modul praktikum produksi tanaman buah · pdf filepraktikum produksi tanaman buah dalam...
TRANSCRIPT
[TYPE THE
MODUL PRAKTIKUMPRODUKSI TANAMAN BUAH
Oleh :Sisca Fajriani, SP. MP.Agung Purnomo, SPTim Asisten Praktikum PTB
Nama
NIM
Hari/Jam
Asisten : ___________________________
YPE THE
MODUL PRAKTIKUMPRODUKSI TANAMAN BUAH
_________________________
JURUSAN BUDFAK
UNIVE
2010
JURUSAN BUDFAK
UNIVE
2010
COMPANY NAME: ___________________________
: ___________________________
: ___________________________
COMPANY NAME]_______________________
___________________________
___________________________
IDAYA PERTANIANULTAS PERTANIAN
RSITAS BRAWIJAYAMALANG
IDAYA PERTANIANULTAS PERTANIAN
RSITAS BRAWIJAYAMALANG
MODUL PRAKTIKUMPRODUKSI TANAMAN BUAH
Oleh :Sisca Fajriani, SP. MP.Agung Purnomo, SP.
Tim Asisten Praktikum PTB
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIANFAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG
2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunianya sehingga ModulPraktikum Produksi Tanaman Buah ini dapat disusun.
Modul praktikum ini disusun untuk membantu mahasiswa yang mengikuti kegiatanPraktikum produksi tanaman buah dalam pelaksanaan praktikum. Secara umum modulini berisi tentang kegiatan budidaya stroberi, standar mutu buah, tempat muncul buah,perencanaan kebun (Orchard establishment), persiapan lahan dan penanaman, dan pascapanen. Setiap mahasiswa wajib menggunakan modul ini untuk kegiatan praktikum.
Kami menyadari bahwa penyusunan modul ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itukami mengharap masukan yang membangun dari semua pihak guna perbaikan selanjutnya.Semoga modul ini dapat membawa manfaat.
Malang, 30 Maret 2010
Tim Penyusun
DAFTAR NAMA ASISTEN PRAKTIKUM PRODUKSI TANAMAN BUAH
1. Yunita Triliestyana (0610420046 - 42) Koordinator praktikum Komoditi : Jambu biji merah dan apel manalagi Telpon : 085755040009 Email : [email protected]
2. Nano Dwi Prasetyo (0610410029 – 41) Wakil koordinator praktikum Komoditi : Belimbing dan nanas Telpon : 085649358444 Email : [email protected]
3. Devisca Herdian K. S. (0610420012 - 42) Sekretaris Komoditi : Pepaya dan salak pondoh Telpon : 085645113434 Email : [email protected]
4. Dewi Puspita Sari (0610420013 - 42) Sekretaris Komoditi : Alpukat hijau bundar dan manggis Telpon : 085646352643 Email : [email protected]
5. Christa Dyah Utami (0710420031 – 42) Bendahara Komoditi : Pisang raja serai dan sawo Telpon : 085233228694 Email : [email protected]
6. Erry Winda Dwi R. (0610423005 - 42) PJ Field Trip Komoditi : sirsak dan jeruk lokal Telpon : 085746163774 Email : [email protected]
7. Defi Ari Susanti (0710420040 - 42) PJ Kuliah Lapang Komoditi : Kelengkeng lokal dan duku Telpon : 081334252290 Email : [email protected]
8. Yoga Oktavianto (0710423003 - 42) PJ Kuliah Lapang Komoditi : Durian dan nangka Telpon : 085655282433 Email : [email protected]
i
ii
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Nama Asisten Praktikum Produksi Tanaman Buah
Daftar Isi
Daftar Gambar
I. Budidaya stroberi ………………………………………………………………………………………..…
II. Standar mutu buah …………………………………………………………………………………………
III. Tempat muncul buah ……………………………………………………………………………………
IV. Perencanaan Kebun …………………………..……………………………………………………………
V. Persiapan lahan dan penanaman……………………………………………………………………….
VI. Pasca panen …………………………………………………………………………………………………..
i
ii
iii
iv
1
7
13
14
18
22
iii
Daftar Gambar
Gambar 1. Budidaya stroberi menggunakan polibag .................................................... 1
Gambar 2. Edible part dan non edible part buah alpukat ….…………………………………….. 7
Gambar 3. Prosedur kerja kegiatan standar mutu buah …………………………………………… 8
iv
1.1 Pendahuluan
STROBERI ( Fragaria chiloensis
dan dari genus Fragaria.
pertama kali di Chili, Amerika. Salah satu spesies tanaman stroberi yaitu Fragaria chiloensis
menyebar ke berbagai negara Amerika, Eropa dan Asia. Selanjutnya spesies lain, yaitu F. vesca L.
lebih menyebar luas dibandingkan spesies lainnya. Jenis stroberi ini pula yang pertama kali
masuk ke Indonesia. Stroberi yang kita temukan di pasar swalayan
dihasilkan dari persilangan F. virgiana L. var Duchesne asal Amerika Utara dengan F. chiloensis L.
var Duchesne asal Chili. Persilangan itu menghasilkan hibrid yang merupakan stroberi modern
(komersil) Fragaria x annanassa var Duchesne.
di Indonesia adalah Osogrande, Pajero, Selva, Ostara, Tenira, Robunda, Bogota, Elvira, Grella
dan Red Gantlet. Di Cianjur ditanam varitas Hokowaze asal Jepang yang cepat berbuah. Buah
stroberi dimanfaatkan sebagai makanan dalam keadaan segar atau olahannya. Produk makanan
yang terbuat dari stroberi telah banyak dikenal misalnya sirup, jam, ataupun stup (compote)
stroberi. Lembang dan Cianjur (Jawa Barat) adalah daerah sentra pertanian di mana petani
sudah mulai banyak membudidayakan stroberi.
Gambar 1. Budidaya stroberi menggunakan polibag
Budidaya Stroberi
I. Budidaya Stroberi
Fragaria chiloensis L. / F. vesca L) ialah tanaman buah dari family Rosaceae
dan dari genus Fragaria. Stroberi merupakan tanaman buah berupa herba yang ditemukan
pertama kali di Chili, Amerika. Salah satu spesies tanaman stroberi yaitu Fragaria chiloensis
menyebar ke berbagai negara Amerika, Eropa dan Asia. Selanjutnya spesies lain, yaitu F. vesca L.
lebih menyebar luas dibandingkan spesies lainnya. Jenis stroberi ini pula yang pertama kali
masuk ke Indonesia. Stroberi yang kita temukan di pasar swalayan
dihasilkan dari persilangan F. virgiana L. var Duchesne asal Amerika Utara dengan F. chiloensis L.
var Duchesne asal Chili. Persilangan itu menghasilkan hibrid yang merupakan stroberi modern
(komersil) Fragaria x annanassa var Duchesne. Varietas stroberi introduksi yang dapat ditanam
di Indonesia adalah Osogrande, Pajero, Selva, Ostara, Tenira, Robunda, Bogota, Elvira, Grella
dan Red Gantlet. Di Cianjur ditanam varitas Hokowaze asal Jepang yang cepat berbuah. Buah
ebagai makanan dalam keadaan segar atau olahannya. Produk makanan
yang terbuat dari stroberi telah banyak dikenal misalnya sirup, jam, ataupun stup (compote)
stroberi. Lembang dan Cianjur (Jawa Barat) adalah daerah sentra pertanian di mana petani
ai banyak membudidayakan stroberi.
Gambar 1. Budidaya stroberi menggunakan polibag
Modul Praktikum Produksi Tanaman Buah
L. / F. vesca L) ialah tanaman buah dari family Rosaceae
Stroberi merupakan tanaman buah berupa herba yang ditemukan
pertama kali di Chili, Amerika. Salah satu spesies tanaman stroberi yaitu Fragaria chiloensis L
menyebar ke berbagai negara Amerika, Eropa dan Asia. Selanjutnya spesies lain, yaitu F. vesca L.
lebih menyebar luas dibandingkan spesies lainnya. Jenis stroberi ini pula yang pertama kali
masuk ke Indonesia. Stroberi yang kita temukan di pasar swalayan adalah hibrida yang
dihasilkan dari persilangan F. virgiana L. var Duchesne asal Amerika Utara dengan F. chiloensis L.
var Duchesne asal Chili. Persilangan itu menghasilkan hibrid yang merupakan stroberi modern
Varietas stroberi introduksi yang dapat ditanam
di Indonesia adalah Osogrande, Pajero, Selva, Ostara, Tenira, Robunda, Bogota, Elvira, Grella
dan Red Gantlet. Di Cianjur ditanam varitas Hokowaze asal Jepang yang cepat berbuah. Buah
ebagai makanan dalam keadaan segar atau olahannya. Produk makanan
yang terbuat dari stroberi telah banyak dikenal misalnya sirup, jam, ataupun stup (compote)
stroberi. Lembang dan Cianjur (Jawa Barat) adalah daerah sentra pertanian di mana petani
Modul Praktikum Produksi Tanaman Buah 1
Syarat tumbuh tanaman stroberi antara lain:
a. Suhu udara optimum antara 170C-200C.
b. Kelembaban udara 80%-90%.
c. Penyinaran matahari 8-10 jam per hari.
d. Curah hujan berkisar antara 600mm-700mm per tahun.
Sedangkan syarat-syarat media tanam yang baik untuk tanaman stroberi yang ditanam
dalam polybag adalah sebagai berikut:
a. Bersifat porous.
b. Berstruktur gembur, subur, dan cukup menyimpan air.
c. Media tanam mempunyai reaksi netral atau ber-pH 6,5-7 dan tidak mengandung
penyakit tular tanah.
1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan agar praktikan :
1. Mengetahui teknik budidaya tanaman stroberi
2. Mengetahui penanganan pasca panen buah stroberi
1.3 Metode
1. Pelaksana praktikum
Peserta praktikum terdiri dari 8 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 20 orang.
Tiap orang bertanggungjawab pada 1 tanaman.
2. Persiapan Lahan
Lahan kebun tanaman stroberi biasanya dalam bentuk bedengan-bedengan atau guludan
tetapi pada praktikum kali ini menggunakan polybag yang diletakkan di bawah naungan.
3. Pelaksanaan
Komoditi yang digunakan adalah stroberi.
Menanam stroberi dalam polibag dengan menggunakan naungan.
Setiap praktikan melakukan menanam secara individu.
Modul Praktikum Produksi Tanaman Buah 2
Budidaya Stroberi
4. Persiapan bibit
Kebutuhan bibit per polybag ditentukan oleh varietas tanaman stroberi dan jarak tanam
yang digunakan. Bibit yang digunakan dapat berasal dari hasil perbanyakan tanaman secara
generative dan vegetative berupa anakan atau stolon.
5. Penanaman
Waktu tanam yang paling baik adalah pada awal musim hujan. Tata cara penanaman bibit
sroberi adalah sebagai berikut.
a. Siram media tanam dalam polybag yang berisi bibit tanaman stroberi menggunakan air
bersih hingga tanah cukup basah.
b. Keluarkan bibit tanaman stroberi tadi dari polybag dengan cara menyobek atau
menggunting polybag tersebut sehingga terkuak bibit secara utuh bersama dengan akar
dan medium tanamnya.
c. Tanamkan bibit tanaman stroberi tersebut satu per satu pada lubang tanam yang telah
tersedia sambil memadatkan tanah disekitar pangkal batang secara pelan-pelan.
d. Beri pupuk dasar NPK 16 : 16 : 16 Pupuk diberikan di dalam lubang sejauh 15 cm di kiri-
kanan tanaman.
e. Siram tanah sekitar pangkal batang bibit menggunakan air bersih sehingga tanah cukup
basah
6. Pemeliharaan tanamanan
a. Penyiraman
Tanaman stroberi pada stadia muda atau masih kecil membutuhkan air yang memadai.
penyiraman sebaiknya dilakukan setiap pagi atau sore hari. Tanaman stroberi pada
stadia dewasa tidak membutuhkan air terlalu banyak.
b. Penyiangan
Gulma harus disiangi. Waktu penyiangan tergantung dari keadaan pertumbuhan gulma.
biasanya penyiangan dilakukan bersama dengan kegiatan pemupukan susulan.
c. Pemupukan susulan
Pupuk susulan diberikan 1 ½ - 2 bulan setelah tanam yaitu pupuk NPK 15 : 15 : 15
dengan dosis anjuran. Pemberian dengan cara ditabur kemudian ditutup tanah. Bila
perlu menggunakan Kristalon.
Modul Praktikum Produksi Tanaman Buah 3
Budidaya Stroberi
d. Pemangkasan
Pemangkasan daun dan sulur hendaknya dilakukan secara teratur agar menjadi
produktif dalam berbunga dan berbuah. pemangkasan biasanya dilakukan pada bunga
pertama dan buah stadium pentil yang tumbuh berlebihan.
e. Perlindungan tanaman.
Teknologi pengendalian hama dan penyakit secara terpadu antara lain
1. Penggunaan bibit yang sehat.
2. Perlakuan benih atau bibit direndam dalam larutan pestisida dilakukan sebelum
tanam.
3. Pengolahan tanah yang baik.
4. Penggunaan jarak tanam yang teratur
5. Rotasi tanaman.
6. Pemulsaan menggunakan jerami kering atau mulsa plastic
7. Pemotongan bagian tanaman yang telah terserang hama dan penyakit.
8. Penyemprotan pestisida secara selektif
1.4 Pengamatan
Parameter pengamatan meliputi :
1. Jumlah daun muda yang muncul per minggu (setelah 2 minggu dirompes) / tanaman.
2. Jumlah daun keseluruhan (sempurna) / tanaman.
3. Tinggi tanaman (Panjang dan Lebar daun).
4. Jumlah bunga yang muncul / tanaman.
5. Jumlah bunga yang jadi buah / tanaman.
6. Berat buah per malai / tanaman.
7. Berat satu buah / tanaman.
Pengamatan 1-4 dilakukan setiap minggu
Modul Praktikum Produksi Tanaman Buah 4
Budidaya Stroberi
Tabel Pengamatan Budidaya Stroberi
Parameter PengamatanMinggu ke-
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Jumlah daun muda yangmuncul/tanaman
rompes rompes
2. Jumlah daunkeseluruhan/tanaman
3. Tinggi tanaman
4. Jumlah bunga/tanaman
5. Jumlah bunga jadi buah/tanaman
6. Berat buah/malai/tanaman
7. Berat satu buah/tanaman
Pembahasan :
Modul Praktikum Produksi Tanaman Buah 5
Budidaya Stroberi
Modul Praktikum Produksi Tanaman Buah 6
Budidaya Stroberi
II. Standar Mutu Buah
1. TujuanPeserta praktikum mampu mengidentifikasi mutu suatu komoditas/ kultivar buah tropisberdasarkan standar mutu buah untuk mampu memproduksi buah marketabel (layak jual &diterima pasar).
2. PengertianMengamati kualitas, mutu dan uji organoleptik komoditas/kultivar buah kemudian dibandingkanStandar Nasional Indonesia (SNI) untuk kultivar tersebut. Hasil pengamatan didiskusikan padaforum dan dipublikasikan ke umum.
3. Bahan dan Alat
4.Pustaka
Persamaan Edible Partbagian buah yang dapat digunakan (edible part) = seluruh bagian buah (all part) – bagianbuah yang tidak dapat digunakan (non edible part)
Gambar 2. Edible part dan non edible part buah alpukat
No Nama Fungsi
a Pisau Memotong buahb Timbangan Menimbang berat buah (non & edible part)c Hand refraktrometer Mengukur total padatan terlarut / kadar gulad Alat tulis Mencatat hasil pengamatane Plastik Menampung non & edible part, sampahf Buah tropis diamatig Tisu / lap Membersihkan dari kotoranh Referensi SNI Membandingkan pengamatan dengan SNI
Modul Praktikum Produksi Tanaman Buah 7
Standar Mutu Buah
Edible part (dagingBuah alpukat)
alpukat)
Non Edible part(kulit & biji
Gambar 3. Prosedur kerja kegiatan standar mutu buah
Modul Praktikum Produksi Tanaman Buah 8
Standar Mutu Buah
Lembar Kerja Praktikum
1. Kultivar : ______________________________2. SNI : ______________________________3. Lokasi asal pembelian : ______________________________4. Harga : ______________________________5. Jumlah sample : ______________________________
6. Klasifikasi Kultivar
6.a.Klasifikasi kultivar berdasarkan SNI
Spesifikasi SatuanPersyaratan
Kelas A Kelas B Kelas C
6.b.Kualitas kultivar berdasarkan pengamatan
No Spesifikasi Keterangan
1 Panjang
2 Diameter
3 Berat : Total
4 Edible part
5 Non edible part
6 Padatan terlarut
7 Warna kulit
8 Warna daging
9 Tebal daging
Berdasarkan hasil pengamatan yang dibandingkan dengan SNI kultivar maka kultivar yangdiamati termasuk kelas : ……………………………….
Modul Praktikum Produksi Tanaman Buah 9
Standar Mutu Buah
7. Uji organoleptik
No Nama respondenParameter
Rasa Tekstur Aroma
1
2
3
4
5
rerata
Keterangan :Rasa = manis : 2 dan kurang manis : 1Tekstur = lembut : 2 dan kurang lembut : 1Aroma = tajam : 2 dan kurang tajam : 1
8. Mutu Kultivar
8.a. Klasifikasi mutu kultivar berdasarkan SNI
Jenis Uji SatuanPersyaratan
Mutu I Mutu II
a. Keseragaman kultivar %
b.Tingkat ketuaan buah Hari
c.Keseragaman ukuran
d.Bentuk
e.Kadar kotoran % bobot/bobot
f.Tingkat kerusakan fisik % bobot/bobot
g.Tingkat ketidak segaran % bobot/bobot
h.Kemulusan kulit %
i.Serangga %
j.Penyakit -
8.b.Mutu kultivar berdasarkan pengamatan
Jenis Uji Satuan Keterangan
a.Keseragaman kultivar %
b.Tingkat ketuaan buah Hari
c.Keseragaman ukuran
d.Bentuk
e.Kadar kotoran % bobot/bobot
Modul Praktikum Produksi Tanaman Buah 10
Standar Mutu Buah
Jenis Uji Satuan Keterangan
f.Tingkat kerusakan fisik % bobot/bobot
g.Tingkat ketidak segaran % bobot/bobot
h.Kemulusan kulit %
i.Serangga %
j.Penyakit -
Berdasarkan hasil pengamatan yang dibandingkan dengan SNI kultivar maka kultivar yangdiamati termasuk Mutu : _____________________________
9. Pembahasan :
Modul Praktikum Produksi Tanaman Buah 11
Standar Mutu Buah
Modul Praktikum Produksi Tanaman Buah 12
Standar Mutu Buah
III. TEMPAT MUNCUL BUAH
1. TujuanPeserta praktikum mampu memahami konsep dasar produksi buah yakni proses terbentuk atauterjadinya buah khususnya tempat munculnya buah.
2. KonsepPada dasarnya tempat muncul atau keluarnya buah dapat dibedakan menjadi dua yaitu :a. Apikal
Buah muncul dari pucuk atau ujung tanaman. Contoh : Manggab. Lateral
Buah muncul dari samping tanaman. Contoh : Semangka, Apel, Melon.
3. Bahan dan Alat
No Nama Fungsi
1 Referensi Sebagai bahan acuan & sumber informasi
2 Alat tulis Mencatat hasil penggalian informasi
3 LCD Mempresentasikan informasi
4. Prosedur Kerja
a. Invetarisirlah informasi tempat muncul & sifat botani komoditas buah anda.b. Presentasikan hasil penggalian informasi pada forum.
Lembar Kerja Praktikum
Presentasikan karakteristik :
1. Tempat keluarnya bunga
2. Jumlah bunga
3. Morfologi bunga
4. Proses Polinasi
5. Morfologi Tanaman
6. Gambar bunga jantan dan bunga betina
Modul Praktikum Produksi Tanaman Buah 13
Tempat Muncul Buah
1. Tujuan
Peserta pr
sehingga m
praktikum
pembentu
2. Pengertian
Membuat
jalan kebu
kebun pro
telah dieva
3. Konsep
Kebun pro
pengadaan
dipertimba
a. Tipe dan
Tingkat
khususn
berdasa
kebun j
Sedang
tersebu
b. Jarak Ta
Jarak ta
cahaya.
renggan
Perencanaan K
IV. Perencanaan Kebun(Orchard Establishment)
aktikum mampu memahami konsep dasar perencanaan kebun untuk produksi buah
embantu mempermudah kegiatan pemeliharaan tanaman hingga pemetikan. Peserta
mampu membuat desain dan maket kebun produksi buah sesuai konsep dasar
kan / pengadaan kebun produksi buah.
desain dan maket kebun produksi buah yang meliputi aspek tata letak, sumber air,
n, jarak tanam, blok kebun, kontur, dan arah barisan tanaman. Hasil desain dan maket
duksi buah dievaluasi oleh asisten. Hasil desain dan maket kebun produksi buah yang
luasi oleh asisten akan dipamerkan pada civitas kampus.
duksi tanaman buah yang produktif dan profitabel dapat dicapai melalui desain dan
kebun yang tepat. Berikut merupakan faktor-faktor fundamental yang perlu
ngkan dalam perancangan dan pengadaan suatu kebun produksi tanaman buah.
Kemiringan Tanah
kemiringan / kontur lahan kebun sangat mempengaruhi desain pengadaan kebun
ya penempatan tanaman dan jarak tanam. Setidaknya terdapat 3 jenis kebun
rkan kontur tanah yaitu 1) lahan datar, 2) lahan miring, dan 3) lahan berteras. Untuk
enis lahan datar dan lahan berteras dapat menggunakan jarak tanam model persegi.
kan untuk kebun jenis lahan miring dapat menggunakan jarak tanam model busur. Hal
t dikarenakan lahan miring sangat berpotensi mengalami erosi lahan.
nam
nam dipengaruhi oleh jenis tanaman, kontur tanah, kesuburan tanah dan intensitas
Pada tanaman buah, dikenal jarak tanam rapat (high density plant) dan jarak tanam
g (low density plant).
ebun (Orchard Establishment)
Modul Praktikum Produksi Tanaman Buah 14
c. Sumber air dan pengairan
Akses ketersediaan kebun sangat mempengaruhi dalam pengambilan kebijakan desain kebun.
Air dari sumber air dapat didistribusikan secara langsung ke kebun atau disimpan terlebih
dahulu di reservoir (tandon/tempat penyimpan air). Faktor akses air terdiri dari kualitas dan
kuantitas air. Kualitas air meliputi kimia (pH, salinitas, komposisi unsur), biologi
(bakteri/mikroba), dan fisika (viskositas). Kuantitas air meliputi debit air dan jarak sumber air
dengan tanaman. Pada lahan datar dapat menggunakan pengairan kanalisasi (sungai kecil
buatan).
d. Bangunan
Suatu kebun setidaknya minimal memiliki gedung utama, gedung pemasaran dan gedung
produksi. Gedung utama berisi perkantoran, rumah pimpinan, rumah staf, dan rekreasi.
Gedung pemasaran didalamnya mengandung kantor pemasaran dan pasca panen (sortasi,
chiling dan pengemasan). Gedung produksi berisi inventori (alat & hasil panen), generator
listrik, pengawas kebun, riset dll. Posisi kantor hendaknya berdekatan dengan jalan raya untuk
memudahkan pemasaran dan akses dengan dunia diluar kebun.
e. Jalan kebun
Suatu kebun harus memiliki akses jalan yang dapat dilalui oleh kendaraan transportasi
pengangkut. Jalanan di dalam kebun dapat dibagi menjadi 2 jalan yaitu 1) jalan utama, dan 2)
jalan setapak. Jalan utama adalah jalan di dalam kebun yang dapat dilewati oleh transportasi
pengangkut seperti truk dan melalui antar blok kebun. Jalan setapak adalah jalan di dalam
kebun yang dipergunakan untuk pengangkutan dari blok menuju jalan utama atau sebaliknya.
Suatu jalan setapak terkadang dapat dilalui oleh kendaraan pengangkut. Setiap blok kebun
harus dapat dilewati minimal oleh 1 jalan utama.
f. Blok Kebun
Suatu kebun produksi dapat dibagi/dipilah menjadi beberapa blok. Penggunaaan blok
ditujukan untuk memudahkan pengelolaan operasional kebun. Pada umumnya pembagian
blok dilakukan berdasarkan faktor lokasi geografi, jenis tanaman, fase pertumbuhan,
ketersediaan air, dan kesuburan tanah. Antar blok dapat ditandai dengan beragam penanda
seperti tanaman khusus, batu, kayu atau jalanan.
Modul Praktikum Produksi Tanaman Buah 15
Perencanaan Kebun(Orchard Establishment)
g. Nurseri
Setiap kebun produksi buah harus memiliki area khusus berisi area blok pembibitan (nursery).
Area pembibitan sepantasnya mendapatkan perlakuan khusus karena tanaman pada fase bibit
(seedling) hingga remaja (juvenile) membutuhkan perawatan ekstra. Pada umumnya area
nurseri berdekatan dengan sumber air. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan
ketersediaan air bagi tanaman muda.
4. Bahan dan Alat
No Nama Fungsi
1 Cuter Memotong styrofoam
2 Gunting Memotong pita dan kertas
3 Penggaris Mengukur jarak
4 Kertas milimeter Membuat pola jarak tanam
5 Maket kebun dasar Sebagai ilustrasi kebun produksi buah
6 Pita Sebagai ilustrasi jalan
7 Alat tulis Memberi tanda pada maket dan pencatatan
8 Lem styrofoam Menempel maket, pita dan rumah
9 Jarum pentul Sebagai ilustrasi tanaman
5. Prosedur Kerja
a. Perhatikan tipe kemiringan tanah kebun pada maket untuk menentukan model jarak tanam.
b. Kemudian catat panjang dan lebar maket kebun. Gunakan kertas milimeter untuk menghitung
luas maket kebun.
c. Amati letak jalan raya dan tentukan posisi gedung.
d. Amati letak sumber air dan tentukan posisi nurseri.
e. Tentukan pusat/titik tengah kebun dan buatlah jarak tanam menggunakan pola.
f. Tuangkan desain kebun buah anda pada kertas sebelum bekerja pada maket kebun. Tunjukkan
hasil desain kebun buah anda pada asisten.
g Tanamlah/tempelkan jarum pentul (sebagai tanaman) pada maket dimulai dari pusat kebun.
Gunakan metode penanaman jarak tanam yang tepat.
h. Kelompokkan tanaman menjadi beberapa blok. Gunakan hanya satu jenis warna jarum pentul
untuk sebuah blok kebun.
i. Hitunglah berapa tanaman dalam maket anda. Bandingkan hasil pengamatan anda dengan
kelompok lain.
Modul Praktikum Produksi Tanaman Buah 16
Perencanaan Kebun(Orchard Establishment)
Lembar Kerja Praktikum
1. Layout maket kebun buah (+ komponen) 2. Luas lahan maket kebun :
3. Perbandingan Luas lahan dan jumlah tanaman pada setiap jenis maket
No Jenis Maket Luas lahan (m2) ∑ Tan ∑ Tan/ha
1 Lahan Datar
2 Lahan Berteras
3 Lahan Miring
Catatan : skala maket = 1 : 300 (1 cm = 3 m) & 1 ha = 10.000 m2
4. Apakah terdapat perbedaan jumlah tanaman / ha antar maket ?. Jika terdapat perbedaan,
jelaskan mengapa berbeda.
Modul Praktikum Produksi Tanaman Buah 17
Perencanaan Kebun(Orchard Establishment)
V. Persiapan Lahan dan Penanaman(Land Prepare & Cultivate)
1. Tujuan
Peserta praktikum mampu memahami konsep dasar persiapan lahan dan penanaman kebun
untuk produksi buah. Peserta praktikum mampu menanam bibit dengan benar pada kebun
produksi buah.
2. Pengertian
Melakukan simulasi persiapan lahan agar tanaman dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik.
Melakukan simulasi penanaman pohon buah sehingga mendapatkan pertumbuhan tanaman
yang baik.
3. Konsep
Secara umum aktivitas persiapan lahan meliputi 1) pembajakan tanah dalam (subsoiling/deep
plowing), 2) penggaruan/pembuburan tanah (harrowing/pulverizing), 3) pembuatan bedengan
(bedding), dan penggalian lubang tanam. Subsoiling merupakan aktivitas
membongkar/mengolah tanah dengan tebal/kedalaman pengolahan cukup besar yaitu 60-
100cm. Subsoiling bertujuan untuk membuat media perakaran yang baik bagi tanaman.
Harrowing merupakan aktivitas memotong dan membalikkan tanah pada kedalaman 20-30 cm
sehingga memberikan aerasi pada tanah.
Pada umumnya penanaman pohon buah dilaksanakan pada kisaran bulan September hingga
bulan Desember. Keadaan cuaca sangat mempengaruhi keberhasilan tanaman saat dilakukan
pemindahan dari lokasi asal bibit. Penanaman kacangan penutup tanah (LCC = Legume Cover
Crop) dapat dilakukan disekitar lubang tanam sebelum bibit buah mulai ditanam. Lubang tanam
diisi dengan campuran pupuk kandang & pupuk dasar mencapai hingga 30%. Ukuran lubang
untuk tanaman disesuaikan dengan jenis tanaman dan ukuran bibit.
Modul Praktikum Produksi Tanaman Buah 18
Persiapan Lahan dan Penanaman (Land Prepare & Cultivate)
Pada umumnya ukuran lubang tanam menggunakan dimensi sebagai berikut :
a. Luas
Bagian atas = lahan subur : 60 x 60 (cm) dan lahan padas : 100 x 100 (cm)
Bagian bawah = lahan subur : 40 x 40 (cm) dan lahanpadas : 65 x 65 (cm)
b. Kedalaman
Lahan subur = 60 cm dan lahan padas = 100 cm
Pada waktu melakukan pelubangan tanah menggunakan kaidah umum pada produksi tanaman,
yaitu :
a. Tanah bagian atas (top soil) diletakkan sebelah kiri
b. Tanah bagian bawah (sub soil) diletakkan sebelah kanan
c. Lubang tanam dibiarkan selama 1 – 3 bulan sebelum bibit buah ditanam.
4. Bahan dan Alat
No Nama Fungsi
1 Remahan Styrofoam (RS) Sebagai ilustrasi media tanam
2 RS putih Sebagai Sub soil (tanah bagian bawah)
3 RS merah Sebagai Top soil (tanah bagian atas)
4 RS hijau Sebagai Pupuk kandang & pupuk dasar
5 Gelas plastik Lubang tanam
6 Sedotan minum Sebagai bibit tanaman buah
7 Sendok Sebagai cangkul / sekrop
5. Prosedur Kerja
a. Pastikan lahan bersih dan siap dibuat lubang tanam
b. Bila tanah miring, maka buatlah teras
c. Galilah tanah dengan memisahkan antara top soil dengan subsoil. Biasanya tanah topsoil
berwarna lebih gelap daripada subsoil. Gunakan kaidah bahwa topsoil sebelah kiri dan subsoil
sebelah kanan. Angin-anginkan selama 1-3 bulan.
d. Campurkan dengan pupuk kandang dan pupuk dasar pada top soil dan subsoil.
Modul Praktikum Produksi Tanaman Buah 19
Persiapan Lahan dan Penanaman (Land Prepare & Cultivate)
e. Masukkan kembali sebagian topsoil dan subsoil pada lubang tanam. Antara topsoil dengan
subsoil jangan sampai bercampur.
f. Tanamlah bibit dengan kokoh pada tengah lubang tanam
g. Masukkan sisa topsoil dan subsoil pada lubang tanam dan jangan bercampur.
Lembar Kerja Praktikum
1. Mengapa lubang tanam dibiarkan min 4 minggu sebelum bibit buah ditanam ?
2. Mengapa pada umumnya penanaman pohon buah dilaksanakan pada kisaran bulan
September s/d Desember ?
3. Apakah yang dimaksud bedding dan apa tujuannya ?
Modul Praktikum Produksi Tanaman Buah 20
Persiapan Lahan dan Penanaman (Land Prepare & Cultivate)
4. Apakah yang dimaksud keadaan cuaca sangat mempengaruhi keberhasilan tanaman saat
dilakukan pemindahan dari lokasi asal bibit.
5. Mengapa penanaman kacangan penutup tanah (LCC = Legume Cover Crop) dapat dilakukan
disekitar lubang tanam sebelum bibit buah mulai ditanam.
6. Mengapa topsoil dan subsoil tidak boleh bercampur ketika pengembalian tanah pada
penanaman bibit tanaman buah ?
Modul Praktikum Produksi Tanaman Buah 21
Persiapan Lahan dan Penanaman (Land Prepare & Cultivate)
VI. Pasca Panen(Post Harvest)
1. Tujuan
Peserta praktikum mampu memahami penanganan pasca panen buah. Peserta praktikan
mengetahui berbagai derivat produk buah beserta potensi ekonomisnya setelah mengalami
proses pengolahan yang dituangkan dalam leaflet informasi aneka derivat produk olahan buah
tropis.
2. Konsep
Nilai ekonomis tertinggi pada produk industri buah dicapai pada tahap hilir yaitu produk olahan.
Suatu komoditas buah tropis dapat diolah menjadi beragam derivat produk yang meliputi
produk-produk sepertis kosmetik, kesehatan atau makanan olahan dll.
3. Bahan dan Alat
No Nama Fungsi
1 Referensi Sebagai bahan acuan & sumber informasi
2 Kertas A4 Sebagai media leaflet informasi
3 Alat tulis/printer Menulis pada kertas A4
4. Prosedur Kerja
a. Invetarisirlah aneka referensi derivat olahan produk komoditas anda.
b. Buatlah leaflet informasi aneka derivat olahan produk komoditas anda pada media kertas A4.
Leaflet menggunakan fullcolor dan dilipat menjadi 3 bagian.
c. Informasi meliputi derivat produk : a) buah segar, b) kosmetik, c) makanan olahan, d)
kesehatan/obat.
d. Leaflet juga memuat data nama kelompok, anggota kelompok dan asisten.
Lembar Kerja Praktikum
Buatlah leaflet informasi aneka derivat produk olahan buah tropis
Modul Praktikum Produksi Tanaman Buah 22
Pasca Panen (Post Harvest)