model kooperatif tps

Oleh: Agus Rohman

Model Kooperatif

Tipe Think-Pairs-Share(TPS)

LOGO

STKIP Surya, 22 Mei 2013

www.themegallery.com Company Logo

Siapakah Pencetus TPS?

TPS timbul dari penelitian tentang pembelajaran kooperatif dan waktu menunggu (wait time).

Dikembangkan oleh Frank Lyman (1985) dkk.

Tujuan untuk memberikan siswa waktu untuk berpikir, merespon, dan saling membantu

Mengapa NHT?

Mengubah asumsi bahwa metode resitas dan diskusi perlu diselenggarakan dalam seting kelompok kelas secara keseluruhan.

Merupakan struktur kegiatan pembelajaran gotong-royong



Fase-Fase TPS

Fase 1

Fase 2

Fase 3 Sharing

Thinking

Pairing

Diadopsi dari Arends (2008:15)


Fase 1: Thinking

Guru mengajukan pertanyaan/isu

yang terkait dalam pelajaran.

Siswa diminta berpikir dalam 1

menit tentang jawabannya.

Siswa perlu diajari bahwa

berbicara tidak menjadi bagian

berpikir.

Kegiatan dalam Fase


Fase 2: Pairing

Siswa berpasangan

Siswa mendiskusikan jawaban

yang sudah dipikirkan.

Guru memberi waktu 4-5 untuk

berpasangan.

Diskusi dalam fase ini adalah

saling berbagi ide/jawaban.

Kegiatan dalam Fase

2


Fase 3: Sharing

Pasangan siswa berbagi jawaban

pada seluruh kelas.

Guru berjalan mengelilingi

ruangan dari 1 pasangan ke

pasangan lain

Seperempat atau setengah

pasangan saling melapor

jawaban

Kegiatan dalam Fase

3


Kelebihan TPS

Lebih banyak waktu bagi siswa

Siswa banyak yang mengangkat tangan dalam pembelajaran

Guru dapat berkonsentrasi mendengarkan jawaban siswa,

Melatih keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru

Guru mungkin mempunyai waktu yang lebih banyak untuk berpikir

Kelebihan

NHT

Jadilah Guru yang dirindukan Siswa

model kooperatif tps

Technology