modul indo

Upload: hafida-auliarista

Post on 12-Jul-2015

654 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

TOPIK I TUMOR PAYUDARA17. MASTOPATHIA KRONIKA KISTIKA

Lesi ini penting karena frekeunsinya banyak, dan mungkin dapat menjadi karsinoma . Kausa yang pasti tidak diketahui, namun mungkin faktor hormonal ikut berperan, yaitu hormon estrogen yang berlebihan. Dapat terjadi bilateral, dengan usia antara 25-45 tahun, jarang ditemukan pada masa setelah menopause. Berdasarkan proliferasinya oleh PAGE dibagi menjadi: Page I (lesi tanpa proliferasi epitel) , Page II (lesi dengan proliferasi tanpa atipi sel), Page III ( lesi proliferasi dengan atipi ). Klinik: Wanita 35 tahun, dengan benjolan sebesar rambutan pada payudara kiri, mudah digerakkan dari sekitarnya. Seluruh benjolan diangkat. Makroskopik: Jaringan ukuran 4x3,5x3 cm tak berkapsul, konsistensi kenyal Penampang putih dengan bercak-bercak kuning dan beberapa kista kecil-kecil. Mikroskopik: perbesaran lemah dan kuat - Tampak jaringan payudara dengan proliferasi duktuli kelenjar, sebagian sampai papilar. - Duktuli ada yang melebar kistik berisi massa merah homogen. - Tampak epitel duktus yang mengalami metaplasi apokrin. - Jaringan fibrosa interlobuler bertambah. - Di antara tubuli kelenjar dijumpai sebukan limfosit.

11. FIBROADENOMA PAYUDARA

Pengertian umum : Merupakan tumor jinak yang terdiri atas epitel kelenjar dan jaringan ikat yang terjadi pada kelenjar payudara. Bersimpai dengan permukaan licin dan mudah digerakkan. Tumor tampak sebagai masa berkapsul, kenyal padat, lobular, biasanya multipel. Penampang putih, melendir. Tumor banyak dijumpai pada wanita remaja dan dewasa muda.

SKENARIO 34 Perempuan 20 tahun, Indonesia, sejak 6 bulan terdapat tumor sebesar telur merpati pada mammae sinistra di atas papilla mammae. Permukaan licin, lepas dari sekitarnya.

Makroskopis : Yang diterima untuk diperiksa adalah 2 buah jaringan masing-masing sebesar jagung dan kemiri. Simpai baik, penampang putih , konsistensi keras.

Mikroskopis Perbesaran Lemah dan Kuat : Jaringan tumor berbentuk lobuli terdiri atas jaringan ikat kolagen atau jaringan miksomatous, mengandung saluran-saluran berdinding epitel. Saluran-saluran tersebut ada yang bulat (perikanalikuler), ada yang berbentuk celah yang memanjang dan bercabang-cabang (intrakanalikuler).

18. KARSINOMA PAYUDARA JENIS DUKTAL INFILTRATIF DENGAN BAGIAN-BAGIAN KOMEDO KARSINOMA Merupakan neoplasma ganas epitelial yang berasal dari epitel duktus payudara. Karsinoma ini menduduki tempat pertama dalam frekuensi tumor ganas pada wanita, jarang dijumpai pada usia < 20 tahun. Faktor-faktor yang berperan pada timbulnya karsinoma payudara adalah: genetik, hormonal (hiperestrinisme), virus, trauma. Lokasi kebanyakan pada payudara kuadran luar atas (40%). Karsinoma ini menyebar melalui pembuluh limfe dan pembuluh darah. Gambaran klinis yang dapat dijumpai yaitu: 1. adanya masa yang terfiksir ( melekat pada fascia dinding thorax) 2. retraksi kulit ( karena ada penyebaran ke kulit) 3. peau dorange yaitu gambaran seperti kulit jeruk yang terjadi akibat tersumbatnya saluran limfe, menyebabkan kulit sembab, dan menebal seperti kulit jeruk 4. retraksi puting susu, jika mengenai duktus ekskresi utama 5. metastasis ke kelenjar limfe regional atau metastasis jauh 6. keadaan umum penderita memburuk 7. lesi pada kuadran lateral atas , tumbuh progresif ke semua arah Klinik: Wanita 42 tahun, dengan tumor payudara sebesar kepala bayi, puting payudara retraksi. Kulit di atas tumor seperti kulit jeruk (peau d'orange). Seluruh payudara diangkat.

Makroskopis Kulit payudara memberi gambaran peau d'orange. Gambaran ini disebabkan karena kulit di sekitar folikel rambut dan kelenjar keringat edema berat. Edema ini disebabkan tersumbatnya pembuluh limfe bagian dalam. Puting payudara retraksi karena fibrosis jaringan ikat di bawahnya. Pada pembelahan terdapat masa putih batas tak tegas dengan fokus-fokus kecil nekrosis berwarna putih kekuningan. Bila masa tumor menginfiltrasi puting ke kulit di atasnya dapat menimbulkan ulkus.

Mikroskopik: perbesaran lemah dan kuat - Tampak tumor epitelial sebagian solid, sebagian bentuk komedo tumbuh menyebuk/infiltratif diantara jaringan ikat sekitarnya. - Komedo adalah tumor duktus yang di tengah-tengahnya terdapat jaringan nekrosis. - Sel-sel tumor atipi, polimorfi, sitoplasma eosinofil cukup. - Inti basofil gelap dengan kondensasi kromatin sangat tidak teratur dengan anak inti jelas. Mitosis cukup

banyak ditemukan.

TOPIK II TUMOR GENETALIA WANITAKARSINOMA CERVISIS UTERI Cervix uteri tampak terinfiltrasi difus oleh masa tumor yang meluas dari ectocervix sampai canalis cervicalis. Sebagian besar tumor adalah karsinoma epidermoid. Makroskopis karsinoma epidermoid dikenal dalam 3 bentuk: ekskavasi dengan ulkus, nodular-papilar (eksofitik/"bloom kool"), dan infiltrasi mendatar (endofitik).

14. LEIOMYOMA UTERI

Pengertian umum : Merupakan tumor jinak asal jaringan mesoderm yaitu dari otot polos. Banyak terdapat pada uterus, dan biasanya timbul pada masa reproduksi, tidak pernah timbul sebelum puber atau sesudah menopouse. Bersimpai. Tumor biasanya multipel. Sebagian besar (60 %) berlokasi di dalam miometrium (intramural), sisanya di submukosa dan subserosa. Adanya tumor ini menyebabkan uterus membesar berbenjol-benjol. Pada penampang tumor mempunyai permukaan yang putih mengkilap melingkar-lingkar. Pada bentuk intramural, tumor berbatas tegas dan menekan miometrium yang mengelilinginya

SKENARIO 32 Wanita 57 tahun, dengan uterus membesar, dilakukan histerektomi.

Mikroskopis Perbesaran Lemah dan Kuat : Sel-sel otot polos tersusun dalam berkas. Inti-inti yang memanjang terlihat paralel. Ada bagian yang telah mengandung degenerasi hialin sedikit.

24. ADENOKARSINOMA KORPORIS UTERI Kebanyakan terjadi pada usia 55-65 tahun, jarang pada usia < 40 tahun. Beberapa Faktor risiko di antaranya adalah obesitas, diabetes melitus, hipertensi, infertil, serta pemberian estrogen dari luar tergantung durasi dan dosisnya. Risiko lain adalah hiperplasi endometrium. Makroskopis merupakan masa dalam kavum uteri, konsistensi lunak sampai rapuh, dapat meluas sampai dinding serosa, kemudian ke peri uteri, selanjutnya metastasis limfogen dan ke organ lain. Gejala klinis yang dapat dijumpai adalah leukorrhea, atau perdarahan ireguler pada paska menopause. Klinik: Wanita G0P0Ab0 usia 50 tahun dengan 3 bulan menometrorrhagi. Pada pemeriksaan dalam, o.u.e terbuka, keluar darah dan jaringan kehitaman. Uterus sebesar kepalan tinju. Dilakukan histerektomi supravaginalis Makroskopik:

Jaringan uterus ukuran 10x9x8 cm dengan cervix tampak tenang. Pada cavum uteri tampak massa rapuh yang melekat pada endometrium. Dari massa ini dibuat preparat PA Mikroskopik: perbesaran lemah dan kuat - Terlihat tumor epitelial jenis adenokarsinoma yang tumbuh papilar - Sel-sel tumor sebagian infiltrasi ke dalam, menembus tunika muskularis - Sel-sel polimorfi, inti hiperkromatik dengan mitosis sedikit

KISTADENOMA MUSINOSUM

Pengertian umum : Tumor ini merupakan tumor jinak di mana sel-sel epitel dari tumor ini terdiri atas sel-sel yang mensekresi musin. Prognosa kelainan ini lebih baik daripada yang bentuk serosum. Disebut kistadenoma oleh karena selselnya mengeluarkan sekret berupa musin sehingga kelenjar-kelenjarnya melebar kistik. Ovarium membesar kistik. Dinding kista tipis, pada permukaan sebelah dalam bisa dijumpai pertumbuhan papilar maupun tidak. Kista dapat satu ruangan (monolokular) dan banyak ruangan (multilokular). Pada jenis musinosum ruangan berisi cairan kental melendir, pada jenis serosum ruangan berisi cairan serous (biasanya sudah kosong karena cairan sudah hilang).

SKENARIO 28 Benjolan pada perut kanan, pada operasi ditemukan tumor pada ovarium kanan.

Mikroskopis Perbesaran Lemah : Seluruh sedian merupakan masa tumor dengan struktur yang kistik dengan jaringan fibrovaskular di bawahnya.

Mikroskopis Perbesaran Kuat : Tumor tersusun asinar sampai vaskular kistik, terdiri atas sel-sel umumnya selapis dan masih memberi kesan bentuk silindris, meskipun setempat tampak berlapis-lapis. Inti sebagian terletak di basal sel, dengan produk musin di dalam sel (vakuolisasi) atau lumen kista.

KISTADENOMA SEROSUM

Pengertian umum : Merupakan tumor jinak di mana sel-sel epitel dari tumor ini mensekresi cairan serous sehingga kelenjarkelenjarnya melebar kistik. Prognosanya lebih jelek daripada kistadenoma jenis mukous.

SKENARIO 29 Wanita 30 tahun dengan keluhan sering sakit perut bagian bawah kiri. Pada pemeriksaan didapatkan benjolan di perut bagian bawah kiri. Dilakukan laparatomi dan pengambilan masa tersebut.

Makroskopis : Kista utuh 5x10x15 cm, dinding luar licin, saat dibelah keluar cairan jernih, kista multilokular, tebal dinding 0,1-0,2 cm.

Mikroskopis Perbesaran Lemah dan Kuat : Jaringan ikat dilapisi epitel kuboid selapis, membrana basalis utuh, tidak dijumpai bagian papiler, pembuluh darah sebagian dilatasi.

20. KISTADENOKARSINOMA PAPILIFERUM OVARII Dinding kista tipis, pada permukaan bagian dalam mengandung masa padat, berwarna putih rapuh dan papilar. Sebagian jaringan tumor infiltrasi permukaan luar dinding kista, sehingga tampak papil-papil yang keluar menembus kapsul.

MOLA HIDATIDOSA Khas ditandai oleh pembengkakan progresif dari stroma villi choriales yang berhubungan dengan hilangnya atau gagalnya perkembangan sistema vaskular janin dan disertai proliferasi trofoblas pada berbagai tingkatan. Corpus uteri tampak membesar dengan dinding yang tipis dan lunak. Pada pembelahan cavum uteri terisi oleh gelembung-gelembung menyerupai anggur. Gelembung-gelembung ini adalah villi choriales yang membengkak kistik. Pada mola parsial masih tampak sebagian plasenta yang normal Pembengkakan sel sebagai manifestasi pertama pada hampir semua bentuk jejas pada sel, sebagai akibat pergeseran air dari ekstraseluler ke dalam sel karena mekanisme gangguan pengaturan ion dan volume disebabkan kehilangan ATP. Bersifat reversibel dan biasanya tanpa dampak fungsional yang berarti. Dahulu disebut juga sebagai degenerasi albuminosa / degenarasi parenchymatosa / degenarasi bengkak keruh / cloudy swelling. Secara makroskopis lebih tampak nyata pada seluruh alat tubuh bila menyerang seluruh sel organ, menyebabkan organ kepucatan, turgor dan berat organ bertambah.

SKENARIO 1 Wanita 25 tahun mengalami perdarahan pada permulaan kehamilan, perbesaran uterus lebih cepat dari umur kehamilan, pada Ro tak tampak janin, PP test +. Diagnosa: Molla hidatidosa.

Mikroskopis Perbesaran Lemah dan Kuat : Terlihat villi Chorialis yang terdiri dari dua lapis sel, Sitotrofoblas dan Sinsitiotrofoblas dengan degenerasi hidropik, yaitu stroma di dalam villi mencair.

28. KHORIO-KARSINOMA (KHORIO-EPITHELIOMA) Tumor ganas yang sangat agresif, berasal dari epitel khorion, atau yang lebih jarang berasal dari sel tutipotensial di dalam gonad atau tempat lain. Kejadiannya meningkat pada usia < 20 tahun, dan meningkat lagi pada usia 40 tahun atau lebih. Kira-kira 50% khoriokarsinoma timbul dari mola hidatidosa, kira-kira 25% timbul setelah abortus, dan sisanya timbul setelah kehamilan normal. Kadar HCG darah dan urin pada khorikarsinoma lebih tinggi dari mola hidatidosa. Penyebaran tumor kebanyak an melalui vasa darah, menyebar ke paru , vagina, otak, hati dan ginjal.

Klinik: Wanita, 34 tahun dengan riwayat : Pernah mengeluarkan gelembung-gelembung mola, sesudah itu tidak ada perdarahan. Kemudian haid tidak teratur lagi dan lamanya 10-15 hari.. Lima bulan kemudian penderita mengeluarkan darah pervagiman. Dilakukan kerokan dan hasil kerokan menunjukkan khorioepithelioma. Kemudian dilakukan histerektomi. Makroskopik: Uterus 10x8x6 cm lunak, pada penampang tampak bagian hitam, rapuh dengan bercak-bercak perdarahan. Mikroskopik: perbesaran lemah - Terlihat adanya jaringan myometrium, jaringan nekrotik dan bekuan darah. - Di antaranya ada jaringan tumor yang terdiri atas sel-sel besar baik dengan inti gelap maupun yang agak jernih. Perbesaran kuat - Sel-sel besar dari jaringan tumor tersebut jelas terdiri atas sel-sel sitotrofoblast maupun sincitiotrofoblast dan menunjukkan gambaran polimorfi, dengan banyak mitosis, di antaranya ada yang patologis - Kelompok-kelompok sel ini dapat ditemukan baik bebas dalam darah maupun menempel pada atau di dalam jaringan nekrotik. - Yang terpenting: adanya sel-sel tumor yang menempel atau infiltrat di antara myometrium. 29. KISTA DERMOID (TERATOMA KISTIK OVARIUM) Teratoma mengandung unsur-unsur yang mewakili lebih dari satu lapisan germinal. Kira-kira 90% mengalami diferensiasi ektodermal. Teratoma kebanyakan jinak, hanya sedikit yang menjadi teratoma imatur . Kira-kira 80% terjadi pada usia 20-30 tahun. Biasanya unilateral, meskipun dapat juga bilateral. Perubahan menjadi ganas biasanya hanya salah satu unsur jaringan, kebanyakan berupa karsinoma sel skuamosa.

Klinik: Wanita 55 th, dengan kiste indung telur, unilokuler isi massa seperti mentega dan rambut.

Makroskopis. kista monolokular dengan dinding yang tipis. Lumen berisi rambut dan bahan sebaseus berwarna kekuningan. Pada bagian yang padat dapat ditemukan jaringan dewasa yang berasal dari ektodermal, endodermal, atau mesodermal, misalnya: kulit, epitel, tulang, kartilago dan gigi. Mikroskopik: perbesaran lemah dan kuat - Dinding kista dilapisi epitel gepeng berlapis. - Di bawahnya terlihat jaringan yang asalnya dari berbagai tipe jaringan, yaitu : - jaringan ikat - jaringan syaraf - jaringan lemak - kelenjar peluh dll.

30. DISGERMINOMA OVARII

Tumor ovarium yang jarang, biasanya ganas, terdiri dari sel-sel primordial , merupakan padanan dari seminoma testis. Kira-kira 90% terjadi unilateral. Walaupun tumor ini cenderung menyebar cepat ke kelenjar getah bening regional dan para aorta, namun tumor ini bersifat radioresponsif. Klinik: Wanita 12 th, dengan tumor indung telur yang padat. Dilakukan laparatomi dan indung telur kanan diangkat. Makroskopik: Jaringan ukuran 12x5x5 cm, konsistensi kenyal, warna putih penampang putih dengan banyak bagian-bagian yang nekrotik Mikroskopik: perbesaran lemah - Terlihat adanya jaringan tumor yang padat/solid terdiri atas sel-sel tumor yang bentuknya uniform dengan susunan yang merata - Di antara bagian-bagian tumor ini terdapat jaringan ikat, baik banyak maupun sedikit; di antaranya ada bagian yang mengalami hialinisasi. perbesaran kuat - Sel-sel tumor mempunyai inti yang besar dan bulat serta anak inti yang jelas - Sitoplasma sangat sedikit, kadang-kadang tidak tampak - Mitosis cukup banyak ditemukan - Di antara sel-sel tumor tersebut terdapat limfosit-limfosit yang tersebar, kadang-kadang tampak kelompokan limfosit dalam stroma jaringan ikat - Gambaran histologik tumor ini dalam garis besarnya sama dengan seminoma testis 31. GRANULOSA CELL TUMOR Kebanyakan terjadi pada wanita paska menopause, namun dapat juga mengenai wanita muda dan prapubertas . Kira-kira 75% menimbulkan gejala hiperestrinisme, yang berakibat hiperplasi endometrium, berbagai kelainan menstruasi seperti perdarahan uterus paska menopause. Pada anak-anak dapat menimbulkan pubertas prekok. Jarang bilateral. Tumor berkapsul, namun sering mengalami ruptur. Prognosisnya dipengaruhi oleh adanya ruptur tumor, dan besarnya tumor. Klinik: Wanita 40 th, satu bulan perdarahan pervaginam. Kerokan uterus menunjukkan gambaran hiperplasia glandularis kistika endometrii. Dalam ruang perut pada waktu operasi didapatkan cairan serohemorrhagik. Ovarium sebelah kiri tampak membesar. Dilakukan ovarektomi

Mikroskopik: perbesaran lemah - Tampak tumor yang tersusun merata dan terdiri atas sel-sel yang bentuknya uniform/monoton - Di sana-sini terdapat lubang-lubang yang berisi massa eosinofil - Kadang-kadang tampak bagian yang hemorrhagik

perbesaran kuat - Sel-sel tumor sesuai dengan sel-sel granulosa folikel primer, bentuknya bulat/oval, dengan inti bulat/oval pula,

dengan gambaran parit/cleft dibagian tengah inti, serta anak inti yang jelas. Lubang-lubang dengan massa eosinofil tadi dikelilingi sel-sel tumor yang mempunyai susunan radier berbentuk roset. Bangunan ini dikenal dengan istilah Call Exner bodies.

TOPIK III TUMOR SISTEM UROGENETALIA LAKI-LAKI

KARSINOMA PENIS Hampir semua karsinoma penis adalah karsinoma epidermoid. Karsinoma penis mempunyai dua bentuk: papilar dan ulseratif. Pada bentuk papilar, pada glan penis tampak pertumbuhan papilar baik tunggal maupun multipel. Pada bentuk ulseratif, tampak masa tumor yang ulseratif dan infiltratif pada permukaan luar glan penis atau di sebelah dalam preputim, biasanya dengan leukoplakia di bagian perifer. Bentuk kedua adalah yang paling sering.

ADENOKARSINOMA RENIS (HYPERNEPHROMA) Merupakan tumor ganas yang berasal dari tubulus ginjal. Dikenal juga sebagai renal cell carcinoma, tumor Grawitz, hypernephroid tumor, tubular carcinoma, clear cell adenocarcinoma, alveolar carcinoma dsb. Merupakan 80-90% dari tumor ginjal ganas. Banyak terjadi pada dekade 5-7, dan laki-laki 2 kali lebih banyak dari wanita. Nama hypernephroma berasal dari Grawitz (1883), karena tumor ini dianggap berasal dari sisa sel adrenal ginjal. Makroskopis tampak sebagai masa besar, , berlobul, agak bulat, berwarna kuning (mengandung lemak), sebagian berkapsul, dan mengandung banyak pembuluh darah. Biasanya terletak di kutub atas ginjal, tumbuh ekspansif , dan menekan parenchym ginjal disekitarnya. Pada penampang tampak daerah perdarahan dan nekrosis. Bila makroskopis berwarna putih, biasanya jenis granular atau anaplastik. Gejala klinis yang paling sering adalah hematuria. Klinik: Laki-laki 60 tahun terdapat benjolan pada perut bagian kiri bawah sejak 5 bulan yang lalu, benjolan makin besar dan sakit tekan, penderita kadang hematuria (intermitent). Berat badan menurun. Durante operationum : tumor retro peritoneal berbenjol-benjol Makroskopik: Tumor diameter 15x10x7 cm sebagian menyatu dengan ginjal tersimpai. Mikroskopik: - Tampak jaringan tumor yang tersusun solid/padat sebagian kistik ada yang tubular dengan sedikit sekali stroma jaringan ikat yang vaskular. Pembuluh-pembuluh darah dilatasi. - Sel tumor besar-besar dan berbentuk polygonal, kuboid dan kolumner. - Sitoplasma banyak, granular eosinofil, bervacuola, berbuih dan kadang-kadang jernih. - Sel-sel yang bervacuola mengandung lipid. 35. TUMOR WILMS (NEPHROBLASTOMA) Neoplasma ganas ini termasuk tumor embrional, yang mengandung bermacam komponen sel dan jaringan, semua berasal dari mesoderm. Nama lainnya adalah adenomyosarcoma, embrional carcinoma, embryonal mixed tumor. Merupakan 20-25% dari semua tumor ganas pada anak-anak, dan frekuensinya nomer dua setelah neuroblastoma, namun hanya 5% dari semua tumor ginjal ganas. Frekuensi pada laki-laki dan wanita hampir

sama. Biasanya diketahui pada umur 2-3 tahun, sebagai tumor abdomen yang asimtomatik. Dapat terjadi bilateral. Kadang kadang disertai hematuri dan anemia.

Klinik: Bayi, 2 tahun, + 6 bulan perut membesar dan di sebelah kanan teraba benjolan sebesar kelapa-gading, kenyal. Pada pemeriksaan pielografi ginjal kanan tidak berfungsi sama sekali, sedang ginjal kiri baik.Ginjal kanan diangkat Makroskopik: Tampak tumor menyatu dengan ginjal, warna abu-abu lunak meluas dari cortex ke medulla, banyak didapat daerah perdarahan dan nekrose Mikroskopik: perbesaran lemah Terlihat gambaran tumor yang terdiri atas 2 macam elemen: bagian sarcomatous, nampak sebagian jaringan ikat dengan sel-sel atipi umumnya bulat bagian epitelial dengan bagian-bagian tubuler dan bagian yang padat/solid dengan sel-sel atipi, polimorfi dan mitosis banyak. perbesaran kuat Bagian jaringan mesenkhimal ternyata suatu jaringan sarkoma yang telah mengalami deferensiasi dan sel-sel terdiri atas sel-sel yang bulat dan pada bagian ini ditemukan: banyak pembuluh darah dan bagian-bagian perdarahan mitosis banyak ditemukan. terlihat pula bagian-bagian yang degenerasi sampai nekrotis NB. Tulang rawan dan otot polos kadang-kadang didapatkan pada jaringan tumor seperti ini. 36. KARSINOMA SEL TRANSISIONAL KANDUNG KEMIH Merupakan neoplasma ganas yang berasal dari epitel transisional kandung kemih. Hampir semua tumor ganas kandung kemih berupa karsinoma, dan 90% berupa karsinoma sel transisional, sisanya berupa karsinoma sel skuamosa, dan adenokarsinoma, dan karsinoma tidak terdiferensiasi (undifferentiated carcinoma). Banyak dijumpai setelah usia 50 tahun. Laki-laki lebih banyak dari wanita.

Klinis: Laki-laki 70 th perokok berat dengan keluhan sakit supra pubic + 4 bulan, penderita sering kencing darah dan kadang-kadang jalannya urine tertahan. Waktu pemeriksaan daerah supra pubic teregang, sulit diraba adanya tumor, cystoscopi didapat tumor papiler dekat orificium urethrae interna, dibiopsi, dikirim PA. Makroskopik: Jaringan 0,3 cc putih rapuh dicetak semua. Mikroskopik: perbesaran lemah - Tampak tumor epitelial asal dari epitel transisional. - Pertumbuhan infiltratif ke dalam stroma sukar dilihat - Pada bagian luar tampak pertumbuhan papilar sedang pada bagian dalam tampak gambaran sel-sel yang

padat/solid - Pada lamina propria didapatkan sebukan sel-sel bulat perbesaran kuat Pada susunan yang papilar terlihat jelas gambaran sel-sel yang atipi, polimorfi serta mitosis.

26. TUMOR TESTIS Gambaran makroskopis tumor testis tergantung pada jenisnya. Pada teratoma, tampak bagian-bagian solid maupun kistik. Pada seminoma, tumor tampak sebagai masa yang padat, lobular, berwarna putih keabuan homogen, kadang-kadang dengan fokus perdarahan dan nekrosis.

37. SEMINOMA TESTIS Merupakan tumor testis yang paling sering dijumpai (kira-kira 40% dari neoplasma testis), berasal dari epitel germinativum atau epitel tubulus seminiferi. Tumor ini cenderung tumbuh cepat sebagai masa yang besar, berwarna putih keabuan., namun masih dibatasi oleh selubung tunika vaginalis. Tumor ini bersifat radiosensitif. Klinik: Laki-laki 30 th, dengan pembesaran testis kanan yang dirasa sejak 2 bulan, waktu diperiksa testis kanan diameter 7 cm tidak sakit. Setelah dioperasi jaringan dikirim ke PA Makroskopik: Pada pengirisan nampak tumor putih keabu-abuan, batas tegas konsistensi keras.

Mikroskopik: perbesaran lemah Terlihat tumor solid terdiri dari sel-sel bulat uniform, tumor tersusun dalam bidang-bidang yang terpisah oleh jaringan ikat fibrous yang mengandung limfosit perbesaran kuat Tumor tersusun atas sel yang menyerupai spermatogoneum. Sitoplasma cukup, pucat dengan inti besar bulat tercat pucat, yang tersusun solid terpisah dari jaringan ikat yang mengandung limfosit. Mitosis jarang. (Tumor menyerupai disgerminoma ovarii).

39. HIPERPLASIA KELENJAR PROSTAT Kelainan ini sering dijumpai pada dekade 5, dan kejadiannya meningkat dengan makin bertambahnya usia. Penyebab utamanya tidak diketahui dengan pasti, namun diperkirakan faktor hormonal sangat berpengaruh, antara lain androgen dan estrogen. Dihidrotestosteron yang merupakan metabolit aktif testosteron , diduga sebagai mediator pokok hiperplasia prostat. Hormon estrogen diduga menyebabkan jaringan prostat lebih peka terhadap pacuan dihidrotestosteron. Hiperplasi prostat sering menyebabkan obstruksi uretra. Gejala klinis yang dapat dijumpai adalah kesulitan mengawali, mempertahankan dan menghentikan kencing, retensi urin, disuria, mengejan waktu kencing, kadang disertai nokturia, Klinik: Laki-laki 62 th datang ke bagian bedah dengan keluhan kencing tidak lancar. Keluhan ini dirasa mulai 4 bl yang lalu dengan sulit kencing disertai mengejan makin lama makin berat. Waktu diperiksa nampak vesica urinaria membesar penuh dengan urine, waktu dikateter urine dapat keluar. Dilakukan pemeriksaan rectal toucher

ternyata prostat membesar noduler, dilakukan prostatectomi.

Makroskopik: Diterima jaringan diameter 5-7 cm berkapsul berbenjol -benjol konsistensi padat, penampang putih dengan bagian -bagian spongius bila ditekan keluar cairan seperti santan.

Mikroskopik: perbesaran lemah Tampak asinus-asinus kelenjar dengan ukuran besar kecil, sebagian kistik isi masa merah. perbesaran kuat Tampak epitel acinus sebagian proliferasi, sebagian nampak bentukan pseudopapilar sampai papilar, umumnya asinus dilapisi epitel kolumner selapis. Stroma merupakan jaringan myoepitel yang nampak bertambah dan mengandung sebukan radang kronis.

40. ADENOKARSINOMA KELENJAR PROSTAT Merupakan tumor ganas yang sering dijumpai pada pria dewasa/ tua dan kira-kira 10-20% dari semua tumor ganas pada pria. Kebanyakan karsinoma prostat merupakan tumor laten, yaitu tumor kecil yang tidak menimbulkan gejala klinik. Tumor laten ini sewaktu-waktu dapat tumbuh cepat, dan mengadakan metastasis jauh misalnya ke tulang. Etiologi karsinoma ini belum diketahui dengan pasti, diperkirakan perubahan endokrin pada usia lanjut ikut berperan ( didukung dari kenyataan bahwa tumor ini dapat dihambat dengan cara orchidektomi atau dengan pengobatan estrogen). Hampir 75% tumor ini berasal dari prostat bagian posterior, maka jarang mengganggu uretra. Klinik: Pria 70 tahun, dengan retensi urine. Pada toucher prostat membesar, keras dan berbenjol-benjol. Pada waktu operasi prostat tidak dapat diangkat seluruhnya Makroskopik: Jaringan terpecah belah seluruhnya 3 cc, keras kenyal, warna putih. Mikroskopik: perbesaran lemah - Di dalam sediaan terlihat pertumbuhan tumor epitelial yang tidak teratur dengan gambaran tubuler sampai padat/solid. - Terlihat banyak adanya infiltrasi sel-sel tumor ke dalam jaringan otot polos - Otot polosnya sendiri sembab perbesaran kuat - Pertumbuhan tumor epitelial di atas nyata terdiri atas sel-sel dengan inti besar dan mengandung sitoplasma sedikit - Sel-sel tumor satu sama lain tidak sama besarnya - Di dalam salah satu pembuluh limfe terdapat pertumbuhan sel-sel tumor (harap dicari pada pertengahan sediaan). - Juga di bagian yang terletak di bawah epitel urethra terdapat sel-sel tumor yang permeasi di dalam lumen

pembuluh limfe.

TOPIK IV TUMOR SISTEM PERNAFASAN

POLYP NASI Poli nasi bukan suatu neoplasma. Timbulnya polip nasi berhubungan dengan proses inflamasi atau alergi. Klinis berupa masa polipoid yang lunak. Umumnya terjadi bilateral. Dapat sering kambuh, mungkin karena faktor penyebab yang menetap. Klinik: Pria, 30 tahun dengan keluhan pilek dan hidung buntu sejak 1 tahun yang lalu. Terdapat riwayat alergi. Pada pemeriksaan rongga hidung (rhinoscopy) didapatkan massa berwarna putih kemerahan mengkilap, bertangkai. Dilakukan pengambilan massa tersebut oleh unit THT. Makroskopik: Jaringan terpecah belah terdiri atas jaringan sembab, licin, kenyal, putih kemerahan, sebagian bertangkai. Mikroskopik: perbesaran lemah dan kuat - Tampak jaringan yang berlapiskan epitel 'pseudostratified columnar', dengan jaringan yang sangat sembab di bawahnya. - Di antara jaringan sembab didapatkan asinus-asinus kelenjar seromusinosum, yang lumennya sebagian melebar kistik. - Cukup banyak dijumpai sebukan sel radang menahun dan beberapa lekosit eosinofil. 2. INVERTED PAPILLOMA Inverted papiloma merupakan neoplasma jinak yang sering terjadi pada dinding lateral kavum nasi dan sinus paranasal. Dapat kambuhan dan bila ganas menjadi karsinoma epidermoid. Klinik: Pria 48 tahun dengan riwayat pilek, hidung buntu, sejak 3 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan rongga hidung, didapatkan massa polipoid, multipel, putih kemerahan, mudah berdarah. Dilakukan pengambilan massa tersebut oleh unit THT. Makroskopik: Jaringan terpecah belah 50 cc, warna putih kemerahan, kenyal, permukaan kasar.

Mikroskopik: perbesaran lemah - Tampak tumor epitelial asal epitel transisional yang tampak tumbuh ke dalam stroma jaringan ikat yang sembab. - Berbeda dengan papilloma yang umumnya menonjol ke luar seperti jari-jari, di sini justru pertumbuhannya masuk ke dalam stroma. - Batas membrana basalis dan stroma tampak masih jelas dan tidak didapatkan pertumbuhan infiltrasi perbesaran kuat

- Tampak proliferasi sel epitel yang cukup padat, dengan berbagai tingkat kedewasaan sel - Mitosis dapat ditunjukkan - Membrana basalis tetap utuh.

3. KARSINOMA ANAPLASTIK NASOPHARYNX Neoplasma epitelial ganas pada nasopharynx tanpa keratinisasi tidak terdiferensiasi, berasal dari epitel nasopharynx. Kurva insidensi umur karsinoma ini berbentuk bimodal, dengan puncaknya pada umur 15-25 dan 60-69 tahun. Gejala klinis dapat berupa obstruksi hidung, perdarahan hidung, rasa tidak enak pada telinga bagian tengah, atau pembesaran kelenjar limfe leher. Dulu dikenal dengan nama limfoepitelioma. Virus Ebstein Barr ( virus EBV) mungkin berperan pada timbulnya neoplasma ini. Klinik: Pria 25 tahun dengan hidung sering mimisen. Pada leher didapatkan massa tumor berbenjol-benjol, padat, terfixir dengan jaringan di bawahnya. Pada nasopharynx didapatkan massa nodular dengan permukaan ulseratif di daerah dinding dan atap nasopharynx. Penderita adalah perokok berat. Dilakukan biopsi nasopharynx. Mikroskopik: perbesaran lemah dan kuat - Tampak pulau-pulau tumor epitelial yang tersusun padat, di antara jaringan ikat yang cukup banyak mengandung sebukan limfosit. - Sel-sel mempunyai sitoplasma sedikit, inti vesikular dengan anak inti yang jelas. - Mitosis cukup banyak ditemukan. 4. METASTASIS KARSINOMA ANAPLASTIK PADA KELENJAR GETAH BENING LEHER Karsinoma anaplastik nasopharynx sering tumbuh endofitik, sehingga sukar dideteksi, sampai didapatkan metastasisnya pada kelenjar limfe leher. Mikroskopis kadang sukar dibedakan dengan limfoma. Dengan pengecatan retikulin karsinoma anaplastik tidak membuat serabut retikulin, sedangkan limfoma membuat serabut retikulin. Klinik: Pria yang sama dengan nomor 3 di atas dilakukan biopsi pada tumor di bagian lehernya. Mikroskopik: - Jaringan kelenjar getah bening mengandung sarang-sarang tumor epitelial, yang terdiri atas sel-sel besar dengan inti vesikular, jernih, dengan satu atau lebih anak inti yang jelas - Sitoplasma relatif sedikit dan jernih pula. - Mitosis kadang-kadang banyak, kadang-kadang sedikit - Di antara sel-sel tumor ini, baik di dalam parenkhim maupun di dalam stroma didapat limfosit - Dengan pengecatan retikulin, ternyata sel-sel tumor tidak membuat retikulin. - NB. Tumor ini ( No. 3 & 4) dulu dikenal dengan istilah Limfoepitelioma.

5. KARSINOMA PARU JENIS BRONCHO-ALVEROLAR Neoplasma epitelial ganas yang berasal dari sel epitel bronchial yang mensekresi musin dan sel alveolar yang tidak mensekresi musin. Lokasinya biasanya di paru perifer, berbeda dengan karsinoma bronchogenik yang

biasanya lebih ke tengah. Tidak pernah tumbuh pada bronchus utama. Kejadiannya sangat jarang, kira-kira 25% dari seluruh karsinoma paru primer. Sering bersifat kurabel, dan prognosisnya baik.

Klinik: Pria 60 tahun, dengan keluhan sesak nafas, cyanosis, batuk-batuk dengan dahak yang berlendir, liat dan kadangkadang disertai dengan darah sudah 1 tahun. Pemeriksaan Ro foto tampak bayangan padat pada paru kanan bagian perifer. Dilakukan lobektomi paru kanan

1. Makroskopis Pada penampang, di bagian perifer paru (subpleura) terdapat masa tumor berbatas tegas, berwarna putih abuabu, rapuh dan nekrosis. Pleura di dekatnya sedikit menebal

Mikroskopik: - Tampak tumor epitelial yang sebagian besar papilar, di samping itu terlihat juga bentuk tubulus dengan lumen yang ukurannya bervariasi dari kecil sampai besar - Sel-sel tumor menunjukkan atipi, polimorfi serta mitosi dalam jumlah yang cukup - Tampak sel tumor berbentuk silindrik, poligonal dan ada sel- sel tumor yang menonjol ke dalam lumennya.

TOPIK V TUMOR SISTEM ALIMENTARI

EPULIS GRANULOMATOSA Epulis adalah suatu pertumbuhan jinak pada ginggiva, menyerupai tumor, terjadi akibat infeksi radang kronis dan membentuk jaringan granulasi luas. Klinis merupakan benjolan berwarna kemerahan, kadang mudah berdarah.

Klinik: Penderita pria 14 tahun dengan benjolan yang kemerahan sakit dan mudah berdarah pada gingiva daerah P2 dan P3. Dilakukan ekstirpasi benjolan tersebut.

Mikroskopik: perbesaran lemah dan kuat - Tampak epitel gepeng berlapis yang pada beberapa tempat sangat menebal, papila corii sangat memanjang. - Di bawahnya tampak jaringan granulasi yang sembab, cukup banyak mengandung kapilar-kapilar baru. - Pada jaringan granulasi tersebut banyak dijumpai sebukan sel radang terutama limfosit, sel plasma dan beberapa lekosit pmn.

7. ADAMANTINOMA DENGAN METAPLASI SKUAMOSA Adamantinoma merupakan tumor epitelial odontogenik yang paling sering didapatkan. Adamantinoma dapat

berasal dari epitel pelapis kista dentigerus, dari sisa lamina denta dan enamel, atau dari lapisan basal mukosa mulut. Banyak dijumpai pada dekade 3 sampai 5. Sebanyak 80% terjadi pada mandibula terutama ramus molar. Klinis memberi gambaran seperti ping pong sensation, karena dijumpai bagian-bagian kistik. Adamantinoma bersifat destruksi lokal, dan kira-kira 25% cenderung residif.

Klinik: Penderita pria 44 tahun, dengan benjolan sebesar telur angsa di mandibula regio mentalis kanan. Sudah pernah dioperasi 3 kali (1970, 1972, 1980), sekarang residif kembali. Mikroskopik: perbesaran lemah dan kuat - Tampak tumor epitelial yang tersusun dalam ruangan kecil maupun besar. - Ruangan-ruangan tersebut dibatasi epitel silindrik, tersusun palisade/pagar. - Sebagian tampak padat/solid, dengan bagian-bagian kistik serta massa merah homogen dalam lumennya. - Pada bagian-bagian tertentu tampak metaplasi skuamosa. MIXED TUMOR

Pengetian umum : Tumor jinak, tumbuh lambat, paling banyak ditemukan di antara tumor kelenjar liur, tersering mengenai kelenjar parotis, 9 kali lebih sering dari pada submandibuler dan jarang pada kelenjar sublingual, dapat saja terjadi pada semua kelenjar liur. Tumor tak nyeri lebih sering pada wanita biasanya usia 40 60 % . Berkapsul tapi dapat ditemukan pertumbuhan menembus capsul dan sering kambuh setelah diangkat dan menjadi invasif, serta destruktif dan menjadi ganas, dalam hal ini tidak berkapsul lagi. Jika mengenai saraf otak VII dapat timbul paralisis fasialis. Atau menimbulkan nyeri jika mengenai saraf ke V. Pada perabaan ditemukan bagian-bagian yang keras dan lunak/ cystic. Secara mikroskopis tampak gambaran yang saling bercampur. Taampak susunan seperti kelenjar-kelenjar, daerah seperti berlendir, jaringan seperti tulang rawan, jaringan seperti limfoid, jaringan seolah-olah tak bercampur jaringan yang berasal dari ectoderm dan mesoderm sehingga disebut tumor campur / mixed tumor. Tapi dengan pulasan khusus tampak bukan berasal dari jaringan embrional melainkan hanya dari jaringan ektodermal atau epitelial yaitu sel yang disebut sel myoepitel. Banyak terjadi pada laki-laki.

SKENARIO 47 Penderita perempuan 13 tahun, Indonesia. Tumor pada glandula submandibularis, konsistensi keras.

Makroskopis : Penampang jaringan tumor putih mengkilat, konsistensi kenyal.

Mikroskopis Perbesaran Lemah : Terlihat struktur tumor sangat berlainan pada berbagai tempat. Ada jaringan tumor yang terdiri atas sel-sel epitel bulat dengan susunan yang solid dan di sana sini terdapat bentuk tubular. Di samping itu terdapat bagian dengan sel-sel tumor yang vaskular, sel-sel tumor tersebut letaknya satu sama lain agak berjauhan sehingga memberi gambaran seperti tulang rawan. Kadang-kadang terdapat bagian tumor yang mengalami perlendiran.

Mikroskopis Perbesaran Kuat : Sel-sel tumor menunjukkan bentuk dan besar yang sama. Tidak ada mitosis.

8. TUMOR WARTHIN/ADENOLIMFOMA Sering dijumpai pada kelenjar parotis, dapat multisentrik, dan 10-15% terjadi bilateral. Lebih banyak mengenai laki-laki, dan secara statistik ada hubungannya dengan perokok. Klinis merupakan masa yang kadang terfiksir, sehingga menyerupai neoplasma ganas. Klinik: Pria, 70 tahun dengan tumor terletak di bawah kelenjar parotis, sukar digerakkan dari dasar. Benjolan tersebut dapat diangkat dengan simpainya. Makroskopik: Jaringan diameter 4 cm, berkapsul berupa kista dengan pertumbuhan papilar di dalam kista, berisi cairan melendir. Mikroskopik: perbesaran lemah - Tampak lumen-lumen yang berdinding sel-sel pseudokolumnar yang berwarna eosinofil. - Di dalam stroma terdapat kelompokan jaringan limfoid, di antaranya ada yang sudah membentuk sentrum germinativum - Lumen berisi massa eosinofil perbesaran kuat - Dinding lumen dibatasi dua jenis epitel - Bagian tepi terdiri atas sel-sel kecil silindrik dengan inti tersusun baik dalam satu deretan. - Di bawahnya tampak sel-sel yang berbentuk poligonal.

9. ADENOID KISTIK KARSINOMA (SILINDROMA) Silindroma lebih sering dijumpai pada kelenjar submaksila dan kelenjar ludah minor. Neoplasma ini tumbuhnya relatif lambat, cenderung invasi ke ruang perineural, namun dapat metastasis ke kelenjar limfe regional, paru, tulang, dan organ-organ dalam lain. Klinik: Penderita pria, 34 tahun, dengan benjolan yang mudah berdarah dan rapuh pada palatum molle, dan diderita sejak 6 bulan yang lalu. Mikroskopik: perbesaran lemah dan kuat - Tampak tumor epitelial yang tersusun sebagian padat/solid, sebagian tersusun tubuler, sebagian lagi tersusun cribriformis dalam kelompok-kelompok yang dipisahkan oleh jaringan ikat fibrosa dan otot polos yang mengalami hialinisasi. - Sel-sel tumor atipi, sedikit polimorfi, sitoplasma sedikit dan tercat eosinofil. - Inti hiperkromatis, dengan granula kromatin yang tidak teratur. - Lumen sebagian berisi massa mukoid.

2. ADENOKARSINOMA LAMBUNG (PRODUKSI MUSIN BERLEBIH)

Pengertian umum : Pembentukan musin yaitu bahan tanpa struktur, jernih dan lekat yang banyak. Pembentukan lendir yang banyak ditemukan pada radang rektum, selesma, dan kadang juga dibentuk oleh tumor ganas adenokarsinoma disebut karsinoma berlendir (Mucinous Carsinoma).

SKENARIO 2 Laki-laki 65 tahun dengan keluhan 4 tahun sakit lambung, berat badan turun, anoreksia dan tak ada respon terhadap pengobatan, keadaan menjadi berat dengan terjadinya stenose pilorus. Dilakukan reseksi ventrikulus.

Mikroskopis Perbesaran Lemah dan Kuat : Terdapat sel-sel yang mengandung vakuola dalam sitoplasma. Vacuola ada yang masih kecil, kadang-kadang terlihat lebih dari satu vacuola kecil-kecil tetapi banyak pula yang sudah besar sehingga mendesak inti sel ke tepi. Vacuola tampak seperti kosong ini sebenarnya terisi oleh bahan mukoid. Vakuola terus membesar oleh karena timbunan mukoid makin lama makin membesar dan mendesak inti ke tepi, sehingga sel-sel tersebut seperti cincin stempel (sign ring cell). Sel-sel yang demikian ini akhirnya akan mati karena desakan dan bahan mukoid di dalamnya akan tertimbun di sekitarnya.

POLIP ADENOMATOSA

Pengertian umum : Polip merupakan istilah makroskopis untuk setiap lesi yang membuat penonjolan di atas permukaan mukosa. Polip adenomatosa merupakan neoplasma yang sifatnya jinak . Ada kecenderungan predisposisi genetik pada polip adenomatosa oleh karena pada silsilah keluarga tertentu ditemukan frekuensi yang tinggi untuk penyakit ini. Bagian distal usus besar merupakan tempat utama untuk pertumbuhan polip pada usia muda. Tapi dengan bertambahnya umur perkembangan polip sering terjadi pada calon kanan sehingga pada usia tua ditemukan 4045 % ditemukan di daerah rektosigmoid dan relatif lebih sering ditemukan dicolon kanan 25 %.

SKENARIO 27 Pria 25 tahun dengan keluhan sering keluar lendir dari anus, terutama saat buang air besar. Pada pemeriksaan rectoskopi terlihat benjolan di rectum putih kemerahan mengkilap, bertangkai. Dilakukan pengambilan masa tersebut.

Makroskopis : Jaringan bertangkai sembab licin, kenyal.

Mikroskopis Perbesaran Lemah dan Kuat : Jaringan sembab dilapisi epitel columnair selapis (sebagian besar telah lepas). Didapatkan proliferasi kelenjar seromucinosa, sebagian lumen dilatasi. Cukup banyak dijumpai sebukan sel radang menahun dan lekosit.

11. ADENOKARSINOMA USUS BESAR Merupakan neoplasma ganas gastrointestinal yang terbanyak. Kausanya mungkin berhubungan dengan faktor genetik dan lingkungan. Faktor lingkungan antara lain diet (terutama lemak dan protein hewani). Faktor predisposisi yang penting adalah familial poliposis. Gejala klinis dapat berupa rectal bleeding, perubahan kebiasaan BAB, anemia, atau nyeri abdonimal. Lesi karsinoma kolon kiri berbentuk napkin ring, karsinoma kolon kanan berbentuk polipoid . Pada karsinoma kolon kadar CEA sirkulasi meningkat . Karsinoma reksi tidak mempunyai suatu pola makroskopis yang khas seperti karsinoma kolon. Tumor dapat berupa sebagai masa yang besar ulseratif ada yang mendatar dengan tepi yang meninggi. Pada contoh, tumor berupa masa yang menonjol ke dalam lumen, dengan permukaan ulseratif.

Klinik: Pria 55 tahun dengan riwayat melena, sudah 2 bulan.

Makroskopik: Jaringan usus sepanjang 30 cm pada pertengahan usus menebal (12 cm dari salah satu ujung). Setelah dibelah didapatkan massa tumor menonjol ke dalam lumen dengan permukaan ulserasi, rapuh, sirkular, sepanjang 5 cm. Penampang tumor putih keabuan, tebal 2 cm, hampir mencapai tunika serosa. Mikroskopik: perbesaran lemah dan kuat - Tampak tumor epitelial kelenjar yang telah infiltrasi sampai ke lapisan otot polos. - Sel tumor sebagian besar tersusun tubular sebagian papilar. - Sel tumor atipi, polimorfi, inti hiperkromatik, dengan mitosis cukup.

14. KARSINOMA HEPATIS HEPATOSELULARE Merupakan neoplasma ganas primer pada hati yang dapat disebabkan oleh: infeksi hepatitis virus B kronis, sirosis hati , serta makanan yang mengandung bahan karsinogenik mis. aflatoksin ( merupakan produk jamur Aspergillus flafus). Penderita laki-laki lebih banyak daripada wanita. Kebanyakan mengenai usia > 70 tahun, namun dapat juga terjadi pada usia muda dan anak-anak. Ada 3 jenis karsinoma hati yaitu: a. karsinoma hepatis hepatoselulare (80%) b. kholangiokarsinoma ( karsinoma saluran empedu intra hepatal) c. campuran a dan b (jarang) Klinik: Pria 32 tahun dengan pembesaran hati, berbenjol-benjol, keras. Dilakukan biopsi melalui laparatomi percobaan.

Makroskopis KARSINOMA HATI PRIMER DENGAN SIROSIS HATI Pada permukaan kapsul terdapat noduli kecil berbagai ukuran. Pada penampang, jaringan hati mengandung noduli berbagai ukuran yang tersusun atas sel-sel hati yang regenerasi. Tiap-tiap nodul dikelilingi jaringan ikat yang mencolok. Di samping itu terdapat pula noduli jaringan karsinoma yang berwarna lebih putih dan lebih pucat.

Mikroskopik: perbesaran lemah dan kuat - Seluruh jaringan hati telah menjadi tumor - Sel-sel tumor atipi, polimorfi, bentuk bulat sampai poligonal. Sitoplasma cukup banyak. Inti hiperkromatik dengan kromatin yang tidak teratur. - Mitosis banyak ditemukan. - Tampak bagian nekrosis dan fibrosis.

TOPIK VI TUMOR JAR. LUNAK, TULANG, DAN SARAF (NEUROMUSKULOSKELETAL)

LIPOMA

Pengertian umum : Merupakan tumor jinak asal jaringan mesoderm yang terdiri atas jaringan lemak. Banyak ditemukan didaerah subcutis leher, bahu, punggung, bokong. Lipoma bersimpai, tidak melekat pada kulit di atasnya sehingga dapat digerakkan dengan bebas.

SKENARIO 31 Suatu benjolan dibawah kulit sebesar duku, mudah digerakan. Pada operasi didapatkan tumor benigna di dalam sub-cutis. Penampang berwarna kuning.

Mikroskopis Perbesaran Lemah dan Kuat : Terlihat adanya jaringan lemak dengan sel-sel lemak seperti pada jaringan lemak normal. Mitosis atau polimorfi dari sel-sel lemak tidak terdapat.

SCHWANNOMA

Pengertian umum : Merupakan tumor jinak yang berasal dari sel schwan , berkapsul dan berbatas tegas, soliter. Letaknya eksentris pada syaraf proksimal atau akar syaraf spinal. Schwannoma ditandai dengan daerah yang kaya akan sel yang disebut daerah antoni A. Dimana dapat dijumpai focus inti yang tersusun palisade berjajar seperti kipas yang disebut badan verocay. Selain itu terdapat daerah yang miskin / sedikit selnya disebut daerah antoni B dengan sel-sel yang tersusun lebih longgar dengan sel-sel berbuih.

SKENARIO 35 Penderita perempuan 45 tahun, Indonesia, semenjak 1,5 tahun di regio legan bawah terdapat benjolan sebesar biji kacang.

Makroskopis : Yang diterima untuk pemeriksaan adalah jaringan sebesar 3,5 x4,5x0,15 cm. Jaringan berwarna putih melendir, simpai jelas, konsistensi kenyal, penampang putih mengkilat melendir dengan terlihat seperti serabut.

Mikroskopis Perbesaran Lemah dan Kuat : Terlihat adanya jaringan jaringan tumor yang erdiri atas sel-sel uniform, tersusun sebagai berkas-berkas dengan sedikit vaskularisasi dengan inti berjajar seperti kipas (Antoni A) . Berkas-berkas ini ada yang dipotong melintang dan ada yang terpotong memanjang . Sel-sel tumor berbentuk lain tersusun lebih longgar dengan selsel berbuih (Antoni B) . Beberapa tempat pada sediaan Mikroskopis ini menunjukkan edema.

OSTEOMA

Pengertian umum : Merupakan tumor jinak asal dari jaringan mesoderm yaitu terdiri atas jaringan tulang / osteoblast. Menurut bentunya dibagi 2 jenis : 1. Osteoma durum = Osteoma compactum. Jaringan osteoma tersebut padat dan keras. Misal pada tulang tengkorak dan dapat menonjol ke dalam rongga tengkorak / orbita. 2. Osteoma spongiosum. Yaitu osteoma yang lebih lunak dan berongga rongga. Tumor ini tidak mengganggu secara klinis dan diangkat berdasarkan alasan kosmetik atau jika menyebabkan efek penekanan lokal.

SKENARIO 33 Laki-laki 25 tahun, dengan benjolan pada mandibula sejak 2 tahun yang lalu. Dioperasi, hasil dikirim ke laboratorium Patologi Anatomi.

Mikroskopis Perbesaran Lemah dan Kuat : Tampak trabekula tulang kompakta dengan sedikit osteosit berwarna kebiru-biruan.

GIANT CELL TUMOR DARI TULANG

Pengertian umum : Tumor ini mempunyai perjalanan klinis yang bervariasi. Beberapa tumor meskipun secara histologi jinak tapi bermetastase secara dini meskipun insidennya sangat kecil. Kebanyakan tumor ini tak agresif dan dapat diobati dengan curetase tapi kira-kira 50 % akan kambuh lagi, dapat menjadi lebih buruk, bahkan dapat bermetastase. Tumor ini banyak mengandung sel raksasa. Usia penderita lebih 20 tahun, dan insidennya lebih banyak pada wanita. Pertumbuhan tumor berawal dari epifisis dan secara progresif meluas kearah luar, dapat mencapai persendian meskipun tidak menimbulkan erosi. Oleh karena itu tumor ini dapat menimbulkan deformitas seperti pentungan pada ujung tulang panjang ( Club like deformaty). Lokasi tersering di ujung tulang panjang terutama

femur bagian bawah.

SKENARIO 45 Penderita laki-laki 32 tahun, Indonesia. Anamnesa : adanya benjolan bawah lutut kiri sebelah samping luar, yang terasa sesudah jatuh, sesudah jatuh lagi 2 bulan kemudian bagian tersebut di atas membengkak dan memberi rasa nyeri. Inspeksi : Benjolan sebesar telur ayam dengan batas tidak tegas, warna kebiru-biruan. Palpasi : Terasa lebih panas dan sekitarnya sakit tekanan. Pada operasi ternyata ada pembengkakan pada ujung atas tibia yang mengandung ruang berisi massa berwarna coklat dan abu-abu, kuat dan rapuh dengan fokus perdarahan dan nekrosis.

Mikroskopis Perbesaran Lemah : Yang kelihatan menyolok sekali adalah adanya sel-sel raksasa yang banyak sekali. Sel-sel raksasa tersebut tidak sama besar dan bentuk, mempunyai inti sedikit sampai banyak yang tersusun mengelompok ditengah. Di antara sel-sel raksasa ini terdapat jaringan tumor dengan banyak pembuluh darah kapiler dengan bagian-bagian yang mengalami perdarahan.

Mikroskopis Perbesaran Kuat : Ternyata diantara sel-sel raksasa terdapat sel-sel bulat dengan inti bulat, kira-kira sebesar inti sel raksasa. Di samping itu terdapat sel-sel tumor berbentuk fusiform. Mitosis tidak ditemukan.

TOPIK VII TUMOR KULIT

PAPILLOMA SEL SKUAMOSA

Pengertian umum : Merupakan tumor jinak asal jaringan epitel yaitu epitel skuamosa, bersimpai. Sering tumbuh pada kulit seperti juga terjadi pada mulut, larynx dan permukaan ini dilapisi oleh epitel gepeng berlapis. SKENARIO 26 Benjolan kecil bertangkai pada kulit leher.

Mikroskopis Perbesaran Lemah / Kuat : Jaringan ikat fibrous tersusun papiler dilapisi epitel skuamus komplek, membrana basalis utuh.

BENIGNA SKUAMUS KERATOSIS

SKENARIO 23

Laki-laki 40 tahun dengan benjolan kecil pada kulit daerah dahi sebelah kiri.

Mikroskopis Perbesaran Lemah : Tampak kulit dengan sebagian epidermis menebal,dermis mengandung sebukan radang dan perdarahan.

Mikroskopis Perbesaran Kuat : Tampak kulit dengan sebagian epidermis menebal, lapisan tanduk tampak menebal (hiperkeratosis), sedang selsel pada lapisan (stratum) spinosum dan granulosum bertambah banyak (hiperplasi) sehingga menyebabkan epidermis menebal.

NEVUS PIGMENTOSUS

Pengertian umum : Nevus ialah tanda disebut juga tahi lalat. Sering kali berupa tonjolan abu-abu, coklat/hitam diatas kulit. Mengandung pigmen melanin. Kadang-kadang berambut untuk jenis intradermal. Sering bersifat kongenital, bukan merupakan proses neoplastik. Meskipun congenital seringkali baru terlihat setelah penderita dewasa. Nevus dapat jadi ganas terutama jenis junctional dan compound. Tanda-tanda ganas : Nevus dikelilingi zone merah akibat radang. Cepat membesar Pigmentasi bertambah Gatal Keganasan sering terjadi terutama pada kaki dan tangan, jari terutama di bawah kuku, genitalia, anus dan tempat-tempat lain yang memungkinkan nevus tersebut mengalami trauma dan iritasi terus menerus.

SKENARIO 43 Penderita perempuan, 18 tahun dengan tahi lalat di lengan kirinya.

Mikroskopis Perbesaran Lemah dan Kuat : Terlihat di bawah epidermis sarang-sarang sel yang bulat dan poligonal (sarang-sarang sel nevus yang mengadung pigmen melanin intra dan ekstraselular). Terlihat nyata batas antara sarang sel dengan jaringan di bawahnya.

MELANOMA MALIGNA

Pengertian umum : Merupakan tumor ganas, berpigmen melanin berasal dari melanoblast pada nevus yang terletak di kulit atau mata. Kadang secara klinis tak didahului oleh nevus selain pada kulit seperti juga terjadi pada selaput lendir rektum, hidug, selaput otak. Suatu nevus (jenis juntional dan compond) baru jadi ganas setelah penderita dewasa. Kehamilan berpengaruh pada Melanoma maligna.

SKENARIO 44 Penderita perempuan 70 tahun Indonesia. Sudah 7 bulan pada telapak kaki kanan terdapat tahi lalat sebesar ujung ibi jari kaki. Kemudian tidak beberapa lama tahi lalat ini pecah dan menjadi luka. Lama-kelamaan menjadi benjolan yang makin lama makin besar dengan warna kehitam-hitaman, keluar cairan yang mudah berdarah, berbau busuk. Pada kelenjar getah bening inguinal terdapat benjolan-benjolan dengan permukaan berbenjol-benjol, berwarna hitam.

Mikroskopis Perbesaran Lemah : Tepat di bawah epidermis terdapat tumor yang terdiri atas sel-sel yang poli morfi. Di dalam jaringan tumor tersebut terlihat adanya banyak pigmen melanin . Ada bagian-bagian yang tidak mengandung pigmen.

Mikroskopis Perbesaran Kuat : Nyata sekali sel-sel tumor atipi, polimorfi, mengandung pigmen melanin. Di samping sel-sel tumor tersebut ada jaringan sel-sel tumor yang didalam sitoplasmanya tidak mengandung pigmen melanin. Inti jernih dengan bentuk bulat, pada umumnya dengan nukleoli yang jelas. Mitosis cukup banyak ditemukan.

CARSINOMA EPIDERMOID

Pengertian umum : Merupakan tumor ganas yang terjadi pada tempat-tempat yang diliputi sel epitel gepeng berlapis seperti pada kulit, mulut, lidah, faring, servik uteri atau sel transisional seperti pada kandung kemih. Paling sering pada wajah terutama bibir bawah dan leher. Biasanya terjadi pada tempat yang mengalami rangsang menahun, misalnya ulkus kronis. Tumor mula-mula tumbuh sebagai tonjolan kecil di kulit, kemudian terjadi ulkus yang sulit sembuh, dengan tepi tebal dan keras. Karsinoma epidermoid menyebar secara limfogenik sehingga kelenjar getah bening regional menjadi besar. Penyebaran hematogen jarang terjadi, hanya pada stadium akhir.

SKENARIO 37 Laki-laki 50 tahun. Ulkus di sudut mulut, pinggir keras, tidak rata dengan dasar berbenjol-benjol, keras dan tertutup oleh pus. Sekitar ulkus ada abses yang kecil-kecil yang mengeluarkan pus.

Mikroskopis Perbesaran Lemah : Terlihat epidermis menebal tak teratur. Pada suatu tempat epitel menjalar ke dalam dengan susunan yang sudah lain dari pada normal. Dibawah epidermis terlihat sarang-sarang yang terdiri atas : terluar sel yang basofil, semakin dalam semakin jernih, di bagian sentral tampak kemerah-merahan dengan susunan yang konsentris yang menyerupai mutiara. Terlihat jaringan ikat dengan sel-sel infiltrasi bulat dan kecil, juga terlihat ruangan dengan berbagai bentuk.

Mikroskopis Perbesaran Kuat : Susunan lapisan basal tidak teratur kalau dibandingkan yang normal. Terdapat sel-sel polomorfi, terlihat banyak

mitosis, di lapisan atas masih tampak intercellular bridge (jembatan antar sel). Terlihat bahwa bentuk sel-sel ini dengan sel-sel basal dari epitel berlainan, terlihat juga banyak mitosis. Kedalam lagi : ada masa merah dengan susunan yang konsentris, sisa-sisa dari inti, kadang-kadang masih terlihat bayang-bayang dari sel-sel. Kedalam : sel-sel kurang membesar, sitoplasma jernih. Stroma banyak sel-sel infiltrat terdiri atas sel-sel : lekosit eosinofil, limfosit, lekosit polimorfonuklear.

CARSINOMA EPIDERMOID TANPA PERTANDUKAN

Pengertian umum : Tumor ini merupakan salah satu jenis dari ca epidermoid. Pada dasarnya ca epidermoid dibagi dua jenis : 1. Ca plan cornificans 2. Ca plan non cornificans Pembagian ini berdasar derajat diferensiasi yaitu adanya pertandukan. Yang cornificans menunjukkan pertandukan, berarti diferensiasinya baik. Tumbuhnya lebih lambat dibanding yang non cornificans.

SKENARIO 38 Laki-laki 35 tahun dengan luka koreng di tungkai tidak sembuh-sembuh.

Makroskopis : Kulit denga bagian ulseratif konsistensi sebagian rapuh, tepi tak rata berbenjol-benjol.

Mikroskopis Perbesaran Lemah dan Kuat : Epidermis menebal tak teratur, sebagian epitel infiltratif ke jaringan dermis dengan susunan lain dari normal, membentuk kelompok tersusun atas polimorfi sebagian nampak fusiform. Tidak dijumpai masa pertandukan. Mitosis cukup banyak. Dalam stroma tersebar infiltrasit lekosit pmn, dan limfosit.

KARSINOMA BASOSELULAR

Pengertian umum : Ini merupakan suatu varian dari Ca epidermoid, tumbuh lambat, jarang bermetastase jauh tapi sangat infiltratif, merusak jaringan sekitar sehingga terjadi ulcus yang dalam dan luas maka sering disebut ulcus rodens. Tumor ini diferensiasi buruk, sangat radiosensitif, kecuali jika sudah invasi ke tulang. Lokasi biasanya di muka bagian atas seperti pipi, hidung, daun telinga. Diduga sianar matahari yang cerah merupakan penyebabnya.

SKENARIO 39 Penderita wanita dengan ulkus pada dahi, tepi ulkus agak meninggi.

Makroskopis : Diterima kulit dengan ukuran 5x3x2 cm, dengan ulkus yang dasarnya kotor, tampak tumor dengan diameter 1,5 cm . Pada penampang tumor tidak meluas ke dasar operasi.

Mikroskopis Perbesaran Lemah dan Kuat : Sediaan menunjukkan tumor epitelial dari epitel skuamous komplek dengan pertumbuhan masuk kedalam korium. Tumor tesusun sebagai sarang-sarang, dengan sel-sel bagian tepi tersusun palisade, sebagian kribiformis didalam stroma yang sembab. Sel-sel tumor atipi, sedikit poli-morfi, sitoplasma sedang, tercat basofil. Inti basofil gelap dengan susunan tidak teratur. Mitosis sedikit adanya.

TOPIK VIII TUMOR JAR. RETIKULOENDOTELIAL (LIMFOMA)

TOPIK IX TUMOR SISTEM ENDOKRIN

STRUMA KOLOIDES MAKRO ET MIKRO FOLIKULARIS Merupakan pembesaran kelenjar gondok yang banyak dijumpai. Struma ini dapat terjadi akibat kekurangan intake yodium, kebutuhan thyroxin yang meningkat ( mis pada masa pertumbuhan, laktasi, stres), adanya bahanbahan goitrogenik yang menghambat produksi hormon thyroxin (seperti kubis, singkong, lobak ), serta adanya defek familial pada sintesis atau pengangkutan hormon thyroxin. Kelenjar tiroid membesar, kadang-kadang terdiri atas noduli berbagai ukuran. Noduli banyak mengandung koloid, yang pada pembelahan tampak sebagai masa seperti agar-agar kecoklatan. Pada beberapa tempat dijumpai bagian-bagian kistik, daerah kehitaman karena perdarahan, dan daerah berwarna putih karena fibrosis.

Klinik:: Wanita 35 tahun dengan benjolan sebesar telur bebek di leher bagian depan, bergerak pada waktu menelan ludah, sudah 3 tahun. Makroskopik: Jaringan sebesar telur bebek berkapsul, konsistensi kenyal. Penampang putih kecoklatan spongius. Mikroskopik: perbesaran lemah - Terlihat folikel-folikel besar dan kecil, semua berisi massa koloid merah. - Koloid-koloid ini kebanyakan melepas dari dinding folikel dan terletak di tengah-tengah. perbesaran kuat - Dinding dari folikel-folikel yang besar terdiri atas epitel gepeng selapis. - Dinding epitel folikel-folikel yang kecil masih berbentuk kubik selapis.

ADENOMA Kelenjar Tiroid

Pengertian umum :

Merupakan tumor jinak asal dari jaringan epitel yaitu epitel kelenjar, bersimpai. Kadang-kadang pada suatu adenoma sel-selnya mengeluarkan sekret sehingga kelenjarnya melebar kistik. Dalam hal ini tumor tersebut dinamai kistadenoma.

SKENARIO 25 Benjolan di leher sebesar telur ayam teraba kenyal, ikut bergerak pada waktu menelan.

Mikroskopis Perbesaran Lemah / Kuat : Jaringan tumor yang benigna asal dari epitel kelenjar / berbentuk tubulus, simpai kapsul baik . Sel-sel : silindris atau kubik, tersusun tubular, inti lebih besar dari normal. Mitosis sulit ditunjukkan.

20. STRUMA LIMFOMATOSA HASHIMOTO (LIMFOSITIK THYROIDITIS) Banyak mengenai wanita masa menopause, walaupun dapat juga terjadi pada semua umur. Kejadian pada wanita 10- 20 kali lebih banyak dari laki-laki. Struma hashimoto merupakan tiroiditis autoimun, dengan adanya autoantibodi sirkulasi terhadap thyroglobulin dan follicular cell antigen khususnya thyrotropin (TSH) reseptor. Klinis ditandai dengan pembesaran kelenjar tiroid, yang pada fase awal mungkin masih eutiroid. Pada fase lanjut dapat terjadi hipotiroid., dan pada beberapa kasus mungkin disertai dengan gejala tirotoksikosis. Kadangkadang klinis sukar dibedakan dengan karsinoma. Klinik: Laki-laki 40 tahun dengan benjolan sebesar buah duku di leher bagian depan, ikut bergerak pada waktu menelan ludah. Mikroskopik: perbesaran lemah dan kuat - Asini kelenjar gondok sebagian besar telah disebuk oleh jaringan limfoid dengan membentuk folikel limfoid. - Asini menjadi kecil dengan lumen yang sangat menyempit. - Di dalam lumen kadang-kadang masih tampak koloid. - Lumen asinus dibatasi sel-sel yang berbentuk polihidral.

21. KISTADENOKARSINOMA PAPILLIFERUM KELENJAR GONDOK Merupakan keganasan tiroid yang paling banyak dijumpai, kira-kira 70-80% dari semua keganasan di tiroid. Kejadian pada wanita > dari laki-laki. Kira-kira 50% terjadi pada usia di bawah 40 tahun, kemudian meningkat lagi pada dekade 6-7. Mungkin berhubungan dengan riwayat radiasi pada daerah kepala dan leher. Klinis merupakan masa di leher bagian depan, tidak nyeri, biasanya terfiksir. Kadang kadang tumor primernya kecil, tidak terdeteksi, sampai didapatkan metastasisnya di kelenjar limfe leher. Tumor ini tumbuhnya sangat lambat, dan Ten years sturvival ratenya sampai 95%. Mikroskopis karsinoma papilar kel. tiroid dibedakan dengan karsinoma folikular dari gambaran inti selnya. Pada karsinoma papilar inti sel jernih (ground glass nuclei). Karsinoma folikular lebih sering invasi ke pembuluh darah, dan selanjutnya metastasis jauh ke paru, otak, tulang.

Klinik:

Wanita 30 tahun, sejak 2 tahun di leher terdapat benjolan sebesar telur ayam, konsistensi keras dan permukaan berbenjol-benjol. Makroskopik: Jaringan ukuran 5x4x4 cm, konsistensi kenyal, pada penampang berwarna putih dengan bagian-bagian yang kehitaman. Mikroskopik: perbesaran lemah dan kuat - Pada bagian tepi sediaan terlihat adanya sebagian dari kelenjar gondok normal, yang dibatasi oleh jaringan ikat fibrosa sebagai simpai tumor - Tumor berbentuk kistik, tumbuh papilar dengan dilapisi epitel kubik sampai silindrik yang bervariasi dari 1 lapis atau lebih - Sel-sel tumor satu sama lain tidak begitu menunjukkan polimorfi - Di dalam septum dan simpai dapat ditunjukkan pertumbuhan sel-sel tumor - Di dalam septum (harap lihat pada bagian tengah dari preparat) terdapat pembuluh darah yang berisi jaringan tumor yang papiler. Pendapat: Karena adanya infiltrasi tumor kedalam pembuluh darah dari simpai, maka diagnosis dari tumor ini adalah kistadenokarsinoma papilliferum, walaupun sel-sel tumor belum menunjukkan anaplasia yang menyolok (harap baca text book).

TOPIK X TUMOR SISTEM SENSORI (MATA,THT)