mrk presentation

51
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Buku Akuntansi Internasional: FDS. Choi Present by : Kelompok X 1.Bayu Anggara Silvatika (43209110099); 2.Wahyuni Pangestuti (43209110203).

Upload: bayu-silvatika

Post on 27-Jun-2015

219 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: MRK Presentation

MANAJEMEN RISIKO KEUANGANBuku Akuntansi Internasional: FDS. Choi

Present by :Kelompok X

1.Bayu Anggara Silvatika (43209110099);2.Wahyuni Pangestuti (43209110203).

Page 2: MRK Presentation

MATERI PEMBAHASANA. Pendahuluan;B. Daftar Istilah Penting (26);C. Tujuan Utama Manajemen Risiko Keuangan dan Bentuk-Bentuk Risiko;D. Mengapa Mengelola Risiko Keuangan?E. Peranan Akuntansi:1. Mengidentifikasi Risiko Pasar;2. Mengkuantifikasi Penyeimbangan;3. Manajemen Risiko di Dunia dengan Kurs Mengambang;4. Potensi Risiko Translasi;5. Akuntansi Untuk Produk Lindung Nilai.F. Beberapa Produk Manajemen Risiko Valuta Asing Dasar;G. Perlakuan Akuntansi;H. Isu Praktik;I. Lindung Nilai atas Aktiva, Kewajiban yang Diakui atau Komitmen Perusahaan yang

Belum Diakui;J. Lindung Nilai Investasi Bersih Dalam Operasi Luar Negeri;K. Berspekulasi Dalam Mata Uang Asing;L. Pengungkapan;M. Kendali Keuangan;N. Acuan yang Tepat;O. Sistem Pelaporan.

Page 3: MRK Presentation

Para eksekutif keuangan di seluruh dunia mencoba mencari cara untuk meminimalkan eksposur yang dihadapi atas volatilitas kurs valuta asing, harga komoditas, tingkat suku bunga, dan harga sekuritas. Oleh karena itu, industri jasa keuangan banyak menawarkan produk lindung nilai keuangan, seperti swap suku bunga, dan opsi. Kebanyakan instrument keuangan tersebut diperlakukan sebagai pos-pos di luar neraca oleh sejumlah perusahaan yang melakukan pelaporan keuangan secara internasional. Akibatnya, risiko-risiko yang terkait dengan penggunaan instrument ini sering kali tertutupi dan sampai dengan sekarang pembuat standar akuntansi di seluruh dunia melakukan pembahasan atas prinsip pengukuran dan pelaporan yang tepat untuk produk-produk keuangan ini.

A. Pendahuluan

Page 4: MRK Presentation

1. Accounting risk (risiko akuntansi): Risiko bahwa perlakuan akuntansi yang lebih disukai atas suatu transaksi tidak tersedia.

2. Balance sheet hedge (lindung nilai neraca): Mengurangi eksposur valuta asing yang dihadapi dengan membedakan berbagai aktiva dan kewajiban luar negeri suatu perusahaan.

3. Counterparty (pihak lawan): Individu/lembaga yang terpengaruh dengan suatu transaksi.

4. Credit risk (risiko kredit): Risiko bahwa pihak lawan mengalami gagal bayar atas kewajibannya.

5. Derivatif (derivatif): Perjanjian kontraktual yang menimbulkan hak atau kewajiban khusus dengan nilai yang berasal dari instrument atau komoditas keuangan lainnya.

B. Daftar Istilah Penting

Page 5: MRK Presentation

6. Economic exposure (eksposur ekonomi): Pengaruh perubahan kurs valuta asing terhadap biaya dan pendapatan perusahaan di masa depan.

7. Exposure management (manajemen eksposur): Penyusunan struktur dalam perusahaan untuk meminimalkan pengaruh buruk perubahan kurs terhadap laba.

8. Foreign currency commitment (komitmen mata uang asing): Komitmen penjualan/pembelian perusahaan yang berdenominasi dalam mata uang asing.

9. Inflation differential (perbedaan inflasi): Perbedaan dalam laju inflasi antar dua negara atau lebih.

10. Liquidity risk (risiko likuiditas): Ketidakmampuan untuk melakukan perdagangan suatu instrument keuangan dengan tepat waktu.

B. Daftar Istilah Penting

Page 6: MRK Presentation

11. Market discontinuities (diskontinuitas pasar): Perubahan nilai pasar secara mendadak dan signifikan.

12. Market risk (risiko pasar): Risiko kerugian akibat perubahan tak terduga dalam harga valuta asing, kredit komoditas, dan ekuitas.

13. Net exposed asset position (risiko potensial posisi aktiva bersih): Kelebihan posisi aktiva terhadap posisi kewajiban (juga disebut sebagai posisi positif).

14. Net exposed liability position (risiko potensial posisi kewajiban bersih): Kelebihan posisi kewajiban terhadap posisi aktiva (juga disebut sebagai posisi negatif).

15. Net investment (investasi bersih): Suatu posisi aktiva atau kewajiban bersih yang terjadi pada suatu perusahaan.

B. Daftar Istilah Penting

Page 7: MRK Presentation

16. National amount (jumlah nasional): Jumlah pokok yang dinyatakan dalam kontrak untuk menentukan penyelesaian.

17. Operational hedge (lindung nilai operasional): Perlindungan risiko valuta asing yang memfokuskan pada variabel yang mempengaruhi pendapatan dan beban suatu perusahaan dalam mata uang asing.

18. Option (opsi): Hak (bukan kewajiban) untuk membeli atau menjual suatu kontrak keuangan sebesar harga yang ditentukan sebelum atau pada saat tanggal tertentu di masa datang.

19. Regulatory risk (risiko regulator): Risiko bahwa suatu undang-undang public akan membatasi maksud penggunaan suatu produk keuangan.

20. Risk mapping (pemetaan risiko): Mengamati hubungan temporal berbagai risiko pasar dengan berbagai variabel laporan keuangan yang mempengaruhi nilai perusahaan dan menganalisis kemungkinan terjadinya.

B. Daftar Istilah Penting

Page 8: MRK Presentation

21. Structural hedges (lindung nilai struktural): Pemilihan atau relokasi operasi untuk mengurangi keseluruhan eksposur valuta asing suatu perusahaan.

22. Tax risk (risiko pajak): Risiko bahwa tidak adanya perlakuan pajak yang diinginkan.

23. Translation exposure (eksposur translasi): Mengukur pengaruh dalam mata uang induk perusahaan atas perubahan valuta asing terhadap aktiva, kewajiban, pendapatan, dan beban dalam mata uang asing.

24. Transaction potential risk (risiko potensial transaksi): Keuntungan atau kerugian valuta asing yang timbul dari penyelesaian atau konversi transaksi dalam mata uang asing.

25. Value at risk (nilai atas risiko): Risiko kerugian atas portofolio perdagangan suatu perusahaan yang disebabkan oleh perubahan dalam kondisi pasar.

26. Value driver (pemicu nilai): Akun-akun neraca dan laporan laba rugi yang mempengaruhi nilai perusahaan.

B. Daftar Istilah Penting

Page 9: MRK Presentation

Tujuan utama manajemen risiko: Meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas, dan ekuitas.

Bentuk-Bentuk Risiko:1.Risiko volatilitas harga=risiko pasar atau value-at-risk mengacu pada peluang kerugian atas portofolio perusahan yang diperdagangkan, yang dapat mencakup instrument lindung nilai, yang disebabkan oleh perubahan dalam harga aktiva, suku bunga, volatilitas pasar, atau likuiditas pasar.2.Risiko likuiditas. Karena tidak semua produk manajemen risiko keuangan dapat diperdagangkan secara bebas. 3.Risiko kredit. Kemungkinan bahwa pihak lawan dalam kontrak manajemen resiko tidak dapat memenuhi kewajibannya.4.Risiko regulasi. Pihak otoritas publik melarang penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu. Contoh: Bursa efek Kuala Lumpur tidak mengizinkan penggunaan short sales sebagai alat lindung nilai terhadap penurunan harga ekuitas.5.Risiko pajak. Transaksi lindung nilai tertentu tidak dapat memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan.6.Risiko asuransi. Peluang bahwa suatu transaksi lindung nilai tidak dapat dicatat sebagai bagian dari transaksi yang hendak dilindungi nilai.

C. Tujuan dan Bentuk-Bentuk Manajemen Risiko

Page 10: MRK Presentation

Manajemen risiko dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengidentifikasi, mengendalikan/mengelola risiko keuangan yang dihadapi secara aktif. Jika nilai perusahaan menyamai nilai kini arus kas masa depannya, manajemen potensi risiko yang aktif dapat dibenarkan dengan beberapa alasan berikut.1.Manajemen eksposur membantu dalam menstabilkan ekspektasi arus kas perusahaan. Aliran arus kas yang lebih stabil dapat meminimalkan kejuta laba, sehingga meningkatkan nilai kini ekspektasi arus kas. Laba yang stabil juga mengurangi kemungkinan risiko gagal bayar dan kebangkrutan, atau risiko bahwa laba mungkin tidak dapat menutupi pembayaran jasa utang kontraktual.2.Manajemen eksposur yang aktif memungkinkan perusahaan untuk berkonsentrasi pada risiko bisnisnya yang utama. Contohnya pada perusahaan manufaktur, ia dapat melakukan lindung nilai risiko suku bunga dan mata uang, sehingga dapat berkonsentrasi pada produksi dan pemasaran.3.Para pemberi pinjaman, karyawan, dan pelanggan juga memperoleh manfaat dari manajemen eksposur. Pemberi pinjaman umumnya memiliki toleransi risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan pemegang saham, sehingga membatasi eksposur perusahaan untuk menyeimbangkan kepentingan pemegang saham dan pemegang obligasi. Produk derivative juga memungkinkan dana pension yang dikelola pemberi kerja memperoleh imbalan yang lebih tinggi dengan member kesempatan untuk berinvestasi dalam instrument tertentu tanpa harus membeli atau menjual instrument terkait secara nyata. Karena kerugian yang ditimbulkan oleh risiko harga dan suku bunga tertentu dialihkan kepada pelanggan dalam bentuk harga yang lebih tinggi, manajemen eksposur membatasi risiko yang dihadapi oleh konsumen.

D. Mengapa Mengelola Risiko Keuangan?

Page 11: MRK Presentation

Peranan Akuntansi dalam Manajemen Risiko Keuangan, antara lain:

1.Mengidentifikasi Risiko Pasar;2.Mengkuantifikasi Penyeimbangan;3.Manajemen Risiko di Dunia dengan Kurs Mengambang;4.Potensi Risiko Translasi;5.Akuntansi Untuk Produk Lindung Nilai.

E. Peranan Akuntansi

Page 12: MRK Presentation

1.Mengidentifikasi Risiko Pasar.Kerangka dasar untuk identifikasi risiko adalah dengan pemetaan risiko. Pemetaan risiko diawali dengan mengamati hubungan berbagai risiko pasar terhadap pemicu nilai suatu perusahaan dan pesaingnya. Pemetaan risiko yang dikembangkan oleh JP. Morgan/Chase adalah Kubus Pemetaan Risiko.

E. Peranan Akuntansi

Page 13: MRK Presentation

Kubus Pemetaan Risiko

E. Peranan Akuntansi

Pemicu Nilai

Risiko Pasar

Mata uang

asingSuku bunga

Harga

Komoditas

Harga

EkuitasLain-lain

Pendapatan

Harga pokok penjualan

Beban operasi

Pajak

Aktiva lancar

Kewajiban lancar

Aktiva tetap

Lain-lain

Perusahaan Anda

Kompetitor Y

Kompetitor Z

Page 14: MRK Presentation

2. Mengkuantifikasi PenyeimbanganMaksudnya adalah peran akuntan untuk menyeimbangkan yang berkaitan dengan alternatif strategi respons risiko. Mungkin manajemen lebih menyukai untuk mempertahankan beberapa risiko yang dihadapi dari pada harus melakukan lindung nilai apabila biaya lindung risiko lebih besar dari pada manfaatnya. Akuntan harus bisa mengukur manfaat dari biaya lindung nilai dibandingkan dengan biayanya plus biaya kesempatan berupa keuntungan yang hilang dari spekulasi pergerakan pasar.

E. Peranan Akuntansi

Page 15: MRK Presentation

3. Manajemen Risiko di Dunia dengan Kurs MengambangDalam bab ini, peranan akuntansi dibatasi hanya pada potensi risiko harga tertentu, yaitu perubahan kurs valuta asing. Hal ini karena risiko kurs valuta asing merupakan salah satu bentuk risiko paling umum dan akan dihadapi oleh perusahaan multi nasional. Dalam dunia kurs mengambang, manajemen risiko mencakup:a)antisipasi pergerakan kurs;b)pengukuran risiko kurs valuta asing yang dihadapi perusahaan;c)perancangan strategi perlindungan yang memadai; dand)pembuatan pengendalian manajemen risiko internal.

E. Peranan Akuntansi

Page 16: MRK Presentation

Peramalan atas perubahan kursInformasi yang sering digunakan dalam pembuatan ramalan kurs (yaitu depresiasi mata uang) berkaitan dengan perubahan dalam factor-faktor berikut:1.Perbedaan inflasi (inflation differential): Bukti menunjukkan bahwa laju inflasi yang lebih tinggi di suatu negara, cendrerung akan diimbangi dalam beberapa watu dengan pergerakan, dengan nilai yang setara tetapi berlawanan dalam nilai mata uangnya.2.Kebijakan moneter (monetary policy): Suatu peningkatan dalam pasokan uang suatu negara yang melebihi laju pertumbuhan riil hasil keluaran nasional mendorong timbulnya inflasi, yang mempengaruhi kurs.3.Neraca perdagangan (balance of trade): Pemerintah seringkali memanfaatkan devaluasi mata uang untuk menyelesaikan neraca perdagangan yang tidak menguntungkan (yaitu apabila ekspor < impor).

E. Peranan Akuntansi

Page 17: MRK Presentation

4. Neraca pembayaran (balance of payment): Suatu negara yang menghabiskan (mengimpor) dan berinvestasi lebih banyak di luar daripada yang dihasilkan (diekspor) atau diterimanya dalam bentuk investasi luar negeri akan mengalami tekanan penurunan nilai mata uangnya.

5. Cadangan moneter dan kapasitas utang luar negeri (international monetary reserves and debt capacity): Suatu negara yang mengalami defisit neraca pembayaran terus menerus dapat mengantisipasi terjadinya devaluasi dengan menurunkan tabungan (yaitu jumlah cadangan moneter internasional) atau menurunkan kapasitas pinjaman luar negerinya. Karena jumlah sumber daya ini menurun, kemungkinan terjadinya devaluasi meningkat.

6. Anggaran nasional (national budget): Defisit yang disebabkan oleh pengeluaran pemerintah yang sangat besar juga memperburuk inflasi.

7. Kurs forward (forward exchange quotations): Suatu mata uang asing yang dapat diperoleh untuk penyerahan di masa depan dengan tingkat diskonto yang signifikan menandakan berkurangnya kepercayaan terhadap mata uang tersebut.

E. Peranan Akuntansi

Page 18: MRK Presentation

8. Kurs tidak resmi (unofficial rates): Peningkatan dalam selisih antara kurs resmi dan tidak resmi atau kurs pasar gelap, dengan menunjukan tekanan yang makin meningkat terhadap pemerintah untuk menyesuaikan kurs resminya dengan kurs pasar yang lebih realistic.

9. Perilaku mata uang terkait (behavior of related currencies): Mata uang suatu negara umumnya bergerak dalam pola yang sama dengan mata uang negara-negara yang memiliki ikatan ekonomi yang erat.

10. Perbedaan suku bunga (interest rate differentials): Perbedaan suku bunga antara dua negara menunjukkan prediksi perubahan dalam kurs spot pada masa mendatang.

11. Harga opsi ekuitas luar negeri (foreign equity option prices): Karena arbitrase mengaitkan suatu harga ekuitas luar negeri di negara asal dengan nilai mata uang domestic, perubahan dalam harga opsi suatu ekuitas asing dalam mata uang domestic menendakan perubahan dalam ekspektasi pasar terhadap kurs valuta asing di masa depan.

Faktor politik juga dapat mempengaruhi nilai mata uang di banyak negara. Jika peramalan kurs tidak mungkin atau terlalu mahal dilakukan, maka manajer keuangan dan akuntan harus mengatur masalah-masalah perusahaan mereka sedemikian rupa untuk meminimaliskan pengaruh buruk perubahan kurs. Proses ini dikenal sebagai manajemen potensi risiko.

E. Peranan Akuntansi

Page 19: MRK Presentation

Manajemen Potensi RisikoPotensi terhadap risiko valuta asing timbul apabila perubahan kurs valas juga mengubah nilai aktiva bersih, laba, dan arus kas suatu perusahaan. Pengukuran akuntansi tradisional terhadap potensi risiko valas ini berpusat pada 2 jenis potensi risiko, yaitu translasi dan transaksi.

E. Peranan Akuntansi

Page 20: MRK Presentation

4. (Mengukur) Potensi Risiko Translasia. Potensi Risiko TranslasiPotensi ririko translasi mengukur perubahan kurs valas terhadap nilai ekuivalen mata uang domestic atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing yang dimiliki oleh perusahaan.Terdapat 2 jenis posisi potensi risiko translasi:1) Potensi risiko positif=Aktva terpapar > kewajiban terpapar.a)Nilai mata uang asing menurun, berarti kerugian translasi.b)Nilai mata uang asing meningkat, berarti keuntungan translasi.2) Potensi risiko negatif=Aktiva terpapar < kewajiban terpapar.a) Nilai mata uang asing menurun, berarti keuntungan translasi.b) Nilai mata uang asing meningkat, berarti kerugian translasi.

E. Peranan Akuntansi

Page 21: MRK Presentation

Metode translasi mata uang asing terdiri dari dua jenis yaitu :

1. Metode Kurs Tunggal

2. Metode Kurs Berganda

Metode ini terbagi atas tiga metode yaitu :

– Metode kini - non kini.

– Metode Moneter - non moneter .

– Metode temporal.

E. Peranan Akuntansi

Page 22: MRK Presentation

Metode Kurs Tunggal :

Pendapatan dan beban dalam mata uang asing umumnya ditranslasikan dengan menggunakan kurs nilai tukar yang berlaku pada saat pos-pos tersebut diakui.

Metode kurs kini mengasumsikan bahwa seluruh aktiva dalam mata uang lokal menghadapi risiko nilai tukar karena kurs nilai kini mengubah seluruh aktiva kini luar negeri setiap terjadi perubahan nilai tukar.

Nilai persediaan dan aktiva tetap didukung oleh inflasi lokal. Dengan mentranslasikan seluruh saldo dalam mata uang asing

dengan menggunakan kurs kini menghasilkan keuntungan dan kerugian translasi setiap kali terjadi perubahan kurs nilai tukar.

Kebanyakan keuntungan dan kerugian ini tidak akan pernah direalisasi penuh.

E. Peranan Akuntansi

Page 23: MRK Presentation

Metode Kurs Berganda

Yaitu metode yang menggabungkan kurs nilai tukar historis dan kurs nilai tukar kini dalam proses translasi.

Metode ini terdiri dari :

1. Metode kini - non kini (lancar-tidak lancar) : Aktiva lancar dan kewajiban lancar anak perusahaan luar

negeri ditranslasikan ke dalam mata uang pelaporan induk perusahaannya berdasarkan kurs kini.

Aktiva dan kewajiban tidak lancar ditranslasikan berdasarkan kurs historis.

Pos-pos laporan laba rugi (kecuali depresiasi dan amortisasi) ditranslasikan sebesar kurs rata-rata yang berlaku.

Beban depresiasi dan amortisasi ditranslasikan sebesar kurs historis yang tercatat saat aktiva tersebut diperoleh.

Metode ini tidak mempertimbangkan unsur ekonomis.

E. Peranan Akuntansi

Page 24: MRK Presentation

2. Metode Moneter - Non Moneter :

Menggunakan skema klasifikasi neraca untuk menentukan kurs klasifikasi translasi yang tepat.

Aktiva dan kewajiban moneter ditranslasikan berdasarkan kurs kini. Pos - pos non moneter aktiva tetap investasi jangka panjang dan persediaan investor di translasikan dengan menggunakan kurs historis.

Pos - pos laporan laba rugi di translasikan dengan menggunakan prosedur yang sama dengan konsep kini - non kini.

Metode ini melihat bahwa aktiva dan kewajiban menghadapi risiko mata uang asing.

Metode ini mentranslasikan seluruh aktiva nonmoneter berdasarkan kurs historis,yang tidak cukup memadai untuk aktiva yang dinyatakan sebesar nilai pasar kininya (seperti investasi dalam surat berharga dan persediaan dan aktiva tetap yang nilainya diturunkan menjadi sebesar nilai pasar).

Metode ini juga akan mendistorsikan marjin laba karena menandingkan penjualan berdasarkan harga dan kurs translasi kini dengan biaya penjualan yang diukur sebesar biaya perolehan dan kurs translasi.

E. Peranan Akuntansi

Page 25: MRK Presentation

3. Metode Temporal :

• Metode ini tidak mengubah atribut suatu pos yang diukur, melainkan hanya mengubah unit pengukuran.

• Translasi saldo-saldo dalam mata uang asing menyebabkan pengukuran ulang dominasi pos-pos tersebut, tetapi bukan penilaian sesungguhnya.

• Piutang dan utang dinyatakan sebesar jumlah yang diperkirakan akan diterima atau akan dibayarkan pada saat jatuh temponya.

• Aktiva dan kewajiban lain-lain diukur sebesar harga uang saat pos-pos tersebut diakuisisi atau terjadi (harga historis). Namun demikian, beberapa pos diukur sebesar harga yang terjadi per tanggal laporan keuangan (harga kini), seperti persediaan berdasarkan aturan mana yang lebih rendah antara biaya perolehan atau harga pasar.

E. Peranan Akuntansi

Page 26: MRK Presentation

• Berdasarkan metode temporal, pos-pos moneter seperti kas, piutang dan utang ditranslasikan berdasarkan kurs kini.

• Pos-pos pendapatan dan beban ditranslasikan sebesar kurs yang terjadi pada saat transaksi berlangsung.

• Metode temporal memiliki keuntungan dan kerugian yang sama dengan metode moneter nonmoneter karena sengaja mengabaikan inflasi lokal.

• Kas diukur berdasarkan jumlah yang dimiliki pada tanggal neraca.

E. Peranan Akuntansi

Page 27: MRK Presentation

Exchange rate pd metode translasi

Akun CR CRNC MNM TempKas C C C CA/R C C C CInv (cost) C C H HInv (Market) C C H CAR Jk pjg C H C CInvest Jk pj (C) C H H HInvest Jk pj (M) C H H CBangunan dll C H H HIntangi Jk pj C H H HA/P Curr C C C CLong term AP C H C CPaid in capital H H H HRE Res Res Res ResPendapatan Av Av Av AvHPP Av Av H HBy Depre Av H H HBy Amortisasi Av H H H

E. Peranan Akuntansi

Page 28: MRK Presentation

PENGARUH METODE TRANSLASI TERHADAP

LAPORAN KEUANGAN

Neraca sebuah anak perusahaan khayalan Meksiko dari suatu perusahaan multinasional yang berbasis di AS menunjukan mata uang peso dan nilai ekuivalen dolar AS terhadap saldo dalam peso Meksiko pada saat kurs nilai tukar sebesar P1= $0,13 seandainya peso mengalami depresiasi menjadi P1=$ 0,10 maka beberapa hasil akuntansi yang berbeda dapat timbul.

E. Peranan Akuntansi

Page 29: MRK Presentation

NERACA ANAK PERUSAHAAN MEKSIKO

Dolar AS sebelum Dolar AS setelah Depresiasi Devaluasi Peso Peso ($0,1 = P1)

Nilai tukar Kini- Moneter- Peso ($0,13=P1) sekarang non kini nonmoneter TemporalAktiva Kas P 3.000 $ 390 $ 300 $ 300 $ 300 $ 300Piutang Usaha 6.000 780 600 600 600 600Persediaan 9.000 1.170 900 900 1.170 900Aktiva tetap

(bersih) 18.000 2.340 1.800 2.340 2.340 2.340Total P 36.000 $ 4.680 $ 3.600 $ 4.140 $ 4.410

$4.140

Kewajiban dan Ekuitas Pemilik

Utang jangka P9.000 $ 1.170 $ 900 $ 900 $ 900 $ 900pendek Utang jangka 12.000 1.560 1.200 1.200 1.200 1.200panjang Ekuitas pemilik 15.000 1.950 1.500 1.680 2.310 2.040

Total P36.000 $ 4.680 $ 3.600 $ 4.140 $ 4.140 $ 4.140Resiko akuntansi (P) 15.000 9.000 (12.000) (3.000)keuntungan (kerugian) (450) (270) 360 90translasi ($)

E. Peranan Akuntansi

Page 30: MRK Presentation

• Acc Exposure:1) Selisih perubahan Aktiva dan Hutang (dalam fungsional).

mis: P 36.000 – P 21.000= 15.0002) P 18.000 – P 9.000= P 9.0003) P 9.000 – P 21.000= (12.000)4) P18.000 – P 21.000= (3.000)

E. Peranan Akuntansi

Page 31: MRK Presentation

Berdasarkan data diatas menunjukkan metode translasi yang berbeda memberikan hasil akuntansi yang beragam, mulai dari kerugian sebesar $450 bila menggunakan metode kurs kini hingga keuntuungan sebesar $360 bila menggunakan metode moneter - non moneter. Perbedaan ini cukup besar mengigat seluruh hasilnya didasarkan pada fakta yang sama. Yang lebih penting lagi, laba terkait operasi yang dilaporkan sebelum translasi mata uang sangat mungkin akan berubah dilaporkan menjadi kerugian atau laba yang jauh lebih rendah setelah translasi (atau kebalikannya).

E. Peranan Akuntansi

Page 32: MRK Presentation

b. Potensi Risiko TransaksiPotensi risiko transaksi berkaitan

dengan keuntungan dan kerugian nilai tukar valuta asing yang timbul dari penyesuaian transaksi yang berdenominasi dalam mata uang asing. Keuntungan dan kerugian transaksi memiliki dampak langsung terhadap arus kas.

E. Peranan Akuntansi

Page 33: MRK Presentation

5. (Mencatat dan mengevaluasi efektivitasnya) Akuntansi untuk Produk Lindung Nilai Setelah mengidentifikasi potensi risiko, selanjutnya adalah merancang strategi lindung nilai untuk meminimalkan atau menghilangkan potensi risiko tersebut. Strategi ini mencakup lindung nilai neraca, operasional, dan kontraktual.

E. Peranan Akuntansi

Page 34: MRK Presentation

Lindung Nilai NeracaStrategi perlindungan dengan menyesuaikan tingkatan dan nilai denominasi moneter aktiva dan kewajiban perusahaan yang terpapar. Beberapa metode lindung nilai pada suatu anak perusahaan yang berlokasi di negara yang rentan terhadap devaluasi adalah:

1) Mempertahankan saldo kas dalam mata uang lokal sebesar tingkat minimum yang diperlukan untuk mendukung operasi berjalan.

2) Mengembalikan laba yang di atas jumlah yang diperlukan untuk ekspansi modal kepada induk perusahaan.

3) Mempercepat (memastikan-leading) penerimaan dari piutang dagang yang beredar dalam mata uang local.

4) Menunda (memperlambat-lagging) pembayaran utang dalam mata uang local.

5) Mempercepat pembayaran utang dalam mata uang asing.6) Menginvestasikan kelebihan utang tunai ke dalam persediaan dan aktiva

lainnya dalam mata uang local yang tidak terlalu terpengaruh oleh kerugian devaluasi.

7) Berinvestasi dalam aktiva di luar negeri dengan mata uang yang kuat.

E. Peranan Akuntansi

Page 35: MRK Presentation

Lindung Nilai Operasional• Bentuk perlindungan risiko ini berfokus pada variabel-

variabel yang mempengaruhi pendapatan dan beban dalam mata uang asing. Pengendalian biaya yang lebih ketat memungkinkan margin keselamatan yang lebih besar terhadap potensi kerugian mata uang.

Lindung Nilai Kontraktual• Salah satu bentuk lindung nilai dengan instrumen

keuangan, baik instrumen derivatif maupun instrument dasar. Produk instrument ini mencakup kontrak forward, future, opsi, dan gabungan ketiganya.

E. Peranan Akuntansi

Page 36: MRK Presentation

Pengetahuan atas aturan pengukuran akuntansi untuk derivatif merupakan suatu hal yang penting ketika merancang strategi lindung nilai yang efektif bagi perusahaan.Komponen dasar laporan laba rugi (tanpa pajak):•Pendapatan operasi (-) Beban operasi=Laba operasi. •Laba operasi (+) Pendapatan lain-lain (-) Beban lain-lain=Laba Bersih.

Para analisis biasanya memusatkan perhatian pada laba operasi ketika mengevaluasi seberapa baik manajemen telah menjalankan usaha intinya. Perlakuan akuntansi untuk derivative keuangan yang telah diterima internasional adalah menetapkan nilai produk menurut pasar dengan timbul keuntungan/kerugian yang diakui sebagai bagian dari laba non-operasi.

E. Peranan Akuntansi

Page 37: MRK Presentation

Beberapa produk manajemen risiko valuta asing dasar:1.Kontrak Forward Valas

Merupakan perjanjian untuk mengirimkan atau menerima jumlah mata uang tertentu yang dipertukarkan dengan mata uang domestic, pada suatu tanggal di masa mendatang, berdasarkan kurs tetap yang disebut kurs forward. Kontrak forward menimbulkan keuntungan atau kerugian transaksi apabila kurs pada tanggal transaksi berbeda dari kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan interim atau tanggal penyelesaian.

F. Beberapa Produk Manajemen Risiko

Page 38: MRK Presentation

2. Future KeuanganSeperti kontrak forward, tetapi future keuangan merupakan kontrak dalam bentuk standar yang berisi provisi standar terkait dengan ukuran dan tanggal pengiriman, dan diperdagangkan pada sebuah bursa terorganisir (Pasar Moneter Internasional, Bursa Future Keuangan Internasional), dinilai berdasarkan nilai pasar pada akhir tiap-tiap hari dan harus memenuhi ketentuan margin periodek. Keuntungan menimbulkan pembayaran tunai, sedangkan kerugian menimbulkan penambahan margin (margin call).

F. Beberapa Produk Manajemen Risiko

Page 39: MRK Presentation

3. Opsi Mata UangOpsi mata uang memberikan hak kepada pembeli untuk membeli (call) atau menjual (put) suatu mata uang dari pihak penjual (pembuat) berdasarkan harga (eksekusi) tertentu pada atau sebelum tanggal kadaluarsa (eksekusi) yang telah ditentukan. Opsi jenis Eropa hanya dapat dieksekusi pada tanggal kadaluwarsa. Sedangkan opsi jenis Amerika dapat dieksekusi kapan saja hingga tanggal kadaluwarsa.

F. Beberapa Produk Manajemen Risiko

Page 40: MRK Presentation

4. Swap Mata UangPertukaran saat ini dan di masa depan atas dua mata uang yang berbeda berdasarkan kurs yang telah ditentukan sebelumnya. Swap mata uang memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan akses terhadap pasar modal yang sebelumnya tidak dapat diakses dengan biaya yang relative rendah dan tanpa menimbulkan risiko kurs.

F. Beberapa Produk Manajemen Risiko

Page 41: MRK Presentation

FASB menerbitkan FAS No.133, yang diklarifikasi melalui FAS 149 pada bulan April 2003, untuk memberikan pendekatan tunggal yang komprehensif atas akuntansi untuk transaksi derivative dan lindung nilai. IFRS No. 39 (revisi) berisi panduan yang untuk pertama kalinya memberikan tuntunan yang universal terhadap akuntansi untuk derivative keuangan.

Sebelum standar ini dibuat, standar akuntansi global untuk produk derivative tidak lengkap, tidak konsisten dan dikembangkan secara bertahap. kebanyakan instrument keuangan, yang sifatnya dapat dieksekusi, diperlakukan sebagai pos-pos di luar neraca.

G. Perlakuan Akuntansi

Page 42: MRK Presentation

Bebarapa isu praktek pengakuan dan pengukuran instrument derivative adalah berkaitan dengan penentuan nilai wajar. Wallace menyebutkan terdapat 64 kemungkinan perhitungan untuk mengukur perubahan dalam nilai wajar atas risiko yang sedang dilindungi nilai dan atas instrument lindung nilai. Kompleksitas pelaporan keuangan juga semakin meningkat jika lindung nilai dianggap “tidak efektif” untuk mengimbangi risiko valas. Pada dasarnya, lindung nilai yang sngat efektif tidak akan mampu menghilangkan seluruh pengaruh perubahan valas terhadap laba.

H. Isu Praktik

Page 43: MRK Presentation

Untuk lebih memahami instrument lindung nilai atas aktiva, kewajiban yang diakui/komitmen perusahaan yang belum diakui, perhatikan ilustrasi berikut.Pada tanggal 1 September, sebuah perusahaan manufaktur Kanada menjual secara kredit barang dagang kepada sebuah importer Meksiko dengan jumlah 1 juta Peso Meksiko (Mexican Peso-Mp). Kurs dolar Kanada/Peso adalah C$0,14=Mp1. Piutang dalam peso itu akan jatuh tempo dalam waktu 90 hari. Nilai peso mulai terdepresiasi sebelum piutang itu tertagih. Pada akhir bulan, kurs dolar Kanada/Peso adalah C$0,13=Mp1; Pada tanggal 1 Desember adalah C$0,11=Mp1. Eksportir Kanada berharap untuk menerima C$140.000 untuk piutang sebesar Mp1.000.000 jika kurs spot tetap dan tidak berubah hingga 1 Desember. Untuk menghindari risiko menerima lebih kecil dari C$140.000 apabila nilai peso menurun sebelum 1 Desember, eksportir Kanada tersebut membeli kontrak forward pada tanggal 1 September untuk menyerahkan Mp1.000.000 dalam dolar Kanada pada tanggal 1 Desember dengan kurs forward C$0,13=Mp1. Dalam contoh ini, peso dijual sebesar diskon, karena kurs spot lebih besar dari pada kurs forward. Total diskon atas kontrak forward itu adalah C$10.000 [(Kurs spot C$0,14-Kurs forward C$0,13)x Jumlah nominal Mp1.000.000] dan merupakan harga atas pengurangan ketidakpastian. Akibatnya, eksportir Kanada itu mengubah status penerimaan sebesar C$140.000 yang tidak pasti menjadi penerimaan sebesar C$130.000 yang pasti. Pada tanggal laporan keuangan berikutnya sebelum jatuh tempo, jumlah kontrak forward (kewajiban dalam peso) dikalikan dengan kurs spot yang berlaku pada tanggal tersebut. Perubahan dalam kurs spot menyebabkan keuntungan/kerugian transaksi terhadap kontrak forward. Dengan demikian, jika kurs yang berlaku pada tanggal 1 Desember adalah C$0,11=Mp1, maka eksportir Kanada memperoleh keuntungan sebesar C$30.000 (Kurs spot 0,14-kurs spot masa depan C$0,11=Kewajiban sebesar Mp1.000.000).

Seandainya kontrak forward tidak dibeli, maka eksportir tersebut hanya menerima sebesar C$110.000 dari konversi piutang dagang sebesar Mp1.000.000. Dengan demikian, kontrak forward mengimbangi kerugian transaksi atas piutang dalam mata uang asing dengan keuntungan transaksi yang berasal dari utang dalam mata uang asing.

I. Lindung Nilai atas Aktiva, Kewajiban yang Diakui atau Komitmen Perusahaan yang Belum Diakui

Page 44: MRK Presentation

Kerugian translasi terjadi jika nilai mata uang asing mengalami penurunan relative terhadap mata uang induk perusahaan dan juga terjadi jika anak perusahaan luar negeri memiliki posisi kewajiban bersih terpapar dan nilai mata uang asing meningkat relative terhadap mata uang induk perusahaan. Oleh karena itu, cara untuk meminimalkan kerugian ini adalah dengan membeli kontrak forward. Strategi ini berarti menggunakan keuntungan transaksi yang direalisasikan dari kontrak forward untuk mengimbangi kerugian translasi.

J. Lindung Nilai Investasi Bersih dalam Operasi Luar Negeri

Page 45: MRK Presentation

Kerugian translasi terjadi jika nilai mata uang asing mengalami penurunan relative terhadap mata uang induk perusahaan dan juga terjadi jika anak perusahaan luar negeri memiliki posisi kewajiban bersih terpapar dan nilai mata uang asing meningkat relative terhadap mata uang induk perusahaan. Oleh karena itu, cara untuk meminimalkan kerugian ini adalah dengan membeli kontrak forward. Strategi ini berarti menggunakan keuntungan transaksi yang direalisasikan dari kontrak forward untuk mengimbangi kerugian translasi.

K. Berspekulasi dalam Mata Uang Asing

Page 46: MRK Presentation

L. Pengungkapan

Sebelum dikeluarkannya FAS 133 dan IAS 39, pengungkapan keuangan perusahaan tidak member tahu kepada pembaca apakah atau sejauh mana manajemen telah menggunakan kontrak derivatif. Akibatnya, sulit dilakukan analisis atas pengaruh potensial kontrak derivative terhadap kinerja yang dilaporkan dan terhadap karakteristik risiko suatu perusahaan. Pengungkapan dalam FAS 133 dan IAS 39 tersebut adalah:

Tujuan dan strategi manajemen risiko untuk melakukan transaksi lindung nilai.1)Deskripsi pos-pos yang dilindung nilai.2)Identifikasi risiko pasar dari pos-pos yang dilindung nilai.3)Deskripsi mengenai instrument lindung nilai.4)Jumlah yang tidak dimasukkan dalam penilaian efektivitas lindung nilai.5)Justifikasi awal (apriori) bahwa hubungan lindung nilai tersebut akan sangat efektif untuk meminimalkan risiko pasar.6)Penilaian berjalan mengenai efektivitas lindung nilai actual dari seluruh derivative yang digunakan selama periode berjalan.

Page 47: MRK Presentation

M. Kendali Keuangan

Setiap strategi manajemen risiko keuangan harus mengevaluasi efektivitas program lindung nilai. Umpan balik dari sistem evaluasi yang berjalan akan membantu untuk menyusun pengalaman kelembagaan dalam praktek menajamen risiko. Penilaian kinerja program manajemen risiko juga memberikan informasi mengenai kapan strategi yang ada sudah tidak lagi tepat untuk digunakan. Jadi intinya, pengendalian keuangan yang efektif adalah dengan sistem evaluasi kinerja.

Page 48: MRK Presentation

N. Acuan yang Tepat

Objek dari manajemen risiko adalah untuk mencapai keseimbangan antara pengurangan risiko dan biaya. Oleh karena itu, standar yang tepat digunakan untuk menilai kinerja actual merupakan bagian yang diperlukan dalam setiap sistem penilaian kinerja. Acuan ini perlu diperjelas di bagian awal sebelum pembuatan program perlindungan dan harus didasarkan pada konsep biaya kesempatan. Dalam manajemen risiko valas, pertanyaan-pertanyaan berikut ini harus dipertimbangkan ketika hendak memilih sebuah acuan:1.Apakah acuan yang tepat mewakili suau kebijakan yang seharusnya diikuti?2.Apakah acuan ini dapat diperjelas di bagian awal?3.Apakah acuan ini memberikan strategi dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan alternative lainnya?

Page 49: MRK Presentation

O. Sistem Pelaporan

Sistem pelaporan risiko keuangan harus dapat merekonsiliasikan sistem pelaporan internal dan eksternal. Pendekatan tim merupakan cara yang efektif dalam merumuskan tujuan risiko keuangan, standar kinerja, serta sistem pengawasan dan pelaporan.

Page 50: MRK Presentation

KESIMPULANManajemen risiko pada dasarnya adalah untuk meminimalkan potensi bermacam-macam risiko yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas, dan ekuitas. Akuntansi mempunyai peranan yang sangat penting dalam hal pengelolaan manajemen risiko, pemilihan berbagai produk manajemen risiko yang paling efektif, identifikasi risiko, pengukuran, dan pelaporan hasil analisis manajemen risiko perusahaan.

Page 51: MRK Presentation

SELESAI

TERIMA KASIHSEMOGA BERMANFAAT

-AMIEN-