muhammad kamaluddin a

15
Muhammad Kamaluddin A-Sananiri (Dai dan Mujahid, 1336-1401 H/1918-1981) Imam syahid Muhammad Kamal As-sananiri. pemuda kelahiran kairo, 11 maret 1918, adalah seorang syahid yang pemberani dan bangga akan statusnya sebagai muslim. Ia dibesarkan dari keluarga yang berkecukupan. Mengenyam studi ditingkat dasar dan menegah. Tahun 1934 bekerja di Departemen Kesehatan bagian Penanggulangan Penyakit Malaria. Tahun 1938, ia dipecat dari Departemen Kesehatan .beliau adalah murid yang setia terhadap prinsip- prinsip Syeikh dan gurunya, Imam Syahid Hasan al-Banna. Dapat memahami pelajaran saat pertama kali disampaikan. selagi muda, karena kecerdasan yang dimilikinya, ia hampir berangkat ke Amerika untuk belajar farmasi. rencana keberangkatannya sudah matang dan sangat dipersiapkan. bagai seorang tahanan yang mengetahui kabar bahwa besok ia akan dibebaskan, begitulah muhammad kamal As-sananiri menyiapkan segala keperluannya dalam sebuah koper. tapi tanpa diduga, malam itu, dengan koper yang telah siap, muhammad kamal as-sananiri memutuskan untuk pergi ke iskandariyah dengan alasan banyak terjadi dosa-dosa besar di Amerika sana. Keterkaitan Muhammad Kamaluddin As-Sananiri dengan Ikhwanul Muslimin Muhammad Kamaluddin As-Sananiri bergabung dengan jamah Ikhwanul Muslimin pada tahun 1941. Karena paham, ikhlas, dan

Upload: yenniwindasari

Post on 17-Dec-2015

232 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

jdxgc

TRANSCRIPT

Muhammad Kamaluddin A-Sananiri

(Dai dan Mujahid, 1336-1401 H/1918-1981)

Imam syahid Muhammad Kamal As-sananiri. pemuda kelahiran kairo, 11 maret 1918, adalah seorang syahid yang pemberani dan bangga akan statusnya sebagai muslim. Ia dibesarkan dari keluarga yang berkecukupan. Mengenyam studi ditingkat dasar dan menegah. Tahun 1934 bekerja di Departemen Kesehatan bagian Penanggulangan Penyakit Malaria. Tahun 1938, ia dipecat dari Departemen Kesehatan .beliau adalah murid yang setia terhadap prinsip-prinsip Syeikh dan gurunya, Imam Syahid Hasan al-Banna. Dapat memahami pelajaran saat pertama kali disampaikan. selagi muda, karena kecerdasan yang dimilikinya, ia hampir berangkat ke Amerika untuk belajar farmasi. rencana keberangkatannya sudah matang dan sangat dipersiapkan. bagai seorang tahanan yang mengetahui kabar bahwa besok ia akan dibebaskan, begitulah muhammad kamal As-sananiri menyiapkan segala keperluannya dalam sebuah koper. tapi tanpa diduga, malam itu, dengan koper yang telah siap, muhammad kamal as-sananiri memutuskan untuk pergi ke iskandariyah dengan alasan banyak terjadi dosa-dosa besar di Amerika sana.

Keterkaitan Muhammad Kamaluddin As-Sananiri dengan Ikhwanul Muslimin Muhammad Kamaluddin As-Sananiri bergabung dengan jamah Ikhwanul Muslimin pada tahun 1941. Karena paham, ikhlas, dan dinamis, ia lebih menonjol di kalangan anggota-anggota Ikhwan seusianya. Bahkan ia banyak mendapatkan tugas. Muhammad Kamaluddin As-Sananiri murid yang setia pada prinsip-prinsip gurunya, Imam Asy-Syahid Hasan Al-Banna. Ia memahami jalan dakwah dipenuhi ancaman, duri, dan rintangan. Sebab, itulah jalan menuju surga, jalan yang dipenuhi dengan hal-hal yang tidak mengenakkan.Muhammad Kamaluddin As-Sananiri menghafal dan mengulang-ulang ungkapan seorang guru pada muridnya,Ketidaktahuan rakyat pada hakikat Islam akan menjadi kendala bagi kalian. Ulama resmi yang menjilat pada penguasa akan memusuhi kalian. Setiap pemerintah berusaha membatasi aktivitas kalian dan memasang gangguan di jalan yang kalian tempuh. Mereka akan meminta bantuan dengan menjilat orang-orang yang berjiwa lemah dan berhati sakit. Sebaliknya, akan berlaku kasar dan beringas pada kalian. Karena itu, kalian akan di pejara, disiksa, diusir, rumah-rumah kalian digeledah, harta kalian dirampas, dan tuduhan kejih dilontarkan kepada kalian, dengan harpan wibawah kalian akan hilang. Mungkin, ujian itu kan berlangsung lama. Sadarilah, saat itu kalian baru mulai menapaki jalan yang telah ditempuh para mujahid.Muhammad Kamaluddin As-Sananiri mampu menerjemahkan ungkapan tersebut dalam realita kehidupan. Ia dan beberapa saudaranya benar-benar merasakan yang tergambar dalam ungkapan itu selama seperempat abad di penjara. Meskipun berada dalam gelapnya jeruji besi dan ganasnya cambukan cemeti, mereka tidak pernah menyerah dan mengucapkan sepatah kata pun. Justru, dzikir kepada Allah selalu menghiasi lisan meraka. Mereka merasa Allah selalu bersama dan menjaga meraka. Karena itu, meskipun disiksa mereka menikati siksaan. Ujian tidak memberi pengaruh kecuali menjadikan mereka semakin dekat kepada Allah dan rindu kepada-Nya.Ayahnya wafat dengan meninggalkan keluarga yang tgerdiri dari seorang ibu, tiga anak laki-laki dan tiga anak perempuan. Karena itu, menjadi penganti ayahnya, memberikan belanja kepada keluarga. Demikianlah, akhirnya ia memikul tugas-tugab dakwah dan keluarga. Tapi, ia ridha dengan apa yang telah ditentukan oleh Allah untuknya berusaha memenuhi kebutuhan kelurga, dan tetap aktif di kegiatan-kegiatan dakwah. Ia menanam tanaman yang mendatangkan buah di masa depannya.Ketika musuh Islam membuat konspirasi untuk dakwah dan tokoh-tokohnya, ia mendapat ujian, sebagaimana yang dialami saudara-saudara seperjuangannya. Tangal 28 Februari 1954, massa bergerak menuju Istana Abidin untuk menyerukan kemerdekaan yang telah dipasaung dan dirampas Abdun Naser dan kaki tanganya. Muhammad Kamaluddin As-Sananiri punya peran penting dalam menata dan mengkoodinasikan demo besar tersebut. Tragisnya, demonstrasi yang diikuti ratusan ribu massa dan dikomandani Asy-Syahid Abdul Qadir Audah ini dihujani peluru, hingga banyak demonstran yang syahid.Kaki tangan pengausa selalu memata-matai aktivis yang menjadi koordinator demo yang diantarannya adalah Muhammad Kamaluddin As-Sananiri. Karena itu, ia ditangkap dan mahkama lelucon menjatuhkan hukuman kerja paksa selama dua puluh tahun. Ia di tangkap bukan Oktober 1954 dan dibebaskan pada bulan Januari 1973. pembebasannya bukan atas jasa Anwar Sadat. Sebab, pada masa Sadat ia masih di penjara Al-Wahat, dijemur di bawah terik matahari yang membakar, ditempatkan di padang pasir yang membara, dan disuruh berjalan di padang pasir yang panas membara tanpa alas kaki.Setelah hukan penjara ditetapkan, mereka menekan istri dan ibunya, agar membujuknya bersikap lunak dan menulis dua baris kalimat dukungan pada Abdun Naser. Ia tidak bergeming sama sekali. Ketika sang ibu yang berusia tujuh puluh tahun itu menangis dan memintanya untuk mengajukan permintaan maaf kepada pemerintah, ia menjawab dengan lembut, Bagaimana nasibku di hadapan Allah, apabila saya mengemis surat ini pada Abdun Naser, kemudian saya mati? Apakah ibu ridha saya mati dalam keadaan musyrik?Muhammad Kamaluddin As-Sananiri memberi pilihan kepada istrinya untuk tetap menjadi istrinya atau bercerai. Istrinya menitikkan air mata dan berkata, Saya pilih tetap menjadi istrimu, wahai kekasihku!Penangkapan Dan Pemanjaraan Muhammad Kamaluddin As-SananiriKetika dalam penjara ia mendapatkan penyiksaan keji, hingga salah satu telinganya cidera. Karena itu, ia dipindahkan ke Rumah sakit Al-Aini. Keluar dari penjara ia memuji Allah karena telinganya yang cidera dapat mendengar lebih baik dari pada yang tidak cidera. Saudara ipar dari istrinya yang dicerai juga masuk penjara bersama Muhammad Kamaluddin A-Sananiri. Ketika ia menyaksikan siksaan keras yang menimpa Muhammad Kamaluddin A-Sananiri, ia bengong dan hilang akal, hingga di bawa ke rumah sakit saraf.Ibu dan saudari tertua Muhammad Kamaluddin A-Sananiri selalu menghadiri mahkama lelucon yang mengadilinya tahun 1954. pada sidang pertama sang ibu tidak mengenali purtanya, karena perubahan fisiknya akibat siksaan. Sang ibu bertanya kepada anak putrinya, Mana saudaramu? Purtrinya menjawab, Dia yang dikurungan itu! Sang ibu berkata, Bukan wai putriku. Apakah mataku sudah rabun hingga tidak bisa mengenalinya?Tubuh Muhammad Kamaluddin A-Sananiri sangat kurus, hingga pakainnya menjadi longgar. Thaghut Mesir mencukur habis jenggotnya, merontokkan rahang dan menciderai telingganya, hingga sang ibu tetap bersikeras bahwa yang disidang bukan anaknya, Muhammad Kamaluddin A-Sananiri.Pernikahan di PenjaraPada masa penahanan yang panjang,. Muhammad Kamaluddin A-Sananiri melangsungkan pernikahan dengan wanita mulia, Aminah Quthb, saudari kandung Sayyid Quthb. Keduanya baru dapat berkumpul bersama setelah Muhammad Kamaluddin A-Sananiri keluar dari penjara tahun 1973. ia tidak dikaruniai keturunan dari perkawinan tersebut, karena usia Aminah sudag lebih dari lima puluh tahun.Sifat Zuhud dan Wara Muhammad Kamaluddin A-Sananiri Muhammad Kamaluddin A-Sananiri lebih menyukai kesederhanaan dan mencintai orang-orang lugu. Ia membimbing dan mengajarkan aqidah murni yang bersih dari bidah dan khurafat kepada mereka. Ia zuhud terhadap kehidupan dunia. Malam ia gunakan untuk qiyamullail dan sebagian besar siang untuk berpuasa. Saat di penjara, ia hanya mengunakan pakaina kasar dan lusuh.Tidak heran, kalau lelaki yang cara hidupnya seperti itu enggan meuruti bujukan dan ancaman sipir serta intel pemerintah, agar memberi dukungan kepada Gamal Abdun Naser, meski peluang untuk mengambil rukhshah ada.Muhammad Kamaluddin A-Sananiri buah madrasah Hasan Al-Banna, saudara yang tulus yang sulit ditemukan pada masa ini. Orang-orang seperti inilah tumpuan harapan umat. Kader seperti inilah yang dapat menyelamatan umat dari keterbelakangan, membangun mereka dari tidur panjang, dan mengembalikan mereka pada manhaj Ar-Rahman.Ketika kembali dari Afghanistan, Muhammad Kamaluddin A-Sananiri ditangkap dan disiksa oleh sipir penjara, untuk mengetahui perannya bersama saudara-saudaranya jihad di Afghanistan. Tidak sepatah kata pun keluar dari lisannya, meski siksaan tiada henti dan semakin sadis. Akhrinya, iamenghembuskan nafas terakhirnya sebagai syahid sejati, insya Allah, tanggal 8 November 1981.Muhammad Kamaluddin A-Sananiri senantiasa disiksa durjana yang dipimin penjagal Hasan Abu Pasha. Masa-masa terakhir menjelang syahidnya adalah puncak zuhudnya terhadap dunia dan kerinduannya kepada surga.Muhammad Kamaluddin A-Sananiri jatuh di depan algojo yang memaksanya mencadi berbagai jamaah Islam. Meski demikian ia selalu mengatakan Sadat telah menggalu kuburanya sendiri saat mendatangani perjanjian menghinakan (Camp David). Perjanjian yang berisi penyerahan leher Mesir kepada Israil dan Amerika. (Majalah Al-Mujtama, 11 November 1981)Istri Muhammad Kamaluddin A-Sananiri, Aminah Quthb, menulis syair sendu untuk mengenang kepergiannya,aku tidak lagi menunggu yang kembali bersama jadwal sore aku tak berhias menyambut yang kembali bersama harapanaku tidak menanti yang datang, ungkapan, dan pertemuanaku tidak menanti langkahmu yang datang setelah bertugas aku menyinari tangga kerinduan yang semakin membahagiakanaku tidak lagi bergegas menyambut senyummu, meski letihmenyinari rumah dengan salam yang penuh kehangatandetik-detik berulang, tetepi bagaiman kita bertemu di sore hari?mata ku tertidur dengan tenang, tidak terganggu ujiantelingaku tidak lagi mendengar lantunan doa-doa mupendengaran ku tidak lagi menangkap suara adzan di angkasaaku bertanya kepada dunia, Adakah yang mendengar suaraku?tahukah kamu, kerinduanya pada surga atau cinyanya kepada langit?apakah ini janji Allah?apakah waktu pemenuhan janji sudah tiba?hingga aku berlari seperti orang rindu dan kasmaran pada seruan?apakah aku dapat bertemu pada kekasih disana?bagaimana model pertemuannya?di hadapan Allah di surga Firdaus yang dikucuri karunia?apakah di rumah hakiki kalian berkumpul dan berlindung?bila ya, selamat datang kematian dan kucuran darahaku akan menemui kalian di sana, dan lenyaplah rumah kesengsaraan ya, aku akan menemui kalian. Ini janju yang akan ditepati kami diberi pahala dalam hari-hari yang berlalu dengan air mata dan ujian kami berlindung dalam surga, hingga tak takut berpisah atau binasa

Semoga Allah taala merahmati ustadz ita, Muhammad Kamaluddin A-Sananiri, dengan rahmat yang luas dan mempertemuakan kita dengannya bersama para nabi, shiddiqin, syuhada dan shalihin. Karena mereka sebaik-baik teman.

MUHAMMAD KAMALUDDIN AS-SANANIRIPosted on Januari 30, 2008 by Abu Hamzah

(1336-1402 H = 1918-1981M)Daie dan mujahidAhli Maktab Irsyad IMLatarbelakang beliauMuhammad Kamaluddin bin Muhammad Ali as-Sananiri telah dilahirkan di Kaherah pada 28 Jamadil Awwal 1336H bersamaan 11 Mac 1918. Beliau membesar dalam keluarga yang senang Beliau mendapat pendidikan awal di sekolah awam sehingga memperolehi sijil rendah dan menengah.Beliau tidak menyambung pelajaran ke pengajian tinggi di universiti sebaliknya memilih bekerja di sektor kerajaan.Beliau telah menyertai kementerian kesihatan (unit membasmi malaria) pada 1353H bersamaan 1934M. Selepas 4 tahun bekerja (1938M), berhenti dan bersiap untuk ke Amerika Syarikat untuk belajar di dalam jurusan farmasi. Beliau bercadang bekerja di farmasi milik bapanya sekembalinya dari sana tetapi beliau telah membatalkan hasratnya selepas dinasihatkan oleh seorang ulama agar tidak ke Amerika Syarikat..

Penglibatan di dalam DakwahKetika zaman beliau dakwah Ikhwan Muslimin menerima sambutan ramai. Beliau menyertainya pada 1360H bersamaan 1941M dan telah berjuang dengan dedikasi, ikhlas dan sedar. Beliau juga telah mendapat tarbiah dari As-Syahid Imam Hasan Al-Banna dan Sering mengulang-ulang kata-kata As-Syahid :

Ketidahfahaman rakyat pada hakikat Islam akan menjadi ujian bagi kalian. Ulama rasmi pemerintah akan menjadi musuh kepada kalian. Setiap pemerintah berusaha membatasi amal kalian dan memasang halangan di jalan yang kalian tempuh. Mereka akan meminta bantuan dari mereka-mereka yang berjiwa lemah dan berhati sakit. Sebaliknya akan berlaku kasar kepada kalian. Kerana itu kalian akan dipanjara,disiksa,diusir,rumah-rumah kalian digeledah,harta kalian dirampas, dan tuduhan keji dilontarkan pada kalian dengan harapan dpt mengurangkan wibawa kalian. Kemungkinan ujian ini akan berlangsung dgn lama. Sedarilah, saat itu kalian baru mula menapakkan kaki dijalan yang telah ditempuh oleh para mujahidSemasa bersama ikhwan beliau telah diserahkan untuk melaksanakan pelbagai tugas dakwah dan organisasi.Namun kerja dakwahnya tidak menyebabkan beliau mengabaikan tanggungjawab keluarga.Bapanya meninggal dunia meninggalkan 3 saudara lelaki dan 3 saudara wanita.Beliau mengambil tanggungjawab bapa memelihara keluarganya walaupun beliau bukan anak yang sulung. Kamaludin juga turut memperjuang Mesir, Palestin, isu Arab dan Islam. Aktiviti dan tugas yang banyak telah menyebabkan beliau tidak berfikir untuk membeli rumah akibat sentiasa musafir dan bergerak. Apabila ingin berehat, beliau pergi ke rumah kakaknya untuk berehat dan makan seketika.Tragedi 1954M / 1374HDasar regim kerajaan yang diktator dan enggan melaksana syariah menyebabkan berlaku pertembungan dengan Ikhwan Muslimin. Akibat pertembungan itu kerajaan telah mengumumkan pembubaran Ikhwan Muslimin dan menangkap ramai anggotanya. Tindakan ini menyebabkan demontrasi raksasa dan Kamalaluddin adalah antara salah seorang koordinator. Demontrasi ini memaksa kerajaan membebaskan tahanan dan menjanjikan pemulihan pemerintahan.Kerajaan kemudian mengatur rancangan membasmi Ikhwan Muslimin dengan mengadakan peristiwa Mansyiyyah. Anggota Ikhwan Muslimin ditangkap semula termasuk Kamaluddin pada Oktober 1954M. Beliau telah dihukum penjara selama 20 tahun sehingga keluar pada 1394H bersamaan Januari 1973MKehidupan dalam penjaraSemasa proses perbicaraan mahkamah, beliau menerima siksaan yang dahsyat dalam tahanan sehingga semasa sesi pertama perbicaraan, ibunya sendiri tidak mengenalinya. Badannya kurus, rahangnya patah, percakapannya berubah. Telinga kirinya pula tuli. Siksaan dahsyat yang diterimanya menyebabkan adik iparnya (daripada isteri pertama) yang ditahan bersamanya hilang akal dan dimasukkan hospital sakit jiwa.Semasa di penjara beliau hanya memakai baju yang kasar dan enggan memakai baju dalam yang boleh dibeli daripada penjara.Beliau enggan menerima apa jua yang dianggap kurniaan warder penjara kepada tahanan untuk memujuk mereka atau boleh disekat untuk menakutkan mereka.Beliau mahu jiwanya bebas daripada segala ikatan dunia Beliau telah mengisi jiwanya dengan zuhud dan amal soleh, melakukan qiamullail dan berpuasa di siang hari.Pujukan keluargaDalam tahanan, regim menekan isteri pertama dan ibunya untuk memujuk untuk menulis sokongan kpd Abdul Nasir. Bersama linangan air mata ibunya yang berumur 70an memujuknya menulis surat rayuan. Namun dia berkata : Bagaimana keadaan saya ketika berdiri di hadapan Allah jika saya mengutus surat ini kemudian saya mati. Adakah kamu rela wahai ibu, saya mati dalam keadaan syirik?Kamaluddin memberi pilihan kepada isterinya untuk kekal sebagai isteri atau untuk dicerai dan isterinya memilih untuk kekal sebagai isteri. Namun beliau terpaksa mencerai isterinya itu setelah keluarga isterinya mendesak hasil tekanan regim pemerintah.Perkahwinan dalam penjaraSelepas lima tahun penjara, Kamaluddin telah dimasukkan ke hospital penjara. Beliau bertemu Syed Qutb yang menerima rawatan di situ dan meminang Aminah daripada Syed Qutb. Aminah menyetujui lamaran tersebut sekalipun tempoh untuk kahwin mungkin berlarutan 15 hingga 20 tahun. Diakad nikah dengan Aminah Qutb semasa dalam penjara.Kerana kasihankan isterinya, Kamaluddin meminta pandangan isterinya sama ada mahu meneruskan tali perkahwinan atau tidak.Beliau tidak mendapat jawapan sehinggalah datang surat daripada isterinya: Saya memilih harapan yang saya tunggu-tunggu; jalan jihad dan syurga, keteguhan dan pengorbanan, tegar dengan janji yang kita ikrarkan dengan aqidah yang kukuh dan keyakinan tanpa ragu-ragu atau menyesal.Mereka hanya disatukan hanya selepas keluar daripada penjara dan tidak memperolehi cahaya mata.Selepas dibebaskanSelepas dibebaskan, beliau kembali aktif dalam dakwahnya. Penderitaan panjang yang dialaminya tidak menyebabkannya berehat dan luntur. Bahkan beliau bagaikan permata yang digilap. Bertambah memancar kilauannya.. Peranannya yang paling menonjol ialah dalam jihad Afghanistan.Beliau menghabiskan masa dan tenaganya membantu mujahidin Afghanistan, mendamai dan menyelesaikan perselisihan antara pimpinan mereka.Mujahidin Afghanistan mengetahui keikhlasan dan keprihatinannya terhadap kesatuan saf.Mereka mematuhi dan menghormatinya. Mereka hampir-hampir tidak membantahnya semasa beliau bersama mereka.Penangkapan dan pembunuhanSekembali dari Afghanistan, beliau ditangkap bersama anggota gerakan Islam dan pimpinan nasionalis Mesir yang lain. Pada Zulkaedah 1401H bersamaan September 1981, Presiden Sadat telah mengeluar arahan berjaga-jaga ke atas para pembangkangnya. Mereka disumbatkan ke pusat-pusat tahanan selepas bangkangan hebat terhadap perdamaian dengan Yahudi.Kamaluddin disiksa teruk untuk mendapat maklumat tentang organisasi antarabangsa Ikhwan Muslimin dan peranannya di Afghanistan dalam umur melebihi 60 tahun. Akibat dari siksaan tersebut beliau menghembuskan nafas terakhir pada 10 Muharram 1402H bersamaan 8 November 1981M. Warder penjara mewarwarkan bahawa beliau membunuh diri. Tetapi tiada yang dapat menerima tuduhan tersebut walau kanak-kanak kecil. Bagaiman lelaki yang telah tetap teguh selama 20 tahun bersama keimanan dan perjuangannya, tiba-tiba hilang pertimbangan hanya kerana ditangkap seketika sehingga boleh bertindak sedemikian rupa?.WallahualamSemoga Allah merahmati roh al-akh as-syahid Muhammad Kamaluddin As-Sananiri dan mengumpulkan kita bersama nabiyyin wa siddiqiin wa syuhada wa solihin