model creative art dalam bermain pasir untuk …

10
ISSN 2621-9034 Volume 03 Tahun 2020 MUBTADA : Jurnal Ilmiah Dalam Pendidikan Dasar STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi 34 MODEL CREATIVE ART DALAM BERMAIN PASIR UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS DAN KREATIVITAS ANAK USIA 4-5 TAHUN Siti Khodijah Dosen Tetap STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi, Jl.Gatot Subroto Km 3 No.3 Tebing Tinggi Sumatera Utara, Telp: (0621) 21428, Email :[email protected] Abstract. This study was aimed to find out the creative art model in sand play to improve the motor development and creativity of children. This research method was conducted (reserch and development) with through four stages of research that define, design, development, disseminate. The population of this study were students of group A, TK Al- Ihsan academic year 2016/2017and TK Ilmi Insani that consisted of 38 children, the researcher took 8 children as a random sample. Instrument of collecting data was observation sheet of data analysis using t test. The findings research was an increasing in smooth motor children's development were 97% and 72% the increasing in children's creativity after treatment that used by creative art model in sand playing, while the increasing of conventional method using was only was 79% and the creativity increased by 54%. It can be concluded that the use of creative art model in sand play was more effectively in improving the smooth motoric and creativity of children’s development compared with the use of conventional model. Keywords: Creative Art, sand play, smooth motoric and creativity. Abstrak. Penelitian ini bertujuan mengetahui model creative art dalam bermain pasir untuk meningkatkan perkembangan motorik halus dan kreativitas anak. Metode yang digunakan adalah penelitian pengembangan ( reserch and development). Dilaksanakan dalam empat tahap penelitian yakni pendefinisian ( define), perancangan (design), pengembangan (develop), penyebaran (disseminate). Populasi penelitian ini adalah siswa kelompok A TK Al-Ihsan tahun pelajaran 2016/2017 dan TK Ilmi Insani yang terdiri dari 38 anak. Besar sampel 8 orang anak diambil secara random. Instrumen pengumpulan data berupa lembar observasi. Analisis data menggunaka uji t. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan perkembangan motorik halus anak sebesar 97% dan sebesar 72% peningkatan kemampuan kreativitas anak. Sedangkan penggunaan metode konvensional peningkatan motorik halus hanya sebesar 79% dan kreativitas meningkat sebesar 54%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan model creative art dalam bermain pasir lebih efektif meningkatkan perkemabangan mototik halus dan kreativitas anak dibandingkan dengan penggunaan model konvensional. Kata kunci: Creative Art, bermain pasir, motorik halus dan kreativitas. PENDAHULUAN Perkembangan motorik halus merupakan suatu kondisi meningkatnya gerakan yang dilakukan dengan menggunakan otot halus dan koordinasi mata serta jari-jari tangan, meningkatnya pengkoordinasian gerak tubuh yang melibatkan kelompok otot dan syaraf

Upload: others

Post on 13-Nov-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODEL CREATIVE ART DALAM BERMAIN PASIR UNTUK …

ISSN 2621-9034 Volume 03 Tahun 2020

MUBTADA : Jurnal Ilmiah Dalam Pendidikan Dasar STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi

34

MODEL CREATIVE ART DALAM BERMAIN PASIR UNTUK

MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS

DAN KREATIVITAS ANAK USIA 4-5 TAHUN

Siti Khodijah

Dosen Tetap STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi, Jl.Gatot Subroto Km 3 No.3 Tebing Tinggi Sumatera Utara,

Telp: (0621) 21428, Email :[email protected]

Abstract. This study was aimed to find out the creative art model in sand play to improve

the motor development and creativity of children. This research method was conducted

(reserch and development) with through four stages of research that define, design,

development, disseminate. The population of this study were students of group A, TK Al-

Ihsan academic year 2016/2017and TK Ilmi Insani that consisted of 38 children, the

researcher took 8 children as a random sample. Instrument of collecting data was

observation sheet of data analysis using t test. The findings research was an increasing

in smooth motor children's development were 97% and 72% the increasing in children's

creativity after treatment that used by creative art model in sand playing, while the

increasing of conventional method using was only was 79% and the creativity increased

by 54%. It can be concluded that the use of creative art model in sand play was more

effectively in improving the smooth motoric and creativity of children’s development

compared with the use of conventional model.

Keywords: Creative Art, sand play, smooth motoric and creativity.

Abstrak. Penelitian ini bertujuan mengetahui model creative art dalam bermain pasir

untuk meningkatkan perkembangan motorik halus dan kreativitas anak. Metode yang

digunakan adalah penelitian pengembangan (reserch and development). Dilaksanakan

dalam empat tahap penelitian yakni pendefinisian (define), perancangan (design),

pengembangan (develop), penyebaran (disseminate). Populasi penelitian ini adalah siswa

kelompok A TK Al-Ihsan tahun pelajaran 2016/2017 dan TK Ilmi Insani yang terdiri dari

38 anak. Besar sampel 8 orang anak diambil secara random. Instrumen pengumpulan data

berupa lembar observasi. Analisis data menggunaka uji t. Hasil penelitian ini

menunjukkan adanya peningkatan perkembangan motorik halus anak sebesar 97% dan

sebesar 72% peningkatan kemampuan kreativitas anak. Sedangkan penggunaan metode

konvensional peningkatan motorik halus hanya sebesar 79% dan kreativitas meningkat

sebesar 54%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan model creative art

dalam bermain pasir lebih efektif meningkatkan perkemabangan mototik halus dan

kreativitas anak dibandingkan dengan penggunaan model konvensional.

Kata kunci: Creative Art, bermain pasir, motorik halus dan kreativitas.

PENDAHULUAN

Perkembangan motorik halus

merupakan suatu kondisi meningkatnya

gerakan yang dilakukan dengan

menggunakan otot halus dan koordinasi

mata serta jari-jari tangan, meningkatnya

pengkoordinasian gerak tubuh yang

melibatkan kelompok otot dan syaraf

Page 2: MODEL CREATIVE ART DALAM BERMAIN PASIR UNTUK …

ISSN 2621-9034 Volume 03 Tahun 2020

MUBTADA : Jurnal Ilmiah Dalam Pendidikan Dasar STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi

35

kecil lainnya serta keterampilan

menggunakan media dengan koordinasi

antara mata dan tangan. (Montolalu,

2005: 6.4, Laura & Janet dalam Novan:

2015:31).

Usia 4-5 tahun koordinasi gerak

motorik halus anak sudah berkembang

bahkan hampir sempurna. Namun pada

kenyataanya masih terdapat beberapa

anak usia 4-5 tahun yang perkembangan

motorik halusnya belum berkembang

dengan baik. Perkembangan motorik

yang terlambat dapat mengakibatkan

gangguan pada tugas perkembangan

yang yang lain salah satunya adalah

kreativitas. Seperti yang dikemukakan

Syamsuddin (2014:80) bahwa

perkembangan motorik halus pada

umumnya terkait dengan perkembangan

kreativitas.

Berbagai hal dapat menjadi

penyebab keterlambatan perkembangan

motorik anak, akan tetapi lebih sering

disebabkan kurangnya kesempatan untuk

mengembangkan motorik tersebut.

(Hurlock, 1980: 111, Mursyid, 2015:12).

Hasil penelusuran lebih mendalam

terhadap kesempatan mengembangkan

motorik halus anak di Taman Kanak-

Kanak di Kota Medan menunjukkan

suatu kondisi yang relatif sama. Hampir

semua Taman Kanak-Kanak

menggunakan model bermain

konvensional. Memberi instruksi pada

anak untuk meniru contoh yang dibuat

guru tanpa memperhatikan

perkembangan tiap-tiap anak. Kalaupun

guru membimbing anak lebih fokus

memperhatikan hasil karya anak

dibanding proses yang diperlukan anak

untuk membuat karya tersebut. Pada hal

pengembangan kreativitas pada anak

usia di bawah enam tahun lebih

ditekankan pada proses kognitif

dibanding dengan penciptaan karya.

Dalam kondisi seperti ini perlu

diupayakan model bermain lain yang

dapat menstimulasi perkembangan

motorik halus anak secara sistemik dan

menyeluruh.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

bermain pasir dapat meningkatkan

kemampuan motorik halus anak.

(Suwartini & Ria Indiani: 2014; Nene

Rufaida: 2014). Penelitian lain

menunjukkan bahwa perkembangan

kreativitas dapat di stimulasi melalui

kegiatan bermain pasir (Ningsih &

Murniati: 2014). Sejalan dengan

penelitian-penelitian ini, bermain pasir

dapat meningkatkan perkembangan

motorik halus dan kreativitas anak secara

simultan (Milfa, 2016). Dalam konteks

ini model bermain yang diterapkan

Page 3: MODEL CREATIVE ART DALAM BERMAIN PASIR UNTUK …

ISSN 2621-9034 Volume 03 Tahun 2020

MUBTADA : Jurnal Ilmiah Dalam Pendidikan Dasar STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi

36

adalah creative art play. Pada model

bermain ini perkembangan anak tidak

dipandang secara bagian demi bagian

melainkan menyeluruh menggunakan

media bermain yang dapat menstimulasi

perkembangan secara menyeluruh dan

terpadu. Sehingga ketika akan

menstimulasi satu bagian perkembangan

tertentu perlu dipadukan dengan media

lainnya.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini mengacu pada

model 4-D (four D Model) yang

dikemukakan Thiagarajan dan Semmel

tahun 1974. Tahapan penelitian sebagai

berikut : Pendefinisian (define),

perancangan (design), pengembangan

(develop) dan tahap penyebaran

(disseminate). Pada tahap

pengembangan. Rancangan yang

digunakan untuk menguji model creative

art dalam bermain pasir untuk

meningkatkan perkembangan motorik

halus dan kreativitas anak Taman Kanak-

Kanak usia 4-5 tahun adalah quasi

eksperimen. Model yang digunakan

Pretest – Post-test Control Group

Design dengan satu macam perlakuan.

Dalam Pretest dan Post-test Control

Group Design terdapat dua kelas yang

dipilih secara langsung, kemudian diberi

pre test untuk mengetahui keadaan awal,

untuk mengetahui perbedaan antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol (Sugiyono,

2009: 113). Kelas eksperimen diberi

perlakuan dengan model creative art

dalam bermain pasir, sedangkan kelas

kontrol tetap menggunakan metode

bermain konvensional. Setelah selesai

perlakuan kedua kelas diberi post test.

Rancangan eksperimen dalam penelitian

ini ditunjukkan dalam tabel dibawah ini:

Tabel 1 Disain Penelitian

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

KE 𝑂1 𝑋1 𝑂2

𝑂3 𝑋1 𝑂4

KK 𝑂1 𝑋2 𝑂2

𝑂3 𝑋2 𝑂4

Keterangan:

KE = Kelompok Eksperiman

𝑂1 = pre test perkembangan motorik halus

𝑂2= post test perkembangan motorik halus

Page 4: MODEL CREATIVE ART DALAM BERMAIN PASIR UNTUK …

ISSN 2621-9034 Volume 03 Tahun 2020

MUBTADA : Jurnal Ilmiah Dalam Pendidikan Dasar STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi

37

𝑂3 = pre test kreativitas

𝑂4= post test kreativitas

KK = Kelompok Kontrol

𝑂1 = pre test perkembangan motorik halus

𝑂2= post test perkembangan motorik halus

𝑂3 = pre test kreativitas

𝑂4= post test kreativitas

Penelitian dilakukan di Taman

Kanak-Kanak Al Ihsan di Jln Mengkara

no 10 Medan. Pengambilan sampel

dengan teknik random sampling anak

dipilih secara acak. Sampel diambil

sebanyak empat anak.

Instrumen yang di gunakan untuk

mengumpulkan data adalah lembar

cheklist yang digunakan sebagi lembar

observasi terhadap kemampuan motorik

halus dan kreativitas anak. Instrumen ini

berisi 14 item perkembangan motorik

halus dan 25 item perkembangan

kreativitas anak. Hasilnya dianalisis

secara kuantitatif dengan menggunakan

perhitungan statistik. Uji statistik yang

digunakan adalah uji t non parametrik

dengan menggunakan uji beda mean

untuk mengetahui analisis perbandingan

posttest terhadap pretest dengan bantuan

program SPSS versi 18 Windows.

HASIL PENELITIAN

1. Uji hipotesis pengaruh model creative

art dalam bermainan pasir untuk

meningkatkan perkembangan motorik

halus anak

Hasil uji analisis statistik

dengan menggunakan uji t

menunjukkkan t = 0, 03 dengan P <

0,05 maka hipotesa diterima. Hal ini

berarti hipotesis penelitian yaitu

penggunaan model creative art dalam

bermain pasir dapat meningkatkan

kemampuan motorik halus anak.

Tabel 2 Hasil Pengujian Penggunaan Model Creative Art dalam Bermain Pasir untuk

meningkatkan Kemampuan Motorik Halus

Motorik Halus

Sebelum-sesudah

Hasil uji t mean

Sig. 2 tailed Nilai minimum Nilai maksimum

0.03 8,84 27, 15

Page 5: MODEL CREATIVE ART DALAM BERMAIN PASIR UNTUK …

ISSN 2621-9034 Volume 03 Tahun 2020

MUBTADA : Jurnal Ilmiah Dalam Pendidikan Dasar STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi

38

Dilihat dari nilai mean,

diketahui bahwa mean tertinggi

diperoleh dari hasil post (27,15)

daripada hasil pretest (8,84). Hasil ini

mendukung hipotesa yang didapat

menyatakan bahwa model creative art

dalam bermain pasir dapat

meningkatkan kemampuan motorik

halus anak.

2. Uji hipotesis pengaruh model creative

art dalam bermainan pasir untuk

meningkatkan perkembangan

kreativitas anak

Hasil uji analisis statistik

dengna menggunakan uji t, t = 0, 04

dengan P < 0,05 maka hipotesa

diterima. Hal ini berarti hipotesis

penelitian yaitu penggunaan model

creative art dalam bermain pasir

dapat meningkatkan kreativitas anak

diterima.

Tabel 3 Hasil Pengujian Penggunaan Model Creative Art dalam Bermain Pasir untuk

meningkatkan Kreativitas

Kreativitas

Sebelum-

sesudah

Hasil uji t mean

Sig.

2

tailed

Nilai

minimum

Nilai

maksimum

0.004 -23.60 5.10

Dilihat dari nilai mean,

diketahui bahwa mean tertinggi di

peroleh dari hasil postes (5.10) dari

hasil pretes (-23.60). Hasil ini

mendukung hipotesa yang didapat

yang menyatakan bahwa model

creative art dalam bermain pasir

dapat meningkatkan perkembangan

kreativitas anak.

3. Hasil perkembangan motorik halus

kelompok ekperimen dan kelompok

kontrol

Sealin untuk mengetahui

perkembangan motorik halus dan

kreativitas melalui model creative

art dalam bermain pasir, dilihat juga

perbedaan antara kelompok

ekperimen dan kelompok kontrol

penelitian.

Tabel 4 Hasil Pengujian perkembangan Motorik Halus pada Pretest dengan Posttest

Statistik N Sebelum Sesudah Sd Sig 2 tailed

Motorik Halus 4 37,00 55,00 0,816 0.03

Page 6: MODEL CREATIVE ART DALAM BERMAIN PASIR UNTUK …

ISSN 2621-9034 Volume 03 Tahun 2020

MUBTADA : Jurnal Ilmiah Dalam Pendidikan Dasar STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi

39

Berdasarkan tabel 4

diketahui bahwa hasil postes

menunjukkan sign = 0,03. Nilai p <

0,05, ini berarti ada perbedaan

antara kelompok ekperimen dan

kelompok kontrol.

Sementara itu, dilihat dari

nilai mean, didapatkan hasil bahwa

nilai postest kelompok ekperimen

(55.00) lebih tinggi dari kelompok

kontrol (37.00). Nilai ini

membuktikan kelompok yang diberi

perlakuan model creative art dalam

bermain pasir lebih baik dari

kelompok yang menggunakan

metode konvensional.

4. Hasil perkembangan kreativitas

kelompok ekperimen dan kelompok

control

Tabel 5 Hasil Pengujian perkembangan kreativitas pada Pretest dengan Posttest

Statistik N Mean KE Mean KK Sd Sig 2 tailed

Kreativitas 4 83,25 58,00 5,737 0.004

Berdasarkan tabel di atas

dapat dilihat bahwa hasil postes

menunjukkan sign = 0.04. Nilai p >

0.05 maka ada perbedaan antara

kelompok ekperimen dan kelompok

kontrol. Subjek yang mendapat

perlakuan dengan model creative art

dalam bermain pasir perkembangan

kreativitasnya cenderung lebih tinggi

dari pada kelompok kontrol yang

menggunakan metode konvensional.

5. Data aspek perkembangan motorik

halus sebelum dan sesudah permainan

creative art dalam bermain pasir

Analisis data menunjukkan

bahwa kemampuan motorik halus

anak sebelum melakukan model

creative art dalam bermain pasir

berada pada taraf mean 37,25. Ketika

sudah melakukan model creative art

dalam bermain pasir anak berada pada

taraf mean 55 dengan gain standard

daisy 0.97 pada kelompok ekperimen

dan 0.72 pada kelompok kontrol

(0.97>0.72) yang berarti kelompok

ekperimen mengalami peningkatan

97% sedang kelompok kontrol hanya

mengalami peningkatan 72%, artinya

kelompok yang diberikan model

bermain creative art lebih efektif

dalam meningkatkan perkembangan

motorik halus daripada penggunaan

metode konvensional.

Page 7: MODEL CREATIVE ART DALAM BERMAIN PASIR UNTUK …

ISSN 2621-9034 Volume 03 Tahun 2020

MUBTADA : Jurnal Ilmiah Dalam Pendidikan Dasar STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi

40

6. Data aspek perkembangan kreativitas

sebelum dan sesudah permainan

creative art dalam bermain pasir

Hasil analisis data

menunjukkan bahwa kemampuan

kreativitas anak sebelum melakukan

model creative art dalam bermain

pasir berada pada taraf mean 74.00.

Ketika sudah melakukan model

creative art dalam bermain pasir anak

berada pada taraf mean 83,25 dengan

gain standard daisy 0.79 pada

kelompok ekperimen dan 0.54 pada

kelompok kontrol (0.79>0.54) yang

berarti kelompok ekperimen

mengalami peningkatan 79% sedang

kelompok kontrol hanya mengalami

peningkatan 54%, artinya kelompok

yang diberikan model bermain

creative art lebih efektif dalam

meningkatkan perkembangan

kreativitas anak daripada penggunaan

metode konvensional.

DISKUSI

Perkembangan motorik halus

dihubungkan dengan kreativitas, karena

perkembangan anak motorik halus anak

memang terkait dengan kreativitas anak.

Model creative art dalam

bermain pasir dapat menstimulasi

perkembangan motorik halus anak,

setiap anak bebas mengekpresikan diri,

menggerakkan seluruh jari dan tangan,

mengkordiasikan mata dan tangan serta

menggunakan otot halus tangan dengan

berkala. Model ini juga mampu

menstimulasi perkembangan kreativitas

anak karena dalam kegiatan creative art

kemampuan kreativitas aanak mulai dari

berfikir imajinatif, luwes, fleksibel,

berani mengambil resiko, mengelaborasi

dan menghasilkan karya terstimulasi dari

model creative art dalam bermain pasir.

Kemampuan mortorik halus anak

perlu ditimulasi, karena perkembangan

motorik yang terhambat dapat

menghambat perkemabangan lainnya

diantaranya kreativitas anak.

Banyak faktor yang

mempengaruhi terhambatnya

perkembangan anak diantaranya faktor

genetika dan lingkungan. Faktor

lingkungan diantaranya lingkungan

rumah, pola asuh, pengajaran, nutrisi,

serta pendidikan di sekolah. Salah satu

faktor lingkungan yakni pendidikan di

sekolah terutama di taman kanak-kanak

yang mengajarkan bermain sambil

belajar. Permainan membuat potensi

anak menjadi terangsang dengan

seimbang karena anak merasa senang

sambil belajar, tidak merasa kesulitan

dan cepat bosan.

Page 8: MODEL CREATIVE ART DALAM BERMAIN PASIR UNTUK …

ISSN 2621-9034 Volume 03 Tahun 2020

MUBTADA : Jurnal Ilmiah Dalam Pendidikan Dasar STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi

41

Jenis permainan atau model

bermain yang diterapkan di taman

kanak-kanak saat ini secara umum

menggunakan model konvensional.

Model bermain konvensional yang

diterapkan di Taman Kanak-kanak

terkesan lebih cenderung pada

pembelajaran akademik. Fenomena

tentang hambatan perkembangan

motorik anak menunjukkan model ini

ternyata tidak sesuai untuk setiap anak.

Bagi anak-anak yang sesuai,

perkembangan motorik halusnya dapat

melampaui rata-rata anak seusianya,

namun dalam aspek tertentu tetap

ditemukan tidak berkembang maksimal.

Dalam kondisi seperti ini perlu

diupayakan model bermain lain yang

dapat menstimulasi perkembangan

motorik halus anak secara sistemik dan

menyeluruh.

Dalam konteks ini model

bermain yang diterapkan adalah creative

art play. Pada model bermain ini

perkembangan anak tidak dipandang

secara bagian demi bagian melainkan

menyeluruh menggunakan media

bermain yang dapat menstimulasi

perkembangan secara menyeluruh dan

terpadu. Sehingga ketika akan

menstimulasi satu bagian perkembangan

tertentu perlu dipadukan dengan media

lainnya.

Model bermain creative art play

belum populer bagi guru Taman Kanak-

Kanak di Kota Medan, sehingga belum

banyak yang menggunakannya. Selain

sumber belajar yang terbatas, guru-guru

juga banyak yang sudah nyaman dengan

model bermain konvensional. Namun

ketika fenomena adanya hambatan dalam

perkembangan motorik halus dan

kreativitas anak di Taman Kanak-Kanak

ditemukan , maka pentinglah untuk

menyiapkan suatu model bermain

creative art. Sesuai dengan kebutuhan

akan perkembangan motorik halus dan

kreativitas, maka dipilih pasir sebagai

media bermain. Selain keterbatasan

penggunaannya di Taman Kanak-Kanak,

pasir merupakan satu media bermain

yang banyak digemari anak-anak.

Hampir lebih dari 60% anak-anak

menyukai bermain pasir dibanding

dengan media lainnya.

KESIMPULAN

Analisis data penelitian ini

menunjukkan bahwa model creative art

dalam bermain pasir berpengaruh

terhadap perkembangan motorik halus

dan kreativitas anak. Diketahui pula

subjek yang mendapat perlakuan

Page 9: MODEL CREATIVE ART DALAM BERMAIN PASIR UNTUK …

ISSN 2621-9034 Volume 03 Tahun 2020

MUBTADA : Jurnal Ilmiah Dalam Pendidikan Dasar STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi

42

meningkat perkembangan motorik halus

dan kreativitasnya. Dengan demikian

model creative art dalam bermain pasir

dapat dipertimbangkan untuk digunakan

sebagai salah satu model bermain untuk

meningkatkan perkembangan motorik

halus dan kreativitas anak.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Sanusi. 2011. Mertodologi

Penelitian Bisnis. Jakarta:

Salemba

Busthomi, Yazid. 2012. Panduan

Lengkap Paud Melejitkan

Potensi dan Kecerdasan Anak

Usia Dini. 1. Jakarta: Citra

Publishing

Geldard, Kathrin & David Geldard.

2001. Working with Children in

Groups Handbook for

Counsellors, Educators and

Community Workers, United

Kingdom: Palgrave Macmillan

Ghony. M. Djunaidi. Dkk, 2012.

Metodologi Penlitian Kualitatif.

1. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Hurlock, Elizabeth, B. 1942.

Perkembangan Anak. I. 6.

Jakarta: Erlangga

_____________ 1980. Psikologi

Perkembangan Suatu

Pendekatan Sepanjang Rentang

Kehidupan. 5. Jakarta: Erlangga

Indriani, Ria. 2014. Peningkatan

Kemampuan Motorik Halus Anak

Melalui Kegiatan Melukis

Dengan Pasir Pada Kelompok B

Paud Melati Binaan Dharma

Wanita Kabupaten Lebong, FKIP

Universitas Bengkulu.

Jennings, Sue. 2002. Embodimen,

Projection, Roleplaying. London:

Jessica Kingley.

Jhonson, James E Dkk. 2004. Play,

Development, and Early

Education. USA: Pearson

Kalff. Doma M. 2003. Sandplay A

Psychotherapeutic Approach to

the Psyche. California: Temenos

Press

Lubis, Zulkarnain. 2010. Penggunaan

Statistika dalam Penelitian

Sosial. 2. Medan: Perdana

Publishing

Milfayetty, Sri. 2016. Creative Art Play

dalam Menurunkan Tingkat

Kecemasan. Playscope

Montolalu. 2009. Bermain dan

Permainan Anak. I. 11. Jakarta:

Universitas Terbuka

Mulyasa. 2012. Manajemen Paud. 2.

Bandung: Remaja Rosdakarya

Page 10: MODEL CREATIVE ART DALAM BERMAIN PASIR UNTUK …

ISSN 2621-9034 Volume 03 Tahun 2020

MUBTADA : Jurnal Ilmiah Dalam Pendidikan Dasar STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi

43

Munandar. Utami. 2012. Pengembangan

Kreativitas Anak Berbakat. 3.

Jakarta: Rineka Cipta

Murniyati. 2014. Upaya

Mengembangkan Kemampuan

Kreativitas Melalui Kegiatan

Seni Melukis Pasir Pada Anak

Kelompok B TK Permata Bunda

Gaden Trucuk Klaten, FKIP

Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

Mursyid. 2015. Belajar dan

Pembelajaran PAUD. 2.

Bandung: Remaja Rosdakarya

Ningsih, Etik Widya. 2014.

Meningkatkan Kreativitas Anak

Melalui Bermain Pasir Kelas A

Di Taman Kanak-kanak Dharma

Wanita Petiken, FIP Universitas

Negri Surabaya.

Non Directive Play Therapy untuk

Kualitas Pengendalian Emosi

dan Pengurangan Somatik. Play

scope

Novan. 2015. Pendidikan Anak Usia

Dini. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Piaget, Jean. 1945. Play, dream and

imitation in Chilhod. Fonded by

C.K Ogden.

Rufaida, Nene, Dkk. 2013. Penerapan

Bermain Pasir Untuk

Meningkatkan Kemampuan

Motorik Halus pada Anak

Kelompok A TK Yunior

Surabaya, FIP Universitas Negri

Surabaya.

Santrock. John W. 2007. Perkembangan

Anak. I. 11. Jakarta: Erlangga

Sternberg. Robert J. 1999. Handbook of

Creatifity. 1. Melbourne:

Cambridge University Press

Suwartini, dkk. 2014. Penerapan

Bermain Pasir Untuk

Meningkatkan Kemampuan

Motorik Halus Anak PPT

Pelangi, FIP Universitas Negeri

Surabaya.

Syamsudin, Haeriah. 2014. Brain Game

untuk Balita. 1. Yogyakarta:

Media Presindo

Syarum, Dkk. 2007. Metodologi

Penelitian Kuantitatif. 1.

Bandung: Citapustaka Media

Weinrib, Estelle L. 1983. Images of Self

The Sandplay Therapy Process.

California: Temenos Press.