neru journaf

14
tssN1858-3598 Neru Journaf ffrftff er$ Volume 10Nomor2 Oktober 2015 Pengembangan Model Perilaku Ibu dalam Pencegahan Gizi Buruk Balita Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penilaian Profesional Behaviour Mahasiswa Keperawatan Penerapan Tindakan Keperawatan: Terapi GeneralisterhadapKetidakberdayaan pada Lansia Terapi Individt Reminiscence Menurunkan Tingkat Depresi pada Lansia di Panti Sosial Tanda Gejala dan KemampuanMengontrol Perilaku Kekerasan denganTerapi Musik danRational Emotive Cognitif Behavior Therapy FenomenaKonflik, Ansietas, dan Depresi pada Klien Kanker SetelahDidiagnosa Satu Tahun dan Mendapat Terapi di Rumah SakitUmum Visual Scheduleterhadap Penurunan Behavior Problem SaatAktivitas Makan dan Buang Air pada Anak Autis Pemberdayaan PasienBerbasisExperiential Learning terhadapPerilaku Pencegahan Komplikasi Akut dan Kadar Glukosa Pemberdayaan Keluarga danPeer Group Support Penerapan"Health Action Process Approach" untlk Meningkatkan KepatuhanDiet PenderitaDM Tipe 2 PeningkatanSelf Empowerment dan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Mellitus Tipe II denganPendekatan DEEBerbasis Health Promotion Model KepatuhanPasienTB Paru Berdasarkan Teori Sistem Interaksi King Ekstrak Getah PepayaSebagai Autolitic Debridement Luka Kronis Model Asuhan Keperawatan Komunitas untuk Percepatan MDGs Sektor Perilaku SanitasiKesehatan Perilaku Kesehatan dan Indikator Klinis PasiendenganInfark Miokard di Indonesia StresKerja dan Kepuasan Kerja Perawatdi Rumah Sakit Daerah (RSD) Mardi Waluyo Kota Blitar Keselamatan PasienBerbasisKnowledge Management SECI Sebagai PeningkatanKompetensi Mahasiswa Keperawatan Budaya Organisasi dan Quality of Nursing Work Life terhadapKinerja dan Kepuasan Kerja Perawatdi RSUD Dr. Soetomo Surabaya Analisis Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perawatdalam Penanganan Pasiendi Rumah Sakit Benyamin Guluh Kabupaten Kolaka KemampuanMerawat pada Ibu Pascaseksio Sesarea dan HubungannyadenganNilai Budaya Seduhan Biji Kurma (Phoenix Dactyhftra) Memperkuat Membran Sel Spermauntuk Menurunkan Kadar Malondialdehid SenamDisminorhea BerbasisAr-rahman TerhadapPenurunan Nveri Darah Pasien DM . PeningkatanKemandirian Perawatan TenagaKerja Indonesia (TKI) yang Terinfeksi HIV melalui Pengembangan Model Diterbitkan oleh: ProgramStudi Ilmu Keperawatan FKp Unair bekerjasama dengan PPNI PropinsiJawaTimur Terakreditasi B Nomor : 58/DIKTI/Kep/2013 Jurnal Ners (Ners.J.) Vol. 10 No.2 Hal. 195-365 Surabaya Oktober 2015 ISSN I 858-3598

Upload: nguyenlien

Post on 08-Dec-2016

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Neru Journaf

tssN 1858-3598

Neru Journaf

ffrftff er$Volume 10 Nomor 2 Oktober 2015

Pengembangan Model Perilaku Ibu dalam Pencegahan Gizi Buruk BalitaUji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penilaian Profesional Behaviour Mahasiswa KeperawatanPenerapan Tindakan Keperawatan: Terapi Generalis terhadap Ketidakberdayaan pada LansiaTerapi Individt Reminiscence Menurunkan Tingkat Depresi pada Lansia di Panti SosialTanda Gejala dan Kemampuan Mengontrol Perilaku Kekerasan dengan Terapi Musik dan Rational Emotive Cognitif Behavior

TherapyFenomena Konflik, Ansietas, dan Depresi pada Klien Kanker Setelah Didiagnosa Satu Tahun dan Mendapat Terapi di RumahSakitUmumVisual Schedule terhadap Penurunan Behavior Problem Saat Aktivitas Makan dan Buang Air pada Anak AutisPemberdayaan Pasien Berbasis Experiential Learning terhadap Perilaku Pencegahan Komplikasi Akut dan Kadar Glukosa

Pemberdayaan Keluarga dan Peer Group SupportPenerapan "Health Action Process Approach" untlk Meningkatkan Kepatuhan Diet Penderita DM Tipe 2Peningkatan Self Empowerment dan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Mellitus Tipe II dengan Pendekatan DEEBerbasis HealthPromotion ModelKepatuhan Pasien TB Paru Berdasarkan Teori Sistem Interaksi KingEkstrak Getah Pepaya Sebagai Autolitic Debridement Luka KronisModel Asuhan Keperawatan Komunitas untuk Percepatan MDGs Sektor Perilaku Sanitasi KesehatanPerilaku Kesehatan dan Indikator Klinis Pasien dengan Infark Miokard di IndonesiaStres Kerja dan Kepuasan Kerja Perawat di Rumah Sakit Daerah (RSD) Mardi Waluyo Kota BlitarKeselamatan Pasien Berbasis Knowledge Management SECI Sebagai Peningkatan Kompetensi Mahasiswa KeperawatanBudaya Organisasi dan Quality of Nursing Work Life terhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Perawat di RSUD Dr. SoetomoSurabayaAnalisis Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perawat dalam Penanganan Pasien di Rumah Sakit Benyamin Guluh KabupatenKolakaKemampuan Merawat pada Ibu Pascaseksio Sesarea dan Hubungannya dengan Nilai BudayaSeduhan Biji Kurma (Phoenix Dactyhftra) Memperkuat Membran Sel Sperma untuk Menurunkan Kadar MalondialdehidSenam Disminorhea Berbasis Ar-rahman Terhadap Penurunan Nveri

Darah Pasien DM. Peningkatan Kemandirian Perawatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang Terinfeksi HIV melalui Pengembangan Model

Diterbitkan oleh:Program Studi Ilmu Keperawatan FKp Unair bekerjasama dengan

PPNI Propinsi Jawa Timur

Terakreditasi BNomor : 58/DIKTI/Kep/2013

Jurnal Ners(Ners. J.)

Vol. 10 No.2Hal.

195-365Surabaya

Oktober 2015ISSN

I 858-3598

Page 2: Neru Journaf

ISSN 18s8-3598

er$SUSUNAN PENGURUS JURNAL NERS

Pelindung (Patron)Purwaningsih, S.Kp., M.Kes

Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga

Penasihat (Advisor)Mira Triharini, S.Kp., M.Kep

Wakil Dekan I Fakultas Keperawatan Universitas AirlanggaYuni Sufyanti Arief, S.Kp., M.Kes

Wakil Dekan II Fakultas Keperawatan Universitas AirlanggaYulis Setiya Dewi, S.Kep., Ns., M.Ng

Wakil Dekan III Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga

Penyunting:Ketua Penyunting (Chief Editor)Prof. Dr. Nursalam, M.Nurs (Hons)

Sekretaris (Secretary)Retnayu Pradanie, S.Kep., Ns., M.Kep

Penyunting Pelaksana (Review er)Dr. Kusnanto, S.Kp., M.Kes, Dr. Ah. Yusuf, S.Kp., M.Kes. Harmal'ett1. S.Kp..M.Kes,

Esty Yunitasari, S.Kp., M.Kes, Rizky Fitryasari. S.Kep.. Ns..Il.Kep

Asisten Penyunting (Assistance to editorslIlya Krisnana, S.Kep., Ns., M.Kep, Eka Mishbahatul M.Has. S.Kep.. Ns.. \{.Kep,

Laily Hidayati, S.Kep., Ns., M.Kep,Iqlima Du'i Kurnia. S.Kep.. \s., \I.Kep

Pendanaan (Funding)Praba Diyan Rachmawati, S.Kep.. Ns.. \I.Kep

Pemasaran (Marketing)Fatihul Arifin, S.Kep., Dimas Du'i Arbi. S.Kom.

Alamat Redaksi (Editorial Address): Fakultas Keperawatan Universitas -{irlanggaKampus C Jln. MuYorejo 6Ol l-5Telp/faxEmailWeb

(031) 5913257jurnalners_fkp @ 1 mail.comhttp ://j ournal. unair.ac. idhttp://ners.unair.ac.id/jurnal.nen.php

oc r73/ro.r5/AUP-A35E

Page 3: Neru Journaf

2.

t .

Ners

DAFTAR ISL(CONTENT)

Pengembangan Model Perilaku Ibu dalam Pencegahan Gizi Buruk Balita

Q)evelopment of Mother's Behavior Model in Severe Malnutrition Prevention forChildren Under Five Years OIQIka Nur Fauziah, Lilik Djuari, Yuni Sufyanti Arief .........

Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penilaian Profesional Behaviour MahasiswaKeperawatan(Validity and Reliability Assessment Tool of Nursing Students ProfessionalBehavior)Fatikhu Yatuni Asmara

Penerapan Tindakan Keperawatan: Terapi Generalis terhadap Ketidakberd ayaanpada Lansia(The Application of Nursing Interventions: Generalist Therapy to AgainstHopelessness on Elderly)Ike Mardiati Agustino Budi Anna Keliat, Mustikasari..................

Terapi Individu Reminiscence Menurunkan Tingkat Depresi pada Lansia di PantiSosial(Individual Reminiscence Therapy Decrease Depression Level on Elderly at SocialHomes)Laili Nur Hidayatio Mustikasario Yossie Susanti Eka Putri.................-..

Tanda Gejala dan Kemampuan Mengontrol Perilaku Kekerasan dengan TerapiMusik dan Rational Emotive Cognitif Behavior Therapy(Sign and Symptom and Ability to Control Violent Behaviour with Music Therapyand Rational Emotive Cognitive Behaviour Therapy)Heri Setiawan, Budi Anna Keliatrlce Yulia Wardani..............

Fenomena Konflik, Ansietas, dan Depresi pada Klien Kanker Setelah DidiagnosaSatu Tahun,dan Mendapat Terapi di Rumah Sakit Umum(Phenomena Conflict, Anxiety, and Depressionfor Cancer Survivor One Year andAfter Have Therapy in General Hospital)Maria Turnip, Budi Anna Keliat, Yossie Susanti Eka Putri

rssN 18s8-3s98

HALAMAN(PAGES)

195-207

208-216

2t7221

222-232

233241

/lT.

5.

6.

242249

Page 4: Neru Journaf

1. Visual Schedule terhadap Penurunan,B ehavior Problem Saat Aktivitas Makan dan

Buang Air pada Anak Autis(Visual Schedule Towards the Decline of Behavioral Problems in Feeding Activities

and Defecation in Children with Autism)Sandu Siyoto 250255

8. Pemberdayaan Pasien Berbasis Exp eriential Learningterhadap Perilaku Pencegahan

Komplikasi Akut dan Kadar Glukosa Darah Pasien DM(Patients Empowerment Based on Experimential Learning to Behavior of Acute

Compilation Prevention and Blood Glucose Levels of Patients DAI)

Nunung Ernawati, Suharto, Yulis Setiya Dewi .."..... 256264

9. Peningkatan Kemandirian Perawatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang Terinfeksi

HIV melalui Pengembangan Model Pemberdayaan Keluarga dan Peer Group

Support(Development Model of Family Empowerment and Peer Group Support in

Independence of Caring on Indonesian's Migrant Worker (TKI) Infected By

Hrv)Nursalam, Ah. Yusufo Ika Yuni widyawati, candra Panji Asmoro............... .. 26527\

10. Penerapan "Health Action Process Approach" untuk Meningkatkan Kepatuhan

Diet Penderita DM Tipe 2

Qmplementation of "Health Action Process Approach" to Improve Dietary

Adherence in Type 2 Diabetic Patieni)Kusnanto,Iqlima Dwi Kurnia, Dwi Indah Prasetia 272278

I l. Peningkatan Self Empowerment dan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Mellitus Tipe

II dengan Pendekatan DEEBerbasis Health Promotion Model

Qmproving Self Empowerment and Quality of Ltfe of Patients With Type 2 Diabetes

Mellitus with Dee Based on Health Promotion Model)

Nian Afr ian Nuari , Melani Kart ikasari . . . . . . . . . . ' . ' . . . . . 219288

12. Kepatuhan Pasien TB Paru Berdasarkan Teori Sistem Interaksi King

(Adherence in Pulmonary Tuberculosis Patients Based on King's Interacting

Systems Theory)Tintin Sukartinio Ratna Sitorus, Agung Waluyo, Ede Surya Darmawan'...'... 289-295

13. Ekstrak Getah Pepaya Sebagai Autolitic DebridementLtka Kronis

(Sap Extract Papayafor Autolitic Debridement Chronic Wound)

Tri Johan Agus Yuswanto, Tanto Hariyanto.. 296100

14. Model Asuhan Keperawatan Komunitas untuk Percepatan MDGs Sektor Perilaku

Sanitasi Kesehatan(Model of Community Health Nursing Care to Accelerate MDGs on Health

S anit at ion B ehav i or S e c tor)Martono, Satino 301-307

15. Perilaku Kesehatan dan Indikator Klinis Pasien dengan Infark Miokard di

Indonesia(Health Behaviors and Clinical Outcomes Among Patients with Myocardial

Infar c t io n in In done s i a)Yusshy Kurnia Herliani, Yaowarat Matchim, Charuwan Kritpracha 308-317

I

16. Stres Kerja dan Kepuasan Kerja Perawat di Rumah Sakit Daerah (RSD) Mardi

Waluyo Kota Blitar(Job Stress and Job Satisfaction Among Nurses in Mardi Waluyo Hospital

Blitar)Ahsan, Adine Yenie Cahyaning Pradyanti.. 318-323

Page 5: Neru Journaf

17. Keselamatan Pasien Berbasis Knowledge Management SECI Sebagai PeningkatanKompetensi Mahasiswa Keperawatan(Patient Safety Based Knowledge Management SECI To Improve Nursing StudentsCompetency)Joanggi Wiriatarina Hariantoo Nursalam, Yulis Setiya Dewi.......... 324131

18. Budaya Organisasi dan Quality of Nursing Work Life terhadap Kinerja danKepuasan Kerja Perawat di RSUD Dr. Soetomo Surabaya(Cultural Organization and Quality of Nursing Work Life on Nurses Performanceand Job Satisfaction in Dr Soetomo Hospital, Surabaya)Rini Winasiho Nursalamo Ninuk Dian Kurniawati......... 332142

19. Analisis Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perawat dalam Penanganan Pasien diRumah Sakit Benyamin Guluh Kabupaten Kolaka(Analysis of Nurse's Occupational Health in Managing Patients in Benyamin GuluhHospital Kolaka Regenc)Tirkatman, Sulistiawati, Purwaningsiho NursaIam............ 343147

20. Kemampuan Merawatpada Ibu Pascaseksio Sesarea dan Hubungannya denganNilai Budaya(Caring Ability oJ'Postcaesarean Mothers and it's Association with CulturalValue)At ik Hodikoho Setyowati . . . . . . . . . . . . . . . 348154

21. Seduhan Biji Kurma (Phoenix Dactylifera) Memperkuat Membran Sel Spermauntuk Menurunkan Kadar Malondialdehid

Q)ate Seeds Steeping (Phoenix Dactylifera) Strengthen Sperm Cells Membraneand Reduce Malondialdehyde Level)Saryono, Retnani H, Santoso D.. . . . . . . . . . . . . . . 355159

22. Senam Disminorhea Berbasis Ar-Rahman Terhadap Penurunan Nyeri(Ar Rahman-based Dysmenorrhea Gymnastic to Reduce Pain)Sri Sumaryanio Praditiana Indah Puspita Sari .......... 360-365

Page 6: Neru Journaf

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN PENILAIANP R O F E S I O NA L B E HAV I Otlft MAHA SISWA KEPERAWATAN

(Validity and Reliability Assessment Tool of Nursing Students Professionul Behavior)

Fatikhu Yatuni Asmara** Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang

Em ai I : unie _ntzul@1'aho o. c om

ABSTRAK

Pendahuluanz Shiffield Peer Review Assessment (SPRAT) adalah salah satu instrumen yang digunakan untuk menilaipenampilan mahasiswa kedokteran dengan menggunakan metode Multi Source Feedback (MSF). Penelitian terdahulumenyebutkan bahwa MSF dengan SPRAT sebagai instrumen dapat diterapkan sebagai metode dan instrumen evaluasiuntuk menilaiprofessional behaviour (PB) mahasiswa keperawatan di settingklinikdan komunitas, namun membutuhkanmodifikasi berupa tambahan item pernyataan. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas untukmemastikan tingkat validitas dan reliabilitas instrumen penilaian. Metodologi: Uji yang dilakukan adalah uji content danconstruct runtuk validitas, serta uji inter-rater dan item coyariance untuk reliabilitas. Partisipan yang terlibat terdiri atas 4orang pembimbing klinik dan 116 orang mahasiswa. Hasil: Uji content validity menunjukkan perlunya item kedisiplinandan kejujuran sebagai item no 22 dan 23. Uji construct validity menunjukkan 5 dari 23 pernyataan di instrumenpenilaian yang tidak valid karena memilikinrlaipearson coruelation < 0,3, namun tetap menjadi item pernyataan denganpertimbangan kepentingan terhadap PB mahasiswa. Uji inter-rater dan item covariance reliability menunjukkan berturut-turut instrumen reliabel dengan skor 0,460 dan0,912. Diskusi: Instrumen penilaian dapat digunakan untuk menilai PBmahasiswa keperawatan karena valid dan reliabel. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui efektivitas dariform penilaian ini terhadap perbedaan PB mahasiswa keperawatan.

Kata kunci: validitas, reliabilitas, instrumen penilaian PB (professional behaviour)

ABSTRACT

Introduction: Shiffield Peer Review Assessment (SPRAT) is an instrument to assess medical student's performance usingMulti Source Feedback (MSF) method. The previous study stated that MSF with SPRAT is an effective tool assessingprofessional behaviour (PB) of nursing students both in clinical setting and community setting. However it needs moreitems to be added. Based on that explanation, it needs conductingvalidity and reliability test to make sure that the toolis ralid and reliable. Methods: There were two types of validity test used, content validity test and construct validitytest as v'ell as reliability test, namely inter-rater reliability test and item covariance test. Participants were four clinicalinstructors and I16 nursing students. Resalts: Content validity test showed that two items must be added as part ofassessment item, namely diciplines andfaithness. Furthermore construct validity test showed that five items were not validsince they had pearson correlation score < 0.3. However the items were included as consideration ofnursing students'sPB. Inter-rater reliability test and item covariance reliability test showed that the tool was reliable with score 0.460 and0.912 respectively. Discussions: The assessment tool can be applied to assess PB ofnursing students since it valid andreliable. It needs to investigate the effectiveness ofthe tool in difference ofPB ofnursing students.

Keywords: validity, reliability, assessment tool ofPB (professional behaviour)

PENDAHULUAN

Profesionalisme tenaga kesehatansudah menjadi isu yang dibicarakan sejaklebih dari 25 tahtn yang lalu termasukrumusan pengertian, aapaian kompetensi,dan penilaian profesionalisme (Hodges, et al.,20ll). Tenaga kesehatan seperti dokter danperawat ditantahg untuk memiliki kompetensiprofesionalisme seperti komunikasi secaraefektif, berorganisasi, bekerja dalam tim,dan profesional yang disebut soft skill. VanTartwijk & Driessen (2009) menyatakan

bahwa di samping memiliki kemampuanklinis seperti memberikan perawatan kepadapasien atau yang disebut dengan hard skill,tenaga kesehatan harus memiliki kemampuanprofesional atauyang disebut soft skill.

Aktivitas profesional yang dilakukanoleh dokter dan perawat sebagai Ienagakesehatan memerlukan kontribusi tiga aspek,yaitu: kognitif, psikomotor, dan soft skill atauprofesionalisme atau Profes s ional Behaviour(PB). Ketiga komponen tersebut memilikibobot yang sama (Kuiper and Balm, 2001 in

208

Page 7: Neru Journaf

Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penilaian (Fatikhu Yatuni Asmara)

Speth-Lemmens, 2009), dan menjadi salah satukompetensi yang harus dicapai oleh mahasiswaselama proses pembelajaran. Lebih lanjut lagi,Speth-Lemmens (2009) menyatakan bahwameskipun belum ada definisi yang pasti untukPB, banyak ahli merujuk pada sikap danperilaku profesional dan PB dapat disupervisi,diajarkan dan dievaluasi.

Evaluasi PB mahasiswa khususnyamahasiswa keperawatan perlu dilakukankarena evaluasi tersebut dapat membantumahasiswa mengidentifikasi aspek negatif(Van Mook, et a1.,2009) sehingga dapatmembantu pembimbing dalam memberikan

fe edback tntuk meningkatkan PB mahasiswa(Asmara, 2013a). Hal ini berdasarkan padakebutuhan akan tenaga p er aw at y ang memilikisoft skill yang bagus di samping keterampilanmemberikan asuhan keperawatan terhadappasien atalu hqrd skill (Yan Taartwijk &Driessen, 2009).

Multi Source Feedback (MSF) adalahsalah satu metode evaluasi yang menggunakankuesioner dan melibatkan tenaga kesehatanlain serta pasien untuk memberikan feedback(Davies & Archer, 2005). Peni lai atauevaluator MSF meliputi tiga source (sumber),vaitu peer (teman), pasien, dan mahasiswa itusendiri (selfl (Epstein,2007). Selama prosesevaluasi, mahasiswa akan mendapatkan

.feedback dari evaluator, tergantung dari tipeer-aluasi. Feedback akan diberikan di tengahproses pembelajaran apabila evaluasi termasukdalam formatif, s e dangkan fe e d b a c k dip er olehmahasiswa di akhir proses pembelajaranapabila evaluasi termasuk dalam sumatif(Davis, et a|.,2009).

Penelitian sebelumnya menyebutkanbahwa MSF dapat diterapkan dan efektifsebagai metode evaluasi PB mahasiswakeperawatan baik di setting klinik dankomunitas, khususnya di Program Studi IlmuKeperawatan Fakultas Kedokteran UniversitasDiponegoro (PSIK FK Undip) (Asmara, 2013a;Asmara, 2013b). Alasan yang menyebutkanMSF efektif apalahpelibatan berbagai sumberyang berinteraksi dengan mahasiswa seperti:pembimbing, kolega yaitu perawat nonpembimbing, mahasiswa non keperawatan,self and peer assessment. Hal ini didukung

oleh pernyataan dari Lynch, et.al (2004) didalam Hodges, et al Q0ll) bahwa evaluasi PBmenjadi lebih baik apablla melibatkan banyakevaluator seperti MSF, cognitive assessment,dan kuesioner pada pasien.

Selama implementasi MSF di PSIK FKUndip, Shieffietd Peer Review Assessment(SPRAT) digunakan sebagai formlenilaian.Form ini berisi24 pertanyaan yang diturunkandari Good Medical Practice (GMP) yangmeliputi tiga ranah aktivitas profesional yaitukognitif, psikomotor, dan afektif atau PB.Delapan pertanyaan meliputi kognitif danpsikomotor (pertanyaan no. 1,2, 3, 6,7, 8,9, dan 10) sedangkan 16 pertanyaan lainnyatentang afektif atau PB (Archer, 2008).Namun SPRAT yang digunakan mengalamimodifikasi berupa penambahan komponenpenilaian seperti komponen berpikir kritis,menghargai kelebihan, caring, penampilanmahasiswa, dan kesopanan. Komponenyang ditambahkan merupakan masukan dariresponden dari penelitian sebelumnya dandisesuaikan dengan budaya Indonesia, sepertikesof anan (Asmara, 2013a).

Uji validitas dan reliabilitas diperlukanuntuk memastikan apakah instrumen penilaiandapat digunakan, artinya instrumen tersebutmampu mengukur apa y ang seharusnya diukurdan konsisten (Dharma, 20ll). Uji validitasdilaksanakan untuk melihat kesesuaian,ketepatan suatu alat untuk menilai sesuatu(Fraenkel & Wallen, 2010), sedangkanrel iabi l i tas suatu alat di tentukan olehkonsistensi suatu alat untuk menilai sesuatu(Fraenkel & Wallen, 2010). Selanjutnya,penel i t ian ini pent ing di lakukan untukmengetahui tingkat validitas dan reliabilitashasil modifikasi form penilaian SPRATsebelum digunakan secara luas untuk menilaiPB mahasiswa keperawatan-

Tirjuan penelitian ini adalah untukmengidentifikasi validitas dan reliabilitasinstrumen penilaian PB pada mahasiswakeperawatan yang kemudian dijabarkanmenjadi beberapa tujuan khusus, yaitumengidentifikasi content validity instrumenpenilaian, mengidentifikasi construct validityinstrumen penilaian, mengidentifikasi inter-rater reliobility instrumen penilaian, dan

209

Page 8: Neru Journaf

Jurnal Ners Vol. 10 No. 2 Oktober 2015:208216

mengidentifikasi it e m c ov ar i an c e r e I i a b il i t y

instrumen penilaian.

BAHAN DAN METODE

Penelitian ini berfokus pada identifikasi

validitas dan reliabilitas instrumen penilaian

PB mahasiswa keperawatan berbasispembelajaran klinik dan komunitas berupamodifikasi SPRAT. Penelitian ini dilakukan

dalam 4 tahap, yaitu 2 tahap uji validitas dan

2 tahap uji reliabilitas.

Tahap IPertama instrumen penilaian diuji

validitasisi (content validity) dengan memintaahli untuk mengevaluasi konten instrumen.Dua orang perawat ahli dilibatkan dalam ujiini yaitu perawat yang memahami PB yang

harus dimiliki oleh mahasiswa keperawatan.Tidak ada batasan jumlah pakar yang dapatterlibat dalam uji content validity, yang pasti

ada p ernban ding antar fe e d b a c k y ang diberikan(Dharma,2011).

Pada tahap ini, para ahli diminta untukmemberikan tanggapan atau masukan terhadapitem pernyataan pada instrumen penilaian

PB dengan memilih apakah masing-masingpernyataan relevan tanpa perbaikan, relevan

dengan perbaikan, dan tidak relevan. Ahlipertama menyatakan bahwa semua pernyataan,

2l pernyataan relevan. Masukan untukpernyataan no 14 "mudah untuk dihubungi"perlu diperjelas apa kaitannya denganperilaku profesional apabila deskripsinyaadalah mahasiswa berada di tempat sesuai

dengan jadwal dinas. Begitu juga dengan ahlikedua yang menyatakan bahwa semua itempernyataanrelevan, namun perlu ditambahkanitem penilaian kejujuran dan kedisiplinan.

Tahap IITahap selanjutnya adalah melakukan uj i

construct validity. Pada tahap ini, instrumenpenilaian yang sudah melalui luji contentvalidity, dapat diujicobakan pada kelompokpartisipan, yaitu mahasiswa keperawatan danpembimbing. Selanjutnya hasil luji constructvalidity akan dianalisis untuk dilihat tingkatvaliditasnya.

Subjek yang terlibat sebagai partisipan

adalah64 mahasiswa padauji contruct validtty

I dan 54 mahasiswa pada uji construct validityII, serta 2 onng pembimbing klinik yang

dipilih secara acak dari populasi. Pemilihan

ini dipi l ih karena dapat memberikankesempatan yang sama bagi setiap partisipanyang memenuhi kriteria untuk terlibat dalampenelitian (Fraenkel & Wallen, 2010).

Data yang diperoleh dianalisis dengan

Pearson Product Momen karena metode ini

digunakan untuk menghubungkan skor setiap

item pernyataan dengan skor total (Dharma,

2011). Nunnaly (199\ dalam Dharma Q011)menyatakan bahwa hubungan antara skor item

dengan skor total (item- total c orrel at ion) y ang

baik adalah lebih atau sama dengan 0,3 (r> 0,3).

Berdasarkan hasil analisa ada 15 pernyataanyang memiliki skor Pearson Correlation < 0,3

artinya ada 15 pernyataan yang tidak valid

sehingga dilanjutkan dengan uji contructvalidity II. Hasil analisa menyebutkan bahwahanya 5 pernyataan yang tidak valid yaitu

pernyataan no 3, 5, 7,16, dan 77.

Tahap IIITahap ketiga adalah uji reliabilitas I,

yaitu uji inter-rater reliability. Terdapat duatipe pada uji ini, yaitu tipe yang pertama adalah

bertujuan untuk melihat konsistensi skor yang

diberikan oleh dua atau lebih penilai terhadappenampilan atau hasil kerja mahasiswa, dantipe kedua bertujuan untuk melihat konsistensi

seorang penilai dalam memberikan nilai

terhadap pekerjaan mahasiswa yang samatetapi dalam waktu yang berbeda (McAleer,

2009). Dalam penelitian ini, tipe pertama yang

digunakan, yaitu untuk melihat konsistensi duapenilai atau lebih terhadap PB mahasiswa.

Pada tahap ini, 2 irrang pembimbing

diminta untuk menilai PB satu orang mahasiswa

kemudian hasilnya akan dihubungkan antara1 pembimbing dengan pembimbing yang lain.

Dharma (2011) mengatakan bahwa penilaian

terhadap persetujuan/kesamaan antara 2 orangpenilai atau lebih terhadap suatu pengukuran

disebut inter-rater reliability. Selanjutnyakorelasi antar 2 nilai atau lebih dapat dianalisismenggunakan Pears on Product Momen. Samahalnya dengan uji construct validity, nilai antar

2t0

Page 9: Neru Journaf

Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penilaian (Fatikhu Yatuni Asmara)

mtytyrgln

ln

m

m

mnirpLl)m

rgD.m

Qidcttalu

I,LA

firgrpm6i

ai

ta

fr,

rgLA

rg9a

ran.m

ryln

7aisDA

ar

2 pembimbing dikorelasikan dan dianalisa.Hasil uji menunjukkan bahwa skor Pearson

Correlation adalah0.460 atau> 0,3, sehinggainstrument ini disebut sebagai intrumen yangreliabel.

Tahap IVTahap selanjutnya adalah reliabilitas

tahap 2 berupa uji reliabilitas menggunakani tem c ovar ianc e, y aitlu penggunaan instrumenpada mahasiswa untuk menilai dirinya sendiri(self assessment) dan kemudian dianalisis.

Tahap ini mellbatkan26 orang mahasiswayang diminta untuk menilai PB dirinya sendirimenggunakan form penilaian. Hasil penilaianini akan dianalisis menggunakan CronbachAlpha karena lebih sesuai untuk mengukurreliabilitas instrumen penilaian dengan skalaIikert. Anastasi dan Urbina (1997\ dalamDharma (2011) mengatakan bahwa koefisienreliabilitas instrumen penilaian yang dapatdi ter ima adalah 0,8 art inya. instrumenpenilaian bersifat reliabel apabila koefisienCronbach Alpha lebih dari atau sama dengan0.8. Hasi l anal isa menunjukkan bahwakoefisien Cronbach's Alpha adalah 0,912 ata-u> 0,8 artinya instrument ini reliabel.

HASIL

Ada 23 pernyalaan yang digunakanuntuk menilai PB mahasiswa keperawatan.Pernyataan no 22 dan 23 adalah tambahanpernyataan berdasarkan hasil luji contentwlidity (tahap I). Berdasarkan hasil ujiconstruct validity I (tahap 2), ada 15pernyataan tidak valid yaitu pernyataanno 2,3. 4, 5, 6,7,9, 10, 11, 13, 74, 16, 17,20, dan23.Setelah dilakukan perbaikan dalam redaksideskripsi dan rumusan pernyataan, dilakukanuji construct validity II (ahap 2) dengan hasil18 pernyataan valid dan 5 pernyataan tidakralid yaitu pernyataan no 3, 5, 7,16, dan 17.Tabel2 dan 3 menunjukkan hasil skor PearsonCorrelotion pada uji construct validity.

Analisa dilanjutkan dengan tahap3 yaitu uji ihter-rater reliability yaitumembandingkan nilai yang diberikan2 orangpembimbing klinik pada 7 mahasiswa. Hasilanalisa disaiikan dalam tabel4 berikut ini.

Tabel4 menunjukkan bahwa hasil skorPearson Correlotion adalah 0.460 atau lebihbesar dari 0.3, artinya instrumen penilaianreliabel. Selanjutnya, tabel 5 menunjukkananalisa tahap terakhir atau tahap 4, yaitlu

$i item covqriance dengan menggunakanCronbach's Alpha untuk menganalisis hasilself assessment pada 23 responden.

PEMBAHASAN

Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dua kali yaitu ujivaliditas I dan II. Hal ini disebabkan karenahasil uji validitas I kurang memuaskan, yaitu15 dari 23 pernyataan tidak valid. Sebelumdiulang, deskripsi masing-masing pernyataandiperinci sehingga menjadi lebih jelas bagiresponden. Menurut Fraenkel & Wallen (2010),

uji validitas dapat diulang apabila hasil ujivaliditas tidak sesuai dengan yang diharapkan.Berdasarkan hasil uji validitas 2, ada 5pernyataanyang tidak valid, yaitu pernyataannomoL 3 (kemampuan untuk manajemenwaktu atau kemampuan memprioritaskan),nomor 5 (komitmen untuk belajar), nomor 7(kemampuan untuk memberikan feedback:jujur, secara pribadi, dan membangun), nomor16 (kemampuan untuk mengatur sesuatu/manajemen), dan nomot 17 (berpikir kritis).

Kemampuan untuk manajemen waktu/memprioritaskan (no. 3) dan kemampuanuntuk mengatur sesuatu/manajemen (no. 16).

Apabila dilihat dari rumusan pemyataan,2 kalimar ini memiliki makna yang samayaitu kemampuan mengatur sesuatu namunberbeda dalam deskripsi, yaitu manajemenintrapersonal dan interpersonal. Kemampuanmanajemen yang sering dipraktekkan olehmahasiswa dalam proses pembelajaran klinikadalah belaj ar dalam kelompok.

Rudland (2009) menyebutkan ada 4tahap pembentukan kelompok, yutu Forming.St orming, Norming, dan Performing. Forming,atau pembentukan adalah waktu di saatbeberapa individu berusaha memantapkandirinya dalam kelompok. Pada fase ini anggotakelompok sering berganti dan kekuatanserta kelemahan anggota kelompok akanteridentifikasi.

2tl

Page 10: Neru Journaf

Jurnal Ners Vol. l0 No. 2 Oktober 2075:208216

Tabel 1. Daftar Pernyataan Penilaian PB

No Pernyataan DeskriPsi

1. Kesadaran mahasiswa terhadap Kemampuan mahasiswa untuk menyadari kekurangan dan

keterbatasan diri keterbatasan yang perlu dikembangkan.

2. Kemampuan untuk merespons Kemampuan mahasiswa untuk mengkaji, menentukan diagnosa,

aspek psikososial penyakit merencanakan intervensi, mengimplementasi dan mengevaluasi

paslen aspek psikososial penyakit pasien.

3 . Kemampuan untuk manaj emen Kemampuan mahasiswa untuk mengatur waktu dan memprioritaskan

waktu/memorioritaskan tindakan terkait densan diri sendiri.

4. Kemampuanuntukbisamengatasi Kemampuan mahasiswa dalam mengidentifikasi dan mengatasi

stress stres atau masalah.

5. Komitmen untuk belajar Kemampuan mahasiswa untuk berkomitmen dalam belajar

6. Keinginan dan keefektifitasan Kemampuan mahasiswa untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar

dalam belajar bersama kolega dalam kelompok.atau peer Kemampuan mahasiswa belajar dalam kelompok dan kemampuan

untuk mengambil manfaat belajar dalam kelompok.

l. Kemampuan dalam memberikan Kemampuan mahasiswa memberikan feedback yang membangun

feedback: jujur, secara pribadi, bukan mencela.membangun

8. Komunikasi dengan pasien Kemampuanmahasiswauntukberkomunikasi asertif danterapeutikterhadap pasien.

9. Komunikasi dengan keluarga Kemampuanmahasiswauntukberkomunikasiasertifdanterapeutikpasien terhadap keluarga pasien.

10. Menghormati pasien dan hak Kemampuanmahasiswauntukmenyimpanrahasiaterkaitinformasirahasia mereka pasien dan hanya menggunakan infotmasi tersebut untuk hal yang

terkalI perawatan paslen.

11. Komunikasi verbal dengan Kemampuan mahasiswa urituk menyampaikan hal/sesuatu secara

kolega verbal terhadap kolega, contoh: operan

12. Komunikasi tertulis dengan Kemampuan mahasiswa untuk menyampaikan hal/sesuatu secara

kolega tertulis terhadap kolega, contoh: dokumentasi askep, rujukan

13. Menyadari nilai dan distribusi Kemampuan mahasiswa untuk mengidentifikasi dan menghormati

nilai-nilai kemanusiaan antar nilai/value/keyakinan yang dimiliki pasien.

sesama terutama pasien

14. Mudah untuk dihubungi Mahasiswa berada di tempat sesuai dengan jadwal dinas,memiliki alat komunikasi (telepon, email) untuk komunikasi tidaklangsung.

15. Kemampuan menjadi pemimpin Kemampuan mahasiswa untuk mengorganisasi kelompok, pernah

menjadi pemimpin dalam kelompok.

16. Kemampuan untuk mengatur Kemampuan mahasiswa untuk mengatur sesuatu di luar diri

sesuatu (manajemen) sendiri.

11 . Berpikir kritis Kemampuan mahasiswa untuk menyelesaikan masalah secarailmiah.

18. Penampilanmahasiswa P,enampilan mahasiswa rapi, bersih, menarik, seragam sesuaianrran.

19. Kesopanan Mahasiswa menunjukkan sikap sopan, menghargai orang yang lebihtua, senang menyapa.

20. Menghargai kelebihan Kemampuan mahasiswa mengidentifikasi dan menghargai kelebihandiri dan orans lain.

2l. Caring terhadap pasien, peer, dan Kemampuan mahasiswa bersikap caring dan peduli terhadap pasien,

kolega peer, dan kolega, ada saat di samping pasien secara fisik dan jiwa.

22. Kedisiplinan' Mahasiswa dating dan pulang dinas tidak terlambat, mematuhijadwal dan mengumpulkan laporan sesuai waktu dan

23. Kejujuran Mahasiswa berkata benar, tidak berbohong dengan alasan apa pun,

termasuk mampu menjaga kerahasiaan pasien

212

Page 11: Neru Journaf

Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penilaian (Fatikhu Yatuni Asmara)

Tabel2. Hasil uji construct validity I (n: 64)

Pernyataan Ql Q2 Q3 Q4 Qs Q6 Q7 Q8Pearson Correlotion 0.394 0.287 0.295 0.282 0.294 0.250 0.275 0.322

Pernyataan Q9 Q10 Ql l Q12 Q13 Q14 Q15 Q16Pearson Correlation 0.274 0.252 0.245 0.340 0.269 0.252 0.300 0.276

Pemyataan Q17 QIB Q19 Q20 Q21 Q22 Q23Pearson Correlation 0.219 0.324 0.350 0.291 0.318 0.306 0.254

Tabel 3. Hasil uji construct validity II (n: 5a)

Pernyataan Q1 Q2 Q3 Q4 Qs Q6 Q7 Q8PearsonCorrelation 0.419 0.340 0.288 0.334 0.243 0.303 0.2s6 0.368

Pernyataan Qe Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16Pearson Correlqtion 0.375 0.376 0.317 0.334 0.337 0.324 0.300 0.272

Pernyataan Q17 Q18 Q19 Q20 Q21 Q22 Q23Pearson Correlation 0.281 0.381 0.386 0.358 0.337 0.306 0.309

Evaluator Pearson2 Con

Tabel 4. Hasil uji inter-rater reliability (n:7)

Evaluator Evaluatorl2

Evaluator Pearsont Corr.

0,460

Sebelum membentuk kelompok,individu harus memil ik i manajemenintrapeisonal yang mampu mengenali tujuan

individu yang ingin dicapai, persiapan materiterhadap isu atau topik yang akan dibicarakan,dan kemampuan untuk berkontribusi dalamkelompok (Rudland, 2009).

Berdasarkan hal tersebut, manajemen

intrapersonal dan interpersonal bukanbagian yang terpisahkan. Perny ataan tentang

manajemen ini diperlukan sebagai pernyataan

dalam form penilaian PB karena kemampuanmanajemen penting bagi mahasiswa yang

mengikuti pembelajaran klinik.

Komitmen untuk belajar

Menurut Harden (2009), prosespembelajaran terdiri dari dua yaitu formal

dan informal. Seperti fenomena gunung es,pembelajaran informal mengambil porsi yang

lebih besar dibanding pembelajaran formal.

Komitmen diperlukan oleh mahasiswa untukterlibat dalam proses pembelajaran baikformal maupun informal. Ada beberapa halyang memengaruhi komitmen mahasiswadalam belajar mandiri sebagai bagian daripembelajaran informal, yaitu konten atau isi,

0,460

Tabel 5. Hasil uji item covariance (n:23)

Cronbachs'Alpha0.912

Fase kedua adalah storming yaitu faseyang dikarakteristikkan dengan konflik,ketidakpuasan, dan kompetisi, namun rasakepercayaan bias terbentuk dalam fase ini.Fase ketiga adalahnorming,yaitu fase dimanakelompok mulai mengembangkan identitaskelompok dan rasa memiliki. Fungsi kelompokmulai efektif dan mulai menyusun aturanperilaku dalam kelompok. Fase terakhir adalahperforming yang berfokus pada tugas dankesadaran anggota kelompok terhadap tugasdan peran masing-masing.

ZJ

2t3

Page 12: Neru Journaf

Jumal Ners Vol. 10 No. 2 Oktober 2015:208216

ritme belajar, waktu, media, strategi belajar,

dan tempat belajar (Harden, 2009). Apabila

salah satu faktor yang memengaruhi tersebut

tidak terpenuhi atau tersedia, maka komitmen

untuk belajar sulit untuk ditegakkan.Pernyataan tentang komitmen untuk

belajar tidak valid dengan salah satu alasanyang mendasari adalah belum terbiasanyamahasiswa dengan belajar mandiri. Beberapa

mahasiswa menyampaikan bahwa waktu yang

membatasi kesempatan untuk belajar mandiri.

Namun karena komitmen untuk belajar penting

untuk dievaluasi sebagai bagian dari PB

maka pernyataan ini tetap dimasukkan dalam

form penilaian. Selain itu, dengan adanya

komponen evaluasi tersebut dapat memicu

mahasiswa untuk dapat berkomitmen dalam

belajar mandiri.

Kemampuan dalam memberikan feedbackzjujuro secara pribadio dan membangun.

Feedbctck dapat memberikan

keuntungan, baik untuk mahasiswa, dosen

dan program. Sebagai contoh: mahasiswa

akan menerima masukan untuk penampilanyang kurang dan mendapatkan pujian bagipencapaian yang bagus sehingga mahasiswa

mampu menlusun strategi untuk meningkatkanpencapaian. Menurut Krackov (2009)

memberikan feedbackbtkan hal yang mudah.

Ada beberapa hal yang dapat menghambat

dalam pemberiat feedback, yaitu waktu dan

tempat, pemahaman dan kemampuan dosen

dan mahasiswa dalam pemberian feedback,perbedaan persepsi tentang feedback seperti

anggapan bahwa feedback adalah kritikyang menyalahkan, dan budaya pemberian

feedback.Hambatan inilah yang membuat dosen

dan mahasiswa tidak terbiasa memberikan

feedback karena sebagian besar feedbackhanya berasal dari dosen bukan dari teman

Qteer) atar dan diri sendiri (selfl (Asmara,

2013). Feedback menjadi lebih berarti

apabila diberikan secara positif. Ciri-ciri

feedback yang positif adalah mendengarkan

aktif, disampaikan dalam hubungan yang

menguntungkan, spesifik, keinginan untuk

menolong bukan menghakimi, serta waktuyang tepat dan cukup (Krackov, 2009).

Memberikan feedback harus mulai

dibiasakan pada mahasiswa terutama selJ

and peer feedback sehingga pernyataan

kemampuan memberikan feedback tetap

menjadi bagian dari itempenilaian dalam form

penilaian PB mahasiswa keperawatan. Selain

itu memberlkan feedback jtga dapat melatih

kemampuan komunikasi asertif mahasiswayang merupakan bagian dari kemampuan

profesional.

Berpikir kritis

Berpikir kritis dapat dicapai melalui

ref leksi yang mel iput i belajar mandir i ,

kolaborasi, dan interaksi dalam tim (Lachman

& Pawlina, 2009), sedangkan menurut Rudland(2009) berpikir kr i t is adalah asimi lasi ,

interpretasi, dan sintesis informasi yang

diperoleh. Berpikir kritis dapat terstimulasipada saat mahasiswa belajar dalam kelompok

seperti halnya pada saatmahasiswa mengikuti

pembelajaran klinik. Pada saat mahasiswa

mengimplementasikan proses keperawatan,

mulai dari pengkajian, penyusunan diagnosa

keperawatan, merencanakan intervensi,

mengimplementasikan intervensi keperawatan,

mengevaluasi implementasi yang sudah

di laksanakan, dan mendokumentasikanproses keperawatan merupakan bagian dari

berpikir kritis (Pullen Jr, 2005). Semakin

sering mahasiswa mengaplikasikan proses

keperawatan maka kemampuan berpikirkritis semakin terasah. Sehingga walaupunperny ataanberpikir kritis pada form penilaian

tidak valid dalam uji validitas, pernyataan ini

tetap menjadi salah satu item penilaian PB

mahasiswa.

Uji reliabilitas

Dua tahap uji reliabilitas menunjukkan

hasil yang signifikan, yaitu 0,460 untuk

inter-reater reliability dan 0,912 lun,nik item

covariance reliability. Hal ini memperlihatkan

bahwa form penilaian PB reliabel dan dapat

digunakan sebagai form penilaian. Reliabilitas

suatu form penilaian adalah konsistensi suatu

skor yang diperoleh yaitu skor yang diperoleh

seorang mahasiswa sama walaupun mahasiswa

dinilai oleh dua atau lebih penilai dan skor

214

Page 13: Neru Journaf

uji validitas dan Reliabilitas Instrumen Penilaian (Fatikhu Yatuni Asmara)

yang sama saat mahasiswa tersebut dinilaipada waktu yang berbeda (Fraenkel & Wallen,2010).

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Uji validitas dan reliabilitas perludilakukan untuk memastikan suatu formpenilaian secara valid untuk menilai suatupenampilan serta dapat digunakan dari waktuke *'aktu. Hasil uji validitas dan reliabilitasmenunjukkan bahwa form penilaian PBmahasiswa keperawatan valid dan reliabelsebagai instrumen penilaian sehingga dapatdigunakan secara luas.

Saran

Untuk memast ikan efekt iv i taspenggunaan instrumen penilaian terhadapPB mahasiswa, perlu dilakukan penelitianlanjutan tentang evaluasi aplikasi formpeni laian PB mahasiswa terhadap PBmahasiswa keperawatan. Selain itu perludilakukan uji beda PB sebelum dan sesudahdilakukan penilaian dengan form penilaianPB. Sebelum dilakukan penelitian lanjutan,:osialisasi tentang penggunaan form penilaianPB harus dilakukan agar setiap mahasiswa,dosen dan institusi penyelenggara pendidikankeperarvatan dapat memperoleh manfaat darihasil penelitian ini.

KEPUSTAKAAN

-\rcher J., 2008. The Educational Impact ofthe Sheffield Peer Review AssessmentInstrument (SPRAT). ThesisDissertation.

-{smara, F.Y., 2013a. The Implementation ofMulti Source Feedback (MSF) to assessProfessional Behaviour (PB) of nursingstudents in clinical setting. fUnpublishedmaster thesis]. Mastricht: MaastrichtUniversity, The Netherland.

-{smara, F.Y.,,2013b. Implementasi MultiSource Feedback (MSF) untukmengevaluasi Profes s ional B ehaviour(PB) mahasiswa keperawatan berbasis

keperawatan komunitas. Tidakdipublikasikan. Semarang: UniversitasDiponegoro.

Davies, H. & Archer, J.,2005. Multi sourcefeedback: development and practicalaspects. The Clinical Teacher 2 (2):77-8r.

Davis, M.H., Ponamperuma, G.G. & Wall,D., 2009. Workplace-based assessment.In: Dent, J.A & Harden, R.M. (eds).1practical guide for medical teqchers.Edinburgh: Elsevier Limited.

Dharma, K.K., 2011. Metodologi penelitiankeperawatan : Panduan meloks anakondan menerapkan hasil penelitian.Jakarta: Trans Info Media.

Epstein, R.M., 2007. Assessment in medicaleducation. N Engl J Med, 356(4):387196.

Fraenkel, J.R. & Wallen, N.E., 2010. I1owto design and evaluate research ineducation. 7th edition. New York:McGraw-Hill Companies.

Harden, R.M., 2009. Independent learning. InA practical guide for medical teaclter.Philadelphia: Churchill Livingstone.

Hodges, 8.D., Ginsburg, S., Cruess, R.,Delport, R., Hafferty, F., HO, M.-J.,Holmboe, E., Holtman, M., Ohbu, S.,Rees, C., Ten Cate, O., Tsugawa, Y.,Van Mook, W., Wass, V., Wilkinson,T. & Wade, W., 2011. Assessment ofprofessionalism: Recommendationsfrom the Ottawa 2010 Conference.Medicol Teacher. 33, 354163.

Krackov, S.K., 2009. Giving feedback. In Ipractical guide for medical teacher.Philadelphia: Churchill Livingstone.

Lachman, N. & Pawlina, W. 2009. Basicscience and curriculum outcomes. InA practical guide for medical teaclter.Philadelphia: Churchill Livingstone.

McAleer, 2009. Choosing assessmentinstrument. In A piact ical guide

for medical teochers. Philadelphia:Churchill Livingstone.

Pullen Jr, R.L., 2005. Applying nursingprocess: A tool for critical thinking.Nurse Educator,30 (6), 238239.

Rudland, J.R.,2009. Learning in small groups.InA practical guidefor medical teacher.Philadelphia: Churchill Livingstone.

215

Page 14: Neru Journaf

t'-Jurnal Ners Vol. 10 No. 2 Oktober 2015:208-216

Speth-Lemmens, I . , 2007. Assessingprofessional behaviour of studentsin preclinical and clinical setting

[Unpublished master thesis]. Maastricht:Universi ty of Maastr icht , TheNetherlands

Van Mook, W.N.K.A., Gorter, S.L., VanLuijk, S.J., O'SulliVan, H', Wass, V.,Schuwirth, L. W., Van der Vleuten, C.

P. M., 2009. Approaches to professionalbehaviour assessment: Tools in theprofessionalism tool box. EuropeanJournal of Internal Medicine, 20, eI53-e157.

Van Tartwijk, J. van & Driessen, E.V/. 2009.Portfolios for assessment and learning:AMEE guide no. 45 Medical Teacher.31,790-801.

216