mtsl2014 _ paper no 9 _ robby cahyadi _ 3314202815 _ pengaruh budaya thd pengelolaan sampah

Upload: robby-cahyadi

Post on 03-Mar-2016

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Persampahan - Magister Teknik Sanitasi Lingkungan

TRANSCRIPT

  • MagisterTeknikSanitasiLingkungan

    TahunAjaran2014/2015 Halaman1

    PAPERINDIVIDUMataKuliahAnalisisKebijakanSpasial(RE1422423SKS)Dosen:Prof.Ir.WahyonoHadi,MSc.PhD.

    AnalisisPengaruhBudayaTerhadapKarakteristikdanModelPengelolaanSampah

    RobbyCahyadi33142028151. Pendahuluan

    LATARBELAKANGSampaisekarangsampahmasihmenjadipermasalahanyangbelum terpecahkanolehbangsa ini.SampahmenjadiancamanseriusbagikeberlangsunganhidupdiIndonesia.Bila tidak dikelola dengan baik, beberapa tahun mendatang sekitar 250 Juta rakyatIndonesiaakanhidupbersama tumpukan sampah.Sampahmenjadimasalahpentingsaatini,terutamauntukkotakotabesaryangpadatpenduduknya.Bahkansampahbisamenjadi persoalan krusial, jika tidak ditangani serius. Sebab dampaknya bisamengganggu infrastruktur kota, termasuk kerawanan kesehatan masyarakat danlingkunganhidup(Santosa,2009).

    Tjokrokusumo(1998)mendefinisikansampahsebagaisuatubendabuanganpadathasilsampingan dari kegiatan manusia atau mahkuk hidup lain menyusul produk dariperistiwa alam. Sedangkan Slamet (2004), mendefinisikan sampah sebagai segalasesuatuyangtidaklagidikehendakiolehpemiliknyadanbersifatpadat.Sampahadayangmudahmembusukterutamaterdiriataszatorganikseperti:sisasayur,sisadaging,daundanlainnya,dantidakmudahmembusukberupaplastik,kertas,karet,logam,abuataubahanbangunanbekas,tidaktermasukkotoranmanusiaataubangkaihewanyangcukupbesar.OlehNotoatmodjo(2003)dikatakanbahwasampahharusmengandungprinsipprinsipsepertiberikut:a)adanyasesuatubendaataubahanpadat,b)adanyahubunganlangsungatautaklangsungdengankegiatanmanusia,c)bendaataubahantersebuttidakdipakailagi.

  • MagisterTeknikSanitasiLingkungan

    TahunAjaran2014/2015 Halaman2

    Sampahmerupakansesuatubahanataubendapadatyangsudahtidakterpakailagiolehmanusiaatausudahdigunakandalamsuatukegiatanmanusiadandibuang.Daridefinisidefinisiyangdikemukakanolehparaahliterdapatkesamaan,bahwasampahmerupakanhasilsuatukegiatanmanusiayangdibuangolehkarenasudahtidakbergunalagi.KementerianLingkunganhidupmencatatrataratapenduduk Indonesiamenghasilkansekitar2,5litersampahperhariatau625jutaliterdarijumlahtotalpenduduk.Kondisiiniakanterusbertambahsesuaidengankondisilingkungannya.Berbagaikendalamasihdihadapi dalam melaksanakan pengelolaan sampah tersebut baik kendala ekonomi,sosialbudayamaupunpenerapanteknologi(Nuryani,2003:56).TUJUANKualitaslingkunganyangsehatadalahkeadaanlingkunganyangbebasdariresikoyangmembahayakan kesehatan dan keselamatan hidup manusia. Kesehatan lingkungandilaksanakanterhadaptempattempatumumseperti:pasar,hotel,terminal,pertokoan,bioskopdanusahausahasejenis(UndangUndangKesehatanRINo.23,1992).Pengaruhsampahterhadapkesehatandikelompokkanmenjadi:1.Efeklangsungyaituefekyangdisebabkankarenakontaklangsungdengansampah

    tersebut,sehinggadapatmenimbulkanpenyakit.2.Efek tidak langsung yaitu yang dapat dirasakan oleh masyarakat akibat proses

    pembusukan(bau),pembakaran(gas)danpembuangansampah(estetika).Derajat kesehatan masyarakat atau suatu komunitas dalam satu wilayah amatditentukanolehkualitas lingkungannya.Baikdalamskala individualmaupunkomunal,sehatmerupakan resultante hubungan interaktif antaramanusia dan lingkungannyasecaraseimbang.Olehsebabitu,bilaterjadiperubahanlingkunganakanmenyebabkangangguan keseimbangan yang akan disusul oleh perubahan tingkat kesehatanmasyarakatnya(Achmadi,1992).

  • MagisterTeknikSanitasiLingkungan

    TahunAjaran2014/2015 Halaman3

    Yangmenarikuntukdianalisaadalahseberapabesarpengaruhkegiatanberbudayayangdilakukanolehmanusia,khususnyaterhadappenanganansampahdapatmemberikanpengaruhterhadapDerajatKesehatanmerekadanlingkungannya.PERMASALAHANKuantitas dan kualitas sampah sangat dipengaruhi oleh berbagai kegiatan dan taraphidupmasyarakat(Slamet,2004),yaitu:1. Jumlahpenduduk.Semakinbanyakpenduduk, semakinbanyakpula sampahnya.

    Pengelolaansampahinipunberpacudenganpertumbuhanpenduduk.2. Keadaan sosial ekonomi. Semakin tinggi keadaan sosial ekonomi masyarakat,

    semakinbanyaksampahyangdibuangperkapita,kualitasnyapunsemakinbersifattidakmudahmembusuk.

    3. Kemajuanteknologi.Kemajuanteknologiakanmenambahjumlahmaupunkualitassampah,karenapemakaianbahanbakuyangsemakinberagam,carapengepakandanprodukmanufakturberagampula.

    4. Tingkat pendidikan . Semakin tinggi tingkat pendidikan semakin sedikit sampahorganikyangdibuang.

    5. Budayadanestetika.Budayamasyarakatyangkurangdisiplindalammembuangsampahpadatempatnya,menimbulkanestetikayangkurangnyaman.

    Keberhasilan sistem pengelolaan sampah dipengaruhi oleh berbagai aspek, seperti:aspekteknik,manajemen,perilaku,sosial,budayadanlainlain(DepartemenPekerjaanUmum,1989)..Dengankata lainpengelolaanpersampahan sebenarnyabukanhanyamerupakantanggungjawabintansipemerintahdaerahsaja,melainkantanggungjawabbersama,orangperorangan,masyarakatsertapemerintah.Kendalayangdihadapisaat ini,bahwasampahsulitdikelolaolehkarenaberbagaihal,diantaranya:a) meningkatnya tarap hidup masyarakat, yang tidak disertai dengan keselarasan

    pengetahuantentangpersampahan.

  • MagisterTeknikSanitasiLingkungan

    TahunAjaran2014/2015 Halaman4

    b) meningkatnya biaya operasional, pengelolaan dan kontruksi disegala bidangtermasukbidangpersampahan.

    c) pembiayaanyang tidakmemadaimengingatsampaisaat inikebanyakansampahhanyadikelolaolehpemerintah.

    d) kurangnyapengawasandanpelaksanaanperaturandanperundangan.e) sulitnya mencari peran serta masyarakat untuk membuang sampah pada

    tempatnyadanmemeliharakebersihan.f) sumberdayamanusiayangmasihrendah(Slamet,2004).

    Dengan tema paper Analisis Pengaruh Budaya Terhadap Karakteristik dan ModelPengelolaanSampah,makapenekananpermasalahaniniberadapadamanusia,sebagaipenghasilutama sampahdalamberbudaya terhadappenanganan sampahnya.Hal inimenarik untuk di analisa dengan melihat penelitianpenelitian yang telah dilakukandenganparameterREVIEWPenelitianyangdilakukanberkaitandenganaspeksosialdanbudayamasyarakatterkaitpengelolaan sampah telah dilakukan sebelumnya. Beberapa diantaranya membahasperilaku dan kebiasaan ibu rumah tangga pada daerah tertentu dalam mengelolasampah rumah tangga dilihat dari kondisi sosial dan pengetahuanmereka terhadaplingkungan. Selain itu ada jugapenelitian yangdilakukanuntukmenganalisametodeyangdilakukanoleh ibu rumah tanggadalam kegiatanpemisahan,pemanfaatandanpemusnahan sampah rumah tangga.Penelitian lainnyamembahas tentangpengaruhberpikirkreatifdanberperilakukreatifterhadappengelolaansampahpadasuatudaerahobjekpenelitian.

    4. PembahasanPENELITIANSEBELUMNYABeberapapenelitianyangtelahdireviewdiatasdapatkitasimpulkanpadatabelberikutdibawahini:

  • MagisterTeknikSanitasiLingkungan

    TahunAjaran2014/2015 Halaman5

    PENELITIAN KESIMPULAN

    Johanto,Ahmad;FakultasIlmuSosial UNM Malang ;PengaruhKondisiSosialDanPengetahuanLingkunganIbuIbuRumahTanggaTerhadapPengelolaan Sampah RumahTangga Di KecamatanNganjuk, KabupatenNganjuk.

    Meningkatnya jumlah penduduk menjadi faktormeningkatnya jumlah sampah. Berdasarkan datadari Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang DaerahKabupatenNganjuk2010, jumlahproduksisampahyang dihasilkan 425 m3/hr dan sampah yangterangkut hanya sebesar 150 m3/hr, maka masihterdapat 275m/hr yang belum terlayani. Kondisitersebut jika terus dipertahankan tanpa adanyaupaya penangan sampah yang baik akanmenyebabkan pencemaran lingkungan. Timbulnyamasalah sampah di Kecamatan Nganjuk, didugatidak lepas dari berbagai faktor antara lainkurangnya pengetahuan tentang lingkungan danrendahnyafaktorsosialmasyarakat. Ibuiburumahtangga dianggapmemiliki hubungan langsung dantanggungjawab yang tinggi dalam prosespenimbunan dan pengelolaannya.Tujuan daripenelitian iniadalahuntukmengetahui:(1)kondisisosialIbuiburumahtanggadiKecamatanNgajuk(2)tingkat pengetahuan lingkungan Ibuibu rumahtanggadiKecamatanNganjuk(3)pengaruhkondisisosial Ibuibu rumah tangga terhadappengelolaansampah rumah tangga; dan (4) pengaruh tingkatpengetahuan Ibuibu rumah tangga terhadappengelolaan sampah rumah tangga. Hasil analisiskorelasimenunjukkanbahwasemuavariabelbebasyaitu tingkat pendidikan, status bekerja, keaktifanorganisasi, sumber informasi dan pengetahuan

  • MagisterTeknikSanitasiLingkungan

    TahunAjaran2014/2015 Halaman6

    PENELITIAN KESIMPULANlingkungan yang diteliti berpengaruh terhadappengelolaan sampah. Hasil analisis regresimenunjukkanbahwa semua variabelbebas secarasimultan/bersamasama maupun parsial mampumempengaruhipengelolaansampahibuiburumahtangga. Variabel bebas yang mempunyai bobotsumbanganterbesarterhadappengelolaansampahadalahsumberinformasi.

    Dwi, Andika ; DiplomaPoliteknik KesehatanKemenkes Semarang ; 2012,Hubungan AntaraPengetahuan MasyarakatTentang Pengelolaan SampahDengan Sikap MasyarakatDalam Memilih MetodePengelolaan Sampah Di DesaPesanggrahan KecamatanWonokerto KabupatenPekalongan.

    Masyarakat Desa Pesanggrahan saat ini masihbelum melaksanakan pemisahan antara sampahorganikdansampahanorganik,halinidimungkinkanmasyarakat masih belum memiliki pengetahuantentang pengelolaan sampah yang efektif, ramahlingkungan dan memberikan nilai tambah padasampah itu sendiri. Padahal salah satu alternatifpengelolaan sampah yang bisa dilakukan olehmasyarakat adalah dengan melakukan pemilahansampah, tetapi pemilahan sampah merupakanperilaku yangbarudalammasyarakatoleh karenaitu studipengetahuandan sikapmasyarakatperludilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untukmengambarkanpengetahuandansikapmasyarakatterhadap pengelolaan sampah, serta mencarihubungan antara pengetahuan dan sikapmasyarakatterhadappengelolaansampah.Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikansebagai informasi dan menambah wawasanmengenai hubungan antara pengetahuanmasyarakat tentang pengelolaan sampah dengan

  • MagisterTeknikSanitasiLingkungan

    TahunAjaran2014/2015 Halaman7

    PENELITIAN KESIMPULANsikap masyarakat dalam memilih metodepengelolaan sampah. Diharapkan dapat dijadikansebagaibahanmasukanbagimasyarakatkhususnyaibuibuagartidakmembuangsampahsembarangankarena akan menjadi tempat berkembang biakmikroorganismeyangdapatmenimbulkanberbagaipenyakit.

    Maryanto,Yoga;PascasarjanaUI ; 2011, HubunganPengetahuan PengelolaanSampah dan Berpikir Kreatifdengan Perilaku Kreatif Siswapada Pengelolaan Sampah diSMAN12Jakarta.

    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisahubungan pengetahuan pengelolaan sampah danberpikirkreatifdenganperilakukreatif siswapadapengelolaan sampah. Metode penelitian yangdigunakan adalah metode kuantitatif. Metodesampling yang digunakan adalah non randomsamplingdengantekniksamplingincidental.Sampelyangdigunakansebanyak34orangsiswaKelompokIlmiah Remaja (KIR) SMAN 12 Jakarta. Metodepengumpulandatapadapenelitianiniterdiridari3kategori, pertama kemampuan berpikir kreatifsetiap siswa dijaringmenggunakan Tes KreativitasFigural(TKF)dariTorance.Kedua,datapengetahuantentangpengelolaansampahdijaringmenggunakantespilihanberganda (multiplechoice).Ketiga,dataperilaku kreatif didapatkan dari guru PembimbingKIR, nilai tersebut adalah nilai keterampilan siswadalamhalmembuat keterampilanberbahandasarsampah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah,pertama hubungan pengetahuan pengelolaansampah dengan perilaku kreatif siswa padapengelolaan sampah sangat lemah dan tidak

  • MagisterTeknikSanitasiLingkungan

    TahunAjaran2014/2015 Halaman8

    PENELITIAN KESIMPULANsignifikan.Kedua,hubunganberpikirkreatifdenganperilaku kreatif siswa pada pengelolaan sampahsangatlemahdantidaksignifikan.

    5. KesimpulandanSaranKESIMPULANBerdasarkan hasil penelitian dan setelah melalui proses analisis maka dapat dibuatbeberapakesimpulansebagaiberikut:1.Tinggi rendahnyakondisi sosialmasyarakatberpengaruh signifikan terhadapcara

    pengelolaansampahrumahtangga.2. Tinggi rendahnya tingkat pengetahuan lingkungan masyarakat berpengaruh

    signifkanterhadapcarapengelolaansampahrumahtangga.

    SARANBerdasarkan analisa, maka terdapat beberapa saran agar cara pengelolaan sampahmenjadibaikyaitudengancara:1. Perlu adanya keterlibatan dari semua pihak dalam penanganan sampah untuk

    mencapai tujuan lingkungan dan masyarakat yang sehat. Masyarakat harusberpartisipasi danmaumerubah sikap untukmembantumulai darimengurangivolumesampah,perbaikankualitassampah,membuangsampahpadatempatnya,sampaimemusnahkansampah.

    2. KepadaDinasKebersihandanPertamananataustakeholderterkait,bahwauntukmeningkatkan pengetahuan tentang lingkungan perlu pemberian tuntunan danpanduansebagaipemberiinformasimasyarakatsecarakontinyudanterjadwal.

    3. Pemerintah sebaiknya memprioritaskan perlunya memberikan pendidikankhususnyadalambentukpenyuluhankepadamasyarakattentangcarapengelolaan

  • MagisterTeknikSanitasiLingkungan

    TahunAjaran2014/2015 Halaman9

    sampah rumah tangga, khususnya tentang cara pemisahan, pemanfaatan danpemusnahansampahrumahtangga.

    4. Mengefektifkan pemberitaan di media lokal sebagai sarana pendidikan kepadamasyarakatdenganjalanmemuatberitaberitatentangkebersihanlingkungandanpemberianinformasisecaraterpadumelauibrosurbrosurtentangcaracarapraktisuntukmenangangimasalahsampah.

    6. DaftarReferensiAl Muhdar, H. M.1998. Keterkaitan antara faktor sosial, faktor ekonomi, factor budaya,

    pengetahuan dan sikap, dengan manifestasi perilaku ibuibu rumah tangga dalampengelolaansampahrumahtanggadikotamadyaSurabaya.Desertasitidakditerbitkan.Malang:PascasarjanaIKIPMalang.

    Bintarto,R.1997.Geografikota,pengantar,cetakanpertama.Yogyakarta.SpringDataDinasCiptaKaryadanTataRuangDaerahKabupatenNganjukTahun20092010

    DataKementerianLingkunganHidup2010

    Daud,F.1997.Pengetahuandansikapwanitaterhadaplingkunganhidupkaitannyadenganpengelolaan limbah di Kodya Ujung Pandang. Ujung Pandang. Lembaga penelitianInstitutKeguruandanIlmuPendidikan

    Feliana,Y.k.2001.MembangunBudayaDisiplinMasyarakatdalamPenangananSampahKota.PusatStudiLingkungan,7:2025

    KrechD.dkk.1962.TeoriteoriDasartentangTingkahlakuSosial.TerjemahanolehWahjoedi.1990. Malang. Penyelenggaraan Pendidikan Pasca Sarjana. Proyek PeningkatanPerguruanTinggi.IKIP.Malang

    NuryaniS,dkk.2003.JurnalIlmuTanahdanLingkungan,UGMYogayakarta.

  • MagisterTeknikSanitasiLingkungan

    TahunAjaran2014/2015 Halaman10

    Pabeta, R. 1995. Partisipasi Masyarakat dalam Mewujudkan Kebersihan Lingkungan diPermukimanDASTallodikaitkandenganTingkatPendidikan,PendapatandanUkurankeluarga.UjungPandang.LembagaPenelitianInstitutKeguruandanIlmuPendidikan.

    PasaribuLdanSimajuntak,B.1982.PendidikanNasional.Bandung:Tasito

    RudiantodanAzizah,2005.StuditentangPerbedaanJarakPerumahankeTPASampahOpenDumping dengan Indikator tingkat Kepadatan lalat dan kejadian diare (studi di desakenepkecamatanbejikabupatenpasuruan).JurnalKesehatanlingkungan:152153.

    Saribanon, dkk. Pendekatan tipologi dalam pengembangan partisipasi masyarakat (studikasus : pengelolaan sampah permukiman berbasismasyarakatDi kotamadya jakartatimur).JurnalTeknikLingkungan:Vol.8hal235244.

    SlametJ.S.2002.KesehatanLingkungan.GadjahMadaUniversityPress,YogyakartaSlamet,Y.1994.PembangunanMasyarakatBerwawasanPartisipasi.Surakarta:UNSPress.

    Subiyanto.1988.EvaluasiPendidikandanPengetahuanAlam.DEKDIKBUD

    Suparmoko.2000.EkonomikaLingkungan.EdisiI.Yogyakarta:BPFE

    UndangundangpengelolaansampahNomor18/2008

    UniversitasNegeriMalang.2010.Pedomanpenulisankaryailmiah.Malang

    Yustina.2006.Hubunganpengetahuanlingkungandenganpersepsi,Sikapdanminatdalampengelolaan lingkungan hidup Pada guru sekolah dasar di kota pekanbaru; JurnalBiogenesisVol.2(2):6771,2006