naskah publikasi penerapan forward...
TRANSCRIPT
NASKAH PUBLIKASI
PENERAPAN FORWARD CHAINING UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT
PADA BURUNG MERPATI BERBASIS WEB
diajukan oleh
Sriyana
12111013
kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN ILMU KOMPUTER
EL-RAHMA
YOGYAKARTA
2015
PENERAPAN FORWARD CHAINING UNTUK DIAGNOSA
PENYAKIT PADA BURUNG MERPATI BERBASIS WEB
Sriyana; Asih Winantu
Teknik Informatika
Sekolah Managemen Informatika dan Ilmu Komputer El Rahma Yogyakarta
e-mail : [email protected] ; [email protected]
Abstract
Expert system is a knowledge based program that provides quality solutions with experts for
problems that can usually only be overcame by an expert or experts. While the process of diagnosing
the disease of pigeons can only be done by a disease or a veterinarians. Dependence on the presence of
veterinarians is very high, especially for pigeon enthusiasts in the village. But the presence of a
veterinarian is not always afa time or difficult to understand, especially in rural areas.
This study adopts a pigeon disease expert knowledge into the web site. Resulting in an expert
system to diagnose the disease of pigeons. This expert system application generates output from an
application program or tool that can be used to diagnose disease in animals pigeons based on symptoms
entered by the user. The system alson displays the amount of confidence to symptoms entered by the
user. This application was designed with forward chaining method. PHP and using MySQL as the
database.
Keywords : expert system, pigeons, forward chaining, php, mysql
PENDAHULUAN
Ketergantungan akan keberadaan seorang dokter hewan sangatlah tinggi
terutama bagi para peternak di desa. Namun, keberadaan seorang dokter hewan tidak
selalu ada setiap saat atau susah ditemui terutama di daerah pedesaan. Biasanya para
pemelihara burung merpati menyembuhkan merpatinya hanya dengan metode -metode
biasa yang mereka dengar dari pemelihara lain yang belum terjamin kesembuhannya .
Selain itu ada juga yang memberikan obat dengan obat yang di konsumsi unt uk
manusia sesuai dengan penyakit yang di derita merpati tersebut, bahkan ada yang hanya
membiarkan merpatinya sakit tanpa memberikan obat apapun. Dari beberapa metode
yang mereka gunakan masih banyak kekurangan dan belum terjamin kesembuhannya.
Oleh karena itu saya ingin membuat sistem pakar mendiagnosa penyakit merpati
dengan berbasis web untuk menemukan solusi yang tepat untuk menangani penyakit
yang diderita merpati tersebut.
Dewasa ini teknologi telah berkembang dengan sangat pesat dan
perkembangan media konsultasi yang ada diinternet sejauh ini telah banyak
bermunculan dalam bentuk web blog. Media konsultasi ini merupakan media
konsultasi antara user dengan dokter sebagai pakar. Interaksi yang terjadi dalam media
konsultasi ini bersifat langsung yaitu user mengemukakan pesoalan-persoalan yang
terjadi kemudian pakar akan menanggapinya (memberi respon). Proses interaksi ini
dapat terjadi jika kedua belah pihak dapat terhubung melalui internet. Bersamaan
dengan itu, pemanfaatan pun telah merambah ke berbagai bidang, diantaranya adalah
bidang kedokteran hewan. Dalam bidang kedokteran hewan pemanfaatannya antara
lain untuk membantu mendiagnosa jenis -jenis penyakit yang mana upaya mengatasi
gangguan kesehatan berbeda-beda untuk tiap jenis penyakit dan juga jen is hewan
peliharaan. Pemilik ingin tahu persis apa penyakit yang sedang diderita oleh hewan
peliharaannya, apa penyebabnya dan bagaimana cara pengobatan atau penanganan
pertama bila gangguan kesehatan tersebut terjadi. Seiring perkembangan ini maka dapat
dimanfaatkan dalam berbagai bidang salah satunya adalah system pakar. Berdasarkan
kemajuan dalam bidang komputer dan informatika, kerumitan dan kesulitan dapat
ditanggulangi dengan menyediakan suatu perangkat lunak (sistem pakar) berupa
program untuk mendiagnosis penyakit yang menyerang burung merpati dan cara
pengobatannya.
METODE PENELITIAN
Tahapan-tahapan penelitian yang dilakukan dalam pembuatan skripsi ini
adalah:
1. Tahap Pengumpulan Data
a. Wawancara (Interview), yaitu metode pengumpulan data dengan
wawancara dengan pakar penyakit hewan drh.Dadang.
b. Kepustakaan (Library), yaitu metode pengumpulan data
menggunakan pustaka-pustaka yang telah ada untuk digunakan
sebagai referensi.
2. Tahap Analisis dan Perancangan
Dalam tahap ini, digunakan metode deskriptif -analisis, yaitu masalah yang
diteliti diuraikan dan dianalisis.
3. Tahap Implementasi
Tahap ini merupakan tahap pengolahan data dan pembangunan jaringan
dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan mengunakan
MYSQL sebagai database.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Menurut Turban, sebuah sistem pakar tersusun oleh dua bagian utama, yaitu
lingkungan pengembangan dan lingkungan konsultasi (Arhami, 2005). Lingkungan
pengembangan digunakan untuk memasukkan pengetahuan pakar ke dalam
lingkungan sistem pakar. Sedangkan lin gkungan konsultasi digunakan oleh pengguna
yang bukan pakar guna memperoleh pengetahuan pakar.Gambar 2.2 berikut ini
merupakan struktur dari sistem pakar .
Gambar 2.2 Struktur Sistem Pakar.
Pada Metode penelitian ini menggunakan forward chaining yang artikan sebagai
pendekatan yang dimotori data. Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari informasi
masukan, dan selanjutnya mencoba menggambarkan kesimpulan. Sehingga metode ini
juga sering disebut“Data driven”.Proses pelacakan pada forward chaining dapat
ditunjukkan oleh gambar 2.3 .
Gambar 2.3 Proses forward chaining
Sedangkan bentuk representasi pengetahuan yang paling tua adalah logika,
yaitu suatu pengkajian ilmiah tentang serangkaian penalaran, sistem kaidah dan
prosedur yang membantu proses penalaran. Bentuk umum dari suatu proses logika
diilustrasikan pada gambar 2.5
Input Output
Premises Inferences
Or Or
Fact Conclusions
Gambar 2.5 Penggunaan Logika untuk penalaran
Logical
Proses
Dan untuk kjaidah produksi adalah bentuk representasi pengetahuan yang
paling popular untuk system pakar. Pengetahuan direpresentasikan dalam bentuk
pasangan kondisiaksi : IF kondisi ini (atau premis atau anteceden) terjadi, THEN
beberapa tindakan (atau hasil atau kes impulan atau konsekuensi) akan (atau sebaiknya)
terjadi.
Pada pembuatan program menggunakan bahasa pemrograman PHP, yaitu
dokumen resmi PHP , PHP singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor yang merupakan
bahasa skrip yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML. Sebagian besar
sintaks mirip dengan bahasa C, Java dan Perl, ditambah beberapa fungsi PHP yang
spesifik. Tujuan utama penggunaan bahasa ini adalah untuk memungkinkan perancang
web menulis halaman web dinamik dengan cepat (Abdul Kadir 2008).
Sedangkan database penulis menggunakan MySQL yaitu sebuah perangkat
lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database management system)
atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh
dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah
lisensi GNU General Public License (GPL).
Diagram konteks merupakan aliran proses yang menggambarkan keterkaitan
antara sistem dengan entitas. Selain itu diagram konteks juga menjelaskan sistem secara
keseluruhan atau secara garis besar. Berikut adalah diagram konteks sistem :
Gambar 3.2 DFD Level 0
DFD level 0 diatas menggambarkan bahwa sistem berinteraksi dengan dua buah
entitas, antara lain :
1. Pakar
Yaitu pakar melakukan login untuk mendapatkan hak akses seperti : input
penyakit, input gejala, input relasi, ubah gejala, ubah penyakit, dan logout.
2. User
User juga perlu melakukan login seperti pakar untuk mendapatkan hak akses
atas menu-menu user. Fasilitas untuk user antara lain : halaman depan,
melihat/ merubah profil dan password, melakukan konsultasi, dan melihat hasil
konsultasi
ERD merupakan diagram yang menggambarkan bagaima hubungan masing -
masing entitas dalam sebuah sistem basis data. ERD digunakan untuk memodelkan
struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa
notasi dan symbol yang dilihat pada Gambar 3.6.
Gambar 3.6 Entity Relational Diagram (ERD)
Relasi antar tabel dalam basis data secara umum digunakan untuk menyimpan
informasi yang dibutuhkan dan dibuat didalam basis data sistem. Ada 9 tabel yang
dibuat dalam sistem ini, yaitu tabel penyakit, gejala, relasi_penyakit_gejala, data_user,
data_pakar, hasil_diagnosa, tmp_penyakit, tmp_gejala, tmp_analisa.
Dalam perancangan basis data sistem pakar ini, terdapat beberapa buah tabel
yang saling berelasi. Tabel-tabel tersebut terdiri dari tabel penyakit, gejala,
relasi_penyakit_gejala, data_user, data_pakar, hasil_diagnosa, tmp_penyakit,
tmp_gejala, tmp_analisa. Dibawah ini merupakan tabel-tabel tersebut.
Gambar 3.7 Relasi Antar Tabel
Pada halaman ini merupakan halaman awal yang dapat diakses pengguna dari
aplikasi untuk diagnosa penyakit burung merpati. Pada halaman utama sistem terdapat
beberapa menu antara lain menu petunjuk, menu informasi, menu login user, menu
login pakar dan menu registrasi user. Adapun tampilan halaman utama sistem dapat
dilihat pada gambar 4.1.
Gambar 4.1 Halaman Utama
Halaman utama pakar merupakan halaman yang pertama kali tampil setelah
pakar (admin) berhasil melakukan login. Halaman ini memilki banyak menu yang dapat
diakses oleh pakar khususnya yang berkaitan dengan basis pengetahuan seperti
pengolahan data penyakit, pengolahan data gejala, pegolahan data relasi penyakit dan
gejala serta pengolahan data bobot gejala. Adapun tampilan halaman utama pakar dapat
dilihat pada gambar 4.2.
Gambar 4.2 Halaman Utama Pakar
Halaman utama user merupakan halaman yang pertama kali tampil setelah user
berhasil melakukan login. Halaman ini memilki banyak menu yang dapat diakses oleh
user khususnya dalam hal mendiagnosa penyakit. Adapun tampilan dari halaman utama
user ditunjukkan pada gambar 4.3.
Gambar 4.3 Halaman Utama User
Halaman diagnosa merupakan halaman konsultasi antara sitem dengan user.
Halaman ini menampilkan sejumlah pertanyaan kepada user mengenai gejala penyakit
burung merpati. Pada halaman ini user dapat melakukan proses diagnosa hanya dengan
menjawab pertanyaan sistem mengenai gejala penyakit yang dialami burung merpati.
Adapun tampilan halaman diagnosa dapat dilihat pada gambar 4.4.
Gambar 4.4 Halaman Diagnosa
Halaman hasil diagnosa menampilkan hasil diagnosa penyakit burung merpati
setelah dilakukan proses diagnosa penyakit terlebih dahulu oleh user. Halaman hasil
diagnosa ini meliputi biodata pasien (nama , usia, jenis kelamin dan alamat) serta hasil
diagnosa penyakit (nama penyakit, persentase, gajala umum, definisi, pengobatan,
pencegahan dan waktu diagnosa). Adapun tampilan halaman hasil diagnosa dapat
dilihat pada gambar 4.5.
Gambar 4.5 Hasil Diagnosa
Uji coba ini dinyatakan berhasil jika fungsi-fungsi yang ada pada perangkat
lunak sesuai dengan yang diharapkan. Contoh validasi dalam pengembangan sistem ini
adalah untuk validasi user (admin dan pakar). Pada form login, admin maupun pakar
diwajibkan mengisisi username dan password. Apabila username atau password tidak
diisi maka form login tidak bekerja dan menampilkan peringatan. Berikut adalah
contoh tampilan kesalahan:
Jika username dan password masih kosong :
Gambar 4.6 Tampilan Form Login Belum Diisi
Begitu juga saat user/pakar salah dalam mengisikan password atau username
namu tidak valid, maka sistem akan menampilkan pesan kesalahan. Berikut adalah
contoh tampilan kesalahannya.
Gambar 4.7 Tampilan Peringatan Gagal Login
Kemudian jika user/pakar dalam memasukkan username dan passwordnya valid
maka sistem akan menampilkan ke halaman utama user atau halaman utama pakar dan
memiliki hak akses sesuai dengan levelnya.
Kesalahan bahasa (syntax error) merupakan kesalahan penulisan kode program
yang tidak sesuai dengan diisyaratkan. Berikut adalah contoh kesalahan penulisan
program :
Gambar 4.8 Skrip Kesalahan Kode Program
Setelah program dijalankan muncul tampilan kesalahan sebagai berikut :
Gambar 4.9 Pesan Kesalahan Syntax Error
Dalam pengembangan sistem pakar ini menggunakan metode inferensi forward
chaining (runut maju). Metode ini digunakan untuk mempermudah proses pelacakan
penyakit berdasarkan gejala yang diinputkan user sehingga tidak semua gejala harus
ditanyakan kepada user. Berikut adalah contoh metode inferensi :
Gambar 4.10 Basis Pengetahuan
Berikut adalah langkah-langkah metode inferensi forward chaining yang
digunakan :
a. Sistem akan menanyakan gejala yang dialami burung merpatiuser, gejala yang
ditampilkan pertama kali adalah gejala G001 yaitu apakah burung Anda
mengalami nafsu makan berkurang?.
b. User memberikan masukan kepada sistem dengan menjawab “YA” atau
“TIDAK” sesuai gejala yang dialami.
c. Apabila user menjawab “YA” maka gejala ini akan disimpan dalam memori
kerja sistem. Selanjutnya sistem akan menampilkan gejala selanjutnya sesuai
yang ada dalam basis pengetahuan yaitu gejala G002. Berikut seterusnya
hingga diperoleh kesimpulan penyakit yang diderita.
d. Apabila user menjawab “TIDAK” maka sistem akan beralih menampilkan
gejala G005, dan selanjutnya seperti langkah 3 sampai ditemukan kesimpulan.
e. Sistem menampilkan kesimpulan berupa penyakit yang diderita, gejala yang
dialami serta saran kepada user
KESIMPULAN
Sistem dapat memberikan kesimpulan penyakit yang diderita berdasarkan
masukan gejala pengguna/ user. Aplikasi yang dibangun ini juga dapat memberikan
kesimpulan hasil diagnosa mengenai penyakit merpati dan penyakit yang menjadi
diagnosa bandingnya berdasarkan gejala-gejala yang ditampilkan dan Sistem mampu
menampilkan gejala dari tiap -tiap penyakit. Pakar dapat menambah, mengubah dan
menghapus data penyakit, gejala, relasi dan bobot prosentase penyakit, dan yang
terakhir user dapat melakukan konsultasi dan mencetak laporan hasil konsultasi.
SARAN
a. Pakar sebaiknya diberikan pengetahuan tentang pengelolaan aplikasi sistem
pakar ini terlebih dahulu atau mengerti tentang pengetahuan sistem pakar
sehingga aplikasi ini dapat berkerja dengan baik.
b. Informasi penyakit dan gejala pada sistem ini masih sangat terbatas, sehingga
untuk pengembangan sistem selanjutnya diperlukan penambahan inform asi
penyakit dan gejala agar manfaat yang diberikan untuk user lebih besar lagi.
c. Sistem pakar ini menggunakan metode forward chaining untuk mencari
kesimpulan dari diaognosa berdasar prosentasi gejala yang timbul . Dan
penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan faktor kepastian/
certainly factor pada masing-masing gejala yang dimasukkan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Tristono dan Budiawan, 2012, Sistem Pakar Berbasis Web Untuk Diagnosa
Penyakit Burung.Universitas Merdeka Madiun, Surabaya.
[2] Asyahari dan Satriady, 2008, Rancang Bangun Sistem Pakar Untuk Diagnosa
Penyakit Hewan.
[3] Setiawan, 1993, Kecerdasan Buatan, Penerbit Andi, Yogyakarta.
[4] Arhami dan Muhammad, 2005, Konsep Dasar Sistem Pakar , Penerbit Andi,
Yogyakarta.
[5] Nonsi, 2009, System Pakar Diagnosa Penyakit Ayam. Universitas Pendidikan ,
Yogyakarta.
[6] Arief, M., 2011, Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP dan MYSQL , Penerbit
Andi, Yogyakarta.
[7] Fatta, H., 2007, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing
Perusahaan & Organisasi Modern , Penerbit Andi, Yogyakarta.
[8] Kusumadewi, 2003, Artifical Intellegenence , Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.
[9] Sururi, 2009, Sistem Pakar Berbasis Web Identifikasi Penyakit Ayam. Universitas
Islam Negeri Malang, Surabaya.