motif batik

14
Motif Batik Sida Mukti Motif-motif berawalan sida (dibaca sido) merupakan golongan motif yang banyak dibuat para pembatik. Kata “sida” sendiri berarti jadi/menjadi/terlaksana. Dengan demikian, motif-motif berawalan “sida” mengandung harapan agar apa yang diinginkan bias tercapai. Salah satunya adalah sida mukti, yang mengandung harapan untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin. Motif Batik Sida Luhur

Upload: reza-abdillah

Post on 31-Dec-2015

71 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

batik

TRANSCRIPT

Page 1: Motif Batik

Motif   Batik   Sida   Mukti

Motif-motif berawalan sida (dibaca sido) merupakan golongan motif yang banyak dibuat para

pembatik. Kata “sida” sendiri berarti jadi/menjadi/terlaksana. Dengan demikian, motif-motif

berawalan “sida” mengandung harapan agar apa yang diinginkan bias tercapai. Salah satunya

adalah sida mukti, yang mengandung harapan untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin.

Motif Batik   Sida   Luhur

Motif Sida Luhur (dibaca Sido Luhur) bermakna harapan untuk mencapai kedudukan yang

tinggi, dan dapat menjadi panutan masyarakat.

Page 2: Motif Batik

Motif Batik Sekar   Jagad

Motif Sekar Jagad mengandung makna kecantikan dan keindahan sehingga orang lain yang

melihat akan terpesona. Ada pula yang beranggapan bahwa motif Sekar Jagad sebenarnya

berasal dari kata “kar jagad” (Kar=peta; Jagad=dunia), sehingga motif ini juga

melambangkan keragaman diseluruh dunia.

Motif Batik Semen   Rama

Motif Semen dimaknai sebagai penggambaran dari “kehidupan yang semi” (kehidupan yang

berkembang atau makmur). Terdapat beberapa jenis ornamen pokok pada motif-motif semen.

Yang pertama adalah ornamen yang berhubungan dengan daratan, seperti tumbuh-tumbuhan

atau binatang berkaki empat. Kedua adalah ornament yang berhubungan dengan udara,

seperti garuda, burung dan mega mendung. Sedangkan yang ketiga adalah ornament yang

berhubungan dengan laut atau air, seperti ular, ikan dan katak. Jenis ornament tersebut

kemungkinan besar ada hubungannya dengan paham Triloka atau Tribawana. Paham tersebut

Page 3: Motif Batik

adalah ajaran tentang adanya tiga dunia; dunia tengah tempat manusia hidup, dunia atas

tempat para dewa dan para suci, serta dunia bawah tempat orang yang jalan hidupnya tidak

benar/dipenuhi angkara murka.

Selain makna tersebut motif Semen Rama (dibaca Semen Romo) sendiri seringkali

dihubungkan dengan cerita Ramayana yang sarat dengan ajaran Hastha Brata atau ajaran

keutamaanmelalui delapan jalan.Ajaran ini adalah wejangan keutamaan dari Ramawijaya

kepada Wibisana ketika dinobatkan menjadi raja Alengka. Jadi “Semen Romo” mengandung

ajaran sifat-sifat utama yang seharusnya dimiliki oleh seorang raja atau pemimpin rakyat.

Motif Truntum

Boleh dibilang motif truntum merupakan simbol dari cinta yang bersemi kembali. Menurut

kisahnya, motif ini diciptakan oleh seorang Ratu Keraton Yogyakarta.

Sang Ratu yang selama ini dicintai dan dimanja oleh Raja, merasa dilupakan oleh Raja yang

telah mempunyai kekasih baru. Untuk mengisi waktu dan menghilangkan kesedihan, Ratu

pun mulai membatik. Secara tidak sadar ratu membuat motif berbentukbintang-bintang di

langit yang kelam, yang selama ini menemaninya dalam kesendirian. Ketekunan Ratu dalam

membatik menarik perhatian Raja yang kemudian mulai mendekati Ratu untuk melihat

pembatikannya. Sejak itu Raja selalu memantau perkembangan pembatikan Sang Ratu,

sedikit demi sedikit kasih sayang Raja terhadap Ratu tumbuh kembali. Berkat motif ini cinta

raja bersemi kembali atau tum-tum kembali, sehingga motif ini diberi nama Truntum, sebagai

lambang cinta Raja yang bersemi kembali

Page 4: Motif Batik

Batik Mega Mendung

Hampir di seluruh wilayah Jawa memiliki kekayaan budaya batik yang khas. tentu saja ada

daerah-daerah yang lebih menonjol seperti Solo, Yogya, dan Pekalongan. tetapi kekayaan

seni batik daerah Cirebon juga tidak kalah dibanding kota-kota lainnya.

Menurut sejarahnya, di daerah cirebon terdapat pelabuhan yang ramai disinggahi berbagai

pendatang dari dalam maupun luar negri. Salah satu pendatang yang cukup berpengaruh

adalah pendatang dari Cina yang membawa kepercayaan dan seni dari negerinya.

Dalam Sejarah diterangkan bahwa Sunan Gunung Jati yang mengembangkan ajaran Islam di

daerah Cirebon menikah dengan seorang putri Cina Bernama Ong TIe. Istri beliau ini sangat

menaruh perhatian pada bidang seni, khususnya keramik. Motif-motif pada keramik yang

dibawa dari negeri cina ini akhirnya mempengaruhi motif-motif batik hingga terjadi

perpaduan antara kebudayaan Cirebon-Cina.

Salah satu motif yang paling terkenal dari daerah Cirebon adalah batik Mega Mendung atau

Awan-awanan. Pada motif ini dapat dilihat baik dalam bentuk maupun warnanya bergaya

selera cina.

Motif mega mendung melambangkan pembawa hujan yang di nanti-natikan sebagai

pembawa kesuburan, dan pemberi kehidupan. Motif ini didominasi dengan warna biru, mulai

biru muda hingg biru tua. Warna biru tua menggambarkan awan gelap yang mengandung air

hujan, pemberi penghidupan, sedangkan warna biru muda melambangkan semakin cerahnya

kehidupan.

Page 5: Motif Batik

Batik Jlamprang

Motif – motif Jlamprang atau di Yogyakarta dengan nama Nitik adalah salah satu batik yang

cukup popular diproduksi di daerah Krapyak Pekalongan. Batik ini merupakan

pengembangan dari motif kain Potola dari India yang berbentuk geometris kadang berbentuk

bintang atau mata angin dan menggunakan ranting yang ujungnya berbentuk segi empat.

Batik Jlamprang ini diabadikan menjadi salah satu jalan di Pekalongan.

Batik Remukan

Kekayaan variasi batik memang sangat luas. Salah satu jenis teknik pembuatan batik yang

cukup unik adalah batik remukan. Disebut remukan karena proses pembuatan batik ini telah

dimodifikasi, yaitu dengan memecahkan malam pada pola batik yang telah kering, sehingga

pada proses pencelupan warnanya meresap pada retakan malam yang telah terbentuk, seperti

yang terlihat pada contoh gambar

Page 6: Motif Batik

Motif Batik   Pringgondani

Pringgondani adalah nama kesatriyan tempat tinggal Gatotkaca putera Werkudara. Motif ini

biasanya ditampilkan dalam warna-warna gelap seperti biru indigo (biru nila) dan soga-

coklat, serta penuh sulur-suluran kecil yang diselingi dengan naga.

Motif Batik   Babon   Angrem

Babon Angrem terdiri dari kata “babon” (induk ayam)  dan “angrem” (mengerami telur),

sehingga motif ini melambangkan induk ayam yang sedang mengerami telurnya. Maknanya

adalah manusia hendaknya bersabar, seperti sabarnya seekor induk ayam yang sedang

mengerami telurnya hingga menetas.

Page 7: Motif Batik

Batik Sogan

Adalah salah satu jenis batik bernuansa klasik dengan warna dominan variasi dari warna

coklat. Dinamakan batik sogan karena pada awal mulanya, proses pewarnaan batik ini 

menggunakan pewarna alami yang diambil dari batang kayu pohon soga tingi. Batik Sogan

memang jenis batik yang identik dengan daerah keraton Jawa yaitu Yogyakarta dan Solo,

motifnya pun biasanya mengikuti pakem motif-motif klasik keraton. Sogan Yogya dan Solo

juga dapat dibedakan dari warnanya. Biasanya sogan Yogya dominan berwarna coklat tua-

kehitaman dan putih, sedangkan sogan Solo berwarna coklat-oranye dan coklat. Batik sogan

yang klasik ini memang selalu banyak peminatnya dan langgeng tanpa mengenal musim,

selalu ada pecinta jenis batik ini. Walaupun ada batik pesisiran yang lebih dinamis baik

warna maupun motifnya yang kontemporer dan eksotis.

Batik Sudagaran

Motif larangan dari kalangan keraton merangsang seniman dari kaum saudagar untuk

menciptakan motif baru yang sesuai selera masyarakat saudagar.

Page 8: Motif Batik

Mereka juga mengubah motif larangan sehingga motif tersebut dapat dipakai masyarakat

umum. Desain batik Sudagaran umumnya terkesan berani dalam pemilihan bentuk, stilisasi

atas benda-benda alam atau satwa, maupun kombinasi warna yang didominasi warna soga

dan biru tua.

Batik Sudagaran menyajikan kualitas dalam proses pengerjaan serta kerumitan dalam

menyajikan ragam hias yang baru. Pencipta batik Sudagaran mengubah batik keraton dengan

isen-isen yang rumit dan mengisinya dengan cecek (bintik) sehingga tercipta batik yang amat

indah.

Batik Petani

Batik yang dibuat sebagai selingan kegiatan ibu rumah tangga di rumah di kala tidak pergi ke

sawah atau saat waktu senggang. Biasanya batik ini kasar dan kagok serta tidak halus.

Motifnya turun temurun sesuai daerah masing-masing dan batik ini dikerjakan secara tidak

profesional karena hanya sebagai sambilan. Untuk pewarnaan pun diikutkan ke saudagar.

Batik Jawa Baru

Page 9: Motif Batik

Setelah Perang Dunia II usai, Jepang takluk dan angkat kaki dari Indonesia, batik sebagai

industri mengalami masa surut. Namun, motif-motif batik terus berkembang, mengikuti

suasana. Ketika itu juga muncul istilah seperti batik nasional dan batik Jawa baru. Batik Jawa

baru bisa disebut sebagai evolusi dari batik Hokokai. Pada tahun 1950-an batik yang

dihasilkan masih menunjukkan pengaruh batik Hokokai yaitu dalam pemilihan motif, tetapi

isen-isen-nya tidak serapat batik Hokokai.

Batik Jawa Hokokai

Pada masa penjajahan Jepang di pesisir Utara Jawa lahir ragam batik tulis yang disebut batik

Hokokai. Motif dominan adalah bunga seperti bunga sakura dan krisan. Hampir semua batik

Jawa Hokokai memakai latar belakang (isen-isen) yang sangat detail seperti motif parang dan

kawung di bagian tengah dan tepiannya masih diisi lagi, misalnya motif bunga padi.

Lasem Sekar Jagad

Kombinasi dari berbagai macam bunga dan kupu-kupu. Batik dengan motif kombinasi ini

dibuat di Lasem, sebuah kota kecil di Jawa Tengah.