modul endofit

Upload: nazar-ahmad

Post on 06-Jul-2018

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Modul Endofit

    1/8

    EKSPLORASI JAMUR BERMANFAAT

    1.  EKSPLORASI JAMUR DARI TANAH

    Tanah merupakan habitat berbagai mikroorganisme seperti dari golongan

     jamur, serangga, nematoda, bakteri, dan banyak mikroorganisme lain. Jamur

    termasuk golongan yang dominan di dalam tanah, baik perananya sebagai patogen

    tanaman, dekomposer, bahkan sebagai agen pengendali hayati. Jamur di dalam

    tanah yang berperan sebagai agen pengendali hayati dapat diisolasi untuk

    diperoleh isolat murni. Jamur agens hayati tular tanah dikelompokkan sebagai

     jamur patogen serangga (entomopatogen) dan antagonis. Penentuan sampel tanah

    sangat penting dalam keberhasilan mendapatkan jamur pengendali hayati. Setiap

     jamur agen hayati memiliki kekhasan jenis, struktur, dan komposisi tanah sebagai

    habitatnya.

    1.  Jamur entomopatogen

    Kebanyakan jamur entomopatogen menginfeksi serangga melalui penetrasi

    integument. Penetrasi epikutikula terjadi secara mekanis dan penembusan ke

    lapisan bagian bawahnya berlangsung secara enzimatis. Setelah penetrasi

    integument, jamur entomopatogen membentuk hifa yang selanjutnya menyebar

    dan berkembang ke seluruh tubuh. Dalam fase demikian, jamur biasanya

    menghasilkan senyawa toksin yang dapat mematikan serangga inang. Beberapa

     jamur entomopatogen yang telah banyak digunakan sebagai agen pengendali

    hama antara lain,  Beauveria bassiana, Metharizium anisopliae, Cordyceps

    militaris, Verticillium lecani, Spicaria sp., dan lain-lain.

    Metode isolasi. Pengambilan Tanah Contoh

    Tanah diambil dengan menggunakan cetok dengan kedalaman ± 15 cm.

    Setiap lahan diambil 5 titik sample. Pada setiap titik diambil 3 ulangan untukdikomposit di lahan menggunakan baskom. Kemudian dimasukan ke dalam

    kantong plastik ukuran 0,5 kg dan diberi label sesuai titik yang diambil. Setelah

    itu dimasukkan ke dalam kotak pendingin yang berisi es batu. 

    Isolasi Jamur

    Tanah Sampel tanah ditimbang 1 gram lalu diletakkan pada tabung reaksi

    yang berisi 10 ml aqudest steril. Kemudian digojok pada sentrifiuse dengan

    kecepatan 500 rpm selama 8 menit. Setelah itu dari larutan tersebut, diambil 1 ml

  • 8/18/2019 Modul Endofit

    2/8

    dan dimasukkan dalam tabung reaksi yang berisi 9 ml aqudes steril. Hal tersebut

    dilakukan hingga mencapai tingkat pengenceran 10-2. Hasil pengenceran tersebut

    kemudian diambil 1 ml untuk dituangkan ke dalam cawan petri yang telah berisi

    media PDA yang masih cair. Kemudian cawan digoyang sebentar supaya

    tercampur merata dan menunggu media padat selanjutnya direkatkan plastik wrap.

    Terakhir diinkubasi pada suhu ruang 27-280C selama 4-5 hari.

    Purifikasi

    Pemurnian dilakukan pada setiap koloni jamur yang dianggap berbeda

     berdasarkan morfologi jamur dalam cawan petri yang meliputi warna dan bentuk

    koloni jamur yang ditemukan setelah dilakukan isolasi di cawan petri. Masing-

    masing koloni jamur yang dianggap berbeda, diambil menggunakan jamur ose.

    Kemudian ditumbuhkan kembali pada cawan petri yang telah berisi media PDA

     padat.

    Pembuatan Preparat Jamur

    Isolat jamur diambil dengan menggunakan jamur ose lalu diletakkan pada

    object glass yang telah diberi sedikit media PDA dan ditutup dengan cover glass.

    Preparat selanjutnya diinkubasi selama 2-3 hari didalam wadah yang telah dialasi

    dengan tissue yang telah diberi aquades steril supaya lembab dan ditutup rapat

    agar tidak terkontaminasi oleh spora jamur dari udara.

    Identifikasi

    Pengamatan dilakukan secara makroskopis dan mikroskopis yang kemudian

    hasilnya digunakan untuk determinasi. Setelah preparat diinkubasi kemudian

    dilakukan determinasi mikroskopis menggunakan mikroskop dengan perbesaran

    400 × (40 × 10). Identifikasi dilakukan berdasarkan panduan buku llustrated

    Genera of Imperfect Fungi, serta tambahan informasi dari buku-buku pendukunglainnya.

    2.  Jamur antagonis

    Jamur antagonis didefinisikan sebagai kelompok jamur yang dapat

    menekan/menghambat pertumbuhan dan perkembangan patogen tanaman. Dalam

    mekanisme penghambatannya, antagonis memiliki beberapa tipe aktivitas seperti

    antibiosis, lisis, kompetisi, dan parasitisme. Antibiosis adalah penghambatan atau

     perusakan melalui hasil metabolit, termasuk kemampuannya mengeluarkan zat

  • 8/18/2019 Modul Endofit

    3/8

     beracun toksin. Lisis adalah destruksi, desintegrasi, disolusi, atau dekomposisi sel

    atau jaringan inang. Kompetisi adalah usaha untuk memperoleh keuntungan dari

    substrat/nutrisi inang (karbohidrat, nitrogen, faktor tumbuh) dan tempat (tempat

    reseptor sel, dan oksigen). Parasitisme terjadi bila organisme yag satu menyerap

    nutrisi dari organisme lain, bahkan hifa antagonis dapat tumbuh di dalam hifa

     patogen (hiperparasit). Beberapa jamur antagonis yang telah banyak digunakan

    sebagai agen pengendali hayati antara lain Trichoderma  spp., Gliocladium  spp.,

     Artrhobotrys sp, danlain-lain.

    Metode isolasi.  Metode isolasi antagonis yang paling sering digunakan

    adalah metode pengenceran bertingkat ( serial dillution) dengan langkah-langkah

    sebagai berikut: Sampel tanah yang diperoleh dari lapang dimasukan ke dalam

    tabung pengenceran pertama (1/10 atau 10-1) secara aseptis (dari preparasi

    suspensi). Perbandingan berat sampel dengan volume tabung pertama adalah 1 : 9

    (akuades yang digunakan jika memakai teknik rinse dan swab sudah termasuk

     pengencer 10-1). Setelah sampel tanah dimasukan, kemudian tanah dilarutkan

    (dikocok) menggunakan vortex mixer selama +30 menit. Suspensi dari tabung

     pengenceran pertama diambil 1 ml dengan pipet ukur, kemudian dipindahkan ke

    tabung 10-2

      secara aseptis kemudian dikocok kembali sampai homogen.

    Pemindahan dilanjutkan hingga tabung pengenceran terakhir (pengenceran ke 5

    atau 6) dengan cara yang sama, hal yang perlu diingat bahwa pipet ukur yang

    digunakan harus selalu diganti, artinya setiap tingkat pengenceran digunakan

     pipetukur steril yang berbeda/baru. Prinsipnya bahwa pipet tidak perlu diganti jika

    memindahkan cairan dari sumber yang sama (gambar 1). Suspensi dari

     pengenceran terakhir di ambil 1 ml dan dituangkan di atas media Potato Dextrose

    Agar (PDA) kemudian diinkubasikan selama 5-7 hari. Jamur yang tumbuhdiamati dan dimurnikan pada media yang sama. Kultur murni antagonis diujikan

    dengan jamur patogen untuk mengetahui tingkat penghambatan antagonis

    terhadap patogen. Antagonis yang virulen diperbanyak dan dikembangkan untuk

    keperluan pengendalian.

  • 8/18/2019 Modul Endofit

    4/8

     

    Gambar 1. Mekanisme pengenceran bertingkat (Serial Dillution) dan penuangan

     pada media

  • 8/18/2019 Modul Endofit

    5/8

    2.  EKSPLORASI JAMUR ENDOFIT

    A. Pengertian jamur endofit

    Jamur endofit adalah mikroorganisme yang hidup di dalam jaringan

    tanaman tanpa menyebabkan kerusakan bagi inang (Khairy, 2012). Jamur endofit

    memiliki peran memberi ketahanan tanaman dari cekaman lingkungan biotik dan

    abiotik. Jamur endofit terdapat di dalam jaringan tanaman meliputi daun, bunga,

    ranting, akar dan bagian-bagian tanaman lainnya. Mikroorganisme endofit

    terdapat di dalam jaringan tanaman meliputi jamur, actinomycetes dan bakteri

    (Munif, 2003).

    B. Manfaat jamur endofit

    1. 

    Sebagai agens hayati

    Kelompok jamur endofit berperan sebagai agens hayati yaitu  Fusarium

     solani,  Acremonium zeae, Verticillium sp.,  Phomopis cassiae, Muscodor albus,

     Periconia sp.  Ampelomyces sp.,  Neotyphodium lolii dan lain- lain (Gao et al.,

    2010). Jamur endofit  Lecanicillium lecanii  diisolasi dari tanaman kapas dalam

    kondisi menguntungkan mampu mengurangi serangan kutu putih (Hermawati,

    2007), jamur endofit Colletotrichum trunctatum  diisolasi dari tanaman jarak

    mengendalikan pertumbuhan patogen Fusarium oxysporum ( Hanada et al ., 2010;

    Kumar dan Kaushik, 2013).

    2.  Menghasilkan zat pengatur tumbuh

    Zat pengatur tumbuh yang dihasilkan jamur endofit yaitu hormon IAA,

    sitokinin, etilen dan giberelin berperan dalam menginduksi ketahanan tanaman

    (Obura, 2010).

    3. Memberikan ketahanan tanaman terhadap cekaman lingkungan

    Jamur endofit memberikan ketahanan tanaman terhadap kekeringan,cekaman logam berat, pH rendah, salinitas dan cekaman suhu tinggi.

    C.  Mekanisme endofit kelompok jamur dalam melindungi tanaman

    terhadap serangan patogen dan hama

    Mekanisme endofit kelompok jamur dalam melindungi tanaman terhadap

    serangan patogen ataupun serangga meliputi: (1) penghambatan pertumbuhan

     patogen secara langsung melalui senyawa antibiotik dan enzim litik yang

    dihasilkan; (2) penghambatan secara tidak langsung melalui perangsangan endofit

  • 8/18/2019 Modul Endofit

    6/8

    terhadap tanaman dalam pembentukan metabolit sekunder seperti asam salisilat,

    asam jasmonat, dan etilene yang berfungsi dalam pertahanan tanaman terhadap

    serangan patogen atau yang berfungsi sebagai antimikroba seperti fitoaleksin; (3)

     perangsangan pertumbuhan tanaman sehingga lebih kebal dan tahan terhadap

    serangan patogen; (4) kolonisasi jaringan tanaman sehingga patogen sulit

     penetrasi; dan (5) hiperparasit (Gao et al., 2010 dalam yulianti , 2013). 

    D.  Metode eksplorasi jamur endofit

    Bagian tanaman yang diambil  untuk proses eksplorasi berada dalam 

    kondisi sehat, serta tidak menunjukkan adanya gejala infeksi dari penyakit. Isolasi

     jamur endofit diharapkan tidak terjadi kontaminasi, hal ini dikarenakan isolasi

     jamur endofit merupakan isolasi jamur yang berasal dari dalam sistem jaringan

    tanaman.

    Isolasi jamur endofit tomat

    Pengambilan sampel bagian tanaman tomat sehat meliputi: daun muda,

    daun tua, akar dan batang. Tahapan dari isolasi jamur endofit diawali dengan

     pencucian sampel daun, batang dan akar pada air mengalir sampai bersih,

    kemudian diambil beberapa helai daun, batang dan akar yang telah dipotong ± 5

    cm dan dibawa ke  Laminar Air Flow Cabinet ( LAFC ) untuk kegiatan isolasi.

    Potongan contoh tanaman kemudian disterilkan dengan cara merendam potongan

    daun dan batang dalam NaOCl 1% dan akar pada NaOCl 2% selama 1 menit,

    kemudian direndam dalam alkohol 70% selama 1 menit dan dibilas dengan

    menggunakan aquades steril sebanyak dua kali masing-masing 1 menit. Setelah

    itu, potongan sampel dikeringkan diatas tissue steril, potongan diperkecil dengan

    ukuran ± 1 cm dengan menggunakan  scalpel   steril dan kemudian ditanam pada

    media PDA.Sebagai kontrol, aquades bilasan terakhir diambil ± 1 ml dan dituang ke

    media PDA. Isolat kemudian diinkubasi pada suhu 25-30oC selama 5-7 hari atau

    sampai jamur tumbuh memenuhi cawan petri ( full plate) (Muhibuddin et al . ,

    2011).

    Purifikasi

    Pemurnian dilakukan pada setiap koloni jamur yang dianggap berbeda

     berdasarkan morfologi makroskopis yang dapat dilihat dari penampakan warna,

  • 8/18/2019 Modul Endofit

    7/8

     bentuk, dan pola persebaran koloni. Masing-masing jamur dipisahkan, diambil

    dengan menggunakan jarum ose kemudian ditumbuhkan kembali pada media

    PDA baru.

    Pembuatan Preparat Jamur

    Tahapan pembuatan preparat jamur yaitu jamur diambil dengan

    menggunakan jarum ose kemudian diletakkan pada object glass yang telah diberi

    sedikit media PDA sebagai media pertumbuhan koloni dan ditutup dengan cover

     glass. Preparat kemudian diinkubasi selama 2-3 hari didalam wadah yang telah

    dialasi dengan tissue lembab dan ditutup rapat agar tidak terkontaminasi oleh

    spora jamur dari udara.

    Identifikasi

    Identifikasi dilakukan berdasarkan panduan Barnett dan Hunter (1998).

    Pengamatan makroskopis meliputi warna koloni, bentuk koloni dalam cawan petri

    (konsentris dan tidak konsentris), tekstur koloni dan pertumbuhan koloni

    (cm/hari). Pengamatan secara mikroskopis meliputi ada tidaknya septa pada hifa

    (bersekat atau tidak bersekat), pertumbuhan hifa (bercabang atau tidak

     bercabang), warna hifa dan konidia (gelap atau hialin transparan), ada atau

    tidaknya konidia, dan bentuk konidia (bulat, lonjong, berantai atau tidak

     beraturan).

    DAFTAR PUSTAKA

    Malik, akhmad Faisal. 2011. Isolasi Jamur Agen Hayati Dari Sampel Tanah.

    Barnett, H. L., B. B. Hunter. 1998. Illustrated Genera of Imperfect Fungi fourth

    ed. Burgess Publishing Company. Minneopolis. Minnesota.

    Gao et al., 2010. Mechanisms of fungal endophytes inplant protection against

     pathogens. African Journal of Microbiology Research 4:1346-1351.Hanada RE, Pomella AWV, Costa HS, Bezerra JL, Loguercio LL, Pereira JO.

    2010. Endophytic fungal diversity in Thebroma cacao (cacao) and

    Theobroma grandiflorum (cupuacu) trees and their potential for growth

     promotion and biocontrol of black-pod disease. Fungal Biol 114:901-910.

    Khairy, 2012. Pengaruh Cendawan Endofit Terhadap Hama Dan Pertumbuhan

    Tanaman Padi Di Lapangan. Departemen Proteksi Tanaman Fakultas

    Pertanian Institut Pertanian Bogor.

  • 8/18/2019 Modul Endofit

    8/8