motif batik indonesia

9
MOTIF BATIK INDONESIA Pada dasarnya penggolongan motif batik yang ada di indonesia di bagi menjadi dua macam yaitu motif geometris dan motif non geometris. Berikut ini adalah pengertian dan contoh motifnya : Motif batik geometris adalah motif batik dengan ornamen susunan geometris dengan ciri khas berbentuk seperti ilmu ukur biasa, seperti segiempat yang panjang atau lingkaran, contoh: Ganggang, Kawung , golongan Banji, Ceplok. Pada motif ini juga ada yang tersusun dalam garis miring, sehingga bentuknya berbentuk belah ketupat, seperti contohnya: golongan parang dan udan liris. Motif batik non geometris adalah motif-motif batik yang tidak geometris dimana bentuk motifnya tidak teratur jika dilihat menurut geometris atau di buat secara acak. Motif-motif golongan non geometris tersusun dari ornament-ornamen tumbuhan, Meru, Pohon Hayat, Candi, Binatang, Burung, Garuda, Ular (Naga) dalam susunan tidak teratur menurut bidang geometris meskipun dalam bidang luas akan terjadi berulang kembali susunan motif tersebut. Termasuk dalam motif ini adalah motis Semen, Buketan, Terang Bulan. Ornamen – Ornamen Motif Batik Non Geometris Ornamen merupakan unsur pokok dalam motif berupa gambar dengan bentuk tertentu yang berukuran cukup besar atau dominan dalam sebuah pola. Ornamen ini disebut juga ornamen pokok. Berikut adalah ornamen-ornamen pokok tradisional klasik yang antara lain terdiri atas: Meru, Pohon Hayat, Tumbuhan, Garuda, Burung, Candi atau Perahu (Bangunan), Lidah api, Naga, Binatang dan Kupu-kupu. a. Meru adalah bentuk seperti gunung, kadang digambarkan dengan rangkaian tiga gunung dengan gunung yang di tengah sebagai

Upload: resma-puspitasari

Post on 22-Jun-2015

3.967 views

Category:

Education


9 download

DESCRIPTION

motif batik indonesia geometris dan non geometris

TRANSCRIPT

Page 1: Motif batik indonesia

MOTIF BATIK INDONESIA

Pada dasarnya penggolongan motif batik  yang ada di indonesia di bagi menjadi dua macam yaitu motif geometris dan motif non geometris. Berikut ini adalah pengertian dan contoh motifnya :

Motif batik geometris adalah motif batik dengan ornamen susunan geometris  dengan ciri khas berbentuk seperti  ilmu ukur biasa, seperti  segiempat  yang   panjang atau lingkaran, contoh: Ganggang, Kawung , golongan Banji, Ceplok. Pada motif ini juga ada yang tersusun dalam garis miring, sehingga  bentuknya berbentuk belah  ketupat, seperti  contohnya:    golongan  parang dan udan liris.

Motif batik non geometris adalah motif-motif batik yang tidak geometris dimana bentuk motifnya tidak teratur jika dilihat menurut geometris atau di buat secara acak. Motif-motif golongan non geometris tersusun dari ornament-ornamen tumbuhan, Meru, Pohon Hayat, Candi, Binatang, Burung, Garuda, Ular (Naga) dalam susunan tidak teratur menurut bidang geometris meskipun dalam bidang luas akan terjadi berulang kembali susunan motif tersebut. Termasuk dalam motif ini adalah motis Semen, Buketan, Terang Bulan.

Ornamen – Ornamen Motif Batik Non GeometrisOrnamen merupakan unsur pokok dalam motif berupa gambar dengan bentuk  tertentu yang

berukuran cukup besar atau dominan dalam sebuah pola.  Ornamen ini disebut juga ornamen pokok.  Berikut adalah ornamen-ornamen pokok tradisional klasik yang antara lain terdiri atas: Meru, Pohon Hayat, Tumbuhan, Garuda, Burung, Candi atau Perahu (Bangunan), Lidah api, Naga, Binatang dan Kupu-kupu.

a. Meru adalah bentuk seperti gunung, kadang digambarkan dengan rangkaian tiga gunung dengan gunung yang di tengah sebagai gunung puncak. Dalam pengertian indonesia kuno, gunung melambangkan unsur ‘bumi’ atau ‘tanah’ yang merupakan salah satu elemen dari ‘empat unsur hidup’ yaitu Bumi, Geni, Banyu dan Angin. Dalam kebudayaan Jawa-Hindu, meru menggambarkan puncak gunung yang tinggi tempat bersemayamnya para dewa. Kini karena kurangnya pengetahuan para pembatik atas arti dan bentuk ornamen semula. Meru juga mengalami perubahan seperti digabung dengan bagian tumbuhan, dibentuk hingga bentuk asal tidak nyata lagi.

b. Pohon Hayat disebut juga Pohon Surga, merupakan suatu bentuk pohon khayalan yang bersifat perkasa dan sakti, dan merupakan lambang kehidupan. Pohon ini digambarkan terdiri atas batang, dahan, kuncup, daun, berakar tunjang atau sobrah. Pohon ini hampir terdapat di semua daerah di Indonesia dengan berbagai variasi. Di seni anyaman Kalimantan, pohon ini disebut Batang Garing. Dalam seni wayang disebut Gunungan atau Kayon. Pohon ini terdapat di relief Candi Jago dan di percaya telah ada sejak abad ke 13, namun bukti yang paling jelas

Page 2: Motif batik indonesia

adalah pohon ini terdapat di relief kompleks makam Ratu Kalimanyat yang bertuliskan tahun 1559.

c. Tumbuhan digambarkan sebagai salah satu bagian seperti bunga, sekelompok daun atau kuncup, atau rangkaian dari bunga dan daun. Tumbuhan kadang digambarkan sebagai lung-lungan, yaitu tanaman menjalar bentuk berlengkung-lengkung. Pada motif batik klasik ornamen berperan sebagai ornamen pokok maupun ornamen pengisi.

d. Garuda digambarkan sebagai bentuk stilir dari burung garuda, atau rajawali atau kadang seperti burung merak. Garuda adalah makhluk khayalan yang perkasa dan sakti, kendaraan Dewa Wisnu juga digambarkan sebagai Garuda. Ada tiga macam ornamen burung dalam batik yaitu burung merak, burung phoenix,  yang terakhir adalah burung aneh atau burung khayalan. Ornamen burung juga digunakan sebagai ornamen pengisi selain ornamen pokok

e. Bangunan adalah ornamen yang menggambarkan bagian bangunan terdiri atas lantai atau dasar dan atap.

f. Lidah api digambarkan dalam 2 macam bentuk yaitu  sebagai deretan nyala api sebagai hiasan pinggir atau batas, dan berupa deretan ujung lidah api memanjang. Zaman dulu api melambangkan kekuatan sakti yang dpat mempengaruhi kepribadian manusia, yang kalau dikuasai dapat menjadi pemberani dan pahlawan, namun bila tidak menjadi angkara murka.

g. Naga adalah makhluk khayalan berupa ular besar yang mempunyai kekuatan luar biasa dan sakti. Sebagai ornamen naga digambarkan dengan bentuk seperti kepala raksasa dengan mahkota, kadang bersayap, kadang bersayap dan berkaki.

h. Binatang (berkaki empat), binatang yang sering digunakan sebagai ornamen adalah lembu, kijang, gajah,  singa atau harimau, dan digambarkan secara unik misalnya gajah bersayap atau mempunyai ekor berbunga.

i. Kupu-kupu biasanya digambarkan dengan sayap terkembang dari atas, dan biasanya terdapat pada golongan motif Semen dan Ceplok.

Selain itu, ornamen motif batik non geometris terdiri atas ornamen utama dan ornamen pengisi bidang, yaitu :

a. Ornamen utama adalah suatu ragam hias yang mempunyai arti, sehingga susunan ornamen -ornamen itu dalam suatu motif membuat jiwa atau arti daripada motif itu sendiri.Contoh:

Sawat atau lar, melambangkan mahkota atau penguasa tertinggi Meru melambangkan gunung atau tanah Lidah api atau Modang, melambangkan nyala api Ular/naga, melambangkan air Burung, melambangkan angin

b. Ornamen tambahan tidak mempunyai arti dalam pembentukan motif dan berfungsi sebagai pengisi bidang. Bentuk lebih kecil dan sederhana. Dalam satu motif dapat diisi satu atau beberapa ornament pengisi.

Page 3: Motif batik indonesia

Isen – Isen Batik Non GeometrisIsen – Isen berfungsi sebagai pengisi atau pelengkap ornamen. Berbentuk kecil dan sederhana misalnya berupa titik-titik. Isen yang masih berkembang sampai saat ini antara lain adalah cecek-cecek, cecek pitu, sisik melik, cecek sawut, cecek sawut daun, herangan, sisik, gringsing, sawut, galaran, rambutan dan rawan, sirapan, cacah gori.

Page 4: Motif batik indonesia

Corak - Corak Hias Batik Non GeometrisBatik Nusantara memiliki corak yang beraneka ragam. Berbagai bentuk dan unsur keragaman

budaya yang sangat kata dapat dilihat dalam corak batik.

Corak Batik adalah hasil lukisan pada kain dengan menggunakan alat yang disebut dengan canting. Jumlah corak batik Indonesia saat ini sangat beragam, baik variasi bentuk maupun warnanya. Menurut Wikipedia, ragam corak dan warna batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh Tionghoa, yang juga memopulerkan corak phoenix. Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing -masing corak memiliki perlambangan masing-masing.

1. Corak Dinamis adalah corak – corak yang masih dapat dibedakan menjadi unsur – unsur corak, tetapi ornamen di dalamnnya tidak lagi berupa ornamen-ornamen tradisional. Corak ini merupakan peralihan corak batik klasik dan modern.

2. Corak lung-lungan mempunyai ragam hias serupa dengan corak semen. Berbeda dengan corak semen, ragam hias corak lung-lungan tidak selalu lengkap dan tidak mengandung ragam hias meru. Corak lung-lungan diantaranya adalah grageh waluh dan babon angrem.

3. Corak Pinggiran adalah unsur hiasan yang terdiri atas ragam hias yang biasa digunakan untuk hiasan pinggir atau hiasan pembatas antara bidang yang memiliki hiasan dan bidang kosong pada dodot, kemben, dan udheg.

Page 5: Motif batik indonesia

4. Corak Semen mempunyai ciri ragam hias utama yaitu meru, suatu gubahan menyerupai gunung. Meru berasal dari nama Gunung Mahameru. Hakikat Meru adalah gunung atau tempat tumbuh – tumbuhan bertunas (bersemi) hingga corak ini disebut semen. Semen berasal dari kata dasar semi. Ragam hias utama semen adalah garuda, sawat, lar, maupun lirong. Contoh corak semen adalah semen jolen dan smen gurdha.

5. Corak Buketan mudah dikenali lewat rangkaian bunga atau kelopak bunga dengan kupu-kupu, burung, atau berbagai bentuk dan jenis satwa kecil yang mengelilinginya. Berbagai unsur tersebut tampil sebagai satu susunan yang membentuk satu kesatuan corak.

Page 6: Motif batik indonesia

Contoh – Contoh Batik Non Geometris

Daftar Pustakahttp://batikonline-indonesia.blogspot.com/2012/09/batik-motif-geometris-dan-non-geometris.html

http://anyamanku.com/motif-batik-non-geometris/

http://senirupaterapanbatikindonesia.blogspot.com/2013/12/corak-hias-batik-non-geometris.html

http://senirupaterapanbatikindonesia.blogspot.com/2013/08/corak-batik-nusantara.html

Page 7: Motif batik indonesia