mobile client application (moca) : alternatif baru mengelola data fitur sistem informasi...

19
MOBILE CLIENT APPLICATION (MOCA): ALTERNATIF BARU MENGELOLA DATA FITUR SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS SMARTPHONE Dwi Fajar Saputra 1* , Waris Agung Widodo 2 1 Perpustakaan Fakultas Kedokteran UPN “Veteran” Jakarta 2 Perpustakaan Fakultas Kedokteran UI *Korespondensi: [email protected] ABSTRAK Perangkat digital makin melekat pada pengembangan sistem informasi perpustakaan saat ini. Smartphone merupakan salah satu perangkat digital yang dapat diimplementasikan dalam pengembangan tersebut. Kesadaran akan pentingnya sistem informasi perpustakaan ini berbuah manis dengan banyaknya istilah seperti e-library dan digital library, semuanya menitikberatkan pada luas dan kemudahan akses informasi yang dapat diperoleh pemustaka. Namun dari sisi pustakawan sebagai administrator dalam mengelola data fitur sistem informasi perpustakaan masih terdapat kesulitan jika mengharuskan seorang pustakawan tidak berada didepan komputer. Oleh sebab itu diperlukan suatu alternatif baru yang dapat memfasilitasi keadaan seperti itu agar layanan tetap dapat berjalan secara prima. Tulisan ini mencoba memberikan penjelasan mengenai merancang mobile client application disingkat MoCA. MoCA merupakan aplikasi mobile client yang diujicoba untuk software senayan library management system (SLiMS) versi cendana. Selain itu tulisan ini juga mencoba menggali permasalahan dan tantangan yang dapat ditemukan perpustakaan ketika mengimplementasikan MoCA. Kajian ini memperlihatkan bahwa MoCA dapat dirancang menggunakan apache cordova framework dan ionic framework. Apache cordova merupakan sebuah framework open source yang digunakan untuk membangun aplikasi mobile multiplatform. Dengan menggunakan framework ini, sebuah aplikasi mobile dapat dibangun hanya menggunakan HTML, CSS, dan javascript. Sedangkan ionic framework merupakan framework front-end untuk mengelola antarmuka dan menggunakan angularJS sebagai back-end logic-nya. Aplikasi ini memungkinkan bagi pustakawan yang bertugas sebagai administrator SLiMS agar dapat mengakses halaman administrator secara realtime yang berkaitan dengan fitur bibliografi, sirkulasi dan keanggotaan dengan menggunakan smartphone. Kenyataan lain permasalahannya adalah membutuhkan bandwidth yang cukup besar (contoh jaringan 3G) agar prosesnya stabil dan dari segi tantangan MoCA baru dibangun untuk platform Android, jadi bagi pengguna selain itu seperti IOS atau Microsoft Windows Phone belum dapat memanfaatkannya. Keywords: Mobile Client Application (MoCA); Smartphone; SliMS; Apache Cordova; Ionic Framework, Android Platform 1. PENDAHULUAN Pengguna smartphone di masyarakat Indonesia tergolong tinggi. Dikutip dari data eMarketer Bulan Desember 2014 menunjukkan bahwa pengguna smartphone di Indonesia pada kisaran tahun 2013 sampai 2015 mengalami peningkatan secara signifikan, bahkan diprediksikan tahun 2018 pengguna smartphone di Indonesia mencapai lebih dari 100 juta. Tabel 1. Peringkat penggunaan smartphone tahun 2013 – 2018 Sumber : eMarketer, 2014

Upload: dwi-fajar-saputra

Post on 07-Jan-2017

115 views

Category:

Mobile


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mobile Client Application (MoCA) : alternatif baru mengelola data fitur sistem informasi perpustakaan berbasis smartphone (Artikel)

MOBILE CLIENT APPLICATION (MOCA): ALTERNATIF BARU MENGELOLA DATA FITUR SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN

BERBASIS SMARTPHONE

Dwi Fajar Saputra1*, Waris Agung Widodo2

1Perpustakaan Fakultas Kedokteran UPN “Veteran” Jakarta2Perpustakaan Fakultas Kedokteran UI

*Korespondensi: [email protected]

ABSTRAKPerangkat digital makin melekat pada pengembangan sistem informasi perpustakaan saat ini. Smartphonemerupakan salah satu perangkat digital yang dapat diimplementasikan dalam pengembangan tersebut. Kesadaran akan pentingnya sistem informasi perpustakaan ini berbuah manis dengan banyaknya istilah seperti e-library dan digital library, semuanya menitikberatkan pada luas dan kemudahan akses informasi yang dapat diperoleh pemustaka. Namun dari sisi pustakawan sebagai administrator dalam mengelola data fitur sistem informasi perpustakaan masih terdapat kesulitan jika mengharuskan seorang pustakawan tidak berada didepan komputer. Oleh sebab itu diperlukan suatu alternatif baru yang dapat memfasilitasi keadaan seperti itu agar layanan tetap dapat berjalan secara prima. Tulisan ini mencoba memberikan penjelasan mengenai merancang mobile client application disingkat MoCA. MoCA merupakan aplikasi mobile clientyang diujicoba untuk software senayan library management system (SLiMS) versi cendana. Selain itu tulisan ini juga mencoba menggali permasalahan dan tantangan yang dapat ditemukan perpustakaan ketika mengimplementasikan MoCA. Kajian ini memperlihatkan bahwa MoCA dapat dirancang menggunakan apache cordova framework dan ionic framework. Apache cordova merupakan sebuah framework open sourceyang digunakan untuk membangun aplikasi mobile multiplatform. Dengan menggunakan framework ini, sebuah aplikasi mobile dapat dibangun hanya menggunakan HTML, CSS, dan javascript. Sedangkan ionicframework merupakan framework front-end untuk mengelola antarmuka dan menggunakan angularJS sebagai back-end logic-nya. Aplikasi ini memungkinkan bagi pustakawan yang bertugas sebagai administrator SLiMS agar dapat mengakses halaman administrator secara realtime yang berkaitan dengan fitur bibliografi, sirkulasi dan keanggotaan dengan menggunakan smartphone. Kenyataan lain permasalahannya adalah membutuhkan bandwidth yang cukup besar (contoh jaringan 3G) agar prosesnya stabil dan dari segi tantangan MoCA baru dibangun untuk platform Android, jadi bagi pengguna selain itu seperti IOS atau Microsoft Windows Phone belum dapat memanfaatkannya.

Keywords: Mobile Client Application (MoCA); Smartphone; SliMS; Apache Cordova; Ionic Framework, Android Platform

1. PENDAHULUANPengguna smartphone di masyarakat Indonesia tergolong tinggi. Dikutip dari data

eMarketer Bulan Desember 2014 menunjukkan bahwa pengguna smartphone di Indonesia padakisaran tahun 2013 sampai 2015 mengalami peningkatan secara signifikan, bahkan diprediksikan tahun 2018 pengguna smartphone di Indonesia mencapai lebih dari 100 juta.

Tabel 1. Peringkat penggunaan smartphone tahun 2013 – 2018

Sumber : eMarketer, 2014

Page 2: Mobile Client Application (MoCA) : alternatif baru mengelola data fitur sistem informasi perpustakaan berbasis smartphone (Artikel)

Sedangkan dari segi penggunaan smartphone secara global menurut data dari Cisco Visual Networking Index diprediksikan smartphone akan menjadi kontributor utama dalam pertumbuhan lalu lintas mobile secara global dan mengalahkan konsistensi perangkat digital lainnya di tahun 2019.

Gambar 1. Grafik Prediksi Pertumbuhan lalu lintas perangkat mobile skala global tahun 2014 – 2019 (Sumber: Cisco VNI Mobile, 2015)

Bagi kalangan perpustakaan, momentum ini disambut baik dengan telah tersedianya sistem informasi perpustakaan yang dapat diakses melalui internet atau yang kita kenal istilah web based library system, e-library dan digital library. Sampai akhirnya tahun 2014 muncul aplikasi mobile library yang dapat dimanfaatkan dengan menggunakan smartphone. Beberapa aplikasi mobile library yang telah dapat dimanfaatkan pada Google Play Store seperti mLibrary UGM, perpusdikbud Mobile, Katalog Online Perpustakaan UMMI. Aplikasi–aplikasi tersebut memberikan layanan kepada pemustaka meliputi penelusuran katalog koleksi, notifikasi waktu pengembalian koleksi, memesan buku yang akan dipinjam, dan lain sebagainya. Istilah e-library,digital library dan mobile library menitikberatkan pada luas dan kemudahan akses informasiyang dapat diperoleh pemustaka sehingga pemustaka semacam “dimanjakan” oleh pengelola perpustakaan.

Lalu bagaimana keadaan dari pustakawan sebagai pengelola perpustakaan itu sendiri, apakah telah sama capaiannya dengan inovasi yang diperuntukkan bagi pemustaka? khusus masalah mobilitas, pustakawan masih diharuskan selalu berada didepan komputer atau laptop ketika melayani pemustakanya, belum ada suatu alternatif baru yang dapat memfasilitasi keadaan tersebut. Makalah dalam tulisan ini mencoba untuk memberikan suatu alternatif baru bagi pustakawan sebagai pengelola perpustakaan ketika mengelola data fitur sistem informasi perpustakaan melalui sebuah mobile client application sehingga memungkinkan bagi pustakawan mengelola data fitur sistem informasi perpustakaan secara realtime dengan menggunakan smartphone agar mobilitas pustakawan ketika mengelola sistem informasi perpustakaan tidak hanya terfokus pada rutinitas di depan komputer atau laptop saja.

2. TINJAUAN PUSTAKA2.1 Konsep MoCA

Konsep mobile client application disingkat MoCA awal mulanya dengan melihat dari fenomena tingginya penggunaan smartphone yang dimiliki seseorang dilingkungan sekitar dalam menjalani rutinitas keseharian. Dengan fenomena tersebut, seorang pustakawan pun seharusnya dapat memanfaatkan dirutinitas kesehariannya seperti proses input koleksi buku terbaru, proses transaksi peminjaman dan pengembalian koleksi serta menambah daftar keanggotaan. Beranjak dari itulah muncul keinginan untuk membuat sebuah konsep mobile client application. Secara garis besar konsep ini menjadikan smartphone sebagai perangkat

Page 3: Mobile Client Application (MoCA) : alternatif baru mengelola data fitur sistem informasi perpustakaan berbasis smartphone (Artikel)

digital dalam menunjang rutinitas pekerjaan pustakawan ketika melayani pemustaka berdasarkan dari sistem informasi perpustakaan yang digunakan di perpustakaan tersebut.

Gambar 2. Konsep mobile client application secara garis besar

Berbeda dengan konsep M-Libraries yaitu sebuah cara yang dilakukan untuk menyediakan layanan perpustakaan agar terjangkau oleh pengguna mobile phones atau smartphoneskapanpun dan dimanapun berada (Needham dalam Surachman, 2012). Penjelasaan pada gambar 2, mobile client application lebih memberikan fasilitas bagi pustakawan sebagai pengelola perpustakaan. Dimana ketika sistem informasi yang dipakai telah online dan terhubung dengan internet atau access point (Wifi), pustakawan dapat menggunakan smartphone ketika melakukan proses entri data/ kelola data fitur sistem informasi perpustakaan namun tidak menyimpan hasil proses entri data tersebut ke smartphone,smartphone difungsikan sebagai client. Hasil proses entri data tetap berada di server.

Metode yang digunakan untuk merancang MoCA yaitu dengan perencanaan, desain, pemrograman dan pengujian menyadur pada proses model waterfall karya Roger S. Pressman. Didapat dari situs academia.edu bahwa penjelasan dari model waterfall Pressman mencakup antara lain perencanaan dilakukan dengan menentukan apakah terjadi masalah dan untuk itu adakah peluang suatu sistem dikembangkan. Desain bertujuan menentukan spesifikasi detil dari komponen yang akan dikembangkan. Pemrograman merupakan tahapan untuk mengembangkan software. Pengujian adalah tahapan menguji kapasitas software apakah berjalan baik atau tidak (Academia, 2015).

2.2 Persiapan Perancangan Mobile Client Application (MoCA) 2.2.1 Mobile Operating System

Didapat dari Situs Wikipedia definisi mobile operating system (mobile OS) adalah suatu sistem operasi yang mengontrol sistem dan kinerja pada barang elektronik yang mobile,sama dengan fungsi windows/linux pada desktop PC/laptop tetapi lebih sederhana (Wikipedia : 2015). Contoh mobile OS seperti Android, iOS, Windows Phone, BlackBerry atau Symbian. Lalu berdasarkan data grafik statistik dari IDC mengenai “Smartphone OS market share, Q1 2015” menunjukkan bahwa Android menjadi pilihan utama sampai awal tahun 2015 untuk mobile operating system yang digunakan oleh masyarakat luas.

Server Sistem Informasi Perpustakaan Smartphone

Sumber Foto : Google.com

Pustakawan

Sumber : IDC, 2015

Page 4: Mobile Client Application (MoCA) : alternatif baru mengelola data fitur sistem informasi perpustakaan berbasis smartphone (Artikel)

Gambar 3. Grafik Pangsa pasar penjualan OS smartphone di dunia, quarter 1, 2015

Atas dasar tersebut MoCA diujicobakan di Android, ditambah dengan kemudahan dalam pengembangan aplikasi di OS Android menjadi pilihan untuk dijadikan mobile OS yang akan diujicobakan di MoCA.

2.2.2 Mobile Application FrameworkPeran mobile application framework adalah menyediakan kelas-kelas yang digunakan

untuk membuat aplikasi mobile (Meier dalam Utama, Liesarsa dan Utomo, 2013). Beberapa macam framework untuk merancang aplikasi mobile telah disediakan oleh para developernamun untuk mendukung MoCA dibutuhkan suatu framework aplikasi yang dapat mendukung beragam platform mobile diantaranya adalah Android & iOS hal itu dimaksudkan agar dapat dikembangkan diberagam mobile OS. Oleh karena itu, yang sesuai dengan kebutuhan tersebut adalah apache cordova. Dikutip dari situs resminya apache cordova adalah framework yang dapat dikembangkan untuk membangun aplikasi mobile dari beragam platform (ApacheCordova, 2015). Apache cordova juga dapat didefinisikan sebagai satu set API (application programming interface) yaitu dapat dikombinasikan dengan kerangka UI (user interface)sehingga memungkinkan sebuah aplikasi smartphone di kembangkan oleh developer dengan hanya menggunakan HTML, CSS dan Javascript. Bila menggunakan API Cordova sebuah aplikasi dapat dibangun tanpa kode asli (native) dari pengembang namun sebaliknya teknologi web yang telah diterapkan dapat di host/remote dari aplikasi itu sendiri secara lokal.

2.2.3 Mobile UI FrameworkDalam pemilihan mobile UI framework berkaitan dengan pemilihan apache cordova

sebagai framework aplikasi mobile yang akan digunakan karena berpengaruh dengan toolkityang berisi set komponen untuk membuat tampilan aplikasi mobile secara cepat dan mudah. Dengan adanya ini tidak harus membuat dari awal style HTML, Javascript dan CSS karenamobile UI framework telah menyediakan puluhan komponen view mulai dari typografi, list, dan lain sebagainya. Mobile UI framework yang sesuai kebutuhan tersebut adalah ionic framework. Ionic gaya pengkodeannya sesuai dengan AngularJS sehingga tidak memerlukan library pihak ke 3 lagi karena AngularJS cukup baik untuk optimasi mobile. Mobile UIframework pada implementasi merancang MoCA akan dibagi menjadi 2 bagian yaitu frontenddan backend.

2.2.4 Model Jaringan Client ServerClient server merupakan model jaringan yang menggunakan satu atau beberapa

komputer sebagai server yang memberikan resource-nya kepada perangkat digital lainnya (client) dalam jaringan seperti komputer, laptop atau telepon genggam. Server akan mengatur mekanisme akses resource yang boleh digunakan, serta mekanisme komunikasi antar nodedalam jaringan. Selain pada jaringan lokal, sistem ini bisa juga diterapkan dengan teknologi internet. Dimana ada suatu unit komputer berfungsi sebagai server yang hanya memberikan pelayanan bagi komputer lain, dan client yang juga hanya meminta layanan dari server. Akses dilakukan secara transparan dari client dengan melakukan login terlebih dulu ke server yang dituju.

Sistem informasi perpustakaan yang akan diujicobakan pada MoCA diperlukan suatu sistem yang tergolong mudah untuk didevelop dan menyediakan REST dalam format JSON.REST (REpresentational State Transfer) adalah salah satu jenis web service yang menerapkan konsep perpindahan antar state. Senayan Library Management System disingkat SLiMS versi cendana merupakan salah satu dari sistem informasi perpustakaan yang menyediakan format

Page 5: Mobile Client Application (MoCA) : alternatif baru mengelola data fitur sistem informasi perpustakaan berbasis smartphone (Artikel)

JSON dalam proses transfer antar protokol oleh karena itu SLiMS dapat diujicobakan dalammerancang MoCA. SLiMS berbasis PHP dan MySQL, serta telah digunakan beragam jenis perpustakaan di Indonesia. Untuk membuat RESTful API akan menggunakan mikro PHP framework yaitu slim framework. SLiMS API (Application Programming Interface) didapat dari fitur bibliography, circulation dan membership. Secara lebih detil RESTful API merupakan sebuah web service yang diimplementasikan dengan cara kerja http berdasarkan prinsip-prinsip REST service yang menggunakan metode milik http antara lain GET, PUT, POST or DELETE (Cardinal, 2013).

Gambar 4. Metode Milik http GET, PUT, POST or DELETE

3. METODE3.1 Desain MoCA

Desain Merancang Mobile Client Application (MoCA)

Gambar 5. Tahapan Merancang MoCASumber : Hasil Pengolah Penulis, 2015

3.2 Flow Chart Mobile Client Application (MoCA)Flow chart adalah gambar atau bagian yang memperlihatkan urutan dan hubungan

antar proses beserta instruksinya. Tahapan ini merupakan langkah awal pembuatan aplikasi. Dengan adanya flow chart urutan proses kegitan menjadi lebih jelas. Desain flow chart yang digunakan dibuat dengan program microsoft visio. Pada bagian ini terbagi menjadi 5 buah flow chart yaitu flow chart login, flow chart admin page, flow chart bibliography, flow chart circulation, flow chart membership.

3.2.1 Flow Chart Login

Flow Chart Prototype UI Design

Page 6: Mobile Client Application (MoCA) : alternatif baru mengelola data fitur sistem informasi perpustakaan berbasis smartphone (Artikel)

Gambar 3. Flow Chart Pada Fase Login MoCASumber : Hasil Pengolah Penulis, 2015

Pada gambar 3 dapat dijelaskan bahwa saat aplikasi mulai dijalankan akan melakukan pemeriksaan ketersediaan token, sehingga dapat diketahui user (pengguna) baru atau lama. Jika tidak tersedia token (pengguna baru) maka akan diarahkan ke form URL (uniform recource locator) untuk mengisi alamat SLiMS yang dimiliki. Setelah mengisi ULR maka URL tersebut akan di periksa konektifitasnya. Pemeriksaan akan menggunakan API yang mengatur penmeriksaan URL, hasil pemeriksaan akan menghasilkan data berupa versi API MoCA dan versi SLiMS yang terinstal dalam format JSON. Jika pemeriksaan berhasil maka akan diarahkan ke form login jika tidak akan tetap berada pada form URL dan memberikan pesan error. Permintaan login akan di atur oleh API login. Username dan password yang diberikan dari form login akan di-convert dalam bentuk token (sebuah key yang digunakan untuk authentification) setelah itu akan diotentifikasi apakah valid atau tidak. Jika valid token tersebut akan dikirimkan untuk otentifikasi selanjutnya dan pada aplikasi akan diarahkan menuju halaman admin, jika tidak akan mengirim pesan error pada form login. Jika saat aplikasi baru dijalankan dan tersedia token, maka token tersebut akan diverifikasi dahulu oleh API login apakah masih valid atau tidak, jika masih valid aplikasi akan mengarahkan ke halaman admin dan jika tidak aplikasi akan mengarahkan ke login form.

3.2.2 Flow Chart Admin Page

Gambar 4. Flow Chart Pada Fase Admin Page MoCASumber : Hasil Pengolah Penulis, 2015

Halaman admin terdiri dari beberapa modul, antara lain modul bibliografi, keanggotaan dan sirkulasi. Fase admin memanfaatkan fungsi CRUD yaitu sebuah operasi pemrograman untuk membuat data dengan perintah (create), menampilkan data (read),meng-edit data (update), dan menghapus data (delete).

Page 7: Mobile Client Application (MoCA) : alternatif baru mengelola data fitur sistem informasi perpustakaan berbasis smartphone (Artikel)

3.2.3 Flow Chart Bibliography

Gambar 5. Flow Chart Pada Fase Bibliography MoCASumber : Hasil Pengolah Penulis, 2015

3.2.4 Flow Chart Membership

Gambar 6. Flow Chart Pada Fase Membership MoCASumber : Hasil Pengolah Penulis, 2015

Modul bibliografi/keanggotaan (membership) akan melakukan permintaan ke API masing-masing pada SLiMS. SLiMS akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu token yang dikirimkan. Kemudian API bibliografi/keanggotaan akan mengolah permintaan yang ada. Apakah itu menambah (create), melihat (read), memperbaharui(update), maupun menghapus (delete) data biblio/anggota yang ada. Jika sudah dilakukan API akan mengirimkan respon dalam format JSON ke aplikasi, aplikasilangsung mengolah umpan balik dan menampilkannya.

Page 8: Mobile Client Application (MoCA) : alternatif baru mengelola data fitur sistem informasi perpustakaan berbasis smartphone (Artikel)

3.2.5 Flow Chart Circulation

Gambar 7. Flow Chart Pada Fase Circulation MoCASumber: Hasil Pengolah Penulis, 2015

Modul sirkulasi terdiri dari peminjaman, pengembalian, perpanjangan, pencatatan denda, dan notifikasi keterlambatan. Sirkulasi dimulai dengan memasukan ID anggota menggunakan keyboard atau scan barcode kemudian aplikasi akan melakukan requestpemeriksaan ID yang diberikan. API circulation akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu token yang ada melewati middleware, jika berhasil akan dilanjutkan untuk mengambil data dari database yang terkait dengan anggota dan peminjaman dan memberikannya ke aplikasi dalam bentuk JSON. Aplikasi akan mengolah data dan menampilkannya. Jika gagal memeriksa token maka akan diarahkan ke form login.

Permintaan peminjaman koleksi dimulai dengan menginput nomer barcodekoleksi, kemudian dikirim ke API circulation, melakukan pemeriksaan token, jika sukses barcode akan di dicek ketersediaanya, jika tersedia akan dicek lagi dalam aturan peminjaman kemudian memberikan umpan balik apakah dapat dipinjam atau tidak koleksi tersebut. Jika dapat dipinjam akan diberikan list view buku tersebut, jika tidak akan ditampilkan pesan error. Alur ini sama juga dengan proses untuk permintaan pengembalian dan perpanjangan koleksi. Saat pengembalian koleksi akan dilihat apakah terlambat mengembalikan atau tidak. Jika terlambat akan dihitung berapa denda yang diberikan dan dilakukan pencatatan ke database denda (fines). Feature daftar keterlambatan akan meminta data berupa data-data anggota yang terlambat mengembalikan koleksi. Seperti biasa, setiap permintaan yang ada akan dilakukanterlebih dahulu pemeriksaan token, kemudian baru meminta server untuk mengambil data dari database dan mengirimkannya menuju aplikasi dalam format JSON. Aplikasi kemudian mengolah data dan menampilkannya. Notifikasi akan dilakukan dengan dua cara, yaitu lewat SMS dan email. SMS akan dikirimkan oleh aplikasi menggunakan SMS service yang terdapat dalam smartphone yang dipakai. Sedangkan email akan dikirimkan oleh server.

Page 9: Mobile Client Application (MoCA) : alternatif baru mengelola data fitur sistem informasi perpustakaan berbasis smartphone (Artikel)

3.3 Prototype UI design Mobile Client Application (MoCA)Tujuan dari prototype UI design adalah merancang interface (tampilan interaktif

untuk pengguna) yang efektif untuk aplikasi. Efektif artinya siap digunakan dan hasilnya sesuai dengan kebutuhan. Didapat dari situs ui-patterns.com bahwa setidaknya pola desain user interface yang baik dalam praktiknya adalah dengan mencakup salah satu dari getting input (bagaimana pengguna akan memberikan data dan situs memberikan umpan balik?), dealing with data (data dapat ditelusur, diformat, tinjau dan dicari dengan berbagai cara), miscellaneous (kategori utama dari pola mudah ditemukan), navigation (menu dapat memandu pengguna), social (situs dapat didorong untuk berbagi) (ui-patterns, 2015). Pada MoCA terfokus pada fungsi getting input, dealing with data dan navigation hal ini dimaksudkan agar target pengguna MoCA yaitu pengelola perpustakaan dapat menjalankan fungsi administratornya dengan baik.

Pada bagian ini terbagi menjadi 7 buah prototype utama yaitu tampilan depan (welcome), tampilan informasi (about MoCA), tampilan sinkronisasi SLiMS address (fase login), tampilan sinkronisasi username dan password SLiMS (fase login), tampilan bibliography, tampilan circulation, tampilan membership.

3.3.1 Prototype UI Design “Welcome to MoCA”

Gambar 8. Prototype Tampilan Depan MoCA “Welcome to MoCA”Sumber : Hasil Pengolah Penulis, 2015

Prototype tampilan depan MoCA diperlukan agar para pengguna dapat memastikan bahwa aplikasi yang sedang mereka gunakan adalah MoCA. Halaman ini terdapat logo MoCA, pernyataan “Welcome to MoCA”, keterangan “Mobile client application forSLiMS” informasi versi pengembangan, dan fitur untuk memulai menggunakan MoCA di kolom “Lets start”

LOGO MoCA

Welcome to MoCA

Mobile client application for SLiMS

Let’s start

Page 10: Mobile Client Application (MoCA) : alternatif baru mengelola data fitur sistem informasi perpustakaan berbasis smartphone (Artikel)

3.3.2 Prototype UI Design “About MoCA”

Gambar 9. Prototype Tampilan Informasi Tentang MoCSumber : Hasil Pengolah Penulis, 2015

Prototype tampilan informasi tentang MoCA diperlukan agar para pengguna mengetahui informasi detil dari beragam tools pengembangan MoCA. Informasi yang disediakan mencakup beberapa tools yang digunakan dalam mengembangkan MoCA seperti versi ionic framework yang digunakan, versi SLiMS yang digunakan, dan lain-lain.

3.3.3 Prototype UI Design “Login : Input SLiMS Address”G

Gambar 10. Prototype Tampilan Sinkronisasi SLiMS Address di MoCASumber : Hasil Pengolah Penulis, 2015

Prototype tampilan sinkronisasi SLiMS address di MoCA dibutuhkan untuk memudahkan pengguna dalam mengisi alamat URL yang akan digunakan client oleh MoCA. Pada prototype diberikan contoh pengisian URL http://disini.alamat.slims.perpustakaan.ku.

Lorem ipsum

About MoCA

Lorem ipsum

Lorem ipsum

Lorem ipsum

Lorem ipsum

SLiMS Address

http://disini.alamat.slims.perpustakaan.

ku.

Lorem ipsum

Page 11: Mobile Client Application (MoCA) : alternatif baru mengelola data fitur sistem informasi perpustakaan berbasis smartphone (Artikel)

3.3.4 Prototype UI Design “Login : Input Username and Password SLiMS”

Gambar 11. Prototype Tampilan Sinkronisasi Username dan Password SLiMS di MoCASumber : Hasil Pengolah Penulis, 2015

Prototype tampilan sinkronisasi username dan password SLiMS di MoCA merupakan interface yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna untuk memasukkan username dan password yang digunakan pada sesi login administrator di SLiMS.

3.3.5 Prototype UI Design “Bibliography Fiture”

Gambar 12. Prototype Tampilan Fitur BibliographySumber : Hasil Pengolah Penulis, 2015

Prototype tampilan fitur bibliografi diperlukan agar pengguna dapat mengelola fungsi-fungsi seperti menampilkan koleksi yang tersedia secara judul dan eksemplar, menambahkan koleksi terbaru, mengetahui koleksi yang sedang dipinjam. Dengan tampilan awalnya berupa informasi koleksi apa saja yang telah masuk ke dalam sistem. Beberapa komponen view yang akan digunakan adalah logo “+ ungu” digunakan untuk menambah koleksi terbaru yang akan di masukkan ke sistem, logo “ > merah”digunakan untuk mengeksekusi proses enter pada kolom pencarian koleksi.

Sign in SLiMS

Username

Password

Bibliography

Enter Keywords

Lorem ipsum

Lorem ipsum

Lorem ipsum

Lorem ipsum

Lorem ipsum

Page 12: Mobile Client Application (MoCA) : alternatif baru mengelola data fitur sistem informasi perpustakaan berbasis smartphone (Artikel)

3.3.6 Prototype UI Design “Circulation Fiture”

Gambar 13. Prototype Tampilan Fitur CirculationSumber : Hasil Pengolah Penulis, 2015

Prototype ini diperlukan agar pengguna dapat mengelola fungsi-fungsi seperti proses ketika ada pengguna yang ingin meminjam/mengembalikan/memperpanjang koleksi dan memberikan notifikasi kepada pengguna ketika ada pinjaman yang telat dikembalikan dengan melalui push send via email dan SMS. Komponen view yang akan digunakan seperti logo “X” dan “+” untuk memproses pengembalian dan perpanjangan koleksi.

3.3.7 Prototype UI Design “Membership Fiture”

Gambar 14. Prototype Tampilan Fitur MembershipSumber : Hasil Pengolah Penulis, 2015

Prototype tampilan fitur membership berfungsi untuk mengelola data keanggotaan di sistem informasi perpustakaan. Beberapa data yang dapat dikelola adalah menambahkan data anggota ke sistem khusus untuk proses mendapatkan foto anggota dapat difasilitasi langsung dari smartphone yang digunakan, lalu mengetahui anggota yang masih aktif/pending/expired masa keanggotaannya dengan timbulnya warna hijau untuk anggota aktif, kuning untuk anggota yang masih pending keanggotaannya, merah untuk anggota yang habis masa keanggotaannya atau expired.

Circulation

Enter member ID

Scan Barcode Start Transaction

Detail Member

Membership

Member ID

Member ID

Member ID

Member ID

Member ID

Circulation Current Loans Loans Fines

Lorem ipsum

Return Extend

Detail Member

Page 13: Mobile Client Application (MoCA) : alternatif baru mengelola data fitur sistem informasi perpustakaan berbasis smartphone (Artikel)

3.4 Pemrograman Mobile Client Application (MoCA)

Gambar 15. Tahapan Pemrograman MoCASumber : Hasil Pengolah Penulis, 2015

Tahapan diatas dapat dijelaskan bahwa proses awal pemrograman (menerjemahkan desain kesuatu bahasa yang dimengeri sistem) MoCA dimulai dengan membuat API SLiMS tujuannya memungkinkan adanya interaksi dengan sistem operasi dengan berformat JSON memanfaatkan sebuah web service menggunakan mikro PHP framework yaitu Slim. Slim dipilih karena ukurannya relatif kecil dan cukup dapat dimengerti alurnya. Kemudianmembuat prototype UI berbasis framework ionic. Terakhir mengeksekusi pengembangan aplikasi berbasis framework apache cordova. Beberapa library yang digunakan dalam mendukung MoCA.

3.4.1 Home Directory

Sumber : Hasil Pengolah Penulis, 2015

Gambar 16. Home Directory Pada MoCA

Home directory merupakan kumpulan dari beragam file yang berguna untuk menjalankan suatu sistem. Pada home directory MoCA terdapat dua bagian folder yaitu API dan libs. Folder API kepanjangan dari application program interface berguna untuk menjembatani program-program yang tersedia dalam SLiMS agar dapat berkomunikasi membangun fitur yang lebih kompleks pada sistem yang dibangun di MoCA. Kumpulan script dari folder API sebagaimana terlampir di gambar 17.

Sumber : Hasil Pengolah Penulis, 2015

Gambar 17. Kumpulan Script di Folder API

Pada kumpulan script API terdapat beberapa kegunaan :_action digunakan untuk mengaktifkan fungsi POST pada REST API sehingga memungkinkan memberi izin bagi SLiMS mengirim content ke MoCA.

API (Slim) UI (Ionic) App (Cordova)

Page 14: Mobile Client Application (MoCA) : alternatif baru mengelola data fitur sistem informasi perpustakaan berbasis smartphone (Artikel)

_lib digunakan untuk membagikan kedalam kelas (class) tertentu pada MoCA.global_function untuk mengaktifkan flow chart login, URL dan token checking autorization pada MoCA.simple_list untuk menyederhanakan beberapa fungsi perintah HTTP agar dapat mendukung MoCA.Folder libs adalah tempat menyimpan library yang digunakan pada MoCA.

MoCA menggunakan Slim framework untuk perangkat librarynya dengan cara hanya menempelkan (embedded) default folder Slim framework yang diunduh dari website resminya. Hal ini butuhkan agar proses webservice REST dapat berjalan dengan baik.Slim framework dipilih juga dikarenakan pengembangannya yang tergolong updatedibandingkan dengan framework lainnya. Beberapa file dan folder slim frameworkdapat dilihat pada gambar 18.

Gambar 18. Slim framework pada MoCA

Selanjutnya ada 3 file lain yaitu .htaccess, config.php, index.php. Ketiganya berkaitan dengan konfirgurasi pada sistem.

3.4.2 Set Up Android Package (.apk).apk merupakan suatu paket file library yang digunakan untuk dapat dijalankan

pada Android mobile phone. .apk dikembangkan dengan beberapa library seperti nodeJS, ionic dan apache cordova.

1. NodeJSDikutip dari situs wikipedia NodeJS adalah platform perangkat lunak pada

sisi-server dan aplikasi jaringan. Dikembangkan dengan bahasa javascript dan bisa dijalankan pada beberapa sistem operasi seperti Windows, Mac OS X dan Linux. NodeJS memiliki pustaka server HTTP sendiri sehingga memungkinkan untuk menjalankan webserver tanpa menggunakan program webserver seperti Apache atau Lighttpd (Wikipedia, 2015). Proses instalasi NodeJS juga dapat memfasilitasi ketika akan instal ionic dan apache cordova.

Page 15: Mobile Client Application (MoCA) : alternatif baru mengelola data fitur sistem informasi perpustakaan berbasis smartphone (Artikel)

2. Ionic dan Apache Cordova

Gambar 19. Ionic dan Apache Cordova telah diinstalSumber : Hasil Pengolah Penulis, 2015

Gambar 19 menandakan bahwa ionic dan cordova telah terinstal di sistem, versi yang digunakan adalah ionic versi 1.6.1 dan cordova versi 5.1.1 dan siap untuk membuat aplikasi mobile. Proses awal dalam membangun MoCA menggunakan command line dengan komputer terhubung internet dan mengetik command : ionic start MoCA blank/tabs/sidemenu (pilih salah satu dari ketiga perintah) lalu ketik pula ionic platform add android serta ionic build android.Berdasar perintah tersebut akan menghasilkan sebuah tree atau struktur beragam direktori dan files yang disediakan oleh ionic dalam mengembangkan MoCA untuk platform Android, seperti gambar 20.

Gambar 20. Files Structure di Folder MoCASumber : Hasil Pengolah Penulis, 2015

Dari gambar 20, terkumpul beragam jenis file yang memiliki fungsi dan kegunaannya masing-masing dalam membangun MoCA namun khusus untuk bagian pemrograman dalam mengembangkan MoCA terdapat pada folder www, seperti terlampir pada gambar 21. Di gambar 21, terdapat CSS (untuk layout), img (menyimpan image/foto), index.html (konfigurasi aplikasi), JS (client side) dan template (untuk tampilan utama).

Page 16: Mobile Client Application (MoCA) : alternatif baru mengelola data fitur sistem informasi perpustakaan berbasis smartphone (Artikel)

Gambar 21. Folder www pada MoCASumber : Hasil Pengolah Penulis, 2015

3. Android SDK Tool Software development kit (SDK) tool memiliki kaitan dengan paket .apk yaitu

dengan menjadi alat bantu untuk menghasilkan format file .apk fungsi SDK tool adalah menyediakan library API dan alat-alat pengembang yang diperlukan untuk merancang, menguji dan proses debug aplikasi Android. Untuk proses memonitor proses coding dapat dilihat dengan menggunakan browser pada komputer atau laptop.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Hasil Pemrograman dan Uji Coba Mobile Client Application (MoCA)

Hasil yang didapat menunjukkan bahwa MoCA dapat dirancang sesuai tahapan pemrograman yang dijelaskan diatas. Hasil didapat dengan menggunakan browser mozilla firefox, caranya dengan mengetikkan “localhost:8100/#/app/fitur_yang_akan_dibuka” sepertigambar dibawah ini.

1 32

4 5 6

Page 17: Mobile Client Application (MoCA) : alternatif baru mengelola data fitur sistem informasi perpustakaan berbasis smartphone (Artikel)

Gambar 22. Hasil Pemrograman MoCSumber : Hasil Pengolah Penulis, 2015

Penjelasan dari gambar 22 adalah1) Tampilan awal dari MoCA ketika masuk pertama kali ke sistem.2) Tampilan fitur untuk sinkronisasi sistem MoCA dengan SLiMS yang telah diinstal di

server.3) Tampilan fitur login di MoCA, username dan password disesuaikan dengan akun

SLiMS yang telah diinstal di server.4) Tampilan fitur bibliogafi mengenai daftar koleksi yang masuk di SLiMS akan muncul

pula di MoCA dan dapat ditelusur dengan menggunakan kolom pencarian yang telah disediakan. Fitur ini menyediakan juga fitur-fitur yang berkaitan dengan bibliografi seperti checkout items yang berguna mengetahui daftar koleksi yang sedang dalam keadaan dipinjam, item list yang mampu mengetahui daftar koleksi yang masuk di SLiMS berdasarkan masing-masing nomor barcode eksemplar dari koleksi tersebut.

5) Tampilan fitur sirkulasi mengenai berhasilnya proses transaksi peminjaman koleksi oleh pemustaka. Di fitur ini ada beberapa fitur pula yang disediakan seperti scan barcode smartphone pemustaka untuk mengetahui member ID (nomor identitas keanggotaan), current loans untuk mengetahui koleksi yang sedang dipinjam oleh masing-masing pemustaka, return dan extend untuk menjalankan proses pengembalian dan perpanjangan masa peminjaman koleksi, fines untuk mengetahui jika koleksi yang dipinjam pemustaka dalam keadaan habis masa peminjamannya dan dapat diberikan notifikasi oleh administrator melalui email dan SMS, serta fitur loan history yang menyediakan record history dari semua peminjaman yang telah dijalankan oleh sistem.

6) Tampilan fitur keanggotaan (membership) di MoCA yang menyediakan kode warna untuk mengetahui masa akhir keanggotaan setiap anggota. Merah untuk kode warna anggota yang telah habis masa keanggotaannya, kuning untuk kode anggota yang ditunda (pending) masa keanggotaannya, hijau untuk kode anggota yang aktif masa keanggotaannya. Selain itu tersedia pula fitur lain seperti add new member untuk memasukkan data anggota baru ke sistem dengan cara khusus yang dapat dimanfaatkan di MoCA ketika akan memasukkan foto anggota cukup dengan foto anggota melalui fasilitas foto di smartphone secara langsung, member detail untuk mengetahui identitas anggota secara detil, member list merupakan fitur dari MoCA untuk mengetahui daftar anggota yang telah masuk kedalam sistem dengan informasi awal yang disertakan adalah nomor identitas keanggotaan dan jenis keanggotaan.

4.2 Uji Coba

Uji coba MoCA menggunakan smartphone Android One dengan OS Android 5.1 Lollipop. Sebelum instalasi terlebih dahulu folder API dan folder libs serta beberapa scriptkonfigurasi dicompress bersamaan dengan file .APK kedalam format .ZIP lalu proses instalasi MoCA di smartphone adalah sebagai berikut.

Page 18: Mobile Client Application (MoCA) : alternatif baru mengelola data fitur sistem informasi perpustakaan berbasis smartphone (Artikel)

Cara 1. # Instal MoCA API

Cara 2. # Instal MoCA Application

Gambar 23. Proses Instalasi MoCASumber : Hasil Pengolah Penulis, 2015

Dalam proses ujicoba mendapatkan beberapa hasil yaitu:1) Proses instalasi MoCA dapat berjalan dengan baik, tidak diketemukan adanya gangguan

atau masalah yang menghambat.2) Proses sinkronisasi MoCA dapat berjalan dengan baik namun perlu dipastikan bahwa

SLiMS yang akan dijadikan resource telah online atau offline yang terhubung dengan access point.

3) Proses operasional MoCA secara keseluruhan seluruh fitur yang disediakan dapat berjalan dengan baik namun membutuhkan bandwidth (ukuran transfer data) stabilseperti jaringan 3G di smartphone yang digunakan agar proses tetap berjalan secara normal.

Gambar 24. Hasil Uji Coba MoCA di Android One

a) Hasil uji coba tampilan awal MoCA berjalan dengan baik di Android One.b) Hasil uji coba sinkronisasi data koneksi SLiMS dengan MoCA berjalan dengan baik di

Android One.c) Hasil uji coba sinkronisasi login SLiMS berjalan dengan baik di Android One.d) Hasil uji coba fitur admin yang merupakan navigasi dari fitur MoCA berjalan dengan

baik di Android One.e) Hasil uji coba fitur bibliografi berjalan dengan baik di Android One.

START Ekstrak Simpan File di root directory

server

END

START Pindahkan File .APK ke kartu memori

Smartphone

Buka File .APK MoCA di

Smartphone dan Klik Instal

END

Page 19: Mobile Client Application (MoCA) : alternatif baru mengelola data fitur sistem informasi perpustakaan berbasis smartphone (Artikel)

f) Hasil uji coba fitur sirkulasi berjalan dengan baik di Android One.g) Hasil uji coba fitur sirkulasi mengenai pengiriman notifikasi keterlambatan melalui

email dan SMS berjalan dengan baik di Android One.h) Hasil uji coba fitur keanggotaan (membership) berjalan dengan baik di Android One.i) Hasil uji coba tampilan “About MoCA” berjalan dengan baik di Android One.

5. KESIMPULAN DAN SARAN5.1 Kesimpulan

1) Serangkaian proses perancangan dapat berjalan dengan baik sehingga mampu menghasilkan Mobile Client Application (MoCA) untuk SLiMS berbasis platformAndroid.

2) Hasil uji coba MoCA mampu menghadirkan alternatif baru untuk mengelola data fitur sistem informasi perpustakaan berbasis smartphone.

5.2 Saran 1) MoCA dapat dijadikan suatu tren baru bagi pustakawan dalam mengelola data fitur

sistem informasi perpustakaan berbasis smartphone.2) MoCA dapat diujicobakan dengan beragam sistem informasi perpustakaan yang lainnya.3) MoCA dapat diujicobakan dengan platform mobile phone lainnya.

DAFTAR PUSTAKA---------------. (2015). About Apache Cordova. Apache Cordoba. Retrieved July, 20, 2015, from https://cordova.apache.org/ ---------------. (2015). Cisco Visual Networking Index : Global Mobile Devices and Connections Growth 2014-2019. Cisco. Retrieved July, 22, 2015, from

http://www.cisco.com/c/en/us/solutions/collateral/service-provider/visual-networking-index-vni/white_paper_c11-520862.html

---------------. (2015). Mobile Operating System. Wikipedia. Retrieved July, 24, 2015, from https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_operasi_telepon_genggam

---------------. (2015). Node.js. Wikipedia. Retrieved August, 7, 2015, from https://id.wikipedia.org/wiki/Node.js

---------------. (2015). Smartphone OS market share, Q1 2015. IDC. Retrieved July, 24, 2015, from http://www.idc.com/prodserv/smartphone-os-market-share.jsp---------------. (2015). Top 25 Countries, Ranked by Smartphone User 2013-1018. eMarketer.

Retrieved July, 22, 2015, from http://www.emarketer.com/Article/2-Billion- Consumers-Worldwide-Smartphones-by-2016/1011694 ---------------. (2015). User Interface Design Patterns. UI Patterns. Retrieved August, 16, 2015, from http://ui-patterns.com/---------------. (2015). Bab I Model Waterfall. Academia. Retrieved August, 16, 2015, from

http://www.academia.edu/7585995/BAB_I_Model_Waterfall Cardinal, Mario. (2013). Best Practices for Architecting a Pragmatic Web API . S.N: Slingboards Lab. Retrieved August, 15, 2015. from http://www.slideshare.net/mario_cardinal/best-practices-for-designing-pragmatic- restful-api?qid=be8755c3-0548-4ca2-

9031fe2a7dd4d53a&v=qf1&b=&from_search=24Surachman, Arif. (2012). Implementasi “M-Libraries” di Asia Tenggara. Labuan Bajo: Makalah Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia ke-5. Utama, C.Y, Liesarsa, dan Utomo. (2013). Aplikasi Kegiatan Mahasiswa di Binus University dengan Sistem Operasi Android. Jakarta: Binus University.