nematoda-usus

157
PARASITOLOGI Oleh dr. Lilly Haslinda, M.Biomed

Upload: langen-mafela

Post on 08-Aug-2015

91 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: nematoda-usus

PARASITOLOGI

Oleh

dr. Lilly Haslinda, M.Biomed

Page 2: nematoda-usus

Parasitologi Ilmu yang mempelajari jasad yang

hidup untuk sementara atau tetap di dalam atau pada permukaan jasad lain dengan maksud untuk mengambil makanan sebagian atau seluruhnya dari jasad itu• Zooparasit = parasit yang berupa hewan, dibagi ;

a. Protozoa => ameba

b. Metazoa => helmintes dan artropoda

Page 3: nematoda-usus

Parasitologi kedokteran

• Dipelajari Zooparasit, yang termasuk dalam golongan :

helmintes ( cacing ) protozoa ( bersel satu ) artropoda ( serangga ) Dalam mempelajari parasit perlu

dikenal berbagai istilah dan definisi.

Page 4: nematoda-usus
Page 5: nematoda-usus
Page 6: nematoda-usus
Page 7: nematoda-usus
Page 8: nematoda-usus
Page 9: nematoda-usus
Page 10: nematoda-usus

H o s p e s

Menurut macam nya hospes dibagi : Hospes definitif Hospes tempat parasit hidup, tumbuh menjadi

dewasa dan berkembang biak secara seksual

Hospes perantara Hospes tempat parasit tumbuh menjadi bentuk

infektif yang siap ditularkan kepada manusia

Page 11: nematoda-usus

H o s p e s

Hospes reservoar Hewan yang mengandung parasit dan

merupakan sumber infeksi bagi manusia

Hospes paratenik Hewan yang mengandung stadium

infektif parasit tanpa menjadi dewasa; dan stadium infektif ini dapat ditularkan dan menjadi dewasa pada hospes definitif

Page 12: nematoda-usus

Vektor

Suatu jasad ( serangga ) yang dapat menularkan parasit pada manusia dan hewan

Contoh : nyamuk Anopheles menularkan parasit (plasmodium) malaria dan culex sebagai vektor filariasis.

Page 13: nematoda-usus

Zoonosis

Adalah penyakit hewan yang dapat ditularkan kepada manusia.

Contoh : balantidiosis adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh Balantidium coli, suatu parasit babi yang kadang ditularkan kepada manusia

Page 14: nematoda-usus

Cara menulis

Nama parasit : International Code of Zoological Nomenclature. Tiap parasit digolongkan kedalam filum, kelas, ordo, famili, genus dan spesies.

Spesies : ditentukan dua nama, contoh Ascaris lumbricoides.

Page 15: nematoda-usus

Parasitologi kedokteran FK UNRI

1. Helmintologi kedokteran2. Protozoologi kedokteran3. Entomologi kedokteran4. Imunoparasitologi dan

imunodiagnosis penyakit parasit

Page 16: nematoda-usus

Penyakit parasit yg mrpk masalah kesekatan masyarakat di Indonesia• Malaria• Toksoplasmosis• Penyakit cacing yang ditularkan

melalui tanah• Filariasis• Mikosis superfisialis

Page 17: nematoda-usus

HELMINTOLOGI

Adalah; ilmu yang mempelajari parasit yang berupa cacing.

Dibagi ; 1. Nemathelminthes (c. benang)

2. Platyhelminthes (c. pipih)

Kelas Nematoda ; Nematoda usus

Nematoda jaringan

Page 18: nematoda-usus

PLATYHELMINTHES

Kelas Trematoda ; Trematoda darah

Trematoda hati

Trematoda usus

Trematoda paru Kelas Cestoda

Page 19: nematoda-usus

Protozoologi

• Protozoa : hewan bersel satu yang hidup sendiri atau dalam bentuk koloni

• Tiap protozoa merupakan kesatuan lengkap yang sanggup melakukan semua fungsi kehidupan

Page 20: nematoda-usus

Protozoa dibagi dalam empat kelas:

1. Rhizopoda : Entamoeba histolytica Entamoeba coli Entamoeba hartmanni Iodamoeba butschlii Dientamoeba fragilis Endolimax nana Entamoeba gingivalis

Page 21: nematoda-usus

Protozoa

2. Mastigophora = flagellata : protozoa yang mempunyai flagel (cambuk) tddr 2 gol :

I. Flagelata traktus digestivus : yg hidup di

rongga usus dan mulut serta flagelata

traktus urogenital : vagina, uretra dan

prostat II. Flagelata darah dan jaringan : hidup

dlm darah dan jaringan tubuh ( alat

dalam )

Page 22: nematoda-usus

Protozoa

3. Ciliata = bulu getar

contoh : Balantidium coli.

Protozoa terbesar pada manusia.

Hospes : babi dan beberapa spesies

kera.

Fungsi bulu getar : untuk bergerak dan

mengambil makanan.

Page 23: nematoda-usus

Protozoa

4. Sporozoa : I. Coccidia : genus Eimeria genus Isospora genus

Toxoplasma

II. Haemosporidia : genus Plasmodium

Page 24: nematoda-usus

Entomologi

• Morfologi, daur hidup dan perilaku nyamuk

• Vektor penyakit protozoa• Vektor penyakit cacing ( filariasis )• Vektor penyakit virus, riketsia, spiroketa

dan bakteri• Vektor mekanik• Hospes perantara• Pengendalian vektor• Insektisida dan resistensi• Artropoda penyebab penyakit, alergi dan

reaksi toksik

Page 25: nematoda-usus

NEMATODA USUS

Spesies yang ditularkan melalui tanah disebut “soil transmitted helminths“ yang terpenting :

Ascaris lumbricoides Necator americanus Ancylostoma duodenale Trichuris trichiura Strongyloides stercoralis Nematoda usus penting yang lain ; Oxyuris vermicularis dan Trichinella spiralis

Page 26: nematoda-usus

1. Ascaris lumbricoides

Hospes dan nama penyakit: Hospesnya manusia Penyakitnya askariasis Distribusi geografi: Kosmopolit, pada anak sekolah dasar Morfologi dan daur hidup : jantan uk;10-30 cm, betina 22-35 cm. Stad dewasa hidup dirongga usus muda C.betina bertelur sbnyk 100.000-200.000/hr

Page 27: nematoda-usus
Page 28: nematoda-usus

Morfologi dan daur hidup

Telur yang dibuahi, besarnya ± 60x45 mikr

dan yang tidak dibuahi 90x40 mikron. Dilingkungan yg sesuai, telur yg dibuahi

berkembang mjadi bentuk infektif ± 3 mgg Bentuk infektif => tertelan => menetas di usus

halus. Larva menembus dinding usus halus => pembuluh darah atau saluran limfe => jantung => paru.

Page 29: nematoda-usus
Page 30: nematoda-usus
Page 31: nematoda-usus
Page 32: nematoda-usus

Morfologi dan daur hidup

Larva diparu => alveolus => trakea => faring, menimbulkan rangsangan => batuk => esofagus => usus halus

Di usus halus larva berubah menjadi cacing dewasa.

Sejak telur matang tertelan sampai cacing dewasa bertelur ± 2 bulan.

Page 33: nematoda-usus
Page 34: nematoda-usus

Patologi dan gejala klinis

Gejala timbul disebabkan ; cacing dewasa dan larva

Larva: Perdarahan kecil dinding alveolus, batuk, demam dan eosinofilia.

Foto thorak ; infiltrat yg menghilang dlm waktu 3 minggu.

Keadaan ini disebut: sindrom Loeffler.

Page 35: nematoda-usus

Patologi dan gejala klinis

• Gangguan disebabkan cacing dewasa: biasanya ringan, mual, nafsu makan berkurang, diare atau konstipasi.

• Pd infeksi berat; anak => malabsorbsi• Efek serius ; bila cacing ini menggumpal dalam

usus => tjd obstruksi usus ( ileus )• Kead ttt; c.dewasa; mengembara ke saluran

empedu, apendiks atau bronkus dan menimbulkan keadaan gawat darurat shg kadang perlu operatif.

Page 36: nematoda-usus
Page 37: nematoda-usus
Page 38: nematoda-usus

D i a g n o s i s

Cara D/ : Pemeriksaan tinja langsung

Telur dalam tinja memastikan D/ askariasis.

Cacing dewasa keluar sendiri melalui mulut atau hidung maupun tinja

Page 39: nematoda-usus
Page 40: nematoda-usus

P e n g o b a t a n

Piperazin dosis tunggal ; dewasa 3-4 gram anak 25 mg/kgBB

Pirantel pamoat dosis tunggal 10 mg/kgBB

Mebendazol 2x100 mg/hr selama 3 hr atau 500 mg dosis tunggal

Albendazol dosis tunggal 400 mg.

Page 41: nematoda-usus

Pengobatan

• Oksantel-pirantel pamoat ; infeksi campuran A.lumbricoides dan T.trichiura.

• Pengobatan masal, syarat ; - mudah diterima masyarakat - aturan pakai sederhana - efek samping minim - polivalen - murah

Page 42: nematoda-usus

Prognosis

Baik

Sembuh sendiri, 1,5 tahun

Pengobatan, kesembuhan 70 – 99%.

Page 43: nematoda-usus

Epidemiologi

• Kurangnya pemakaian jamban mnimbulkan pencemaran tanah dengan tinja di halaman, bawah pohon. Hal ini akan memudahkan terjadi reinfeksi.

• Kebiasaan tinja sebagai pupuk• Tanah liat, kelembaban tinggi dan suhu 25oC –

30oC sangat baik utk perkembangan telur menjadi bentuk infektif.

• Mencuci tangan, gunting kuku, pemakaian jamban dapat mencegah askariasis.

Page 44: nematoda-usus

Toxocara canis dan Toxocara cati

Hospes dan penyakit:

T.canis pada anjing.

T.cati pada kucing.

Belum ditemukan infeksi campuran.

Kadang2 ditemukan pada manusia ; parasit mengembara ( erratic parasite ) menyebabkan ; visceral larva migrans.

Page 45: nematoda-usus
Page 46: nematoda-usus
Page 47: nematoda-usus

Mulut Toxocara canis

Page 48: nematoda-usus

Toxocara canis

Page 49: nematoda-usus

Telur Toxocara canis

Dg mikrs.elektr. Mikrs. cahaya

Page 50: nematoda-usus

Distribusi dan geografik

• Kosmopolit, ditemukan di Indonesia• Jakarta ; prevalensi pada anjing

38,3% kucing 26,0 %

Page 51: nematoda-usus

Toxocara cati

Page 52: nematoda-usus

Toxocara cati

Page 53: nematoda-usus

Morfologi

T.canis jantan, ukuran ; 3,6 - 8,5 cm

betina 5,7 – 10,0 cm T.cati jantan 2,5 – 7,8 cm

betina 2,5 – 14,0 cm Bentuk menyerupai A.lumbricoides muda. T.canis; sayap servikal spt lanset T.cati ; sayap lebih lebar spt kobra

Page 54: nematoda-usus

Ekor ; kedua spesies hampir sama jantan; spt jari menunjuk ( digitiform) betina ; bulat meruncing

Telur mjd infektif di tanah ; 3 minggu

Bentuk infektif ini dpt tertelan; anjing, kucing dan manusia

Page 55: nematoda-usus

Patologi dan gejala klinis Pd manusia ; larva tdk menjadi

dewasa dan mengembara di alat2 dalam ; hati

Penyakit ; visceral larva migrans , gejala; eosinofilia, demam dan hepatomegali

Page 56: nematoda-usus

Diagnosis

D/ pasti visceral larva migran: menemukan larva atau potongan larva => sukar ditegakkan

Reaksi imunologi ; dapat membantu diagnosis

Page 57: nematoda-usus

Cacing tambang ( hookworm )

Spesies yang penting; - Necator americanus → manusia- Ancylostoma duodenale → manusia- Ancylostoma braziliense → kucing,

anjing

- Ancylostoma ceylanicum → anjing, kucing

- Ancylostoma caninum → anjing, kucing

Page 58: nematoda-usus

Necator americanus Ancylostoma duodenale

Sejarah; cacing tambang ditemukan di Eropa pd pekerja tambang.

Hospes : manusia Nama penyakit : nekatoriasis dan

ankilostomiasis Distribusi geografi : seluruh daerah

katulistiwa, pertambangan dan perkebunan.

Page 59: nematoda-usus

Necator americanus Ancylostoma duodenale

Prevalensi; tinggi di pedesaan. 1972 – 1979 berkisar 50% 1990 – 1991 ; 0 – 24,7 % Sumut , 2478 anak SD 6,7 %

Page 60: nematoda-usus

Morfologi dan daur hidup Cacing dewasa hidup di rongga usus halus. Mulut besar, melekat pada mukosa usus Cacing betina N.americanus tiap hari bertelur

± 9000 butir, A.duodenale ± 10.000 C.betina panjang ± 1 cm, jantan ± 0,8 cm Bentuk badan N.americanus : huruf S A.duodenale : huruf C N.americanus memp benda kitin A.duodenale dua pasang gigi. Cacing jantan mempunyai bursa kopulatriks

Page 61: nematoda-usus

Ancylostoma duodenale

Page 62: nematoda-usus

Necator americanus

Page 63: nematoda-usus

Morfologi dan daur hidup

Telur ; dikeluarkan dg tinja, uk 60 x 40 mikron, berbtk bujur dg dinding tipis tdpt

4-8 sel Larva rabditiform panjang 250 mikron. Larva filariform panjang 600 mikron

Page 64: nematoda-usus

Larva rabditiformN.americanus

Page 65: nematoda-usus

Larva filariform N.americanus

Page 66: nematoda-usus

Telur cacing tambang

Page 67: nematoda-usus

Morfologi dan daur hidup

Daur hidup : Telur => larva rabditiform => larva filariform => menembus kulit => kapiler darah => jantung kanan => paru => bronkus => trakea => laring => usus halus.

Infeksi terjadi bila larva filariform menembus kulit. Infeksi A.duodenale juga mungkin dengan menelan larva filariform.

Page 68: nematoda-usus
Page 69: nematoda-usus

Patologi dan gejala klinis

1. Stadium larva :

Bila banyak larva filariform sekaligus menembus kulit, terjadi ground itch. Perubahan pada paru biasanya ringan.

2. Stadium dewasa :

anemia hipokrom mikrositer, eosinofilia

Page 70: nematoda-usus

Patologi dan gejala klinis

Gejala tgt pd: Spesies dan jumlah cacing Keadaan gizi ( Fe dan protein )

N.americanus; kehilangan darah 0,005 – 0,1cc

A.duodenale; 0,08 – 0,34 cc/hari

Page 71: nematoda-usus

Patologi dan gejala klinis

Adanya toksin penyebab anemia ( - )

Tidak menyebabkan kematian, tp daya tahan berkurang dan prestasi kerja menurun

Kadar Hb sesuai dg berat penyakit

Page 72: nematoda-usus

Diagnosis

D/ ditegakkan dengan menemukan telur dalam tinja segar. Dalam tinja lama mgkn ditemukan larva.

Membedakan spesies; biakan tinja dg cara Harada-Mori

Pengobatan : Pirantel pamoat 2-3 hari berturut - turut

Page 73: nematoda-usus

Epidemiologi

Kebiasaan defekasi di tanah dan pemakaian tinja sebagai pupuk kebun penting dalam penyebaran infeksi.

Tanah yang baik untuk pertumbuhan larva : tanah gembur ( pasir, humus ), suhu opt N.americanus 28oC-32oC, A.duodenale 23oC-25oC

Untuk menghindari infeksi : memakai sandal atau sepatu.

Page 74: nematoda-usus

Ancylostoma brazilienseAncylostoma caninum

• H.Definitif : kucing dan anjing• Penyakit : Creeping eruption• Distribusi : tropik dan subtropik Di Jakarta : kucing 72% A.braziliense anjing 18% A.b dan 68% A.c

Page 75: nematoda-usus

A.Braziliense dan A.caninum

Morfologi ;

-A.braziliense → 2ps gigi tdk sama besar

Jantan pjg 4,7-6,3mm. Betina 6,1-8,4mm.

-A.caninum → 3 ps gigi

Jantan pjg 10mm. Betina 14mm

Page 76: nematoda-usus

Ancylostoma caninum

Page 77: nematoda-usus

Ancylostoma caninum

Page 78: nematoda-usus

A.braziliense dan A.caninum

Patologi dan gejala klinis; Pd manusia larva tdk menjadi dewasa Kelainan kulit; creeping eruption,

creeping disease atau cutaneous larva migrans. Creeping eruption; dermatitis , khas

kelainan intra kutan serpiginosa Tempat larva filariform menembus kulit ;

papel keras, merah dan gatal

Page 79: nematoda-usus

Cutaneus larva migrans

Page 80: nematoda-usus

Cutaneus larva migrans

Page 81: nematoda-usus

Patologi dan gejala klinis

• Brp → terowongan intrakutan sempit ; garis merah, menimbul, gatal dan tambah pjg menurut gerakan larva

• Sepanjang garis tdpt vesikel kecil dan dpt tjd infeksi sekunder

• Jakarta, 46 creeping erruption, kelainan ditemukan tu pd kaki dan lengan bawah, punggung dan pantat

Page 82: nematoda-usus

diagnosis

1. Gambaran klinis khas2. Biopsi

Pengobatan;3. Semprotan kloretil4. Albendazol, do tunggal 400mg 3

hr . Anak < 2th albendazol salep

2%.

Page 83: nematoda-usus

Ancylostoma ceylanicum

Dapat menjd dewasa pd manusia 2 ps gigi tidak sama besar Di Jakarta; dari 100 anjing 37% 50 kucing 24%

Page 84: nematoda-usus

Ancylostoma ceylanicum

Page 85: nematoda-usus

Trichuris trichiura

Hospes : Manusia

Nama penyakit : trikuriasis

Distribusi geografi: kosmopolit, terutama daerah panas dan lembab, spt di Indonesia.

Prevalensi, 1996; Sumsel 60% dr 365 anak SD

Page 86: nematoda-usus

Morfologi dan daur hidup

Cacing betina : panjang ± 5 cm, jantan 4 cm Bagian anterior : langsing seperti cambuk, ±3/5

panjang tubuh Bagian posterior: lebih gemuk, cacing betina

tumpul dan jantan melingkar serta terdapat satu spikulum

Dewasa hidup : di kolon asendens dan sekum dgn bgn anterior masuk dedalam mukosa usus.

Page 87: nematoda-usus
Page 88: nematoda-usus
Page 89: nematoda-usus

Morfologi dan daur hidup

Cacing betina bertelur 3000-10000 butir/hr. Telur berukuran 50-54 mikron, bentuk

tempayan Telur dibuahi dikeluarkan bersama tinja. Telur matang ; 3-6 minggu pada tanah lembab

dan teduh Telur matang ; berisi larva dan merupakan

bentuk infektif Cara infeksi: hospes menelan telur matang

Page 90: nematoda-usus
Page 91: nematoda-usus

Morfologi dan daur hidup

Larva => usus halus, setelah dewasa masuk ke kolon, terutama sekum.

Masa pertumbuhan : telur – dewasa bertelur 30 –90 hari

Patologi dan gejala klinis; prolapsus mukosa rektum, iritasi, peradangan mukosa usus, perdarahan pada tempat melekat, anemia.

Infeksi berat dan menahun : Diare pd anak, sindrom disentri, anemia, BB menurun

Page 92: nematoda-usus
Page 93: nematoda-usus
Page 94: nematoda-usus
Page 95: nematoda-usus

Diagnosis

Menemukan telur dalam tinja

Pengobatan ;

a. Mebendazol 2x100 mg 3 hari atau

dosis tunggal 500 mg.

b. Albendazol dosis tunggal 400mg

c. Oksantel pirantel pamoat dosis

tunggal 10 – 15 mg/kgBB

Page 96: nematoda-usus

Epidemiologi

Penting utk penyebaran penyakit : kontaminasi tanah dengan tinja.

Telur tumbuh ditanah liat, lembab dan teduh dgn suhu ± 30oC

Pemakaian tinja sebagai pupuk merupakan sumber infeksi

Pencegahan : pembuatan jamban, pendidikan, sanitasi, mencuci tangan, mencuci sayuran

Page 97: nematoda-usus

Strongyloides stercoralis

Hospes : manusia Penyakit : strongilodiasis Distribusi : tropik dan subtropik Morfologi dan daur hidup : cacing dewasa betina sebagai parasit di

vilus duodenum dan yeyunum. Berbentuk filiform, halus, tidak berwarna panjang 2mm.

Page 98: nematoda-usus

Strongyloides stercoralis

• Berkembangbiak : diduga partenogenesis.

• Telur di mukosa usus => larva rabditiform =>rongga usus dan dikeluarkan bersama tinja.

• 3 macam daur hidup : 1. Siklus langsung 2. Siklus tidak langsung 3. Autoinfeksi

Page 99: nematoda-usus

1. Siklus langsung

Sesudah 2 sampai 3 hari di tanah, larva rabditiform yang berukuran kira-kira 225 x 16 mikron, berubah menjadi larva filariform dengan bentuk langsing dan merupakan embentuk infektif, panjangnya kira-kira 700 mikron. Bila larva filaliform menembus kulit manusia, larva tumbuh, masuk kedalam peredaran darah vena dan kemudian melalui jantung

Page 100: nematoda-usus
Page 101: nematoda-usus

2. Siklus tidak langsung

Larva rabditiform ditanah → cacing jantan dan betina bentuk bebas.

betina uk 1 mm x 0,06mm jantan uk 0,75mm x 0,04mm, ekor melengkung, 2

spikulum Pembuahan → telur → larva rabditiform → larva

filariform → hospes baru atau mengulangi fase hidup bebas

Terjadi bila keadaan lingkungan optimum : tropik dg iklim lembab

Page 102: nematoda-usus
Page 103: nematoda-usus

3. Autoinfeksi

Larva rabditiform → larva filariform (terjadi kadang2 di usus atau di sekitar anus ) → menembus mukosa usus atau kulit perianal → daur perkembangan

Tjd pd pasien : obstipasi lama, diare menahun Menyebabkan strongiloidiasis menahun

Page 104: nematoda-usus
Page 105: nematoda-usus
Page 106: nematoda-usus

Patologi dan gejala klinis

Larva filariform menembus kulit : creeping eruption disertai gatal

Cc dewasa : kelainan mukosa usus muda Infeksi ringan : tidak menimbulkan gejala Infeksi sedang: sakit epigastrium tengah dan

tidak menjalar,mgk mual, muntah, diare dan konstipasi

Hiperinfeksi: cc dewasa ditemukan diseluruh traktus digestivus dan larva di alat dalam ( paru, hati, kandung empedu)

Page 107: nematoda-usus
Page 108: nematoda-usus
Page 109: nematoda-usus

Sering ditemukan pd orang dg gangguan imunitas dan dapat menimbulkan kematian

Pemeriksaan darah : mgk eosinofilia atau hiperesinofilia

Diagnosis

D/pasti: menemukan larva rabditiform dlm tinja segar, biakan atau aspirasi duodenum.

Page 110: nematoda-usus

Pengobatan• DOC : albendazol 400mg satu/dua kali sehari

selama 3 hari.• Mebendazol : 3 x 100mg selama 2 atau 4 mgg.

Prognosis

Infeksi berat : dapat menyebabkan kematian

Page 111: nematoda-usus

Epidemiologi

Panas, lembab dan sanitasi kurang ; menguntungkan shg tjd daur yg tidak langsung

Tanah : gembur, berpasir dan humus.

Pencegahan : sanitasi dan melindungi kulit

penerangan ke masyarakat

Page 112: nematoda-usus

Trichostrongylus spp

Sering ditemukan pada herbivora. Beberapa spesies ditemukan pd manusia.

Siklus hidup dan morfologi Kecil spt cacing tambang Hidup tertanam dalam mukosa usus kecil Infeksi; menelan larva infektif di usus kecil jd dewasa 3-4 mgg, tanpa siklus

paru

Page 113: nematoda-usus
Page 114: nematoda-usus

Trichostrongylus spp

Telur mirip dg cacing tambang, sedikit lebih panjang dan bagian ujung lebih runcing.

Tanah hangat dan lembab,telur menetas dalam 24 jam.

Setelah 60 jam larva menjadi infektif

Page 115: nematoda-usus
Page 116: nematoda-usus

Gejala Klinis

• Tgt jumlah cacing dan kerusakan mukosa.

• Perdarahan dan deskuamasi dpt tjd, tp G/K tidak nyata kecuali ada beratus cacing

Diagnosis• D/ pasti : menemukan telur dlm tinja

Page 117: nematoda-usus

Pengobatan

• Tiabendazol 25 mg/kg 2hari• Pirantel pamoat 11 mg/kg dosis

tunggal

Epidemiologi• Pencegahan : mencuci dan memasak sayuran

Page 118: nematoda-usus

5. Oxyuris vermicularis

Hospes : manusia

Penyakit : enterobiasis atau oksiuriasis

Distribusi geografi; kosmopolit, lebih banyak didaerah dingin krn jarang mandi dan ganti baju dalam. Penyebaran ditunjang eratnya hubungan dan lingkungan yg sesuai

Page 119: nematoda-usus

Morfologi dan daur hidup

betina uk; 8-13 mm x0,4 mm, anterior ada pelebaran kutikulum disebut alae. Bulbus esofagus jelas. Ekor runcing.

Jantan uk; 2-5 mm, alae, ekor melingkar, spikulum jarang ditemukan

Habitat dewasa; rongga sekum, usus besar dan usus halus

Makanannya isi usus

Page 120: nematoda-usus
Page 121: nematoda-usus

Morfologi dan daur hidup

Cacing gravid mengandung 11.000-15.000 telur, migrasi kedaerah perianal utk bertelur.

Telur jarang dikeluarkan di usus sehingga jarang ditemukan dalam tinja

Telur bentuk lonjong dan datar pd satu sisi (asimetrik ). Dinding bening. Matang ± jam

Infeksi ; menelan telur matang atau larva yg menetas di perianal migrasi kembali ke usus besar

Page 122: nematoda-usus
Page 123: nematoda-usus

Morfologi dan daur hidup

Telur matang yg tertelan => menetas di duodenum => larva rabditiform berubah dua kali sebelum dewasa di yeyunum dan bgn atas ileum.

Waktu utk daur hidup ; ± 2 minggu – 2 bulan

Infeksi dapat sembuh sendiri ( self limited )

Page 124: nematoda-usus
Page 125: nematoda-usus
Page 126: nematoda-usus

Patologi dan gejala klinis

Iritasi sekitar anus, perineum dan vagina oleh cacing gravid migrasi menyebabkan pruritus

Pruritus ani tjd malam hr => luka garuk Cacing gravid mengembara dan dpt

bersarang di vagina dan tuba Fallopii => radang

Page 127: nematoda-usus

Diagnosis

D/ diduga pada anak yang gatal sekitar anus malam hari

D/ ; menemukan telur dan cacing dewasa Pengobatan ;

a. seluruh keluarga di obati

b. Piperazin dosis tuggal 3-4 gr (dws)

atau 25 mg/kgBB (anak)

Page 128: nematoda-usus

Epidemiologi

Penularan dapat terjadi pada satu keluarga

Telur dapat diisolasi dr debu di sekolah, kafe dan menjadi sumber infeksi

Di rumah telur ditemukan ; di lantai, meja, kursi, bufet, toilet, bak mandi alas kasur, pakaian dan tilam.

Page 129: nematoda-usus

Nematoda jaringan

1.Wuchereria bancrofti

• Hospes ; manusia

• penyakit ; filariasis bankrofti atau

wukereriasis bankrofti

• distribusi ; tersebar di daerah tropis

Page 130: nematoda-usus

Daur hidup dan morfologi

Dewasa jantan dan betina hidup disaluran dan kelenjar limfe, bentuk spt benang warna putih susu

betina uk; 65-100 mm x 0,25 mm jantan uk; 40 mm x 0,1 mm Cacing betina mengeluarkan mikrofilaria

bersarung, hidup didalam darah dan terdapat di darah tepi pada waktu tertentu saja• umumnya periodisitas nokturna ; mikrofilaria

hanya terdapat didalam darah tepi malam hari

Page 131: nematoda-usus

Daur hidup dan morfologi

Kota ; ditularkan oleh nyamuk Culex quinquefasciatus

Desa ; vektornya nyamuk Anopheles atau Aedes

Mikrofilaria terisap oleh nyamuk, berubah mjd larva std 1 – III (bentuk infektif), nyamuk menggigit manusia, tumbuh larva std IV dan V (dewasa)

Page 132: nematoda-usus

Patologi dan gejala klinis

GK/ dibagi dua ;

1. Disebabkan cacing dewasa ; limfadenitis

dan limfangitis retrograt akut dan di

ikuti obstruktif menahun 10-15 th kmdn

2. Mikrofilaria ; biasanya tidak menimbul

kan kelainan tp kead ttt ; occult filariasis

Page 133: nematoda-usus

Diagnosis

D/ berdasarkan gejala klinis dan dipastikan dengan pemeriksaan laboratorium.

Pengobatan ;

1. dietilkarbamazin sitrat (DEC)

2. Ivermectin Epidemiologi ; filariasis bankrofti dijumpai

di perkotaan dan pedesaan

Page 134: nematoda-usus

2. Brugia malayi3.Brugia timori

Hospes Brugia malayi ; manusia dan hewan

Hospes Brugia timori ; manusia Penyakit ; filariasis malayi filariasis timori kadang-kadang ; filariasis brugia Distrib ; B.malayi di Asia termsk

Indonesia B.timori hanya di Indonesia timur; Pulau

Timor, Flores, Rote, Alor dan NTT

Page 135: nematoda-usus

Daur hidup dan morfologi

Dewasa jantan dan betina hidup di saluran dan pembuluh limfe

Periodisitas B.malayi ; nokturna, subperiodik nokturna atau non periodik

B.timori ; periodik nokturna B.malayi manusia ditularkan ; nyamuk

Anopheles barbirostris B.malayi manusia dan hewan; nyamuk

Mansonia

Page 136: nematoda-usus

Patologi dan gejala klinis

GK filariasis malayi = filariasis timori Stad akut; demam dan peradangan

saluran dan kelenjar limfe, hilang timbul berulang

Filariasis brugia, sistem limfe kelamin tidak terkena beda dgn filariasis bankrofti

Elefantiasis hanya mengenai tungkai bawah atau kadang lengan bawah

Page 137: nematoda-usus

Diagnosis

D/ berdasarkan GK dan dibuktikan dgn mikrofilaria di darah tepi

Pengobatan ; DEC

Ivermectin Epidemiologi ; B.malayi dan B.timori

hanya terdapat diperkotaan, karena vektornya tidak dapat berkembang biak diperkotaan

Page 138: nematoda-usus

Trematoda

Umumnya bersifat hemafrodit kecuali cacing Schistosoma

Menurut tempat hidup cacing dewasa dalam tubuh hospes, dibg ;

1.Trematoda hati ( Fasciola hepatica ) 2.Trematoda usus ( F.buski ,

Echinostoma ) 3.Trematoda paru ( P.westermani ) 4.Trematoda darah ( S.japonicum )

Page 139: nematoda-usus

1. Fasciola hepatica

Hospes ; kambing dan sapi, kadang ditemukan pada manusia

Penyakit ; fasioliasis

Distribusi ; America Latin, Perancis dan negara sekitar Laut Tengah

Page 140: nematoda-usus

Morfologi dan daur hidup

Dewasa ; bentuk pipih seperti daun, uk ± 30x13 mm

Bgn anterior spt kerucut dan puncak kerucut tdpt batil isap mulut ± 1mm, dasar kerucut tdpt batil isap perut ± 1,6 mm

Telur berukuran 140x90 mikron dikeluarkan dalam tinja dalam kead blm matang

Telur matang dalam air dan berisi mirasidium Telur menetas => mirasidium mencari keong

air Keong air ; M => S => R1 => R2 => SK

Page 141: nematoda-usus

Morfologi dan daur hidup

SK keluar dan mencari HP II, yaitu ; tumbuhan air, pd permukaan tumbuhan

dibtk metaserkaria Infeksi ; makan tumbuhan air yg

mengandung metaserkaria

Page 142: nematoda-usus

Patologi dan gejala klinis

Kerusakan parenkim hati Peradangan saluran empedu, penebalan

dan sumbatan shg menimbkan sirosis periportal

Diagnosis ; menemukan telur dalam tinja, cairan duodenum atau cairan empedu

Page 143: nematoda-usus

2. Paragonimus westermani

Hospes : Manusia dan binatang memakan ketam atau udang

Penyakit ; paragonimiasis Distr ;RRC, Taiwan, Korea, Jepang,

Filipina, Vietnam, Thailand, India, Malaysia, Afrika dan Amerika Latin. Indonesia autokton pd binatang, manusia kasus impor

Page 144: nematoda-usus

Morfologi dan daur hidup

Cacing dewasa hidup dalam kista di paru Bentuknya lonjong menyerupai biji kopi, uk 8-

12 x 4-6 mm Telur bentuk lonjong, operkulum agak tertekan

kedalam, uk 80-118 mikron x 40-60 mikron Telur => mirasidium => keong air; M => S =>

R1 => R2 => SK Serkaria keluar keong mencari HP II ( ketam

atau udang batu) membtk metaserkaria

Page 145: nematoda-usus

Morfologi dan daur hidup

Infeksi:makan ketam/udang batu tdk masak Dalam hospes definitif metaserkaria mjd cacing

dewasa Patologi dan gejala klinis ; batuk kering mjd

batuk berdarah ( endemik hemoptisis ) Diagnosis; menemukan telur dalam sputum

atau cairan pleura Pengobatan ; Prazikuantel dan bitionol Epidemiologi ; penyakit berhub dg kebiasaan

makan ketam tidak dimasak

Page 146: nematoda-usus

3.Fasciolopsis buski

Hospes; manusia dan babi Penyakit ; fasiolopsiasis Distr ; RRc, Taiwan, Vietnam, Thailand,

India dan Indonesia Morfologi dan daur hidup: dewasa, uk 2-

7,5 cm dan lebar 0,8-2 cm, bentuk lonjong dan tebal

Telur ; lonjong, dinding transparan, sebuah operkulum pada sebuah kutub

Page 147: nematoda-usus

Morfologi dan daur hidup

Mirasidium => HP1(keong air tawar)=> serkaria=> HP2 (tumbuhan air) metaserkaria

Infeksi; makan tumbuhan air mengandung metaserkaria tidak dimasak

GK; diare, nyeri ulu hati, mual, muntah D/ pasti; menemukan telur dalam tinja Pengobatan; diklorofen, niklosamid dan

prazikuantel

Page 148: nematoda-usus

4. Echinostoma sp

Hospes; manusia, anjing, tikus burung, ikan

Penyakit ; ekinostomiasis Distr; Filipina, Cina Indonesia dan India Morfologi dan daur hidup; beda dg

trematoda lain => duri -duri leher 37 – 51 Dewasa; hidup di usus halus Telur punya operkulum

Page 149: nematoda-usus

Morfologi dan daur hidup

Mirasidium =>HP1 (keong kecil ) sporokista, redia, serkaria => HP2 (keong besar) metaserkaria

GK; biasanya ringan. Infeksi berat ; radang dinding usus atau ulserasi, diare, sakit perut, anemi dan edema

D/ menemukan telur dalam tinja. Pengobatan; Tetrakloroetilen, prazikuantel Epidemiologi; Keong sawah untuk konsumsi

sebaiknya dimasak matang

Page 150: nematoda-usus

5.Schistosoma japonicum

Hospes ; manusia, anjing, kucing, rusa, tikus sawah, sapi dan babi

Penyakit ; oriental schistosomiasis, skistosomiasis japonika, Katayama atau demam keong

Distr; RRC, Jepang, Filipina, Taiwan, Muangthai, Vietnam, Malaysia dan Indonesia ( hanya di Sulawesi Tengah ; Danau Lindu dan Lembah Napu )

Page 151: nematoda-usus

Morfologi dan daur hidup

Dewasa jantan uk 1,5 cm dan betina 1,9 cm hidup di vena mesenterika superior

Telur ditemukan di dinding usus halus dan alat dalam spt; hati , paru dan otak

GK; stadium I gatal. Gejala intoksikasi demam, hepatomegali dan eosinofilia.

Stadium II; sindrom disentri Stadium III (menahun); sirosis hati dan

splenomegali

Page 152: nematoda-usus

Diagnosis

Menemukan telur dalam tinja atau jaringan hati dan rectum

Pengobatan; niridazol 25 mg/kgBB/hr selama 10 hr

HP; keong air Oncomelania hupensis lindoensis

Page 153: nematoda-usus

Cestoda

1. Taenia saginata (Cacing pita sapi) Hospes definitif; manusia Hospes perantara ; sapi , kerbau Penyakit : teniasis saginata Distr ; kosmopolit

Page 154: nematoda-usus

Morfologi dan daur hidup

Cacing terdiri dr; skoleks(kepala), leher dan strobila. Panjang 4-12m. Skoleks uk 1-2mm

4 batil isap, tanpa kait Telur melekat pd rumput bersama tinja,

rumput dimakan sapi, telur menetas, masuk otot (sistiserkus bovis)

Bila manusia makan daging sapi yang kurang matang, cacing tumbuh dewasa di usus halus

Page 155: nematoda-usus

Gejala klinis

Sakit ulu hati, mual, muntah, mencret. Gejala disertai dg ditemukannnyaproglotid

Diagnosis; ditemukannya proglotid dan telur

Pengobatan; prazikuantel dan albendazol Epid; sering ditemukan di negara

penduduknya makan daging tidak matang

Page 156: nematoda-usus

2. Taenia solium

Cacing pita daging babi Hospes definitif ; manusia Hospes perantara ; manusia dan babi Penyakit ; cacing dewasa => teniasis

solium

larva => sistiserkosis

Distr; kosmopolit, tp jarang di negara Islam

Page 157: nematoda-usus

Morfologi dan daur hidup

Uk 2-4m, terdr skoleks, leher dan strobila Skoleks 4 batil isap dg rostelum memp 2 baris

kait Telur => HP otot babi => manusia (usushalus) GK; nyeri ulu hati, mencret, mual, obstipasi

dan sakit kepala. Diagnosis ; ditemukan telur dan proglotid, telur

sukar dibedakan dg T. saginata Pengobatan; prazikuantel,albendazol,

pembedahan sistiserkosis