monitoring

26
MONITORING Dr. Nasman Puar Span Bagian Anestesiologi FK Unand/RSUP Dr. M. Djamil Padang

Upload: irma-julyanti-panggabean

Post on 11-Dec-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

monitoring

TRANSCRIPT

Page 1: Monitoring

MONITORING

Dr. Nasman Puar SpanBagian Anestesiologi FK Unand/RSUP Dr. M. Djamil Padang

Page 2: Monitoring

“ Monitori” ---- monere (latin) = to Warn

Designed to Collect data that reflect :

•physiologic homeostasis, allowing prompt recognition of adverse effect• Responses to therapeutic intervension•Proper function of anesthetic equipment

Page 3: Monitoring

Monitoring provides an early warning of adverse changes or trends before irreversible damage occurs

The most important monitor in the operating room is the VIGILANT ANESTHESIOLOGIST

Page 4: Monitoring

ASA STANDARD FOR BASIC ANESTHESIA MONITORING

Standard I : Qualified anesthesia personel shall be present in the room throughout the conduct of all general anesthetics, regional anesthetics and monitored anesthesia care

Standard II : During all anesthetics, the patient’s oxygenation, ventilation, circulation, and temperature shall be continually evaluated

Page 5: Monitoring

Monitoring :

Requires No Instrumentation- By : Inspection, Palpation, Percussion,

Auscultation Requires Instrumentation

- Oxygenation : Pulse Oxymetri, O2 analyzer,

- Ventilation :EtCO2 , Stetoscope,

- Circulation : ECG, Urine Output, CVP, NIBP, Arterial line

- Temperature : Thermometer

Page 6: Monitoring

Stetoskop

Memberikan informasi mengenai Ventilasi, kualitas suara nafas, regularitas denyut jantung dan suara jantung

Stetoskop esofagus (pemasangan 28 – 30cm dari gigi seri)

Stetoskop prekordial (Pemasangan di dada/suprasternal)

Mudah terganggu dalam mendengarkan (noisy)

MONITORING OKSIGENASI DAN VENTILASI

Page 7: Monitoring

Puls Oksimetri

Mengukur saturasi O2 perifer arteri yang mencerminkan saturasi oksigen-hemoglobin arteri (SaO2)

Hasil yang didapat adalah fungsional saturasi

Sianosis terjadi jika deoksi Hb lebih dari 5 g%

Nilai normal mendekati 100% Artefak terjadi pada perfusi yang rendah

dan ada gangguan absorpsi sinar

Page 8: Monitoring

KapnografET CO2Nilai ETCO2 sedikit dibawah PaCO2Menggambarkan perubahan ventilasi

Volume Tidal dan Volume Semenit- Alat yang dipergunakan :

- Wright Respirometer - Pneumotachograf

Page 9: Monitoring

MONITORING SIRKULASI

TEKANAN DARAH :1.1. TEKANAN DARAH NON INVASIV (INDIRECT)

1. Korotkoff2. Palpasi 3. Osilotonometri Electric Automatic (Misalnya : Dinamp)4. Ultrasonik Doppler

Yang diukur : TDS,TDD,TAR TAR = (TDS + 2 TDD) : 3

TDS : berhubungan dengan kebutuhan O2 miokardTDD : refleksi tekanan perfusi koroner

Page 10: Monitoring

Estimasi tekanan terlalu tinggi, jika

Estimasi tekanan terlalu tinggi, jika Manset terlalu lebar (normal :2/3

lengan) Manset terlalu longgar Terlalu rendah dari jantung Estimasi tekanan terlalu rendah, jika : Manset terlalu lebar Terlalu tinggi dari jantung

Page 11: Monitoring

2 TEKANAN DARAH INVASIV (DIRECT)

Kanulasi melalui a. radialis, a. ulnaris,a.brakhialis,a. aksilaris,a.femoalis atau a. dorsalis pedis

Kanul dihubungkan dengan transduser Harus ada indikasi, mis. op.otak aneurisma Komplikasi :

Trombosis, kerusakan dinding arteri embolinekrosis

Page 12: Monitoring

3. PULSE PERIFER (DENYUT NADI)

Perabaan yang teratur selama anestesia Informasi : kecepatan, volume , ritme Alat : Pulsemeter, Osiloskop

3. PERFUSI PERIFER Terutama bermanfaat untuk anak-bayi Perfusi adekuat bila kulit hangat, kering

dan kemerahan

Page 13: Monitoring

4. PRODUKSI URIN

Produksi urin menggambarkan perfusi ginjal

Normal : (1/2-1)/kg/jam Indikasi pengukuran urin :

besar dengan banyak pendarahanpasien trauma beratPasien sakit kritis, mis. syokjantung, ginjal

Page 14: Monitoring

MONITORING JANTUNG

Elektrokardiogram (EKG)Untuk mendeteksi adanya aritmia,

iskhemia miokard, gangguan elektrolit dan fungsi alat pacu jantung

Lead yang umum dipergunakan II dan V5(II untuk aritmia dan V5 untuk iskhemia)

Pasien usia > 40 tahun seharusnya pakai EKG

Page 15: Monitoring

Mengukur Curah Jantung (Cardiac Output)Menilai fungsi jantung status sistem sirkulasi Belum rutin dalam anestesia, kecuali O.

jantungCara : 1.Fick,2.Dye Dilution,3. Termodilusi

Echokardiografi Transesofagus (TEE)Belum rutin dipergunakan Mampu menilai : volume dan fungsi jantung

Page 16: Monitoring
Page 17: Monitoring
Page 18: Monitoring

LAIN-LAIN

CVP (Central Venous Pressure) (Tekanan Vena Sentral)

Kanulasi dapat melalui v. jugularis int.,v.subclavia,v. Jugularis ekst.,v.sefalika,v.aksilaris,v.femoralis.

Kateter didorong sampai ujung kateter ada di muara v. cava sup. Atau atrium kanan.

Kanul dihubungkan dengan manometer air Nilai normal 5-15 cmH2O Memantau pemberian transfusi darah dan cairan

Page 19: Monitoring
Page 20: Monitoring
Page 21: Monitoring

PAC (Pulmonary Artery Catheter) (Swan-Gans Catheter)

Menggambarkan fungsi jantung kiri Kanulasi melalui vena Kateter didorong sampai at. Kanan,

vt.kanan,a. pulm.kanan dan terus kapiler pulmonal

Indikasi : - Curah jantung rendah (low c.o.)

- Edema paru Normal PAWP : 5-10 mmHg PAWP : Pulmonary artery wedge pressure

Page 22: Monitoring

MONITORING PERDARAHAN

1. Warna Perdarahan 2. Jumlah Perdarahan (Cara Gravimetri)

Menimbang kasa dan duk operasi Mengukur jumlah yang tertampung Jumlah Perdarahan (Cara Colorimetri) : Duk dan dilarutkan sejumlah cairan

kemudian colorimetri :Jumlah Perdarahan =

Colorimetri terbaca x volumecairan 200 x Hb pasien

Page 23: Monitoring

MONITORING TEMPERATUR

Anestesia poikilotermia

Demam

Suhu naik Hipertermia (>41)

Page 24: Monitoring

Etiologi suhu meningkat :

Puasa lama kamar operasi panas duk operasi tebal infeksi obat-obat (mis. atropin) herediter (hipertermia maligna)

Page 25: Monitoring

Tempat pemasangan sensor suhu

Kulit rektal nasofarings aksila esofagus membrana timpnani

Page 26: Monitoring

TERIMA KASIH