muhamad arif wakhid 4209100018 teknik sistem...

20
MUHAMAD ARIF WAKHID 4209100018 TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FTK -ITS Analisis Perbandingan Performa dan Emisi NO X Motor Diesel Menggunakan Bahan Bakar Biodiesel Minyak Jelantah (Waste Cooking Oil) dengan Bio Solar. Dosen Pembimbing : Aguk Zuhdi Muhammad Fathallah Ir., M.Eng, PhD I Made Ariana, S.T, M.T, Dr.MarSc

Upload: others

Post on 14-Feb-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • MUHAMAD ARIF WAKHID 4209100018 TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FTK -ITS

    Analisis Perbandingan Performa dan Emisi NOX Motor Diesel Menggunakan Bahan Bakar

    Biodiesel Minyak Jelantah (Waste Cooking Oil) dengan Bio Solar.

    Dosen Pembimbing : Aguk Zuhdi Muhammad Fathallah Ir., M.Eng, PhD I Made Ariana, S.T, M.T, Dr.MarSc

  • LATAR BELAKANG

  • LATAR BELAKANG

    Emisi Minyak Bumi Terbentuknya Lama dan Sumber Energi Tak Terbarukan

  • LATAR BELAKANG

    MINYAK JELANTAH

    BAHAN BAKAR

    ALTERNATIF

    BIOGAS

    BIOETANOL

    GAS ALAM

  • PERUMUSAN MASALAH

    Bagaimana perbedaan performa motor diesel berbahan bakar biodiesel dari minyak jelantah (waste cooking oil) dengan biosolar?

    Bagaimana perbedaan emisi NOx dari motor diesel berbahan bakar biodiesel dari minyak jelantah (waste cooking oil) dengan biosolar?

  • TUJUAN PENELITIAN

    Mengetahui performa mesin diesel jika digunakan dua jenis bahan bakar yang berbeda.

    Mengetahui perbandingan kandungan emisi antara biosolar dan biodiesel minyak jelantah (waste cooking oil).

  • MANFAAT PENELITIAN

    Memberikan informasi dan data mengenai performa dan emisi yang terkandung dalam biosolar dan biodiesel murni dari minyak jelantah (waste cooking oil).

  • METODOLOGI

  • ANALISA DAN PEMBAHASAN

    1. Pengujian karakteristik biodiesel Tabel 1.1. Hasil pengujian karakteristik di laboratorium

    Parameter Satuan Hasil Analisa Metode Analisa Standar SNI Viscositas cPs 12.50 ASTM

    D-445 -

    Calorific Value kcal/kg 9172,55 ASTM D-240 -

    Flash Point 0C 198 ASTM D-93

    min 100oC

    Cetane Number 51,6 Octane Analyzer ASTM D-13

    Min 51

    Parameter yang diujikan di laboratorium semuanya memenuhi karakteristik biodiesel menurut SNI.

  • ANALISA DAN PEMBAHASAN

    2. Pengujian Pra-Eksperimen (Engine Set-up) Data Mesin yang digunakan :

    Merk : KIPOR Diesel Engine KM 178 F Daya Maksimum : 3,68 kW Putaran Maksimum : 3600 rpm

    Hasil Pengukuran berupa daya maksimum pada beban penuh, SFOC pada beban penuh, dan torsi maksimum yang dihasilkan.

  • ANALISA DAN PEMBAHASAN

    2. Pengujian Pra-Eksperimen (Engine Set-up)

    Grafik 2.1. Perbandingan Daya vs SFOC

    450

    500

    550

    600

    650

    700

    750

    800

    850

    0,8 1,3 1,8 2,3

    SFO

    C (g

    r/kW

    h)

    Daya (kW)

    Daya Vs SFOC RPM 3300

    Biosolar Pertamina

    Tabel 2.1. Tabel hasil engine set-up pada putaran tetap dengan variasi beban

    Rpm Motor Beban Lampu(KW)

    Daya (kW)

    SFOC (gr/kWh)

    3300 1000 0,910 820,0 3300 1500 1,345 588,6 3300 2000 1,748 525,2 3300 2500 2,013 576,8

    3300 3000 2,123 603,8

  • ANALISA DAN PEMBAHASAN

    2. Pengujian Pra-Eksperimen (Engine Set-up)

    Grafik 2.2. Perbandingan Rpm vs Torsi

    Tabel 2.2. Tabel hasil engine set-up pada variasi putaran dengan beban tetap

    Rpm Motor Beban Lampu (KW)

    Torsi (N.m)

    2700 2800 2900 3000 3100 3200 3300

    3000

    4,93 5,13 5,48 5,74 6,07

    6,321 6,14

    4,500 4,700 4,900 5,100 5,300 5,500 5,700 5,900 6,100 6,300 6,500

    2500 2700 2900 3100 3300 3500

    TORQ

    UE

    (N.m

    )

    RPM

    RPM VS TORQUE

    Load 3000

  • ANALISA DAN PEMBAHASAN

    2. Pengujian Pra-Eksperimen (Engine Set-up)

    Grafik 2.3. Perbandingan Rpm vs Daya

    Tabel 2.3. Tabel hasil engine set-up pada variasi putaran dengan beban tetap

    Rpm Motor Beban Lampu (KW)

    Daya (kW)

    2700 2800 2900 3000 3100 3200 3300

    3000

    1,39 1,50 1,66 1,8

    1,97 2,11 2,13

    1,300

    1,400

    1,500

    1,600

    1,700

    1,800

    1,900

    2,000

    2,100

    2,200

    2500 2700 2900 3100 3300 3500

    DAYA

    (kW

    )

    RPM

    RPM VS DAYA

    Load 3000

  • ANALISA DAN PEMBAHASAN

    3. Pengujian performa dengan perbandingan dua bahan bakar yang berbeda

    Grafik 3.1. Perbandingan Daya vs SFOC

    450

    500

    550

    600

    650

    700

    750

    800

    850

    0,8 1,3 1,8 2,3 2,8

    SFO

    C (g

    r/kW

    h)

    Daya (kW)

    Daya Vs SFOC RPM 3300

    Biosolar Pertamina

    Biodiesel Minyak Jelantah (B 7,5)

    Kesimpulan dari grafik 3.1 : • Biodiesel minyak jelantah (B7,5) memiliki performa lebih baik pada full load engine dengan daya 1,977 kW dan SFOC 521 gr/kWh. • Biosolar hanya menghasilkan daya 1,74 kW dan SFOC 525,22 gr/kWh pada full load engine

  • ANALISA DAN PEMBAHASAN

    3. Pengujian performa dengan perbandingan dua bahan bakar yang berbeda

    Grafik 3.2. Perbandingan Rpm vs Daya pada beban penuh

    Kesimpulan dari grafik 3.2: • Biodiesel minyak jelantah (B7,5) memiliki performa lebih baik pada beban penuh dengan peningkatan daya lebih besar dari biosolar.

    • Daya meningkat dengan menggunakan biodiesel minyak jelantah sebesar 5,70 % pada putaran 3300 rpm.

    1,500

    1,600

    1,700

    1,800

    1,900

    2,000

    2,100

    2,200

    2,300

    2850 2900 2950 3000 3050 3100 3150 3200 3250 3300 3350

    Daya

    Rpm

    Biodiesel Minyak Jelantah

    Biosolar Pertamina

  • ANALISA DAN PEMBAHASAN

    3. Pengujian performa dengan perbandingan dua bahan bakar yang berbeda

    Grafik 3.3. Perbandingan Rpm vs Torsi pada beban penuh

    Kesimpulan dari grafik 3.3: • Biodiesel minyak jelantah (B7,5) memiliki performa lebih baik pada beban penuh dengan peningkatan torsi lebih besar dari biosolar.

    • Torsi meningkat dengan menggunakan biodiesel minyak jelantah sebesar 5,53% % pada putaran 3300 rpm.

    4,5

    5

    5,5

    6

    6,5

    7

    2800 2900 3000 3100 3200 3300

    TOR

    QU

    E (N

    .m)

    RPM

    Biosolar Pertamina

    Biodiesel Minyak Jelantah

  • ANALISA DAN PEMBAHASAN

    4. Pengujian emisi NOx dengan perbandingan dua bahan bakar yang berbeda

    Grafik 4.1. Perbandingan beban vs NOx pada variasi beban

    Kesimpulan dari grafik 4.1: • Kadar NOx pada biosolar mengalami penurunan dengan naiknya pembebanan. Rata-rata penurunannya sebesar 95,6 %

    •Kadar NOx pada biodiesel minyak jelantah mengalami penurunan setiap kenaikan pembebanan dengan rata-rata 17,87%

    •Secara keseluruhan, kedua bahan bakar mengalami penurunan kadar NOx seiring dengan naiknya pembebanan.

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    0,75 1,25 1,75 2,25 2,75

    NO

    X (g

    r/kW

    h)

    Daya (kW)

    Emisi Biosolar

    Emisi Biodiesel Minyak Jelantah

  • ANALISA DAN PEMBAHASAN 4. Pengujian emisi NOx dengan perbandingan dua bahan bakar yang

    berbeda

    Grafik 4.2. Perbandingan putaran (rpm) vs NOx pada variasi putaran

    Kesimpulan dari grafik 4.2: • Rata-rata penurunan NOx biodiesel minyak jelantah sebesar 13,4% setiap kenaikan putaran.

    •Secara keseluruhan kedua bahan bakar mengalami penurunan kadar NOx pada setiap kenaikan variasi putaran.

    0 0,5

    1 1,5

    2 2,5

    3 3,5

    4 4,5

    5

    2800 2900 3000 3100 3200 3300 3400

    NO

    X (g

    r/kW

    h)

    Rpm

    Emisi Biosolar

    Emisi Biodiesel Minyak Jelantah

  • KESIMPULAN

    • Bahan bakar biodiesel minyak jelantah menghasilkan SFOC (specific fuel oil consumption) yang lebih rendah dibandingkan biosolar PERTAMINA dengan penurunan SFOC sebesar 0,65% dan peningkatan daya sebesar 13,21%.

    • Biodiesel minyak jelantah menghasilkan daya yang lebih besar

    dibandingkan dengan biosolar PERTAMINA pada percobaan beban penuh motor diesel dengan kenaikan daya sebesar 5,7%.

    • Torsi yang dihasilkan bahan bakar biodiesel minyak jelantah pada pengujian

    beban penuh motor diesel mengalami kenaikan torsi sebesar 5,53% pada putaran 3300 rpm dibandingkan dengan biosolar PERTAMINA.

    • Dalam pengujian emisi NOx pada variasi rpm dengan beban tetap dan

    variasi beban pada rpm tetap, bahan bakar biosolar PERTAMINA memiliki kadar NOx yang lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar biodiesel minyak jelantah.

  • Analisis Perbandingan Performa dan Emisi NOX Motor Diesel Menggunakan Bahan Bakar Biodiesel Minyak Jelantah (Waste Cooking Oil) dengan Bio Solar.LATAR BELAKANGLATAR BELAKANGLATAR BELAKANGPERUMUSAN MASALAHTUJUAN PENELITIANMANFAAT PENELITIANMETODOLOGIANALISA DAN PEMBAHASANANALISA DAN PEMBAHASANANALISA DAN PEMBAHASANANALISA DAN PEMBAHASANANALISA DAN PEMBAHASANANALISA DAN PEMBAHASANANALISA DAN PEMBAHASANANALISA DAN PEMBAHASANANALISA DAN PEMBAHASANANALISA DAN PEMBAHASANKESIMPULANTERIMA KASIH