naskah publikasi tema-tema pengalaman … · dari pengalaman keagamaan terhadap konselor dan proses...

29
NASKAH PUBLIKASI TEMA-TEMA PENGALAMAN KEAGAMAAN KONSELOR (STUDI EKSPLORASI PADA PENANGANAN KLIEN) Oleh : DURYATI QUROTUL UYUN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2006

Upload: phamdiep

Post on 11-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: NASKAH PUBLIKASI TEMA-TEMA PENGALAMAN … · dari pengalaman keagamaan terhadap konselor dan proses konseling antara lain: Kesehatan fisik dan jiwa, peningkatan ritual ibadah, hubungan

NASKAH PUBLIKASI

TEMA-TEMA PENGALAMAN KEAGAMAAN KONSELOR

(STUDI EKSPLORASI PADA PENANGANAN KLIEN)

Oleh :

DURYATI

QUROTUL UYUN

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2006

Page 2: NASKAH PUBLIKASI TEMA-TEMA PENGALAMAN … · dari pengalaman keagamaan terhadap konselor dan proses konseling antara lain: Kesehatan fisik dan jiwa, peningkatan ritual ibadah, hubungan

NASKAH PUBLIKASI

TEMA-TEMA PENGALAMAN KEAGAMAAN KONSELOR

(STUDI EKSPLORASI PADA PENANGANAN KLIEN)

Telah Disetujui Pada Tanggal

..................................

Dosen Pembimbing Utama

(Qurotul Uyun, S.Psi.,M.Si)

Page 3: NASKAH PUBLIKASI TEMA-TEMA PENGALAMAN … · dari pengalaman keagamaan terhadap konselor dan proses konseling antara lain: Kesehatan fisik dan jiwa, peningkatan ritual ibadah, hubungan

TEMA-TEMA PENGALAMAN KEAGAMAAN KONSELOR

(STUDI EKSPLORASI PADA PENANGANAN KLIEN)

Duryati

Quratul Uyun

INTISARI

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tema-tema pengalaman keagamaan yang muncul pada konselor dalam menangani klien. Ada tiga aspek yang digunakan untuk melihat tema-tema pengalaman keagamaan tersebut.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan kualitatif, dengan maksud untuk mendapatkan wawasan tentang fenomena yang baru sedikit diketahui. Penelitian ini melibatkan tiga orang responden yang memiliki kriteria: 1) konselor yang telah memiliki gelar psikolog atau magister, 2) Menerapkan konseling Islami dalam setiap konseling yang dilakukan, 3) memiliki dasar pemahaman agama Islam yang baik.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa ada empat komponen yang merupakan tema-tema pengalaman keagamaan konselor dalam menangani klien, yaitu faktor-faktor penyebab munculnya pengalaman keagamaan, hubungan atau komunikasi dengan Allah, hubungan atau komunikasi dengan klien, dan efek pengalaman keagamaan terhadap konselor dan keberhasilan konseling. Faktor-faktor penyebab munculnya pengalaman keagamaan konselor meliputi: nilai-nilai Islam, pengetahuan, dan kepribadian. Hubungan atau komunikasi dengan Allah mencakup: perasaan dibantu oleh Allah, mendapat petunjuk dari Allah, diingatkan oleh Allah, kedekatan dengan Allah, dan kepasrahan kepada Allah. Sedangkan hubungan atau komunikasi yang terjalin dengan klien mencakup: kemampuan memelihara hubungan dengan klien, kemampuan memunculkan dan mengembangkan potensi klien, dan keterampilan menangani klien. Adapun efek dari pengalaman keagamaan terhadap konselor dan proses konseling antara lain: Kesehatan fisik dan jiwa, peningkatan ritual ibadah, hubungan sosial yang baik, kematangan emosi dan fikiran, kesadaran diri, mendapat inspirasi dari klien, perasaan puas dan bahagia, jarang mengalami kegagalan dalam konseling, kesembuhan klien, kemudahan melakukan konseling, dan peningkatan kualitas konseling.

Kata kunci : pengalaman keagamaan, konselor, klien

Page 4: NASKAH PUBLIKASI TEMA-TEMA PENGALAMAN … · dari pengalaman keagamaan terhadap konselor dan proses konseling antara lain: Kesehatan fisik dan jiwa, peningkatan ritual ibadah, hubungan

Pengantar

Agama diturunkan tidak lain adalah untuk memperbaiki ahlak manusia,

dimana ahlak manusia merupakan cerminan dari pikiran dan perasaan (mental)

seseorang. Psikologi agama menilai kepribadian manusia dipengaruhi oleh faktor-

faktor mental spiritual. Hal ini disebabkan karena agama merupakan fitrah bagi

setiap manusia. Oleh sebab itu, dalam proses pembentukan kepribadian, agama

memiliki faktor fundamental (Hawari, 1999).

Di Eropa, dalam tinjauan literatur yang dilakukan oleh Hallahmi (1977),

disimpulkan bahwa ilmuan dan para akademisi kurang beragama dibandingkan

dengan penduduk lainnya. Pada survey yang lebih belakangan, ditemukan bahwa

30% diantara para dosen menyatakan tidak menganut agama apapun,

dibandingkan dengan 5% dari seluruh penduduk (Gallup, 1994). Di antara para

ilmuan tersebut, para psikolog menyatakan agama kurang penting dibandingkan

dengan penduduk lainnya. Jika penelitian ini dibandingkan dengan studi yang

dilakukan Leuba, salah seorang perintis psikologi agama, ditemukan bahwa profil

para ilmuan itu tidak mengalami perubahan. Dalam kesimpulan umumnya, Leuba

menunjukkan bahwa semakin terkemuka seorang ilmuan, semakin rendah

keberagamaannya. Ia juga menemukan bahwa psikolog paling kecil

kemungkinannya dan ilmuan fisika paling besar kemungkinannya untuk "percaya

kepada tuhan yang menjawab do'a" (Rahmat, 2003).

Banyak orang yang datang kepada psikolog ataupun psikiater namun tidak

mengalami kesembuhan yang berarti. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya

klien membutuhkan bimbingan psikologi yang diperkaya dengan ajaran Islam,

Page 5: NASKAH PUBLIKASI TEMA-TEMA PENGALAMAN … · dari pengalaman keagamaan terhadap konselor dan proses konseling antara lain: Kesehatan fisik dan jiwa, peningkatan ritual ibadah, hubungan

bukan hanya dengan teori psikologi atau psikiatri yang kering dari agama

(Djamal, 1999). Banyak kasus yang terjadi di mana seorang psikolog tidak

mampu membantu kliennya sampai tuntas, apalagi jika sudah menyangkut dalam

ranah agama, sehingga tidak jarang para psikolog tersebut harus merujuk kepada

ulama, seolah-olah ulama adalah tempat pembuangan kasus-kasus berat yang sulit

dipecahkan. Fenomena seperti ini dapat dilihat pada kasus-kasus selebritis yang

ditayangkan ditelevisi, mereka bukannya berkonsultasi kepada psikolog, namun

justru lari ke ulama atau kiyai.

Berkaitan dengan pengalaman Badri (1986) dalam melakukan terapi tingkah

laku, yaitu ketika ia menangani pasien wanita muda Maroko yang dikirim

kepadanya tahun 1965 ketika ia sedang berada di bagian neuropsikiatri di

Universitas Rabat Pakistan. Wanita itu mengeluh selalu merasa cemas, merasa tak

mampu, mengalami depresi serta menderita reaksi fobia. Dalam satu tahun, ia

pernah dua kali dirawat di rumah sakit dan diantara dua perawatan itu ia telah pula

mendapat pengobatan dari seorang dukun. Ia tidak bisa disembuhkan oleh

psikoterapi tradisional ataupun yang moderen, baik yang individual maupun

psikoterapi kelompok, dan tidak juga oleh obat-obatan yang diberikan psikiater.

Akan tetapi Badri kemudian bisa membantu menyembuhkan pasien wanita

tersebut dengan hanya membacakan ayat al-Qur'an yang membicarakan

pemberian maaf Tuhan terhadap dosa-dosa seseorang yang pada awalnya

sebenarnya ia maksudkan sebagai dukungan moral terhadap seorang pasien laki-

laki yang hendak meninggalkan rumah sakit dalam suatu sesi pertemuan

kelompok.

Page 6: NASKAH PUBLIKASI TEMA-TEMA PENGALAMAN … · dari pengalaman keagamaan terhadap konselor dan proses konseling antara lain: Kesehatan fisik dan jiwa, peningkatan ritual ibadah, hubungan

Pengalaman Keagamaan

Pengalaman beragama menurut Glock & Stark (dalam Hayes 1980) adalah

suatu perasaan, persepsi atau sensasi yang dialami oleh seseorang dan

didefinisikan oleh suatu kelompok atau masyarakat sebagai suatu bentuk

komunikasi dengan esensi ketuhanan atau dengan realitas mutlak atau dengan

otoritas transendental.

Berdasarkan pengertian pengalaman keagamaan seperti telah diungkapkan

oleh Glock & Stark (dalam Hayes, 1980), dapat diuraikan ada 3 aspek dari

pengalaman keagamaan, yaitu: Adanya komunikasi dengan hal-hal yang bersifat

ketuhanan atau transendental, adanya suatu konteks yaitu suatu kelompok atau

masyarakat yang memberikan legitimasi bahwa suatu pengalaman merupakan

pengalaman beragama., terakhir adalah efek terhadap individu.

Konseling dalam Islam adalah satu dari berbagai tugas manusia dalam

membina dan membentuk manusia ideal. Bahkan bisa dikatakan bahwa konseling

merupakan amanat yang diberikan Allah kepada rasul dan nabinya. Dengan

adanya amanat konseling inilah maka mereka menjadi demikian berharga dan

bermanfaat bagi manusia, baik dalam urusan agama, dunia, pemenuhan

kebutuhan, pemecahan masalah, dan banyak hal lainnya. Konselingpun akhirnya

menjadi satu kewajiban bagi setiap individu muslim, khususnya alim ulama (Az-

zahrani, 2005)

Bagi konselor muslim, aktivitas dalam konseling Islami menghadirkan

berbagai ragam pengalaman keagamaan. Hal ini disebabkan karena selama proses

konseling tersebut, mereka berusaha membimbing, mengarahkan, dan mendidik

Page 7: NASKAH PUBLIKASI TEMA-TEMA PENGALAMAN … · dari pengalaman keagamaan terhadap konselor dan proses konseling antara lain: Kesehatan fisik dan jiwa, peningkatan ritual ibadah, hubungan

klien melalui berbagai teori/metode seperti misalnya teori al-hikmah, al-

mau'izhoh, mujadalah, dan sebagainya dengan maksud untuk membawa klien

menuju kepada perbaikan, perubahan dan pengembangan yang lebih positif dan

membahagiakan. Proses aplikasi konseling dengan teori ini semata-mata dapat

dilakukan konselor dengan pertolongan Allah secara langsung, atau melalui

utusan-Nya, yaitu Allah mengutus malaikat-Nya, dimana ia hadir dalam jiwa

konselor atas izin-Nya (Adz-Dzaky, 2004).

Konselor

Pietrofesa (dalam Latipun 2003), mengatakan bahwa konseling adalah proses

yang melibatkan seorang profesional yang berusaha membantu orang lain dalam

mencapai pemahaman dirinya (self understanding), membuat keputusan dan

pemecahan masalah. Orang atau profesional yang memberikan konseling biasa

disebut konselor. Menurut kamus lengkap psikologi, konselor adalah seorang

psikolog atau individu profesional lainnya yang berpraktek memberikan

penyuluhan (Chaplin, 2000). Istilah konselor dapat juga diartikan sebagai orang

atau person yang menyediakan bantuan (Mappiare, 1992). Sedangkan menurut

Hackney dan Cormier (dalam Latipun 2003), konselor adalah tenaga terlatih yang

berkemauan untuk membantu klien. Konselor menerima klien apa adanya dan

bersedia sepenuh hati membantu klien mengatasi masalahnya disaat yang amat

kritis sekalipun. Keadaan seperti itulah kemudian menjadi alasan semua ahli

konseling sehingga menempatkan profesi konselor sebagai posisi yang amat

strategis dalam upaya membantu klien dari keadaan yang tidak menguntungkan

baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang (Latipun, 2003).

Page 8: NASKAH PUBLIKASI TEMA-TEMA PENGALAMAN … · dari pengalaman keagamaan terhadap konselor dan proses konseling antara lain: Kesehatan fisik dan jiwa, peningkatan ritual ibadah, hubungan

Menurut Adz-Dzaky (2004), syarat-syarat utama yang harus dimiliki oleh

seorang konselor Islam adalah :adanya hubungan spiritual yang sangat dekat

dengan Rabb-nya. Hal itu diperoleh melalui ketaatan melaksanakan perintah dan

menjauhi laranganNya. Adanya kualitas moral atau akhlak Islamiyah yang baik

dan benar secara otomatis dari nurani, bukan karena merekayasa dan tuntutan

profesionalisme, adanya pendidikan yang cukup dan menguasai teori-teori

konseling dan ilmu umum lainnya, adanya keahlian dan keterampilan dalam

melakukan proses konseling dengan metode ilmiah, propetik (kenabian), maupun

normatif (Al-Qur'an dan As-Sunnah).

Sesungguhnya tujuan utama dari adanya konseling Islam adalah

menumbuhkan sikap konsisten akan ajaran agama Islam. Konseling Islam

mempunyai ruang lingkup dan jangkauan yang lebih luas. Selain menaruh

perhatian pada proses penyembuhan, juga sangat menekankan pada peningkatan

diri. Subandi (1994) menyebutkan tujuan konseling dan psikoterapi berwawasan

Islam menyangkut juga usaha membersihkan kalbu, menguasai pengaruh

dorongan primitif, meningkatkan derajat nafs, menumbuhkan akhlaqul karimah

dan meningkatkan potensi untuk menjalankan tugas kalifatulloh. Mappiare (1996)

menekankan bahwa konseling dan psikoterapi Islam bertujuan untuk

mengembalikan seorang pribadi pada fitrahnya yang suci atau kembali ke jalan

lurus. Lebih jauh lagi Adz-Dzaky (2004) menyebutkan konseling dan psikoterapi

juga perlu memberikan bimbingan kepada seseorang untuk menemukan hakikat

dirinya, menemukan Tuhannya dan menemukan rahasia Tuhan. Ini semua

memang sesuai dengan tuntutan masyarakat sendiri, seperti dinyatakan oleh

Page 9: NASKAH PUBLIKASI TEMA-TEMA PENGALAMAN … · dari pengalaman keagamaan terhadap konselor dan proses konseling antara lain: Kesehatan fisik dan jiwa, peningkatan ritual ibadah, hubungan

Bergin bahwa semakin banyak pasien yang terlibat dalam konseling dan

psikoterapi yang tidak sekedar menginginkan kesembuhan bagi gangguan atau

simtomnya, tetapi bertujuan untuk mencari makna hidupnya, aktualisasi diri atau

memaksimalkan potensi diri mereka (Subandi, 2000)

Pengalaman Keagamaan Konselor

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengalaman keagamaan

konselor adalah perasaan, persepsi, dan sensasi yang dialami konselor dalam

usaha membantu klien yang berhubungan dengan esensi ketuhanan atau

supranatural yang berefek pada diri konselor tersebut dan dilegitimasi oleh

masyarakat sebagai suatu bentuk pengalaman beragama. Pengalaman ini

kemudian akan memberikan petunjuk bagi konselor dalam memperoleh

pencerahan bagi dirinya dan klien yang Ia tangani dalam proses konseling.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti tema-tema pengalaman keagamaan

konselor dalam menangani klien.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan harapan dapat memberikan manfaat baik

secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis diharapkan dapat memperkaya

khasanah penelitian dibidang psikologi klinis dan psikologi Islami khususnya

dalam studi tentang pengalaman keagamaan. Secara praktis hasil penelitian ini

diharapkan akan dapat membantu klien-klien yang bermasalah agar mendapatkan

kesembuhan yang optimal. Lebih lanjut hasil penelitian ini diharapkan dapat

menjadi masukan bagi para konselor muslim agar menerapkan konseling Islami

Page 10: NASKAH PUBLIKASI TEMA-TEMA PENGALAMAN … · dari pengalaman keagamaan terhadap konselor dan proses konseling antara lain: Kesehatan fisik dan jiwa, peningkatan ritual ibadah, hubungan

(konseling holistik) dalam setiap aktivitas konselingnya, sehingga akan

memunculkan pengalaman keagamaan yang justru akan membantu meningkatkan

efektivitas dari konseling tersebut.

Pertanyaan Penelitian

Tema-tema pengalaman keagamaan apa saja yang muncul pada konselor

selama proses konseling ? Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi munculnya

pengalaman keagamaan konselor? Bagaimana proses munculnya pengalaman

keagamaan pada konselor? Bagaimana pemaknaan yang dialami konselor

terhadap proses tersebut? Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pemaknaan

tersebut ?

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Bogdan dan Taylor (dalam

Moleong, 2004) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan

pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh).

Penelitian ini menggunakan rancangan studi kasus, yang dilakukan untuk

memperoleh pengertian yang mendalam mengenai situasi dan makna sesuatu atau

subyek yang diteliti. Penelitian studi kasus lebih mementingkan proses daripada

hasil, lebih mementingkan konteks daripada suatu variabel khusus, lebih ditujukan

untuk menemukan sesuatu daripada kebutuhan konfirmasi. Pemahaman yang

Page 11: NASKAH PUBLIKASI TEMA-TEMA PENGALAMAN … · dari pengalaman keagamaan terhadap konselor dan proses konseling antara lain: Kesehatan fisik dan jiwa, peningkatan ritual ibadah, hubungan

diperoleh dari studi kasus dapat secara langsung mempengaruhi kebijakan,

praktek, dan penelitian berikutnya (Alsa, 2004)

Sebagai sebuah metode, studi kualitatif memiliki keunikan atau keunggulan

tersendiri. Secara umum, studi kasus memberikan akses atau peluang yang luas

kepada peneliti untuk menelaah secara mendalam, detail, intensif dan menyeluruh

terhadap unit sosial yang diteliti (Bungin, 2005).

Responden Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah konselor muslim lulusan program studi

strata 2 atau profesi psikologi yang telah memiliki dasar ilmu agama yang mantap

dan sering melakukan konseling secara islami.

Metode Pengumpulan Data

Pengalaman keagamaan seseorang merupakann sesuatu yang bersifat pribadi

sehingga diperlukan cara yang tepat agar mengetahui tema-tema pengalaman

keagamaan mereka secara mendalam. Cara yang peneliti gunakan untuk

memperoleh data tersebut yaitu dengan melaksanakan Wawancara mendalam (In

depth Inderview).

Metode Analisis Data

Data dianalisis secara kualitatif berupa analisis tematik untuk mengungkap

tema-tema pengalaman keagamaan yang muncul ketika konselor menangani

kliennya.

Page 12: NASKAH PUBLIKASI TEMA-TEMA PENGALAMAN … · dari pengalaman keagamaan terhadap konselor dan proses konseling antara lain: Kesehatan fisik dan jiwa, peningkatan ritual ibadah, hubungan

Hasil Penelitian

Analisis data penelitian ini dilakukan dengan pengelompokan data

berdasarkan tema yang ditentukan sesuai dengan aspek-aspek yang ingin

diungkap dengan berpedoman pada panduan wawancara. Analisis tersebut

menghasilkan gambaran sebagai berikut:

Tabel 1. Hasil Analisis Isi; kategori, sub kategori, dan tema

Kategori Subkategori Tema

Nilai-nialai Islam

- Merasa pengaruh keagamaan sangat besar

- Islam sebagai latihan untuk ikhlas - Dengan pendekatan agama

mendapatkan nikmat dan rahmat - Keyakinan terhadap islam

mensucikan efek samping pada diri dan klien

- Pendekatan agama mempermudah pemberian bantuan

- Firman-firman allah membantu menyelesaikan masalah klien dan memberikan jawaban kepada klien

- Sabda atau nasehat rasulullah sebagai materi penymbuh

- Melakukan konseling termotivasi karena ayat al-qur'an

- Kisah-kisah rasul dan kisah-kisah dakwah islam membantu proses konseling

- Kisah-kisah nabi dan para sahabat semakin menambah keharuan dan kesyukuran

- Refleksi kepada kisah nabi zaman dahulu tentang hubungan orangtua dan anak

Pengetahuan

- Banyak membaca dan ceramah mempermudah dalam mengambil alternatif jalan terbaik

- Belajar ilmu psikologi seperti gerontologi, psikologi perkembangan, dan sebagainya

Faktor-faktor penyebab

munculnya pengalaman keagamaan konselor

- Rasa kasihan

Page 13: NASKAH PUBLIKASI TEMA-TEMA PENGALAMAN … · dari pengalaman keagamaan terhadap konselor dan proses konseling antara lain: Kesehatan fisik dan jiwa, peningkatan ritual ibadah, hubungan

Kepribadian

- Kesediaan untuk menghargai orang lain

- Kesediaan untuk mengakomodasi alam-alam bawah sadar

- Tawaduk (rendah hati) - Suka bergaul - Mampu memaknai sesuatu .

Perasaan dibantu oleh allah

- Merasa allah memberikan pertolongan kepadanya

- Merasa yang melakukan konseling bukan dirinya tetapi allah

- Merasa keberhasilan konseling karena izin allah, bukan kemampuan sendiri

- Merasa mampu membantu klien karena kehendak allah dan dibantu oleh allah

Mendapat petunjuk dari

allah

- Adanya perasaan diatur, dibimbing, dan diarahkan oleh allah

- Merasa mampu melakukan konseling karena hidayah allah

- Allah memberikan ilmu lewat klien Meyakini ilmu yang dimiliki adalah dari allah

- Mendapatkan jawaban-jawaban terhadap suatu permasalahan yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan

- Adanya bisikan dalam hati (innervoice) terhadap jalan keluar

- Konseling yang dilakukan terasa mengalir begitu saja

- Merasa dibina oleh klien - Tidak terbebani oleh peran sebagai

konselor - Meyakini ilmu yang dimiliki adalah

ari Allah

Diingatkan oleh Allah

- Perasaan diingatkan oleh Allah ketika kelupa menata niat

- Diingatkan oleh Allah dari kesombongan

- Diingatkan dari sifat kurang ikhlas

Hubungan atau

komunikasi dengan Allah

Kedekatan dengan Allah

- Merasa Allah sangat dekat dengannya

- Ada kesan mendalam dengan Allah setiap kali menangani kasus

- Keinginan untuk selalu dekat

Page 14: NASKAH PUBLIKASI TEMA-TEMA PENGALAMAN … · dari pengalaman keagamaan terhadap konselor dan proses konseling antara lain: Kesehatan fisik dan jiwa, peningkatan ritual ibadah, hubungan

dengan Allah dengan harapan Allah melimpahkan kasih sayang dan rahmat kepadanya

Kepasrahan kepada Allah

- Pasrah kepada Allah

Peningkatan keimanan

- Meningkatnya keimanan - Keyakinan yang kuat bahwa Allah

membantunya - Kepasrahan kepada pencipta - Bertambahnya kesabaran dan

keihlasan dalam mempelajari agama Allah

- Keyakinan yang semakin bertambah terhadap kebenaran ayat-ayat Allah dan hadis nabi

- Keinginan untuk semakin pasrah kepada Allah karena telah banyak dibantu

- Ibadah meningkat seperti sholat,baca alqur'an

- Semakin bertambah matang dalam beribadah seiring bertambah banyaknya jumlah klien yang ditangani

Hubungan sosial yang baik

- Memperoleh kemudahan dalam bergaul

- Dengan senang hati membantu orang lain,dibayar ataupun tidak dibayar

- Mampu berterimakasih dan menghargai oranglain

- Menilai seseorang dari jasanya dan melupakan jasa sendiri

- Komunikasi yang baik dengan keluarga

- Menilai seseorang lebih positif

Pengaruh pada fisik dan jiwa

- Tidak ada rasa capek - Hilangnya rasa sakit - Adanya pembersihan jiwa/hati agar

klien dapat berkaca pada dirinya

Efek terhadap

konsleor

- Hilangnya rasa keakuan - Sifat tawaduk mempengaruhi

keberhasilan konseling sehingga sering mendapat bantuan yang tidak terduga

- Menyadari kelemahan/keterbatasan

Page 15: NASKAH PUBLIKASI TEMA-TEMA PENGALAMAN … · dari pengalaman keagamaan terhadap konselor dan proses konseling antara lain: Kesehatan fisik dan jiwa, peningkatan ritual ibadah, hubungan

Kesadaran diri

diri - Mengingatkan diri dari hal-hal yang

tidak baik - Tidak ada kesombongan dalam diri

karena sudah membantu klien - Berusaha tidak mengingat-ingat

kebaikan yang telah dilakukan karena khawatir akan merusak keikhlasan

- Tidak membiasakan kebiasaan yang buruk

Kematangan emosi dan

fikiran

- Lebih dewasa - Lebih sabar dan lebih pemaaf - Berfikir sebelum bertindak - Lebih tenang dan tidak mudah

bergolak - Belajar dari positif thinking

Rencana masa depan

- Keinginan menerbitkan buku tentang pengalaman dalam kasus-kasus konseling yang pernah ditangani

- Keinginan membuka pondok pesantren

- Keinginan untuk kembali naik haji

Mendapat inspirasi dari

klien

- Merasa justru dibina oleh klien - Selalu melakukan lebih dari yang

dianjurkan kepada klien terutama dalam hal ibadah

- Merasa justru klienlah yang memberikan solusi kepadanya

- Belajar dari klien - Belajar menyelesaikan masalah dari

klien - Menjadikan setiap nasehat sebagai

cambuk bagi dirinya - Mendapatkan ilmu baru dari

pertanyaan-pertanyaan klien - Semakin sulit masalah klien justru

memperoleh banyak pelajaran - Materi kuliah terinspirasi dari kasus

konseling - Memperkaya khasanah pada

aktivitas lain

- Tidak mengeluarkan kalimat yang menyinggung dan merendahkan klien

Page 16: NASKAH PUBLIKASI TEMA-TEMA PENGALAMAN … · dari pengalaman keagamaan terhadap konselor dan proses konseling antara lain: Kesehatan fisik dan jiwa, peningkatan ritual ibadah, hubungan

Kemampuan memelihara hubungan

dengan klien

- Tidak banyak omong, ngomong sedikit tapi bermakna bagi klien

- Menggunakan komunikasi yang bersifat

- Berusaha tidak memperlihatkan kebosanan kepada klien

- Menganggap konseling sebagai konsep silahturahmi

- Menganggap klien sebagai saudara yang bersilahturahmi

- Menghormati klien sama seperti apabila belajar kepada siapapun juga

- Menjadi teladan bagi klien - Memberikan kemudahan kepada

klien

Kemampuan memunculkan

atau mengembangkan

potensi klien

- Membuka kesegaran fikiran klien agar siap menerima konsultasi dengan memberikan unsur-unsur agama yang relevan

- Mengingatkan klien akan potensi agama yang dimilikinya yang sebelumnya tidak disadari

- Memotivasi klien untuk lebih mengenal, memahami, dan mendalami ajaran agama

- Membangkitkan semangat dan harapan klien agar bisa sembuh dari perasaan dan fikiran yang mengganggunya

- Selalu mengenalkan klien pada berfikir dan bertindak yang benar

Hubungan atau

komunikasi dengan klien

Keterampilan menangani klien

- Kemampuan memberikan ketenangan kepada klien

- Menghindarkan klien dari ketergantungan

- Tidak larut dalam masalah klien - Kemampuan berempati pada klien - Mampu meningkatkan kekuatan

batin klien - Mendo'akan klien - Mengusahakan agar jangan sampai

keliru memberikan nasehat - Tidak memberikan nasehat yang

banyak tapi kurang perlu - Kemampuan dalam menjelaskan

sesuatu dengan bahasa sederhana

Page 17: NASKAH PUBLIKASI TEMA-TEMA PENGALAMAN … · dari pengalaman keagamaan terhadap konselor dan proses konseling antara lain: Kesehatan fisik dan jiwa, peningkatan ritual ibadah, hubungan

sehingga klien bisa memahami - Lebih terarah dan tersaring dalam

memberikan nasehat - Meninggalkan yang sia-sia dan

memanfaatkan yang efektif

Efek terhadap keberhasilan

konseling

Efek terhadap keberhasilan

konseling

- Kemudahan dalam melakukan konseling

- Peningkatan kualitas konseling - Jarang mengalami kegagalan dalam

konseling - Merasa puas dan bahagia karena

telah membantu klien - Nyaman dalam menjalani hidup - Dihargai klien dan dianggap sebagai

orang yang paling berjasa - Kesembuhan klien

Page 18: NASKAH PUBLIKASI TEMA-TEMA PENGALAMAN … · dari pengalaman keagamaan terhadap konselor dan proses konseling antara lain: Kesehatan fisik dan jiwa, peningkatan ritual ibadah, hubungan

Pembahasan Gambar 1 : Model tema-tema pengalaman keagamaan konselor dalam menangani klien

Nilai-nilai islam - Keyakinan terhadap

Islam - Ibadah seperti sholat

dzikir, dan do’a - Firman-firman Allah - Sabda Rasulullah - Kisah-kisah nabi dan

para sahabat

Pengetahuan - Kesukaan

membaca berbagai jenis buku

- Banyak belajar ilmu psikologi

Kepribadian - Kesediaan

menghargai orang lain

- Tawaduk (rendah hati)

- Kesediaan berkorban untuk orang lain

- Kesediaan mengakomodasi alam-alam bawah sadar

- Rasa kasihan - Kemampuan

memaknai sesuatu

Hubungan dengan Allah - Dibantu oleh Allah - Mendapat

petunjuk dari Allah

- Kedekatan dengan Allah

- Kepasrahan kepada Allah

- Diingatkan oleh Allah

Hubungan dengan Klien - Kemampuan

memelihara hubungan dengan klien

- Kemampuan memunculkan atau mengembangkan potensi klien

- Ketrampilan menangani klien

Efek terhadap konselor dan keberhasilan konseling - Kesehatan fisik dan

jiwa - Hubungan sosial

yang baik - Peningkatan ritual

ibadah - Kematangan emosi

dan pikiran - Kesadaran diri - Mendapat inspirasi

dari klien - Kemudahan dalam

melakukan konseling

- Peningkatan kualitas konseling

- Jarang mengalami kegagalan dalam konseling

- Perasaan puas dan bahagia

- Kesembuhan klien

Page 19: NASKAH PUBLIKASI TEMA-TEMA PENGALAMAN … · dari pengalaman keagamaan terhadap konselor dan proses konseling antara lain: Kesehatan fisik dan jiwa, peningkatan ritual ibadah, hubungan

Dari model tersebut dapat dijelaskan bahwa ada empat kategori utama

tema-tema pengalaman keagamaan pada responden, yaitu faktor-faktor penyebab

munculnya pengalaman keagamaan, hubungan atau komunikasi dengan Allah,

hubungan atau komunikasi dengan klien, serta efek pengalaman keagamaan

terhadap konselor dan keberhasilan konseling. Empat komponen tersebut

sangatlah berkaitan satu sama lain dalam menunjang keberhasilan konseling.

Sebagaimana gambar tersebut diatas, nilai-nilai Islam sangat mempengaruhi

terhadap kepribadian seseorang. Kemudian, hubungan atau komunikasi yang

terjalin dengan Allah dan klien juga akan sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai

Islam, pengetahuan, dan kepribadian konselor.

Sedangkan hubungan konselor dengan Allah dan hubungan konselor dengan

klien juga saling berkaitan secara timbal balik. Hubungan konselor dengan Allah

akan mempengaruhi hubungan konselor dengan klien, begitupun sebaliknya

hubungan konselor dengan klien juga akan mempengaruhi hubungan konselor

dengan Allah.

Selanjutnya, hubungan konselor dengan Allah dan hubungan konselor dengan

klien akan berpengaruh terhadap terbentuknya konselor menjadi pribadi yang

matang dan keberhasilan konseling yang dilakukan. Begitu juga sebaliknya,

terbentuknya konselor menjadi pribadi yang matang dan berhasilnya konseling

yang dilakukan, akan berpengaruh terhadap hubungan konselor dengan Allah dan

klien.

Faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya pengalaman keagamaan para

responden yaitu nilai-nilai islam, pengetahuan, dan kepribadian. Sesungguhnya

Page 20: NASKAH PUBLIKASI TEMA-TEMA PENGALAMAN … · dari pengalaman keagamaan terhadap konselor dan proses konseling antara lain: Kesehatan fisik dan jiwa, peningkatan ritual ibadah, hubungan

Islam telah menjadikan dasar konseling ini sebagai seruan untuk berbuat baik,

melarang perbuatan buruk, menghindari kerusakan dan juga menjadikannya suatu

perbuatan yang diikhlaskan demi mengharapkan keridhaannya. Dalam islam,

terdapat berbagai metode yang masing-masing memiliki kekhususan dan

pengaruh dalam jiwa. Seorang konselor dianggap profesional apabila Ia memilih

metode yang sesuai dengan keadaan klien, dimana metode yang diambil

bersumberkan dari Al-qur'an dan sunnah, serta mengambil model konseling yang

diterapkan rasulullah (Az-zahri, 2005).

Dari ketiga faktor penyebab munculnya pengalaman keagamaan pada

responden, faktor nilai-nilai islam merupakan faktor yang paling banyak

mempengaruhi terhadap munculnya pengalaman keagamaan responden,

sedangkan faktor pengetahuan dan kepribadian hanya merupakan faktor

pelengkap.

Komunikasi atau hubungan yang baik dengan Allah dirasakan oleh semua

responden dalam Ia menangani klien. Komunikasi tersebut antara lain perasaan

dibantu oleh Allah, mendapat petunjuk dari Allah, kedekatan dengan Allah,

kepasrahan kepada Allah, dan merasa diingatkan oleh Allah. Responden pertama

mengatakan sering dibantu oleh Allah, bahkan Ia merasa bahwa bukan dia yang

melakukan konseling, tetapi Allah. Sama halnya dengan responden kedua yang

merasa dapat membantu klien karena izin dari Allah saja.

Seorang konselor yang sejati dan utama adalah mereka yang dalam proses

konseling selalu dibawah bimbingan atau pimpinan Allah dan Al-qur'an. Hal ini

disebabkan karena mereka bukan hanya sekedar manusia biasa dan orang

Page 21: NASKAH PUBLIKASI TEMA-TEMA PENGALAMAN … · dari pengalaman keagamaan terhadap konselor dan proses konseling antara lain: Kesehatan fisik dan jiwa, peningkatan ritual ibadah, hubungan

kebanyakan, akan tetapi mereka adalah hamba Allah yang memikul amanah dan

tanggung jawab besar, yaitu tidak hanya sebagai Abdullah (pemimpin), tetapi juga

sebagai wakiilullah (wakil Allah) dalam mendidik, mengembangkan,

memberdayakan, dan melindungi serta menyembuhkan alam dari kerusakan dan

kehancuran, khususnya manusia sebagai alam kecil (Adz-Dzaky, 2003).

Kemudian berkaitan dengan masalah hubungan atau komunikasi yang baik

dengan klien, didapatkan hasil bahwa semua responden mampu berkomunikasi

yang baik dengan klien. Komunikasi yang terjalin dengan klien diantaranya

adalah kemampuan memelihara hubungan dengan klien, memunculkan atau

mengembangkan potensi klien, dan terampil dalam menangani permasalahan

klien.

Hasil tersebut menunjukkan gambara bagaimana hubungan yang terjalin

antara responden dan klien. Az-zahrani (2005) menyebutkan ada beberapa metode

konseling dalam Islam, antara lain metode keteladana, metode penyadaran,

metode kisah, dan sebagainya. Menurut Adz-Dzaky (2002) salah satu syarat

utama yang harus dimiliki seorang konselor Islam adalah adanya keahlian dan

keterampilan dalam melakukan proses konseling dengan metode ilmiah, profetik

(kenabian), maupun normatif (Al-Qur'an dan As-sunnah).

Efek pengalaman keagamaan terhadap responden sangat besar. Pengalaman

tersebut dapat membuat responden menjadi pribadi yang matang dalam berbagai

hal, seperti matang dalam hal keimanan, pengetahuan, emosi dan fikiran,

kesadaran diri, hubungan sosial yang baik, dan rencana masa depan. Selain itu,

semua responden juga merasa adanya pengaruh pengalaman keagamaan terhadap

Page 22: NASKAH PUBLIKASI TEMA-TEMA PENGALAMAN … · dari pengalaman keagamaan terhadap konselor dan proses konseling antara lain: Kesehatan fisik dan jiwa, peningkatan ritual ibadah, hubungan

fisik dan jiwanya, seperti tidak merasa capek dalam melakukan konseling, bahkan

merasa justru mengalami penyembuhan, juga mengalami pembersihan jiwa atau

hati. Disamping itu, semua responden juga merasa mendapat banyak inspirasi dari

klien, banyak belajar dari klien, mendapatkan ilmu-ilmu baru dari klien,

terinspirasi dalam menulis, terinspirasi dalam memberikan materi kuliah, dan

memperkaya khasanah pada aktivitas yang lain.

Pengalaman keagamaan mencakup pemikiran, penghayatan, keyakinan,

dambaan, dan perilaku yang berkaitan dengan hal-hal religius. Salah satu

fenomena religius seperti diungkapkan James (2004) adalah pengalaman

pewahyuan. Pengalaman ini terjadi ketika seseorang merasakan kehadiran sesuatu

yang gaib dan ilahiah yang kemudian menimbulkan menimbulkan pencerahan dan

pemahaman diri sejati. Tidak jarang pengalaman tersebut justru memberikan

petunjuk-petunjuk tertentu kepadanya. Dampak lain dari pengalaman pewahyuan

adalah peningkatan dan kemantapan iman, keakraban dan kedekatan dengan Sang

Ilahi, dan peningkatan kesadaran akan dosa-dosa sendiri yang mendorongnya

bertaubat. Semuanya ini menimbulkan sikap khidmat, kekaguman, penyerahan

diri, kesalihan, optimisme, dan kebahagiaan bagi orang yang bersangkutan.

Semua responden merasakan Pengaruh pengalaman keagamaan yang

dialaminya terhadap keberhasilan konseling. Pengaruh-pengaruh tersebut antara

lain kemudahan dalam melakukan konseling, peningkatan kualitas konseling,

keberhasilan konseling, perasaan puas dan bahagia, nyaman dalam menjalani

hidup, dihargai klien dan dianggap sebagai orang yang paling berjasa, dan yang

paling penting adalah kesembuhan klien.

Page 23: NASKAH PUBLIKASI TEMA-TEMA PENGALAMAN … · dari pengalaman keagamaan terhadap konselor dan proses konseling antara lain: Kesehatan fisik dan jiwa, peningkatan ritual ibadah, hubungan

James (2004) mengatakan bahwa pengaruh positif pengalaman keagamaan

tidak mudah hilang, bahkan meninggalkan kesan menetap dan mendalam serta

benar-benar bermakna bagi yang mengaturnya.

Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif, yaitu suatu pendekatan

yang berusaha menggali secara lebih mendalam, terutama dengan melakukan

wawancara langsung dengan responden. Penelitian ini melibatkan tiga orang

responden yang merupakan konselor yang menerapkan konseling islami.

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa ada empat kategori utama yang

merupakan yang membentuk pengalaman keagamaan konselor yaitu, Faktor-

faktor penyebab munculnya pengalaman keagamaan konselor, hubungan atau

komunikasi dengan Allah, hubungan atau komunikasi dengan klien, serta efek

terhadap konselor dan keberhasilan konseling.

Mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya pengalaman

keagamaan dapat dilihat dari nilai-nilai Islam, pengetahuan, dan kepribadian.

Komunikasi atau hubungan yang baik dengan Allah dirasakan oleh semua

responden dalam Ia menangani klien. Komunikasi tersebut antara lain perasaan

dibantu oleh Allah, mendapat petunjuk dari Allah, kedekatan dengan Allah,

kepasrahan kepada Allah, dan merasa diingatkan oleh Allah

Kemudian berkaitan dengan masalah hubungan atau komunikasi yang baik

dengan klien, didapatkan hasil bahwa semua responden mampu berkomunikasi

yang baik dengan klien. Komunikasi yang terjalin dengan klien diantaranya

Page 24: NASKAH PUBLIKASI TEMA-TEMA PENGALAMAN … · dari pengalaman keagamaan terhadap konselor dan proses konseling antara lain: Kesehatan fisik dan jiwa, peningkatan ritual ibadah, hubungan

adalah kemampuan memelihara hubungan dengan klien, memunculkan atau

mengembangkan potensi klien, dan terampil dalam menangani permasalahan

klien.

Efek pengalaman keagamaan terhadap responden sangat besar. Pengalaman

tersebut dapat membuat responden menjadi pribadi yang matang dalam berbagai

hal, seperti matang dalam hal keimanan, pengetahuan, emosi dan fikiran,

kesadaran diri, hubungan sosial yang baik, dan rencana masa depan. Selain itu,

semua responden juga merasa adanya pengaruh pengalaman keagamaan terhadap

fisik dan jiwanya, seperti tidak merasa capek dalam melakukan konseling, bahkan

merasa justru mengalami penyembuhan, juga mengalami pembersihan jiwa atau

hati. Disamping itu, semua responden juga merasa mendapat banyak inspirasi dari

klien, banyak belajar dari klien, mendapatkan ilmu-ilmu baru dari klien,

terinspirasi dalam menulis, terinspirasi dalam memberikan materi kuliah, dan

memperkaya khasanah pada aktivitas yang lain.

Semua Responden merasakan Pengaruh pengalaman keagamaan yang

dialaminya terhadap keberhasilan konseling. Pengaruh-pengaruh tersebut antara

lain kemudahan dalam melakukan konseling, peningkatan kualitas konseling,

keberhasilan konseling, perasaan puas dan bahagia, nyaman dalam menjalani

hidup, dihargai klien dan dianggap sebagai orang yang paling berjasa, dan yang

paling penting adalah kesembuhan klien.

Page 25: NASKAH PUBLIKASI TEMA-TEMA PENGALAMAN … · dari pengalaman keagamaan terhadap konselor dan proses konseling antara lain: Kesehatan fisik dan jiwa, peningkatan ritual ibadah, hubungan

Saran

1. Bagi para konselor

Bagi para konselor, terutama konselor muslim diharapkan memakai

pendekatan agama (konseling islami) didalam setiap konseling yang

dilakukan, karena melalui pendekatan ini dimungkinkan konselor akan

memperoleh pengalaman keagamaan yang akan membantu dalam

keberhasilan konseling dan akan membuat konselor itu sendiri menjadi

pribadi yang lebih matang.

2. Bagi klien

Saran untuk klien agar selalu mendekatkan diri kepada Allah, baik dalam

keadaaan bermasalah sekalipun. Pemahaman klien terhadap agama akan

membuat konselor mudah dalam memberikan bantuan dan membuat

proses penyembuhan klien menjadi lebih cepat.

3. Bagi pengembangan ilmu Psikologi Islami dan Psikologi Klinis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah penelitian dibidang

psikologi klinis dan psikologi Islami khususnya dalam studi tentang

pengalaman keagamaan.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya agar bisa mencari responden yang lebih banyak

dan lebih beragam sehingga hasilnya akan bisa memberikan gambaran

yang lebih global dan komprehensif. Selain itu, bagi peneliti yang ingin

meneliti bagaimana pemaknaan pengalaman keagamaan yang muncul

Page 26: NASKAH PUBLIKASI TEMA-TEMA PENGALAMAN … · dari pengalaman keagamaan terhadap konselor dan proses konseling antara lain: Kesehatan fisik dan jiwa, peningkatan ritual ibadah, hubungan

pada konselor dan faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya

pemaknaan tersebut, dianjurkan untuk menambah metode pengumpulan

data melalui informan seperti keluarga atau orang terdekat dimana

responden pernah bercerita kepadanya tentang pengalaman keagamaan

yang pernah dia alami. Hal ini disebabkan karena pengalaman keagamaan

merupakan suatu hal yang sensitif untuk diungkapkan, sehingga butuh

informan guna mengungkap pengalaman tersebut.

Page 27: NASKAH PUBLIKASI TEMA-TEMA PENGALAMAN … · dari pengalaman keagamaan terhadap konselor dan proses konseling antara lain: Kesehatan fisik dan jiwa, peningkatan ritual ibadah, hubungan

DAFTAR PUSTAKA

Adz-Dzaky, M.H.B. 2004. Konseling dan Psikoterapi Islam: Penerapan Metode Sufistik. Yogyakarta : Fajar Pustaka Baru

Ahyadi, A.A. 1978. Psikologi Agama, Kepribadian Muslim Pancasila. Jakarta :

CV Rajawali. Alsa, A. 2004. Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif serta Kombinasinya dalam

Penelitian Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Az-zahrani, M. B. S. 2005. Konseling Terapi (Terjemahan). Jakarta : Gema Insani

Pers. Badri, B M. 1986. Dilema Psikolog Muslim. Jakarta : Pustaka Firdaus. Bungin, B. 2005. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada. Chaplin, J.P. 2003. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : PT Raja Gravindo

Persada. Dister, NS. 1982. Pengalaman dan Motivasi Beragama. Yogyakarta: Kanisius. Djamal, M. 1999. Perkembangan Psikologi dan Pendidikan Islam di Indonesia

(70 Tahun Prof. Dr. Zakiah Daradjat).Ciputat : Logos Wacana Ilmu. Duryati. 2004 .Wawancara. Hawari, D. 1999. Perkembangan Psikologi dan Pendidikan Islam di Indonesia

(70 Tahun Prof. Dr. Zakiah Daradjat).Ciputat : Logos Wacana Ilmu. Hayes, V.C. 1970. Religious Experience In The World Religion. Bedford Park:

The Australian Association for the Study of Religion.. James, W. 1902. The Varietes of Religious Experience. NewYork: The Modern

Library. James, W. 2004. Perjumpaan Dengan Tuhan, Ragam Pengalaman Religius

(Terjemahan). Bandung : PT. Mizan Pustaka. Latipun. 2003. Psikologi Konseling. Malang : UMM Press

Page 28: NASKAH PUBLIKASI TEMA-TEMA PENGALAMAN … · dari pengalaman keagamaan terhadap konselor dan proses konseling antara lain: Kesehatan fisik dan jiwa, peningkatan ritual ibadah, hubungan

Mappiare, A.A.T. 1992. Pengantar Konseling dan Psikoterapi. Jakarta : CV Rajawali.

Moleong, 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Mulyana, D. 2003. Metode Penelitian Kualitatif : Paradigma Baru Ilmu

Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Poerwandari, K. 2001. Pendekatan Kualitatif Untuk Penelitian Perilaku

Manusia. Jakarta: LPSP3 Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Poerwandari, K. 1998. Pendekatan Kualitatif Untuk Penelitian Perilaku

Manusia. Jakarta: LPSP3 Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Rahayu, H.P. 1997. Hubungan Tingkat Religiusitas dengan Perilaku Coping Stres.

Jurnal Psikologika II, No 4, Halaman 61. Rahmat, J. 2003. Psikologi Agama Sebuah Pengantar. Bandung : Mizan. Rahmawati, H. 2003. Pengalaman Keagamaan: Proses Menuju Kematangan

Beragama. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM. Strauss & Corbin. 2003. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif (Terjemahan).

Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Subandi. 1997. Tema-tema Pengalaman Beragama Pengamal Dzikir. Jurnal

Psikologika II, ( 3 ), Halaman 7. Sutopo. 2002. Metode Penelitian Kualitaif. Surakarta: Sebelas Maret University

Press. Oktofiandi, S.Y. 2004. Pengalaman Spiritual dan Kebermaknaan Hidup pada

Anggota Tariqoh Nasyabandiyah di Surau Saiful Amin. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UII.

Wach, J. 1984. Ilmu Perbandingan Agama: Inti dan Bentuk Pengalaman

Keagamaan ( Terjemahan ). Jakarta: CV Rajawali.

Page 29: NASKAH PUBLIKASI TEMA-TEMA PENGALAMAN … · dari pengalaman keagamaan terhadap konselor dan proses konseling antara lain: Kesehatan fisik dan jiwa, peningkatan ritual ibadah, hubungan

Nama : Duryati

Alamat : Jorong II, Koto Bangun, Kec Kapur IX, Kab 50 Kota,

SUMBAR

Telp : 081328721541