modul endofit
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Modul Endofit
1/8
EKSPLORASI JAMUR BERMANFAAT
1. EKSPLORASI JAMUR DARI TANAH
Tanah merupakan habitat berbagai mikroorganisme seperti dari golongan
jamur, serangga, nematoda, bakteri, dan banyak mikroorganisme lain. Jamur
termasuk golongan yang dominan di dalam tanah, baik perananya sebagai patogen
tanaman, dekomposer, bahkan sebagai agen pengendali hayati. Jamur di dalam
tanah yang berperan sebagai agen pengendali hayati dapat diisolasi untuk
diperoleh isolat murni. Jamur agens hayati tular tanah dikelompokkan sebagai
jamur patogen serangga (entomopatogen) dan antagonis. Penentuan sampel tanah
sangat penting dalam keberhasilan mendapatkan jamur pengendali hayati. Setiap
jamur agen hayati memiliki kekhasan jenis, struktur, dan komposisi tanah sebagai
habitatnya.
1. Jamur entomopatogen
Kebanyakan jamur entomopatogen menginfeksi serangga melalui penetrasi
integument. Penetrasi epikutikula terjadi secara mekanis dan penembusan ke
lapisan bagian bawahnya berlangsung secara enzimatis. Setelah penetrasi
integument, jamur entomopatogen membentuk hifa yang selanjutnya menyebar
dan berkembang ke seluruh tubuh. Dalam fase demikian, jamur biasanya
menghasilkan senyawa toksin yang dapat mematikan serangga inang. Beberapa
jamur entomopatogen yang telah banyak digunakan sebagai agen pengendali
hama antara lain, Beauveria bassiana, Metharizium anisopliae, Cordyceps
militaris, Verticillium lecani, Spicaria sp., dan lain-lain.
Metode isolasi. Pengambilan Tanah Contoh
Tanah diambil dengan menggunakan cetok dengan kedalaman ± 15 cm.
Setiap lahan diambil 5 titik sample. Pada setiap titik diambil 3 ulangan untukdikomposit di lahan menggunakan baskom. Kemudian dimasukan ke dalam
kantong plastik ukuran 0,5 kg dan diberi label sesuai titik yang diambil. Setelah
itu dimasukkan ke dalam kotak pendingin yang berisi es batu.
Isolasi Jamur
Tanah Sampel tanah ditimbang 1 gram lalu diletakkan pada tabung reaksi
yang berisi 10 ml aqudest steril. Kemudian digojok pada sentrifiuse dengan
kecepatan 500 rpm selama 8 menit. Setelah itu dari larutan tersebut, diambil 1 ml
-
8/18/2019 Modul Endofit
2/8
dan dimasukkan dalam tabung reaksi yang berisi 9 ml aqudes steril. Hal tersebut
dilakukan hingga mencapai tingkat pengenceran 10-2. Hasil pengenceran tersebut
kemudian diambil 1 ml untuk dituangkan ke dalam cawan petri yang telah berisi
media PDA yang masih cair. Kemudian cawan digoyang sebentar supaya
tercampur merata dan menunggu media padat selanjutnya direkatkan plastik wrap.
Terakhir diinkubasi pada suhu ruang 27-280C selama 4-5 hari.
Purifikasi
Pemurnian dilakukan pada setiap koloni jamur yang dianggap berbeda
berdasarkan morfologi jamur dalam cawan petri yang meliputi warna dan bentuk
koloni jamur yang ditemukan setelah dilakukan isolasi di cawan petri. Masing-
masing koloni jamur yang dianggap berbeda, diambil menggunakan jamur ose.
Kemudian ditumbuhkan kembali pada cawan petri yang telah berisi media PDA
padat.
Pembuatan Preparat Jamur
Isolat jamur diambil dengan menggunakan jamur ose lalu diletakkan pada
object glass yang telah diberi sedikit media PDA dan ditutup dengan cover glass.
Preparat selanjutnya diinkubasi selama 2-3 hari didalam wadah yang telah dialasi
dengan tissue yang telah diberi aquades steril supaya lembab dan ditutup rapat
agar tidak terkontaminasi oleh spora jamur dari udara.
Identifikasi
Pengamatan dilakukan secara makroskopis dan mikroskopis yang kemudian
hasilnya digunakan untuk determinasi. Setelah preparat diinkubasi kemudian
dilakukan determinasi mikroskopis menggunakan mikroskop dengan perbesaran
400 × (40 × 10). Identifikasi dilakukan berdasarkan panduan buku llustrated
Genera of Imperfect Fungi, serta tambahan informasi dari buku-buku pendukunglainnya.
2. Jamur antagonis
Jamur antagonis didefinisikan sebagai kelompok jamur yang dapat
menekan/menghambat pertumbuhan dan perkembangan patogen tanaman. Dalam
mekanisme penghambatannya, antagonis memiliki beberapa tipe aktivitas seperti
antibiosis, lisis, kompetisi, dan parasitisme. Antibiosis adalah penghambatan atau
perusakan melalui hasil metabolit, termasuk kemampuannya mengeluarkan zat
-
8/18/2019 Modul Endofit
3/8
beracun toksin. Lisis adalah destruksi, desintegrasi, disolusi, atau dekomposisi sel
atau jaringan inang. Kompetisi adalah usaha untuk memperoleh keuntungan dari
substrat/nutrisi inang (karbohidrat, nitrogen, faktor tumbuh) dan tempat (tempat
reseptor sel, dan oksigen). Parasitisme terjadi bila organisme yag satu menyerap
nutrisi dari organisme lain, bahkan hifa antagonis dapat tumbuh di dalam hifa
patogen (hiperparasit). Beberapa jamur antagonis yang telah banyak digunakan
sebagai agen pengendali hayati antara lain Trichoderma spp., Gliocladium spp.,
Artrhobotrys sp, danlain-lain.
Metode isolasi. Metode isolasi antagonis yang paling sering digunakan
adalah metode pengenceran bertingkat ( serial dillution) dengan langkah-langkah
sebagai berikut: Sampel tanah yang diperoleh dari lapang dimasukan ke dalam
tabung pengenceran pertama (1/10 atau 10-1) secara aseptis (dari preparasi
suspensi). Perbandingan berat sampel dengan volume tabung pertama adalah 1 : 9
(akuades yang digunakan jika memakai teknik rinse dan swab sudah termasuk
pengencer 10-1). Setelah sampel tanah dimasukan, kemudian tanah dilarutkan
(dikocok) menggunakan vortex mixer selama +30 menit. Suspensi dari tabung
pengenceran pertama diambil 1 ml dengan pipet ukur, kemudian dipindahkan ke
tabung 10-2
secara aseptis kemudian dikocok kembali sampai homogen.
Pemindahan dilanjutkan hingga tabung pengenceran terakhir (pengenceran ke 5
atau 6) dengan cara yang sama, hal yang perlu diingat bahwa pipet ukur yang
digunakan harus selalu diganti, artinya setiap tingkat pengenceran digunakan
pipetukur steril yang berbeda/baru. Prinsipnya bahwa pipet tidak perlu diganti jika
memindahkan cairan dari sumber yang sama (gambar 1). Suspensi dari
pengenceran terakhir di ambil 1 ml dan dituangkan di atas media Potato Dextrose
Agar (PDA) kemudian diinkubasikan selama 5-7 hari. Jamur yang tumbuhdiamati dan dimurnikan pada media yang sama. Kultur murni antagonis diujikan
dengan jamur patogen untuk mengetahui tingkat penghambatan antagonis
terhadap patogen. Antagonis yang virulen diperbanyak dan dikembangkan untuk
keperluan pengendalian.
-
8/18/2019 Modul Endofit
4/8
Gambar 1. Mekanisme pengenceran bertingkat (Serial Dillution) dan penuangan
pada media
-
8/18/2019 Modul Endofit
5/8
2. EKSPLORASI JAMUR ENDOFIT
A. Pengertian jamur endofit
Jamur endofit adalah mikroorganisme yang hidup di dalam jaringan
tanaman tanpa menyebabkan kerusakan bagi inang (Khairy, 2012). Jamur endofit
memiliki peran memberi ketahanan tanaman dari cekaman lingkungan biotik dan
abiotik. Jamur endofit terdapat di dalam jaringan tanaman meliputi daun, bunga,
ranting, akar dan bagian-bagian tanaman lainnya. Mikroorganisme endofit
terdapat di dalam jaringan tanaman meliputi jamur, actinomycetes dan bakteri
(Munif, 2003).
B. Manfaat jamur endofit
1.
Sebagai agens hayati
Kelompok jamur endofit berperan sebagai agens hayati yaitu Fusarium
solani, Acremonium zeae, Verticillium sp., Phomopis cassiae, Muscodor albus,
Periconia sp. Ampelomyces sp., Neotyphodium lolii dan lain- lain (Gao et al.,
2010). Jamur endofit Lecanicillium lecanii diisolasi dari tanaman kapas dalam
kondisi menguntungkan mampu mengurangi serangan kutu putih (Hermawati,
2007), jamur endofit Colletotrichum trunctatum diisolasi dari tanaman jarak
mengendalikan pertumbuhan patogen Fusarium oxysporum ( Hanada et al ., 2010;
Kumar dan Kaushik, 2013).
2. Menghasilkan zat pengatur tumbuh
Zat pengatur tumbuh yang dihasilkan jamur endofit yaitu hormon IAA,
sitokinin, etilen dan giberelin berperan dalam menginduksi ketahanan tanaman
(Obura, 2010).
3. Memberikan ketahanan tanaman terhadap cekaman lingkungan
Jamur endofit memberikan ketahanan tanaman terhadap kekeringan,cekaman logam berat, pH rendah, salinitas dan cekaman suhu tinggi.
C. Mekanisme endofit kelompok jamur dalam melindungi tanaman
terhadap serangan patogen dan hama
Mekanisme endofit kelompok jamur dalam melindungi tanaman terhadap
serangan patogen ataupun serangga meliputi: (1) penghambatan pertumbuhan
patogen secara langsung melalui senyawa antibiotik dan enzim litik yang
dihasilkan; (2) penghambatan secara tidak langsung melalui perangsangan endofit
-
8/18/2019 Modul Endofit
6/8
terhadap tanaman dalam pembentukan metabolit sekunder seperti asam salisilat,
asam jasmonat, dan etilene yang berfungsi dalam pertahanan tanaman terhadap
serangan patogen atau yang berfungsi sebagai antimikroba seperti fitoaleksin; (3)
perangsangan pertumbuhan tanaman sehingga lebih kebal dan tahan terhadap
serangan patogen; (4) kolonisasi jaringan tanaman sehingga patogen sulit
penetrasi; dan (5) hiperparasit (Gao et al., 2010 dalam yulianti , 2013).
D. Metode eksplorasi jamur endofit
Bagian tanaman yang diambil untuk proses eksplorasi berada dalam
kondisi sehat, serta tidak menunjukkan adanya gejala infeksi dari penyakit. Isolasi
jamur endofit diharapkan tidak terjadi kontaminasi, hal ini dikarenakan isolasi
jamur endofit merupakan isolasi jamur yang berasal dari dalam sistem jaringan
tanaman.
Isolasi jamur endofit tomat
Pengambilan sampel bagian tanaman tomat sehat meliputi: daun muda,
daun tua, akar dan batang. Tahapan dari isolasi jamur endofit diawali dengan
pencucian sampel daun, batang dan akar pada air mengalir sampai bersih,
kemudian diambil beberapa helai daun, batang dan akar yang telah dipotong ± 5
cm dan dibawa ke Laminar Air Flow Cabinet ( LAFC ) untuk kegiatan isolasi.
Potongan contoh tanaman kemudian disterilkan dengan cara merendam potongan
daun dan batang dalam NaOCl 1% dan akar pada NaOCl 2% selama 1 menit,
kemudian direndam dalam alkohol 70% selama 1 menit dan dibilas dengan
menggunakan aquades steril sebanyak dua kali masing-masing 1 menit. Setelah
itu, potongan sampel dikeringkan diatas tissue steril, potongan diperkecil dengan
ukuran ± 1 cm dengan menggunakan scalpel steril dan kemudian ditanam pada
media PDA.Sebagai kontrol, aquades bilasan terakhir diambil ± 1 ml dan dituang ke
media PDA. Isolat kemudian diinkubasi pada suhu 25-30oC selama 5-7 hari atau
sampai jamur tumbuh memenuhi cawan petri ( full plate) (Muhibuddin et al . ,
2011).
Purifikasi
Pemurnian dilakukan pada setiap koloni jamur yang dianggap berbeda
berdasarkan morfologi makroskopis yang dapat dilihat dari penampakan warna,
-
8/18/2019 Modul Endofit
7/8
bentuk, dan pola persebaran koloni. Masing-masing jamur dipisahkan, diambil
dengan menggunakan jarum ose kemudian ditumbuhkan kembali pada media
PDA baru.
Pembuatan Preparat Jamur
Tahapan pembuatan preparat jamur yaitu jamur diambil dengan
menggunakan jarum ose kemudian diletakkan pada object glass yang telah diberi
sedikit media PDA sebagai media pertumbuhan koloni dan ditutup dengan cover
glass. Preparat kemudian diinkubasi selama 2-3 hari didalam wadah yang telah
dialasi dengan tissue lembab dan ditutup rapat agar tidak terkontaminasi oleh
spora jamur dari udara.
Identifikasi
Identifikasi dilakukan berdasarkan panduan Barnett dan Hunter (1998).
Pengamatan makroskopis meliputi warna koloni, bentuk koloni dalam cawan petri
(konsentris dan tidak konsentris), tekstur koloni dan pertumbuhan koloni
(cm/hari). Pengamatan secara mikroskopis meliputi ada tidaknya septa pada hifa
(bersekat atau tidak bersekat), pertumbuhan hifa (bercabang atau tidak
bercabang), warna hifa dan konidia (gelap atau hialin transparan), ada atau
tidaknya konidia, dan bentuk konidia (bulat, lonjong, berantai atau tidak
beraturan).
DAFTAR PUSTAKA
Malik, akhmad Faisal. 2011. Isolasi Jamur Agen Hayati Dari Sampel Tanah.
Barnett, H. L., B. B. Hunter. 1998. Illustrated Genera of Imperfect Fungi fourth
ed. Burgess Publishing Company. Minneopolis. Minnesota.
Gao et al., 2010. Mechanisms of fungal endophytes inplant protection against
pathogens. African Journal of Microbiology Research 4:1346-1351.Hanada RE, Pomella AWV, Costa HS, Bezerra JL, Loguercio LL, Pereira JO.
2010. Endophytic fungal diversity in Thebroma cacao (cacao) and
Theobroma grandiflorum (cupuacu) trees and their potential for growth
promotion and biocontrol of black-pod disease. Fungal Biol 114:901-910.
Khairy, 2012. Pengaruh Cendawan Endofit Terhadap Hama Dan Pertumbuhan
Tanaman Padi Di Lapangan. Departemen Proteksi Tanaman Fakultas
Pertanian Institut Pertanian Bogor.
-
8/18/2019 Modul Endofit
8/8