nama : ciccyliona d.y nrp : 1408100018 -...
TRANSCRIPT
LOGO www.themegallery.com
NAMA : CICCYLIONA D.Y NRP : 1408100018 DOSEN PEMBIMBING : Drs. Refdinal Nawfa, M.S
18 JULI 2012
LOGO
www.themegallery.com
CONTENTS
PENDAHULUAN 1
METODOLOGI 2
HASIL DAN PEMBAHASAN 3
KESIMPULAN 4
18 JULI 2012
LOGO
www.themegallery.com
LATAR BELAKANG
BIOSURFAKTAN
SURFAKTAN
BIOREMEDIASI
HIDROKARBON(MINYAK)
18 JULI 2012
PH MEDIA UNTUK OPTIMASI PRODUKSI
BIOSURFAKTAN
BAKTERI P. Aeruginosa
LOKAL
LOGO
www.themegallery.com
PERMASALAHAN bagaimana mengetahui pH medium yang dapat mempengaruhi produksi biosurfaktan untuk mencapai optimasi dalam mengasilkan biosurfaktan.
TUJUAN untuk mengetahui pH medium yang dapat mempengaruhi produksi biosurfaktan untuk mencapai optimasi dalam mengasilkan biosurfaktan.
18 JULI 2012
PERMASALAHAN DAN TUJUAN
LOGO
www.themegallery.com
METODOLOGI
ALAT •Seperangkat alat fermentasi •Shaker incubator •Laminar Air Flow(LAF) •Spektrofotometer •Neraca analitik •Vorteks •Alat evaporator •Freeze dryer •Alat sentrifuge •Kertas pH universal •Kertas saring
ALAT DAN BAHAN
BAHAN • Isolat bakteri P. aeruginosa lokal • Media cair PPGAS • HCl 3 N • NaOH 0,1 M dan 6 M • Buffer natrium bikarbonat 0,05 M pH
8,6 • Natrium asetat dan Asam asetat 0.1
M • NaH2PO4 dan Na2HPO4 0,2 M • KH2PO4 0,2 M • Buffer tris pH 8,0 • Aquades dan aquades steril
18 JULI 2012
LOGO
www.themegallery.com
SKEMA KERJA
18 JULI 2012
Isolat Bakteri P. aeruginosa Lokal
-ditumbuhkan pada media padat agar miring
-diregenerasi pada media cair PPGAS masing-masing 500 mL dengan variasi pH 6,0, 6,5, 7,0, 7,5, dan 8,0 -ditentukan kurva pertumbuhannya dengan panjang gelombang 610 nm
Bakteri Biakan
-disentrifuge dengan kecepatan 3300 rpm, 30 menit dan pada suhu 27 °C
Supernatan Biomassa
-diregenerasi pada media cair PPGAS pH 8,0 -diinkubasi dengan kecepatan 125 rpm selama 20 jam pada suhu 38 °C -disentrifuge dengan kecepatan 3300 rpm, 30 menit dan pada suhu 27 °C
Biomassa Supernatan
-diasamkan dengan HCl 3N sampai pH 2,0-3,0 -diinkubasi pada suhu 4 °C selama semalam -disentrifuge dengan kecepatan 3300 rpm, 30 menit dan pada suhu 27 °C
Residu Filtrat
LOGO SKEMA KERJA LANJUTAN
www.themegallery.com
Supernatan
-diasamkan dengan HCl 3N sampai pH 2,0-3,0 -diinkubasi pada suhu 4 °C selama semalam -disentrifuge dengan kecepatan 3300 rpm, 30 menit dan pada suhu 27 °C
Residu
-ditambahkan larutan buffer natrium bikarbonat 0,05 M pH 8,6 -diasamkan dengan HCl 3N sampai pH 2,0-3,0 -diinkubasi pada suhu 4 °C selama semalam -disentrifuge dengan kecepatan 3300 rpm, 30 menit dan pada suhu 27 °C
18 JULI 2012
Residu Filtrat
-ditambahkan larutan buffer natrium bikarbonat 0,05 M pH 8,6 -diasamkan dengan HCl 3N sampai pH 2,0-3,0 -diinkubasi pada suhu 4 °C selama semalam -disentrifuge dengan kecepatan 3300 rpm, 30 menit dan pada suhu 27 °C
Residu Filtrat
-difreeze dryer pada suhu -87 °C dan ditimbang berat keringnya
Residu Kering
-diekstrak 3x dengan 45 mL kloroform:metanol (2:1 v/v)
Endapan Biosurfaktan
LOGO SKEMA KERJA LANJUTAN
www.themegallery.com
Residu
Crude Biosurfaktan
Crude Biosurfaktan yang sudah diuji aktivitas
emulsifikasinya
18 JULI 2012
-dihitung berat basahnya
Hasil
Endapan Biosurfaktan - ditambah metanol dan disaring
Filtrat Residu
- dievaporasi dengan suhu 75 °C
- ditimbang beratnya dan diuji aktivitas emulsifikasinya
LOGO HASIL DAN PEMBAHASAN
www.themegallery.com
PEREMAJAAN ISOLAT BAKTERI P. aeruginosa LOKAL
18 JULI 2012
Sebelum diregenerasi Setelah diregenerasi
LOGO
www.themegallery.com 18 JULI 2012
PENENTUAN KURVA PERTUMBUHAN
• Pada kelima kurva terlihat pada selang waktu inkubasi 0-2 jam merupakan fase pertumbuhan eksponensial, di mana pada pH 8,0 kurva pertumbuhannya mempunyai kenaikan kurva yang lebih tajam jika dibangkan dengan kurva pertumbuhan pada pH 6,0-7,5
• Pada pH 6,0 mengalami fase pertumbuhan diperlambat dengan selang waktu inkubasi 2-20 jam, pada pH 6,5 dan 7,0 dengan selang waktu inkubasi 2-14 jam, sedangkan pada pH 7,5 dan 8,0 terjadi dengan selang waktu inkubasi 2-12 jam
LOGO
www.themegallery.com 18 JULI 2012
• Fase awal stasioner lebih cepat tercapai pada pH media dengan urutan pH 8,0, 7,5, 7,0, 6,5, dan yang terakhir adalah pada pH 6,0
• Dilakukan pengujian kandungan biosurfaktan pada jam ke-12 karena menurut Nitschke et al(2010) sintesis metabolit sekunder seperti biosurfaktan(rhamnolipid) terjadi setelah sel memasuki fase stasioner
• Fase stasioner pada semua variasi pH media berakhir pada jam ke-22
LOGO
www.themegallery.com 18 JULI 2012
HASIL ENDAPAN YANG DIPEROLEH DARI SUPERNATAN SETELAH FASE STASIONER
No. pH media cair Berat basah (gr)
1. 6,0 0,1037
2. 6,5 0,0939
3. 7,0 0,1113
4. 7,5 0,1107
5. 8,0 0,1165
LOGO
www.themegallery.com
PRODUKSI DAN PEMISAHAN BIOSURFAKTAN
18 JULI 2012
• Setelah dilakukan produksi dan pemisahan biosurfaktan diperoleh hasil sebesar 0,033 g/L medium cair
• Hasil tersebut lebih kecil jika dibandingkan dengan penelitian Wei et al(2005) yang menggunakan bakteri P. aeruginosa J4 dan media cair LB(Luria Broth), yaitu diperoleh hasil 773 mg/L
• Hal ini dikarenakan adanya perbedaan strain bakteri yang digunakan dan komposisi media pertumbuhannya.
LOGO
www.themegallery.com 18 JULI 2012
• Media LB yang digunakan dalam penelitian Wei et al(2005) terdiri atas pepton, ekstrak yeast, dan NaCl. Sedangkan media PPGAS yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas NH4Cl, KCl, Tris-HCl, MgSO4.H2O, pepton, dan glukosa. Jika dibandingkan, terlihat bahwa media LB mempunyai kandungan nutrisi(sumber protein) lebih banyak dari media PPGAS yang berasal dari ekstrak yeast dan pepton. Hal ini menyebabkan bakteri dapat tumbuh lebih optimal di dalam media LB daripada media PPGAS sehingga mengakibatkan produksi biosurfaktan yang dihasilkan juga lebih banyak jika menggunakan media LB.
LOGO
UJI AKTIVITAS EMULSIFIKASI
www.themegallery.com 18 JULI 2012
No. Hidrokarbon Uji Nilai OD
1. Oli 1,330
2. Minyak Tanah 0,520
3. N-heksana 0,464
• Dilakukan untuk mengetahui bahwa endapan yang dihasilkan merupakan biosurfaktan.
• Menggunakan 3 hidrokarbon uji berupa oli, minyak tanah, dan n-heksana untuk mengetahui hidrokarbon mana yang memberikan nilai aktivitas emulsifikasi yang lebih tinggi yang nantinya akan diaplikasikan
Hasil Uji Aktivitas Emulsifikasi pada Ekstrak Kering(pH 8,0)
• Berdasar tabel di atas terlihat bahwa nilai OD yang terukur >0,0 yang menunjukkan adanya proses emulsifikasi dari ketiga hidrokarbon uji
LOGO
www.themegallery.com 18 JULI 2012
• Gambar hasil uji aktivitas emulsifikasi pada ketiga hidrokarbon uji setelah divorteks dan didiamkan selama 2 jam
• Larutan blanko (tanpa biosurfaktan) ketika ditambah dengan hidrokarbon uji tidak terdapat emulsi dan agak bening, ditunjukkan dengan adanya 2 lapisan yang memisah pada ketiga jenis larutan blanko (kontrol), di mana lapisan bawah yang berwarna agak bening merupakan pelarut air dan lapisan atas merupakan larutan hidrokarbon uji
• Hidrokarbon yang diuji juga masih mengumpul secara merata di permukaan larutan blanko.
LOGO
www.themegallery.com 18 JULI 2012
• Terdapat perbedaan yang signifikan antara larutan blanko (tanpa biosurfaktan) dan larutan sampel (dengan biosurfaktan) setelah divorteks dan didiamkan beberapa saat.
• Terdapat emulsi antara pelarut dan hidrokarbon uji pada ketiga jenis larutan uji dan larutan sampel menjadi lebih keruh jika dibandingkan dengan larutan blanko.
• Hidrokarbon yang berada di permukaan pelarut terdispersi(pecah) menjadi bagian kecil-kecil dan tidak mengumpul(menyebar) seperti yang terdapat dalam larutan blanko. Teremulsinya larutan sampel ini dikarenakan adanya penambahan endapan yang diuji di mana yang mengindikasikan bahwa endapan tersebut adalah biosurfaktan yang telah dihasilkan oleh bakteri P. aeruginosa lokal.
LOGO KESIMPULAN
www.themegallery.com 18 JULI 2012
Dari hasil penelitian dan analisa, dapat diambil kesimpulan bahwa berdasarkan hasil uji
aktivitas emulsifikasi, diperoleh data pada semua variasi pH media dapat mempengaruhi
produksi biosurfaktan dengan kondisi optimumnya tercapai pada media cair dengan pH 8,0
dan hasil pemisahan biosurfaktan yang dihasilkan pada pH optimum diperoleh sebesar
0,033 g/L medium cair.
LOGO www.themegallery.com
LOGO
www.themegallery.com 18 JULI 2012
STRUKTUR RHAMNOLIPID
a. Rhamnolipid dengan 1 unit gugus rhamnosa b. Rhamnolipid dengan 2 unit gugus rhamnosa
LOGO
www.themegallery.com 18 JULI 2012