modul praktikum knt

41
BUKU PETUNJUK PRA LABORATORIUM SIMULASI DAN JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGIINDU INSTITUT TEKNOLOGISEPULUH 20012

Upload: defina-sandi

Post on 20-Feb-2016

376 views

Category:

Documents


42 download

DESCRIPTION

Modul untuk praktikum KNT Teknik Kimia ITS

TRANSCRIPT

Page 1: Modul Praktikum KNT

BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM

LABORATORIUM SIMULASI DAN KOMIPUTASI

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNOLOGIINDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGISEPULUH NOPEMBER

20012

Page 2: Modul Praktikum KNT

DAFTAR ISI BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM KNT

Daftar isi buku petunjuk praktikum KNT

Peraturan dan Tata Tertib Lab. Komputasi & Simulasi

Peraturan dan Tata Tertib Praktikum KNT

Format Jurnal Tes Awal dan Laporan Praktikum

Format Laporan Akhir Praktikum

Pelatihan Matlab

Modul I : Persamaan Nonlinier

Bisection, Interpolasi Linier, Secant

Modul II : Persamaan Nonlinear

Successive Approximation, Newton Raphson

Modul III : Persamaan Aljabar (Metode Langsung)

Eliminasi Gauss, Eliminasi Gauss Jordan, LU Decomposition

Modul IV : Persamaan Aljabar (Metode tak Langsung)

Jacobi, Gauss Siedel

Modul V : Pendekatan Polinomial (Interpolasi)

NGB, NGF

Modul VI : Pendekatan polynomial (Integrasi Numerik)

Trapezoidal, Aturan Simpson l/3. Aturan Simpson 3/8

Modul VII : Pcrsamaan Differensial Biasa

Metode Taylor, Euler, Runge Kutta

Modul YIII : Persamaan Differensial Biasa

ODE 45, ODE 23

Sekilas Tentarrg Flowchart

Contoh-contoh listing

Halaman

15

‐0

12

●D

14

16

17

18

19

Sem Genap 20lll20l2Pefunjuk Praktikum KNT

't t

Page 3: Modul Praktikum KNT

PERATURAN DAN TATA TERTIB LAB. KOMPUTASI

Untuk lebih dapat menjaga ketertiban dan keutuhan Laboratorium Komputasi, Makapara pemakai/ pengguna komputer wajib mentaati tata tertib yang ada dibawah ini,sebagai berikut :

l. Berpakaian rapi dan sopan.2. Dilarang memakai kaos oblong, celana jeans robek (bolong), sandal.3. Dilarang merokok dan membuang sampah sembarangan di dalam ruangan

Laboratorium Komputasi.4. Dilarang memakai topi, kacamata hitam dan jaket selama berada dalam

ruangan Laboratorium, barang-barang tersebut diletakkan pada tempat yangtelah disediakan.Dilarang telepon via Handphone selama berada dalam Laboratorium,handphone harap dimatikan.Dilarang makan dan minum serta membawa perangkat elektronik(walkman, tape, dll ) selama berada dalam ruangan LaboratoriumKomputasi.

7. Pemakai Laboratorium wajib menjaga ketenangan dan kebersihan ruanganLaboratorium serta menjaga keutuhan barang-barang yang ada di dalamLaboratorium.

8. Wajib melaporkan setiap kerusakan yangada, baik pada komputer maupunalat-alat penunjang lainnya kepada Assisten, Kalab. atau petugas jaringan.

9. Segala sanksi yang ada akibat pelanggaran diatas adalah wewenang assisten/KaLab.

10. Segala bentuk perusakan pada peralatan Laboratorium ( Hardware /Scftware ) yang dilakukan oleh pemakai Laboratorium Komputer, maka akandiproses sesuai dengan peraturan yang berlaku.

ll.Dilarang melakukan perubahan pada Software Komputer, menambahprogram Aplikasi dan share (bagi pakai) data tanpa sepengetahuan Kalab.,Petugas Jaringan.

l2.Penggunaan/pemakaian Laboratorium Komputer diluar waktu kegiatanperku I iahan/praktikum harus atas seij in Kalab.

Pengguna Laboratorium Komputasi adalah seluruh civitasakademik Jurusan Teknik Kimia dimana Keutuhan dan

Kenyamanan pemakaian Komputer tidak lepas daribagaimana anda menjaga dan merawatnya.

<rg)g) Terima Kasih atas kerjasamanya CACRAa

ξ′

6.

Pelu4iuk Pral<tikun KNT Sem Genap 20lll20l2

Page 4: Modul Praktikum KNT

TATA TERTIB PRAKTIKUM KNT

LABORATORIUM KOMPUTASI DAN SIMULASI

KETENTUAN UMUM

1. Seluruh praktikan diharapkan hadir tepat waktu.

2. Berpakaian rapi dan sopan.

3. Melaksanakan tes awal dan praktikum dengan sebaik-baiknya.

4. Hanya diperkenankan membawa jurnal, alat tulis, lentb+r tapg!_

-99!09nla++selama praktikum berlangsung.

5. Mengumpulkan tugas dan-laporan tepat pada waktunya.

6. Tidak diperkenankan membawa makanan dan minuman saat praktikum.

7. Peraturan lainnya akan ditetapkan kemudian.

JENIS PELANGGARAN DAN SANKSI

I. Pelanggaran Ringan , !jl. Terlambat masuk Praktikum antara 5 sampai l5 menit.

2. Terlambat tes awal antara 5 sampai 15 menit.

3. Tidak berpakaiarr rapi dan tidak bersepatu.

4. Terbukti berpindah tempat selama praktikum.

5. Terbukti melanggar poin 4 ketentuan umum

Sanksi !po,n ; ' \

1. Membuat paper sebanyak 5 sampai l0 halaman yang didapatkan dari

internet ([JRL dicantumkan), sesuai kesepakatan dengan asisten. \ z

2. Tidak diperkenankan mengikuti praktikum sebelum berpakaian rapi dan

bersepatu, dan ditambah sanksi nomor satu.

II. Pelanggaran Sedang

,1. ferbukti membawa "Baceman" dalam bentuk printout, tulisan tangan,

fotocopy, disket, dll. -)bt.r,it

2. Menggunakan komputer untuk keperluan lain di luar praktikum.

3. Terlambat masuk Praktikum antara l5 menit sampai 30 menit.

4. Terlambat tes awal antara l5 sampai 30 menit.

5. Terbukti melakukan "sharing" jaringan antar komputer.

lノ

た″ μ 物 綱 笏 rrv「 Sem Genap 201112012

Page 5: Modul Praktikum KNT

6. Terbukti melanggar poin 5 ketentuan umum.

7. Melakukan kesalahan pada pelanggaran ringan sebanyak dua kali.

Sanksi to fortt -- 'r /'' ''- ' i r'' ' ' ' I

1. Membuat paper sebanyak l0 sampai 20 halaman yang didapatkan dari

intemet (URL dicantumkan).

2. Khusus untuk pelanggaran no. 3 sanksinya ditambah dengan presentasi di

ilI. Pelanggaran Berat

l. Terlambat masuk Praktikum lebih dari 30 menit.

2. Terlambat tes awal lebih dari 30 menit.

3. Tidak mengumpulkan laporan pada waktu yang telah ditentukan,

tenrrasuk laporan yang sudah di ACC.

4. Mengcopy atau dengan sengaja mencontoh program dari praktikan lain

selama praktikum.

5. Tidak melakukan tes awal.

6. Melakukan kesalahan pada pelanggaran sedang sebanyak dua kali

Sanksi

1. Tidak diperkenankan mengikuti praktikum.

2. Membuat paper sebanyak l0 sampai 20 halaman yang didapatkan dari

intt'met (URL dicantumkan). .i

IV. Pelanggaran Khusus

Tidak menyelesaikan soal yang diberikan pada waktu praktikum (listing tidak

jalan) : , ,

Sanksi : membuat'listing yang benar di luar praktikum dan memperbandingkannya

dengan yang salah (dikumpulkan dalam bentuk disket dan cerak)

Catatan Penting:

o Apabila melakukan pelanggaran berat dua kali dengan kesalahan yang sama,

praktikan akan dibatalkan praktikumnya.

o Apabila praktikan berhalangan hadir dalam kegiatan praktikum (tes awal,

praktikum, dan tes akhir) karena bekerja, wajib ijin kepada asisten yang

bersangkutan paling lambat dua (2) hari sebelum kegiatan praktikum.

ル″ μ 助 初 b rJv「 4

Page 6: Modul Praktikum KNT

FORMAT JURNAL TES AWAL

Jurnaltes awal berisi:

1. Modul ke berapa

2. Tema / judul praktikum

3. Identitas ( Tanggal praktikum, group, nama praktikan, nrp, nama asisten )

4. Tujuan praktikum

5. Algoritma

6. Penyelesaian soal/tugas dengan cara manual

7. Membuat Flowchart

Ketentuan :

l. Ditulis tangan pada kertas folio bergaris

2. Dikumpulkan pada waktu tes awal.

3. Dibuat perorangan.

FORMAT LAPORAN PRAKTIKUM

Laporan praktrkum berisi:

l. Halaman judul ( modul ke berapa. tema/iudul praktikum. tanssal

praktikum. grouo. nama praktikan. nrp. nama asisten )

2. Bab I Pendahuluan (berisi: Tuiuan praktikum. batasan masalah. dasar teori)

min 2 halaman.

3. Bab II Hasil Percobaan dan Pembahasan

4. Bab III Kesimpulan dan Saran

5. Daftar Pustaka

6. Lampiran (berisi: flowchart.listing proqram. soal tes awal)

Ketentuan:

l. Laporan diketik (per-kelompok) dan dikumpulkan I minggu setelah praktikum

dan di-ACC asisten

2. Diketik dengan komputer di kertas A,4 dengan format 4433, spasi 1,5 font Times

New Roman, ukuran font 12.

3. Untuk flowchart wajib diketik dengan menggunakan software Visio.

Pefunjuk Praktikum KNT Sem Genap 2OIIffit2

Page 7: Modul Praktikum KNT

FORMAT LAPORAN AKHIR

Laporan akhir berisi:

1.Halamanjudul utama(nama laporan,logo ITS,nama pembuat,nama Lab)

2.Kata Pengantar

3.Da■ar lsi

4. Laporan praktikum modull sampairnodul VII

Ketentuan:

1. E)iketik dengan komputer di kertas A4 dengan follllat 4433,spasi l,5 font Times

New Roman,ukuran font 12.

2.Laporan akhir djilid rapi.

3.Dikumpulkan sebelum Lttian Akhir.

PRESENTASI PENILAIAN(Bisa Berubah。。)

1.Tes awal : 20% ヶ町o

2.Praktikum: 30% `o° ′・3._Laporan_二抑

4.Ⅵhn : 30% ぽ|。 .

…んt猿■じ

1。f aし・ 1多 ぺ

」一

|

Page 8: Modul Praktikum KNT

1.

Pelatihan Matlab

Pengenalan environment Matlab, antara lain : Membuka / menutup aplikasi,Workspace (Command Window), m-fiIe, Variabel, path

Double-click pada icon matlab yang ada di desktop:

Akan muncul :

二‖e ttdは yew‐

Fryoduct lt€r: (- ar (t seece se"a... I

AdibF品‖わolDereloprnenl Environment

DsJglry?Em ErM,onrneil

Development

Currenl Direc{ory: ID trnymfiles

<l:Heldy

Ubah direktori aktif (lihat gambar di bawah) ke E:

runenl direrloryBrowse to

r h unge

(urrBnl

diredory

Workspace (Command Window)

Digunakan untuk memasukkan variabel-variabel dan menjalankan fungsi-

fungsi dan program pada m-fiIe.

M-File

Editor program untuk membuat program dalam MATLAB.Untuk membuat

program dalam MATLAB,bisa juga dengan program lain,misal notepad tetapi

disimpan dengan file ekstensi .m, misal collatz.m.

To 9et Et€rted, select "IIATLAB Help" frm the Help r,>

たに■ukttα″れ“rrVr Sem Genap 20lll20l2

,., Hrlrr

やリー,‐‐1曇

: 1~コ ‐ =1

・.'MA:臥 B

日b‐ Ed“ I VttW IWeb・ WhdO" HdP ■

D θ lふ 略亀め“1碑 |,γⅢIレ・

“。年10い 7耐た。 」|」

'6rn?rl H,-^,) EI E il 'rahrll rVnddre

一、一

J JRea6リ

Page 9: Modul Praktikum KNT

tunctlon sequence-col I atz(n)S Collatz problem. Generate a sequence of integers resolving to 1X For any positive integer, n:S Divide n by Z if n is evens Hultiply n by 3 and add 1 if n is oddS Repeat for the resultS Continue until the result is 1%sequence = h;next-value = n;while next-value > 1

if rem(next-va1 ue' 2)==Pnext-value = next-val ue/Z;

e'l senext-value = 3*next-val ue+1;

endsequence = [sequence, next-value];

end

untuk membuat atau membuka editor ini, lihat gambar :

(reute new lt-file

Untuk lebih lengkap, tentang environmenl MATLAB lihat gambar berikut:

(reute neu ll-file Undo losl edil (reole newSimulink model

file (opy Red

Yieu or rhunge rurrenl dirodory

Posle 6o to llelp browserSeled previously used

rurrBnl dire(loryBrouse lo

thonge( urr enl

direttorylooltip destrib es button

tooltips on 0r off using G:nrd Prrftrcrrcr

たに電ukれ脚 b rrv「 8 Sem Genap 20lll20l2

Eil, Edl ‐yiew l‐ ェeXt ttebu9 旦reaトロ,ぃtl wlコ WindOW 旦口lp.■

B酵 日 曇 1出‐貼 亀 9“ |“ f)|‐ 日f覇 個 電 日 ● 0

0pen file

‐?1ltur..preap崎

Page 10: Modul Praktikum KNT

lobs to go to Workspo(o lhe seporolor bor lo resire rindotsbrorser or (urrenl lllrerlory

2. Pengoperasian fungsi matematis sederhana, di Workspace. dan di m-file/script,antara lain: +, -, *, /, ^, sin(x), cos(x), abs(x), tan(x), log(x)[ln(x)], logl0(x),exp(x), sqrt(x).

7o Perhitungan matematika sederhanabuku:2penghapus:2pensil:2total barang=buku+penghapus+pensi Itotalharga:buku *2O00+penghapus*

5 00+pensi I t I 000

ratarataharganotalharga/tota lbaran g

7o Mencari densitas ethanol cair (g/cm3)T:300 %odalamkelvinrho: I .03 2-5 .392*T * I e-4 -8.7 l2*T ^2* I e-7

7o Perhitungan waktu paruh elemen radioaktif poloniumjumlah_awal:10waktujaruh:l 50 Yo dalam hariwaktu:300jumlah_sisa:j um lah_awal * 0.5^(waktu/waktujaruh)

3. Membuat input/output data dalam m-fiIe, antara lain :

x:input('masukkan nilai x: ')

Petunjuk Pral<tikun KNT Sem Genap 201112012

Page 11: Modul Praktikum KNT

disp(['ini akan menampilkan hasil ' , num2str(x)])4. Mengenalkan fungsi-fungsi mendasar dalam matlab, antara lain : who, clc, clear,

whos, help, function, break (menghentikan aplikasi), pause (menunda aplikasisampai tertekan tombol),

5. Mengenalkananay. Antara lain: pengalamatan array,

6. Pengenalan Looping% Contoh listing program Looping% 1. Loop For% 2.Loop Ifthen else% 3. Loop While

% l. Loop For:disp('Berhitung Kentang dengan loop for');n:input('jumlah kentang :');for a:l:n

disp([num2str(a),' kentang'])enddisp('Berhitung selesai');pause

Yo2.Loop If then elsedisp('Quiz kemiripan dengan if then else');z:0;a:input('anda suka pisang (y/t)','s');if a::tyt

z=ztl;enda:input('anda suka memanjat pohon(y/t)','s');if a::'y'

z:z*l;end

a:input('anda berbulu lebat (y/t)','s');if a::tyt

z:z+l;endif z::3

disp('anda pasti monyet');else if z=:0

disp('anda pasti bukan monyet')else disp('anda seperti monyet')end

end

disp([num2str(a)])

Yo3.Loop while-ldisp('berhitung kentang dengan while-l');n:input('jumlah kentang :');a:l;while a<:n

た ″ ね 粥 雅 ″ rJvr lo Sem Genap ,frIImO

Page 12: Modul Praktikum KNT

disp([num2str(a),' kentang']);a:a*l;

enddisp('berhitung selesai');

Yo3.Loop While-2disp('berhitung kentang dengan while-2');n:input('jumlah kentang :');a:0;keluar:0;while keluar:O

a:a*l;if a::n

keluar-l;enddisp(['ada',num2str(a),' kentang']);

enddisp('berhitung selesai');

7. Matrik/arrayEye(n):(matriks identitas yang diagonalnya bemilai I dan selebihnya nol),zeros(n):membuat matriks nol dengan nxn, ones(n):membuat matriks satudengan nxn, flipud(A)=membalik matrik A dengan arah vertikal,fliplr(A)=membalik matrik A dengan arah horizontal, rot90(A):memutar matrikA dengan arah ke kiri sebesar 90 derajad, triu(A):menghasilkan matrik segitigaatas dari matrik A, tril(A):menghasilkan matrik segitiga bawah dari matrik A.

た ″ ″ 助 制 笏 紺 H Sem Genap 201112012

Page 13: Modul Praktikum KNT

Modul IPersamaan Nonlinier

Tujuan Percobaan :

Mempelajari dan membandingkan metode-metode numeric untuk menyelesaikan

persamaan nonlinier yaitu metode Bisection, Interpolasi Linier dan Secant.

Dasar Teori

Umumnya, suatu persamaan Non linier f(x) : 0 tidak dapat diselesaikan secara

analitis, namun dapat diselesaikan dengan metode numerik yang lebih kompleks.

Berbagai macam metode numerik telah berkembang, antara lain metode Bisection,

Interpolasi linier, dan Secant yang menggunakan dua bilangan sebagai harga awal.

Berikut penjelasan mengenai metode-metode numerik tersebut :

1. Metode Bisection

Metode Bisection disebut juga metode pemotongan biner, dimana interval

dari suatu fungsi dibagi dua. Bila fungsi berubah tanda dalam interval tersebut,

maka harga fungsi di tengahnya dievaluasi, kemudian letak akar-akarnya

ditemukan berada di tengah-tengah sub interval dimana perubahan tanda terjadi.

Proses tesebut dilakukan berulang-ulang sampai nilai error (kesalahan) tidak

terlalu besar. Metode ini memang lebih lambat jika dibandingkan dengan metode

yang lain. Namun kerapian analisis kesalahannya menjadi nilai lebih.

Algoritma dari metode ini adalah :

l. Memilih harga pendekatan awal, x1 dan x2 dimana f(x1) harus berlawanan

tanda dengan f(x2)

2. Menentukan harga xr : (xr + x2)12

3. Bila % I x, - xz | < toleransi, harga xr adalah harga x yang dicari, jika tidak

maka proses dilanjutkan ke langkah 4.

4. Bila f(x3) berlawanan tanda dengan f(x1), maka x2 baru:X3. Jika f(x3)

berlau,anan tanda dengan f(x2), maka x1 baru:X3, kemudian kembali ke

langkah 2.

た ″ 乃電た漱 物 /7V「 12 Sem Genap 20lll20l2

Page 14: Modul Praktikum KNT

2. Metode Interpolasi Linier

Walaupun metode Bisection mudah dan memiliki analisa kesalahan yang

sederhana, namun metode ini tidak efisien. Untuk sebagian besar fungsi, kita

dapat meningkatkan kecepatan konvergensi. Salah satu dari metode ini adalah

metode Interpolasi Linier (disebut juga metode "False Position" atau "Regula

falsi").

Misalkan suatu fungsi f(x) linier pada interval (x1,x2) dan nilai f(x1) dan

f(x2) berlawanan tanda, sedangkan nilai x3 berada dalam interval (berada di

antara x1 dan x2) maka nilai xr dapat didekati dengan menggunakan rumus :

xt = xz - ;: f:(*'\; : (x, - x,)...........( I )Jlx)-Jl\)Kemudian f(x3) dihitung dan diadakan lagi interpolasi linier antara harga-harga

pada mana f(x) berubah tanda dan menghasilkan harga baru untuk x3. prosedur

ini dilakukan berulang-ulang sampai didapatkan nilai akar yang dikehendaki.

Algoritma metode interpolasi linier adalah sebagai berikut :

1. Pilihlah harga x1 dan x2 sedemikian hingga f(x1) dan f(x2) berlawanan

tanda.

Menentukan harga x3 dengan rumus (I.3.1).

Memasukkan nilai x3 ke fungsi asal, jika I f(x:) | < toleransi, maka harga

xr adalah harga x yang dicari. Bila tidak proses dilanjutkan ke langkah 4.

Bila f(x3) berlawanan tanda dengan f(x1), maka tetapkan x2:x3 dan bila

f(x3) berlawanan tanda dengan f(x2), tetapk&h X1:X3, proses kembali ke

langkah 2.

3. Metode Secant

Metode ini juga pengembangan dari metode interpolasi linier. Metode ini

dapat disebut metode ekstrapolasi linier. Pada metode ini fungsi f(x1) tidak perlu

berlawanan tanda dengan f(x2), namun dipilih dua harga yang dekat dengan akar

sebenarnya yang ditunjukkan oleh fungsi dari kedua titik tersebut. Algoritma dari

metode ini adalah :

l. Memilih harga pendekatan awal, x1 dan x2.

2. Menentukan harga x3 dengan Pers.(1).

 

4.

Pefu4iuk Praktikun KNT 13 Sem Genap 20lll20l2

Page 15: Modul Praktikum KNT

Jika lf(x3)l < toleransi, maka harga xr adalah harga x yang dicari, bila tidak

dilanjutkan ke langkah 4.

Jika lf(x1)l > lf(xz)|, maka x1 baru:X2, jika tidak maka x1 baru:Xl. Kemudian

menentukan harga x2 baru:X3 dan kembali ke langkah 2.

,フ

4.

TUGAS 1 :

l. Model dinamik untuk isothermal, volume konstan pada sebuah reaktor dengan

reaksi orde dua adalah O7: =Irr, -!c^-kC'^.Tentukan konsentrasi (Ca)dtVATVAA

pada steady state dengan parameter harga F/V = l/menit, CRF : I gmol/l dan k:I l/gmolmenit dan gunakan metode-metode yang sesuai.

2. Gas nyata tidak dapat dianggap gas ideal pada tekanan tinggi. Van der Waalsdalam desertasinya mampu menghitung volume gas nyata dengan persamaan van

der waals. Pers. Van der Waals adalah (,.;), -b)=R.Z dimana p adalah

tekanan, R adalah konstanta gas ideal, T adalah suhu, V adalah molar volume, a,

b adalah konstanta van der waals. Dengan menggunakan metode-metode yang

ada, tentukan V pada udara dengan tekanan 50 atm dan -100 "C.(a : 1.33 atm litef/gmol2, 6 : 0.0366 liter/gmol)

Petu4juk Proktikun KNT 14 Sem Genap 201112012

Page 16: Modul Praktikum KNT

Modul IIPersamaan Nonlinier

Tujuan Percobaan :

Mempelajari dan membandingkan metode-metode numeric untuk menyelesaikan

persamaan nonlinier yaitu Successive Approximation, dan Newton Raphson.

Dasar Teori

Umumnya, suatu persamaan Non linier (x) : 0 tidak dapat diselesaikan secara

analitis, namun dapat diselesaikan dengan metode numerik yang lebih kompleks.

Berbagai macam metode numerik telah berkembang, antara lain metode Succesive

Approximation dan Newton Raphson hanya menggunakan satu bilangan sebagai

pendekatan awal. Berikut penjelasan mengenaimetode-metode numerik tersebut :

1. Metode Successive Approximation

Metode inijuga disebut metode iteratif trial and error, dimana menggunakan

harga awal kemudian didapat harga baru. Metode dianggap konvergen jika selisih

harga baru dengan harga sebelumnya lebih kecil dari toleransi. Algoritma dari

metode iniadalah :

l. Memilih harga pendekatan awal, x1.

2. Mengubah f(x) menjadix:g(x), sehingga x2=g(xr).

3. Jika lx2-x1l < toleransi, maka harga xz adalah harga x yang dicari, bila tidak

dilanjutkan ke tahap 2.

2. Metode Newton-Raphson

Metode ini menggunakan fungsi derivatif sebagai fungsi garis singgung.

Algoritma dari metode ini adalah :

l. Memilih harga pendekatan aawal, x1.

2. Menentukan harga Xz:Xr - f(x1)/f (x1).

3. Jika lf(xz)l < toleransi, maka harga x2 adalah harga x yang dicari, bila tidak

dilanjutkan ke langkah 4.

Menentukan harga x1 baru= X2 kemudian kembali ke langkah 2.

くυPetu4juk Praklikun KNT Sem Genap 20lll20l2

Page 17: Modul Praktikum KNT

TUGAS 2 :

l. Persamaan Harlacher dapat digunakan untuk mengestimasi tekanan uap jenuh

suatu zat. Persamaann ya ln Pvp = A- ++

C.ln(I) . ry di mana Pvp adalah

tekanan uap (bar), T adalah suhu (K), A, B, C, D adalah konstanta Harlacher.Tentukan suhu l-octena pada tekanan uap l0 bar.(A : 57.867, B : 6883.34, C : -6,765,D : 5235)

2. Sistem kesetimbangan uap dan liquid empat komponen dengan asumsi larutanideal. Data untuk tekanan uaq zat murni sebasai berikut :

Komponen Tekanan uao zat murni (psia)

pada 150 F pada 200 F

I

2

3

4

25

14.7

4

0.5

200

60

14.7

5

Hitunglah suhu dan komposisi uap pada 75 psia dengan xl :0.1, x2= 0.54,x3:0.3 dan x4 :0.06.

(Persamaan tekanan uap menggunakan pers. Antoine ln P: A/T + B)

Petunjuk Praktikun KNT 16 Sem Genap 201112012

Page 18: Modul Praktikum KNT

Modul IIIPersamaan Aljabar (Metode Langsung)

Tujuan Percobaan :

Mempelajari dan membandingkan metode-metode numeric untuk menyelesaikan

persamaan aljabar secara langsung yaitu metode Eliminasi Gauss, Eliminasi Gauss

Jordan, LU Decomposition.

Dasar Teori

Secara umum suatu persamaan linear dapat dituliskan sebagai berikut :

811 X1 * alzxz -l ... * &ln Xn : cl

&21 X1 * azzxz * ... * dzn Xn : c2

opl X1 * dnzxz t ... * &nn Xn = Cn

Bila dinyatakan dengan notasi matriks adalah :

AX=C

ott 0t, .rl cl

dimana M M:Mdrl Orn xn cn

AXCMetode yang digunakan untuk menyelesaikan sistem persamaan aljabar linear

yaitu metode langsung dan tak langsung (iteratif). Metode langsung baik digunakan

untuk matriks rapat (dense matriks), yaitu matriks yang elemen-elemen nolnya

sedikit. Sedangkan metode tak langsung digunakan untuk sparse matriks yaitu

matriks yang elemen nolnya banyak. Untuk selanjutnya hanya dibahas metode

langsung. Metode ini terdiri dari metode Eliminasi Gauss, Eliminasi Gauss - Yordan

dan LU Decomposition.

Metode Eliminasi Gauss

Metode ini terdiri dari dua tahap eliminasi dan substitusi kembali. Perhatikan

sistem persamaan :

O1y x1 * dnxz * ... + aln Xn : Cl (1)

d21 x1 * azzxz * ...* dzn Xn : C2 (2)

Petunjuk Praktikun KNT 17 Sem Genap 20lll20l2

Page 19: Modul Praktikum KNT

anl xl+an2 X2+.¨ +ann xn=Cn (n)

Tahap elinlinasi terdiri dari n‐ 1 langkah:

Eliminir xl dari persamaan(2)sampai(n)

PerS(i)― PCrS(1)X(ai1/a11);i=2,3,4,...,n

Schingga sistem mettadi:

all xl十 a12X2 +a13X3 +・ ¨+ain Xn =Cl

a22(1)X2+a23(1)X3+・ ¨+a2n(1)Xn=c2(l)

… 十 .¨ +.… +… …

an2(1)X2+an3(1)X3+… 十 ann(1)xn=Cn(1)

Eliminl x2 dari persamaan(3)sampai(n)

PerS(i)一 PerS(2)x(a12(lン a22(1)) ;i=3,4,...,n

Sehingga sistem menJadi:

all xl+a12X2 +a13X3 +… +ain xn =Cl

a22(1)X2+a23(1)X3+・ ¨+a2n(1)Xn =c2(1)

a33(2)x3+・ ¨+a3n(2)xn =C3(2)

。̈ 十 … …

ann(n‐1)xn=cn(・ ‐1)

R4enentukan aJ(O dan ci(rl

a」(r)=a」 (・ 1)一

a」(卜 1)[air(r‐ 1)/arr(卜 1)] ...(1)

ci(→ =ci(■1)_cr(「 1)[air(r_l)/arr(・ 1)]

…(2)

i=r+1,¨ "n ; j=r■ 1,¨"n; r=1,2,¨ ,n-1

Tahap substitusi kembali xn=cn(n_1)/ann(・‐1) ...(3)

Xn_1=(cn_1(n_2)_an‐ 1,n(n‐2)x.)/an_1,n_1(n‐ 2)

。.。 (4)

均=(q OJ)‐ Σ %kO・)xn)/鶴 0・) .…

(5)1=ノ+l

P市oting(pertukaran baris)pada metode Eliminasi Gauss perlu dilakukan bila

harga elemen arr(・1)=0, karena bila tidak maka metodc ini akan gagal dalam

menyelesaikan sistcrn persamaan Hnearo Pivoting terkadang perlu dilakukan

dalam setiap tahap clinlinasi.Jadi dalam pivoting diusahakan agar pivOt clemen

(elemen diagonal)mcmpunyai harga absolut maksimum dibanding elemen‐

clemen yang lain dalam kolom yang sama.

た に哺ukれ制 勧 紺 18 Sem Genap 20lll20l2

Page 20: Modul Praktikum KNT

Metode Gauss - Yordan

Metode ini pada dasarnya sama dengan metode Eliminasi Gauss, tetapi tahap

eliminasi dan substitusi kembali dilaksanakan bersama-sama. Algoritma metode

ini adalah :

Untuk i: I sampai n, laksanakan :

Aii:Aiildii ;j:1,...,n Otj:&t<j-ati.a,j

Ck:Ck-Oti.Ci

k: 1, 2,...,a ;j : 1, 2,...,fr

Xi = Ci , i: l, 2, ...,fr

Inti dari metode ini adalah mengeliminasi dan mensubstitusi matriks A yang

dibuat dari sistem persamaan menjadi matriks identitas.

xxx 100xxxffi0l0xxx 001

Metode LU Decomposition

Metode ini disebutjuga crout reduction method atau cholesky method. Dalam

hal ini matriks koefisien A diuraikan ke dalam hasil kali dua matriks L dan U

dimana L adalah triangular bagian bawah (lower) dan U triangular matriks bagian

atas (upper) dengan angka I pada diagonalnya. Penentuan elemen-elemennya

untuk matriks L dan U dapat dijabarkan sebagai berikut :

Lr, 0 0 0 I U, U* Uro ort orz o* du

L^ Lr, 0 0 0 I U* Uro =

ozt ozz ozt ozc

L, L, Lr. 0 0 0 I U,o ott on on osq

Lo, Lo, Ln Loo 0 0 0 I aq oqz dqt occ

Dengan operasi perkalian matriks dan identity, maka elemen-elemen L dan U

diperoleh :

* Baris-barisL * kolom I U

Lrr = 8l t iLZt: aX iLy = ?,3t iL4l: d+t

t Baris I L* kolom-kolom U

Lrr*Urz : dn) Un: dn/Ltt

Lrr*Urr = 86 ) U13: o13ll,11

Lrr*Urn: or+ ) Ut+: au/Ltt

* Baris-barisL * kolom2 U

Lx+U n t Lzz : azz ) Lzz : 3zz - Lx*U n

Petunjuk Praktikun KNT 19 Sem Genap 20lll20l2

Page 21: Modul Praktikum KNT

L31*U12+L32=a32→ L32=a32~L31*U12

L41*U12+L42=a42→ L42=a42~L41*U12

● Baris 2 L*kolom― kolom U

L21*U13+L22*U23=a231〉 U23=(a23~L21*U13)/L22

L21*U14+L22*U24=a24→ U24=(a24~L21*U14)/L22

● Baris_baris L*kolom 3 U

L31*U13+L32*U23+L33=a33… 〉L33=a33~L31*U13~L32*U23

L41*U13+L42*U23+L43=a43→〉L43=a43~L41*U13~L42*U23

= Baris 3 L*kolom―kolom U

L31*U14+L32*U24+L33*U34=a34→ 〉U34=(a34~L31*U14~L32*U24)/L33

= Baris―baris L*kolom 4 U

L41*U14+L42*U24+L43*U34+L44〓 a44→ L44=a44~L41*U14~L42*U24~L43*U34

Rumus-rumus umum untuk memperoleh elemen-elemen L dan U :

ilLr:a,:- I L**U1j ,jSi, i=1,2,...,tr) elemenmatriksLi<i

k=l

Untukj: I ) Lir :air

,l

Ui, :(aU - I L1s*Upi)/L;;, i <j,j =2,3,..., tr ) elemenmatriksU;<j&=l

Untuki:l )Ug:a;i/a11

Keuntungan metode ini adalah tempat menyimpan data yang lebih ekonomis karena

tidak perlu menyimpan angka nol dan satu. Elemen-elemen L dan U disimpan pada

tempat penyimpanan koefisien-koefisien matriks semula, sehingga :

ott orz atz oru L, U, U* Uro

ozr dzz ozz ozq __+

Ll Ln Ux Uro

otr atz att ozc Ll L, L* Uro

o+r dqz oct d++ Ln, Lo, Lo, Loo

Menghitung c' :

Persamaan untuk substitusi kembali :

u :n )An wn

LC*L

H▼≫“=

C〓C几C〓C

た″ 助 物 r/vr 20 Sem Genap 20lll20l2

Page 22: Modul Praktikum KNT

均=匂 ‐Σ uJk*xk ; J=n‐ 1,¨り1

■=ノ +l

TUGAS3:

Solve these equation by using L― U Decompotion,Gauss Jordan and Elimination

Gauss:

Xl+3X2+5X3+2X4 =0

Xl+9X2+8X3+4X4= 15

Xl+X2+X3+X4=2

2Xl+X2+X3+X4=-3

|

Petunjuk Praktitun KNT 2l Sem Genap 20lll20l2

|

Page 23: Modul Praktikum KNT

Modul IVPersamaan Aljabar (Metode tak Langsung)

Tujuan Percobaan :

Mempelajari dan membandingkan metode-metode numeric untuk menyelesaikan

persamaan aljabar secara langsung yaitu metode Jocobi dan Gauss Siedel.

Dasar Teori

Dalam menyelesaikan sistem persamaan aljabar linear terdapat dua metode

yang bisa digunakan yaitu metode langsung dan metode tak langsung yang disebut

juga metode iteratif. Metode langsung baik digunakan untuk matriks rapat/dense

matriks yaitu matriks yang elemen nolnya sedikit. Dimana yang termasuk metode

langsung adalah metode Eliminasi Gauss, Gauss-Yordan, dan LU Decomposition.

Sedangkan metode tak langsung baik digunakan untuk sparse matriks yaitu matriks

yang mempunyai banyak elemen nolnya. Yang merupakan metode tak langsung ini

adalah metode Yacobi dan Gauss-Siedel. Pada percobaan ini hanya akan dibahas

tetang metode tak langsung dan metode langsung tidak dibahas disini karena telah

dijelaskan pada modul sebelumnya.

Terdapat dua macam metode tak langsung yang sering digunakan untuk

menyelesaikan sistem persamaan aljabar linear yaitu metode Yacobi dan Gauss -Siedel.

1. Metode Jacobi

Prosedur penyelesaiannya persamaan-persamaan ini dengan metode Jacobi

dapat diuraikan sebagai berikut :

Baris-baris persamaan diatur kembali sehingga elemen-elemen diagonal mempunyai

harga yang sebesar-besarnya dibanding dengan elemen pada baris yang

sama.Dimulai dengan pendekatan awal x(l) hitung masing-masing komponen

xJk)'untuk i: 1,2,...,n dengan persamaan :

, (*) = 9" _* !" x G-t)-i aii ?, o,,,*'

k:2,3,,,...

di mana xJk) adalah harga x1 pada pendekatan ke k.Iterasi dihentikan bila bila harga

x,(k)

mendekati harga 1,(k-t) yaitu bila

た r」7JillJ■ 助 動 rrVr 22 Sem Genap 20lll20l2

Page 24: Modul Praktikum KNT

|ザ1隻 … コdi mana e adalah batas kesalahan maksimum yang diijinkan.

Metode ini konvergen bila

lu,,l , I lu,J i: 1,2,....,nj=l

2. Metode Gauss-Siedel

Metode ini pada prinsipnya hampir sama dengan metode Yacobi dan

prosedurnya dapat dijelaskan sebagai berikut :

Pertama-tama diambil harga awal x(l) , menghitung masing-masing komponen

xJk)'untuk i : 1,2,3,...,n dengan persamaan :

為°)=C/ai―

」 (aJJ.為αンai卜2(aJJ.為

α・

y/am)

F j=i+k=2,3,.……n l

Hal ini terus dilakukan dan iterasi akan dihentikan bila:

|デ1隻 … n

di mana e adalah batas kesalahan maksimum yang diijinkan.

Adaun syarat konvergensi untuk metode ini sama dengan metode Yacobi yaitu :

n

lalil>Σ la」 l i=1,2,3,… ..,n

j=!

た に電ukPrarliJtra紺 23 Sem Genap 20lll20l2

Page 25: Modul Praktikum KNT

TUGAS 4 :

Separation processes play an important role in most chemicals manufacturing

processes. Streams from chemical reactors often contain a number of components.

Some of these components must be separated from the other components for sale as a

final product, or for use in another manufacturing processes. A common example ofa separation process is gas absorption, which is normally used to remove a dilute

component from a gas stream.

Liquid

FeedL,xf

Gas FeedV. v--,

GasProductV, yr The simplest relationship is a linear

equilibrium relationship I ] 1 :o X;,

Where

y is the gas phase composition

x is the liquid phase composition

a is an equilibrium parameter

i represents the i-th stage

LiquidProductL, Xn

Figure 1. Gas absorption column, n stages

Let the liquid feed flowrate L = 80 kgmol inert oil/hr, vapor feed rate flowrate V =

100 kgmol airlhr , equilibrium parameter a = 0.5, liquid feed composition, xs:0.0 kgmol benzene / kgmol inert oil, and vapor feed composition yo = 9.1 kgmol

benzene / kgmol air. Find x at steady state for each stage.

た″ 助 動 r/vr 24 Sem Genap 20lll20l2

Page 26: Modul Praktikum KNT

Modul V

Pendekatan Polinomial (Interpolasi)

Tujuan Percobaan :

Mempelajari dan membandingkan metode-metode numeric untuk menyelesaikan

soal dengan metode interpolasi yaitu metode Newton Gregory Forward (NGF), dan

New ton Gre gory Bacla,y ard (NGB).

Dasar Teori

Bila suatu fungsi yang berkelakuan seperti polinomial maka kita dapat

mendekatinya dengan polinomial itu. Cara yang sederhana untuk menuliskan

polinomial derajat-nyangmelalui (n+l)titik(xi,fi),i:1,2,........,tr*ldibagimenjadi tiga yaitu :

1. Metode Newton -Gregory Forward.

Metode ini paling mudah untuk menuliskan suatu polinomial melalui titik-

titik yang berjarak sama. Polonomial derajat n dapat ditulis :

pn ( x1 ) : fo + iLfo *i(i:l) 6z p+ ('-lX'-2) L3 fo +...."2t"3lr

=力 十(|)A/a十 (:)十

△2ヵ +(:)+… 。

scdangkan(|)merupakan silnbol kombinasi yaitu:

(') _ l!["./

-@G4Bila i:0, Pn(x6): f6

Bila i: l, Pn(x1): fo + 616 = fo+f1 - foBila i :2, Pn(x2) = fo + Afo +A2fo:g dsb.

Bila pada domain dari xo sampaixn, Pn(x) atau f(x) mempunyaiharga

yang sama pada harga-harga x yang ditabelkan, maka mungkin akan masuk

akal bila dianggap keduanya mempunyai harga yang sama pada harga-harga

x pertengahan.

Persamaan l) merupakan polinomial interpolasi dengan i mempunyai

harga tak bulat. Untuk setiap harga x,

た域 ″ 物 翻 b rJv「 25 Sem Genap 20lll20l2

Page 27: Modul Praktikum KNT

『一乃〓

dimana h : range dari x atau Ax.

2. Metode Newton - Gregory Backrvard

Sama seperti Newton-Gregory Forward yaitu polinomial interpolasi yang

melalui titik-titik yang berjarak sama. Polinomial derajat n dapat ditulis :

pn(x)=Jo*(l)or, *('.,')t,.r-,*('l')o,r,....... (2)

koefisien-koefisien pada Newton Gregory forward dan Newton Gregory

Backward dapat dilihat pada tabel different

x (x) A(x) a2f1x; a3f1x;

xo fo

△f0

xl fl

X2 f2

X3 f3

X4 f4

△fl

△f2

△2f。

△2fl

△2f2

△3f0

△3fl

△f3

Untuk tabel diatas△ ■1=△f3,A212=△ 2f2dan△ 313=△ 3fl dst.

TUGAS5:

1. Tentukan NIIOlar Volume, cnthalpy dan entropy pada sat liq. dan sat. vapor air

pada suhu 20,3° C,24,8° C,27,1° C(Ambil data dari Stcam Table utk range 15-

24° C)。

2. Persamaan kecepatan dekomposisi N20 dg Pt mengikuti persamaan

d(a― 型=々(a_χ )

dr l+bx

た″ PrarliJtra rJvr 26 sem Genap 2011/2012

Page 28: Modul Praktikum KNT

dimana a = tekanan mula-mula N2O dlm mm,

x : penurunan tekanan NzO dlm mm

t : waktu yang diperlukan untuk dekomposisi, detik

k dan b adalah konstanta .

Dekomposisi N2O pada74l oC dengan a = 95 mm, k :3,36 x 104, b :0.0254

Adalah

T, detik 315 750 1400 2250 3450

X (mm) l0 20 30 40 50

Tentukan waktu yang diperlukan agar penurunan tekanan pada dekomposisi

sebesar 25;38; 12 mm .

Page 29: Modul Praktikum KNT

Modul VI

Pendekatan Polinomial (Integrasi Numerik)

Tujuan Percobaan :

Mempelajari dan membandingkan metode-metode numeric untuk menyelesaikan

soal dengan metode integral yaitu metode Trapezoidal, Simpson l/3, dan Simpson

3/8.

Dasar Teori

Strategi untuk menjbarkan rumus-rumus integrasi numerik adalah semua

diferensiasi numerik yaitu dicari suatu polinomial yang melalui titiktitik fungsi

(titik-titik tabel data) dan kemudian mengintegrasikan polinomial ini. Bila titik-titik

tabel berjarak sama, maka digunakan polinomial Newton Gregory Forward

bb

ff<*la* =[rn1*1axo

Kesalahan integrasi iniadalah :

・ … … … … … … (1)

Em美二1)用夕→い

Ada berbagai cara untuk menggunakan persamaan (l). Kadangkala integrasi

(a,b) dibuat sama dengan range of fit polinomial (Xo,Xn). Betdasarkan rumus

Newton-Cotes terdapat rumus-rumus integrasi numerik dengan berbagai derajat

interpolating polynomial. Yang penting (yang sering dipakai) adalh rumus-rumus

integrasiyang menggunakan polynomial derajat satu, dua, tiga.

> Untuk n=1: 1/(χ )あじ=:(ス +バ )

:C亀+4パ +ん )

> Untuk n=3: ∫/0レ =考L(元 +3バ +3/2+ス )

ro

Perlu diperhatikan bahwa error untuk n:2 dan n = 3 adalah 0 Gs). Ini berarti

bahwa integrasi menggunakan polinomial derajat dua adalah serupa dengan integrasi

〓教χ

 

「し

げr

た ヽふ 施 御 笏 rrvr 28 Sem Genap 20lll20l2

Page 30: Modul Praktikum KNT

menggunakan polinom derajat tiga. Pada perhitungan error derajat dua memiliki

koefisien -ll90 sedangkan pada derajat tiga yaitu - 3/80. Sehingga rumus yang

didasarkan pada polinomial derajat dua lebih akurat bila dibandingkan dengan

polinomial derajat tiga. Berdasarkan rumus-rumus Newton - Cotes ini dijabarkan

rumus-rumus integrasinumerik : Trapezoidal, Simpson l/3 rule, Simpson 3/8 rule.

A. Trapezoidal Rule

Dalam aturan trapezoidal, range integrasi dibagi-bagi dalam beberapa bagian.

Dimana pada tiap bagian, harga integrasinya dihitung dengan menggunakan rumus

Newton Cotes, khususnya pada polinomial derajat satu.

. Gambar l.l Grarlk metOde trapezoidal

Bi=ill/(χ )d鷺 =(/(4)+/(■ +1)力,maka:

f/(χ)凌 ЫSa dhitung sebagJ benkut:

f/(χ)激 =Σ a=Σ:(ズ

十ズ+1)

=:(バ 十九十/2+五 十五+五 十五十五+。 十̈勇+!)

=:(ズ +2勇 +2/3+2五 十.¨ 十元+1)

Kesalahan′「 rapezoidal Rule,yaitu:

た ″ 乃Zた漱 物 rrv「 29 s@

Page 31: Modul Praktikum KNT

t2

Error ini adalah kesalahan satu tahap, dan karenanya disebut " Local Error

". Global Error adalah total dari kesalahan-kesalahan local :

o GlobalError: # n"t"( er)+f "( e2)+f"( er)+..... ( eJl

Bila dianggap f " (x) kontinyu pada interval (a,b), maka akan ada harga x

dalam interval (a,b) katakanlah x: e, dimana harga penjumlahan pada

persamaan Global Error adalah sama dengan n . f " (e). Karena n . h: (b-

a), maka GlobalError menjadi:

Global Error:

Trapezoidal Rule : *.n' n f "( e)

: - (Q.a o) ,, f. (.) = o.(hz)

t2

Bial kita tidak tahu bentuk fungsi yang ditabelkan, h2f '1e; diestimasi dari difference

kedua.

B. Simpson ft W"

Dalam hal ini range integrasi dibagi-bagi dalam beberapa bagian yang tipa

bagiannya, harga integrasinya dihitung dengan rumus Newton-cotes menggunakan

Polinom derajat kedua.

Gambar l.2 Grarnk untuk metode simpson 1/3 rule

Bi=I1/(χ)教 =:(パ +4/+1+/+2)

Dengan kesalahan(Local Erroつ :

た ″ 乃嗽 漱 物 rJv「 30 Sem Genap 20lll20l2

Page 32: Modul Praktikum KNT

,5LocalError: -!.f*(.) lX;( e (1;*,

90'b

Harga VAV. bisa dihitung sebagaiberikut :

tr/"[ru>a- =in, = *r, + 4f,+2f, + 4fo + ...+ f,*t)

Dengan kesalahan (Global Error) :

Global Error : -f*', ,r -f ,, (.) i Xi ( € (1n*1

C. Simpson /f W"l"

Dalam hal ini range integrasi dibagi-bagi dalam beberapa bagian yang

bagiannya, harga integrasinya dihitung dengan rumus Newton-Cotes menggunakan

Polinomial derajat tiga.

Gambar 1.3 Grafik untuk metode simpson 3/8

xi*l

s, : i f@)dx =*rr, i3.f,*, +3.f,*z + .f,*r)xi

Dengan kesalahan (Local Error) :

LocalError : -?^lrt.f"(.) ixi < e s xi*r80

b

Harga VA>a. bisa dihitung sebagai berikut :

t/."!rula- =f a, =*rt, +3f, +3f, +2fo +3f, +3fu +2f, + ...* .f,*t)

Dengan kesalahan (Global Enor) :

Global Error : -(b -a) t o fi" (e\g0 h'J"le) ixi( e( Xn+l

Patu

Page 33: Modul Praktikum KNT

TUGAS 6 :

1. A homogenous gas reaction A ) 3 R has reported rate at2l5 oC, -ro : l0-2 CAo s

(mol /liter sec). find the space time needed for 80% conversion of a 50 % A -

50%o inert feed to plug flow reactor operating at2l5 oC and 5 atm (Ca6 :0.0625

mol /liter ) ?

2. The homogenous gas decomposition of phosphine , 4 PHr ) Pa + 6 H2 proceeds

at 1200 oF with first order rate , -rpH3: (10 /hr) Cpm , what size of plug flow

reactor operating at 1200 oF and 4.6 atm can produce 80oZ conversion of a feed

consisting of 4 lbmol of pure phosphine per hour ?

3. Suatu reaksi fase gas orde 2: A --f

3R direalisasikan di dalam reactor

tubular dengan persamaan laju reaksi -re = k Ca2 dengan k = 0,08 liter mol-l s-l

Persamaan neraca massa dalam reactor tersebut adalah :

/=鳥θl島

diIIlana FAo~V CAo CA~CAo(揚)

v : l0 liter/s dan CAo: I mol/liter, Hitunglah volume reactor (V), jika konversi

reaksi xr = 80 7o.

た 曜哺uk助制 笏 鰤 32 Sem Genap 20lll20l2

Page 34: Modul Praktikum KNT

Modul VIIPersamaan Differensial Biasa

Tujuan Percobaan :

Mempelajari dan membandingkan metode-metode numeric untuk menyelesaikan

persamaan differensial orde satu dan simultan dengan metode Deret Taylor, Euler,

dan Runge-Kutta.

Dasar Teori

Masalah-masalah dalam teknik dapat dikembalikan ke masalah pemecahan

persamaan differensial yang memenuhi kondisi tertentu .Secara umum bentuk dari

persamaan differensial adalah :

dv

*: f(x,D merupakan persamaan non linear.

Untuk menyelesaikan persamaan differensial biasa ada beberapa metode yang dapat

digunakan antara lain :

a. Metode Taylor

Sebagai contoh, akan diselesaikan suatu persamaan dyldx: x * y ; y(0) = I

Dikembangkan hubungan antara x dan y dengan menggunakan koefisien-koefisien

deret Taylor dimana kita ekspansikan y di sekitar x = xo:

y(x) : y(xo) + y'(xoXx-x") + v"(xpxx-xs)2 + ...2t

Bila diekspansikan x - x0 : h, maka deret di atas dapat ditulis :

y(x) = y(x") + y'(xo)h +y"(xJh2 + ...2l

Karena y(x6) adalah kondisi awal, suku pertama diketahui karena ekspansi ini di

sekitar X : 0, maka deret Taylor ini sebenamya sama dengan deret Mc Laurin.

Persamaan untuk turunan kedua, ketiga, dan seterusnya diperoleh dengan

menurunkan berturut-turut persamaan untuk turunan pertama. Masing-masing dari

turunan ini dihitung pada titik x:0 untuk memperoleh koefisien-koefisiennya.

y"(x) = I + y' y"'(x) = y" ylv(x): y"'

Maka deret yang yelah dikembangkan di atas menjadi :

y(h) = I + h + h2 + h3l3* error

x: h adalah harga x yang akan dicari harga y-nya.

Petunjuk Proktikun KNT 33 Sem Genap 20lll20l2

Page 35: Modul Praktikum KNT

b. Metode Euler

Metode Euler ialah pengembangan dari metode deret Taylor karena Metode

Taylor sulit digunakan bila turunan-turunan fungsinya kompleks dan kesalahan sulit

dihitung. Ini adalah kekurangan dasar dari Metode Taylor. Namun dari deret Taylor

dapat diketahui bahwa kesalahan akan kecil bila harga h makin kecil. Pada

kenyataannya, bila harga h cukup kecil hanya diperlukan sedikit suku deret Taylor

untuk mendapatkan ketelitian yang memadai. Metode Euler beranjak dari ide dasar

ini.

Misal kita pilih h cukup kecil sehingga kita bisa potong deret ini sampai suku

turunan pertama:

y(x。十h)=y(X。)+hy'(X。 )十 y'(ε).h2/2,

Dalam menggunakan metode ini, harga y(x") diperoleh dari kondisi awal dan y'(x")

dihitung dari f(xo, yo). Metode ini digunakan secara iteratif sesudah diperoleh

penyelesaian pada x = xo +h dicari penyelesaian pada x = xo + 2h dan seterusnya.

Maka algoritma Metode Euler ialah :

/n+l : Yn * hY'n + O(h2)error

Kejelekan dari metode ini adalah kurangnya ketelitian, perlunya step yang kecil.

Dengan Metode Euler digunakan koefisien arah pada awal interval y'n untuk

menentukan besar perubahan harga fungsi. Nampak bahwa bila digunakan koefisien

arah rata-rata pada interrval Xn ( x < x61 untuk menentukan harga perubahan y maka

akan diperoleh hasil yang lebih teliti. Pendekatan ini disebut metode Euler yang

dimodifikasi.

c. Metode Euler Modifikasi

Seperti yang telah dijelaskan diatas, pada metode modifikasi Euler, untuk

menentukan harga perubahan y digunakan koefisen arah rata-rata pada interval Xn ( x( Xn+l .Algoritma metode ini ialah :

/n+l : y"+ (h/2). (Y'n * y'n*r)

Kita tak bisa langsung menggunakan persamaan in karena kita tak dapat menghitung

y'n*r berhubung yn+r tak diketahui. Kesulitan ini diatasi dengan mengestimat€ yn+r

menggunakan metode Euler biasa dan menggunakan harga ini untuk menghitung

y'n+t dan menghasilkan harga yn+r /ong terkoreksi.

xo<r<xo*h

た鳩 ″ 物 商 勧 ,r/v「 34 Sem Genap 20lll20l2

Page 36: Modul Praktikum KNT

Karena y'n+r dihitung menggunakan harga estimasi yang kurang akurat, maka

diusahakan untuk mengkoreksi harga yn+r lagi. Oleh karena itu metode modifikasi

Euler ini disebut "Euler Predictor Corrector Method".

d. Metode Runge-Kutta

Metode Runge Kutta orde 4 adalah pengembangan dari Metode Runge Kutta

orde 2. Di sini kita tulis perubahan dari y sebagai rata-rata berbobot dari2 estimasi

Ay yaitu kr dan k2. untuk persamaan dyldx: (x,y), /n+t : yn*a.kr + b kz

kr:hf(xn,yn)

k2: h((xn + oh, yn + p.kr)

Harga k1 dan k2 dapat dibayangkan sebagai estimasi perubahan y bila x berubah

dengan h karena harga-harga ini merupakan hasil kali perubahan dari x dan harga

koefisien arah (gradien) dari kurva, dyldx.

Metode Runge Kutta selalu menggunakan estimasi Euler sebagai estimasi

pertama dari Ay, estimasi kedua diambil dengan harga x bertambah dengan oh (o:fraksi) dan harga y bertambah dengan P kl (B : fraksi). Persoalannya adalah

bagaiaman memilih harga a, b, o, F.

Dari ekspansi deret Taylor dan pengembangan Runge Kutta orde 2 didapat

Metode Runge Kutta orde 4 dengan algoritma sebagai berikut :

1ln+l : yn+ 116. (kl + 2k2 + 2k3 + k4)

kr : h f(xn,yn)

kz: h f(x"+ rTrh,yn+ t/zk)

k: : h f(xn+ Yzh ,yn+ Yrkz\

kz:hf(xn+h,yn*kr)Local errornya dari Metode Runge Kutta orde empat adalah 4n\tn sedangkan

global errornya t 1tt41ne . Metode Runge Kutta orde empat ini sering digunakan

dalam perhitungan-perhitungan dengan komputer. Modifikasi lain dari Runge Kutta

telah banyak juga dilakukan

Petu4iuk Praktikun KNT 35 Sem Genap 20lll20l2

Page 37: Modul Praktikum KNT

3.

TUGAS 7 :

l. Sebuah tangki dengan diameter 20 m dan beroperasi secara steady state dengan

laju alir liquida masuk 5 m3/s dan linear resistance 2,5 slm2. Tiba-tiba laju alir

masuk berubah mengikuti fungsi sinusoidal q=5sin(2nt). Berapa tinggi liquida

dalam tangki pada t:l menit, 10 menit dan 1jam.

2. Diketahui persamaan ,bb, dr'!

= y2 + xy + x2dx'

Pada saat x=1, y=4, dy/dx=0.5.Buat plot y vs x dengan range x=ls/d10

Figure 3. a . Interacting Tanks

Figure 3. b . non Interacting Tanks

Consider Interacting tanks (figure 3.a) and non interacting tanks (figure 3.b) ,

Assume that the flow rate out of tanks is a nonlinear function of tank height, (h )

and liquid phase density is constant . Let A represent cross sectional tank Area ,

and R represent valve parameter . For the following parameter value : F (feed)

:5 ft3lmin, Ar : 5 ff , Ar: l0 f , R1 :2/5 min I ff's, R2 : { nint ffs5

Find height of tank one (h1) and tank two (h2) 100 min later , if the initial

conditions be h1 : 12 ft , andhz:7 ft .

た物 ″ PrarliJlra rrvr 36 Sem Genap 20lll20l2

\ヽ

Page 38: Modul Praktikum KNT

Modul VIIIPersamaan Differensial Biasa

Tujuan Percobaan :

Mempelajari dan membandingkan metode-metode numeric untuk menyelesaikan

persamaan differensial orde satu dan simultan dengan metode ODE 45 dan ODE 23.

TUGAS 8 :

Suatu reaktor tangki berpengaduk dengan aliran inlet wr. wr mengandung

komponen A saja. Laju alir oulet tangki sebesar w. Volume liquida dalam tangki

konstan sebesar V. Pengadukan dalam tangki bedalan dengan sempurna, suhu

dan densitas liquida dianggap konstan. Pada tangki tersebut terjadi reaksi orde

satu:

A '

B ,K:KDimana pada t: tp, konsentrasi A dalam tangki sebesar C76. Konsentrasi A pada

aliran I konstan sebesar C7;..

x1

wl

xw

Buatlah model matematika (persamaan diferensial) dari proses di atas

yang menunjukkan perubahan konsentrasi dari aliran outlet terhadap

perubahan waktu.

Apabila diketahui:

C′′つD 4,5

ソ ノ 10 8

/ 50 50

\

Pefitnjuk Prakfikum KNT 37 se@

Page 39: Modul Praktikum KNT

κ 0.8 0.5

あξυ 3

Cn 1,5 1,5

P 1,2 1,2

Hitunglah (secara analitis) konsentrasi A pada outlet pada t : l7 dari

kedua macam data yang diketahui.

Pefiqjuk Pralctikun KNT 38

Page 40: Modul Praktikum KNT

Sekilas Tentang Flowchart

lnput data & Output data

Start&End

Penyambungan

satu halaman

Petu4iuk Prcktikun KNT 39

lain halaman

Sem Gen-[ 201120-1il

\

Page 41: Modul Praktikum KNT

Contoh-contoh listing

if i==1;

ha(1)=ha(1);

end

while i=1;

ha(i)=ha(1);

hb(i)=hb(1);

t(D■(1);

end

for y=1i-1

sigmaU=sigmaU+L(i,y) * U(y,q) ;

end

tn:input('waktu yang diinginkan tn :');h:input('interval waktu h =');

diSp([tinggi tangki l=tnum2str(hl(n+1))]);

diSp([tinggi tangki 2=ち num2str(h2(n+1))]);

end

ha①当a(1〉

h暉 )hb(1洸t(1)■(1);

た =… PrarJiJlra rrvr 40 Sem Genap 200512006