negeri lima menara
TRANSCRIPT
Negeri Lima Menara Negeri lima menara ini menceritakan tentang persahabatan 6 orang anak laki-laki dari
daerah berbedadi Pondok Madani. Pondok Madani adalah suatu Pondok Pesantren di daerah
Ponorogo, Jawa Timur. Persahabat mereka, mereka beri nama “Sahibul Menara” karena nama
tersebut tercetus ketika mereka semua menatap satu menara di pesantren tersebut. Sahibul
menara itu adalah Alif, Baso Salahudin, Atang, Sahid Jufri, Raja Lubis dan Dulmajid.
Banyak sekali adegan-adegan lucu dalam film ini. Tidak hanya kejadian lucu, kejadian
haru, suka, senang, sedih, cinta, diangkat juga didalam film ini. Sebenarnya cerita ini lebih
menyorot ke sosok Alif. Anak seorang Guru ngaji di Padang. Alif sangat ingin melanjutkan
SMA-nya di Bandung dan kuliah di ITB, namun ibunya berkeinginan lain, Ia mengharapkan
anak laki-lakinya itu melanjutkan Sekolah Menengah Atas di sebuah pesantren di Ponorogo,
Jawa Timur. Awalnya alif menolak permintaan ibunya, karena keinginanya sekolah di
Bandung dan kuliah di ITB. Karena itulah janjinya bersama sahabatnya ketika SMP. Tapi
akhirnya ia mengerti keinginan ibunya, yang menginginkan anaknya mempunyai pengetahuan
yang cukup mengenai agama.
Di Pesantren Madani orang yang pertama Alif kenal adalah Baso Salahudin. Mereka
bertemu tepat di depan menara di Pesantren Madani. Saat itu Alif sedang bersiap-siap
untuk mengikuti ujian tertulis masuk pesantren. Setelah ia diterima masuk di Pesantren
Madani, ia memiliki teman dekat sekamar dan juga sekelas. Mereka adalah Baso Salahudin,
Atang, Sahid Jufri, Raja Lubis dan Dulmajid. Dan memiliki Wali Kelas yang begitu sempurna
dimata murid-muridnya yaitu Ustadz Salman. Hari pertama belajar di pesantren, mereka
sudah mendapat pelajaran yang begitu berharga, yaitu Man Jadda Wajadda yang artinya
“ingat bukanlah yang tajam. Siapa yang bersungguh-sungguh, dialah yang berhasil”. Dimana
ada satu adegan menarik, ketika Ustadz Salman memotong sebuah kayu dengan pedang yang
tumpul. Ia ingin menunjukan kepada murid-muridnya, barang siapa yang bersungguh-
sungguh, dial ah yang akan berhasil.
Persahabatan mereka, mereka beri nama Sahibul Menara. Dimana kata-kata yang
selalu mereka junjung adalah Man Jadda Wajadda. Sahibul menara mempunyai janji, suatu
saat mereka akan berfoto di depan menara di Negara yang mereka ingin datangi. Ada lima
Negara dan lima menara yang ingin mereka tuju. Ada kejadian lucu yang Sahibul Menara
alami di Pesantren Madani. Yaitu ketika mereka saling jewer satu sama lain karena
terlambat mengikuti pelajaran. Mereka membuat lingkaran dan menjewer satu sama lain.
Dan aada juga kejadian haru, ketika ada tentangga Baso yang datang ke pesantren untuk
memberitahu bahwa nenek Baso sedang sakit keras. Baso adalah anak yatim-piatu yang
sejak kecil di rawat oleh neneknya. Ia tidak mempunyai siapa-siapa lagi kecuali neneknya.
Puncak konflik terjadi ketika Alif yang merasa kehilangan Baso ingin pindah sekolah.
Karena merasa tidak betah dengan tidak adanya Baso dan Ustadz Usman. Keran, ketika
Baso pergi, mereka tengah mempersiapkan untuk menampilkan suatu pertunjukan d
Pesantren Madani yang dihadiri oleh Bupati Ponorogo. Konflik memuncak, karena Alif sudah
tidak ingin ikut andil dalam acara tersebut. Disitulah pertengkaran antara Alif dan Raja.
Raja yang berusaha meyakinkan Alif bahwa Sahibul Menara itu bukan hanya Baso, tapi ada
empat orang teman yang selalu bersamanya. Dan hari dimana ia akan pindah, tiba-tiba ia
berubah fikiran, dan menetapkan untuk tetap tinggal di Pesantren Madani dan meneruskan
keinginana Baso untuk menampilkan Pertunjukan sebuah cerita perjalanan seorang laki-laki
yang setiap malam diceritakan oleh Baso.
Akhirnya, mereka dapat berkumpul kembali. Setalah sukses dan dapat berfoto di
depan 5 menara yang berbeda. Mereka telah berhasil berfoto di Negara yang ingin mereka
tuju. Yang kebetulan disetiap Negara itu terdapat menara yang terkenal di dunia.
___________________________________________________________________
Tanggapan saya… ^^
Itulah rangkuman cerita Negeri Lima Menara yang saya tangkap ketika menonton Film
Negeri Lima Menara. Menurut saya, film ini sangat layak untuk ditonton. Karena terdapat
nilai-nilai moral dan pelajaran yang dapat kita ambil dari film ini. Selain itu, film ini juga
sedikit mengangkat unsure komedi, karena untuk menghilangkan fase jenuh ketika menonton.
Sosok tatang yang memiliki logat daerah yang khas juga menjadi salah satu faktor komedi
dalam film ini. Juga, menunjukan kehidupan di sebuah Pesantren. Yang terkadang sering
orang menganggap sebelah mata terhadap cara belajar disebuah pesantren. Film ini sangat
berhasil menyampaikan pesan ketika yang ingin di sampaikan oleh si pembuat film mengenai
kehidupan di sebuah pesantren. Tapi yang saya sayangkan dalam film ini adalah jalan
ceritanya yang mudah ditebak. Seperti percakapan Sahibul Menara yang sedang menceritakan
tentang Negara yang ingin mereka datangi, dan dengan kebetulan Negara yang mereka tuju
memiliki menara yang terkenal di dunia. Saya sudah bisa menebak ending cerita ini pasti akan
seperti yang di bicarakan ketika saat itu. seperti film-film biasanya, film ini mempunya akhir
Happy ending. Tapi secara keseluruhan film ini sangatlah bagus danbenar-benar layak untuk di
tonton.