modul metode pemberian tugas di tk

98
Milik NegaraTidak Diperdagangkan PDTPT001 A1.5 PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2012 vi i METODE PEMBELAJARAN DI TAMAN KANAK-KANAK MATERI POKOK METODE PEMBERIAN TUGAS DI TAMAN KANAK-KANAK Penulis: Dini Wati, S.Pd, M.Si Penilai: Drs. Zaenal Abiddin Penyunting: Pulan bin Pulan Ilustrator: Eko Haryono KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PEMBERDAYAAN PENJAMINAN MUTUDAN SUMBER DAYA KEPENDIDIKAN

Upload: yanadewa

Post on 27-Dec-2015

175 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

bahan pembelajaran tentang pemberian tugas di taman kanak-kanak

TRANSCRIPT

Page 1: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

Milik NegaraTidak Diperdagangkan

PDTPT001 A1.5

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

vii

METODE PEMBELAJARAN

DI TAMAN KANAK-KANAK

MATERI POKOK

METODE PEMBERIAN TUGAS

DI TAMAN KANAK-KANAK

Penulis:

Dini Wati, S.Pd, M.Si

Penilai:

Drs. Zaenal Abiddin

Penyunting:

Pulan bin Pulan

Ilustrator:

Eko Haryono

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PEMBERDAYAAN PENJAMINAN MUTUDAN SUMBER DAYA KEPENDIDIKANPUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAANPENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN PENDIDIKAN LUAR BIASA Jl. Dr. Cipto No.9 Bandung, Telp./Fax: (022) 4230068 Website: www.tkplb.org – Email: [email protected]

Page 2: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

vi

KATA PENGANTAR

Dalam upaya meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, menuju terwujudnya guru TK dan PLB yang profesional, pada tahun 2012 Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB) Bandung akan mengimplementasikan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Berbasis Kompetensi (Competence Based Training). Kurikulum Diklat dirancang dengan merujuk pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

Untuk mampu memenuhi tuntutan ketersediaan dan kesesuaian bahan diklat ini, maka disusun modul yang komprehensif dan mudah dipahami disesuaikan dengan tuntutan kompetensi dan kebutuhan peserta diklat.

Modul Diklat yang berjudul “Metode Pemberian Tugas” dan ditulis oleh Saudara Diniwati, S.Pd., M.Si, ini merupakan salah satu modul dari tujuh modul yang digunakan pada METODE PEMBELAJARAN di TK yang berada pada jenjang “tingkat lanjut”. Modul ini terdiri atas tiga materi pokok, yang masing-masing memuat indikator keberhasilan, uraian materi, latihan, rangkuman, evaluasi, dan umpan balik.

Modul ini digunakan secara langsung melalui kegiatan tatap muka diklat dan sekaligus sebagai bahan kegiatan belajar mandiri para peserta. Melalui langkah ini efisiensi dan optimalisasi diklat dapat diwujudkan.

Kami berharap, modul-modul yang sudah disusun dapat menjadi referensi pokok dalam pelaksanaan diklat. Untuk memperluas wawasan peserta diklat disarankan untuk menggunakan referensi lain yang relevan.

Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam penyusunan modul ini.

Bandung, Maret 2012Kepala PPPPTK TK dan PLB Bandung,

E. Nurzaman, A.M

Page 3: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

vii

NIP. 195805081985111001

Page 4: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

vi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................iii

DAFTAR TABEL........................................................................v

DAFTAR GAMBAR....................................................................vi

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL............................................vii

PENDAHULUAN........................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................1

B. Deskripsi Singkat................................................................................4

C. Tujuan Pembelajaran..........................................................................4

D. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok....................................................5

MATERI POKOK I......................................................................7

PENGERTIAN METODE DAN TOPIK/TEMA PEMBERIAN TUGAS......7

A. Indikator Keberhasilan........................................................................7

B. Uraian materi dan contoh...................................................................7

1. Pengertian Metode Pemberian Tugas.............................................7

2. Manfaat metode pemberian tugas................................................12

3. Tujuan Metode Pemberian Tugas..................................................13

4. Teknik Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Melalui Metode Pemberian Tugas.............................................................16

5. Apa Saja Tema-Tema Dalam Kegiatan Pengajaran dengan menggunakan Metode Pemberian Tugas bagi Anak TK?..............26

C. Latihan..............................................................................................30

D. Rangkuman......................................................................................30

E. Evaluasi............................................................................................31

F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut........................................................33

MATERI POKOK II...................................................................34

RANCANGAN DAN PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS.............34

A. Indikator Keberhasilan......................................................................34

B. Uraian Materi dan Contoh.................................................................34

1. Rancangan Persiapan Guru...........................................................34

Page 5: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

vii

2. Penerapan pengembangan perilaku dan kemampuan dasar anak usia TK (3 – 4 tahun) melalui metode pemberian tugas...............39

3. Pelaksanaan Pembelajaran dengan Metode Pemberian Tugas.....43

C. Latihan..............................................................................................47

D. Rangkuman......................................................................................47

E. Evaluasi............................................................................................48

F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut........................................................50

MATERI POKOK III..................................................................51

PENILAIAN PEMBERIAN TUGAS..............................................51

A. Indikator Keberhasilan......................................................................51

B. Uraian materi dan Contoh................................................................51

1. Pengertian Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran bagi Anak Usia Dini...............................................................................................51

2. Manfaat evaluasi...........................................................................53

3. Prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran anak usia dini...................53

4. Alat (Instrumen) Penilaian...........................................................54

C. Latihan..............................................................................................68

D. Rangkuman......................................................................................68

E. Evaluasi............................................................................................69

F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut........................................................71

PENUTUP..............................................................................72

KUNCI JAWABAN....................................................................73

DAFTAR PUSTAKA..................................................................76

Page 6: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Teknik Observasi...................................................................57

Page 7: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Pola dengan batas garis lurus dan lengkung.....................10Gambar 1. 2 Pola dengan batas garis lurus...........................................10Gambar 1. 3 Pola dengan batas garis lengkung.....................................11Gambar 1. 4 Pola dengan batas garis lurus dan lengkung.....................11

Gambar 2. 1 Alat Meronce.....................................................................36

Page 8: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

vi

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Untuk mengoptimalkan pemanfaatan modul ini sebagai bahan pelatihan,

beberapa langkah berikut ini perlu menjadi perhatian para peserta

pelatihan.

1. Lakukan pengecekan terhadap kelengkapan modul ini, seperti

kelengkapan halaman, kejelasan hasil cetakan, serta kondisi modul

secara keseluruhan.

2. Bacalah petunjuk penggunaan modul serta bagian Pendahuluan

sebelum masuk pada pembahasan materi pokok.

3. Pelajarilah modul ini secara bertahap dimulai dari materi pokok I

sampai tuntas, termasuk didalamnya latihan dan evaluasi sebelum

melangkah ke materi pokok berikutnya.

4. Buatlah catatan-catatan kecil jika ditemukan hal-hal yang perlu

pengkajian lebih lanjut atau disampaikan dalam sesi tatap muka.

5. Lakukanlah berbagai latihan sesuai dengan petunjuk yang disajikan

pada masing-masing materi pokok. Demikian pula dengan kegiatan

evaluasi dan tindak lanjutnya.

6. Disarankan tidak melihat kunci jawaban terlebih dahulu agar

evaluasi yang dilakukan dapat mengukur tingkat penguasaan

peserta terhadap materi yang disajikan.

7. Pelajarilah keseluruhan materi modul ini secara intensif. Modul ini

dirancang sebagai bahan belajar mandiri persiapan uji kompetensi.

Selamat Mempelajari Isi Modul!

Page 9: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

61

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Usia Taman Kanak-kanak yaitu usia antara usia 4-5 sampai 6 tahun

merupakan usia yang mengandung masa keemasan bagi

perkembangan fisik mental anak. Pada masa ini anak sangat sensitif

menerima segala pengaruh yang diberikan lingkungannya. Anak

pada usia ini dapat dianalogikan dengan sepotong karet busa yang

menyerap air sepenuhnya dengan tidak memperdulikan apakah air

tersebut kotor atau bersih. Oleh sebab itu,seorang guru harus

mampu mendidik anak dan memberikan pengetahuan sesuai

dengan usia TK dan menggali potensi yang ada dalam diri anak

sehingga memberikan pengaruh positif bagi perkembangan anak di

masa depan. Kesuksesan anak dalam melampaui masa ini menjadi

fondasi bagi kesuksesan anak tersebut di masa depan.

Metode pembelajaran merupakan salah satu instrumental input

dalam setiap proses belajar mengajar yang menggunakan

pendekatan IPO (Input Proses dan Output), termasuk dalam

pembelajaran untuk anak usia dini. Instrumen ini sangat

menentukan keberhasilan setiap proses belajar mengajar, oleh

karena itu pendidik diharapkan dapat memilah dan memilih metode

yang tepat, dalam arti sesuai dengan karakteristik tujuan kegiatan

pembelajaran dan karakteristik anak usia dini, dalam setiap

pembelajaran. Yang dimaksud dengan karakteristik tujuan

pembelajaran anak usia dini adalah pengembangan enam aspek,

yaitu pengembangan aspek moral dan nilai agama, fisik (motorik

halus dan kasar),kognitif, sosial-emosional dan seni. Adapun

karakteristik anak usia dini meliputi: setiap anak unik, anak bukan

miniatur orang dewasa, anak berkembang secara bertahap, anak

belajar dari lingkungan, anak belajar dari pengalaman dan dunia

anak adalah dunia bermain.

Page 10: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

58

Dalam pengajaran di Taman Kanak-kanak (TK), seorang guru TK

perlu memperhatikan tujuan program belajar dan ruang lingkup

kegiatan belajar anak TK. Guru harus paham betul karakteristik anak

TK, sehingga bisa mencari solusi ketika harus meneliti di kelasnya

sendiri dalam rangka menemukan potensi unik anak didiknya.

Tujuan program kegiatan belajar TK adalah membantu meletakkan

dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan keterampilan, dan

daya cipta anak didik  untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan

dan pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya. Sedangkan

ruang lingkup program kegiatan belajar TK meliputi pembentukan

perilaku melalui pembiasaan dalam pengembangan moral pancasila,

agama, disiplin, perasaan/emosi, dan kemampuan bermasyarakat,

serta pengembangan kemampuan dasar melalui kegiatan yang

dipersiapkan oleh guru meliputi pengembangan kemampuan

berbahasa, daya pikir, daya cipta, keterampilan, dan jasmani. Untuk

mencapai tujuan itu, perlu digunakan metode pengajaran yang

sesuai bagi pendidikan anak TK.

Ada hal penting yang harus dikuasai oleh guru TK agar dapat

memahami kemampuan  unik anak didiknya. Kemampuan-

kemampuan yang harus dimiliki oleh anak yang mengalami

perkembangan seusia TK adalah sebagai berikut:

1. Berkembang menjadi pribadi yang mandiri

2. Belajar memberi, berbagi, dan memperoleh kasih sayang

3. Belajar bergaul dengan anak lain

4. Mengembangkan pengendalian diri

5. Belajar bermacam-macam peran orang dalam masyarakat

6. Belajar untuk mengenal tubuh masing-masing

7. Belajar menguasai keterampilan motorik halus dan kasar

8. Belajar mengenal lingkungan fisik dan mengendalikannya

Page 11: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

61

9. Belajar menguasai kata-kata baru untuk memahami

orang/anak lainnya

10. Mengembangkan perasaan positif dalam berhubungan

dengan lingkungan

Kesepuluh kemampuan dasar itulah yang harus sudah ditanamkan

pada anak usia TK. Oleh karena itu, dibutuhkan berbagai metode

pengajaran atau pembelajaran agar apa yang direncanakan guru

dapat membantu anak menguasai dasar kemampuan di atas.

Metode atau cara yang digunakan dalam pembelajaran itu antara

lain menggunakan:

1. Metode bermain anak TK

2. Metode karyawisata anak TK

3. Metode bercakap-cakap anak TK

4. Metode demonstrasi bagi anak TK

5. Metode Proyek bagi anak TK

6. Metode bercerita bagi anak TK

7. Metode pemberian tugas bagi anak TK

Guru dapat menggunakan semua metode pembelajaran tersebut

dalam proses pembelajaran di kelas, tetapi dalam modul ini penulis

akan mendeskripsikan salah satu metode untuk meningkatkan

pembelajaran di taman kanak-kanak yaitu metode pemberian tugas.

Diharapkan melalui metode pemberian tugas anak mengalami

peningkatan pemahaman dalam mempelajari materi pembelajaran

secara lebih efektif.

Pada penerapannya metode pemberian tugas untuk anak harus

disesuaikan dengan kemampuan anak TK. Anak harus mengetahui

dengan jelas batasan tugas sehingga dapat menyelesaikannya

secara tuntas. Secara umum, anak TK masih berada pada

perkembangan kognitif fase praoperasional yang artinya anak mulai

menyadari bahwa pemahamannya terhadap benda-benda yang ada

di sekitarnya tidak hanya dapat dilakukan melalui aktivitas

Page 12: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

58

sensorimotor akan tetapi juga dapat dilakukan melalui aktivitas yang

bersifat simbolik.

B. Deskripsi Singkat

Modul ini membahas tentang Metode pembelajaran melalui

Pemberian Tugas Bagi Anak TK. Metode pemberian tugas

merupakan tugas atau pekerjaan yang sengaja diberikan kepada

anak yang harus dilaksanakan dengan baik. Tugas yang diberikan

kepada anak harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak.

Dalam modul ini dibahas tentang pengertian, Manfaat dan Tujuan

Metode Pemberian Tugas bagi Anak TK, Teknik Pengembangan

Perilaku dan kemampuan dasar Melalui Metode Pemberian Tugas,

Tema/topik kegiatan pemberian tugas, Rancangan kegiatan

pemberian tugas Bagi Anak TK, Melaksanakan pengajaran dengan

metode pemberian tugas dan Penilaian kegiatan pemberian tugas

bagi anak TK.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Kompetensi Dasar :

Menerapkan berbagai pendekatan strategi metode dan teknik

bermain sambil belajar yang bersifat holistic, otentik, dan

bermakna yang terkait dengan berbagai bidang pengembangan

di TK/PAUD

2. Indikator Keberhasilan:

a. Menjelaskan pengertian, manfaat, dan tujuan metode

pemberian tugas bagi anak TK

Page 13: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

61

b. Menjelaskan teknik pengembangan perilaku dan kemampuan

dasar melalui metode pemberian tugas

c. Menentukan tema/ topik dan membuat rancangan kegiatan

pemberian tugas bagi anak TK

d. Melaksanakan pengajaran dan melakukan penilaian kegiatan

pemberian tugas bagi anak TK

D. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok

1. Materi Pokok

a. Pengertian, Manfaat, dan Tujuan Metode Pemberian Tugas bagi

Anak TK

b. Teknik pengembangan perilaku dan kemampuan dasar melalui

metode pemberian tugas

c. Tema/ topik kegiatan pemberian tugas bagi anak TK

d. Rancangan kegiatan pemberian tugas bagi anak TK

e. Pelaksanaan pengajaran dan penilaian kegiatan pemberian

tugas bagi anak TK

3. Sub Materi Pokok

a. Pengertian Metode Pemberian Tugas bagi Anak TK

b. Manfaat Pemberian Tugas bagi Anak TK

c. Tujuan Pemberian Tugas bagi Anak TK

d. Teknik pengembangan perilaku dan kemampuan dasar

melalui metode pemberian tugas

e. Tema/Topik Kegiatan Pemberian Tugas bagi Anak TK

f. Langkah-Langkah Penyusunan Rancangan Kegiatan

Pemberian Tugas

g. Pembuatan Rancangan Pelaksanaan Kegiatan Pemberian

Tugas

Page 14: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

58

h. Pelaksanaan Pengajaran dengan Metode Pemberian Tugas

Bagi Anak TK

i. Instrumen Penilaian Kegiatan Pemberian Tugas

j. Proses Penilaian Kegiatan Pemberian Tugas Bagi Anak TK

.

Page 15: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

MP

I

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

61

MATERI POKOK I

PENGERTIAN METODE DAN TOPIK/TEMA PEMBERIAN TUGAS

A.Indikator Keberhasilan

Setelah mempelajari modul ini, diharapkan peserta dapat:

1. Menjelaskan pengertian metode pemberian tugas bagi anak TK

2. Menjelaskan manfaat dan tujuan metode pemberian tugas bagi

anak TK

3. Menjelaskan teknik pengembangan perilaku dan kemampuan

dasar melalui metode pemberian tugas

4. Menentukan tema/ topik kegiatan pembelajaran dengan metode

pemberian tugas

B. Uraian materi dan contoh

1. Pengertian Metode Pemberian Tugas

Menurut Moeslichatoen, “Metode pemberian tugas merupakan tugas

atau pekerjaan yang sengaja diberikan kepada anak TK yang harus

dilaksanakan dengan baik. Tugas itu diberikan kepada anak TK untuk

memberi kesempatan kepada mereka untuk menyelesaikan tugas yang

didasarkan pada petunjuk langsung dari guru yang sudah dipersiapkan

sehingga anak dapat menjalani secara nyata dan melaksanakan dari

awal sampai tuntas. Tugas yang diberikan kepada anak dapat diberikan

secara perorangan atau kelompok (Kurikulum Taman kanak-Kanak,

1986:10)”.

Menurut Bossing L. Nelson “Metode pemberian tugas merupakan salah

satu metode untuk memberikan pengalaman belajar yang dapat

meningkatkan cara belajar yang lebih baik dan memantapkan

penguasaan perolehan hasil belajar”.

Page 16: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

IMP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

58

Pemberian tugas merupakan tahap yang paling penting dalam

mengajar. Karena dengan memberikan tugas, guru memperoleh umpan

balik tentang kualitas hasil belajar anak. Hasil pemberian tugas yang

diberikan secara tepat dan menjadi kemampuan prasyarat anak untuk

memperoleh pengalaman belajar yang lebih luas, tinggi dan kompleks.

Pemberian tugas jika dirancang secara tepat dan proporsional akan

dapat meningkatkan cara belajar yang benar. Dalam melaksanakan

tugas, anak dibimbing untuk menyelesaikan tugasnya dengan baik dan

benar serta memperbaiki kesalahan yang terjadi. Melalui pemberian

tugas anak semakin terampil mengerjakan, semakin lancar, dan

semakin terarah dalam mengerjakan sesuatu.

Pemberian tugas sebaiknya diberikan secara teratur dan berkala,

sehingga akan menanamkan kebiasaan dan sikap belajar yang positif

dan dapat memotivasi anak untuk belajar sendiri, berlatih, dan

mempelajari kembali. Contoh pemberian tugas dalam kaitan

pengembangan kreativitas adalah masing-masing anak diberikan

selembar kertas, kemudian mereka diberi tugas untuk menciptakan

sesuatu dengan kertas tersebut. Mereka diperbolehkan menggunakan

peralatan yang tersedia di kelas. Anak-anak mungkin akan membuat

kertas itu menjadi sebuah rumah, bunga, perahu, dan sebagainya

sesuai dengan keinginan mereka. Pemberian tugas juga dapat berkaitan

dengan pengembangan bahasa anak. Misalnya dengan memberikan

tugas sederhana yaitu mengumpulkan kata benda yang dimulai dengan

huruf hidup A. Anak-anak mungkin akan menyebutkan anjing, angin,

angsa, api, dan sebagainya. Pemberian tugas ini dapat dikembangkan

dan dikaitkan dengan berbagai dimensi perkembangan anak, hal ini

menuntut kreativitas guru.

(Ittihad Jurnal Kopertis Wilayah XI Kalimantan, Volume 7 No.12 Oktober

2009 59)

Page 17: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

MP

I

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

61

Pemberian tugas itu harus jelas dan penentuan batas yang tepat yang

diberikan benar-benar nyata. Pemberian penentuan batasan tugas

merupakan prasyarat yang sangat penting yang harus mendapat

perhatian guru TK. Banyak anak yang mengalami hambatan untuk

memperoleh kemajuan belajar karena tidak menentunya batas tugas

yang diberikan guru yang harus diselesaikan. Siswa harus mendapat

kejelasan mengapa ia harus mengerjakan tugas itu. Guru harus

menjelaskan tujuan dari diberikannya tugas tersebut.

Faktor-faktor yang berpengaruh dalam penentuan kejelasan batas tugas

bagi anak TK, diantaranya:

1. Tugas harus cukup jelas rinciannya agar tugas itu tidak

membingungkan. Misalnya dalam memberikan tugas, guru

mengatakan kepada anak: “Anak-anak kita akan

membuat…….Untuk mengerjakannya kalian boleh

menggunakan gunting. Yang digunting pola gambar:……yang

sudah dibagikan itu. Sesudah selesai digunting berilah pola itu

warna dengan pensil berwarna yang kamu pilih. Bersihkan

tempat kerjamu bila sudah selesai.”

2. Anak memahami dari mana harus memulai pekerjaan itu dan

sampai dimana harus mengakhirinya

3. Tugas yang diberikan guru harus jelas kaitannya dengan hal-

hal konkret yang dihadapi anak sehari-hari

4. Pemberian tugas secara lisan harus cukup singkat tetapi rinci

agar setiap anak memahami memahami tugas yang harus

diselesaikan

5. Bila anak menghadapi kesulitan dalam melaksanakan bagian

tugas yang harus diselesaikan, guru sudah dapat

membayangkan kira-kira bantuan apa yang perlu diberikan

untuk menangani kesulitan tersebut. Contoh: anak mendapat

tugas membuat garis lurus dan garis lengkung. Tugas

Page 18: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

IMP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

58

tersebut dimaksudkan untuk memperoleh keterampilan

menarik garis lurus dan garis lengkung secara lancar.

Keterampilan menarik garis lurus dan garis lengkung

merupakan prasyarat bagi anak untuk terampil membuat

pola-pola yang dibatasi garis-garis lurus, garis-garis lengkung,

atau gabungan dua macam garis itu yakni garis lurus dan

garis lengkung.

(Sumber : Blogdrive, 2007)

Seringkali anak tidak bergairah mengerjakan tugas guru, karena kurang

memahami manfaat tugas bagi dirinya. Misalnya kalau anak diberi

tugas untuk menarik garis lurus yang panjang, sedang, pendek; atau

menarik garis lengkung yang besar, sedang, dan kecil, perlu dijelaskan

kepada anak-anak keterampilan menarik garis lurus atau garis lengkung

itu untuk maksud-maksud tertentu. Yaitu supaya mereka dapat

menggambar bermacam pola

Dengan keterampilan menarik garis lurus anak dapat menggambar

amplop surat, kursi, meja, papan tulis, lemari, rumah, dan sebagainya.

Gambar 1. 1 Pola dengan batas garis lurus dan lengkung

Page 19: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

MP

I

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

61

( Sumber : Open Clip Art Library, 2009)

Dengan keterampilan menarik garis lengkung, anak dapat menggambar

bola, bunga mawar, awan, daun, dan sebagainya.

(Sumber : Open Clip Art Library, 2009)

Apabila kedua keterampilan itu dipadukan, anak akan dapat

menggambar bermacam pola yang dibatasi oleh garis lurus dan garis

lengkung. Misalnya dengan menggambar setengah lingkaran dapat

dibuat: jamur merang, pohon beringin, anak laki-laki, anak perempuan,

kura-kura, dan sebagainya.

Gambar 1. 2 Pola dengan batas garis lurus

Gambar 1. 3 Pola dengan batas garis lengkung

Page 20: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

IMP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

58

(Sumber : Virgin Misha, 2011)

Pemberian tugas kepada anak TK hendaknya memperhatikan

pengembangan aspek-aspek pribadi anak. Oleh karena itu guru dapat

merancang bermacam pemberian tugas dalam kaitannya dengan

peningkatan keterampilan motorik, keterampilan mengingat, dan

kemampuan berpikir.

2. Manfaat metode pemberian tugas

Metode pemberian tugas merupakan salah satu metode untuk

memberikan pengalaman belajar yang dapat meningkatkan cara

belajar yang lebih baik dan memantapkan penguasaan perolehan

hasil belajar.

Manfaat metode pemberian tugas diantaranya adalah:

a. Pendidik akan memperoleh umpan balik tentang kualitas hasil

belajar anak

b. Pemberian tugas bila dirancang secara tepat dan proporsional

akan dapat meningkatkan cara belajar yang benar

c. Anak akan semakin terampil mengerjakan, semakin lancar,

semakin pasti dan terarah untuk mencapai tujuan

pembelajaran

d. Tugas yang diberikan secara teratur, berkala, dan ajeg akan

menanamkan kebiasaan dan sikap belajar yang positif serta

dapat memotivasi anak untuk belajar sendiri

e. Pemberian tugas secara tepat dan dirancang secara seksama

dapat menghasilkan prestasi belajar yang optimal

Gambar 1. 4 Pola dengan batas garis lurus dan

Page 21: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

MP

I

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

61

f. Tugas yang diberikan dengan menggunakan bahan-bahan

yang bervariasi akan menarik minat anak untuk mengerjakan

tugas yang akan diberikan selanjutnya.

Pemberian tugas mempunyai makna penting bagi anak usia dini antara

lain karena :

a. Pemberian tugas secara lisan akan memberi kesempatan

pada anak untuk melatih persepsi pendengaran mereka. Jadi

meningkatkan kemampuan bahasa reseptif

b. Pemberian tugas melatih anak untuk memusatkan perhatian

dalam jangka waktu tertentu

c. Pemberian tugas dapat membangun motivasi anak

d. Meningkatkan kemampuan mendengar dan menangkap arti,

kemampuan kognitif : memperhatikan, kemauan bekerja

sampai tuntas.

3. Tujuan Metode Pemberian Tugas

Metode pemberian tugas ini diberikan kepada anak, semata-mata hanya

untuk melatih persepsi pendengaran, meningkatkan kemampuan

bahasa reseptif anak, memusatkan perhatian dan membangun motivasi

anak, bukan untuk melihat hasilnya. Oleh karena itu sebaiknya dihindari

pemberian tugas yang bersifat memaksa, mendikte, membatasi

kreativitas anak, terus menerus, dalam bentuk pekerjaan rumah, atau

tugas-tugas lain yang membuat anak justru merasa tertekan, terpaksa,

Selain itu pemberian tugas kepada anak juga ditujukan untuk

mengembangkan secara lebih optimal seluruh aspek pengembangan

perilaku dan kemampuan dasar anak. Pemberian tugas dapat diberikan

secara individual maupun kelompok. Tugas yang bersifat individual

dikerjakan oleh anak sendiri, sedangkan tugas kelompok dikerjakan oleh

anak dalam kelompok kecil (3-4 anak) maupun dalam kelompok yang

lebih besar. Anak memiliki minat yang berbeda satu dengan yang lain,

Page 22: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

IMP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

58

oleh karena itu pendidik dapat memberikan tugas yang berbeda,

meskipun sedang mempelajari suatu tema yang sama. Sebagai contoh

dengan tema kegiatan: hewan peliharaan. Pendidik dapat menyiapkan

tugas untuk Ani berupa membuat lukisan cat air, Tata membuat kolase,

Arsyad membuat anyaman, dan Kesya membuat lipatan origami yang

kesemuanya bertema hewan peliharaan. Pendidik juga dapat

melakukan individualisasi pengalaman belajar dengan memilih bentuk

kegiatan yang sama namun bahan-bahan yang digunakan oleh masing-

masing anak berbeda, misalnya kegiatan membuat kolase. Untuk rima,

kita siapkan kegiatan kolase dengan daun kering karena dia menyukai

suasana pedesaan, Siska melengkapi gambar alat transportasi dengan

kolase kertas origami karena dia menyukai pesawat dan kereta api, Viny

membuat kolase dari sobekan kertas alumunium voil karena dia perlu

melepaskan ketegangan, dan Adhy membuat kolase dengan berwarna

karena dia masih belum dapat mengenali warna dasar.

Tujuan metode pemberian tugas bagi anak TK diantaranya:

a. Anak memperoleh pemantapan materi yang telah diajarkan

sehingga anak dapat menguasai materi dengan baik

b. Anak dapat mengembangkan keterampilan motorik kasar dan

motorik halus. Contoh keterampilan motorik kasar, anak dapat

menguasai keterampilan bermain sepak bola dengan baik,

sedangkan untuk keterampilan motorik halus, anak dapat

menggunting pola gambar dengan menggunakan gunting

c. Meningkatkan keterampilan berpikir, mulai dari yang paling

sederhana sampai kepada kemampuan yang kompleks yakni,

kemampuan mengingat sampai dengan kemampuan

memecahkan masalah. Contoh, untuk mengembangkan

kemampuan mengingat, guru TK dapat memberikan tugas

berlatih menghapalkan doa atau syair. Sedangkan untuk

kemampuan memecahkan masalah, misalnya yang terkait

dengan pengembangan kreativitas, guru dapat memberi

Page 23: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

MP

I

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

61

tugas kepada anak untuk menciptakan sesuatu dari kertas

lipat. Pemberian tugas dapat juga terkait dengan

pengembangan bahasa anak. Contohnya dengan memberikan

tugas sederhana yakni mengumpulkan kata benda yang

dimulai dengan huruf hidup A akan menghasilkan kata benda,

seperti Api, Angin, arang, asam, anjing, dan sebagainya.I akan

menghasilkan kata benda, misalnya Ibu, Indonesia, itik, dan

sebagainya. Pemberian tugas terkait dengan pengembangan

keterampilan berhitung, misalnya dalam menjumlahkan

bilangan dengan berbagai gabungan menggunakan alat bantu

benda-benda atau gambar yang sudah dikenal anak.

Pemberian tugas dalam rangka pencapaian tujuan

pengembangan motorik, kognitif, atau yang lain perlu

memperhatikan hal-hal sebagai berikut (Moeslichatoen,

2004):

a. Pemberian tugas adalah proses integral dalam kegiatan

pengembangan maka tujuan tugas merupakan bagian

penting sehingga tugas yang diberikan dapat dilaksanakan

dengan sebaik-baiknya

b. Pemberian tugas tidak sekedar menyibukkan anak

melainkan harus dapat memberikan sumbangan terhadap

tujuan belajar yang diharapkan

c. Pemberian tugas harus memberikan pengenalan kepada

anak untuk bekerja dengan lebih baik

d. Pemberian tugas harus menantang pengembangan

kreativitas

e. Pemberian tugas harus menumbuhkan kesadaran diri

sendiri, bukan untuk pendidik.

Page 24: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

IMP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

58

4. Teknik Pengembangan Perilaku dan Kemampuan

Dasar Melalui Metode Pemberian Tugas.

Beberapa teknik yang dapat digunakan untuk mengembangkan perilaku

dan kemampuan dasar anak usia 3 – 4 tahun melalui metode pemberian

tugas, antara lain sebagai berikut:

1. Pengembangan Fisik

1) Senam

Senam merupakan kegiatan yang dapat dilakukan dengan

metode demonstrasi dan pemberian tugas. Metode

demonstrasi digunakan ketika pendidik memberikan

contoh cara melakukan gerakan senam, sedangkan

metode pemberian tugas dapat diberikan setelah

demonstrasi selesai. Anak diminta mempraktikkan

kembali senam tersebut. Selain itu, kita dapat

memberikan tugas kepada anak untuk menciptakan

gerakan-gerakan yang menyenangkan untuk anak

2) Eksplorasi gerak lokomotor, non-lokomotor, dan

manipulative

Gerakan lokomotor berkaitan dengan gerakan yang

berpindah tempat, seperti berjalan, berlari, menaiki

tangga. Sementara gerakan non-lokomotor merupakan

gerakan yang dilakukan oleh anak tanpa berpindah

tempat, seperti jongkok, angkat tumit, duduk, dan

merentangkan tangan. Selanjutnya gerakan manipulative

adalah gerakan yang melibatkan memberi dan atau

menerima suatu objek. Misalnya menangkap, melempar,

dan mendorong. Pada eksplorasi gerak, pendidik

memberikan tugas pada anak untuk mengembangkan

gerakan-gerakan tersebut

3) Gerak kreatif

Page 25: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

MP

I

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

61

Pemberian tugas dengan menyimak suara musik dan

meminta anak menggerakkan badan sesuai dengan irama

music merupakan salah satu teknik yang dapat diterapkan

untuk mengembangkan kemampuan fisik anak. Anak

dapat bergerak sendiri ataupun berpasangan. Musik yang

dapat dipilih untuk kegiatan gerak kreatif dapat berupa

musik instrumental yang dimainkan menggunakan

beragam alat musik, seperti tamborin, piano, gitar

ataupun drum. Anak dapat diberikan tugas untuk

mengikuti gerakan sesuai dengan kecepatan irama musik.

2. Pengembangan Kognitif

Pengembangan matematika permulaan

1). Mengklasifikasi benda

Mengklasifikasi perlu dikembangkan untuk anak usia 3 –

4 tahun. Kita dapat meminta anak untuk

mengelompokkan benda berdasarkan ciri-ciri tertentu,

seperti berdasarkan warna, bentuk,maupun ukuran.

Kegiatan klasifikasi dapat menggunakan bahan-bahan,

seperti kancing baju, biji-bijian, manik-manik, dan benda-

benda yang dimiliki anak

2). Membuat Pola

Pola merupakan rangkaian suatu benda yang disusun

berulang. Kegiatan menyusun pola dapat dikembangkan

dengan memberikan tugas kepada anak menyusun pola

tertentu dalam bentuk dua pola atau tiga pola. Membuat

pola dapat menggunakan teknik dalam pengembangan

seni, seperti mewarnai dan mencetak pola. Pendidik juga

dapat menugaskan anak untuk membuat pola dengan

kegiatan yang nyata, seperti bertepuk dengan pola

Page 26: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

IMP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

58

tinggi-rendah, membuat pola dengan aneka bahan

(kancing baju, manik-manik) atau meronce dengan pola.

3) Mengenali konsep angka (mengenali arti angka,

menghitung, korespondensi satu-satu)

Tahap awal dalam mengenal konsep angka adalah anak

perlu memahami tentang konsep angka yang tidak

berubah. Lima titik di atas kertas sama dengan lima bola

di dalam keranjang atau lima jari di tangan kanan. Jika

anak hanya menghafal urutan angka, namun belum

dapat memahami kekekalan suatu angka pada

hakikatnya anak belum mengenal konsep angka secara

tetap. Setelah anak memahami ketetapan suatu angka

maka anak akan belajar menghitung. Pendidik dapat

menyediakan banyak benda untuk dihitung, seperti

buah-buahan, manic-manik, biji-bijian, batang korek api,

pensil, stik es krim, daun-daun, dan benda lainnya.

Selanjutnya korespondensi satu-satu juga perlu diberikan

dengan memberikan tugas kepada anak unuk

mencocokkan objek dari suatu kelompok ke objek lain

dalam kelompok yang berbeda. Kemampuan melakukan

korespondensi satu-satu ini merupakan fondasi dasar

bagi anak untuk mengenal konsep berpikir tentang

sesuatu lebih banyak dari, kurang dari dan pengenalan

konsep lainnya dalam matematika.

4) kegiatan Mengukur

Mengukur melibatkan kegiatan menetapkan jumlah

tertentu, seperti thermometer digunakan untuk

mengukur suhu, jam untuk mengukur waktu, sendok

untuk menakar jumlah tertentu, dan penggaris untuk

mengukur panjang. Pendidik dapat memberikan tugas

kepada anak untuk mengukur sesuatu menggunakan alat

ukur baku dan non baku. Alat ukur baku adalah alat ukur

Page 27: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

MP

I

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

61

yang sudah memiliki ukuran standar secara universal,

seperti penggaris, meteran, timbangan kue, sedangkan

alat ukur non baku adalah alat ukur yang ukurannya

dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi alat ukur itu

sendiri atau berdasarkan suatu kesepakatan dalam ruang

lingkup tertentu, seperti jengkal, langkah, dan guntingan

pita.

5). Mengenal bentuk geometri

Anak perlu dikenalkan dengan beragam bentuk geometri,

terlebih dahulu dalam bentuk dua dimensi. Kegiatan

pemberian tugas bagi anak difokuskan pada benda

geometri yang sederhana, seperti lingkaran,

persegiempat, dan segitiga. Hal ini bertujuan agar anak

tidak mengalami kerancuan dengan nama berbagai

macam objek.

c. Pengembangan sains permulaan

1). Eksplorasi sensori

Eksplorasi sensori adalah bagian dari kegiatan observasi

yang sangat diperlukan dalam pengembangan sains

permulaan. Anak diberi tugas untuk mengenali objek

yang ada di lingkungannya menggunakan kelima panca

indranya. Dalam pengembangan kemampuan

mengamati menggunakan indra penglihatan, pendidik

dapat memberi tugas untuk mengamati objek secara

visual, mencari ciri-ciri umum dan khusus serta

perubahan yang terjadi. Bahan yang digunakan antara

lain: Pewarna (cat, pewarna makanan, krayon), tanaman

hidup, bebatuan, potongan kayu, dan hewan kecil. Untuk

pengembangan indra penciuman, pendidik dapat

memberi tugas anak berupa kegiatan mendeskripsikan

berbagai macam bau, yang dapat diperoleh dari wangi

Page 28: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

IMP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

58

parfum, bunga, buah segar, beberapa produk rumah

tangga. Sementara pengembangan indra sentuhan,

pendidik dapat memberi tugas pada anak untuk

menggunakan kulitnya untuk menyentuh berbagai

macam tekstur kain, kayu, aneka gradasi ampelas, dan

objek dengan perbedaan temperatur. Indra pendengaran

dapat dikembangkan dengan dengan memberikan tugas

menyimak berbagai macam suara dan bunyi-bunyian.

Anak diminta untuk mampu mengidentifikasi derajat

kekuatan, tekanan, dan kecepatan dari bunyi yang

disimaknya. Selanjutnya, untuk indra perasa dapat

dikembangkan dengan memberikan tugas pada anak

untuk mencicipi aneka produk yang dapat dimakan,

seperti aneka minuman, makanan dengan berbagai rasa,

seperti rasa manis, asin, asam dan pahit.

2). Kegiatan mengambil kesimpulan

Pendidik dapat melatih anak untuk membuat sebuah

kesimpulan sederhana dengan memberikan tugas

kepada mereka untuk melakukan percobaan sederhana

yang telah dipersiapkan dan memprediksi hasil yang

akan diperoleh melalui percobaan tersebut. Sebagai

contoh, pendidik dapat menyiapkan percobaan tentang

konsep panas dan dingin dengan menggunakan objek

yang memiliki gradasi temperatur yang diinginkan.

3). Mengkomunikasikan hasil observasi

Dalam pengembangan sains permulaan, anak perlu

belajar mengkomunikasikan hasil pengamatannya.

Pendidik dapat memberikan tugas kepada anak untuk

mendeskripsikan peralatan dan mengenali suatu objek,

memberi nama objek tersebut dan menjelaskan

hubungan yang relevan dengan objek tersebut.

d. Pengembangan Bahasa

Page 29: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

MP

I

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

61

1). Puisi atau sajak sederhana

Puisi merupakan salah satu teknik untuk melatih

pengembangan bahasa anak. Menggunakan puisi di

dalam kelas tentu akan menyenangkan untuk anak.

Namun demikian, tidak semua anak menyukainya. Oleh

karena itu, pendidik perlu memilih puisi dengan teliti.

Puisi sebaiknya berkaitan dengan tema yang sedang

dipelajari anak atau sesuatu yang sedang popular. Selain

itu, isi puisi sebaiknya memiliki relevansi dengan

kehidupan nyata anak, seperti tentang objek tertentu,

kejadian, dan perasaan anak. Pendidik juga perlu memilih

puisi yang memiliki irama dan pilihan kata yang

sederhana. Berkaitan dengan puisi ini, anak dapat

diberikan tugas untuk membacakan puisi di depan kelas

dengan improvisasi gaya mereka sendiri.

2.)Membaca dengan kartu kata

Memberi tugas bagi anak untuk berlatih membaca

dengan kartu kata dapat memberikan tantangan

tersendiri. Sebagai langkah awal, pendidik dapat

menggunakan kartu kata untuk mencocokkan antara

huruf awal kata dengan gambarnya.Selain itu, kartu kata

lainnya dapat berupa kartu kata yang berisi huruf-huruf

yang dapat dirangkaikan menjadi sebuah kata atau kartu

kata untuk kegiatan membaca kartu kata dan anak

mempraktikkan kata kerja yang tertera dalam kartu

tersebut.

3). Membaca Buku

Anak perlu memperoleh kesempatan untuk

mengeksplorasi buku yang mereka inginkan. Oleh karena

itu, pendidik dapat menyediakan sejumlah buku yang

sesuai dengan tingkat keterbacaan yang sesuai untuk

anak. Pendidik dapat memberi tugas kepada anak untuk

Page 30: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

IMP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

58

memilih buku yang paling mereka sukai untuk dibaca dan

meminta mereka untuk menceritakan apa pemahaman

mereka terhadap isi buku tersebut.

4). Menulis permulaan

Anak usia 3 sampai 6 tahun, pada umumnya masa peka

anak untuk menulis muncul diawali dengan kesenangan

anak untuk mencoret-coret dinding sebagai permukaan

untuk menulis. Kegiatan ini perlu dikembangkan dengan

memberi tugas kepada anak untuk mencoretkan

goresannya di atas kertas. Dalam memberikan tugas

menulis, sebaiknya tidak memaksa anak untuk langsung

menulis huruf, namun membebaskan mereka untuk

menggoreskan penanya untuk membuat simbol dalam

gambar

e. Pengembangan seni

1). Menggambar dan mewarnai

Kegiatan menggambar dan mewarnai adalah kegiatan yang

sangat disukai oleh anak. Pendidik dapat menyiapkan

bahan, seperti, krayon, cat air, kapur, arang untuk

mendukung dua kegiatan tersebut. Dalam memberikan

tugas mewarnai, yang harus ditekankan oleh pendidik

adalah proses pengerjaannya, bukan seberapa rapi dan

bagus hasil pewarnaannya. Anak usia 3 – 4 tahun masih

berada dalam tahap pengembangan menggambar pre-

schematic (pra-bagan) sehingga dalam memilih warna anak

cenderung bersifat sangat subjektif atau anak mungkin akan

mewarnai gambar sesuai dengan warna kesukaan mereka,

misalnya mewarnai awan dengan warna biru, gunung

dengan warna hitam, dan sungai dengan warna merah.

Selain itu motorik halus anak masih dalam proses

Page 31: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

MP

I

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

61

perkembangan, sangatlah mungkin jika hasil goresan anak

masih belum rapi, dan keluar dari garis pembatas gambar.

2). Kolase

Kolase merupakan kegiatan menyusun berbagai macam

bahan pada sehelai kertas mendatar (dua dimensi).

Membuat kolase merupakan aktivitas yang sesuai untuk

anak usia 3-4 tahun karena melatih mereka untuk

melengkapi atau mengisi suatu pola dengan teliti. Anak

yang baru pertama kali mencoba membuat kolase

sebaiknya diberikan tugas melengkapi satu potongan

gambar saja. Bahan-bahan yang dapat digunakan untuk

mengisi pola antara lain: potongan berbagai jenis kertas

(origami, Koran, tisu berwarna, daur ulang), kancing baju,

potongan sedotan, manic-manik, beras, potongan karung

goni, sak semen, serbuk gergaji, dan kayu rautan pensil.

3). Melukis

Anak usia 3 – 4 tahun sangat menyenangi kegiatan

melukis, terutama dengan menggunakan cat. Mereka

senang bereksperimen dengan warna, bentuk, membuat

desain, dan gambar-gambar sederhana. Alat dan bahan

yang dapat digunakan untuk melukis antara lain: aneka

macam warna dari pewarna makanan dan cat (air, poster,

kayu, minyak), kuas, easel (papan lukis), dan kertas.

4). Mencetak atau stempel

Mencetak dengan berbagai bahan merupakan kegiatan

pengembangan seni yang sangat menyenangkan bagi

anak. Mereka dapat mencetak anggota tubuhnya, seperti

telapak tangan dan jari-jarinya serta menambahkan hiasan

dengan krayon. Pendidik dapat memanfaatkan bahan alam,

seperti kentang, pelepah pisang, ubi, wortel sebagai alat

Page 32: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

IMP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

58

untuk mencetak. Sebelum kegiatan mencetak di mulai,

pendidik dapat harus membuat cairan cat dengan

kekentalan yang pas sehingga diperoleh warna yang indah

dan menarik. Tepung terigu dapat ditambahkan sedikit ke

dalam cat untuk memperoleh kekentalan yang diinginkan.

Untuk mengeringkan hasil cetakan anak, pendidik dapat

memasang tali jemuran untuk mengangin-anginkan hasil

cetakan.

5). Menggunting dan menempel

Menggunting dan menempel termasuk keterampilan

dasar yang perlu dikembangkan pada anak. Anak yang

belum lancar menggunting dapat diberikan tugas dengan

menggunting bebas, kemudian menggunting bagian tepi

kertas, menggunting mengelilingi kertas, menggunting

lurus sampai menggunting bentuk pola yang lebih

kompleks. Gunting yang digunakan oleh anak sebaiknya

dipilih bentuk gunting yang bagian ujungnya tidak

runcing (tumpul atau bundar), tetap tajam, namun

bagian pegangannya dilapisi plastik sehingga tetap aman

digunakan oleh anak. Untuk kegiatan menenpel dapat

digunakan bahan-bahan, seperti aneka kertas (Creepe,

Koran, origami, majalah bekas, karton), manik-manik,

kapas, kain perca, pasir, ranting pohon, dan daun kering.

6). Membangun dengan adonan dan benda-benda

Anak usia 3 – 4 tahun sedang berada dalam tahap

bermain konstruktif yang ditandai dengan aktivitas anak

yang senang sekali membuat aneka bangunan dengan

berbagai macam benda. Playdough merupakan salah

satu adonan yang dapat digunakan oleh anak untuk

membuat berbagai macam bentuk yang menarik. Selain

Page 33: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

MP

I

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

61

dengan playdough, pendidik dapat mengumpulkan

barang-barang bekas, seperti kardus pasta gigi,

selongsong tisu, kotak korek api, dan botol bekas.

Pendidik dapat memberikan barang bekas tersebut

kepada anak dan meminta mereka membuat berbagai

macam bentuk lain yang memiliki arti dengan

menggabungkan benda-benda tersebut.

f. Pengembangan Moral dan Sikap Beragama

1). Mengenal dan menyayangi ciptaan Tuhan

Anak perlu mengenali ciptaan Tuhan dan menyayanginya.

Hewan dan Tumbuhan dapat menjadi objek yang nyata bagi

anak untuk ber latih menyayangi ciptaan-Nya. Anak dapat

diberikan tugas menanam tanaman dan bertanggung jawab

untuk menyiram, memberi pupuk dan merawatnya.Jika anak

belum memiliki hewan peliharaan, mereka dapat diberikan

pilihan untuk menentukan hewan kesukaannya dan

memeliharanya. Hal ini akan memupuk rasa cinta kasih

mereka terhadap ciptaan Tuhan.

2). Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan

Pada hakikatnya, membaca doa sebelum dan sesudah

kegiatan bukanlah merupakan suatu tugas. Hal ini lebih

tepat merupakan suatu bentuk pembiasaan yang harus

dilaksanakan sehari-hari. Tugas yang berkaitan dengan doa

adalah ketika mereka mencoba menghapalkan doa-doa

sesuai agama mereka atau memberikan tugas kepada

mereka untuk berdoa secara khusus, tenang, dan tidak

memukul-mukul meja pada saat berdoa.

3). Melaksanakan ritual keagaamaan sesuai dengan

keyakinannya

Page 34: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

IMP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

58

Anak perlu dikenalkan dengan ajaran agamanya masing-

masing (contoh, dalam islam terdapat kewajiban untuk

shalat). Anak dapat diberikan tugas tugas untuk menirukan

gerakan-gerakan dalam ritual keagamaan tersebut, anak

diberikan pemahaman mengapa ritual tersebut perlu

dilaksanakan.

g. Pengembangan Sosial Emosional

1). Mempelajari artifak

Untuk mendapatkan konsep dalam pengembangan social,

anak dapat diberikan tugas untuk mempelajari artifak atau

benda-benda bersejarah yang memiliki nilai kebudayaan

yang tinggi dalam kehidupan manusia. Artifak tersebut dapat

berupa alat permainan, pakaian, sepatu, alat-alat memasak

yang dapat digunakan oleh anak untuk membandingkan apa

yang mereka tahu tentang benda-benda tersebut yang

digunakan oleh negara lain. Tugas yang dapat diberikan

pada anak adalah meminta mereka untuk menggali

pemahaman mereka tentang artifak tersebut.

2). Merayakan hari ulang tahun

Merayakan ulang tahun bukan merupakan ritual yang harus

dilaksanakan, tetapi pendidik dapat menciptakan suasana

khusus untuk hari kelahiran anak-anak. Pendidik dapat

memberikan tugas kepada anak yang tidak berulang tahun

untuk menyiapkan pesta sederhana bagi anak yang

berulang tahun, seperti membuat mahkota, menghias

hadiah sederhana, mendekorasi bangku khusus untuk anak

yang berulang tahun.

Page 35: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

MP

I

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

61

5. Apa Saja Tema-Tema Dalam Kegiatan Pengajaran

dengan menggunakan Metode Pemberian Tugas bagi

Anak TK?  

Supaya anak mendapatkan pengalaman belajar yang berarti setelah

proses pembelajaran dengan metode pemberian tugas, guru perlu

menentukan dan memilih tema-tema yang sesuai dan cocok untuk anak

TK berdasarkan kurikulum TK tahun 2004, tema-tema tersebut harus

mengacu kepada aspek-aspek pengembangan (fisik motorik, kognitif,

bahasa, social-emosional, moral, agama, dan seni).

Menurut Moeslichatoen, “Tema pemberian tugas dalam pengembangan

kemampuan bahasa antara lain: mengembangkan kosa kata baru,

menyatakan pikiran dan perasaan secara berbeda, menggunakan kata-

kata dalam bermain drama, mendengar secara aktif, mengubah

karangan”.

Dapat dikatakan bahwa tema-tema tersebut dapat digunakan

sebagai contoh untuk pemberian tugas dalam mengembangkan

kemampuan bahasa anak.

a. Kosa Kata Baru

Guru memberikan tugas kepada anak untuk mencari

persamaan arti kata-kata yang diperkenalkan guru

b. Menyatakan Pikiran dan Perasaan yang Berbeda

Contoh:

Saya lapar = saya ingin makan = perut saya berbunyi = perut

saya kosong

Saya haus = saya mau minum = tenggorokan saya kering

Saya lelah = saya ingin istirahat = saya mau tiduran

c. Penggunaan Kata-kata dalam Bermain Drama

Bermain drama membantu anak menggunakan kata-kata

secara personal dan nyata

d. Mendengar Secara Aktif

Page 36: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

IMP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

58

Sesudah anak mendengar cerita dari guru, anak diberi tugas

menceritakan kembali isi cerita

e. Mengubah Karangan

Mengembangkan kemampuan untuk menggunakan

perbendaharaan kata yang dimiliki untuk membuat suatu

karangan

“Tema pemberian tugas dalam kaitan pengembangan kemampuan

dalam matematika antara lain: penjumlahan, hubungan satu

dengan yang lain, pengurutan, penggolongan, membuat

himpunan” (Moeslichatoen dalam (Hildebrand, 1986, 261-263))

a. Penjumlahan

Mengembangkan kemampuan untuk memiliki keterampilan

dalam menjumlahkan, menghitung banyaknya anak putra dan

putri di kelas, banyaknya anak yang tidak hadir.

b. Hubungan satu dengan yang lain

Mencocokkan atau memasangkan hubungan gambar yang satu dengan

yang lain.

a. Pengukuran

Mengembangkan kemampuan untuk mengukkur tinggi,

panjang, lebar, berat, panas, dan sebagainya. Untuk

mengukur panjang dengan menggunakan jengkal, siku,

dan telapak kaki. Mengukur berat dengan menggerakkan

berat benda di tangan.

b. Pengurutan

Dalam mengembangkan kemampuan mengurutkan ini

sedikitnya anak harus mengamati tiga buah benda,

menentukan apakah ada persamaannya, misalnya

berdasarkan bentuk atau ukuran, kemudian mengurutkan

kedalam urutan misalnya:

Besar, sedang, kecil, atau

Page 37: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

MP

I

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

61

Panjang, sedang, pendek

Sedikit, sedang, banyak

Tinggi, sedang, rendah

c. Penggolongan

Dalam menggolongkan, kemampuan menggolongkan

benda-benda menurut beberapa ciri tertentu. Misalnya

guru TK dapat memberi tugas anak untuk menggolongkan

benda berdasarkan warnanya, berikutnya menggolongkan

menurut bentuknya, hari berikutnya menggolongkan

berdasarkan ukurannya, demikian seterusnya.

Contoh tugas menggolong-golongkan berdasarkan warna,

bentuk dan ukuran dalam sudut rumah tangga:

menggolongkan sendok dan garpu menurut warna,

kemudian mengurut bentuk dan akhirnya mengurut

berdasarkan ukuran. Banyak kesempatan yang dapat

dimanfaatkan guru dalam pemberian tugas dengan

menggunakan tema-tema tersebut di atas. Menggolong-

golongkan anak yang memakai sepatu hitam, merah,

putih, cokelat dan sebagainya. Menggolongkan anak yang

berambut lurus, keriting, dan sebagainya.

Pada prinsipnya tema-tema yang dipilih pada proses pembelajaran

dengan metode pemberian tugas tetap mengacu kepada kurikulum

pendidikan nasional tahun 2004 yang dipakai di Indonesia yaitu

kurikulum berbasis kompetensi. Kurikulum ini berisi dua kategori

pengembangan yaitu pembiasaan dan kemampuan dasar. Ruang

lingkup Kurikulum TK dan RA meliputi aspek perkembangan : Moral dan

Nilai-nilai Agama; Sosial, Emosional, dan Kemandirian; Berbahasa;

Kognitif; Fisik/Motorik; Seni. Aspek tersebut dibedakan dalam dua

bidang (Depdiknas, 2005 : 3-4), yaitu bidang pengembangan

pembiasaan merupakan kegiatan yang dilakukan terus menerus dan

terdapat dalam kehidupan sehari-hari guna membiasakan hal-hal yang

Page 38: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

IMP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

58

baik pada anak yang berguna di lingkungannya. Bidang ini berisi aspek

Moral dan Nilai-nilai Agama dan aspek Sosial, Emosional dan

Kemandirian. Kedua adalah bidang pengembangan kemampuan dasar

merupakan kegiatan yang dipersiapkan untuk meningkatkan

kemampuan dan kreativitas anak sesuai dengan tahap

perkembangannya. Bidang ini berisi kemampuan berbahasa, Kognitif,

Fisik/Motorik, dan Seni.

Berikut adalah tema-tema dalam kurikulum TK selama satu tahun :

a.Semester I

a. Diri Sendiri (3 minggu)

(identitas diri, anggota tubuh, dan kesukaan)

b. Lingkunganku (4 minggu)

(keluarga, rumah, dan sekolah)

c. Kebutuhanku (4 minggu)

(makanan, minuman, pakaian, dan kesehatan)

d. Tanaman (3 minggu)

(buah-buahan, sayur-sayuran, dan bagian-bagian pohon)

e. Binatang (3 minggu)

(macam-macam binatang)

Semester II

a. Rekreasi ( 4 minggu)

(tempat-tempat rekreasi dan kendaraan)

b. Pekerjaan (3 minggu)

(jenis-jenis pekerjaan)

c. Air, Api, dan Udara (2 minggu)

d. Alat Komunikasi (2 minggu)

e. Tanah Airku ( 3 minggu)

(negaraku, kehidupan di desa dan kota)

f. Alam Semesta ( 3 minggu)

(nama-nama benda dan gejala alam).

C. Latihan

Page 39: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

MP

I

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

61

Untuk memperdalam pemahaman anda mengenai materi di atas,

kerjakanlah latihan berikut ini:

1. Sebutkan apa pengertian dari metode pemberian tugas!

2. Jelaskan tujuan dan manfaat dari metode pemberian tugas bagi

anak TK!

3. Bagaimana cara memasukkan motivasi sebagai aspek penting

dalam pemberian tugas

4. Diskusikan bagaimana pemberian tugas itu harus dilaksanakan

sehingga dapat meningkatkan minat anak dalam belajar.

D. Rangkuman

Metode pemberian tugas menurut Moeslichatoen, “Metode

pemberian tugas merupakan tugas atau pekerjaan yang sengaja

diberikan kepada anak TK yang harus dilaksanakan dengan baik.

Tugas tersebut dapat dikerjakan oleh individu maupun secara

kellompok.

Banyak manfaat yang dapat diperoleh melalui pemberian tugas,

diantaranya pendidik mendapatkan umpan balik tentang kualitas

hasil belajar, meningkatkan hasil belajar, menarik minat anak untuk

mengerjakan tugas selanjutnya dan memotivasi anak untuk mau

belajar sendiri

Tugas yang diberikan oleh pendidik harus mencakup berbagai aspek

pengembangan seperti fisik, kognitif, bahasa, seni, Moral dan

Agama, serta seni, sehingga tujuan pembelajaran untuk

memperoleh hasil belajar anak yang optimal dapat tercapai.

Pendidik dalam memberikan tugas kepada anak harus jelas dan

penentuan batas yang tepat yang diberikan benar-benar nyata.

Pemberian penentuan batasan tugas merupakan prasyarat yang

sangat penting yang harus mendapat perhatian guru TK. Banyak

Page 40: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

IMP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

58

anak yang mengalami hambatan untuk memperoleh kemajuan

belajar karena tidak menentunya batas tugas yang diberikan guru

yang harus diselesaikan. Siswa harus mendapat kejelasan mengapa

ia harus mengerjakan tugas itu. Guru harus menjelaskan tujuan dari

diberikannya tugas tersebut.

Menurut Moeslichatoen,Tema yang bisa dijadikan contoh pemberian

tugas dalam pengembangan kemampuan bahasa antara lain:

mengembangkan kosa kata baru, menyatakan pikiran dan perasaan

secara berbeda, menggunakan kata-kata dalam bermain drama,

mendengar secara aktif, mengubah karangan. Sedangkan untuk

mengembangkan kemampuan matematika tema yang bisa diambil

yaitu penjumlahan, pengukuran, pengurutan dan penggolongan.

E. Evaluasi

Pilihlah jawaban yang benar dengan cara memberi tanda silang (x)

pada huruf A, B, C, atau D yang mewakili jawaban yang paling

benar!

1. Berikut ini merupakan manfaat penggunaan metode pemberian

tugas, kecuali…

A. Pendidik akan memperoleh umpan balik tentang kualitas hasil

belajar anak

B. Pemberian tugas bila dirancang secara tepat akan membuat

anak jenuh dalam proses pembelajaran

C. Tugas yang diberikan secara teratur, berkala, dan ajeg akan

menanamkan kebiasaan dan sikap belajar yang positif serta

dapat memotivasi anak untuk belajar sendiri

D. Pemberian tugas secara tepat dan dirancang secara seksama

dapat menghasilkan prestasi belajar yang optimal

2. Pemberian tugas menyimak suara musik dan meminta anak

menggerakkan badan sesuai dengan irama musik merupakan

salah satu teknik untuk mengembangkan kemampuan….

Page 41: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

MP

I

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

61

A. Fisik

B. Kognitif

C. Bahasa

D. Seni

3. Pemberian tugas untuk mengembangkan kemampuan kognitif,

terutama matematika permulaan dapat dikembangkan melalui

kegiatan…

A. Mengklasifikasi, mengukur, mengenal bentuk

B. Membuat pola, mengklasifikasi, membaca buku

C. Buletin bantuan, kartu kata, membuat pola

D. Merayakan ulang tahun, mencetak, menggunting

4. Kolase merupakan salah satu teknik pengembangan kemampuan

dasar dalam bidang….

A. Fisik

B. Bahasa

C. Seni

D. Sosial emosional

5. Menurut Moeslichatoen, tema yang berkaitan dalam

pengembangan kemampuan berbahasa adalah ....

A. mengembangkan kosa kata baru

B. menjumlahkan

C. menggolongkan

D. memahat

Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci Jawaban Tes Formatif 1

yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban Anda

yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk

mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi pokok 1,

Page 42: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

IMP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

58

Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban Anda yangbenar

5x 100%

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:

90 – 100% = baik sekali

80 – 89 % = baik

70 – 79 % = cukup

< 70 % = kurang

F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Apabila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda

dapat meneruskan dengan modul berikutnya. Bagus! Tetapi apabila

tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus

mengulangi materi pokok 1, terutama bagian yang belum Anda

kuasai.

Page 43: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

MP

II

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

61

MATERI POKOK II

RANCANGAN DAN PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS

A.Indikator Keberhasilan

1. Peserta mampu menjelaskan rancangan persiapan guru dalam

kegiatan pemberian tugas bagi anak TK

2. Peserta mampu menerapkan metode pemberian tugas dalam

pengembangan perilaku dan kemampuan dasar anak TK

3. Peserta mampu membuat rancangan pelaksanaan kegiatan

pemberian tugas bagi anak TK

4. Peserta mampu melaksanakan pembelajaran dengan metode

pemberian tugas bagi anak TK

B. Uraian Materi dan Contoh

Sebelum memulai proses pembelajaran melalui metode pemberian

tugas, seorang guru/ pendidik harus membuat rancangan kegiatan

pembelajaran terlebih dulu agar tujuan pembelajaran dapat tercapai

secara optimal.

Rancangan Kegiatan Pemberian Tugas bagi Anak TK meliputi:

1. Rancangan Persiapan Guru

Secara umum persiapan guru untuk merancang kegiatan pemberian

tugas adalah sebagai berikut:

a. Menetapkan tujuan dan tema yang dipilih

b. Menetapkan rancangan bahan dan alat yang diperlukan untuk

kegiatan pemberian tugas

c. Menetapkan rancangan langkah-langkah kegiatan pemberian

tugas

d. Menetapkan rancangan penilaian kegiatan pemberian tugas

Page 44: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

IIMP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

58

Berikut ini uraian dari rancangan kegiatan pemberian tugas:

3. 1). Menetapkan Tujuan dan Tema yang dipilih

Langkah yang pertama dalam membuat rancangan pemberian

tugas adalah menentukan tujuan dan tema. Dalam

menetapkan tujuan pengajaran tersebut guru harus

mengaitkan tujuan dengan tema pemberian tugas yang cocok

bagi pengembangan dimensi perkembangan anak TK. Tema

itu harus ada kedekatan hubungan dengan kehidupan sosial

anak di rumah, di sekolah, maupun dalam masyarakat.

Mengacu kepada tujuan yang telah ditetapkan, guru harus

menetapkan jenis tugas yang relevan dengan

mempertimbangkan minat dan kemampuan siswa,

kemampuan/keterampilan guru, serta sarana yang ada. Salah

satu contoh rumusan tujuan adalah: siswa dapat mewarnai

dengan benar, siswa dapat menempel gambar pada kertas

karton, siswa dapat membuat prakarya/gelang dari manik-

manik.

Contoh:

Tujuan : siswa dapat membuat prakarya/ gelang dari manic-

manik

Tema : meronce

Sesudah guru menetapkan tema dan tujuan yang dipilih, maka

tujuan itu harus dijabarkan ke dalam satuan-satuan tugas

sesuai dengan tema “meronce”.

Page 45: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

MP

II

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

61

2). Menetapkan rancangan bahan dan alat yang diperlukan untuk

kegiatan pemberian tugas

Sesuai dengan rancangan tujuan dan tema yang ditetapkan, maka

dapat ditetapkan rancangan bahan dan alat yang harus disediakan

guru. Misalnya guru menetapkan rancangan bahan dan alat yang harus

disediakan, yaitu: 5 seri gambar yang masing-masing harus dipilih anak,

kesesuaian banyaknya gambar sebelah kiri dan dengan memberikan

tanda panah. Kelima seri gambar itu harus digandakan sebanyak anak

yang mengikuti kegiatan belajar melalui pemberian tugas. Lima seri

gambar dibukukan, sehingga masing-masing anak akan mendapatkan

buku tugas itu.

3). Menetapkan rancangan langkah-langkah kegiatan pemberian

tugas

Tahap ini merupakan tahap yang sangat penting dilihat dari

segi pemantapan penguasaan materi dan peningkatan kualitas

belajar. Keberhasilan dalam kegiatan pengajaran dengan

pemberian tugas tergantung pada bagaimana cara guru

menangani kegiatan pemberian tugas secara teratur dan ajeg

yang pada gilirannya dapat memotivasi anak untuk belajar,

menimbulkan kesiapan anak untuk bekerja (menyelesaikan

tugas) dan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.

Menurut Moeslichatoen (2004:197), dalam menetapkan

rancangan langkah-langkah pemberian tugas hendaknya dapat

tercermin :

Tugas apa yang harus dilakukan anak

Hasil yang diharapkan untuk mengerjakan tugas tersebut

Page 46: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

IIMP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

58

Bagaimana cara mengerjakan tugas tersebut

Bahan dan alat apa yang diperlukan untuk menyelesaikan

tugas tersebut

Untuk memperoleh bahan yang akan digunakan dalam metode

pemberian tugas, guru dapat mengidentifikasi bahan/peralatan

yang ada di sekolah. Guru juga dapat memanfaatkan bahan-

bahan sederhana yang ada di lingkungan. Misalnya kardus bekas,

kain perca, plastik, sedotan, biji-bijian, dll.

Setelah guru menyiapkan bahan dan alat-alat yang akan

digunakan, selanjutnya guru menyusun langkah-langkah kegiatan

yang akan dilakukan oleh anak. Langkah-langkah tersebut disusun

secara berurutan. Dalam urutan langkah kegiatan tersebut juga

harus tergambar pemanfaatan bahan secara eksplisit, operasional

dan terinci.

Contoh 1:

Mengkomunikasikan tujuan dan tema pemberian tugas

Tujuan: memperoleh pemantapan pemahaman hubungan-

hubungan hal yang satu dengan yang lain yang sesuai

Tema : mengenal bilangan

Membagikan buku tugas kepada masing-masing anak untuk

dikerjakan oleh anak dengan menggunakan pensil

Menjelaskan cara membagikan tugas untuk memasangkan

gambar yang sesuai satu dengan yang lain

Membimbing anak dalam mengerjakan tugas lebih teliti,

bekerja lebih baik, dan lebih rapi

Contoh 2:

Tujuan: anak mampu membuat prakarya/gelang dari manik-

manik

Page 47: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

MP

II

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

61

Tema : meronce

Guru membagikan alat dan bahan kepada anak, seperti

manic-manik, benang, gunting

Guru menjelaskan cara meronce kepada anak dengan rinci

Guru membimbing anak dalam mengerjakan tugas

meronce.

4) Menetapkan rancangan penilaian

Sesuai dengan tujuan dan tema/topik yang dipilih, maka dapat

dirancang penilaian kegiatan pemberian tugas dengan mengacu pada

frekuensi anak bertanya selama melaksanakan kegiatan pemberian

tugas. Semakin sering anak-anak bertanya tentang cara mengerjakan

tugas, maka dapat dikatakan bahwa kegiatan tersebut kurang lancar.

Semakin jarang anak-anak bertanya maka dikatakan bahwa kegiatan itu

lancar atau sangat lancar.

Contoh rancangan penilaian:

Bila frekuensi bertanya:

≤ 15% dari jumlah anak, maka dinyatakan kegiatan pemberian

tugas sangat lancar

15% - ≤ 15% dari jumlah anak, maka dinyatakan kegiatan

pemberian tugas lancar

> 15% dari jumlah anak, maka dinyatakan kegiatan pemberian

tugas kurang lancar.

Menyusun Evaluasi Pembelajaran

Cara menyusun evaluasi terhadap tugas berbeda antara pemberian

tugas yang bersifat konvensional dengan pemberian tugas yang

bersifat modern. Evaluasi terhadap hasil pekerjaan anak, idealnya

dilakukan dengan mempertimbangkan hal-hal berikut:

Mempertimbangkan minat, kemampuan, kecerdasan

Page 48: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

IIMP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

58

Membicarakan tugas dengan anak

Menilai tugas berdasarkan prosedur dan hasil

Melayani pertanyaan yang diajukan anak

Tugas dalam bentuk proyek, kontrak mingguan/ bulanan

2. Penerapan pengembangan perilaku dan kemampuan

dasar anak usia TK (3 – 4 tahun) melalui metode

pemberian tugas

Pada penerapan metode pemberian tugas untuk anak TK harus

disesuaikan antara tugas dengan tahapan perkembangan usia anak

dan tetap berpegang pada prinsip bermain sambil belajar dalam

mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

Berikut ini adalah contoh kegiatan pengembangan perilaku dan

kemampuan dasar anak usia 3 – 4 tahun melalui metode

pemberian tugas, diantaranya:

a.Penerapan pengembangan fisik

Berjalan, berlari, dan melempar

Nama Kegiatan : Berjalan, berlari, dan melempar

Alat dan Bahan : bola (ukuran bola basket, berat lebih ringan)

Bentuk tugas : individual

Langkah kegiatan:

1). Anak berdiri di garis start

2). Pendidik memberi kode kepada anak untuk berjalan

3). Anak berjalan mengikuti garis zig zag. Di pos 2, anak

mengambil bola dan berlari membawanya ke pos 3

4). Di pos 3, anak memasukkan bola ke dalam keranjang

b.Penerapan Pengembangan Kognitif

Berhitung

Nama kegiatan : mencocokkan titik dengan benda

Page 49: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

MP

II

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

61

Alat dan bahan : 10 karton berbentuk lingkaran yang masing-

masing diberi titik dari 1 – 10 titik, biji-bijian

Bentuk tugas : Individual

Langkah Kegiatan : 1). Letakkan 10 Karton tersebut di atas

meja

2). Minta anak untuk meletakkan biji-bijian

tepat di atas titik-titik yang tersedia

Variasi kegiatan : Biji-bijian dapat diganti dengan benda lain,

seperti kancing baju, kelereng, penjepit baju.

Titik-titik dapat diganti dengan lambang bilangan jika anak sudah

memasuki tahapan transisi dari konkret ke lambing bilangan

c. Penerapan Pengembangan Bahasa

Kartu Huruf

Nama Kegiatan : Bermain Kartu Huruf

Alat dan bahan : Kartu huruf (masing-masing huruf digandakan

3, untuk huruf vocal, gandakan lebih banyak),

kartu gambar dan tulisannya. Potongan huruf

dapat juga dibuat dari huruf-huruf yang ada di

majalah yang digunting dan dikelompokkan

Bentuk tugas : Individual

Langkah Kegiatan: 1). Anak diberikan kartu gambar

2). Minta anak untuk meletakkan kartu-kartu

huruf di bawah tulisan pada kartu gambar

3). Minta anak untuk melafalkan kata yang

tertera pada kartu gambar (dengan

bantuan pendidik)

4). Berikan beberapa kartu gambar lainnya

d. Penerapan Pengembangan Seni

Kolase

Nama Kegiatan : Kolase Topi Ikan

Alat dan bahan : Gunting, stapler, lem, (alumunium foil, kain

perca, tisu, karton, origami digunting berbentuk

Page 50: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

IIMP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

58

lingkaran atau bentuk lain dengan ukuran

kecil), karton

Bentuk tugas : Individu

Langkah Kegiatan : 1). Buatlah pola ikan sebesar kepala anak

dengan karton. Gunting dan jiplaklah untuk

mendapatkan satu pola yang sama

2). satukan kedua pola tersebut dengan stapler

dan sisakan lubang di bagian bawah ikan

menyerupai topi

3). Minta anak untuk menghias ikan dengan

menambahkan sisik-sisiknya menggunakan

potongan kain perca, alumunium foil, tisu,

origami

Variasi kegiatan : Pola untuk kolase dapat divariasikan dengan

berbagai macam bentuk (dapat disesuaikan

dengan tema). Potongan kertas untuk anak

yang berusia lebih muda sebaiknya tidak

terlalu kecil.

e. Penerapan Pengembangan Moral dan Nilai Agama

Memelihara tanaman

Nama Kegiatan : “Tanamanku Sayang”

Alat dan Bahan : Pot (diisi tanah), sekop, tanaman bunga, pupuk,

name card.

Bentuk Tugas : Individual/ kelompok

Langkah Kegiatan: 1. Anak diberikan tanaman untuk ditanam di

dalam pot (biarkan mereka menanam sendiri)

2. Minta anak untuk menempelkan Name card-

nya di pot.

3. Beri tugas kepada anak untuk merawat

tanamannya setiap hari

Page 51: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

MP

II

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

61

f. Penerapan Pengembangan Sosial-emosional

Nama Kegiatan : Berikan Kepadaku

Alat dan Bahan : Kue donat (bisa diganti kerupuk yang

berlubang), 1 buah sumpit untuk setiap anak,

tape recorder

Bentuk tugas : kelompok besar

Langkah Kegiatan: 1. Anak-anak berdiri dalam lingkaran

2. Seorang anak memasukkan ujung sumpit ke

dalam lubang kue donat

3. Putarlah musik. Anak yang memegang donat

mengoper donat ke teman di samping

kanannya dan diterima dengan sumpit

4. Jika musik dihentikan, anak yang memegang

donat mendapat tugas tertentu dari pendidik

3. Pelaksanaan Pembelajaran dengan Metode Pemberian

Tugas

Dalam melaksanakan pembelajaran melalui metode pemberian

tugas pada anak TK ada tiga tahap kegiatan yang harus dilakukan

guru:

a. Kegiatan Pra-Pengembangan

Kegiatan pra-pengembangan merupakan persiapan yang harus

dilakukan guru sebelum kegiatan pemberian tugas. Persiapan

guru sebelum melaksanakan kegiatan pemberian tugas akan

berpengaruh pada kelancaran pelaksanaan pemberian tugas.

Oleh karena itu, persiapan guru harus dilaksanakan secara

cermat, agar tujuan dan tema yang ditetapkan dapat

dilaksanakan dalam pemberian tugas secara memuaskan

b. Kegiatan Pengembangan

Dalam memulai kegiatan memberi tugas kepada anak, sebagai

pemanasan guru mengemukakan kepada anak bahwa guru

Page 52: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

IIMP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

58

akan membagikan kepada setiap anak sebuah buku yang berisi

gambar yang bagus. Kalau semua anak sudah mendapatkan

bagiannya masing-masing, guru mengkomunikasikan tujuan

kegiatan pemberian tugas, misalnya untuk meningkatkan

penguasaan keterampilan menghitung, guru dapat memulai

nya dengan terlebih dahulu melakukan percakapan dengan

anak, sebagai berikut:

Guru : “Anak-anak kalian sudah menerima buku bergambar

masing-masing”

“ Kalian boleh mengamati semua gambarnya. Bagus bukan?”

Anak diberi waktu untuk mengamati gambar itu. Apabila guru

sudah merasa cukup memberi waktu pada anak-anak untuk

mengamati gambar tersebut, untuk menarik perhatian anak,

guru menyatakan:

Guru: “ Coba sekarang perhatikan bu Guru, akan kita apakan

gambar-gambar itu?” “Kita akan bermain-main dengan gambar

itu.” “Kita sudah belajar menghitung sampai sepuluh.” Coba

siapa sekarang yang dapat membilang sampai sepuluh.”

Tentu banyak anak yang menanggapinya baik secara verbal,

menunjukkan tangan, atau dengan gerakan-gerakan yang

lain. Selanjutnya guru dapat mulai melanjutkan lagi

percakapan dengan anak unuk menarik perhatian dan

memotivasi anak sehingga tertarik untuk mengerjakan tugas

diberikan.

c. Kegiatan Penutup

Pada akhir pengajaran guru dapat menutup kegiatan

pembelajaran dengan menyimpulkan hasil pembelajaran dan

mengaitkan materi yang telah dibahas dengan materi yang

akan diberikan selanjutnya.

Page 53: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

MP

II

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

61

C. Latihan

Untuk memperdalam pemahaman anda mengenai materi di atas,

kerjakanlah latihan berikut ini!

1. Jelaskan langkah-langkah apa yang harus ditempuh dalam

rancangan persiapan guru sebelum pembelajaran pemberian

tugas !

2. Buatlah contoh rancangan mengajar dengan metode pemberian

tugas yang mengacu pada aspek-aspek pengembangan anak!

D. Rangkuman

Sebelum memulai proses pembelajaran melalui metode pemberian

tugas, seorang guru/ pendidik harus membuat rancangan kegiatan

pembelajaran terlebih dulu agar tujuan pembelajaran dapat tercapai

secara optimal.

Secara umum rancangan kegiatan pemberian tugas meliputi 2

tahap, yaitu rancangan persiapan guru dan rancangan pelaksanaan

kegiatan pembelajaran

Dalam rancangan persiapan guru terdapat beberapa langkah yang

harus ditempuh, yaitu sebagai berikut: 1). Menetapkan tujuan dan

tema yang dipilih; 2) Menetapkan rancangan bahan dan alat apa

yang diperlukan dalam kegiatan pemberian tugas; 3). Menetapkan

rancangan langkah-langkah kegiatan pemberian tugas tugas; 4).

Menetapkan rancangan penilaian kegiatan pemberian tugas,

termasuk menyusun evaluasi kegiatan pembelajaran. Menurut

Moeslichatoen(2004:197), dalam menetapkan rancangan langkah-

langkah pemberian tugas hendaknya dapat tercermin:

Tugas apa yang harus dilakukan oleh anak

Hasil yang diharapkan untuk mengerjakan tugas tersebut

Bagaimana cara mengerjakan tugas itu

Bahan dan alat apa yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas

itu

Page 54: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

IIMP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

58

Dalam melaksanakan proses pembelajaran melalui metode

pemberian tugas pada anak TK ada tiga tahap kegiatan yang harus

dilakukan guru, yaitu kegiatan pra-pengembangan, kegiatan

pengembangan dan kegiatan penutup.

Pada prakteknya metode pemberian tugas untuk anak TK harus

disesuaikan antara tugas dengan tahapan perkembangan usia anak

dan tetap berpegang pada prinsip bermain sambil belajar dalam

mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Tema kegiatan yang

dipilih tetap mengacu pada aspek-aspek pengembangan anak sesuai

dengan yang sudah ditetapkan dalam kurikulum TK., yaitu aspek

pengembangan fisik, kognitif, bahasa, moral dan agama, sosial-

emosional serta seni.

E. Evaluasi

Pilihlah jawaban yang benar dengan cara memberi tanda silang (x)

pada huruf A, B, C, atau D yang mewakili jawaban yang paling

benar!

1. Persiapan guru untuk merancang kegiatan pemberian tugas

adalah sebagai berikut, kecuali…

A. Menetapkan tema

B. Menetapkan tujuan

C. Menetapkan bahan

D. Menentukan latihan

2. Evaluasi terhadap hasil pekerjaan anak, idealnya dilakukan

dengan mempertimbangkan hal-hal berikut, kecuali…

A. Mempertimbangkan minat, kemampuan, kecerdasan

B. Menetapkan tugas tanpa komunikasi dengan anak

C. Menilai tugas berdasarkan prosedur dan hasil

D. Melayani pertanyaan yang diajukan anak

3. Menurut Moeslichatoen dalam menetapkan rancangan pemberian

tugas harus mencerminkan hal-hal berikut ini, kecuali…

Page 55: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

MP

II

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

61

a. Tugas apa yang harus dilakukan oleh anak

b. Hasil yang diharapkan untuk mengerjakan tugas tersebut

c. Tema untuk menyelesaikan tugas

d. Bahan dan alat apa yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas

itu

4. Pemberian tugas untuk memelihara tanaman merupakan salah

satu tugas untuk mengembangkan aspek...

A. moral

B. sosial

C. kognitif

D. bahasa

5. Berikut ini merupakan tahap-tahap dalam melaksanakan

pembelajaran melalui metode pemberian tugas pada anak TK,

kecuali…

A. Pra-Pengembangan

B. pengembangan

C. Evaluasi

D. Penutup

Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci Jawaban Tes Formatif 1

yang terdapat di bagian ahir modul ini. Hitunglah jawaban Anda

yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk

mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi pokok 1,

Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban Anda yangbenar

5x 100%

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:

90 – 100% = baik sekali

80 – 89 % = baik

70 – 79 % = cukup

< 70 % = kurang

Page 56: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

IIMP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

58

F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Apabila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda

dapat meneruskan dengan modul berikutnya. Bagus! Tetapi apabila

tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus

mengulangi materi pokok 2, terutama bagian yang belum Anda

kuasai.

Page 57: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

MP

III

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

61

MATERI POKOK III

PENILAIAN PEMBERIAN TUGAS

A.Indikator Keberhasilan

1. Peserta mampu menjelaskan jenis-jenis instrumen yang digunakan

dalam penilaian pemberian tugas bagi anak TK

2. Peserta mampu membuat Instrumen penilaian kegiatan pemberian

tugas bagi anak TK

3. Peserta mampu melakukan penilaian kegiatan pemberian tugas

bagi anak TK

B. Uraian materi dan Contoh

1. Pengertian Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran bagi

Anak Usia Dini

Berikut ini merupakan pengertian penilaian menurut para ahli, yaitu:

Penilaian sebagai bagian dari proses pendidikan, merupakan

proses pemantauan dan asesmen terhadap kemajuan dan

perkembangan anak.

Soemiarti mengutip pendapat Brewer menyebutkan bahwa

penilaian adalah penggunaan sistem evaluasi yang bersifat

komprehensif untuk menentukan kualitas suatu program atau

kemajuan seorang anak.

Penilaian (assessment) memiliki makna yang berbeda dengan

evaluasi. The Task Group on Assessment and Testing (TGAT)

mendeskripsikan asesmen sebagai sebagai semua cara yang

digunakan untuk menilai unjuk kerja individu atau kelompok

(Griffin & Nix, 1991:3).

Popham (1995:3) mendefinisikan asesmen dalam konteks

pendidikan sebagai sebuah usaha secara formal untuk

Page 58: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

IIIMP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

58

menentukan status siswa berkenaan dengan berbagai

kepentingan pendidikan.

Boyer dan Ewel mendefinisikan asesmen sebagai proses yang

menyediakan informasi tentang individu siswa, tentang

kurikulum atau program, tentang institusi/ segala sesuatu

yang berkaitan dengan system institusi.

Jadi assessment atau penilaian dapat diartikan sebagai kegiatan

menafsirkan data hasil pengukuran. Penilaian pendidikan prasekolah

(usia dini) dapat didefinisikan sebagai suatu upaya dan proses memilih,

mengumpulkan, serta menafsirkan informasi tentang posisi program

maupun anak, baik terkait dengan pertumbuhan, perkembangan,

kemajuan, perubahan serta kemampuan yang menjangkau berbagai

aspek (bidang pengembangan) melalui cara-cara yang benar, tepat,

akurat, terencana dan sistematis pada dimensi proses maupun hasil;

sehingga keputusan yang diambil sesuai dengan kriteria yang

semestinya, yaitu tidak merugikan, sesuai tujuan dan nilai sebagaimana

yang telah ditetapkan.

Berikut ini merupakan beberapa definisi dari evaluasi, diantaranya:

Evaluasi adalah analisis sistematis data anak untuk memahami

keefektifan suatu program yang diberikan dan untuk

mengetahui pengaruh program tersebut terhadap anak.

Evaluasi dapat juga diartikan sebagai penilaian terhadap

tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah

ditetapkan dalam sebuah program.

Evaluasi pembelajaran pada anak usia dini merupakan proses

pengumpulan, penganalisisan, penafsiran, dan pemberian

keputusan tentang data perkembangan dan pembelajaran

anak usia dini dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.

Page 59: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

MP

III

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

61

Evaluasi sifatnya menyeluruh, mencakup pengukuran yang obyektif dan

profesonal tentang performansi dan perkembangan anak. Sedangkan

asesmen adalah proses pengumpulan data dan dokumentasi belajar

anak dan perkembangan anak. Asesmen harus bersifat otentik,

berpusat pada anak dan mengembangkan seluruh aspek fisik, psikis,

sosial dan sebagainya. Asesmen dilakukan secara reguler yang

merupakan bagian dari pembelajaran kelas. Asesmen dapat digunakan

sebagai dasar untuk merencanakan program yang sesuai dengan

perkembangan anak.

4. Manfaat evaluasi

Manfaat dilaksanakannya evaluasi proses dan hasil pembelajaran atau

program stimulasi, diantaranya:

a. Memperoleh pemahaman pelaksanaan dan hasil

pembelajaran/ program stimulasi yang telah berlangsung/

dilaksanakan pendidik (guru)

b. Membuat keputusan berkenaan berkenaan dengan

pelaksanaan dan hasil pembelajaran/ program stimulasi

terhadap anak

c. Meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran atau

program stimulasi dalam rangka upaya meningkatkan

kualitas tumbuh kembang anak

5. Prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran anak usia dini

a. Evaluasi pembelajaran/ program stimulasi anak usia dini

berhubungan dengan tujuan program kegiatan yang telah

direncanakan

b. Hasil evaluasi menguntungkan kepada anak untuk

menyesuaikan program kegiatan pada tahap selanjutnya.

Page 60: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

IIIMP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

58

Artinya dilakukan untuk mendukung perkembangan dan dan

proses pembelajaran bagi anak

c. Evaluasi pembelajaran/ program stimulasi pada PAUD

sebaiknya merupakan sebuah proses keterlibatan kerjasama

antara pendidik, anak, dan orang tua

d. Evaluasi pembelajaran/ program stimulasi pada PAUD

hendaklah menggunakan cara yang paling tepat dan

dianjurkan mengedepankan melalui pengamatan secara

langsung. Karena karakter perkembangan dan belajar anak

pada umumnya tidak dapat tampil secara penuh dalam kata-

kata secara lisan maupun tulisan.

Sumber: http://paud-uny.blogspot.com/2010/10/evaluasi-pengukuran-dan-penilaian-di.html

4. Teknik Penilaian

Secara garis besar alat atau teknik evaluasi digolongkan

menjadi 2 macam, yakni tes dan non tes. Untuk mengetahui

perkembangan anak usia dini, asesmen lebih banyak

digunakan daripada evaluasi, karena pola perkembangan anak

masih bersifat sederhana. Anak banyak menghabiskan waktu

untuk bermain bersama orang dewasa atau anak lainnya.

Sehingga untuk dapat memotret dan mendiskripsikan

perkembangan anak dengan tepat dibutuhkan suasana alami

dan tidak

memaksa anak.

Asesmen merupakan bagian program pendidikan anak, baik

anak yang berkembang secara normal maupun yang

berkebutuhan khusus. Ia merupakan proses mendokumentasi

keterampilan dan perkembangan anak. Asesmen mengukur

level perkembangan anak dan memberi indikasi tahap

perkembangan anak selanjutnya. Jadi asesmen tidak sekedar

Page 61: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

MP

III

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

61

mengukur, mengurutkan rangking ataupun mengelompokkan

anak dalam kategori tertentu.

Ada empat proses yang terjadi dalam pelaksanaan asesmen, yakni:

Menentukan kebutuhan anak dan menentukan tujuan

asesmen

Mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif dengan metode

yang tepat

Memproses informasi yang bermanfaat untuk melakukan

penilaian

Membuat keputusan (judgment) profesional

a. Asesmen Perkembangan

Asesmen perkembangan dibedakan menjadi asesmen formal

dan informal, untuk melaksanakannya, ada dua strategi yang

dapat digunakan, yakni:

1) Asesmen Formal

Asesmen ini menggunakan tes standar sebagai strateginya,

tes ini dirancang khusus untuk mengukur karakteristik

individual seperti mengukur kemampuan, prestasi, minat

atau karakteristik kepribadian anak.

Misalnya: Tes psikologis untuk bayi atau balita dan tes untuk

anak pra sekolah seperti;

• Hannah/Gardner Preschool Language test: fokus pada

tugas perkembangan visual, auditory, motorik dan konsep

untuk usia 3-5 tahun.

• Carolina Development Profile: usia 2-5 tahun, mengukur

perkembangan motorik perceptual, penalaran dan bahasa.

• IOWA Test of Preschool Development: usia 2-5 tahun, tes

prestasi pra sekolah, mengukur kesiapan bahasa, visual

motor, memori dan konsep.

• Pre Kindergarten Scale: skala rating observer, mengukur

Page 62: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

IIIMP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

58

keterampilan kognitif, kontrol diri, kemandirian dan

hubungan sosial.

2). Asesmen informal

Asesmen informal strateginya meliputi: observasi, pengukuran

yang dirancang guru (teacher-designed measure), check list

perkembangan, skala rating, rubrik, performansi dan asesmen

portofolio dan asesmen

berdasarkan teknologi.

Pengumpulan data dalam pelaksanaan asesmen dapat

dilakukan dengan cara observasi, konferensi dengan guru,

survey, interview dengan orang tua, hasil kerja anak dan

sebagainya.

b. Observasi

Observasi adalah suatu cara untuk mendapatkan keterangan

mengenai situasi dengan melihat dan mendengar apa yang

terjadi kemudian dicatat secara cermat. Observasi juga

merupakan pencatatan indikator perkembangan anak dalam

kondisi natural. Di dalamnya memuat proses observasi yang

terdiri dari tiga komponen: pengamatan (observing),

mendokumentasikan hal yang kita amati dengan berbagai cara

(recording) dan merefleksikan makna hal yang kita observasi

(interpreting).

Kegiatan observasi dapat dilaksanakan dalam berbagai situasi

seperti kegiatan di dalam dan di luar kelas, diskusi/kerja

kelompok, tanya jawab, menonton film/video, inisiatif anak

membantu teman/guru, persentasi lisan (penggunaan kosa

kata, organisasi kalimat, kontak mata atau konsentrasi),

spontanitas berinteraksi (keterampilan motorik atau ide

melakukan kegiatan), waktu bebas, istirahat (waktu makan,

pilihan aktivitas, kuantitas waktu yang digunakan dalam

Page 63: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

MP

III

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

61

beraktivitas meupun berinteraksi dengan teman), posisi fisik

anak saat duduk (membaca, menulis dan lain-lain).

Pelaksanaan observasi juga harus mempertimbangkan alat

dan teknik yang digunakan sesuai dengan tujuan observasi.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3. 1 Teknik ObservasiN

o

Tujuan pengumpulan data Teknik yang digunakan

1 Membuat catatan yang bagus

dan lengkap tentang aktivitas

anak

Running Record,

videotape

2 Mencatat perilaku atau interaksi

dan prestasi anak berdasarkan

tujuan

Catatan anekdot; foto

dan komentar

3 Mencatat intensitas terjadinya

perilaku tertentu

Time Sampling

4 Memahami sebab dan waktu

terjadinya perilaku tertentu

Event Sample

5 Mengumpulkan informasi

tentang minat bermain anak,

kemajuan individual,

penggunaan peralatan/media

tertentu

Checklist

6 Mengevaluasi kemampuan anak

dalam mencapai tujuan

Skala Rating

7 Membandingkan pemahaman

anak yang berbeda tentang

suatu konsep yang spesifik

Interview

8 Mendokumentasikan secara

tepat dan akurat tentang hal-hal

yang sulit dijelaskan

Foto dan Komentar;

Videotape

9 Mendokumentasikan gerakan, Running Record;

Page 64: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

IIIMP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

58

bahasa atau interaksi maupun

kemampuan lain seperti

keterampilan musik untuk dapat

diperlihatkan /dicontoh oleh

anak lain

Videotape atau audio

recording

Contoh hasil observasi dengan teknik yang berbeda-beda:

1. Running Record

Running record digunakan berdasarkan fakta, secara detil,

kejadian ditulis dalam waktu cepat. Aksi digambarkan, dicatat

dan dicatat setepat mungkin. Komentar atau interpretasi ditulis

secara terpisah dari kejadian yang sesungguhnya.

Nama Anak: Zain

Tanggal : 20 Desember 2008

Lokasi : Taman Bermain

Waktu Kejadian Komentar

8.20 Zain memperhatikan teman-temanya berkejar-kejaran

Zain tertarik untuk ikut berkejaran dengan teman

8.25 Zain memanggil Zuhdy “Sedang main apa?” Zuhdy

menjawab, “Sedang merebut bola. Aku tadi bisa mengambil

bola yang dibawa lari Zaky”. Zain berkata, “Aku juga bisa lari

cepat”. Zain senang berlari cepat

2. Anekdot

Anekdot adalah catatan singkat tentang kejadian-kejadian

yang spesifik. Memberikan informasi factual tentang apa,

kapan, di mana, pendorong terjadinya hal tersebut, reaksi anak

dan penyelesaiannya.

Tanggal Nama Siswa Komentar

1 Januari 2008 Zaky Tidak mau bernyanyi bersama – alasan

sakit kepala

2 Januari 2008 Zuhdi Berlarian terus mengelilingi kelas

Page 65: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

MP

III

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

61

3. Time Sampling

Teknik ini digunakan untuk membantu mengetahui berapa kali

sebuah perilaku muncul.

Nama Anak: Reyhan, Raka, Zaky

Target: # menunjukkan interaksi positif x menunjukkan

interaksi negative

0 Tidak ada interaksi * Mengawali interaksi

Tanggal: 24 Oktober 2007

15 menit sample waktu Reyhan Raka Zaky

0-3 menit # * # 0 # #

3-6 menit # x # # * x # #

6-9 menit x * # # * x # * 0 # *

Dst

4. Narasi Guru

Catatan harian merupakan kesan-kesan tentang perorangan

maupun kelompok yang dicatat setiap akhir kegiatan.

Kegiatan bermain balok hari ini tidak berjalan dengan lancar.

Beberapa anak ribut, memperebutkan balok ukuran besar

untuk merangkai mobil-mobilan. Farel merebut balok dari

Fayad dan Fayad menendang rangkaian balok yang disusun

Farel. Kesabaran sangat diperlukan guru agar tidak terlibat

keributan bersama anak-anak.

5. Check List

Ceklis perkembangan merupakan daftar indikator

perkembangan anak dalam aspek-aspek tertentu dan tentu saja

terdapat jenjang usia, level perkembangan atau area

perkembangan.

Nama Anak………………………… Umur…………

Observer……………………………. Tgl…………….

Page 66: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

IIIMP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

58

Intruksi: Masukkan tanggal dimana Anda pertama kali

mengamati perilaku dibawah ini.

…../…../….. melukis dengan menggerakkan seluruh lengan

…../…../….. memotong dengan gunting

6. Skala Rating

Strategi ini hampir sama dengan ceklis perkembangan namun

dibuat menurut tingkatan keberadaan perkembangan anak

seperti garis kontinum.

Nama Anak……………………………… Umur…………….

Observer………………………………… Tgl……………………..

Tunjukkan tingkat kesuksesan anak dengan memberikan tanda

pada skala yang menunjukkan tingkat kemampuan anak saat ini.

Mengecat dengan semua jari bergerak

Dikerjakan dengan mudah (Easily)

………………. Kadang-kadang mudah (Somewhat easily)

………………… Dikerjakan namun masih kesulitan (With

Difficulty)

…………………… Belum mampu (Not Able To Do)

…………………

7. Asesmen Portofolio

Asesmen portofolio merupakan kumpulan hasil kerja anak dari

waktu ke waktu dan laporan singkat tentang aspek

perkembangannya serta pameran hasil karya terbaik anak.

Evaluasi pada pendidikan anak di usia dini sesungguhnya lebih pada

upaya untuk melihat sejauh mana perkembangan yang telah dicapai

oleh anak. Perkembangan anak usia dini meliputi perkembangan

fisik motorik, kognitif, bahasa dan sosial emosional. Oleh karenanya

Page 67: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

MP

III

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

61

indikator perkembangan anak dirumuskan dengan melihat tahapan

perkembangan anak tersebut.

Langkah-langkah penyusunan instrumen:

1. Mengidentifikasi variabel adalah segala sesuatu yang

memiliki variasi nilai. Dalam hal ini, yang menjadi variabel

adalah aspek perkembangan kognitif, fisik motorik, bahasa

dan sosial emosional.

2. Menganalisa teori adalah mencari, mendeskripsikan,

menyintesiskan teori-teori yang berkaitan dengan

perkembangan kognitif, fisik motorik, bahasa dan sosial

emosional.

3. Menyusun konstruk adalah mendefenisikan aspek

perkembangan kognitif, fisik motorik, bahasa dan sosial

emosional secara konseptual

4. Menyusun defenisi operasional adalah mendefenisikan aspek

perkembangan kognitif, fisik motorik, bahasa dan sosial

emosional secara operasional atau dapat diukur.

5. Menentukan dimensi dan atau indikator perkembangan

kognitif, fisik motorik, bahasa dan sosial emosional

berdasarkan teori yang sudah dianalis-sintesiskan.

6. Menyusun kisi-kisi instrumen (Blue Print) dalam tabel yang

terdiri dari kode, aspek, indikator, sub indikator,

pertanyaan/pernyataan, jumlah item.

7. Menyusun butir-butir instrumen berdasarkan pada pemilihan

teknik pengumpulan data yang akan digunakan, misalnya

observasi, angket, tes tertulis, wawancara dan lain-lain.

Anak berkembang dengan sangat pesat sehingga pengumpulan

data instrumen perkembangan anak lebih banyak

menggunakan teknik observasi yang lebih menekankan pada

proses, individual dan bersifat kualitatif.

Sumber : http://abusyakir80.blogspot.com/2010/03/evaluasi-pendidikan-anak-usia-dini.html

Page 68: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

IIIMP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

58

Beberapa teknik yang dapat digunakan sebagai umpan balik dan

penilaian pengembangan perilaku dan kemampuan dasar melalui

metode pemberian tugas, antara lain sebagai berikut:

1. Anecdotal Record (catatan kejadian khusus)

Merupakan uraian tertulis mengenai perilaku yang ditampilkan

oleh anak dalam situasi khusus. Catatan anekdot ditulis

dengan singkat. Catatan anekdot menjelaskan sesuatu yang

terjadi secara factual (sesuai dengan apa yang dilihat dan

didengar) dengan cara yang objektif (tidak berprasangka/ tidak

menduga-duga), menceritakan bagaimana, kapan dan dimana

terjadi peristiwa itu, serta apa yang dikatakan dan dikerjakan

oleh anak.

Keuntungan menggunakan catatan anekdot yaitu:

a. Pengamatan dapat bersifat terbuka. Pengamat dapat

mencatat apa saja tentang apa yang dilihatnya tanpa

dibatasi hanya satu macam perilaku khusus

b. Pengamat dapat menangkap hal-hal yang tidak terduga

pada saat kejadian. Pencatatan dilakukan nanti setelah

pembelajaran usai sehingga tidak mengganggu aktivitas

guru

c. Pengamat dapat melihat dan mencatat tingkah laku khusus

dan mengabaikan perilaku yang lain.

contoh catatan anekdot :

Nama anak : Aris

Pengamat : Fajar

Usia : 5 Tahun

Kelompok : TK B 2

N

o

Hari/ tanggal/ waktu Peristiwa Komentar

1 Senin, 25 februari 2012,

Pukul 08.30

Dian mewarnai

gambar

Dian mewarnai

semua gambar

bunga, ada

Page 69: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

MP

III

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

61

warna yang

keluar batas

garis

2 dst

2. Checklist (ceklis)

Ceklis merupakan alat perekam hasil observasi terhadap

perkembangan anak. Melalu ceklis dapat diketahui tingkat

perkembangan anak sehingga dapat menjadi pedoman dalam

mengembangkan berbagai rencana dan kegiatan pengembangan

yang sesuai dengan kebutuhan anak.

Contoh Ceklis Perkembangan Anak Usia 2 – 3 tahun

Nama :

No Aspek perkembangan Beberapa indikator Frekuensi

J K S

1 Perkembangan sosial/

emosional

Dapat mengikuti aturan

kelas walaupun masih

harus diingatkan

Dapat melakukan kontak

fisik dengan orang lain

Dapat bermain dengan

anak lain

2 Kognitif Dapat mengklasifikasi

benda (satu variable)

Mengerti konsep waktu

(sekarang, besok, yang

akan dating)

Mengerti konsep ruang

(atas, bawah, samping)

Mengerti tambah, kurang,

besar, kecil

3 Bahasa Mengerti apabila dipanggil

Memilih dan melihat buku

Page 70: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

IIIMP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

58

sendiri

Dapat menjawab

pertanyaan secara singkat

4 Moral dan Agama Dapat mengikuti doa

Mengenal nama tuhan

Menirukan gerakan

beribadah

Dapat mengucapkan kata

terima kasih, maaf, tolong,

dll

Menyayangi orang-orang

terdekat dan binatang

peliharaan

5 Fisik Dapat berlari walau

kadang jatuh

Menaiki tangga dengan

bantuan

Dapat meloncat

Berdiri dengan satu kaki

6 Seni Mendengarkan music dan

mengikuti irama

Bertepuk tangan dengan

variasi

Memukul-mukul benda

untuk menghasilkan bunyi

3. Portofolio

Portofolio merupakan salah satu cara yang digunakan untuk

mengamati perkembangan hasil karya anak dalam rangka melalukan

evaluasi perkembangan belajar anak usia dini. Portofolio merupakan

salah satu wadah untuk merekam berbagai unjuk kerja/ bukti nyata

hasil belajar anak usia dini.

Beberapa alasan penggunaan portofolio :

Page 71: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

MP

III

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

61

a. membantu guru untuk merangkai berbagai bukti nyata dari hasil

belajar yang ditampilkan siswa dalam berbagai bentuk karya

b. mendorong anak mengambil manfaat dari hasil belajar yang

dicapainya

c. membantu guru untuk memahami profil perkembangan anak

secara lebih lengkap dalam berbagai bidang perkembangan

d. Memberikan gambaran tentang perkembangan dan hasil belajar

anak dari waktu ke waktu

e. Merupakan sarana evaluasi hasil belajar anak secara interaktif

Contoh portofolio

No Hasil Karya Anak Uraian Pendidik (guru)

1 Melukis Nama anak : Dian

Tanggal : 25 Februari 2012

Perkembangan melukis : tahap 5

Melukis “kepala Besar” dengan

kaki mengambang di atas kertas

2 Menggambar Nama anak : Asep

Tanggal : 28 Februari 2012

Perkembangan menggambar :

tahap 6

Menggambar “kepala Besar”

dengan kaki dan bagian-bagian

tubuh lainnya, khususnya tangan

mengambang di atas kertas

3 Meronce Nama anak : Khanda

Tanggal : 29 Februari 2012

Perkembangan meronce : tahap

5

Meronce berdasarkan bentuk

C. Latihan

Page 72: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

IIIMP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

58

Untuk memperdalam pemahaman anda mengenai materi di atas,

kerjakanlah latihan berikut ini!

1. Jelaskan perbedaan antara penilaian dan evaluasi

2. Diskusikan jenis instrumen apa saja yang dapat digunakan dalam

penilaian proses pembelajaran dengan metode pemberian tugas

3. Buatlah contoh instrumen penilaian metode pemberian tugas

sesuai dengan tema yang saudara pilih!

D. Rangkuman

Penilaian sebagai bagian dari proses pendidikan, merupakan proses

pemantauan dan asesmen terhadap kemajuan dan perkembangan

anak. Evaluasi adalah analisis sistematis data anak untuk

memahami keefektifan suatu program yang diberikan dan untuk

mengetahui pengaruh program tersebut terhadap anak. Evaluasi

merupakan proses meringkas dan menginterpretasi data serta

membuat penilaian profesional berdasarkan informasi yang

diperoleh. Evaluasi sifatnya menyeluruh, mencakup pengukuran

yang obyektif dan profesonal tentang performansi dan

perkembangan anak. Sedangkan asesmen adalah proses

pengumpulan data dan dokumentasi belajar anak dan

perkembangan anak. Asesmen harus bersifat otentik, berpusat pada

anak dan mengembangkan seluruh aspek fsik, psikis, sosial dan

sebagainya. Asesmen dilakukan secara reguler yang merupakan

bagian dari pembelajaran kelas. Asesmen dapat digunakan sebagai

dasar untuk merencanakan program yang sesuai dengan

perkembangan anak.

Asesmen perkembangan dibedakan menjadi asesmen formal dan

informal, untuk melaksanakannya, ada dua strategi yang dapat

digunakan, yakni: Asesmen Formal Asesmen ini menggunakan tes

standar sebagai strateginya, tes ini dirancang khusus untuk

mengukur karakteristik individual seperti mengukur kemampuan,

Page 73: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

MP

III

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

61

prestasi, minat atau karakteristik kepribadian anak. asesmen

informal, meliputi: observasi, pengukuran yang dirancang guru

(teacher-designed measure), check list perkembangan, skala rating,

rubrik, performansi dan asesmen portofolio dan asesmen

berdasarkan teknologi.

Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemajuan hasil belajar siswa

dan ketercapaian tujuan pembelajaran. Teknik evaluasi yang dapat

digunakan untuk mengasesmen kemampuan dasar dan perilaku

anak TK melalui metode pemberian tugas, diantaranya melalui

pengamatan catatan anekdot, ceklis, dan portofolio.

E. Evaluasi

Pilihlah jawaban yang benar dengan cara memberi tanda silang (x)

pada huruf A, B, C, atau D yang mewakili jawaban yang paling

benar!

1. Sebuah usaha secara formal untuk menentukan status siswa

berkenaan dengan berbagai kepentingan pendidikan, merupakan

definisi assessment menurut…

A. Griffin & Nix

B. Popham

C. Boyer & Ewel

D. Brewer

2. Berikut ini merupakan manfaat dilaksanakannya evaluasi proses

dan hasil pembelajaran atau program stimulasi, kecuali….

A. Memperoleh pemahaman pelaksanaan dan hasil pembelajaran/

program stimulasi yang telah dilaksanakan pendidik (guru)

B. Membuat keputusan berkenaan dengan pelaksanaan dan hasil

pembelajaran/ program stimulasi terhadap anak

C. Meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran dalam

rangka meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak

D. Membuat anak tertekan dan tidak mau belajar

Page 74: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

IIIMP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

58

3. Berikut ini tergolong alat penilaian (asesmen) informal, kecuali...

A. observasi,

B. asesmen portofolio

C. Tes psikologi

D. Skala rating

4. Penilaian berupa uraian tertulis mengenai perilaku yang

ditampilkan oleh anak dalam situasi khusus, untuk menjelaskan

suatu kejadian yang factual adalah…

A. portofolio

B. checklist

C. anecdotal record

D. asesmen kinerja

5. Berikut ini merupakan keuntungan dari penilaian

menggunakan portofolio, kecuali…

A. membantu guru untuk merangkai berbagai bukti nyata dari

hasil belajar yang ditampilkan siswa dalam berbagai bentuk

karya

B. mendorong anak mengambil manfaat dari hasil belajar yang

dicapainya

C. membantu guru untuk memahami profil perkembangan anak

secara lebih lengkap dalam berbagai bidang perkembangan

D. dapat melihat dan mencatat tingkah laku khusus dan

mengabaikan perilaku yang lain.

Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci Jawaban Tes Formatif 3

yang terdapat di bagian ahir modul ini. Hitunglah jawaban Anda

yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk

mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi pokok 3,

Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban Anda yangbenar

5x 100%

Page 75: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

MP

III

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

61

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:

90 – 100% = baik sekali

80 – 89 % = baik

70 – 79 % = cukup

< 70 % = kurang

F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Apabila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda

dapat meneruskan dengan modul berikutnya. Bagus! Tetapi apabila

tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus

mengulangi materi pokok 3, terutama bagian yang belum Anda

kuasai.

Page 76: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

68

PENUTUP

Modul yang mengkaji “Metode Pemberian Tugas” ini merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari tujuh modul lainnya dalam Diklat Metode

Pembelajaran di TK. Perluasan wawasan dan pengetahuan peserta

berkenaan dengan substansi materi ini penting dilakukan, baik melalui

kajian buku, jurnal, maupun penerbitan lain yang relevan. Disamping

itu, penggunaan sarana perpustakaan, media internet, serta sumber

belajar lainnya merupakan wahana yang efektif bagi upaya perluasan

tersebut. Demikian pula dengan berbagai kasus yang muncul dalam

penyelenggaraan pendidikan anak usia dini, baik berdasarkan hasil

pengamatan maupun dialog dengan praktisi pendidikan anak usia dini,

akan semakin memperkaya wawasan dan pengetahuan para peserta

diklat.

Dalam tataran praktis, mengimplementasikan berbagai pengetahuan

dan keterampilan yang diperoleh setelah mempelajari modul ini,

penting dan mendesak untuk dilakukan. Melalui langkah ini,

kebermaknaan materi yang dipelajari akan sangat dirasakan oleh

peserta diklat. Disamping itu, tahapan penguasaan kompetensi peserta

diklat sebagai guru taman kanak-kanak, secara bertahap dapat

diperoleh.

Pada akhirnya, keberhasilan peserta dalam mempelajari modul ini

tergantung pada tinggi rendahnya motivasi dan komitmen peserta

dalam mempelajari dan mempraktekan materi yang disajikan. Modul ini

hanyalah merupakan salah satu bentuk stimulasi bagi peserta untuk

mempelajari lebih lanjut substansi materi yang disajikan serta

penguasaan kompetensi lainnya.

SELAMAT BERKARYA!

Page 77: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

61

KUNCI JAWABAN

Tes Formatif I

1. B

2. A

3. A

4. C

5. A

Tes Formatif 2

1. D

2. B

3. C

4. A

5. C

Tes Formatif 3

1. B

2. D

3. C

4. C

5. D

Page 78: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

70

Page 79: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

61

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kompetensi Guru TK, Jakarta

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI nomor 58 tahun 2009 tentang standar pendidikan anak usia dini, Jakarta

Mendiknas. (2010). Program Pembelajaran Taman Kanak Kanak. Jakarta: Pusat Kurikulum

Dra. Moeslichatoen R., M.Pd.(2004). Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta : PT Rineka Cipta

Gunarti, W. dkk. (2010). Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. Universitas Terbuka

(Ittihad Jurnal Kopertis Wilayah XI Kalimantan, Volume 7 No.12 Oktober 2009 59)

Blogdrive. (2007). Bentuk dan Raut garis [gambar], diunduh pada 8 Maret 2012 dari http://fre3style.blogdrive.com/archive/3.html

Open Clip Art Library. (2009). Housing Lottery [gambar], diunduh pada 8 Maret 2012,http://classof2013.blogs.wesleyan.edu/2012/02/10/housing-lotteryopens-210-at-noon/

Misha, V. (2011). A little this, a little that [gambar], diunduh pada 8 maret 2012 dari http://thevirginmisha.wordpress.com/2011/02/

Nugraha, A. (2010). Evaluasi Pendidikan Untuk Anak Usia Dini, diunduh pada 8 Maret 2012 dari (http://paud-uny.blogspot.com/2010/10/evaluasi-pengukuran-dan-penilaian-di.html

Syakir, A. (2010). Evaluasi Pendidikan Anak Usia Dini. Diunduh pada 8 Maret 2012 dari

Page 80: Modul Metode Pemberian Tugas Di TK

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG© 2012

72

http://abusyakir80.blogspot.com/2010/03/evaluasi-pendidikan-anak-usia-dini.html