model model asuhan kepertawatan
TRANSCRIPT
BAB I
MODEL MODEL ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Keperawatan komunitas merupakan pelayanan professional, yang pada praktiknya
memerlukan acuan landasan teoritis untuk menyelesaikan atau mengatasi fenomena yaitu
penyimpangan dalam kebutuhan dasar komunitas. Terdapat berbagai macam konseptual yang
dikembangkan oleh para ahli, diantaranya sebagai berikut (marrier-Tomey, 1994)
1. Model konseptual dari Florence nightingale (1859), menekankan pengaruh
lingkungan terhadap klien yang dikenal dengan istilah environment model.
2. Model konseptual dari H.E peplau (1985), menekankan pada hubungan perawat
secara interpersonal.
3. Model konseptual dari Virginia Henderson (1966), dikenal dengan need based model
atas aktivitas kehidupan sehari hari ( Activity dialy living model)
4. Model konseptual dari Martha Rodgers (1970), dikenal dengan the science of unitary
human beings.
5. Model konseptual dari dorothea orem (1971) dikenal dengan istilah model
keperawatan mandiri atau self- care theory of nursing.
6. Model konseptual dari Kink’s (1971), dikenal dengan istilah model system.
7. Model konsepyual dari bety neuman (1972) dikenal dengan istilah systems model of
nursing atau health care system model.
8. Model konseptual dari i.j Orlando (1972) dikenal dengan istilah the dynamic
nurse/patient relationship.
9. Model konseptual dari Sr. calista roy (1976) dikenal dengan istilah adaptation model
of nursing.
10. Model konseptual dari Johnson, menekankan ada pendekatan system.
11. Model konseptual dari madeleine leinenger (1978) dikenal dengan cultural care
theory.
12. Model konseptual dari Jean Wadsont (1979) dikenal dengan istilah theory of nursing.
13. Model konseptual dari nola pender (1992) dikenal dengan nama health promotion
model.
Sebagai seorang petugas kesehatan khusus nya seorang ahli dalam kesehatan masyarakat,
perlu diperhtikan bahwa tidak semua konseptual keperawatan yang ada dapat diterapkan pada
tatanan pelayanan paktik keperawatan di komunitas.Hal ini dikarenakan masing-masing
model mempunyai kekurangan dan kelebihan, serta keunikan tersendiri bila dilihat dari
keempat konsep utama dalam paradigm keperawatan komunitas yang diterapkan dinegara
Indonesia, yaitu manusia, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan. Oleh karena itu, dua atau
lebih dari model yang ada perlu dikombinasikan untuk mendukung dan memperkuat
pelayanan dalam kepawatan. Masing-masing model konseptual memberi penekanan tertentu
pada konsep utama.
Model konseptual yang diterapkan dalam keperawatan komunitas
Untuk dapat memahami bagaimana cara menerapkan model konseptual sebagai acuan
keperawatn komunitas, maka di bawah ini terdapat beberapa model konseptual yang dapat
digunakan sebagai bahan perbandingan, yang selanjutnya dapat diaplikasikan secara tepat
dalam praktik keperawatan komunitas.
MODEL KONSEPTUAL LINGKUNGAN ( Florence nightingale, 1859)
Model ini menekankan pengaruh lingkunagn terhadap klien yang dikenal
dengan istilah environment model. Model konsep Florence menerapkan lingkungan
sebagai fokus asuhan keperawatan dan perawat komunitas berupaya memberikan
bantuan asuhan keperawatan berupa pemberian udara yang bersih dan segar,
penerangan lampu yang tepat, kenyamanan lingkungan, mengatur kebersihan,
keselamatan dan keamanan, serta pemberian nutrisi yang adikuat, yang
pelaksanaannya diupayakan secara mandiri tanpa tergantung pada profesi lain.
Kesehatan dilihat dari fungsi interaksi antara keperawatan, manusia, dan lingkungan.
Misalnya, lingkungan yang kotor tidak baik untuk kesehatan, sedangkan lingkungan
yang bersih dapat mengurangi penyakit. Keperawatan memiliki kontribusi, baik
secara langsung maupun tidak langsung untuk memepertahankan kesehatan manusia
melalui managemen manusia-lingkungan.
Model konseptual keperawatan mandiri (D.E. Orem, 1971)
Keperawatan mandiri merupakan salah satu kemampuan dasar manusia dalam
menjaga fungsi tubuh dan kehidupan yang harus dimilikinya. Menurut Orem,
keperawatn mandiri adalah suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai yang
dilakukan individu itu sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna memepertahankan
kehidupan, kesehatan, dan kesejahteraan rakyat, baik dalam keadaan sehat maupun
sakit.
Model konseptual kerawatan mandiri didasari oleh 6 pasal berikut ini
1. Keperawatan mandiri didasarkan pada tindakan dimana manusia mampu
melaksanakannya.
2. Keperawatan mandiri didasarkan pada kesengajaan dan pengambilan keputusan
sebagai pedoman tindakan
3. Setiap orang menghendaki keperawatan mandiri dan menjadi kebutuhan dasar
manusia.
4. Orang dewasa mempunyai hak dan tanggung jawab untuk merawat diri sendiri
dan orang lain untuk memelihara kesehatan mereka agar hidup sehat.
5. Keperawatan mandiri adalah tingkah laku secara lambat dan terus menerus
didukung dari pengalaman sosial sebagai hubungan interpersonal.
6. Keperawatan mandiri akan meningkatkan harga diri seseorang, sehingga
mempengaruhi konsep diri.
Orem mengemukakan beberapa kebutuhan dasar dalam kebutuhan mandiri (self care)
yang dapat dijadikan sebagai dasar untu melakukan pengkajian dan menentukan
masalah / diagnosis keperawatan, diantaranya yaitu :
1. Pemeliharaan yang cukup pengambilan udara
2. Pemeliharaan yang cukup pengambilan air
3. Pemeliharaan yang cukup pengambilan makanan
4. Pemeliharaan proses eliminasi
5. Pemeliharaan dengan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
6. Pemeliharaan dengan keseimbangan antara kesendirian dan interaksi social
7. Pencegahan resiko pada kehidupan dan keadaan sehat manusia
8. Perkembangan dalam kelompok social sesuai dengan potensi, pengetahuan, dan
keinginan manusia.
MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN SISTEM (King I.M. 1971)
Manusia merupakan individu reaktif yang dapat bereaksi terhadap situasi,
orang, dan objek tertentu. Sebagai makhluk yang berorientasi pada waktu, manusia
tidak terlepas dari kejadian masa lalu dan masa sekarang yang mempengaruhi masa
depannya. Sedangkan sebagai makhluk social, manusia hidup bersama orang lain dan
saling berinteraksi satu sama lain. Berdasarkan hal tersebut, manusia memiliki tiga
kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan akan informasi kesehatan, kebutuhan akan
pencegahan penyakit, serta kebutuhan akan perawatan ketika sakit.
Menurut King, komunitas merupakan suatu system yang terdiri atas sub
system keluarga dan supra sistemnya adalah system social yang lebih luas. Sub
system yang terdapat pada komunitas saling melakukan interaksi, interelasi, dan
interdependensi antara yang satu dengan yang lainnya. Adanya gangguan atau stressor
pada salah satu subsystem akan mempengaruhi komunitas. Misalnya, gangguan pada
salah satu sub system pendidikan, maka masyarakat akan kehilangan informasi atau
mengalami ketidaktahuan, sehingga menimbulakn masalah kesehatan dan
memerlukan intervensi keperawatan. Keluarga sebagai sub system komunitas
merupakan system terbuka dimana terjadi hubungan timbal balik antara keluarga dan
komunitas, yang sekaligus sebagai umpan balik.sesuai dengan model system untuk
mengetahui permasalhan dalam komunitas, maka perlu dilakukan pengekajian pada
keluarga yang menjadi subsistem dari komunitas. Intervensi keperawatan yang
dilakukan tekait dua sasaran yaitu keluarga atau komunitas.
MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN ADPTASI
Pengertian model konseptual adaptasi adalah bagaimana individu mampu
meningkatkan kesehatan dengan cara memepertahankan perilaku adaptif dan
mengubah perilaku maladaptive. Individu.manusia merupaka holistic adaptif system
yang selalu beradaptasi secara keseluruhan . dari pengertian tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa tujuan dari model konseptual keperawatan komunitas menurut roy
adalah memeprtahankan perilaku adaptif dan mengubah perilaku maladaptive pada
komunitas. Upaya pelayanan keperawatan yanag dapat dilakukan antara lain
meningkatkan kesehatan dengan cara mempertahankan perillaku adaptif serta
memnerikan intervensi keperawatan yang ditujukan untuk menekan strwsor dan
meningkatkan mekanisme adaptasi.
Kunci utama dari model adaptasi Roy adalah sebagai berikut.
1. Manusia sebagai makhluk biologis, psikologis, dan social yang selalu berinteraksi
dengan lingkungannya.
2. Manusia sebagai makhluk individu dapat meningkatkan kesehatannya dengan
mempertahankan perilaku yang adaptif dan mengubah perilaku maladaptif.
3. Agar terjadi keadaan homoestasis atau terjadi integrasi antara individu dengan
lingkungannya, maka individu tersebut harus beradaptasi sesuai perubahan yang
terjadi.
4. Terdapat tiga tingkatan adapts pada individu yaitu :
a. focal stimulation, merupakan stimulus yang langsung beradaptasi dengan
individu dan mempunyai pengaruh yang kuat terhadap individu.
b. Contextual stimulation, merupakan stimulus lain yang dialami seseorang, baik
stimulus internal maupun eksternal, yang dapay mempengaruhi, kemudian
dapat dilakukan observasi , dan dapat diukur secara subjektif.
c. Residual stimulation, merupakan stimulus lain yang merupakan ciri tambahan
yang da atau sesuai dengan situasi dalam proses penyesuain dengan
lingkungan yang sulit untuk diobservasi.
5. Sistem adaptasi memiliki empat efektor, yaitu:
a. Fungsi biologis /fisiologis. Komponen system adaptasi ini antara lain
kebutuhan oksigenal (oksigen demand), nutrisi (nutrition), eliminasi
(elimination), aktivitas dan istirahat (activity and rest), integritas kulit (skin
integrity), indra, cairan dan elektrolit, fungsi neurologis, serta fungsi endokrin.
b. Konsep diri, yang berarti bagaimana individu mengenal pola-pola interaksi
social saat berhubungan dengan orng lain.
c. Fungsi peran, merupakan proses penyesuain yang berhubungan dengan
bagaimana peran individu dalam mengenal pola-pola interaksi social saat
berhubungan dengan orang lain.
d. Interdependen, merupakan kemampuan seseorang mengenal pola-pola kasih
saying dan cinta yang terjadi melalui hubungan secara interpersonal, baik pada
tingkat individu maupun kelompok.
6. Individu harus mampu meningkatkan energy untuk beradaptasi, sehingga mampu
melakukan tujuan untuk kelangsungan kehidupan, perkembangan, reproduksi,
dan keunggulan. Tujuan keperawatan adalah untuk meningkatkan kesehatan
seseorang dengan meningkatkan respons adaptif.
Melalui model adaptasi ini, individu sebagai makhluk biopsikososial dan
spiritual serta sebagai satu kesatuan yang utuh memiliki mekanisme koping untuk
beradaptasi terhadap perubahan lingkungan, sehingga individu selalu berinteraksi
terhadap perubahan lingkungan. Untuk dapat beradaptasi setiap individu akan
merespons terhadap kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan konsep diri yang
positif, kemampuan untuk hidup mandiri, serta kemampuan akan berperan dan
berfungsi secara optimal untuk memelihara integritas diri. Individu selalu berada
dalam rentang sehat sakit yang berhubungan denagn koping yang efektif dalam
memperhatikan proses adaptasi.
MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN HEALT CARE SYSTEM (Betty
Neuman, 1972)
Model konsep ini merupakan model konsep yang menggambar aktivitas
keperwatan, yang ditunjukkan kepada penekanan penurunan stres dengan
memperkuat garis pertahanan diri, baik yang bersifat flexible, normal, maupun
resisten dengan sasaran pelayanan adalah komunitas.
Gambar 3.3
Jika dilihat pada gambar 3.3 di atas, garis pertahanan diri komunitas meliputi
garis pertahanan fleksibel/ buffer zone, yaitu tingkat kesehatan yang dinamis, yang
merupakan hasil sementara terhadap stressor ( respon komunitas terhadap lingkungan,
misalnya banjir, stressor social, ketersediaan dana dalam pelayanan kesehatan,
pekerjaan, iklim, dan lain-lain). Selain itu, terdapat garis pertahanan normal yang
merupakan tingkat kesehatan komunitas yang dicapai saat itu. Garis pertahanan
normal berupa kopling dan kemampuan dalam pemecahan masalah dalam jangka
panjang yang diperlihatkan sebagai ilmu kesehatan komunitas. Garis pertahanan ini
meliputi : ketersediaan pelayanan, adanya perlindungan terhadap status nutrisi secara
menyeluruh, tingkat pendapatan (cost level), sikap atau perilaku masyarakat terhadap
kesehatan, dan kondisi rumah yang memenuhi syarat-syarat kesehatan. Sedangkan
garis pertahanan resistant merupakan mekanisme internal untuk menghadapi stressor (
stressor penyebab ketidakseimbangan system) yang meliputi : tingkat pendidikan
masyarakat, adanya ketersediaan pelayanan kesehatan, transportasi, tempat rekreasi,
dan cakupan imunisasi. Intervensi diarahkan pada ketiga garis pertahanan tersebut
yang terkait pada tiga level prevensi, yaitu dengan menggunakan kemampuan primer,
sekunder, dan tersier. Sementara itu, tujuan keperawatan adalah stabilitas klien dan
keluarga dalam lingkungan yang dinamis.
Model ini menganalisis interaksi antara empat variable yang menunjang
keperawatan komunitas, yaitu aspek fisik atau fisiologis, aspek psikologis, aspek
social dan kultural, serta aspek spriritual. Asumsi Betty Neuman tentang empat
konsep utama yang terkait dengan keperawatan komunitas adalah sebagai berikut.
1. Manusia, merupakan suatau system terbuka yang selalu mencari keseimbangan
dari harmoni dan merupakan satu kesatuan dari variabel yang utuh, yaitu :
fisiologis, psikologis, sosiocultural, perkembangan, dan spiritual.
2. Lingkungan, meliputi semua factor internal dan eksternal atau pengaruh-pengaruh
dari sekitar atau system klien.
3. Sehat, merupakan kondisi terbebas dari gangguan pemenuhan kebutuhan. Sehat
merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan
menghindari atau mengatasi stressor. Untuk lebih jelas mengenai hal ini dilihat
pada gambar 3.4.
Optimum health incipient illness over illness very
serious illness
Sehat menurut Neuman adalah suatu keseimbangan bio, psiko, sosio, kultural, dan
spiritual pada garis pertahanan klien, yaitu garis pertahanan fleksibel, normal dan
resistant. Sehat dapat diklasifikasikan dalam tahapan, yaitu :
1. Normally well, yaitu sehat secara psikologis, medis dan social;
2. Pessimistic, yaitu bersikap berpandangan tidak mengandung harapan baik
(misalnya kwatir sakit. Ragu akan kesehatannya, dan lain lain);
3. Socially ill. Yaitu secara psikologis dan medis baik, terapi kurang mampu secara
social, baik ekonomi maupun interaksi social dengan masyarakat;
4. Hypochondriacal, yaitu penyakit bersedih hati dan kesedhan tanpa alas an.
5. Medically ill, yaitu sakit secara medis yang dapat diperiksa dan dapat diukur;
6. Martyr, yaitu orang yang rela menderita atau meninggal daripada menyerah kaena
mempertahankan agama/kepercayaan. Dalam hal kesehatan seseorang yang tidak
mempedulikan kesehatannya, dia tetapberjuang untuk kesehatan/keselamatan
orang lain ;
7. Optimistic, yaitu meskipun secara medis dan social sakit, tetapi mempunyai
harapan baik keadaan ini sering kali sangat membantu dalam penyembuhan sakit
medisnya;
8. Seriously ill, yaitu benar benar sakit, baik secara psikologis, medis, dan social.
Keadaan
kesehatanLabel
Helth dimension
Sosial Psikologi Medis
1 Biasanya baik Baik Baik Baik
2 Pesimistis Baik Sakit Baik
3 Sakit secara sosial Sakit Baik Baik
4 Murung tanpa alasan Sakit Baik Sakit
5 Sakit secara medis Baik Baik sakit
6 Menganiaya Baik Sakit Sakit
7 Optimistis Sakit Baik Sakit
8 Sakit serius Sakit Sakit Sakit
Keperawatan ditujukan untuk memepertahankan keseimbangan tersebut dengan
berfokus pada empat intervensi, yaitu :
Keperawatan ditujukan untuk mempertahankan keseimbangan tersebut dengan
berfokus pada empat intervensi berikut ini.
1. Intervensi yang bersifat promosi, dilakukan apabila gangguan terjadi pada garis
pertahanan yang bersifat fleksibel, meliputi pendidikan kesehatan dan
mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar yang dapat dilakukan kiien
di rumah atau komunitas yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan atau
keseimbangan garis pertahanan normal.
2. Intervensi yang bersifat prevensi, dilakukan apabila garis pertahanan normal
terganggu, meliputi deteksi dini gangguan kesehatan atau gangguan
keseimbangan garis petahanan, misalnya deteksi dini tumbuh kembangbalita,
keluarga, serta memberikan zat kekebalan pada kiien yang bersifat individu,
misalnya konseling pranikah.
3. Intervensi yang bersifat kuratif dan rehabilitatif, dilakukan apabila garis
pertahanan resisten terganggu, meliputi melakukan prosedur keperawatan yang
memerlukan kepakaran perawat, misalnya melatih kiien duduk atau berjalan,
memberikan konseling untuk penyelesaian masalah, melakukan kerja sama lintas
program dan limas sektor untuk penyelesaian masalah, serta melakukan rujukan
keperawatan atau nonkeperawatan, baik secara lintas program maupun lintas
sektor.
4. Keperawatan. Keperawatan sebagai ilmu dan kiat yang mempelajari tidak
terpenuhinya kebutuhan dasar kiien (individu, keluarga, kelompok, dan
komunitas), berhubungan dengan ketidakseimbangan yang terjadi pada ketiga
garis pertahanan, yaitu: fleksìbel, normal, dan resisten, serta berupaya membantu
mempertahankan keseimbangan untuk sehat. Intervensi keperawatan bertujuan
untuk menurunkan stresor melalui:
a. Pencegahan primer, meliputi berbagai tindakan keperawatan untuk
mengidentifikasi adanya stresor, mencegah reaksi tubuh karena adanya
stresor, serta mendukung koping pada klien secara konstruktif.
b. Pencegahan sekunder, meliputi berbagai tindakan keperawatan dengan
mengurangi atau menghilangkan gej ala penyakit serta reaksi tubub lainnya
karena adanya stresor.
c. Pencegahan tersier, meliputi pengobatan secara rutin dan teratur, serta
pencegahan terhadap adanya kerusakan lebih lanjut dan komplikasi suatu
penyakit.
Dan uraian di atas, dapat dipahami bahwa penerapan model konseptual
keperawatan komunitas dan Betty Neuman berfokus pada penurunan stres dengan
cara memperkuat garis pertahanan din dan intervensi diarahkan pada ketiga garis
pertahanan tersebut yang terkait dengan tiga level prevensi. Untuk lebih jelasnya
dapat di lihat pada Gambar 3.5.
Sesuai dengan teori Neuman, komunitas dilihat sebagai klien yang
dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu:
1. Komunitas yang merupakan klien; dan
2. Penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan yang terdini atas lima
tahapan, yaitu: pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan intervensi,
implementasi, dan evaluasi.
Asuhan keperawatan yang diberikan pada kompnitas atau kelompok adalah sebagai
berikut.
1. Pengkajian
Hal yang perlu dikaji pada komunitas atau kelompok, antara lain sebagai berikut.
a. Inti (core), me1iputi data demografi kelompok atau komunitas yang terdiri atas
usia yang berisiko, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, agama, nilai-nilai,
keyakinan, serta riwayat timbulnya kelompok atau komunitas.
b. Mengkaji delapan subsistem yang memengaruhi komunitas, antara lain:
- Perumahan, bagaimana penerangannya, sirkulasi, bagaimana kepadatannya
karena dapat menjadi stresor bagi penduduk.
- Pendidikan komunitas, apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan
untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat.
- Keamanan dan keselamatan, bagaimana keselamatan dan keamanan di
lingkungan tempat tinggal, apakah masyarakat merasa nyaman atau tidak,
apakah sering mengalami stres akibat kemanan dan keselamatan yang tidak
terjamin.
- Politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan, apakah cukup menunjang,
sehingga memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan di berbagai
bidang, termasuk kesehatan.
- Pelayanan kesehatan yang tersedia, untuk melakukan deteksi dini dan merawat
memantau gangguan yang terjadi.
- Sistem komunikasi, sarana komunikasi apa saja yang tersedia dan dapat
dimanfaatkan di masyarakat tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait
dengan gangguan penyakit. Misalnya media televisi, radio, koran, atau leaflet
yang diberikan kepada masyarakat
- Sistem ekonomi, tingkat sosial ekonomi masyarakat secara keseluruhan,
apakah pendapatan yang diterima sesuai dengan kebijakan Upah Minimum
Regional (UMR) atau sebaliknya di bawah upah minimum. Hal ini terkait
dengan upaya pelayanan kesehatan ditujukan pada anjuran untuk
mengonsumsi jenis makanan sesuai kemampuan ekonomi masing-masing.
- Rekreasi, apakah tersedia sarana rekreasi, kapan saja dibuka, apakah biayanya
dapat dijangkau old-i masyarakat. Rekreasi hendaknya dapat digunakan
masyarakat untuk membantu mengurangi stresor.
2. Diagnosis keperawatan
Diagnosis ditegakkan berdasarkan tingkat reaksi komunitas terhadap stresor
yang ada. Selanjutnya dirumuskan dalam 3 komponen P (problem atau masalah),
E (etiology atau penyebab), dan S (symptom atau manifestasi/data penunjang).
Misalnya, risiko tinggi peningkatan gangguan penyakit kardiovaskular pada
komunitas di RT 01 RW10 Kelurahan Somowinangun sehubungan dengan
kurangnya kesadaran masyarakat tentang hidup sehat ditandai dengan:
a. 0,15% ditemukan angka dirawat dengan gangguan kardiovaskular;
b. 50% RT 01 RW 10 mengonsumsi lemak tinggi;
c. didapatkan 20% saja yang kebiasaan berolahraga;
d. rekreasi tidak teratur;
e. informasi tentang gangguan kardiovaskular kurang.
3. Perencanaan intervensi
Perencanaan intervensi yang dapat dilakukan berkaitan dengan diagnosis
keperawatan komunitas yang muncul di atas adalah:
a. lakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit gangguan Kardiovaskular;
b. lakukan demonstrasi keterampilan cara menangani stres dan teknik relaksasi;
c. lakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan penyakit kardiovaskular melalui
pemeriksaan tekanan darah;
d. lakukan kerja sama dengan ahli gizi untuk menetapkan diet yang tepat bagi
yang berisiko;
e. lakukan olahraga secara rutin sesuai dengan kemampuan fungsi jantung;
f. lakukan kerja sama dengan petugas dan aparat pemerintah setempat untuk
memperbaiki lingkungan atau komunitas apabila ditemui ada penyebab
stresor;
g. lakukan rujukan ke rumab sakit bila diperlukan.
4. Implementasi
Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah
direncanakan yang bersifat:
a. bantuan untuk mengatasi masalah gangguan penyakit kardiovaskular di
komunitas;
b. mempertahankan kondisi yang seimbang, dalam hal ini berperilaku hidup
sehat dan melaksanakan upaya peningkatan kesehatan;
c. mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah gangguan
penyakit kardiovaskular;
d. sebagai advokat komunitas yang sekaligus memfasilitasi terpenuhinya
kebutuhan komunitas.
5. Evaluasilpenilaian
a. menilai respons verbal dan nonverbal komunitas setelah dilakukan intervensi;
b. menilai kemajuan yang dicapai oleh komunitas setelah dilakukan intervensi
keperawatan;
c. mencatat adanya kasus baru yang dirujuk ke rumah sakit.
MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN NEED BASED (VIRGINIA
HENDERSON 1966)
Model konseptual keperawatan yang dikemukakan oleh Virginia Henderson
adalah model konsep need based model atau aktivitas hidup sehari-hari (activity daily
living model) dengan memberikan gambaran tugas perawat. Tugas perawat menurut
model konseptual ini adalah mengkaji individu,baik sehat maupun sakit dalam
melaksanaan aktivitas untuk mendukung kesehatannya, proses penyembuhan bahkan
meninggal dengan damai, yang dilakukan secara mandiri karena individu memiliki
kemampuan, kemauan, dan pengetahuan.
Fungsi unik perawat menurut model konseptual ini, antara lain:
1. membantu individu, keluarga, dan masyarakat, baik sehat maupun sakit dalam
menunjang kesehatan atau penyembuhannya. Bantuan diberikan dengan tujuan
agar mereka dapat menolong dirinya sendiri;
2. membantu individu, keluarga, dan masyarakat dalam melaksanakan program
pengobatan yang ditentukan dokter;
3. perawat sebagai tim kesehatan, bekerja sama dan saling membantu dalam
merencanakan,serta melaksanakan program kesehatan secara menyeluruh.
Menurut Henderson, prinsip dasar dan model konseptual ini adalah sebagai berikut.
1. Pertama, manusia mengalami perkembangan selama rentang kehidupan (lfe span)
melalui proses tumbub kembang.
2. Kedua, dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari individu mengalami rentang
ketergantungan sejak lahir dan belajar untuk mandiri melalui sebuah proses yang
disebut pendewasaan. Proses tersebut dipengaruhi oleh pola asuh, lingkungan
sekitar, dan status kesehatan individu.
3. Ketiga, dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari, individu klasifikasikan menjadi
tiga kondisi,yaitu belum dapat melaksanakan aktivitas, terlambat melaksanakan
aktivitas, dan tidak dapat melaksanakan aktivitas.
Komponen aktivitas sehari-hari dapat dikembangkan menjadi bahan untuk
mengkaji kebutuhan klien, sehingga dapat menentukan masalah keperawatan atau
diagnosis keperawatan.Komponen tersebut antara lain:
1. bernapas secara normal;
2. minum dan makan sesuai dengan kebutuhan;
3. eliminasi secara normal, baik urine maupun alvi;
4. bergerak dan rnemelihara postur tubuh;
5. tidur dan istirahat;
6. membuka dan menggunakan pakaian;
7. mempertahankan suhu tubuh normal dengan berpakaian dan modifikasi
lingkungan;
8. memelihara kebersihan tubuh dan merias diri;
9. mencegah kecelakaan dan bahaya;
10. berkomunikasi;
11. beribadah;
12. bermain dan berekreasi;
13. bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya;
14. belajar dan memuaskan keingintahuan.
Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa penerapan model konseptual
keperawatan komunitas dan Virginia Henderson membeni indikasi kesehatan
masyarakat dapat dilihat dan kemampuan mereka dalam melaksanakan aktivitas
kehidupan sehari-hari.
MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN MARTHA E. ROGERS (1970)
Manusia merupakan satu kesatuan yang utuh, serta memiliki sifat dan karakter
yang berbeda. Manusia selalu beninteraksi dengan lingkungannya, sena dapat
memenganuhi satu sama lainnya.Dalam proses kehidupannya, manusia diciptakan
dengan karaktenistik dan keunikannya masing masing. Dengan kata lain, setiap
individu berbeda dengan yang lain. Konsep Martha E. Rogers ini dikenal dengan
konsep manusia sebagai unit. Dengan demikian, teoni ini dapat dipergunakan untuk
mengidentifikasi penilaku yang ada di masyarakat, di mana jika perilaku meneka
baik, maka dapat menunjang kesehatan, tetapi jika perilaku mereka kurang baik, maka
dapat menurunkan derajat kesehatan dalam komunitas.
MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN JOHNSON
Johnson mengungkapkan pandangannya mengenai keperawatan komunitas
dengan menggunakan pendekatan sistem perilaku. Menurut Johnson, komponen
subsistem yang membentuk sistem penilaku manusia adalab:
1. ingestif sumber dalam memelihara tingkat keutuhan dalam mencapai kesenangan
atau pencapaian pengakuan dan lingkungannya;
2. achievement, yaitu bentuk pencapaian prestasi melalui kemampuan ketenampilan
yang kreatif;
3. agressive, yaitu mekanisme pertahanan din seseorang dan berbagai ancaman yang
berasal dan lingkungan;
4. sexuality, pemenuhan kebutuhan saling mencintai dan dicintai (love and
belonging);
5. Elemination,yang dimaksud eliminasi di sini adalah segala bentuk pengeluaran
sampah atau barang yang tidak dipergunakan kembali oleh manusia;
6. Pemenuhan kebutuhan tambahan dalam mempertahankan lingkungan yang
kondusifdengan cara menyesuaikan kehidupan sosial, keamanan, dan
kelangsungan hidupnya;
7. Dependent, yaitu bagian yang membentuk sistem perilaku dalam mendapatkan
bantuan, kedamaian, keamanan, serta kultun atau kepercayaan.
Dalam pendekatan ini, individu dipandang sebagai sistem perilaku yang selalu
ingin mencapai keseimbangan dan stabilitas, baik dalam lingkungan internal maupun
eksternal. Individu juga memiliki keinginan mengatur dan menyesuaikan din terhadap
pengaruh yang timbul. Masyarakat (individu/kelompok) memerlukan bantuan dan
ancaman sakit atau potensi penyakit yang ditimbulkan oleh lingkungan dengan cara
menyeimbangkan sistem perilaku tersebut. Status kesehatan yang ingin dicapai adalah
mampu berperilaku untuk memelihara keseimbangan dengan lingkungan.
MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN ORLANDO (1972)
Setiap individu memilik kebutuhan yang berbeda-beda. Apabila kebutuhan
tersebut terpenuhi, maka srees akan berkurang, meningkatkan kepuasaan dan
mendorong pencapaian kesehatan optimal. Jika perawat kornunitas menggunakan
teori Orlando, diharapkan perawat mampu mengidentifikasi tingkat pemenuhan
kebutuhan yang dapat dicapai dalam komunitas dan berusaha memberikan prornosi
kesehatan tentang upaya yang dapat dilakukan oleh komunitas dalam mencapai
pemenuhan kebutuhan mereka yang berbeda-beda tersebut. Untuk mewujudkan hal
tersebut, terdapat 3 hal yang harus diperhatikan, yaitu perilaku kiien, reaksi perawat,
dan tindakan keperawatan. Harapannya setelah dilakukan perawatan, klien akan
merasakan dampak kebutuhan pada tingkat kesehatan dan akan berbuat secara
otomatis dalam memenuhi kebutuhannya.
BAB II
TATANAN PRAKTIK KOMUNITAS
Perawat kesehatna komunitas Melakukan pekerjaan pada berbagia posisi dengan
fokus utama klien individu,keluarga, dan komunitas. (Acher, 1976). Tatanan praktik
dalam keperawatan komunitas kesehatan komunitas sangat luas, karena pada semua
tatanan perawat komunitas dapat memberikan pelayanan dengan penekanan tingkat
pencegahan primer, sekunder dan tersier. Perawat yang bekerja di komunitas dapat
bekerja sebagai perawat keluarga, perawat sekolah, perawat kesehatan kerja atau
pegawwai gerontology.
Perawat keluarga
Keperawatan kesehatan keluarga adalah tingkat keperawatan tingkat kesehatan
masyarakat yang dipusatkan pada keluarga sebagai satu kesatuan yang dirawat
dengans sehat sebagai tujuan pelayanan dan perawatan sebagai upaya (Bailon
dan Maglaya, 1978)
Perawat keluarga adalah perawat teregistrasi dan telah lulus dalam bidang
keperawatan yang dipersiapkan untuk praktik memberikan pelayanan individu
dan keluarga disepanjang rentang sehat sakit.
Peran yang dilakukan perawat keluarga adalah melaksanakan asuhan
keperawatan keluarga,berpartisipasi dna menggunakan hasil riset,
mengembangkan dan melaksanakan kebijakan dibidang kesehatan,
kepemimpinan, pendidikan, case management dan konsultasi.
Perawat kesehatan sekolah
Kperawatan sekolah adalah keperawatan yang difokuskan pada anak ditatanan
pendidikan guna memenuhi kebutuhan anak dengan mengikutsertakan keluarga
maupun masyarakat sekolah dalam perencanaan pelayanan (Logon, BB, 1986).
Fokus utama perawat kesehatan sekolah adalah siswa dan lingkungannya dan
sasaran penunjang adalah guru dan kader.
Perawat kesehatan kerja
Perawatan kesehatan kerja adalah penerapan prinsip-prinsip keperawatan dalam
memelihara kelestarian kesehatan tenaga kerja dan segala bidang pekerjaan.
Perawat kesehatan kerja mengaplikasikan praktik keperawatan dalam memenuhi
kebutuhan unik individu, kelompok dna masyarakat ditatanan industri, pabrik,
tempat kerja, tempat konsultasi, universitas dan lain lain.
Perawat gerontologi
Perawatan gerontologi atau gerontik adalah ilmu yang mempelajari dan
memberikan pelayanan kepada orang lanjut usia yang dapat terjadi di berbagai
tatanan dan membantu orang lanjut usia tersebut untuk mencapai dna
mempertahankan fungsi optimal.
Lingkup praktik keperawatan gerontologi adalah memberikan asuhan
keperawatan, melaksanakan advokasi dan bekerja untuk mamaksimalkan
kemampuan atau kemandirian lanjut usia, meningkatkan dna mempertahankan
kesehatan, mencegah dan meminimalkan kecacatan dan menunjang proses
kematian yang bermartabat.