modul perubahan sosial budaya
Embed Size (px)
TRANSCRIPT

UMARGIONO, S.Pd/MODUL/GEO/PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA/AKSEL/MTsN-Mlg-1/2008
RENUNGAN UNTUK BERUBAH
Ketika aku masih muda dan bebas berkhayal, aku bermimpi ingin mengubah dunia
Seiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku,kudapati bahwa dunia tidak kunjung berubah.
Maka cita-cita itu pun agak kupersempit,lalu kuputuskan untuk hanya mengubah negriku.
Namun nampaknya, hasrat itupun tiada hasilnya
Ketika usiaku semakin senja,dengan semangatku yang masih tersisa,kuputuskan untuk mengubah keluargaku,orang-orang yang paling dekat denganku.
Tetapi celakanya, merekapun tidak mau diubah !Dan kini sementara aku berbaring saat ajal menjelang,
tiba-tiba kusadari :
” Andaikan yang pertama-tama kuubah adalah diriku.
Maka dengan menjadikan diriku sebagai panutan, mungkin aku bisa mengubah keluargaku.
Lalu, berkat inspirasi dan dorongan mereka,bisa jadi akupun mampu memperbaiki negeriku.
Kemudian siapa tahu, aku bahkan bisa mengubah dunia !”

PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA DALAM MASYARAKAT
Masyarakat dalam kehidupannya pasti mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi bukan
hanya menuju ke arah kemajuan, tetapi dapat juga menuju ke arah kemunduran. Terkadang
perubahan-perubahan yang terjadi berlangsung dengan cepat, sehingga membingungkan dan
menimbulkan ”kejutan budaya” bagi masyarakat. Perubahan itu dapat terjadi di berbagai aspek
kehidupan, seperti peralatan dan perlengkapan hidup, mata pencaharian, sistem kemasyarakatan,
bahasa, kesenian, sistem pengetahuan, serta religi/keyakinan.
1. Peralatan dan perlengkapan hidup mencakup pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga,
senjata, alat produksi, dan transportasi. Sebagai contoh, pada zaman nenek moyang kita
memasak makanan dengan cara membakarnya, sekarang di zaman modern memasak
makanan menggunakan alat modern seperti oven atau membeli makanan yang diawetkan.
2. Mata pencaharian dan sistem ekonomi meliputi pertanian, peternakan, dan sistem produksi.
Sebagai contoh, kaum laki-laki bekerja dengan cara berburu atau pekerjaan lainnya, sedangkan
kaum perempuan tinggal di rumah mengurus rumah tangga dan mengasuh anak. Sekarang
kaum perempuan dapat juga bekerja dan mata pencaharian untuk kaum laki-laki tidak hanya
berburu saja, tetapi sudah beragam jenisnya.
3. Sistem kemasyarakatan mencakup sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, dan
sistem perkawinan. Sebagai contohnya, pada masa kehidupan belum begitu kompleks orang-
orang yang ada ikatan darah atau keluarga selalu hidup bersama dalam satu rumah. Saat ini
ikatan masyarakat tidak hanya berdasarkan hubungan kekerabatan, tetapi juga karena profesi,
dan hobi yang sama seperti ikatan motor gede (MOGE), orari (radio amatir).
4. Bahasa dahulu disampaikan secara lisan. Sekarang bahasa dapat disampaikan melalui
beragam media, seperti tulisan, sandi, dan sebagainya.
5. Kesenian mencakup seni rupa, seni suara, dan seni tari. Sebagai contoh, orang Jawa
menganggap bahwa sebuah rumah yang indah jika bernuansa gelap, sekarang masyarakat
Jawa banyak menyukai rumah yang bernuansa terang ataupun pastel.
6. Sistem pengetahuan berkaitan dengan teknologi. Dahulu kala sistem pengetahuan hanya
berpedoman pada alam atau peristiwa alam. Sekarang ini sistem pengetahuan terus
berkembang seiring berkembangnya teknologi.
7. Religi atau sistem kepercayaan dahulu kala berwujud sistem keyakinan dan gagasan tentang
dewa, roh halus, dan sebagainya. Oleh karena itu, segala kegiatan manusia dikaitkan dengan
kepercayaan berdasarkan getaran jiwa. Namun, sekarang aktivitas manusia banyak yang
dikaitkan dengan akal dan logika.
Perubahan di berbagai bidang sering disebut sebagai perubahan sosial dan perubahan
budaya karena proses berlangsungnya dapat terjadi secara bersamaan. Meskipun demikian
perubahan sosial dan budaya sebenarnya terdapat perbedaan. Ada yang berpendapat bahwa
perubahan sosial dapat diartikan sebagai sebuah transformasi budaya dan institusi sosial yang
UMARGIONO, S.Pd/MODUL/GEO/PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA/AKSEL/MTsN-Mlg-1/2008

merupakan hasil dari proses yang berlangsung terus-menerus dan memberikan kesan positif atau
negatif. Perubahan sosial juga diartikan sebagai perubahan fungsi kebudayaan dan perilaku manusia
dalam masyarakat dari keadaan tertentu ke keadaan lain.
Ada banyak pendapat tentang definisi perubahan sosial yang disampaikan oleh beberapa
sosiolog.
A. Definisi Perubahan Sosial dan Budaya
Berikut ini beberapa ilmuwan yang mengungkapkan tentang definisi dan batasan
perubahan sosial.
No
TokohPendapat Tentang Perubahan Sosial
1 Gillin dan Gillin
Suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan, dinamika dan komposisi penduduk, ideologi, ataupun karena adanya penemuan-penemuan baru di dalam masyarakat
2 Samuel Koenig Modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia, yang terjadi karena sebab intern atau ekstern
3 Selo Soemardjan
Segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat
4 Max Iver Perubahan dalam hubungan sosial atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan hubungan sosial
5 Kingsley Davis Perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat
6 Bruce J. CohenPerubahan struktur sosial dalam organisasi sosial sehingga syarat dalam perubahan itu adalah sistem sosial, perubahan hidup dalam nilai sosial dan budaya masyarakat
7 Roucek dan Warren Perubahan dalam proses sosial atau dalam struktur masyarakat
Lalu apakah perubahan sosial budaya? Berikut ini ada beberapa pengertian dari perubahan
sosial budaya.
1. Max Weber berpendapat bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan situasi dalam
masyarakat sebagai akibat adanya ketidaksesuaian unsur-unsur (dalam buku Sociological
Writings).
2. W. Kornblum berpendapat bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan suatu budaya
masyarakat secara bertahap dalam jangka waktu lama (dalam buku Sociology in Changing
World).
Karakteristik Perubahan Sosial dan Budaya
Dengan memahami definisi perubahan sosial dan budaya di atas, maka suatu perubahan
dikatakan sebagai perubahan sosial budaya apabila memiliki karakteristik sebagai berikut.
1. Tidak ada masyarakat yang perkembangannya berhenti karena setiap masyarakat mengalami
perubahan secara cepat ataupun lambat.
UMARGIONO, S.Pd/MODUL/GEO/PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA/AKSEL/MTsN-Mlg-1/2008

2. Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan akan diikuti perubahan pada lembaga
sosial yang ada.
3. Perubahan yang berlangsung cepat biasanya akan mengakibatkan kekacauan sementara karena
orang akan berusaha untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi.
4. Perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau spiritual saja karena keduanya
saling berkaitan.
B. Sebab-Sebab Perubahan Sosial Budaya
Sebuah perubahan bisa terjadi karena sebab dari dalam (intern) atau sebab dari luar
(ekstern). Dalam sebuah masyarakat, perubahan sosial dan budaya bisa terjadi karena sebab dari
masyarakat sendiri atau yang berasal dari luar masyarakat.
1. Sebab Intern
Merupakan sebab yang berasal dari dalam masyarakat sendiri, antara lain:
a. Dinamika penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan
jumlah penduduk. Pertambahan penduduk akan menyebabkan perubahan pada tempat
tinggal. Tempat tinggal yang semula terpusat pada lingkungan kerabat akan berubah atau
terpancar karena faktor pekerjaan. Berkurangnya penduduk juga akan menyebabkan
perubahan sosial budaya. Contoh perubahan penduduk adalah program transmigrasi dan
urbanisasi.
b. Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di
masyarakat, baik penemuan yang bersifat baru (discovery) ataupun penemuan baru yang
bersifat menyempurnakan dari bentuk penemuan lama (invention).
c. Munculnya berbagai bentuk pertentangan (conflict) dalam
masyarakat.
d. Terjadinya pemberontakan atau revolusi sehingga mampu
menyulut terjadinya perubahan-perubahan
besar. Misalnya, Revolusi Rusia (Oktober 1917)
yang mampu menggulingkan pemerintahan
kekaisaran dan mengubahnya menjadi sistem
diktator proletariat yang dilandaskan pada doktrin
Marxis. Revolusi tersebut menyebabkan
perubahan yang mendasar, baik dari tatanan
negara hingga tatanan dalam keluarga.
2. Sebab Ekstern
Merupakan sebab yang berasal dari dalam masyarakat sendiri, antara lain:
a. Adanya pengaruh bencana alam.
UMARGIONO, S.Pd/MODUL/GEO/PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA/AKSEL/MTsN-Mlg-1/2008

Kondisi ini terkadang memaksa masyarakat suatu daerah untuk mengungsi meninggalkan
tanah kelahirannya. Apabila masyarakat tersebut mendiami tempat tinggal yang baru, maka
mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam dan lingkungan yang baru tersebut.
Hal ini kemungkinan besar juga dapat memengaruhi perubahan pada struktur dan pola
kelembagaannya.
b. Adanya peperangan.
Peristiwa peperangan, baik perang saudara maupun perang antar negara dapat
menyebabkan perubahan, karena pihak yang menang biasanya akan dapat memaksakan
ideologi dan kebudayaannya kepada pihak yang kalah.
c. Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
Bertemunya dua kebudayaan yang berbeda akan menghasilkan perubahan. Jika pengaruh
suatu kebudayaan dapat diterima tanpa paksaan, maka disebut demonstration effect. Jika
pengaruh suatu kebudayaan saling menolak, maka disebut cultural animosity. Jika suatu
kebudayaan mempunyai taraf yang lebih tinggi dari kebudayaan lain, maka akan muncul
proses imitasi yang lambat laun unsur-unsur kebudayaan asli dapat bergeser atau diganti
oleh unsur-unsur kebudayaan baru tersebut.
C. Bentuk Perubahan Sosial Budaya
Perubahan adalah sebuah kondisi yang berbeda dari sebelumnya. Perubahan itu bisa berupa
kemajuan maupun kemunduran. Bila dilihat dari sisi maju dan mundurnya, maka bentuk perubahan
sosial dapat dibedakan menjadi:
1. Perubahan sebagai suatu kemajuan (progress)
Perubahan sebagai suatu kemajuan merupakan perubahan yang memberi dan membawa
kemajuan pada masyarakat. Hal ini tentu sangat diharapkan karena kemajuan itu bisa memberikan
keuntungan dan berbagai kemudahan pada manusia. Perubahan kondisi masyarakat tradisional,
dengan kehidupan teknologi yang masih sederhana, menjadi masyarakat maju dengan berbagai
kemajuan teknologi yang memberikan berbagai kemudahan merupakan sebuah perkembangan dan
pembangunan yang membawa kemajuan. Jadi, pembangunan dalam masyarakat merupakan bentuk
perubahan ke arah kemajuan (progress).
Perubahan dalam arti progress misalnya listrik masuk desa, penemuan alat-alat transportasi,
dan penemuan alat-alat komunikasi. Masuknya jaringan listrik membuat kebutuhan manusia akan
penerangan terpenuhi; penggunaan alat-alat elektronik meringankan pekerjaan dan memudahkan
manusia memperoleh hiburan dan informasi; penemuan alat-alat transportasi memudahkan dan
mempercepat mobilitas manusia proses pengangkutan; dan penemuan alat-alat komunikasi modern
seperti telepon dan internet, memperlancar komunikasi jarak jauh.
2. Perubahan sebagai suatu kemunduran (regress)
UMARGIONO, S.Pd/MODUL/GEO/PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA/AKSEL/MTsN-Mlg-1/2008

Tidak semua perubahan yang tujuannya ke arah kemajuan selalu berjalan sesuai rencana.
Terkadang dampak negatif yang tidak direncanakan pun muncul dan bisa menimbulkan masalah baru.
Jika perubahan itu ternyata tidak menguntungkan bagi masyarakat, maka perubahan itu dianggap
sebagai sebuah kemunduran. Misalnya, penggunaan HP sebagai alat komunikasi. HP telah
memberikan kemudahan dalam komunikasi manusia,
karena meskipun dalam jarak jauh pun masih bisa
komunikasi langsung dengan telepon atau SMS.
Disatu sisi HP telah mempermudah dan
mempersingkat jarak, tetapi disisi lain telah
mengurangi komunikasi fisik dan sosialisasi secara
langsung. Sehingga teknologi telah menimbulkan
dampak berkurangnya kontak langsung dan
sosialisasi antar manusia atai individu.
Jika dilihat dari segi cepat atau lambatnya perubahan, maka perubahan dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
1. Evolusi dan Revolusi (perubahan lambat dan perubahan cepat)
Evolusi adalah perubahan secara lambat yang terjadi karena usaha-usaha masyarakat dalam
menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan dan kondisi-kondisi baru yang timbul sejalan
dengan pertumbuhan masyarakat. Contoh perubahan evolusi adalah perubahan pada struktur
masyarakat. Suatu masyarakat pada masa tertentu bentuknya sangat sederhana, namun karena
masyarakat mengalami perkembangan, maka bentuk yang sederhana tersebut akan berubah
menjadi kompleks.
Revolusi, yaitu perubahan sosial mengenai unsur-unsur kehidupan atau lembaga-lembaga
kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat. Seringkali perubahan revolusi diawali oleh
munculnya konflik atau ketegangan dalam masyarakat, ketegangan-ketegangan tersebut sulit
dihindari bahkan semakin berkembang dan tidak dapat dikendalikan. Terjadinya proses revolusi
memerlukan persyaratan tertentu, antara lain:
a. Ada keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan.
b. Adanya pemimpin/kelompok yang mampu memimpin masyarakat tersebut.
c. Harus bisa memanfaatkan momentum untuk melaksanakan revolusi.
d. Harus ada tujuan gerakan yang jelas dan dapat ditunjukkan kepada rakyat.
e. Kemampuan pemimpin dalam menampung, merumuskan, serta menegaskan rasa tidak puas
masyarakat dan keinginan-keinginan yang diharapkan untuk dijadikan program dan arah
gerakan revolusi. Contoh perubahan secara revolusi adalah peristiwa reformasi (runtuhnya
rezim Soeharto), peristiwa Tsunami di Aceh, semburan lumpur Lapindo (Sidoarjo).
2. Perubahan Kecil dan Perubahan Besar
UMARGIONO, S.Pd/MODUL/GEO/PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA/AKSEL/MTsN-Mlg-1/2008

Perubahan kecil adalah perubahan yang terjadi pada
unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa
pengaruh langsung atau pengaruh yang berarti bagi
masyarakat. Contoh perubahan kecil adalah perubahan
mode rambut atau perubahan mode pakaian.
Perubahan besar adalah perubahan yang terjadi pada
unsur-unsur struktur sosial yang membawa pengaruh
langsung atau pengaruh berarti bagi masyarakat. Contoh
perubahan besar adalah dampak ledakan penduduk dan
dampak industrialisasi bagi pola kehidupan masyarakat.
3. Perubahan yang Direncanakan dan Tidak Direncanakan
Perubahan yang dikehendaki atau yang direncanakan merupakan perubahan yang telah
diperkirakan atau direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak melakukan
perubahan di masyarakat. Pihak-pihak tersebut dinamakan agent of change, yaitu seseorang atau
sekelompok orang yang mendapat kepercayaan masyarakat untuk memimpin satu atau lebih
lembaga-lembaga kemasyarakatan
yang bertujuan untuk mengubah
suatu sistem sosial. Contoh
perubahan yang dikehendaki
adalah pelaksanaan pembangunan
atau perubahan tatanan
pemerintahan, misalnya perubahan
tata pemerintahan Orde Baru
menjadi tata pemerintahan Orde
Reformasi.
Perubahan yang tidak dikehendaki atau yang tidak direncanakan merupakan perubahan yang
terjadi di luar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-
akibat sosial yang tidak diharapkan. Contoh perubahan yang tidak dikehendaki atau tidak
direncanakan adalah munculnya berbagai peristiwa kerusuhan menjelang masa peralihan tatanan
Orde Lama ke Orde Baru dan peralihan tatanan Orde Baru ke Orde Reformasi.
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan sosial budaya
Terjadinya sebuah perubahan tidak selalu berjalan dengan lancar, meskipun perubahan
tersebut diharapkan dan direncanakan. Terdapat faktor yang mendorong sehingga mendukung
perubahan, tetapi juga ada faktor penghambat sehingga perubahan tidak berjalan sesuai yang
diharapkan.
Faktor pendorong perubahan
UMARGIONO, S.Pd/MODUL/GEO/PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA/AKSEL/MTsN-Mlg-1/2008

Faktor pendorong merupakan alasan yang mendukung terjadinya perubahan. Menurut
Soerjono Soekanto ada sembilan faktor yang mendorong terjadinya perubahan sosial, yaitu:
1. Terjadinya kontak atau sentuhan dengan kebudayaan lain.
Bertemunya budaya yang berbeda menyebabkan manusia saling berinteraksi dan mampu
menghimpun berbagai penemuan yang telah dihasilkan, baik dari budaya asli maupun budaya
asing, dan bahkan hasil perpaduannya. Hal ini dapat mendorong terjadinya perubahan dan tentu
akan memperkaya kebudayaan yang ada.
2. Sistem pendidikan formal yang maju.
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang bisa mengukur tingkat kemajuan sebuah
masyarakat. Pendidikan telah membuka pikiran dan membiasakan berpola pikir ilmiah, rasional,
dan objektif. Hal ini akan memberikan kemampuan manusia untuk menilai apakah kebudayaan
masyarakatnya memenuhi perkembangan zaman, dan perlu sebuah perubahan atau tidak.
3. Sikap menghargai hasil karya orang dan keinginan untuk maju.
Sebuah hasil karya bisa memotivasi seseorang untuk mengikuti jejak karya. Orang yang
berpikiran dan berkeinginan maju senantiasa termotivasi untuk mengembangkan diri.
4. Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang.
Penyimpangan sosial sejauh tidak melanggar hukum atau merupakan tindak pidana, dapat
merupakan cikal bakal terjadinya perubahan sosial budaya. Untuk itu, toleransi dapat diberikan
agar semakin tercipta hal-hal baru yang kreatif.
5. Sistem terbuka dalam lapisan-lapisan masyarakat.
Open stratification atau sistem terbuka memungkinkan adanya gerak sosial vertikal atau
horizontal yang lebih luas kepada anggota masyarakat. Masyarakat tidak lagi mempermasalahkan
status sosial dalam menjalin hubungan dengan sesamanya. Hal ini membuka kesempatan kepada
para individu untuk dapat mengembangkan kemampuan dirinya.
6. Penduduk yang heterogen.
Masyarakat heterogen dengan latar belakang budaya, ras, dan ideologi yang berbeda akan
mudah terjadi pertentangan yang dapat menimbulkan kegoncangan sosial. Keadaan demikian
merupakan pendorong terjadinya perubahan-perubahan baru dalam masyarakat untuk mencapai
keselarasan sosial.
7. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang tertentu
Rasa tidak puas bisa menjadi sebab terjadinya perubahan. Ketidakpuasan menimbulkan reaksi
berupa perlawanan, pertentangan, dan berbagai gerakan revolusi untuk mengubahnya.
8. Orientasi ke masa depan
Kondisi yang senantiasa berubah merangsang orang mengikuti dan menyesusikan dengan
perubahan. Pemikiran yang selalu berorientasi ke masa depan akan membuat masyarakat selalu
berpikir maju dan mendorong terciptanya penemuan-penemuan baru yang disesuaikan dengan
perkembangan dan tuntutan zaman.
9. Nilai bahwa manusia harus selalu berusaha untuk perbaikan hidup.
UMARGIONO, S.Pd/MODUL/GEO/PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA/AKSEL/MTsN-Mlg-1/2008

Usaha merupakan keharusan bagi manusia dalam upaya memenuhi kebutuhannya yang tidak
terbatas dengan menggunakan sumber daya yang terbatas. Usaha-usaha ini merupakan faktor
terjadinya perubahan.
Faktor penghambat perubahan
Banyak faktor yang menghambat sebuah proses perubahan. Menurut Soerjono Soekanto,
ada delapan buah faktor yang menghalangi terjadinya perubahan sosial, yaitu:
1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.
2. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat.
3. Sikap masyarakat yang mengagungkan tradisi masa lampau dan cenderung
konservatif.
4. Adanya kepentingan pribadi dan kelompok yang sudah tertanam kuat (vested
interest).
5. Rasa takut terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan dan menimbulkan
perubahan pada aspek-aspek tertentu dalam masyarakat.
6. Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing, terutama yang berasal dari Barat.
7. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis.
8. Adat dan kebiasaan tertentu dalam masyarakat yang cenderung sukar diubah.
E. Mengapa perubahan baru ditolak atau diterima?
Suatu perilaku atau budaya yang sudah menjadi kebiasaan akan sulit untuk diubah.
Masyarakat lebih menyukai kehidupan mereka berjalan seperti biasa dan berusaha untuk
mempertahankan hal-hal yang nyaman. Kondisi ini menjadi alasan bahwa adanya hal-hal baru pada
awalnya cenderung ditolak. Sebagai contoh, orang tuamu mungkin menolak ketika kamu meminta
sebuah handphone baru. Bagi mereka, kamu belum cukup dewasa untuk menggunakan alat
komunikasi tersebut. Di sini kebanyakan orang lupa bahwa alat komunikasi seperti handphone
dibutuhkan semata-mata sebagai alat penghubung antar manusia dalam berkomunikasi, dan tidak ada
hubungan dengan kedewasaan seseorang. Tentu seorang anak balita tidak mungkin menggunakan
handphone, karena belum mempu menguasai dan mengoperasikan alat tersebut.
Pada umumnya masyarakat sulit mengikuti perubahan yang akan merubah kebiasaan,
lembaga sosial, kepercayaan dan kebiasaan. Namun ini tidak berarti bahwa semua perubahan selalu
mendapat tantangan dari seluruh anggota masyarakat.
Terdapat lima faktor penting yang sangat berperan dan berpengaruh terhadap diterima atau
ditolaknya unsur budaya baru, yaitu:
1. Kebiasaan masyarakat berhubungan dengan masyarakat yang berbeda kebudayaan
Sikap masyarakat yang terbuka beraneka ragam kebudayaan, cenderung menghasilkan warga
masyarakat yang lebih mudah untuk menerima kebudayaan asing atau baru. Sebaliknya,
masyarakat yang tertutup lebih sulit membuka diri dan mengadakan perubahan. Terbuka dan
tertutupnya sebuah masyarakat tidak harus melalui kontak sosial secara langsung. Akses
UMARGIONO, S.Pd/MODUL/GEO/PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA/AKSEL/MTsN-Mlg-1/2008

terhadap media komunikasi juga menjadi faktor penentu terbuka atau tertutupnya sebuah
masyarakat.
2. Unsur budaya baru mudah diterima jika tidak bertentangan dengan ajaran agama.
Unsur budaya baru yang masuk diharapkan tidak merusak norma atau peraturan yang ada.
Misalnya, sebuah televisi lokal akan menayangkan film-film Holywood dengan tema
perselingkuhan. Film tersebut baik dan dipuji di negara-negara Barat, karena menampilkan sosok
perempuan yang kuat dan mampu membalas dendam terhadap perbuatan selingkuh suaminya.
Meskipun film tersebut baik, masyarakat belum tentu menerimanya. Masyarakat yang memiliki
nilai agama yang kuat, yang memahami perselingkuhan sebagai salah (dosa) akan menolak film
semacam itu. Masyarakat bahkan tidak segan-segan memprotes dan memboikot jaringan televisi
yang berani menyiarkannya. Contoh yang paling nyata dan terjadi di Indonesia adalah penolakan
terhadap terbit dan beredarnya majalah Playboy berbahasa Indonesia. Majalah untuk pembaca
dewasa yang terkenal dengan gambar-gambarnya yang seronok ini ditolak masyarakat, karena
bertentangan dengan nilai-nilai kesopanan dan agama.
3. Corak struktur masyarakat yang menentukan proses penerimaan unsur kebudayaan
baru. Masyarakat dengan struktur yang otoriter akan sukar menerima setiap unsur kebudayaan
baru, kecuali kebudayaan baru tersebut langsung atau tidak langsung dirasakan manfaatnya oleh
rezim yang berkuasa. Misalnya, Myanmar dewasa ini hidup di bawah kontrol dan kendali
kekuasaan rezim militer yang tidak demokratis. Seluruh aktivitas demokrasi seperti demonstrasi,
kebebasan pers, rapat massa, mimbar bebas, bahkan ritual dan ajaran keagamaan semuanya
dikontrol pemerintah. Wartawan asing tidak boleh seenaknya masuk ke negara tersebut.
Wartawan dalam negeri juga tidak boleh mengirim berita buruk ke luar negeri. Semua
pemberitaan harus seizin dan dikontrol oleh negara. Dalam keadaan demikian, sulit
mengharapkan sebuah perubahan ke arah demokrasi di negara Myanmar. Hal yang sama juga
terjadi di Tibet yang dikuasai dan dikendalikan sepenuhnya oleh pemerintah China. Kepentingan
China adalah Tibet harus tetap berada di bawah kekuasaannya. Sementara rakyat Tibet sendiri
ingin memerdekakan diri dan membentuk sebuah negara berdaulat. Perbedaan kepentingan
politik semacam ini menyebabkan pemerintah dan milite China tidak segan-segan menindak
dengan keras setiap aksi protes dan kerusuhan di sana. Pers dan turis asing dibatasi, dan kalau
perlu juga dilarang masuk ke Tibet. Masyarakat yang tertutup dengan penguasa yang otoriter
semacam ini akan menutup diri terhadap segala perubahan, terutama yang membahayakan
penguasa sendiri.
4. Unsur kebudayaan baru mudah diterima jika sebelumnya sudah ada unsur budaya yang
menjadi landasan bagi diterimanya unsur baru tersebut.
Misalnya, sudah adanya prasarana jalan yang bisa dilewati kendaraan bermotor di suatu daerah
terpencil akan memudahkan masuknya kendaraan-kendaraan bermotor seperti sepeda motor
atau mobil. Masyarakat setempat pun akan membeli kendaraan bermotor karena lebih
memudahkan mobilitas sosial dibandingkan dengan sarana transportasi tradisional seperti kuda,
UMARGIONO, S.Pd/MODUL/GEO/PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA/AKSEL/MTsN-Mlg-1/2008

dokar, dan sebagainya. Demikian pula halnya dengan alat-alat elektronik seperti televisi,
VCD/DVD player, komputer, lemari es, dan lain-lain akan mudah diterima kalau sudah ada
jaringan listrik yang masuk.
5. Unsur baru yang terbukti mempunyai kegunaan konkret dan terjangkau
Anggota masyarakat akan mudah diterima unsur budaya baru yang terbukti memberikan guna
dan bisa dijangkau. Sebaliknya unsur baru yang belum terbukti kegunaanya dan tidak terjangkau
oleh kebanyakan anggota masyarakat lebih sulit diterima.
Contoh yang mudah diterima:
a. Pesawat radio dapat diterima dengan mudah oleh sebagian besar masyarakat
Indonesia. . Karena pesawat radio memiliki manfaat yang nyata, yaitu sebagai alat untuk
memperoleh hiburan dan informasi. Selain itu, kebanyakan masyarakat juga memiliki
kemampuan untuk membelinya.
b. Program listrik masuk desa. Program itu mudah diterima warga setempat karena
masyarakat bisa tahu manfaat terbangunnya jaringan listrik di daerahnya. Listrik sangat
berguna untuk penerangan dan untuk mengoperasikan alat-alat elektronik yang dibutuhkan
warga masyarakat.
c. Kebijakan pemerintah RI
mengkonversi atau mengganti
penggunaan kompor minyak tanah
dengan kompor gas. Selama ini
masyarakat umumnya menggunakan
kompor minyak tanah untuk memasak
maupun membuka usaha. Sejalan
dengan semakin mahalnya minyak
tanah, pemerintah memutuskan untuk mengubahnya dengan kompor gas. Tetapi, karena gas
tergolong mahal, pemerintah meluncurkan program gas tiga kilogram dengan harga yang
sangat murah. Bahkan pemerintah pun membagi secara gratis kompor gas dan sebuah
tabung berisi gas. Kebijakan ini dilakukan untuk mempercepat proses peralihan dari kompor
minyak tanah ke kompor gas.
Perubahan semacam ini tentu menimbulkan pro dan kontra. Meskipun demikian, masyarakat
akan dengan senang hati beralih dari kompor minyak tanah ke kompor gas jika perubahan ini
menguntungkan. Misalnya, memang terbukti benar, bahwa menggunakan kompor gas jauh lebih
murah dari pada menggunakan kompor minyak tanah, baik untuk memasak di rumah maupun untuk
kepentingan usaha.
F. Kecenderungan Masyarakat Mempertahankan Kebudayaan
Perubahan sosial dan budaya selain disebabkan oleh berbagai kebutuhan hidup yang
dihadapi, juga disebabkan oleh pengaruh atau masuknya unsur kebudayaan baru atau asing. Ada
UMARGIONO, S.Pd/MODUL/GEO/PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA/AKSEL/MTsN-Mlg-1/2008

masyarakat yang cenderung mempertahankan keadaan sosial budaya yang sudah ada. Mereka
melakukan demikian karena unsur yang mereka pertahankan sangat berguna bagi masyarakatnya
atau berguna sebagai pedoman hidup bersama. Maka, jika terjadi perubahan justru akan
menggoyahkan keseimbangan sistem sosial. Misalnya, beberapa siswa Sekolah Menengah Pertama
(SMP) membentuk sebuah kelompok teman sebaya (peer group). Kelompok ini biasanya melakukan
banyak hal secara bersama-sama, misalnya mengerjakan tugas yang diberikan guru, melakukan
penelitian sederhana, dan sebagainya. Dalam perkembangannya, kebiasaan beberapa siswa yang
merokok menyebabkan siswa-siswa lain pun ikut merokok. Mereka bahkan mulai lupa akan misi awal
pembentukan kelompok mereka dan mulai malas-malasan ke sekolah. Mereka juga sering terlibat
tawuran dengan siswa dari sekolah lain. Tentu masyarakat setempat kecewa dengan cara hidup
mahasiswa semacam ini. Mereka tidak mungkin akan bisa mengubah cara dan pandangan hidup
masyarakat desa. Masyarakat desa bahkan mengecam cara hidup mahasiswa ini yang bertentangan
dengan nilai moral dan agama. Ini adalah contoh sederhana bagaimana masyarakat memilih
mempertahankan nilai-nilai sosial dan kebudayaannya daripada mengikuti perubahan cara hidup
sebagaimana ditunjukkan para mahasiswa. Di sini tampak sekali kecenderungan kuat dalam
masyarakat untuk mempertahankan beberapa unsur kebudayaannya dan menolak unsur-unsur
kebudayaan yang berasal dari kebudayaan lain.
Unsur-unsur yang dipertahankan tersebut ialah sebagai berikut.
Unsur yang mempunyai fungsi vital dan sudah diterima luas oleh
masyarakat.
Misalnya, sistem kekerabatan pada masyarakat suku bangsa Batak Karo dan Batak Toba.
sistem kekerabatan dan solidaritas kekerabatannya mempunyai fungsi yang amat penting
bagi kedua suku bangsa tersebut. Oleh sebab itu, kedua suku bangsa ini cenderung
mempertahankan sistem kekerabatan mereka. Suku bangsa lain di Indonesia pun mengalami
hal yang sama. Kekerabatan memiliki fungsi sosial sebagai perekat anggota marga. Karena
itu, masyarakat akan menolak jika sistem kekerabatan mereka diganti. Mereka juga akan
berusaha mempertahankan sistem kekerabatan dari ancaman pengrusakan pihak lain.
Unsur yang diperoleh melalui proses sosialisasi sejak kecil dan
telah menyatu dalam diri.
Misalnya, makanan pokok masyarakat. Sebagian besar anggota masyarakat Indonesia sejak
kecil terbiasa makan nasi sebagai makanan pokok mereka. Maka, meskipun beberapa
golongan masyarakat mengenal makanan lezat dari Cina, negara-negara Barat, dan negara-
negara luar lainnya, masyarakat Indonesia tetap mempertahankan nasi sebagai makanan
pokok. Mereka tidak menggantikan nasi dengan roti atau jenis makanan lainnya sebagai
makanan pokok sehari-hari. Hal yang sama juga terjadi dengan beberapa suku dan
masyarakat di luar Jawa. Karena sejak kecil orang Papua diperkenalkan dan terbiasa makan
Sagu, mereka akan terus mempertahankan jenis makanan ini. Kita akan melakukan
UMARGIONO, S.Pd/MODUL/GEO/PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA/AKSEL/MTsN-Mlg-1/2008

kesalahan jika memaksa masyarakat Papua mengganti makanan pokoknya dari sagu
menjadi nasi.
Unsur kebudayaan yang menyangkut sistem keagamaan atau
religi.
Seperti kita ketahui, sebagian besar penduduk Indonesia beragama Islam. Tetapi jauh
sebelum datangnya agama Islam ke Indonesia, agama Hindu dan agama asli Indonesia telah
berkembang. Oleh karena itu, meskipun sebagian besar penduduk Indonesia sudah memeluk
agama Islam, namun upacara-upacara yang kental dengan tradisi Hindu dan agama asli
tetap dijalankan. Misalnya, kalau salah seorang anggota keluarga muslim meninggal dunia,
pihak keluarga masih mengadakan selamatan untuk almarhum pada hari ke-3, hari ke-7, hari
ke-40, hari ke-100, dan hari ke-1000 setelah ia meninggal. Kebiasaan membakar kemenyan
ketika ada yang meninggal dunia juga masih dijumpai. Kebiasaan-kebiasaan ini tidak ada
dalam ajaran agama Islam, tetapi sebagian umat Islam di Indonesia tetap melaksanakannya.
Unsur-unsur yang menyangkut ideologi dan falsafah hidup.
Tiap masyarakat memiliki ideologi dan falsafah hidup yang dipegang teguh. Misalnya, bangsa
Indonesia, tetap dengan teguh mempertahankan Pancasila sebagai ideologi dan falsafah
hidup bangsa. Beberapa kali ada kelompok, baik yang datang dari dalam maupun dari luar
negeri, berusaha mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi lain. Namun usaha-usaha
tersebut tidak berhasil. Ini membuktikan bahwa Pancasila diterima dan dipegang teguh
sebagai ideologi bangsa.
UMARGIONO, S.Pd/MODUL/GEO/PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA/AKSEL/MTsN-Mlg-1/2008

G. Kecenderungan Masyarakat untuk Berubah
Masuknya unsur budaya baru yang masuk terkadang ditanggapi positif dengan adanya
kemauan dan kecenderungan untuk mengikuti perubahan. Mengapa demikian? Kenyataan sosial
sehari-hari yang dihadapi masyarakat bukanlah suatu keteraturan yang kaku dan mutlak. Suatu
perubahan dapat terjadi karena faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri (faktor
intern) maupun faktor-faktor yang berasal dari luar (faktor ekstern). Terkadang suatu perubahan sosial
dan kebudayaan memang dikehendaki oleh suatu masyarakat sebab kehidupan memang terbuka bagi
suatu perubahan dan perbaikan.
Ada beberapa faktor yang mendorong munculnya kecenderungan perubahan dalam
masyarakat atau kebudayaan, di antaranya sebagai berikut.
1. Rasa tidak puas masyarakat atas keadaan dan situasi yang ada, sehingga muncul
keinginan untuk memperbaikinya.
2. Kesadaran akan adanya kekurangan dalam kebudayaan sendiri. Kesadaran ini mendorong
masyarakat melakukan berbagai usaha memperbaiki kekurangan dalam kebudayaannya.
3. Pertumbuhan masyarakat menyebabkan timbulnya keperluan, keadaan, dan kondisi baru.
Karena itu, masyarakat menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.
4. Ada kesulitan-kesulitan yang tidak dapat diatasi dengan sistem kebudayaan yang ada. Oleh
sebab itu, masyarakat mencari cara baru untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut.
5. Bertambahnya kebutuhan hidup yang didukung oleh keinginan untuk meningkatkan taraf
hidup lebih sejahtera.
6. Sikap terbuka dari masyarakat yang bersangkutan terhadap hal-hal baru, baik yang datang
dari dalam maupun dari luar, dan sikap toleransi terhadap hal-hal yang menyimpang dari
kebiasaan.
Bagaimana pun, setiap perubahan selalu membawa serta akibat atau ekses. Ada dua ekses
perubahan yang utama, yakni terciptanya integrasi sosial dan terjadinya disintegrasi sosial.
a. Integrasi sosial
Setiap perubahan yang dikehendaki atau diinginkan oleh masyarakat akan menghasilkan
integrasi sosial. Ini berarti masyarakat menyadari bahwa sistem sosial, nilai, adat-istiadat, norma, atau
hukum yang berlaku sekarang sudah tidak memadai lagi dan sudah saatnya diubah. Perubahan yang
dikehendaki (intended change) oleh masyarakat sendiri tidak akan menimbulkan kekacauan atau
disintegrasi sosial. Nilai, norma, atau tatanan hukum yang baru terbentuk akan dapat menjadi patokan
hidup sosial, sehingga keharmonisan dan kedamaian segera tercipta, meskipun perubahan baru saja
terjadi.
Misalnya, selama masa kekuasaan Orde Baru, hak-hak politik warga negara Indonesia sering
diabaikan dan tidak diakui. Atas nama stabilitas nasional, pemerintah membatasi kebebasan pers.
Pemerintah Orde Baru juga membatasi kebebasan berbicara, kebebasan berkumpul dan berserikat,
bahkan melarang aksi protes mahasiswa di kampus-kampus. Keadaan ekonomi yang hancur sejak
tahun 1997 menyadarkan rakyat Indonesia bahwa negara dikelola secara buruk. Bahwa kehancuran
UMARGIONO, S.Pd/MODUL/GEO/PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA/AKSEL/MTsN-Mlg-1/2008

ekonomi terjadi karena praktik politik yang korup, yang penuh dengan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
(KKN). Keadaan semacam itu, jika dibiarkan berlanjut tentu akan menghancurkan negara Indonesia
sendiri. Karena itu, masyarakat dan mahasiswa kemudian melakukan aksi demonstrasi dan protes
dengan puncak pada demonstrasi besar-besaran di bulan Mei 1998. Aksi itu mendesak Presiden
Soeharto mundur dari jabatan. Lengsernya Soeharto dari kekuasaan yang sudah dipegangnya selama
32 tahun dan lahirnya era reformasi merupakan sebuah perubahan sosial dan budaya.
Perubahan semacam ini dikehendaki rakyat. Karena itu, disintegrasi negara akan
diminimalisir sampai serendah mungkin. Tentunya stabilitas dan integrasi bangsa dan negara akan
sangat ditentukan juga oleh masalah penegakan hukum yang pasti dan adil. Tentunya kita semua
mengharapkan agar segala perubahan sosial dan budaya yang terjadi di Indonesia merupakan
perubahan sosial yang dikehendaki warga negara. Bahwa dari dalam diri masyarakat sendiri timbul
keinginan kuat untuk melakukan perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Perubahan
dalam bingkai semacam ini akan menjadi sebuah proses kebudayaan yang bagus, karena mampu
merangkum seluruh lapisan dan golongan masyarakat. Apalagi Indonesia adalah negara yang plural,
di mana berbagai suku, bangsa, dan agama hidup di sini.
Perubahan sosial sebagai sebuah proses kebudayaan akan mampu mengintegrasikan
seluruh lapisan masyarakat dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia. Sebaliknya,
perubahan yang dipaksakan hanya akan menghasilkan kekacauan dan disintegrasi sosial.
Pemaksaan perubahan sosial dapat terjadi dari dalam masyarakat sendiri karena sekelompok orang
ingin memaksakan kehendaknya. Atau, pemerintah ingin menguasai seluruh sendiri kehidupan warga
negaranya. Pemaksaan perubahan juga bisa berasal dari luar negeri, terutama dari negara-negara
adikuasa dengan kepentingan ekonomi dan politik yang ingin diwujudkan di negara Indonesia.
b. Disintegrasi sosial
Disintegrasi sosial terjadi ketika unsur-unsur sosial yang berbeda yang ada dalam
masyarakat tidak mampu menyesuaikan diri satu sama lain. Ketika unsur sosial yang satu
memaksakan diri, maka unsur sosial yang lainnya
akan memberontak atau melawan. Misalnya,
pemerintah merencanakan pembangunan jalan tol
dari sebuah kota ke kota lainnya. Jalan tol tersebut
akan melewati tanah, kebun, sawah, bahkan
pemukiman warga. Itu berarti akan ada
penggusuran. Setiap unsur dalam masalah ini
(masyarakat dan pemerintah) saling memaksakan
kehendak. Dengan kekuasaannya, pemerintah mengerahkan polisi dan tentara untuk mengamankan
jalannya penggusuran. Sementara warga bertahan mati-matian dan tidak mau digusur, karena akan
menyengsarakan hidup mereka sendiri. Tentu keadaan semacam ini akan menimbulkan disintegrasi
sosial.
UMARGIONO, S.Pd/MODUL/GEO/PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA/AKSEL/MTsN-Mlg-1/2008

Rakyat bahkan sering berhadapan dengan aparat keamanan yang menggunakan kekerasan
demi menyukseskan rencana pemerintah. Pembukaan jalan tol tentu merupakan sebuah rencana
yang baik, misalnya membuka isolasi daerah dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Rakyat yang
mempertahankan harta kekayaannya supaya tidak digusur pun merupakan sikap yang benar. Karena
itu, tentu dibutuhkan langkah dialog yang persuasif dan saling menguntungkan agar program
pemerintah bisa saling bersintesa dengan kepentingan masyarakat. Ini hanya salah satu contoh dari
berbagai kemungkinan disintegrasi sosial di negara Indonesia.
Pertanyaan sekarang adalah mengapa terjadinya disintegrasi sosial berhadapan dengan
perubahan sosial dalam masyarakat? Ada beberapa alasan yang mampu menjelaskan dan menjawab
pertanyaan ini.
1. Tidak adanya persamaan pandangan mengenai tujuan semula yang ingin dicapai.
Misalnya, masyarakat Indonesia mencita-citakan terbentuknya masyarakat yang adil dan makmur
dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia. Ini merupakan kesepakatan awal dan
dinyatakan dalam UUD 1945. Jika ada daerah atau provinsi di Indonesia yang mendirikan negara
sendiri, tindakan semacam ini akan menimbulkan disintegrasi nasional.
2. Norma-norma masyarakat mulai tidak berfungsi dengan baik sebagai alat pengendalian
sosial Misalnya, hukum ditegakkan secara tidak adil menguntungkan segelintir orang saja. Orang
yang melakukan tindakan kejahatan dibiarkan bebas karena memiliki uang untuk menyogok
aparat penegak hukum. Sementara masyarakat kecil langsung dikenai sanksi. Kalau ini terjadi,
dapat dipastikan bahwa disintegrasi sosial akan terjadi.
3. Terjadi pertentangan antar norma-norma yang ada dalam masyarakat.
Misalnya, ada sekelompok orang yang menganggap minum minuman keras tidak salah.
Sementara masyarakat lainnya menganggap hal itu sebagai salah karena bertentangan dengan
norma agama. Akan terjadi kekacauan sosial jika kedua kelompok masyarakat ini saling
memaksakan kehendak. Di sini dibutuhkan hukum yang tegas dan berani mengatakan bahwa
minuman keras salah secara hukum atau tidak. Jika sudah ada kejelasan secara hukum, semua
warga negara harus mentaatinya supaya keadaan harmonis dapat terbentuk dalam masyarakat
tersebut.
4. Sanksi yang diberikan kepad pelanggar norma tidak dilaksanakan secara konsekuen.
Pada level penyelenggaraan negara, penegakan hukum yang tidak adil akan menimbulkan
disintegrasi sosial. Sementara pada level komunitas, sanksi yang tidak diberikan secara efektif
kepada pelanggar nilai dan norma juga akan menyebabkan terjadinya disintegrasi sosial.
Misalnya, ada warga masyarakat yang mengganggu ketertiban umum dengan menyetel musik
keras-keras pada malam hari. Tindakan semacam ini tidak akan dihukum berdasarkan ketentuan
hukum positif negara RI. Masyarakat memiliki mekanisme tersendiri dalam “menghukum” tindakan
semacam ini, misalnya Ketua RT atau pemuka masyarakat menegurnya. Warga masyarakat yang
lain juga harus patuh pada ketentuan bersama, bahwa seseorang tidak boleh menyetel musik
UMARGIONO, S.Pd/MODUL/GEO/PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA/AKSEL/MTsN-Mlg-1/2008

keras-keras pada malam hari. Keadaan akan jadi kacau jika ada masyarakat yang ditegur ketika
menyetel musik dengan keras, tetapi warga masyarakat lainnya tidak ditegur.
H. Perilaku Masyarakat sebagai Akibat Adanya Perubahan Sosial Budaya
Adanya perubahan baru bisa mengubah adat, kebiasaan, cara pandang, bahkan ideologi
suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya dapat mengarah pada hal-hal positif (kemajuan) dan
negatif (kemunduran). Hal ini tentu saja memengaruhi pola dan perilaku masyarakatnya. Berikut ini
hal-hal positif atau bentuk kemajuan akibat adanya perubahan sosial budaya.
1. Memunculkan ide-ide budaya baru yang sesuai dengan perkembangan zaman.
2. Membentuk pola pikir masyarakat yang lebih ilmiah dan rasional.
3. Terciptanya penemuan-penemuan baru yang dapat membantu aktivitas manusia.
4. Munculnya tatanan kehidupan masyarakat baru yang lebih modern dan ideal.
Berikut ini hal-hal negatif atau bentuk kemunduran akibat adanya perubahan sosial budaya.
1. Tergesernya bentuk-bentuk budaya nasional oleh budaya asing yang terkadang tidak sesuai
dengan kaidah budaya-budaya nasional.
2. Adanya beberapa kelompok masyarakat yang mengalami ketertinggalan kemajuan budaya
dan kemajuan zaman, baik dari sisi pola pikir ataupun dari sisi pola kehidupannya (cultural
lag atau kesenjangan budaya).
3. Munculnya bentuk-bentuk penyimpangan sosial baru yang makin kompleks.
4. Lunturnya kaidah-kaidah atau norma budaya lama, misalnya lunturnya kesadaran bergotong-
royong di dalam kehidupan masyarakat kota.
I. Perilaku Kritis Adanya Pengaruh Perubahan Sosial Budaya
Penerimaan masyarakat pada perubahan sosial budaya dilihat dari perubahan sikap
masyarakat yang bersangkutan. Jika perubahan sosial budaya tersebut tidak memengaruhi
keberadaan nilai dan norma yang sudah ada di masyarakat maka sikap masyarakat akan positif.
Namun, jika perubahan sosial budaya tersebut menyimpang atau memengaruhi nilai dan norma yang
benar maka sikap masyarakat akan negatif.
UMARGIONO, S.Pd/MODUL/GEO/PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA/AKSEL/MTsN-Mlg-1/2008

Perhatikan peta konsep di bawah ini.
Sikap terbuka diartikan dengan menerima segala pengaruh yang masuk dengan mengamati
dan menyeleksi, tidak serta merta menerima. Tidak berprasangka buruk pada pengaruh yang masuk
dan perubahan yang ada. Menurut Levy-Bruhl bahwa pada masyarakat modern lebih cenderung
bersikap terbuka terhadap perubahan yang terjadi di masyarakat.
Antisipatif adalah sikap tanggap terhadap sesuatu yang sedang atau akan terjadi. Antisipatif
merupakan kelanjutan dari sikap terbuka. Sikap antisipatif dapat dilakukan dimulai dengan mengamati
dan meneliti pengaruh suatu perubahan sosial atau budaya, dan hasilnya dijadikan pedoman alam
menentukan tindakan.
Selektif berarti melalui seleksi atau penyaringan dan mempunyai daya pilih. Selektif yaitu
memilih pengaruh perubahan manakah yang dapat memberikan manfaat besar dan membuang jauh-
jauh pengaruh yang tidak bermanfaat.
Adaptif adalah penyesuaian diri dengan pengaruh yang telah dipilih atau diseleksi. Terlambat
dalam adaptasi kemungkinan bisa membuata seseorang ketinggalan perkembangan.
Tidak meninggalkan budaya asli maksudnya adalah jangan sampai perubahan dan pengaruh
yang masuk akan menghilangkan budaya atau kebiasaan positif yang ada di masyarakat. Misalnya
dengan adanya HP, diharapkan tidak menghilangkan kebiasaan komunikasi dan interakasi antar
individu secara langsung.
J. Dampak Perubahan Sosial Budaya
Adanya perubahan sosial budaya secara langsung atau tidak langsung akan memberikan
dampak negatif dan positif.
a. Akibat Positif
Perubahan dapat terjadi jika masyarakat dengan kebudayaan mampu menyesuaikan diri dengan
perubahan. Keadaan masyarakat yang memiliki kemampuan dalam menyesuaikan disebut
adjusment, sedangkan bentuk penyesuaian dengan gerak perubahan disebut integrasi.
b. Akibat Negatif
UMARGIONO, S.Pd/MODUL/GEO/PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA/AKSEL/MTsN-Mlg-1/2008
Sikap Kritis Terhadap Pengaruh Perubahan Sosial Budaya
Sikap Positif
1. Terbuka (open minded)2. Antisipatif3. Adaptasi dengan perubahan 4. Tidak meningggalkan budaya
asli
Sikap Negatif
1. Tertutup dan curiga
2. Acuh tak acuh (apatis)
3. Tidak selektif
Sikap Kritis

Akibat negatif terjadi apabila masyarakat dengan kebudayaannya tidak mampu menyesuaikan diri
dengan gerak perubahan. Ketidakmampuan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan disebut
maladjusment. Maladjusment akan menimbulkan disintegrasi. Penerimaan masyarakat terhadap
perubahan sosial budaya dapat dilihat dari perilaku masyarakat yang bersangkutan. Apabila
perubahan sosial budaya tersebut tidak berpengaruh pada keberadaan atau pelaksanaan nilai
dan norma maka perilaku masyarakat akan positif. Namun, jika perubahan sosial budaya tersebut
menyimpang atau berpengaruh pada nilai dan norma maka perilaku masyarakat akan negatif.
Di bawah ini diuraikan beberapa contoh sikap masyarakat karena adanya perubahan sosial
budaya adalah sebagai berikut.
1. Aksi protes adalah pergolakan massa yang bersifat umum sebagai perwujudan rasa tidak
puas terhadap keputusan-keputusan dan kejadian di masyarakat.
2. Demonstrasi adalah gerakan massa yang bersifat langsung dan terbuka serta dengan lisan
ataupun tulisan dalam memperjuangkan kepentingan yang disebabkan oleh adanya
penyimpangan sistem, perubahan yang inskontitusional dan tidak efektifnya sistem yang berlaku.
3. Kenakalan remaja adalah suatu perbuatan antisosial yang dilakukan oleh anak remaja.
Kenakalan remaja muncul dari keluarga yang tidak harmonis karena kurangnya pengawasan
dalam keluarga. Bentuk-bentuk kenakalan remaja adalah membolos sekolah, berkelahi, minum-
minuman keras, dan mengebut di jalan raya.
4. Kriminalitas adalah pelanggaran norma hukum yang dilakukan seseorang dan dapat diancam
sanksi pidana. Kriminalitas disebabkan oleh pertentangan kebudayaan, perbedaan ideologi politik,
perbedaan pendapat dari mental yang tidak stabil.
5. Pergolakan daerah adalah gerakan sosial vertikal dan horizontal yang dilakukan secara
serentak dengan banyak cara untuk memaksakan kehendak. Perubahan sosial dan budaya
membawa dampak positif dan negatif terhadap kehidupan. Kita harus waspada terhadap hal-hal
yang menimbulkan perubahan yang mengarah ke hal negatif. Kita harus mempunyai sikap tegas
menolak terhadap perubahan yang membawa ke arah negatif. Kita dapat mengambil pengaruh
positifnya dengan tetap berpedoman pada nilai dan norma masyarakat.
UMARGIONO, S.Pd/MODUL/GEO/PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA/AKSEL/MTsN-Mlg-1/2008

Kegiatan 1
Lakukanlah wawancara dengan orang tua atau keluarga kalian masing-masing, berkaitan dengan segala perubahan kehidupan yang telah dialami dahulu sampai sekarang.
Informan: ............................................. Waktu: ..../......................../2008
No Kondisi Dahulu Sekarang
Kesimpulan teoritis: ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Kegiatan 2Langkah 1
UMARGIONO, S.Pd/MODUL/GEO/PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA/AKSEL/MTsN-Mlg-1/2008

Lakukan pengamatan dan kumpulkan (10) data berkaitan dengan pengaruh budaya barat yang diadopsi oleh generasi muda pada masa sekarang.
No Budaya Barat Perilaku yang ditiru
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Langkah 2: Lakukanlah wawancara dengan guru/karyawan di sekolahmu tentang pentingnya sikap antisipatif dan selektif terhadap perubahan, khususnya pada kalangan remaja.
No Informan Isi opini1
2
3
4
5
6
7
8
Langkah 3:
UMARGIONO, S.Pd/MODUL/GEO/PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA/AKSEL/MTsN-Mlg-1/2008

Data yang telah kalian kumpulkan, baik dari pengamatan maupun interview (wawancara), silahkan dijadikan bahan untuk membuat sebuah deskripsi tentang ”Dampak Budaya Barat pada Perilaku Remaja”
UMARGIONO, S.Pd/MODUL/GEO/PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA/AKSEL/MTsN-Mlg-1/2008
Dampak Budaya Barat pada Perilaku Remaja..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................

Kegiatan 3Berilah tanda ceklis (√) pada pilihan sikap yang kamu anggap sesuai dengan pendapatmu, dan berikan penjelasannya.
No Pernyataan Sikap PenjelasanS KS TS
1 Cara berpakaian orang Indonesia cenderung meniru orang barat
2 Wanita jaman sekarang sudah memiliki posisi sejajar dengan laki-laki
3 Melalui kesenian kita dapat mengekspresikan budaya yang kita miliki
4 Maraknya demo kaum buruh karena perasaan tidak puas diperlalukan secara tidak adil
5 Masyarakat daerah perkotaan cenderung memiliki ikatan kekeluargaan yang longgar
6 Masyarakat yang sulit menerima perubahan adalah masyarakat yang terbelakang
7 Generasi tua cenderung lebih sulit menerima perubahan dibanding generasi muda
8 Pandangan untuk melanjutkan kehidupan kearah yang lebih baik membuat kita akan berusaha berubah
9 Terlambat menerima IPTEK membuat suatu masyarakat hidup terbelakang
10 Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain disebabkan suatu masyarakat memilih hidup terisolir
11 Perkembangan IPTEK perlu ditunjang dengan pendidikan yang baik
12 Percaya diri merupakan salah satu ciri manusia modern
13 Seseorang bisa dikatakan modern jika menggunakan barang merk terkenal
14 Segala sesuatu yang berasal dari barat adalah modern
15 Masyarakat modern adalah masyarakat yang memiliki orientasi pada uang dan kesenangan
16 Sikap individualisme muncul karena pengaruh barat
17 Kemampuan menyesuaikan diri sangat diperlukan dalam menghadapi perubahan
18 Dengan menguasai IPTEK, Indonesia bisa bersaing dengan negara lain
19 Sikap tidak inisiatif menyebabkan munculnya banyak plagiator terhadap sebuah karya
20 Rakyat memiliki peran untuk mengontrol kebijakan pemerintah
Ket: S = Setuju KS = Kurang Setuju TS = Tidak Setuju
UMARGIONO, S.Pd/MODUL/GEO/PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA/AKSEL/MTsN-Mlg-1/2008

Uji KompetensiPilihlah satu jawaban yang benar.1. Salah satu faktor yang menghambat terjadinya perubahan sosial budaya adalah ... .
a. sistem pelapisan sosial terbuka c. orientasi ke depanb. sistem pendidikan yang maju d. prasangka terhadap hal-hal baru
2. Perubahan-perubahan sosial adalah suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima yang disebabkan baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, dan ideologi adalah definisi perubahan sosial yang dikemukakan oleh ....a. Kingsley Davis b. Kingsley Davis c. Gillin dan Gillin d. Bruce J. Cohen
3. Perubahan mode pakaian dikategorikan sebagai perubahan yang pengaruhnya kecil dengan ruang lingkup yang tidak luas, karena ... .a. hanya berhubungan dengan kebutuhan sekunderb. hanya diikuti oleh golongan tertentuc. tidak ada hubungannya dengan bidang kebudayaand. tidak bertentangan dengan keyakinan masyarakat
4. Adanya bencana alam dapat mendorong terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat karena ... a. bencana alam terkadang memaksa seseorang untuk mengungsi dan beradaptasi
dengan tempat baru dipengungsianb. adanya bencana alam akan mengurangi jumlah pendudukc. bencana alam mendorong orang lain untuk bersimpatid. bencana alam berpotensi menimbulkan konflik dalam masyarakat
5. Komputerisasi di bidang ekonomi perbankan yang berdampak pada pengangguran karyawan dimaksudkan untuk mempertinggi efisiensi kerja. Pada dasarnya modernisasi dengan komputerisasi tersebut bertujuan ... .a. memanfaatkan teknologi majub. memanfaatkan manajemen modernc. meningkatkan produktivitas kerjad. meningkatkan keterampilan karyawan
6. Contoh dari kecenderungan masyarakat mempertahankan unsur lama karena diperoleh melalui proses sosialisasi sejak kecil adalah ... .a. makanan pokok c. tata cara beribadahb. upacara adat perkawinan d. solidaritas kelompok
7. Alasan terjadinya perubahan sosial dalam bidang ekonomi yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat adalah ... .a. rasa tidak puas dengan kondisi yang sedang berlangsungb. ingin meningkatkan pendapatan perkapitac. kurangnya sumber daya manusia dalam bidang ekonomid. kurangnya tenaga ahli dalam pelaksanaan pembangunan
8. Di bawah ini yang tidak termasuk bentuk kemajuan akibat perubahan sosial budaya adalah ... .a. memunculkan ide-ide barub. membentuk pola pikir masyarakat lebih logis/ilmiahc. tergesernya bentuk-bentuk budaya nasionald. munculnya tatanan kehidupan masyarakat baru yang lebih modern
9. Adanya gerak sosial vertikal atau horizontal yang lebih luas di masyarakat merupakan pengaruh dari adanya ... .a. sistem pendidikan yang maju c. sistem terbuka masyarakatb. heterogenitas penduduk d. sikap ingin meniru budaya asing
10. Sebagai pelajar sebaiknya kita menyikapi segala bentuk perubahan sosial dan budaya dengan sikap ... .a. apriori terhadap segala bentuk pengaruh perubahanb. menerima setiap perubahan tanpa terkecualic. masa bodoh terhadap setiap pengaruh perubahand. kritis dan terbuka dengan memfilter segala bentuk perubahan
UMARGIONO, S.Pd/MODUL/GEO/PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA/AKSEL/MTsN-Mlg-1/2008

11. Masyarakat selalu mengalami perubahan meskipun tingkat kecepatannya berbeda-beda. Keadaan ini menunjukkan bahwa masyarakat bersifat ... .a. statis b. stagnan c. dinamis d. permanen
12. Berikut ini contoh perubahan yang direncanakan, yakni ... .a. revolusi industri c. pembangunan desab. mode pakaian d. evolusi masyarakat
13. Perubahan sosial di kota terjadi lebih cepat dibandingkan dengan di desa. Hal ini terjadi karena di kota ... .a. penduduknya homogen c. mobilitas sosial kecilb. cepat menerima pengaruh luar d. keyakinan agamanya berlainan
14. Dampak pasitif dari perubahan sosial budaya adalah ....a. penemuan ilmu pengetahuan dan teknologi c. gaya hidup yang meniru Baratb. sikap individulistik d. kesenjangan sosial
15. Perhatikan ciri masyarakat berikut.(1) Terbuka terhadap kritik dan saran.(2) Pola pikirannya bersifat religius.(3) Kontrol sosial bersifat formal.(4) Mobilitas sosialnya bersifat dinamis.(5) Hubungan dan ikatan sosialnya sangat kuat.Dari ciri-ciri di atas yang termasuk ciri-ciri masyarakat modern adalah ....a. 1,2, dan 3 c. 1,2, dan 4b. 1,3, dan 4 d. 1, 2, dan 5
16. Berikut ini yang termasuk faktor penghambat perubahan sosial dan budaya adalah ....a. adanya kepentingan yang telah tertanam kuat dalam masyarakatb. orientasi ke masa depanc. penduduk yang heterogen atau bermacam-macamd. toleransi terhadap perbuatan yang menyimpang
17. Sikap kita terhadap datangnya kebudayaan asing adalah ....a. menolak semua unsur budaya Baratb. disesuaikan dengan kebutuhan bangsac. menerima semua unsur pengaruh kebudayaan tersebutd. memilihnya sesuai dengan kebudayaan kita
18. Faktor penyebab perubahan sosial dan budaya yang berasal dari luar masyarakat adalah ....a. perubahan jumlah pendudukb. kontak dengan kebudayaan lainc. sistem pendidikan formal yang majud. sikap menghargai hasil karya orang lain
19. Pemaksaan suatu ideologi budaya biasanya terjadi karena adanya ... .a. pengaruh bencana alam c. pengaruh industrialisasib. pengaruh urbanisasi d. pengaruh perang
20. Berikut merupakan syarat timbulnya revolusi, kecuali ... .a. ada keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahanb. adanya keinginan individu yang inovatifc. harus dapat memanfaatkan momentumd. adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang mampu memimpin
masyarakat
UMARGIONO, S.Pd/MODUL/GEO/PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA/AKSEL/MTsN-Mlg-1/2008

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar.1. Jelaskan perbedaan perubahan sosial dan perubahan kebudayaan.
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................2. Mengapa suatu unsur kebudayaan baru lebih mudah diterima jika tidak
bertentangan dengan ajaran agama yang dianut masyarakat?........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
3. Mengapa masyarakat cenderung mempertahankan keadaan sosial budaya yang sudah ada?........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
4. Jelaskan perbedaan konsep gemeinschaft dan gesselschaft.........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
5. Jelaskan keuntungan dan kerugian dari perkembangan teknologi (berikan contohnya)........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
6. Jelaskan peran pendidikan dalam perubahan sosial budaya.........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
7. Jelaskan tentang sikap antisipatif dalam menghadapi perubahan.........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
8. Jelaskan dampak negatif dari konsumerisme.........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
9. Mengapa perubahan sosial dapat menyebabkan disintegrasi sosial? Jelaskan dengan contoh.........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
10. Bagaimana seharusnya sikap kita dalam menghadapi terjadinya perubahan soaial budaya? ..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
UMARGIONO, S.Pd/MODUL/GEO/PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA/AKSEL/MTsN-Mlg-1/2008

..........................................................................................................................................................Berikan penjelasan dan contoh bentuk-bentuk perubahan sosial budaya di bawah ini.
No Bentuk perubahan Deskripsi Contoh
1 Perubahan yang terjadi secara evolusi
2 Perubahan yang terjadi secara revolusi
3 Perubahan yang dikehendaki
4 Perubahan yang tidak dikehendaki
5 Perubahan berdampak besar
6 Perubahan berdampak kecil
7 Perubahan sebagai progress
8 Perubahan sebagai regress
”Lakukanlah segala kebaikan dengan sebaik-baiknya, sehingga orang yang sudah mati,
orang yang hidup pada masa sekarang, dan orang yang akan hidup pada masa nanti,
tidak bisa melakukan yang lebih baik dari anda”
UMARGIONO, S.Pd/MODUL/GEO/PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA/AKSEL/MTsN-Mlg-1/2008

DAFTAR PUSTAKA
Sukmayani, Ratna. 2008. Ilmu pengetahuan sosial 3: untuk SMP/MTs kelas IX. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Fattah, Sanusi. 2008. Ilmu pengetahuan sosial : untuk SMP/MTs kelas IX. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Sutarto. 2008. IPS 3: untuk SMP/MTs kelas IX. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Wibowo, Rohadi. 2007. Ilmu Pengetahuan sosial SOSIOLOGI Untuk SMP dan MTs Kelas IX. Jakarta: Esis
UMARGIONO, S.Pd/MODUL/GEO/PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA/AKSEL/MTsN-Mlg-1/2008