modul kimia kiki

Upload: shinta-unair

Post on 18-Jul-2015

633 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Soal KIMIA

BAB 1 struktur Atom, sistem periodic, dan ikatan kimia 1. Spektrum Atom Spektrum kontinu adalah uraian warna yang sinambung, contoh: pelangi. Spektrum diskontinu (spektrum garis) adalah radiasi (cahaya) yang dihasilkan oleh unsur yang berpijar hanya mengandung beberapa panjang gelombang, contoh spektum dari lampu hidrogen hanya mengandung beberapa garis warna secara terputus-putus, yaitu ungu, biru dan merah (warna) secara terputus-putus. 2. Teori Kuantum Max Planck Teori kuantum menyatakan bahwa radiasi elektromagnet mempunyai sifat partikel. Partikel elektromagnet disebut foton. Energi foton bergantung pada frekuensinya, Besarnya energi dalam satu paket (satu kuantum atau satu foton) bergantung pada frekuensi atau panjang gelombang radiasinya, sesuai dengan persamaan: E = h x f atau E = h x c Dengan, E : energi radiasi h : tetapan Planck (6,63 x 10-34 J s) 3. Model Atom Niels Bohr Menurut Niels Bohr, spektrum garis terjadi karena elektron dalam atom berada pada tingkat energi. Pemancaran/ penyerapan radiasi terjadi menyertai perpindahan elektron dari satu tingkat energi ke tingkat energi lainnya. Energi radiasi yang dipancarkan sama dengan selisih tingkat energi akhir dan awal. E = Ef Ei Dengan, E : energi yang menyertai perpindahan elektron Ef : tingkat energi akhir Ei : tingkat energi mula-mula 4. Hipotesis louis de Broglie Menurut de Broglie, gerakan partikel mempunyai ciri-ciri gelombang. Sifat gelombang dari partikel tersebut dinyatakan dalam persamaan: = h mv dengan, : panjang gelombang m : massa partikel v : kecepatan partikel h : tetapan Planck 5. Azas Ketidakpastian Werner Heisenberg Werner Heisenberg mengajukan azas ketidakpastian yang menyatakan bahwa tidak ada metode percobaan yang dapat dilakukan untuk menentukan posisi sekaligus kecepatan elektron dengan ketelitian tinggi. Heisenberg merumuskan hubungan ketidakpastian posisi dan ketidakpastian momentum sebagai berikut: x x p > h

4 6. Model Atom Mekanika Kuantum Menurut model atom mekanika kuantum, elektron berada dalam orbital yaitu daerah di sekitar inti dengan peluang terbesar untuk menentukan elektron. Posisi elektron yang pasti tidak dapat ditentukan. 7. Bilangan-Bilangan Kuantum Kedudukan suatu orbital ditentukan oleh tiga bilangan kuantum, yaitu bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum azimut (l), dan bilangan kuantum magnetik (m). 8. Bentuk dan Orientasi Orbital Bentuk orbital bergantung pada bilangan kuantum azimut (l), tetapi ukurannya bergantung pada bilangan kuantum utamanya. Orbital 1s, 2s dan 3s, sebagai contoh mempunyai bentuk yang sama, tetapi ukuran atau tingkat energinya berbeda. 9. Bilangan Kuantum Spin dan azas Larangan Pauli Setiap elektron dalam satu atom mempunyai 1 set bilangan kuantum (n, l, m dan s) yang spesifik. Keempat bilangan kuantum tersebut menentukan daerah dalam ruang tempat suatu elektron paling mungkin berada. Bilangan kuantum utama (n) menunjukkan kulit atomnya Bilangan kuantum azimut (l) menunjukkan subkulitnya Bilangan kuantum magnet (m) menunjukkan orbitalnya Bilangan kuantum spin (s) menunjukkan spinnya 10. Konfigurasi Elektron dan Elektron Valensi Konfigurasi elektron mememenuhi kaidah aufbau, kaidah hund dan azas larangan Pauli. Elektron yang dapat digunakan untuk membentuk ikatan disebut elektron valensi. 11. Sistem Periodik Letak unsur dalam sistem periodik sesuai dengan konfigurasi elektronnya. Unsur-unsur seperiode mempunyai bilangan kuantum utama yang sama, unsurunsur segolongan mempunyai elektron valensi yang sama. Berdasarkan konfigurasi elektronnya, unsur-unsur dalam sistem periodik dikelompokkan ke dalam blok s, blok p, blok d dan blok f. 12. Ikatan kimia Gaya antarmolekul dapat berupa dapat berupa gaya van der waals dan ikatan hidrogen. Gaya antarmolekul nonpolar disebut gayagaya dispersi atau gaya london. Ikatan ion merupakan ikatan tak terarah, tidak ada molekul diskrit dalam kristal ion. Definisi Ikatan Kimia Adalah ikatan yang terjadi antar atom atau antar molekul dengan cara sebagai berikut : a) atom yang 1 melepaskan elektron, sedangkan atom yang lain menerima elektron (serah terima elektron) b) penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari masingmasing atom yang berikatan

c) penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah 1 atomyang berikatan Tujuan pembentukan ikatan kimia adalah agar terjadi pencapaian kestabilan suatu unsur. Elektron yang berperan pada pembentukan ikatan kimia adalah elektron valensi dari suatu atom/unsur yang terlibat. Salah 1 petunjuk dalam pembentukan ikatan kimia adalah adanya 1 golongan unsur yang stabil yaitu golongan VIIIA atau golongan 18 (gas mulia). Maka dari itu, dalam pembentukan ikatan kimia; atom-atom akan membentuk konfigurasi elektron seperti pada unsur gas mulia. Unsur gas mulia mempunyai elektron valensi sebanyak 8 (oktet) atau 2 (duplet, yaitu atom Helium). Perio de 1 2 3 4 5 6 Uns ur He Ne Ar Kr Xe Rn Nomor Atom 2 10 18 36 54 86 K 2 2 2 2 2 2 L 8 8 8 8 8 M N O P

8 18 18 18

8 18 32

8 18

8

Kecenderungan unsur-unsur untuk menjadikan konfigurasi elektronnyasama seperti gas mulia terdekat dikenal dengan istilah Aturan Oktet o Lambang Lewis Adalah lambang atom yang dilengkapi dengan elektron valensinya. Lambang Lewis gas mulia menunjukkan 8 elektron valensi (4 pasang). Lambang Lewis unsur dari golongan lain menunjukkan adanya elektron tunggal (belum berpasangan). Berdasarkan perubahan konfigurasi elektron yang terjadi pada pembentukan ikatan, maka ikatan kimia dibedakan menjadi 4 yaitu : ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinat / koordinasi / dativ dan ikatan logam. 1). Ikatan Ion ( elektrovalen )

o Terjadi jika atom unsur yang memiliki energi ionisasi kecil/rendahmelepaskan elektron valensinya (membentuk kation) dan atom unsur lain yang mempunyai afinitas elektron besar/tinggi menangkap/menerima elektron tersebut (membentuk anion). Kedua ion tersebut kemudian saling berikatan dengan gaya elektrostatis (sesuai hukum Coulomb). Unsur yang cenderung melepaskan elektron adalah unsur logam sedangkan unsur yang cenderung menerima elektron adalah unsur non logam.

o o

Contoh 1 : Na Ikatan antara 11 dengan Konfigurasi elektronnya : Na 11 = 2, 8, 1

17Cl

17Cl =

2, 8, 7

Atom Na melepaskan 1 elektron valensinya sehingga konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia. Atom Cl menerima 1 elektron pada kulit terluarnya sehingga konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia. + Na Na + e (2,8,1) (2,8) Cl + e Cl (2,8,7) (2,8,8)

Antara ion Na+ dengan Cl terjadi gaya tarik-menarik elektrostatis sehingga terbentuk senyawa ion NaCl.

** + ) * Cl * ( Na * **

Contoh 2 : Ikatan antara Na dengan O Supaya mencapai oktet, maka Na harus melepaskan 1 elektron menjadi kation Na+

+ Na Na + e

(2,8,1) (2,8) Supaya mencapai oktet, maka O harus menerima 2 elektron menjadi anion O2

O + 2e O2(2,6) (2,8) Reaksi yang terjadi : + Na Na + e O + 2e 2 Na + O O2

(x2) (x1) + 2 Na + O2+

Na2O

Contoh lain : senyawa MgCl2, AlF3 dan MgO

Soal : Tentukan senyawa yang terbentuk dari :1). Mg dengan F 2). Ca dengan Cl 3). K dengan O Senyawa yang mempunyai ikatan ion antara lain : a) Golongan alkali (IA) [kecuali atom H] dengan golongan halogen (VIIA) Contoh : NaF, KI, CsF b) Golongan alkali (IA) [kecuali atom H] dengan golongan oksigen (VIA)

Contoh : Na2S, Rb2S,Na2O c) Golongan alkali tanah (IIA) dengan golongan oksigen (VIA) Contoh : CaO, BaO, MgS Sifat umum senyawa ionik : 1) Titik didih dan titik lelehnya tinggi 2) Keras, tetapi mudah patah 3) Penghantar panas yang baik 4) Lelehan maupun larutannya dapat menghantarkan listrik (elektrolit) 5) Larut dalam air 6) Tidak larut dalam pelarut/senyawa organik (misal : alkohol, eter, benzena) 2). Ikatan Kovalen o Adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara bersama oleh 2 atom yang berikatan. o Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah 1 atom yang akan berikatan untuk melepaskan elektron (terjadi pada atom-atom non logam). o Ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi serta beda keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion. o Atom non logam cenderung untuk menerima elektron sehingga jika tiap-tiap atom non logam berikatan maka ikatan yang terbentuk dapat dilakukan dengan cara mempersekutukan elektronnya dan akhirnya terbentuk pasangan elektron yang dipakai secara bersama. o Pembentukan ikatan kovalen dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron tersebut harus sesuai dengan konfigurasi elektron pada unsur gas mulia yaitu 8 elektron (kecuali He berjumlah 2 elektron). Ada 3 jenis ikatan kovalen : a). Ikatan Kovalen Tunggal Contoh 1 : Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom H membentuk molekul H2 Konfigurasi elektronnya : 1H = 1 Ke-2 atom H yang berikatan memerlukan 1 elektron tambahan agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil (sesuai dengan konfigurasi elektron He). Untuk itu, ke-2 atom H saling meminjamkan 1 elektronnya sehingga terdapat sepasang elektron yang dipakai bersama.H + H H H

Rumus struktur Rumus kimia

= H H = H2

Contoh 2 : Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom F membentuk molekul HF Konfigurasi elektronnya : 1H = 1

9F

= 2, 7

Atom H memiliki 1 elektron valensi sedangkan atom F memiliki 7 elektron valensi. Agar atom H dan F memiliki konfigurasi elektron yang stabil, maka atom H dan atom F masing-masing memerlukan 1 elektron tambahan (sesuai dengan konfigurasi elektron He dan Ne). Jadi, atom H dan F masing-masing meminjamkan 1 elektronnya untuk dipakai bersama. H + F H F Rumus struktur Rumus kimia Soal : = H F = HF

1) 2) 3)b).

Tuliskan pembentukan ikatan kovalen dari senyawa berikut : ( lengkapi dengan rumus struktur dan rumus kimianya ) Atom C dengan H membentuk molekul CH4 Atom H dengan O membentuk molekul H2O Atom Br dengan Br membentuk molekul Br2 Ikatan Kovalen Rangkap Dua Contoh : Ikatan yang terjadi antara atom O dengan O membentuk molekul O2 Konfigurasi elektronnya :8O= 2, 6

Atom O memiliki 6 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil tiap-tiap atom O memerlukan tambahan elektron sebanyak 2. Ke-2 atom O saling meminjamkan 2 elektronnya, sehingga ke-2 atom O tersebut akan menggunakan 2 pasang elektron secara bersama.

+ O O

O

O

Rumus struktur Rumus kimia

: O= O : O2

1) 2)

Soal : Tuliskan pembentukan ikatan kovalen dari senyawa berikut : (lengkapi dengan rumus struktur dan rumus kimianya) Atom C dengan O membentuk molekul CO2 Atom C dengan H membentuk molekul C2H4 (etena)

c). Ikatan Kovalen Rangkap Tiga Contoh 1: o Ikatan yang terjadi antara atom N dengan N membentuk molekul N2 o Konfigurasi elektronnya : 7N = 2, 5

o Atom N memiliki 5 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil tiap-tiap atom N memerlukan tambahan elektron sebanyak 3. o Ke-2 atom N saling meminjamkan 3 elektronnya, sehingga ke-2 atom N tersebut akan menggunakan 3 pasang elektron secara bersama.

ooo

Rumus struktur Rumus kimia

: N N : N2

Contoh 2: Ikatan antara atom C dengan C dalam etuna (asetilena, C2H2). Konfigurasi elektronnya : 6C = 2, 41H

=1

Atom C mempunyai 4 elektron valensi sedangkan atom H mempunyai 1 elektron. Atom C memasangkan 4 elektron valensinya, masing-masing 1 pada atom H dan 3 pada atom C lainnya. H C C H (Rumus Lewis) H C C H (Rumus bangun/struktur)

3). Ikatan Kovalen Koordinasi / Koordinat / Dativ / Semipolar o Adalah ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah 1 atom yang berikatan [Pasangan Elektron Bebas (PEB)], sedangkan atom yang lain hanya menerima pasangan elektron yang digunakan bersama. o Pasangan elektron ikatan (PEI) yang menyatakan ikatan dativ digambarkan dengan tanda anak panah kecil yang arahnya dari atom donor menuju akseptor pasangan elektron. Contoh 1: o Terbentuknya senyawa BF NH 3 3

* o

* F* * * **atau

H

* F* * * **

* o H

B N**

* o

N

* o

* o

* o

** *F * **

* ** * F * * * o B +

ooo

**

N

+

oo

N

**

N

oo

* o

**

* o

***

N

***

H* o

H

** *F * **

** * F* * ** H o

* o

H

F F B F

H N H

H

Contoh 2: o Terbentuknya molekul ozon (O3) o Agar semua atom O dalam molekul O3 dapat memenuhi aturan oktet maka dalam salah 1 ikatan O O , oksigen pusat harus menyumbangkan kedua elektronnya.

oo O + oo

oo

oo **

oo

Rumus struktur : O O= O

4). Ikatan Logam Adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya tarik-menarik yang terjadi antara muatan positif dari ion-ion logam dengan muatan negatif dari elektron-elektron yang bebas bergerak. Atom-atom logam dapat diibaratkan seperti bola pingpong yang terjejal rapat 1 sama lain. Atom logam mempunyai sedikit elektron valensi, sehingga sangat mudah untuk dilepaskan dan membentuk ion positif. Maka dari itu kulit terluar atom logam relatif longgar (terdapat banyak tempat kosong) sehingga elektron dapat berpindah dari 1 atom ke atom lain. Mobilitas elektron dalam logam sedemikian bebas, sehingga elektron valensi logam mengalami delokalisasi yaitu suatu keadaan dimana elektron valensi tersebut tidak tetap posisinya pada 1 atom, tetapi senantiasa berpindah-pindah dari 1 atom ke atom lain.io p sit n o if a a e k ro w n le t n

oo

**

** O

oo + O oo

oo O

** oo O ** O oo

oo

**

Gambar Ikatan Logam

Elektron-elektron valensi tersebut berbaur membentuk awan elektronyang menyelimuti ion-ion positif logam. Struktur logam seperti gambar di atas, dapat menjelaskan sifat-sifat khas logam yaitu : a). berupa zat padat pada suhu kamar, akibat adanya gaya tarikmenarik yang cukup kuat antara elektron valensi (dalam awan elektron) dengan ion positif logam. b). dapat ditempa (tidak rapuh), dapat dibengkokkan dan dapat direntangkan menjadi kawat. Hal ini akibat kuatnya ikatan logam sehingga atom-atom logam hanya bergeser sedangkan ikatannya tidak terputus. c). penghantar / konduktor listrik yang baik, akibat adanya elektron valensi yang dapat bergerak bebas dan berpindah-pindah. Hal ini terjadi karena sebenarnya aliran listrik merupakan aliran elektron.

Polarisasi Ikatan Kovalen Suatu ikatan kovalen disebut polar, jika Pasangan Elektron Ikatan (PEI) tertarik lebih kuat ke salah 1 atom. Contoh 1 : Molekul HCl

H

oo Cl oo

oo

Meskipun atom H dan Cl sama-sama menarik pasangan elektron, tetapi keelektronegatifan Cl lebih besar daripada atom H. Akibatnya atom Cl menarik pasangan elektron ikatan (PEI) lebih kuat daripada atom H sehingga letak PEI lebih dekat ke arah Cl (akibatnya terjadi semacam kutub dalam molekul HCl).

+ H

Jadi, kepolaran suatu ikatan kovalen disebabkan oleh adanya perbedaan keelektronegatifan antara atom-atom yang berikatan. Sebaliknya, suatu ikatan kovalen dikatakan non polar (tidak berkutub), jika PEI tertarik sama kuat ke semua atom. Contoh 2 :

H *o H

Dalam tiap molekul di atas, ke-2 atom yang berikatan menarik PEI sama kuat karena atom-atom dari unsur sejenis mempunyai harga keelektronegatifan yang sama. Akibatnya muatan dari elektron tersebar secara merata sehingga tidak terbentuk kutub.

*o

oo Cl oo

oo

*o

Cl *o Cloo oo

oo

oo

oo

oo

Contoh 3 :

H

*o

H *o C

H

oo ** ** oo

oo

Meskipun atom-atom penyusun CH4 dan CO2 tidak sejenis, akan tetapi pasangan elektron tersebar secara simetris diantara atom-atom penyusun senyawa, sehingga PEI tertarik sama kuat ke semua atom (tidak terbentuk kutub). Momen Dipol ( ) Adalah suatu besaran yang digunakan untuk menyatakan kepolaran suatu ikatan kovalen. Dirumuskan :

o

=Qxr ;

1 D = 3,33 x 10-30 C.m

keterangan : = momen dipol, satuannya debye (D) Q = selisih muatan, satuannya coulomb (C) r = jarak antara muatan positif dengan muatan negatif, satuannya meter (m)

Perbedaan antara Senyawa Ion dengan Senyawa Kovalen No 1 2 3 4 Sifat Titik didih Titik leleh Wujud Daya hantar listrik Senyawa Ion Tinggi Tinggi Padat pada suhu kamar Padat = isolator Lelehan = konduktor Larutan = konduktor Umumnya larut Tidak larut Senyawa Kovalen Rendah Rendah Padat,cair,gas pada suhu kamar Padat = isolator Lelehan = isolator Larutan = ada konduktor Larut

oo

5 6

Kelarutan dalam air Kelarutan dalam trikloroetana (CHCl3)

Pengecualian dan Kegagalan Aturan Oktet 1). Pengecualian Aturan Oktet a) Senyawa yang tidak mencapai aturan oktet

*o

*o

H

O

oo

C O

oo

yang

Umumnya tidak larut

O No

Ooo

c) Senyawa dengan oktet berkembang Unsur-unsur periode 3 atau lebih dapat membentuk senyawa yang melampaui aturan oktet / lebih dari 8 elektron pada kulit terluar (karena kulit terluarnya M, N dst dapat menampung 18 elektron atau lebih). Contohnya : PCl5, SF6, ClF3, IF7 dan SbCl5 2). Kegagalan Aturan Oktet Aturan oktet gagal meramalkan rumus kimia senyawa dari unsur transisi maupun post transisi. Contoh : atom Sn mempunyai 4 elektron valensi tetapi senyawanya lebih banyak dengan tingkat oksidasi +2 atom Bi mempunyai 5 elektron valensi tetapi senyawanya lebih banyak dengan tingkat oksidasi +1 dan +3 1) Penyimpangan dari Aturan Oktet dapat berupa : Tidak mencapai oktet Melampaui oktet ( oktet berkembang ) Penulisan Struktur Lewis Langkah-langkahnya : 1) Semua elektron valensi harus muncul dalam struktur Lewis 2) Semua elektron dalam struktur Lewis umumnya berpasangan 3) Semua atom umumnya mencapai konfigurasi oktet (khusus untuk H, duplet) 4) Kadang-kadang terdapat ikatan rangkap 2 atau 3 (umumnya ikatan rangkap 2 atau 3 hanya dibentuk oleh atom C, N, O, P dan S) Langkah alternatif : ( syarat utama : kerangka molekul / ion sudah diketahui ) 1) Hitung jumlah elektron valensi dari semua atom dalam molekul / ion 2) Berikan masing-masing sepasang elektron untuk setiap ikatan 3) Sisa elektron digunakan untuk membuat semua atom terminal mencapai oktet 4) Tambahkan sisa elektron (jika masih ada), kepada atom pusat 5) Jika atom pusat belum oktet, tarik PEB dari atom terminal untuk membentuk ikatan rangkap dengan atom pusat

2)

Contoh soal:

oo

oo o o

Meliputi senyawa kovalen biner sederhana dari Be, B dan Al yaitu atomatom yang elektron valensinya kurang dari empat (4). Contoh : BeCl2, BCl3 dan AlBr3 b) Senyawa dengan jumlah elektron valensi ganjil Contohnya : NO2 mempunyai jumlah elektron valensi (5 + 6 + 6) = 17

oo

Tentukanlah kulit valensi dan jumlah elektron valensi Cl (Z=17)! Jawab: Cl (Z=17) Konfigurasi elektron Cl (Z=17): 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 atau [Ne] 3s2 3p5 Kulit valensi : 3s 3p Jumlah elektron valensi: 2 + 5 = 7 Soal: 1. Gagasan pokok dari teori atom Niels Bohr adalah tentang....... a. tingkat-tingkat energi dalam ato b. gelombang partikel c. partikel cahaya d. orbital e. azas ketidakpastian 2. Diketahui nomor atom Fe = 26 maka konfigurasi elektron ion Fe3+ adalah..... a. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d9 b. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d10 c. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d3 d. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 e. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d4 3. Atom pusat dalam molekul NH3 mengalami hibridasi .... a. sp b. sp2 c. sp3 d. sp3d e. sp3d2 4. Di antara pasangan-pasangan senyawa berikut, yang keduanya mempunyai ikatan hidrogen adalah.... a. H2S dan HF b. H2O dan HF c. H2O dan HCl d. HF dan HI e. HCl dan HI 5. Ion X3+ mempunyai konfigurasi elektron: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d3. Unsur itu dalam sistem periodik terletak pada... a. periode ketiga golongan VB b. periode ketiga golongan IIIB c. periode keempat golongan VIIIB d. periode keempat golongan VIB e. periode keempat golongan VIIB 6. Struktur elektron (pada keadaan dasar) dari suatu atom unsur sebagai berikut 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6 4d7 5s2 Unsur tersebut terletak pada golongan dan periode.... a. IIA dan 5 b. VA dan 7 c. VIIA dan 5 d. IIB dan 7

e. VIIIB dan 5 7. Unsur P (nomer atom 15) bersenyawa dengan unsur Cl (nomer atom 17) membentuk PCl3. Banyaknya pasangan elektron bebas pada atom pusat dalam senyawa PCl3 adalah.... a. 0 b. 1 c. 2 d. 3 e. 4 8. Sudut ikatan dalam molekul air adalah 104,5, lebih kecil dari sudut tertahedron (109,5). Hal itu terjadi karena... a. dalam molekul air terdapat 4 pasang elektron yang ekivalen b. gaya tolak pasangan elektron bebas > pasangan elektron ikatan c. gaya tolak pasangan elektron bebas = pasangan elektron ikatan d. gaya tolak pasangan elektron bebas < pasangan elektron ikatan e. volum atom oksigen lebih besar dari hidrogen 9. Unsur X dan Y mempunyai konfigurasi elektron sebagai berikut X : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 Y : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 Rumus kimia dan jenis ikatan dari senyawa X dengan Y adalah.... a. XY, ionik b. X2Y, ionik c. XY2, kovalen d. XY2, ionik e. X2Y5, kovalen 10. Titik didih dari SiH4 lebih tinggi daripada CH4 karena... a. molekul SiH4 polar, sedangkan CH4 nonpolar b. molekul SiH4 bertarikan dengan ikatan hidrogen, sedangkan CH4 tidak c. struktur SiH4 berupa molekul raksasa, sedangkan CH4 berupa molekul sederhana d. molekul SiH4 mempunyai dipol permanen, sedangkan CH4 tidak e. massa molekul relatif SiH4 lebih besar daripada CH4 BAB 2 Termokimia 1. Azas Kekekalan energi Azas Kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Berdasarkan jenis interaksinya dengan lingkungan, sistem kimia dapat dibedakan atas sistem terbuka (terjadi pertukaran materi dan energi), sistem tertutup (terjadi pertukaran energi tetapi tidak pertukaran materi) dan sistem isolasi (tidak terjadi pertukaran materi maupun energi). Pertukaran energi antara sistem dan lingkungan dapat berupa kalor (q) dan kerja (w). Total energi yang dimiliki sistem disebut energi dalam (E). Energi dalam tidak dapat ditentukan jumlahnya, tetapi perubahan energi dalam (E) yang menyertai suatu proses dapat ditentukan. Kalor reaksi yang 2. Entalpi Molar

3. Penentuan Entalpi Reaksi 4. Energi Bahan Bakar BAB 3 Laju Reaksi 1. Kemolaran Kemolaran menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan. Kemolaran dinyatakan dengan lambang M dan satuan mol L-1 M=n V 1). Pengenceran larutan Pengenceran menyebabkan volum dan kemolaran larutan berubah, tetapi jumlah zat terlarut tidaklah berubah. n1 = n2 V1 M1 = V2 M2 Dengan, n1 = jumlah mol zat terlarut sebelum pengenceran n2 = jumlah mol zat terlarut sesudah pengenceran 2). Membuat larutan dengan Kemolaran Tertentu Kemolaran larutan pekat dapat ditentukan jika kadar dan massa jenisnya diketahui, yaitu dengan menggunakan rumus: M= X 10 X kadar mm

Dengan, M = kemolaran = massa jenis kadar = % massa mm = massa molar 2. Konsep Laju Reaksi Laju reaksi menyatakan ukuran kelajuan berlangsungnya reaksi kimia. Laju reaksi dapat ditentukan dengan mengukur laju berkurangnya salah satu pereaksi atau laju terbentuknya salah satu produk. [P] [R] v = - = + t t dengan, R = pereaksi (reaktan) P = produk v = laju reaksi t = waktu reaksi [R]= perubahan konsentrasi molar pereaksi [P] = perubahan konsentrasi molar produk [R] - = laju pengurangan konsentrasi molar salah satu pereaksi dalam t satu satuan waktu

[P] + = laju pertambahan konsentrasi molar salah satu produk dalam t satu satuan waktu Satuan laju reaksi dinyatakan dalam mol L-1 per sekon (mol L-1 s-1) atau M s-1 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi Laju reaksi dapat dipercepat dengan cara: a. memperbesar konsentrasi pereaksi b. menaikkan suhu c. memperkecil ukuran zat padat d. menggunakan katalis 4. Persamaan Laju Reaksi Persamaan laju reaksi menyatakan hubungan kuantitatif laju reaksi dengan konsentrasi pereaksi. Tetapan laju reaksi bergantung pada jenis pereaksi dan hanya dipengaruhi oleh suhu dan katalis. Tetapan laju reaksi tidak dipengaruhi oleh konsentrasi. Persamaan laju: v = k [A]x[B]y dengan, k = tetapan jenis reaksi x = orde (tingkat atau pangkat) reaksi terhadap pereaksi A y = orde (tingkat atau pangkat) reaksi terhadap pereaksi B 5. Teori Tumbukan Menurut teori tumbukan, reaksi terjadi ketika partikel pereaksi saling bertumbukan. Namun, hanya tumbukan antarpartikel yang memiliki energi minimum tertentu dan arah yang tepat yang menghasilkan reaksi. Jadi, kelajuan reaksi bergantung pada: a. frekuensi tumbukan b. fraksi partikel yang memiliki energi minimum tertentu c. fraksi yang mempunyai arah tumbukan yang sesuai Soal: 1. Untuk membuat 500 mL larutan KOH 0,2 M diperlukan kristal KOH murni sebanyak...(Mr KOH = 56) a. 56 g b. 28 g c. 14 g d. 7 g e. 5,6 g 2. Sebanyak 100 mL larutan KOH 0,1 M dicampur dengan 400 mL larutan KOH 0,2 M. Kemolaran larutan yang didapat adalah... a. 0,12 M b. 0,15 M c. 0,18 M d. 0,20 M e. 0,21 M 3. Tindakan berikut akan memperbesar laju reaksi, kecuali... a. pada suhu tetap ditambah suatu katalis

b. suhu dinaikkan c. pada suhu tetap volum diperbesar d. pada suhu tetap volum diperbesar e. pada volum tetap ditambah zat pereaksi lebih banyak 4. Manakah diantara larutan berikut yang mempunyai kemolaran terbesar? a. 1 gram NaOH dalam 1 liter larutan b. 0,01 mol urea dalam 100 mL larutan c. 10 mL larutan HCl 0,1 M dicampur dengan 100 mL air d. 100 mL larutan NaOH 0,1 M dicampur dengan 100 NaOH 0,01 M e. 100 mL larutan NaCl 0,01 M diuapkan hingga menjadi 40 mL (ArH = 1; O = 16; Na = 23) 5. H2O2 bereaksi dengan ion I- menurut persamaan: 2H2O2(aq) + 2I-(aq) 2H2O(l) + I2(aq) Pada suatu percobaan, 1 liter larutan H2O2 2 M dicampur dengan 1 liter larutan I- 1 M. Ternyata dalam 10 detik terbentuk 0,04 mol I2. Laju perubahan konsentrasi H2O2 adalah... a. 0,002 M det-1 b. 0,004 M det-1 c. 0,008 M det-1 d. 0,04 M det-1 e. 0,08 M det-1 6. Laju reaksi berubah menjadi dua kali lebih cepat setiap kenaikan suhu 10C. Jika pada 25C waktu reaksi adalah 32 detik, maka waktu reaksi pada suhu 5C berturut-turut adalah... a. 4 dan 128 detik b. 8 dan 128 detik c. 64 dan 16 detik d. 128 dan 4 detik e. 64 dan 4 detik 7. Bagi reaksi: 2A + 2B C + 2D diperoleh data sebagai berikut. [A] mol L-1 [B] mol L-1 Laju reaksi, mol L-1 det-1 p q s 2p q 4s 3p 2q 18s Berdasarkan data ini, maka persamaan laju reaksinya ialah.... a. v = k [A][B] b. v = k [A]2[B] c. v = k [A][B] 2 d. v = k [A]2[B]2 e. v = k [A][B] 8. Volum asam sulfat 98% massa jenis 1,8 kg L-1 yang diperlukan untuk membuat 90 mL larutan H2SO4 0,5 M adalah...(Mr H2SO4 = 98) a. 2,5 mL b. 5 mL c. 9 mL d. 10 mL

e. 18 mL 9. Kenaikan suhu akan mempercepat laju reaksi, karena kenaikan suhu akan... a. menaikkan energi pengaktifan zat yang bereaksi b. memperbesar konsentrasi zat yang bereaksi c. memperbesar energi kinetik molekul pereaksi d. memperbesar tekanan e. memperbesar luas permukaan 10. Kalsium karbonat larut dalam asam klorida membentuk gas karbondioksida menurut persamaan: CaCO3(s) + 2HCl(aq) CaCl2(aq) + H2O(l) + CO2(g) Cara praktis menentukan laju reaksi ini adalah mengukur.... a. laju berkurangnya kristal CaCO3 b. laju berkurangnya konsentrasi HCl c. laju terbentuknya CaCl2 d. laju pembentukan CO2 e. laju pembentukan air Jawaban: 1. e 2. c 3. d 4. b 5. c 6. d 7. b 8. a 9. c 10. d BAB 4 Kesetimbangan kimia 1. Konsep Kesetimbangan Dinamis Kesetimbangan tercapai pada saat laju reaksi maju sama dengan laju reaksi balik. Pada keadaan setimbang tidak terjadi perubahan makroskopis, tetapi pada tingkat mikroskopis reaksi tetap berlangsung. Oleh karena itu, kesetimbangan kimia disebut juga kesetimbangan dinamis. 2. Tetapan Kesetimbangan Tetapan kesetimbangan (Kc) adalah nisbah konsentrasi produk terhadap pereaksi, masing-masing dipangkatkan dengan koefisien reaksinya dan merupakan bilangan konstan. Persamaan Kesetimbangan: mA + nB pC + qD

Persamaan tetapan kesetimbangannya adalah: Kc [C]p[D]q [A]m[B]n Karena satuan konsentrasi adalah M, maka satuan Kc = M(p+q)-(m+n)

Tetapan kesetimbangan tekanan (Kp) adalah nisbah tekanan dari produk terhadap pereaksi, masing-masing dipangkatkan dengan koefisien reaksinya. Persamaan Kesetimbangan: Kp = Kc (RT)n Dengan, n = selisih jumlah pangkat pembilang dengan jumlah pangkat penyebut T = Suhu (K) 3. Pergeseran Kesetimbangan - Kesetimbangan dikatakan bergeser ke kanan, jika produk bertambah atau pereaksi berkurang - Kesetimbangan dikatakan bergeser ke kiri, jika produk berkurang atau pereaksi bertambah Posisi kesetimbangan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor luar seperti suhu, tekanan dan konsentrasi. Pengaruh suhu, tekanan dan konsentrasi terhadap letak kesetimbangan dapat diramalakan dengan azas La Chatelier. a. Pengaruh konsentrasi - Jika konsentrasi pereaksi diperbar, kesetimbangan akan bergeser ke kanan - Jika konsentrasi pereaksi diperkecil, kesetimbangan akan bergeser ke kiri b. Pengaruh tekanan - Jika tekanan diperbesar (volum diperkecil), kesetimbangan akan bergeser ke arah yang jumlah koefisiennya terkecil - Jika tekanan diperkecil (volum diperbesar), kesetimbangan akan bergeser ke arah yang jumlah koefisiennya terbesar c. Pengaruh komponen padat dan cair Penambahan atau pengurangan komponen yang berupa padatan atau cairan murni tidak mempengaruhi kesetimbangan d. Pengaruh suhu - Jika suhu dinaikkan, kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi endoterm - Jika suhu diturunkan, kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi eksoterm e. Pengaruh katalis Katalis dapat mempercepat pencapaian keadaan setimbang, namun katalis tidak mengubah komposisi kesetimbangan Soal: 1. Suatu kesetimbangan dikatakan dinamis, apabila dalam keadaan setimbang.... a. reaksi berjalan ke dua arah dan bersifat mikroskopis b. ada perubahan dari kiri ke kanan tetapi jumlah setimbang c. reaksi dari kiri selalu sama dengan reaksi dari kanan d. perubahan kesetimbangan dari kiri dan kanan yang berlangsung terus menerus e. reaksi berlangsung terus-menerus bersifat makroskopis 2. Pada reaksi kesetimbangan A + B C + D, kesetimbangan akan lebih cepat tercapai apabila a. zat A ditambah

b. tekanan diperbesar c. volum diperbesar d. digunakan katalis e. suhu dinaikkan 3. Dalam suatu ruangan 30 liter pada suhu tertentu terdapat 15 mol gas A, 10 mol gas B, 7,5 mol gas C dan 6 mol gas D dalam keadaan setimbang menurut persamaan: 3A(g) + B(g) C(g) + 2D(g) Tetapan kesetimbangan reaksi pada suhu tersebut adalah a. 0,01 b. 0,04 c. 0,20 d. 0,24 e. 0,30 4. Sebanyak 0,1 mol HI dimasukkan ke dalam labu 1 liter dan dibiarkan terurai menurut reaksi: 2HI(g) H2(g) + I2(g) Setelah tercapai kesetimbangan, I2 yang terbentuk 0,02 mol. Harga tetapan kesetimbangan adalah... a. 1,1 X 10-1 b. 1,1 X 10-2 c. 1,4 X 10-1 d. 6,3 X 10-2 e. 5,0 X 10-3 5. Tetapan kesetimbangan untuk reaksi: N2O4(g) 2NO2(g) Pada suhu TC adalah 4. Berapakah tetapan kesetimbangan reaksi berikut pada suhu yang sama? NO2(g) N2O4(g) a. b. c. 1 d. 2 e. 16 6. Dalam suatu wadah tertutup, amonium klorida dipanaskan pada suhu 2.000C dan terjadi disosiasi.: NH4Cl(s) NH3(g) + HCl(g) Jika pada suhu tersebut Kp = a (tekanan dalam atm), maka tekanan total dalam wadah (dalam atm) adalah... a. 2a b. a c. a2 d. a e. 2a

7. Perhatikan kesetimbangan 2X(g) + Y(g) 3P(g) + Q(g). Jika ke dalam suatu ruang hampa dimasukkan zat X dan Y dengan jumlah mol yang sama dan bila tercapai kesetimbangan akan selalu berlaku.... a. [Y] = [Q] b. [X] < [Y] c. [Y] = [X] d. [Y] < [X] e. [X] + [Y] > [P] + [Q] 8. Reaksi penting pada pembuatan asam sulfat menurut proses kontak ialah 2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g) H = -188,2 kJ Agar diperoleh hasil optimum, maka faktor yang dapat diubah adalah a. menambah katalis dan menurunkan suhu b. menaikkan suhu dan tekanan reaksi c. menurunkan tekanan dan menambah suhu d. menaikkan tekanan dan menurunkan suhu e. memperbesar volum dan menambah suhu 9. Pada reaksi kesetimbangan dari CO + H2O CO2 + H2 harga K = 0,80. Untuk menghasilkan 4 mol H2 per liter dari 6 mol H2O per liter, jumlah gas CO yang harus ditambahkan adalah a. 20 mol L-1 b. 16 mol L-1 c. 14 mol L-1 d. 12 mol L-1 e. 10 mol L-1 10. Pada suhu tertentu, tetapan kesetimbangan reaksi 2NO(g) + O2(g) 2NO2(g) ialah Kc = . Berapa mol O2 harus dicampurkan dengan 4 mol NO dalam 1 dm3 untuk menghasilkan 2 mol NO2 dalam kesetimbangan? a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 Jawaban 1. a 2. d 3. e 4. a 5. b 6. e 7. b 8. d 9. c 10. e BAB 5 Larutan asam basa 1. Konsep Asam Basa Larutan asam mempunyai rasa masam dan bersifat korosif terhadap logam, sedangkan basa mempunyai rasa sedikit pahit dan bersifat kaustik. Larutan basa

bersifat korosif terhadap kulit. Larutan asam dan basa dapat ditunjukkan dengan indikator asam-basa atau dengan indikator pH-nya. Larutan asam mempunyai pH7. Menurut Svante Arrhenius, penyebab sifat asam adalah ion H+, sedangkan penyebab sifat basa adalah ion OH-. Air mengalami ionisasi membentuk ion H+ dan ion OH- dalam jumlah yang sama menurut persamaan kesetimbangan: H2O(l) H+(aq) + OH-(aq) Tetapan kesetimbangan air pada suhu kamar adalah Kw = 1 X 10-14 Dalam larutan berarir selalu berlaku: [H+] X [OH-] = Kw ; pH + pOH = pKw . Asam basa ada yang tergolong elektrolit kuat dan ada pula yang tergolong elektrolit lemah. Asam atau basa kuat mengion sempurna ( = 1), sedangkan asam atau basa lemah mengion hanya sebagian kecil ( = 0). Tetapan ionisasi asam (Ka) merupakan ukuran kekuatan asam, semakin besar nilai Ka, semakin kuat sifat keasamannya. Demikian juga dengan nilai Kb, yang merupakan ukuran kekuatan basa. Konsentrasi ion H+ dalam larutan asam kuat dapat ditentukan dari kemolaran asamnya. Konsentrasi ion OH- dalam larutan basa kuat dapat ditentukan dari kemolaran basanya. [H+] = M X valensi asam [OH-] = M X valensi basa Konsentrasi ion H+ atau ion OH- hanya dapat ditentukan jika konsentrasi asam atau basa serta derajat ionisasi atau tetapan ionisasi asam atau basa diketahui. Ka X M Untuk asam lemah berlaku: [H+] = M X : [H+] = Kb X M Untuk basa lemah berlaku :[OH ] = M X : [OH ]= Tingkat keasaman larutan dinyatakan dalam skala pH; semakin asam larutan, semakin kecil pH-nya. pH = -log [H+] pKa = -log Ka pOH = -log [OH-] pKb = -log Kb pKw = -log Kw Reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan. Reaksi penetralan menghasilkan garam dan air. 2. Teori Asam-Basa Bronsted-Lowry dan Lewis Pendapat Bronsted-Lowry tentang asam basa: Asam : donor proton Basa : akseptor proton Semakin kuat asam, semakin lemah basa konjugasinya: Ka X Kb = Kw Pendapat Lewis tentang asam basa: Asam : akseptor pasangan elektron Basa : donor pasangan elektron Soal: 1. Hujan asam menyebabkan pH tanah kurang dari 5. Untuk mengurangi keasamannya sebaiknya ditambahkan... a. kapur

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

b. amonium nitrat c. natrium karbonat d. kalsium fosfat e. kalium sulfat Asam kuat mempunyai sifat sebagai berikut, kecuali... a. mempunyai nilai tetapan setimbang (Ka) yang besar b. merupakan konduktor yang baik c. mempunyai pH rendah d. mempunyai lebih dari satu atom H dalam molekulnya e. mempunyai derajat ionisasi larutan asam klorida dalam air dengan pH = 2 akan berubah menjadi pH = 3 bila diencerkan.... a. 10 kali b. 5 kali c. 3 kali d. 2,5 kali e. 1,5 kali Sebanyak 10 mL larutan asam asetat dengan pH = 3 dicampurkan dengan 90 mL air. Berapakah pH larutan asam asetat itu sekarang? Ka = 1 X 10-5 a. 2 b. 2,5 c. 3 d. 3,5 e. 4 Larutan asam asetat (Ka = 2 X 10-5) yang mempunyai pH yang sama dengan larutan 2 X 10-3 molar asam klorida, mempunyai konsentrasi... a. 0,1 molar b. 0,15 molar c. 0,2 molar d. 0,25 molar e. 0,4 molar Suatu larutan mempunyai pH 4,4. Konsentrasi ion H+ dalam larutan itu adalah...(Diketahui log 4 = 0,6) a. 5 X 10-5 b. 6 X 10-5 c. 4 X 10-5 d. 2,5 X 10-5 e. 2 X 10-5 Sebanyak 10 mL larutan CH3COOH 0,1 M dicampur dengan 90 mL air suling. pH larutan cuka berubah dari...( Ka CH3COOH = 1 X 10-5 ) a. 1 menjadi 2 b. 2 menjadi 3 c. 3 menjadi 3,5 d. 3 menjadi 4 e. 5 menjadi 5 Diantara pasangan dibawah ini yang merupakan pasangan asam-bas konjugasi adalah... a. NH3 dengan NH2-

a. b. c.

b. CH3COOH2+ dengan CH3COOc. H+ dengan OHd. PO43- dengan H2PO4e. H2O dengan H9. Diantara kelompok asam berikut yang tergolong asam kuat adalah... a. asam klorida, asam sulfat, asam asetat b. asam sulfat, asam nitrat, asam klorida c. asam karbonat, asam asetat, asam fosfat d. asam sulfida, asam fluorida, asam sianida e. asam asetat, asam klorida, asam fosfat 10. Reaksi asam basa berikut ini yang sesuai dengan konsep asam-basa Bronsted-Lowry adalah... 1. HCl + NaOH NaCl + H2O 2. NH3 + H+ NH4+ 3. CH3COO- + H2O CH3COOH + OH4. Na2O + CO2 Na2CO3 Jawaban 1. a 2. d 3. a 4. d 5. c 6. c 7. c 8. a 9. b 10. a BAB 6 Stoidikiometri reaksi dan titrasi asam basa 1. Berbagai jenis reaksi larutan elektrolit 1). Persamaan ion Dalam persamaan ion, zat elektrolit kuat dituliskan sebagai ionionnya yang terpisah, sedangkan elektrolit lemah tetap ditulis sebagai molekul atau senyawa netral tak terionkan. 2). Reaksi asam-basa reaksi oksida basa dengan asam OKSIDA BASA + ASAM GARAM + AIR reaksi oksida asam dengan basa OKSIDA ASAM + BASA GARAM + AIR reaksi amonia dengan asam AMONIA(NH3) + ASAM GARAM AMONIUM 3). Reaksi pergantian (dekomposisi) rangkap Reaksi dekomposisi rangkap akan berlangsung jika salah satu atau kedua produknya: - merupakan elektrolit lemah - berupa gas - sukar larut dalam air (mengendap) - terurai (hipotesis) - senyawa yang tidak stabil

reaksi pergantian (dekomposisi) rangkap dapat dirumuskan: AB + CD AD + CB 4). Reaksi logam dengan asam kuat encer LOGAM + ASAM KUAT ENCER GARAM + GAS H2 2. Stokiometri reaksi dalam larutan Stokiometri larutan mengikuti aturan-aturan stokiometri umum, yaitu: - Perbandingan mol zat-zat yang terlibat dalam reaksi sesuai dengan koefisien reaksi - Banyaknya hasil reaksi ditentukan oleh jumlah mol pereaksi yang habis lebih dahulu (pereaksi pembatas) n=V XM 3. Titrasi asam-basa Reaksi penetralan asam-basa dapat digunakan untuk menentukan kadar berbagai jenis zat melalui titrasi asam-basa. Jika asam ditetesi basa, maka pH larutan akan naik. Sebaliknya, jika basa ditetesi dengan asam, maka pH larutan akan menurun. Grafik perubahan pH dalam titrasi asam-basa disebut kurva titrasi. pH pada saat asam dan basa ekivalen disebut titik ekivalen. Untuk menunjukkan titik ekivalen, perlu digunakan indikator yang sesuai, yaitu indikator yang trayek pH-nya terletak pada daerah lonjakan pH. pH pada saat indikator berubah warna disebut titik akhir titrasi. Soal: 1. Diantara logam berikut yang tidak larut dalam larutan asam sulfat encer adalah... a. tembaga b. alumunium c. magnesium d. besi e. zink 2. Garam yang terbentuk pada reaksi gas belerang dioksida dengan larutan natrium hidroksida adalah... a. NaSO2 b. NaHSO3 c. Na2SO3 d. Na2SO4 e. NaSO3 3. Sepuluh mL larutan natrium hidroksida (NaOH) 0,05 M akan tepat bereaksi dengan larutan berikut, kecuali... a. 10 mL larutan HCl 0,05 M b. 5 mL larutan CH3COOH 0,1 M c. 10 mL larutan H2SO4 0,05 M d. 1 mL larutan HNO3 0,5 M e. 10 mL larutan H2SO4 0,0025 M 4. Pada penetapan kadar larutan CH3COOH dengan larutan NaOH sebaiknya menggunakan indikator... a. fenolftalein (trayek pH: 8,3 10,0) b. metil merah (trayek pH: 4,2 6,3)

a. b. c. d. e.

c. alizarin kuning (trayek pH: 10,1 12,0) d. metil oranye (trayek pH: 2,9 4,0) e. fenolftalein atau metil merah 5. Suatu basa L(OH)3 sebanyak 15,6 gram tepat bereaksi dengan 29,4 gram asam H2A. Jika Ar L = 27; H = 1 dan O = 16, maka massa molar H2A adalah... a. 114 g mol-1 b. 106 g mol-1 c. 98 g mol-1 d. 90 g mol-1 e. 82 g mol-1 6. Untuk membuat 4 gram besi(III) sulfat (Mr = 400) dari besi(III) oksida diperlukan larutan asam sulfat 0,1 M sebanyak. a. 10 mL b. 30 mL c. 100 mL d. 300 mL e. 600 mL 7. Sebanyak 100 mL air garam (larutan NaCl) direaksikan dengan larutan perak nitrat berlebihan menghasilkan 7,175 gram endapan perak klorida menurut persamaan: NaCl(aq) + AgNO3(aq) AgCl(s) + NaNO3(aq) Jika massa jenis air garam itu adalah 1,03 kg L-1, maka kadar NaCl adalah... (Ar Na = 23; Cl = 35,5; Ag = 108) a. 1,43 % b. 2,56 % c. 2,84 % d. 3,01 % e. 5,12 % 8. Sebanyak 200 cm3 larutan KI 1 M dicampurkan dengan 50 cm3 larutan timbel nitrat (Pb(NO3)2) 1 M sehingga terjadi reaksi yang belum setara berikut. KI(aq) + Pb(NO3)2(aq) PbI2(s) + KNO3(aq) Jumlah mol pereaksi yang berlebih setelah berlangsungnya reaksi adalah... 0,05 mol KI 0,05 mol Pb(NO3)2 0,10 mol KI 0,10 mol Pb(NO3)2 0,15 mol KI 9. Gas hidrogen dapat dibuat dari reaksi logam zink dengan larutan asam sulfat. Berapa volum asam sulfat 2 M yang diperlukan untuk dapat menghasilkan 6,72 liter gas hidrogen (STP). a. 0,15 L b. 2 L c. 1,5 L d. 1 L e. 3 L 10. Senyawa-senyawa berikut adalah senyawa-senyawa yang mudah larut, kecuali... a. NO3-

b. Clc. SO42d. Kalium e. PO43Jawaban: 1. c 2. a 3. c 4. a 5. c 6. d 7. c 8. c 9. a 10. e BAB 7 Larutan Penyangga 1. Sifat larutan penyangga 2. Komponen dan cara kerja larutan penyangga 3. Menghitung pH larutan penyangga 4. Fungsi larutan penyangga BAB 8 Hidrolisis garam BAB 9 Kelarutan dan hasil BAB 10 Koloid Jawaban Bab 1 1. A 2. d 3. c 4. b 5. d 6. e 7. b 8. b 9. d 10. e