Musik Arab

Masa Pra-Islam

Musik Al Arabia berakar dari pembacaan puisi pada Masa Pra Islam yang disebut sebagai Masa

Jahiliyah (Abad/V –VII). Musik pada jaman tersebut masih berbentuk puisi berirama

disebut shu`ara' al-Jahiliyah ( الجاهلية atau "Puisi Jahiliah (شعراء

Musik pada waktu itu mempunyai peranan penting dalam Mistik, Sihir, dan Jin (mahluk halus).

Permulaan Sebelum Masa Islam

1. Al-Kindi (801–873) seorang ahli Musik Al Arabia.

2. Abu al-Faraj al-Isfahani (897–967) menulis Kitab al-Aghani (encyclopedia kumpulan

puisi dan lagu)

3. Al-Farabi (872-950) menulis tentang Musik Islamiah dengan judul Kitab al-Musiqi al-

Kabir (Buku Besar Musik).

4. Al-Ghazali (1059–1111) menulis tentang azas-azas Musik Persia.

Al Andalusia

Bangsa Moor dari Arab pernah menjajah Spanyol dan Portugis pada tahun 711 – 1492. Sehingga

budaya Spanyol dan Portugis pada waktu itu dipengaruhi oleh budaya Arab. Budaya ini disebut

dengan Moresco/Al Andalusia.

Pengaruh Musik Arab Terhadap Musik Dunia

Diperkirakan, bahwa berbagai alat musik klasik yang ada di Eropa berasal dari Arab.

Misalnya Lute berasal dari Gambus, Biola dari Rebab, Gitar dari Qitara, dsb.

Pola music Arab , kurang lebih terdiri dari atas 48 pukulan

Harem Wanita

Pada masa Kerajaan Romawi perbudakan telah berlangsung dari budak Afrika ke Pasar Wilayah

Arab. Suatu Festival Abad VIII menyebutkan ada 50 budak-wanita bernyanyi

dengan Gambus sebagai latar dari Penyanyi Jamilia. Tahun 1893, kelompok Little

Egypt dari Suriah membuat sensasi pada Pasar Malam di Chicago (Amerika Serikat).

Pemain Musik Wanita

Abad XVIII, Musisi Pria memainkan Rebana, Gambus, Suling, dan Penyanyi adalah seorang

wanita. Mereka umumnya memainkan alat musik Gambus, kanun (zither, dan ney (suling).

Pengaruh Musik Barat

Sekitar tahun 1950 hingga 1970, Musik Arab mulai nuansa barat. Setelah tahun Musik Pop Al

Arabia berkembang, umumnya dengan gaya barat namun dengan alat musik dan syair arab.

Sehingga terjadi campuran antara Barat dan Timur.

Franco Al Arabia

Bentuk Musik Barat bertemu Musik Timur, adalah sama dengan Musik Pop Al Arabia. Ini

merupakan campuran antara musik barat dengan musik timur yang dikenal dengan istilah Musik

Pop Al Arabia seperti yang dinyanyikan oleh Dalida dari Mesir, Sammy

Clarke dari Lebanon, Aldo dari Australia. Meskipun Pranco Al Arabia adalah istilah untuk

musik campuran Musik Barat dan Musik Timur Tengah, namun ini sebenarnya suatu genre

Musik Al Arabia dengan Italia, Musik Al Arabia dengan Perancis, tentu saja termasuk Musik Al

Arabia dengan gaya dan syair berbahasa Ingris/Amerika.

R&B, reggae, dan hip hop Al Arabia

Musik Al Arabia juga mengalami perkembangan R&B, Reggae and Hip Hop  Pada umumnya

dalam bentuk rapper dengan gaya musik tradisional.

Contohnya pada Revolusi Tunisia, lagu Revolusi Hijau yang dinyanyikan oleh artis Palestina

adalah yang sangat terkenal oleh Mahmoud Jrere yang merupakan kelompok rap dan Shadia

Mansour penyanyi Palestina keturunan Inggris, dikenal sebagai Penyanyi Rap Hip Hop Al

Arabia.

Elektronika Al Arabia

Musik Dansa Elektronika adalah genre lain yang menjadi poluler, yang dipengaruhi oleh Musik

Amerika Serikat, Musik Eropa, Musik Australia, maupun Musik Barat lainnya. Terkadang lagu

genre Musik Elektronika Al Arabia mengabungkan alat musik elektronik dengan alat musik

tradisional Timur Tengah. Contohnya Artis seperti Richii dalam lagu Ana Lubnaneyoun.

Jazz Al Arabia

Jazz yang melanda dunia, juga masuk di Timur Tengah, dan muncul istilah Jazz Al Arabia.

Awalnya alat musik Saxophon diperkenalkan oleh musisi Samir Suroor, tentunya dengan

gaya oriental.

Musik Rock Al Arabia

Tahun 1950 Musik Rock melanda dunia, termasuk pada Musik Al Arabia. Hal ini terlihat pada

kelomok Musik Rock Al Arabia yang mencamplurkan dengan Musik Heavy Metal, Musik

Alternatif Rock, berdasarkan nuansa Al Arabia.

Fungsi Musik di Arab Saudi:a. Sebagai media upacara adatb. Sebagai media pendidikan (edukasi)c. Sebagai media pengobatan (therapy)

Alat music Arab tradisionalGambus (Gitar Arab)

Gambus adalah sebangsa gitar yang dipakai di Musik Arab, memiliki 6 jenis senar rangkap,

senar yang dipakai adalah usus kambing atau nylon, biasanya setiap senar rangkap sehingga ada

12 senar semuanya, tidak ada fret. Gambus memiliki suara rendah yang unik.

Qanun (Kecapi Arab)

Qanum adalah alat musik senar seperti kecapi atau zither yang berasal dari Harpa Mesir,

Arti Qanun sebenarnya adalah Hukum.

Bentuk Qanun adalah trapesium dengan papan suara yang datar. Terdiri dari 81 senar, di mana

dibagi 3 kelompok akord. Dimainkan dengan cara dipetik. Pemain maestro qanun adalah:

Muhammad El 'Aqqad (Mesir), Abraham Salman (Iraq).

Nay (Serunai Arab)

Nay adalah alat yang memiliki 9 sambungan, dengan 6 lubang (seperti pada suling bambu) dan 1

lubang dibawah untuk jempol (seperti pada rekorder).

Maestro nay adalah: Bassam Saba (Lebanon).

Rebana (Tamborin Arab)

Rebana yang dikenal di sini adalah berasal dari Arab, memakai kulit domba (banyak di sana)

atau kulit ikan. Ukurannya biasanya dengan diameter 20 cm dan tinggi 8 cm, diberi krincingan

tembaga sebanyak 5 pasang.

Maestro rabana adalah: Mohamed El 'Arabi (Mesir), 'Adel Shams Eddine (Mesir), Hossam

Ramzi (Mesir).

Buzuq (Mandolin Arab)

Alat musik ini mempunyai papan jari yang panjang dan senar logam, dimainkan dengan petikan

plektrum tanduk, sekarang dari palstik. Senar logam memberi suara yang nyaring.