naskah publikasieprints.ums.ac.id/39455/21/naskah publikasi 2.pdf · it can be concluded that...

8
PENGARUH PERENDAMAN CAMPURAN KLORHEKSIDIN 0,5% DENGAN ALKOHOL 70% TERHADAP PERUBAHAN DIMENSI BAHAN CETAK ALGINAT NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Dipublikasikan Pada Jurnal Ilmiah Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta Diajukan Oleh : FITRIYAH GALIB J520110060 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUAKARTA 2015

Upload: others

Post on 26-Oct-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: NASKAH PUBLIKASIeprints.ums.ac.id/39455/21/NASKAH PUBLIKASI 2.pdf · It can be concluded that immersion into 0.5% chlorhexidine - 70% alcohol based compound for 10 minutes could couse

PENGARUH PERENDAMAN CAMPURAN KLORHEKSIDIN 0,5% DENGAN

ALKOHOL 70% TERHADAP PERUBAHAN DIMENSI BAHAN CETAK ALGINAT

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Untuk Dipublikasikan Pada Jurnal Ilmiah

Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Diajukan Oleh :

FITRIYAH GALIB

J520110060

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUAKARTA

2015

Page 2: NASKAH PUBLIKASIeprints.ums.ac.id/39455/21/NASKAH PUBLIKASI 2.pdf · It can be concluded that immersion into 0.5% chlorhexidine - 70% alcohol based compound for 10 minutes could couse
Page 3: NASKAH PUBLIKASIeprints.ums.ac.id/39455/21/NASKAH PUBLIKASI 2.pdf · It can be concluded that immersion into 0.5% chlorhexidine - 70% alcohol based compound for 10 minutes could couse

PENGARUH PERENDAMAN CAMPURAN KLORHEKSIDIN 0,5% DENGAN

ALKOHOL 70% TERHADAP PERUBAHAN DIMENSI BAHAN CETAK ALGINAT

Fitriyah Galib1

Noor Hafida2

Nilasary Rochmanita2

INTISARI

Alginat adalah salah satu material cetak dibidang kedokteran gigi. Perendaman dalam

larutan disinfektan dapat sebagai penyebab terjadinya perubahan dimensi pada alginat, karena

alginat mempunyai sifat sineresis dan imbibisi. Salah satu cairan disinfektan yaitu campuran

klorheksidin 0,5% dan alkohol 70% merupakanbahan disinfektan yang efektif sebagai

antivirus, antijamur, antimikroba dan juga biokompatibel terhadap jaringan rongga mulut

karena toksisitas rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perendaman

campuran klorheksidin 0,5% dengan alkohol 70% terhadap perubahan dimensi bahan cetak

alginat.

Sampel penelitian berupa cetakan alginat berbentuk tabung dengan kedua permukaan

terbuka diameter 25 mm , lempengan sebagai alas dengan diameter 30 mm (32 sampel) dalam

satu kelompok dengan dua perlakuan yaitu pretest dan posttest. Pengukuran jari-jari setiap

sampel menggunakan slidding caliper dilakukan dua kali yaitu sebelum dan sesudah

direndam dalam campuran larutan klorheksidin 0,5% dengan alkohol 70% selama 10 menit.

Data yang diperoleh adalah data sebelum dan data sesudah dilakukan perendaman. Perubahan

dimensi adalah selisih antara volume tabung (πr2t) sebelum dan sesudah diberi perlakuan.

Analisis data menggunakan Paired t-test namun setelah ditransformasi data tetap tidak normal

sehingga syarat uji parametrik tidak terpenuhi, maka pada penelitian ini menggunakan uji

non-parametrik Wilcoxon taraf signifikansi 95%.

Kesimpulan penelitian ini adalah perendaman pada campuran klorheksidin 0,5%

dengan alkohol 70% selama 10 menit berpengaruh terhadap perubahan dimensi bahan cetak

alginat dengan nilai signifikasi p=0,000 (p < 0,05)

Kata Kunci: alginat, disinfeksi, perubahan dimensi, klorheksidin0,5% dan alcohol70%

1Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Muhammadiyah Surakarta

2Dosen Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Muhammadiyah Surakarta

THE EFFECT OF 0,5% CHLORHEXIDINE – 70% ALCOHOL IMMERSION TOWARD

DIMENSIONAL CHANGES OF ALGINATE IMPRESSION

Fitriyah Galib1Noor Hafida

2 Nilasary Rochmanita

2

ABSTRACT

Alginate is one of the most frequently used dental materials. Alginate immersion into

disinfectant solution could cause its dimensional changesbecause ofits syneresis and

imbibitions characteristics 0.5% chlorhexidine - 70% alcohol solution was known as effective

disinfectant for antivirus, antifungal, antimicrobial, and also biocompatible for oral tissues

because of its low toxicity. The purpose of this study was to find out the effect of 0.5%

chlorhexidine - 70% alcohol solution immersion toward dimensional changes of alginate

impression.

The sample was cylindrical alginate impression with 25 mm diameter of opened

Page 4: NASKAH PUBLIKASIeprints.ums.ac.id/39455/21/NASKAH PUBLIKASI 2.pdf · It can be concluded that immersion into 0.5% chlorhexidine - 70% alcohol based compound for 10 minutes could couse

surface and 30 mm diameter of its base (32 samples) in one group with pretest and post test

treatment. Radius measurement by sliding caliper were done twice for each sample, before

and after it was submerged into 0.5% chlorhexidine - 70% alcohol solution for about 10

minutes. The data gained was definet as the data before and after immersion. Dimensional

changes were calculated from tube volume (πr2t) differences before and after immersion. The

data was analyzed using Paired t-test, but because the data was not normally distributed after

transformation, then Wilcoxon nonparametric test used as alternative.

It can be concluded that immersion into 0.5% chlorhexidine - 70% alcohol based

compound for 10 minutes could couse dimensional change on alginate impression material

with p-value p = 0.000 (p<0.05).

Keywords: alginate, disinfection, dimensional changes, 0.5% chlorhexidine and 70% alcohol.

1Student of faculty of dentistry, Muhammadiyah University of Surakarta

2 Lecturer of Dentistry Faculty, Muhammadiyah University of Surakarta

PENDAHULUAN

Alginat adalah bahan visco-elastis

dengan konsistensi seperti karet. Bahan

cetak alginat diperkenalkan pada tahun

1940. Sejak tahun itu, dokter gigi sudah

mulai menggunakan secara intensif bahan

cetakan tersebut9.

Dokter gigi, pasien, dan orang yang

bekerja di laboratorium kedokteran gigi

memiliki resiko terhadap penyakit menular.

Penyakit menular ini dapat menyebar

melalui saliva, darah, plak yang berpotensi

mengandung mikroorganisme patogenik

dari bahan cetak yang sudah

terkontaminasi. Kontaminasi ini terjadi

terutama pada bahan cetak hidrokoloid

irreversibel, seperti alginat7.

Peningkatan kekhawatiran tentang

kontaminasi silang dalam praktek dokter

gigi terjadi dimulai sejak tahun 1980.

Kekhawatiran akan adanya kontaminasi

silang dengan penyakit Acquired

Immunodeficiency Syndrome (AIDS)

menjadi pemicu dicetuskannya prosedur

pencegahan menggunakan disinfektan3.

Hal

ini membuat American Dental Association

(ADA) menetapkan pencegahan terjadinya

kontaminasi silang selama dalam praktek

dokter gigi dan laboratorium kedokteran

gigi, dengan memberi disinfektan pada

hasil cetakan alginat4.

Teknik yang digunakan untuk

disinfeksi bahan cetak ada dua yaitu

perendaman dan penyemprotan. Sebelum

melakukan disinfeksi, hasil cetakan

terlebih dahulu dicuci untuk

menghilangkan debris, darah atau saliva14

.

Berdasarkan penelitian Badrian et

al.(2012), bahan kimia yang paling sering

digunakan sebagai disinfektan adalah

alkohol, aldehid (glutaraldehid,

formaldehid), klorin, fenol, biguanida

(klorheksidin), iodida, amonium

Pencampuranklorheksidin dan alkohol

dapat memberi keuntungan dalam

penggunaan disinfektan. Penelitian yang

membandingkan antara klorheksidin tanpa

alkohol dengan klorheksidin yang

dicampur alkohol dalam mengontrol

jumlah bakteri didapatkan hasil

klorheksidin yang dicampur dengan

alkohol memberi efek penurunan jumlah

bakteri lebih besar dari pada klorheksidin

tanpa campuran alkohol8. Rowe dan

Forrest (1978) melakukan penelitian

tentang perendaman bahan cetak dengan

mencampur klorheksidin 0,5% dan alkohol

70% dalam 1 menit dapat menghambat

pertumbuhan bakteri.

Disinfeksi dengan teknik perendaman

dalam bahan kimia dapat mengenai semua

permukaan bahan cetak dalam sekali

perendaman. Disinfeksi dengan teknik

penyemprotan tidak mampu mendisinfeksi

semua permukaan secara efektif dan tidak

dapat mengenai semua daerah undercut4.

Page 5: NASKAH PUBLIKASIeprints.ums.ac.id/39455/21/NASKAH PUBLIKASI 2.pdf · It can be concluded that immersion into 0.5% chlorhexidine - 70% alcohol based compound for 10 minutes could couse

Perubahan dimensi bahan cetak alginat

yang melibatkan sineresis dan imbibisi

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

proses disinfeksi ,waktu, perubahan

suhu3.Kedua teknik di atas memiliki

beberapa kekurangan yang sama, yaitu

berkurangnya detail permukaan dan

perubahan keakuratan dimensional bahan

cetak15

. Hubungan gigi geligi dan jaringan

di sekitarnya dengan ukuran dan bentuk

yang tepat disebut akurasi dan stabilitas

dimensional12

. Prinsip dari bahan disinfeksi

ada dua yaitu efektif sebagai antimikroba

dengan tidak mengurangi keakuratan

dimensional dan tidak membuat

berkurangnya detail permukaan2.

American Dental Association(ADA)

menetapkan perubahan batas maksimum

deformasi yang dapat diterima yaitu 3%.

Penelitian menggunakan sodium hipoklorit

konsentrasi 1% didapatkan hasil terjadi

perubahan dimensi secara signifikan1.

klorheksidin konsentrasi 2% dengan teknik

penyemprotan didapatkan hasil terjadi

perubahan dimensional sebesar 0,39%6.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian

eksperimental laboratoris. Subjek

penelitian berjumlah 32 sampel dalam satu

kelompok dengan dua perlakuan yaitu

pretest dan post test perlakuan pertama

sebelum direndam dalam campuran

klorheksidin 0,5% dan alkohol 70% dicuci

terlebih dahulu selama 10 detik kemudian

diukur dengan slidding caliper dan dicatat.

Perlakuan kedua sesudah direndam dalam

larutan campuran klorheksidin 0,5% dan

alkohol 70% kemudian diukur lagi

menggunakan slidding caliper. Pengukuran

dilakukan di titik yang sama dengan titik

pengukuran awal. Rumus yang digunakan

ialah rumus volume tabung sesuai dengan

bentuk cetakan alginat. Data yang

diperoleh terdiri dari dua data yaitu hasil

pengukuran sebelum dan sesudah diberi

perlakuan. Perhitungan perubahan dimensi

yaitu selisih pengukuran sesudah diberi

perlakuan dengan sebelum diberi

perlakuan.Perhitungan persentase besar

perubahan dimensi dengan cara selisih

pengukuran akhir dengan pengukuran awal

kemudian dibagi pengukuran awal dan

dikali 100%.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukan rerata

pengukuran perubahan dimensi volume

cetakan alginatsebelum dilakukan

perendaman campuran klorheksidin 0,5%

dengan alkohol 70% lebih kecil dari pada

rerata pengukuran perubahan dimensi

volume cetakan alginat sesudah dilakukan

perendaman campuran klorheksidin 0,5%

dengan alkohol 70%. Rerata dan

simpangan baku cetakan alginat sebelum

direndam dan sesudah direndam campuran

klorheksidin 0,5% dengan alkohol 70%

dapat dilihat pada tabel I.

Tabel I. Rerata dan simpangan baku

pengukuran volume cetakan alginat

sebelum dan sesudah dilakukan

perendaman campuran klorheksidin

0,5% dengan alkohol 70%.

Hasil

Pengukuran

N Rerata (mm) ±

simpangan

baku

Pengukuran

Awal

32 1245,4425 ±

23,57162

Pengukuran

Akhir

32 1296,6938 ±

42,13303

Perubahan Dimensi =

Pengukuran akhir –

Pengukuran awal

51,2513

Tabel I menunjukan rerata hasil

pengukuran volumecetakan alginat

sebelum dilakukan perendaman campuran

klorheksidin 0,5% dengan alkohol 70%

yaitu 1245,4425 mm lebih kecil dari pada

hasil pengukuran rerata volumeperubahan

dimensi cetakan alginat sesudah dilakukan

perendaman campuran klorheksidin 0,5%

dengan alkohol 70% yaitu 1296,6938 mm.

Hasil perubahan dimensi dapat dilihat dari

selisih rerata pengukuran akhir dengan

pengukuran awal sebesar 51,2513 mm.

Page 6: NASKAH PUBLIKASIeprints.ums.ac.id/39455/21/NASKAH PUBLIKASI 2.pdf · It can be concluded that immersion into 0.5% chlorhexidine - 70% alcohol based compound for 10 minutes could couse

Hasil tersebut digunakan untuk mencari

persentase perubahan dimensi dengan

rumus:

= 4,1%.

Selanjutnya, untuk penyajian data

dilakukan uji normalitas untuk mengetahui

data terdistribusi normal atau tidak. Hasil

uji normalitas diperoleh hasil pada tabel

pengukuran awal yaitu volume hasil

cetakan alginat sebelum direndam dalam

campuran klorheksidin 0,5% dengan

alkohol 70% P=0,000 dan pengukuran

akhir yaitu volume hasil cetakan alginat

sesudah direndam dalam campuran

klorheksidin 0,5% dengan alkohol 70%

P=0,499. Data terdistribusi normal apabila

kedua pengukuran memiliki nilai P > 0,05.

Uji normalitas di dapat salah satu hasil

nilai P < 0,05 maka distribusi data tidak

normal sehingga dilakukan transformasi

data.

Transformasi data dilakukan agar

diperoleh data normal, namun setelah

dilakukan transformasi data hasil yang

diperoleh tetap tidak terdistribusi normal.

Hasil transformasi data untuk upaya

distribusi data menjadi normal tidak

berhasil. Syarat uji parametrik dengan uji

Paired-t testtidak terpenuhi kemudian

dilanjutkan dengan uji non-parametrik atau

uji alternatif Paired t-test yaitu uji

Wilcoxon dapat dilihat pada tabel II.

Tabel II. Hasil uji Wilcoxon

Kelompok

perlakuan

Z P

Pengukuran akhir-

Pengukuran awal

-4,623b

0,000

Keterangan

P=signifikasi

Z=nilai hitung

Tabel II menunjukkan hasil uji

Wilcoxon dengan nilai signifikasi p=0,000

(p < 0,05)yang berarti terdapat perbedaan

hasil pengukuran awal dan pengukuran

akhir. Hasil ini menunjukan bahwa terdapat

pengaruh perendaman campuran

klorheksidin 0,5% dengan alkohol 70%

terhadap perubahan dimensi bahan cetak

alginate.

Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh perendaman

campuran klorheksidin 0,5% dengan

alkohol 70% terhadap perubahan dimensi

bahan cetak alginat. Penelitian ini

dilakukan di Laboratorium Biomaterial

Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada

dengan melakukan pengukuran volume

hasil cetakan alginat sebelum dan sesudah

direndam kedalam campuran klorheksidin

0,5% dengan alkohol 70%.Pengukuran

dilakukan menggunakan sliding caliper.

Hasil dari penelitian ini menunjukan

terdapat pengaruh perendaman campuran

klorheksidin 0,5% dengan alkohol 70%

selama 10 menit terhadap perubahan

dimensi bahan cetak alginat, dibuktikan

dengan hasil uji wilcoxon dengan nilai

signifikasi p=0,000 (p < 0,05). Besar

perubahan dimensi yang di dapatkan 4,1%.

Hasil ini melebihi batas toleransi klinik

karena menurut ADA batas perubahan

dimensi yang masih dianggap akurat

adalah kurang dari 3%. Penelitian

sebelumnya mengenai klorheksidin 2%

dengan teknik penyemprotan didapatkan

hasil perubahan dimensi sebesar 0,39%5.

Hasil perubahan dimensi sebesar0,39%

tersebut menunjukan hasil yang lebih kecil

dari perubahan dimensi alginat yang

direndam dalam campuran klorheksidin 0,5

% dengan alkohol 70%. Hal ini disebabkan

karena perbedaan teknik disinfeksi hasil

cetakan, pada penelitian sebelumnya

menggunakan teknik penyemprotan dan

pada penelitian ini menggunakan teknik

perendaman.

Perubahan dimensi hasil cetakan

alginat yang melibatkan sineresis dan

imbibisi dipengaruhi oleh beberapa faktor

seperti proses disinfeksi, waktu, perubahan

suhu9. Menurut Sari et al. (2013) teknik

perendaman menyebabkan perubahan

dimensi lebih besar pada alginat dibanding

dengan teknik penyemprotan, karena

Page 7: NASKAH PUBLIKASIeprints.ums.ac.id/39455/21/NASKAH PUBLIKASI 2.pdf · It can be concluded that immersion into 0.5% chlorhexidine - 70% alcohol based compound for 10 minutes could couse

teknik perendaman hanya terdapat

penyerapan cairan sehingga tidak terjadi

keseimbangan. Teknik penyemprotan

mempunyai keseimbangan dalam

prosesnya yaitu imbibisi dan sineresis,

ketika disinfektan disemprotkan pada

alginat maka terjadi proses imbibisi.

Setelah penyemprotan, alginat dibiarkan

pada udara terbuka dengan suhu ruangan

proses ini disebut sineresis. Proses masuk

dan keluarnya partikel ini yang

menyebabkan keseimbangan pada teknik

penyemprotan.

Penelitian ini dilakukan dengan teknik

perendaman selama 10 menit, hal ini

merupakan waktu yang cukup lama

dibandingkan dengan penelitian

sebelumnya oleh Rowe dan Forest (1978)

tentang perendaman bahan cetak dengan

mencampur klorheksidin 0,5% dan alkohol

70% dalam 1 menit dapat menghambat

pertumbuhan bakteri.Waktu perendaman

juga mempengaruhi stabilitas dimensi

alginat. Semakin lama waktu perendaman

maka semakin besar perubahan dimensi

cetakan alginat yang terjadi, karena

kandungan air di dalam cetakan alginat

semakin meningkat. Hal tersebut

menyebabkan cetakan menjadi tidak

akurat, sebab kandungan air dalam alginat

sebesar 85% sehingga cenderung

menyebabkan alginat mengalami distorsi.

Distorsi tersebut yang menyebabkan

perubahan dimensi pada cetakan alginat,

karena berhubungan dengan proses

imbibisi dan sineresis9

Kesalahan lain yang tidak terkontrol

juga dapat menjadi penyebab perubahan

dimensi dan dapat berasal dari mana saja,

misalnya rasio bubuk gips dan air yang

tidak tepat, alginat yang tidak terdukung

alat cetak, gerakan melepas alginat dari

cetakannya yang tidak tepat.Metode

disinfeksi juga ikut

berpengaruh17

.Penyerapan air adalah salah

satu faktor yang dapat menyebabkan

perubahan dimensi. Teknik perendaman

yang dilakukan dalam penelitian ini

menyebabkan terjadinya proses imbibisi

yaitu proses penyerapan pada alginat dalam

waktu tertentu yang menyebabkan cetakan

mengembang18

.

KESIMPULAN DAN SARAN

Disinfeksi bahan cetak alginat setelah

dilakukan perendaman pada campuran

klorheksidin 0,5% dengan alkohol 70%

selama 10 menit berpengaruh terhadap

perubahan dimensi.

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut

:Mengenai pengaruh waktu dan teknik

disinfeksi yang berbeda dalam campuran

klorheksidin 0,5% dengan alkohol 70%

terhadap perubahan dimensi bahan cetak

alginat.Mengenai cara pengukuran

perubahan dimensi yang lebih akurat untuk

penelitian selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA

1. David., Munadziroh., E, 2005,

Perubahan Warna Lempeng Resin

Akrilik yang Direndam dalam Larutan

Disinfektan Sodium Hipoklorit dan

Klorhexidin. Dent J, 38(1): 36-40.

2. Combe, E.C., 1992, Notes on Dental

Materials, 5th

ed., Churchill

Livingstone, p. 176.

3. Sousa, J.C., Tabaio, A.M., Silva, A.,

Pereira, T., Maia, B.S., Vasconcelos,

M, 2012, The Effect of Water and

Sodium Hypochlorite Disinfection on

Alginate Impressions, Rev Port

Estomatol Med Dent Cir Maxilofac,

54(1): 8-12.

4. Wang, J., Wan, Q., Chao, Y., Chen, Y,

2007, A Self-Disinfecting Irreversible

Hydrocolloid Impression Material

Mixed with Chlorhexidine Solution,

Angle Orthodontist, 77(5): 894-900. 5. Guiraldo, R.D., Borsato, T.T., Berger,

S.B., Lopes, M.B., Gonini-jr, A.,

Sinhoreti, M.A.C., 2012, Surface Detail

Reproduction and Dimensional

Accuracy of Stone Models: Influence

of Disinfectant Solutions and Alginate

Impression Materials, Braz Dent j,

23(4): 417-421. 6. Badrian, H., Ghasemi, E.,

Khalighinejad, N., Hosseini, N, 2012,

The Effect of Three Different

Page 8: NASKAH PUBLIKASIeprints.ums.ac.id/39455/21/NASKAH PUBLIKASI 2.pdf · It can be concluded that immersion into 0.5% chlorhexidine - 70% alcohol based compound for 10 minutes could couse

Disinfection Materials on Alginate

Impression by Spray Method. ISRN

Dentistry: 1-5. 7. Craig, R.G., Power, J.M, 2000,

Restorative Dental Material 7th

ed. St.

Louis: CV Mosby Co; p. 142-178.

8. Rowe, A.H.R., Forrest, J.O, 1978,

Dental Impressions the Probability of

Contamination and a Method of

Disinfection, Br Dent J, 145(19); 184-

186.

9. Anusavice, K.J, 2004, Phillip's Buku

Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi, ed

ke-10, Alih bahasa: Budiman JA,

Purwoko S, Jakarta: EGC,: p. 94; 109. 10. Amin, W.M., Ali, M.H., Tarawneh,

S.K., Taha, S., Saleh, M.W., Ereifij, N,

2009, The Effects of Disinfectans on

Dimensional Accuracy and Surface

Quality of Impression Materials and

Gypsum Cast, J Clin Med Res, 1(2):

81-89. 11. Harty, F.J., Ogston, R, 1995, Kamus

Kedokteran Gigi-Alginate, ed ke-1,

Alih Bahasa: Sumawinata, N, Jakarta:

EGC, :P. 9. 12. Ferracane, J.L., 2001, Materials in

Dentistry: Principles and Applications,

2nd

ed., Lippincott Williams &

Wilkins, USA, P. 116-118, 310-316.

13. Amalan, A., Ginjupalli, K., Upadhya,

N, 2013, Evaluation of Properties of

Irreversible Hydrocolloid Impression

Materials Mixed with Disinfectant

Liquids. Dent Res J, 10(1): 65-73. 14. Adji, D., Zuliyanti., Larashantyz, H.

2007, Perbandingan Efektifitas

Sterilisasi Alkohol 70% Inframerah,

Otoklaf, dan Ozon Terhadap

Pertumbuhan Bakteri Bactilus Subtillis,

J Sain Vet, 25(1): 18

15. Borrajo, L., Varela, L.G., Castro, G.L.,

Nunez, I.R, 2002, Efficacy of

Chlorhexidine Mouthrinses with and

without Alcohol, J Periodontal, 73(3):

317-321.

16. Sari, D.F., Parnaadji, R.R., Sumono, A,

2013, Pengaruh Teknik Disinfeksi

dengan Berbagai Macam Larutan

Disinfeksi pada Hasil Cetakan Alginat

Terhadap Stabilitas Dimensional,

Jurnal Pustaka Kesehatan, 1(1):30-34.

17. Imbery, T.A., Nehring, j., Janus, C.,

Moon, P.C., 2002, Accuracy and

Dimensional Stability of Extended-

Pour and Conventional Alginate

Impression Materials, J Am Dent ,

141(1): 9-32 18. Powers, J.M., Sakaguchi, R.L., 2006,

Craig’s Restorative Dental Materials,

12th

ed., Mosby Elsevier, St. Louise, p.

269-279.