model-model pembelajaran-new

47
II. MATERI PELATIHAN A. PENDAHULUAN Bila kita mengajarkan suatu topik tertentu dalam matematika, kita harus memilih pendekatan, strategi, metode, teknik yang sesuai dengan kondisi dan situasi anak yang akan kita ajar, supaya tujuan pengajaran tercapai dengan hasil yang baik. Bila guru tidak dapat menggunakan strategi belajar yang sesuai, hasil belajar yang diharapkan tidak mungkin akan tercapai secara optimal. Pada Bab ini akan dibahas mengenai model- model pengajaran. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai model-model pengajaran, akan dibicarakan dahulu apa yang dimaksud dengan pendekatan, strategi, metode dalam pengajaran. 1. Pendekatan dalam Pengajaran Pendekatan adalah suatu jalan, cara, atau kebijaksanaan yang ditempuh oleh guru atau siswa dalam pencapaian tujuan pengajaran apabila kita melihatnya dari sudut bagaimana proses pengajaran atau materi pengajaran itu dikelola. Contoh pendekatan-pendekatan dalam pengajaran matematika antara lain: CBSA, kontekstual, induktif, deduktif, spiral, pemecahan masalah dan sebagainya. Model-model PembelajaranMatematika 3

Upload: yusesvi

Post on 02-Jul-2015

156 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Model-model pembelajaran-New

II. MATERI PELATIHAN

A. PENDAHULUAN

Bila kita mengajarkan suatu topik tertentu dalam

matematika, kita harus memilih pendekatan, strategi, metode,

teknik yang sesuai dengan kondisi dan situasi anak yang akan

kita ajar, supaya tujuan pengajaran tercapai dengan hasil yang

baik. Bila guru tidak dapat menggunakan strategi belajar yang

sesuai, hasil belajar yang diharapkan tidak mungkin akan

tercapai secara optimal.

Pada Bab ini akan dibahas mengenai model-model

pengajaran. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai model-

model pengajaran, akan dibicarakan dahulu apa yang dimaksud

dengan pendekatan, strategi, metode dalam pengajaran.

1. Pendekatan dalam Pengajaran

Pendekatan adalah suatu jalan, cara, atau kebijaksanaan

yang ditempuh oleh guru atau siswa dalam pencapaian

tujuan pengajaran apabila kita melihatnya dari sudut

bagaimana proses pengajaran atau materi pengajaran itu

dikelola. Contoh pendekatan-pendekatan dalam pengajaran

matematika antara lain: CBSA, kontekstual, induktif, deduktif,

spiral, pemecahan masalah dan sebagainya.

2. Strategi Pembelajaran

Setiap pengajaran mempunyai tujuan pengajaran. Untuk

mencapai tujuan dalam mengajarkan topik-topik dalam

matematika digunakan pendekatan mengajar. Pendekatan

yang digunakan bermacam-macam jenisnya. Dalam

mengajarkan suatu topik apakah materi pelajaran tersebut

disajikan kepada siswa baik secara perorangan maupun

secara berkelompok. Setelah materi tersebut terpilih

Model-model PembelajaranMatematika

3

Page 2: Model-model pembelajaran-New

terdapat pertanyaan lain, siapakah yang mengajarkannya?

Guru secara perorangan atau kelompok. Bisa saja materi

dipelajari sendiri oleh siswa. Bila guru yang memberi materi,

bagaimana cara guru memotivasi siswa agar siswa

berpartisipasi, bagaimana guru harus mengelola kelas

sehingga pelajaran berjalan sebagaimana mestinya.

Pengaturan materi kurikulum tersebut disebut strategi

pembelajaran..

3. Metode Mengajar

Apakah anda tahu apa yang dimaksud dengan metode

mengajar? Metode mengajar adalah cara mengajar atau

cara menyampaikan materi pelajaran kepada siswa yang kita

ajar. Macam-macam metode mengajar antara lain: ceramah,

ekspositori, tanya jawab, penemuan.

Ceramah adalah suatu cara penyampaian (memberikan)

informasi secara lisan terhadap siswa di dalam ruangan

tertentu, siswa mendengarkan dan mencatat seperlunya.

Metode ceramah lebih sesuai pada bidang non eksakta

karena dianggap paling praktis. Pada metode ceramah

pengajaran berpusat pada guru, sebab guru lebih banyak

berbicara/menyampaikan materi.

Metode ekspositori memiliki kesamaan dengan metode

ceramah, karena sifatnya memberi informasi. Beda

ekspositori dari ceramah adalah dominasi guru dikurangi.

Dalam metode ekspositori guru memberi informasi hanya

pada waktu-waktu tertentu yang diperlukan siswa, misalnya

pada awal pengajaran, atau untuk suatu topik yang baru.

Model-model PembelajaranMatematika

4

Page 3: Model-model pembelajaran-New

4. Model Pengajaran

Istilah model pengajaran dibedakan dari istilah strategi

pengajaran, metode pengajaran, atau prinsip pengajaran. Istilah

model pengajaran mempunyai makna yang lebih luas daripada

suatu strategi, metode, atau prosedur. Istilah model pengajaran

mempunyai empat ciri khusus yang tidak dipunyai oleh strategi

atau metode tertentu yaitu: rasional teoretik yang logis yang

disusun oleh penciptanya, tujuan pembelajaran yang akan

dicapai, tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model

tersebut dapat dilaksanakan secara berhasil, dan lingkungan

belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat

tercapai.

Istilah model pengajaran meliputi pendekatan suatu model

pengajaran yang luas dan menyeluruh. Contohnya pada model

pembelajaran berdasarkan masalah, kelompok-kelompok kecil

siswa bekerja sama memecahkan suatu masalah yang telah

disepakati oleh siswa dan guru. Ketika guru sedang menerapkan

model pengajaran tersebut, seringkali siswa menggunakan

bermacam-macam keterampilan, prosedur pemecahan masalah,

dan berpikir kritis. Model pengajaran berdasarkan masalah

dilandasi oleh teori belajar konstruktivis; pada model ini

pembelajaran dimulai dengan menyajikan permasalahan nyata

yang penyelesaianya membutuhkan kerja sama diantara siswa-

siswa. Dalam model pengajaran ini guru memandu siswa

menguraikan rencana pemecahan masalah menjadi tahap-tahap

kegiatan; guru memberi contoh mengenai penggunaan

keterampilan dan strategi yang dibutuhkan supaya tugas-tugas

tersebut dapat diselesaikan. Guru menciptakan suasana kelas

Model-model PembelajaranMatematika

5

Page 4: Model-model pembelajaran-New

yang fleksibel dan berorientasi pada upaya penyelidikan oleh

siswa.

Model-model pengajaran dapat diklasifikasikan

berdasarkan: tujuan pembelajarannya, pola urutannya dan sifat

lingkungan belajarnya. Sebagai contoh pengklasifikasian

berdasarkan tujuan, pengajaran langsung merupakan suatu

model pengajaran yang baik untuk membantu siswa

mempelajari keterampilan dasar seperti tabel perkalian atau

untuk topik-topik yang banyak berkaitan dengan penggunaan

alat. Akan tetapi model ini tidak sesuai bila digunakan untuk

mengajarkan konsep-konsep matematika tingkat tinggi.

Yang dimaksud dengan sintaks (pola urutan) dari suatu

model pengajaran adalah pola yang menggambarkan urutan

alur tahap-tahap keseluruhan yang pada umumnya disertai

dengan serangkaian kegiatan pembelajaran. Sintaks (pola

urutan) dari suatu model pengajaran tertentu menunjukkan

dengan jelas kegiatan-kegiatan apa yang harus dilakukan guru

atau siswa. Sintaks (pola urutan) dari bermacam-macam model

pengajaran memiliki komponen-komponen yang sama.

Contohnya, setiap model pengajaran diawali dengan upaya

menarik perhatian siswa dan memotivasi siswa agar terlibat

dalam proses pembelajaran. Setiap model pengajaran diakhiri

dengan tahap menutup pelajaran yang di dalamnya meliputi

kegiatan merangkum pokok-pokok pelajaran. Kegiatan

merangkum dilakukan oleh siswa dengan bimbingan guru.

Tiap-tiap model pengajaran membutuhkan sistem

pengelolaan dan lingkungan belajar yang sedikit berbeda.

Misalnya, pada model pengajaran kooperatif memerlukan

lingkungan belajar yang fleksibel seperti tersedia meja dan

kursi yang mudah dipindahkan. Pada model pengajaran diskusi

para siswa duduk dibangku yang disusun secara melingkar atau

Model-model PembelajaranMatematika

6

Page 5: Model-model pembelajaran-New

seperti tapal kuda. Sedangkan pada model pengajaran langsung

siswa duduk behadap-hadapan dengan guru.

Pada model pengajaran kooperatif siswa perlu

berkomunikasi satu sama lain, sedangkan pada model

pengajaran langsung siswa harus tenang dan memperhatikan

gurunya.

Yang akan dibahas selanjutnya pada modul ini hanya tiga

model pengajaran saja yaitu model pengajaran langsung, model

pengajaran kooperatif, dan model pengajaran berdasarkan

masalah.

B. Model Pengajaran Langsung

Para pakar teori belajar menggolongkan pengetahuan

menjadi dua macam pengetahuan yaitu pengetahuan

deklaratif dan pengetahuan prosedural. Pengetahuan

prosedural yaitu pengetahuan mengenai bagaimana orang

melakukan sesuatu. Misalnya bagaimana melakukan operasi

matematika, bagaimana langkah penyelesaian suatu persamaan

kuadrat, bagaimana melukis segi n beraturan dalam geometri,

dan sebagainya. Sedangkan pengetahuan deklaratif, yaitu

pengetahuan tentang sesuatu. Misalnya, MPR RI merupakan

lembaga tertinggi, dan anggota-anggotanya dipilih untuk

jabatan selama 5 tahun.

Model pengajaran langsung dirancang secara khusus

untuk menunjang proses belajar siswa berkenaan dengan

pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang

terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi

selangkah.

Model-model PembelajaranMatematika

7

Page 6: Model-model pembelajaran-New

Pengajaran langsung tidak sama dengan metode ceramah,

tetapi ceramah dan resitasi (mengecek pemahaman dengan tanya

jawab) berhubungan erat dengan model pengajaran langsung.

Pengajaran langsung memerlukan perencanaan dan

pelaksanaan yang cukup rinci terutama pada analisis tugas.

Pengajaran langsung berpusat pada guru, tetapi tetap harus

menjamin terjadinya keterlibatan siswa. Jadi lingkungannya harus

diciptakan yang berorientasi pada tugas-tugas yang diberikan

kepada siswa.

Ciri-ciri pengajaran langsung adalah sebagai berikut:

1. Adanya tujuan pembelajaran dan prosedur penilaian hasil belajar.

2. Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran

3. Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang mendukung

berlangsung dan berhasilnya pengajaran.

Pada model pengajaran langsung terdapat fase-fase yang

penting. Pada awal pelajaran guru menjelaskan tujuan, latar

belakang pembelajaran, selain itu guru juga menyiapkan siswa

untuk memasuki pembelajaran materi baru dengan mengingatkan

kembali pada hasil belajar yang telah dimiliki siswa yang relevan

dengan materi yang akan dipelajari (apersepsi). Fase ini dilakukan

untuk memberikan motivasi pada siswa untuk berperan penuh pada

proses pembelajaran.

Setelah itu dilanjutkan dengan presentasi materi ajar atau

demonstrasi mengenai keterampilan tertentu. Pada fase

mendemonstrasikan pengetahuan, hendaknya guru memberikan

informasi yang jelas dan spesifik kepada siswa, sehingga akan

memberi dampak yang positif terhadap proses belajar siswa.

Kemudian guru memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan

latihan dan memberi umpan balik terhadap keberhasilan siswa. Pada

fase ini siswa diberi kesempatan untuk menerapkan pengetahuan

Model-model PembelajaranMatematika

8

Page 7: Model-model pembelajaran-New

atau keterampilan yang dipelajarinya dalam kehidupan nyata. Fase-

fase tersebut dapat disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 1

Fase Peran guru1. Menyampaikan tujuan

dan mempersiapkan siswa

Menjelaskan Tujuan, materi prasyarat, memotivasi siswa dan memper-siapkan siswa .

2.Mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan

Mendemonstrasikan ketrampilan atau menyajikan informasi tahap demi tahap

3. Membimbing pelatihan Guru memberikan latihan terbimbing

4. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik

Mengecek kemampuan siswa dan memberikan umpan balik

5. Memberikan latihan dan penerapan konsep

Mempersiapkan latihan untuk siswa dengan menerapkan konsep yang dipelajari pada kehidupan sehari-hari.

Seperti telah dikatakan di atas bahwa pengajaran langsung

akan terlaksana dengan baik jika dirancang dengan baik pula. Ciri

utama yang dapat terlihat pada saat melaksanakan pengajaran

langsung adalah sebagai berikut:

1. Tugas perencanaan

a. Merumuskan tujuan pengajaran

Model-model PembelajaranMatematika

9

Page 8: Model-model pembelajaran-New

b. Memilih isi

Guru harus mempertimbangkan berapa banyak informasi

yang akan diberikan pada siswa dalam kurun waktu tertentu.

Guru harus selektif dalam memilih konsep yang diajarkan

dengan model pengajaran langsung

c. Melakukan analisis tugas

Dengan menganalisis tugas, akan membantu guru

menentukan dengan tepat apa yang perlu dilakukan siswa

untuk melaksanakan keterampilan yang akan dipelajari. Ini

bukan berarti bahwa seorang guru harus melakukan analisis

tugas untuk setiap keterampilan yang diajarkan. Hal ini

disebabkan karena waktu yang tersedia terbatas.

d. Merencanakan waktu

Guru harus memperhatikan bahwa waktu yang disediakan

sepadan dengan kemampuan dan bakat siswa, dan

memotivasi siswa agar mereka tetap melakukan tugas-

tugasnya dengan perhatian yang optimal. Mengenal secara

baik siswa-siswa yang akan diajar, akan bermanfaat sekali

untuk mengira-ngira alokasi waktu yang dibutuhkan dalam

pembelajaran.

2. Penilaian pada model pengajaran langsung

Berbicara mengenai model pengajaran, tentu tidak akan lepas

dari sistem penilaiannya. Gronlund (1982) memberikan 5 prinsip

dasar yang dapat membimbing guru dalam merancang sistem

penilaian sebagai berikut.

a. Sesuai dengan tujuan pengajaran

b. Mencakup semua tugas pengajaran

c. Menggunakan soal tes yang sesuai

d. Buatlah soal sevalid dan sereliabel mungkin.

Model-model PembelajaranMatematika

10

Page 9: Model-model pembelajaran-New

e. Manfaatkan hasil tes untuk memperbaiki proses belajar

mengajar berikutnya.

Penerapan Model Pengajaran Langsung pada Sub pokok

Bahasan Garis dan Sudut

Berikut ini disajikan contoh Rencana Pelajaran dengan model

pengajaran langsung pada sub pokok bahasan Garis dan Sudut

untuk kelas 1 semester 1 SMP.

Satuan Pendidikan : SMPMata Pelajaran : MatematikaKelas / Semester : I / 1Aspek : Garis dan SudutAlokasi Waktu : 3 x 45 Menit

A. 1. Kompetensi Dasar

Membagi garis dan menentukan kedudukan dua garis.

2. Hasil Belajar

Siswa menunjukan kemampuan menggunakan aturan-aturan

yang berlaku pada dua garis sejajar yang dipotong oleh garis

lain.

3. Indikator

Siswa diharapkan siswa dapat:

a. menentukan garis-garis sejajar

b. menentukan banyak garis yang dapat dibuat melalui titik di

luar garis yang ditentukan sejajar dengan garis tersebut

Model-model PembelajaranMatematika

11

Page 10: Model-model pembelajaran-New

c. mengenal sifat garis sejajar :jika sebuah garis memotong

salah satu dari garis sejajar maka garis itu memotong juga

garis sejajar yang lain

d. mengenal sifat garis sejajar : jika sebuah garis sejajar

dengan dua buah garis, maka kedua garis itu sejajar pula

satu sama lain

B. Kelengkapan

1. Buku Siswa

2. LKS

C. Kegiatan Belajar MengajarModel Pembelajaran : Pengajaran langsung

Metode : Ceramah, tanya-jawab, dan pemberian tugas.

1. Pendahuluan

a. Mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan kehidupan

sehari-hari. Misalnya meminta siswa memberi contoh model

garis sejajar dalam kehidupan sehari-hari seperti lantai rumah

yang terbuat dari ubin, langit-langit rumah yang terbuat dari

eternit .

b. menginformasikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti

a. Menjelaskan contoh garis sejajar dalam kehidupan sehari-hari dengan mengamati tempat sambungan ubin yang membentuk garis-garis lurus mendatar dan tegak.

b. Guru mengarahkan siswa untuk memahami pengertian garis

sejajar dengan memperhatikan gambar ubin yang telah

disederhanakan.

c. Guru menjelaskan pengertian garis sejajar.

Model-model PembelajaranMatematika

12

Page 11: Model-model pembelajaran-New

d. Guru mengenalkan sifat-sifat garis sejajar dengan meminta

siswa memperhatikan gambar ubin yang telah diabstraksikan,

setelah pengertian garis sejajar dipahami terlebih dahulu.

e. Guru menjelaskan sifat-sifat garis sejajar selangkah demi

selangkah dimulai dari sifat-1 sampai sifat-3.

f. Guru memberikan contoh soal mengenai garis sejajar dan

sifat-sifat garis sejajar dengan metode tanya jawab.

g. Guru membimbing siswa untuk memahami sifat garis sejajar

dengan bantuan Lembar Kerja Siswa.

h. Guru bersama siswa membahas LKS

i. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengerjakan latihan soal.

j. Guru mengecek pemahaman siswa.

3. Penutup

a. Guru bersama-sama siswa merangkum materi yang telah

dibahas

b. Guru memberikan pekerjaan rumah berupa latihan soal.

Model-model PembelajaranMatematika

13

Page 12: Model-model pembelajaran-New

Latihan

1. Tuliskan ciri umum model pengajaran langsung!

2. Kegiatan-kegiatan apakah yang perlu dilakukan guru dalam

merencanakan program pembelajaran yang bercirikan pengajaran

langsung?

3. Jelaskan dengan singkat tahap-tahap dalam suatu pengajaran

langsung!

4. Tuliskan prinsip umum pengembangan tes hasil belajar pada

pengajaran langsung!

5. Selain contoh yang telah diberikan, berikanlah contoh lain dari materi

matematika SMP yang sesuai diajarkan dengan model pengajaran

langsung. Jelaskanlah alasan jawaban tersebut!

6. Buatlah rencana pelajaran model pengajaran langsung sesuai dengan

contoh yang diberikan pada butir 5.

8. Berdasarkan pemahaman pembelajaran kontekstual pada modul

sebelumnya, prinsip CTL apa saja yang dapat dimunculkan pada model

pengajaran langsung.

Model-model PembelajaranMatematika

14

Page 13: Model-model pembelajaran-New

C. MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

1. Pendahuluan

Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang

mengutamakan kerjasama di antara siswa untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Model pengajaran kooperatif memiliki ciri-ciri :

a. Untuk menuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok

secara kooperatif.

b. Kelompok dibentuk dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan

tinggi, sedang dan rendah.

c. Jika dalam kelas, terdapat siswa-siswa yang terdiri dari beberapa ras,

suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda, maka diupayakan agar

dalam tiap kelompokpun terdiri dari ras, suku, budaya, jenis kelamin

yang berbeda pula.

d. Penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada

perorangan

Pembelajaran kooperatif mempunyai tiga tujuan penting, yaitu:

a. Hasil belajar akademik

Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa

dalam tugas-tugas akademik. Banyak ahli yang berpendapat bahwa

model kooperatif unggul dalam membantu siswa untuk memahami

konsep-konsep yang sulit.

b. Penerimaan terhadap keragaman

Model kooperatif bertujuan agar siswa dapat menerima teman-

temannya yang mempunyai berbagai macam perbedaan latar

belakang. Perbedaan tersebut antara lain perbedaan suku, agama,

kemampuan akademik, dan tingkat sosial.

c. Pengembangan keterampilan sosial.

Model-model PembelajaranMatematika

15

Page 14: Model-model pembelajaran-New

Model kooperatif bertujuan untuk mengembangkan keterampilan

sosial siswa. Keterampilan sosial yang dimaksud dalam pembelajaran

kooperatif antara lain adalah: berbagi tugas, aktif bertanya,

menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya,

mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok, dan

sebagainya.

Pada model pembelajaran kooperatif terdapat enam langkah

utama, dimulai dengan langkah guru menyampaikan tujuan pembelajaran

dan memotivasi siswa untuk belajar hingga diakhiri dengan langkah

memberi penghargaan terhadap usaha-usaha kelompok maupun individu.

Selanjutnya langkah-langkah pembelajaran kooperatif dari awal hingga

akhir dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Model-model PembelajaranMatematika

16

Page 15: Model-model pembelajaran-New

Tabel 1. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif.

Fase

ke-

Indikator Aktivitas/Kegiatan Guru

1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.

2 Menyajikan informasi

Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.

3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar

Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.

4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar

Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas.

5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.

6 Memberikan penghargaan

Guru mencari cara-cara untuk menghargai upaya atau hasil belajar individu maupun kelompok.

Bila diperhatikan langkah-langkah model pengajaran kooperatif

pada tabel di atas maka tampak bahwa proses demokrasi dan peran

aktif siswa di kelas sangat menonjol dibandingkan dengan model-model

pengajaran yang lain.

Model-model PembelajaranMatematika

17

Page 16: Model-model pembelajaran-New

2. Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif di Kelas

Seperti halnya pada model pengajaran langsung, dalam pengajaran

kooperatif juga diperlukan tugas perencanaan, misalnya: menentukan

pendekatan yang tepat, memilih topik yang sesuai dengan model ini,

pembentukan kelompok siswa, menyiapkan LKS atau panduan belajar

siswa, mengenalkan siswa kepada tugas dan perannya dalam kelompok,

merencanakan waktu dan tempat duduk yang akan digunakan.

Seperti telah dikemukakan di atas, salah satu tugas guru pada

model ini salah satunya adalah memilih pendekatan yang sesuai. Dalam

pembelajaran kooperatif dapat dilakukan melalui macam-macam

pendekatan, guru dapat memilih pendekatan yang sesuai dengan tujuan

yang hendak dicapai. Pendekatan-pedekatan pada model kooperatif

yaitu: tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions), tipe Jigsaw,

tipe investigasi kelompok, dan tipe pendekatan struktural. Berikut ini

ditunjukkan perbandingan diantara keempat pendekatan tersebut.

Model-model PembelajaranMatematika

18

Page 17: Model-model pembelajaran-New

Tabel 2. Perbandingan Empat Pendekatan dalam Pembelajaran

Kooperatif.

Pendekatan Unsur

STAD JIGSAWKelompok

PenyelidikanPendekatan

Struktur

Tujuan Kognitif

Informasi akademik sederhana

Informasi akademik sederhana

Informasi akademik tingkat tinggi dan keterampilan inkuiri

Informasi akademik sederhana

Tujuan Sosial Kerjasama dalam kelompok

Kerjasama dalam kelompok

Kerjasama dalam kelompok kompleks

Keterampilan kelompok dan sosial

Struktur Kelompok

Kelompok hetero-gen dengan 4-5 orang anggota

Kelompok hetero-gen dengan 5-6 anggota dan meng-gunakan kelompok asal dan ahli

Kelompok belajar homogen dengan 5-6 orang anggota

Bervariasi berdua, bertiga, kelompok dengan 4-6 orang anggota

Pemilihan Topik

Biasanya guru Biasanya guru Biasanya siswa Biasanya guru

Tugas Utama Siswa dapat menggunakan LKS dan saling membantu untuk menuntaskan materi belajarnya

Siswa mempelajari materi dalam ke-lompok ahli kemu-dian membantu anggota kelompok asal mempelajari materi itu

Siswa menyelesai-kan inkuiri komplek

Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan baik sosial dan kognitif

Penilaian Tes mingguan Bervariasi, misal tes mingguan

Menyelesaikan proyek dan menulis laporan, dapat menggunakan tes essay.

Bervariasi

Pengakuan Lembar pengakuan dan publikasi lain

Publikasi lain Lembar pengakuan dan publikasi lain

Bervariasi

Model-model PembelajaranMatematika

19

Page 18: Model-model pembelajaran-New

Namun perlu diketahui juga bahwa sebelum pembelajaran

kooperatif dimulai, sebaiknya kepada siswa diperkenalkan terlebih dahulu

apa itu pembelajaran kooperatif dan bagaimana aturan-aturan yang harus

diperhatikan. Agar pembelajaran dapat berjalan lancar, sebaiknya kepada

siswa diberitahukan petunjuk-petunjuk tentang yang akan dilakukan.

Petunjuk-petunjuk tersebut antara lain sebagai berikut:

Model-model PembelajaranMatematika

20

Page 19: Model-model pembelajaran-New

1. Tujuan pelajaran

2. Apa saja yang akan dikerjakan siswa dalam kelompok.

3. Batas waktu untuk menyelesaikan tugas.

4. Jadwal pelaksanaan kuis untuk STAD dan Jigsaw.

5. Jadwal presentasi kelas untuk kelompok penyelidikan.

6. Prosedur pemberian nilai penghargaan individu dan kelompok.

7. Format presentasi laporan.

Selain hal di atas, perlu juga diketahui bagaimana cara membentuk

kelompok, pedoman penilaian, dan sistem penghargaan.

Tabel 3. Pengelompokan Siswa berdasarkan Kemampuan

Akademik.

Kemampuan

No.

Nama Rangking Kelompok

Tinggi

1. 1 A2. 2 B3. 3 C4. 4 D

Sedang

5. 5 D6. 6 C7. 7 B8. 8 A9. 9 A

10. 10 B11. 11 C12. 12 D

Rendah

13. 13 D14. 14 C15. 15 B16. 16 A

Model-model PembelajaranMatematika

21

Page 20: Model-model pembelajaran-New

Tabel 4. Prosedur Penentuan Nilai Perkembangan Siswa.

Langkah ke-

Indikator Operasional

1 Menetapkan skor dasar

Setiap siswa diberikan skor berdasarkan skor kuis yang lalu

2 Menghitung skor kuis terkini

Siswa memperoleh poin untuk kuis yang berkaitan dengan pelajaran terkini

3 Menghitung skor perkembangan

Siswa mendapatkan poin perkembangan yang besarnya ditentukan apakah skor kuis terkini mereka menyamai atau melampaui skor dasar mereka, dengan menggunakan skala yang diberikan di bawah ini

Kriteria Nilai Perkembangan

Lebih dari 10 poin di bawah skor dasar

0 poin

10 poin di bawah sampai 1 poin di bawah skor dasar

10 poin

Skor dasar sampai 10 poin di atas skor dasar

20 poin

Lebih dari 10 poin di atas skor dasar 30 poin

Pekerjaan sempurna (tanpa memperhatikan skor dasar)

30 poin

Model-model PembelajaranMatematika

22

Page 21: Model-model pembelajaran-New

Tabel 5. Pengelompokan Siswa berdasarkan Kemampuan Akademik.

Materi ……………………………………..

Kelompok Nama Nilai Dasar Nilai Kuis Nilai Perkembangan

A

Ana 90 100 30

Budi 85 82 10

Tuti 65 70 20

Rudi 55 40 0

Total 60

Rata-rata kelompok 60:4=15

Penghargaan BAIK

B

Agus 95 100 30

Andi 80 82 10

Ike 70 70 20

Ina 40 100 30

Total 90

Rata-rata kelompok 90:4=22,5

Penghargaan HEBAT

Nilai kelompok (N) 15 N < 20 20 N < 25 N 25

Penghargaan BAIK HEBAT SUPER

3. Penerapan Model Pengajaran Kooperatif pada SubPokok

Bahasan Persamaan Garis Lurus

Berikut ini disajikan sebuah contoh Rencana Pelajaran dan LKS

model pembelajaran kooperatif pada subpokok bahasan Persamaan garis

lurus untuk kelas 2 cawu 1 SMP.

Model-model PembelajaranMatematika

23

Page 22: Model-model pembelajaran-New

Satuan Pendidikan : SMPMata Pelajaran : MatematikaKelas/Semester : II / 1 Aspek : Persamaan Garis LurusAlokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. 1. Kompetensi DasarMenemukan sifat-sifat garis lurus.

2. Hasil BelajarSiswa menunjukan kemampuan menggambar garis lurus dalam berbagai bentuk.

3. IndikatorSiswa diharapkan minima dapat:dapat:a menggambar garis y=mx pada bidang kartesius.b. menggambar garis y=mx+c pada bidang kartesius

B. Kelengkapan1. Buku Siswa2. LKS

Model-model PembelajaranMatematika

24

Page 23: Model-model pembelajaran-New

C. Kegiatan Belajar Mengajar

Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif Metode : Kombinasi metode tanya jawab, diskusi, dan pemberian

tugas.

I. Pendahuluan

a. Mengingat kembali pengertian sistem koordinat kartesius, tempat kedudukan.

b. Menyampaikan tujuan pembelajaran, meliputi tujuan produk dan afektif.

c. Menginformasikan model pembelajaran yang akan digunakan model pembelajaran kooperatif dan pembelajaran langsung.

II. Kegiatan Inti

1. Mengelompokkan siswa dalam kelompok yang beranggotakan 4 orang, atau kelompok siswa yang duduk sebangku

2. Meminta setiap kelompok untuk mengerjakan LKS-9.1 Soal 1 dan mengumpulkan hasilnya. (Selama diskusi berlangsung, guru memantau kerja dari tiap-tiap kelompok dan mengarahkan/membantu siswa yang mengalami kesulitan)

3. Meminta beberapa perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya, sedangkan kelompok yang lain memberikan tanggapan. (Guru memandu jalannya diskusi dan merumuskan jawaban yang benar). Jawaban siswa pada soal ini dapat bervariasi. Dimungkinkan siswa menggambar susunan ubin yang berbeda tetapi kelilingnya sama. Berdasarkan jawaban siswa ini kelompok dipandu menjawab masalah berikutnya.

4. Meminta setiap kelompok untuk mengerjakan LKS-02 Soal 2, dan mengumpulkan hasilnya. (Selama diskusi berlangsung, guru memantau kerja dari tiap-tiap kelompok dan mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan)

5. Meminta beberapa perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya, sedangkan kelompok yang lain memberikan tanggapan. (Guru memandu jalannya diskusi dan merumuskan jawaban yang benar.).

Model-model PembelajaranMatematika

25

Page 24: Model-model pembelajaran-New

6. Meminta setiap kelompok untuk mengerjakan LKS-9.1 soal 3 dan mengumpulkan hasilnya. (Selama diskusi berlangsung, guru memantau kerja dari tiap-tiap kelompok dan mengarahkan/membantu siswa yang mengalami kesulitan)

7. Meminta beberapa perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya, sedangkan kelompok yang lain memberikan tanggapan. (Guru memandu jalannya diskusi dan merumuskan jawaban yang benar).

III Penutup

1. Membimbing siswa untuk merangkum materi pelajaran.2. Menugaskan siswa untuk mengerjakan soal latihan yang dipilihkan dari

soal Latihan pada Buku Siswa.

Nama : ……………………..Kelompok : …………… Tanggal :

…………………..

Persamaan Garis Lurus I

1. Perhatikan gambar susunan ubin persegi berikut ini. Panjang keliling pada tiap-tiap gambar dinyatakan dalam tabel di sebelah kanan gambar.

Gbr.1 Gbr.2 Gbr.3

Model-model PembelajaranMatematika

26

Lembar Kegiatan Siswa

Nomor Gambar

Keliling

1 2 3 4 5 6

4 8 12.................................

Page 25: Model-model pembelajaran-New

…………………….. ……………………..

Gbr. 4 Gbr. 5 Gbr. 6

a. Susunan ubin persegi tersebut membentuk suatu pola. Gambarlah susunan ubin gambar ke lima dan ke enam!

b. Hitunglah keliling dari gambar ke 4, 5 dan 6!c. Tulislah keliling dari bangun pada gambar ke

4, 5 dan 6 pada tabel yang disediakan!d. Dari tabel tersebut dapatkah kamu mencari

hubungan antara nomor gambar dan keliling?………………………………………………………………………………………………………………………………………………

e. Misalkan gambar ke-x, kelilingnya adalah y. Periksalah apakah masing-masing gambar yang telah kamu buat memenuhi persamaan y = 4x. Berilah alas an!………………………………………………………………………………………………………………………………………………

f. Gambarlah tiap-tiap pasangan titik (x, y) pada koordinat Kartesius.

g. Gambarlah garis yang melalui titik-titik tersebut. Apakah merupakan garis lurus?

h. Gunakan garis tersebut untuk mencari keliling gambar ke-40.………………………………………………………………………

2. ( Biaya Perawatan)

Model-model PembelajaranMatematika

27

Lama pemakaian dalam jam (x)

Biaya perawatan(dalam ribuan rupiah) (y)

0 1 2 3

35 60 85 110

Page 26: Model-model pembelajaran-New

Perhatikan tabel di atas. Tabel tersebut menunjukkan lama jam pemakaian suatu mesin dan biaya perawatan yang dibutuhkannya.

a. Misal x menyatakan banyaknya jam pemakaian dan y menyatakan biaya perawatannya. Periksalah, apakah masing-masing banyak jam pemakaian mesin dan biaya perawatannya pada tabel memenuhi persamaan y = 25x + 35?

b. Gambarlah masing-masing pasangan titik (x, y) pada bidang Kartesius

c. Gambarlah suatu garis yang melalui titik-titik tersebut.d. Bila banyaknya jam pemakaian mesin 12 jam,

berapa biaya perawatan yang dibutuhkan?

Model-model PembelajaranMatematika

28

Jawaban

Page 27: Model-model pembelajaran-New

Latihan

1. Tuliskan ciri umum model pembelajaran kooperatif?

2. Kegiatan-kegiatan apakah yang perlu dilakukan guru dalam

merencanakan program pembelajaran kooperatif?

3. Jelaskan dengan singkat tahap-tahap pembelajaran kooperatif?

4. Jelaskan dengan singkat tahap-tahap pembelajaran kooperatif?

5. Bagaimana cara membentuk kelompok pada model pembelajaran

kooperatif?

6. Bagaimana pedoman penilaian pada model pembelajaran kooperatif?

7. Bagaimana sistem penghargaan pada model pembelajaran

kooperatif?

8. Berdasarkan pemahaman pembelajaran kontekstual pada modul

sebelumnya, prinsip CTL apa saja yang dapat dimunculkan pada model

pembelajaran kooperatif.?

9. Selain contoh yang telah diberikan, berikanlah contoh lain dari materi

matematika SMP yang sesuai diajarkan dengan model pembelajaran

kooperatif. Jelaskanlah alasan dari jawaban Anda tersebut!

10. Buatlah rencana pelajaran model pembelajaran kooperatif sesuai

dengan contoh yang diberikan pada butir 9!

Model-model PembelajaranMatematika

29

Page 28: Model-model pembelajaran-New

D. MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH

1. Pendahuluan

Ciri–ciri utama pembelajaran berdasarkan masalah meliputi

suatu pengajuan pertanyaan atau masalah, memusatkan pada

keterkaitan antar disiplin, penyelidikan autentik, kerjasama, dan

menghasilkan karya dan peragaan.

Pembelajaran berdasarkan masalah tidak dirancang untuk

membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada

siswa. Pembelajaran berdasarkan masalah bertujuan untuk (a)

membantu siswa mengembangkan keterampilan berfikir dan

keterampilan pemecahan masalah, (b) belajar peranan orang dewasa

yang autentik, dan (c) menjadi pebelajar yang mandiri.

Pada model pembelajaran berdasarkan masalah terdapat lima

tahap utama dimulai dengan tahap memperkenalkan siswa dengan

suatu masalah dan diakhiri dengan tahap penyajian dan analisis hasil

kerja siswa. Selanjutnya kelima langkah dari model pembelajaran

berdasarkan masalah dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Model-model PembelajaranMatematika

30

Page 29: Model-model pembelajaran-New

Tabel 1. Langkah-langkah Model Pembelajaran Berdasarkan

Masalah.

Fase

ke-

Indikator Aktivitas/Kegiatan Guru

1 Orientasi siswa kepada masalah

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan, memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya.

2 Mengorganisasikan siswa untuk belajar

Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut

3 Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.

4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, dan model dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya

5 Menganilisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.

2. Pelaksanaan Pembelajaran Berdasarkan Masalah

a. Tugas-tugas Perencanaan

Model-model PembelajaranMatematika

31

Page 30: Model-model pembelajaran-New

Karena hakekat interaktifnya, pembelajaran berdasarkan masalah

membutuhkan banyak perencanaan, seperti halnya model-model

pembelajaran yang berpusat pada siswa lainnya.

1) Penetapan Tujuan

Pertama kali kita mendeskripsikan bagaimana pembelajaran

berdasarkan masalah direncanakan untuk membantu mencapai

tujuan-tujuan seperti keterampilan menyelidiki, memahami peran

orang dewasa, dan membantu siswa menjadi pebelajar yang

mandiri. Dalam pelaksanaannya pembelajaran berdasarkan

masalah bisa saja diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan yang

telah disebutkan tadi.

2) Merancang situasi masalah

Beberapa guru dalam pembelajaran berdasarkan masalah lebih

suka memberikan siswa suatu keleluasaan dalam memilih masalah

untuk diselidiki karena cara ini meningkatkan motivasi siswa.

Situasi masalah yang baik seharusnya autentik, mengandung teka-

teki, dan tidak terdefinisikan secara ketat, memungkinkan

kerjasama, bermakna bagi siswa, dan konsisten dengan tujuan

kurikulum.

3) Organisasi sumber daya dan rencana logistik

Dalam pembelajaran berdasarkan masalah siswa dimungkinkan

bekerja dengan beragam material dan peralatan, dan

pelaksanaanya bisa dilakukan di dalam kelas, bisa juga dilakukan di

perpustakaan atau laboratorium, bahkan dapat pula dilakukan di

luar sekolah. Oleh karena itu tugas mengorganisasikan sumber

daya dan merencanakan kebutuhan untuk penyelidikan siswa

haruslah menjadi tugas perencanaan yang utama bagi guru yang

menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah.

b. Tugas Interaktif

1) Orientasi siswa pada masalah

Model-model PembelajaranMatematika

32

Page 31: Model-model pembelajaran-New

Siswa perlu memahami bahwa tujuan pembelajaran berdasarkan

masalah adalah tidak untuk memperoleh informasi baru dalam

jumlah besar, tapi untuk melakukan penyelidikan terhadap

masalah-masalah penting dan untuk menjadi pebelajar yang

mandiri. Cara yang baik untuk menyajikan masalah untuk sebuah

pelajaran dalam pembelajaran berdasarkan masalah adalah dengan

menggunakan kejadian yang mencengangkan yang menimbulkan

misteri dan suatu keinginan untuk memecahkan masalah.

2) Mengorganisasikan siswa untuk belajar

Pada model pembelajaran berdasarkan masalah dibutuhkan

pengembangan keterampilan kerjasama diantara siswa dan saling

membantu untuk menyelidiki masalah secara bersama. Berkenaan

dengan hal tersebut siswa memerlukan bantuan guru untuk

merencanakan penyelidikan dan tugas-tugas pelaporan. Bagaimana

mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar kooperatif

juga berlaku untuk mengorganisasikan siswa kedalam kelompok

pembelajaran berdasarkan masalah.

3) Membantu penyelidikan mandiri dan kelompok

a) Guru membantu siswa dalam pengumpulan informasi dari

berbagai sumber, siswa diberi pertanyaan yang membuat

mereka memikirkan masalah dan jenis informasi yang

dibutuhkan untuk pemecahan masalah. Siswa diajarkan menjadi

penyelidik yang aktif dan dapat menggunakan metode yang

sesuai untuk masalah yang dihadapinya. Selain itu diajarkan

etika penyelidikan yang benar.

b) Guru mendorong pertukaran ide secara bebas dan penerimaan

sepenuhnya ide-ide itu merupakan hal penting sekali dalam

tahap penyelidikan pembelajaran berdasarkan masalah. Selama

Model-model PembelajaranMatematika

33

Page 32: Model-model pembelajaran-New

tahap penyelidikan guru memberi bantuan yang dibutuhkan

tanpa mengganggu siswa.

c) Puncak proyek-proyek pembelajaran berdasarkan masalah

adalah penciptaan dan peragaan artifak seperti laporan, poster,

model-model fisik, dan videotape.

4) Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah

Tugas guru pada tahap akhir pembelajaran berdasarkan masalah

adalah membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi proses

berfikir mereka sendiri, dan keterampilan penyelidikan yang

mereka gunakan.

3. Lingkungan Belajar dan Tugas-tugas Managemen

Penting untuk guru agar memiliki seperangkat aturan yang jelas

supaya pembelajaran dapat berlangsung tertib tanpa gangguan,

menangani tingkah laku siswa yang menyimpang secara cepat dan

tepat, memiliki panduan mengenai bagaimana mengelola kerja

kelompok.

Salah satu masalah dalam pengelolan yang cukup rumit bagi guru

yang menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah adalah

bagaimana menangani siswa baik individual maupun kelompok yang

menyelesaikan tugas lebih awal atau terlambat. Jadi dalam hal ini

kecepatan penyelesaian yang dimiliki siswa berbeda. Pada model

pembelajaran berdasarkan masalah dimungkinkan siswa mengerjakan

tugas multi (rangkap), sehingga waktu penyelesaian tugas-tugas

tersebut bisa berbeda-beda. Akibatnya diperlukan pemantauan dan

pengelolaan kerja siswa yang rumit.

Pada model pembelajaran berdasarkan masalah sering sebagai

guru menggunakan sejumlah bahan dan peralatan, oleh karena itu

pengelolaannya dapat merepotkan guru. Guru yang efektif harus

memiliki prosedur untuk pengelolaan, penyimpanan dan

Model-model PembelajaranMatematika

34

Page 33: Model-model pembelajaran-New

pendistribusian bahan. Dan yang tidak boleh dilupakan guru adalah

menyampaikan aturan dan sopan santun untuk mengendalikan

tingkah laku siswa ketika mereka melakukan penyelidikan di luar kelas

termasuk di dalamnya penyelidikan di masyarakat.

4. Asesmen dan Evaluasi

Seperti halnya pada pembelajaran kooperatif, pada pembelajaran

berdasarkan masalah perhatian pembelajaran tidak pada perolehan

pengetahuan deklaratif. Oleh karena itu tugas penilaian tidak cukup

bila penilaiannya hanya dengan tes kertas dan pensil (paper and

pencils test). Teknik penilaian dan evaluasi yang sesuai dengan model

pembelajaran berdasarkan masalah adalah menilai pekerjaan yang

dihasilkan oleh siswa yang merupakan hasil penyelidikan mereka.

Tugas (asesmen) dan evaluasi yang sesuai untuk model pembelajaran

berdasarkan masalah terutama terdiri dari menemukan prosedur

penilaian alternatif yang dapat digunakan untuk mengukur pekerjaan

siswa. Misalnya dengan asesmen kinerja dan peragaan hasil. Adapun

prosedur-prosedur yang yang telah disebutkan tersebut dinamakan

asesmen kinerja, asesmen autentik, dan portfolio. Penjelasan

mengenai asesmen kinerja dan asesmen autentik secara mendetil ada

pada modul tersendiri.

5. Penerapan Pembelajaran Berdasarkan Masalah pada SubPokok

Bahasan Pecahan

Berikut ini contoh Rencana Pelajaran dan LKS model pembelajaran

berdasarkan masalah pada subpokok bahasan Pecahan untuk kelas I

semester 1 SMP.

Model-model PembelajaranMatematika

35

Page 34: Model-model pembelajaran-New

Satuan Pendidikan : SMPMata Pelajaran : MatematikaKelas/Semester : 1 / I Aspek : Pecahan Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. 1. Kompetensi DasarMengenal bilangan pecahan dan melakukan operasi bilangan pecahan.

2. Hasil BelajarSiswa dapat menunjukkan kemampuan mengenal bilangan pecahan dan melakukan

operasi bilangan pecahan.

3. Indikator Siswa diharapkan minimal dapat menjumlah pecahan yang penyebutnya sama.

B. Kelengkapan

1. Buku Siswa2. LKS

Model-model PembelajaranMatematika

36

Page 35: Model-model pembelajaran-New

C. Kegiatan Belajar Mengajar

Model : Pembelajaran Berdasarkan MasalahMetode : Ceramah, diskusi, penemuan terbimbing, dan pemberian tugasPendekatan : Pendekatan kontekstual.

1. Pendahuluan

a. Guru menghubungkan pelajaran sekarang dengan yang lalu

dengan menanyakan tentang pengertian pecahan, pecahan senilai, pecahan murni,

pecahan tak murni, dan pecahan campuran.

b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan

menginformasikan model pembelajaran yang akan dilakukan.

2. Kegiatan Inti

Fase 1 : Mengorientasikan siswa pada masalah

a. Guru mengajukan masalah yang ada di LKS dan meminta siswa mempelajari masalah

tersebut.

Fase 2 : Mengorganisir siswa untuk belajar

b. Guru membagi siswa kedalam kelompok 3 atau 4 orang

c. Guru meminta siswa mengemukakan ide kelompoknya sendiri tentang cara

menyelesaikan masalah tersebut.

Fase 3 : Membantu siswa memecahkan masalah

d. Guru membimbing/mendorong siswa mengumpulkan informasi yang sesui,

menemukan penjelasan dan pemecahan masalah yang diberikan pada fase 1.

e. Guru mendorong dialog/diskusi antar teman dalam kelompoknya.

Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil pemecahan masalah

f. Membimbing/mengamati siswa dalam menyimpulkan hasil pemecahan masalah yang

diberikan pada fase 1

g. Guru mendorong siswa menyajikan hasil pemecahan masalah dan membimbing bila

menemui kesulitan.

Fase 5 : Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Model-model PembelajaranMatematika

37

Page 36: Model-model pembelajaran-New

h. Guru membantu siswa mengkaji ulang proses/hasil pemecahan masalah pada fase 1

sampai 4.

3. Penutup

a. Membimbing siswa untuk merangkum materi pelajaran.

b. Meminta siswa untuk berlatih di rumah menyelesaikan soal-soal latihan yang ada

pada buku siswa.

LEMBAR KEGIATAN SISWA

Nama Kelompok :……………….. Tanggal:….…….

Pecahan

Proyek : Penelitian

Perhatikan benda-benda yang ada di sekelilingmu yang nampak terbagi

ke dalam bagian-bagian yang sama, atau pecahan. Misalnya, penggaris,

roti, coklat batangan, dan lain-lain. Bagaimana biasanya benda-benda

tersebut dibagi menjadi dua bagian yang sama, tiga bagian yang sama,

atau delapan bagian yang sama? Buatlah daftar benda-benda yang dapat

digunakan untuk mengilustrasikan/menjelaskan pembuktian operasi

pecahan. Kumpulkanlah sebanyak mungkin benda-benda tersebut.

Contoh benda-benda yang dibagi ke dalam bagian yang sama

adalah

NAMA BENDA JENIS PEMBAGIAN

Roti 8 bagian yang sama

Model-model PembelajaranMatematika

38

Page 37: Model-model pembelajaran-New

Proyek : Demonstrasi

Gunakan benda-benda yang telah kamu kumpulkan untuk membuat

suatu presentasi guna menunjukkan penjumlahan pecahan-pecahan yang

penyebutnya sama. Kamu dapat menggunakan sebuah penggaris untuk

menjumlah perdelapanan dari satu inci, menggunakan sebuah gelas ukur

untuk menjumlahkan pertigaan dari secangkir air, atau menggunakan

jam untuk menjumlahkan perlimaan dari satu jam. Pastikan kamu

membuktikan bahwa dua pecahan dijumlahkan mendapat hasil yang

diharapkan.

Latihan

1. Tuliskan ciri umum model pembelajaran berdasarkan masalah

2. Kegiatan-kegiatan apakah yang perlu dilakukan dalam merencanakan

program pembelajaran yang bercirikan pembelajaran berdasarkan

masalah?

3. Jelaskan dengan singkat tahap-tahap pembelajaran berdasarkan

masalah!

4. Apa sajakah yang merupakan lingkungan belajar dan tugas

manajemen dalam pembelajaran berdasarkan masalah?

5. Mengapa dalam pembelajaran berdasarkan masalah, siswa harus

diajarkan agar dapat bekerja mandiri maupun bekerjasama?

6. Mengapa etika perlu mendapatkan perhatian khusus di dalam

pembelajaran berdasarkan masalah?

7. Berdasarkan pemahaman pembelajaran kontekstual pada modul

sebelumnya, prinsip CTL apa saja yang dapat dimunculkan pada model

pembelajaran berdasarkan masalah. Jelaskan.

Model-model PembelajaranMatematika

39

Page 38: Model-model pembelajaran-New

9. Selain contoh yang telah diberikan, berikanlah contoh lain dari materi

matematika SMP yang sesuai diajarkan dengan model pembelajaran

berdasarkan masalah. Jelaskanlah alasan jawaban tersebut!

10. Buatlah rencana pelajaran model pembelajaran berdasarkan masalah

yang sesuai dengan contoh yang diberikan pada butir 9!

Model-model PembelajaranMatematika

40