatan implementasi progam. Terutama penghimpuhan bantuan untuk memenuhi kebutuhan progam sesuai dengan daftar keperluan yang disepakati bersama. Kebutuhan tersebut meliputi dana, peralatan dan fasilitas progam dan penunjang untuk kelangsungan sistem jangka panjang.
KESIMPULAN
• Masih kurangnya pengetahuan ibu tentang kehamilan resiko tinggi, tergambar dalam lima tema, yaitu: sumber informasi, faktor risiko, tanda-tanda bahaya kehamilan, tindakan yang seharusnya dilakukan pada kehamilan risiko tinggi, dampak kehamilan risiko tinggi, dan tindakan yang seharusnya dilakukan pada persalinan.• Belum efektifnya pemberian informasi di Desa Putat dalam
peningkatan pemahaman ibu hamil tentang faktor risiko dan tanda bahaya kehamilan, dan tindakan yang harus dilakukan.
• Ibu hamil di desa Putat belum sepenuhnya diberdayakan dalam mengenali adanya faktor risiko dan tanda bahaya kehamilan • Perilaku ibu hamil risiko tinggi dalam mencegah terjadinya komplikasi
persalinan, teridentifikasi dalam enam bagian, yaitu: pemeriksaan kehamilan (ANC), menjaga ketahanan tubuh, berserah diri pada Tuhan, persiapan biaya, pemilihan tempat persalinan, dan penolong persalinan.
SARAN
• Dalam meningkatkan pemahaman dan perubahan perilaku pada ibu hamil risiko tinggi, maka kepada pelaksana program desa Putat disarankan untuk mempertimbangkan penggunaan metode pemberian informasi yang bersifat meningkatkan pemahaman, penyuluhan dan kelas ibu hamil. • Dalam mempercepat penurunan AKI di Sidoarjo, maka kepada pelaksana program
desa Putat disarankan untuk meningkatkan upaya pemberdayaan ibu hamil dalam mendeteksi faktor risiko dan tanda bahaya kehamilan.• Disarankan kepada kader yang sudah terlatih agar meningkatkan pemberian
konseling tentang kehamilan risiko tinggi sesuai dengan kewenangan yang diberikan • Dalam meningkatkan kualitas asuhan persalinan di rumah, maka kepada tenaga
kesehatan di Desa Putat disarankan agar lebih intensif mengenali kebutuhan dan harapan ibu serta lebih meningkatkan kunjungan rumah.
DAFTAR PUSTAKA
• Arif, Mansjoer, dkk., ( 2000 ), Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Medica Aesculpalus, FKUI, Jakarta.• Dewi, Rika.,2010, Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko Di
Puskesmas Bangetayu, Universitas Muhammadiyah Semarang.• Manuaba. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran :EGC• Muslihatun, Wafi Nur.2010.Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta :
Fitramaya• Prawiroharjo, Sarwono.2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo.• Wiknjosastro. 2000. Ilmu Bedah Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo.