monitoring

Upload: mahdani

Post on 03-Mar-2016

57 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

monitoring

TRANSCRIPT

MONITORING EFEK SAMPING OBAT

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAB PIDIE

No. Dokumen

Revisi Ke :Halaman :

`PROSEDUR TETAP

Tglterbit :

Ditetapkan oleh,Direktur Rumah Sakit Umum Tgk Chik Ditiro Sigli

(drg. Mohd Riza Faisal, MARS)Nip.19721006 200112 1 003

Pengertian1. Monitoring adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan ke arah tujuan atau menjauh dari itu.2. Efek samping adalah suatu dampak atau pengaruh yang merugikan dan tidak diinginkan, yang timbul sebagai hasil dari suatu pengobatan atau intervensi lain seperti pembedahan.

Tujuan1. Meningkatkan keselamatan pasien2. Agar pasien memperoleh obat dengan tepat dosis dan tepatindikasi.

Kebijakan1. Standar minimal monitoring obatantara lain :a. Pemberian obat penahan rasa sakit pada pasien rawat inap disertai dengan monitoring skala nyeri yang intervalnya di sesuaikan dengan kondisi pasien.b. Pemberian obatinotropik harus dilakukan dengan monitoring tanda vital antara lain tekanan darah, denyut jantung dan saturasi oksigen..c. Pemberian semua obat intravena harus diikuti pengawasan dan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya reaksi anafilaksis.d. Petugas harus mampu mengidentifikasi reaksi yang tidak diinginkan akibat pemberian obat anestesi dan sedasi, serta mampu melakukan penanganan pada saat terjadi hal yang tidak diinginkan.e. Pemberian terapi insulin, terapi trombolitik, terapi obat kemoterapi harus diberikan oleh dokter yang memiliki kompetensi di bidangnya.2. Setiap kesalahan obat yang ditemukan wajib dilaporkan oleh petugas yang menemukan/terlibat langsung dengan kejadian tersebut atau atasan langsungnya.3. Laporan dibuat secara tertulis dengan menggunakan format Laporan Kesalahan Obat yang sudah ditetapkan. 4. Tipekesalahan yang harusdilaporkan:a. Kejadian Nyaris Cedera/KNCb. Kejadian Tidak Cedera/ KTCb. KejadianTidak Diinginkan

PROSEDUR1. Menetapkan sistem:a. Sistem surveilens yang terus-menerus dan secara bersamaan (selama terapi obat) berdasarkan laporan ESO (suspek) dari farmasis, dokter, perawat atau pasien.b. Sistem surveilens secara bersamaan atau prospektif (sebelum terapi obat) untuk obat atau pasien dengan risiko tinggi ESO.2. Informasi tentang kecurigaan kejadian ESO harus dilaporkan ke bagian farmasi untuk pengumpulan data yang lengkap dan analisis, termasuk nama penyakit, riwayat terapi dan pengobatan, untuk mendiskripsikan ESO yang dicurigai.3. Deskripsi dari tiap ESO yang dicurigai dan outcome-nya harus dicatat di rekam medik pasien.4. ESO yang serius dan tidak diharapkan harus dilaporkan ke BPOM dan pabrik obat tersebut.5. Semua laporan ESO dikaji dan dievaluasi oleh KFT.6. Semua informasi tentang ESO harus disebarluaskan kepada semua staf profesi kesehatan untuk tujuan edukasi. Harus dijaga kerahasiaan pasien.7. Program monitoring dan pelaporan ESO harus terintegrasi ke dalam program organisasi (RS) sebagai kegiatan quality-assurance.8. Kesalahan kategori KTC dan KTD dilaporkan secara tertulis dengan menggunakan Formulir Laporan Insiden ke Champion Keselamatan Pasien RS.UNHAS.9. Kesalahan obat kategori KTC dan KTD harus dilaporkan maksimal 2x24 jam setelah ditemukannya insiden.

Unit Terkait1. Poliklinik2. Unit Gawat Darurat (UGD)3. Ruang Perawatan intensive (ICU,HCU)Semua Unit Rawat Inap