nabi ishaq dan nabi yakub

17
Kisah, cerita, dan Sejarah Nabi Ishaq AS – Perkawinan nabi Ibrahim dengan Siti Hajar mempunyai seorang putra bernama Ismail. Dengan isteri pertama yaitu Siti Sarah juga mendapatkan keturunan seorang nabi. Nabi dari isteri pertama ini adalah Ishaq. Kelak nabi Ishaq juga menurunkan nabi-nabi dan pemimpin sebagaimana janji Allah kepada nabi Ibrahim. Dalam bahasa Ibrani, Ishaq bernama Yashak yang berarti Yadhak. Diistilahkan demikian karena ibunya tertawa ketika mendengar khabar gembira dari malaikat yaitu hamil dimasa tua. Tidak heran jika nabi.lbrahim mendapat predikat bapak para nabi sebab dari bangsa Isra'il dan bangsa Arab semuanya keturunannya. Nabi yang memimpin bangsa Isra'il dan bangsa Arab adalah keturunan nabi Ibrahim hingga nabi besar akhir zaman yaitu Muhammad SAW. Nabi Ishaq menurunkan nabi dan pemimpin pada bangsa Isra'il sedangkan nabi Ismail menurunkan nabi dan pemimpin bangsa Arab. Seperti halnya nabi-nabi lainnya, maka nabi Ishaq pun diperintahkan untuk mengajarkan cara-cara shalat, puasa, zakat dan haji serta meninggalkan perbuatan maksiat pada kaumnya. Kenabian Ishaq telah diterangkan dalam Al Qur'an surat An Nisaa ayat 163 yang berbunyi: Surat An Nisa' ayat 163 Artinya : Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang datang kemudian. Dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'kub, dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud. (An Nisa': 163)

Upload: rini

Post on 13-Sep-2015

37 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

kisah nabi

TRANSCRIPT

Kisah, cerita, dan Sejarah Nabi Ishaq AS

Perkawinan nabi Ibrahim dengan Siti Hajar mempunyai seorang putra bernama Ismail. Dengan isteri pertama yaitu Siti Sarah juga mendapatkan keturunan seorang nabi. Nabi dari isteri pertama ini adalah Ishaq.

Kelak nabi Ishaq juga menurunkan nabi-nabi dan pemimpin sebagaimana janji Allah kepada nabi Ibrahim. Dalam bahasa Ibrani, Ishaq bernama Yashak yang berarti Yadhak. Diistilahkan demikian karena ibunya tertawa ketika mendengar khabar gembira dari malaikat yaitu hamil dimasa tua.

Tidak heran jika nabi.lbrahim mendapat predikat bapak para nabi sebab dari bangsa Isra'il dan bangsa Arab semuanya keturunannya. Nabi yang memimpin bangsa Isra'il dan bangsa Arab adalah keturunan nabi Ibrahim hingga nabi besar akhir zaman yaitu Muhammad SAW.

Nabi Ishaq menurunkan nabi dan pemimpin pada bangsa Isra'il sedangkan nabi Ismail menurunkan nabi dan pemimpin bangsa Arab.

Seperti halnya nabi-nabi lainnya, maka nabi Ishaq pun diperintahkan untuk mengajarkan cara-cara shalat, puasa, zakat dan haji serta meninggalkan perbuatan maksiat pada kaumnya.

Kenabian Ishaq telah diterangkan dalam Al Qur'an surat An Nisaa ayat 163 yang berbunyi:

Surat An Nisa' ayat 163

Artinya : Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang datang kemudian. Dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'kub, dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud. (An Nisa': 163)

Maksud ayat di atas ialah ketika Allah berfirman kepada nabi Muhammad bahwa sebelum beliau, telah diturunkan pula wahyu kepada nabi-nabi tersebut. Dengan demikian kenabian Ishaq tidak dapat diragukan kebenarannya.

1. Sarah Mendapat Khabar Gembira Sebelum kita melanjutkan kisah nabi Ishaq ada baiknya dimulai dengan nabi Ibrahim yang kedatangan tamu ketika berada di Palestina.

Telah diterangkan pada kisah nabi Ibrahim bahwa beliau kedatangan tamu yang mengabarkan akan datang azab pada kaum nabi Luth sekaligus memberikan khabar gembira pada Sarah bahwa ia akan mempunyai keturunan.

Malam itu ketika mereka hendak tidur dikejutkan dengan suara ketukan pintu. Nabi Ibrahim yang senang dengan kedatangan tamu akhirnya bangkit dan membukakan pintunya. Ternyata ada tamu tiga orang. Dengan segera beliau menyuruh istrinya untuk membuatkan perjamuan malam pada ketiga tamunya. Sambil menunggu santapan yang dimasak oleh Sarah dihidangkan, nabi Ibrahim menanyakan keberadaan tamu itu. Katanya : "Jika boleh tahu, dari mana tuan-tuan ini dan hendak kemana sehingga kemalaman diperjalanan, "tanya nabi Ibrahim kepada tiga tamunya. Tamu-tamu yang menyerupai manusia dan sebenarnya malaikat itu menjawab : "Mohon maaf kekasih Allah jika saya mengganggu istirahat anda, "kata ketiga tamu itu. Nabi Ibrahim terenyuh hatinya karena ia disebut kekasih Allah. Dan segera mengetahui bahwa tamunya bukan orang jahat sebab sudah mengetahui keberadaannya.

" Kami senang kedatangan saudara-saudara. Namun saya ingin bertanya apakah ada keperluan hingga malam-malam begini saudara sudi ke rumah hamba ? "tanya nabi Ibrahim kepada tamunya. Namun sebelum tamu itu menjawab, Sarah sudah keluar dengan membawa hidangan, sehingga perbincangan mereka terhenti. " Mari silahkan makan, saya minta maaf karena hidangan ini mungkin tidak sesuai dengan selera anda, "ajak nabi Ibrahim kemudian mengambil beberapa potong roti. Namun ketiga tamunya tidak mau memakan juga. Mereka hanya menganggukkan kepalanya saja ketika mendengar ajakan nabi Ibrahim.

Karena tamunya tidak mau memakan hidangan itu maka membuat cemas dalam hati nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim tidak meneruskan makanan yang telah dipegangnya. la menatap ketiga tamunya dengan tidak berkedip sama sekali. Kemudian menanyakan lebih lanjut. Katanya : Mengapa tuan-tuan tidak memakan makanan yang yang telah dihidangkan. Apakah tidak sesuai dengan selera tuan, "tanyanya pada ketiga tamu yang sedari tadi memandangi nabi Ibrahim dengan kagum.

" Mohon maaf, kami telah menyusahkan kalian. Aku dan teman-temanku tidak mempunyai nafsu makan sama sekali, "kata seorang tamu yang mewakili keduanya. Kemudian mereka meneruskan ucapannya: "Kami adalah tiga malaikat yang diutus oleh Allah untuk mengabari kalian berdua, "katanya kemudian.

Kami akan mengabarkan kepadamu, bahwa isteri tuan akan mempunyai anak yang alim dan shaleh, "ujar mereka bertiga. Demi mendengar hal itu, Sarah yang dari tadi berada di balik pintu segera menghambur pada nabi Ibrahim.

" Benarkah aku akan mempunyai anak, sedangkan usia kami telah tua ? "tanya nabi Ibrahim yang bersamaan dengan isterinya kepada para malaikat itu. Mereka tidak percaya dengan khabar yang dibawa malaikat itu. Sebab mereka mengira tidak akan mempunyai keturunan lagi dikarenakan usianya yang sudah tua.

Namun ketiga malaikat itu meyakinkan dengan kata-kata : "Kami menyampaikan khabar gembira yang benar kepada kalian. Janganlah kalian termasuk orang-orang yang berputus.asa, "kata ketiga malaikat itu berusaha meyakinkan.

Perbincangan malaikat dengan nabi Ibrahim tentang isterinya yang akan hamil diabadikan dalam Al Qur'an surat Al Hijr ayat 52 sampai 56:

Surat Al Hijr ayat 52 sampai 56

Artinya: Ketika mereka masuk ke tempatnya (rumah nabi Ibrahim) lalu mengucapkan Salam. Berkata Ibrahim : "Sesungguhnya kami merasa takut. (AlHijr: 52) Mereka berkata: "Janganlah kamu merasa takut, sesungguhnya kami memberi khabar gembira kepadamu dengan kelahiran seorang anak laki-laki (yang akan menjadi) orang yang alim. (Al Hijr: 53) Berkata Ibrahim : "Apakah kamu memberi khabar gembira kepadaku padahal usiaku telah lanjut, maka dengan cara bagaimanakah (terlaksananya) berita gembira yang kamu khabarkan ini ? (Al Hijr: 54) Mereka menjawab : "Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu termasuk dengan benar, maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang berputus asa". (Al Hijr: 55) Ibrahim berkata: 'Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang-orang sesat". (Al Hijr: 56)

Mendengar berita itu, isterinya (Sarah) tertawa sebab pada usianya yang telah lanjut baru dikaruniai anak. Meskipun demikian ia bersyukur sebab doa yang dipanjatkan kepada Allah diterima.

Setelah mendengar khabar yang menggembirakan sekaligus menggelikan ini Siti Sarah lari ke dalam kamarnya dan tetap tertawa. Sedangkan nabi Ibrahim masih berbincang-bincang dengan para tamunya. ' . Allah Maha Benar. Sebab tidak lama setelah kedatangan para malaikat itu Siti Sarah hamil. Dalam keadaan demikian ia tetap bersyukur dan tetap berdoa agar anak yang dikandungnya kelak mempunyai budi pekerti yang baik.

Sesuai janji Allah anak itu lahir dengan selamat dan menjadi panutan kaumnya. Sebab semua yang diperintahkan olehnya selalu diikuti oleh kaumnya.

Setelah lahir anak itu diberi nama Ishaq. Sebagian ulama menerangkan bahwa asal kata-kata Ishaq berarti tertawa. Ada pula yang mengatakan bahwa Ishaq itu berarti tersenyum, artinya semua orang yang diberi tahu oleh Siti Sarah akan kehamilannya sama tersenyum.

Dalam surat Hud juga telah dijelaskan mengenai khabar gembira yang dibawa malaikat pada Ibrahim, yang artinya :" Ketika itu isteri Ibrahim (Siti Sarah) sedang berdiri, maka tertawalah ia ketika Allah memberi khabar gembira kepadanya, bahwa ia akan mempunyai seorang anak yakni Ishaq akan mempunyai keturunan bernama Ya'kub. Lalu Sarah berkata: "Hai kiranya sungguh mengherankan benar aku akan beranak padahal usiaku dan suamiku telah tua. Malaikat berkata: Adakah engkau melihat kekuasaan Allah ? Itulah rahmat dan karunia-Nya kepadamu dan ahli rumah tanggamu semua. Sesungguhnya Allah Maha Mulia Terpuji. (Hud: 71 - 73)

Allahpun berfirman dalam Al Qur'an surat Shood ayat 45 sampai 47 :

Surat Shood ayat 45 sampai 47

Artinya: Perhatikanlah riwayat hamba-hamba Kami, Ibrahim, Ishaq, dan Ya'kub. Semuanya mempunyai kekuatan-kekuatan yang hebat dan pemandangan luas. Kami mensucikan mereka dengan kesucian yaitu mengingat Kami dan kampung akherat. Sesungguhnya mereka itu, pada sisi Kami termasuk golongan orang-orang baik.

Sudah jelas bagi kita jika menilik firman di atas bahwa nabi Ibrahim dan semua keturunannya mendapatkan rahmat dan hidayah dari Allah. Sebab mereka tidak pernah melakukan perbuatan maksiat sedikitpun, Dan diterangkan pula bahwa nabi Ishaq mempunyai keturunan yang akan menjadi nabi dan pemimpin bangsa Israil.

Demikianlah kisah nabi Ishaq yang mempunyai kepribadian seperti ayahnya. Nabi Ishaq adalah nabi yang menunjukkan sifat ramah tamah pada kaumnya, sehingga tidak heran jika penduduk yang dipimpinnya segan padanya. Beliau wafat pada usia 170 tahun. Sedangkan ayahnya (nabi Ibrahim) wafat pada usia 175 tahun dan ibunya (Siti Sarah) wafat pada usia 127 tahun

Kisah, cerita, dan Sejarah Nabi Yakub AS

Nabi Ya'kub adalah cucu nabi Ibrahim. Beliau putera nabi Ishaq yang diperintahkan Allah untuk memimpin penduduk Palestina. Sesungguhnya Allah menyuruh nabi Ya'kub untuk menjadi pemimpin umat agar menyembah kepada Allah.

Nabi Ya'kub diperintahkan Allah untuk membimbing dan mengajak pada kaum Kan'an. Di sana beliau menjadi petani seperti layaknya penduduk yang lain. Meskipun begitu kehidupannya tidak pernah kekurangan sebab hal ini didorong oleh suburnya tanah yang diolah. Setiap tanaman yang ditanam menghasilkan buah. Begitu pula dengan penduduk Kan'an.

Nabi Ya'kub meneruskan perjuangan yang diwariskan nabi Ishaq (ayahnya) agar mengajak semua penduduk menyembah dan taat kepada Allah. la dibesarkan bersama saudaranya yaitu Ish. Mereka diajarkan oleh orang tuanya tentang kebajikan. Sehingga tidak mengherankan ketika dewasa sudah mampu meneruskan perjuangan ayahnya.

Menurut riwayat, nabi Ya'kub kurang disenangi ayahnya, hanya ibunya (Rifqah) yang senantiasa menyayangi dirinya. Ayahnya lebih senang pada kakaknya yakni Ish. Perbedaan ini belum dirasakan olehnya sebab masih kecil. Namun ibunya yang mengetahui perbedaan ini senantiasa menyayangi Ya'kub

Yakub Menghidangkan Makanan AyahnyaKarena nabi Ishaq lebih menyayangi Ish daripada nabi Ya'kub, maka selalu meminta kebutuhannya dipenuhi atau dilayani Ish. Yang sering dilakukan Ish ialah memberi hidangan untuk ayahnya. Dan setiap memberi hidangan itu Ish selalu didoakan ayahnya agar menjadi anak yang baik.

Hal ini sudah diketahui oleh ibunya sejak mereka masih kecil. Karena Ish sudah mendapatkan kasih sayang dari ayahnya, maka Ya'kub mendapatkan kasih sayang yang berlebih dari ibunya.

Pada suatu hari nabi Ishaq yang sudah tua meminta pada Ish agar mencari binatang buruan sebagai lauknya. Ish yang patuh itu segera membenahi perlengkapannya.

" Wahai Ish, ayah ingin memakan daging buruan yang halal dan ingin kau sendiri yang melakukannya, "kata nabi Ishaq kepada Ish pagi hari.

" Jika memang itu yang menjadi keinginan ayah, aku akan segera berburu, "kata Ish menyahuti perintah ayahnya. Kemudian ia membenahi persiapannya. Busur dan panah dipersiapkan, begitu pula dengan pisau kecil dan tombak. Setelah semuanya beres menemui Ishaq yang ada di ruang tamu.

" Ayah aku minta izin untuk pergi berburu. Doakan aku selamat diperjalanan dan pulang membawa binatang buruan, "kata Ish minta diri. Kemudian ia mencium tangan ayahnya.

" Baiklah anakku, kudoakan kamu mendapat binatang buruan itu dengan selamat dan cepat pulang, "kata ayahnya.

Kemudian Ish berangkat dengan mengendarai kuda, Dipacunya dengan kencang kuda itu menuju hutan yang agak jauh letaknya. Dalam waktu yang tak lama sudah tidak kelihatan lagi, yang ada hanya kepulan debu bekas lapak kaki kudanya.

Pembicaraan nabi Ishaq dengan Ish didengar oleh isterinya. Kemudian Rifqah (isterinya) segera mencari Ya'kub kecil yang sedang bermain dengan teman-teman sebayanya.

" Anakku, ayo pulang. Ibu ada keperluan sedikit denganmu, "bujuk ibunya. Nabi Ya'kub yang tidak berani melawan orang tuanya pun mengikuti dari belakang. Sesampai di rumah, ibunya langsung mengajaknya ke dapur.

" Ibu, ada apa sehingga kita berdua disini, mana kakak, dari tadi tidak kelihatan sama sekali ? "tanya nabi Ya'kub pada ibunya.

" Ya'kub, maukah kau kelak menjadi orang yang berjiwa besar. Menjadi pemimpin umat ? "tanya ibunya dengan berbisik. Nabi Ya'kub segera mengiyakan perkataan ibunya. la hanya menganggukan saja.

" Jika begitu kau harus menghidangkan daging yang masak ini pada ayahmu. Kemudian mintalah doa darinya ! "kata ibunya sambil memberikan daging yang sudah ada disampingnya sedari tadi.

" Aku takut pada kakak. Jika ia tahu akan marah padaku dan mungkin memukulku, "kata nabi Ya'kub sambil menatab ibunya. Meskipun demikian daging yang ada dipiring itu diterimanya juga.

" Jika kakakmu marah biar ibu yang menjelaskannya, "kata ibunya berusaha meyakinkan anaknya. Akhirnya Ya'kub pun menemui ayahnya. Sebentar-sebentar ia menoleh pada ibunya, seakan-akan meminta pertimbangan. Ibunya yang tahu maksud anaknya hanya menganggukkan kepalanya.

" Ayah, ini daging kesukaan ayah, "kata nabi Ya'kub sambil memberikan daging itu pada ayahnya. Waktu itu ayahnya sudah tidak dapat melihat lagi karena usia tua. Sehingga tidak dapat membedakan antara Ish dengan Ya'kub.

" Kau sudah datang anakku. Syukurlah jika kamu tidak mendapat halangan diperjalanan, "kata ayahnya sambil mengambil daging itu dari tangan Ya'kub. la mengira bahwa yang memberikan daging itu adalah Ish.

" Kamu minta didoakan apa anakku ? "kata ayahnya kemudian. Ya'kub yang tidak mengerti dengan sandiwara itu menoleh pada ibunya sambil bertanya.

" Ibu aku harus minta doa apa dari ayah, "katanya berbisik. Ibunya tersenyum melihat anak kesayangannya mau mengikuti perintahnya.

" Mintalah agar kamu jadi pemimpin ummat Kan'an, "kata ibunya sambil berbisik pula. Kemudian Ya'kub berlari kepada ayahnya.

" Ayah, aku minta didoakan menjadi pemimpin kaum Kan'an, "pinta nabi Ya'kub setelah dekat dengan ayahnya. Ayahnya yang sedang menikmati masakan itu berhenti mengunyah daging mendengar permintaan anaknya.

" Baiklah anakku, karena kau telah memberikan daging ini, maka sebagai imbalannya kau kudoakan menjadi pemimpin kaumKan'an, "kata ayahnya kemudian mengangkat tangannya sambil berdoa. Nabi Ya'kub yang tahu ayahnya berdoa untuknya juga ikut mengangkat tangannya seraya mengucapkan 'amiin'.

Setelah doa selesai, maka nabi Ya'kub segera mendatangi ibunya. Ibunya sangat bahagia karena anaknya didoakan nabi Ishaq menjadi panutan kaum Kan'an. la yakin semua doa yang bersifat baik dari suaminya akan diterima Allah.Tidak lama kemudian Ish datang dengan membawa binatang buruan yang sangat besar. Setelah menambatkan kudanya ia masuk dengan mengucapkan salam. Salam itu dijawab ayahnya. Sedangkan Ya'kub sudah keburu pergi karena disuruh ibunya.

" Ayah, daging yang ayah pesan pada saya telah didapatkan. Dan inilah binatang buruan itu, "kata Ish sambil membawa binatang buruan ke hadapan ayahnya.

" Ish, kaukah itu anakku. Jika begitu kau terlambat, adikmu yang terlebih dulu datang kepadaku, "kata nabi Ishaq sambil meraba-raba wajah Ish. Tampaknya ia sangat kecewa.

" Ayah apakah Ya'kub telah memberikan daging padamu ? "tanya Ish kurang percaya.

" Betul anakku, dan semula kukira kamu yang memberikannya padaku. Dan doa itu telah ayah berikan pula pada adikmu, "kata nabi Ishaq menjelaskan.

" Meskipun demikian masih ada doa untukmu, "kata ayahnya kemudian. la tahu hati anaknya Ish.

" Jika begitu doakan aku dengan doa lainnya ! "kata Ish kemudian setelah kemarahannya agak mereda.

" Baiklah anakku. Kau kudoakan menjadi orang yang kaya, banyak anak, dan banyak rejeki, "kata nabi Ishaq, kemudian mengangkat tangannya sambil berdoa. Hal ini juga diikuti oleh Ish sambil mengucapkan 'Amiin.

" Anakku janganlah kamu merasa benci kepada adikmu, karena doa yang telah kuucapkan pada-Nya, "kata ayahnya menghibur Ish. la takut jika terjadi permusuhan antara kedua anaknya.

Setelah kejadian itu, Ish berusaha mencari adiknya untuk meminta pertanggung jawabannya. Namun adiknya tidak pernah ditemuinya. Sebab hal ini sudah digariskan Allah. Dan ibunya menyuruh Ya'kub untuk pergi dan tidak menampakkan dirinya di siang hari.

Jika mau pulang Ya'kub harus pada malam hari. Dari sinilah akhirnya kaum keturunan Ya'kub disebut Israil. Meskipun demikian nabi Ya'kub tidak pernah merasakan takut sama sekali pada kakaknya jika Ish memang hendak berbuat jahat kepadanya.

Allah Maha Mendengar. Akhirnya doa yang dipanjatkan nabi Ishaq menjadi kenyataan. Ya'kub diangkat Allah menjadi nabi yang akhirnya memimpin kaumnya. la juga dikarunia 12 putera dari 4 isteri. Dari Laya dan Rahil ia mendapatkan keturunan sebanyak enam orang. Sedangkan enam orang lainnya dari isteri yang lain.Nabi Ya'kub memperisterikan dua bersaudara yakni Laya dan Rahil. Hal ini masih belum ada larangan dari Allah sebagaimana sekarang. Sebab waktu itu kemungkinan belum turun firman-Nya seperti yang tertera dalam surat An Nisaa' ayat 23 :

Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu, anak-anakmu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan, saudara-saudara ibumu yang perempuan, anak-anakperempuan dari saudara-saudaramu yang laki-Iaki, anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan, ibu-ibumu yang menyusukan kamu, saudara perempuan sepersusuan, mertuamu, anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kau campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininya, (Dan diharamkan bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu), dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (An Nisaa': 23)

Menilik firman tersebut di atas jelaslah bagi kita bahwa sebelum diturunkannya maka perkawinan dua saudara tidak menjadi masalah. Namun setelah turunnya ayat itu berarti kita tidak boleh melanggarnya. Dan dalam ayat tersebut menerangkan bahwa sebelum turunnya ayat ini nabi Ya'kub diperbolehkan untuk mengawini dua saudara.

Nabi Yakub dan Raja Saljam

Daerah yang dikuasai oleh nabi Ya'kub masih termasuk dalam wilayah raja Saljam. Raja ini sangat sombong. la tidak akan mengakui terhadap rakyat yang mendiami suatu daerah tanpa sepengetahuannya.

Karena nabi Ya'kub dikaruniai banyak anak, sehingga melahirkan keturunan yang banyak pula. Kampung tempat tinggalnya penuh dengan penduduk yang menyembah Allah.. Selain itu hampir 75% penduduk itu masih mempunyai tali persaudaraan dengan nabi Ya'kub.

Karena daerahnya yang subur, semua penduduk yang menempatinya tidak pernah merasa kekurangan suatu apapun. Semakin lama, daerah itu semakin ramai dikunjungi pedagang yang datang dari luar wilayah tersebut.

Karena keramaiannya ini sehingga kampung itu berubah menjadi pusat perhatian kaum pedagang. Dengan sendirinya kampung itu menjadi bahan perbincangan antara pedagang yang menjual barangnya ke kota raja.

Dari mulut ke mulut akhimya berita itu sampai pada raja Saljam. la sangat marah sebab daerah itu masih dalam kekuasaannya, namun tidak pernah mengirim upeti sedikitpun. Sehingga timbul niatnya untuk mengambil daerah itu dan membinasakan penduduknya.

Karena mendengar kabar daerah itu semakin ramai, akhirnya raja Saljam dan pengikutnya memutuskan untuk melihat sendiri ke sana. la sangat tercengah dan kagum begitu menginjakkan kakinya di daerah itu. Sebab rumah yang ada di sana sudah mewah, dan lahan pertanian sangat subur.

Ia juga merasa heran begitu melihat penduduk setempat acuh tak acuh pada dirinya. Dalam hatinya timbullah pertanyaan. Siapa penduduk yang menghuni daerah itu.

Karena merasa direndahkan oleh penduduk setempat akhirnya raja Saljam bertanya pada orang-orang yang kebetulan lewat didepannya.

" Wahai kisanak, siapakah yang menyuruh kalian tinggal di daerah ini. Kalian tidak bisa hidup disini seenaknya jika tidak kuizinkan, "kata raja Saljam dengan sombongnya.

Karena pertanyaannya tidak dijawab sama sekali akhirnya raja itu meneruskan perjalanan sehingga sampai di depan rumah nabi Ya'kub. Kebetulan nabi Ya'kub berada di depan rumah untuk menjemur gandum yang baru saja dipanen.

" Wahai orang tua, siapakah yang mengijinkan kalian bertempat tinggal disini !"tanya raja itu dengan sombongnya dan tidak mau turun dari kudanya.

" Aku bertempat tinggal disini dengan anak cucuku. Dan yang mengijinkan untuk tinggal disini adalah Allah Tuhanku, "jawab nabi Ya'kub dengan suara datar. Jelas sekali bahwa nabi Ya'kub tidak gentar dengan kedatangan raja beserta pasukannya.

" Siapa engkau yang berani menempati daerah ini tanpa seijinku," tanya raja Saljam dengan membentak.

" Ketahuilah aku bernama Ya'kub. Aku adalah putra Ishaq dan cucu Ibrahim, "kata nabi Ya'kub memberi keterangan.

" Siapa yang menjadi pemimpin penduduk di sini ? "tanya raja Saljam setengah membentak.

" Akulah pemimpin penduduk sini. Dan aku juga yang mengajak mereka untuk menyembah Allah, "jawab nabi Ya'kub dengan tenang.

" Jika benar engkau pemimpinnya, mengapa tidak mengirim upeti kepadaku ? "tanya raja Saljam sejurus kemudian. la berusaha menekan nabi Ya'kub dengan kata-kata yang agak menusuk perasaan agar beliau cepat meninggalkan daerah itu. Jika hal itu terjadi maka raja yang tamak dan sombong itu akan menguasainya.

" Aku akan membayar upeti dan mengakui kau sebagai raja, jika kau mau mengikuti ajaranku. Jika tidak mau mengikuti ajaranku, maka aku tidak akan memberi upeti sepeserpun, "jawab nabi Ya'kub.Demi mendengar jawaban yang demikian itu tersentak kaget, karena disuruh mengikuti ajarannya. Sedangkan dia sendiri raja yang harus dipatuhi.

" Beraninya kau mengatakan hal itu kepadaku. Apakah kau tidak melihat pasukan perangku ? "kata raja Saljam berusaha menakuti nabi Ya'kub dengan menunjuk pasukan yang ada di sekitarnya.Nabi Ya'kub yang yakin akan kekuatannya dengan bantuan Allah niscaya mampu mengalahkan pasukan raja Saljam.

" Jika kau dan pasukanmu tidak mengikuti ajaranku niscaya aku akan menghancurkan kalian! "nabi Ya'kub balik mengancam raja Saljam.

Mendengar ucapan itu raja Saljam sangat tersinggung. la berusaha menenangkan hatinya dalam menghadapi nabi Ya'kub. la menganggap nabi Ya'kub telah gila. Sebab berani berkata demikian pada raja.Karena orang tua itu (Ya'kub) tidak mau mengalah dan tetap pada pendiriannya. akhirnya raja itu pergi meninggalkan mereka. Namun sebelumnya ia mengancam akan memerangi keluarga Ya'kub sekaligus menghancurkan penduduk setempat.

Perang Sabil

Raja sangat geram. la selalu marah-marah di perjalanan kembali ke istana. Di dalam istana kemarahannya ditumpahkan pada seluruh keluarganya. Raja Saljam tahu daerah yang ditempati nabi Ya'kub itu merupakan daerah subur. Sebab ia sudah melihat dengan mata kepalanya sendiri.

Ketika malam tiba, raja Saljam sulit memejamkan matanya. Kejadian di tempat nabi Ya'kub sangat mengganggu pikirannya. Kemudian timbullah pikiran untuk memerangi penduduk yang menghuni daerah tersebut. Keesokan harinya rencana itu dibicarakan dengan pembesar-pembesar istana.

Setelah mendapatkan kata mufakat, raja Saljam menyuruh bawahannya untuk membangun sebuah benteng di dekat daerah yang subur itu. Tujuan pembangunan itu ialah untuk mempersiapkan perang dengan penduduk setempat.

Para pekerja pun mengerjakan benteng itu sesuai dengan perintah atasannya. Daun pintunya terbuat dari besi. Sedangkan dindingnya mencapai ketinggian yang sulit dijangkau orang.

Masyarakat setempat juga mengetahui tujuan pembangunan benteng itu. Nabi Ya'kub diam-diam mengumpulkan anak cucunya untuk diajak berunding. Mereka dilatih perang dengan menggunakan pedang dan tombak.

Akhirnya bangunan benteng itu selesai dan pasukan perang segera dikirim ke sana. Sebelum berperang raja Saljam mengadakan perundingan yang isinya mengajak nabi Ya'kub beserta penduduk setempat memberikan upeti dan tunduk kepadanya

"Wahai Ya'kub, kini bentengku sudah ada di depan matamu, dan ribuan pasukan telah ada di dalamnya. Mereka tinggal menunggu perintah saja, "kata Saljam dari kejauhan.

" Meskipun kau kerahkan ribuan pasukan, kami tidak akan membayar upeti dan tunduk kepadamu. Ketahuilah aku adalah seorang Rasul yang diutus Allah mengajak kalian pada jalan kebenaran ! "teriak nabi Ya'kub.

" Apakah kau tidak takut dengan serangan pasukanku. Sedangkan kaummu itu tidak sampai puluhan dan tidak pernah belajar perang. Apakah kau tidak kasihan mereka mati sia-sia ? kata Raja Saljam.

" Kami tidak akan takut sejengkalpun, sebab kami berada dalam kebenaran. Bagi kami mati dalam peperangan ini adalah mati membela kebenaran, "kata nabi Ya'kub yang tidak kalah sengitnya.

Karena kedua belah pihak tidak ada yang mau mengalah, akhirnya peperangan berkobar. Meskipun demikian pihak nabi Ya'kub tidak ada yang terluka. Sebab hal ini sudah dilindungi oleh Allah.

Sedikit demi sedikit pasukan kerajaan itu bergelimpangan terkena sabetan pedang pihak nabi Ya'kub. Akhirnya mereka yang tersisa dan terluka berlari masuk ke dalam benteng lagi. Melihat hal ini pasukan jihad yang dipimpin nabi Ya'kub mengejar namun mereka terhalang oleh pintu benteng.

Karena pasukan jihad nabi Ya'kub berada di luar dengan cara mengepung benteng, membuat pasukan raja yang ada di dalam mengunci pintu benteng itu sambil terjaga-jaga dari dalam. Melihat hal ini, pasukan jihad nabi Ayub semakin panas dan berusaha untuk memasuki benteng dengan mengucapkan "Allahu Akbar".Akhirnya putra nabi Ya'kub yang bernama Syam'un berkata pada ayahnya.

"Wahai ayah, ijinkan dan doakan saya untuk membuka benteng itu! "kata Syam'un kepada ayahnya. Kemudian ayahnya mengijinkan anaknya itu

Setelah itu pergilah Syam'un ke depan pintu benteng. Setibanya di sana ia membaca do'a dan memohon pada Allah

" Ya Allah, berilah kekuatan bagi kami, izinkan saya untuk membuka pintu ini dan memerangi musuh-musuh-Mu yang ada di dalamnya. Berikan kemenangan bagi kami ! "Syam'un mengangkat tangannya. Kemudian ia usapkan tangannya pada mukanya. Setelah itu pergilah ke pintu dan meraba-rabanya.

Sambil membaca basmalah ia dorong pintu itu dengan sekuat tenaga. Allah mengijinkan dan mengabulkan do'a Syam'un. Pintu itupun terbuka dan jebol. Dengan mudah pasukan yang ada di belakangnya tertindih dan mati.Setelah itu masuklah pasukan jihad yang dipimpin oleh nabi Ya'kub dengan suara gegap gempita disertai teriakan Allahu Akbar. Akhirnya pasukan raja Saljam tewas dan tidak ada lagi yang hidup.

Demikianlah akhir dari perang itu. Meskipun pasukan nabi Ya'kub hanya berjumlah sedikit mampu mengalahkan pasukan raja yang sangat banyak dan tidak sebanding. Hal ini disebabkan pasukan nabi Ya'kub berkeyakinan bahwa Allah akan membantu mereka sebab perang itu melawan kejahatan.

Setelah perang usai dan raja dapat dikalahkah, nabi Ya'kub pun meninggalkan perkampungannya. la pergi ke negeri orang tuanya yakni Palestina untuk menemui ibunya. Meskipun demikian nabi Ya'kub tidak berani berjalan di siang hari sebab masih takut dengan ancaman kakaknya Ish. Pada malam hari ia mengadakan perjalanan dan disiang hari digunakan untuk istirahat.

Nabi Ya'kub meninggal pada usia 147 tahun di negeri Mesir. Namun sebelumnya sempat hidup bersama anaknya Yusuf yang menjadi nabi dan pemimpin rakyat Mesir. Dari nabi Ya'kublah berkembang biak nabi dan pemimpin secara turun temurun di negeri itu.