modul 14 - · pdf filefoto udara dapat di bedakan berdasarkan beberapa aspek, ... o natural...
TRANSCRIPT
MODUL KULIAH ILMU UKUR TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLIBAN
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - POLIBAN SALMANI SALEH ILMU UKUR TANAH
Modul 14 - 1
Modul 14
Definisi Trigonometri
Fotogrametri dapat didefinisikan sebagai suatu seni, pengetahuan dan teknologi untuk
memperoleh informasi yang dapat dipercaya tentang suatu obyek fisik dan keadaan
disekitarnya melalui proses perekaman, pengamatan/ pengukuran dan interpretasi fotografis
atau rekaman gambar gelombang elektromagnetik.
Definisi fotogrametri diatas mencakup dua bidang kajian, yakni :
(1) Fotogrametri metrik, bidang yang berkaitan dengan pengukuran/ pengamatan presesi
untuk menentukan ukuran dan bentuk obyek, dan
(2) Fotogrametri interpretatif, yang berhubungan dengan pengenalan dan identifikasi obyek.
MODUL KULIAH ILMU UKUR TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLIBAN
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - POLIBAN SALMANI SALEH ILMU UKUR TANAH
Modul 14 - 2
14.1. METODA PROSES PENGADAAN DATA
14.2. SEJARAH FOTOGRAMETRI
Fotogrametri dengan penggunaan foto udaranya secara praktis digunakan oleh
seorang Perancis yakni Colonel Aime Laussedat pada tahun 1849 pemetaan topografi
yang kemudian dikenal sebagai bapak fotogrametri. Untuk mendapatkan foto udara
digunakan layang-layang dan balon udara. Setelah itu pengembangan fotogrametri dilakukan
oleh beberapa pakar antara lain Deville 1886, Carl Pulfrich 1909, dll.1999
MODUL KULIAH ILMU UKUR TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLIBAN
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - POLIBAN SALMANI SALEH ILMU UKUR TANAH
Modul 14 - 3
14.3. PRODUK FOTOGRAMETRI
Mosaik Foto : Uncontrolled (tanpa kontrol), Semicontrolled (dengan sebagian
kontrol) dan Controlled (dengan kontrol)
Peta garis : (linemap ) -> format vektor
Peta foto : (photomap ) -> format raster
Untuk Penemuan pesawat udara oleh Wright Brothers tahun 1902 membawa
fotogrametri udara menjadi modern saat itu. Untuk aplikasi pembuatan peta topografi
pemotretan dengan pesawat udara dilakukan untuk pertama kalinya adalah pada tahun 1913.
Secara intensif foto udara juga digunakan pada perang dunia pertama dan kedua, baik untuk
survey rekonaisan maupun untuk keperluan intelejen.
CONTOH PETA GARIS
14.4. Aplikasi Fotogrametri
Produk dari fotogrametri digunakan oleh berbagai disiplin yang didalamkegiatannya
berkaitan dengan lahan/ permukaan bumi. Tergantung dari keperluannnya, maka fotogrametri
dapat digunakan dalam tahap-tahap seperti :
MODUL KULIAH ILMU UKUR TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLIBAN
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - POLIBAN SALMANI SALEH ILMU UKUR TANAH
Modul 14 - 4
o rekonaisan,
o studi kelayakan,
o perecanaan,
o perancangan,
o implementasi/ kostruksi,
o operasional/pengelolaan, serta
o pemeliharaan.
Sedang pemanfaatannya dalam Sistem Informasi Geografik (SIG), fotogrametri merupakan
salah satu cara perolehan data (data acquisition) yakni satu dari lima elemen utama SIG.
Salah satu metoda proses pengadaaan data adalah Fotogrametri
MODUL KULIAH ILMU UKUR TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLIBAN
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - POLIBAN SALMANI SALEH ILMU UKUR TANAH
Modul 14 - 5
14.5. JENIS FOTO UDARA BERDASARKAN SUDUT PENGAMBILANNYA
Foto udara dapat di bedakan berdasarkan beberapa aspek, antara lain dari sudut
pengambilannya, jenis emulsi dan jenis kamera yang digunakan. Jenis foto udara
berdasarkan sudut pengambilan
o Foto Udara Vertikal
o Foto Udara Oblique (miring)
o Foto Udara High Oblique (miring sekali)
14.6. FOTO UDARA BERDASARKAN JENIS EMULSINYA
o Black & White monochrome (BW), paling banyak digunakan untuk aplikasi
pemetaan, diantara jenis film yang paling murah.
o Black & White Infrared (BWIR), dapat meminimisasi pengaruh adanya cuasa
berkabut saat pemotretan
o Natural Color, untuk interpretasi pengenalan feature/ unsur dengan ciri warna
natural.
o Color Infrared (CIR), banyak digunakan untuk menejemen sumber daya alam
terutama untuk pengenalan feature yang mempunyai kadungan air.
MODUL KULIAH ILMU UKUR TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLIBAN
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - POLIBAN SALMANI SALEH ILMU UKUR TANAH
Modul 14 - 6
14.6.1. FOTO UDARA FORMAT KECIL
Foto udara format kecil (small format aerial photograph) - SFAP dengan ukuran 6 cm
x 6 cm atau 24 mm x 35 mm. Gambar No.4 dan No.5 masing-masing menunjukan jenis kamer
Rollei 6002
Kamera format 6 cm x 6 cm
14.6.2. UKURAN FOTO UDARA
Nikon AF 600
Kamera format 24 mm x 35 mm
MODUL KULIAH ILMU UKUR TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLIBAN
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - POLIBAN SALMANI SALEH ILMU UKUR TANAH
Modul 14 - 7
14.6.3. Informasi pada foto udara
(metrik 23 cm x 23 cm)
KETERANGAN :
jam : Tanda waktu
Altimeter : Penunjuk ketinggian terbang terhadap mean sea level,
Niveau : Indikator kedataran foto/ kamera saat pemotretan,Panjang fokus kamera
Fiducial mark ; Tanda pada tengah-tengah sisi atau pojok foto untuk penentuan titik
utama foto.
MODUL KULIAH ILMU UKUR TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLIBAN
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - POLIBAN SALMANI SALEH ILMU UKUR TANAH
Modul 14 - 8
14.6.4. WAHANA PEMOTRETAN UDARA
14.6.5. Trike
MODUL KULIAH ILMU UKUR TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLIBAN
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - POLIBAN SALMANI SALEH ILMU UKUR TANAH
Modul 14 - 9
14.6.6. Mutli-Stage & Multi Sensors Survey System
MODUL KULIAH ILMU UKUR TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLIBAN
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - POLIBAN SALMANI SALEH ILMU UKUR TANAH
Modul 14 - 10
14.7. KONSEP DASAR FOTOGRAMETRI
MODUL KULIAH ILMU UKUR TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLIBAN
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - POLIBAN SALMANI SALEH ILMU UKUR TANAH
Modul 14 - 11
14.8. OVER LAP DAN SIDELAP
14.9. DRIFT - CRAB
MODUL KULIAH ILMU UKUR TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLIBAN
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - POLIBAN SALMANI SALEH ILMU UKUR TANAH
Modul 14 - 12
14.10. DISTORSI FOTO UDARA AKIBAT PERGERAKAN UDARA
14.11. DISTORSI FOTO UDARA AKIBAT PERBEDAAN RELIEF
TOPOGRAFI
MODUL KULIAH ILMU UKUR TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLIBAN
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - POLIBAN SALMANI SALEH ILMU UKUR TANAH
Modul 14 - 13
14.12. KOMPONEN GEOMETRI FOTO UDARA
14.12.1. Skala Foto Udara
Skala foto udara secara merupakan perbadingan antara panjang fokus kamera
dengan tinggi terbang pesawat terhadap bidang rata-rata tanah. Atau merupakan jarak antara
dua titik difoto dengan jaraknya di tanah.
NB. Skala diatas hanya berlaku untuk foto udara vertikal dan daerah yang relatif datar
14.13. PARALAKS
o Pasangan sinar dari foto kiri dan kanan dalam satu bidang dan berpotongan di
titik A
o Paralak-y = 0
o Beda tinggi dZ sebagai fungsi dari
o Paralak-x
MODUL KULIAH ILMU UKUR TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLIBAN
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - POLIBAN SALMANI SALEH ILMU UKUR TANAH
Modul 14 - 14
o Pasangan sinar dari foto kiri dan kanan belum dalam satu bidang dan saling
bersilangan
o Paralak-x dan y ≠ 0
MODUL KULIAH ILMU UKUR TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLIBAN
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - POLIBAN SALMANI SALEH ILMU UKUR TANAH
Modul 14 - 15
14.14. PERGERAKAN TITIK PADA FOTO T UNGGAL
14.15. PERUBAHAN PARALAKS Y AKIBAT PUTARAN ELEMEN
ORIENTASI
Proyektor kiri by’, bz’, ϕ’, ω’, χ’
MODUL KULIAH ILMU UKUR TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLIBAN
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - POLIBAN SALMANI SALEH ILMU UKUR TANAH
Modul 14 - 16
14.16. PENGLIHATAN STEREOSKOPIK
Metode mengukur atau memperkirakan suatu cara monoskopik dan stereoskopik.
Cara penglihatan dengan satu mata disebut sebagai penglihatan monokular atau monocular
vision, sedang dengan dua mata disebut sebagai penglihatan binokular atau binocular vision
14.17. Monocular vision
(1) membandingkan secara relatif besarnya (size) obyek satu dengan lainnya,
(2) terhalangnya obyek yang terletak dibelakang (lebih jauh) terhadap obyek
didepannya (lebih dekat), dari bayangan, dan pem-fokusan mata yang
berbeda untuk obyek yang jauh dandekat.
Proyektor kanan by’, bz’, ϕ’, ω’, χ’
MODUL KULIAH ILMU UKUR TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLIBAN
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - POLIBAN SALMANI SALEH ILMU UKUR TANAH
Modul 14 - 17
14.18. Persepsi kedalaman (depth perception)
Persepsi kedalaman merupakan fungsi dari sudut paralaktik = sudut perpotongan
sumbu optik mata kiri dan kanan manakala kedua mata terfokus pada suatu titik/
obyek.
dBA = dB - dA
dimana : dA = f (φa) dan dB = f (φb)
Jarak terdekat persepsi kedalaman stereoskopik untuk rata-rata orang dewasa
kira-kira 25 cm, dengan basis sekitar 66 mm maka sudut paralaktik maksimum
adalah
φ = 2 tan-1 (3.3/25) = 15°
14.19. Persepsi kedalaman stereoskopik
Maksimum kira-kira = 50 meter.Persepsi kedalaman stereoskopik merupakan
fungsi sudut paralaktik (φ )
MODUL KULIAH ILMU UKUR TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLIBAN
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - POLIBAN SALMANI SALEH ILMU UKUR TANAH
Modul 14 - 18
14.20. Penglihatan Stereoskopik Pasangan Foto
Syarat dapat melihat pasangan foto secara stereoskopik, yakni :
(1) Daerah yang akan diamati secara stereoskopik difoto dari posisi eksposur
yang berbeda yaitu pada daerah pertampalannya
(2) Skala dari kedua foto kurang lebih sama,
(3) Pasangan obyek padai foto kiri dan kanan dan kedua mata kurang lebih
harus dalam satu bidang yang sama atau sumbu optik kedua mata harus
satu bidang.
Beberapa cara penglihatan stereoskopik :
(1) Anaglip, foto kiri dan kanan di cetak menggunakan basis warna yang
berbeda (hijau & merah), pengamatannya pun dilakukan dengan kacamata
warna, kiri hijau dan kanan merah. Cara ini digunakan pada beberapa alat
lama jenis optis dan produk softcopy.
(2) Polaroid, kedua foto diproyeksikan dengan dipolarisasi - 90°, untuk melihat
stereo digunakan kacamata polaroid dengan sudut polarisasi yang sesuai,
tidak populer digunakan pada alat fotogrametri,
(3) Flickering, mata kiri dan kanan dipaksakan untuk melihat foto kiri dan kanan
secara bergantian dengan selang waktu sedemikian rupa hingga kedua mata
dibuat seolah-oleh melihat masing foto secara bersamaan. Cara ini pun tidak
begitu populer digunakan pada alat fotogrametri,
(4) Split, dengan batuan sistem pengamat optis, mata kiri dibuat hanya melihat
foto kiri dan mata kanan hanya foto kanan. Cara ini dinilai praktis, handal dan
paling populer dimanfaatkan pada alat fotogrametri
MODUL KULIAH ILMU UKUR TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLIBAN
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - POLIBAN SALMANI SALEH ILMU UKUR TANAH
Modul 14 - 19
14.21. Generasi Alat Restitusi Foto Stereo
o Optik, seperti : Multipleks
o Optik-Mekanik, contoh : Zeiss-C8
o Mekanik contoh : Wild A9, A8, A10, Zeiss Planimat, Planicart, PG2, PG3, dlsb.
o Automatic, contoh Wild B-8 Stereomat dengan image correlators-nya.
o Analitik : UNAMACE, AP/C, AP2000,
o Softcopy : Leica (Wild-Zeiss), Vertuozo(China-Canada), Helava, Intergraph,
Socoph(ITB), dlsb.