modul perkuliahan manajemen keuangan... · 2015 2 manajemen keuangan pusat bahan ajar dan elearning...
TRANSCRIPT
MODUL PERKULIAHAN
MANAJEMEN KEUANGAN
NILAI WAKTU UANG
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ekonomi dan Bisnis
Manajemen S! 05
84008 Helsinawati, SE, MM
Abstract Kompetensi
Berdasarkan Analisa Nilai waktu uang Manajer dapat mengambil keputusan investasi
Mahasiswa dapat menganalisa Nilai Waktu Uang
2015 2 Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
HELSINAWATI, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
NILAI WAKTU UANG
1. Pengertian nilai waktu uang
Nilai waktu uang merupakan konsep sentral dalam manajemen keuangan. Pemahaman
nilai waktu uang sangat penting dalam studi manajemen keuangan. Banyak keputusan
dan teknik dalam manajemen keuangan yang memerlukan pemahaman nilai waktu
uang. Biaya modal, analisis keputusan investasi (penganggaran modal), analisis
alternatif dana, penilaian surat berharga, merupakan contoh-contoh teknik dan analisis
yang memerlukan pemahaman konsep nilai waktu uang.
Sebuah contoh seperti kenaikan pangan yang dikeluhkan oleh masyarakat, di mana
masyarakat mengambil kesimpulan sendiri atas kenaikan pangan. Ada yang
mengatakan kenaikan dikarenakan pasokan barang mulai langka, dan lain-lain.
Bila dicermati jika pendapatan kita tetap, tetapi ketika digunakan membeli barang
harga barang terasa semakin mahal, maka itu bukanlah karena barangnya mahal,
melainkan karena nilai uang kita semakin menurun. Dua alasan nilai waktu uang
penting:
• Risiko pendapatan di masa mendatang lebih tinggi dibandingkan dengan
pendapatan saat ini.
• Adanya biaya kesempatan (opportunity cost) pendapatan masa mendatang.
2. Konsep nilai waktu uang
(time value of money concept) merupakan konsep yang dipahami sebagian besar orang
di dunia. Teorinya: uang yang ada sekarang lebih tinggi nilainya dibandingkan jumlah
yang sama dimasa depan. Sebagai contoh: uang sejumlah Rp 8.000,00 sekarang dapat
membeli satu kg gula. Namun, uang sejumlah tersebut diatas tidak dapat membeli satu
kg gula pada tahun depan, mungkin hanya ¾ kg. Disini terlihat bahwa secara kualitas,
nilai uang tergerus seiring dengan jalannya waktu. Tergerusnya nilai uang tersebut
disebut sebagai inflasi.
Inflasi muncul melalui banyak sebab. Dari sudut makro ekonomi, inflasi bisa berarti
kabar yang baik (pada batasan tertentu). Jika pengangguran menurun, artinya banyak
2015 3 Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
HELSINAWATI, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
orang menerima penghasilan, artinya pula ada banyak uang yang beredar di pasar.
Selaras dengan hukum penawaran dan permintaan, maka saat daya beli meningkat
(karena orang-orang menerima penghasilan) maka harga-harga biasanya ikut naik.
Kenaikan harga tersebut sudah kita pahami sebelumnya sebagai inflasi. Maka jelas
inflasi (sekali lagi pada batas tertentu) merupakan salahsatu indikator menurunnya
pengangguran.
3. Metode-metode nilai waktu uang
Present Value
Nilai sekarang (Present Value) adalah nilai sekarang dari satu jumlah uang atau satu
seri pembayaran yang akan datang, yang dievaluasi dengan suatu tingkat bunga
tertentu. Suatu investasi dapat diterima hanya jika investasi itu menghasilkan paling
tidak sama dengan tingkat hasil investasi di pasar yaitu lebih besar dari pada tingkat
bunga deposito (tingkat hasil tanpa resiko). Misalnya tingkat hasil pasar 20%, hal itu
lazim disebut dengan tingkat diskonto artinya alat untuk mengitung nilai tunai dari
suatu hasil investasi di masa mendatang. Oleh karena itu penerimaan-penerimaan harus
dijadikan nilai sekarang untuk dibandingkan dengan nilai investasinya.
Jika kita akan menerima uang sejumlah Rp12.000.000,00 satu tahun yang akan datang
dengan bunga 20% per tahun, maka nilai sekarang (P0 ) dari penerimaan tersebut
adalah :
Contoh dari perhitungan PV:
Proyek Investasi A selama tiga tahun memperoleh penerimaan bersih
Rp10.000.000,00 per tahun. Apabila return yang diharapkan 19%, maka nilai sekarang
dari penerimaan selama 3 tahun tersebut adalah :
P0 = 10.000.000 [{(1/(1+0,19)1+1/(1+0,19)
2+1/(1+0,19)
3}]
Atau
P0 = 10.000.000(2,140)
= 21.400.000
Future Value
2015 4 Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
HELSINAWATI, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
Nilai yang akan datang (future value) adalah nilai uang diwaktu akan datang
dari sejumlah uang saat ini atau serangkaian pembayaran yang dievaluasi pada
tingkat bunga yang berlaku. Ada lima parameter yang ada dalam fungsi fv(),
yaitu :
o Rate, tingkat suku bunga pada periode tertentu bisa per bulan ataupun per
tahun.
o Nper, jumlah angsuran yang dilakukan
o Pmt, besar angsuran yang dibayarkan.
o Pv, nilai saat ini yang akan dihitung nilai akan datangnya.
o Type, jika bernilai 1 pembayaran dilakukan diawal periode, jika bernilai 0
pembayaran dilakukan diakhir periode.
Rumus yang digunakan:
Formula Future Value sbb:
1. ManuaL: Fv = Po (1+r)^n
Fv = nilai pada tahun ke- n
Po = nilai pada tahun ke- 0
r = tingkat bunga
n = periode
2. Tabel : Fn = Po ( DF r,n )
DF = discount Factor – melihat tabel
Contoh :
Budi menabung selama 5 tahun berturut-turut dengan jumlah yang sama yaitu Rp.
2.000.000 / tahun. Dengan tingkat bunga 10% tahun, berapa tabungan Budi pada tahun
ke-5 ?
Jawab :
Cara Manual : FVn = X [ (1 + r)n - 1 ] / r
FVA5 = 2.000.000 [ (1 + 0,1)5-1 ]/0,1
2015 5 Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
HELSINAWATI, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
= 2.000.000 [ 6,105] = Rp 12.210.000
3. Net Present Value
Suatu rencana investasi memerlukan pertimbangan yang cermat. Untuk menilai layak
tidaknya suatu rencana investasi, maka kita perlu menghitung apakah dana yang
diinvestasikan dapat ditutupi oleh hasil penerimaan bersih yang telah di-present value-
kan, atau tidak. Selisih antara nilai investasi sekarang dengan penerimaan bersih
yang dipresent valuekan disebut sebagai Net Present Value (NPV). Suatu rencana
investasi akan diterima jika NPV > 0, sebab nilai sekarang dari penerimaan total bersih
lebih besar daripada nilai sekarang dari nilai investasi.
Contoh :
Suatu proyek dengan dengan investasi sebesar Rp. 10.000.000 dan tingkat bunga yang
relevan sebesar 18%. Proyek ini diharapkan akan menghasilkan nilai sebesar
Rp.15.000.000. Maka berapakah besarnya net present value yang akan dihasilkan?
Jawab:
PVpenerimaan = 15.000.000 / ( 1 + 0.18 )1 = Rp. 12.711.864
PVinvestasi = 10.000.000 / ( 1 + 0.18 )0 = Rp. 10.000.000
Maka Net Present Value yang dihasilkan adalah
NPV = PVinvestasi + PVpenerimaan
NPV = – 10.000.000 + 12.711.864 = Rp. 2.711.864
Sehingga didapatlah rumus sebagai berikut:
NPV = Ao + (A1 / (1 + r))
dimana, Ao = nilai awal investasi; A1 = nilai penerimaan dari investasi; r = tingkat suku
bunga yang relevan.
4. Internal Rate of Return
Adalah suku bunga yg menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan, atau
penerimaan kas, dengan pengeluaran investasi awal.
2015 6 Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
HELSINAWATI, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
Teknik perhitungan dengan IRR banyak digunakan dalam suatu analisis investasi,
namun relatif sulit untuk ditentukan karena untuk mendapatkan nilai yang akan
dihitung diperlukan suatu 'trial and error' hingga pada akhirnya diperoleh tingkat bunga
yang akan menyebabkan NPV sama dengan nol. IRR dapat didefinisikan sebagai
tingkat bunga yang akan menyamakan present value cash inflow dengan jumlah initial
investment dari suatu proyek. Dengan kata lain, IRR adalah tingkat bunga yang akan
menyebabkan NPV sama dengan nol, karena present value cash inflow pada tingkat
bunga tersebut akan sama dengan initial investment. Suatu usulan proyek investasi
akan diterima jika IRR > cost of capital dan akan ditolak jika IRR < cost of capital.
Perhitungan IRR untuk pola cash flow yang bersifat seragam (anuitas), relatif berbeda
dengan yang berpola tidak seragam.
Jika pada saat NPV = 0, nilai IRR sebesar 15%, maka tingkat pengembalian investasi
adalah 15%. Keputusan menerima atau menolak rencana investasi dilakukan
berdasarkan hasil perbandingan IRR dengan tingkat pengembalian investasi yang
diinginkan (r). Jika r yang diinginkan adalah 18%, sementara IRR hanya 15%, maka
rencana investasi ditolak, dan begitu juga sebaliknya.
IRR dapat dicari dengan cara mencoba-coba menggunakan discounting factor
sedemikian rupa sehingga mendapatkan NPV = 0. Namun, hal ini cukup sulit untuk
dilakukan. IRR dapat dicari dengan lebih mudah jika kita mengetahui 2 perhitungan
NPV dengan hasil positif dan NPV dengan hasil negatif. Setelah itu kita bisa
menggunakan rumus iterpolasi sebagai berikut :
IRR = %terendah + (NPV%terendah/jarak 2 NPV) x (%tertinggi-%terendah)
5. Konsep Anuitas
Anuitas adalah merupakan satu arus (stream) kas yang tetap setiap periodenya.
Beberapa
contoh dari perhitungan anuitas dalam keuangan individu, misalnya cicilan bulanan
kredit
mobil atau rumah dan pembayaran biaya kontrak rumah bulanan. Arus kas ini bisa
merupakan
2015 7 Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
HELSINAWATI, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
arus kas masuk sebagai pengembalian atas investasi maupun arus keluar yang
dialokasikan
sebagai tujuan investasi.
Nilai masa depan anuitas memberikan nilai dari sebuah perencanaan tabungan yang
dilakukan
secara tetap baik besaran dan waktunya selama jangka waktu tertentu. Misalkan Anda
memutuskan untuk menyisihkan atau menabung sebesar Rp 5 juta setiap akhir tahun
selama
30 tahun untuk persiapan dana di saat Anda pensiun. Dengan asumsi bunga yang bisa
didapat
adalah sebesar 12 persen per-tahun, berapa jumlah dana yang terkumpul setelah 30
tahun?
Perhitungan ini dapat dilakukan dengan Rumus dari nilai masa depan Anuitas:
FVA={Ax[(1+i)n-1]}/i
Menghitung dengan rumus diatas maka kita mendapatkan jumlah dana setelah 30
tahun sebesar Rp 1,206,663,422. Perhatikan, bahwa dana yang Anda investasikan
selama 30 tahun hanya sejumlah Rp 150 juta (Rp 10 juta x 30 tahun). Selisih nilai
sebesar Rp 1,056,663,422 merupakan bunga yang didapat dari hasil perhitungan bunga
berbunga selama 30 tahun.
Bukan main bukan dampak waktu terhadap uang yang Anda miliki.
Kembali ke contoh diatas, dimana Anda membutuhkan dana sebesar Rp 1 miliar untuk
kebutuhan masa pensiun dan Anda masih memiliki waktu selama 30 tahun, berapa
besar tabungan yang harus disisihkan setiap tahunnya selama 30 tahun? Asumsi bunga
adalah 12 %.
Mari berhitung. Disini tujuan yang ingin kita capai adalah Rp 1 miliar. Nilai ini adalah
FVA — nilai masa datang yang ingin dicapai. Kemudian tingkat suku bunganya
2015 8 Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
HELSINAWATI, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
adalah 12% (i) dan jangka waktu (n) adalah 30 tahun, jadi berapa besar yang harus
ditabung ? Anda bisa
menggunakan rumus seperti diatas, FVA = {A x [(1+i)n-1]}/i, dimana :
FVA = nilai masa depan yang ingin dicapai
A = tabungan yang harus dialokasikan
i = bunga yang dipakai sebagai perhitungan
n = jangka waktu investasi atau tabungan.
Dari hasil perhitungan tersebut didapat nilai sebesar Rp 4,143,658 yang harus ditabung
selama 30 tahun untuk mencapai target nilai investasi sebesar Rp 1 miliar. Sebenarnya
Anda hanya perlu menabung sebesar kurang lebih Rp 345,304 setiap bulannya atau Rp
11,510 perharinya. Tentunya Anda sanggup menabung sebesar Rp 12,000 perharinya
dimana nilainya sebanding dengan membeli cappuccino di sebuah kafe terkenal di
Jakarta.
Bagaimana apakah Anda masih tidak percaya? Inilah konsep nilai waktu uang yang
harus Anda perhatikan. Semakin panjang waktu yang dimiliki semakin kecil besar
tabungan yang harus disisihkan bila hal lain dianggap tetap.
Bila target nilai yang ingin dituju adalah Rp 1 miliar untuk kebutuhan masa pensiun
nanti maka menabunglah sebasar Rp 4,143,658 setiap tahun selama 30 tahun dengan
bunga 12 persen per tahunnya.
Sementara itu, nilai tunai (nilai saat ini) dari sejumlah anuitas (PVA) merupakan
kebalikan
dari FVA, dimana :
PVA={Ax(1-[1/(1+i)n])}/i.
Dimana i adalah tingkat suku bunga dan n adalah jangka waktu pembayaran. Jika
diperhitungkan dari contoh diatas, maka PVA= {Rp 4,143,658 x (1-[1/(1,12)30])}/
0,12 = Rp33,377,924. Logikanya seperti ini, dengan jumlah dana sebesar Rp
33,377,924 yang Andatempatkan saat ini selama 30 tahun kedepan dengan bunga 12
2015 9 Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
HELSINAWATI, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
peren per tahun maka nilai investasi ini akan berjumlah Rp 1 miliar (sama dengan
perhitungan bila Anda menyisihkan Rp 4,143,658 per tahun selama 30 tahun dengan
bunga 12 persen pertahun). Dengan dimengerti konsep nilai waktu uang ini maka Anda
bisa mempraktekkannya kedalam perencanaan keuangan yang Anda kembangkan.
Dengan mengetahui nilai tujuan keuangan masa depan, Anda dapat menghitung berapa
besar tabungan yang harus Anda sisihkan guna mencapai tujuan tersebut. Dengan
menghitung tabungan yang besarnya tidak terlalu mengagetkan (Rp 12,000 per hari)
membuat Anda juga termotivasi untuk mencapai apa yang Anda inginkan.
Konsep bunga berbunga atau bunga majemuk dengan penekanan pada anuitas
sangatlah
penting untuk dipahami oleh semua individu karena memberikan suatu alternatif
perhitungan
investasi guna mencapai tujuan keuangan yang diinginkan.
Penjelasan Annuity
Annuity adalah suatu rangkaian pembayaran uang dalam jumlah yang sama yang
terjadi dalam periode waktu tertentu.
Anuitas nilai sekarang adalah sebagai nilai anuitas majemuk saat ini dengan
pembayaran atau penerimaan periodik dan sebagai jangka waktu anuitas.
PVAn = A1 [(S (1+i) n ] = A1 [ 1 – {1/ (1+ i)n /i } ]
Anuitas nilai masa datang adalah sebagai nilai anuaitas majemuk masa depan dengan
pembayaran atau penerimaan periodik dan n sebagai jangka waktu anuitas.
FVAn = A1 [(S (1+i) n – 1 ] / i
Dimana : A1 : Pembayaran atau penerimaan setiap periode
Jika penerimaan atau pembayaran terjadi pada akhir setiap periode maka disebut
annuitas ordinary.
Jika penerimaan atau pembayaran terjadi pada awal setiap periode maka disebut
annuitas due.
2015 10 Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
HELSINAWATI, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
Nilai sekarang dari anuitas
Nilai sekarang dari anuitas n tahun disebut An dan nilai sekarang faktor bunga anuitas
disebut PVIFAk,n.
An = PMT (PVIFAk,n)
PVIFAk,n = 1 - ___1____ = 1/k - ____1____
(1+k)n
k (1+k)n
k
Nilai sekarang dari Anuitas Terhutang
Berguna untuk mengukur setiap pembayaran yang maju satu periode atau pembayaran
pada awal tahun dengan menggunakan formulasi :
An (Anuitas Terhutang) = PMT (PVIFAk,n)(1+k)
Periode pemajemukan tengah tahunan atau triwulanan
Untuk menentukan apakah lebih baik bunga dihitung tahunan atau tengah tahunan (6
bulan sekali) atau triwulanan (3 bulan sekali) atau bulanan (1 bulan sekali). Suku
bunga nominal adalah suku bunga yang berlaku pada saat perjanjian. Suku bunga
efektif (annual percentage rate = APR ) adalah suku bunga yang menghasilkan nilai
majemuk terakhir.
n
Suku bunga tahunan efektif = APR = Σ PMTt (1- ___knom__ ) m
– 1,0
t=1
1+k
Dimana :
k nom = suku bunga nominal
m = jmlah periode pemajemukan dalam satu tahun
Pemajemukan tahunan = FVn = PV (1+k)n
2015 11 Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
HELSINAWATI, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
Pemajemukan tengah tahunan, triwulanan, bulanan atau harian
FVn = PV ( 1+ k nom ) mn
m
m = frekuensi pemajemukan dalam satu tahun, jika harian m = 365 hari
n = jumlah tahun
Contoh soal :
Diasumsikan sekarang ini tanggal 1 januari 2016. Pada tanggal 1 Januari 2020 seorang
nasabah akan menyetorkan uangnya ke bank Azza dalam bentuk tabungan sejumlah
Rp. 10.000.000 dengan suku bunga 12% per tahun,Ditanyakan :
Bila bank Azza melakukan pemajemukan tahunan, berapa nilai rekening nasabah pada
tanggal 1 januari 2020?
Berapa saldo pada 1 januari 2020 tersebut bila bank Azza melakukan pemajemukan
triwulanan?
Misalkan nasabah tersebut melakukan penyetoran Rp. 10.000.000 tersebut dalam
pembayaran masing-masing Rp. 2.500.000 pada tanggal 1 Januari 2017,2018,2019 dan
2020. Berapa saldo uang nasabah pada tanggal 1 januari 2020 bila dimajemukkan
tahunan?
Misalkan nasabah tersebut ingin mendapatkan saldo seperti pada jawaban pertanyaan
nomor 1 di atas, tetapi dengan menyetor empat kali pada tanggal 1 Januari
2001,2002,2003 dan 2004. Berapa besarnya masing-masing setoran?
Penyelesaian :
Waktu penabungan dapat digambarkan sebagai berikut :
1/1/16 1/1/17 1/1/18 1/1/19 1/1/20
____________________________________
Rp. 10.000.000
Uang Rp 10.000.000 tersebut dimajemukan selama 3 tahun
2015 12 Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
HELSINAWATI, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
Future value = PV (1+k)n = 10.000.000 (1+0,12)
3 = Rp. 14.049.280
Suku bunga tahunan 12% dimejemukkan triwulanan
Future Value (FV) = Rp 10.000.000 ( 1 + 0,12/4)4x3
= Rp 10.000.000 (1,4257)
= Rp 14.257.000
1/1/16 1/1/17 1/1/18 1/1/19 1/1/20
____________________________________
2.500.000 2.500.000 2.500.000 2.500.000
Nilai masa depan dari anuitas :
FVIFAk,n = (1+k)n-1 = (1+0,12)
4-1 = 4,7793
K 0,12
PMT(FVIFAk,n) = Rp 2.500.000 (4,7793) = Rp 11.948.320
Jika setoran sebesar Rp 2.500.000 setiap tahun selama 4 tahun, maka jumlah saldo
tabungan nasabah akhir tahun ke 4 sebesar Rp 11.948.320
FV = Rp 14.049.280
k = 12%
n = 4 tahun
PMT(FVIFA12%,4) = FV
FVIFA12%,4 = (1+0,12)4-1 = 4,7793
0,12
PMT (4,7793) = Rp 14.049.280
PMT = Rp 14.049.280 / 4,7793 = Rp 2.939.610
Jadi masing-masing-masing setoran adalah Rp 2.939.610
2015 13 Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
HELSINAWATI, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
Catatan :
FV = future value (nilai masa depan)
FVIF = future value interest factor (faktor bunga nilai masa depan)
APR = annual percentage rate (suku bungan tahunan yang efektif)
PV = precent value (nilai sekarang)
PVIF = present value interest factor (faktor bunga nilai sekarang)
FVIFA = future value interest factor for an annuity (faktor bunga nilai masa depan
dari anuitas)
PMT = payment time (periode pembayaran)
6. Utang yang Teramortisasi
adalah hutang dibayar kembali dalam jumlah yg sama secara periodik dari waktu ke
waktu. Dan bunga dihitung dari saldo hutangnya (hutang yg masih tersisa).
Skedule Amortisasi/Amortized Loan)
• Skedule yang menunjukkan secara tepat bagaimana pinjaman akan dibayar.
• Skedul ini menunjukkan pembayaran yang harus dilakukan pada Setiap tanggal yang
ditetapkan dan rincian pembayaran yang menunjukkan unsur bunga dan unsur pokok
yang mengurangi saldo pokok pinjaman.
• Skedule ini disebut juga hutang yang teramortisasi (Amortized Loan)
PVA = PMT (PVIFA, k,n)
Maka
7. Kegunaan Nilai Waktu Uang
Menilai berbagai investasi dan perolehan keuntungannya.
Keuntungan dapat dibandingkan dengan Future Value maupun Present Value.
Pembayaran dapat dibandingkan dengan Present Value maupun Future Value.
Penilaian berbagai investasi, asuransi dll.
nkPVIFA
PVAPMT
,,
2015 14 Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
HELSINAWATI, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Arthur J. Keown, David F. Scott Jr, John D. Martin, J. William Petty. 2002.
Introduction Financial Management. Prentice- Hall, Inc.
Weston, J Fred and Eugene F Brigham, 2004. Managerial Finance, Tenth Edition,
Dryden Press, Hinsdale Illinois.
Syamsudin Lukman, 1985. Manajemen Keuangan Perusahaan, Konsep dan Aplikasi
dalam Perencanaan dan Pengambilan Keputusan, Handinata Yogyakarta
Husnan, Suad, 1990. Manajemen Keuangan, Teori dan Penerapan, Edisi Pertama,
Cetakan ketiga, BPFE Yogyakarta.