nets pasti

61
1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Secara umum, sejarah perkembangan peradaban ekonomi dapat dibedakan menjadi empat zaman, yaitu (1) Zaman Pertanian; (2) Zaman Industri; (3) Zaman Informasi; (4) Zaman Konseptual. Negara Indonesia telah melewati zaman pertanian, zaman industri dan zaman informasi. Peradaban ekonomi sekarang ini masuk pada zaman konseptual dimana pada zaman ini yang dibutuhkan adalah para kreator dan empathizer. Kemampuan untuk mewujudkan kreativitas yang diramu dengan sense atau nilai seni, teknologi, pengetahuan dan budaya menjadi modal dasar untuk menghadapi persaingan ekonomi, sehingga muncullah ekonomi kreatif sebagai alternatif pembangunan ekonomi guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Alasan mengapa Indonesia perlu mengembangkan ekonomi kreatif antara lain karena ekonomi kreatif berpotensi besar dalam memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan, menciptakan iklim bisnis yang positif, membangun citra dan identitas bangsa, mengembangkan ekonomi berbasis kepada sumber daya yang terbaru, menciptakan inovasi dan kreativitas yang merupakan

Upload: eva-maemunah

Post on 06-Aug-2015

64 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Nets Pasti

1

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Secara umum, sejarah perkembangan peradaban ekonomi dapat dibedakan

menjadi empat zaman, yaitu (1) Zaman Pertanian; (2) Zaman Industri; (3) Zaman

Informasi; (4) Zaman Konseptual. Negara Indonesia telah melewati zaman

pertanian, zaman industri dan zaman informasi. Peradaban ekonomi sekarang ini

masuk pada zaman konseptual dimana pada zaman ini yang dibutuhkan adalah

para kreator dan empathizer. Kemampuan untuk mewujudkan kreativitas yang

diramu dengan sense atau nilai seni, teknologi, pengetahuan dan budaya menjadi

modal dasar untuk menghadapi persaingan ekonomi, sehingga muncullah

ekonomi kreatif sebagai alternatif pembangunan ekonomi guna meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

Alasan mengapa Indonesia perlu mengembangkan ekonomi kreatif antara

lain karena ekonomi kreatif berpotensi besar dalam memberikan kontribusi

ekonomi yang signifikan, menciptakan iklim bisnis yang positif, membangun citra

dan identitas bangsa, mengembangkan ekonomi berbasis kepada sumber daya

yang terbaru, menciptakan inovasi dan kreativitas yang merupakan keunggulan

kompetitif suatu bangsa, dan memberikan dampak sosial yang positif.

Semakin membengkaknya lulusan perguruan tinggi yang menganggur

semakin menunjukkan bahwa ketersediaan lapangan kerja yang sangat terbatas.

Namun demikian, hal tersebut bukanlah hal utama yang menjadi penyebab

tingginya pengangguran lulusan perguruan tinggi. Menurut BPS, data

pengangguran di Indonesia mencapai 8 persen dari angkatan kerja, yaitu sebanyak

12, 8 juta jiwa.

Ada beberapa akar permasalahan lain yang menjadi penyebab lulusan

perguruan tinggi menganggur. Pertama,lapangan kerja yang terbatas.

Page 2: Nets Pasti

2

Kedua, mindset  yang masih menganggap bahwa setelah lulus mencari

kerja. Setiap lulusan perguruan tinggi memiliki ekspektasi  berkerja di tempat

yang bagusalu mendapatkan gaji yang besar. Mulailah mereka mengirim surat

lamaran  ke banyak tempat, dengan harapan langsung bekerja. Tetapi realitas yang

dihadapi tidak demikian..

Ketiga, kompetisi yang sangat tinggi juga menyebabkan semakin

sempitnya tempat bersaing lulusan perguruan tinggi. Setiap tahun ratusan ribu

lulusan dihasilkan dari perguruan tinggi dengan latar belakang jurusan ilmu yang

berbeda. Persaingan ini sudah tentu akan mengakibatkan porsi lapangan kerja

yang tersedia dengan lulusan yang ada tidak seimbang.

Keempat, kurikulum yang belum banyak memperkenalkan sisi

entrepreneur. Data Entrepreneur di Indonesia hanya 0,18 persen dari jumlah

penduduknya. Entrepreneur masih dianggap bukan tujuan utama dari dunia

pendidikan Indonesia. Kesiapan memasuki dunia kerja lebih di kedepankan dan

akibatnya tidak ada link and match antara dunia pendidikan dan dunia

entrepreneur yang paling banyak kesempatannya.

Kelima, tenaga pengajar (Dosen atau Guru) masih memberikan pola

pengajaran problem based learning yang belum menyentuh sisi entrepreneur.

Peran dosen dan guru adalah sebagai inspirator, motivator, dan fasilitator untuk

menghasilkan lulusan yang mampu memberikan kontribusi besar bagi dirinya

sendiri dan orang lain.

Keenam, skill  yang berbeda dengan kebutuhan dunia kerja. Sekarang ini

lapangan kerja  yang tersedia menginginkan setiap pekerjanya  memiliki keahlian

yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Hal ini akan menjadi tantangan yang

sangat besar karena pada akhirnya semuanya membutuhkan kreativitas dan

inovasi.

Page 3: Nets Pasti

3

Rumusan Masalah

1) Bagaimanakah cara pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia ?

2) Apa sajakah peran sektor swasta dan sektor publik bagi pertumbuhan

perekonomian?

3) Apakah sistem ekonomi kreatif dapat memecahkan masalah pengangguran

di Indonesia?

Tujuan Penulisan

Adapun yang menjadi tujuan penelitian dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui cara pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia

2) Untuk mengetahui peran sektor swasta dan sektor publik bagi pertumbuhan

perekonomian.

3) Untuk mengetahui pengaruh ekonomi kreatif bagi pengangguran.

Manfaat Penulisan

Karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait dengan pihak-pihak yang berkecimpung di dalam penyelenggaraan ekonomi kreatif di Indonesia seperti pemerintah, swasta, masyarakat luas, dan kalangan akademisi. Manfaat tersebut di antaranya:

1. Pemerintah mengetahui solusi kebijakan dalam realisasi ekonomi kreatif dengan memberikan pembahasan berupa langkah-langkah yang harus dilakukan dalam upaya mengurangi angka pengangguran di Indonesia.

2. Sektor swasta serta lembaga lainnya yang terkait untuk melihat secara nyata mengenai dampak positif penyelenggaraan ekonomi kreatif terhadap kemajuan perekonomian

3. Masyarakat memiliki pengetahuan yang lebih luas mengenai potensi-potensi kreatif yang dimiliki di daerahnya masing-masing sehingga akan muncul kesadaran untuk meningkatkan optimalisasi pemanfaatannya dalam rangka meningkatkan kesejahteraannya.

4. Kalangan akademisi dapat menjadikan karya tulis ini sebagai bahan rujukan penulisan karya tulis ilmiah yang akan datang dalam memajukan perekonomian Indonesia.

Page 4: Nets Pasti

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Ekonomi Kreatif

Ekonomi kreatif adalah kegiatan pemenuhan kebutuhan yang didasarkan

pada intelektual, keahlian, talenta, dan gagasannya yang orisinil. Dalam arti lain,

ekonomi kreatif adalah proses peningkatan nilai tambah hasil dari eksploitasi

kekayaan intelektual berupa kreativitas, keahlian dan bakat individu mejadi

produk yang dapat dikomersilkan. Pengembangan pola pikir ekonomi kreatif

dapat dikembangkan dari pengertian industri kreatif. Creative industries are those

industries which have their origin in individual creativity, skill and talent, and

which have a potensial for wealth and job creation through the generation and

exploitation of intellectual property and content (UK Creative Industries

Taskforce, 1998).

Konsep ekonomi kreatif merupakan sebuah konsep ekonomi di era

ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan

mengandalkan  ide dan stock of knowledge dari Sumber Daya Manusia (SDM)

sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya. Struktur

perekonomian dunia mengalami transformasi dengan cepat seiring dengan

pertumbuhan ekonomi, dari yang tadinya berbasis Sumber Daya Alam (SDA)

sekarang menjadi berbasis SDM, dari era pertanian ke era industri dan informasi.

Alvin Toffler (1980) dalam teorinya melakukan pembagian gelombang peradaban

ekonomi kedalam tiga gelombang. Gelombang pertama adalah gelombang

ekonomi pertanian. Kedua, gelombang ekonomi industri. Ketiga adalah

gelombang ekonomi informasi. Kemudian diprediksikan gelombang keempat

yang  merupakan gelombang ekonomi kreatif dengan berorientasi pada ide dan

gagasan kreatif.

Page 5: Nets Pasti

5

Gambar 1 Gelombang Ekonomi

Menurut ahli ekonomi, Paul Romer (1993), ide adalah barang ekonomi

yang sangat penting, lebih penting dari objek yang ditekankan di kebanyakan

model-model ekonomi. Di dunia dengan keterbatasan fisik ini, adanya penemuan

ide-ide besar bersamaan dengan penemuan jutaan ide-ide kecil yang membuat

ekonomi tetap tumbuh. Ide adalah instruksi yang membuat kita

mengkombinasikan sumber daya fisik yang penyusunannya terbatas menjadi lebih

bernilai. Romer juga berpendapat bahwa suatu negara diaktakan miskin apabila

masyarakatnya tidak mempunyai akses pada ide yang digunakan dalam

perindustrian nasional untuk menghasilkan nilai ekonomi.

Howkins (2001) dalam bukunya “The Creative Economy” menemukan

kehadiran gelombang ekonomi kreatif setelah menyadari pertama kali pada tahun

1996 ekspor karya hak cipta Amerika Serikat mempunyai nilai penjualan sebesar

US$ 60,18 miliar yang jauh melampaui ekspor sektor lainnya seperti otomotif,

pertanian, dan pesawat. Menurut Howkins ekonomi baru telah muncul seputar

industri kreatif yang dikendalikan oleh hukum kekayaan intelektual seperti paten,

hak cipta, merek, royalti dan desain. Ekonomi kreatif merupakan pengembangan

konsep berdasarkan aset kreatif yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan

ekonomi. (Dos Santos, 2007).

Konsep ekonomi kreatif ini semakin mendapat perhatian utama di banyak

negara karena dapat memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian. Di

Indonesia, ekonomi kreatif mulai terdengar saat pemerintah mencari cara untuk

meningkatkan daya saing produk nasional dalam menghadapi pasar global.

Page 6: Nets Pasti

6

Pemerintah melalui Departemen Perdagangan yang bekerja sama dengan

Departemen Perindustrian dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

(UKM) serta didukung oleh KADIN kemudian membentuk tim Indonesia Design

Power 2006 – 2010 yang bertujuan untuk menempatkan produk Indonesia

menjadi produk yang dapat diterima di pasar internasional namun tetap memiliki

karakter nasional. Setelah menyadari akan besarnya kontribusi ekonomi kreatif

terhadap negara maka pemerintah selanjutnya melakukan studi yang lebih intensif

dan meluncurkan cetak biru pengembangan ekonomi kreatif.

Gambar 2 Sistematika Pengembangan Ekonomi Kreatif

Dalam upaya merangsang pertumbuhan dan mempromosikan industri

kreatif, pemerintah mengadakan program-program berskala besar, seperti :

a) Peluncuran Studi Pemetaan Kontribusi Industri Kreatif Indonesia pada

ajang Trade Expo Indonesia

b) Pencanangan Tahun Indonesia Kreatif tahun 2009

c) Pekan Produk Kreatif 2009

d) Pameran Ekonomi Kreatif

Page 7: Nets Pasti

7

Produk Unggulan Daerah, Ekonomi Kreatif, dan Budaya Unggulan

Menurut Kepmendagri No. 050.05/30Bangda tanggal 7 Januari 1999

adalah produk hasil suatu industry daerah yang mempunyai:

1) Kandungan teknologi yang cukup menonjol dab inovatif, baik sector

pertanian maupun industry kecil dan jasa

2) Mempunyai jangkauan pemasaran yang luas, baik local, nasional

maupun

eksport

3) Mempunyai cirri khas daerah dan melibatkan masyarakat banyak

(tenaga

kerja setempat)

4) Mempunyai kandungan bahan baku local yang tinggi

5) Mempunyai jaminan bahan baku lokal yang banyak dan stabil atau

melalui pembudidayaan

6) Ramah lingkungan

7) Dapat mempromosikan budaya local

Di sisi lainnya menyebutkan. produk unggulan adalah produk yang

penjulalannya paling tinggi dan member manfaat tinggi pada konsumen. Definisi

senada menyebutkan produk unggulan adalah segala produk yang penjualannya

paling tinggi, sehingga menyumbang perolehan premi (dalam hal ini produk

asuransi) yang tinggi juga.

Hasil lokakarya yang melibatkan semua stakeholders yang terkait

(kelompok ahli pembangunan Pemerintah Kota Denpasar, Dinas Perdagangan dan

Industri, Dinas Pertanian, Dinas Peternakan, Dinas Koperasi, dan wakil dari

desa/kelurahan se Kota Denpasar, ditetapkan 7 (tujuh) kriteria utama sebagai

acuan dalam penentuan produk unggulan Kota Denpasar. Kriteria produk

unggulan Kota Denpasar berdasarkan hasil lokakarya tersebut adalah sebagai

berikut.

a) Pemasaran luas

b) Menggunakan bahan baku local

Page 8: Nets Pasti

8

c) Tenaga Kerja

d) Kondisi khusus (unik/khas)

e) Disukai masyarakat

f) Ramah Lingkungan

g) Mempromosikan budaya local

Bobot dari ketujuh kriteria tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 1 Bobot Kriteria Produk Unggulan Kota Denpasar

No. Kriteria Bobot (%)

1. Pemasaran 15

2. Bahan baku local 15

3. Tenaga kerja 15

4. Kondisi khusus (unik/khas) 20

5. Disukai Masyarakat 10

6. Ramah Lingkungan 10

7. Mempromosikan Budaya Lokal 15

Berdasarkan kriteria tersebut ditemukan produk unggulan Kota Denpasar

adalah sebagai berikut.

Tabel 2 Produk Unggulan kota Denpasar Menurut Kecamatan, Hasil Survey

2007

Kecamatan Produk unggulan Rangking

1.Denpasar Barat 1. Aroma terapi 1

2. Pengolahan Daging 2

3.Kacang Asin Rahayu 3

2.Denpasar Utara 1.Aroma Terapi 1

2.Anggrek 2

3.Kacang Asin Rahayu 3

3.Denpasar Timur 1.Tenun Ikat 1

2.Ikan Hias 2

3.Lestari gelas 3

Page 9: Nets Pasti

9

4.Denpasar Selatan 1.Brem bali 1

2.Daur Ulang Kaca 2

3.Obat Nyamuk tradisional

(Liligundi)

3

Produk-produk unggulan tersebut dapat menjadi titik awal pengembangan

industri kreatif di Kota Denpasar sekaligus melihat potensi industri lainnya.

Pengembangan industry kreatif berbasis produk unggulan akan mempercepat

peningkatan pendapatan masyarakat.

Peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat pula dipercepat dengan

memperhatikan produk unggulan yang didasarkan keunggulan budaya lokal

terutama budaya fungsional dalam kehidupan masyarakat. Kebudayaan

merupakan hasil cipta, karsa dan karya manuisa. Budaya (adat) yang fungsional

merupakan tatanan sosial yang tumbuh dan berkembang sesuai prikehidupan

masyarakat. Misal produk industri endek dapat dikembangkan dengan kreativitas

budaya fungsional melalui budaya siklus hidup. Kebutuhan motif endek untuk

upacara tiga bulanan, menek bajang, perkawinan, dan juga upacara siklus hidup

lainnya sesuai adat dan budaya Hindu atau etnis lainnya. Agar memenuhi kriteria

produk kreatif, maka unsur-unsur motf tersebut dimodifikasi sedemikian rupa

(kreativitas) sehingga menjadi produk yang disukai masyarakat dan bernilai

tinggi. Dengan demikian, margin yang diperoleh juga akan tinggi.

Page 10: Nets Pasti

10

BAB III

METODOLOGI PENULISAN

Data Penelitian

Sumber Data

Data yang digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah data

sekunder. Data tersebut merupakan data yang diperoleh dari berbagai sumber,

studi literatur, dan hasil penelitian oleh KEMENDAGRI.

Metode Pengumpulan Data

Karya tulis ilmiah ini menggunakan metode pengumpulan data dengan

studi literature, yaitu memperoleh informasi dan data kualitatif dengan

memperkaya bacaan dari berbagai literature seperti internet, makalah atau rujukan

dari materi sebelumnya yang dapat mendukung atau menjawab masalah yang

telah dirumuskan.

Tipe Data

Data yang diteliti adalah data sekunder berupa data mengenai ekonomi

kreatif, data entrepreneur, data pengangguran, data PDB bidang ekonomi kreatif

dari BPS secara berkala.

Analisis Data

Analisis data yang dilakukan menggunakan metode kualitatif. Hal ini

berdasarkan karakteristiknya, penelitian inio menggunakan pendekatan analisis

deskriptif. Penelitian deskriptif memiliki sifat tertentu, yaitu bahwa penelitian itu

memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang

dan aktual. Kemudian data tersebut disusun, dianalisis, dipaparkan, dan

diinterpretasikan.

Page 11: Nets Pasti

11

BAB IV

PEMBAHASAN

Sejarah Industri Kreatif

Pada awal 1990, kota-kota di Inggris mengalami penurunan produktivitas

dikarenakan beralihnya pusat-pusat industri dan manufaktur ke negara-negara

berkembangyang menawarkan bahan baku, harga produksi dan jasa yang lebih

murah. Menanggapi kondisi perekonomian yang terpuruk, calon perdana menteri

Tony Blair dan New Labour Party menawarkan agenda pemerintahan yang

bertujuan untuk memperbaiki moral dan kualitas hidup warga Inggris dan

memastikan kepemimpinan Inggris dalam kompetisi dunia di milenium baru,

salah satunya dengan mendirikan National Endowment for Science and the Art

(NESTA) yang bertujuan untuk mendanai pengembangan bakat-bakat muda di

Inggris.

Setelah menang dalam pemilihan umum 1997, Tony Blair sebagai Perdana

Menteri Inggris melalui Department of Culture, Media and Sports (DCMS)

membentuk Creative Industries Task Force yang bertujuan untuk meningkatkan

kesadaran masyarakat tentang kontribusi industri kreatif  terhadap perekonomian

Inggris. Pada tahun 1998, DCMS mempublikasikan hasil pemetaan industri

kreatif Inggris yang pertama, dimana industri kreatif didefinisikan sebagai: “those

industries which have their origin in individual creativity, skill and talent, and

which have a potential for wealth and job creation through the generation and

exploitation of intellectual property and content”. Definisi DCMS ini selanjutnya

banyak diadopsi oleh negara-negara lain, termasuk Indonesia.

Sumber Daya Terbarukan

Berbasis Pengetahuan, Kreativitas

Industri kratif adalah industri yang mengandalkan talenta, keterampilan dan kreativitas. Kreativitas adalah elemen dasar individu, sehingga potensi kreatif terdapat pada setiap orang. Setiap orang memiliki

Page 12: Nets Pasti

12

modal dasar yang sama dan gratis pemberian Sang Pencipta dengan pembangunan yang berbasis pada sumber daya insani, maka mereka turut serta dalam upaya pembangunan kapasitas sumber daya insani Indonesia (capacity building).

“Green” Community

Banyak konsep yang dapat dibangun berbasis komunitas hijau disesuaikan dengan konteksnya dan sektor-sektor yang dituju. Kreativitas di dalam desain, dalam konteks produk berbasis sumber daya alam seperti misalnya industri mebel dapet memperlambat proses eksploitasi sumber daya alam. Misalnya, apabila pemerintah membuka ekspor kayu gelondongan ke luar negeri, maka akan merangsang pengurangan volume hutan dengan cepat dan sulitnya melakukan pengawasan. Dengan merangsang produksi barang jadi di dalam negeri, maka Indonesia menghemat pemakaian bahan baku yang berasal dari sumber daya alam serta lebih banyak menyerap tenaga kerja.

Komunitas hijau yang mandiri potensial dibangun didaerah pedesaan, sehingga muncul klaster-klaster produksi skala desa yang berwawasan lingkungan ekonomi desa tumbuh dan mencegah terjadinya urbanisasi. Contoh kasus di Thailand dimana ditetapkan program OTOP (One Tampon/Kampung One Product) yang dibantu JICA beberapa tahun lalu saat ini telah membuahkan hasil yang memuaskan. Produk kerajinan Thailand telah bangkit dan mampu berbicara di pasar internasional. Salah satu contoh nyata dari seorang pelaku industri kreatif di Indonesia di bidang kerajinan dari kayu yang telah mengkampanyekan komunitas hijau adalah Singgih Magno.

Dengan kreativitas, Singgih mampu menunjukkan bahwa segelondong kayu bakar (firewood) jika dijual hanya akan menghasilkan nilai tambah sebesar 0,6US$ dengan memberikan lapangan pekerjaan selama 0,2 hari kerja. Akan tetapi jika kayu tersebut ditransformasikan menjadi stapler dari kayu sebanyk 200 buah, maka nilai tambah yang dihasilkan adalah sebesar 1000US$ sekaligus memberikan lapangan pekerjaan sebanyak 40 hari kerja.

Page 13: Nets Pasti

13

Tabel 3 Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif

Ilustrasi tersebut juga berimplikasi bahwa lebih baik meningkatkan nilai tambah hasil hutan dengan mengolahnya terlebih dahulu dalam industri kreatif sebelum memasarkannya, terutama dalam konteks ekspor daripada mengekspor bahan mentah dari hasil hutan.

Page 14: Nets Pasti

14

Gambar 3 Tahapan pengembangan ekonomi kreatif oleh KEMENDAGRI

Model Pengembangan Ekonomi Kreatif

Gambar 4 Model

Pengembangan Ekonomi

Kreatif

Model pengembangan

industri kreatif adalah

layaknya sebuah bangunan

yang akan menguatkan

ekonomi Indonesia, dengan

landasan, pilar dan atap

sebagai elemen-elemen bangunan tersebut. Perlu digaris bawahi sejak awal bahwa

subsektor industri kreatif di Indonesia memiliki pertumbuhan yang lebih tinggi

dibandingkan sektor industri nasional lainnya, dan itu dicapai dengan interfensi

Page 15: Nets Pasti

15

pemerintah yang minimal. Saat ini upaya pemerintah dalam rangka membangun

industri kreatif diharapkan lebih meningkatkan kemampuan inovasi dan daya yang

selama ini telah terbangun secara alami. Dengan model pengembangan industri

kreatif ini, maka akan membawa industri kreatif dari titik awal (origin point)

menuju tercapainya visi dan misi industri kreatif Indonesia 2030 (destination

point)

Pola Interaksi Triple Helix

Gambar 5 Pola Interaksi Triple Helix

Teori mengenai Triple Helix pada awalnya dipopulerkan oleh Etzkowitz & Leydersdorff sebagai metode pembangunan kebijakan berbasis inovasi. Teori ini yang mengungkapkan pentingnya penciptaan sinergi tiga kutub yaitu akademisi, bisnis dan pemerintah di Indonesia

dikenal sebagai konsep IBG. Tujuan dari IBG adalah pembangunan ekonomi berkelanjutan berbasis ilmu pengetahuan. Dari sinergi ini diharapkan terjadi sirkulasi ilmu pengetahuan berujung pada inovasi yang memiliki kapitalisasi ilmu pengetahuan (knowledge capital). Triple Helix sebagai aktor utama harus selalu bergerak melakukan sirkulasi untuk membentuk ruang pengetahuan (knowledge spaces) dimana ketiga aktor sudah memiliki pemahaman & pengetahuan yang setara, yang akan mengarahkan ketiga aktor ini untuk membentuk ruang kesepakatan (consensus space), dimana ketiga aktor ini mulai membuat kesempatan dan komitmen atas suatu hal yang akhirnya akan mengarahkan kepada terbentuknya ruang inovasi (innovation spaces) yang dapat dikemas menjadi produk kreatif bernilai ekonomis. Sirkulasi ini selalu berusaha menciptakan pembaharuan (inovasi) dan inovasi sering mengubah struktur yang telah ada (membuat tidak stabil). Ilmuwan ekonomi tersohor Joseph Schumpeter (Schumpeter, 1934) menyebutkan faktor pengubah ini sebagai Creative Destruction yang berarti, munculnya inovasi baru di dalam industri akan menggusur industri-industri lama yang tidak kreatif dan menggantinya dengan yang kreatif. Teori di atas diadaptasi untuk mengembangkan ekonomi kreatif

Page 16: Nets Pasti

16

Indonesia dengan konsep aktor Triple Helix yang sedikit berbeda, yaitu cendikiawan (intellectuals), bisnis (business) dan pemerintah (government) atau yang disingkat menjadi IBG.

Hal yang paling penting adalah mencermati akibat dari perputaran pusaran Triple Helix, yaitu adalah terciptanya ruang interaksi yang dapat dianalisa sebagai berikut:

a) Ruang Ilmu Pengetahuan : Dalam hal ini individu-individu dari berbagai disiplin ilmu mulai terkonsentrasi dan berpartisipasi dalam pertukaran informasi, ide-ide dan gagasan-gagasan. Wacana-wacana dan konsepsi tumbuh subur dan senantiasa dimantapkan.b) Ruang Konsensus : Dalam hal ini mulai terjadi bentukan-bentukan komitmen yang mengarah pada inisiatif tertentu dan project-project, pembentukan perusahaan-perusahaan baru. Diperkuat pula oleh sirkulasi informasi yang kredibel dan netral sehingga menumbuhkan rasa kepercayaan dari individu-individu bersangkutan yang akhirnya menjadi dukungan-dukungan terhadap konsensus.c) Ruang Inovasi : Dalam hal ini inovasi tercipta telah terformalisasi dan bertransformasi menjadi knowladge capital, berupa munculnya realisasi bisnis, realisasi produk baru, pertisipasi dari institusi finansial (misalnya Seed Capital, Angel Capital, Venture), dan dukungan pemerintah berupa insentif, penegakan hukum yang tegas terhadap HKI dan sebagainya.d) Hubungan antara kreativitas dan inovasi harus dipahami sejak dini. Kreativitas adalah aktivitas individual yang sering mengarah pada lahirnya inovasi, sedangkan inovasi lebih bersifat aktivitas subsektor yang sudah terfokus pada suatu sasaran pemecahan masalah, namun jarang mengarah pada kreativitas (Howkins,2005).

Page 17: Nets Pasti

17

Gambar 6 Menjelaskan Posisi Desain dalam Bisnis.Mendukung

pernyataan Howkins, Bruce S. Tether (2005) seorang Professor dibidang Innovation Management and Strategi, Manchester Business School, menjelaskan posisi desain

dalam bisnis (gambar 6). Tether secara gamblang mengilustrasikan kontribusi kreativitas terhadap kerja bisnis, dengan cara menciptakan iklim kreatif (creative climate). Ia menyatakan bahwa pembangkitan iklim kreatif atau Ia menyatakan bahwa pembangkitan iklim kratif atau budaya kreatif akan meningkatkan inovasi dan kinerja termasuk aktivitas-aktivitas kreatif seperti R&D dan desain. Lebih lanjut Tether juga memetakan hubungan seni, sains, desain dan R&D (Gambar 6) Pemahaman peta ini adalah faktor yang substansial dalam menyusun langkah-langkah strategis kedepan.

e) Faktor dominan dalam Triplex helix yang dapat menumbuhkan kreativitas dalam masyarakat Indonesia adalah kemampuan menciptakan interaksi dan komunikasi yang dinamis antara: 1. Cendikiawan (Intellectuals). Terkait dengan aktivitas-aktivitas

penciptaan baru (novelty) yang memiliki daya tawar kepada pasar serta pembentukan insan kreatif.

2. Bisnis (Business). Keterhubungan dalam rangka pertukaran ekonomi (economic exchange ralations) serta transfortasi kreativitas menjadi nilai ekonomi.

3. Pemerintah (Government). Mekanisme pemberian program insentif, kendali iklim usaha yang kondusif, arahan edukatif serta terhadap masyarakat dan dunia swasta untuk mendukung pengembangan industri kreatif.

Aktor Utama dan Faktor Pengembangan Ekonomi Kreatif

Kondisi ekonomi yang diharapkan oleh Indonesia adalah ekonomi yang berkelanjutan. Berkelanjutan yang dimaksud adalah kemampuan untuk

Page 18: Nets Pasti

18

beradaptasi terhadap kondisi geografis dan tantangan ekonomi baru, yang pada akhirnya menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan (sustainable growth). Pertumbuhan yang tinggi tercermin dari kompetisi individu-individu dalam menciptakan inovasi. Ekonomi Kreatif yang di dalamnya terdapat industri-industri kreatif memiliki daya tawar yang tinggi di dalam ekonomi berkelanjutan karena individu-individunya memiliki modal kreativitas (creative capital) yang mereka gunakan untuk menciptakan inovasi-inovasi.

Karakteristik Ekonomi Kreatif

Ekonomi Kreatif di Negara Maju

Salah satu keunggulan pengembangan ekonomi kreatif di negara

maju adalah budaya. Masyarakat di negara maju sudah sangat menyadari

pentingnya ide sebagai aset dalam kegiatan ekonomi. Elemen masyarakat

seperti komunitas, pemerintah, institusi pendidikan dan pelaku usaha

berkolaborasi dengan harmonis dalam pengembangan ekonomi kreatif.

Selain itu, masyarakat di negara maju sangat menghargai perbedaan dan

perlindungan hak cipta dari suatu karya sehinggga mendorong tumbuhnya

kreativitas.

Selain mempunyai keunggulan dari sisi budaya, negara maju juga

mempunyai keunggulan dari sisi pendanaan. Pelaku usaha kreatif di negara

maju sangat mudah mendapatkan dana untuk mengembangkan usahanya.

Di Amerika Serikat banyak perusahaan pendanaan yang justru mencari

usaha-usaha kreatif yang mempunyai prospek bagus di masa depan.

Bidang usaha kreatif yang menjadi produk unggulan negara maju

diantaranya yaitu teknologi informasi dan komunikasi, pengembangan

teknologi energi terbaurkan dan teknologi dibidang kesehatan.

Pengembangan dan komersialisasi di bidang teknologi informasi dan

komunikasi serta teknologi dibidang energi terbaurkan di negara maju

pilar pengembangan industri kreatif yang menciptakan peluang usaha baru

bagi orang-orang yang mempunyai ide kreatif.

Page 19: Nets Pasti

19

Ekonomi Kreatif di Negara Berkembang

Pada umumnya negara berkembang mempunyai sumber daya alam

dan budaya yang melimpah. Namun, pengelolaan sumber daya di negara

berkembang belum maksimal. Dalam pengelolaan sumber daya fisik dan

kultural dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang dapat mengubah

sumber daya fisik dan kultural sehingga menjadi sebuah barang atau jasa

yang mempunyai nilai ekonomi tinggi.

Selama ini, dalam ruang lingkup perekonomian global, negara

berkembang hanya berperan sebagai penyedia bahan baku (raw material)

untuk negara maju, yang di negara maju bahan baku tersebut diolah lalu

dijual ke negara berkembang dengan nilai ekonomis yang lebih tinggi.

Dalam rangka mengejar ketertinggalan di bidang ekonomi negara

berkembang harus dapat mengelola sumber daya yang ada sehingga

mempunyai nilai ekonomis tinggi.

Kendala utama dalam pengembangan ekonomi kreatif di negara

berkembang adalah belum terciptanya budaya kreatif di masyarakat. Masih

rendahnya penghargaan atas ide dan hak cipta menyebabkan

pengembangan ekonomi kreatif di negara berkembang masih lambat

Ekonomi Kreatif telah dikembangkan di negara-negara di dunia

dengan berbagai pendekatan studi dan  dianggap sebagai salah satu sektor

yang perlu serius untuk dipertimbangkan karena berkontribusi besar

terhadap perekonomian.

Tinjauan Peranan Pola Pikir Kreatif Bagi Masa Depan Manusia

Daniel L. Pink (The Whole New Mind, 2005), mengungkapkan bahwa di

era kreativitas, jika ingin maju harus melengkapi kemampuan teknologi (high-

tech) dengan hasrat untuk mencapai tingkat “high concept” dan “high touch”.

Page 20: Nets Pasti

20

High concept adalah kemampuan menciptakan keindahan artistik dan emosional,

mengenali pola-pola dan peluang, menciptakan narasi yang indah dan

menghasilkan temuan-temuan yang belum disadari orang lain. High touch adalah

kemampuan berempati, memahami esensi interaksi manusia, dan menemukan

makna.

Beberapa prinsip yang harus dimiliki dalam pola pikir kreatif:

· Not just function but also... DESIGN 

· Not just argument, but also… STORY 

· Not just focus, but also…SYMPHONY 

· Not just logic, but also…EMPATHY 

· Not just seriousness, but also…PLAY 

· Not just accumulation, but also…MEANING

Howard Gardner, penulis buku tentang kemampuan kognisi, yang populer

dengan teori kecerdasan majemuk (Multiple Intellegence) mengeluarkan lagi buku

terbaru yaitu Five Minds of The Future, yang menyatakan bahwa terdapat 5 pola

pikir utama yang diperlukan di masa yang akan yang datang, yaitu :

1) Pola pikir disipliner (The Disciplinary Mind), yaitu pola pikir yang

dipelajari di bangku sekolah. Dalahu yang dianggap sebagai disiplin

ilmu adalah ilmu-ilmu seperti sains, matematika, dan sejarah. Saat ini,

sekolah-sekolah harus menambah untuk mengajarkan paling tidak satu

bidang seni secara serius seperti halnya disiplin ilmu lainnya.

2) Pola pikir mensintesa (The Synthesizing Mind), yaitu kemampuan

menggabungkan ide-ide dari berbagai disiplin ilmu atau menyatukan

kedalam satu kesatuan dan kemampuan menyampaikan hasil integrasi

itu kepada orang banyak. Sering kali kita temui bahwa sebuah solusi

yang kita cari-cari ternyata justru ditemukan di area disiplin lain yang

sama sekali berbeda dan sepintas tidak terlihat ada korelasinya. Pola

pikir sintesa melatih kesadaran untuk berpikir terlihat ada korelasinya.

Pola pikir sintesa melatih kesadaran untuk berpikir luas dan fleksibel,

mau menerima sudut pandang dari multi disiplin. Dalam konteks luas,

dengan semakin banyaknya orang seperti ini di dalam suatu komunitas,

maka komunitas itu akan menjadi semakin produktif dan semakin

Page 21: Nets Pasti

21

kreatif. Dalam konteks bisnis, ide-ide baru tersebut akan lebih mudah

diterima oleh konsumen. Dalam hal memperkenalkan produk atau jasa

baru, strategi komunikasi dan pencitraan (branding) yang diperkuat

dengan kemampuan sintesa akan meningkatkan kesuksesan di pasar.

3) Pola pikir kreasi (The Creating Mind), yaitu kemampuan untuk

mengungkapkan dan menemukan jawaban dari suatu permasalahan atau

fenomena yang ditemuinya. Dalam konteks desain, proses kreasi selalu

diawali dengan pengumpulan permasalahan-permasalahn yang ada yang

harus dipecahkan. Di akhir proses, akan dihasilkan desain-desain baru

yang tidak lain adalah hasil pemecahan suatu masalah. Tentu saja agar

hasil maksimal, proses kreasi harus dibekali dengan bakat (talent) yang

cukup. Dalam konteks bisnis, kemampuan ini bisa menggerrakkan

perusahaan-perusahaan lebih pro-aktif, tidak hanya mengikuti trend,

tetapi justru menciptakan trend

4) Pola pikir penghargaan (The Respectful Mind), yaitu kesadaran untuk

mengapresiasi perbedaan diantara kelompok-kelompok manusia. Pola

pikir seperti ini sangat dibutuhkan dalam menciptakan keharmonisan di

dalam lingkungan. Richard Florida (2001) mengatakan bahwa faktor

penting agar kreativitas di dalam lingkungan. Richard Florida (2001)

mengatakan bahwa faktor penting agar kreativitas dapat tumbuh dan

berkembang adalah dengan adanya tingkat toleransi yang tinggi

diantara sesama anggota komunitas yaitu komunitas yang menghargai

perbedaan. Tidak kalah pentingnya adalah sikap untuk menghargai

karya cipta orang lain.

5) Pola pikir etis (The Ethical Mind). Seorang warga negara yang baik

akan memiliki tanggung jawab moral yang tinggi baik sebagai seorang

pekerja maupun sebagai warga negara. Dalam konteks perubahan iklim

dunia, penanaman nilai-nilai etika terhadap lingkungan dapat

mendorong terciptanya produk yang ramah lingkungan. Dalam konteks

pekerjaan, ia akan menjadi seorang yang produktif dalam menghasilkan

terobosan-terobosan dan ia merasa malu bila ia meniru produk lain

secara terang-terangan.

Page 22: Nets Pasti

22

Pola pikir yang telah dijabarkan di atas tentunya merupakan pikir kreatif

yang sangat diperlukan untuk tetap tumbuh berkembang serta bertahan di masa

yang akan yang akan datang. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa untuk

menjadi pekerja kreatif tidaklah cukup memiliki bakat menggambar, menari,

menyanyi dan menulis cerita, melainkan harus memiliki kemampuan

mengorganisasikan ide-ide multi disipliner dan juga kemampuan memecahkan

masalah dengan cara-cara di luar kebiasaan.

Bila suatu teori atau cara menjadi populer, semakin lama keampuhan teori

itu akan semakin berkurang karena semua orang menggunakan pendekatan-

pendekatan berdasarkan teori yang sama.

Thomas   L.   Friedman,   (The   World   is   Flat,   2005)   dalam   pembahas

an   The New   Middlers (maksudnya orang-orang generasi baru yang mampu

membuat dunia menjadi sangat dekat/flat) menyebut tujuh kemampuan wajib yang

harus disipkan oleh orang-orang yang ingin berlaga di arena pekerjaan apapun

pekerjaan itu:

1. Kemampuan dalam berkolaborasi (orchestrators)

2. Kemampuan dalam mensintesakan segala sesuatu (The great synthesize) 

3. Kemampuan dalam menjabarkan suatu konteks (The great explainers)  

4. Kemampuan dalam menciptakan nilai tambah (The great leveragers)  

5. Kemampuan dalam mengadaptasi terhadap lingkungan baru (The great

adapters)

6. Kesadaran yang tinggi terhadap kelestarian alam (The green people) 

7. Kemampuan handal dalam menciptakan kandungan lokal 

(The great localizers)  

Sekilas Mengenai Industri Kreatif di Indonesia

Definisi  Industri  Kreatif  yang  saat  ini  banyak  digunakan  oleh  pihak  ya

ng

berkecimpung dalam industri kreatif, adalah definisi berdasarkan UK DCMS Task

force 1998 : 

Page 23: Nets Pasti

23

“Creatives  Industries  as  those  industries  which  have  their  origin  in  individual 

 creativity,  skill  & talent, and which have a potential for wealth and job creation th

rough the generation and exploitation of intellectual property and content” 

Studi pemetaan industri kreatif yang telah dilakukan oleh Departemen

Perdagangan Republik Indonesia tahun 2007 menggunakan acuan definisi industri

kreatif yang sama, sehingga industri kreatif di Indoneasia dapat didefinisikan

sebagai berikut.

“Industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat

individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan melalui

penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan day cipta individu tersebut.

Sektor Ekonomi Kreatif

Berdasarkan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (BPS, Jakarta,

2006), ada 14 (empat belas) kelompok industri kreatif yang dianalogkan menjadi

basis pengembangan ekonomi kreatif. Keempat belas kelompok tersebut adalah

sebagai berikut.

a) Periklanan

b) Arsitektur

c) Pasar Seni dan Barang Antik

d) Kerajinan

e) Desain

f) Fashion

g) Film, Video, & Fotografi

h) Permainan Kreatif

i) Musik

j) Seni Pertunjukan

k) Penerbitan dan Percetakan

l) Layanan Komputer dan Piranti Lunak

m) Radio dan Televisi

n) Riset & Pengembangan

Page 24: Nets Pasti

24

Peran Sektor Publik bagi Pertumbuhan Perekonomian

Pemerintah dibentuk untuk mengurus kepentingan rakyat, melindungi

rakyat, memberikan rasa keamanan, kenyamanan, keadilan, dan mengusahakan

kesejahteraan lahir batin bagi rakyatnya, termasuk kesejahteraan ekonomi,

sehingga rakyat bisa menikmati kehidupan yang layak. Campur tangan

pemerintah di dalam perekonomian tidak perlu dipandang sebagai pantangan.

Keberhasilan negara-negara Asia Timur bahkan dicirikan oleh kuatnya campur

tangan pemerintah. Peran pemerintah yang terangkum dalam program fokus

utama ekonomi kreatif oleh Kemendag 2010-2014 antara lain:

Regulator, Katalisator, Stabilisator, dan Stimulator

Peran pemerintah sebagai regulator, katalisator, stabilisator, dan stimulator

dan yang memberikan kemudahan prosedur institusional dan finansial

untuk mempercepat pencapaian visi dan misi yang dicita-citakan. Peranan

strategis pemerintah:

a) Memberikan berbagai kemudahan secara deregulasi dan

debirokrasi yang menyangkut perijinan usaha dan berbagai

kegiatan yang memberikan daya dukung terhadap usaha

pemberdayaan. Selama ini iklim investasi banyak terhambat oleh

birokrasi yang berlarut-larut, sedangkan usaha pemberdayaan

selama ini banyak terbentur oleh lemahnya daya dukung

pemerintah kepada kegiatan yang berbasis kemandirian.

b) Menyediakan berbagai fasilitas pendukung yang bisa

menumbuhkan iklim investasi di Kab. Kutai, seperti sarana dan

prasarana jalan, pelabuhan, listrik, telekomunikasi, pusat

perkantoran, lahan industri, dll. Tumbuh kembangnya iklim

investasi secara otomatis akan menumbuhkan keberdayaan rakyat

untuk mandiri.

c) Mendukung penyediaan finansial yang cukup memadai untuk

memacu dinamika sosial ekonomi masyarakat, terutama

masyarakat lemah yang kurang berdaya. Finansial tersebut

Page 25: Nets Pasti

25

diwujudkan dalam bentuk media pancingan peralatan dan modal

usaha yang mengarah pada penumbuhan sifat kewirausahaan.

d) Meningkatkan kompetensi dan kapasitas masyarakat guna

optimalisasi keterlibatannya dalam proses pembangunan. Melalu

pemberian peluang/ruang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk

mengembangkan kreativitas sesuai dengan budaya, karakter

maupun potensi masyarakat setempat

e) Sebagai agent atau katalisator untuk menggerakkan motivasi

masyarakat untuk membangun. Dalam hal ini pemerintah

memegang peran sebagai pelopor dan menggerakkan semangat

rakyatnya untuk membangun :

Konsumen, investor dan entrepreneur

Hub agency dan fasilitator

Public outreatch melalui strategi pengembangan masyarakat

Pengembangan masyarakat merupakan bagian dari upaya membangun

masyarakat, yaitu upaya yang dilakukan secara sadar dan terus menerus

guna mengubah keadaan masyarakat ke arah yang lebih baik dan lebih

maju melalui berbagai pengembangan kemampuan masyarakat,

perubahan perilaku masyarakat (perilaku negatif) sampai masyarakat itu

mampu mengatur dirinya sendiri (kemandirian). Pengembangan

masyarakat tidak dapat dilakukan secara parsial, tetapi harus dilakukan

secara komprehensif yang menjadi tanggung jawab berbagai pihak,

pemerintah, NGO (lembaga swadaya masyarakat), BUMN/BUMS dll.

Konsep pengembangan masyarakat atau pemberdayaan masyarakat di

masa-masa mendatang lebih menekankan pada upaya ”kemandirian”. Oleh

karena itu, dalam pengembangan masyarakat diperlukan adanya peran

aktif masyarakat itu sendiri. Hal ini berarti partisipasi, inisiatif dan

kreatifitas dalam pengembangan masyarakat harus lebih banyak datang

dari masyarakat itu sendiri, sementara pemerintah pusat berfungsi sebagai

regulator, modernisator, katalisator/fasilitator, dinamisator, stabilisator dan

Page 26: Nets Pasti

26

pelopor/stimulator tanpa ikut campur atau intervensi terlampau jauh yang

justru bisa mematikan upaya pengembangan yang mandiri.

Tabel 4 Statistik Industri Ekonomi Kreatif di Indonesia 2005-2009

*Departemen Perdagangan 2009

Peran Sektor Swasta bagi Pertumbuhan Perekonomian

BUMS adalah salah satu kekuatan ekonomi di Indonesia. BUMS

merupakan badan usaha yang didirikan dan dimiliki oleh pihak swasta. Tujuan

BUMS adalah untuk memperoleh laba sebesar-besarnya. BUMS didirikan dalam

rangka ikut mengelola sumber daya alam Indonesia, namun dalam

pelaksanaannya tidak boleh bertentangan dengan peraturan pemerintah dan UUD

1945. BUMS dalam melakukan perannya mengandalkan kekuatan pemilikan

modal. Perkembangan usaha BUMS terus didorong pemerintah dengan berbagai

kebijaksanaan. 

Kebijaksanaan pemerintah ditempuh dengan beberapa pertimbangan

berikut ini.

a. Menumbuhkan daya kreasi dan partisipasi masyarakat dalam usaha mencapai

kemakmuran sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia.

Page 27: Nets Pasti

27

b. Terbatasnya modal yang dimiliki pemerintah untuk menggali dan mengolah

sumber daya alam Indonesia sehingga memerlukan kegairahan usaha swasta.

c. Memberi kesempatan agar perusahaan-perusahaan swasta dapat memperluas

kesempatan kerja.

d. Mencukupi kebutuhan akan tenaga ahli dalam menggali dan mengolah sumber

daya alam.

Perusahaan-perusahaan swasta sekarang ini telah memasuki berbagai

sektor kehidupan antara lain di bidang perkebunan, pertambangan, industri,

tekstil, perakitan kendaraan, dan lain-lain. Perusahaan swasta terdiri atas dua

bentuk yaitu perusahaan swasta nasional dan perusahaan asing. Contoh

perusahaan swasta nasional antara lain PT Astra Internasional (mengelola industri

mobil dan motor), PT Ghobel Dharma Nusantara (mengelola industri alat-alat

elektronika), PT Indomobil (mengelola industri mobil), dan sebagainya. Adapun

contoh perusahaan asing antara lain PT Freeport Indonesia Company (perusahaan

Amerika Serikat yang mengelola pertambangan tembaga di Papua, Irian Jaya), PT

Exxon Company (perusahaan Amerika Serikat yang mengelola pengeboran

minyak bumi), PT Caltex Indonesia (perusahaan Belanda yang mengelola

pertambangan minyak bumi di beberapa tempat di Indonesia), dan sebagainya.

Perusahaan-perusahaan swasta tersebut sangat memberikan peran penting

bagi perekonomian di Indonesia. Peran yang diberikan BUMS dalam

perekonomian Indonesia seperti berikut ini.

a. Membantu meningkatkan produksi nasional.

b. Menciptakan kesempatan dan lapangan kerja baru.

c. Membantu pemerintah dalam usaha pemerataan pendapatan.

d. Membantu pemerintah mengurangi pengangguran.

e. Menambah sumber devisa bagi pemerintah.

f. Meningkatkan sumber pendapatan negara melalui pajak.

g. Membantu pemerintah memakmurkan bangsa.

Pemahaman akan rantai penciptaan nilai di dalam industri kreatif ini, dapat membantu stakeholder industri untuk memahami posisi industri dalam rangkaian

Page 28: Nets Pasti

28

industri yang terkait dengan industri kratif ini. Rantai nilai yang menjadi pokok perhatian dalam menentukan strategi pengembangan memiliki urutan linear sebagai berikut: (1) Kreasi; (2)Produksi; (3)Distribusi, dan (4) Komersialisasi.

Gambar 7 rantai Penciptaan Nilai Industri Kreatif

Dengan mengetahui intensitas pemanfaatan sumber daya alam di dalam industri kreatif, maka strategi pengembangan sektor tertentu harus memperhatikan aspek kebijakan pengelolaan sumber daya alam yang dibutuhkan dalam industri tersebut. Selain itu, kebijakan pemerintah dari berbagai instansi yang menyentuh empat aspek dominan yang berbeda di dalam industri kreatif tersebut (Seni dan Budaya, Media, Desain dan IPTEK) akan berdampak pula pada subsektor industri kreatif bersangkutan. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah terhadap pengembangan industri kreatif akan bersifat lintas sektoral dan membutuhkan koordinasi antarinstansi.

Tabel 5 Pemetaan Kekuatan, Kelemahan, Peluang, serta Ancaman Industri Kreatif

Page 29: Nets Pasti

29

Peta jalan pengembangan ekonomi kreatif 2015

Berdasarkan analisis dan penentuan arah dan sasaran pengembangan ekonomi kreatif, maka peta jalan ekonomi kreatif sampai pada periode pengutan pilar dan landasan (2099-2015) adalah sebagai berikut:

Tabel 6 Sumber Daya Insani

Page 30: Nets Pasti

30

Page 31: Nets Pasti

31

Gambar 8 Peta Jalan Pengambangan Ekonomi Kreatif 2025

Page 32: Nets Pasti

32

Solusi untuk Mengatasi Pengangguran dan Mengembangkan Ekonomi

Kreatif

Jika angka pengangguran masih belum bisa terpecahkan, maka mindset

setiap mahasiswa, orangtua, dan masyarakat mulai saat ini perlu diubah, bahwa

lulusan perguruan tinggi yang berhasil ke depannya adalah mereka yang mampu

menciptakan lapangan kerja baru, bukan mencari kerja.

Sudah saatnya para dosen dan guru untuk mengarahkan kreatifitas dan 

mendedikasikan kepada mahasiswa bahwa entrepreneur yang terdidik akan

memberikan manfaat yang sangat besar. Bukan sekedar mengajar, tapi sudah

merambah menciptakan kesempatan kerja baru bagi lulusannya ke depan.

Oleh karena itu dalam setiap diri dosen dan guru harus dibekali metodologi

pembelajaran project based system, untuk membina entrepreneur bagi mahasiswa.

Selain itu, untuk melakukan pengembangan ekonomi kreatif adalah

sebagai berikut.

a) Pengembangan Database Ekonomi Kreatif Indonesia yang didukung

dengan Teknologi Informasi

Perkembangan ekonomi Industri dunia termasuk Indonesia memasuki era

industri batu, yaitu ekonomi industri gelombang ke empat yang disebut

industri ekonomi kreatif (creative economic industry). Oleh karena itu.

diperlukan updating dan pengembangan database dan portal indonesia

kreatif dalam hal pemetaan dan penyajiansemua informasi yang terkait

dengan pelaku usaha ekonomi kreatif serta informasi yang diperlukan

berkenaan dengan perkembangan ekonomi kreatif indonesia.

Sistem informasi dan database yang berbasis multimedia ini

nantinya akan saling terintegrasi melalui media internet. Sistem ini

diharapkan dapat memberikan kemudahan, kenyamanan, maupun

kecepatan dan ketepatan bagi pengguna dalam mengakses informasi dalam

Page 33: Nets Pasti

33

menjawab kebutuhan pelaku ekonomi kreatif akan informasi yang

diinginkan.

b) Peningkatan Penggunaan Teknologi Melalui Program Kemitraan

Kegiatan diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan dan

keahlian pelaku ekspor atau calon pelaku ekspor ekonomi kreatif yang

ditekankan pada penerapan teknologi sehingga mampu menghasilkan

produk berdaya saing tinggi yang dapat dilakukan berkerjasama dengan

institusi tertentu. Bentuk kegiatan berupa:

Capacity building melalui pelatihan di dalam dan luar negeri

Training of trainer

Fasilitasi infrastruktur kerja kepada beberapa peserta training

terbaik

c) Pekan Produk Kreatif Indonesia (PPKI)

PPKI terdiri atas tiga kegiatan pokok yang diselenggarakan secara

paralel yakni pemeran, konvensi dan gelar seni budaya. Namun kegiatan

ini hanya akan mencakup konvensi sebagaimana kegiatan sebelumnya.

Kegiatan dapat dalam bentuk seminar, talkshow, dialog duber, pelatihan,

klinik konsultasi, anjungan pembiayaan, maupun kegiatan lainnya.

d) Festival Ekonomi Kreatif

Dalam kegiatan ini Kemendag bertindak sebagai Co sponsor

penyelenggaraan Festival Ekonomi Kreatif dengan misi ‘Mempromosikan

Ekonomi Kreatif Indonesia’ dalam upaya meningkatkan citra dan identitas

bangsa Indonesia dalam kerangka Nation Branding. Contoh bentuk

kegiatan;

Festival Ekonomi Kreatif Dalam Negeri (JavaJazz, Jakarta Food

and Fasion Festival)

Page 34: Nets Pasti

34

Festival Ekonomi Kreatif Luar Negeri (Festival Animasi-Kartun

Internasional, Seoul; Ottawa International Animation Festival)

e) Wahana Kreatif

Wahana kreatif merupakan sarana memperkenalkan dan

mempromosikan produk kreatif, sebagai upaya menampilkan karya dan

budaya bangsa Indonesia kepada pengunjung asing dan dipajang di

bandara Internasional dan tempat tujuan wisata. Kegiatan ini diharapkan

dapat membanguncitra Indonesia dan mempromosikan Indonesia sebagai

salah satu negara pemasok produk kreatif berkualitas dunia.

f) Peningkatan Jangkauan dan Efektivitas Pemasaran

Peningkatan jangkauan dan efektivitas pemasaran perlu dilakukan karena

banyak potensi ekonomi kreatif yang berkualitas baik di dalam maupun

luar negeri. Bentuk kegiatan berupa:

Pemasaran melalui gerai atau outlet, distributor, agen, dan

promotor terkenal

Promosi (pameran dan penerimaan misi pembelian)

Branding

g) Riset Ekonomi Kreatif dan Fasilitasi Pemberian Insentif yang Mendukung

Inovasi

Kegiatan yang bertujuan untuk merangsang terciptanya instrument,

formulasi ilmiah, metodologi baru dan inovasi dalam pengembangan

ekonomi kreatif melalui kegiatan riset dan pemberian insentif. Bentuk-

bentuk kegiatan berupa:

3 kegiatan Riset pengembangan ekonomi kreatif (berdasarkan hasil

seleksi 3 terbaik)

1 hasil kajian pengembangan ekonomi kreatif Indonesia

1 hasil kajian merek di dalam dan luar negeri

Page 35: Nets Pasti

35

h) Fasilitas kegiatan yang mendorong lahirnya insan kreatif dan

entrepreneur baru

Kegiatan ini diselenggarakan untuk merangsang terciptanya insan

kreatif dan entrepreneur baru di Indonesia. Kegiatan dapat diselenggarakan

dalam bentuk kontes/perlombaan ekonomi kreatif di dalam negeri yang

kemudian dilanjutkan dengan pengiriman kontestan terpilih dalam

perlombaan ekonomi kreatif skala internasional, training maupun promosi.

i) Penciptaan identitas lokal daerah tingkat I dan II serta identitas nasional

Penciptaan identitas produk maupun ekonomi kreatif lokal maupun

nasional yang sangat penting untuk memperkenalkan produk dan ekonomi

kreatif dimaksud kepada dunia luar. Penciptaan identitas ini dimaksudkan

untuk membangun image lokal atau nasional dan dapat berfungsi sebagai

branding. Kegiatan juga mendorong agar produk dimaksud di daftarkan

dalam HKI. Bentuk kegiatan berupa :

Identifikasi potensi produk dan ekonomi kreatif daerah

Fasilitasi sertifikasi produk dan ekonomi kreatif daerah

Pengembangan program OVOP

Page 36: Nets Pasti

36

BAB 5

PENUTUP

Kesimpulan

Cara pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia yaitu dengan melalui

pengembangan database ekonomi kreatif Indonesia yang didukung dengan

teknologi informasi, peningkatan penggunaan teknologi melalui program

kemitraan, Pekan Produk Kreatif Indonesia (PPKI), festival ekonomi kreatif,

wahana kreatif, peningkatan jangkauan dan efektivitas pemasaran, riset ekonomi

kreatif dan fasilitasi pemberian insentif yang mendukung Inovasi, fasilitas

kegiatan yang mendorong lahirnya insan kreatif dan entrepreneur baru, dan

penciptaan identitas lokal daerah tingkat I dan II serta identitas nasional.

Peran sektor publik bagi pertumbuhan ekonomi yaitu Regulator,

Katalisator, Stabilisator, dan Stimulator. Adapun peran sektor swasta bagi

perekonomian yaitu dalam rangka ikut mengelola sumber daya alam Indonesia.

Namun demikian, dalam pelaksanaannya tidak boleh bertentangan dengan

peraturan pemerintah dan UUD 1945. BUMS dalam melakukan perannya

mengandalkan kekuatan pemilikan modal.

Sistem ekonomi kreatif tersebut dapat memecahkan masalah pengngguran

di Indonesia, karena dalam upayanya juga menciptakan lapangan kerja yang

bersumber dari kreativitas masyarakat serta menciptakan inovasi baru untuk

memulihkan pertumbuhan perekonomian.

Saran

Dalam mengatasi masalah tenaga kerja dan tingkat pengangguran yang tinggi harus dilaksanakan dengan penuh keseriusan dari berbagai pihak, baik itu dari pemerintah, swasta, dan masyarakat. Dengan munculnya ide ekonomi kreatif yang dipercaya menjadi suatu langkah baru untuk mengatasi masalah tingkat pengangguran yang tinggi, hendaknya pemerintah dan para ahli mengkaji secara

Page 37: Nets Pasti

37

mendalam mengenai persoalan mengenai persiapan maksimal yang harus dilakukan agar masyarakat Indonesia dapat memetik manfaat sebesar-besarnya, khususnya mengenai perluasan kesempatan kerja.

Pengembangan kualitas sumber daya manusia dan pemanfaatan kreativitas secara optimal merupakan bagian dari upaya membangun masyarakat, yaitu upaya yang dilakukan secara sadar dan terus menerus guna mengubah keadaan masyarakat Indonesia ke arah yang lebih baik dan maju. Selain itu partisipasi masyarakat dalam upaya pengembangan masyarakat juga merupakan tuntutan mutlak agar masyarakat dapat lebih berperan berkaitan dengan keinginan masyarakat untuk maju dan berkembang melalui mekanisme keterlibatan dalam proses pembangunan, seperti menyusun program-program pembangunan melalui mekanisme dari bawah ke atas yang memperlakukan masyarakat tidak hanya sebagai “sasaran” pembangunan tetapi juga sebagai “pelaku” pembangunan.

Page 38: Nets Pasti

38

DAFTAR PUSTAKA

http://arifh.blogdetik.com/ekonomi-kreatif/rencana-pengembangan/ diakses 9 Mei 2012

http://arifh.blogdetik.com/ekonomi-kreatif/ diakses 9 Mei 2012

http://arifh.blogdetik.com/ekonomi-kreatif/alasan-ekonomi-kreatif/ diakses 9 Mei 2012

http://arifh.blogdetik.com/ekonomi-kreatif/rencana-pengembangan/ diakses 9 Mei 2012

http://arifh.blogdetik.com/ekonomi-kreatif/ekonomi-kreatif-di-negara-lain/ diakses 9 Mei 2012

http://putrasampali.blogspot.com/2012/04/pemberdayaan-ekonomi-kreatif-lewat.html diakses 9 Mei 2012

http://www.ciputraentrepreneurship.com/berita/berita-ce/4052-entrepreneur-kunci- kemakmuran-bangsa.html diakses 9 Mei 2012

http://jarno.web.id/general/awal-tahun-2011-pengangguran-masih-925-juta.html#axzz1ukuOwEY6 diakses 9 Mei 2012

http://dgi-indonesia.com/blue-print-pengembangan-ekonomi-kreatif-indonesia-2025/ diakses 10 Mei 2012

http://www.anneahira.com/data-pengangguran-di-indonesia.htm diakses 10 Mei 2012

http://forum.kompas.com/nasional/44777-definisi-ekonomi-kreatif.html diakses 10 Mei 2012

http://www.indonesiakreatif.net/index.php/id/page/read/definisi-ekonomi-kreatif diakses 10 Mei 2012

http://www.poskotanews.com/2012/05/02/disosialisasikan-pengembangan-ekonomi-kreatif/ diakses 10 Mei 2012

http://hamrygusman.com/index.php?option=com_content&view=article&id=73:entrepreneurship-adalah-solusi-kita&catid=43:articles&Itemid=76 diakses 10 Mei 2012

http://indonesiatourismmonitor.blogspot.com/2011/11/indonesia-inisiatif-bentuk-komunitas.html diakses 10 Mei 2012

Page 39: Nets Pasti

39

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/01/26/13375892/Jumlah.Entrepreneur.Hanya.0.18.Persen%20tanggal%202%20desember%202011 diakses 10 Mei 2012

CURRICULUM VITAE

Data Pribadi

Nama Lengkap : Tia Sutiasih

Tempat,Tanggal Lahir: Ciamis, 23 Agustus 1992

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Status Pernikahan : Belum Menikah

Kebangsaan : Indonesia

Hobi : Travelling

Alamat : Jl. Raya Pangandaran No.16 Sindangwangi

Telepon : HP 085223387550

E-mail : [email protected]

Pendidikan Formal

Perguruan Tinggi : IESPFakultas Ekonomi UNSOED

SMA : SMA Negeri 2 Ciamis (2011)

SMP : SMP Negeri 2 Padaherang (2008)

SD : SDN 2 Sindangwangi (2005)

Pendidikan Non Formal

2011 : Talk Show “Tinjauan Dampak Pengembangan e-money terhadap

Kebijakan Moneter dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia”

2011 : Mentoring Program Pendampingan Pendidikan Agama Islam-P3AI

2012 : Diskusi Publik Efektivitas Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

di Indonesia

Pengalaman Organisasi

2011 : Divisi Economics Competition Pekan Raya Himesbang

Page 40: Nets Pasti

40

2011 : Member of Bursa

2012 : Member of SASMI

2012 : Member of MARGIN

2012 : Ekonomi Mengajar BEM FE

Prestasi

2012 : Juara 3 Baca Puisi Tingkat Fakultas Ekonomi UNSOED

2012 : Juara 3 Baca Puisi Tingkat Universitas Jenderal Soedirman

2012 : Juara 3 LKTI Liga Ekonomi Mahasiswa UAJ

Page 41: Nets Pasti

41

CURRICULUM VITAE

Data Pribadi

Nama Lengkap : Eva Maemunah

Tempat,Tanggal Lahir: Ciamis, 27 Agustus 1993

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Status Pernikahan : Belum Menikah

Kebangsaan : Indonesia

Hobi : Renang

Alamat : Jl. Limusnunggal Utara no.55 Maleber-Ciamis

Telepon : HP 085223988899

E-mail : [email protected]

Pendidikan Formal

Perguruan Tinggi : IESPFakultas Ekonomi UNSOED

SMA : SMA Negeri 2 Ciamis (2011)

SMP : SMP Negeri 1 Ciamis (2008)

SD : SDN 6 Maleber (2005)

Pendidikan Non Formal

2011 : Talk Show “Tinjauan Dampak Pengembangan e-money terhadap

Kebijakan Moneter dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia”

2011 : Mentoring Program Pendampingan Pendidikan Agama Islam-P3AI

2012 : Diskusi Publik Kenaikan BBM, Untuk Rakyat/Asing

2012 : Diskusi Publik Efektivitas Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

di Indonesia

Pengalaman Organisasi

2011 : Devisi Staff PDD Musyawarah Anggota

2012 : Staff Kajian dan Pendidikan Himpunan Mahasiswa Ekonomi

Pembangunan

2012 : Sekretaris Bakti Sosial Himesbang

Page 42: Nets Pasti

42

Prestasi

2011 : Juara 1 Debat Ekonomi-Pekan Raya Himesbang

2011 : Participant of Debate EFEC

2011 : The Honor Mention Debater of Debate Competion-EFEC

2012 : Participant National Debate Competion (NDC)-UNPAD

Page 43: Nets Pasti

43

CURRICULUM VITAE

Data Pribadi

Nama Lengkap : Tri Ade Laksono

Tempat,Tanggal Lahir: Banyumas, 01 November 1993

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Status Pernikahan : Belum Menikah

Kebangsaan : Indonesia

Hobi : Browsing

Alamat : Jl. Achmadi RT 3 RW 2 Karanglewas Lor, Purwokerto

Telepon : 089665650660

E-mail : [email protected]

Pendidikan Formal

Perguruan Tinggi : IESPFakultas Ekonomi UNSOED

SMA : SMA Negeri 1 Purwokerto (2011)

SMP : SMP Negeri 4 Purwokerto (2008)

SD : SDN 2 Karanglewas lor (2005)

Pendidikan Non Formal

2008 : Bimbel UGAMA Purwokerto

2010 : Bimbel Solusi Purwokerto

2011 : Talk Show “Tinjauan Dampak Pengembangan e-money terhadap

Kebijakan Moneter dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia”

2012 : Diskusi Publik Kenaikan BBM, Untuk Rakyat/Asing

Pengalaman Organisasi

2012 : Staff Kajian dan Pendidikan Himpunan Mahasiswa Ekonomi

Pembangunan

Prestasi

Page 44: Nets Pasti

44

2011 : Juara 1 Debat Ekonomi-Pekan Raya Himesbang

Page 45: Nets Pasti

45

2011 : Mentoring Program Pendampingan Pendidikan Agama Islam-P3AI

2012 : Diskusi Publik Efektivitas Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

di Indonesia