modul 4 kdk ii

27
KETERAMPILAN DASAR KEBIDANAN II MODUL 4 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Jakarta 2015 NURWENINGTYAS WISNU Australia Indonesia Partnership for Health Systems Strengthening (AIPHSS) Pemeriksaan Diagnostik SEMESTER 5

Upload: pjjkemenkes

Post on 16-Apr-2017

236 views

Category:

Health & Medicine


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Modul 4 kdk ii

KETERAMPILAN DASAR KEBIDANAN II

MODUL 4

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga KesehatanBadan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia

Jakarta 2015

NURWENINGTYAS WISNU

Australia Indonesia Partnership for Health Systems Strengthening(AIPHSS)

Pemeriksaan Diagnostik

SEMESTER 5

Page 2: Modul 4 kdk ii

i

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

KataPengantarSegala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan MODUL EMPAT dari ENAM MODUL dalam Mata Kuliah Keterampilan Dasar Kebidanan yang berjudul Pemeriksaan Diagnostik.

Modul Pemeriksaan Diagnostik ini disusun dalam rangka membantu proses pembelajaran program Diploma III kebidanan dengan system pembelajaran jarak jauh yang disusun bagi mahasiswa dengan latar belakang pekerjaan bidan pada lokasi – lokasi yang sulit untuk ditinggalkan seperti daerah perbatasan dan kepulauan.

Ucapan terima kasih tak terhingga kami sampaikan kepada segenap pihak yang telah membantu kami hingga terselesaikannya modul ini. Kami mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :

a. Menteri Kesehatan Republik Indonesiab. Kepala Badan PPSDMK Kementrian Kesehatan Republik

Indonesiac. Kepala Pusdiklatnakes Badan PPSDMK Kementrian Kesehatan

Republik Indonesia d. Australian Government Overseas Aid Program (AusAID)e. Tim editor modul

Kami menyadari bahwa modul ini masih jauh dari kesempurnaan. Masukan untuk penyempurnaan modul ini sangat kami harapkan.

Demikian, semoga modul ini dapat bermanfaat meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan Diploma III Kebidanan yang menggunakan system jarak jauh.

Jakarta, Juli 2013

PENULIS

Gambar : Pengecekan cabang bayi

Page 3: Modul 4 kdk ii

ii

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

Daftar Isi

Kata Pengantar iDaftar Isi iiDaftar Istilah iiiPendahuluan iv

Kegiatan Belajar 1: Pemeriksaan Darah 1

Gambar : Pengecekan cabang bayi

Page 4: Modul 4 kdk ii

3

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

Daftar Istilah

• Urinomter: Merupakan hidrometer untuk penentuan berat jenis dari urine dan ditera khusus untuk penentuan tersebut. Urinometer memiliki skala 1.0000-1.0060 (tiga desimal) dan umumnya dipergunakan pada temperatur 60oF atau 15,5 oC.

• Hemoglobin: Adalah protein yang kaya akan zat besi. Merupakan yang mengisi ba-gian inti dari sel darah merah. Dapat diukur dengan pemeriksaan sederhana.

• Fiksasi: Tindakan untuk membuat bagian alat atau sesuatu tidak dapat digerakkan, sehingga menjadikan posisinya stabil.

• Fehling: Reagen yang digunakan untuk memeriksa kandungan gula dalam urine. Ada 2 jenis yaitu fehling A dan fehling B

Page 5: Modul 4 kdk ii

4

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

Pendahuluan

Ketika saudara melayani masyarakat, seringkali masyarakat bertanya berapa darah saya, atau berapa tensi saya, atau saya menderita gula, kolesterol saya tinggi, dsb. Nah, ketika menjumpai masalah seperti itu saudara mesti harus mengajak masyarakat untuk berpikir kritis dan meluruskan pemahaman masyarakat yang keliru. Banyak sekali tayangan TV saat ini yang berisiko menjerumuskan pemahaman masyarakat tentang pengertian kesehatan. Istilah-istilah yang digunakan di siaran TV, terutama oleh pengobatan alternatif kadang-kadang merancukan pemahaman kesehatan secara medis. Kita harus mendudukkan permasalahan secara tepat. Kita memiliki tanggungjawab untuk melakukan promosi kesehatan secara benar jujur dan akademis.Pada modul kali ini saudara akan diajak belajar cara melakukan pemeriksaan diagnostik secara makro artinya yang bisa diketahui hasilnya tanpa menggunakan mikroskop dan Saudara bisa mengerjakan secara mandiri. Modul ini dikemas dalam dua kegiatan yang disusun secara berurutan sebagai berikut:

Kegiatan Belajar I : Perawatan pasien pre dan paska operasi. Kegiatan Belajar II : Perawatan luka

RelevansiSetelah mempelajari modul ini, saudara akan dapat 1) menjelaskan konsep dasar pemeriksaan darah 2) menjelaskan konsep dasar pemeriksaan urine Kompetensi ini nantinya menunjang kompetensi saudara sebagai bidan untuk melakukan pemeriksaan diagnostik sederhana sesuai dengan kewenangan. Dengan memiliki kemampuan ini saudara dapat menentukan diangnosa kebidanan karena hasil pemeriksaan ini sebagai penunjang untuk menegakaan diagnosa terutama pada saat kehamilan sehingga dapat mencegah komplikasi kehamilan

Page 6: Modul 4 kdk ii

5

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

Metode Mempelajari ModulProses pembelajaran untuk materi Pemeriksaan diagnostik, dapat berjalan dengan lancar apabila Anda mengikuti langkah langkah belajar sebagai berikut:a. Mempelajari dengan seksama, cermat, dan teliti setiap kegiatan belajar, sehingga

diperoleh pengetahuan, pemahaman yang mendalam dan menyeluruh.b. Pada setiap kegiatan belajar disediakan beberapa tugas, Tugas-tugas tersebut

sebaiknya dikerjakan sesuai dengan petunjuk yang ada. Apabila ditemukan kesulitan dalam penyelesaian tugas, perlu dipelajari kembali materi kegiatan belajar yang terkait dengan tugas-tugas yang menyertainya.

c. Setelah belajar dan berlatih dengan baik, langkah selanjutnya adalah mengerjakan tes formatif. Hasil tes formatif sebaiknya diteliti kembali dengan cermat. Jika sudah yakin mengenai kebenaran hasil tes, barulah masuk ke langkah pencocokan dengan kunci jawaban yang tertera dibagian akhir setiap kegiatan belajar.

d. Lakukan pemeriksaa diagnostik sesuai dengan pedoman yang telah disediakan e. Jika saudara mengalami kesulitan diskusikan dengan teman saudara atau menanyakan

Diharapkan agar petunjuk-petunjuk diatas dilaksanakan dengan penuh kedisiplinan sehingga Anda dapat mencapai hasil belajar sesuai dengan harapan. Baiklah Saudara peserta Pendidikan jarak Jauh, selamat belajar, semoga Anda sukses memahami pengetahuan yang diuraikan dalam modul ini sebagai bekal bertugas sebagai bidan di daerah dengan baik

Page 7: Modul 4 kdk ii

1

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

KegiatanBelajar 1

PEMERIKSAAN DARAH

Setelah pembelajaran ini diharapakan saudara dapat melakukan pengabilan darah vena dan dapat melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin dengan tepat dan benar

1. Menjelaskan pengertian pengambilan sediaan darah vena2. Menyebutkan tujuan pengambilan darah vena3. Menjelaskan indikasi dan kontra indikasi pengambian darah vena4. Mengetahui langkah- langkah pengambilan darah vena5. Melakukan pengambilan pengambilan darah vena sesuai prosedur tindakan6. Menjelaskan pengertian pemeriksaan hemoglobin7. Menyebutkan tujuan pemeiksaan hemoglobin8. Mengetahui langkah-langkah pemeriksaan hemoglobin

Tujuan Pembelajaran Umum

Tujuan Pembelajaran Khusus

Page 8: Modul 4 kdk ii

2

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

UraianMateri

Pengambilan Sediaan Darah Vena

PENGERTIANYang dimaksud dengan pengambilan sedian darah vena adalah suatu pengambilan darah yang diambil dari vena yang cukup besar (biasanya di vena fossa cubiti, vena saphena magna dan vena superfisial lain) untuk mendapatkan sampel darah yang baik dan representatif.

TUJUAN1. Untuk mendapatkan sampel darah yang baik dan memenuhi syarat untuk dilakukan

pemeriksaan2. Untuk petunjuk bagi petugas yang melakukan pengambilan darah (phlebotomy)

INDIKASI DAN KONTRA INDIKASI Tidak semua orang bisa dan boleh dilakukan pengambilan darah vena. Indikasi untuk pengambilan darah vena antara lain: bila dilakukan pemeriksaan yang memerlukan specimen darah lebih dari 0,5 cc, bila terdapat pemeriksaan yang memerlukan serum, plasma, maupun wholeblood. Nah sekarang masalahnya, bagaimana jika ditemukan pasien yang venanya mudah rapuh/terlalu lembut atau mudah pindah? Yang dilakukan adalah dengan menggunakan tindakan venapuncture. Demikian sebaliknya jika pembuluh darahnya terlalu kecil dapat dilakukan tindakan sejenis yaitu venapunture dengan metode wing needle. Biasanya ditemukan pasien anak-anak dan orang tua.Nah, sekarang apa kontra indikasi vena punksi artinya pada kondisi yang bagaimana yang tidak diperkenankan melakukan pengambilan darah vena?a. Daerah oedema (daerah yang membengkak karena terdapat banyak cairan jaringan).b. Daerah hematoma.c. Daerah dimana darah sedang ditransfusikan.d. Daerah bekas luka.e. Daerah dengan cannula, fistula , atau cangkokan vascular.f. Daerah intra - vena lines. Pengambilan darah di daerah ini dapat menyebabkan darah

menjadi lebih encer dan meningkatkan atau menurunkan kadar zat tertentu.

LANGKAH-LANGKAH PENGAMBILAN DARAH VENA1 Persiapan pasien Pesien didudukan dalam keadaan tenang. Rasional: Proses pengambilan darah diterangkan untuk mendapatkan kerjasama

dari pasien.2 Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan, yaitu :

a. spuit injeksi 3 ml / 5 mlb. botol penampung darahc. karet pembendung (torniquet)d. kapase. alkohol 70%

Page 9: Modul 4 kdk ii

3

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

f. plester3 Mempersiapkan antikoagulansia, yaitu :

a. Na-EDTA 10% b. Na-citras 3,8% (dimasukkan ke dalam botol penampung darah)

4 Lokasi yang boleh diambil: Lokasi yang tidak diperbolehkan diambil darah adalah :

• Daerah edema• Hematoma• Daerah dimana darah sedang ditransfusikan• Daerah bekas luka• Daerah dengan cannula, fistula atau cangkokan vascular• Daerah intra-vena lines

Rasional: Pengambilan darah di daerah ini dapat menyebabkan darah menjadi lebih encer dan dapat meningkatkan atau menurunkan kadar zat tertentu. Pemilihan letak pengambilan harus sangat diperhatikan dan harus memenuhi syarat yaitu pada lengan yang tidak terluka dan tidakterpasang infus. Jika syarat tersebut tidak terpenuhi maka pengambilan dilakukan pada lengan sebelah dan apabila semua lengan terpasang infus maka penambilan vena dapat dilakukan pada vena kaki(apabila sangat terdesak).

5. PROSEDUR TINDAKAN

NO PROSEDUR RASIONAL1. Lakukan penjelasan pada penderita

(tentang apa yang dilakukan terhadap penderita, kerjasama penderita, sensasi yang akan dirasakan penderita)

Supaya penderita bisa bertindak kooperatif dengan petugas dan mengurangi kecemasan pada penderita

2. Cari vena yang akan ditusuk (superfisial, cukup besar, lurus, tidak ada peradangan, tidak diinfus)

Memastikan tempat yang tepat untuk pengambilan sampel darah dan untuk memudahkan mengambil sampel darah

3. Letakkan tangan lurus serta ekstensikan dengan bantuan tangan kiri operator atau diganjal dengan telapak tnagan menghadap keatas sambil mengepal

Vena terlihat lebih jelas sehingga memudahkan pengambilan sampel darah

4. Lakukan desinfektan daerah yang akan ditusuk dengan kapas steril yang dibasahi alkohol 70% dan biarkan sampai kering

Mencegah infeksi

Page 10: Modul 4 kdk ii

4

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

NO PROSEDUR RASIONAL5. Lakukan pembendungan pada daerah

proximal kira-kira 4-5 jari dari tempat penusukan agar vena tampak lebih jelas (bila tourniguet berupa ikatan simpul terbuka dan arahnya keatas), pembendunagn tidak boleh terlalu lama (maksimal 2 menit, terbaik 1 menit)

• Memudahkan penusukan pada daerah vena karena vena tampak lebih jelas

• Aliran arteri yang terhenti mencegah pengisian vena

• Pembendungan yang terlalu lama akan mengakibatkan perubahan komposisi plasma karena terjadi insentrasi

6. Ambil spuit dengan ukuran sesuai jumlah darah yang akan diambil, cek jarum dan karetnya.

Memastikan bahwa alat yang digunakan tepat dan steril, serta siap pakai

7. Pegang spuit dengan tangan kanan, kencangkan jarumnya dan dorong penghisap sampai ke ujung depan

Memastikan tidak ada udara dalam spuit yang dapat mengakibatkan emboli

8. Fiksasi pembuluh darah yang akan ditusuk dengan ibu jari tangan kiri.

Memudahkan pengambilan sampel darah

9. Tusukkan jarum dengan sisi menghadap keatas membentuk sudut 150-300 sampai ujung masuk ke dalam vena dan terlihat darah dalam pangkal jarum

Mendapatkan sampel darah yang dibutuhkan

10. Fiksasi spuit dengan tangan kiri dengan membentuk sudut

Supaya spuit tidak bergeser yang dapat menyebabkan vena pecah

11. Penghisap spuit ditarik pelan-pelan sampai didapatkan volume darah yang diinginkan

Mendapatkan sampel darah yang dibutuhkan

12. Kepalan tangan dibuka, lepaskan bendungan, letakkan kapas alkohol 70% diatas jarum, cabut jarum dengan menekan kapas beberapa menit untuk mencegah perdarahan, plester, tekan dengan telunjuk dan ibu jari penderita selama ± 5 menit

Mencegah perdarahan

13. Lepaskan jarum, alirkan darah dalam wadah melalui dindingnya supaya tidak terjadi hemolisa

Supaya tidak terjadi pembekuan darah

14. Tuangkan darah ke dalam botol penampungan yang volumenya sesuai (sesuai dengan jenis pemeriksaan yang diminta)

Memudahkan pengambilan darah saat pemeriksaan di laboratorium

Page 11: Modul 4 kdk ii

5

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

NO PROSEDUR RASIONAL15.

16.

Jika ,menggunakan antikoagulan, kocok botol beberapa menit agar antikoagulan tercampur dengan darah dan tidak terjadi bekuan. Evaluasi dan dokumentasi

Mendapatkan sampel darah yang dibutuhkan dan mencegah bekuan darah

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN • Pemasangan turniket (tali pembendung) • pemasangan dalam waktu lama dan terlalu keras dapat menyebabkan

hemokonsentrasi (peningkatan nilai hematokrit/PCV dan elemen sel), peningkatan kadar substrat (protein total, AST, besi, kolesterol, lipid total)

• melepas turniket sesudah jarum dilepas dapat menyebabkan hematoma• Jarum dilepaskan sebelum tabung vakum terisi penuh sehingga mengakibatkan

masukknya udara ke dalam tabung dan merusak sel darah merah. • penusukan yang tidak sekali kena menyebabkan masuknya cairan jaringan sehingga

dapat mengaktifkan pembekuan. Di samping itu, penusukan yang berkali-kali juga berpotensi menyebabkan hematoma.

• tutukan jarum yang tidak tepat benar masuk ke dalam vena menyebabkan darah bocor dengan akibat hematoma

• Kulit yang ditusuk masih basah oleh alkohol menyebabkan hemolisis sampel akibat kontaminasi oleh alcohol, rasa terbakar dan rasa nyeri yang berlebihan pada pasien ketika dilakukan penusukan

PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN

PENGERTIANYang dimaksud dengan memeriksa Hemoglobin adalah mengukur kadar hemoglobin berdasarkan warna yang terjadi akibat perubahan Hb yang menjadi asam hematin oleh adanya HCL 0,1 N.

TUJUANTujuan pemeriksaan Hb adalah untuk menetapkan kadar hemoglobin dalam darah dan mendeteksi adanya anemia dan penyakit ginjal. Pemeriksaan hemoglobin dilakukan untuk mendeteksi adanya anemiadan penyakit ginjal. Peningkatan hemoglobin dapat menunjukan indikasi adanya dehidrasi, penyakit paru-paru obstruksi menahun, gagal jantung kongestif dan lain-lain.

Hemoglobin merupakan protein yang kaya zat besi. Oleh karena itu struktur penyusunnya adalah protein dan zat besi. Untuk itulah biasanya pada ibu hamil selalu diberikan Fe (zat besi) untuk menghindari anemia yang disebabkan kekurangan zat besi. Satuan untuk mengukur kadar hemoglobin adalah g% atau g/dl. Hemoglobin hanya dapat diangkut oleh sel darah merah. Sehingga sel darah merah yang potensi intinya mengandung hemoglobin. Fungsi hemoglobin adalah mengikat oksigen, sehingga bisa dimengerti kenapa pasien/ibu hamil yang mengalami anemia dapat terjadi muka yang pucat, tidak bergairah, timbul sesak nafas bahkan tidak jarang pada ibu hamil terjadi keguguran

Page 12: Modul 4 kdk ii

6

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

akibat hipoksia janin. Untuk itulah saudara sebagai petugas kesehatan terdepan memiliki tanggung jawab untuk dapat melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin ini secara benar.

LANGKAH LANGKAH PEMERIKSAANa. Bahan pemeriksaan : darah kapiler atau darah vena dan darah tepi.b. Persiapan pasien memberitahu tujuan pemeriksaan untuk mendapatkan kerjasama

dar pada klien.c. Persiapan alat

1. Haemometer set terdiri dari :a. Tabung pengukurb. 2 tabung standar warnac. Pipet Hb dengan pipa karetnyad. Pipet HCle. Batang pengaduk

2. Botol tempat HCl dan aquadest3. Sikat pembersih4. Perlak kecil dan pengalas5. Kapas alkohol 70%6. Jarum/Lancet7. Handscoon steril8. Kapas kering9. Bengkok

PROSEDUR KERJA1. Masukan larutan HCl 0,1N dengan pipet HCl kedalam tabung pengencer sampai pada

angka 2 Rasional: untuk direaksikan dengan darah 2. Memberitahu pasien dan menjelaskan tujuan dan langkah prosedur pemeriksaan Rasional: Supaya penderita bisa bertindak kooperatif dengan petugas dan mengurangi

kecemasan pada penderita3 Membawa alat-alat ke dekat pasien Rasonal: agar mudah dan cepat dalam mengambil alat-alat4 Mencuci tangan Rasional: agar tangan steril dan mencegah infeksi nosokomial5 Memasang perlak dan pengalas dibawah tangan pasien yang akan diambil darahnya Rasional: agar darah yang kemungkinan menetes tidak mengenai tempat tidur pasien6 Menyiapkan bengkok Rasional: untuk membuang alat-alat yang sudah tidak digunakan7 Memakai handscoon steril Rasional: menghindari infeksi nosokomial8 Menyiapkan jari klien dan mengumpulkan darah ke bagian jari tangan dengan cara

memijat Rasional: agar darah bisa keluar dengan lancer9 Menghapus hamakan ujung jari yang akan diambil darahnya dengan alkohol Rasional: menghindari terjadinya infeksi

Page 13: Modul 4 kdk ii

7

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

10 Menusukan jarum pada ujung jari sebelah tepi sampai darah keluar Rasional: untuk membuat luka dan darah yang keluar sesuai dengan yang dibutuhkan11 Menghapus darah yang pertama kali keluar dengan kapas kering Rasional: untuk menghilangkan darah yang tidak steril12 Dengan pipet Hb menghisap darah sampai angka 20 cm, jangan sampai ada

gelembung udara yang sampai ikut terhisap Rasional: agar mendapatkan darah sesuai dengan yang diperlukan13 Hapus darah yang melekat pada ujung pipet dengan menggunakan kapas kering Rasional: agar pipet tidak tersumbat14 Menuangkan darah tersebut ke dalam tabung pengencer yang sudah berisi HCl0,1 N

dengan posisi tegak lurus dan hindarkan darah mengenai dinding tabung Rasional: agar darah bereaksi dengan HCL dan mengetahui hasilnya dan untuk

mendapatkan ukuran yang sempurna15 Sisa darah yang mungkin masih melekat di dalam lumen pipet Hb di bilas dengan

jalan meniup dan menyedotnya. Rasional: agar tabung tidak tersumbat16 Tunggu sampai 1 menit Rasional: untuk mendapatkan hasil reaksi yang terjadi17 Tambahkan aquadest sedikit demi sedikit, pada setiap kali penambahan warna dari

larutan asam hematin yang terjadi, bandingkan dengan warna dari larutan standar Rasional: untuk mengetahui kadar Hb klien18 Pada saat warna tersebut sama, maka penambahan aquadest dihentikan dan kadar

Hb dibaca skala itu dengan satuan pembacaan gr % Rasional: untuk mengetahui kadar Hb klien19 Mengambil perlak dan pengalas, merapikan alat-alat Rasional: agar tempat pasien rapi dan nyaman20 Melepaskan handscoon Mencuci tangan Rasional: menghindari infeksi nosokomial21 Evaluasi dan dokumentasi

Apakah saudara tahu bahwa nilai kadar hemoglobin seseorang tidak sama? Ya, betul tidak sama karena dibedakan berdasarkan jenis kelamin dan umur . Nilai norma kadar hemoglobin ( Hb):• Wanita : 12-16 g/dl• Pria : 14-18 g/dl• Bayi : 10-15 g/dl• Balita : 11-14 g/dl• Anak-anak : 12-16 g/dl• Bayi baru lahir : 16-25 g/dl• Bayi belum lahir : masih mengandung Hb fetal dari plasenta

Kesalahan yang sering terjadi :1). Alat / reagen kurang sempurna yaitu :

- Volume pipet Hb tidak selalu tepat 20 ml.- Warna standar sering sudah pucat.- Kadar larutan HCl sering tidak dikontrol.

Page 14: Modul 4 kdk ii

8

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

2). Orang yang melakukan pemeriksaan :- Pengambilan darah kurang baik.- Papat gelembung penglihatan pemeriksa tidak normal atau sudah lelah.- Intensitas sinar / penerangan kurang.- Pada waktu membaca hasil dipermukaan terdapat gelembung udara.- Pipet tidak dibilas dengan HCl.- Pengenceran tidak baik.

Hasil suatu pemeriksaan laboratorium sangat penting dalam membantu diagnosa, memantau perjalanan penyakit serta menentukan prognosa. Karena itu perlu diketahui faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium Terdapat 3 faktor utama yang dapat mengakibatkan kesalahan hasil laboratorium yaitu :1. Pra instrumentasi Pada tahap ini sangat penting diperlukan kerjasama antara petugas, pasien dan dokter.

Hal ini karena tanpa kerja sama yang baik akan mengganggu atau mempengaruhi hasil pemeriksaaan laboratorium. Yang termasuk dalam tahapan pra instrumentasi meliputi:

a. Pemahaman instruksi dan pengisian formulir Pada tahap ini perlu diperhatikan benar apa yang di perintahkan dokter dan di

pindahkan kedalam formulir. Hal ini penting untuk menghindari pengulangan pemeriksaan yang tidak penting, membantu persiapan pasien sehingga tidak merugikan pasien dan menyakiti pasien. Pengisian formulir dilakukan secara lengkap meliputi identitas pasien : nama, alamat/ruangan, umur, jenis kelamin, data klinis/diagnosa, dokter pengirim, tanggal dan kalau diperlukan pengobatan yang sedang diberikan. Hal ini penting untuk menghindari tertukarnya hasil ataupun dapat membantu interpretasi hasil utama pada pasien yang mendapat pengobatan khusus dan jangka panjang.

b. Persiapan penderita1. Puasa Dua jam setelah makan sebanyaak kira-kira 800 kalori akan mengakibatkan

peningkatan volume plasma, sebaliknya setelaah berolahraga volume plasma akan berkurang. Perubahan volume plasma akan mengakibatkan perubahan susunan kandungan bahan dalam plasma dan jumlah sel darah.

Page 15: Modul 4 kdk ii

9

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

2. Obat Penggunaan obat dapat mempengaruhihasil pemeriksaan hematologi misalnya

: asam folat, Fe, vitamin B12 dll. Pemberian tranfusi darah akan mempengaruhi komposisi darah sehingga menyulitkan pembacaan morfolgi sediaan apus darah tepi maupun penilaian hemostatis.

3. Waktu pengambilan Umumya bahhan pemeriksaan diambil padapagi hari terutama pada pasien rawat

inap. Kadar beberapa zat terlarut dalam urinakan menjadi lebih pekat pada pagi hari sehingga lebih mudah diperiksa bila kadarnya rendah. Kecuali ada instrusi dan indikasi khusus atas perintah dokter.

4. Posisi pengambilan Posisi berbaring kemudian berdiri mengurangi volume plasma 10% demikian pula

sebaiknya. Hal lain yang penting dalam persiapan penderita aadalah menenangkan dan membertitahu apa yang akan dikerjakan sebagai sopan santun atau etika sehingga membuat penderita atau keluarganya tidak merasa asing atau menjadi objek.

5. Penampung khusus. Biasanya diperlukan pada pemeriksaan mikrobiologi atau pemeriksaan khusu lainnya, yang penting diingat adalah label harus ditulis lengkap identitaas penderita seperti pada formulir termasuk jenis pemeriksaan sehingga tidak tertukar.

c. Cara pengambilan sampel Pada tahap ini perhaatika ulang apa yang harus dikerjakan, lakukan pendekatan

pada pasien atau keluarganya sebagai etika dan sopan santun, beritahukan apa yang akan dikerjakan. Selalu tanyakan identitas pasien sebelum bekerja sehingga tidak tertukar pasien yang akan diambil bahan dengan pasien lain.

d. Penanganan awal sampel dan transportasi Pada tahap ini sangat penting diperhatikan, karena sering terjadi sumber kesalahan

ada disini. Yang harus dilakukan: Catat dalam buku expedisi dan cocokan sampel dengan label dan formulir. Kalau sistemnya memungkinkan dapat dilihat apakah sudah terhitung biayanya (lunas). Jangan lupa melakukan homogenisasi paada bahan yang mengandung antikoagulan. Segera tutup penampung yang ada shingga tidak tumpah. Segera dikirim ke laboratorium karena tidak baik melakukan penundaan.

Page 16: Modul 4 kdk ii

10

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

Rangkuman

1. Indikasi untuk pengambilan darah vena antara lain: bila dilakukan pemeriksaan yang memerlukan specimen darah lebih dari 0,5 cc, bila terdapat pemeriksaan yang memerlukan serum, plasma, maupun wholeblood..

2. Kontra indikasi pengambilan darah vena: daerah oedema ,daerah hematoma.,daerah dimana darah sedang ditransfusikan,.daerah bekas luka, daerah dengan cannula, fistula , atau cangkokan vascular, daerah intra - vena lines pengambilan darah di daerah ini dapat menyebabkan darah menjadi lebih encer dan meningkatkan atau menurunkan kadar zat tertentu

3. Nilai norma kadar hemoglobin ( Hb):a. Wanita : 12-16 g/dlb. Pria : 14-18 g/dlc. Bayi : 10-15 g/dld. Balita : 11-14 g/dle. Anak-anak : 12-16 g/dlf. Bayi baru lahir : 16-25 g/dlg. Bayi belum lahir : masih mengandung Hb fetal dari plasenta

Page 17: Modul 4 kdk ii

11

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

PEDOMAN PENGAMBILAN DARAH VENA

NO KOMPONEN Nilai1 2 3 4

>>

>>

Katrampilan ( 5 )1. Persiapan Pasien a. Memberitahu tujuan pengambilan darah divena b. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukanPersiapan AlatMempersiapkan alat-alat yang diperlukan, yaitu :2. Spuit injeksi 3 ml / 5 ml3. Botol penampung darah4. Karet pembendung (torniquet)5. Kapas6. Alkohol 70%7. Plester8. Na-EDTA 10% 9. Na-citras 3,8% (dimasukkan ke dalam botol penam-

pung darahProsedur pelaksanaan10. Cari vena yang akan ditusuk11. Letakkan tangan lurus serta ekstensikan dengan

diganjal handuk /lain12. Atur telapak tangan menghadap keatas sambil

mengepal 13. Lakukan desinfektan daerah yang akan ditusuk

dengan kapas steril yang dibasahi alkohol 70% 14. Lakukan pembendungan pada daerah proximal

kira-kira 4-5 jari dari tempat penusukan 15. Letakan simpul tourniguet kearah atas pembend-

unagn tidak boleh terlalu lama (maksimal 2 menit, terbaik 1 menit

16. Ambil spuit dengan ukuran sesuai jumlah darah yang akan diambil, cek jarum dan karetnya

17. Pegang spuit dengan tangan kanan, kencangkan jarumnya

18. Fiksasi pembuluh darah yang akan ditusuk dengan ibu jari tangan kiri

Page 18: Modul 4 kdk ii

12

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

NO KOMPONEN Nilai1 2 3 4

>>

>>

>>

>>

19. Tusukkan jarum dengan sisi menghadap keatas membentuk sudut 150-300

20. Fiksasi spuit dengan tangan kiri dengan memben-tuk sudut

21. Penghisap spuit ditarik pelan-pelan sampai didapa-tkan volume darah yang diinginkan

22. Anjurkan membuka kepalan tangan23. Lepaskan bendungan24. Letakkan kapas alkohol 70% diatas jarum25. Cabut jarum dengan menekan kapas beberapa

menit26. Anjurkan pasien menekan dengan telunjuk dan ibu

jari penderita selama ± 5 menit 27. Lepaskan jarum alirkan darah dalam wadah

melalui dindingnya 28. Tuangkan darah ke dalam botol penampungan

yang volumenya sesuai dengan jenis pemeriksaan yang diminta

29. Jika menggunakan antikoagulan kocok botol be-berapa menit agar antikoagulan tercampur dengan darah dan tidak terjadi bekuan.

30. Membereskan alat-alat31. Mencuci tangan32. Evaluasi dan dokumentasiSikap ( 2 ) 1. Tanggap terhadap respon2. Teliti3. Sabar4. Bertanggung jawab

Pengetahuan (3)1. Dapat menjelaskan rasional tindakan2. Dapat menjawab setiap pertanyaan

Keterangan :Tanda >> yang ada pada setiap format penilaian merupakan titik kritis yaitu hal- hal prinsip yang harus dilakukan Cara menilai : Skor perolehan tiap domain x 100 x bobot Skor maksimal Nilai Akhir = ∑ N Ketrampilan + ∑ N Sikap + ∑ N PengetahuaN 10 Pembimbing/ Penguji

(………………………………. )

Page 19: Modul 4 kdk ii

13

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

PEDOMAN: Pemeriksaan Kadar Hemoglobin

NO KOMPONEN Nilai1 2 3 4

A

B

>>

>>

Ketrampilan ( 5 )1. Persiapan PasienBahan pemeriksaan : 1. Darah kapiler2. Darah vena 3. Darah tepi.Persiapan pasien Memberitahu tujuan pemeriksaan untuk mendapat-kan kerjasama dar pada klien.

Persiapan AlatMempersiapkan alat-alat yang diperlukan, yaitu :1. Haemometer set terdiri dari :2. Tabung pengukur3. 2 tabung standar warna4. Pipet Hb dengan pipa karetnya5. Pipet HCl6. Batang pengaduk7. Botol tempat HCl dan aquadest8. Sikat pembersih9. Perlak kecil dan pengalas10. Kapas alkohol 70%11. Jarum/Lancet12. Handscoon steril13. Kapas kering14. Bengkok

C>>

>>

>>

Prosedur pelaksanaan1. Masukan larutan HCl 0,1N dengan pipet HCl keda-

lam tabung pengencer sampai pada angka 22. Memberitahu pasien dan menjelaskan tujuan dan

langkah prosedur pemeriksaan3. Membawa alat-alat ke dekat pasien4. Mencuci tangan5. Memasang perlak dan pengalas dibawah tangan

pasien yang akan diambil darahnya

Page 20: Modul 4 kdk ii

14

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

NO KOMPONEN Nilai1 2 3 4

6. Menyiapkan bengkok7. Memakai handscoon steril8. Menyiapkan jari klien dan mengumpulkan darah ke

bagian jari tangan dengan cara memijat9. Menghapus hamakan ujung jari yang akan diambil

darahnya dengan alkohol 10. Menusukan jarum pada ujung jari sebelah tepi

sampai darah keluar11. Menghapus darah yang pertama kali keluar den-

gan kapas kering12. Dengan pipet Hb menghisap darah sampai angka

20 cm, jangan sampai ada gelembung udara yang sampai ikut terhisap

13. Hapus darah yang melekat pada ujung pipet den-gan menggunakan kapas kering

14. HCl0,1 N dengan posisi tegak lurus dan hindarkan darah mengenai dinding tabung

15. Menuangkan darah tersebut ke dalam tabung pen-gencer yang sudah berisi

16. Sisa darah yang mungkin masih melekat di dalam lumen pipet Hb di bilas dengan jalan meniup dan menyedotnya

17. Tunggu sampai 1 menit18. Tambahkan aquadest sedikit demi sedikit, pada

setiap kali penambahan warna dari larutan asam hematin yang terjadi, bandingkan dengan warna dari larutan standar

19. Pada saat warna tersebut sama, maka penambah-an aquadest dihentikan dan kadar Hb dibaca skala itu dengan satuan pembacaan gr%

20. Mengambil perlak dan pengalas, merapikan alat-alat

21. Rasional: agar tempat pasien rapi dan nyaman 22. Melepaskan handscoon23. Mencuci tangan24. Evaluasi dan dokumentasi

D Sikap ( 2 ) 1. Tanggap terhadap respon2. Teliti3. Sabar4. Bertanggung jawab

Page 21: Modul 4 kdk ii

15

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

NO KOMPONEN Nilai1 2 3 4

E Pengetahuan (3)1. Dapat menjelaskan rasional tindakan2. Dapat menjawab setiap pertanyaan

Keterangan :Tanda >> yang ada pada setiap format penilaian merupakan titik kritis yaitu hal- hal prinsip yang harus dilakukan Cara menilai : Skor perolehan tiap domain x 100 x bobot Skor maksimal Nilai Akhir = ∑ N Ketrampilan + ∑ N Sikap + ∑ N PengetahuaN 10 Pembimbing/ Penguji

(………………………………. )

Page 22: Modul 4 kdk ii

16

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

EvaluasiFormatif

Petunjuk :Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara membrikan tanda silang

1 Pernyataan yang benar tentang pengambilan darah vena adalah:a. Suatu pengambilan darah yang diambil dari arteri radialisb. Pengambilan darah biasanya di vena fossa cubiti atau vena saphena mag-

nac. Pengambilan darah dari vena non superficiald. Pengambilan sampel darah dari pembuluh yang meninggalkan jantung.

2 Pengambilan darah dari tubuh mempunyai berbagai macam tujuan. Tujuan pengambilan darah vena adalah:

a. Untuk mendapatkan sampel darah yang baik dan memenuhi syarat untuk dilakukan pemeriksaan.

b. Dipergunakan untuk membantu orang yang membutuhkan darah kitac. Untuk dipergunakan untuk transfuse darahd. Merupakan kebiasaan yang berisiko

3 Tidak semua orang bisa dan boleh dilakukan pengambilan darah vena, art-inya hanya orang-orang yang diperbolehkan saja yang dapat diambil darah venanya. Indikasi untuk pengambilan darah vena antara lain: a. Bila memerlukan pemeriksaan untuk jumlah darah 50 ccb. Bila dilakukan transfuse darahc. Bila dilakukan pemeriksaan yang memerlukan specimen darah lebih dari 0,5 ccd. Hanya orang yang sehat saja yang boleh dilakukan pemeriksaan darah vena.

4 Tidak semua orang dengan mudah dilakukan pengambilan darah vena. Bagaimana jika ditemukan pasien yang venanya mudah rapuh/terlalu lembut atau mudah pindah?

a. Langsung dirujuk ke Puskesmas/RS terdekatb. Tanda-tanda kematian sudah dekatc. Dapat disuruh minum yang banyak karena dehidrasid. Menggunakan tindakan venapuncture.

5 Pada pasien anak-anak atau orang tua, seringkali pembuluh darahnya terlalu kecil. Maka dapat dilakukan tindakan sejenis yaitu:

a. Venasavenab. Dengan metode wing needle. c. Tusuk jarumd. Minum banyakBiasanya ditemukan pasien anak-anak dan orang tua.

Page 23: Modul 4 kdk ii

17

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

6 Tidak semua kondisi pasien boleh dilakuan pengambilan darah vena. Kon-tra indikasi vena punksi artinya pada kondisi yang bagaimana yang tidak diperkenankan melakukan pengambilan darah vena yaitu:a. Daerah oedema b. Daerah kaki.c. Daerah dimana tempat untuk beraktifitasd. Pembuluh darah yang besar.

7 Slah satu pemeriksaan darah yang paling popular yaitu pemeriksaan kadar hemoglobin. Pernyataan yang benar tentang hemoglobin adalah:a. Hemoglobin merupakan proteinb. Hemoglobin merupakan fec. Hemoglobin merupakan Znd. Hemoglobin merupakan protein yang kaya Fe

8 Struktur penyusun Hemoglobin adalah protein dan zat besi. Untuk itulah biasanya pada ibu hamil selalu diberikan Fe (zat besi) untuk menghindari anemia yang disebabkan kekurangan zat besi. Satuan untuk mengukur kadar hemoglobin adalah:a. MmHgb. mg% c. g/dld. cmHg

9 Fungsi hemoglobin adalah mengikat oksigen, sehingga bisa dimengerti kena-pa pasien/ibu hamil yang mengalami anemia dapat terjadi muka yang pucat, tidak bergairah, timbul sesak nafas bahkan tidak jarang pada ibu hamil ter-jadi keguguran akibat hipoksia janin. Bahan yang dipakai untuk memeriksa kadar Hb adalah:a. Darah kapiler b. Darah putihc. Darah arterid. Bukan darah pasien.

10 Saat setelah menusuk ujung jari untuk mendapatkan darah tepi, maka tin-dakan kita adalah menghapus darah yang pertama kali keluar dengan kapas kering. Rasional tindakan ini adalah:a. Mencegah infeksib. Untuk menghilangkan darah yang tidak sterilc. Supaya darah segera berhentid. Agar perdarahan tidak berlangsung lama

Page 24: Modul 4 kdk ii

18

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kunci Jawaban1. B2. A3. C4. D5. B 6. A7. D8. B9. A10. B

TUGAS TERSTRUKTUR1. Lakukanlah latihan dengan mengadakan simulasi pada boneka atau phantom tinda-

kan pengambilan darah vena.2. Lakukan pemeriksaan kadar Hemoglobin pada 10 orang yang saudara curigai men-

galami anemia, dengan terlebih dulu memahami panduan praktek yang sudah ada!

Page 25: Modul 4 kdk ii

19

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan

DAFTAR PUSTAKA

Rofiq, Ahmad.2011.Pemeriksaan Golongan Darah.http://rofiqahmad.wordpress.com/pemeriksaan-golonagn-darah. Di unduh pada tanggal 21 Maret 2013 pukul 08:23

Cikaa.2012. Periksa Golongan Darah.http://nursecikaa.blogspot.com/periksa-golon-gan-darah. Di unduh pada tanggal 21 Maret 2013 pukul 08:32

Sumantri, Bambang.2012.Pemeriksaaan Hemoglobin Menurut Sahli (Hb Sahli).http://mantrinews.blogspot.com/ pemeriksaan-hemoglobin. Di unduh pada tanggal 21 Maret 2013 pukul 08:38

Rochmad, Ratih.2009. Pemeriksaan Hemoglobin (Hb).

http://ratihrochmad.wordpress.com/pemeriksaan-hemoglobin(Hb). Di unduh pada tanggal 21 Maret 2013 pukul 08:49

Agustina, Mia.2012.Pengambilan Darah Vena Untuk Hematologi.http://miaarum.blogspot.com/ pengambilan-darah-vena-untuk-hematologi. Di unduh pada tanggal 21 Maret 2013 pukul 09:02

Gozali, Amir.2009.Pengambilan Darah Vena.http://infoanalis.com/ pengambilan-da-rah-vena. Di unduh pada tanggal 21 Maret 2013 pukul 09:18

DaftarPustaka

Page 26: Modul 4 kdk ii

20

Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

DaftarGambar

Cover http://cahayareformasi.com/wp-content/uploads/2014/03/Tes-darah.jpg

Page 27: Modul 4 kdk ii

Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama DenganAustralia Indonesia for Health System Strengthening (AIPHSS)

2015